Anda di halaman 1dari 13

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

TEORI-TEORI PERKEMBANGAN

Dosen Pengampu Mata Kuliah

Rafael Lisinus Ginting, S.Pd., M.Pd

Disusun oleh :

Kelompok IV

Ananda Sry Aulia Rizky 7213144007


Lidya Theresia Benedigta Silitonga 7213144029
Luqhyana Nadifa 7213344033
Nurul Hasanah Herzegovani 7213144001
Rendy Indrawan S. Siahaan 7212444008

PRODI PADP B/FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat dan Hidayat-
Nya serta kekuatan yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam Pendidikan
Administrasi Perkantoran.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca dalam mengetahui Perkembangan Peserta Didik tentang Perkembangan Bahasa
Individu. Adapun tujuan kami yaitu untuk lebih dapat memahami pengertian Perkembangan
Peserta Didik, dan teori-teori apa saja yg dikaji dalam Perkembangan Bahasa Individu.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh karena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................

1.1Latar Belakang...................................................................................

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................

1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................

1.4 Manfaat Penelitian............................................................................

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................

2.1 Pengertian Perkembangan Bahasa....................................................

2.2 Tahap Perkembangan Bahasa............................................................

2.3 Hubungan Kemampuan Berbahasa Dengan Kemampuan Berpikir…

2.4 Karakteristik Perkembangan Bahasa………………………………..

2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa……………….

2.6 Perbedaan Dalam Individual Dalam Perkembangan Bahasa……….

2.7 Upaya serta Implikasi dalam Pendidikan…………………………...

BAB III PENUTUP................................................................................................

3.1 Kesimpulan........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa memegang fungsi krusial, yakni merupakan media komunikasi bagi seluruh umat
manusia yang artinya bahasa digunakan oleh seluruh manusia untuk mengutarakan,
menyampaikan dan memberikan sinyal atau pesan kepada orang lain dengan maksud maksud
tertentu. Seorang ahli psikologi perkembangan dari Ins State University bernama Laura E. Berk
(1989) mengatakan bahwa perkembangan bahasa merupakan kemampuan khas manusia yang
paling kompleks dan mengagumkan.

Perkembangan bahasa juga menjadi daya tarik bagi banyak kalangan, misalnya saja mengapa
perkembangan bahasa pada anak-anak begitu cepat sehingga kadang kadang tampak sebagai
sesuatu yang ajaib, Dikatakan bahwa perkembangan bahasa merupakan bidang yang paling cepat
dan kompleks perkembangannya pada manusia

B. Rumusan Masalah

Adapun masalah-masalah yang diangkat dalam makalah Perkembangan Bahasa ini adalah
sebagai berikut:

1. Apa pengertian perkembangan bahasa?

2 Bagaimana tahapan perkembangan bahasa?

3. Apa hubungan kemampuan berbahasa dengan kemampuan berpikir?

4. Bagaimana karakteristik perkembangan bahasa?

5 Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa?

6. Apa perbedaan individual dalam perkembangan bahasa?

7. Bagaimana upaya pengembangan bahasa dan implikasinya bagi pendidikan?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah "Perkembangan Bahasa" ini adalah sebagai berikut:

4
1. Untuk mengetahui pengertian perkembangan bahasa?

2. Untuk mengetahui tahapan perkembangan bahasa?

3. Untuk mengetahui hubungan kemampuan berbahasa dengan kemampuan berpikir?

4. Untuk mengetahui karakteristik perkembangan bahasa remaja?

5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa?

6. Untuk mengetahui perbedaan individual dalam perkembangan bahasa?

7. Untuk mengetahui upaya pengembangan bahasa dan implikasinya bagi pendidikan?

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif yang berarti faktor


intelek/kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan berbahasa. Bayi yang
tingkat intelektualnya belum berkembang dan masih sangat sederhana, bahasa yang
digunakannya juga sangat sederhana Semakin bayi itu tumbuh dan berkembang serta mulai
mampu memahami lingkungan, maka bahasa mulai berkembang dari tingkat yang sangat
sederhana menuju ke bahasa yang kompleks.

Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh lingkungan, karena bahasa pada dasarnya merupakan
hasil belajar dari lingkungan. Anak (bayi) belajar bahasa seperti halnya belajar hal yang lain,
menina dan mengulang hasil yang telah didapatkan merupakan cara belajar bahasa awal. Bayi
bersuara, mmm mmm', ibunya tersenyum mengulang menirukan dengan memperjelas dan
memben arti suara itu menjadi 'maem-muem’. Bayi belajar menambah kata kata dengan meniru
bunyi-bunyi yang didengarnya Manusia dewasa (terutama ibunya) disekelilingnya membetulkan
dan memperjelas

Belajar bahasa yang sebenamya baru dilakukan oleh anak berusia enam sampai tujuh tahun,
disaat anak mulai bersekolah. Jadi perkembangan bahasa adalah meningkatnya kemampuan
penguasaan alat berkomunikasi, baik alat komunikasi dengan cara lisan, tertulis, maupun
menggunakan tanda-tanda dan isyarat. Mampu dan menguasai alat komunikasi di sini diartikan
sebagai upaya seseorang untuk dapat memahami dan dipahami orang lain.

B. Tahap Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa terbagi atas dua periode besar, yaitu: periode Prelinguistik (0-1 tahun)
dan Linguistik (1-5 tahun), Mulai periode linguistik inilah mulai hasrat anak mengucapkan kata
kata yang pertama, yang merupakan saat paling menakjubkan bagi orang tua. Periode linguistik
terbagi dalam tiga fase besar, yaitu:

1. Fase satu kata atau Holotrase

Pada fase ini anak mempergunakan satu kata untuk menyatakan pikiran yang kompleks, baik
yang berupa keinginan, perasaan atau temuannya tanpa perbedaan yang jelas. Misalnya kata
duduk, bag anak dapat berarti "saya mau duduk", atau kursi tempat duduk, dapat juga berarti
"mama sedang duduk". Orang tua baru dapat mengerti dan memahami apa yang dimaksudkan
oleh anak tersebut, apabila kita tahu dalam konteks apa kata tersebut diucapkan, sambil
6
mengamati mimik (raut muka), gerak serta bahasa tubuh lainnya. Pada umumnya kata pertama
yang diurapkan oleh anak adalah kata benda, setelah beberapa waktu barulah disusul dengan kata
kerja.

2 Fase lebih dan satu kata

Fase dua kata muncul pada anak berusia sekkar 18 bulan. Pada fase ini anak sudah dapat
membuat kalimat sederhana yang terdiri dari dua kata. Kalimat tersebut kadang-kadang terdiri
dari pokok kalimat dan predikat, kadang-kadang pokok kalimat dengan obyek dengan tata
bahasa yang tidak benar. Setelah dua kata, muncullah kalimat dengan tiga kata, diikuti oleh
empat kata dan seterusnya. Pada periode ini bahasa yang digunakan oleh anak tidak lagi
egosentris, dari dan uniuk dirinya sendiri. Mulailah mengadakan komunikasi dengan orang lain
secara lancar. Orang tua mulai melakukan tanya jawab dengan anak secara sederhana Anak pun
mulai dapat bercerita dengan kalimat-kalimatnya sendiri yang sederhana.

3. Fase ketiga adalah fase diferensiasi

Periode terakhir dari masa balita yang berlangsung antara usia dua setengah sampai lima
tahun. Keterampilan anak dalam berbicara mulai lancar dan berkembang pesat. Dalam berbicara
anak bukan saja menambah kosakatanya yang mengagumkan akan tetapi anak mulai mampu
mengucapkan kata demi kata sesuai dengan jenisnya. terutama dalam pemakaian kata benda dan
kata kerja. Anak telah mampu mempergunakan kata ganti orang saya untuk menyebut dirinya,
mampu mempergunakan kata dalam bentuk jamak, awalan, akhiran dan berkomunikasi lebih
lancar lagi dengan lingkungan. Anak mulai dapat mengkritik, bertanya, menjawab, memerintah,
memberitahu dan bentuk-bentuk kalimat lain yang umum untuk satu pembicaraan "gaya"
dewasa.

Menurut Vygostky menjelaskan ada 3 tahap perkembangan bicara pada anak yang
berhubungan erat dengan perkembangan berpikir anak yaitu:

• Tahap eksternal. Yaitu terjadi ketika anak berbicara secara eksternal dimana sumber
berpikir berasal dari luar diri anak yang memberikan pengarahan, informasi dan melakukan suatu
tanggung jawab dengan anak.

• Tahap egosentris. Yaitu dimana anak berbicara sesuai dengan jalan pikirannya dan dari pola
bicara orang dewasa

• Tahap Internal. Yaitu dimana dalam proses berpikir anak telah memiliki suatu penghayatan
kemampuan berbicara sepenuhnya

7
C. hubungan kemampuan berbahasa dengan kemampuan berpikir

Kemampuan berbahasa dan kemampuan berpikir saling mempengaruhi satu sama lain.
Bahwa kemampuan berpikir berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa dan sebaliknya
kemampuan berbahasa berpengaruh terhadap kemampuan berpikir. Seseorang rendah
kemampuan berpikirnya, akan mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat yang baik, logis
dan sistematis. Hal ini akan berakibat sulitnya berkomunikasi.

Bersosialisasi berarti melakukan konteks dengan yang lain seseorang menyampaikan ide dan
gagasannya dengan berbahasa dan menangkap ide dan gagasan orang lain melalui bahasa.
Menyampaikan dan mengambil makna ide dan gagasan itu merupakan proses berpikir yang
abstrak. Ketidaktepatan merangkap arti bahasa akan berakibat ketidaktepatan dan kekaburan
persepsi yang diperolehnya. Akibat lebih lanjut adalah bahwa hasil proses berpikir menjadi tidak
tepat benar. Ketidaktepatan hasil pemprosesan pikir ini diakibatkan kekurangmampuan dalam
bahasa

D. Karakteristik Perkembangan Bahasa

Mengacu pada tahapan perkembangan bahasa, sesuai dengan tingkatan kronologis yang telah
dicapai, karakteristik perkembangan bahasa remaja telah mencapai tahap kompetensi lengkap.
Pada usia ini, individu diharapkan telah mempelajari semua sarana bahasa dan kemampuan
performansi untuk memahami dan menghasilkan bahasa tertentu dengan baik. Pengaruh
pergaulan teman sebaya terkadang cukup menonjol, sehingga bahasa anak tersebut menjadi lebih
diwarnai pola bahasa pergaulan yang berkembang di dalam kelompok sebaya yang kadang-
kadang menyimpang dari norma umum seperti munculnya istilah-istilah khusus. Karakter
psikologiskhas remaja seringkali mendorong remaja untuk memiliki bahasa relative berbeda dan
bahkan khas sampai-sampai orang di kalangan luar remaja sulit memahaminya.

Dalam dunia yang modern sekarang ini, di kota-kota besar telah berkembang pesat bahasa
khas yang dikenal bahasa gaul atau alay, Debby Suhertian menyusun dan menerbitkan kamus
khas remaja yang disebut "Kamus Bahasa Gaul" Keluarga dari lapisan berpendidikan rendah,
akan banyak menggunakan bahasa sembarangan dengan istilah-istilah yang kasar. Masyarakat
terdidik yang pada akan menggunakan istilah-istilah lebih efektif, dan umumnya berbahasa
secara lebih baik dari pada yang kurang pendidikan.

8
E. Faktor yang Mengpengaruhi Perkembangan Bahasa

Di dalam perkembangan bahasa dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu

> Umur

anak Pada masa remaja perkembangan biologis yang menunjang kemampuan berbahasa
telah mencapai kesempurnaan, dengan dibarengi oleh perkembangan tingkat intelektual anak
akan mampu berkomunikasi dengan baik

>Kondisi lingkungan

Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang member andil yang cukup besar dalam
berbahasa. Perkembangan bahasa di lingkungan pedesaan dengan perkotaan akan berbeda.
Begitu pula di daerah pantai, pegunungan, dan daerah-daerah terpencil juga di kelompok sosial
yang lain.

>Kecerdasan

Ketepatan meniru, memproduksi perbendaharaan kata-kata yang diingat, kemampuan


menyusun kalimat dengan baik, dan memahami atau menangkap maksud muatu pernyataan
pihak lain, amat dipengaruhi oleh kerja pikir atau kecerdasan seorang

>Status sosial ekonomi keluarga

Keluarga yang berstatus ekonomi baik akan mampu menyediakan situasi yang baik bagi
perkembangan bahasa anak-anak dan anggota keluarganya, Bangsangan untuk dapat ditina oleh
anak-anak dari keluarga yang berstatus sosial tinggi berbeda dengan yang berstatus sosial
rendah. Hal ini akan lebih tampak perkembangan bahasa bagi anak yang hidup di dalam keluarga
terdidik dan tidak terdidik. Dengan kata lain pendidikan keluarga berpengaruh pula terhadap
perkembangan bahasa

>Kondisi fisik

Yang dimaksud adalah kondisi kesehatan anak. Seseorang yang cacat akan terganggu
kemampuannya untuk berkomunikasi dan tentu saja akan menggangin perkembangan dalam
berbahasa

F. Perbedaan dalam individual dalam perkembangan bahasa

Robert E Owens (1996), mengatakan bahwa usia-sia sekolah adalah periode yang sangat
kreatif dalam perkembangan balusa Usia sekolah dikarakteratikan dengan pertumbuhan dalam
semua aspek bahasa Perkembangan pragmatic dan semantic nampak sangat lazim dalam
perkembangan bahasa anak usia dini.
9
Ringkasan Perkembangan Pragmatik dan Semantik Usia Sekolah

A. Usia 5 tahun, anak mengalami perkembangan pragmatik, diantaranya:

1 Sangat sering menggunakan bahasa untuk mengajukan permintaan

2. Mengulang untuk perbaikan

3. Mulai untuk menggunakan topik tentang gender

B. Usia 6 tahun, anak mengalami perkembangan pragmatik, diantaranya:

1. Mengulang dengan cara elaborani untuk pembetulan

2. Menggunakan kata-kata keterangan

C. Usia 7 tahun, anak mengalami perkembangan pragmatik, diantaranya:

1. Menggunakan dan memahami sebagian besar istilah deintik

2. Membuat plot-plot naratif yang mempunyai pengantar, akhir persoalan dan resolusi

D. Usia 8 tahun, anak mengalami perkembangan pragmatik, diantaranya:

1. Mengenal makna yang non literal dalam bentuk permintaan langsung

2 Mulai dengan mempertimisangkan maksud-maksud lainnya.

E. Usia 9 tahun, anak mengalami perkembangan pragmatik, yaitu memelihara topic malalui
beberapa perubahan

Secara keseluruhan perkembangan bahasa itu lambat, tetapi perbedaan individu sangat besar
karena pengalaman tiap individu.

1) Perkembangan Pragmatik, selama usia sekolah prosese kognitif non egocentrisme dan
decentration mantingkat dan terjadi kombinasi sehingga anak dimungkinkan menjadi
komunikator yang lebih efektif. Nomegocentrimadalah kemampuan untuk memahami pandangan
orang lain, sedangkandecentation adalah proses bergerak dari deskripsi obyek dan kejadian yang
laku dan percakapan Dua aspek penting dalam penggunaan bahasa yaitu narasi dan percakapan,
Contoh narasi antara lain recounts, eventcast, accounts dan cerita fiksi

2) Perkembangan Semantik, selama masa sekolah individu meningkatkan jumlah


perbendaharaan dan spesifikasi defansi. Pada masa ini mereka ingin manifestasikan rasa ingin
tahunya, keseluruhan proses pertumbuhan semantic yang bermutu pada tahuan awal sekolah itu
dikaitkan dengan keseluruhan perubahan kognitif (Robert E Owens (1996))

10
3) Perkembangan Sintaksis dan Marpologik perkembangan bahasa pada usia sekolah atas
pengembangan sintaksis yang ada dan pemerolehan bentuk-bentuk secr simultan Secara berulang
dan berkelanjutan anak-anak mengembangkan kalimat dengan mengelaborasikan kata benda dan
kata kerja. Secara hipotitik, perkembangan morpologi pada anak kelas awal SD dapat ditandai
dengan penggunaan kata imbuhan, awalan berikutnya berkembang ke penggunaan akhiran dan
yang terakhir penggunaan

G. Upaya Serta Implikasinya Dalam Pendidikan

Kelas atau kelompok belajar terdiri dari siswa yang bervariasi bahasanya, baik
kemampuannya maupun polanya. Menghadapi hal ini guru harus mengembangkan strategi
belajar mengajar bidang hahasa dengan memfokuskan pada potensi dan kemampuan anak
Pertama, anak perlu mdakukan pengulangan (menceritakan kembali) pelajaran yang telah
diberikan dengan kata dan bahasa yang disusun oleh murid-murid sendiri. Dengan cara ini
senantiasa guru dapat melakukan identifikasi tentang pola dan tingkat kemampuan bahasa murid-
muridnya.

Kedua, berdasar hasil identifikasi itu guru melakukan pengembangan bahasa mund dengan
menambahkan perbendaharaan bahasa lingkungan yang telah dipilih secara tepat dan benar oleh
guru Cerita murid tentang is pelajaran yang telah dipercaya itu diperluas untuk langkah-langkah
selanjutnya, sehingga para murid mampu menyusun cerita lebih komprehen tentang si bacaan
yang telah dipdaan dengan menggunakan pola bahasa mereka sendiri.

Perkembangan bahasa yang menggunakan model penguspresian secara mandiri, baik lisan
maupun tertulis, dengan mendasarkan pada bahan bacaan akan lebih mengembangkan
kemampuan bahasa anak membermak pela bahasa masing-masing. Dalam pengganan model ini
guru harus banyak memberikan rangsangan dan koreksi dalam bentuk diskusi atau komunikasi
bebas. Dalam pada itu sarana perkembangan bahasa seperti buku-buki surat kabar, majalah, dan
lain-lainnya hendaknya disediakan di sekolah maupun dirumah.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bahasa dapat diartikan sebagai suatu system symbol dan urutan kata-kata yang digunakan
untuk berkomunikasi dengan orang lain Secara keseluruhan bahasa adalah suatu kode atau
system symbol dan urutan kata-kata yang diterima secara konvensional untuk menyampaikan
koresep-koreep atau ide-ide dan berkomunikasi melalui penggunaan symbol-simbol yang di
sepakati dan kombinasi symbol-simbol yang di atur oleh ketentuan yang ada. Pada dasarnya,
bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya berupa bicara melainkan juga dapat di wujudkan
dengan tanda isyarat tangan atau anggota tubuhnya.

Melalui komunikasi, hubungan dibentuk dan dipertahankan Orang tua harus belajar cara
menafsirkan dan memberi tanggapan terhadap komunikasi yang dilakukan dalam upaya
membentuk ikatan (batin) yang akan menjadi dasar perkembangan anak selanjutnya.

Perkembangan bahasa pada anak dapat dimulai dari masih dalam kandungan. Anak adalah
pebelajar yang konstruktif. Anak mempelajari bahasa dan konsep-konsep penting tanpa melalui
pengajaran yang terencana secara khusus. Mereka hanya belajar ditengah-tengah orang yang
menggunakan bahasa dan dengan memiliki akses yang tersedia terhadap lingkungan yang aman,
menarik dan mengundang eksplorasi indera pendengaran dan indera penglihatan yang dapat
membantu anak mengorganisasikan informasi dari lingkungannya.

Setiap anak memiliki perkembangan bahasa lisan yang berbeda-beda karena muatan
informasi yang dapat dikumpulkan anak tidak hanya tergantung pada banyaknya dan jenis
penglihatan dan pendengaran yang mereka miliki. Namun juga pada cara mereka belajar
menggunakan penglihatan dan pendengaran itu. Masing masing anak belajar memanfaatkan
informasi sensorik yang tersedia dengan caranya sendiri. Beberapa anak berinteraksi dengan
dunianya terutama dengan sentuhannya sementara yang lain mungkin lebih bergantung pada
penglihatan dan pendengarannya. Bagi kebanyakan anak, kombinasi dari kesemuanya itu akan
paling bermanfaat.

12
DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarwan. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Bandung ALFABETA.

Desmita. 2009. Prikologi Perkembangan Peserta Didik Bandung: Rosda

Sugandhi, Nani M & Yusuf, Syamsu LN. 2011. Perkembangan Peserta Didik Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada

Sumatri, Mulyani dan Syaodih, Nana. 2007. Perkembangan Peserta Didik,Jakarta: Penerbit
Universitas Terbuka

Sunarto, H. dan Agung Hartono, 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta

Judarwanto. 2010. Tahap Perkembangan Bahasa Menurut Bzoch

perkembangan-bicara-dan-bahasa-pada-anak/ Suluh. 2008. Perkembangan Bahasa Remaja.

http://speechclinic.wordpress.com/2010/04/24/milestones-normalremaja.html

http://valmband.multiply.com/journal/item/11

http://suluhpendidikan.blogspot.com/2008/12/perkembangan-bahasa Valmband. 2008. Teori


Perkembangan Kognitif Vygotsky.

13

Anda mungkin juga menyukai