Anda di halaman 1dari 17

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


INDIVIDU

Dosen Pengampu Mata Kuliah


Rafael Lisinus Ginting, S.Pd., M.Pd

Disusun oleh :
Kelompok IV

Ananda Sry Aulia Rizky 7213144007


Lidya Theresia Benedigta Silitonga 7213144029
Luqhyana Nadifa 7213344033
Nurul Hasanah Herzegovani 7213144001
Rendy Indrawan S. Siahaan 7212444008

PRODI PADP B/FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat dan Hidayat-
Nya serta kekuatan yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam Pendidikan
Administrasi Perkantoran.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca dalam mengetahui Perkembangan Peserta Didik tentang pertumbuhan dan
perkembangan individu. Adapun tujuan kami yaitu untuk lebih dapat memahami pengertian
Perkembangan Peserta Didik, dan teori-teori apa saja yg dikaji dalam Perkembangan Peserta
Didik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh karena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Medan, 6 September 2021

Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
1.1Latar Belakang.......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 4
2.1 Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan Individu................................................ 4
2.2 Hukum-Hukum Pertumbuhan dan Perkembangan Individu....................................6
2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumubuhan dan
Perkembangan Individu…………………………..……………………................. 7
2.4 Alur dan Tugas Perkembangan Individu………………………......................…... 9
2.5 Aspek-Aspek Perkembangan Individu…………………………......................…. 12
BAB III PENUTUP.................................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan............................................................................................................ 14
3.2 Saran...................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau
dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram,
kilogram), ukuran panjang (centimeter, meter), dan ukuran tulang. Perkembangan adalah
bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi yang lebih kompleks dalam pola
yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan yang menyangkut
adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang
berkembang sedemikian rupa, sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk
juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya.
Tumbuh kembang merupakan proses kontinu sejak dari konsepsi sampai maturasi atau
dewasa yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan. Anak merupakan individu yang
unik, karena faktor bawaan dan lingkungan yang berbeda, maka pertumbuhan dan pencapaian
kemampuan perkembangan juga berbeda.
Sebagai individu, peserta didik mengalami perkembangan dan pertumbuhan pada dirinya
masing-masing. Perkembangan dan pertumbuhan anak merupakan hal yang penting untuk kita
pelajari dan kita pahami selaku calon pendidik. Banyak para pendidik yang belum memahami
perkembangan – perkembangan anak. Pendidik menerapkan sistem pembelajaran tanpa melihat
perkembangan anak didiknya. Hal ini akan berakibat adanya ketidakseimbangan antara sistem
pembelajaran dengan perkembangan anak yang akan menyulitkan anak didik mengikuti sistem
pembelajaran yang ada. Sehingga
Dengan mengetahui proses, faktor dan konsep perkembangan anak didik kita akan mudah
mengetahui sistem pembelajaran yang efektif, efisien, terarah dan sesuai dengan perkembangan
anak didik.
Agar dapat mengembangkan potensi anak didik dan menciptakan generasi – generasi masa
depan yang berkualitas, maka diperlukan adanya pemahaman tentang perkembangan dan
pertumbuhan anak didik. Dengan demikian, sebagai calon pendidik kita diharuskan mengetahui
dan memahami perkembangan dan pertumbuhan peserta didik.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas maka dapat ditarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1) Bagaimanakah konsep pertumbuhan dan perkembangan individu secara umum dan
islam?
2) Bagaimanakah alur pertumbuhan dan perkembangan individu?
3) Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu?

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1) Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang konsep pertumbuhan dan
perkembangan individu.
2) Agar mahasiswa mengetahui proses, faktor dan konsep perkembangan anak didik.
3) Agar mahasiswa mampu menerapkan sistem pembelajaran yang efektif, efisien,
terarah dan sesuai dengan perkembangan anak didik disaat menjadi pendidik kelak
sehingga mampu mengembangkan potensi masing-masing individu anak didik secara
maksimal.
4) Untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan

1.4 MANFAAT
Manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini adalah yaitu:
1) Dapat mengetahui dan memahami tentang konsep pertumbuhan dan perkembangan
individu.
2) Dapat mengetahui proses, faktor dan konsep perkembangan anak didik.
3) Mampu menerapkan sistem pembelajaran yang efektif, efisien, terarah dan sesuai dengan
perkembangan anak didik disaat menjadi pendidik kelak sehingga mampu
mengembangkan potensi masing-masing individu anak didik secara maksimal.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KONSEP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN INDIVIDU


A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Individu
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang
normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan
tubuh atau keadaan jasmaniah ) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara
berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut
peningkatan ukuran dan struktur biologis.
Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau
dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram,
kilogram), ukuran panjang (centimeter, meter), dan ukuran tulang.
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner(1957) bahwa
perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung dari keadaan
global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan
integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada
diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambat laun bagian- bagiannya akan menjadi semakin
nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan.
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi yang
lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses
pematangan yang menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh,
organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa, sehingga masing-masing dapat
memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai
hasil interaksi dengan lingkungannya.
Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah
sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal). Sedangkan, perkembangan adalah
perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa.
Tumbuh kembang merupakan proses kontinu sejak dari konsepsi sampai maturasi atau
dewasa yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan. Anak merupakan individu yang
unik, karena faktor bawaan dan lingkungan yang berbeda, maka pertumbuhan dan pencapaian
kemampuan perkembangan juga berbeda.
B. Prinsip Pertumbuhan dan Perkembangan Individu
Perkembangan merupakan perubahan yang bersifat kualitatif, perubahan secara
kuantitatif akan diikuti oleh perubahan dalam fungsi (perkembangan) yang memiliki prinsip-
prinsip sebagai berikut :
1) Melibatkan perubahan
Ada bermacam-macam perubahan yang terjadi yaitu perubahan dalam ukuran, perubahan
proporsi, hilangnya ciri lama dan mendapatkan ciri yang baru sehingga dapat dikatakan
pertumbuhan dan perkembangan melibatkan perubahan.

2) Interdependensi
Antara pertumbuhan dan perkembangan individu saling bergantung, mempengaruhi dan
tidak dapat dipisahkan atau interdependensi.

3) Terjadi pada tempo yang berlainan


Ada yang berlangsung cepat, ada yang sebaliknya.

4) Mengikuti pola/arah tertentu


Tiap tahap merupakan hasil perkembangan dari tahap sebelumnya yang merupakan
prasyarat bagi perkembangan selanjutnya.

C. Karakterisitik Pertumbuhan dan Perkembangan Individu


1) Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada setiap individu memiliki
karakteristik masing-masing, baik yang dapat diamati secara langsung maupun tidak.

2) Terjadinya perubahan
Pada pertumbuhan, terjadi perubahan fisik misalnya, berat dan tinggi badan.
Sedangkan perkembangan terjadi perubahan psikis seperti : berbicara dan berfikir.

3) Terjadinya perubahan dalam proporsi.


Pada pertumbuhan, terjadi perubahan fisik misalnya, tubuh anak berubah sesuai
dengan fase perkembangannya Perkembangan pada psikis seperti perubahan imajinasi
dari fantasi ke realistis.

4) Lenyapnya tanda-tanda yang lama.


Pada fisik, lenyap rambut-rambut halus dan gigi susu, kelenjar thymus dan kelenjar
pineal. Sedangkan pada psikis; lenyapnya masa mengoceh, perilaku impulsif.
5) Diperolehnya tanda-tanda baru
Fisik, seperti : pergantian gigi dan karakteristik sex pada usia remaja, seperti kumis
dan jakun pada laki dan tumbuh payudara dan menstruasi pada wanita, tumbuh uban
pada masa tua. Psikis, seperti berkembangnya rasa ingin tahu, terutama yang berkaitan
dengan sex, ilmu pengetahuan, nilai-nilai moral dan keyakinan beragama.

6) Terjadi secara continue.

7) Terdapat masa percepatan dan perlambatan.

2.2 HUKUM-HUKUM PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN INDIVIDU


1) Hukum-hukum tersebut antara lain :
a. Hukum Chepalocoudal
Hukum Chepalocoudal yaitu, dalam pertumbuhan fisik khususnya dimulai dari kepala
ke arah kaki. Bagian kepala tumbuh terlebih dahulu baru menuju ke bagian kaki. Bayi
memiliki bagian-bagian dan organ-organ kepala yang lebih matang daripada bagian
tubuh lainnya. Bayi dapat menggunakan mulut dan matanya lebih cepat daripada
anggota badan lainnya. Proporsi bagian kepala dan rangka batang tubuhnya mulai-
mula kecil dan makin lama makin membesar.

b. Hukum Proximodistal
Hukum ini berlaku pada pertumbuhan fisik yang mengatakan bahwa pertumbuhan
fisik berpusat pada sumbu dan mengarah ke tepi. Organ-organ tubuh di pusat (jantung,
hati, sistem pencernaan) lebih dulu berfungsi daripada yang di tepi (tangan, kaki).

c. Perkembangan terjadi dari umum ke khusus


Pada setiap aspek pertumbuhan dan perkembangan dimulai dari hal-hal yang bersifat
umum, kemudian sedikit demi sedikit menuju ke hal yang bersifat khusus. Seperti
pada proses differensiasi, perkembangan dimulai dari hal-hal umum ke hal yang
khusus.

d. Perkembangan berlangsung sesuai dengan tahap perkembangan


Pada umumnya para ahli membagi tahap-tahap perkembangan manusia sebagai
berikut:
 Masa pra-lahir
 Masa bayi (0-2 tahun)
 Masa kanak-kanak (3-5 tahun)
 Masa sekolah (6-12 tahun)
 Masa remaja (13-24 tahun)
 Masa awal remaja (13-15 tahun)
 Masa remaja (16-20 tahun)
 Masa akhir remaja (21-24)
 Masa dewasa (25-60 tahun)
 Masa awal dewasa (25-30 tahun)
 Masa dewasa (31-45)
 Masa akhir dewasa (46-60 tahun)
 Masa tua (61 tahun ke atas)
 Masa lansia (71 tahun ke atas)

e. Hukum tempo dan irama perkembangan


Perkembangan berlangsung secara berurutan, terus menerus, tetap, berlaku secara
umum dalam suatu tempo dan irama perkembangan tertentu. Cepat lambatnya waktu
perkembangan sesuai dengan irama masing-masing individu. Setiap aspek
perkembangan memiliki tempo dan irama perkembangan masing-masing.

2.3 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN


PERKEMBANGAN INDIVIDU
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup merupakan hasil interaksi antara faktor
internal dan faktor eksternal. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi
pada individu, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi. Faktor-faktor tersebut meliputi
faktor internal maupun eksternal, sebagai berikut:
1) Faktor Internal
a. Keturunan
Turunan memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Ia
lahir ke dunia ini membawa berbagai ragam warisan yang berasal dari kedua Ibu-
Bapak atau nenek dan kakek. Warisan (turunan atau pembawaan) tersebut yang
terpenting, antara lain bentuk tubuh, raut muka, warna kulit, inteligensi, bakat, sifat-
sifat atau watak dan penyakit.Warisan atau turunan yang dibawa anak sejak lahir dari
kandungan sebagian besar berasal dari kedua orang tuanya dan selebihnya berasal dari
nenek dan moyangnya dari kedua belah pihak (ibu dan ayahnya). Hal ini sesuai
dengan hukum Mendel yang dicetuskan Gregor Mendel (1857).

Karakteristik yang diturunkan mempunyai pengaruh besar pada perkembangan jenis


kelamin anak, yang ditentukan oleh seleksi acak pada waktu konsepsi, mengarahkan
pola pertumbuhan dan perilaku orang lain terhadap anak. Jenis kelamin dan
determinan keturunan lain secara kuat mempengaruhi hasil akhir pertumbuhan dan
laju perkembangan untuk mendapatkan hasil akhir tersebut. Kebanyakan karakteristik
fisik, termasuk pola dan bentuk gambaran, bangun tubuh dan keganjilan fisik
diturunkan dan dapat mempengaruhi cara pertumbuhan dan integrasi anak dengan
lingkungan.
b. Hormon
Hormon merupakan senyawa organik (zat kimia) pada manusia. Hormon dihasilkan
oleh kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu, artinya kelenjar
itu tidak memiliki saluran. Hasil sekresi kelenjar endokrin (hormon) langsung masuk
ke pembuluh darah. Hormon diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah. Hormon
mempengaruhi reproduksi, metabolisme, serta pertumbuhan dan perkembangan pada
manusia dan sebagian hewan. Contohnya pada manusia, terdapat hormon pertumbuhan
(Growth Hormone/GH) mempengaruhi kecepatan pertumbuhan seseorang.

2. Faktor Eksternal
a. Nutrisi
Nutrisi yang masuk dalam tubuh juga berpengaruh pada pertumbuhan dan
perkembangan individu. Pada tiap-tiap usia terutama pada usia yang sangat muda,
makanan merupakan faktor yang penting peranannya dalam pertumbuhan dan
perkembangan. Bukan saja makanannya, tetapi isinya yang cukup banyak
mengandung gizi yang terdiri dari pelbagai vitamin. Kekurangan gizi/vitamin dapat
menyebabkan gigi runtuh, penyakit kulit dan lain-lain.

b. Hubungan Interpersonal
Hubungan dengan orang terdekat memainkan peran penting dalam perkembangan
terutama dalam perkembangan emosi, intelektual dan kepribadian, terutama dalam
perkembangan emosi, intelektual dan kepribadian tidak hanya kualitas dan kuantitas
kontak dengan orang lain yang memberi pengaruh pada anak yang sedang berkembang
tetapi luasnya rentang kontak penting untuk pembelajaran dan perkembangan
kepribadian yang sehat.

c. Tingkat Sosioekonomi
Tingkat sosioekonomi keluarga mempunyai dampak signifikan pada pertumbuhan dan
perkembangan. Pada semua usia anak dari kelas atas dan menengah mempunyai tinggi
lebih dari anak keluarga dengan strata ekonomi rendah. Keluarga dari sosioekonomi
rendah kurang memiliki pengetahuan atau sumber daya yang diperlukan untuk
memberikan lingkungan yang aman, menstimulasi dan kaya nutrisi yang membantu
perkembangan optimal anak.

d. Penyakit
Penyakit dapat mengganggu metabolism tubuh sehingga juga berdampak negative
pada pertumbuhan dan perkembangan individu.

e. Pengaruh media massa


Media dapat memberi pengaruh besar pada perkembangan individu, mulai dari
informasi hingga pengetahuan baru yang didapatkan oleh individu dari media yang ada
seperti televisi, radio, majalah, koran, dll.
2.4 ALUR DAN TUGAS PERKEMBANGAN INDIVIDU
Proses perkembangan anak tidak hanya terbatas kepada bertambah besarnya ukuran akan
tetapi berdiri dari serentetan perubahan yang berlangsung secara progresif, teratur, jalin menjalin
dan terarah kepada kedewasaan (kematangan). Proses perkembangan itu terjadi dengan berurutan
setahap demi setahap, dan selalu terjadi antara hubungan setiap tahap dengan tahap berikutnya.
Dalam perkembangan seseorang harus menguasai dulu perkembangan sebelum menginjak tahap
ke berikutnya.
Antara fase/ alur perkembangan individu tidak dapat dipisahkan dari tugas perkembangan
individu. Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan
individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu, dan apabila berhasil mencapainya
mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang
tua atau masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan. Adapun
yang menjadi sumber dari pada tugas-tugas perkembangan tersebut menurut Havighurst adalah:
Kematangan pisik, tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai-nilai dan aspirasi individu.
Robert J. Havighurst (1961) mengartikan tugas-tugas perkembangan itu merupakan suatu
hal yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu yang apabila berhasil
dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan ke tugas perkembangan selanjutnya
tapi jika gagal akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada individu yang bersangkutan dan
kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas berikutnya.
Hurlock (1981) menyebut tugas-tugas perkembangan ini sebagai social expectations yang
artinya setiap kelompok budaya mengharapkan anggotanya menguasai keterampilan tertentu
yang penting dan memperoleh pola perilaku yang disetujui oleh berbagai usia sepanjang rentang
kehidupan.
1. Prenatal (Pralahir)
Masa ini merupakan periode masa pertumbuhan yang luar dari satu sel tunggal hingga
menjadi organisme yang sempurna dengan kemampuan otak dan perilaku yang dihasilkan
kira-kira 9 bulan di dalam kandungan.

2. Masa Bayi (Infacy)


Masa ini merupakan periode perkembangan yang merentang dari kelahiran 18 atau 24
bulan. Pada fase ini bayi dalam masa menghayati obyek di luar sendiri dan mulai melatih
fungsi motoriknya seperti gerakan-gerakan yang yang berhubungan dengan anggota
badan. Masa bayi adalah masa ketergantungan, ketidakberdayaan, dan masa yang sangat
bergantung pada orang dewasa terutama orang tuanya karena pada masa ini, bayi belum
bisa apa-apa. Perhatian dan kasih sayang orang tua pada masa ini sangat di perlukan bagi
perkembangan bayi. Pada fase ini banyak kegiatan psikologis yang terjadi hanya sebagai
permulaan seperti bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, dan belajar
sosial. Pada masa ini bayi mempunyai tugas melukakan perkembangan seperti berbaring,
tengkurap, duduk, berdiri, berjalan dan seterusnya.
3. Masa Awal Anak – anak (Early Chidhood)
Pada masa ini periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima
atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah. Selama masa
ini, anak anak kecil belajar semakin mandiri dan menjaga diri mereka sendiri,
mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah (mengikuti perintah, mengidentifikasi
huruf), dan meluangkan waktu berjam jam untuk bermain dengan teman teman sebaya.
Dalam masa ini tugas perkembangannya seperti mempelajari ketrampilan fisik yang di
perlukan dalam permainan tertentu, belajar bergaul secara rukun dengan teman sebaya
dan sebagainya.
Tugas perkembangan yang harus dicapai pada masa bayi dan kanak – kanak awal adalah :
 Belajar berjalan pada usia 9 – 15 bulan.
 Belajar memakan makan padat.
 Belajar berbicara.
 Belajar buang air kecil dan buang air besar.
 Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin.
 Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis.
 Membentuk konsep-konsep sederhana kenyataan sosial dan alam.
 Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara, dan orang lain.
 Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk dan pengembangan kata hati.

4. Masa Pertengahan dan Akhir Anak – anak (Middle and Late Childhood)
Pada fase ini periode perkembangan yang merentang dari usia kira kira enam hingga
sebelas tahun, yang kira kira setara dengan tahun tahun sekolah dasar, periode ini
biasanya disebut dengan tahun tahun sekolah dasar. Anak juga sudah mengenal
lingkungan di sekitarnya dan saling berinteraksi dengan teman-temannya. Dalam tahap
ini anak mulai tidak bergantung pada orang tuanya dan biasanya anak juga mulai
menguasai diri, lingkungan, dan ketrampilan dasar untuk hidup.

5. Masa Praremaja
Pada masa praremaja merupakan masa yang pendek dan kurang lebih hanya satu tahun
yaitu untuk perempuan antara umur 11/12 tahun sampai 12/13 tahun sedangkan untuk
laki-laki antara 12/13 tahun sampai 13/14 tahun. Fase ini mempunyai banyak pengaruh
dalam perkembangan seseorang karena masa ini cenderung banyak pengaruh negatifnya.
Misalnya perkembangan fungsi-fungsi tubuh terutama faktor seks. Pada masa ini
seseorang mempunyai tugas perkembangan seperti memperoleh hubungan-hubungan
baru dan lebih matang dengan yang sebaya dari kedua jenis kelamin, memperoleh
peranan sosial, menerima fisik diri dan menggunakan badan secara efektif.
Tugas perkembangan yang harus dicapai pada masa kanak – kanak akhir dan anak sekolah
(0 - 6 tahun) adalah :
 Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan.
 Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk
biologis.
 Belajar bergaul dengan teman sebaya.
 Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya.
 Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.
 Belajar mengembangkan konsep-konsep sehari-hari.
 Mengembangkan kata hati.
 Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi.
 Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok social

6. Masa Remaja (Adolescence)


Pada masa remaja terdapat masa remaja awal dan masa remaja lanjut. Pada masa remaja
awal biasanya terjadi pada umur 13/14 tahun sampai 17 tahun .Dalam fase ini perubahan-
perubahan fisik terjadi sangat pesat dan mencapai puncaknya. Pada masa ini seseorang
juga lebih dapat mengendalikan emosinya. Masa remaja bermula pada perubahan fisik
yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh,
dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan
pinggang dan kumis, dan dalamnya suara.

Pada masa ini mempunyai tugas perkembangan seperti mengembangkan kemapuan


intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan sebagai warga negara yang baik,
memupuk dan memperoleh perilaku yang dapat dipertanggung jawabkan secara sosial,
serta memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman berperilaku.

7. Masa Awal Dewasa (Early Adulthood)


Pada masa awal dewasa ini merupakan periode perkembangan yang bermula pada akhir
usia belasan tahun atau awal usia dua puluhan tahun dan yang berakhir pada usia
tigapuluhan tahun. Masa ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi,
masa perkembangan karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar
hidup dengan seseorang secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak anak.

Pada masa ini seseorang mempunyai tugas perkembangan seperi memilih pasangan hidup
belajar hidup dengan suami dan istri, memulai kehiduoan berkeluarga, membimbing dan
merawat anak, mengolah rumah tangga, menerima tanggung jawab sebagai warga negara,
serta menemukan kelompok social yang cocok dan menarik.
8. Masa Pertengahan Dewasa (Middle Adulthood)
Pada masa pertengahan dewasa ini merupakan periode perkembangan yang bermula pada
usia kira kira 35 hingga 45 tahun dan merentang hingga usia enampuluhan tahun. Masa
ini adalah masa serseorang untuk memperluas keterlibatan dan tanggung jawab pribadi
dan sosial seperti membantu generasi berikutnya menjadi individu yang berkompeten,
dewasa dan mencapai serta mempertahankan kepuasan dalam berkarir.

9. Masa Akhir Dewasa (Late Adulthood)


Pada masa akhir dewasa merupakan periode perkembangan yang bermula pada usia
enampuluhan atau tujuh puluh tahun dan berakhir pada kematian. Pada masa ini adalah
masa penyesuaian diri atas berkurangnya kekuatan dan kesehatan, menatap kembali
kehidupannya, pensiun, dan penyesuaian diri dengan peran peran sosial baru serta masa
transisi yaitu masa menyesuaikan kembali sebagai warga negara.

2.5 ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN INDIVIDU


Secara garis besar ada tiga aspek dalam diri individu yang mengalami pertumbuhan dan
perkembangan, yaitu:
1. Aspek Fisik
Merupakan aspek yang paling menonjol dan nampak dalam diri individu. Hal ini terbukti
dengan adanya perubahan fisik individu yang terjadi sangat cepat sejak masa konsepsi
hingga masa kelahiran. Kemudian dilanjutkan pada masa bayi, anak-anak, remaja dan
dewasa.

Proses perkembangan fisik ditandai dengan perubahan ukuran organ fisik eksternal
seperti tangan, kaki, badan yang makin membesar, memanjang, melebar, atau makin
tinggi. Sedangkan perubahan organ internal ditandai dengan matangnya sistem syaraf dan
jaringan sel-sel yang makin kompleks, sehingga mampu meningkatkan kapasitas fungsi
hormon, kelenjar maupun keterampilan motoriknya.

2. Aspek Kognitif
Berhubungan dengan meningkatnya kemampuan berpikir, memecahkan masalah,
mengambil keputusan, kecerdasan dan bakat. Optimalisasi perkembangan kognitif sangat
dipengaruhi oleh kematangan fisiologis terutama pada bayi dan anak-anak. Seorang anak
akan dapat melakukan koordinasai gerakan tangan, kaki, maupun kepala secara sadar
setelah syaraf-syaraf maupun otot-otot bagian organ-organ tersebut telah berkembang
secara memadai. Artinya, kemampuan kognitif harus diiringi dengan kematangan
fisiologis, sehingga perkembangan kognitif makin baik dan koordinatif.
3. Aspek psikososial
Berhubungan dengan ketergantungan seorang individu pada orang lain. Artinya manusia
tidak akan mampu hidup seorang diri, karena secara kodrati manusia dikenal sebagai
makhluk sosial. Dalam menjalani kehidupan sosialnya, seseorang dituntut untuk
mengembangkan kemampuan menyesuaikan diri, yaitu dengan berhubungan dan bergaul
dengan lingkungan hidupnya. Pergaulan dengan orang lain akanm mampu mengubah
persepsi, pandangan, sikap dan perilaku seseorang, sebab dalam pergaulan terjadi
interaksi antar individu, yang ditandai dengan pertukaran informasi tentang pengetahuan,
adat istiadat, budaya, dan kebiasaan.

Pendapat lain mengenai aspek-aspek perkembangan individu diungkapkan juga oleh :


1. Nana Syaodih, dalam bukunya (Landasan Psikologi Proses Pendidikan)
Secara garis besar dapat dibedakan beberapa aspek perkembangan, yaitu: fisik-motorik,
intelektual, sosial-komunikasi, dan afektif yang meliputi emosi, sikap, moral dan
keagamaan. Perkembangan aspek-aspek tersebut terbagi lagi atas aspek-aspek yang lebih
kecil, yang di dalam kenyataannya sering sukar sekali dipisahkan bahkan dibedakan, karena
terkait satu dengan yang lainnya, saling pengaruh mempengaruhi, dan berintregrasi.
Perkembangan setiap aspek dipengaruhi oleh kondisi internal individu, baik yang bersifat
bawaan ataupun perolehan, kematangan serta pengaruh faktor-faktor eksternal.

2. Syamsu Yusuf, aspek-aspek perkembangan individu terdiri atas :


Perkembangan fisik, perkembangan motorik, perkembangan bahasa, perkembangan perilaku
kognitif, perkembangan perilaku sosial, perkembangan moralitas, perkembangan
penghayatan keagamaan, perkembangan perilaku konatif, perkembangan emosional,
perkembangan kepribadian, perkembangan karir.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan yang bersifat kuantitatif (volume, tinggi, dll).
Sedangkan perkembangan lebih bersifat kualitatif, menuju kearah kematangan atau pendewasaan
(maturation). Keduanya tidak lepas dari perubahan, dan saling berhubungan.
Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada setiap individu memiliki karakteristik
masing-masing. Selain itu dipengaruhi pula oleh faktor-faktor internal (turunan, hormon) dan
eksternal (media masa, tingkat sosioekonomi, dll). Penting bagi kita untuk memahami tentang
pertumbuhan dan perkembangan individu agar dapat mengembangkan secara maksimal potensi
yang dimiliki oleh setiap individu tersebut.

3.2 SARAN
Mengingat pentingnya dalam memahami tentang pertumbuhan dan perkembangan individu,
penulis menyarankan agar dilakukan kajian dan pemahaman lebih lanjut tentang pertumbuhan
dan perkembangan individu. Harapannya, dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
DAFTAR PUSTAKA
http://amelneri.blogspot.com/2018/03/makalah-pertumbuhan-dan-perkembangan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai