Anda di halaman 1dari 6

ARTIKEL

KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Disusun Oleh:

NAMA : ELISA YOGIANA


NIM : A510230146
KELAS : 1C

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2023
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK YANG WAJIB GURU KETAHUI

Pengertian karakteristik peserta didik


Apa ciri-ciri siswa? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), "sifat" adalah
pengembangan dari kata "karakter", yang artinya adalah sifat-sifat kejiwaan, tabiat, watak, dan
kebiasaan yang dimiliki oleh seseorang yang relatif tetap. Oleh karena itu, karakteristik peserta
didik dapat didefinisikan sebagai keseluruhan pola kelakukan atau kemampuan yang dimiliki
peserta didik sebagai akibat dari pembawaan dan lingkungannya. Karakteristik ini menentukan
aktivitas peserta didik untuk mencapai tujuan atau cita-cita mereka. Karakteristik siswa juga
merupakan komponen yang sangat penting dalam perancangan pembelajaran.

Karakteristik peserta didik menurut para ahli


Menurut Ardhana dalam Asri Budiningsih (2017: 11), pengertian di atas sejalan. Salah
satu faktor penting dalam desain pembelajaran adalah karakteristik peserta didik, yang biasanya
didefinisikan sebagai latar belakang pengalaman peserta didik. Latar belakang ini termasuk
aspek-aspek lain yang ada pada peserta didik, seperti kemampuan umum, ekspektasi terhadap
pembelajaran, karakteristik fisik, dan emosi, yang berkontribusi pada kualitas.
Dari pemahaman tersebut dapat disimpulkan bahwa memahami karakteristik peserta
didik bertujuan untuk mengetahui karakteristik masing-masing peserta didik. Dalam prosesnya,
ini akan menghasilkan berbagai data tentang siapa para peserta didik itu dan akan digunakan
sebagai dasar untuk menentukan strategi pembelajaran yang paling efektif.

Bagaimana cara memahami karakteristik peserta didik?


Dalam buku Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (2011) yang ditulis oleh Sardiman,
menyebutkan ada tiga macam karakteristik peserta didik yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Karakteristik yang berkaitan dengan kemampuan awal peserta didik, contohnya
kemampuan intelektual dan berpikir.
2. Karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang dan status sosial para peserta
didik.
3. Karakteristik yang berkaitan dengan perbedaan masing-masing kepribadian, seperti sikap,
perasaan, dan minat.
Lalu, bagaimana cara untuk memahami karakter tersebut? Caranya, Bapak dan Ibu Guru dapat
menganalisis lima hal berikut.

Karakteristik Umum Peserta Didik


Karakteristik umum terdiri dari budaya, suku, agama, gender, dan status sosial yang
mempengaruhi sikap dan minat belajar siswa. Dengan mempertimbangkan karakteristik umum
siswa, guru dapat merancang dan menerapkan pelajaran yang relevan yang memenuhi kebutuhan
unik setiap siswa.

Kemampuan Awal Khusus Peserta Didik


Kemampuan awal merujuk pada pengetahuan dan keterampilan yang siswa miliki atau
belum miliki. Untuk mengetahuinya, Bapak dan Ibu Guru dapat melakukannya secara informal
dengan mengajukan pertanyaan di kelas atau lebih formal dengan mengadakan ujian. Hasil akan
menentukan apakah peserta didik memiliki kemampuan yang diperlukan untuk belajar materi
selanjutnya atau tidak.

Gaya Belajar Peserta Didik


Faktor psikologis seperti kekuatan dalam memberi persepsi, kebiasaan memproses
informasi, motivasi, dan aspek lainnya mempengaruhi gaya belajar siswa.

Bakat Peserta Didik


Bakat siswa dibawa sejak lahir dan terkait dengan struktur oraknya. Namun, keaktifan
otak peserta didik sangat dipengaruhi oleh interaksi mereka dengan lingkungannya. Oleh karena
itu, bakat peserta didik adalah salah satu komponen yang dapat mempengaruhi keberhasilan
belajar.

Retensi Peserta Didik


Retensi, yaitu kemampuan peserta didik untuk mengingat materi yang telah dipelajari.
Bapak dan Ibu Guru pun dapat melihat karakteristik peserta didik dari penguasaan atas materi
pelajaran, dimana prosesnya tidak terlepas dari kegiatan mengingat (kemampuan menggunakan
daya ingat).
Analisis karakteristik umum, kemampuan awal khusus, gaya belajar, bakat, dan retensi
siswa akan membantu guru memahami siswa.

Karakteristik apa saja yang perlu dimiliki peserta didik?


Setiap siswa memiliki berbagai atribut. Menurut Modul Belajar Mandiri untuk calon guru
yang disediakan Kemendikbud, atribut tersebut meliputi:
1. Etnik, tentunya masing-masing peserta didik berasal dari etnis yang berbeda-beda.
2. Kultural, peserta didik sebagai anggota suatu masyarakat tentunya juga memiliki budaya
tertentu.
3. Status sosial, peserta didik pada suatu kelas biasanya berasal dari status sosialekonomi
yang berbeda-beda.
4. Minat, peserta didik memiliki perasaan senang atau suka yang berbeda-beda terhadap
mata pelajaran yang dipelajarinya.
5. Perkembangan kognitif, setiap peserta didik memiliki tingkat perkembangan kognitif
yang berbeda, dan hal ini akan mempengaruhi guru dalam memilih serta menggunakan
pendekatan pembelajaran, metode, media, dan jenis evaluasi dalam melakukan
pembelajaran.
6. Kemampuan awal peserta didik bersifat individual, artinya setiap peserta didik memiliki
kemampuan awal yang berbeda, sehingga untuk mengetahuinya juga harus bersifat
individual.
7. Gaya belajar peserta didik yang visual, auditif, dan kinestetik.
8. Motivasi, masing-masing peserta didik memiliki motivasi belajar yang berbeda-beda
dalam belajar. Hal ini dapat dilihat dari tiga hal: 1) kualitas keterlibatannya, 2) perasaan
dan keterlibatan afektif peserta didik, 3) upaya peserta didik untuk senantiasa
memelihara/menjaga motivasi yang dimiliki.
9. Perkembangan emosi, peserta didik dapat merasakan senang/gembira, aman, semangat,
bahkan sebaliknya peserta didik merasakan sedih, takut, dan sejenisnya dalam
pembelajaran.
10. Perkembangan sosial, setiap peserta didik memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri
terhadap norma-norma dan tradisi yang berlaku pada kelompok atau masyarakat,
kemampuan untuk saling berkomunikasi dan kerja sama. Perkembangan sosial peserta
didik pun dapat diketahui/dilihat dari tingkatan kemampuannya dalam berinteraksi
dengan orang lain dan menjadi bagian masyarakat di lingkungannya.
11. Perkembangan moral para peserta didik dapat dilihat dari 3 tahapan, yaitu:
 Tahap Preconventional (6-10 tahun) yang meliputi aspek hukuman dan kepatuhan,
atau peserta didik menilai baik dan buruk berdasarkan akibat perbuatan
 Tahap Conventional (10-17 tahun) yang meliputi aspek good boy orientation
(orientasi perbuatan yang baik), yakni menyenangkan, membantu, atau disepakati
oleh orang lain
 Tahap Postconventional (17-28 tahun) yang meliputi contractual legalistic orientation,
yakni orientasi orang pada legalitas kontrak sosial.
12. Perkembangan spiritual, masing-masing peserta didik memiliki kesadaran diri, fleksibel
dan adaptif. Selain itu, peserta didik juga cenderung memandang sesuatu holistik, dan
cenderung mencari jawaban-jawaban fundamental atas situasi-situasi hidupnya.
13. Perkembangan motorik, peserta didik tentunya memiliki perkembangan motorik kasar
dan motorik halus.

Bagaimana seharusnya guru menyikapi peserta didik dengan karakteristik yang berbeda-
beda?
Seorang guru dapat bersikap sebagai berikut dalam menyikapi peserta didik dengan karakteristik
yang berbeda-beda.
1. Selalu bersikap ramah pada peserta didik;
2. Tidak menyalahkan peserta didik jika belum mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Namun, apabila peserta didik tersebut memang benar-benar melakukan kesalahan, maka
nasehatilah dengan lembut, agar ia tidak merasa disalahkan atau disudutkan dan
mengetahui apa yang telah dilakukannya itu.
3. Selalu menawarkan bantuan, karena pastinya setiap peserta didik perlu bantuan dari
gurunya;
4. Jadilah guru yang mampu menjadi orangtua pada saat di sekolah sekaligus teman bagi
para peserta didik;
5. Selalu memberikan perhatian pada peserta didik, karena bagi mereka perhatian itu
menjadi hal yang sangat membahagiakan walau spele.
6. Menerapkan 5S (senyum, salam, sapa, sopan, dan santun) di sekolah, tidak hanya
menjadi tulisan dalam poster yang ditaruh di dinding saja.

Anda mungkin juga menyukai