TIONGHOA DI INDONESIA
Vela Enjellica
velaenjellica@gmail.com
Abstrak
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Tujuan
penelitian ini untuk membantu pendidik dalam mengembangkan strategi yang
sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Hasil kajian dari artikel ini adalah analisis
kebutuhan peserta didik sangat penting untuk dilakukan oleh guru sebelum
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran; analisis kebutuhan peserta didik
dapat membantu guru untuk menyesuaikan pembelajaran dengan karakteristik dan
kebutuhan peserta didik; analisis kebutuhan peserta didik dapat meningkatkan
efektivitas dan kualitas pembelajaran;analisis kebutuhan peserta didik dapat
memfasilitasi peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif, mandiri, dan
kolaboratif; analisis kebutuhan peserta didik dapat memotivasi peserta didik untuk
mencapai hasil belajar yang optimal.
PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN
a. Faktor Genetik
b. Faktor Lingkungan
Gaya belajar anak merupakan cara unik yang digunakan anak untuk memahami,
mengolah, dan mengingat informasi (Solehati & Suryaman, 2015). Terdapat beberapa
gaya belajar yang umum dijumpai, seperti visual, auditori, dan kinestetik.
a. Gaya Belajar Visual. Anak dengan gaya belajar visual lebih mudah
memahami informasi yang disajikan dalam bentuk gambar, diagram, atau video
(Solehati & Suryaman, 2015).
b. Gaya Belajar Auditori. Anak dengan gaya belajar auditori lebih mudah
memahami informasi melalui pendengaran, seperti mendengarkan ceramah atau
diskusi kelompok (Solehati & Suryaman, 2015).
c. Gaya Belajar Kinestetik. Anak dengan gaya belajar kinestetik lebih mudah
memahami informasi melalui pengalaman langsung atau berbagai aktivitas fisik
(Solehati & Suryaman, 2015).
2. Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik mencakup pertumbuhan tubuh, perkembangan
motorik, dan kesehatan anak (Santrock, 2018). Karakteristik
perkembangan fisik meliputi:
a. Pertumbuhan Tubuh. Anak mengalami pertumbuhan tubuh
yang cepat pada masa balita, kemudian melambat pada masa
anak-anak, dan meningkat kembali selama masa remaja.
b. Perkembangan Motorik. Kemampuan motorik kasar (misalnya
berjalan, berlari, melompat) dan motorik halus (misalnya
menggambar, menulis) berkembang seiring pertumbuhan
anak. Penting untuk memberikan kesempatan bermain dan
belajar yang mendukung perkembangan motorik anak.
4. Perkembangan Moral
Perkembangan moral mencakup proses di mana anak memahami dan
menginternalisasi nilai-nilai serta norma sosial yang dianggap penting
oleh masyarakat (Kohlberg, 1984). Karakteristik perkembangan moral
meliputi:
a. Tahapan Perkembangan Moral.
Kohlberg (1984) mengidentifikasi tiga tingkat perkembangan
moral, yang terdiri dari enam tahap. Tahap-tahap tersebut
adalah
Tingkat Pra-Konvensional adalah Tahap 1 yaitu
kepatuhan dan hukuman (anak menghindari hukuman).
Tahap 2 yaitu individualisme dan pertukaran (anak
menilai tindakan berdasarkan kepentingan pribadi).
Tingkat Konvensional adalah Tahap 3 yaitu hubungan
interpersonal (anak berusaha memenuhi harapan orang
lain). Tahap 4 yaitu Otoritas dan Aturan Sosial (anak
menaati aturan dan otoritas untuk menjaga ketertiban)
Tingkat Pasca-Konvensional adalah Tahap 5 yaitu
kontrak sosial (anak memahami bahwa aturan dibuat
untuk kepentingan bersama). Tahap 6 adalah prinsip
etika universal (anak memiliki prinsip moral yang
independen dari otoritas atau norma masyarakat).
b. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Moral
Faktor yang mempengaruhi perkembangan moral anak
meliputi lingkungan keluarga, pendidikan, pengalaman, dan
temperamen anak. Orang tua dan pendidik memiliki peran
penting dalam membimbing anak untuk mengembangkan
pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai dan norma
sosial yang dianggap penting oleh masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Ningsih, S., & Slameto. (2015). Pengaruh Gaya Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap
Hasil Belajar Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika, 4(1), 37-46.
Rahardjo, M., Yustina, A., & Ratnaningsih, I. (2013). Implementasi Model
Pembelajaran Berbasis Potensi Anak untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran.
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 19(2), 203-213.
Djamarah, S. B., & Zain, A. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.Purwaningsih Ika, Oktariani, Hernawati Linda, Wardarita Ratu, Utama Indah
Puspa. (2022). Pendidikan Sebagai Suatu Sistem. Pendidikan Sebgai Suatu Sistem, 10
(1), 21-26
Rahmawati, D., & Putra, D. P. (2019). Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia
Dini. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(1), 37-46. URL:
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/paudia/article/view/28302