Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia. Dimanapun
dan kapanpun didunia, dalam aktivitas manusia tersebut selalu berhubungan dengan pendidikan.
Pada hakikatnya pendidikan merupakan usaha manusia untuk memanusiakan manusia itu sendiri,
yaitu untuk membudidayakan manusia.
Pendidikan adalah suatu proses interaksi manusiawi antara pendidik dengan subjek didik
untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses ini berlangsung dalam lingkungan tertentu dengan
menggunakan berbagai macam tindakan yang disebut alat pendidikan.
Pendidikan ialah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk
memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan. Peraturan pemerintah RI
dalam Tilaar (2004:56-57) Nomor 28 tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar Bab I Ketentuan Umum
Pasal 1 ayat 1 menyatakan pendidikan dasar adalah pendidikan umum yang lamanya 9 tahun,
diselenggarakan selama 6 tahun di Sekolah Dasar dan 3 tahun di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
atau satuan pendidikan sederajat.
Tujuan umum pendidikan sekolah dasar menurut Hamdani, (2011:152) adalah agar lulusan
memiliki sifat-sifat dasar sebagai warga negara yang baik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan sikap dasar yang dimasukkan untuk melanjutkan pelajaran bekerja
di masyarakat, serta mengembangkan diri sesuai dengan asas pendidikan seumur hidup.
Landasan ini berkenaan dengan sistem nilai. sistem nilai merupakan pandangan seseorang
tentang sesuatu terutama berkenaan dengan arti kehidupan.
Istilah psikologis berasal dari kata Psyche (jiwa, roh, mental), dan Logos (ilmu). psikologi
merupakan kajian ilmiah atau ilmu tentang jiwa, roh atau mental.
Proses belajar-mengajar pada dasarnya merupakan kegiatan sosial. Itulah sebabnya, kegiatan
belajar mengajar tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat di mana kegiatan tersebut
berlangsung.
d. Landasan Hukum
Dengan memahami landasan hukum, guru lebih siap menerima penyesuaian yang perlu
dilakukan dan kemungkinan dapat diadakan inovasi dalam bidang pendidikan.
Banyak orang menganggap pendidikan sebagai gerbang emas untuk perbaikan nasib di masa
depan, hal ini hanyalah masalah persepsi. Jika semua orang mengangkat demikian, jadilah ia sebuah
kebenaran. Kenyataannya, pendidikan tidak berkorelasi secara langsung dengan masa depan yang
lebih. Untuk kasus Indonesia, masih ada faktor lain yang harus diperhatikan. Faktor ini antara lain
kepemilikan modal (dari orang tua), relasi, usaha keras dan tentu saja nasib baik.
Banyak ahli yang mengemukakan batasan atau rumusan kurikulum. Rumusan yang
dikemukakan itu mengikuti zaman dan orientasi masing-masing. Mohamad Ali dalam Arbi & Syahrun
(1991) menyirikan :
b. Beban belajar
e. Kompetensi Dasar
Selanjutnya dilihat dari segi sistem penyelenggaraan proses belajar mengajarnya, sekolah
dasar di indonesia dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :
c. SD Pamong
d. SD Kecil
Seorang guru harus dapat menerapkan suatu metode pembelajaran yang sesuai dengan
keadaan siswanya, maka sangat penting bagi seorang guru mengetahui karakteristik siswanya. Selain
karakteristik yang perlu diperhatikan juga adalah kebutuhan peserta didik. pemahaman terhadap
karakteristik siswa dan tugas-tugas perkembangan anak SD dapat dijadikan titik awal untuk
menentukan tujuan pembelajaran di SD, dan untuk menentukan waktu yang tepat dalam
memberikan pendidikan sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak itu sendiri.
Secara ideal, dalam rangka pencapaian perkembangan diri siswa, sekolah dan guru seyogyanya
dapat menyediakan dan memenuhi berbagai kebutuhan siswanya dalam rangka pencapaian
perkembangan diri siswa. Seperti pemenuhan fisiologis, pemenuhan kebutuhan rasa aman,
pemenuhan kebutuhan kasih sayang atau penerimaan, pemenuhan kebutuhan harga diri, maupun
pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri.
Kecenderungan belajar anak usia SD berbeda dengan usia lainnya. Untuk itu guru harus
memiliki kemampuan meramu metode, model, ataupun strategi pembelajaran di sekolah tersebut
dengan menyenangkan. cara belajar anak di sekolah dasar itu memiliki tiga ciri dalam Panduan
Lengkap KTSP (2008:252-253), yaitu :
1). Konkret
Mengandung makna bahwa proses belajar beranjak dari hal-hal yang konkret yakni yang
dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dengan titik penekanan pada pemanfaatan lingkungan
sebagai sumber belajar.
2). Integratif
Pada tahap usia sekolah dasar anak memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu
keutuhan, mereka belum mampu memilah-milah konsep dari berbagai disiplin ilmu. hal ini
melukiskan cara berpikir anak yang deduktif yakni sari hal umum kebagian demi bagian.
3). Hirearkis
Pada tahapan usia sekolah dasar, cara anak belajar berkembang secara bertahap mulai dari
hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks. Oleh karena itu, maka perlu diperhatikan
mengenai urutan logis, keterkaitan antar materi, dan cakupan keluasan serta kedalaman materi.
Hakikat keterampilan belajar meliputi 4 unsur utama yaitu : Transformasi Persepsi Belajar
dalam berbagai hal guna meningkatkan keahlian belajar dalam basic skills (membaca, menulis dan
mendengar) ataupun dalam menangani rasa takut dan kecemasan. transformasi ini tidak hanya
melati kemampuan kognitif saja akan tetapi juga meliputi domain afektif dan psikomotorik dari
setiap orang. sehingga mampu menunjukkan pemahaman tentang keterampilan dan strategi belajar
yang diperlukan untuk sukses di sekolah.
Mengembangkan portofolio dokumen yang terkait dengan penilaian diri, penelitian, dan
eksplorasi karir yang diperlukan untuk merencanakan jalur untuk keberhasilan sekolah menengah.
Keempat unsur itu merupakan ciri keterampilan belajar yang untuk sebenarnya tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. dalam proses pembelajaran keterampilan belajar keempat unsur itu
diharapkan dapat muncul, sehingga peserta didik dapat mengalami proses internal di sesi
keterampilan belajar di dalam sikap belajarnya secara utuh dan sempurna sehingga dapat
mengurangi kemungkinan kebuntuan dalam belajar (learning shutdown).
1. Keterampilan Membaca
Ada banyak metode membaca, metode ini merupakan hasil riset dari para ilmuwan tentang
cara membaca yang efektif. Salah satunya adalah metode SQ3R.
2. Keterampilan Menulis
a. Mencatat Standar/Linier
3. Keterampilan Bertanya
Dalam proses belajar mengajar, bertanya memainkan peranan penting sebab pertanyaan
yang tersusun dengan baik dan teknik terlontar and yang tepat akan memberikan dampak positif
terhadap siswa.
Menurut Fathurrahman (2015:12) mengajar berasal dari kata dasar ajar. Kata ajar bermakna
memberi petunjuk atau menyampaikan informasi, pengalaman, pengetahuan, dan sejenisnya
kepada subjek tertentu untuk diketahui atau dipahami.
Selain itu Darmadi (2012:17) menyatakan bahwa mengajar merupakan suatu seni untuk
mentransfer pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai pendidikan, kebutuhan-kebutuhan individu
siswa, kondisi lingkungan, dan keyakinan yang dimiliki oleh guru.
Untuk menjadi seorang komunikator yang efektif, diperlukan tiga keterampilan yang berkaitan
menurut Evertson & Emmer (2011:203-219) yaitu :
Kearsetifan adalah keterampilan menegakkan hak seseorang yang sah dalam cara-cara yang
membantu memastikan bahwa orang lain tidak dapat mengembalikan atau menga kali mereka. kata
sifat konstruktif berarti bahwa guru yang asertif tidak mengejek atau menyerang siswa.
Keterampilan ini menunjukkan bahwa guru memahami dan menerima perspektif siswa, serta
berusaha mengupayakan klarifikasi dari masalah jika diperlukan. respon yang empati membantu
menjaga jalur komunikasi tetap terbuka antara guru dan para siswa sehingga masalah dapat
dipahami dan diselesaikan dalam cara yang sama-sama dapat diterima.
c. Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah merupakan proses yang digunakan untuk menangani dan menyelesaikan
konflik. Sebuah percakapan untuk menyelesaikan masalah mengandung tiga tahap : (1)
Mengidentifikasi masalah, (2) Pilih sebuah solusi, (3) Mendapatkan sebuah komitmen.
Kearsetifan konstruktif, respon yang empati, dan pemecahan masalah dapat merupakan
strategi yang bermanfaat dalam interaksi guru dengan para siswa, dan mereka bisa efektif dalam
bekerja sama dengan orang tua.
Adapun keterampilan dasar mengajar di SD yaitu :
Teknik bertanya adalah sejumlah cara yang dapat digunakan oleh kita sebagai guru untuk
mengajukan pertanyaan kepada peserta didik dengan memperhatikan karakteristik dan latar
belakang peserta didik. Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menantang, peserta didik
akan terancam untuk berimajinasi sehingga dapat mengembangkan gagasan-gagasan barunya.
Penguatan adalah respon terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan
berulangnya kembali perilaku itu. manfaat penguatan bagi siswa untuk meningkatnya perhatian
dalam belajar, membangkitkan dan memelihara perilaku, menumbuhkan rasa percaya diri, dan
memelihara iklim belajar yang kondusif.
Variasi mengandung makna perbedaan. tujuan utama guru mengadakan variasi dalam
kegiatan pembelajaran untuk mengurangi kebosanan siswa sehingga perhatian mereka terpusat
pada pelajaran.
Keterampilan membuka pelajaran dimaksudkan untuk menciptakan pra kondisi agar mental
dan perhatian siswa tertuju pada materi pelajaran yang akan dipelajari mereka. sedangkan
keterampilan menutup pelajaran dilakukan dengan maksud untuk memusatkan perhatian siswa
pada akhir penggal kegiatan atau pada akhir pelajaran, misalnya merangkum atau membuat garis
besar materi yang baru saja dibahas.
Diskusi kelompok kecil bermanfaat bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir
dan berkomunikasi, meningkatkan disiplin, meningkatkan motivasi belajar, mengembangkan sikap
saling membantu dan meningkatkan pemahaman.
Pengelolaan kelas adalah seperangkat kegiatan untuk mengembangkan tingkah laku siswa
yang diinginkan, mengulang atau meniadakan tingkah laku yang diinginkan, dengan hubungan-
hubungan interpersonal dan iklim sosio emosional yang positif serta mengembangkan dan
mempermudah organisasi kelas yang efektif.
Selain keterampilan mengajar dan telah diuraikan di atas, guru juga diharapkan memiliki
kemampuan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi. dimana pada hakekatnya kurikulum
teknologi informasi dan komunikasi menyiapkan siswa agar terlibat pada perubahan yang pesat
dalam dunia kerja maupun kegiatan lainnya yang mengalami penambahan dan perubahan dalam
variasi penggunaan teknologi. Siswa menggunakan perangkat TIK untuk mencari, mengeksplorasi,
menganalisis dan saling tukar informasi secara kreatif dan tanggung jawab. Sehingga bukan hanya
dapat belajar konsep dan sikap keterampilan, tetapi dapat juga belajar teknologi informasi dan
komunikasi dari gurunya.
Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhannya. Belajar juga merupakan suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Pembelajaran merupakan bagian dari pendidikan, yang didalamnya ditunjang oleh berbagai
unsur-unsur pembelajaran sebagai tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, sarana dan
prasarana, situasi atau kondisi belajar, media pembelajaran, model pembelajaran serta evaluasi.
Untuk dapat menampakkan belajar sebagai proses terpadu, ada beberapa hal yang harus di
perhatikan :
1. Belajar dapat berfungsi secara penuh untuk membantu perkembangan individu seutuhnya, sesuai
dengan irama perkembangannya.
2. Belajar sebagai aktivitas pemerolehan pengalaman menempatkan individu sebagai pusat segala-
galanya.
3. Belajar dalam hal ini lebih menuntut ke pada terciptanya suatu aktivitas yang memungkinkan
adanya lebih banyak keterlibatan siswa secara aktif dan intensif.
4. Belajar menempatkan individu pada posisi yang terhormat dalam suasana kebersamaan didalam
penyelesaian persoalan yang dihadapinya.
5. Belajar sebagai proses terpadu mendorong setiap siswa untuk terus menerus belajar. Dalam
konteks yang demikian siswa belajar tidak hanya sebatas berusaha untuk mendapatkan informasi,
melainkan juga yang lebih penting berusaha memperoleh informasi.
6. Belajar sebagai proses terpadu memberikan kemungkinan yang seluas-luasnya pada siswa untuk
memilih tugasnya sendiri, mengembangkan kecepatan belajarnya sendiri dan bekerja berdasarkan
standart yang ditentukan sendiri.
7. Belajar sebagai proses terpadu apat berfungsi dan berperan secara efektif bila dapat diciptakan
lingkungan belajar secara total yang tidak memberikan dukungan fasilitas terhadap peningkatan
pertumbuhan dan perkembangan salah satu aspek saja melainkan semua juga aspek.
8. Belajar sebagai proses terpadu memungkinkan pembelajaran bidang studi tidak harus dilakukan
secara terpisah, melainkan dilaksanakan secara terpadu.
9. Belajar sebagai proses terpadu memungkinkan adanya hubungan Antara sekolah dan keluarga.
Adapun teori-teori yang dibahas dalam perkembangan anak sekolah dasar yaitu:
Dalam teori belajar ini ada sejumlah prinsip yang perlu dikaji lebih mendalam, yaitu classical
conditioning, operant conditioning, pembentukan kebiasaan (habituation), dan peniruan
( imitation ).
Pandangan kognitif meyakini bahwa pengetahuan itu dipelajari dan perubahan dalam
pengetahuan menyebabkan adanya perubahan perilaku itu sendiri yang dipelajari.
Pengetahuan itu penting sekali untuk memahami dan mengingat informasi yang baru. Studi
Recht dan Leslie ( Woolfolk, 1993) menyatakan bahwa pembaca yang lemah mengetahui baseball
mengingat lebih banyak dari pada pembaca yang baik dengan sedikit pengetahuan baseball. Dari
hasil studi ini dapat dikatakan bahwa memiliki dasar pengetahuan yang lebih penting dari pada
memiliki strategi belajar yang baik dalam memahami dan mengingat.
Teori perkembangan anak pada kesempatan ini menekankan pada pikiran rasional anak yang
sedang berkembang dan tahap-tahap pikiran.
Pada dasarnya tahapan perkembangan pikiran terdiri atas : tahap sensomotorik (0-2 th),
tahap preoperasional (2-7 th), tahap operasional konkrit (7-11 th), dan tahap operasional formal (11
keatas).
Vygotsky menegaskan bahwa kognitif anak tidak akan terjadi dalam tempat yang bebas dari
kehidupan sosial. dalam konteks ini praktek pembelajaran memungkinkan anak-anak dapat
mencapai tujuan melalui kolaborasi yang akrab dengan instrukturnya. Instruktur akan berfungsi
lebay efektif sebagai fasilitator anak-anak.
• Pemrosesan Informasi
Pemprosesan informasi anak berkenan denan proses dasar, seperti : persepsi, perhatian,
ingatan, dan berfikir. Dalam bagian ini akan dibahas hakekat pemprosesan informasi, proses
informasi dasar, proses informasi tingkat yang lebih tinggi, dan peranan pengetahuan.
Karakteristik perkembangan anak pada kelas satu, dua dan tiga biasanya pertumbuhan fisiknya
telah mencapai kematangan, mereka telah mampu mengontrol tubuh dan keseimbangannya.
Mereka telah dapat melompat dengan kaki secara bergantian, dapat mengendarai sepeda roda dua,
dapat menangkap bola dan telah berkembang koordinasi tangan dan mata untuk dapat memegang
pensil maupun memegang gunting.