Anda di halaman 1dari 2

Faishal Dzaky Affianto

1900710
Pendidikan Bisnis 2019 B

A. Pengertian Landasan Yuridis Pendidikan


Landasan Yuridis Pendidikan adalah sebuah
perangkat peraturan yang menjadi landasan atau
tolak ukur dari sistem pendidikan di Indonesia.
Meliputi UUD 1945, UURI, TAP MPR, UU
Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang,
PP, Keputusan Presiden peraturan pelaksanaan
lainnya, seperti PerMen, Instruksi Menteri, dll.
B. Urgensi Landasan Yuridis Pendidikan
Dengan adanya landasan yuridis pendidikan
mahasiswa keguruan dan pendidikan akan memiliki
pegangan yang kuat dalam melaksanakan praktik
pendidikan, baik sebagai pendidik maupun tenaga
kependidikan. Sebagai warga negara yang taat
hukum dan hukum wajib hukumnya bagi mahasiswa
untuk mengetahui, memahami dan menghayati, dan
mengamalkan dasar dasar konstitusional dalam
berbagai dimensi kehidupan. Tanpa terkecuali
dimensi pendidikan, dengan adanya pendidikan
harkat derajat dan martabat seorang manusia akan
meningkat dan akan berimbas kepada peningkatan
kualitas sdm. Peningkatan kualitas sumber daya
manusia ini akan meningkatkan kualitas dan daya saing suatu bangsa untuk menunjukkan eksistensinya
dalam persaingan global.
C. Aturan atau Landasan Yuridis Pendidikan di Indonesia
Di dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat tercatat cita-cita pendidikan di Indonesia adalah
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan titik Selain di Pembukaan UUD 1945 ada 1 pasal yang
membahas Pendidikan dan Kebudayaan pasal tersebut adalah pasal 31 ayat 1, 2, 3, 4, dan 5.
Selain UUD 1945 terdapat undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional yang merupakan undang-undang pengatur sistem pendidikan yang ada di Indonesia.
Pembentukan undang-undang ini berdasarkan UUD 1945 pasal 31 10. Sebelum adanya pasal ini ada pasal
yang lebih dulu dikukuhkan yaitu UU RI nomor 2 tahun 1989 tanah akan tetapi berjalan seiringnya waktu
UU tersebut membutuhkan perubahan dan pembaharuan yang dilakukan pada tahun 2003.
Selain UUD 1945 dan UU RI Nomor tahun 2003, ada pula Peraturan Pemerintah RI Nomor 19
Tahun 2005, Nomor 32 tahun 2013, dan nomor 13 tahun 2015 tentang standar nasional pendidikan.
Standar nasional pendidikan yang dimaksud adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar nasional pendidikan juga perlu
diselaraskan dengan dinamika perkembangan masyarakat, lokal, nasional tanah dan global guna
mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Adanya perubahan dilakukan dengan menyesuaikan
pada perubahan Bahwa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa diperlukan komitmen nasional
untuk meningkatkan mutu dan daya saing bangsa melalui pengaturan kembali standar kompetensi
lulusan, standar isi, standar proses, dan standar penilaian, serta pengaturan kembali kurikulum.
D. Kebijakan-Kebijakan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang program guru pembelajar, program ini
merupakan langkah strategis dalam merespon rendahnya hasil uji kompetensi guru (UKG) pada tahun
2015 yang hanya mencapai dengan nilai rata-rata 55. Program guru pembelajar bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi guru sebagai aktor pendidikan yang terus belajar dalam eksplorasi dan
memperbarui proses belajar mengajar guna mencerdaskan generasi bangsa yang memiliki kualitas tinggi
agar mampu bersaing dan bereksistensi di abad 21.
Yang kedua adalah kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang penguatan
pendidikan karakter atau PPK. Program ini sebagai suplemen program nawacita dan revolusi mental
pemerintahan presiden Jokowi. Sebagai pengejawantahan gerakan nasional revolusi mental sekaligus
bagian integral dari nawacita, gerakan PPK menempatkan pendidikan karakter sebagai dimensi terdalam
atau inti pendidikan nasional sehingga pendidikan karakter menjadi poros pelaksanaan pendidikan dasar
dan menengah. Adapun nilai utama karakter dari penguatan pendidikan karakter, yaitu religius,
nasionalis, Mandiri, dan integritas.
Yang terakhir kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang program gerakan literasi
nasional atau GLN. Pengembangan dan penguatan karakter serta kegiatan literasi menjadi salah satu
unsur penting dalam kemajuan sebuah negara dalam menjalani kehidupan di era globalisasi. Gerakan
literasi nasional lahir dari sinkronisasi semua program literasi yang sudah berjalan pada setiap unit utama
yang ada di dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jln juga merupakan upaya untuk
menyinergikan semua potensi serta memperluas keterlibatan publik dalam pengembangan budaya literasi.
Gerakan literasi nasional juga merupakan perwujudan pendidikan budi pekerti melalui program budaya
literasi yang berlandaskan pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23 tahun 2015
tentang penumbuhan budi pekerti melalui kegiatan membaca.

Anda mungkin juga menyukai