Anda di halaman 1dari 24

Makalah Psikologi Pendidikan

“Proses dan Fase-Fase Perkembangan”

Dosen Pengampu:

Senja Wardani, M.pd

Disusun Oleh 2:

Gholiq Pratama (2323230005)

Repsi Jemesti (2323230012)

TADRIS BAHASA INGGRIS

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

UIN FATMAWATI SUKARNO BENGKULU

2023/2024

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang
" Proses dan Fase-fase Perkembangan ".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik


dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan
manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Disusun oleh

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………….i

KATA PENGANTAR………………………………………………………..ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………...2
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pertumbuhan dan perkembangan………………………………………3


B. Pembawaan dan lingkungan dalam proses perkembangan…………….4
C. Prinsip-prinsip perkembangan…………………………………………5
D. Aspek-aspek perkembangan manusia………………………………….6
E. Fase-fase dan tugas perkembangan…………………………………….11
F. Manfaat mempelajari perkembangan siswa……………………………14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………….17
B. Saran……………………………………………………………………17

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses dan fase-fase perkembangan dalam konteks psikologi pendidikan


mengacu pada pemahaman tentang bagaimana individu belajar dan berkembang
sepanjang masa hidup mereka, serta bagaimana pengetahuan ini dapat digunakan untuk
merancang strategi pembelajaran yang efektif.

Proses perkembangan, yang terinspirasi oleh teori-teori seperti yang dikemukakan oleh
Jean Piaget, membantu kita memahami bahwa perkembangan individu meliputi
berbagai aspek, seperti fisik, kognitif, emosional, dan sosial. Proses ini melewati
serangkaian tahapan yang berbeda, mulai dari masa bayi hingga dewasa. Misalnya,
pada masa bayi, perkembangan lebih terfokus pada perkembangan fisik dan
sensorimotor, sedangkan pada masa remaja, fokusnya dapat berpindah ke
perkembangan identitas dan hubungan sosial.

Dalam psikologi pendidikan, pengetahuan tentang tahapan perkembangan sangat


penting untuk merancang kurikulum dan strategi pembelajaran yang tepat. Misalnya,
pemahaman tentang tahap-tahap perkembangan kognitif membantu guru
menyesuaikan metode pengajaran agar sesuai dengan kemampuan pemikiran siswa di
setiap tahap.

Selain itu, pemahaman tentang tahapan perkembangan sosial dan emosional membantu
guru dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung hubungan antar-
siswa dan hubungan siswa-guru yang positif, serta membantu siswa mengelola emosi
mereka dengan baik.

1
Secara keseluruhan, proses dan fase-fase perkembangan dalam psikologi pendidikan
memberikan dasar yang penting bagi para pendidik untuk merancang lingkungan
pembelajaran yang efektif, mendukung, dan sesuai dengan kebutuhan perkembangan
setiap individu. Dengan memahami karakteristik perkembangan siswa, pendidik dapat
lebih baik membantu mereka mencapai potensi mereka secara maksimal.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu pertumbuhan dan perkembangan?


2. Apa itu pembawaan dan lingkungan dalam proses perkembangan?
3. Apa saja prinsip-prinsip perkembangan?
4. Apa aspek-aspek perkembangan manusia?
5. Apa saja fase-fase dan tugas perkembangan?
6. Bagaimana manfaat mempelajari perkembangan siswa?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui apa itu pertumbuhan dan perkembangan


2. Untuk mengetahui pembawaan dan lingkungan dalam proses perkembangan
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip perkembangan
4. Untuk mengetahui aspek-aspek dan tugas perkembangan
5. Untuk mengetahui fase-fase dan tugas perkembangan
6. Untuk mengetahui manfaat mempelajari perkembangan siswa.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan dan perkembangan memiliki pengertian yang sama yakni
keduanya mengalami perubahan, tetapi secara khusus istilah per-tumbuhan
berbeda dengan perkembangan. Pertumbuhan (growth) adalah perubahan-
perubahan biologis, anatomis dan fisiologis manusia, sedangkan
perkembangan(development)adalah perubahan-perubahan psikis dan motorik
manusia. Pembelajaran tematik terpadu merupakan pembelajaran yang
mengintegrasikan beberapa materi pembelajaran yang dipadukan dalam satu
tema dimana tema tersebut sebagai wadah yang me-ngandung konsep sehingga
pembelajaran tersebut menjadi bersifat holistik, bermakna, dan otentik.
Pembelajaran tematik terpadu berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi
peserta didik dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung
dalam tema serta dapat menambah semangat belajar, karena materi yang
dipelajari me-rupakan materi yang nyata (kontekstual) dan ber-makna bagi
anak. Pada anak usia sekolah perkembangannya berada pada tahap operasi
konkret, mulai menunjukkan perilaku yang mulai memandang dunia secara
objektif, reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak, mulai berpikir
secara operasionaluntuk mengklasifikasikan benda-benda, membentuk dan
mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan
mempergunakan hubungan sebab akibat. Oleh karena itu pembelajaran yang
tepat adalah dengan mengaitkan konsep materi dalam satu kesatuan yang
berpusat pada tema. Kegiatan pembelajaran akan bermakna jika dilakukan
dalam lingkungan yang nyaman, memberikan rasa aman, bersifat kontekstual,
anak mengalami langsung sesuatu yang di-pelajarinya, hal ini akan diperoleh

3
melalui pembelajaran tematik terpadu.Pembelajaran ini relevan dengan tingkat
perkembangan anak sehingga dapat merangsang pertumbuhan dan
perkembangan anak.1

B. Pembawaan Dan Lingkungan Dalam Proses Perkembangan

Manusia dilahirkan ke dunia dengan membawa kepribadian yang berbeda satu


sama lain. Ada yang berpendapat bahwa sumber utama yang menimbulkan adanya
perbedaan-perbedaan dari kepribadian setiap manusia disebabkan oleh tiga faktor,
yaitu: faktor pembawaan, faktor keturunan, dan faktor lingkungan
(environtment).Pada dasarnya ciri-ciri pembawaan manusia yang essensial dari
berbagai “ras” dan kelompok “etnis” adalah sama, tetapi sifat-sifat spesifik yang
disembunyikannya pada masing-masing individu sangat bervariasi setiap individu
pada saat konsepsi menerima warisan genetik (keturunan) dari kedua orang tuanya
yang akan memberikan potensi bagi perkembangan dan tingkah lakunya sepanjang
hidupnya Keturunan atau hereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi
perkembangan individu. Dalam hal ini hereditas diartikan sebagai “totalitas
karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak, atau segala potensi,
baik fisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa konsepsi (pertumbuhan
ovum oleh sperma) sebagai pewarisan adalah pewarisan atau pemindahan biologis,
karakteristik individu dari pihak orang tua. Hereditas adalah kecenderungan untuk
berkembang mengikuti pola-pola tertentu, seperti kecenderungan untuk berjalan
tegak, kecenderungan bertambah besar, kecenderungan untuk menjadi orang yang
lincah. Kecenderungan ini tidak hanya terdapat selama masa kanakkanak,
melainkan tetap ada pada diri kita selama kita masih hidup. Akan tetapi,
kecenderungan tersebut tidak akan terwujud menjadi kenyataan, jika tidak
mendapatkan kesempatan atau rangsangan dari luar untuk berkembang.

1
Ani Hidayati, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Indonesia.
https://journal.walisongo.ac.id/index.php/sawwa/article/view/1473 diakses tanggal 3 Maret 2024,
pukul 10:07 WIB.

4
Menurut Witherington seperti yang dikutip oleh H. M. Arifin, hereditas adalah
suatu proses penurunan sifat-sifat atau benih dari generasi ke generasi lain, melalui
plasma benih, bukan dalam bentuk tingkah laku melainkan struktur tubuh. Hal ini
senada dengan ungkapan Rifa Hidayah, hereditas adalah proses
penurunan/pemindahan ciri-ciri khas generasi yang satu ke generasi berikutnya
dengan melalui plasma benih. Jadi yang diturunkan adalah stukturnya dan bukan
perilakunya. Jadi, kita dapat mengatakan bahwa sifat-sifat atau ciri-ciri pada seorang
anak adalah keturunan, jika sifat-sifat atau ciri-ciri tersebutdiwariskan atau
diturunkan melalui sel-sel kelamin dari generasi yang lain.2

C. Prinsip-Prinsip Perkembangan

Menurut pakar psikologi pendidikan, Eggen dan Kauchack (2016), prinsip-


prinsip perkembangan yaitu sebagai berikut:
a. Perkembangan bergantung pada genetik dan lingkungan.
Bertambahnya umur menyebabkan adanya perubahan-perubahan fisik
dan genetik dalam diri manusia. Hal ini sangat berpengaruh terhadap
perkembangan mereka. Sebagai contoh, siswa SMA secara alami mempunyai
kemampuan kognitif yang lebih matang daripada anak TK sehingga kurikulum
TK memang tidak dirancang untuk mempelajari sesuatu yang abstrak, misalnya
fisika atau kimia organik. Faktor turunan (hereditas) dan genetik ini berinteraksi
dengan lingkungan (perhatikan karakteristik perkembangan yang menyatakan
bahwa perkembangan itu kontekstual) sehingga kematangan dan capaian
perkembangan tidak bisa dilepaskan dari lingkungan hidup seseorang.
b. Proses yang teratur dan mengikut pola yang dapat diprediksi
Sesuai dengan definisinya, perkembangan terjadi secara sistematis,
bukan kebetulan dan bukan pula sementara saja. Perkembangan adalah proses

2
M Fahurrrohman dari ejournal.kopertais4.or.id pertama kali diindeks oleh Google pada Oktober
2014, http://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/kabilah/article/download/2868/2122/7558
Diakses tanggal 3 Maret 2024, pukul 11:45 WIB.

5
yang teratur, terbangun secara berangsur-angsur, dan ada polanya. Sebagai
contoh, anak batita (di bawah 3 tahun) bergumam dan mengeluarkan bunyi-
bunyian sebelum benar-benar berbicara, merangkak sebelum berjalan, dan
belajar mengenal konsep konkret, seperti hewan, rumah, dan sebagainya,
sebelum mengenal konsep yang lebih abstrak, misalnya demokrasi atau konsep
energi dalam pelajaran IPA. Pola perkembangan ini berlaku pada seluruh
manusia pada umumnya.
c. Orang berkembang dengan kecepatan berbeda-beda
Meskipun secara umum pola perkembangan dapat diprediksi atau
ditebak berdasarkan usia seseorang, kecepatan seseorang untuk mencapai tahap
perkembangan tertentu tidak selalu sama. Ada anak-anak yang dapat berbicara
lebih dini daripada anak lainnya dan ada juga anak yang mengalami
perkembangan fisik yang lebih cepat daripada teman-temannya. Adakah siswa
di satu kelas yang Anda ajar berperilaku lebih kekanak-kanakan dibandingkan
teman-temannya? Hal ini menunjukkan bahwa setiap individu berkembang
dengan kecepatan yang berbeda-beda. 3

D. Aspek Aspek Perkembangan Manusia

1. Perkembangan Fisik

Perkembangan fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang


kompleks dan sangat mengagumkan. Kuhlen dan Thompson mengemukakan
bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu:

a. Sistem saraf yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan


emosi;

3
Nisa Felicia, ph.D. “ Pengenalan Teori dan Prinsip Dasar Perkembangan”. Diakses tanggal 3 Maret
2024, pukul 12:00 WIB.

6
b. Otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan
motorik;
c. Kelenjar Endoktrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku
baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif
dalam suatu kegiatan yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis;
d. Struktur fisik/tubuh yang meliputi tinggi berat dan proporsi.

Masa kanak-kanak awal (early childhood) merupakan periode


perkembangan yang terjadi mulai akhir masa bayi hingga sekitar usia 5 atau 6
tahun, kadang periode ini disebut tahun pra sekolah. Kelas satu sekolah dasar
biasanya menandai akhirnya periode ini.4

2. Perkembangan Kognitif

Kognisi artinya kemampuan berfikir, kemampuan menggunakan otak.


Perkembangan kognisi berarti perkembangan anak dalam menggunakan
kekuatan berfikirnya. Dalam perkembangan kognitif, anak dalam hal ini
otaknya mulai mengembangkan kemampuan untuk berfikir, belajar dan
mengingat. Pada tingkat ini anak sudah dapat meningkatkan penggunaan
bahasa dengan menirukan prilaku orang dewasa.
a. Tahap Pra-Operasional Piaget

Imajinasi anak prasekolah bekerja sepanjang waktu dan jangkauan mental


mereka tentang dunia mereka terus berkembang sepanjang waktu. Piaget
menggambarkan kognitif anak prasekolah sebagai pra-operasional. Pemikiran

4
John W. Santrock, dkk, Perkembangan Anak, (Jakarta: Salemba Humanika, 2011), h. 20. Diakses
tanggal 3 Maret 2024, pukul 12:15 WIB.

7
pra-operasional adalah periode penantian yang nyaman untuk menuju tahapan
berikutnya, yakni pemikiran operasional konkret. 5

b. Teori Vigotsky

Vigotsky menekankan bahwa anak-anak secara aktif membangun pengetahuan


dan pemahaman mereka. Dalam teori Vigotsky, anak-anak lebih sering
digambarkan sebagai makhluk sosial daripada dalam teori Piaget. Mereka
mengembangkan cara-cara mereka dalam berpikir dan pemahaman, terutama
melalui interaksi sosial. Perkembangan kognitif mereka bergantung pada alat
yang disediakan oleh masyarakat, dan pikiran mereka dibentuk oleh konteks
budaya tempat mereka tinggal. Jika dibandingkan, menurut teori Piaget anak
berkembang dari kemampuannya sendiri sedangkan menurut Vigotsky anak
berkembang karena dibantu oleh lingkungan sekitar mereka.6

3. Perkembangan Psikososial

Masa anak-anak adalah masa perkembangan dari usia 2 tahun sampai dengan
usia 6 tahun, pada masa-masa ini perkembangan biologis dan fisik berjalan
dengan sangat cepat dan pesat, akan tetapi secara sosiologisnya anakanak masih
sangat terikat dengan lingkungannya terutama keluarga. Oleh karena itu, pada
masa anak-anak awal ini keluarga sangat berperan penting dalam
mempersiapkan anak untuk terjun ke lingkungan yang lebih luas, terutama
lingkungan sekolah. Adapun perkembangan psikososial yang terjadi pada masa

5
John W. Santrock, dkk, Perkembangan Anak..., h. 45.Diakses tanggal 3 Maret 2024, pukul 12:30
WIB.
6
F.J. Monks, dkk, Psikologi Perkembangan…, h. 105. Diakses tanggal 3 Maret 2024, pukul 12:35 WIB.

8
ini meliputi beberapa hal yaitu :
a. Perkembangan Emosi
Selama awal masa kanak-kanak emosi sangat kuat. Saat ini merupakan saat
ketidak seimbangan karena anak-anak “keluar dari fokus” dalam arti bahwa ia
mudah terbawa ledakan-ledakan, emosional sehingga sulit dibimbing dan
diarahkan, Hal ini tampak mencolok pada anak-anak usia 2,5 sampai 3,5 tahun
dan 5,5 sampai 6,5 tahun, meskipun pada umumnya hal ini berlaku pada hampir
seluruh periode masa anak-anak awal.10 Jadi emosi yang meninggi pada masa
kanak-kanak awal itu ditandai dengan meledaknya amarah yang kuat, ketakutan
yang hebat dan rasa iri hati yang tinggi. Pada masa-masa ini anak-anak sulit
untuk dibimbing dan diarahkan, mereka cenderung akan marah, memberontak
dan tersinggung jika diperingati, hal ini disebabkan anak-anak keluar dari fokus
mereka. Emosi yang tinggi kebanyakan disebabkan oleh masalah psikologis.
Biasanya para orang tua hanya memperbolehkan anak melakukan beberapa hal
saja, padahal sang anak merasa ia mampu melakukan lebih banyak lagi,
sehingga pada akhrinya anak pun akan menolak larangan orang tua dan anak
cenderung akan memberontak. Anak pun akan meledak amarahnya jika ia tidak
bisa melakukan sesuatu yang dianggap dapat dilakukan dengan mudah.7

b. Perkembangan Sosial
Dasar untuk sosialisasi pada anak-anak diletakkan dengan meningkatnya
hubungan antara anak dengan teman-teman sebayanya dari tahun ke tahun.
Anak tidak hanya lebih bermain dengan anak-anak lain tetapi juga lebih banyak
bicara. Jika anak menyenangi hubungan dengan orang lain meskipun hanya
kadang-kadang saja, maka sikap terhadap kontak sosial mendatangkan lebih
baik daripada hubungan sosial yang sering tetapi sifat hubungannya kurang
baik. Pada pernyataan di atas dijelaskan bahwa perkembangan sosialisasi pada

7
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan…, h. 114. Diakses tanggal 3 Maret 2024,pukul 12:45
WIB.

9
awal masa anak-anak awal ditandai dengan meningkatnya intensitas hubungan
dengan teman-teman sebayanya, dan perkembangan ini meningkat dari tahun
ke tahun. Pada fase ini juga anak-anak tidak hanya senang bermain tetapi juga
lebih banyak berbicara. Hubungan atau kontak sosial lebih baik dari pada
hubungan sosial yang kurang baik.8

c. Perkembangan Permainan
Permainan adalah salah satu bentuk aktivitas sosial yang dominan pada awal
masa anak-anak. Sebab anak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya di
luar rumah bermain dengan teman-temannya dibanding terlibat dalam aktivitas
lain. Permainan bagi anak-anak adalah suatu bentuk aktivitas yang
menyenangkan yang dilakukan semata-mata untuk aktivitas itu sendiri, bukan
karena ingin memperoleh sesuatu yang dihasilkan dari aktivitas tersebut. Hal
ini adalah karena bagi anak-anak proses melakukan sesuatu lebih menarik dari
pada hasil yang akan didapatkannya. Jadi, permainan lebih mendominasi
kehidupan anak-anak di masa ini, karena anak-anak banyak menghabiskan
waktunya untuk bermain yang mana bermain adalah hal yang sangat
menyenangkan dan menarik bagi anak-anak, bermain merupakan aktivitas yang
sangat penting bagi perkembangan di awal masa anak-anak. 9

d. Perkembangan Moral

Perkembangan moral adalah perkembangan yang berkaitan dengn aturan dan


konvensi mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam
interaksinya dengan orang lain. Anak-anak ketika dilahirkan tidak memiliki
moral, tetapi dalam dirinya terdapat potensi moral yang siap untuk
dikembangkan. Perkembangan moral pada awal masa kanak-kanak masih

8
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan…, h. 117. Diakses tanggal 3 Maret 2024, pukul 12:50
WIB.
9
Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: Rosda Karya, 2005), h. 144.Di akses tanggal 3 Maret
2024, pukul 13:05 WIB.

10
dalam tingkat yang rendah. Hal ini disebabkan karena perkembangan
intelektual anak-anak belum mencapai titik dimana ia dapat mempelajari atau
menerapkan prinsip-prinsip abstrak tentang benar dan salah. Awal masa anak-
anak ditandai dengan apa yang oleh Piaget disebut “moralitas melalui paksaan”
Dalam tahap perkembangan moral ini anak-anak secara otomatis mengikuti
peraturan-peraturan tanpa berpikir atau menilai. 10

Pada awal masa anak-anak perkembangan moral tidak begitu pesat


berkembang, hal ini disebabkan oleh pemikiran intelektual anak-anak belum
bisa mencapai pemahaman menganai prinsip-prinsip benar dan salah, pada
masa ini anak-anak belum bisa membedakan hal-hal yang benar untuk
dilakukan dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan. Pada masa ini anak-anak
hanya mengikuti peraturan yang telah ada, tanpa ia mengetahui guna ataupun
fungsi dan juga tanpa menilai apakah peraturan tersebut benar atau salah. Di
bawah ini ada beberapa teori mengenai perkembangan moral pada masa awal
anak-anak:

1) Teori psikonalisa tentang perkembangan moral Pada teori psikoanalisa


kepribadian manusia di bagi menjadi tiga yaitu : a) Id adalah struktur
kepribadian yang terdiri atas aspek biologis yang irasional dan tidak disadari.
b) Ego merupakan struktur kepribadian yang terdiri atas aspek psikologis yaitu,
sub sistem ego yang rasional dan disadari, namun tidak memiliki moralitas. c)
Super ego adalah struktur kepribadian yang terdiri atas aspek sosial yang
berisikansistem nilai dan moral, yang benar-benar memperhitungkan “benar”
atau “salahnya” sesuatu.11

E. Fase-Fase dan Tugas Perkembangan

10
4 Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan…, h. 123. Diakses tanggal 3 Maret 2024, pukul
13:15 WIB.
11
Desmita, Psikologi Perkembangan…, h. 150. Diakses tanggal 3 Maret 2024, pukul 13:20 WIB.

11
Fase perkembangan manusia mulai dari bayi, anak - anak, remaja, dewasa, dan
lansia. Setiap fase atau tahapan perkembangan kehidupan manusia senantiasa
berlangsung seiring dengan kegiatan belajar. Tugas fase yang muncul dalam setiap
perkembangan, merupakan keharusan universal dan idealnya berlaku secara otomatis,
seperti kegiatan belajar terampil melakukan sesuatu pada fase perkembangan tertentu
yang lazim terjadi pada manusia normal. Selain itu, hal-hal lain yang juga
menimbulkan tugas-tugas perkembangan antara lain:

1) adanya kematangan fisik tertentu pada fase perkembanangan tertentu.

2) adanya dorongan cita-cita psikologis manusia yang sedang berkembang itu sendiri,
dan

3) adanya tuntutan kultural masyarakat. Setiap anak atau individu berkembang melalui
tahap perkembangan.

Setiap tahap, terutama tahap-tahap perkembangan yang dikemukakan oleh Erickson


dan Havigurst mempunyai tema yang menggambarkan tugas utama dari masa itu.
Setiap tahap juga memiliki tugas-tugas perkembangan konkrit yang penting, yang
harus dicapai si anak atau individu. Dalam rangka memfungsikan tahap-tahap
perubahan yang menyertai perkembangannya manusia harus belajar melakukan
kebiasaan-kebiasaan tententu umpamanya kebiasaan belajar berjalan dan berbicara
pada rentang usia 1-5 tahun. Belajar melakukan kebiasaan-kebiasaan tententu pada saat
atau masa perkembangan yang tepat dipandang berkaitan langsung dengan tugas-tugas
perkembangan berikutnya.

Tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada


fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila berhasil mencapainya mereka
akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang
tua atau masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan.
Menurut para ahli seperti Elizabeth B. Hurlock (1978) tugas perkembangan

12
yaitubelajar menyesuaikan diri terhadap pola - pola hidup baru, belajar untuk memiliki
cita - cita yang tinggi, mencari identitas diri dan pada usia kematangannya mulaibelajar
memantapkan identitas diri.12

Perkembangan manusia, sebagaimana yang dinyatakan sebelumnya, terdiri

atas tiga fase, yaitu fase perkembangan biologis, kognitif, dan sosioemosional,

sebagaimana yang terlihat dalam gambar berikut:

Fase biologis menyebabkan perubahan fisik manusia. Faktor genetik dan keturunan
(hereditas) yang diwariskan orang tua, perkembangan otak, berat dan tinggi badan yang
bertambah, perubahan dalam kemampuan motorik (bergerak dan berpindah), makanan
dan gizi, olahraga, perubahan hormon ketika masa puber, serta perubahan kecepatan
detak jantuk seiring dengan pertambahan usia adalah beberapa contoh proses biologis
yang memengaruhi perkembangan.

Fase kognitif adalah perubahan pemikiran atau cara berpikir seseorang, kecerdasan,
dan perkembangan bahasa. Mengamati benda atau hewan di sekitar anak yang
bergerak, merangkai kata, menghafal pelajaran, membayangkan seperti apa rasanya
menjadi seorang presiden, dan juga menyelesaikan teka-teki silang adalah kegiatan-
kegiatan yang melibatkan proses kognitif.

Fase sosioemosional melibatkan perubahan-perubahan hubungan individu dengan


orang lain, perubahan emosi, dan perubahan kepribadian. Senyuman bayi ketika
merespons gerakan dan suara adalah proses sosioemosional. Begitu pula anak batita

12
Didit Wisnu Purwanto, MAHASISWA S1 PGSD UNS KAMPUS VI KEBUMEN ANGKATAN 2010.
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Tentang Fase-fase dan Tugas
Perkembangan", Klik untuk baca
https://www.kompasiana.com/diditwisnupgsd/55004336a333117c6f5106f3/tentang-fase-fase-dan-
tugas-perkembangan diakses tanggal 3 Maret 2024, pukul 13:40 WIB.

13
yang mendorong temannya karena mengambil mainan yang sedang digunakannya

adalah bentuk proses sosioemosional. Contoh proses sosioemosional lainnya adalah

tangisan anak yang mendapatkan nilai rendah untuk ulangannya, rasa senang karena

berhasil memenangkan kompetisi, dan rasa percaya diri ketika melakukan presentasi
di depan kelas.13

F. Manfaat Mempelajari Perkembangan Siswa

1. Mengetahui cara menyikapi peserta didik

Dengan mengetahui perkembangan peserta didik sama saja dengan


mempelajari karakter peserta didik itu sendiri. Mengetahui karakter masing-
masing peserta didik dapat membantu tenaga pendidik untuk merespon dan
menyikapi peserta didik. Hal ini nantinya akan berpengaruh pada proses
pembelajaran dan juga meningkatkan manfaat hidup rukun di sekolah secara
alami,

2. Menciptakan suasana belajar yang kondusif

Manfaat lain yang bisa diperoleh tenaga pendidik dengan mempelajari


karakter peserta didik dapat membantu untuk menentukan bagaimana agar
tercipta suasana yang kondusif selama proses pembelajaran. Hal ini tentunya
akan memudahkan tenaga pendidik untuk memberikan pelajaran dan manfaat
disiplin dalam belajar peserta didik dapat terbentuk dengan sendirinya,

3. Meningkatkan interaksi positif dengan peserta didik

Manfaat mempelajari perkembangan peserta didik yang lainnya adalah dapat


membantu membangun komunikasi yang baik, sehingga interaksi antara
tenaga pendidik dan peserta didik bisa berjalan dengan baik. Hal ini secara
tidak langsung bisa meningkatkan ketertarikan peserta didik terhadap
pembelajaran yang diberikan.,

13
Nisa Felicia, ph.D. “ Pengenalan Teori dan Prinsip Dasar Perkembangan”. Diakses tanggal 3 Maret
2024, pukul 13:58 WIB.

14
4. Menentukan metode pembelajaran yang efektif

Dengan mengetahui perkembangan peserta didik, tenaga pendidik bisa


menyesuaikan bagaimana metode pembelajaran yang akan diterapkan. Sehingga
tenaga pendidik dapat mendapatkan manfaat perencanaan pembelajaran dalam
proses belajar mengajar dengan efektif. Hal ini tentunya tidak hanya bermanfaat
bagi tenaga pendidik saja, namun juga peserta didik karena hambatan yang biasa
muncul dalam selama proses pembelajaran bisa diminimalisir dan pembelajaran
bisa berjalan dengan lancar sesuai dengan target yang direncanakan sebelumnya.,

5. Mengenali jika terjadi penyimpangan perkembangan

Mengetahui bagaimana perkembangan peserta didik tentu bisa mengetahui


seberapa jauh peserta didik memahami pembelajaran maupun situasi yang
berlangsung di dalam kelas. Dengan begitu jika ada penyimpangan atau terjadi
hambatan di dalam kelas, tenaga pendidik sedikit banyak bisa membaca situasi
dan bisa membantu mempercepat pemecahan solusi untuk mengatasi
penyimpangan tersebut,

6. Mampu memberikan arahan dan motivasi yang diperlukan

Mempelajari perkembangan dari peserta didik bisa membantu mengetahui mana


peserta didik yang kurang dalam pelajaran, mana yang kurang semangat dalam
belajar atau lainnya. Hal ini tentunya menjadi tugas pendidik untuk mendorong
agar peserta didik lebih aktif dan bersemangat untuk mengikuti pembelajaran,
baik dengan memberikan motivasi secara pribadi maupun di dalam proses
pembelajaran. Hal ini bisa menjadi salah satu upaya untuk memaksimalkan
peserta didik mendapatkan manfaat pendidikan, tidak hanya dari aspek ilmu
namun juga dalam membangun kemampuan diri.,

7. Memiliki ekspektasi pasti dari peserta didik

Dapat memahami seberapa kemampuan yang dimiliki adalah salah satu manfaat
mengetahui perkembangan dari peserta didik. Tenaga pendidik bisa tahu apa yang
harus diajarkan lebih atau apa yang sudah cukup diajarkan pada peserta didik,

15
sehingga tenaga pendidik bisa memiliki ekspektasi pasti diliat dari perkembangan
peserta didik.14

14
Redaksi Manfaat. “7 Manfaat Mempelajari Perkembangan Peserta Didik Bagi Tenaga Pendidik” dapat dibuka di
https://manfaat.co.id/manfaat-mempelajari-perkembangan-peserta-didik. Diakses pada tanggal 3 Maret 2024, pukul
14:45 WIB.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam makalah ini, telah diselidiki proses dan fase-fase perkembangan
individu dari masa bayi hingga dewasa. Temuan utama menunjukkan bahwa
perkembangan manusia melibatkan serangkaian tahap yang kompleks,
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal seperti genetik, lingkungan, dan
interaksi sosial. Fase-fase kunci, seperti perkembangan kognitif, emosional,
dan sosial, memainkan peran penting dalam membentuk kepribadian dan fungsi
individu. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya pemahaman yang lebih
dalam tentang proses perkembangan untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal di seluruh rentang usia. Rekomendasi untuk
penelitian masa depan mencakup penelusuran lebih lanjut tentang interaksi
kompleks antara faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan serta
pengembangan intervensi yang sesuai untuk mempromosikan kesejahteraan
dan keberhasilan individu dalam berbagai fase perkembangan.
B. Saran
1. Perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam tentang faktor-faktor
genetik dan lingkungan yang memengaruhi perkembangan individu pada setiap
fase perkembangan.
2. Pentingnya pengembangan program intervensi yang sesuai untuk
mendukung perkembangan anak-anak pada masa prasekolah, dengan fokus
pada pengembangan keterampilan kognitif, sosial, dan emosional.
3. Perlunya pengembangan program pendidikan yang mengakomodasi
kebutuhan perkembangan individu pada masa remaja, termasuk dukungan
untuk pengembangan identitas diri dan kemandirian.

17
4. Pentingnya dukungan sosial dan psikologis bagi orang dewasa yang
mengalami perubahan dan transisi penting dalam kehidupan mereka, seperti
pernikahan, karier, dan peran sebagai orang tua.
5. Perlunya penelitian yang lebih luas tentang pengaruh teknologi digital
terhadap perkembangan anak-anak dan remaja, serta pengembangan pedoman
yang sesuai bagi orang tua dan pengajar untuk mengelola penggunaan teknologi
ini.

18
DAFTAR PUSTAKA

Ani Hidayati, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Indonesia.


https://journal.walisongo.ac.id/index.php/sawwa/article/view/1473

M Fahurrrohman dari ejournal.kopertais4.or.id pertama kali diindeks oleh Google pada Oktober
2014,
http://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/kabilah/article/download/2868/2122/75
58

Nisa Felicia, ph.D. “ Pengenalan Teori dan Prinsip Dasar Perkembangan”

John W. Santrock, dkk, Perkembangan Anak, (Jakarta: Salemba Humanika, 2011), h. 20.

John W. Santrock, dkk, Perkembangan Anak, (Jakarta: Salemba Humanika, 2011), h. 45.

F.J. Monks, dkk, Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya


, h. 105

Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan…, h. 114 Erlangga, Jakarta, 1990

Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan…, h. 117 Erlangga, Jakarta, 1990

Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: Rosda Karya, 2005), h. 144

Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan…, h. 123 Erlangga, Jakarta, 1990

Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: Rosda Karya, 2005), h. 150

Didit Wisnu Purwanto, MAHASISWA S1 PGSD UNS KAMPUS VI KEBUMEN ANGKATAN 2010.
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Tentang Fase-fase dan Tugas
Perkembangan", Klik untuk baca
https://www.kompasiana.com/diditwisnupgsd/55004336a333117c6f5106f3/tentan
g-fase-fase-dan-tugas-perkembangan

Nisa Felicia, ph.D. “ Pengenalan Teori dan Prinsip Dasar Perkembangan”

19
Redaksi Manfaat. “7 Manfaat Mempelajari Perkembangan Peserta Didik Bagi Tenaga Pendidik” dapat dibuka di
https://manfaat.co.id/manfaat-mempelajari-perkembangan-peserta-didik

20

Anda mungkin juga menyukai