PSIKOLOGI ISLAM
OLEH:
KIKI (20232033)
AGIM (20232041)
Latar Belakang
Dari berbagai macam aspek pendidikan, aspek psikologi merupakan salah satu
aspek yang penting dalam pendidikan. Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam
hubungannya dengan lingkungan.
Secara etimologis, kata psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu psyche yang berarti jiwa, dan logia
yang berarti ilmu, sehingga psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Sedangkan
psikologi menurut American Psychological Association (APA), merupakan salah satu bidang ilmu
pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari perilaku, fungsi mental dan proses mental manusia melalui
prosedur ilmiah.
Definisi pendidikan tercantum di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2003 bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara.
Peserta didik sebagai makhluk multidimensi, yaitu dimensi biologis, psikologis, sosial dan spiritual, membuat
pendidikan tidak bisa lepas dari dimensi psikologis dalam kegiatan pembelajarannya. Psikologi sebagai
landasan pendidikan dimaksudkan untuk memahami dan memperbaiki proses belajar dan mengajar dengan
menggunakan pengetahuan dan metode psikologi.
Konsep dan Teori Psikologi Pendidikan
B. Konsep Belajar
Ada dua hal penting dalam belajar. Pertama, belajar berlangsung melalui pengalaman. Kedua, melalui proses
belajar tersebut terjadi perubahan-perubahan dalam setiap aspek kepribadian.
Secara psikologis, belajar dapat didefinisikan sebagai “suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara sadar dari hasil interaksinya dengan lingkungan. Definisi ini
menyiratkan dua makna. Pertama, bahwa belajar merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan tertentu yaitu
untuk mendapatkan perubahan tingkah laku Kedua, perubahan tingkah laku yang terjadi harus secara sadar.
Beberapa prinsip dalam belajar, menegaskan bahwa belajar : merupakan bagian dari perkembangan,
berlangsung seumur hidup, dipengaruhi faktor bawaan, lingkungan dan kematangan, mencakup semua aspek
kehidupan, berlangsung pada setiap tempat dan waktu, dengan guru atau tanpa guru, bervariasi dari yang
sederhana sampai yang kompleks. Belajar yang terencana dan disengaja menuntut motivasi yang tinggi, dalam
belajar terjadi hambatan, dan untuk belajar tertentu atau mengatasi hambatan diperlukan bantuan dari guru atau
yang lain.
Konsep dan Teori Psikologi Pendidikan
C. Teori Behaviorisme
Terdiri atas tiga teori, yaitu : Koneksionisme (Thorndike), menurut teori ini tingkah laku manusia tidak lain
dari suatu hubungan antara perangsang-jawaban atau stimulus-respons. Belajar adalah pembentukan
hubungan stimulus-respons sebanyak-banyaknya.
Teori pengkondisian/ Conditioning (Pavlov) Belajar merupakan suatu upaya untuk mengkondisikan pemben
tukan suatu perilaku/ respons terhadap sesuatu.
Teori Penguatan / Reinforcement (Skinner) jika pada pengkondisian yang diberi kondisi adalah
perangsangnya, maka pada teori penguatan yang dikondisi/diperkuat adalah responsnya dengan penghargaan/
hadiah.
D. Teori Kognitif
Teori Kognitif menyatakan bahwa yang utama pada kehidupan manusia adalah mengetahui (knowing) dan
bukan respons.
E. Teori Humanistis
Psikologi humanistis berusaha memahami tingkah laku individu dari sudut pandang pelaku, bukan sekedar dari
pengamatan.
Metode Psikologi Pendidikan
A. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu rangkaian untuk melakukan percobaan yang digunakan oleh seorang peneliti
baik dalam sebuah laboratorium ataupun dalam sebuah ruangan tertentu. Metode eksperimen dapat digunakan
untuk mengukur stimulus terhadap seorang siswa. Metode eksperimen ini digunakan dalam penelitian
psikologi pendidikan bertujuan untuk menguji keabsahan atau kebenaran dari hasil temuan penelitian.
B. Metode Kuesioner
Metode kuesioner (qustiounaire) atau bisa juga disebut metode surat-menyurat (mail survey).
Penggunaan metode kuesioner dalam bidang psikologi pendidikan relatif lebih menonjol apabila dibandingkan
dengan penggunaan metode-metode lainnya. Ada beberapa contoh data yang dapat dihimpun dengan cara
penyebaran antara lain sebagai berikut :
Karakteristik pribadi dari siswa yaitu jenis kelamin, usia, dan lain-lain, untuk nama tidak termasuk.
Latar belakang dari siswa seperti latar belakang pendidikan dan latar belakang keluarga.
Faktor pendorong dan penghambat siswa dalam mengikuti pelajaran.
Penerapan pelajaran yang telah dia dapat dalam kehidupan sehari-hari.
Perhatian siswa terhadap mata pelajaran tertentu.
Metode Psikologi Pendidikan
Landasan psikologi pendidikan merupakan salah satu landasan yang penting dalam pelaksanaan
pendidikan karena keberhasilan pendidik dalam menjalankan tugasnya sangat dipengaruhi oleh
pemahamannya tentang peserta didik. Oleh karena itu pendidik harus mengetahui apa yang
harus dilakukan kepada peserta didik dalam setiap tahap perkembangan yang berbeda dari bayi
hingga dewasa.
Dengan demikian, psikologi adalah salah satu landasan pokok dari pendidikan. Antara psikologi
dengan pendidikan merupakan satu kesatuan yang sangat sulit dipisahkan. Subyek dan obyek
pendidikan adalah manusia, sedangkan psikologi menelaah gejala-gejala psikologis dari
manusia. Dengan demikian keduanya menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Kesimpulan
Landasan Psikologis Pendidikan adalah kajian tentang dasar- dasar psikologi yang dapat
menjadi landasan teori maupun praktek pendidikan. Dalam praktek pendidikan ini
seorang guru terlebih dahulu harus mengetahui dan mengenal tentang situasi pergaulan
pendidikan yang akan terjadi pada setiap individu, beberapa dimensi dalam proses
pendidikan, tugas-tugas pokok perkembangan, pemahaman terhadap perkembangan
pribadi anak, teori-teori belajar dalam pendidikan, dan jenis-jenis upaya pendidikan,
agar guru tersebut ketika dia terjun ke dalam bisa mengatasi berbagai
permasalahan-permasalahan yang terjadi pada anak didiknya sehingga potensi-potensi yang
ada pada diri anak dapat dibantu untuk dikembangkan.
Terima Kasih