DEBATE COMPETITION
Mereka mengemukakan mengenai fakta yang terjadi pada saat ini bahwa banyak sekali
mall, restoran, took, dan tempat dimana terjadinya aktivitas ekonomi masih buka. Hal ini
menunjukkan bahwa sektor ekonomi tak dapat dihindari. Lalu penyampaian argument mengenai
data Pertumbuhan Ekonomi Indonesia yang semula turun anjlok dari Triwulan 1 2020 (2.97) ke
Triwulan 2 2020 (-5.32). Hal ini dikarenakan Pandemi COVID-19 yang merajalela dari awal
Maret 2020 menjadikan sector ekonomi melemah. Namun, seiring berjalannya waktu dari
Triwulan 3 dan 4 tahun 2020 mengalami kenaikan. Disusul Triwulan 1 dan 2 2021 yang terus
memperlihatkan kenaikan yang sangat signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa sector ekonomi
lebih terlihat jelas membaik dan mampu berdampingan dengan COVID-19.
Dilanjut dengan menyebutkan data dari Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani yang
akan menyuntikkan dan ke beberapa perusahaan untuk terus beroperasi dan menggaji
karyawannya. Pertandingan 2 ini ditutup oleh
pernyataan dari Faishal Dzaky Affianto yang
menyatakan bahwa “And last I truly believe with
knowledge, hard work, and hand in hand we can
increase Indonesia's economic conditions. It’s time
isn’t all about YOU, not even ME. It’s all about US to
make the economy our main focus today.”
Pertandingan 1 dan 2 pun telah usai. Saatnya
para juri menentukan siapa yang akan berlaga di Pertandingan 3 untuk memperebutkan Gelar
Juara EDCIEF 2021 yang pertama kalinya. Keputusan yang sulit, karena dari masing masing
kandidat menunjukkan performa yang luar biasa. Benaya Raifa sebagai MC mengumumkan
siapa yang akan berlaga di Babak Final. Tim Akuntansi dengan perolehan nilai 386,5 menduduki
peringkat pertama dan berhasil mengalahkan Tim Pendidikan Ekonomi di Pertandingan
Sebelumnya. Pertandingan kedua dimenangkan oleh Tim Pendidikan Bisnis yang memperoleh
nilai 380,1 dan dinyatakan menang dari Tim IEKI.
Kedua tim ini akan menyampaikan argumen kuat mereka di dalam Babak Final EDCIEF
2021 yang mempunyai mosi ‘Kemiskinan, Kesalahan Pemerintah Atau Pola Pikir Masyarakat?’.
Tim Akuntansi menjadi tim yang mendukung bahwa kemiskinan adalah salah dari Pemerintah
Indonesia dan Tim Pendidikan Bisnis akan menanggapi dan berargumen perihal kemiskinan
yang berasal dari kesalahan pola pikir masyarakat. Pertandingan yang sengit karena kedua tim ini
sama sama memenangkan pertandingan sebelumnya.
Tim Pendidikan Bisnis menyampaikan bahwa berawal dari pengertiannya saja
kemiskinan berasal dari dalam individu itu sendiri. Neng Dini Alawiyah mengemukakan bahwa
arti kemiskinan adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok
hidupnya, seperti pangan, pakaian, dan tempat tinggal. Pembicara 1 juga mengemukakan bahwa
kemiskinan kultural ada kaitan eratnya dengan pola pikir masyarakat, kemiskinan kultural
mengindikasikan bahwa menjadi masyarakat miskin adalah takdir sejak lahir.
Pembicara kedua, yaitu Nadine Nirwesti mengemukakan argument sekaligus membantah
argument tim lawan yang menyajikan data bahwa Pemerintah Indonesia banyak memepunyai
program untuk masyarakatnya agar keluar dari Lingkaran Setan Kemiskinan. Sungguh waktu
yang sangat singkat, setiap pembicara diberikan waktu 3 menit untuk menyampaikan
argumennya.
Ditutup dengan Pembicara 3, Faishal Dzaky Affianto yang mengemukakan tentang pola
pikir yang salah datang dari masyarakat desa yang ingin mengadu nasib ke kota besar tanpa
tujuan hidup yang jelas. Ia juga mengemukakan konsep Tabula Rasa yang dikutip dari Tokoh
Psikologi terkenal, yaitu John Locke. Tabula Rasa menjelaskan bahwa setiap anak dilahirkan
seperti kertas putih, sehingga warna dari kertas putih berdarkan keluarga dan lingkungannya. Hal
ini lah yang menguatkan mental miskin bisa saja ditanamkan sedari kecil dan sulit untuk keluar
dari kondisi yan terjerat kemiskinan.
Tak lama kemudian pertandingan pun telah selesai dan MC mengumumkan Juara 3 dan 4
yang diraih oleh Tim Pendidikan Ekonomi sebagai juara 4 dan Tim IEKI sebagai Juara 3.
Saatnya mengumumkan siapa yang akan memenagkan Kompetisi Debat EDCIEF 2021.
Diumumkan bahwa Tim Akuntansi meraih nilai 258,7 dan membawa mereka menjadi Juara ke-2
dalam
kompetisi ini.
Sehingga bisa
disimpulkan
bahwa Tim
Pendidikan
Bisnis menjadi Juara 1 dalam kompetisi ini dengan meraih nilai 264,4.