Anda di halaman 1dari 4

Faishal Dzaky Affianto

1900710
Pendidikan Bisnis 2019 B

UJIAN TENGAH SEMESTER

1. Landasan pendidikan sangat penting untuk dipelajari, karena landasan


pendidikan merupakan asumsi-asumsi yang menjadi dasar pijakan atau titik
tolak dalam rangka praktik pendidikan dan/atau studi pendidikan. Studi
pendidikan dan praktik pendidikan merupakan dua hal yang saling berkaitan
dan tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan. Praktek tanpa studi tidak
mungkin berlangsung, demikian pula study tanpa praktik ibarat hampa tak ada
gunanya.
Studi pendidikan merupakan seperangkat Kegiatan yang bertujuan untuk
memahami suatu konsep, teori, prinsip pendidikan, sedangkan praktik
pendidikan merupakan perangkat kegiatan bersama yang bertujuan membantu
pihak lain agar mengalami perubahan tingkah laku yang diharapkan.
Alasan lain mengapa landasan pendidikan penting untuk dipelajari, yaitu
Sebagai tolak ukur atau dasar dalam studi pendidikan, landasan pendidikan
ibadah pondasi dasar untuk membangun pendidikan sesuai ke arah yang dicita-
citakan. Untuk mendapatkan pendidikan yang kokoh, dari landasan pendidikan
yang kuat akan mendapatkan pendidikan yang kokoh dan berkualitas. Jika
landasan tidak kuat atau tidak utuh maka pendidikan Tidak akan berjalan
sebagaimana mestinya Landasan pendidikan menjadi pedoman yang konkret.
Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Untuk menjadikan sumber daya
manusia yang cerdas.
Program studi yang saya tempuh adalah pendidikan bisnis, output dari
program studi ini adalah edupreneur, guru yang mempunyai karakteristik
seorang pembisnis maupun pembisnis yang mempunyai jiwa seorang guru. Hal
ini yang mendukung betapa pentingnya landasan pendidikan penting bagi saya.
Contohnya adalah ketika saya sudah wisuda dan menjadi guru di SMA dan
SMK yang akan mengajar seputar bidang bisnis, saya harus memahami betul
tentang landasan pendidikan. Jika tidak, mungkin saja saya menjadi guru yang
kurang baik.

2. Untuk menjelaskan pernyataan ini dapat dilihat dari dasar Sosio antropologis
dan biologis. Dasar sosio-antropologis menyatakan bahwa peradaban manusia
tidak serta merta ada dengan sendirinya. Peradaban yang meliputi adat istiadat,
tata krama, norma-norma, dan sebagainya tidak ada dengan sendirinya,
melainkan diturunkan dari generasi sebelumnya. Untuk kepentingan pewarisan
peradaban itulah Mengapa manusia harus dididik oleh generasi sebelumnya dan
harus menjadi generasi selanjutnya. Di lihat dari dasar biologis menyatakan
bahwa manusia dilahirkan tidak berdaya berbeda dengan hewan yang mampu
berjalan setelah beberapa menit dilahirkan. Manusia lahir tidak berdaya, tidak
bisa langsung bangun dan berjalan sendiri seperti hewan. Oleh sebab itu,
manusia memerlukan pendidikan (dididik) agar mampu bertahan hidup dan
menjalani proses kehidupan.
Manusia juga dapat dan harus dididik Karena manusia memiliki potensi
untuk menjadi manusia yang ideal atau manusia yang diharapkan. manusia juga
dapat dididik karena perkembangan manusia bersifat terbuka artinya manusia
akan terus berkembang sesuai dengan keinginannya. Contohnya yaitu Saya
memilih program studi pendidikan bisnis di Universitas Pendidikan Indonesia
agar saya bisa menjadi guru yang mempunyai jiwa pembisnis maupun
pembisnis yang mempunyai jiwa seorang guru atau biasa disebut dengan
edupreneur.

3. Perbedaan pendidikan dalam arti luas, pendidikan dalam arti sempit, dan
pendidikan dalam arti luas terbatas, yaitu
Pendidikan dalam arti luas dapat diartikan sebagai pengalaman belajar
yang tidak akan pernah padam di sepanjang kehidupan yang mempengaruhi
pertumbuhan hidup setiap individu. Pendidikan dalam arti luas dapat diartikan
sebagai pendidikan adalah hidup artinya bahwa pendidikan adalah segala
pengalaman hidup dalam berbagai lingkungan yang berlangsung sepanjang
Hayat dan berpengaruh positif bagi pertumbuhan atau perkembangan individu.
Contohnya adalah pendidikan berlangsung di manapun pendidikan juga tidak
terbatas pada sekolah saja pada titik Ketika saya belajar mengenai etika, norma,
tata krama yang berada di lingkungan masyarakat yang diberikan oleh kedua
orangtua saya lalu yang diberikan dari orang-orang terdekat saya lalu yang
diberikan dari masyarakat sekitar.
Pendidikan dalam arti sempit diselenggarakan oleh sekolah selama periode
tertentu. Dari segi materi, tujuan, dan ruang lingkup yang akan diberikan suatu
sekolah pada Teteh sekolah berperan sebagai lembaga pendidikan yang formal
dalam rangka memadahi setiap individu untuk mengembangkan Kemampuan
kemampuan tertentu berdasarkan kurikulum yang berlaku atau yang ada.
Contohnya adalah ketika saya mengenyam pendidikan dari TK, SD, dan SMP
di Yayasan Al Amanah dan SMA N 1 Cileunyi serta juga mengenyam
pendidikan di bangku kuliah di Universitas Pendidikan Indonesia.
Pendidikan dalam arti luas terbatas berlangsung selama seumur hidup
namun pada periode tertentu yang telah ditentukan pendidikan ini juga bisa
berasal dari lembaga pendidikan formal yaitu sekolah maupun di luar seperti
bimbingan belajar, dan sebagainya. Contohnya adalah suatu SMP dan SMA
selain Saya belajar di sekolah Saya juga mengikuti bimbingan belajar di
lembaga bimbingan belajar terkemuka di seluruh Indonesia.

4. Pendidikan sebagai ilmu dan pendidikan sebagai seni memiliki perbedaan


tersendiri. Pendidikan sebagai seni adalah bagaimana cara menyampaikan
sebuah pengetahuan melalui penyesuaian (improvisasi secara spontan) dengan
objek atau situasi yang sedang terjadi pada saat akan mempraktekkan
pendidikan. Sedangkan anne-marie Dikan sebagai ilmu adalah isi materi apa
teori-teori yang akan diberikan, pengetahuan yang bersifat objektif dan subjektif
serta disajikan secara rinci, sistematis dalam bentuk konsep.
Contohnya adalah setiap guru mempunyai caranya masing masing dalam
mengajar meskipun materi yang disampaikannya sama. Dalam hal ini cara
mengajar adalah pendidikan sebagai seni dan materinya adalah pendidikan
sebagai ilmu. Ini terjadi ketika saya duduk di kelas 12, guru yang mengajar di
kegiatan belajar mengajar di setiap hari berbeda dengan guru yang mengajar
ketika pemantapan atau pengayaan. Guru yang biasanya mengajar setiap
harinya mempunyai gaya belajar yang ketika seseorang siswa nya belum
mengerti maka guru itu mempunyai tanggung jawab untuk menjelaskan lebih
rinci lagi agar siswanya mengerti dengan jelas. Berbeda dengan guru pada saat
pengayaan dia mempunyai cara mengajar yang sangat cepat artinya semua
siswa tidak bisa mengikuti apa yang ia berikan pada saat ia mengajar, hal ini
juga menyulitkan beberapa siswa untuk menyerap pembelajaran pembelajaran
yang diberikan oleh guru pada saat pengayaan. Hal ini membuktikan bahwa
pendidikan sebagai ilmu bisa saja sama satu sama lain tetapi pendidikan sebagai
seni akan mempunyai cara yang berbeda-beda ataupun gaya yang berbeda-beda
satu sama lain.

5. Menurut saya, implementasi pendidikan belum sepenuhnya berdasarkan atau


sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang ada. Hal ini dikarenakan masih
banyaknya ketimpangan-ketimpangan yang terjadi di pendidikan Indonesia
pendiri. Masih banyak daerah-daerah yang 3T, seperti Indonesia bagian timur
belum merasakan pemerataan pendidikan yang diberlakukan di kota-kota besar.
Fasilitas-fasilitas yang disediakan juga tidak ada semua dan terkadang tidak
berfungsi dengan baik, hal ini bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila yang
mengutamakan keadilan bagi rakyatnya.
Dilain hal ketika seorang siswa mempunyai agama yang berbeda dengan
teman-teman sebaya yang lainnya di beberapa sekolah belum menyediakannya
pelajaran mengenai agama itu sendiri. Contohnya mayoritas agama di SMAN 1
Cileunyi adalah Islam, namun ada beberapa orang yang mempunyai agama
Kristen. Di SMAN 1 Cileunyi belum adanya pelajaran mengenai pendidikan
agama Kristen. Artinya pendidikan di sini juga belum menjunjung tinggi nilai-
nilai Pancasila yang menjelaskan tentang Ketuhanan Yang Maha Esa.

Anda mungkin juga menyukai