Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fina Nahdiyya

Hari/Tanggal CRS : 13 September 2016


Judul Buku/Artikel/Dokumen :
Penulis Buku/Artikel/Dokumen :

Refleksi Personal Tentang Pendidikan


1. Apakah itu pendidikan?
Pendidikan adalah suatu desain atau rancangan yang direncanakan (sistematis) untuk
mengubah seseorang dengan menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dengan
hasil (tujuan) yang harus baik. Dalam hal ini harus positif, kebaikan untuk
kemaslahatan semua pihak. Pendidikan itu bukan tentang formalnya, bukan tentang
gedungnya, bukan tentang akreditasi melainkan pendidikan adalah tentang ada
tidaknya substansi yang menumbuhkan/membentuk karakter baik.
2. Apakah perbedaan pendidikan dengan pelatihan?
Pendidikan dilakukan sepanjang hidup dan berlangsung secara terus menerus.
Pendidikan tidak dibatasi oleh waktu dan jumlah orang yang mengikuti pendidikan
tersebut. Pendidikan mencakup semua aspek yang ada dalam kehidupan manusia.
Dimulai dari manusia belajar membaca, menulis, berhitung dan seterusnya.
Pendidikan tidak terpaku pada satu bidang saja, pendidikan yaitu mendidik segala
yang bersangkutan dengan kehidupan manusia, baik pendidikan formal maupun
pendidikan non formal. Sedangkan pelatihan terbatas oleh waktu dan biasanya
dibatasi oleh kuota atau banyaknya orang yang mengikuti pelatihan tersebut.
Pelatihan tidak mencakup semua bidang yang ada dalam kehidupan manusia.
Pelatihan juga tidak dapat dilakukan secara bersamaan dan secara terus menerus.
3. Apakah tujuan pendidikan?
Tujuan pendidikan adalah membentuk manusia yang lebih dewasa dari segi
pemikiran dan sikap dalam mencapai manusia yang utuh.
4. Apakah prinsip-prinsip pendidikan?
Prinsip-prinsip pendidikan yaitu:
a. Perikemanusiaan
b. Berbagi
c. Adil (tidak diskriminatif)

1
d. Kreatif
5. Apakah pendidikan yang baik dan yang buruk?
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang:
a. Pendidikan berperikemanusiaan. Manusia diperlakukan sebagaimana halnya
seharusnya manusia diperlakukan. Contohnya, pada saat kegiatan OPAK
(Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan), mahasiswa dibimbing dan
diberikan arahan untuk mengenal segala hal yang ada di kampusnya baik sistem
perkuliahan, sistem penilaian, dosen, dll tanpa ada kegiatan perploncoan atau
penyiksaan dari para senior tingkat atas.
b. Adil. Dalam penerapannya, seorang guru/dosen memberikan ilmu dan pengarahan
secara adil, tanpa membedakan status kekayaan, agama, ras, suku, dll.
c. Berbagi. Dalam proses pembelajaran, terjadi tukar-menukar informasi , baik dari
gur ke murid, dari murid ke guru, atapun dari murid k murid yang lainnya. Setiap
orang memiliki wawasan dan pengetahuan yang berbeda dengan orang lain
sehingga dalam hal ini terciptalah proses berbagi informasi satu sama lain.
d. Mengembangkan kreativitas seseorang. Dalam pendidikan, seorang guru/dosen
mengajarkan kepada murid/mahasiswanya untuk mengembangkan kreativitas
yang dimilikinya. Misalnya, dalam membuat catatan (resume) pelajaran, seorang
siswa/mahasiswa diperbolehkan untuk membuat resume dalam bentuk yang
berbeda tidak hanya dengan penjabaran tulisan, melainkan boleh disisipkan
dengan gambar, peta pemikiran atau peta konsep, ataupun menggunakan bolpoint
yang berwarna-warni agar dapat menarik dan menambah semangat belajar ketika
membaca ulang resume tersebut. Hal ini dapat meningkatkan kreativitas yang ada
di dalam diri seorang siswa/mahasiswa.
e. Dilakukan secara kontinu. Dalam hal ini, pendidikan dilakukan secara
berkelanjutan dan bertahap yaitu dari jenjang sekolah dasar, sekolah menengah
pertama, sekolah menengah atas, dan perguruan tinggi. dalam kurikulum pelajaran
pun pembahasan materi dilakukan secara bertahap, mulai dari perkenalan materi
pelajaran dari tingkat yang mudah ke tingkat yang perlu pemahaman lebih tinggi.
6. Apakah dan sejauh mana pendidikan yang anda alami pendidikan yang baik atau
pendidikan yang buruk?

2
Pendidikan yang saya alami selama ini adalah pendidikan yang baik. Karena saya
merasa banyak sekali perubahan positif pada diri saya. Dimulai dari sekolah tingkat
dasar yang tidak hanya menerapakan pembelajaran di dalam kelas, namun di luar
kelas dan lingkungan masyarakat juga. Didalam kegiatan belajar mengajar juga
diterapkan sistem hafalan berbagaia kosa kata bahasa asing yang mampu
meningkatkan daya ingat siswa. Siswa juga diberikan tugas keterampilan yang
mendukung siswa untung berfikir kreatif dan mandiri. Selain pelajaran didalam
kelas, diluar jam pelajaranpun siswa diwajibkan mengikuti ekstrakulikuler pilihan
sesuai dengan kemampuan dan kemauan siswa masing-masing, antara lain marching
band, pramuka, dokter cilik, qosidah dan lain-lain. Begitu juga pada saat sekolah
menengah dan sekolah atas. Ketika sekolah menengah dan sekolah atas tidak banyak
perubahan sistem pendidikan yangn digunakan karena kurikulum yang digunakan
pun tidak berubah, sesuai dengan aturan pemerintah yaitu kurikulum KTSP. Namun
perbedaanya adalah ketika sekolah menengah dan sekolah atas siswa dituntun untuk
lebih aktif di dalam kelas, seperti presentasi dan kerja kelompok. Siswa lebih mandiri
dalam pembelajaran namun tetap ada bimbingan dan panduang oleh guru.
7. Apakah lembaga pendidikan yang akan anda teliti?
Lembaga pendidikan yang akan saya teliti adalah lembaga pendidikan yang tidak
hanya terpaku oleh satu kurikulum saja, namun lembaga tersebut menerapkan
berbagai kurikulum yang dapat memberikan siswa output yang lebih kreatif dalam
berpendidikan
8. Mengapa memilih lembaga pendidikan tersebut?
Karena didalam sekolah atau kelas memang memerlukan berbagai kurikulum sabagai
acuan. Tidak hanya kurikulum yang dibuat oleh pemerintah, namun kurikulum yang
dibuat oleh sekolah itu sendiri dan kurikulum yang dibuat oleh setiap guru mata
pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai