2
terperinci ke dalam beberapa regulasi. Pertama, regulasi mengenai tata
kelola pendidikan, yakni UU Sisdiknas yang kemudian diturunkan menjadi
regulasi mengenai standar nasional pendidikan. Kedua, penjaminan mutu
guru diatur melalui UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang
diturunkan dalam PP Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang telah diubah
melalui PP Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas PP Nomor 74
Tahun 2008 tentang Guru. Ketiga, peningkatan kompetensi kepala sekolah
dan pengawas sekolah yang diatur melalui Permendikbud Nomor 6 Tahun
2018 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah dan Permendikbud
Nomor 36 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah.
Terkait dengan tata kelola pendidikan, UU Sisdiknas menyatakan bahwa
pemerintah perlu menentukan kebijakan nasional dan standar nasional
pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan nasional (Pasal 50 ayat 2 UU
Sisdiknas). Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses,
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Standar nasional
pendidikan ini digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan
pendidikan. Standar nasional secara khusus diatur di dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
yang telah diubah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dan
PP 13 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Mengenai
standardisasi kualifikasi dan kompetensi guru diatur dalam UU Guru dan
Dosen serta PP tentang Guru. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen menegaskan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi
akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Melalui persyaratan minimal ini, guru profesional diharapkan akan
menghasilkan proses dan hasil pendidikan yang bermutu Kemudian perihal
peran kepala sekolah secara khusus diatur melalui Permendikbud Nomor 6
3
Tahun 2018 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah. Melalui
Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018, kepala sekolah diarahkan untuk fokus
sebagai manajer dalam mengembangkan dan meningkatkan mutu, tidak lagi
merangkap sebagai guru. Beban kerja kepala sekolah sepenuhnya untuk
meningkatkan mutu dengan melaksanakan tugas manajerial, pengembangan
kewirausahaan, dan supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan. Begitu
pula peran pengawas sekolah diarahkan untuk mendukung peningkatan
mutu pembelajaran dengan melaksanakan tugas pengawasan,
pembimbingan, dan pelatihan profesional terhadap guru. Pengawas sekolah
juga merencanakan, mengevaluasi, dan melaporkan hasil pelaksanaan
pembinaan, pemantauan, penilaian, dan pembimbingan terhadap guru dan
kepala sekolah di sekolah binaannya (Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018
tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas
Sekolah). Dalam rangka meningkatkan mutu kepala sekolah dan pengawas
sekolah, Kemendikbud telah menerbitkan Permendikbud Nomor 36 Tahun
2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pengembangan dan
Pemberdayaan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. Permendikbud ini
mengganti Permendikbud Nomor 17 Tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah yang
hanya mengakomodasi peningkatan kompetensi bagi kepala sekolah dan
belum memasukkan pengawas sekolah sebagai bagian penting dari entitas
pendukungpeningkatan mutu pendidikan yang juga perlu ditingkatkan
kapasitasnya. Amanat peraturan perundang-undangan untuk
menyelenggarakan pendidikan yang bermutu bagi semua warga negara
sebagaimana telah dibahas di atas menjadi landasan bagi penyelenggaraan
program Sekolah Penggerak. Upaya peningkatan akses pendidikan yang telah
berjalan baik perlu diperkuat dengan peningkatan mutu pembelajaran secara
berkelanjutan. Peningkatan mutu pembelajaran penting dilakukan agar
kesempatan mengenyam pendidikan dapat mendorong tercapainya tujuan
nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, serta meningkatkan daya
saing Indonesia di kancah global.
4
1.2.2. Landasan Sosiologis dalam Pengembangan Kurikulum
5
sistem sosial, aktivitas manusia sifatnya konkrit, bisa dilihat
dan diobservasi. Tindakan berpola manusia tentu didasarkan
oleh wujud kebudayaan yang pertama. Artinya sistem sosial
dalam bentuk aktivitas manusia merupakan refleksi dari ide,
konsep, gagasan, nilai dan norma yang telah dimilikinya.
c) Benda hasil karya manusia. Wujud kebudayaan yang ketiga ini
ialah seluruh fisik perbuatan atau hasil karya manusia di
masyarakat. Oleh karena itu wujud kebudayaan yang ketiga ini
adalah produk dari wujud kebudayaan yang pertama dan
kedua. Secara umum pendidikan dan khususnya persekolahan
pada dasarnya bermaksud mendidik anggota masyarakat agar
dapat hidup berintegrasi dengan anggota masyarakat yang lain.
Hal ini membawa implikasi bahwa kurikulum sebagai salah
satu alat mencapai tujuan pendidikan bermuatan kebudayaan
yang bersifat umum pula, seperti: nilai-nilai, sikap-sikap,
pengetahuan, kecakapan dan kegiatan yang bersifat umum
yang sangat penting bagi kehidupan bermasyarakat. Selain
pendidikan yang bermuatan kebudayaan yang bersifat umum
di atas, terdapat pula pendidikan yang bermuatan kebudayaan
khusus, yaitu untuk aspek-aspek kehidupan tertentu dan
berkenaan dengan kelompok yang sifatnya vokasional.
Keadaan seperti itu menuntut kurikulum yang bersifat khusus
pula. Misalnya untuk pendidikan vokasional, biasanya
berkenaan dengan latar belakang pendidikan, status ekonomi,
dan cita-cita tertentu, sehingga mempunyai batas waktu dan
daerah ajar tertentu pula.
b. Masyarakat dan Kurikulum
Masyarakat adalah suatu kelompok individu yang diorganisasikan
mereka sendiri kedalam kelompok-kelompok berbeda. Kebudayaan
hendaknya dibedakan dengan istilah masyarakat yang mempunyai arti
suatu kelompok individu yang terorganisir yang berpikir tentang dirinya
sebagai suatu yang berbeda dengan kelompok atau masyarakat lainnya.
6
Tiap masyarakat mempunyai kebudayaan sendiri-sendiri, dengan
demikian yang membedakan masyarakat yang satu dengan masyarakat
lainnya adalah kebudayaan. Hal ini mempunyai implikasi bahwa apa
yang menjadi keyakinan pemikiran seseorang, reaksi terhadap
perangsang sangat tergantung kepada kebudayaan dimana ia dibesarkan.
Menurut Daud Yusuf (1982) bahwa sumber nilai yang ada dalam
masyarakat untuk dikembangkan melalui proses pendidikan ada tiga
yaitu: logika, estetika, dan etika. Ilmu pengetahuan dan kebudayaan
adalah nilai-nilai yang bersumber pada logika (pikiran) Sebagai akibat
dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pada hakikatnya
adalah hasil kebudayaan manusia, maka kehidupan manusia semakin
luas, semakin meningkat sehingga tuntutan hidup pun semakin tinggi.
Pendidikan harus mengantisipasi tuntutan hidup ini sehingga dapat
mempersiapkan anak didik untuk hidup wajar sesuai dengan kondisi
sosial budaya masyarakat. Dalam konteks inilah kurikulum sebagai
program pendidikan harus dapat menjawab tantangan dan tuntutan
masyarakat. Untuk dapat menjawab tutntutan tersebut bukan hanya
pemenuhan dari segi isi kurikulumnya saja, melainkan juga dari segi
pendekatan dan strategi pelaksanaannya. Oleh karena itu guru, para
pembina dan pelaksana kurikulum dituntut lebih peka mengantisipasi
perkembangan masyarakat, agar apa yang diberikan kepada siswa
relevan dan berguna bagi kehidupan siswa di masyarakat. Teori, prinsip,
hukum, yang terdapat dalam semua ilmu pengetahuan yang ada dalam
kurikulum, penerapannya harus disesuaikan dengan kondisi sosial
budaya di masyarakat setempat, sehingga hasil belajar yang dicapai oleh
siswa lebih bermakna dalam hidupnya. Pengembangan kurikulum
hendaknya memperhatikan kebutuhan dan perkembangan masyarakat.
Tyler (1946), Taba (1963) Tanner dan Tanner (1984) menyatakan
tuntutan masyarakat adalah salah satu dasar dalam pengembangan
kurikulum.Calhoun, Light, dan Keller (1997) memaparkan tujuh fungsi
sosial pendidikan, yaitu:1) Mengajar keterampilan, 2) Mentrasmisikan
budaya, 3) Mendorong adaptasi lingkungan, 4)Membentuk kedisiplinan,
7
5) Mendorong bekerja berkelompok, 6) Meningkatkan perilaku etik, dan
7) Memilih bakat dan memberi penghargaan prestasi.
1.2.3. Landasan Ilmu Pengatahuan dan Teknologi dalam Pengembangan
Kurikulum
10
1.2.5. Landasan Teoritis
11
mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU nomor 20 tahun 2003; PP nomor
19 tahun 2005). Kurikulum berbasis kompetensi adalah kurikulum yang
dirancang baik dalam bentuk dokumen, proses, maupun penilaian
didasarkan pada pencapaian tujuan, konten dan bahan pelajaran serta
penyelenggaraan pembelajaran yang didasarkan pada Standar Kompetensi
Lulusan. Konten pendidikan dalam SKL dikembangkan dalam bentuk
kurikulum satuan pendidikan dan jenjang pendidikan sebagai suatu rencana
tertulis (dokumen) dan kurikulum sebagai proses (implementasi). Dalam
dimensi sebagai rencana tertulis, kurikulum harus mengembangkan SKL
menjadi konten kurikulum yang berasal dari prestasi bangsa di masa lalu,
kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa di masa mendatang.
Dalam dimensi rencana tertulis, konten kurikulum tersebut dikemas dalam
berbagai mata pelajaran sebagai unit organisasi konten terkecil. Dalam setiap
mata pelajaran terdapat konten spesifik yaitu pengetahuan dan konten
berbagi dengan mata pelajaran lain yaitu sikap dan keterampilan. Secara
langsung mata pelajaran menjadi sumber bahan ajar yang spesifik dan
berbagi untuk dikembangkan dalam dimensi proses suatu kurikulum.
Kurikulum dalam dimensi proses adalah realisasi ide dan rancangan
kurikulum menjadi suatu proses pembelajaran. Guru adalah tenaga
kependidikan utama yang mengembangkan ide dan rancangan tersebut
menjadi proses pembelajaran. Pemahaman guru tentang kurikulum akan
menentukan rancangan guru (Rencana Program Pembelajaran/RPP) dan
diterjemahkan ke dalam bentuk kegiatan pembelajaran. Peserta didik
berhubungan langsung dengan apa yang dilakukan guru dalam kegiatan
pembelajaran dan menjadi pengalaman langsung peserta didik. Apa yang
dialami peserta didik akan menjadi hasil belajar pada dirinya dan menjadi
hasil kurikulum. Oleh karena itu proses pembelajaran harus memberikan
kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi
dirinya menjadi hasil belajar yang sama atau lebih tinggi dari yang
dinyatakan dalam Standar Kompetensi Lulusan. Kurikulum berbasis
kompetensi adalah “outcomes-based curriculum” dan oleh karena itu
pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi yang
12
dirumuskan dari SKL. Demikian pula penilaian hasil belajar dan hasil
kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulum
diartikan sebagai pencapaian kompetensi yang dirancang dalam dokumen
kurikulum oleh seluruh peserta didik.
(1) Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam
bentuk Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke
dalam Kompetensi Dasar (KD).
(2) Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang
sekolah, kelas, dan mata pelajaran
(3) Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta
didik untuk suatu mata pelajaran di kelas tertentu.
(4) Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif, keterampilan
psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata
pelajaran ditandai oleh banyaknya KD suatu mata pelajaran. Untuk SD
pengembangan sikap menjadi kepedulian utama kurikulum.
(5) Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep,
generalisasi, topik atau sesuatu yang berasal dari pendekatan
“disciplinary– based curriculum” atau “content-based curriculum”.
(6) Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran.
(7) Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi
pada tingkat yang memuaskan dengan memperhatikan karakteristik
konten kompetensi dimana pengetahuan adalah konten yang bersifat
tuntas (mastery). Keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah
kemampuan penguasaan konten yang dapat dilatihkan. Sedangkan sikap
adalah kemampuan penguasaan konten yang lebih sulit dikembangkan
dan memerlukan proses pendidikan yang tidak langsung.
(8) Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat
formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial
13
untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan
(Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM dapat dijadikan tingkat memuaskan).
15
10. Hubungan kerja lintas sektor yang dapat membantu berbagai kegiatan
sekolah, baik pemerintah kabupaten melalui dinas PPO, pemerintah desa,
lembaga agama, dinas kesehatan maupun antar sekolah
11. Pengalokasian angaran sangat efisien dan terasparan.
Kelemahan
1. Kemauan siswa untuk sekolah masih rendah dilihat dari jumlah siswa yang
putus sekolah.
2. Motivasi belajar siswa yang rendah baik aspeh sikap, spiritual, pengetahuan
dan keterampilan.
3. Tenaga pengajar belum memaksimalkan pengalokasian waktu pembelajaran
4. Sebagian besar guru belum memiliki sertifikat pendidik
5. Sarana pendukung layanan proses pembelajaran kurang memadai;
6. Sarana pendukung untuk pengembangan potensi/skill yang terbatas (tidak
memiliki lapangan olahraga yang sesuai SNP);
7. Laboratorium IPA, Bahasa dan TIK tidak ada; namun hal tersebut tidak
mengurangi semangat warga sekolah dalam belajar.
8. Minimnya pemahaman masyarakat untuk menjaga ketertiban lingkungan
sekolah
9. Belum meberikan kontribusi biaya dari orang tua peserta didik dalam
mengembangkan kegiatan-kegiatan dan penataan lingkungan sekolah
Peluang:
Ancaman :
Motivasi belajar siswa yang rendah baik aspeh sikap, spiritual, pengetahuan dan
keterampilan, Tenaga pengajar belum memaksimalkan pengalokasian waktu
pembelajaran.
16
Hal ini dibuktikan dengan prestasi yang pernah diperoleh baik itu akademik
maupun non-akademik. Masyarakat di sekitar SD Inpres Wae Buka sebagian besar
adalah Petani, serta sebagian lain adalah pegawai Pemerintahan, pegawai swasta
dan pedagang. Sebagai sekolah yang berada pada lingkungan pedesaan dan input
peserta didik yang mayoritas dari masyarakat desa, serta kondisi desa yang tidak
begitu luas dengan tidak memiliki sumber daya alam yang luas pula, maka profil
pelajar yang dihasilkan adalah pelajar yang memiliki potensi mengkreasi ide dan
keterampilan untuk mewujudkan daerahnya menjadi destinasi wisata wirausaha.
Wisata wirausaha tersebut diantaranya adalah kerajinan anyaman sangkar ayam,
anyaman tikar, kuliner khas masyarakat setempat , dan Taman Baca. Dalam rangka
meningkatkan potensi tersebut, , SD Inpres Wae Buka mengadakan kerjasama
dengan dunia usaha dan Sumber daya alam/lingkungan lain seperti yang ada di
kota.
SD Inpres Wae Buka berlokasi di Desa dimana juga mempunyai budaya daerah
yang menjadi ciri khas yaitu PENDIDIK TERAMPIL YANG MENGHASILKAN
PESERTA DIDIK KREATIF, CERDAS DAN BERKUALITAS. Kegiatan ini dimaksudkan
untuk menggali potensi pendidik dan peserta didik dalam pembentukan karakter
peserta didik yang mampu bersaing dalam dunia global, dengan motto sekolah “
SERENTAK BERGERAK BELAJAR DUNIA SEKITAR SEBELUM DUNIA
MANGUASAIMU”
Untuk memberikan layanan kebutuhan dan tuntutan masa depan peserta didik
agar menjadi insan yang memiliki kemampuan daya saing di era generasi 4.0,
dengan tetap menjunjung tinggi nilai luhur bangsa yang tersirat dalam sila-sila
Pancasila serta mengembangkan cinta budaya daerah dan bangsa, maka , SD Inpres
Wae Buka menyusun Kurikulum Operasional sesuai dengan karakteristik peserta
didik dan budaya lokal daerah setempat.
Peserta didik , SD Inpres Wae Buka diharapkan mempunyai life skill yang
berguna dan mampu mengaplikasikannya dalam masyarakat dan dunia Pendidikan.
Sehingga harapan dari Pemerintah Desa Golo Rengket untuk mencetak generasi
yang mampu berdaptasi dengan perkembangan zaman akan terwujud. Salah satu
upaya untuk mencapai harapan tersebut dilakukan melalui kreasi budaya literasi
17
pada peserta didik. Sehingga peserta didik mampu menghasilkan salah satu karya
yang mencerminkan profil pelajar Pancasila dan mampu bernalar kritis serta
berkebhinekaan global. Capaian pembelajaran yang diharapkan adalah terciptanya
profil pelajar yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhak mulia, yang
mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong dan berkebhinekaan global.
Dengan mengambil salah satu nilai pendidikan dari Ki Hajar Dewantara yaitu
3N: NITENI (mengamati dengan teliti), NIROKKE (mencoba dengan cara meniru),
NAMBAHI (mengembangkan dari yang sudah ditiru/yang sudah ada), dan dengan
mempertimbangkan tuntutan di era 4.0, maka ditambahlah N yang keempat yaitu
NGGAWE (mencipta/ membuat/ menghasilkan/ menemukan hal baru). 4N tersebut
merupakan ciri khas pembelajaran yang akan dilakukan oleh peserta didik bersama
guru di SD Inpres Wae Buka.
Hal lain dari perspektif pedagogis yang dijadikan pertimbangan adalah Undang-
Undang Guru dan Dosen yang menyebutkan bahwa guru memiliki kesempatan
untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar
sepanjang hayat. Dari landasan pedagogis dalam konteks merdeka belajar, proses
belajar di SD Inpres Wae Buka berorientasi pada peserta didik dan bentuknya
beragam, Pembelajaran sebagai aktivitas tim yang bersifat kolaboratif.
18
mengkreasikan ide/ gagasan berdasarkan kekhasan daerah yang tetap berakar pada
budaya bangsa.
19
BAB II
20
4. Menghasilkan siswa yang memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan, dan
keterampilan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
5. Membentuk siswa yang kreatif, memiliki keterampilan lokal, dan bekerja untuk
dapat mengembangkan diri secara terus menerus.
6. Menghasilkan tenaga pendidik dan kependidikan yang terampil dan
profesional.
7. Tenaga pendidik yang mampu Melaksanakan program dan pembelajaran
HOTs ( Higher Order Thinking Skill atau berpikir dengan analisis tingkat tinggi).
untuk memperkuat bernalar kritis dan kreativitas
8. Setiap ujian semester/ujian kenaikan kelas siswa mencapai atau melampaui
KKM yang ditetapkan.
9. Memperoleh kejuaraan pada setiap jenis lomba.
10. Memperoleh kelulusan 100% pada siswa kelas 6.
11. Menghasilkan siswa yang mengenal dan mencintai kebudayaan, masyarakat
dan bangsa
21
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
3.1.1 Intrakurikuler
23
Tabel 3.1 Muatan/ Struktur Kurikulum
Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI/bentuk lain yang sederajat kelas I
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35
24
(21%)
5. IPAS 170 46 216 5 2
(21%)
6. IPA 3 108
7. IPS 3 108
8. PJOK 4 144 108 36 144 3 1
(25%)
9. SENI 108 36 144 3 1
TARI (25%)
10 SBK 4 144
11 PLSBD 2 72 72 36 108 2 1
(33%)
12 BING 72 72 2
JUMLAH 36 1512 1078 326 1404 33 11
25
2. Tiap kelas menentukan tema yang akan dipilih dengan
didampingi guru mata pelajaran masing-masing kelas;
5. Menguji Hasil;
3.1.3 Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler ada 2 macam yaitu ekstrakurikuler wajib
dan pilihan. Ekstrakurikuler wajib yaitu kepramukaan dan ekstrakurikuler
pilihan yang dikembangkan dan diselenggarakan sesuai bakat dan minat
peserta didik. Kegiatan ektrakurikuler kepramukaan wajib diikuti seluruh
peserta didik. Kegiatan ini dilaksanakan secara blok, aktualisasi dan
regular. Kegiatan ekstra wajib untuk pendidikan kepramukaan sebagai
suplemen pencapaian profil pelajar Pancasila. Ekstrakuriler wajib
kepramukaan ini wajib diikuti oleh semua peserta didik (kelas IV, V, VI)
dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran tiap minggu.
Sedangkan ekstrakurikuler pilihan diikuti oleh peserta didik kelas IV,
V, dan VI, alokasi waktunya setara dengan 2 jam pelajaran dan
dilaksanakan pada siang/sore hari. Kegiatan ekstrakurikuler bersifat
dinamis sesuai dengan input dan bakat minat peserta didik, sehingga
mampu menggali potensi peserta didik.
27
Tabel 3.3 Kegiatan Ekstrakurikuler
28
7. Cipta/Cerpen/ Menyiapkan Kelas IV, V, Dinas PPO,
puisi/stand up peserta didik VI Pelatih
comedy untuk mampu
dalam bidang
literasi dan
memperoleh
kejuaraan dalam
lomba dengan
mengacu pada
karakter kreatif
7. Paduan Suara/ Menyiapkan dan
Vokal grup melatih peserta
8. Menyanyi solo didik agar dapat
9. Seni tari mengembangkan
10. Seni lukis potensinya
dalam bidang
seni dan
mengapreasikan
sehingga dapat
meraih
kejuaraan
olimpiade/
kejuaraan seni
dengan karakter
kreatif, mandiri
dan gotong
royong
D Keagamaan
1. Paduan suara, Menyiapkan dan Kelas IV, V, DEPAK,
Baca Kitab melatih peserta VI Pelatih
Suci, Kuis didik dalam
kitab suci, mengembangkan
Mazmur potensi dan
2. Misdinar, bakatnya dalam
Membersihkan bidang
Rumah Ibadah keagamaan dan
memproleh
juara pada
lomba dengan
berkarakter
iman, bertaqwa
pada Tuhan, dan
berakhlak mulia
29
3.1.4 Pengaturan Beban Belajar
32
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur.
Penetapan Kalender Pendidikan SD Inpres Wae Buka Tahun Ajaran
2022/2023 adalah sebagai berikut:
a. Permulaan tahun ajaran 2022/2023 dimulai bulan Juli 2022 dan
berakhir bulan Juni tahun 2023.
b. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional, Menteri Agama dalam hal yang berkait
dengan hari raya keagamaan, Kepala Daereah tingkat Kabupaten
dan Dinas Pendidikan Kabupaten Manggarai Timur
c. Pemerintah Pusat/ Provinsi/ Kabupaten dapat menetapkan hari
libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan.
d. Kalender pendidikan SD Inpres Wae Buka disusun berdasarkan
kebutuhan dan kegiatan-kegiatan sekolah dipadukan dengan
kalender pendidikan yang disusun Dinas Pendidikan Kabupaten
Manggarai Timur serta memperhatikan peraturan dan kalender
kegiatan pemerintah daerah Kabupaten Manggarai Timur.
e. Kalender pendidikan setiap tahun berubah mengikuti
peraturan/kalender pendidikan dari Dinas Pendidikan Kabupaten
Manggarai Timur, maka dari itu kalender pendidikan disajikan
dalam bentuk lampiran, sedangkan di sini hanya dipaparkan
secara umum atau garis besarnya saja.
33
ganjil tahun terakhir setiap
satuan pendidikan (Kelas
VI) minggu
Maksimal 2
5. Jeda antar semester minggu Antara semester I dan II
Memberi kesempatan
kepada peserta didik
untuk menampilkan hasil
Maksimum 2 pengembangan diri
9. Kegiatan Akhir Semester minggu (Ekskul).
34
BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
35
harus menggunakan tahapan tertentu yang meliputi konten/ materi,
keterampilan dan konsep inti untuk mencapai Capaian Pembelajaran setiap
fase dan menjelaskan kedalaman setiap konten.
2. Materi ajar merupakan materi esensial yang telah disusun pada alur tujuan
pembelajaran.
3. Kegiatan pembelajaran dikemas secara umum sebagai acuan untuk
menyusun Modul Ajar
4. Penilaian merupakan penilaian otentik yang memadukan dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan selama dan setelah proses pembelajaran.
5. Sumber belajar dipilah sesuai kebutuhan peserta didik dan merupakan
sumber belajar yang mudah digunakan, berbasis lingkungan, dan
mendukung pembelajaran yang kontekstial dan menyenangkan.
Modul Ajar SD Inpres Wae Buka disusun dalam bentuk sederhana dengan
keterbacaan yang baik yang memuat tiga poin utama dalam proses pembelajaran,
yaitu tujuan pembelajaran, aktivitas atau kegiatan pembelajaran dan penilaian.
Tujuan pembelajaran merupakan penerjemahan tujuan capaian pembelajaran
yang dapat terukur pencapaian dan keberhasilannya. Kegiatan pembelajaran
disusun dalam langkah-langkah aktivitas peserta didik yang menarik dan
menyiratkan model dan strategi pembelajaran yang kontekstual dan menarik
sesuai diferensiasi karakteristik peserta didik serta mampu mengakomodir minat
bakat peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran pun diintegrasikan
penumbuhan dan penguatan Profil Pelajar Pancasila. Selain itu, dalam kegiatan
pembelajaran disusun prediksi respon peserta didik sehingga menjaga alur
pembelajaran yang tetap terkondisikan dengan baik. Untuk penilaian dilakukan
selama proses pembelajaran dan pasca pembelajaran yang dirancang untuk
mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran baik dari dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Di akhir bagian Modul Ajar, terdapat kolom
refleksi untuk mengulas kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran untuk
perbaikan pembelajaran selanjutnya. Hal ini menunjukkan bagaimana dokumen
Modul Ajar sebagai dokumen yang hidup dan dinamis.
36
Asesmen hasil belajar peserta didik terdiri atas Asesmen hasil belajar oleh
pendidik, Asesmen hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan Asesmen hasil belajar
oleh pemerintah. Asesmen hasil belajar oleh pendidik sebagai proses
pengumpulan informasi dan data tentang capaian pembelajaran peserta didik
dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan
secara terencana dan sistematis yang bertujuan untuk:
1. memantau proses pembelajaran,
2. memetakan kemajuan belajar dan penguasaan kompetensi,
3. perbaikan atau pengayaan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil
belajar,
4. memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
Konsep asesmen otentik yang dilakukan mengukur dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Variasi bentuk asesmen akan lebih
memperlihatkan kemampuan peserta didik. Rubrik asesmen dibuat berdasarkan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Materi pengayaan hanya diperuntukkan
peserta didik yang telah melampaui capaian pembelajaran dan bersifat optional.
Sedangkan remedial merupakan kegiatan wajib dilaksanakan sehingga
pembelajaran tetap berkelanjutan. Asesmen hasil belajar peserta didik pada
jenjang pendidikan dasar didasarkan pada prinsip asesmen. Dimana asesmen
dilakukan mempertimbangkan karakteristik peserta didik pada setiap kelas
berdasarkan pada hasil proses pembelajaran dalam mencapai semua aspek
kompetensi yang tertera pada tujuan pembelajaran sehingga jelas kemampuan
yang akan diukur dengan prosedur dan kriteria yang jelas. Prosedur asesmen,
kriteria dan dasar pengambilan keputusan terhadap hasil asesmen dapat
diakses oleh pihak yang berkepentingan. Asesmen di SD Inpres Wae Buka
bersifat kontinuitas tidak tersekat per kelas, sehingga hasil asesmen
sebelumnya merupakan referensi untuk asesmen kemudian. Sistem asesmen
yang sistematis dan mengacu pada kriteria harus dapat dipertanggungjawabkan
secara teknis, prosedur dan hasil akhirnya. Lingkup asesmen hasil belajar oleh
pendidik mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan.
Adapun mekanisme asesmen hasil belajar oleh pendidik meliputi:
37
1) Rencana strategi asesmen oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan
Modul Ajar.
2) Asesmen Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses,
kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan
pengukuran pencapaian satu atau lebih capaian pembelajaran.
3) Asesmen aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai
sumber informasi utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali
kelas atau guru kelas/guru mata pelajaran.
4) Hasil asesmen pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam
bentuk deskripsi.
5) Asesmen aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan
penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai disampaikan dalam
bentuk deskripsi.
6) Asesmen keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek,
portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
7) Hasil asesmen pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik
disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.
Hasil asesmen kemudian dilakukan analisis atau evaluasi hasil belajar.
Evaluasi ini bertujuan untuk menentukan ketercapaian pemahaman peserta didik
terhadap tujuan capaian pembelajaran dan penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Analisis untuk pengetahuan juga dilakukan untuk menentukan umpan balik pasca
penilaian terhadap peserta didik, yaitu pelaksanaan program remedial dan
pengayaan. Proses evaluasi ini dilakukan baik setelah peserta didik mengerjakan
post tes harian, penilaian harian, penilaian tengah semester dan penilaian akhir
semester serta Asesmen akhir tahun.
Kriteria kenaikan kelas setidak-tidaknya harus memenuhi kriteria, yaitu
pertama, keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran, kedua, ketuntasan
mata pelajaran pada kompetensi pengetahuan dan keterampilan, ketiga, penilaian
baik pada kompetensi sikap dan keempat peserta didik bisa membaca dan menulis
(literasi dasar).
38
BAB V
Evaluasi dibutuhkan untuk melihat sejauh mana ketercapaian, kesesuaian tujuan, dan
keselarasan di dalam pelaksanaan pembelajaran dengan kondisi yang berkembang di
SD Inpres Wae Buka menempuh kegiatan yang tertuang dalam tabel berikut:
40
BAB VI
PENUTUP
Dengan telah selesainya Kurikulum Operasional SD Inpres Wae Buka pada tahun
ajaran 2021/2022 maka salah satu pedoman dan acuan dalam kegiatan belajar
mengajar telah dimiliki oleh SD Inpres Wae Buka. Dengan mengacu pada peraturan
perundangan yang berlaku maka SD Inpres Wae Buka menetapkan penggunaan
dokumen Kurikulum Operasional SD Inpres Wae Buka tahun ajaran 2022/2023.
Besar harapan kami, semoga Kurikulum Operasional SD Inpres Wae Buka ini memenuhi
syarat sehingga rencana pengembangan SD Inpres Wae Buka dapat terlaksana dengan
baik. Penyusun juga sangat mengharapkan dukungan dari berbagai pihak, khususnya
guru, pegawai, komite sekolah maupun para peserta didik serta masyarakat yang
diwakili oleh orang tua peserta didik. Atas bantuan yang sudah diberikan kepada kami
dari berbagai pihak, kami mengucapkan terima kasih. Semoga Kurikulum Operasional
SD Inpres Wae Buka mampu menjadi sarana bagi sekolah untuk ikut mencerdaskan
anak bangsa.
41
Lampiran 1
PEMERINTAH KABUPATEN MANGGARAI TIMUR
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SD INPRES WAE BUKA
42
PEMERINTAH KABUPATEN MANGGARAI TIMUR
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
GUGUS TONTANG
43
Lampiran 2
Tabel Beban Belajar
STRUKTUR KURIKULUM
SD INPRES WAE BUKA
TAHUN AJARAN 2022/2023
NO MATA JULI 2022 AGUSTUS 2022 SEPTEMBER 2022 OKTOBER 2022 NOVEMBER 2022 DESEMBER 2022 SEMESTER GANJIL
PELAJARAN M M M M M M M M M M5 M1 M2 M3 M4 M5 M1 M2 M3 M4 M5 M1 M2 M3 M4 M5 M1 M2 M3 M4 M5 INTRA PROJEK JLH
1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1. AGAMA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 20 80
KATOLIK
2. PPKn 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 120 20 140
3. BINDO 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 120 40 160
4. MATEK 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 100 40 140
5. IPAS 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 100 40 140
6. PJOK 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 20 80
7. SENI TARI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 20 80
8. PLSBD 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40 20 60
9. BING 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40 40
44
7. SENI TARI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 54 18 72
8. PLSBD 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 18 54
9. BING 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 36 36
Lampiran 3
KALENDER AKADEMIK
SD INPRES WAE BUKA
TAHUN AJARAN 2022/2023
SMT KEGIATAN JULI 2022 AGUSTUS 2022 SEPTEMBER 2022 OKTOBER 2022 NOVEMBER 2022 DESEMBER 2022
M M M M M M M M M M5 M1 M2 M3 M4 M5 M1 M2 M3 M4 M5 M1 M2 M3 M4 M5 M1 M2 M3 M4 M5
1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
MINGGU EFEKTIF
PTS
GASAL PAS
PROJECT PPP
LIBUR AKHIR
TAHUN AJARAN
SMT KEGIATAN JANUARI 2023 FEBRUARI 2023 MARET 2023 APRIL 2023 MEI 2023 JUNI 2023
M M M M M M M M M M5 M1 M2 M3 M4 M5 M1 M2 M3 M4 M5 M1 M2 M3 M4 M5 M1 M2 M3 M4 M5
1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
MINGGU EFEKTIF
PTS
GENAP PAS
PROJECT PPP
LIBUR AKHIR
TAHUN AJARAN
45
KALENDER AKADEMIK SD INPRES WAE BUKA TP 2022/2023
HARI JULI 2022 HARI AGUSTUS 2022 HARI SEPTEMBER 2022 HARI OKTOBER 2022
MINGG
MINGGU 3 10 17 24 31 MINGGU 7 14 21 28 U 4 11 18 25 MINGGU 2 9 16 23 30
4 11 19
SENIN 18 25 SENIN 1 8 15 22 29 SENIN 5 12 26 SENIN 3 10 17 24 31
5 20
SELASA 12 19 26 SELASA 2 9 16 23 30 SELASA 6 13 27 SELASA 4 11 18 25
6 17 21
RABU 13 20 27 RABU 3 10 24 31 RABU 7 14 28 RABU 5 12 19 26
7 22
KAMIS 14 21 28 KAMIS 4 11 18 25 KAMIS 1 8 15 29 KAMIS 6 13 20 27
1 8 23
JUM'AT 15 22 29 JUM'AT 5 12 19 26 JUM'AT 2 9 16 30 JUM'AT 7 14 21 28
2 9 30 24 8
SABTU 16 23 SABTU 6 13 20 27 SABTU 3 10 17 SABTU 1 15 22 29
HARI NOVEMBER 2022 HARI DESEMBER 2022 HARI JANUARI 2023 HARI FEBRUARI 2023
25 MINGG 1
MINGGU 6 13 20 27 MINGGU 4 11 18 U 8 15 22 29 MINGGU 5 12 19 26
5 19
SENIN 7 14 21 28 SENIN 12 26 SENIN 2 9 16 23 30 SENIN 6 13 20 27
46
6 20
SELASA 1 8 15 22 29 SELASA 13 27 SELASA 3 10 17 24 31 SELASA 7 14 21 28
7 14 21
RABU 2 9 16 23 30 RABU 28 RABU 4 11 18 25 RABU 1 8 15 22
8 22 29
KAMIS 3 10 17 24 KAMIS 1 15 KAMIS 5 12 19 26 KAMIS 2 9 16 23
9 16 23 27
JUM'AT 4 11 18 25 JUM'AT 2 30 JUM'AT 6 13 20 JUM'AT 3 10 17 24
17 24 18
SABTU 5 12 19 26 SABTU 3 10 31 SABTU 7 14 21 28 SABTU 4 11 25
HARI MARET 2023 HARI APRIL 2023 HARI MEI 2023 HARI JUNI 2023
12 3 MINGG
MINGGU 5 19 26 MINGGU 2 9 16 23 0 U 7 14 21 28 MINGGU 4 11 18 25
6 27 10 24 1 5 19
SENIN 13 20 SENIN 3 17 SENIN 8 15 22 29 SENIN 12 26
14 28 11 25 6 20 27
SELASA 7 21 SELASA 4 18 SELASA 2 9 16 23 30 SELASA 13
1 8 15 22 29 12 26 21 28
RABU RABU 5 19 RABU 3 10 17 24 31 RABU 7 14
2 16 23 30 13 20 27 18 1 8 22 29
KAMIS 9 KAMIS 6 KAMIS 4 11 25 KAMIS 15
10 17 31 7 14 21 28 9 23 30
JUM'AT 3 24 JUM'AT JUM'AT 5 12 19 26 JUM'AT 2 16
18 1 15 22 29 6 10 17 24
SABTU 4 11 25 SABTU 8 SABTU 13 20 27 SABTU 3
47
HARI JULI 2023 Libur semester / Libur sekolah
MINGGU 2 9 16 23 30 Libur menyambut puasa + Libur sebelum dan sesudah Idul Fitri
SABTU 1 8 15 22 29 Penilaian akhir semester genap kelas VI SD dan asesmen kompetensi minimum (teori) SMP
Keterang
an Asesmen Kompetensi Minimum (praktek SMP)
48
URAIAN KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2022 /2023
NO HARI/TANGGAL KETERANGAN
1 JUM'AT, 1 JULI s/d JUM'AT, 8 JULI 2022 LIBUR SEMESTER GENAP TAPEL 2021/2022
2 SABTU, 9 JULI 2022 HARI RAYA IDUL ADHA 1443 H
3 SENIN, 11 JULI 2022 PERMULAAN TAHUN PELAJARAN 2022/2023
4 SABTU, 30 JULI 2022 TAHUN BARU HIJRIAH 1444 H
5 RABU, 17 AGUSTUS 2022 HUT KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
SENIN, 19 SEPTEMBER s/d SABTU, 24 SEPTEMBER
6 2022 PENILAIAN TENGAH SEMESTER SD & SMP
7 SABTU, 8 OKTOBER 2022 MAULID NABI MUHAMMAD SAW
8 SENIN, 5 DESEMBER s/d SABTU 10 DESEMBER 2022 PENILAIAN AKHIR SEMESTER SD & SMP
9 SABTU, 17 DESEMBER 2022 PEMBAGIAN LAPORAN HASIL BELAJAR PAUD, SD & SMP
SENIN, 19 DESEMBER 2022 s/d SABTU 31 DESEMBER
10 2022 LIBUR SEMESTER GANJIL TAPEL 2022/2023
11 MINGGU, 1 JANUARI 2023 TAHUN BARU MASEHI
12 JUM'AT 27 JANUARI 2023 TAHUN BARU IMLEK
13 SABTU, 18 FEBRUARI 2023 ISRA' MI'RAJ NABI MUHAMMAD SAW
14 SENIN, 6 MARET 2023 s/d SABTU, 11 MARET 2023 PENILAIAN TENGAH SEMESTER SD & SMP
15 SENIN, 13 MARET 2023 s/d SABTU, 18 MARET 2023 ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM (PRAKTEK SMP)
16 SELASA, 21 MARET 2023 s/d KAMIS 23 MARET 2023 LIBUR MENYAMBUT PUASA
17 SENIN, 27 MARET 2023 s/d SABTU, 1 APRIL 2023 PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP KELAS VI
18 JUM'AT, 7 APRIL 2023 WAFAT YESUS KRISTUS
19 SENIN, 10 APRIL 2023 s/d SABTU 15 APRIL 2023 ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM NASIONAL SD &
PERKIRAAN UJIAN SEKOLAH JENJANG SD
20 KAMIS, 20 APRIL 2023 s/d SABTU, 29 APRIL 2023 LIBUR DAN CUTI BERSAMA HARI RAYA IDUL FITRI 1444 H
21 SENIN, 1 MEI 2023 HARI BURUH SEDUNIA
22 SABTU, 6 MEI 2023 HARI RAYA WAISAK
23 KAMIS, 18 MEI 2023 KENAIKAN ISA AL MASIH
24 KAMIS, 1 JUNI 2023 HARI LAHIR PANCASILA
25 SENIN, 5 JUNI s/d SABTU 10 JUNI 2023 PENILAIAN AKHIR SEMESTER SD & SMP
26 SABTU, 17 JUNI 2023 PEMBAGIAN LAPORAN HASIL BELAJAR PAUD, SD & SMP
27 SENIN, 19 JUNI 2023 s/d SABTU, 8 JULI 2023 LIBUR SEMESTER GENAP TAPEL 2022/2023
28 SENIN, 10 JULI 2023 PERMULAAN TAHUN PELAJARAN 2023/2024
49
29 RABU, 19 JULI 2023 TAHUN BARU HIJRIAH 1445 H
50