NIM : 2003000152
Kelompok :1
A. PENDAHULUAN
Psikologi pendidikan adalah cabang dari ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara
memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan.[1] Studi mengenai proses
pembelajaran, baik dari sudut pandang kognitif maupun perilaku, mengijinkan ilmuwan untuk
memahami perbedaan individu dalam hal intelegensi, perkembangan kognitif, afek, motivasi,
regulasi diri, konsep diri, serta peranannya dalam proses belajar. Bidang psikologi pendidikan
banyak mengandalkan pengujian dan pengukuran dengan metode kuantitatif, untuk meningkatkan
aktivitas pendidikan seperti desain pemberian instruksi, manajemen kelas, dan asesmen, yang
bertujuan untuk memfasilitasi proses pembelajaran dalam berbagai setting pendidikan sepanjang
hidup.
Psikologi pendidikan merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang berdasarkan riset psikologis yang
menyediakan serangkaian tahap-tahap untuk membantu individu melaksanakan tugas sebagai
seorang guru dalam proses mengajar-belajar secara lebih efektif. Definisi ini hanya sebatas pada
proses interaksi antar guru-siswa dalam kelas. Psikologi pendidikan pada masa awal perkembangan
dan pemanfaatannya belum dikenal banyak orang tetapi seiring dengan perkembangan sains dan
teknologi, akhirnya lahir dan berkembanglah secara resmi sebagai sebuah cabang khusus psikologi
yang disebut psikologi pendidikan. Pada umumnya para ahli memandang bahwa Johan Friedrich
Herbart adalah bapak psikologi pendidikan. Namanya diabadikan sebagai nama sebuah aliran
psikologi yang disebut Herbartianisme pada tahun 1820-an. Konsep utama pemikiran
Herbartianisme adalah massa aperseptif, sebuah istilah yang khusus diperuntukkan bagi
pengetahuan yang telah dimiliki individu. Dalam pandangan Herbart, proses belajar atau
memahami sesuatu bergantung pada pengenalan individu terhadap hubungan-hubungan antara
ide-ide baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki.
B. PEMBAHASAN
Perkembangan peserta didik merupakan bagian dari pengkajian dan penerapan psikologi
perkembangan yang secara khusus mempelajarai aspek-aspek perkembangan individu yang
berada pada tahap usia sekolah dan sekolah menengah. Sebagai individu yang tengah tumbuh
dan berkembang, peserta didik memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten
menuju ke arah titik optimal kemampuan fitrahnya.
Perkembangan kognitif adalah proses belajar yang mengacu pada pikiran dan cara kerjanya.
Ini melibatkan bagaimana anak-anak berpikir, bagaimana mereka mulai melihat dunia
mereka dan bagaimana mereka menggunakan apa yang mereka pelajari. Perkembangan
kognitif pada anak merupakan kemampuan anak untuk berpikir lebih kompleks serta
kemampuan melakukan penalaran dan pemecahan masalah yang termasuk dalam proses
psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan
lingkungannya.
1. Gaya Pengasuhan
2. Pengaruh lingkungan
3. Perkembangan Bahasa
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan bahasa anak antara lain: (1)
perkembangan otak dan kecerdasan,
KESIMPULAN
Perkembangan peserta didik merupakan suatu tahapan perubahan seorang peserta didik baik
fungsi-fungsi, pola pikir, moral, fisik, maupun psikisnya menuju tahapan selanjutnya yang saling
berkesinambungan. Perkembangan dibagi menjadi 2, yaitu perkembangan kognitif dan
perkembangan bahasa.
Perkembangan kognitif merupakan proses belajar yang mengacu pada pikiran dan cara kerjanya
yang dalam pelaksanaannya seperti proses mengingat, pemecahan masalah, dan pengambilan
keputusan.
https://nisanitinurwenda.wordpress.com/2016/12/20/konsep-dasar-perkembangan-peserta-didik/
http://conference.um.ac.id/index.php/psi/article/view/1245
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Psikologi_pendidikan