Selamat Mengerjakan.
Jawaban
1. Ahmad D. Marimba memandang alat pendidikan dari aspek fungsinya, yakni ; alat
sebagai perlengkapan, alat sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan,
alat sebagai tujuan untuk mencapai tujuan selanjutnya. Menurut pendapat ini, alat
pendidikan bisa berupa usaha/perbuatan atau berupa benda/perlengkapan yang bisa
memperlancar/mempermudah pencapaian tujuan pendidikan.
Jika ditinjau dari segi wujudnya, maka alat pendidikan itu dapat berupa:
a. Benda-benda sebagai alat bantu pendidikan ( hardware). Banyak sekali
macamnya yang termasuk ke dalam benda-benda yang dianggap sebagai alat
bantu pendidikan, di antaranya mencakup meja, kursi, papan tulis, penghapus,
kapur tulis, buku, peta, dan sebagainya.
b. Perbuatan pendidik ( software)
1) Teladan. Teladan merupakan segala tingkah laku, cara berbuat, dan berbicara yang
ada pada diri pendidik yang kemungkinan akan ditiru oleh si anak didik. Dengan
teladan ini, lahirlah gejala identifikasi positif, yakni penyamaan diri dengan orang
yang ditiru.
2) Anjuran, suruhan dan perintah. Perintah adalah tindakan pendidik yang menyuruh
anak didik melakukan sesuatu yang diharapkan untuk mencapai tujuan tertentu. Jika
pada teladan anak dapat melihat, di dalam anjuran, suruhan, atau perintah anak
mendengar apa yang harus dilakukan.
3) Larangan. Larangan merupakan tindakan pendidik menyuruh anak didik supaya tidak
melakukan sesuatu atau menghindari tingkah laku tertentu demi tercapainya tujuan
pendidikan tertentu.
4) Pujian dan hadiah. Pujian dan hadiah merupakan tindakan pendidik yang fungsinya
memperkuat penguasaan tujuan pendidikan tertentu yang telah dicapai oleh anak
didik.
2. Prinsip utama dari pendidikan sepanjang hayat ini adalah “setiap tempat adalah
seklah dan setiap orang adalah guru”.
Tri Sentra Pendidikan (Tiga Pusat Pendidikan), yang menerangkan bahwa pendidikan
berlangsung di tiga lingkungan yaitu, keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketiganya memiliki
peran di dalam proses pendidikan, serta saling mengisi dan memperkuat satu dengan yang
lainnya. Tanggung jawab pendidikan tidak hanya pada pemerintah semata, namun termasuk
juga keluarga dan masyarakat.
Yang paling berperan adalah lingkungan keluarga. Keluarga merupakan lingkungan yang
pertama bagi perkembangan individu anak, karena sejak kecil anak tumbuh dan berkembang
dalam lingkungan keluarga. Awal pendidikan anak sebenarnya diperoleh melalui keluarga,
dalam dunia pendidikan disebut pendidikan informal. Pembelajaran yang terjadi di dalam
keluarga terjadi setiap hari pada saat terjadi interaksi antara anak dengan keluarganya. Peran
orang tua menjadi panutan bagi anak-anaknya. Dalam keluarga, orang tua mempunyai peran
yang sangat penting dalam membentuk dan mengembangkan karakter dan kepribadian anak.
Semakin baik kualitas keluarga, maka kemungkinan besar anak akan tumbuh dan
berkembang kepribadian dan karakternya yang berkualitas pula
3. A. Kompetensi pedagogik
Kompetensi Pedagogik Guru adalah kemampuan atau keterampilan guru yang bisa mengelola
suatu proses pembelajaran atau interaksi belajar mengajar dengan peserta didik.
B. Kompetensi kepribadian
Kompetensi Kepribadian berkaitan dengan karakter personal. Ada indikator yang
mencerminkan kepribadian positif seorang guru yaitu: supel, sabar, disiplin, jujur, rendah
hati, berwibawa, santun, empati, ikhlas, berakhlak mulia, sesuai norma sosial & hukum, dll.
C. Kompetensi profesional
Kompetensi Profesional Guru adalah kemampuan atau keterampilan yang wajib dimiliki
supaya tugas-tugas keguruan bisa diselesaikan dengan baik.
D. Kompetensi sosial
Kompetensi Sosial berkaitan dengan keterampilan komunikasi, bersikap dan berinteraksi
secara umum, baik itu dengan peserta didik, sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua
siswa, hingga masyarakat secara luas.
Dengan memiliki kompetensi yang dibutuhkan ketika mengajar, kinerja guru akan mulai
terbantu. Hal ini akan membantu peserta didik mendapatkan berbagai macam kebutuhan.
Selain kebutuhan mengenai ilmu pelajaran, mereka juga dapat belajar bagaimana menjadi
makhluk sosial yang baik, serta membantu membentuk karakter mereka. Menguasai 4 standar
kompetensi guru dapat membantu kinerja mereka dalam mengerjakan tugas-tugas keguruan.
Tapi selain menguasai kompetensi, guru juga perlu memiliki pengalaman mengajar yang
baik.
Fleksibel
Dibutuhkan guru yang tidak kaku, luwes, dan dapat memahami kondisi anak didik,
memahami cara belajar mereka, serta mampu mendekati anak didik melalui berbagai cara
sesuai kecerdasan dan potensi masing-masing anak.
Optimis
Keyakinan yang tinggi akan kemampuan pribadi dan yakin akan perubahan anak didik ke
arah yang lebih baik melalui proses interaksi guru-murid yang fun akan menumbuhkan
karakter yang sama terhadap anak tersebut.
Respect
Rasa hormat yang senantiasa ditumbuhkan di depan anak didik akan dapat memacu mereka
untuk lebih cepat tidak sekadar memahami pelajaran, namun juga pemahaman yang
menyeluruh tentang berbagai hal yang dipelajarinya.
Cekatan
Anak-anak berkarakter dinamis, aktif, eksploratif, dan penuh inisiatif. Kondisi ini perlu di
imbangi oleh Anda sebagai pengajarnya sehingga Anda mampu bertindak sesuai kondisi
yang ada.
e. Humoris ada umumnya, anak-anak suka sekali dengan proses belajar yang menyenangkan,
termasuk dibumbui dengan humor. Secara tidak langsung, hal tersebut dapat membantu
mengaktifkan kinerja otak kanan mereka.
f. Inspiratif
Meskipun ada panduan kurikulum yang mengharuskan peserta didik mengikutnya, guru harus
dapat menemukan banyak ide dari hal-hal baru dan lebih memahami informasi-informasi
pengetahuan yang disampaikan gurunya.
g. Lembut
Dimanapun, guru yang bersikap kasar, kaku, atau emosional, biasanya mengakibatkan
dampak buruk bagi peserta didiknya, dan sering tidak berhasil dalam proses mengajar kepada
anak didik.