Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI SUMBER HUKUM DAN


PERBANDINGAN DENGAN IDEOLOGI DARI NEGARA LAIN
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Umum Pancasila

Dosen Pengampu:
Ande Aditya Iman Ferrary, S.H., M.H

Disusun Oleh:
Muhammad Falsha Alrizqi Kapugu 231102030805

PROGAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada Allah yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayahnya kepada kita semua. sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul Landasan Pendidikan ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari Ande Aditya Iman Ferrary, S.H., M.H pada Program Teknologi
Pendidikan Mata Kuliah Umum Pancasila. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Landasan Pendidikan bagi para pembaca dan
juga bagi para penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Ika Suartika, M.Pd selaku
Dosen Mata Kuliah Landasan Pendidikan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Kami harap, makalah yang kami tulis ini bermanfaat bagi kita semua. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi wawasan
yang lebih baik pada makalah ini.

ii
DATTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DATTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................1
1.3 TUJUAN........................................................................................................2
1.4 MANFAAT.....................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Perkembangan Individu dan Pendidikan........................................................3
2.2 Pengaruh Hereditas dan Lingkungan Terhadap Perkembangan Individu......4
2.3 Teori Belajar dan Pendidikan.........................................................................6
BAB III....................................................................................................................8
PENUTUP................................................................................................................8
3.1 Simpulan.........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan manusia dengan
makhluk hidup lainnya. Manusia belajar dengan menggunakan akal dan
fikiran menuju pendewasaaan guna mencapai kehidupan yang lebih berarti.
Hal tersebut sebagai perkembangan, perkembangan bagi setiap individu tidak
hanya bentuk fisik tetapi juga pada pendidikan nya. Dalam perkembangan
individu dalam pendidikan diperlukan teori psikologi agar perkembangan
tersebut bisa tercapai.
Landasan Psikologis Pendidikan merupakan salah satu kajian yang
dikembangkan dalam berkaitannya dengan dunia pendidikan. Pendidikan
adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik
potensi fisik, potensi cipta, rasa maupun karsanya, agar potensi itu menjadi
nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dalam
mengembangkan potensi-potensi tersebut faktor genetik dan lingkungan
sangat berpengaruh terhadap perkembangan manusia
Untuk menyeimbangkan faktor genetik dan lingkungan tersebut, landasan
psikologi pendidikan memiliki bidang yang disebut teori belajar, yang mana
teori belajar tersebut sangat diperlukan dalam proses pendidikan agar faktor
genetik dan lingkungan dapat teratasi dengan baik.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana perkembangan individu dan pendidikan seseorang pada
pembelajaran?
2. Apa yang membuat Hereditas dan Lingkungan berpengaruh terhadap
perkembangan individu?

1
3. Apa saja teori belajar dalam pendidikan?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui bagaimana perkembangan individu dan pendidikan
2. Mengetahui pengaruh hereditas dan lingkungan terhadapt perkembangan
individu
3. Mengetahui teori belajar dalam psikologi pendidikan

1.4 MANFAAT
Memberikan pandangan dan pengetahuan baru bagi kita tentang Landasan
Psikologi Pendidikan yang sangat penting dalam hal belajar mengajar di
masyarakat nantinya, insyallah aamiin.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Individu dan Pendidikan


Perkembangan adalah suatu proses yang menuju ke depan dan tidak dapat
diulang kembali. Dalam perkembangan manusia terjadi perubahan-perubahan
yang sedikit banyak bersifat tetap dan tidak dapat diulangi. Perkembangan
menunjukkan pada perubahan-perubahan dalam suatu arah yang bersifat tetap
dan maju. Perkembangan adalah pemunculan sifat-sifat baru yang berbeda
dari sebelumnya hal ini mengandung arti bahwa perkembangan merupakan
perubahan sifat individu menuju kesempurnaan yang merupakan
penyempurnaan dari sifat-sifat sebelumnya (Kasiram, 1983). Perkembangan
individu adalah perubahan progresif dan kontinyu atau berkesinambungan
dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati yang dalam bahasa Inggris
disebut dengan The progressive and continuous change in the organism from
born to death. Menurut F.J Monks dalam Desmita menyatakan jika
perkembangan adalah suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak
diulang kembali. Menurut Yusuf dan Muslikah mengatakan jika
perkembangan merupakan proses terjadinya banyak perubahan bertahap yang
dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaan atau kematangan
yang berlangsung sistematis, progresif dan juga berkesinambungan terhadap
fisik dan psikis.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Individu
Perkembangan anak tidak berlangsung secara mekanis-otomatis, sebab
perkembangan terjadi sangat bergantung pada beberapa faktor secara
simultan. Faktor-faktor tersebut adalah berikut ini:
1. Faktor herediter (warisan sejak lahir/bawaan).
2. Faktor lingkungan yang menguntungkan atau merugikan.
3. Kematangan fungsi-fungsi organis dan psikis.
4. Aktifitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, kapanpun seleksi,
bisa menolak, atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun diri
sendiri.

3
5. Ketentuan Tuhan (takdir Ilahi).

2.2 Pengaruh Hereditas dan Lingkungan Terhadap Perkembangan Individu


Istilah heritabilitas digunakan oleh para psikolog dan ilmuan untuk menentu-
kan seberapa banyak faktor keturunan ber- pengaruh dalam suatu karakteristik ter-
tentu. Berdasarkan hal itu digunakanlah istilah rasio heritabilitas untuk melihat
pro- porsi variabilitas karakteristik tertentu yang berasal dari faktor keturunan.
Hereditas merupakan kecenderung-an dalam bentuk alami yang berasal ca-
bang-cabang untuk meniru sumber semula dalam aspek fisik dan psikologis. Ahli
hereditas menggambarkan hereditas sebagai salinan cabang-cabang dari
sumbernya (Daimah & Niam, 2019). Secara sederhana, hereditas dapat diartikan
sebagai pemindahan sifat dari generasi ke generasi melalui proses reproduksi
(Pratiwi, Mufliha, & Adini, 2020).
Dalam salah satu penelitian yang mengkaji hereditas, Sholihah & Niam
(2019) dinyatakan bahwa faktor hereditas dan lingkungan merupakan faktor yang
dapat mempengaruhi perbedaan individu. Faktor hereditas dan lingkungan
bersama-sama mempengaruhi proses pembentukan ke- pribadian manusia dengan
ijin Allah Swt. Sedangkan proses pembelajaran dapat di- nilai sebagai proses
kunci dalam pemben- tukan kepribadian manusia dengan mem- pertimbangkan
berbagai perspektif dalam menjalankan aktivitas pembelajaran. Dua faktor
tersebut (hereditas & lingkungan) berengaruh dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan seorang peserta didik. Kemungkinan dari dua faktor tersebut
terdapat faktor yang lebih dominan, akan tetapi baik faktor hereditas maupun
faktor lingkungan sama-sama memiliki pengaruh antarindividu yang satu dengan
yang lain- nya tidak akan sama meskipun dilahirkan secara kembar.
Berdasarkan data yang dipaparkan di atas dapat dipahami bahwa karakter
yang ada dalam diri manusia bukan hanya merupakan bawaan sejak lahir
melainkan harus diciptakan melalui sebuah proses panjang sejak manusia itu
dilahirkan hing- ga dewasa agar karakter tersebut melekat dalam pikiran serta
membentuk keyakinan dan prinsip yang kuat. Penelitian ini di- lakukan untuk
mengkaji faktor hereditas dan lingkungan dalam pembentukan karakter dengan

4
titik fokus menganalisis faktor-faktor manakah yang lebih dominan dalam
pembentukan karakter seorang individu. Masalah pokok yang dikaji yaitu
bagaimana faktor hereditas mempengaruhi pembentukan kepribadian/karakter
manu- sia, dan bagaimana faktor lingkungan mempengaruhi pembentukan
kepribadian/karakter manusia.َ
Hadist:
َ ‫ْن َس َلَك َطِرْيًقا َيْلَتِم ُس ِفْيِه ِع ْلًم ا َس َّهَل ُهللا ِبِه َطِرْيًقا ِإَلى اْلَج َّنِة‬

Aetinya: “Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah Swt
akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

2.3 Teori Belajar dan Pendidikan


Belajar dalam dunia pendidikan merupakan konsep pengetahuan yang
banyak dilakukan oleh pendidik. Guru yang berperan sebagai pendidik atau
pengajar akan berusaha menyampaikan ilmu pengetahuan kepada murid-
muridnya atau peserta didik dengan sungguh-sungguh dan giat. Satu hal yang
perlu diketahui dari proses belajar mengajar adalah ilmu pengetahuan yang
didapat dan bertambahnya ilmu pengetahuan hanya salah satu bagian kecil
dari kegiatan untuk membentuk kepribadian seutuhnya. Teori belajar adalah
suatu langkah-langkah yang dapat membantu guru atau pendidik untuk
mendidik dan menyampaikan ilmu pengetahuan kepada murid atau peserta
didik.
1. Teori Belajar Behavioristik
Gagne dan Berliner adalah dua orang yang membuat teori belajar
behavioristik. Teori ini berisi tentang perubahan tingkah laku yang terjadi
karena pengalaman belajar. Dalam perkembangannya, teori ini menjadi aliran
psikologi belajar yang memiliki pengaruh terhadap tujuan peningkatan teori
belajar dan praktik dalam dunia pendidikan dan pembelajaran. Aliran
psikologi belajar juga dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini lebih
mengutamakan terbentuknya perilaku yang dihasilkan dari proses belajar.
Menurut teori behavioristik, dalam proses belajar mengajar yang terpenting
adalah seseorang akan dianggap telah belajar ketika sudah menunjukkan

5
perubahan perilaku. Dari teori ini juga, proses pembelajaran dapat diartikan
sebagai stimulus dan respon.
Bentuk dari stimulus berupa penyampaian materi, pembentukan karakter,
nasihat, dan lain-lain yang diberikan guru kepada muridnya. Sementara,
bentuk dari respon berupa reaksi atau tanggapan dari murid atau peserta didik
terhadap stimulus yang diberikan oleh guru atau pendidik.

Kelebihan Teori Belajar Behavioristik


1. Guru akan terbiasa untuk bersikap teliti dan peka saat kondisi belajar
mengajar.
2. Guru lebih sering membiasakan muridnya untuk belajar mandiri, tetapi
ketika murid kesulitan baru bertanya kepada guru.
3. Dapat mengganti cara mengajar (stimulus) yang satu dengan stimulus
lainnya hingga mendapatkan apa yang diterima oleh murid (respon).

Kekurangan Teori Belajar Behavioristik


1. Tidak semua pelajaran dapat memakai teori belajar behavioristik.
2. Guru diharuskan untuk menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang
sudah siap.
3. Dalam proses belajar mengajar, murid hanya bisa mendengar dan
menghafal yang didengarkan.

2. TEORI BELAJAR KOGNITIF


Jean Piaget mengembangkan teori kognitif, sehingga teori belajar kognitif
disebut juga dengan teori belajar Piaget. Teori kognitif berbicara tentang
manusia membangun kemampuan kognitifnya dengan motivasi yang
dilakukan terhadap lingkungannya.
Teori belajar kognitif merupakan proses perubahan persepsi dan pemahaman.
Dengan kata lain, belajar itu tidak harus berbicara tentang perubahan tingkah
laku atau sikap yang bisa diamati. Setiap orang memiliki pengalaman dan
pengetahuan yang berbeda dan tertata rapi dalam bentuk struktur kognitif.
Pengalaman dan pengetahuan inilah yang membuat kegiatan pembelajaran

6
akan berjalan dengan baik. Teori ini dikatakan dapat berjalan dengan baik
ketika materi pelajaran yang baru bisa beradaptasi dengan struktur kognitif
atau kemampuan yang dimiliki oleh siswa.

Kelebihan Teori Belajar Kognitif


1. Memudahkan siswa untuk memahami materi belajar.
2. Siswa menjadi mandiri dan lebih kreatif.
Kekurangan Teori Belajar Kognitif
1. Teori yang belum bisa digunakan pada semua tingkat pendidikan.
2. Pada pendidikan tingkat lanjut, teori ini susah untuk diterapkan.

3. TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME


Menurut teori konstruktivisme pembentukan pengetahuan yang terjadi pada
manusia berasal dari pengalaman-pengalaman yang telah dilewatinya. Dalam
perkembangannya, teori belajar konstruktivisme ini menerima pengaruh dari
ilmu psikologi, khususnya psikologi kognitif Piaget yang di mana kognitif
Piaget sangat berkorelasi dengan psikologis manusia untuk mendapatkan
pengetahuan. Jadi, bisa dikatakan bahwa “belajar” adalah suatu proses yang
dilakukan oleh murid atau peserta didik dalam membangun pengetahuan.
Teori ini menekankan seseorang yang belajar memiliki tujuan untuk
menemukan bakatnya, menambah pengetahuan atau teknologi, menambahkan
pengetahuan yang dimilikinya, dan lain-lain yang dibutuhkan untuk
mengembangkan dirinya.

Kelebihan Teori Belajar Konstruktivisme


1. Dalam proses belajar mengajar guru dapat mengajarkan para murid untuk
mengeluarkan ide-idenya atau gagasannya dan melatihnya agar bisa
mengambil keputusan.
2. Semua murid bisa mengingat pelajaran yang sudah diajarkan karena
mengikuti proses belajar mengajar secara langsung dan aktif.

7
3. Pengulangan pelajaran yang dilakukan secara berulang akan membuat
murid lebih mudah untuk berinteraksi dan yakin bisa memahami
pelajarannya.

Kekurangan Teori Belajar Konstruktivisme


1. Teori ini lebih susah untuk dimengerti karena ruang lingkupnya lebih luas.
2. Tugas guru menjadi tidak maksimal karena murid diberi kebebasan lebih
banyak.

4. TEORI BELAJAR HUMANISTIK


Teori humanistik adalah proses belajar lebih cenderung melihat
perkembangan pengetahuan dari sisi kepribadian manusia. Hal ini
dikarenakan humanistik itu sendiri merupakan ilmu yang melihat segala
sesuatu dari sisi kepribadian manusia. Teori ini juga bertujuan untuk
membangun kepribadian murid dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang
positif. Hal ini bisa disebut dengan para pendidik atau guru yang mengajar
dan mendidik menggunakan pendekatan humanistik.
Teori belajar humanistik berbeda dengan teori belajar behavioristik yang di
mana lebih mengutamakan melihat tingkah laku manusia sebagai campuran
antara motivasi yang lebih tinggi atau lebih rendah. Sedangkan teori belajar
behavioristik hanya melihat motivasi manusia sebagai sebuah usaha untuk
memenuhi fisiologis manusia. Teori ini lebih menekankan pada pembentukan
kepribadian, perubahan sikap, menganalisis fenomena sosial, dan hati nurani
yang diterapkan melalui materi-materi pelajaran. Maka dari itu, dapat
dikatakan bahwa guru atau pendidik sangat berperan sebagai fasilitator.
Kelebihan Teori Belajar Humanistik
1. Tingkat keberhasilan atau indikator penilaian dari teori belajar ini adalah
murid merasa senang dalam belajar dan terjadi perubahan terhadap tingkah
laku dan pola pikir bukan karena paksaan atau keinginan sendiri.
2. Proses belajar mengajar mengutamakan pembentukan kepribadian,
perubahan tingkah laku, dan hati nurani maka teori belajar humanistik sangat
sesuai.

8
3. Murid diharapkan menjadi manusia yang bisa mengatur dirinya sendiri dan
menjadi pribadi yang tidak terikat oleh pendapat orang lain tanpa harus
merugikan atau mengambil hak-hak orang lain.

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Landasan Psikologi Pendidikan pada umumnya adalah pendidikan pada
sisi psikologis, artinya adalah bagaimana perkembangan individu dan
pendidikan seorang manusia seperti apa. Dan seperti apa pengaruh hereditas
dan lingkungan pada perkembangan individu dan pendididikan manusia.
Maka perlu dilengkapi dengan teori belajar dan pendidikan untuk mengatasi
masalah terhadap hereditas dan lingkungan pendidikan.

9
DAFTAR PUSTAKA

.Widiastuti. (2021). 4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif, Konstuktivisme, &


Humanistik). Gramedia Blog.
Nerizka, Dea, Eva Latipah, and A. Munawwir. 2021. “Faktor
Hereditas Dan Lingkungan Dalam Membentuk Karakter.” Jurnal
Pendidikan Karakter (1): 55–64.

10

Anda mungkin juga menyukai