TEORI-TEORI PERKEMBANGAN
Disusun oleh :
Kelompok IV
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat dan Hidayat-Nya serta kekuatan yang diberikan sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam Pendidikan Administrasi
Perkantoran.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu, kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Tim Penyususn
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1Latar Belakang................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 3
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 11
3.2 Saran............................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 12
BAB I
iii
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sehinnga ketika besok kita sudah menjadi guru atau orang tua tidak salah dalam
mendidik atau menanggapai tingkah laku anak didik atau anak kita sendiri.
Karena banyak kasus yang salah dalam pengambilan tindakan yang dilakukan
guru atau orangtua terhadap anak didiknya atau anaknya sendiri. Yaitu salah
dalam hal memahami keinginan atau tindakan “super” (anak berkebutuhan
khusus) dari peserta didik atau anak kita sendiri.
iv
2. Bagaimana tahap-tahap perkembangan?
3. Apa manfaat dari belajar teori-teori perkembangan peserta didik?
BAB II
v
PEMBAHASAN
vi
1) Teori Nativisme ( Teori yang Berorientasi pada Biologi )
Aliran nativisme berasal dari kata natus (lahir); nativis (pembawaan)
yang ajarannya memandang manusia (anak manusia) sejak lahir telah
membawa sesuatu kekuatan yang disebut potensi (dasar). Aliran
nativisme ini, bertolak dari leibnitzian tradition yang menekankan
kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan, termasuk
faktor pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak
dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain bahwa aliran nativisme
berpandangan segala sesuatunya ditentukan oleh faktor-faktor yang
dibawa sejak lahir, jadi perkembangan individu itu semata-mata
dimungkinkan dan ditentukan oleh dasar turunan, misalnya ; kalau
ayahnya pintar, maka kemungkinan besar anaknya juga pintar.
vii
betapa pentingnya inti privasi atau jati diri manusia. Meskipun dalam
keadaan sehari-hari, sering ditemukan anak mirip orang tuanya (secara
fisik) dan anak juga mewarisi bakat-bakat yang ada pada orang
tuanya. Tetapi pembawaan itu bukanlah merupakan satu-satunya
faktor yang menentukan perkembangan. Masih banyak faktor yang
dapat memengaruhi pembentukan dan perkembangan anak dalam
menuju kedewasaan.
viii
Dengan demikian dapat dipahami bahwa keberhasilan belajar peserta
didik menurut aliran empirisme ini, adalah lingkungan sekitarnya.
Keberhasilan ini disebabkan oleh adanya kemampuan dari pihak
pendidik dalam mengajar mereka.
3) Teori Konvergens
Aliran konvergensi berasal dari kata konvergen, artinya bersifat
menuju satu titik pertemuan. Aliran ini berpandangan bahwa
perkembangan individu itu baik dasar (bakat, keturunan) maupun
lingkungan, kedua-duanya memainkan peranan penting. Bakat sebagai
kemungkinan atau disposisi telah ada pada masing-masing individu,
yang kemudian karena pengaruh lingkungan yang sesuai dengan
kebutuhan untuk perkembangannya, maka kemungkinan itu lalu
menjadi kenyataan. Akan tetapi bakat saka tanpa pengaruh lingkungan
yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan tersebut, tidak cukup,
misalnya tiap anak manusia yang normal mempunyai bakal untuk
berdiri di atas kedua kakinya, akan tetapi bakat sebagai kemungkinan
ini tidak akan menjadi menjadi kenyataan, jika anak tersebut tidak
hidup dalam lingkungan masyarakat manusia.
ix
Sedangkan aliran yang terakhir (konvergensi) pada umumunya
diterima seara luas sebagai pandangan yang tepat dalam memahami
tumbuh-kembang seorang peserta didik dalam kegiatan belajarnya.
Meskipun demikian, terdapat variasi pendapat tentang faktor-faktor
mana yang paling penting dalam menentukan tumbuh-kembang itu.
4) Teori Interaksionisme
Teoritikus yang terkenal adalah Piaget. Menurut, cara-cara berpikir
tertentu sangat sederhana bagi seorang dewasa, tidaklah sesederhaana
pemikiran yang dilakukan seorang anak. Terdapat batas-batas tertentu
pada anak atas materi yang dapat diajarakan pada satu waktu tertentu
dalam masa kehidupan anak tersebut.
x
tubuh (motor) bayi. Prestasi terbesar bayi adalah kesadaran bahwa
lingkungan benar-benar di luar jangkauannya, baik yang bayi
mampi rasakan ayau tidak.
Prestasi besar kedua periode sensormotor adalah mukainya
tindakan dengan tujuan terarah yang logis. Memikirkan mengenai
benda yang akrab atau disenangi oleh bayi.
e) Teori Psikodinamika
Teori Psikodinamika adalah teori yang berupaya menjelaskan
hakekat dan perkembangan kepribadian. Unsur-unsur yang sangat
diutamakan dalam teori ini adalah motivasi, emosi, dan aspek-
xi
aspek internal lainnya. Teori ini mengasumsikan bahwa
kepribadian berkembang ketika terjadi konflik-konflik dari aspek-
spek psikologi tersebut. Yang umumya terjadi pada masa kanak-
kanak dini. Para teoritisi psikodinamik percaya bahwa
perkembangan merupakan suatu proses aktif dan dinamis yang
sangat dipengaruhi oleh dorongan-dorongan atau impuls-impuls
individual yang dibawa sejak lahir serta pengalaman-pengalaman
sosial dan emosional mereka. Perkembangan seorang anak terjadi
pada serangkaian tahap. Pada masing-masing tahap anak
mengalami konflik-konflik internal yang harus diselesaikan
sebelum memasuki tahap berikutnya. Teori Psikodinamik dalam
psikologi perkembangan banyak dipengaruhi oleh Sigmund Freud
dan Eric Erikson.
BAB III
PENUTUP
xii
3.1 KESIMPULAN
Dari uraian makalh diatas maka dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai garis besar dari makalah ini, yaitu bahwasannya terdapat berbagai macam
mengenai teori perkembangan anak, diantaranya yaitu:
1. Teori Nativisme
Aliran nativisme ini, bertolak dari leibnitzian tradition yang menekankan
kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan, termasuk faktor
pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak dalam
proses pembelajaran. Dengan kata lain bahwa aliran nativisme
berpandangan segala sesuatunya ditentukan oleh faktor-faktor yang
dibawa sejak lahir, jadi perkembangan individu itu semata-mata
dimungkinkan dan ditentukan oleh dasar turunan, misalnya ; kalau
ayahnya pintar, maka kemungkinan besar anaknya juga pintar.
2. Teori Empirisme
Dalam teori belajar mengajar, maka aliran empirisme bertolak dari
Lockean Tradition yang mementingkan stimulasi eksternal dalam per-
kembangan peserta didik. Pengalaman belajar yang diperoleh anak dalam
kehidupan sehari-hari didapat dari dunia sekitarnya yang berupa stimulan-
stimulan. Stimulasi ini berasal dari alam bebas ataupun diciptakan oleh
orang dewasa dalam bentuk program pendidikan. Karena itu, aliran ini
berpandangan bahwa hasil belajar peserta didik besar pengaruhnya pada
faktor lingkungan.
3. Teori Konvergensi
Aliran ini berpandangan bahwa perkembangan individu itu baik dasar
(bakat, keturunan) maupun lingkungan, kedua-duanya memainkan peranan
penting. Bakat sebagai kemungkinan atau disposisi telah ada pada masing-
masing individu, yang kemudian karena pengaruh lingkungan yang sesuai
xiii
dengan kebutuhan untuk perkembangannya, maka kemungkinan itu lalu
menjadi kenyataan. Akan tetapi bakat saka tanpa pengaruh lingkungan
yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan tersebut, tidak cukup,
misalnya tiap anak manusia yang normal mempunyai bakal untuk berdiri
di atas kedua kakinya, akan tetapi bakat sebagai kemungkinan ini tidak
akan menjadi menjadi kenyataan, jika anak tersebut tidak hidup dalam
lingkungan masyarakat manusia.
4. Teori Interaksionisme
Teori ini menganggap perkembangan sepanjang waktu sebagai sebuah
kemajuan tingkat. Ia percaya bahwa semua orang muda melalui empat
tingkat perkembangan kognitif yang sama dalam masa perkembangannya.
Selanjutnya, mereka melalui tingkat-tingkat yang sama dengan cara yang
sungguh sama.
5. Teori Psikodinamika
Teori Psikodinamika adalah teori yang berupaya menjelaskan hakekat dan
perkembangan kepribadian. Unsur-unsur yang sangat diutamakan dalam
teori ini adalah motivasi, emosi, dan aspek-aspek internal lainnya. Teori
ini mengasumsikan bahwa kepribadian berkembang ketika terjadi konflik-
konflik dari aspek-spek psikologi tersebut.
3.2 SARAN
Dengan mempelajari dan mengkaji tentang teori-teori perkembangan
peserta didik ini, diharapkan mulai sekarang mahasiswa lebih berpikir kristis
terhadap masalah-masalah perkembangan peserta didik, karena sudah sepantasnya
mahasiswa pendidikan nantinya akan menjadi penerus pendidik dan pemantau
perkembangan peserta didiknya di dalam dunia pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
xiv
Agus, Heri. 2012. “makalah teori-teori perkembangan”,
http://heritelon.blogspot.com/2012/03/makalah-teori-teori-perkembangan.html?
m=1, diakses pada 29 Agustus 2021
xv