Disusun Oleh :
Oni Kumala Putri (2205116009)
PGSD A 2022
UNIVERSITAS MULAWARMAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIDKAN
PROGRAM STUDI GURU SEKOLAH DASAR
2O22
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang mana
telahmemberikan kenikmatan dan kesehatan kepada kita semua, sehingga kami
dapatmenyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
baginda kita Nabi Besar Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari alam
kegelapan ke alam terang benderang yang penuh dengan kerahmatan.
Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan pihak yang
mendorongdan memotivasi supaya makalah ini lebih efisien dan lebih baik. Kami
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr.H.Yudo Dwiyono,S.Pd.,M.Si., sebagai
dosen mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Makalah ini berisikan tentang
pertumbuhan dan perkembangan manusia. Penyusun dengan penuh kesadaran diri
bahwadalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, hal ini
terjadikarena dengan kemampuan dan kedangkalan ilmu yang kami miliki. Dalam
kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan pihak
yang turut membantuterselesainya makalah ini. Dan kami mohon atas kritik dan sarannya
agar kami dapatmemperbaiki makalah ini. Terima kasih
Penulis
Menurut Kartini Kartono (1995) dalam psikologi anak ‘psikologi perkembangan adalah
suatu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang di mulai dengan periode masa bayi,anak
bermain,anak sekolah,masa remaja sampai periode adolesen menjelang dewasa’
KONSEP PERKEMBANGAN
1.Pengertian Perkembangan
Menurut F.J. Monks, pengertian perkembangan menunjuk pada “suatu proses ke arah
yang lebih sempurna dan tidak dapat diulang kembali”. Perkembangan menunjuk pada
perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali. Perkembangan juga dapat
diartikan sebagai proses yang kekal dan tetap yang menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat
integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan, pematangan, dan belajar. (Menurut F.J.
Monks, dkk., 2001: 1)
1.Fase anak kecil (0-7 tahun), fase ini diakhiri dengan pergantian gigi
2.Fase anak sekolah (7-14 tahun),fase ini dimulai dari tumbuhnya gigi
3.Fase remaja (pubertas) 14-21 tahun, disebut masa peralihan diri anak menjadi
orang dewasa. Fase ini dimulai dari bekerjanya kelenjar-kelenjarkelamin sampai akan
memasuki masa dewasa.
5.Fase adolessence(remaja), mulai usia 11 tahun sampai usia 21 tahun, yang dibagi atas
tiga masa:
a.Fase pre adolescence: mulai usia 11 dan 13 tahun untuk wanita dan usia sekitar
setahun kemudian untuk laki-laki.
b.Fase early adolescence: mulai dari usia 13-14 tahun sampai 16-17 tahun
Dasar yang digunakan untuk menentukan pembagian fase ini adalah materi dancara
mendidik anak pada masa-masa tertentu. Pembagian ini diantaranya dikemukakan oleh
a.Oswald Kroh
Ciri-ciri psikologis yang digunakan sebagai dasar oleh Oswald Kroh adalah
pandangannya terhadap anak-anak yang umumnya memiliki keguncangan jiwa yang
dimanifestasikan dalam bentuk sifat trotz (keras kepala). Atas dasar ini iamembagi masa
perkembangan dalam 3 fase, yaitu:
1.Fase anak awal: Dari lahir (0-3 tahun). Pada akhir fase ini terjadi trotz pertama, yang
ditandai dengan anak serba membantah atau menentang.
2.Fase keserasian sekolah: dari umur 3-13 tahun. Pada akhir masa ini timbulsifat trotz
kedua, dimana anak suka menentang kepada orang lain, terutamakepada orang tuanya.
3.Fase kematangan: anak berumur 14-19 tahun. Pada fase ini anak mulaimenyadari
kekurangannya dan kelebihannya, yang dihadapi dengan sikapsewajarnya.
b.Kohnstamm
2.Periode estetis: umur 1,5-7 tahun, disebut juga fase pencoba dan bermain.
pada pembawaannya
PERTMBUHAN FISIK
Sebenarnya tanpa ada tambahan kata “fisik” pun itu tidak menjadi persoalan,karena
istilah “pertumbuhan” saja, sudah bermakna perubahan pada aspek-aspekfisiologis. Jadi, dapat
dikatakan bahwa pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahanfisik yang terjadi dan
merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan ini meliputi:
perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin yang
utama (primer) dan ciri kelamin kedua (sekunder)
Pertumbuhan fisik adalah proses tumbuh kembang anak yang ditandai dengan
peningkatan berat badan yang lebih banyak dibandingkan dengan panjang badannya. Berat badan
anak yang meningkat terjadi terutama karena bertambahnya ukuran otot, sistem rangka dan
ukuran beberapa organ tubuh lain.
1. Periode kelahiran (prenatal period) adalah masa dari pembuahan hingga kelahiran. Periode ini
merupakan masa pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel tunggal hingga menjadi organisme
yang sempurna dengan kemampuan otak dan perilaku. Periode ini berlangsung kurang lebih
sembilan bulan.
2. Masa bayi (infacy), adalah periode perkembangan yang dimulai sejak lahir hingga usia 18 atau
24 bulan. Masa bayi adalah masa yang sangat bergantung pada orang dewasa. Banyak kegiatan
psikologis yang terjadi hanya sebagai permulaan seperti bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi
sensorimotor, dan belajar sosial.
3. Masa kanak-kanak awal (early chidhood), adalah periode pekembangan yang merentang dari
masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode
prasekolah. Selama masa ini, anak anak kecil belajar semakin mandiri dan menjaga diri mereka
sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah (mengikuti perintah,
mengidentifikasi huruf), dan meluangkan waktu berjam jam untuk bermain dengan teman-teman
sebaya. Jika telah memasuki kelas satu sekolah dasar, maka secara umum mengakhiri masa awal
anak-anak.
4. Masa kanak-kanak pertengahan dan akhir (middle and late childhood), adalah periode
perkembangan yang berlangsung antara usia 6 hingga 11 tahun, kurang lebih bersamaan dengan
masa sekolah dasar. Periode ini biasanya disebut dengan tahun-tahun sekolah
dasar.Keterampilan-keterampilan fundamental seperti membaca, menulis, dan berhitung telah
dikuasai.Anak secara formal berhubungan dengan dunia yang lebih luas dan kebudayaan.
Prestasi menjadi tema yang lebih sentral dari dunia anak dan pengendalian diri mulai meningkat.
5. Masa remaja (adolescence), adalah periode transisi perkembangan antara masa kanak-kanak
dan masa dewasa, hingga masa awal dewasa, yang dimulai pada sekitar usia 10 hingga 12 tahun
dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik
yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan
perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan
kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas
sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak
menghabiskan waktu di luar keluarga.
6. Masa dewasa awal (early adulthood), adalah periode perkembangan yang dimulai pada awal
usia 20-an sampai usia 30-an. Ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi,
masa perkembangan karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup
dengan seseorang secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak anak.
7. Masa dewasa menengah (middle adulthood) adalah periode perkembangan yang berlangsung
pada usia 40-an hingga usia 60. Ini merupakan masa untuk memperluas keterlibatan dan
tanggung jawab pribadi dan sosial seperti membantu generasi berikutnya menjadi individu yang
berkompeten, dewasa dan mencapai serta mempertahankan kepuasan dalam berkarir.
8. Masa dewasa akhir (late adulthood), adalah periode perkembangan yang bermula pada usia 60-
an atau 70-an dan berakhir pada kematian. Ini adalah masa penyesuaian diri atas berkurangnya
kekuatan dan kesehatan, menatap kembali kehidupannya, pensiun, dan penyesuaian diri dengan
peran peran sosial baru.
Definisi
HUKUM PERKEMBANGAN
itu hanya bisa berkembang dan matang melalui pengalaman sosial danlingkungan. ia
juga mengakui sifat rentan Ego,defense yang irasio nal,efek trauma-anxiety-guilt yang
langgeng, dan dampak lingkungan yang membatasi dan tidak peduli terhadap
individu.Namun menurutnya Ego memiliki sifat Adaptif, Kreatif, dan
otonomi(adaptable, creative, dan autonomy).Dia memandang lingkungan bukan semata-
mata menghambat dan menghukum (freud), tetapi juga mendorong dan membentu
individu.Ego menjadi mampu terkadang dengan sedikit bantuan dari terapis-menangani
masalah secara efektif.
2. Teori belajar
menurut B.F Skinner yaitu Operant Conditioning yangmerupakan suatu bentuk
belajar yang mana kehadiran respon berulang-ulang dikendalikan oleh konsekuensinya,
artinya individucenderung mengulang-ulang respon yang diikuti oleh konsekuensiyang
menyenangkan. Adanya hukuman dan hadiah yang diberikanakan membuat individu
lebih mudah untuk belajar.
-Skinner memiliki tiga asumsi dasar dalam membangun teorinya :
a.Behavior is lawful
(perilaku memiliki hukum tertentu)
b.Behavior can be predicted
perilaku dapat diramalkan)
c.Behavior can be controlled
(perilaku dapat dikontrol)
Jean Piaget atau teori Piaget menunjukkan bahwa kecerdasan berubah seiring
dengan pertumbuhan anak. Perkembangan kognitif seorang anak bukan hanya tentang
memperoleh pengetahuan, anak juga harus mengembangkan atau membangun mentalnya
(Jarvis, M., 2000.
4.Teori Etologi
Memandang bahwa perilaku sangat dipengaruhi oleh biologi dan evolusi
(Hinde,1992; Rosenzweig,2000). Teori etologi merupakan sebuah studi mengenai
tingkah laku, khususnya tingkah laku perseorangan.Teori ini juga menekankan bahwa
kepekaan kita terhadap jenis pengalaman yang beragam berubah sepanjang rentang
kehidupan, Dengan kata lain, ada periode kritis atau sensitif bagi beberapa pengalaman.
Jika kita gagal mendapat pengalaman selama periode kritis tersebut, Teori etologi
menyatakan bahwa perkembangan kita tidak mungkin dapat optimal. Penamaan
(imprinting) dan periode penting (critical period) merupakan konsep kunci. Teori ini di
tegakkan berdasarkan penelitian yang cermat terhadap perilaku perseorangan dalam
keadaan nyata.
PERKEMBANGAN PADA MASA BAYI
Menurut Jannah dan Mirta (2018), perkembangan pascanatal adalah masa sesudah
kelahiran atau masa di mana bayi sudah keluar dari dalam kandungan. Setelah bayi lahir keluar
dari kandungan akan mengalamai perkembangan yang meliputi masa bayi, masa awal anak-anak,
masa pertengahan dan akhir anak-anak, masa remaja, masa awal dewasa, masa dewasa, masa
akhir dewasa, dan sampai masa tua.
Yusuf L.N. (2009), menyebutkan beberapa ciri-ciri perkembangan masa bayi atau
pascanatal, yaitu sebagai berikut: (1) Perkembangan fisikdan motorik. (2) Perkembangan fisik,
pada tahun pertama pertumbuhan fisik sangat cepat sedangkan tahun kedua mulai mengendur.
Pola perkembangan bayi pria dan wanita sama. (3) Tinggi secara proporsional lebih lambat dari
pertumbuhan berat badan selama tahun pertama dan lebih cepat pada tahun kedua. (4) Dari 20
gigi seri, kira-kira 16 yang telah tumbuh sampai masa bayi berakhir. (5) Pertumbuhan otak
tampak dengan bertambah besarnya ukuran tengkorak kepala. (6) Organ keinderaan berkembang
dengan cepat selama masa bayi dan sanggup berfungsi dengan memuaskan sejak bulan-bulan
pertama kehidupan. (7) Fungsifungsi fisiologis. Pada masa ini dasar pembinaan untuk pola
makan, tidur dan buang air harus terbentuk. (8) Perkembangan penguasaan otot-
otot.Perkembangan penguasaan otot mengikuti pola yang jelas dan dapat diduga yang ditentukan
oleh hukum arah perkembangan.
1. Belajar berjalan: Terjadi pada usia antara 9-15 bulan, pada usia ini tulang kaki, otot dan
susunan sarafnya telah matang untuk belajar berjalan.
2. Belajar memakan makanan padat: Hal ini terjadi pada tahun kedua,sistem alat-alat pencernaan
makanan dan alat-alat mengunyah padamulut telah matang.
3. Belajar berbicara: Perkembangan ini mencakup: (a) Mengeluarkan suara yang berarti dan
menyampaikannya kepada orang tuanya namanama atau kata-kata tentang sesuatu secara teratur
dalam situasi tertentu sampai anak belajar mengasosiasikan (menghubung-hubungkan)
suarasuara tertentu dengan benda atau situasi (perilaku) tertentu. (b)Pendapat kedua, sebaliknya,
menurut teori ini suara bayi tidaklah secara kebetulan tetapi mempunyai arti baginya karena
suara-suara itu mengekspresikan atau menyatakan perasaan-perasaannya.Perkembangan
selanjutnya dari belajar bahasa ini terjadi dengan jalan meniru (imitasi).
4. Belajar buang air kecil dan buang air besar. Sebelum usia 4 tahun anak pada umumnya belum
dapat mengatasi (menahan) mengompol karena perkembangan saraf yang mengatur pembuangan
belum sempurna. Untuk memberikan pendidikan kebersihan terhadap anak usia di bawah 4
tahun, cukup dengan pembiasaan saja, yaitu setiap kali mau buang air, bawalah anak ke WC
tanpa banyak memberikan penerangan kepadanya.
b. Usia mainan
c. Usia prasekolah
a. Belajar berbicara, misalnya dengan belajar menyebut kata ayah, ibu atau bendabenda
sederhana disekitarnya
Namun antara anak yang satu dengan anak yang lainnya memiliki masa anak-anak awal
yang berbeda-beda, hal tersebut dikarenakan tiap anak memiliki perkembangan yang berbeda,
yang mana perkembangan-perkembangan pada masa ini dipengaruh oleh beberapa faktor
diantaranya perkembangan fisik,perkembangan kognitif dan perkembangan psikososial.
Muslikah (2018) dan Ajhuri (2019), menyatakan bahwa perkembangan individu dimulai
dari masa prenatal, pascanatal, bayi, anakanak, remaja, dewasa, dan masa lansia. Pada masa
anak-anak dibagi menjadi dua periode, yaitu: (1) Periode awal masa anak-anak (2-6 tahun).(2)
Periode akhir masa anak-anak (6 tahun sampai tiba saatnya anak matang secara seksual).
Perkembangan masa prasekolah merupakan lanjutan dari perkembangan masa bayi. Masa
prasekolah disebut masa anak-anak awal atau masa kanak-kanak yang terpisah dari masa
dewasa,dan tidak memiliki andil dalam tahap perkembangan selanjutnya. Masa prasekolah
merupakan periode perkembangan yang spesial karena memiliki kebutuhan psikologis,
pendidikan, serta fisik yang khas.
Menurut Havighurst fase anak-anak awal ini disertai tugas-tugas perkembangan yang
perlu dilakukan oleh seorang anak dengan baik.Karena dengan terpenuhinya tugas perkembangan
ini dengan lancar, dan Perkembangan Peserta Didik menjalani kehidupannya dengan bahagia
(Havighurst, dalam Monks,1998). Secara umum tugas perkembangan pada masa anak- anak awal
ini adalah sebagai berikut: (1) Belajar perbedaan dan aturan-aturan jenis kelamin. (2) Kontak
perasaan dengan orang tua, keluarga dan orang-orang lain. (3) Pembentukan pengertian
sederhana, meliputi realitas fisik dan realitas sosial. (4) Belajar apa yang benar dan apa yang
salah,perkembangan kata hati.
PERKEMBANGAN PADA MASA REMAJA
Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanyaperubahan fisik, emosi dan
psikis. Masa remaja, yakni antara usia 10-19tahun, adalah suatu periode masa pematangan organ
reproduksi manusia, dan sering disebut masa pubertas.Masa remaja adalah periode peralihan dari
masa anak ke masa dewasa (Widyastuti, Rahmawati, Purnamaningrum; 2009). Hampir sama
dengan pendapat tersebut, Papalia & Olds (dalam Jahja, 2012), masa remaja adalah masa transisi
perkembangan antara masa kanak-kanak dan dewasa, pada umumnya dimulai pada usia 12 atau
13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun. Jahja (2012)
menambahkan, karena laki-laki lebih lambat matang daripada anak perempuan, maka laki-laki
mengalami periode awal masa remaja yang lebih singkat, meskipun pada usia 18 tahun ia telah
dianggap dewasa, seperti halnya anak perempuan.
c.Masa remaja sebagai usia bermasalah, cenderung tidak rapi, tidak hatihati. d. Masa remaja
sebagai usia yang menimbulkan ketakutan (merasa banyak masalah).
f.Masa remaja sebagai ambang masa dewasa (mencari hingga menemukan identitas diri sendiri).
Menurut Jahja (2011), masa dewasa ialah waktu yang paling lama dalam rentang
kehidupan dibandingkan dengan masa sebelumnya.Biasanya dimulai dari usia 18- 40 tahun.
Biasanya ditandai dengan selesainya pertumbuhan pubertas dan organ kelamin remaja yang telah
berkembang dan mampu berproduksi. Pada masa ini, individu akan mengalami suatu perubahan
fisik dan psikologis tertentu bersamaan dengan masalah- masalah penyesuaian diri dan harapan-
harapan terhadap perubahan tersebut
Dewasa atau kedewasaan adalah ‘suatu pertanggung jawaban terhadap diri sendiri,
bertanggung jawab atas nasib sendiri dan pembentukan diri sendiri’. Bertanggung jawab dapat
diartikan ‘memahami arti norma-norma susila dan nilai-nilai etis, dan berusaha hidup sesuai
dengan norma-norma’.Dalam dinamika kedewasaan itu termuat: (a) Tugas membuat rencana
hidup. (b) Membuat penggarisan tujuan final yang dikaitkan dengan prinsip-prinsip dan norma-
norma etis tertentu. Sebab itu salah satu ciri kedewasaan ialah: konsekuen dan tanggung jawab
mencapai tujuan yang sudah digariskan sendiri. Ini dapat dicapai dengan usaha‘Kerja/Karya’,
membuat proyek-proyek hidup, dan berprestasi.Kedewasaan juga dicirikan dengan: konsekuen
melakukan identifikasi terhadap norma-norma susila yang dipilih. Dengan demikian dapat
dicapai satu bentuk stabilitas normatif dan pertanggung jawaban susila. Dengan status ini,
tercapailah kemandirian yang susila (zedelijke selfstaandigheid). Dengan mana orang muda
mampu melaksanakan dengan baik tugas-tugas hidup sebagai individu otonom. Proses
mandirisecara Susila disebut proses individual: yang mana orang berani menentukan ISI dan
BENTUK dari kehidupannya dengan rasa tanggung jawab, menurut norma-norma susila tertentu
(yang ditentukan sendiri),sampai tuntas. Jadi, ada proses penentuan diri secara susila secara
konsekuen dan bertanggung jawab.
Pada akhir masa remaja, hampir seluruh aspek kehidupan individu berkembang dan siap
untuk melaksanakan tugas-tugas sebagai orang dewasa. Havinghurts membagi kehidupan masa
dewasa, yaitu: dewasa muda, dewasa, dan dewasa lanjut. Pada dewasa muda tugas-tugas
perkembangan yang harus diselesaikan individu adalah: (1) Memilih pasangan hidup. (2) Belajar
hidup bersama pasangan hidup. (3) Memulai hidup berkeluarga. (4) Memelihara dan mendidik
anak. (5) Mengelola rumah tangga. (6) Memulai kegiatan pekerjaan. (7) Bertanggung jawab
sebagai warga masyarakat dan warga negara. (8) Menemukan persahabatan dalam kelompok
sosial. Tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa merupakan pengembangan lebih lanjut dan
pematangan dari tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa muda. Pada akhir masa dewasa,
realisasi dari semua tugas-tugas perkembangan tersebut mencapai puncaknya dan masing-masing
memperlihatkan bentuk hasilnya yang khas. Pada usia lanjut, apa yang dicapai pada masa usia
dewasa mungkin tetap dipertahankan, tetapi beberapa hal lain mungkin mulai menurun, bahkan
menghilang.
PERMASALAHAN PERKEMBANGANPADA SISWA SEKOLAH DASAR
Meskipun anak usia sekolah dasar pada umumnya dapat tumbuh dan berkembangdengan
baik tetapi beberapa di antaranya mengalami hambatan dan hambatan iniseringkali menyebabkan
terjadinya berbagai masalah atau kesulitan. Beberapa permasalahan umum yang mungkin dialami
oleh anak-anak usia sekolah dasar, antaralain adalah gangguan fisik, kekurangan nutrisi,
gangguan makan, gangguan kepribadian,gangguan pembuangan, luka tubuh, ketakutan,
kecemasan, kekerasan seksual, gangguantidur, gangguan sosial, depresi, dan berbagai bentuk
gangguan perilaku (Berk, 1996; Nelson & Israeli, 1984). Berbagai permasalahan perkembangan
tersebut, menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan, lebih banyak ditemukan pada siswa-
siswa darikalangan sosial ekonomi menengah ke bawah. Gejala ini barangkali beralasan
karenaorang tua (keluarga) dengan kesulitan ekonomi (finansial) cenderung
kurangmemperhatikan masalah nutrisi dan kesehatan. Banyak anak dari keluarga tidak
mampusering kekurangan nutrisi dan kurang mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan
perawatan kesehatan.
Ahmad, Susanto. 2017. Perkembangan Anak Usia Dini: Pengantar dalam Berbagai
Aspeknya. Jakarta: Prenadamedia Group.
Gunarsa, S.D., dan Gunarsa, Y.S. 2018. Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga,
Jakarta: BPK Gunung Mulia
Jannah, Wardatul and Mirta, Luluk. 2018. Periodisasi Perkembangan Masa Prenatal dan
Post Natal. Diunduh, di eprints.umsida.ac.id/psiprenatal