Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


DOSEN PENGAMPU: Dr.H.Yudo Dwiyono,S.PD.,M.SI.

Disusun Oleh :
Oni Kumala Putri (2205116009)
PGSD A 2022

UNIVERSITAS MULAWARMAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIDKAN
PROGRAM STUDI GURU SEKOLAH DASAR
2O22
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang mana
telahmemberikan kenikmatan dan kesehatan kepada kita semua, sehingga kami
dapatmenyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
baginda kita Nabi Besar Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari alam
kegelapan ke alam terang benderang yang penuh dengan kerahmatan.

Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan pihak yang
mendorongdan memotivasi supaya makalah ini lebih efisien dan lebih baik. Kami
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr.H.Yudo Dwiyono,S.Pd.,M.Si., sebagai
dosen mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Makalah ini berisikan tentang
pertumbuhan dan perkembangan manusia. Penyusun dengan penuh kesadaran diri
bahwadalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, hal ini
terjadikarena dengan kemampuan dan kedangkalan ilmu yang kami miliki. Dalam
kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan pihak
yang turut membantuterselesainya makalah ini. Dan kami mohon atas kritik dan sarannya
agar kami dapatmemperbaiki makalah ini. Terima kasih

Samarinda,5 Desember 2022

Penulis

Oni Kumala Putri

PERKEMBANGAN DALAM KONSTELASI PSIKOLOGI DAN PENDIDIKAN

A.Hakikat Psikologi Perkembangan


1.Pengertian Psikologi Perkembangan

Menurut Kartini Kartono (1995) dalam psikologi anak ‘psikologi perkembangan adalah
suatu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang di mulai dengan periode masa bayi,anak
bermain,anak sekolah,masa remaja sampai periode adolesen menjelang dewasa’

2.Dinamika Perilaku Manusia Dalam Perspektif Psikologi,Biologis, Behaviorisme,


Kognitif,Humanistik,Serta Implikasinya Dalam Pendidikan.

 Dinamika perilaku manusia dalam perspektif biologis


Pendekatan psikologi yang menekankan pada berbagai peristiwa yang
berlangsung dalam tubuh mempengaruhi perilaku, perasaan dan pikiran seseorang.
Contoh :
1) Bagaimana Perilaku manusia dipengaruhi oleh DNA
2) kromosom, hormon dan otak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku manusia.
 Dinamika perilaku manusia dalam perspektif behaviorisme
Pendekatan psikologi yang menelaah bahwa tindakan seseorang dipengaruhi
oleh lingkungan
 Dinamika perilaku manusia dalam perspektif Kognitif
Yaitu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem
atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf. Kemampuan intelektual yang
paling sederhana sampai dengan kemampuan dalam memecahkan masalah.
 Dinamika perilaku manusia dalam perspektif Humanistik
Manusia adalah makhluk yang aktif dalam merumuskan strategi transaksional
dengan lingkungannya.Perilaku manusia berpusat pada konsep dirinya berupa persepsi
manusia tentang identitas dirinya yang bersifat fleksibel dan berubah-ubah.
 Impilkasi Dalam Pendidikan
1. Untuk mengetahui tingkah laku individu disesuaian dengan tingkat usianya
2. Untuk mengetahui tingkat pemampuan individu pada setiap fase perkembangannya.
3. Untuk mendapatkan keterangan waktu kapan individu dapat diberikan stimulus
tingkat perkembangan tertentu.
4. Agar dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi perubahan-perubahan yang akan
dihadapi anak.
5. Khusus bagi guru, agar dapat memilih dan memberikan materi dan metode yang
sesuai dengan kebutuhan anak.
3.Manfaat Mempelajari Psikologi Perkembangan

Menurut Azhuri (2019), manfaat praktis mempelajari psikologi perkembangan antara


lain adalah: (1) Untuk memahami dasar, pola umum perkembangan, dan pertumbuhan anak pada
tiap-tiap fase. (2) Dapat memunculkan sikap senang bergaul dengan orang lain terutama anak-
anak,remaja, dengan penuh perhatian kepada mereka baik dalam lingkungan keluarga, sekolah
ataupun masyakat. (3) Dapat mengarahkan seseorang untuk berbuat dan berperilaku yang selaras
dengan tingkat perkembangan orang lain. (4) Bagi pendidik dapat memberikan bimbingan
kepada anak,sejalan dengan taraf perkembangan anak didiknya, sehingga proses pendidikan anak
berjalan dengan sukses dalam pencapai tujuannya.

KONSEP PERKEMBANGAN

1.Pengertian Perkembangan

Menurut F.J. Monks, pengertian perkembangan menunjuk pada “suatu proses ke arah
yang lebih sempurna dan tidak dapat diulang kembali”. Perkembangan menunjuk pada
perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali. Perkembangan juga dapat
diartikan sebagai proses yang kekal dan tetap yang menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat
integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan, pematangan, dan belajar. (Menurut F.J.
Monks, dkk., 2001: 1)

2.Implikasi Perkembangan Peserta Didik terhadap Pendidikan.

a.implikasi perkembangan biologis dan perseptual

Menurut Budiamin, dkk. (2009:5) proses perkembangan biologis atau


perkembangan fisik mencakup perubahan-perubahan dalam tubuh individu seperti
pertumbuhan otak, otot, sistem syaraf, struktur tulang, hormon, organ-organ inderawi,
dan sejenisnya. Termasuk juga di dalamnya perubahan dalam kemampuan fisik seperti
perubahan dalam penglihatan, kekuatan otot, dan lain-lain. Pemikiran tersebut menuntut
perlunya suatu penyelenggaraan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan fisik seperti yang telah diungkapkan.

b.Implikasi Perkembangan Intelektual

Proses perkembangan intelektual menurut pendapat Budiamin, dkk. (2009:5)


melibatkan perubahan dalam kemampuan dan pola berpikir, kemahiran berbahasa, dan
cara individu memperoleh pengetahuan dari lingkungannya. Aktivitas-aktivitas seperti
mengamati dan mengklasifikasikan benda-benda, menyatukan beberapa kata menjadi
satu kalimat, menghapal doa, memecahkan soal-soal matematika, dan menceritakan
pengalaman kepada orang lain merupakan peran proses intelektual dalam perkembangan
anak.

c.Implikasi Perkembangan Bahasa

Menurut Yusuf (2005:118), bahasa sangat erat kaitannya dengan perkem-bangan


berpikir individu. Perkembangan pikiran individu tampak dalam perkembangan
bahasanya, yaitu kemampuan membentuk pengertian, menyusun pendapat, dan menarik
kesimpulan. Yusuf pun menuturkan bahwa anak usia sekolah dasar merupakan masa
berkembang pesatnya kemampuan mengenal dan menguasai perbendaharaan kata.
Dengan dikuasainya keterampilan membaca dan berkomunikasi dengan orang lain, anak
sudah gemar membaca atau mendengarkan cerita yang bersifat kritis (tentang
petualangan, riwayat pahlawan, dan lain-lain). Pada masa ini tingkat berpikir anak sudah
lebih maju. Dia banyak menanyakan soal waktu dan sebab akibat. Misalnya, kata tanya
yang semula digunakan hanya “apa”, sekarang sudah diikuti dengan pertanyaan “di
mana”, “mengapa”, “bagaimana”, dan sebagainya. Oleh sebab itu, pelajaran bahasa yang
sengaja diberikan di sekolah dasar dapat menambah perbendaharaan kata peserta didik,
melatih peserta didik menyusun struktur kalimat, peribahasa, kesusastraan, dan
keterampilan mengarang.

d.Implikasi Perkmbangan Kreatifitas

Desmita dalam bukunya Psikologi Perkembangan (2008:176) memaparkan


tentang perhatian para psikolog dan kalangan dunia pendidikan terhadap kreativitas
sebagai salah satu aspek dari fungsi kognitif yang berperan dalam prestasi anak di
sekolah, yang bermula dari pidato Guilford tahun 1950. Guilford dalam pidatonya
menegaskan bahwa kreativitas perlu dikembangkan melalui jalur pendidikan guna
mengembangkan potensi peserta didik secara utuh dan bagi kemajuan ilmu pengetahuan
dan seni.

e.Implikasi Perkembangan Sosial

Yusuf (2005:122) mengemukakan bahwa perkembangan sosial merupakan


proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral, tradisi,
atau meleburkan diri menjadi satu kesatuan yang saling berkomunikasi dan bekerja
sama. Anak dilahirkan belum memiliki kemampuan untuk bergaul dengan orang lain.
Untuk mencapai kematangan sosial, anak harus belajar tentang cara-cara menyesuaikan
diri. dengan orang lain, termasuk dengan teman sebaya.

f.Implikasi Perkembangan Emosional

Begitu pentingnya faktor perkembangan emosional dalam menentukan


keberhasilan belajar peserta didik, Desmita (2008:173) mengutip pernyataan DePorter,
Reardon, dan Singer-Nourie dalam buku mereka yang sangat terkenal Quantum
Teaching: Orchestrating Student Success, yang menyarankan agar para pendidik
memahami emosi para siswa. Memperhatikan dan memahami emosi siswa dapat
membantu pendidik mempercepat proses pembelajaran yang lebih bermakna dan
permanen. Memperhatikan dan memahami emosi siswa berarti membangun ikatan
emosional dengan menciptakan kesenangan dalam belajar, menjalin hubungan, dan
menyingkirkan segala ancaman dari suasana belajar. Melalui kondisi belajar di maksud,
para siswa akan lebih ikut serta dalam kegiatan sukarela yang berhubungan dengan
bahan pelajaran.

g.Implikasi Perkembangan Moral

Purwanto (2006:31) berpendapat, moral bukan hanya memiliki arti bertingkah


laku sopan santun, bertindak dengan lemah lembut, dan berbakti kepada orang tua saja,
melainkan lebih luas lagi dari itu. Selalu berkata jujur, bertindak konsekuen, bertanggung
jawab, cinta bangsa dan sesama manusia, mengabdi kepada rakyat dan negara,
berkemauan keras, berperasaan halus, dan sebagainya, termasuk pula ke dalam moral
yang perlu dikembangkan dan ditanamkan dalam hati sanubari anak-anak.

h.Implikasi Perkembangan Spiritual


Purwanto (2006:9) mengemukakan bahwa pendidikan yang dilakukan terhadap
manusia berbeda dengan “pendidikan” yang dilakukan terhadap binatang. Menurutnya,
pendidikan pada manusia tidak terletak pada perkem-bangan biologis saja, yaitu yang
berhubungan dengan perkembangan jasmani. Akan tetapi, pendidikan pada manusia
harus diperhitungkan pula perkembangan rohaninya. Itulah kelebihan manusia yang
diberikan oleh Allah Swt., yaitu dianugerahi fitrah (perasaan dan kemampuan) untuk
mengenal penciptanya, yang membedakan antara manusia dengan binatang. Fitrah ini
berkaitan dengan aspek spiritual.

3.Fase Perkembangan Menurut Para Ahli

Fase perkembangan adalah penahapan atau periodeisasi rentang


kehidupanmanusia yang ditandai oleh ciri-ciri atau pola tingkah laku tertentu.
Berdasarkanhasil penelitian para ahli terlihat bahwa dasar yang digunakan untuk
mengkaji periodeisasi perkembangan anak ternyata berbeda-beda. Secara garis
besarnyaterdapat empat dasar pembagian fase-fase perkembangan ini, yaitu: (1) fase
perkembangan berdasarkan ciri-ciri biologis, (2) konsep didaktis, (3) ciri-ciri psikologis,
dan (4) konsep tugas perkembangan. Berikut penjelasannya

1.Periodeisasi Perkembangan Berdasarkan Ciri-ciri Biologis Periodeisasi perkembangan


ini diantaranya dikemukakan oleh:

a.Aristoteles (384-322 S.M) Ia membagi masa periodeisasi perkembangan


selama 21 tahun dalam 3 masa,yaitu:

1.Fase anak kecil (0-7 tahun), fase ini diakhiri dengan pergantian gigi

2.Fase anak sekolah (7-14 tahun),fase ini dimulai dari tumbuhnya gigi

baru sampai timbulnya gejala berfungsinya kelenjar-kelenjar kelamin

3.Fase remaja (pubertas) 14-21 tahun, disebut masa peralihan diri anak menjadi
orang dewasa. Fase ini dimulai dari bekerjanya kelenjar-kelenjarkelamin sampai akan
memasuki masa dewasa.

b. Elizabeth B. Hurlock membagi perkembangan individu berdasarkan konsep


biologis atas 5 fase, yaitu:
1.Fase prenatal (sebelum lahir), mulai konsepsi sampai proses kelahiran.

2.Fase infancy(orok/masa kecil), mulai lahir sampai usia 14 hari

3.Fase babyhood(bayi), mulai dari 2 minggu sampai sekitar umur 2 tahun.

4.Fase childhood (anak-anak), mulai usia 2 tahun sampai usia Pubertas

5.Fase adolessence(remaja), mulai usia 11 tahun sampai usia 21 tahun, yang dibagi atas
tiga masa:

a.Fase pre adolescence: mulai usia 11 dan 13 tahun untuk wanita dan usia sekitar
setahun kemudian untuk laki-laki.

b.Fase early adolescence: mulai dari usia 13-14 tahun sampai 16-17 tahun

c.Fase late adolescence: masa-masa akhir dari perkembangan seseorangatau


hampir bersamaan dengan masa ketika seseorang tegah menempuh perguruan tinggi
(Desmita.2009:20).

2.Fase Perkembangan Berdasarkan Konsep Didakti

Dasar yang digunakan untuk menentukan pembagian fase ini adalah materi dancara
mendidik anak pada masa-masa tertentu. Pembagian ini diantaranya dikemukakan oleh

Johann Amos Comenius (seorang ahli pendidikan diMoravia). Pembagian tersebut


adalah:

a.0-6 tahun: sekolah ibu, merupakan masa mengembangkan alat-alat indradan


memperoleh pengetahuan dasar di bawah asuhan ibu

b.6-12 tahun: sekolah anak, merupakan masa anak mengembangkan dayaingatanya


dibawah pendidikan sekolah rendah.

c.12-18 tahun : sekolah bahasa Latin (sekolah remaja), merupakan masamengembangkan


daya pikirannya dibawah pendidikan sekolah menengah.Pada masa ini mulai diajarkan bahasa
latin sebagai bahasa asing.

d.18-24 tahun: sekolah tinggi dan pengembaraan, merupakan masamengembangkan


kemaunnya dan memilih suatu lapangan hidup yang berlangsung di bawah perguruan tinggi
(Desmita.2009:23).
3. Periodeisasi Perkembangan Berdasarkan Ciri-ciri Psikologis

Periodeisasai perkembangan psikologis didasarkan atas ciri-ciri kejiwaanyang


menonjol pada manusia. Periodeisasi ini dikemukakan oleh beberapaahli,diantaranya:

a.Oswald Kroh

Ciri-ciri psikologis yang digunakan sebagai dasar oleh Oswald Kroh adalah
pandangannya terhadap anak-anak yang umumnya memiliki keguncangan jiwa yang
dimanifestasikan dalam bentuk sifat trotz (keras kepala). Atas dasar ini iamembagi masa
perkembangan dalam 3 fase, yaitu:

1.Fase anak awal: Dari lahir (0-3 tahun). Pada akhir fase ini terjadi trotz pertama, yang
ditandai dengan anak serba membantah atau menentang.

2.Fase keserasian sekolah: dari umur 3-13 tahun. Pada akhir masa ini timbulsifat trotz
kedua, dimana anak suka menentang kepada orang lain, terutamakepada orang tuanya.

3.Fase kematangan: anak berumur 14-19 tahun. Pada fase ini anak mulaimenyadari
kekurangannya dan kelebihannya, yang dihadapi dengan sikapsewajarnya.

b.Kohnstamm

Kohnstamm membagi fase perkembangan manusia menjadi 5 fase, yaitu:

1.Periode vital: umur 0-1,5 tahun, disebut juga fase menyusui.

2.Periode estetis: umur 1,5-7 tahun, disebut juga fase pencoba dan bermain.

3.Periode intelektual (fase sekolah): umur 7-14 tahun.

4.Periode sosial (remaja): umur 14-21 tahun.

5.Periode matang: umur 21 tahun keatas, disebut juga masa tua

4. Periodeisasi Perkembangan Berdasarkan Konsep Tugas Perkembangan

Tugas perkembangan adalah berbagai ciri perkembangan yang diharapkan timbuldan


dimiliki setiap manusia dalam periode perkembangannya. Periodeisasai inidikemukakan oleh
Robert J. Havighurst, yaitu:

1.Periode bayi dan anak-anak: umur 0-6 tahun.


2.Periode sekolah: umur 6-12 tahun.

3.Periode remaja (adolecence) : umur 12-18 tahun.

4.Periode dewasa (early adulthood): umur 18-30 tahun.

5.Periode dewasa pertengahan (Midle age): umur 30-50 tahun.

6.Periode tua (latter maturity): umur 50 tahun keatas (Desmita.2009:25)

4. Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan

 actor nurture terhadap perkembangan

Istilah nurture ( environmentalisme ) gerakan sosial yang di motori oleh kaum


penyelamat lingkungan hidup Teori Nurture menekanan empiric ( perkembangan manusia
tergantung pada proses belajar dan pengalaman )

 actor nature terhadap perkembangan

Monkhouse (1970) dalam The Dictionary of Geography, environmentalisme


didefinisikan sebagai doktrin falsafah yang menekankan pengaruh alam sekitar ke atas corak
kehidupan manusia.

 Determinasi faktor nature dan nurture dalam perkembangan aspek-aspek psikofisik


individu serta implikasinya dalam Pendidikan

Perkembangan manusia ditentukan oleh pembawaannya sedangkan pengalaman dan


pendidikan tidak berpengaruh apa-apa. Kaum nativisme ini berpendapat bahwa nasib anak itu
sebagian besar berpusat pada pembawaannya sementara pengaruh lingkungan hidupnya hanya
sedikit saja, baik-buruknya perkembangan anak sepenuhnya tergantung

pada pembawaannya
PERTMBUHAN FISIK

1.Pengertian Pertumbuhan Fisik

Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan fisiologis yang bersifat progresif


dankontinyu dan berlangsung dalam periode tertentu. Perubahan ini berkisar hanya
padaaspek-aspek fisik individu. Pertumbuhan itu meliputi perubahan yang bersifat
internalmaupun eksternal. Pertumbuhan internal meliputi perubahan ukuran alat
pencernaanmakanan, bertambahnya ukuran besar dan berat jantung dan paru-paru,
bertambahsempurna sistem kelenjar kelamin, dan berbagai jaringan tubuh. Adapun
perubahaneksternal meliputi bertambahnya tinggi badan, bertambahnya lingkar
tubuh,perbandingan ukuran panjang dan lebar tubuh, ukuran besarnya organ seks, dan
munculnya atau tumbuhnya tanda-tanda kelamin sekunder.

Sebenarnya tanpa ada tambahan kata “fisik” pun itu tidak menjadi persoalan,karena
istilah “pertumbuhan” saja, sudah bermakna perubahan pada aspek-aspekfisiologis. Jadi, dapat
dikatakan bahwa pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahanfisik yang terjadi dan
merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan ini meliputi:
perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin yang
utama (primer) dan ciri kelamin kedua (sekunder)

2.Karakteristik Petumbuhan Fisik Anak SD

Pertumbuhan fisik adalah proses tumbuh kembang anak yang ditandai dengan
peningkatan berat badan yang lebih banyak dibandingkan dengan panjang badannya. Berat badan
anak yang meningkat terjadi terutama karena bertambahnya ukuran otot, sistem rangka dan
ukuran beberapa organ tubuh lain.

3.Urutan Perubahan Perubahan fisik

1. Periode kelahiran (prenatal period) adalah masa dari pembuahan hingga kelahiran. Periode ini
merupakan masa pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel tunggal hingga menjadi organisme
yang sempurna dengan kemampuan otak dan perilaku. Periode ini berlangsung kurang lebih
sembilan bulan.

2. Masa bayi (infacy), adalah periode perkembangan yang dimulai sejak lahir hingga usia 18 atau
24 bulan. Masa bayi adalah masa yang sangat bergantung pada orang dewasa. Banyak kegiatan
psikologis yang terjadi hanya sebagai permulaan seperti bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi
sensorimotor, dan belajar sosial.

3. Masa kanak-kanak awal (early chidhood), adalah periode pekembangan yang merentang dari
masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode
prasekolah. Selama masa ini, anak anak kecil belajar semakin mandiri dan menjaga diri mereka
sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah (mengikuti perintah,
mengidentifikasi huruf), dan meluangkan waktu berjam jam untuk bermain dengan teman-teman
sebaya. Jika telah memasuki kelas satu sekolah dasar, maka secara umum mengakhiri masa awal
anak-anak.

4. Masa kanak-kanak pertengahan dan akhir (middle and late childhood), adalah periode
perkembangan yang berlangsung antara usia 6 hingga 11 tahun, kurang lebih bersamaan dengan
masa sekolah dasar. Periode ini biasanya disebut dengan tahun-tahun sekolah
dasar.Keterampilan-keterampilan fundamental seperti membaca, menulis, dan berhitung telah
dikuasai.Anak secara formal berhubungan dengan dunia yang lebih luas dan kebudayaan.
Prestasi menjadi tema yang lebih sentral dari dunia anak dan pengendalian diri mulai meningkat.

5. Masa remaja (adolescence), adalah periode transisi perkembangan antara masa kanak-kanak
dan masa dewasa, hingga masa awal dewasa, yang dimulai pada sekitar usia 10 hingga 12 tahun
dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik
yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan
perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan
kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas
sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak
menghabiskan waktu di luar keluarga.

6. Masa dewasa awal (early adulthood), adalah periode perkembangan yang dimulai pada awal
usia 20-an sampai usia 30-an. Ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi,
masa perkembangan karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup
dengan seseorang secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak anak.

7. Masa dewasa menengah (middle adulthood) adalah periode perkembangan yang berlangsung
pada usia 40-an hingga usia 60. Ini merupakan masa untuk memperluas keterlibatan dan
tanggung jawab pribadi dan sosial seperti membantu generasi berikutnya menjadi individu yang
berkompeten, dewasa dan mencapai serta mempertahankan kepuasan dalam berkarir.
8. Masa dewasa akhir (late adulthood), adalah periode perkembangan yang bermula pada usia 60-
an atau 70-an dan berakhir pada kematian. Ini adalah masa penyesuaian diri atas berkurangnya
kekuatan dan kesehatan, menatap kembali kehidupannya, pensiun, dan penyesuaian diri dengan
peran peran sosial baru.

DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK

 Definisi

Tumbuh kembang merupakan manifestasi yang kompleks dari perubahan morfologi,


biokimia, dan fisiologi yang terjadi sejak konsepsi sampai maturitas/dewasa.
1. Pertumbuhan (growth) adalah perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu bertambahnya
jumalah, ukuran, dimensi pada tingkat sel, organ, maupun individu. Anak tidak hanya bertambah
besar secara fisik, melainkan juga ukuran dan struktur organ-organ tubuh dan otak.

2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya yang bersifat kuantitatif dan kualitatif.


Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) struktur dan hasil dari proses
pematangan/maturitas. Perkembangan menyangkut berkembang sedemikian rupa sehingga
masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan kognitif, bahasa,
motorik, emosi dan perkembangan prilaku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
Perkembangan merupakan progresif, terarah, dan terpadu/kohelen..Progresif mengandung arti
bahwa perubahan yang terjadi mempunyai arah tertentu dan cenderung maju ke depan, tidak
mundur kebelakang. Terarah dan terpadu menunjukkan bahwa terdapat hubungan.

 Faktor- faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang


(1) Faktor genetik Faktor genetik
merupakan modal dasar dan mempunyai peran utama dalam mencapai hasil
akhir proses tumbuh kembang anak. Melalui intruksi genetik yang terkandung
dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas
pertumbuhan.Pertumbuhan ditandai dengan intensitas kecepatan pembelahan,
derajat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas dan berhentinya
pertumbuhan tulang. Faktor genetik antara lain adalah berbagai faktor bawaan
yang normal dan patologik, jenis kelamin, suku bangsa atau bangsa.
(2) Faktor lingkungan Lingkungan
merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai tidaknya potensi genetik.
Lingkungan yang baik akan memungkinkan tercapainya potensi genetik,
sedangkan potensi yang tidak baik akan menghambatnya.
 Penilaian perkembangan dan deteksi dini tumbuh-kembang anak
Deteksi dini kelainan perkembangan anak sangat berguna, agar diagnosis
maupun pemulihannya dapat dilakukan lebih awal, sehingga perkembangan anak dapat
berlangsung seoptimal mungkin. Sedangkan skrining hanyalah prosedur rutin
pemeriksaan perkembangan anak sehari-hari yang dapat memberikan petunjuk apabila
ada sesuatu yang perlu mendapat perhatian (Soetjiningsih, 1995).
Salah satu alat yang bisa digunakan untuk menilai perkembangan anak secara
dini adalah denver development screening test (DDST) digunakan secara luas untuk
menilai kemajuan perkembangan anak sejak lahir hingga usia 6 tahun (Frankernburg et
al., 1992).
Pada Denver II ada empat parameter perkembangan yang digunakan untuk skrining
perkembangan anak antara lain :
1. Aspek sosial personal, merupakan aspek yang berhubungan
kemampuan mandiri, sosialisasi dan interaksi dengan lingkungan.
Aspek tersebut meliputi kepribadian, konsep dirinya terpisah dari
orang lain, perkembangan individual, percaya diri dan mengkritik
diri sendiri;
2. Aspek motorik halus, merupakan ketrampilan penting yang
ditujukkan oleh kemampuan manusia untuk berinteraksi dan belajar
dari pengalaman untuk menciptakban aktifitas baru, merupakan
nonverbal intelegensia yang dapat diukur. Misalnya kemampuan
adalah konsep dari angka, matematika, dan pengetahuan;
3. Aspek motorik kasar, merupakan aspek yang berhubungan dengan
pergerakan dan sikap tubuh serta melibatkan otot-otot besar. Arah
perkembangan motorik adalah dari umum ke spesifik atau dari
kemampuan gerakan motorik kasar ke motorik halus; dan
4. Aspek bahasa dan bicara. Otak bayi telah disiapkan dengan baik
untuk belajar bahasa sejak dia dilahirkan. Setelah lahir bayi sudah
dapat mengetahui perbedaan suara yang digunakan.
Sedangkan yang dimaksud dengan deteksi dini tumbuh kembang anak menurut
Depkes (2006), merupakan kegiatan atau pemeriksaan untuk menemukan secara dini
adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah, maka
intervensi akan lebih mudah dilakukan. Disamping itu tenaga kesehatan juga mempunyai
“waktu” dalam membuat rencana tindakan/ intervensi yang tepat, terutama ketika harus
melibatkan ibu atau keluarga. Apabila penyimpangan terlambat diketahui, maka
intervensinya akan lebih sulit dan hal ini akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
PRINSIP PRINSIP PERKEMBANGAN
1. PENGERTIAN
Prinsip-prinsip perkembangan adalah pola-pola umum dalam suatu proses perubahan
alamiah yang teratur, universal dan berkesinambungan, yang dimaksud dengan
perubahan yang teratur adalah pertumbuhan pada manusia yang berjalan normal
mengikuti tata urutan yang saling berkaitan. Prinsip-prinsip Perkembangan Pertumbuhan
dan perkembangan manusia secara alamiah mengikuti pola teratur berdasarkan prinsip
atau hukum perkembangan.
2. PRINSIP PRINSIP
Fauzian (2019) menyebutkan sepuluh prinsip perkembangan:(1)tahun-tahun
permulaan (perkembangan awal) adalah masa kritis (critical period),(2) perkembangan
mengikuti pola tertentu yang dapat diprediksi,(3) ada perbedaan individual (individual
differences) dalam perkembangan,(4) tiap perkembangan mempunyai perilaku
karakteristik,(5) perkembangan memiliki risiko,(6) perkembangan dibantu oleh adanya
rangsangan (stimulus), (7) perkembangan dipengaruhi oleh budaya,(8) harapan sosial
pada tiap tahapan perkembangan,(9) keyakinan tradisional akan kaya manusia pada
semua tingkat manusia, (10) perkembangan merupakan hasil kematangan (maturation)
dan belajar.
3. IMPLIKASI PRINSIP PERKEMBANGAN
a.Proses pembelajaran harus menghargai keunikan masing-masing peserta didik.
b.Pelajaran yang diberikan harus berhubungan satu dengan yang lain; adanya kurikulum
yang terintegrasi dengan baik.
c.Proses pembelajaran harus memperhatika diferensiasi dan integrasi. Misal: dalam
berhitung, ada proses pembelajaran tambah,kurang kali dan bagi secara terpisah, tapi
kemudian per bagian diintegrasikan dalam perhitungan yang makin kompleks.
d.Para pendidik harus menyadari secara baik bahwa apa yang diberikan kepada para
peserta didik itu baik dan sesuai dengan tahapan perkembangannya yang sudah
dirancang secara terencana.

HUKUM PERKEMBANGAN

Suatu konsepsi yang biasanya bersifat deduktif, dan menunjukkan adanya


hubungan yang ajek serta dapat diramalkan sebelumnya antara variabel-variabel yang
empirik, hal itu lazimnya disebut sebagai hukum pertumbuhan dan perkembangan
(Ahmad, 2017). Hukum pertumbuhan dan perkembangan tersebut antara lain:
1. Hukum Cephalocaudal
Hukum ini menyatakan bahwa pertumbuhan fisik dimulai dari kepala ke arah
kaki. Bagian-bagian pada kepala tumbuh lebih dulu dari pada bagian-bagian yang lain.
Hal ini sudah terlihat pada pertumbuhan pranatal, yaitu pada janin. Terlihat bayi bisa
menggunakan mulut dan matanya lebih cepat dari pada anggota badan liannya.
2. Hukum Proximodistal
Menurut hukum ini, pertumbuhan fisik berpusat pada sumbu dan mengarah ke
tepi. Alat-alat tubuh yang ada di pusat, seperti jantung, hati,dan alat-alat pencernaan
lebih dahulu berfungsi dari pada anggota tubuh yang ada di tepi. Hal ini karena alat-alat
tubuh yang ada di pusat lebih vital daripada anggota tubuh yang lain. Seperti misalnya,
seorang anak masih bisa melangsungkan kehidupannya bila terjadi kelainan sedikit saja
pada jantung atau ginjal bisa berakibat fatal.
3. Hukum Tempo dan Ritme(Irama)Perkembangan
Tahapan perkembangan berlangsung secara berurutan, dan dalam tempo
perkembangan yang relatif tetap serta bisa berlaku umum. Semakin lambat masa-masa
perkembangan dibandingkan dengan norma-norma umum yang berlaku, semakin
menunjukkan tanda-tanda gangguan atau hambatan perkembangan. Adanya hubungan
antara satu aspek dengan aspek lain yang saling mempengaruhi, menunjukkan satu aspek
mengalami kelambatan, maka aspek-aspek lain juga mengalami hal yang
sama.Sebaliknya kalau tidak, maka ada faktor khusus yang mempengaruhi
perkembangan itu.Cepat atau lambatnya suatu masa perkembangan dilalui, menjadi ciri
yang menetap sepanjang hidupnya. Ritma atau irama perkembangan akan semakin jelas
tampak pada saat kematangan fungsi-fungsi (masapeka). Pada saat itu terlihat adanya
selingan di antara cepat dan lambatnya perkembangan. Setiap perkembangan tidak
berlangsung secara berlompatlompat, tetapi membentuk suatu pola tertentu dengan
tempo dan irama tertentu pula, yang ditentukan oleh kekuatan-kekuatan dari dalam diri
anak. Misalnya, ada anak belajar banyak sekali kata-kata melebihi teman sebayanya,
tetapi pada minggu berikutnya tidak nampak adanya tambahan perbendaharaan kata.
4. Hukum Masa Peka
Berhubungan langsung dengan irama dan tempo perkembangan,adalah masa
peka yang diperkenalkan dalam dunia pendidikan oleh Mario Montessori (seorang
pendidik wanita bangsa Italia). Menurutnya, masa adalah merupakan masa pertumbuhan
ketika suatu fungsi jiwa mudah sekali dipengaruhi dan dikembangkan. Masa peka untuk
suatu fungsi itu hanya sekali saja datangnya pada tiap individu. Jadi masa peka itu
merupakan masa di mana perkembangan suatu fungsi adalah maksimal besarnya,
misalnya masa peka untuk menggambar usia 5 tahun, dan masa peka untuk berjalan 2
tahun, dan sebagainya(Hidayati, 2019).

TEORI TEORI PERKEMBANGAN

1. Teori Psikoanalisis menurut Erickson


Erickson memberi jiwa baru ke dalam Teori Psikoanalisis, dengan memberi
perhatian yang lebih besar kepada Ego daripada Id dan Superego. Dia masih menghargai
Teori freud, namun mengembangkan ide-ide khususnya dalam hubungannya dengan
tahap perkembangan dan peran sosial terhadap pembentuk Ego.Ego berkembang melalui
respon terhadap kekuatan dalam dan kekuatan lingkungan sosial.Ego bersifat adaptif dan
kreatif, berjuang aktif (otonomi) membantu diri menangani dunianya. Erickson masih
mengakui adanya kualitas dan inisiatif sebagai bentuk dasar pada tahap awal,namun hal

itu hanya bisa berkembang dan matang melalui pengalaman sosial danlingkungan. ia

juga mengakui sifat rentan Ego,defense yang irasio nal,efek trauma-anxiety-guilt yang
langgeng, dan dampak lingkungan yang membatasi dan tidak peduli terhadap
individu.Namun menurutnya Ego memiliki sifat Adaptif, Kreatif, dan
otonomi(adaptable, creative, dan autonomy).Dia memandang lingkungan bukan semata-
mata menghambat dan menghukum (freud), tetapi juga mendorong dan membentu
individu.Ego menjadi mampu terkadang dengan sedikit bantuan dari terapis-menangani
masalah secara efektif.
2. Teori belajar
menurut B.F Skinner yaitu Operant Conditioning yangmerupakan suatu bentuk
belajar yang mana kehadiran respon berulang-ulang dikendalikan oleh konsekuensinya,
artinya individucenderung mengulang-ulang respon yang diikuti oleh konsekuensiyang
menyenangkan. Adanya hukuman dan hadiah yang diberikanakan membuat individu
lebih mudah untuk belajar.
-Skinner memiliki tiga asumsi dasar dalam membangun teorinya :
a.Behavior is lawful
(perilaku memiliki hukum tertentu)
b.Behavior can be predicted
perilaku dapat diramalkan)
c.Behavior can be controlled
(perilaku dapat dikontrol)

3.Teori perkembangan kognitif

Jean Piaget atau teori Piaget menunjukkan bahwa kecerdasan berubah seiring
dengan pertumbuhan anak. Perkembangan kognitif seorang anak bukan hanya tentang
memperoleh pengetahuan, anak juga harus mengembangkan atau membangun mentalnya
(Jarvis, M., 2000.
4.Teori Etologi
Memandang bahwa perilaku sangat dipengaruhi oleh biologi dan evolusi
(Hinde,1992; Rosenzweig,2000). Teori etologi merupakan sebuah studi mengenai
tingkah laku, khususnya tingkah laku perseorangan.Teori ini juga menekankan bahwa
kepekaan kita terhadap jenis pengalaman yang beragam berubah sepanjang rentang
kehidupan, Dengan kata lain, ada periode kritis atau sensitif bagi beberapa pengalaman.
Jika kita gagal mendapat pengalaman selama periode kritis tersebut, Teori etologi
menyatakan bahwa perkembangan kita tidak mungkin dapat optimal. Penamaan
(imprinting) dan periode penting (critical period) merupakan konsep kunci. Teori ini di
tegakkan berdasarkan penelitian yang cermat terhadap perilaku perseorangan dalam
keadaan nyata.
PERKEMBANGAN PADA MASA BAYI

1.PENGERTIAN PERKEMBANGAN MASA BAYI

Menurut Jannah dan Mirta (2018), perkembangan pascanatal adalah masa sesudah
kelahiran atau masa di mana bayi sudah keluar dari dalam kandungan. Setelah bayi lahir keluar
dari kandungan akan mengalamai perkembangan yang meliputi masa bayi, masa awal anak-anak,
masa pertengahan dan akhir anak-anak, masa remaja, masa awal dewasa, masa dewasa, masa
akhir dewasa, dan sampai masa tua.

2.CIRI CIRI PERKEMBANGAN MASA BAYI

Yusuf L.N. (2009), menyebutkan beberapa ciri-ciri perkembangan masa bayi atau
pascanatal, yaitu sebagai berikut: (1) Perkembangan fisikdan motorik. (2) Perkembangan fisik,
pada tahun pertama pertumbuhan fisik sangat cepat sedangkan tahun kedua mulai mengendur.
Pola perkembangan bayi pria dan wanita sama. (3) Tinggi secara proporsional lebih lambat dari
pertumbuhan berat badan selama tahun pertama dan lebih cepat pada tahun kedua. (4) Dari 20
gigi seri, kira-kira 16 yang telah tumbuh sampai masa bayi berakhir. (5) Pertumbuhan otak
tampak dengan bertambah besarnya ukuran tengkorak kepala. (6) Organ keinderaan berkembang
dengan cepat selama masa bayi dan sanggup berfungsi dengan memuaskan sejak bulan-bulan
pertama kehidupan. (7) Fungsifungsi fisiologis. Pada masa ini dasar pembinaan untuk pola
makan, tidur dan buang air harus terbentuk. (8) Perkembangan penguasaan otot-
otot.Perkembangan penguasaan otot mengikuti pola yang jelas dan dapat diduga yang ditentukan
oleh hukum arah perkembangan.

3.TUGAS TUGAS PERKEMBANGAN PADA MASA BAYI

Tugas-tugas perkembangan pascanatal (masa bayi). Menurut Ajhuri (2019), terdapat


beberapa tugas perkembangan pascanatal, yaitu sebagai berikut.

1. Belajar berjalan: Terjadi pada usia antara 9-15 bulan, pada usia ini tulang kaki, otot dan
susunan sarafnya telah matang untuk belajar berjalan.

2. Belajar memakan makanan padat: Hal ini terjadi pada tahun kedua,sistem alat-alat pencernaan
makanan dan alat-alat mengunyah padamulut telah matang.
3. Belajar berbicara: Perkembangan ini mencakup: (a) Mengeluarkan suara yang berarti dan
menyampaikannya kepada orang tuanya namanama atau kata-kata tentang sesuatu secara teratur
dalam situasi tertentu sampai anak belajar mengasosiasikan (menghubung-hubungkan)
suarasuara tertentu dengan benda atau situasi (perilaku) tertentu. (b)Pendapat kedua, sebaliknya,
menurut teori ini suara bayi tidaklah secara kebetulan tetapi mempunyai arti baginya karena
suara-suara itu mengekspresikan atau menyatakan perasaan-perasaannya.Perkembangan
selanjutnya dari belajar bahasa ini terjadi dengan jalan meniru (imitasi).

4. Belajar buang air kecil dan buang air besar. Sebelum usia 4 tahun anak pada umumnya belum
dapat mengatasi (menahan) mengompol karena perkembangan saraf yang mengatur pembuangan
belum sempurna. Untuk memberikan pendidikan kebersihan terhadap anak usia di bawah 4
tahun, cukup dengan pembiasaan saja, yaitu setiap kali mau buang air, bawalah anak ke WC
tanpa banyak memberikan penerangan kepadanya.

PERKEMBANGAN PADA MASA KANAK KANAK

1.PENGERTIAN PERKEMBANGAN MASA KANAK KANAK


Masa kanak-kanak sering disebut juga dengan masa estetika, masa indera dan masa
menentang orang tua. Disebut estetika karena pada masa ini merupakan saat terjadinya perasaan
keindahan. Disebut juga masa indera, karena pada masaini indera anak-anak berkembang pesat.
karena pesatnya perkembangan tersebut, anak-anak senang mengadakan eksplorasi, yang
kemudian disebut dengan masa menentang. Pada masa ini anak-anak memiliki sikap egosentris
karena merasa dirinya berada di pusat lingkungan yang ditunjukkan anak dengan sikap senang
menentang atau menolak sesuatu yang datang dari orang disekitarnya.Perkembangan yang seperti
itu disebabkan oleh kesadaran anak, bahwa dirinyamemiliki kemampuan dan kehendak sendiri,
yang mana kehendak tersebut berbeda dengan kehendak orang lain.Pada masa anak-anak awal,
anak-anak banyak meniru, banyak bermain sandiwara ataupun khayalan, dari kebiasaannya itu
akan memberikan keterampilan dan pengalaman-pengalaman terhadap si anak. Ada yang
mengatakan bahwa masa kanak-kanak awal dimulai sebagai masa penutup bayi.Masa anak-anak
awal berakhir sampai dengan sekitar usia masuk sekolah dasar.

2.CIRI CIRI PERKEMBANGAN MASA KANAK KANAK

Adapun ciri-ciri pada masa anak-anak awal ialah :

a. Usia yang mengandung masalah atau usia sulit

b. Usia mainan

c. Usia prasekolah

d. Usia belajar kelompok

e. Usia menjelajah dan banyak bertanya

f. Usia meniru dan kreatif

3.TUGAS TUGAS PERKEMBANGAN MASA KANAK KANAK

Sedangkan tugas-tugas perkembangan pada fase ini meliputi:

a. Belajar berbicara, misalnya dengan belajar menyebut kata ayah, ibu atau bendabenda
sederhana disekitarnya

b. Belajar membedakan jenis kelamin

c. Belajar mengadakan hubungan emosional selain dengan orang-orang terdekatnyad. Belajar


membedakan antara hal hal yang baik dan yang buruk dan mengembangkan kata hati.
e. Membentuk konsep-konsep pengertian sederhana tentang kenyataan sosial dan alam.

Namun antara anak yang satu dengan anak yang lainnya memiliki masa anak-anak awal
yang berbeda-beda, hal tersebut dikarenakan tiap anak memiliki perkembangan yang berbeda,
yang mana perkembangan-perkembangan pada masa ini dipengaruh oleh beberapa faktor
diantaranya perkembangan fisik,perkembangan kognitif dan perkembangan psikososial.

PERKEMBANGAN PADA MASA ANAK ANAK

1.PENGERTIAN PERKEMBANGAN MASA ANAK ANAK

Muslikah (2018) dan Ajhuri (2019), menyatakan bahwa perkembangan individu dimulai
dari masa prenatal, pascanatal, bayi, anakanak, remaja, dewasa, dan masa lansia. Pada masa
anak-anak dibagi menjadi dua periode, yaitu: (1) Periode awal masa anak-anak (2-6 tahun).(2)
Periode akhir masa anak-anak (6 tahun sampai tiba saatnya anak matang secara seksual).
Perkembangan masa prasekolah merupakan lanjutan dari perkembangan masa bayi. Masa
prasekolah disebut masa anak-anak awal atau masa kanak-kanak yang terpisah dari masa
dewasa,dan tidak memiliki andil dalam tahap perkembangan selanjutnya. Masa prasekolah
merupakan periode perkembangan yang spesial karena memiliki kebutuhan psikologis,
pendidikan, serta fisik yang khas.

2.CIRI CIRI PERKEMBANGAN MASA ANAK ANAK

Para ahli psikologi menggunakan sebutan usia kelompok, di mana anak-anak


mempelajari dasar-dasar perilaku sosial sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang diperlukan
untuk penyesuaian diri masuk kelas satu.Karena perkembangan yang terjadi selama awal masa
anak-anak berkisar penguasaan dan pengendalian lingkungan. Banyak ahli melabel awal masa
anak-anak sebagai usia menjelajah, di mana mereka ingin mengetahui keadaan lingkungan,
bagaimana mekanisme, bagaimana perasaan dan bagaimana ia dapat menjadi bagian dari
lingkungan. Yang menonjol adalah meniru pembicaraan dan tindakan orang lain. Oleh karena
itu,periode ini dikenal sebagai usia meniru. Kecenderungan tampak kuat tetapi anak
menunjukkan kreativitas dalam bermain selama masa anakanak dibandingkan masa yang lain.
Ahli psikologi juga menamakan periode ini sebagai usia kreatif.

3.TUGAS TUGAS PERKEMBANGAN MASA ANAK ANAK

Menurut Havighurst fase anak-anak awal ini disertai tugas-tugas perkembangan yang
perlu dilakukan oleh seorang anak dengan baik.Karena dengan terpenuhinya tugas perkembangan
ini dengan lancar, dan Perkembangan Peserta Didik menjalani kehidupannya dengan bahagia
(Havighurst, dalam Monks,1998). Secara umum tugas perkembangan pada masa anak- anak awal
ini adalah sebagai berikut: (1) Belajar perbedaan dan aturan-aturan jenis kelamin. (2) Kontak
perasaan dengan orang tua, keluarga dan orang-orang lain. (3) Pembentukan pengertian
sederhana, meliputi realitas fisik dan realitas sosial. (4) Belajar apa yang benar dan apa yang
salah,perkembangan kata hati.
PERKEMBANGAN PADA MASA REMAJA

1.PENGERTIAN PERKEMBANGAN MASA REMAJA

Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanyaperubahan fisik, emosi dan
psikis. Masa remaja, yakni antara usia 10-19tahun, adalah suatu periode masa pematangan organ
reproduksi manusia, dan sering disebut masa pubertas.Masa remaja adalah periode peralihan dari
masa anak ke masa dewasa (Widyastuti, Rahmawati, Purnamaningrum; 2009). Hampir sama
dengan pendapat tersebut, Papalia & Olds (dalam Jahja, 2012), masa remaja adalah masa transisi
perkembangan antara masa kanak-kanak dan dewasa, pada umumnya dimulai pada usia 12 atau
13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun. Jahja (2012)
menambahkan, karena laki-laki lebih lambat matang daripada anak perempuan, maka laki-laki
mengalami periode awal masa remaja yang lebih singkat, meskipun pada usia 18 tahun ia telah
dianggap dewasa, seperti halnya anak perempuan.

2.CIRI CIRI PERKEMBANGAN PADA MASA REMAJA

Sumanto (2014) mengemukakan karakteristik atau beberapa ciri

perkembangan secara umum pada masa remaja sebagai berikut.

a.Masa remaja sebagai periode peralihan dari kanak-kanak ke dewasa.

b.Masa remaja sebagai periode perubahan (terjadi peningkatan emosi).

c.Masa remaja sebagai usia bermasalah, cenderung tidak rapi, tidak hatihati. d. Masa remaja
sebagai usia yang menimbulkan ketakutan (merasa banyak masalah).

e.Masa remaja cenderung memaksakan seperti yang ia inginkan (tidak realistis).

f.Masa remaja sebagai ambang masa dewasa (mencari hingga menemukan identitas diri sendiri).

3.TUGAS PERKEMBANGAN PADA REMAJA

Havighurst (dalam Gunarsa, 2018) menyebutkan sembilan tugas perkembangan, yaitu:


(1) Menerima kenyataan terjadinya perubahan fisik,dapat melakukan peran jenisnya secara
efektif, merasa puas terhadap keadaan tersebut. (2) Belajar memiliki peranan sosial dengan
teman sebaya, baik sejenis maupun lawan jenis. (3) Mencapai kebebasan dari ketergantungan
orang tua. (4) Mengembangkan kecakapan intelektual dan konsep kehidupan masyarakat. (5)
Mencari jaminan bahwa suatu saat harus mampu berdiri sendiri dalam bidang ekonomi guna
mencapai kebebasan ekonomi. (6) Mempersiapkan diri menentukan suatu pekerjaan yang sesuai
dengan bakat. (7) Memahami dan mampu bertingkah laku yang dapat dipertanggungjawabkan
sesuai norma dan nilai yang berlaku.(8) Memperoleh informasi tentang pernikahan dan
mempersiapkan diri untuk berkeluarga. (9) Mendapatkan penilaian bahwa dirinya
mampubersikap tepat sesuai dengan pandangan ilmiah.
PERKEMBANGAN PADA MASA DEWASA

1.PENGERTIAN PERKEMBANGAN MASA DEWASA

Menurut Jahja (2011), masa dewasa ialah waktu yang paling lama dalam rentang
kehidupan dibandingkan dengan masa sebelumnya.Biasanya dimulai dari usia 18- 40 tahun.
Biasanya ditandai dengan selesainya pertumbuhan pubertas dan organ kelamin remaja yang telah
berkembang dan mampu berproduksi. Pada masa ini, individu akan mengalami suatu perubahan
fisik dan psikologis tertentu bersamaan dengan masalah- masalah penyesuaian diri dan harapan-
harapan terhadap perubahan tersebut

2.CIRI CIRI PERKEMBANGAN MASA DEWASA

Dewasa atau kedewasaan adalah ‘suatu pertanggung jawaban terhadap diri sendiri,
bertanggung jawab atas nasib sendiri dan pembentukan diri sendiri’. Bertanggung jawab dapat
diartikan ‘memahami arti norma-norma susila dan nilai-nilai etis, dan berusaha hidup sesuai
dengan norma-norma’.Dalam dinamika kedewasaan itu termuat: (a) Tugas membuat rencana
hidup. (b) Membuat penggarisan tujuan final yang dikaitkan dengan prinsip-prinsip dan norma-
norma etis tertentu. Sebab itu salah satu ciri kedewasaan ialah: konsekuen dan tanggung jawab
mencapai tujuan yang sudah digariskan sendiri. Ini dapat dicapai dengan usaha‘Kerja/Karya’,
membuat proyek-proyek hidup, dan berprestasi.Kedewasaan juga dicirikan dengan: konsekuen
melakukan identifikasi terhadap norma-norma susila yang dipilih. Dengan demikian dapat
dicapai satu bentuk stabilitas normatif dan pertanggung jawaban susila. Dengan status ini,
tercapailah kemandirian yang susila (zedelijke selfstaandigheid). Dengan mana orang muda
mampu melaksanakan dengan baik tugas-tugas hidup sebagai individu otonom. Proses
mandirisecara Susila disebut proses individual: yang mana orang berani menentukan ISI dan
BENTUK dari kehidupannya dengan rasa tanggung jawab, menurut norma-norma susila tertentu
(yang ditentukan sendiri),sampai tuntas. Jadi, ada proses penentuan diri secara susila secara
konsekuen dan bertanggung jawab.

3.TUGAS PERKEMBANGAN MASA DEWASA

Pada akhir masa remaja, hampir seluruh aspek kehidupan individu berkembang dan siap
untuk melaksanakan tugas-tugas sebagai orang dewasa. Havinghurts membagi kehidupan masa
dewasa, yaitu: dewasa muda, dewasa, dan dewasa lanjut. Pada dewasa muda tugas-tugas
perkembangan yang harus diselesaikan individu adalah: (1) Memilih pasangan hidup. (2) Belajar
hidup bersama pasangan hidup. (3) Memulai hidup berkeluarga. (4) Memelihara dan mendidik
anak. (5) Mengelola rumah tangga. (6) Memulai kegiatan pekerjaan. (7) Bertanggung jawab
sebagai warga masyarakat dan warga negara. (8) Menemukan persahabatan dalam kelompok
sosial. Tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa merupakan pengembangan lebih lanjut dan
pematangan dari tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa muda. Pada akhir masa dewasa,
realisasi dari semua tugas-tugas perkembangan tersebut mencapai puncaknya dan masing-masing
memperlihatkan bentuk hasilnya yang khas. Pada usia lanjut, apa yang dicapai pada masa usia
dewasa mungkin tetap dipertahankan, tetapi beberapa hal lain mungkin mulai menurun, bahkan
menghilang.
PERMASALAHAN PERKEMBANGANPADA SISWA SEKOLAH DASAR

Meskipun anak usia sekolah dasar pada umumnya dapat tumbuh dan berkembangdengan
baik tetapi beberapa di antaranya mengalami hambatan dan hambatan iniseringkali menyebabkan
terjadinya berbagai masalah atau kesulitan. Beberapa permasalahan umum yang mungkin dialami
oleh anak-anak usia sekolah dasar, antaralain adalah gangguan fisik, kekurangan nutrisi,
gangguan makan, gangguan kepribadian,gangguan pembuangan, luka tubuh, ketakutan,
kecemasan, kekerasan seksual, gangguantidur, gangguan sosial, depresi, dan berbagai bentuk
gangguan perilaku (Berk, 1996; Nelson & Israeli, 1984). Berbagai permasalahan perkembangan
tersebut, menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan, lebih banyak ditemukan pada siswa-
siswa darikalangan sosial ekonomi menengah ke bawah. Gejala ini barangkali beralasan
karenaorang tua (keluarga) dengan kesulitan ekonomi (finansial) cenderung
kurangmemperhatikan masalah nutrisi dan kesehatan. Banyak anak dari keluarga tidak
mampusering kekurangan nutrisi dan kurang mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan
perawatan kesehatan.

A. Analisi perkembangan subjek

1. Fisik motorik Anak tersebut mampun membedakan barang-barang yangditunjukkan


pada saat diteliti keadaannya. Anak tersebut dapatmembedakan benda-benda baik kasar maupun
halus dalam sebuahpengamatannya.
2. Kognitif dan bahasa Pada anak usia 10 tahun dikemukakan oleh Piaget bahwa
anakberua 7-11 tahun berapa pada fase operasional konkret, dimanaanak sudah dapat membentuk
operasi mental atas pengetahuannyasendiri serta dapat memecahkan masalah secara logis. Dari
hasilobservasi dan wawancara kepada beberapa guru yang pernahmengajar dikatakan bahwa
Kiara anak yang cerdas dalam beberapamata pelajaran. Diketahui bahwa Kiara mendapatkan
nilai tertinggipada ulangan akhir semester dibandingkan dengan teman-temannya. Dikatakan
oleh guru yang pernah mengajarpun, jikadiakumulasikan Kiara mendapatkan ranking 10 besar
dikelasnya. Anak tersebut masih lemah dalam kognitifnya hal ini ketika diberikanpengetahuan
atau materi sehingga sulit untuk dicerna olehnya.

3. Sosio-emosionalPergaulan dengan teman sebaya merupakan kunci khusus


dalamsebuah pertemanan. Seseorang akan diterima dikelompoknya jikadia mudah bergaul dan
dapat berbaur dengan teman sebayanya.Tidak untuk Kiara. Dari hasil observasi, Kiara hanya
berbicara jikadiajak berbicara terlebih dahulu atau jika dia butuh. Kiara tidakbermain bersama
teman sebayanya, mudah tersinggung, tidakmenunjukkan bahwa dia mempunyai teman dikelas.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Susanto. 2017. Perkembangan Anak Usia Dini: Pengantar dalam Berbagai
Aspeknya. Jakarta: Prenadamedia Group.

Ajhuri, Kayyis Fithri. 2019. Psikologi Perkembangan Pendekatan Sepanjang Rentan


Kehidupan. Yogyakarta: Penebar Media Pustaka.

Desmita. 2008. Psikologi Perkembangan, Cetakan Ke-4. Bandung: Remaja

Fauzian, Rinda. 2019. Pengantar Psikologi Perkembangan. Bandung:Jejak Publisher

Gunarsa, S.D., dan Gunarsa, Y.S. 2018. Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga,
Jakarta: BPK Gunung Mulia

Hidayati, Nurul. 2019. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Zifatama Jawara.

Jahja, Yudrik. 2012. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kharisma Putra Utama.

Jannah, Wardatul and Mirta, Luluk. 2018. Periodisasi Perkembangan Masa Prenatal dan
Post Natal. Diunduh, di eprints.umsida.ac.id/psiprenatal

Kartono. Kartini. 2007. Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan).Bandung: Mandar


Maju

Muslikah, Sigit Haryadi. 2018. Perkembangan Individu: Jakarta.

Sumanto. 2014. Psikologi Perkembangan: Fungsi dan Teori (Yogyakarta:CAPS (Center


of Academic Publishing Service).

Widyastuti, Rahmawati, dan Purnamaningrum. 2009. Kesehatan Reproduksi, Jakarta:


Fitramaya.
Yusuf, L.N. dan Sugandhi. 2009. Psikologi Perkembangan Anak danRemaja. Bandung:
Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai