Anda di halaman 1dari 77

KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar


Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut
pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.

Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan


pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan.
Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9 tahun.
Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia
seutuhnya melalui olahhati, olahpikir, olahrasa dan olahraga agar memiliki daya saing
dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan
untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi
sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan
melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan
pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,


dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam pelaksanaan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kementrian Pendidikan Nasional telah
menetapkan kerangka dasar Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI),
dan Kompetensi Dasar (KD). KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan
dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Pengembangannya harus

Halaman 1
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

berdasarkan satuan pendidikan, potensi daerah, atau karakteristik daerah, sosial budaya
masyarakat setempat dan peserta didik.

Istilah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) digunakan dalam pelaksanaan


kurikulum 2013. Kesamaan dari kurikulum 2006 dengan kurikulum 2013 sama-sama
kurikulum berbasis kompetensi. Pada pelaksanaan K-13, mewujudkan kompetensi siswa
yang dicita-citakan harus menjadi poros perhatian tiap satuan pendidikan. Sesuai
dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013
tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan setiap satuan pendidikan wajib menyusun dokumen
KTSP sebagai acuan untuk mewujudkan target kompetensi siswa yang menjadi
targetnya.

Pengembangan KTSP dalam merealisasikan tujuan pelaksanaan kurikulum 2013


sesungguhnya merupakan bagian dari strategi penjaminan pencapaian tujuan pendidikan
nasional yang mengacu pada pemenuhan delapan standar nasional. Poros dari kedelapan
standar adalah mewujudkan keunggulan mutu lulusan.

Penyusunan dokumen bertujuan menyediakan panduan yang berfungsi


mengarahkan pemangku kewenangan pelaksanaan kurikulum 2013 dengan melengkapi
dokumen dengan rasional pengembangan KTSP yang fokus kepada pemenuhan
kebutuhan siswa mengembangkan kompetensi dalam perubahan kehidupan abad ke-21;
merumuskan visi, misi, dan tujuan sekolah untuk mengembangkan keunggulan;
mengelola program peminatan; menata struktur kurikulum, memetakkan beban belajar
siswa, dan menyusuan pedoman penyelenggaraan pembelajaran yang meliputi
pelaksanaan kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler, pedoman akademik, dan
instrumen evaluasi penyelenggaraan kurikulum.

Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang


Pemerintah Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi
dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat
sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan
dengan diberikannya wewenang kepada satuan pendidikan untuk menyusun
kurikulumnya mengacu pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Halaman 2
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

Pendidikan Nasional, yaitu Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan
Pasal 35 mengenai standar nasional pendidikan. Desentralisasi pengelolaan pendidikan
yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah harus segera
dilaksanakan. Bentuk nyata desentralisasi pengelolaan pendidikan adalah diberikannya
kewenangan kepada satuan pendidikan untuk mengambil keputusan berkenaan dengan
pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunan
maupun pelaksanaannya di satuan pendidikan.

Satuan pendidikan merupakan pusat pengembangan budaya. Kurikulum dibuat


untuk mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa sebagai satu kesatuan
kegiatan pendidikan yang terjadi disekolah. Nilai-nilai yang dimaksud diantaranya :
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta
damai, gemar membaca, peduli sosial dan lingkungan, serta tanggung jawab. Nilai nilai
itu melingkupi dan terintegrasi dalam seluruh kegiatan pendidikan sebagai budaya
sekolah.

Untuk menanggapi tantangan tersebut maka tahun pelajaran 2013/2014


pemerintah memberlakukan kurikulum 2013 sebagai pengembangan dari kurikulum yang
diberlakukan secara terbatas untuk sekolah yang di tunjuk oleh pemerintah. Pada tahun
pelajaran 2014/2015 pemberlakuan kurikulum 2013 ini diberlakukan secara keseluruhan
untuk semua jenjang pendidikan termasuk untuk sekolah menengah kejuruan. Namun
dalam perkembangannya pada tahun ajaran yang sama pada semester 2 berdasarkan
surat edaran menteri pendidikan dan kebudayaan Kurikulum 2013 diberlakukan terbatas
kembali untuk sekolah rintisan sedangkan bagi sekolah yang bukan rintisan kembali
menggunakan kurikulum 2006 (kurikulum KTSP). Pada tahun pelajaran 2016/2017 SMPN
2 Cihampelas melalui surat keputusandari dinas pendidikan ditetapkan sebagai sekolah
yang harus melaksanakan kurikulum 2013.

Adapun Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan kondisi-kondisi yang terkait


keadaan disekolah SMPN 2 Cihampelas sebagai berikut:

 Kondisi Ideal

Halaman 3
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

Kondisi ideal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan
pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi
standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan,
dan standar penilaian pendidikan.

Kondisi ideal lainnya adalah kondisi Ideal terbesar yang ada disekolah adalah bagaimana
mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif dapat ditransformasikan
menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui
pendidikan agar tidak menjadi beban bangsa dan Negara.

 Kondisi Nyata

Kondisi Nyata antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait
dengan dunia pendidikan yaitu masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan
informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di
tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari
agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan
modern itu sebabnya kekurangan sarana dan prasarana baik itu sepirirual ataupun moral
dan mental peserta didik sejak dini harus dibekali dengan pengetahuan yang luas dan
berakhlak yang mulia serta berbudi pekerti yang religius.

Kondisi nyata juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan
imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan.
Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International
Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student
Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak
Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS
dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS
dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia oleh sebab itu perbaikan kurukulum
dilakukan dari kurun waktu era orde lama, dilanjut era orde baru, lanjut era reformasi,
lanjut gotong royong, lanjut preode indonesia bbersatu dan dilanjut preode indonesia
hebat terus dilakukan perbaikan demi perbaikan agar kurikulum di indonesia bisa

Halaman 4
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

berstandar internasional dan bisa bersaing di kanca pendidikan internasional. Dan


akhirnya dengan adanya otonomi daerah tiap-tiap sekolah diharapkan adaya perbaikan-
perbaikan di bidang kurikulum agar tercapai sasaran dan tujuan oleh sebab itu sekolah
SMPN 2 Cihampelas selalu berbenah untuk aktif mengikuti informasi dari berbagai
sumber agar kurikulum yang dialankan di sekolah SMPN 2 Cihampelas sesuai dengan
peraturan yang berlaku dipemerintahan Indonesia dan pemerintahan daerah.

 Potensi dan Karaktristik satuan pendidikan SMPN 2 Cihampelas

Di samping memperhatikan karakter pelaksanaan kurikulum 2013, sekolah


mempertimbangkan segenap sumber daya yang dimiliki untuk mewujudkan keunggulan
sekolah dengan berpedoman pada standar nasional pendidikan. Poros utama
pertimbangan adalah bagaimana merumuskan mutu lulusan yang sekolah harapkan yang
dikembangkan dalam bentuk indikator mutu lulusan seagai basis bagi pengembangan
standar yang lainnya

Panduan pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan
peserta didik untuk :

1. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2. Belajar untuk memahami dan menghayati,makna belajar mandiri
3. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
4. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain,
5. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan atau biasa disebut PAIKEM.

Seperti disadari bersama bahwa SMPN 2 Cihampelas sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari sistem pembangunan pendidikan nasional, tentunya akan mengikuti
arah baru dari kebijakan penggunaan kurikulum dimaksud. Dalam hal ini, maka
penyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMPN 2 Cihampelas dimaksudkan sebagai
upaya awal dalam mendorong pelaksanaan kebijakan pemerintah dibidang pendidikan
dan sekaligus sebagai upaya ke arah peningkatan mutu pendidikan.

Berdasarkan Program Pendidikan yang ada pada SMPN 2 Cihampelas dari Program
Pendidikan Jangka Menengah dan Jangka Panjangnya, maka penyusunan kurikulum

Halaman 5
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

sekolah ini mempunyai karakteristik yang disesuaikan dengan potensi dan kawasan di
lingkungan SMPN 2 Cihampelas.

Pada tahun pelajaran 2017/2018 keadaan jumlah siswa terdiri dari 543 siswa
tediri dari 17 rombongan belajar, yaitu 5 rombel kompetensi kelas VII dengan jumlah
siswa 154, 6 rombel Kelas VIII dengan jumlah siswa 192 siswa, dan 6 rombel kelas IX
dengan jumlah siswa 197, dengan rata-rata siswa perkelas adalah 32 orang. Keadaan
jumlah tenaga pendidik terdiri dari 32 orang (dengan rasio guru dan siswa adalah 1:17).
Tenaga kependidikan berjumlah 9 orang terdiri dari 6 tenaga adminstrasi (TU), 1 orang
Satpam, 1 orang tenaga kebersihan, 1 orang tenaga perpustakaan.

Berdasarkan Latar belakang dan arahan diatas SMPN 2 Cihampelas berupaya


menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai sumber untuk
operasional kegiatan belajar mengajar yang disebut KURIKULUM SMP NEGERI 2
CIHAMPELAS yaitu kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh smpn 2
cIHAMPELAS.

Kurikulum SMPN 2 Cihampelas tahun pelajaran 2017/2018 memuat garis besar


operasional kegiatan belajar mengajar yang diberlakukan di sekolah kami yang
merupakan pengembangan kurikulum yang diterapkan disekolah pada tahun
sebelumnya, yang dibuat, dijabarkan, dan dilaksanakan oleh sekolah sesuai dengan
kondisi SMPN 2 Cihampelas.

1.2 Landasan Pengembangan Kurikulum SMPN 2 Cihampelas


1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta
didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta
didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia

Halaman 6
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Pada dasarnya


tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik
untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum dikembangkan menggunakan
filosofi sebagai berikut:
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan
bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan
Kurikulum dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang
beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk
membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.
Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi
kepedu-lian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah
rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda
bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa
menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan
masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum mengembangkan
pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik
untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini
dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan
kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli
terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut
pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan dimasa
lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk
dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi
dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik
dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca,
dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh
lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta
kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan
berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum KTSP

Halaman 7
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan


rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi,
dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam
kehidupanberbangsa masa kini.
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran
adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan
kurikulum memiliki nama Mata pelajaran yang sama dengan nama disiplin
ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan
kecemerlangan akademik.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang
lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,
kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi
untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini,
Kurikulum Sekolah bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik
menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah
sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat
demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam
mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni,
kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai
dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat
manusia.

2. Landasan Teoritis
Kurikulum dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”
(standardbased education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi
(competencybased curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan
adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci
menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar

Halaman 8
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar


pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan
untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak. Kurikulum
sekolah menganut:
1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses
yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan
masyarakat; dan
2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learnedcurriculum) sesuai
dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik.
Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar
bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil
kurikulum.

3. Landasan Yuridis

Penyusunan kurikulum di SMP Negeri 2 Cihampelas ini didasarkan pada


ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 tahun
2006 tentang Standar Isi.
4. Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
(SKL).
5. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 yang disempurnakan dengan
Permendiknas Nomor 6 tahun 2007 tentang Pelaksanaan Standar Isi dan SKL
pada Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Permendiknas nomor 6 tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi
Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah Dan Peraturan Menteri

Halaman 9
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi


Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 20013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan.
8. Permendikbud Nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan Dan Konseling
pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah.
9. Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
10. Permendiknas Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar penilaian
11. Permendiknas Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar sarana dan prasarana
12. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
13. Permendikbud nomor 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah
14. Permendikbud nomor 21 tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar
dan Menengah
15. Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah
16. Permendikbud nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan
Dasar dan Menengah
17. Permendikbud nomor 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar pendidikan dasar dan menengah.
18. Permendikbud nomor 17 tahun 2017 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru
Pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama,
Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, Atau Bentuk Lain
Yang Sederajat.
19. Pergub Jawa Barat nomor 25 tahun 2007 tentang muatan lokal Pendidikan
Lingkungan Hidup.
20. Pergub Jawa Barat nomor 69 tahun 2013 tentang muatan lokal bahasa dan
sastra daerah.
21. Hasil Keputusan Rapat sekolah tanggal 10 juli tahun 2017 tentang
penentuan kalender pendidikan sekolah, pembagian tugas pembelajaran,
tim pengembang kurikulum dan penetapan KKM SMP Negeri 2 Cihampelas
tahun pelajaran 2017/2018

Halaman 10
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

1.3 Tujuan Penyusunan Kurikulum


Kurikulum SMP Negeri 2 Cihampelas ini disusun bertujuan sebagai acuan dan
pedoman operasional penyelenggaraan pendidikan bagi para guru yang ada di SMP
Negeri 2 Cihampelas, sehingga proses pendidikan berjalan dengan baik dan terjadi
penigkatan kualitas pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik yang dilandasi
oleh norma agama, dan budaya serta karakter bangsa dalam rangka mencapai visi,
misi dan tujuan SMP Negeri 2 Cihampelas yang telah disepakati bersama dan untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional.
Secara Khusus tujuan penyusunan/pembuatan kurikulum SMP Negeri 2
Cihampelas adalah :
a. Mewujudkan Visi, Misi, Tujuan dan Strategi SMP Negeri 2 Cihampelas.
b. Sebagai Acuan Operasional rangkaian proses kegiatan pendidikan terutama kegiatan
belajar mengajar di SMP Negeri 2 Cihampelas.
c. Sebagai kerangka acuan Peningkatan kualitas (mutu) guru dalam proses
pembelajaran sesuai dengan kurikulum sekolah yang berorientasi kecakapan hidup
(life skill), pengembangan diri, dan pendidikan Karakter.
d. Sebagai Panduan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karater Bangsa
e. Sebagai acuan menghasilkan lulusan yang memiliki kesiapan kompetensi secara
akademis sehingga dapat diserap oleh sekolah menenagah atas negeri/swasta
maupun dunia kerja sesuai dengan bakat dan kemampuan siswa.

1.4 Prinsip Pengembangan Kurikulum


Kurikulum SMP Negeri 2 Cihampelas dikembangkan sesuai dengan relevansinya di
bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan Kabupaten dan provinsi untuk
pendidikan menengah. Pengembangan Kurikulum SMP Negeri 2 Cihampelas mengacu
pada SI, SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh
BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah.

Kurikulum SMP Negeri 2 Cihampelas dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip


sebagai berikut:

Halaman 11
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

a. Berpusat pada potensi, perkembangkan, kebutuhan dan kepentingan peseta didik


dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk itu maka pengembangkan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta
didik serta tuntutan lingkungan

b. Beragam dan terpadu


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan tanpa membedakan agama,
suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi
substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal dan pengembangan diri
secara terpadu serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna
dan tepat antar substansi

c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni


Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni berkembang secara dinamis sehingga kurikulum mendorong peserta didik
untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan


Pengembangan Kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan dan dunia kerja. Maka
pengemabangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial,
keterampilan akademik dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

e. Menyeluruh dan berkesinambungan

Halaman 12
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi, bidang kajian keilmuan dan


mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar
semua jenjang pendidikan.

f. Belajar sepanjang hayat


Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, informal dan
nonformal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya

g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membengun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memperdayakan sejalan dengan moto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

1.5 Prinsip Pelaksanaan Kurikulum


Dalam pelaksanaan kurikulum di SMP Negeri 2 Cihampelas menggunakan prinsip-
prinsip sebagai berikut :

a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi


peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam
hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu
serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas,
dinamis dan menyenangkan.

b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar yaitu :


1) Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2) Belajar untuk memahami dan menghayati
3) Belajar untuk mampu melaksankan dan berbuat secara effektif
4) Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain

Halaman 13
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

5) Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses


pembelajaran yang effektif, aktif, kreatif dan menyenangkan

c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang


bersifat perbaikan, pengayaan dan/atau percepatan sesuai dengan potensi,
tahap perkembangan dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan
keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ketuhanan,
keindividuan, kesosialan dan moral

d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan antara peserta didik dan


pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, hangat dengan
prinsip Tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada
(dibelakang memberikan daya dan kekuatan, ditengah membangun semangat
dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan tauladan)

e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan


multi media, sumber belajar dan teknologi yang memadai dan memanfaatkan
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar

f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial, budaya


dan kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh
bahan kajian secara optimal
g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran,
muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan,
keterkaitan dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas, jenis dan
jenjang pendidikan .

1.6 Acuan operasional Penyusunan Kurikulum SMP Negeri 2 Cihampelas


Kurikulum SMP Negeri 2 Cihampelas disusun dengan memperhatikan hal-
hal sebagai berikut :
a. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian
peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat
meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia.

Halaman 14
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

b. Toleransi dan kerukunan umat beragama


Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi dan
kerukunan interumat dan antarumat beragama.

c. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan


Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan
peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara
persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu,
kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan
serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah
NKRI.

d. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat


Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk
meningkatkan harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi
diri (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) berkembang secara optimal.
Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi,
bakat, minat, serta tingkat perkembangan kecerdasan; intelektual,
emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.

e. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu


Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan
kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu.

f. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan


Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan
membuat keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas
bidang keilmuan, berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan
berkolaborasi, menggunakan pengetahuan kesempatan secara inovatif,
mengelola keuangan, kesehatan, dan tanggung jawab warga negara.

g. Tuntutan Dunia Kerja


Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan

Halaman 15
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu mengembangkan jiwa


kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk membekali peserta didik dalam
melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja. Terlebih bagi peserta
didik pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

h. Perkembangan Ipteks
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan sebagai penggerak
utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian
terhadap perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan dan kontekstual
dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara
berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ipteks..

i. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan


Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan
karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan
yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari.
Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk
menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah
dan lingkungan.

j. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional


Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media
pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong
partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional.
Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara
kepentingan daerah dan nasional.

k. Dinamika Perkembangan Global


Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada
individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh
pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan
individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan
untuk hidup berdampingan dengan bangsa lain.

Halaman 16
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

l. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.
Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkembangkan
terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain

m.Karakteristik Satuan Pendidikan


Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.

BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

2.1 Tujuan Pendidikan Dasar

2.1.1 Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional


Fungsi dan tujuan pendidikan nasional tercantum pada UU SISDIKNAS No. 20
tahun 2003 Bab. I Pasal 3, berbunyi sebagai berikut :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

2.1.2 Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama


Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebagai bentuk pendidikan dasar sebagaimana
ditegaskan dalam penjelasan Pasal 15 UU SISDIKNAS, Tujuan pendidikan dasar

Halaman 17
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,


serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Tujuan pendidikan di sekolah menengah pertama dapat dijabarka sebagai berikut
:
1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan Yang
Maha Esa;
2) mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga negara yang
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan
bertanggung jawab;
3) mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan,
memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia;
4) mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap
lingkungan hidup, dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan
lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif
dan efisien.
5) membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, agar
mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun
melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi;

2.2 Visi Dan Misi SMP Negeri 2 Cihampelas


2.2.1 Visi
“ Mewujudkan sekolah yang menghasilkan sumber daya manusia yang Beriman,
Bertakwa, dan Berprestasi (MANTAP) sebagai perwujudan Karakter Budaya
Bangsa “.

Indikator :
1. Terwujudnya sekolah yang unggul, berprestasi dan mandiri.
2. Terbentuknya sumber daya manusia yang menguasai IPTEK
3. Terbentuknya sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa, berakhlak
mulia, dan berprestasi.
4. Terbentuknya sumber daya manusia yang mampu mengaplikasikan karakter
budaya bangsa.

Halaman 18
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

2.2.2 Misi
1. Mewujudkan terbentuknya sekolah yang unggul, berprestasi dan mandiri
a. Mengoptimalkan sarana, prasarana dan media pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas pendidikan.
b. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
c. Mengembangkan kurikulum pendidikan berbasis profesi, teknologi
informasi, bahasa dan agama.
d. Mengembangkan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif dan
menyenangkan.
e. Melaksanakan pengembangan pemetaan kompetensi dasar semua mata
pelajaran
f. Melaksanakan pengembangan sistem penilaian.
g. Memberdayakan peran serta semua pihak yang terlibat sesuai dengan
fungsi, tugas dan wewenangnya.

2. Melaksanakan pengembangan pendidikan berbasis IPTEK


a. Menyiapkan Peserta didik yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni sebagai bekal pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi .
b. Melaksanakan peningkatan kualitas lulusan dalam bidang akademik
maupun non akademik.
c. Melaksanakan pengembangan implementasi pembelajaran MIPA dalam
bahasa inggris.
d. Meningkatkan kualitas pembelajaran dengan berbasis Teknologi
informasi dan komunikasi.

3. Melaksanakan Pengembangan pendidikan berbasis IMTAQ


a. Menyiapkan dan meningkatkan sumber daya manusia atau peserta didik
yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
b. Menyiapkan dan meningkatkan sumber daya manusia atau peserta didik
yang memiliki akhlak mulia.

Halaman 19
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

c. Mengembangkan sikap dan perilaku religius di lingkungan dalam dan luar


sekolah.
d. Meningkatkan pembelajaran semua mata pelajaran dengan
mengembangkan pendekatan berbasis religius.
e. Melaksanakan peningkatan kualitas prstasi peserta didik dalam bidang
pendidikan agama.

4. Terbentuknya sumber daya manusia yang mampu mengaplikasikan karakter


budaya bangsa.
a. Mengembangkan budaya gemar membaca, rasa ingin tahu, bertoleransi,
bekerja sama, saling menghargai, disiplin, jujur, kerja keras, kreatif,
dan mandiri.
b. Menanamkan kepedulian sosial dan lingkungan, cinta damai, cinta tanah
air, semangat kebangsaan, dan hidup demokratis.
c. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, rapi, bersih, dan nyaman.
d. Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, menyenangkan,
komunikatif, tanpa takut salah, dan demokratis

2.3 Tujuan SMP Negeri 2 Cihampelas


1. Mempersiapkan sumberdaya manusia mampu berkarya dan tangguh dalam
kemandirian sehingga mampu menghadapi tantangan di era global yang
dilandasi dengan Agama, Inovasi, dan Etos Kerja/Disiplin
2. Mampu mewujudkan tersedianya sarana prasarana pendidikan dan media
pembelajaran yang memenuhi standar sarana dan prasarana pendidikan.
3. Seluruh siswa SMP Negeri 2 Cihampelas lulus 100 % dengan nilai baik.
4. 90 % lulusan SMP Negeri 2 Cihampelas Mampu melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi.
5. Semua kelas telah melaksanakan pendekatan “Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) pada semua mata
pelajaran.
6. Tiap kelas memiliki pajangan hasil karya siswa.

Halaman 20
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

7. prestasi belajar siswa meningkat 20 % Setiap tahun baik akademik maupun


non akademik.
8. Mampu menggalang dana untuk mencukupi keperluan operasional dan
pengembangan institusi sekolah.
9. Sekolah memiliki/mencapai standar pembiayaan sekolah pada tahun 2018.
10. Siswa SMP Negeri 2 Cihampelas mampu berprestasi pada kegiatan OSN,
O2SN, dan FLS2N tingkat kabupaten maupun tingkat Provinsi.
11. Mampu menerapkan standar sistem penilaian sesuai dengan BSNP.
12. Menciptakan kehidupan warga sekolah yang santun, saling menghargai dan
menghormati dengan menjunjung tinggi norma agama.
13. Mampu melaksanakan pencapaian mutu kelembagaan dan sistem informasi
manajemen sekolah.
14. Mengoptimalkan kinerja seluruh tenaga kependidikan, serta memiliki tim
work handal, yang mampu memberikan layanan secara prosedural,
proporsional dan profesional sesuai tupoksi.
15. Mampu mengembangkan 8 Standar Nasional Pendidikan dan menerapkan
penggunaan KTSP dalam proses pembelajaran.
16. Mampu menerapkan proses pembelajaran dengan strategi pendekatan CTL
dan belajar tuntas.

Halaman 21
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

3.1 Kerangka Dasar


3.1.1 Pengertian Kurikulum
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi
kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara
yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

3.1.2 Rasional Pengembangan Kurikulum


Kurikulum dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Tantangan Internal
Tantangan besar yang dihadapi adalah Tantangan internal antara lain
terkait dengan kondisi pendidikan dikatkan dengan tuntutan pendidikan
yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang
meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar

Halaman 22
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar


pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk
Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini
jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari
usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia
65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai
puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Yang
menjadi permasalahan adalah bagaimana mengupa-yakan agar
sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat
ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki
kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi
beban.

b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan
berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan
teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan
perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan
menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional
menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat
terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast
Asian Nations (ASEAN), AsiaPacific Economic Cooperation (APEC), dan
Free Trade Area (AFTA).
Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi
dunia,pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan
transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi
International Trends in International Mathematics and Science Study
(TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak
tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak
menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan

Halaman 23
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan
di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.

c. Penyempurnaan Pola Pikir


Kurikulum dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai
berikut:
1. pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran
berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-
pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki
kompetensi yang sama;
2. pola pembelajaran satu arah (interaksi guru dan peserta didik)
menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru peserta didik
masyarakat lingkungan alam, sumber/ media lainnya);
3. pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring
(peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja
yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);
4. pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif mencari
(pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model
pembelajaran pendekatan sains);
5. pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
6. pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat
multi-media;
7. pola pembelajaran berbasis masal menjadi kebutuhan pelanggan
(users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang
dimiliki setiap peserta didik;
8. pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline)
menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak
(multidisciplines);dan
9. pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum

Halaman 24
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai


daftar Mata pelajaran. Oleh karena itu dalam Kurikulum dilakukan
penguatan tata kelola sebagai berikut:
1. Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja
yang bersifat kolaboratif;
2. Penguatan manageman sekolah melalui penguatan kemampuan
manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan
(educational leader); dan
3. Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan
proses pembelajaran.

e. Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan
materi yang relevan bagi peserta didik.

3.2 Struktur Kurikulum


3.2.1 Struktur Kurikulum SMP
A. Kurikulum 2006
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan
kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan
dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar
yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar
kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan
bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah.

Struktur kurikulum pendidikan dasar diarahkan untuk mencapai tujuan kurikulum.


Kurikulum berisi mata pelajaran wajib, Muatan Lokal dan pengembangan diri. Mata
pelajaran wajib terdiri atas : Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan,

Halaman 25
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

Bahasa, Matematika, IPA, IPS, seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani dan Olahraga,
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya
sekaligus manusia kerja yang cakupannya tertera dalam tabel 3.1

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi


yang disesuaikan dengan ciri khas, potensi daerah dan prospek pengembangan
daerah termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke
dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan
pendidikan.

Pengembangan diri merupakan kegiatan kokurikuler yang pelaksanaannya berupa


kegiatan Bimbingan dan Konseling (BP/BK) serta kegiatan ekstrakurikuler.

Struktur kurikulum meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu


jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai dari kelas VII sampai dengan kelas IX.
Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar
kompetensi mata pelajaran.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan


pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum,
kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:

a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;


b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. kelompok mata pelajaran estetika;
e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada Tabel di bawah ini :

Tabel 3.1
Cakupan Kelompok Mata Pelajaran

Kelompok Mata Mata Pelajaran/


No Cakupan
Pelajaran Komponen Terkait

1. Agama dan Kelompok mata pelajaran agama Agama, Pendidikan


Akhlak Mulia dan akhlak mulia dimaksudkan kewarganegaraan,
untuk membentuk peserta didik Pengembangan Diri,
menjadi manusia yang beriman dan IPA, Seni Budaya,

Halaman 26
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

Kelompok Mata Mata Pelajaran/


No Cakupan
Pelajaran Komponen Terkait

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha IPS, Penjaskes,


Esa serta berakhlak mulia. Akhlak Matematika.
mulia mencakup etika, budi pekerti,
moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama.

Kelompok mata pelajaran Agama,


2. Kewarganegaraan
kewarganegaraan dan kepribadian Kewarganegaraan,
dan Kepribadian
dimaksudkan untuk peningkatan Bahasa Indonesia ,
kesadaran dan wawasan peserta Bahasa Inggris, Seni
didik akan status, hak dan Budaya, Penjaskes,
kewajibannya dalam kehidupan dan Pengembangan
bermasyarakat, berbangsa dan diri.
bernegara, serta peningkatan
kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk
wawasan kebangsaan, jiwa dan
patriotisme bela negara,
penghargaan terhadap hak-hak asasi
manusia, kemajemukan bangsa,
pelestarian lingkungan hidup,
kesetaraan gender, demokrasi,
tanggung jawab sosial, ketaatan
pada hukum, ketaatan membayar
pajak, sikap dan perilaku anti
korupsi, kolusi dan nepotisme.

3. Ilmu Pengetahuan Kelompok mata pelajaran ilmu Bahasa Indonesia,


dan Teknologi pengetahuan dan teknologi Bahasa Inggris,
dimaksudkan untuk memperoleh Matematika, IPA,
kompetensi dasar ilmu pengetahuan IPS, TIK, dan Muatan
dan teknologi serta membudayakan Lokal.
berpikir ilmiah secara kritis, kreatif
dan mandiri.

4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika Bahasa Indonesia,


dimaksudkan untuk meningkatkan Bahasa Inggris, Seni
sensitivitas, kemampuan mengeks- Budaya, TIK, dan
presikan dan kemampuan meng- Muatan Lokal.
apresiasi keindahan dan harmoni.
Kemampuan mengapresiasi dan
mengekspresikan keindahan serta
harmoni mencakup apresiasi dan

Halaman 27
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

Kelompok Mata Mata Pelajaran/


No Cakupan
Pelajaran Komponen Terkait

ekspresi, baik dalam kehidupan


individual sehingga mampu
menikmati dan mensyukuri hidup,
maupun dalam kehidupan
kemasyarakatan sehingga mampu
menciptakan kebersamaan yang
harmonis.

5. Jasmani, Kelompok mata pelajaran jasmani, Penjaskes, IPA, dan


Olahraga dan olahraga dan kesehatan dimaksud- Muatan Lokal.
Kesehatan kan untuk meningkatkan potensi
fisik serta membudayakan
sportivitas dan kesadaran hidup
sehat.
Budaya hidup sehat termasuk
kesadaran, sikap, dan perilaku
hidup sehat yang bersifat individual
ataupun yang bersifat kolektif
kemasyarakatan seperti keter-
bebasan dari perilaku seksual
bebas, kecanduan narkoba,
HIV/AIDS, demam berdarah,
muntaber, dan penyakit lain yang
potensial untuk mewabah.

Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan


pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan Pasal 7.

Struktur kurikulum SMP/MTs meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam


satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai dengan Kelas IX.
Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar
kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut.

a. Kurikulum SMP/MTs memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan


diri seperti tertera pada Tabel 3.2

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi


yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan

Halaman 28
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang
ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan
minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan
diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan
yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang
berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karir peserta didik.

b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP/MTs merupakan “IPA Terpadu” dan
“IPS Terpadu”.

c. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera


dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum
empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.

d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.

Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.

Mata pelajaran beserta alokasi waktu pada struktur kurikulum SMP/MTS tercantum pada
Tabel 3.2 berikut ini :

Tabel 3.2
Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu pada Struktur Kurikulum Generik SMP/MTS

Kelas dan Alokasi Waktu


Komponen
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4

Halaman 29
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

Kelas dan Alokasi Waktu


Komponen
VII VIII IX
4. Bahasa Inggris 4 4 4

5. Matematika 4 4 4

6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

8. Seni Budaya 2 2 2

9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 2 2 2


Kesehatan
10. Keterampilan/Teknologi Informasi 2 2 2
dan Komunikasi
B. Muatan Lokal 2 2 2

C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*)

Jumlah 32 32 32

2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

B. Kurikulum 2013 Revisi


Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan
kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan
dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar
yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas
kompetensi inti dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar
kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan
bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah.

Struktur kurikulum pendidikan dasar diarahkan untuk mencapai tujuan kurikulum.


Kurikulum berisi mata pelajaran kelompok A, mata pelajaran kelompok B, Muatan
Lokal dan pengembangan diri.

Halaman 30
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

Mata pelajaran kelompok A terdiri atas : Pendidikan Agama Islam, Pendidikan


Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, bahasa Inggris, Matematika, IPA, dan IPS. Mata
pelajaran ini bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya sekaligus
manusia kerja yang cakupannya tertera dalam tabel 3.3

Mata pelajaran kelompok B terdiri atas : Seni Budaya, Penjaskes dan Prakarya.

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi


yang disesuaikan dengan ciri khas, potensi daerah dan prospek pengembangan
daerah termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke
dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan
pendidikan.

Pengembangan diri merupakan kegiatan kurikuler yang pelaksanaannya berupa


kegiatan Bimbingan dan Konseling (BP/BK) serta kegiatan ekstrakurikuler.

Struktur kurikulum meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu


jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai dari kelas VII sampai dengan kelas IX.
Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar
kompetensi mata pelajaran.

a) Standar Kompetensi Lulusan SMP

Sesuai dengan permendikbud nomor 20 tahun 2016 Lulusan SMP/MTs/SMPLB/


Paket B memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.
Tabel 3.1 Standar Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah Pertama

Dimensi Sikap Dimensi Pengetahuan Dimensi Keterampilan


Memiliki perilaku yang Memiliki pengetahuan Memiliki keterampilan
mencerminkan sikap: faktual, konseptual, berpikir dan bertindak:
1. beriman dan bertakwa prosedural, dan 1. kreatif,
kepada Tuhan YME, metakognitif pada tingkat 2. produktif,
2. berkarakter, jujur, dan teknis dan spesifik 3. kritis,
peduli, sederhana berkenaan 4. mandiri,
3. bertanggungjawab, dengan: 5. kolaboratif, dan
4. pembelajar sejati 1. ilmu pengetahuan, 6. komunikatif
sepanjang hayat, dan melalui pendekatan

Halaman 31
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

Dimensi Sikap Dimensi Pengetahuan Dimensi Keterampilan


5. sehat jasmani dan 2. teknologi, ilmiah sesuai dengan yang
rohani 3. seni, dan dipelajari di satuan
sesuai dengan 4. budaya. pendidikan dan sumber
perkembangan anak di lain secara mandiri
Mampu mengaitkan
lingkungan keluarga,
pengetahuan di atas dalam
sekolah, masyarakat dan
konteks diri sendiri,
lingkungan alam sekitar,
keluarga, sekolah,
bangsa, negara, dan
masyarakat dan lingkungan
kawasan regional.
alam sekitar, bangsa,
negara, dan kawasan
regional.

b) Kompetensi Inti
Dalam usaha mencapai Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana telah ditetapkan
untuk setiap satuan dan jenjang pendidikan, penguasaan kompetensi lulusan
dikelompokkan menjadi Tingkat Kompetensi Pendidikan Dasar dan Tingkat
Kompetensi Pendidikan Menengah. Tingkat Kompetensi menunjukkan tahapan yang
harus dilalui untuk mencapai kompetensi lulusan yang telah ditetapkan dalam
Standar Kompetensi Lulusan.
Tingkat Kompetensi merupakan kriteria capaian Kompetensi yang bersifat generik
yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap jenjang pendidikan dalam rangka
pencapaian Standar Kompetensi Lulusan.
Tingkat Kompetensi dikembangkan berdasarkan kriteria; (1) Tingkat perkembangan
peserta didik, (2) Kualifikasi kompetensi Indonesia, (3) Penguasaan kompetensi yang
berjenjang.
Kompetensi yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan
dan keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap sosial.
Pemilahan ini diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi
sebagai manusia seutuhnya yang mencakup aspek spiritual dan aspek sosial
sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian,

Halaman 32
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

Kompetensi yang bersifat generik terdiri atas 4 (empat) dimensi yang


merepresentasikan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan,
yang selanjutnya disebut Kompetensi Inti (KI). Setiap Tingkat Kompetensi
berimplikasi terhadap tuntutan proses pembelajaran dan penilaian. Penjabaran
Tingkat Kompetensi lebih lanjut pada setiap jenjang pendidikan sesuai
pencapaiannya pada tiap kelas akan dilakukan oleh Pihak Pengembang Kurikulum.
Tingkat Kompetensi yang berbeda menuntut pembelajaran dan penilaian dengan
fokus dan penekanan yang berbeda pula. Semakin tinggi Tingkat Kompetensi,
semakin kompleks intensitas pengalaman belajar peserta didik dan proses
pembelajaran serta penilaian.

Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas
tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada
kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi
sebagai berikut :

1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;

2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;

3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan

4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.


Uraian revisi Kompetensi Inti untuk setiap Tingkat Kompetensi disajikan dalam tabel
berikut :

Tabel 3.3
Kompetensi Inti Sekolah Menengah Pertama kelas

Kompetensi Inti DESKRIPSI KOMPETENSI


1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
Sikap Spritual
dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku :
Sikap Sosial
a. J
ujur
b. D
isiplin

Halaman 33
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

c. S
antun
d. P
ercaya diri
e. P
eduli, dan
f. B
ertanggungjawab
Dalam berinteraksisecara efektif sesuai dengan
perkembangan anak dilingkungan , keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara dan kawasan regional.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,
Pengetahuan
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada
tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang:
a. ilmu pengetahuan,
b. teknologi,
c. seni,
d. budaya
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan
kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan
Keterampilan
menyaji secara:
a. kreatif
b. produktif,
c. kritis,
d. mandiri,
e. kolaboratif, dan
f. komunikatif,
dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain

Halaman 34
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

yang sama dalam sudut pandang teori

c) Mata pelajaran
Berdasarkan kompetensi inti disusun matapelajaran dan alokasi waktu yang
sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan matapelajaran dan alokasi
waktu untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah sebagaimana tabel
berikut.

Tabel 3.4
Mata Pelajaran Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
Kelas dan Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
VII VIII IX
Kelompok A

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3

3 Bahasa Indonesia 6 6 6

4 Matematika 5 5 5

5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5

6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

7 Bahasa Inggris 4 4 4

Kelompok B

1 Seni Budaya 3 3 3

Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan


2 3 3 3
Kesehatan

3 Prakarya 2 2 2

4 Muatan Lokal 2*) 2*) 2*)

Jumlah 38 38 38

2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

Halaman 35
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

3.2.2 Struktur Kurikulum SMP Negeri 2 Cihampelas

Struktur kurikulum SMP Negeri 2 Cihampelas meliputi substansi pembelajaran yang


ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai
dengan Kelas IX seperti tertera pada table 3.5 Struktur kurikulum disusun
berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.

Tabel 3.5
Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu
pada Struktur Kurikulum SMP Negeri 2 Cihampelas
Kurikulum 2006
Kelas dan Alokasi Waktu
Komponen
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4
5. Matematika 4 4 4
6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Seni Budaya 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 2 2 2
Kesehatan
10. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2
B. Muatan Lokal
1. Bahasa Sunda 2 2 2
2. Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) 2 2 2
3. Tata Busana /Keterampilan 2 2 2
C. Pengembangan Diri
(BP/BK, Pramuka, Paskibra, 2*) 2*) 2*)
PMR,Kesenian, Sepak Bola, Volley,
Basket, Karate)
Jumlah 36 36 36

Halaman 36
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

Tabel 3.6
Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu
pada Struktur Kurikulum SMP Negeri 2 Cihampelas
Kurikulum 2013
Kelas dan Alokasi
Mata Pelajaran Waktu

VII VIII IX
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3
3 Bahasa Indonesia 6 6 6
4 Matematika 5 5 5
5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7 Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1 Seni Budaya 3 3 3
2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan 3 3 3
Kesehatan
3 Prakarya 2 2 2
Jumlah 38 38 38

2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

1) Struktur kurikulum kelas VII terdiri dari 7 mata pelajaran kelompo A, 3 mata
kelompok B dan 1 mata pelajaran Muatan lokal, dan Pengembangan Diri.
Struktur kurikulum kelas VIII terdiri dari 10 mata pelajaran wajib, 3 mata
pelajaran Muatan lokal, dan Pengembangan Diri. Sedangkan Struktur
kurikulum kelas IX terdiri dari 10 mata pelajaran wajib, 3 mata pelajaran
Muatan lokal, dan Pengembangan Diri, sesuai yang tertera pada tabel 3.6
dan 3.7

Halaman 37
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan


kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam
mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan
pendidikan.

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi
sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh
konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri
pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta
didik.

2) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana


tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan
menambah maksimum 4 (empat) jam pembelajaran per minggu secara
keseluruhan.

3) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.

4) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38
minggu.

Struktur kurikulum SMP Negeri 2 Cihampelas Kelas VII, VIII, dan IX disajikan
pada Tabel 3.6 sebagai berikut :

Tabel 3.6
Struktur Kurikulum SMP Negeri 2 Cihampelas

Halaman 38
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

Kelas VII, VIII, dan IX Kurikulum 2006


Alokasi Waktu
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
KOMPONEN
Smt Smt Smt Smt Smt Smt
1 2 3 4 5 6
A.    Mata Pelajaran Wajib    
1.     Pendidikan Agama 2 2 2 2 2 2

2.     Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2

3.     Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4

4.     Bahasa Inggris 4 4 4 4 4 4

5.     Matematika 4 4 4 4 4 4

6.     Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4 4 4 4

7.     Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4 4 4 4

8.     Seni Budaya 2 2 2 2 2 2


9.     Pendidikan Jasmani, Olahraga
2 2 2 2 2 2
dan Kesehatan
10.   Teknologi Informasi dan
2 2 2 2 2 2
Komunikasi
B. Muatan Lokal
11. Bahasa Sunda 2 2 2 2 2 2

12. Pendidikan Lingkungan Hidup 2 2 2 2 2 2

13. Tata Busana 2 2 2 2 2 2

C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*) 2*) 2*)

JUMLAH 36 36 36 36 36 36

*
) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

Tabel 3.7
Struktur Kurikulum SMP Negeri 2 Cihampelas

Halaman 39
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

Kelas VII, VIII, dan IX Kurikulum 2013


Alokasi Waktu
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
KOMPONEN
Smt Smt Smt Smt Smt Smt
1 2 3 4 5 6
A.    Mata Pelajaran Kelompok A    
1.     Pendidikan Agama dan Budi
3 3 3 3 3 3
Pekerti
2.     Pendidikan Pancasila dan
3 3 3 3 3 3
Kewarganegaraan
3.     Bahasa Indonesia 6 6 6 6 6 6

4.     Bahasa Inggris 4 4 4 4 4 4

5.     Matematika 5 5 5 5 5 5

6.     Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5 5 5 5

7.     Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4 4 4 4

B.    Mata Pelajaran Kelompok B

8.     Seni Budaya 3 3 3 3 3 3


9.     Pendidikan Jasmani, Olahraga
3 3 3 3 3 3
dan Kesehatan
10.   Prakarya 2 2 2 2 2 2
B. Muatan Lokal
11. Bahasa Sunda 2 2 2 2 2 2

C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*) 2*) 2*)

JUMLAH 40 40 40 40 40 40

*
) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

3.3 Muatan Kurikulum

3.3.1 Mata Pelajaran

Halaman 40
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

Mata pelajaran beserta alokasi waktu kelas VII untuk tahun pelajaran 2017/2018
mengacu kepada pada struktur kurikulum yang tercantum pada Permendikbud nomor 68
tahun 2015 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum sekolah menengah
pertama/madrasah tsanawiyah dan permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
standar isi. Sedangkan Mata pelajaran beserta alokasi waktu kelas VIII dan kelas IX
untuk tahun pelajaran 2017/2018 mengacu kepada pada struktur kurikulum yang
tercantum pada Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang standar isi untuk
kurikulum 2006.

Tabel 3.8
Mata Pelajaran SMP Negeri 2 Cihampelas
Kelas VII, VIII, dan IX
Tahun Pelajaran 2017/2018
Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran
No
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
Pendidikan Agama dan
1. Pendidikan Agama Pendidikan Agama
Budi Pekerti

Pendidikan Pancasila Pendidikan Pendidikan


2.
dan Kewarganegaraan Kewarganegaraan Kewarganegaraan

3. Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia

4. Matematika Bahasa Inggris Bahasa Inggris

5. Matematika Matematika Matematika

Ilmu Pengetahuan
6. Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam
Sosial

Ilmu Pengetahuan Ilmu Pengetahuan


7. Bahasa Inggris
Sosial Sosial

8. Seni Budaya Seni Budaya Seni Budaya

Pendidikan Jasmani, Pendidikan Jasmani,


Pendidikan Jasmani,
9. Olah Raga, dan Olahraga dan
Olahraga dan Kesehatan
Kesehatan Kesehatan

Teknologi Informasi dan Teknologi Informasi dan


10. Prakarya
Komunikasi Komunikasi

11. Bahasa Sunda Bahasa Sunda Bahasa Sunda

12. Pendidikan Lingkungan Pendidikan Lingkungan

Halaman 41
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

Hidup Hidup

13. Tata Busana Tata Busana

3.3.2 Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang


disesuaikan dengan ciri khas, potensi daerah, dan prospek pengembangan daerah
termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokan ke dalam mata
pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan
sesuai dengan kebutuhan sekolah.
Muatan lokal di SMP Negeri 2 Cihampelas merupakan mata pelajaran yang
ditentukan oleh pihak sekolah sesuai dengan kondisi peserta didik dan lingkungan,
dan kebutuhan di dunia usaha/industri, serta mengembangkan standar kompetensi
dan kompetensi dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Dengan
mengacu pada substansi yang ada, SMP Negeri 2 Cihampelas memberikan muatan
lokal berdasarkan kebutuhan dan budaya daerah, yaitu memberikan wawasan dan
keterampilan yang utuh terhadap penguasaan teknologi informasi dan komunikasi
sesuai kebutuhan peserta didik dan tuntutan masyarakat lokal, nasional, maupun
global. Di samping memerhatikan standar isi, pengembangan muatan lokal SMP
Negeri 2 Cihampelas juga memperhatikan dan mempertimbangkan peraturan daerah
tentang pendidikan.
Muatan lokal yang wajib diikuti oleh Siswa Kelas Kelas VII, kelas VIII dan Kelas X terdiri
dari :
1. Bahasa Sunda
2. Pendidikan Lingkungan Hidup
3. Tata Busana / Keterampilan

Matrik Mata Pelajaran Muatan Lokal

Halaman 42
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

di SMP Negeri 2 Cihampelas

ALOKASI
NO MATA PELAJARAN KELAS SEMESTER
WAKTU

1 Bahasa Sunda VII, VIII, dan IX 1 s/d 6 2 JP

Pendidikan lingkungan
2 VIII, dan IX 1 s/d 6 2 JP
hidup

3 Tata Busana/Keterampilan VIII, dan IX 1 s/d 6 2 JP

a. Bahasa Sunda
Tujuan muatan lokal Bahasa Sunda adalah untuk Membekali pengetahuan dan
keterampilan bahasa daerah sebagai bahasa Ibu agar tidak tercabut dari akar
budayanya.
Ruang lingkup materi yang harus di kuasai dalam mata pelajaran muatan lokal
bahasa sunda adalah keterampilan berbahasa sunda.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mulok Bahasa Sunda adalah :

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Mampu 1.1 Menyimak penggalan-penggalan


menyimak untuk memahami percakapan (dibacakan/
dan menanggapi wacana lisan rekaman).
yang teks percakapan,
1.2 Menyimak pembacaan dongeng
dongeng dan pupujian.
1.3 Menyimak pembacaan pupujian
2. Mampu berbicara untuk 2.1 Menceritakan pengalaman.
mengungkapkan pikiran,
2.2 Menyampaikan pengumuman
perasaan dan keinginan dalam
(beware / wawaran).
menyampaikan pengumuman,
menceritakan pengalaman, 2.3 Bercerita melalui Telepon.
menyampaikan bahasan, 2.4 Menyampaikan bahasan
menceritakan tokoh, berbicara
melalui telepon dan bercakap- 2.5 Menceritakan tokoh idola.
cakap dengan teman 2.6 Bercakap-cakap (guneman) dengan
teman sekelas
3. Mampu membaca untuk 3.1 Membaca sejarah local / certa

Halaman 43
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

memahami, dan menanggapi babad


bacaan yang berupa sejarah
3.2 Membaca teks percakapan
local/cerita babad, teks
(guneman)
percakapan, dongeng dan
cerita pendek. 3.3 Membaca dongeng.
3.4 Membaca carita pondok.
4. Mampu menulis untuk 4.1 Menulis pengalaman.
mengungkapkan pikiran,
4.2 Menulis Biografi singkat
perasaan, dan keinginan dalam
menulis pengalaman, biografi, 4.3 Menulis (sajak)
sajak dan bahasan (eksposisi). 4.4 Menulis karangan eksposisi

5. Mampu meyimak untuk 5.1 Menyimak pidato, khotbah


memahami dan menanggapi (hutbah)
wacana lisan yang berupa teks
5.2 Menyimak lirik (rumpaka) lagu-
pidato/khotbah, lirik lagu jenis
lagu jenis tembang
tembang, dan pembacaan
cerita pendek. 5.3 Menyimak bacaan cerita pendek
(carita pondok)
6. Mampu berbicara untuk a.1 Mengkriitk berbagai karya seni
mengungkapkan pikiran,
a.2 Berpidato atau berceramah
perasaan dan keinginan dalam
bentuk mengemukakan kritik, a.3 Berdiskusi di kelas
berpidato, menceritakan isi a.4 Bermain peran berdasarkan
novel, berdiskusi, bermain naskah drama
peran dan dramatisasi /
musikalisasi puisi a.5 Menceritakan isi novel
a.6 Musikalisasi / dramatisasi puisi
7. Mampu membaca untuk a.1 Membaca artikel
memahami, dan menanggapi
a.2 Membaca wacana dialog
bacaan yang berupa artikel,
(paguneman) cerita drama
bahasan, puisi dan naskah
drama. a.3 Membacakan bahasan karangan
sendiri
a.4 Membacakan puisi kaarangan
sendiri
8. Mampu menulis untuk 8.1 Menulis surat

Halaman 44
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

mengungkapkan pikiran, 8.2 Menulis teks pidato


perasaan, dan keinginan dalam
8.3 Menulis hasil wawancara
bentuk surat, berita, teks
pidato, hasil wawancara dan 8.4 Menulis berita
bahasan. 8.5 Menulis karangan ilmiah

b. Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)


Tujuan muatan lokal Pendidikan Lingkungan hidup adalah Membekali dan
menanamkan pengetahuan lingkungan hidup, sosialisasi, budaya bersih dan budaya
sehat.
Ruang lingkup materi yang harus di kuasai dalam mata pelajaran muatan lokal
Pendidikan lingkungan hidup adalah Pendidikan Lingkungan Hidup.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mulok Pendidikan lingkungan Hidup


adalah :

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


1. Memahami Lingkungan 1.1 Memahami Lingkungan Hidup
Hidup, Pendidikan 1.2 Memahami pendidikan lingkungan hidup
Lingkungan Hidup, Dasar 1.3 Memahami un dang-undang lingkungan
Hukum Pendidikan hidup
Lingkungan Hidup dan 1.4 Mendeskripsikan ciri-ciri sekolah yang
Sekolah Berwawasan berwawasan lingkungan
Lingkungan

2. Mendeskripsikan sumber 2.1 Mendeskripsikan sumber daya hayati yang


daya alam hayati dan non berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup
hayati manusia dan upaya pelestariannya
2.2 Mendeskripsikan sumber daya alam non
hayati yang berpengaruh terhadap
kesejahteraan hidup manusia dan upaya
penghematannya.

3.1 Mengidentifikasi ciri-ciri sampah


3. Mengidentifikasi,
3.2 Mengklasifikasikan sampah berdasarkan ciri
mengumpulkan data,
khusus yang di miliki
menyimpulkan dan

Halaman 45
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

mendeskripsikan efek 3.3 Mendeskripsikan efek samping


samping sampah terhadap menumpuknya sampah di lingkungan
kehidupan manusia dan terhadap kehidupan manusia
mengkomunikasikannya.
4. Melakukan daur ulang 4.1 Mendeskripsikan pengolahan sampah organic
sampah secara benar 4.2 Mendeskripsikan cara daur ulang sampah
dalam kehidupan sehari- anorganik
hari.
5. Mendiskripsikan macam- 5.1 Mengidentifikasi kerusakan sumber daya air
macam kerusakan dan akibatnya bagi kehidupan dan
lingkungan yang kesejahteraan manusia dan upaya
mempengaruhi penanggulangannya.
kesejahteraan hidup 5.2 Mengidentifikasi kerusakan sungai/ danau
manusia dan makhluk dan sumber-sumber kegiatan yang
hidup lainnya. menyebabkan pencemaran dan kerusakan
sungai dan danau serta upaya
penanggulangannya.
5.3 Mengidentifikasi kerusakan lingkungan
udara dan akibatnya bagi kehidupan dan
kesejahteraan manusia dan upaya
penanggulangannya
5.4 Mengidentifikasi kerusakan tanah yang
meliputi degradasi lahan, pencemaran
tanah serta akibatnya bagi kehidupan dan
kesejahteraan manusia dan upaya
penanggulangannya.
6. Melakukan 6.1 Melakukan pelestarian lingkungan ( tanah )
upaya pelestarian di sekolah dan mengimplementasikannya di
lingkungan hidup di lingkungan sekitar rumah dalam kehidupan
sekolah menuju sehari - hari
terwujudnya sekolah yang 6.2 Melakukan pelestarian lingkungan ( air ) di
peduli berbudaya sekolah dan mengimplementasikannya di
lingkungan lingkungan sekitar rumah dalam kehidupan
sehari – hari
6.3 Melakukan pelestarian lingkungan (udara) di
sekolah dan mengimplementasikannya di
lingkungan sekitar rumah dalam kehidupan
sehari - hari
7. Mengaplikasikan 7.1 Melakukan budidaya tanaman produktif

Halaman 46
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


upaya pelestarian dengan menerapkan berbagai ragam cara
lingkungan hidup di reproduksi vegetatif maupu reproduksi
sekolah dengan berbagai generatif
budidaya tanaman yang 7.2 Melakuakn budidaya tanaman obat dengan
mempunyai nilai artistik, menerapkan berbagai ragam cara reproduksi
estistik, dan ekonomis vegetatif maupun reproduksi generatif

3.3.3 Pengembangan Diri

Kegiatan pengembangan diri sangat perlu dilaksanakan dengan tujuan memberikan


kesempatan kepada siswa/peserta didik untuk mengembangkan diri dan mengepresikan
diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat peserta didik sesuai dengan kondisi
sekolah. Kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 2 Cihampelas dibimbing oleh guru,
konselor, atau tenaga kependidikan yang diwujudkan dalam bentuk ekstrakurikuler
(Eskul) serta dilaksanakan sesuai dengan kesiapan para pembimbing dan peserta didik
dengan ekuivalen rata-rata 2 jam pelajaran (2 x 40 menit) bahkan ada yang lebih.
Pengembangan diri khusus ditekankan pada peningkatan kecakapan hidup dan
kemandirian sesuai dengan kebutuhan khusus peserta didik, terutama ditujukan untuk
mengembangkan kreatifitas dan bimbingan karier.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan Pengembangan
diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti mata pelajaran.
Kegiatan pengembangan diri yang ada di SMP Negeri 2 Cihampelas terdiri dari 2 bentuk
kegiatan, yakni ;
a. Pengembangan Terprogram.
Kegiatan pengembangan diri terprogram dilaksanakan dengan perencanaan khusus
dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan siswa secara individual,
kelompok atau klasikal melalui penyelenggaraan sebagai berikut :

1. Kegiatan Karier dan konseling, adalah profesi yang menekuni masalah sikap,
kepribadian, serta keunikan manusia berupaya menelusuri dan membantu
mewujudkannya menuju kedewasaan dan kemandirian sesuai bakat, minat serta
keunikan tersebut, berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,
belajar, dan pembentukan karier peserta didik. Pengembangan diri bagi peserta

Halaman 47
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

didik SMP Negeri 2 Cihampelas, terutama ditujukan untuk pengembangan


kreativitas dan bimbingan karier

2. Kegiatan Ekstrakurikuler
1) Palang Merah Remaja (PMR)
Palang merah remaja (PMR) di SMP Negeri 2 Cihampelas yang beranggotakan
siswa kelas VII, VIII, dan IX yang direkrut setiap satu tahun sekali. Perekrutan
anggota PMR didasarkan atas minat bakat dan kemaun setiap peserta didik
berdasarkan angket yang dibagikan pada setiap awal tahuan pelajaran. Pola
pembinaan anggota pmr dilakukan dengan latihan rutin setiap minggu dan
latihan gabungan dengan beberapa sekolah lain, serta dengan pelantikan-
pelatikan angota untuk kenaikan tingkat.

2) PASKIBRA
Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA) di SMP Negeri 2 Cihampelas
beranggotakan siswa kelas VII, VIII, dan IX yang direkrut setiap satu tahun
sekali. Adapun bentuk kegiatan PASKIBRA dilaksanakan melalui latihan rutin
setiap satu minggu sekali, namun menjelang pengibaran bendera 17 agustus
atau menjelang peringatan hari besar kegiatan latihan dilaksanakan 4-5 kali
dalam satu minggu. Pola pembinaan lain yang ditujukan untuk meningkatkan
kemampuan anggota adalah dengan pelantikan untuk kenaikan tingkat dan
latihan gabungan dengan sekolah-sekolah lain.
Tujuan PASKIBRA di SMP Negeri 2 Cihampelas adalah :
a. Membentuk manusia yang cinta tanah air dan bangsa
b. Melahirkan peserta didik yang berdisiplin tinggi dan berjiwa mandiri
dalam setiap keadaan.
c. Mendidik dan melatih siswa dalam bidang organisasi.
d. Memupuk rasa persaudaran/kebersamaan, solidaritas, saling menghargai
dan kerja keras bagi setiap anggotanya

3) Olah Raga Prestasi

Halaman 48
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

Kegiatan olah raga di SMP Negeri 2 Cihampelas terdiri dari 5 jenis yaitu :
Sepak Bola, Bola Basket, bola Volley, Karate. Pola Pembinaan kegiatan olah
raga dilakuan melalui kegiatan latihan rutin setiap satu minggu sekali,
melalui pertandingan persahabatan dengan sekolah-sekolah lain, melalui
pekan olah raga antar kelas dan keikutsertaan dalam event kejuaran baik
ditingkat lokal, kabupaten, maupun provinsi.
Tujuan kegiatan olah raga ini :
a) Membentuk peserta didik yang sehat jamani dan rohani dan sportivitas.
b) Menyalurkan bakat dan minat siswa dalam bidang olah raga sesuai
keahlian dan hoby masing-masing.
c) Mengangkat nama baik SMP Negeri 2 Cihampelas dalam bidang olah raga.

4) Pramuka
Pramuka di SMP Negeri 2 Cihampelas beranggotakan siswa kelas VII, VIII, dan
IX yang direkrut setiap satu tahun sekali. Adapun bentuk kegiatan Pramuka
dilaksanakan melalui latihan rutin setiap satu minggu sekali. Pola
pembinaan lain yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan anggota
adalah dengan pelantikan untuk kenaikan tingkat dan latihan gabungan
dengan sekolah-sekolah.

Jenis Pengembangan Diri yang ditetapkan SMP adalah sebagai berikut ini.

Nilai-Nilai yang
Jenis Pengembangan diri Strategi
ditanamkan
A. Bimbingan Konseling  Kemandirian  Pembentukan
(BK)  Percaya diri karakter atau
 Kerja sama kepribadian
 Demokratis  Pemberian motivasi
 Peduli sosial  Bimbingan karier
 Komunikatif
 Jujur
B. Kegiatan  Demokratis  Latihan terprogram
Ekstrakurikuler:  Disiplin (kepemimpinan,
1. Kepramukaan  Kerja sama berorganisasi)
 Rasa Kebangsaan
 Toleransi
 Peduli sosial dan

Halaman 49
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

Nilai-Nilai yang
Jenis Pengembangan diri Strategi
ditanamkan
lingkungan
 Cinta damai
 Kerja keras
2. UKS dan PMR  Peduli social dan  latihan terprogram
lingkungan  piket terjadwal
 Toleransi  musywarah pengurus
 Disiplin
 Komunikatif
 Kerjasama
 demokrasi
3. Olahraga  Sportifitas 
Melalui latihan
 Menghargai prestasi rutin (antara lain:
 Kerja keras bola voli, basket,
 Cinta damai tenis meja,
 Disiplin badminton, pencak
 Jujur silat, outbond)
 Perlombaan olah
raga
 cinta tanah air  latihan terprogram
 disiplin  pelatih sebaya untuk
 demokrasi petugas upacara
4. Paskibra  kerjasama bendera
 toleransi  mengikuti lomba
 rasa kebangsaan  diklatsar
 cinta damai
5. Kerohanian  Religius  latihan rutin
 Rasa kebangsaan  perlombaan olahraga
 Cinta tanah air  persahabatan

6. Seni  Disiplin  Latihan rutin


budaya/Sanggar  Jujur  Mengikuti vokal
seni  Peduli budaya grup
 Peduli sosial  Berkompetisi
 Cinta tanah air internal dan
 Semangat kebangsaan eksternal
 Pagelaran seni

7. Kepemimpinan  Tanggung jawab  Kegiatan OSIS


 Keberanian  Kepramukaan
 Tekun  Kegiatan
 Sportivitas kerohanian
 Disiplin  Kegiatan KIR

Halaman 50
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

Nilai-Nilai yang
Jenis Pengembangan diri Strategi
ditanamkan
 Mandiri  Kegiatan PMR
 Demokratis
 Cinta damai
 Cinta tanah air
 Peduli lingkungan
 Peduli sosial
 Keteladanan
 Sabar
 Toleransi
 Kerja keras
 Pantang menyerah
 Kerja sama

b. Pengembangan Tidak Terprogram.


Kegiatan pengembangan diri tidak terprogram dilaksanakan sebagai berikut :

Kegiatan Pelaksanaan
Rutin, yaitu kegiatan  Piket kelas
yang dilakukan  Ibadah
terjadwal  Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran di kelas
 Bakti sosial
Spontan, adalah  Memberi dan menjawab salam
kegiatan tidak  Meminta maaf
terjadwal dalam  Berterima kasih
kejadian khusus  Mengunjungi orang yang sakit
 Membuang sampah pada tempatnya
 Menolong orang yang sedang dalam kesusahan
 Melerai pertengkaran
 Mencium tangan
 Memberi infaq atau sumbangan belasungkawa

Keteladanan, adalah  Performa guru


kegiatan dalam  Mengambil sampah yang berserakan
bentuk perilaku  Cara berbicara yang sopan
sehari-hari  Mengucapkan terima kasih
 Meminta maaf
 Menghargai pendapat orang lain
 Memberikan kesempatan terhadap pendapat yang
berbeda
 Mendahulukan kesempatan kepada orang tua
 Penugasan peserta didik secara bergilir

Halaman 51
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

Kegiatan Pelaksanaan
 Menaati tata tertib (disiplin, taat waktu, taat pada
peraturan)
 Memberi salam ketika bertemu
 Berpakaian rapi dan bersih
 Menepati janji
 Memberikan penghargaan kepada orang yang
berprestasi
 Berperilaku santun
 Pengendalian diri yang baik
 Memuji pada orang yang jujur
 Mengakui kebenaran orang lain
 Mengakui kesalahan diri sendiri
 Berani mengambil keputusan
 Berani berkata benar
 Melindungi kaum yang lemah
 Membantu kaum yang fakir
 Sabar mendengarkan orang lain
 Mengunjungi teman yang sakit
 Membela kehormatan bangsa
 Mengembalikan barang yang bukan miliknya
 Antri
 Mendamaikan

3.3.4 Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa


Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa tidak
dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran,
pengembangan diri dan budaya sekolah. Guru dan sekolah perlu mengintegrasikan
nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke
dalam KTSP, silabus dan RPP yang sudah ada. Indikator nilai-nilai budaya dan
karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1) indikator sekolah dan kelas, dan (2)
indikator untuk mata pelajaran.

Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala sekolah,
guru dan personalia sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan
kegiatan sekolah sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran menggambarkan

Halaman 52
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu.
Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan karakter
bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek
antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang
kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu
perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih
kompleks.

Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan pendekatan


proses belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan di
kelas, sekolah, dan masyarakat. Di kelas dikembangkan melalui kegiatan belajar
yang biasa dilakukan guru dengan cara integrasi. Di sekolah dikembangkan dengan
upaya pengkondisian atau perencanaan sejak awal tahun pelajaran, dan dimasukkan
ke Kalender Akademik dan yang dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya
sekolah sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku
yang menunjukkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Di masyarakat
dikembangkan melalui kegiatan ekstra kurikuler dengan melakukan kunjungan ke
tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian
masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial.

Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu pada
indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui pengamatan guru
ketika seorang peserta didik melakukan suatu tindakan di sekolah, model anecdotal
record (catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan
dengan nilai yang dikembangkan), maupun memberikan tugas yang berisikan suatu
persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menunjukkan nilai yang dimilikinya.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru
dapat memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam
pernyataan kualitatif sebagai berikut ini.
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-
tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

Halaman 53
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan


adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator
tetapi belum konsisten)
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai
tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten)
MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan
perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten)

3.3.5 Pengaturan Baban Belajar

Beban belajar di SMP Negeri 2 Cihampelas diatur dengan menggunakan sistem


paket, yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya
diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah
ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku. Beban
belajar setiap mata pelajaran pada sistem paket di atas dinyatakan dalam satuan
Jam Pelajaran.

Beban belajar dirumuskan dalam satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta
didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. dalam sistem paket untuk
SMP/MTS waktu untuk kegiatan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur bagi peserta didik maksimum 50 % dari waktu kegiatan tatap muka dari
mata pelajaran yang bersangkutan. Semua ini dimaksudkan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.
Adapun beban belajar kegiatan pembelajaran di SMP Negeri 2 Cihampelas adalah
sebagai berikut :

Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi
antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam
pembelajaran pada masing-masing satuan pendidikan ditetapkan sebagai berikut:

a. Satu jam pelajaran tatap muka di SMP Negeri 2 Cihampelas berlangsung


selama 40 menit.

Halaman 54
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

b. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu di SMP Negeri 2 Cihampelas
adalah 32 s.d. 48 jam pembelajaran.

Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan untuk setiap satuan pendidikan adalah
sebagaimana tertera pada Tabel 3.9 :

Tabel 3.9
Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan untuk setiap Satuan Pendidikan
Satu jam
Minggu Jumlah
pem-
Jumlah jam efektif Waktu jam per
Satuan belajaran
Kelas pembelajaran per pembelajaran tahun
Pendidikan tatap
per minggu tahun per tahun (@ 60
muka
ajaran menit
(menit)
1520 jam
VII 40 40 38 pembelajaran 1013
SMP (60800 menit)
Negeri 2 1368 jam
Cihampelas VIII 40 36 38 pembelajaran 912
(54720 menit)
1368 jam
IX 40 36 38 pembelajaran 912
(54720 menit)
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai
standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh
pendidik.

Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa


pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk
mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.

Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi
peserta didik di SMP Negeri 2 Cihampelas maksimum 50% dari jumlah waktu kegiatan
tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.

Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket adalah tiga


tahun untuk SMP Negeri 2 Cihampelas

Halaman 55
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

3.3.6 Ketuntasan Belajar


Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi
dasar berkisar antara 0 – 100 %. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing
indikator 75 %. Satuan pendidikan harus menentukan kriteria ketuntasan minimal
dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta
kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Satuan
pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus
untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
SMP Negeri 2 Cihampelas menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan
Mempertimbangkan tingkat kemampuan pendukung rata-rata peserta didik,
kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran. Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran yang
diberikan disajikan pada tabel 3.10

Tabel 3.10
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Mata Pelajaran
SMP Negeri 2 Cihampelas
Tahun Pelajaran 2017/2018
Kurikulum 2006
Kriteria Ketuntasan
Komponen Belajar
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama - - 75
2. Pendidikan
- - 75
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia - - 75
4. Bahasa Inggris - - 72
5. Matematika - - 70
6. Ilmu Pengetahuan Alam - - 70
7. Ilmu Pengetahuan Sosial - - 74
8. Seni Budaya - - 75
9. Pendidikan Jasmani,
- - 75
Olahraga dan Kesehatan
10. Teknologi Informasi dan
- - 74
Komunikasi

Halaman 56
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

Kriteria Ketuntasan
Komponen Belajar
VII VIII IX
B. Muatan Lokal
1. Bahasa Sunda - - 75
2. Pendidikan Lingkungan Hidup - - 75
3. Tata Busana - - 75

Tabel 3.11
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Mata Pelajaran
SMP Negeri 2 Cihampelas
Tahun Pelajaran 2017/2018
Kurikulum 2013

Kriteria Ketuntasan
Komponen Belajar
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi
70 70 -
Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan
70 70 -
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 70 70 -
4. Matematika 70 70 -
5. Ilmu Pengetahuan Alam 70 70 -
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 70 70 -
7. Bahasa Inggris 70 70 -
B. Mata Pelajaran Kelompok B 70 70 -
8. Seni Budaya 70 70 -
9. Pendidikan Jasmani,
70 70 -
Olahraga dan Kesehatan
10. Prakarya 70 70 -

B. Muatan Lokal
11. Bahasa Sunda 70 70 -

Siswa yang tidak mencapai nilai kritetia ketuntusan minimum (KKM) dinyatakan tidak
tuntas dan harus melaksanakan remedial hingga mencapai nilaik KKM yang ditetapkan,
sedangkan bagi siswa yang telah melampaui nilai ketuntusan minimum (KKM) maka siswa
boleh mendapatkan pengayaan.

Halaman 57
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

3.3.6.1 Pelaksanaan Pembelajaran Remidial


Pembelajaran remedial pada hakekatnya adalah pemberian bantuan bagi
peserta didik yang mengalami kesulitan atau kelambatan belajar. Sehubungan
dengan itu, langkah-langkah yang perlu dikerjakan dalam pemberian
pembelajaran remedial meliputi dua langkah pokok, yaitu pertama
mendiagnosis kesulitan belajar, dan kedua memberikan perlakuan (treatmen)
pembelajaran remedial.

a. Diagnosis Kesulitan Belajar


1) Tujuan
Diagnosis kesulitan belajar dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
kesulitan belajar peserta didik. Kesulitan belajar dapat dibedakan
menjadi kesulitan ringan, sedang dan berat.

a) Kesulitan belajar ringan.


Kesulitan belajar ringan biasanya dijumpai pada peserta didik yang
kurang perhatian di saat mengikuti pelajaran.

b) Kesulitan belajar sedang.


Kesulitan belajar sedang dijumpai pada peserta didik yang
mengalami gangguan belajar yang berasal dari luar diri peserta
didik, misalnya faktor keluarga, lingkungan tempat tinggal,
pergaulan, dsb.

c) Kesulitan belajar berat.


Kesulitan belajar berat dijumpai pada peserta didik yang
mengalami ketunaan pada diri mereka, misalnya tuna rungu,tuna
netra, tuna daksa, tuna fisik, dsb.
2) Teknik
Teknik yang dapat digunakan untuk mendiagnosis kesulitan belajar
antara lain : tes prasyarat (prasyarat pengetahuan, prasyarat
keterampilan), tes diagnostic, wawancara, pengamatan, dsb.

a) Tes prasyarat.

Halaman 58
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

Tes prasyarat adalah tes yang digunakan untuk mengetahui


apakah prasyarat yang diperlukan untuk mencapai penguasaan
kompetensi tertentu terpenuhi atau belum. Prasyarat ini
meliputi prasyarat pengetahuan dan prasyarat keterampilan.

b) Tes diagnostik.
Tes diagnostik digunakan untuk mengetahui kesulitan peserta didik
dalam menguasai kompetensi tertentu. Misalnya dalam
memepelajari operasi bilangan, apakah peserta didik mengalami
kesulitan pada kompetensi penambahan, pengurangan, pembagian,
atau perkalian.

c) Wawancara.
Wawancara dilakukan dengan mengadakan interaksi lisan
dengan peserta didik untuk menggali lebih dalam mengenai
kesulitan belajar yang dijumpai peserta didik.

d) Pengamatan (observasi).
Pengamatan dilakukan dengan jalan melihat secara cermat
perilaku belajar peserta didik. Dari pengamatan tersebut
diharapkan dapat diketahui jenis maupun penyebab kesulitan
belajar peserta didik.

b. Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Remedial


Setelah diketahui kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik, langkah
berikutnya adalah memberikan perlakuan berupa pemberian pembelajaran
remedial. Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial antara lain :
1) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda. Pembelajaran ulang dapat disampaikan dengan cara
penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan
tes/pertanyaan. Pembelajaran ulang dilakukan bilamana sebagian
besar atau semua peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar
atau mengalami kesulitan belajar. Pendidik perlu memrikan

Halaman 59
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

penjelasan kembali dengan menggunakan metode ada/atau media yang


lebih tepat.
2) Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan
perorangan. Dalam hal pembelajaran klasikal peserta didik
mengalami kesulitan, maka perlu dipilih alternatip tindak lanjut
lanjut berupa pemberian bimbingan secara individual. Pemberian
bimbingan perorangan merupakan implikasi peran pendidik sebagai
tutor. Sistem tutorial dilaksanakan bilamana terdapat satu atau
beberapa peserta didik yang belum berhasil mencapai ketuntasan.
3) Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus. Dalam rangka
menerapkan prinsip perulangan, maka tugas tugas latihan perlu
diperbanyak agar peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam
mengerjakan tes akhir. Peserta didik perlu perludiberi latihan
intensip (drill) untuk membantu menguasai kompetensi yang
ditetapkan.
4) Pemanfaatan tutor sebaya.
Tutor sebaya adalah teman sekelas yang memiliki kecepatan
belajar lebih. Mereka perlu dimanfaatkan untuk memberikan
tutorial kepada rekannya yang mengalami kelambatan belajar.
Dengan teman sebaya diharapkan peserta didik yang mengalami
kesulitan belajar akan lebih terbuka dan akrab.
Hasil belajar yang menunjukan tingkat pencapaian kompetensi
melalui penilaian diperoleh dari penilaian proses dan penilaian
hasil. Penilaian proses diperoleh melalui nilai harian dalam bentuk
tes, kinerja, observasi dan lain-lain. Sedangkan penilaian hasil
diperoleh melalui ujian tengah semester dan ujian akhir semester.
Jika siswa tidak lulus karena penilaian hasil maka sebaiknya hanya
mengulang tes tersebut dengan pembelajaran ulang jika
diperlukan. Namun apabila ketidaklulusan akibat penilaian proses yang
tidak diikuti (misalnya kinerja praktik, diskusi / presentasi
kelompok) maka sebaiknya siswa mengulang semua proses yang harus
diikuti.

Halaman 60
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

c. Waktu Pelaksanaan Pembelajaran Remedial


Terdapat beberapa alternatip berkenaan dengan waktu atau kapan
pelaksanaan pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial dapat
diberikan setelah siswa mempelajari KD tertentu. Namun karena dalam
setiap SK terdapat beberapa KD, maka terlalu sulit bagi pendidik untuk
melaksanakan pembelajaran remedial setiap selesai mempelajari KD
tertentu. Mengingat indicator keberhasilan belajar peserta didik adalah
ketuntasan dalam mencapai SK yang terdiri dari beberapa KD, maka
maka pembelajaran remedial sebaiknya diberikan setelah peserta didik
menempuh tes SK yang terdiri dari beberapa KD. Hal ini didasarkan atas
pertimbangan bahwa SK merupakan satu kebulatan kemampuan yang terdiri
dari beberapa KD. Mereka yang belum mencapai pengasaan SK tertentu
perlu mengikuti program pembelajaran remedial.

d. Tes Ulang
Tes ulang diberikan kepada peserta didik yang telah mengikuti program
pembelajaran remedial agar dapat diketahui apakah peserta didik telah
mencapai ketuntasan dalam penguasaan SK.

3.3.6.2 Pelaksanaan Pengayaan


a. Program pengayaan adalah program pembelajaran yang diberikan kepada
peserta didik yang belajar lebih cepat.
b. Pengayaan dilakukan terhadap peserta didik yang telah mencapai
ketuntasan belajar ketika sebagian besar peserta didik yang lain belum
tuntas.
c. Pengayaan dilakukan dapat berbentuk tugas-tugas individual yang
bertujuan untuk mengoptimalkan pencapaian belajar siswa.
d. Pengayaan dapat dilaksanakan pada jam efektif maupun di luar jam efektif.
e. Hasil penilaian kegiatan pengayaan tidak dapat menambah nilai peserta
didik pada mata pelajaran yang bersangkutan.

Halaman 61
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

3.3.6.3 Penilaian Hasil Belajar


Standar penilaian pendidikan terdiri atas penilaian hasil belajar oleh
pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan penilaian hasil
belajar oleh pemerintah.
a. Penilaian Hasil Belajar Tingkat Kelas
Penilaian hasil belajar tingkat kelas adalah penilaian yang dilakukan oleh
guru atau pendidik secara langsung. Penilaian hasil belajar pada
hakikatnya merupakan suatu kegiatan untuk mengukur perubahan
perilaku yang telah terjadi pada diri peserta didik. Standar nasional
pendidikan mengungkapkan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik
dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan,
dan perbaikan hasil dalam bentuk penilaian harian, penilaian tengah
semester, dan penilaian kenaikan kelas.
i) Penilaian Harian
Penilaian harian atau sering disebut juga ulangan harian dilakukan
setiap selesai proses pembelajaran dalam kompetensi dasar tertentu.
Penilaian harian ini terdiri dari seperangkat soal yang dijawab para
peserta didik dan tugas-tugas terstruktur yang berkaitan dengan
konsep dan kompetensi asar yang sedang dibahas.
Penilaian harian minimal dilakukan tiga kali dalam setiap
semesternya. Penilaian harian ini terutama ditujukan untuk
memperbaiki modul dan program pembelajaran (RPP), tetapi tidak
menutup kemungkinan digunakan untuk tujuan-tujuan lain, misalnya
sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan nilai bagi para
peserta didik.

ii) Penilaian Tengah Semester


Penilaian tengah semester atau sering disebut ujian tengah semester
(UTS) dilakukan setelah pembelajaran mencapai beberapa standar
kompetensi tertentu (lebih kurang 50 % standar kompetensi pada
semester tersebut). UTS terdiri dari seperangkat soal yang harus
dijawab para peserta didik memengenai materi standar dan

Halaman 62
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

kompertensi dasar yang telah dibahas dalam setengah semester


pertama. UTS dilakukan satu kali dalam setiap semester, namun
ada juga guru yang tidak melaksanakannya, mereka menganggap
cukup dengan penilaian harian atau tugas.
UTS merupakan penilaian subsumatif, ditujukan untuk menentukan
keberhasilan peserta didik yang diwujudkan dalam nilai, termasuk
untuk bahan pertimbangan kenaikan kelas.

iii) Penilaian Akhir Semester


Penilaian akhir semester atau ujian akhir semester (UAS) sering
disebut juga penilaian umum, dengan bahan yang diujikan sebagai
berikut.
a) Penilaian akhir semester pertama soalnya diambil dari materi
materi standar, standar kompetensi, dan kompetensi dasar
semester pertama.
b) Penilaian akhir semester kedua soalnya merupakan gabungan dari
materi standar, standar kompetensi, dan kompetensi dasar
semester pertama dan kedua, dengan penekanan pada materi
standar, standar kompetensi, dan kompetensi dasar semester
kedua. UAS dilaksanakan secara bersama untuk kelas paralel,
dan untuk menghemat tenaga dan biaya, pengembangan soal
bias dilakukan oleh bank soal, dan bisa digunakan secara
berulang-ulang selama soal tersebut masih layak dipergunakan.
iv) Penilaian Kenaikan Kelas
Penilaian kenaikan kelas atau ujian kenaikan kelas dilakukan pada
akhir semester genap. Penialaian kelas sama dengan ujian akhir
semester genap, dengan materi standar, standar kompetensi, dan
kompetensi dasar yang diujikan merupakan gabungan dari materi
standar, standar kompetensi dan kompetensi dasar semester ganjil
dan genap, dengan penekanan pada materi standar, standar
kompetensi, dan kompetensi dasar semester genap.

Halaman 63
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

Penilaian kenaikan kelas dilakukan menentukan peserta didik yang


berhak pindah atau naik kelas yang berada diatasnya (misalnya
dari kelas sepuluh ke kelas sebelas, dan dari kelas sebelas ke kelas
dua belas). Sedangkan penilaian kenaikan kelas yang dilakukan
pada semester genap terakhir merupakan penilaian untuk
menentukan kelulusan. Penilaian ini sering juga disebut dengan
evaluasi akhir tahun pada setiap tahun, atau evaluasi belajar tahap
akhir (EBTA) pada akhir satuan pendidikan.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang mencakup penilaian
penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir
sesemester, dan penilaian kenaikan kelas sebagaimana diuraikan di
atas harus dilakukan secara menyeluruh, mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik secara
proporsional.

b. Penilaian Hasil Belajar Tingkat Sekolah


Penilaian hasil belajar tingkat sekolah atau satuan pendidikan bertujuan
menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata
pelajaran. Penilaian hasil belajar tingkat sekolah atau satuan pendidikan
identik dengan Ujian Berbasis Sekolah (UBS), yang juga disebut EBTA.
Pelaksanaan penilaian ini dapat dilakukan pada setiap akhir jenjang
sekolah untuk mendapatkan gambaran secara utuh dan menyeluruh
mengenai ketuntasan belajar peserta didik dalam satuan waktu tertentu
dan keberhasilan sekolah secara keseluruhan. Hasil UBS dapat juga
digunakan untuk sertifikasi, menilai kinerja, dan menentukan hasil
belajar yang dicantumkan dalam Surat Tanda Tamat Belajar.
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan pada akhir
program pendidikan. Bahan-bahan yang diujikan meliputi seluruh materi
standar, standar kompetensi, dan kompetensi dasar yang telah
diberikan, dengan penekanan pada bahan-bahan yang diberikan pada
kelas tinggi. Hasil penilaian ini terutama digunakan untuk mentukan

Halaman 64
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

kelulusan bagi setiap peserta didik, dan layak tidaknya untuk melanjutkan
pendidikan pada tingkat di atasnya.
c. Penilaian Hasil Belajar Tingkat Nasional
Penilaian hasil belajar tingkat nasional dilakukan oleh pemerintah untuk
menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata
pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi, dan dilakukan dalam bentuk ujian nasional. Ujian
nasional dilakukan secara objektif, berkeadilan dan akuntabel, serta
diadakan sekurang-kurangnya satu kali dan sebanyak-banyaknya dua kali
dalam satu tahun pelajaran. Ujian nasional (UN) merupakan kebijakan
pemerintah mendalam bidang pendidikan untuk menentukan standar mutu
pendidikan.

3.3.7 Kenaikan Kelas Dan Kelulusan


A. Kenaikan Kelas.
Peserta didik dinyatakan naik kelas jika memenuhi syarat sebagai berikut :
a) Mencapai ketuntasan minimal pada semua indikator hasil belajar (HB),
kompetensi dasar (KD) dan standar kompetensi (SK) Pada semua mata
pelajaran.
b) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk kelompok mata
pelajaran selain kelompok mata pelajaran IPTEK;
c) Jika ketidakhadiran tanpa keterangan (alpa) dalam 1 tahun kurang dari 24
hari, ijin dalam 1 tahun kurang dari 48 hari.
B. Kelulusan.
Sesuai dengan ketentuan PP N0 19 tahun 2005 ps. 72 ayat 1 peserta didik
dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan
menengah setelah :
a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk
kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak mulia, kelompok
Kewarganegaraan dan Kepribadia, kelompok mata pelajaran Estetika ,
dan kelompok mata pelajaran Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan.

Halaman 65
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

c) Lulus Ujian Sekolah.

3.3.8 Pendidikan Kecakapan Hidup


Pendidikan kecakapan hidup mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan
akademik, dan kecakapan vokasional. Aplikasi pendidikan kecakapan hidup secara
umum terintegrasi pada semua mata pelajaran. Dapat diperoleh peserta didik dari
satuan pendidikan yang bersangkutan dan atau dari satuan pendidikan formal lain
dan/atau nonformal yang sudah memperoleh akreditasi. Pendidikan kecakapan hidup
adalah pendidikan yang memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan
intelektual dan kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri (penjelasan
pasal 26, ayat 3, UU No. 20 tahun 2003). Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh
melalui kegiatan instruksional, ekstrakurikuler, kegiatan organisasi siswa dan
kepemudaan, pemberdayaan perempuan, kursus , dan lain-lain. Pendidikan kecakapan
hidup yang secara nyata dilaksanakan melalui intrakurikuler dan ekstrakurikuler di SMP
Negeri 2 Cihampelas adalah :
1. Pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi dengan memanfaatkan
internet.
2. Pembelajaran seni dalam bentuk seni rupa, seni suara dan seni musik.
3. Pembelajaran kewirausahaan melalui pengelolaan KOPSIS (Koperasi Siswa).
4. Pendidikan agama dalam bentuk pengelolaan pesantren kilat, mentoring PAI, sholat
dhuha dan sholat wajib secara berjamah, hafalan juz amma, dan hafalan Hadits.

Pendidikan kecakapan hidup juga dilakukan hampir pada seluruh kegiatan


ekstrakurikuler (dalam bentuk manajemen organisasi dan Bela Negara yang dikemas
dalam satu kegiatan awal yaitu Latihan dasar Kepemimpinan Siswa)

3.3.9 Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal Dan Global


Setiap daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik
lingkungan, masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik
daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena kurikulum harus memuat
keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan
pengembangan daerah

Halaman 66
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

Penerapan pendidikan yang mengacu pada basis keunggulan lokal (daerah) yang
dilakukan di SMP Negri 2 Cihampelas adalah :
1. Pedidikan Bahasa Sunda sebagai salah satu
mata pelajaran yang dikembangkan untuk mempertahankan akar budaya di wilayah
Jawa Barat.
2. Pendidikan Seni dan Budaya yang
mengajarkan tentang budaya sunda seperti degung, dan karawitan, yang dipadukan
dengan perkembangan seni saat ini (kolaborasi). Kegiatan tersebut dilakukan baik
secara intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
3. Sebagimana menyikapi kondisi kelestarian
alam, maka pendidikan lingkungan hidup (PLH) merupakan bagian dari bentuk
pendidikan cinta lingkungan hidup yang diajarkan.

Pendidikan juga perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat


berbasis pengatahuan, dimana ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sangat berperan
sebagai penggerak utama perubahan.

Pendidikan harus terus menerus melakukan perubahan dan adaptasi terhadap


perkembangan iptek, sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan keadaaan, oleh
karena itu kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang
sangat penting dalam dinamika perkembangan global, dimana pasar bebas sangat
berpengaruh pada semua aspek kehidupan bangsa. Pergaulan antar bangsa yang
semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing, serta
mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

Aplikasi pendidikan berbasis global yang diterapkan di SMP Negeri 2 Cihampelas


diantaranya :
1. Pelaksanaan pembelajaran dikelas diarahkan pada
penggunaan teknologi informasi sebagai sarana penunjang kegiatan belajar
mengajar.

Halaman 67
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

2. Penyedian sarana teknologi informasi dan


komunikasi berupa intranet diberbagai ruang yang dapat diakses langsung oleh guru
dan siswa.
3. Pengembangan kemampuan bahasa inggris sebagai
bagian kebutuhan informasi global untuk para guru, pegawai tata usaha dan siswa,
dan menciptakan kultur budaya berkomunikasi dalam bahasa inggris dengan
mencanangkan satu hari berbahasa inggris (english day dan English Club).
4. Pengembangan kemampuan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan kewirausahaan, diantaranya :
a. Bimbingan karya ilmiah dan Pembinaan lomba-lomba iptek dan olimpiade
b. Pembinaan dan Pengembangan organisasi KIR
c. Partisipasi dalam O2SN
d. Pembinaan usaha /kewirausahaan melalui koperasi siswa (KOPSIS).
BAB IV
KALENDER AKADEMIK

Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan
mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan
adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama
satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, mingg efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Dalam penetapan kalender
akademik SMP Negeri 2 Cihampelas tentunya mengacu pada Permendiknas nomor 22
tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah,
Permendikbud nomor 68 tahun 2015 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum
sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah dan permendikbud nomor 21
tahun 2016 tentang standar isi kurikulum nasional.

4. 1 Alokasi Waktu

Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran


pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk


setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

Halaman 68
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap


minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak didakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus. Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur
dan kegiatan lainnya tertera pada tabel 4.1.

Tabel 4.1
Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan
No. Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
Digunakan untuk kegiatan
Minggu efektif Minimum 34 minggu dan pembelajaran efektif
1
belajar maksimum 38 minggu pada setiap satuan
pendidikan
Jeda tengah Satu minggu setiap
2 Maksimum 2 minggu
semester semester
Jeda antar
3 Maksimum 2 minggu Antara semester 1 dan 2
semester
Digunakan untuk
Libur akhir tahun penyiapan kegiatan dan
4 Maksimum 3 minggu
pelajaran administrasi akhir dan
awal tahun pelajaran
Daerah khusus yang
memerlukan libur
keagamaan lebih panjang
Hari libur dapat mengaturnya
5 2 – 4 minggu
keagamaan sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif
belajar dan waktu
pembelajaran efektif
Hari libur Disesuaikan dengan
6 Maksimum 2 minggu
umum/nasional Peraturan Pemerintah
7 Hari libur khusus Maksimum 1 minggu Untuk satuan pendidikan
sesuai dengan cirri

Halaman 69
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

No. Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


kekhususan masing-
masing
Digunakan untuk kegiatan
yang diprogramkan secara
khusus oleh
Kegiatan khusus sekolah/madrasah tanpa
8 Maksimum 3 minggu
sekolah/madrasah mengurangi jumlah
minggu efektif belajar
dan waktu pembelajaran
efektif

4. 2 Penetapan Kalender Pendidikan


1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada
bulan Juni tahun berikutnya
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan, Kepala Daerah Tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi
penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
3. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan har libur
serentak untuk satuan-satuan pendidikan.
4. Kalender untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing satuan
pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen
Standar isi dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah
daerah.

4. 3 Penetapan Kalender Pendidikan SMP Negeri 2 Cihampelas


Adapun Kalender Kalender pendidikan tahun pelajaran 2017/2018 yang telah
direncanakan SMP Negeri 2 Cihampelas adalah sebagai berikut :

A. Permulaan Tahun Pelajaran


Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Kegiatan awal tahun pelajaran
2017/2018 di SMP Negeri 2 Cihampelas dilaksanakan dengan kegiatan sebagai
berikut:

Halaman 70
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

a. Untuk kelas VII (tujuh), kegiatan awal tahun mulai tanggal 17 Juli 2017 sampai
dengan 19 Juli 2017 dilaksanakan dalam bentuk kegiatan pembinaan keimanan
dan ketakwaan, Pengenalan lingkungan sekolah, dan Kegiatan massa pengenalan
lingkungan sekolah (MPLS), kegiatan pembelajaran dimulai tanggal 21 Agustus
2016.
b. Untuk kelas VIII (delapan) dan kelas Sembilan (IX) kegiatan awal tahun mulai
tanggal 17 Juli 2017
.
B. Analisis Komponen Waktu Pelajaran
Minggu Efektif Belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Dalam perhitungan waktu efektif belajar pada setiap tingkat kelas memiliki waktu
yang berbeda, oleh karena itu SMP Negeri 2 Cihampelas memperhitungkan waktu
efektif belajar tahun 2017/2018 menjadi 3 (tiga) bagian sebagai berikut :

a. Jumlah Minggu dalam 1 (satu) tahun


Jumlah Minggu
Nama Keterangan
No ME
Bulan / Tahun MK ML
TM MTE
1 Juli 2017 4 2 2 0
2 Agustus 2017 5 0 4 1 Minggu Efektif
3 September 2017 4 0 3 1 Tatap Muka
4 Oktober 2017 4 0 4 0 Semester Ganjil
5 Nopember 2017 4 0 4 0 adalah 17 Minggu
6 Desember 2017 5 1 0 4
7 Januari 2018 5 1 3 0
8 Februari 2018 4 0 4 0 Minggu Efektif
9 Maret 2018 4 0 4 1 Tatap Muka
10 April 2018 5 0 3 1 Semester Ganjil
11 Mei 2018 4 1 2 2 adalah 16 Minggu
12 Juni 2018 4 2 0 2
Jumlah 0 0 0 0 33 Minggu
MK : Minggu Kalender
ML : Minggu Libur
TM : Tatap Muka
MTE : Minggu Tidak Efektif
ME : Minggu Efektif

b. Jumlah hari Libur dan Tidak efektif dalam 1 (satu) tahun

Halaman 71
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

Jml.
No Kegiatan Tanggal
Hari
1 MPLS 17-19 Juli 2017 3
2 Hari Pertama Masuk Sekolah Smt. 1 17 Juli 2017 1
Libur hari Proklamasi Kemerdekaan
3 17 Agustus 2017 1
RI
4 Libur hari raya Idul Adha 1438 H 1 September 2017 1
Prakiraan Penilaian Tengah
5 18 - 25 September 2017 6
Semester 1 (PTS)
6 Prakiraan Jeda Tengah Semester 1 26 -30 September 2017 5
Libur Maulid Nabi Muhamad SAW 1 Desember 2017
7 1
1439 H
Perkiraan Penilai Akhir Semester 1 4 - Desember 2017
8 6
(PAS)
9 Remedial Test Semester Genap 1 - 13 Desember 2017 3
10 Pekan Olah Raga dan Seni 11 -14 Desember 2017 4
11 Pembagian Raport 16 Desember 2017 1
12 Libur Hari Raya Natal 25 desembe 2017 1
13 Libur Semester 1 18 – 31 Desember 2017 14
14 Libur Tahun Baru Masehi 1 Januari 2018 1
15 Hari pertama masuk sekolah 2 Januari 2018 1
16 Libur tahun baru Imlek 2569 16 Februari 2018 1
Prakiraan Penilaian Tengah
17 5 - 10 Maret 2018 6
Semester 2 (PTS)
18 Prakiraan Jeda Tengah Semester 2 12 - 17 Maret 2018 6
19 Libur hari raya Nyepi 18 Maret 2018 1
20 Libur wafat Isa Almasih 30 Maret 2018 1
21 Ujian Sekolah 9 – 14 April 2018 5
Libur Isro Mi'raj Nabi Muhammad 13 April 2018
22 1
SAW
23 Ujian Nasional 23 – 26 April 2018 4
24 Libur hari Buruh 1 Mei 2018 1
25 Libur Kenaikan Isa Al Masih 10 Mei 2018
26 Libur awal Ramadan 1438 H. 14 - 16 Mei 2018 3
Prakiraan Penilaian Akhir Tahun
27 21 – 26 Mei 2018 6
(PAT)
28 Libur hari raya Waisyak 29 Mei 2018 1
29 Libur Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2018
30 Titimangsa dan pembagian rapor 8 Juni 2018 1
31 Libur hari raya Idul Fitri 1438 H 11 -28 Juni 2018 12
32 Libur akhir tahun pelajaran 25 - 30Juni 2018 6

Halaman 72
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

C. Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2017/2018

Halaman 73
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

D. Kalender Kegiatan Akademik Tahun Pelajaran 2017/2018

Halaman 74
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

Halaman 75
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

BAB IV
PENUTUP

Telah diuraikan pada di bab awal, bahwa fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter
Bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring
pengaruh dari luar yang akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat
mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya pembentukan karakter sesuai dengan
budaya bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di sekolah melalui
serangkaian kegiatan belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun serangkaian
kegiatan pengembangan diri yang dilakukan di kelas dan luar sekolah. Pembiasaan-
pembiasaan (habituasi) dalam kehidupan, seperti; religious, jujur disiplin, toleran, kerja
keras, cinta damai, tanggungjawab, dan sebagainya. Perlu dimulai dari lingkup terkecil
seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai-nilai
tersebut tentunya perlu ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya dapat membentuk
pribadi karakter peserta didik yang selanjutnya merupakan pencerminan hidup suatu
bangsa yang besar.
Kurikukulum SMP Negeri 2 Cihampelas ini merupakan pedoman bagi segenap
komponen sekolah dalam pembentukan budaya sekolah (school culture) dapat dilakukan
oleh sekolah melalui serangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan pembelajaran
yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan penilaian yang bersifat komprehensif.
Perencanaan di tingkat sekolah, seperti menetapkan visi, misi, tujuan, struktur
kurikulum, kalender pendidikan, dan penyusunan silabus. Keseluruhan perencanaan
sekolah akan dapat dihasilkan program yang lebih terarah yang tidak semata-mata
berupa penguatan ranah pengetahuan dan keterampilan melainkan juga sikap prilaku
yang akhirnya dapat membentuk akhlak mulia dan budi pekerti.
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bukan merupakan mata pelajaran yang
berdiri sendiri atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada upaya
penanaman nilai-nilai baik melalui mata pelajaran, program pengembangan diri maupun
budaya sekolah. Peta nilai dan idikator yang disajikan dalam kurikulum ini merupakan
penyebaran nilai yang dapat diajarkan melalui berabagai mata pelajaran sesuai dengan
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam standar isi. Begitu pula
melalui program pengembangan diri, seperti kegiatan rutin sekolah, kegiatan spontan,

Halaman 76
KURIKULUM SMPN 2 CIHAMPELAS

keteladanan, pengkondisian. Perencanaan pengembangan Pendidikan Budaya dan


Karakter Bangsa ini perlu dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di sekolah yang
secara bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke dalam kurikulum
sekolah yang selanjutnya diharapkan menghasilkan budaya sekolah.
Demikianlah, kurikulum SMP Negeri 2 Cihampelas ini disusun untuk dipergunakan
sebagai acuan dalam kegiatan pendidikan terutama dalam pembentukan Pendidikan
Budaya dan Karakter Bangsa dengan harapan akan terwujudnya siswa yang berakhlak
mulia, berilmu, berketerampilan dan berbudaya serta berkarakter bangsa sehingga tidak
tercabut dari akar induknya sebagai Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar.
Harapan kami, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari
semua pihak pemerhati, pelaksana pendidikan untuk kesempurnaan yang pada akhirnya
dapat memberikan pencerahan pelaksanaan Kurikulum di SMP Negeri 2 Cihampelas.

Semoga Allah SWT, dapat memberikan kemudahan kepada kita untuk dapat
terus mengembangkan dan menyempurnakan Kurikulum SMP Negeri 2 Cihampelas.

Amin.

Halaman 77

Anda mungkin juga menyukai