BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Rasional
Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Undang-Undang Dasar 1945
mengamanatkan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang diatur
dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Sebagai bagian dari Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan menengah kejuruan SMK
NURUL ISLAM merupakan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang
mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik untuk dapat bekerja dalam
bidang tertentu, kemampuan beradaptasi di lingkungan kerja, melihat peluang kerja,
dan mengembangkan diri untuk memenuhi tuntutan kebutuhan pembangunan di era 4.0.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas pulau besar dan kecil.
Keragaman dalam berbagai hal menjadi karakteristik dan keunikan Indonesia.
Keragaman dan keunikan dari segi geografis, potensi sumber daya, ketersediaan sarana
dan prasarana, latar belakang dan kondisi sosial budaya, dan berbagai keragaman
lainnya yang terdapat di setiap daerah. Keragaman tersebut selanjutnya melahirkan
pula tingkatan kebutuhan dan tantangan pengembangan yang berbeda antar daerah
dalam rangka meningkatkan mutu dan mencerdaskan kehidupan masyarakat di setiap
daerah. Terkait dengan pembangunan pendidikan, masing-masing daerah memerlukan
pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah. Begitu pula halnya dengan
kurikulum sebagai jantungnya pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan
secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, dan peserta didik.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh tiap
satuan pendidikan yang berfungsi sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, daerah,1 dan satuan
pendidikan serta sesuai dengan kondisi, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Selain
itu kurikulum SMK NURUL ISLAM disusun dengan memperhatikan tahap
a. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan
tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan
2
yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
b. Tantangan Eksternal
Tantangan yang bersifat eksternal SMK NURUL ISLAM depan di abad ke 21
yaitu antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan
masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri
kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus
globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan
tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di
World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN)
Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area
(AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia,
pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang
pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International
Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student
Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak
Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS
dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di
TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia. (Permendikbud RI Nomor
70 Tahun 2013).
Selain itu tantangan kompetensi masa depan pendidikan kita dihadapkan pada
upaya memenuhi kompetensi tuntutan di era global yaitu: kemampuan berkomunikasi;
kemampuan berpikir jernih dan kritis; kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
3
permasalahan; kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab; kemampuan
mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda; kemampuan
hidup dalam masyarakat yang mengglobal; memiliki minat luas dalam kehidupan;
dapatmenjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan.
Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas
kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan
masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional, dan global di masa depan. Aneka
kemajuan dan perubahan itu melahirkan tantangan internal dan eksternal pada
bidang pendidikan. Oleh karena itu, implementasi kurikulum 2013 merupakan
langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan masyarakat Indonesia
masa depan.
Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip
utama. Pertama, standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua,
standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti
yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus berkontribusi
terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima,
semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan
kompetensi lulusan, isi, proses, pembelajaran, dan penilaian.
Kompetensi untuk Kurikulum 2013 di rancang sebagai berikut.
1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk
Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar
(KD) mata pelajaran.
2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kataegorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitif dan
psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah,
kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki
seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang
diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif.
3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik
untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMK/MAK.
4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah
diutamakan pada ranah sikap dan intelektual (kognitif tingkat tinggi)
5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) kompetens
6
Dasar yaitu seua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai
kompetensi dalam Kompetensi Inti.
6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
hal-hal tersebut kurikulum yang diterapkan oleh SMK NURUL ISLAM senantiasa
memperhatikan 3 hal mendasar, yaitu: (1) kegiatan pembelajaran yang dilakukan harus
menanamkan tata nilai yang kuat dan jelas sebagai landasan pembentukan karakteristik
dan budaya bangsa yang luhur, (2) kegiatan pembelajaran juga harus memberikan
sesuatu yang bermakna, baik yang ideal maupun pragmatis sesuai dengan kebutuhan
peserta didik, dan (3) kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan harus memberikan arah
yang terencana bagi kepentingan bersama peserta didik, keluarga, masyarakat, bangsa
dan negara.
SMK NURUL ISLAM berupaya mewujudkan diri sebagai sekolah unggul
dan berkualitas yang bukan hanya sebagai tempat kegiatan pembelajaran tetapi juga
laboratorium bagi kehidupan nyata siswa di tengah deras perubahan globalisasi dan
tantangan jaman yang sangat dinamis. SMK NURUL ISLAM mengupayakan
bahwa sekolah merupakan cermin yang memberikan gambaran nyata tentang
kompetitifnya persaingan dalam dunia kerja yang nyata sehingga sekolah bukan hanya
mengajarkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan
tetapi juga sikap mental yang mewujud dalam karakter yang kuat dan tangguh. Hal ini
tertuang dalam motto sekolah “ edukatif, kreatif dan innovatif “ yang bukan hanya
dalam kalimat dan slogan penyemangat saja, tetapi menjadi rel dalam mewujudkan
lulusan yang berkualitas
Acuan mutu yang digunakan untuk pencapaian mutu pendidikan pada SMK
NURUL ISLAM adalah Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan sistem manajemen
mutu berstandar internasional ISO 9001:2015. Standar nasional pendidikan adalah
standar yang dibuat oleh pemerintah sedangkan standar manajemen ISO 9001:2015
mengacu pada klausul-klausul manajemen mutu berstandar internasional. SNP dipenuhi
secara sistematis dan bertahap. Delapan standar nasional pendidikan, meliputi: (1)
standar isi, (2) standar proses, (3) standar kompetensi lulusan, (4) standar kompetensi
pendidik dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar
pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian. Kedelapan SNP
tersebut memiliki keterkaitan yang erat antara satu dengan lainnya dan sebagian besar
menjadi prayarat bagi pemenuhan standar yang lainnya. Dalam kerangka sistem,
komponen input sistem pemenuhan SNP adalah standar kompetensi 8pendidik dan
tenaga kependidikan (PTK), standar pengelolaan, standar sarana dan prasarana, dan
standar pembiayaan. Bagian yang termasuk pada komponen proses adalah standar isi,
standar proses, dan standar evaluasi, sedangkan bagian yang termasuk pada komponen
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
KTSP 2013 SMK NURUL ISLAM 2019
tiap kegiatan yang dilaksanakan selalu melalui perencanaan program yang matang,
pelaksanaan rencana kerja yang maksimal, dengan supervisi, pengawasan dan evaluasi
yang prima yang didukung dengan sistem informasi manajemen yang handal.
Uraian di atas akan seperti teori saja jika tidak diimplementasikan dalam kegiatan
pembelajaran nyata yang berkualitas, tentunya dibutuhkan keistiqomahan dari segenap
warga sekolah untuk bersungguh-sungguh berjuang mewujudkan generasi emas yang
paripurna dan tangguh menghadapi tantangan jaman yang semakin berat dengan
perubahan yang sangat cepat. Jadi, mungkinkah SMK NURUL ISLAM, sekolah
tercinta ini mewujud sebagai sekolah ideal.
hasil lulusan (output). Dimana SMK NURUL ISLAM bekerja sama dengan dunia
industri untuk menyalurkan lulusan terbaiknya.
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.(UUNomor
20 Tahun 2003 Bab X Pasal 36 Butir 2)
Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah
dibawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen Agama
Kabupaten / Kota untuk pendidikan dasar dan propinsi untuk pendidikan menengah. (UU
Nomor 20 Tahun 2003 Bab X. Pasal 38 ayat 2)
Kurikulum tingkat satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan peserta
didik. Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan
kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum
dan standar kompetensi lulusan, penjelasan ini sesuai dengan pasal 17 ayat 1 dan 2, Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005.
Kurikulum 2013 revisi adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.(PP 19/2005 Bab I Pasal 1 butir
15)Berdasarkan aturan tersebut, maka:kurikulum disusun oleh satuan pendidikan Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan mengamanatkan tersusunnya kurikulum tingkat satuan pendidikanjenjang
pendidikan dasar dan menengah, mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan,
serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BNSP).
Berdasarkan Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan dan Panduan yang dikeluarkan
BNSP,setiap satuan pendidikan dalam hal ini SMK NURUL ISLAM harus dapat
menyiapkan kurikulum yang akan digunakan sebagai kurikulum operasional.
Menurut UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 Butir 19, menyatakan bahwa:
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum, pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.(UUNomor
12
20 Tahun 2003 Bab X Pasal 36Butir 2)
Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah
dibawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen Agama
Kabupaten / Kota untuk pendidikan dasar dan propinsi untuk pendidikan menengah. (UU
Nomor 20 Tahun 2003 Bab X. Pasal 38 ayat 2)
Kurikulum tingkat satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan satuan
pendidikan,potensi/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan peserta
didik. Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan
kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum
dan standar kompetensi lulusan, penjelasan ini sesuai dengan pasal 17 ayat 1 dan 2, Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005.
Kurikulum 2013 revisi adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.(PP 19/2005 Bab I Pasal 1 butir 15)
Berdasarkan aturan tersebut, maka:
1) Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan SMK NURUL ISLAM
kurikulumdimaksudkan untuk memungkinkan adanya penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada.
2) SMK NURUL ISLAM perlu mencermati dan memperhatikan berbagai
kepentingan dalam kerangka pengembangan kurikulum yang relevan bagi
permasalahan saat ini dan masa datang.
3) SMK NURUL ISLAM harus bersifat baku tetapi tetap fleksibel, karena itu
secara periodik harus tetap divalidasi sesuai kebutuhan pada jamannya.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan tersusunnya kurikulum tingkat satuan
pendidikanjenjang pendidikan dasar dan menengah, mengacu pada Standar Isi dan Standar
Kompetensi Lulusan, serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BNSP).
Berdasarkan Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan dan Panduan yang
dikeluarkan BNSP, setiap satuan pendidikan dalam hal ini SMK NURUL ISLAM harus
dapat menyiapkan kurikulum yang akan digunakan sebagai kurikulum operasional.
Menurut UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 Butir 19, menyatakan bahwa:
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
13
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum, pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
KTSP 2013 SMK NURUL ISLAM 2019
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.(UUNomor
20 Tahun 2003 Bab X Pasal 36 Butir 2)
Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah
dibawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen Agama
Kabupaten / Kota untuk pendidikan dasar dan propinsi untuk pendidikan menengah. (UU
Nomor 20 Tahun 2003 Bab X. Pasal 38 ayat 2)
Kurikulum tingkat satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan peserta
didik. Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan
kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum
dan standar kompetensi lulusan, penjelasan ini sesuai dengan pasal 17 ayat 1 dan 2, Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005.
Kurikulum 2013 revisi adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.(PP 19/2005 Bab I Pasal 1 butir 15)
Berdasarkan aturan tersebut, maka:
1) Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan SMK NURUL ISLAM dan komite
sekolah.
2) Kurikulum SMK NURUL ISLAM dimaksudkan untuk memungkinkan adanya
penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada.
3) SMK NURUL ISLAM perlu mencermati dan memperhatikan berbagai
kepentingan dalam kerangka pengembangan kurikulum yang relevan bagi
permasalahan saat ini dan masa datang.
4) SMK NURUL ISLAM harus bersifat baku tetapi tetap fleksibel, karena itu
secara periodik harus tetap divalidasi sesuai kebutuhan pada jamannya.
C. LANDASAN KURIKULUM
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan ketentuan yuridis yang mewajibkan
adanya pengembangan kurikulum baru, landasan filosofis, landasan Sosiologis, Landasan
Psikopedagogis, dan landasan Teoritis. Landasan yuridis merupakan ketentuan hukum yang
dijadikan dasar untuk pengembangan kurikulum dan yang mengharuskan adanya
14
pengembangan kurikulum baru. Landasan filosofis adalah landasan yang mengarahkan
kurikulum kepada manusia apa yang akan dihasilkan kurikulum. Landasan Sosiologis
adalah landasan yang memberikan rancangan dan proses pendidikan yang termaktub dalam
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
KTSP 2013 SMK NURUL ISLAM 2019
2. Landasan Sosiologis
Momentum pertumbuhan ekonomi ini harus terus dijaga dan ditingkatkan.
Generasi muda berjiwa wirausaha yang tangguh, kreatif, ulet, jujur dan mandiri, sangat
diperlukan untuk memantapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan. Generasi
seperti ini seharusnya tidak muncul karena hasil seleksi alam, namun karena hasil
gemblengan pada tiap jenjang satuan pendidikan dengan kurikulum sebagai pengarahnya.
Sebagai negara bangsa yang besar dari segi geografis, suku bangsa, potensi
16 lain, sekecil
ekonomi dan beragamnya kemajuan pembangunan dari satu daerah ke daerah
apapun ancaman disintegrasi bangsa masih tetap ada. Maka, kurikulum harus mampu
membentuk manusia Indonesia yang mampu menyeimbangkan kebutuhan individu dan
masyarakat untuk memajukan jati diri sebagai bagian dari bangsa Indonesia dan kebutuhan
untuk berintegrasi sebagai satu identitas bangsa Indonesia.
Dewasa ini, kecenderungan menyelesaikan persoalan dengan kekerasan dan kasus
pemaksaan kehendak sering muncul di Indonesia. Kecenderungan ini juga menimpa
generasi muda, misalnya pada kasus-kasus perkelahian masal. Walaupun belum ada kajian
ilmiah bahwa kekerasan tersebut berhulu dari kurikulum, namun beberapa ahli pendidikan
dan tokoh masyarakat menyatakan bahwa salah satu akar masalahnya adalah implementasi
kurikulum yang terlalu menekankan aspek kognitif dan keterkungkungan peserta didik di
ruang belajarnya dengan kegiatan yang kurang menantang peserta didik. Oleh karena itu,
kurikulum perlu direorientasi dan direorganisasi terhadap beban belajar dan kegiatan
pembelajaran yang dapat menjawab kebutuhan ini.
Berbagai elemen masyarakat telah memberikan kritikan, komentar dan saran
berkaitan dengan beban belajar siswa, khususnya siswa sekolah dasar. Beban belajar ini
bahkan secara kasatmata terwujud pada beratnya beban buku yang harus dibawa ke sekolah.
Beban belajar ini salah satunya berhulu dari banyaknya mata pelajaran yang ada di tingkat
sekolah dasar. Maka, kurikulum pada tingkat sekolah dasar perlu diarahkan kepada
peningkatan 3 (tiga) kemampuan dasar, yakni baca, tulis, hitung dan pembentukan karakter.
Berbagai kasus yang berkaitan dengan penyalahgunaan wewenang, manipulasi,
termasuk masih adanya kecurangan di dalam Ujian Nasional menunjukkan mendesaknya
upaya menumbuhkan budaya jujur dan antikorupsi melalui kegiatan pembelajaran di dalam
satuan pendidikan. Maka, kurikulum harus mampu memandu upaya karakterisasi nilai-nilai
kejujuran pada peserta didik.
Pada saat ini, upaya pemenuhan kebutuhan manusia telah secara nyata
mempengaruhi secara negatif lingkungan alam. Pencemaran, semakin berkurangnya sumber
air bersih, adanya potensi rawan pangan pada berbagai belahan dunia dan pemanasan global
merupakan tantangan yang harus dihadapi generasi muda di masa kini dan di masa yang
akan datang. Kurikulum seharusnya juga diarahkan untuk membangun kesadaran dan
kepedulian generasi muda terhadap lingkungan alam dan menumbuhkan kemampuan untuk
merumuskan pemecahan masalah secara kreatif berbagai kemajuan yang telah di capai,
mutu pendidikan Indonesia harus terus ditingkatkan. Hasil riset PISA (Program for
International Student Assessment), studi yang memfokuskan pada literasi bacaan,
17
matematika dan IPA menunjukkan peringkat Indonesia baru bisa menduduki 10 besar
terbawah dari 65 negara. Hasil riset TIMSS (Trends in International Mathematics and
Science Study) menunjukkan siswa Indonesia berada pada ranking amat rendah dalam
kemampuan (1) memahami informasi yag kompleks, (2) teori, analisis dan pemecahan
masalah, (3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah dan (4) melakukan
investigasi. Hasil-hasil ini menunjukkan perlu ada perubahan orientasi kurikulum, dengan
tidak membebani peserta didik dengan konten namun pada aspek kemampuan esensial yang
diperlukan semua warga negara untuk berperan serta dalam membangun negaranya pada
abad 21.
3. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi
pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks kehidupannya
sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif. Konsepsi ini menuntut
bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik sesuai
dengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan
konteks lingkungan dan jamannya. Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam
merancang kurikulum untuk jenjang pendidikan dasar khususnya SMK.
Oleh karena itu pendidikan di SMK yang selama ini sangat menonjolkan kurikulum
dan pembelajaran berbasis mata pelajaran, perlu dikembangkan menjadi kurikulum yang
bersifat tematik-terpadu. Konsep kurikulum tematik-terpadu mencerminkan pertimbangan
psikopedagogis anak usia sekolah yang sangat memerlukan penanganan kurikuler yang
sesuai dengan perkembangannya.
4. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar teori “pendidikan berdasarkan standar”
(standard based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi.
Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan standar
nasional sebagai kualitas minimal warga negara untuk suatu jenjang pendidikan. Standar
bukan kurikulum dan kurikulum dikembangkan agar peserta didik mampu mencapai
kualitas standar nasional atau di atasnya. Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai
Standar Kompetensi Lulusan. Standar Kompetensi Lulusan mencakup sikap, pengetahuan
dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan dikembangkan menjadi Standar Kompetensi
Lulusan Satuan Pendidikan yaitu SKL SMK/MAK. 18
5. Landasan Yuridis
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
2. Peraturan Pemerintah No 13 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas PP no 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP).
3. Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang KKNI.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61
Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan
Menengah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 tahun 2014 tentang
Kegiatan Ekstrakurikuler.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 tahun 2014 Ekstra
Kurikuler Wajib Pramuka.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Muatan Lokal Kurikulum 2013.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 tahun 2014 tentang
Bimbingan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
9. Permendikbud 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti sebagai dasar
pengembangan GLS.
10. Permendikbud 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan
Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
11. Permendikbud 34 tahun 2018 tentang SNP.
12. Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 06/D.D5/KK/2018 tentang Spektrum Keahlian
Pendidikan Menengah Kejuruan.
13. Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 07/D.D5/KK/2018 Tanggal 7 Juni 2018
19
tentang Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan(SMK)/Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK)
14. Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 464/D.D5/KR/2018 Tentang Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang
Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2), dan Kompetensi Keahlian (C3).
15. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 Tahun 2014 tentang Mata Pelajaran
Bahasa Daerah sebagai Muatan lokal wajib di Sekolah dan Madrasah.
16. Panduan penialian SMK oleh Direktorat Pembinaan SMK tahun. 2018
17. Pedoman PKL Peseta didik SMK, Direktorat PSMK tahun 2018
20
BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
23
BAB III
PROFIL LULUSAN DAN SKL KOMPETENSI KEAHLIAN
A. Profil Lulusan
Sesuai dengan struktur kurikulumnya, lulusan dari paket keahlian Teknik
Komputer dan Jaringan diharap dapat bekerja dan berwirausaha di berbagai bidang
komputer dan jaringan. Meskipun siswa akan banyak fokus di bidang jaringan komputer,
namun siswa juga dibekali pengetahuan-pengetahuan IT dasar di bidang yang lain seperti
pemrograman dan multimedia sehingga siswa lulusan TKJ mempunyai berbagai
kesempatan dan kemungkinan dalam mengembangkan passion yang mereka miliki.
Secara terperinci, lulusan TKJ akan mempunyai skill sebagai berikut:
1. Mampu membuat software menggunakan bahasa C++.
2. Mampu merakit, memperbaiki, hingga menginstalasi sistem operasi dan aplikasi
pada komputer.
3. Mempunyai pengetahuan dasar yang kuat di bidang jaringan komputer.
4. Mampu membangun jaringan telepon menggunakan teknologi PBX maupun VoIP.
5. Mampu membuat website mulai dari bahasa HTML, PHP, hingga Ajax/Javascript.
6. Mampu mengadministrasi perangkat-perangkat Cisco Switch dan Router.
7. Mampu mengadministrasi berbagai layanan server menggunakan sistem operasi
Debian atau Ubuntu.
8. Mampu mengadministrasi Router menggunakan perangkat Mikrotik.
9. Mampu merencanakan dan melaksanakan instalasi berbagai perangkat jaringan
nirkabel.
10. Mampu merencanakan dan mengadministrasi perangkat-perangkat yang digunakan
dalam mengamankan jaringan komputer.
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan Nasional tersebut diperlukan profil
lulusan. Dalam penjelasan pasal 35 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
disebutkan bahwa standar kompetensi llulusan merupakan kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang
harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang digunakan
sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian
pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
Pengembangan Standar Kompetensi Lulusan di SMK NURUL ISLAM
berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 20 Tahun 2016 terdiri
atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai
setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah yang memiliki tiga dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sebagai berikut :
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
RUMUSAN
Memiliki perilaku yang Memiliki pengetahuan Memiliki Keterampilan
mencerminkan sikap: faktual, konseptual, berpikir dan bertindak:
1. Beriman dan bertakwa prosedural, dan 1. Kreatif,
kepada Tuhan YME, metakognitif pada tingkat 2. Produktif,
2. Berkarakter, jujur, dan tekis dan spesifik 3. Kritis,
peduli, sederhana berkenaan 4. Mandiri,
3. Bertanggungjawab,Pem dengan: 5. Kolaboratif, dan
belajar sejati sepanjang 1. Ilmu pengetahuan 6. Komunikatif
hayat, dan 2. Teknologi Melalui pendekatan
4. Sehat jasmani dan 3. Seni, dan ilmiah sebagai
rohani sesuai dengan 4. Budaya pengembangan dari yang
25
perkembangan anak di Mampu mengaitkan dipelajari di satuan
lingkungan keluarga, pengetahuan diatas dalam pendidikan dan sumber
sekolah, masyarakat dan konteks diri sendiri, lain secara mandiri.
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
KTSP 2013 SMK NURUL ISLAM 2019
C. Standar Isi
27
BAB IV
DESKRIPSI KOMPETENSI
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
KTSP 2013 SMK NURUL ISLAM 2019
pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti dirancang untuk setiap kelas. Melalui
kompetensi inti, sinkronisasi horisontal berbagai kompetensi dasar antarmata pelajaran
pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai
kompetensi dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat
dijaga pula.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan
Kompetensi Inti Kelas I Kompetensi Inti Kelas II Kompetensi Inti Kelas III
2. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Rumusan
Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan
kemampuan peserta didik, dan kekhasan masing-masing mata pelajaran. Kompetensi
Dasar meliputi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan Kompetensi Inti
sebagai berikut:
a. kelompok 1: kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka
menjabarkan KI-1;
b. kelompok 2: kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI-2;
c. kelompok 3: kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka
menjabarkan KI-3; dan
d. kelompok 4: kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka
menjabarkan KI
30
BAB V
STRUKTUR KURIKULUM DAN PERATURAN AKADEMIK
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum
pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi
yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam
struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas kompetensi inti dan
kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan
lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.Pada struktur kurikulum pendidikan dasar
dan menengah berisi sejumlah mata pelajaran yang harus disampaikan pada peserta didik.
Mengingat perbedaan individu sudah barang tentu keluasan dan kedalamannya akan
berpengaruh terhadap peserta didik pada setiap satuan pendidikan.
Struktur kurikulum SMK NURUL ISLAM meliputi substansi pembelajaran
yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama 3 (tiga) tahun mulai kelas X
sampai dengan XII. Untuk kelas X dan XI, struktur kurikulum disusun berdasarkan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Kompetensi Inti (KI), serta Kompetensi Dasar
(KD) yang sesuai untuk semua mata pelajaran, sedangkan struktur kurikulum untuk kelas
XII disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata
pelajaran.
Paket Keahlian pada SMK NURUL ISLAM hanya terdapat satu jurusan yaitu
Teknik Komputer Jaringan (TKJ). Hal ini sesuai dengan semakin majunya zaman dimana
perkembangan teknologi juga tidak kalah berkembang pesat, namun demikian SMK
NURUL ISLAM tetap terus semangat untuk bisa membuka paket keahlian baru yang di
anggap relevan kearifan local yang ada.
Adapun struktur kurikulum SMK NURUL ISLAM pada tahun pelajaran 2019-
2020 adalah sebagai berikut;
31
B. Peraturan Akademik
1. Pengaturan Beban Belajar.
Beban belajar merupakan keseluruhan muatan dan pengalaman belajar yang
harus diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pelajaran.
Beban belajar di Sekolah Menengah Kejuruan terdiri atas:
1. kegiatan tatap muka;
2. kegiatan terstruktur; dan
3. kegiatan mandiri.
Beban belajar kegiatan tatap muka, huruf a dinyatakan dalam jumlah jam
pelajaran per minggu, dengan durasi setiap satu jam pelajaran adalah 45 (empat puluh
lima) menit. Beban belajar kegiatan terstruktur, huruf b dan kegiatan mandiri, huruf c
paling banyak 60% (enam puluh persen) dari waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran yang bersangkutan. Beban belajar satu minggu untuk Kelas X, Kelas XI,
dan Kelas XII masing-masing adalah 48 (empat puluh delapan) jam pembelajaran.
Beban belajar satu semester di Kelas X dan Kelas XI masing-masing 18 (delapan
belas) minggu efektif. Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil paling 18 jam
(delapan belas) minggu efektif dan pada semester genap 13 (tiga belas) minggu
efektif.
Di SMK Nurul Islam ,beban belajar menggunakan sistem Paket. Khusus
untuk kelas X dan XII, paket tersebut adalah sebagai berikut:
Alokasi Waktu
Kelas X Kelas XI Kelas XII
Mata Pelajaran
Smt. Smt. Smt. Smt. Smt. Smt.
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6. Bahasa Inggris 3 3 3 3 4 4
B. Muatan Kewilayahan
7. Seni Budaya 3 3 - - - -
33
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
8. 2 2 2 2 - -
Kesehatan
34
2. Pengaturan Penjurusan
Penerimaan Peserta Didik baru di SMK NURUL ISLAM sekaligus
menentukan pilihan program keahlian yang ada. Sehingga penjurusan telah di
lakukan saat pendaftaran awal masuk di SMK NURUL ISLAM . Tetapi untuk lebih
mengetahui tentang kemampuan peserta didik maka di haruskan untuk mengikuti tes
tulis dan wawancara.
3. Mekanisme/Prosedur PKL
Proses pembelajaran dalam bentuk praktik kerja lapangan. PKL dilaksanakan
melalui berbagai pola yang mendukung terhadap proses dan keberhasilan. Secara
konseptual pelaksanaan PKL dapat dilakukan dengan pola sebagai berikut:
a.Pola harian (120-200 hari efektif).
Penyelenggaraan praktik kerja lapangan dilakukan selama 6-10 bulan setara
dengan 5 hari x 4 minggu x 6 bulan (120 hari) sampai dengan 5 hari x 4 minggu x 10
bulan (200 hari). Penyelenggaraan PKL pola harian ini dilakukan dengan cara
35
mendistribusikan 120– 200 hari peserta didik mengikuti PKL ke dalam hari efektif
pembelajaran. Dengan demikian dalam satu minggu efektif, ada beberapa hari peserta
didik berada di sekolah dan beberapa hari lainnya peserta didik berada di industri.
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
KTSP 2013 SMK NURUL ISLAM 2019
Pola ini sesuai bagi SMK yang sudah melakukan akad kerja sama (MoU) dengan
pelaksanaan Pendidikan Sistim Ganda.
36
a. Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan selama 6-10 bulan yang dapat
dilakukan pada kelas XI dan atau kelas XII untuk program 3 tahun dan atau
kelas XII dan XIII untuk program 4 tahun. Untuk menjamin keterlaksanaan
program PKL maka dapat dilakukan alternatif pengaturan sebagai berikut:
1) Jika program PKL akan dilaksanakan pada semester 4 kelas XI, sekolah
harus menata ulang topik-topik pembelajaran pada semester 4 dan semester
5, agar pelaksanaan PKLtidak mengurangiwaktuuntuk pembelajaran materi
padasemester4 dan sebagian materi pada semester 4 dapat dipindah ke
semester 5.
2) Jika program PKL akan dilaksanakan pada semester 5 kelas XII, sekolah
harus melakukan pengaturan yang sama untuk materi pembelajaran pada
kedua semester tersebut.
4. Penilaian
Berdasarkan Permendikbud RI Nomor 53 tahun 2017 Penilaian hasilbelajar
dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian diri, penilaian projek, ulangan
harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat
37 kompetensi,
ujian mutu tingkat kompetensi, ujian sekolah, dan ujian nasional.
1) Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.
2) Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum ulangan
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
KTSP 2013 SMK NURUL ISLAM 2019
harian.
3) Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema
pelajaran.
4) Penilaian harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses
pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan.
5) Penilaian tengah semester dan Penilaian akhir semester, dilakukanoleh
pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.
6) Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan padaakhir kelas
XI, dengan menggunakan kisi-kisi yangdisusun oleh Pemerintah. Ujian
tingkat kompetensi pada akhir kelas XII dilakukan melalui UN.
7) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode survey oleh
Pemerintah pada akhir kelas XI.
8) Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai denganperaturan
perundang-undangan
9) Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan
peraturanperundang-undangan.
38
Nilai Portofolio
c) Penilaian Keterampilan dilakukan pada setiap akhir menyelesaikan satu
KD.
d) Penghitungan nilai keterampilan diperoleh dari rata-rata Penilaian Praktik,
Penilaian Projek dan Penilaian Portofolio.
e) Penghitungan Nilai Keterampilan adalah dengan cara:
Nilai praktik, projek, dan portofolio menggunakan skala nilai 0 sd
100.
Nilai rapor merupakan hasil konversi dari rerata nilai praktik (NPr),
projek (NPj), dan portofolio (NPo) dengan perhitungan sebagai
berikut (rerata NPr, NPj, dan NPo /100) x 4
Contoh:
Seorang peserta didik memperoleh nilai keterampilan pada Mata
Pelajaran Agama dan Budi Pekerti sebagai berikut:
Nilai Praktik (NPr) = 80; Nilai Projek (NPj) = 75; Nilai Portofolio
(NPo) = 80
Rerata NPr, NPj, NPo = 80 + 75 + 80 : 3 = 235 : 3 = 78,33
b. Kelulusan
Yang dimaksud dengan Kriteria Kelulusan adalah persyaratan pencapaian
minimal untuk dinyatakan lulus. Kriteria Kelulusan peserta didik dari SMK NURUL
ISLAM diatur dalam PP Nomor 13 Tahun 2015 dan Permendikbud Nomor 57 Tahun
2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah melalui Ujian Nasional dan
Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan melalui Ujian Sekolah / Madrasah.
Peserta didik dinyatalan lulus dari satuan pendidikan setelah :
1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran
2. memperoleh nilai sikap minimal baik (B)
3. lulus ujian sekolah/madrasah.
Keterangan :
Penyelesaian seluruh program pembelajaran sebagaimana dimaksud pada huruf a di
atas untuk siswa SMK/MAK apabila telah menyelesaikan pembelajaran dari kelas X
sampai dengan kelas XII. Kriteria minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran sebagaimana dimaksud pada huruf b di atas ditetapkan oleh satuan
pendidikan. Kriteria kelulusan peserta didik dari Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan
Kesetaraan untuk semua mata pelajaran sebagaimana dimaksud dalam huruf c,
ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan perolehan nilai
sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan. Kriteria kelulusan peserta didik mencakup
minimal rata-rata nilai dan minimal nilai setiap mata pelajaran yang ditetapkan oleh
satuan pendidikan. Nilai Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan diperoleh dari
gabungan :
a. Rata-rata nilai raport dengan bobot 50 %
Rata-rata nilai raport diperoleh dari Semester I sampai dengan semester V pada
SMA/MA, SMALB, SMK/MAK, dan Paket C;
b. Nilai Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan dengan bobot 50%.
Kriteria kelulusan peserta didik untuk Ujian Nasional (UN)
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK adalah: nilai akhir setiap mata pelajaran yang
diujinasionalkan paling rendah 5,5 (lima koma lima)
Nilai Akhir merupakan gabungan Nilai Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan
dan Nilai UN dengan bobot 50 % Nilai Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan
dan 50 % Nilai Ujian Nasional. 41
BAB VI
PROGRAM MUATAN LOKAL, BK, EKTRAKURIKULER, KARAKTER DAN
LITERASI
A. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan bahan kajian atau mata pelajaran yang berisi muatan
dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk
membentuk pemahaman peserta didik terhadap keunggulan dan kearifan di daerah
tempat tinggalnya.
Muatan lokal diajarkan dengan tujuan membekali peserta didik dengan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang di perlukan untuk :
1. Mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan spiritual di
daerahnya; dan
2. Melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah yang berguna
bagi diri dan lingkungannya dalam rangka menunjang pembangunan nasional.
Muatan lokal di kembangkan atas prinsip:
1. Kesesuaian dengan perkembangan peserta didik;
2. Keutuhan kompetensi;
3. Fleksibilitas jenis, bentuk, dan pengaturan waktu penyelenggaran; dan
4. Kebermanfaatan untuk kepentingan nasional dan menghadapi tantangan
global.
Muatan pembelajaran terkait muatan lokal diintegrasikan antara lain dalam
mata pelajaran seni budaya, prakarya, dan/atau pendidikan jasmani, olahraga, dan
kesehatan. Muatan pembelajaran yang terkait dengan muatan lokal dapat dijadikan
mata pelajaran yang berdiri sendiri.
B. Ektra Kurikuler
Kurikulum 2013 memberi ruang yang seimbang antara kegiatan intrakrikuler
dengan ekstrakurikuler. Hal ini telihat dengan adanya pengaturan khusus tentang
kegiatan ekstrakurikuler sebagaimana tertuan dalam Permendikbud Nomor 81A
tentang implementasi kurikulum 2013, lampiran III. Telah disebutkan pada bagian
42
pendahuluan Permendikbud tersebut bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi
menjembatani kebutuhan perkembangan peserta didik yang berbeda; seperti
perbedaan sense akan nilai moral dan sikap, kemampuan dan kreativitas. Melalui
C. Penumbuhan Karakter
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan bagian integral
Nawacita, dalam hal ini butir 8 Nawacita: Revolusi Karakter Bangsa dan
Gerakan Revolusi Mental dalam pendidikan yang hendak mendorong
seluruh pemangku kepentingan untuk mengadakan perubahan paradigma, yaitu
perubahan pola pikir dan cara bertindak, dalam mengelola sekolah. Dalam hubungan
ini Gerakan PPK menempatkan nilai karakter sebagai dimensi terdalam pendidikan
yang membudayakan dan memberadabkan. Untuk itu, ada 5 nilai utama karakter yang
saling berkaitan membentuk jejaring nilai karakter yang perlu dikembangkan sebagai
prioritas Gerakan PPK.
1. Nilai Karakter Religius yang mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang
Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku untuk melaksanakan ajaran agama dan
kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap
toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun
dan damai dengan pemeluk agama lain. Nilai karakter religius ini meliputi tiga
dimensi relasi sekaligus, yaitu hubungan individu dengan Tuhan, individu
dengan sesama, dan individu dengan alam semesta (lingkungan). Nilai
karakter religius ini ditunjukkan dalam perilaku mencintai dan menjaga
keutuhan ciptaan. ubnilai religius: cinta damai, toleransi, menghargai
perbedaan agama, teguh pendirian, percayadiri, kerja sama lintas agama,
antibuli dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan
kehendak, melindungi yang kecil dan tersisih.
2. NilaiKarakter Nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuatyang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap
bahasa, lingkungan fsik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa,
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya. Subnilai nasionalis antara lain apresiasi budaya bangsa sendiri,
menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, unggul dan berprestasi, cinta
tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati keragaman
budaya, suku, dan agama.
3. 44
Nilai Karakter Mandiri merupakan sikapdan perilaku tidakbergantung pada
orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran,waktu untukmerealisasikan
harapan, mimpi dan cita-cita. Subnilai kemandirian antara lainetos kerja (kerja
Siswa dilatih bisa bersikap jujur dan amanah misal di saat mereka mengerjakan
soal-soal ujian sekolah di beri tanggung jawab untuk melaksanakan tugas yang di
berikan oleh gurunya
4. Hormat dan Santun
Siswa wajib bersikap santun baik pada guru temen dan juga masyarakat,Setiap
siswa bertemu guru mereka harus manggil salam dan salaman terhadap gurunya
baik di lingkungan Sekolah ataupun di luar sekolah
5. Dermawan, Suka menolong dan Gotong-royong/Kerjasama
Di biasakan terhadap siswa untuk menanamkan peka terhadap sesama misal
apabila ada siswa lain atau temennya yang lagi kesusahan maka mereka akan
saling membantu apabila ada yg sakit mereka menjenguk sehingga mereka saling
berbagi senang ataupun bahagia
6. Percaya Diri, Kreatif, dan Pekerja keras
Siswa di beri kesempatan untuk mengembangkan diri melalui kegiatan-kegiata
yang ada di sekolah sehingga mereka bisa menumbuhkan percayadiri mereka , bisa
berkreatif dan pekerja keras juga
7. Kepemimpinan dan Keadilan
Dengan diadakannya kegiatan kepemimpinan di sekolah siswa di harapkan dapat
mempunyai dsikap kepemimpinan dan keadilan juga
8. Baik dan Rendah Hati
Siswa di cetak untuk menjadi pribadi yang baik melalaui arahan dari semua guru
baik waktu pelajaran atupun di luar pelajaran ,dan juga sekolah memberikan aturan
atau norma-norma di mana apabila di langgar mereka akan di kenakan sangsi
9. Toleransi, Kedamaian, dan Persatuan
D. Literasi
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Penumbuhan Budi
Pekerti memberi bentuk yang jelas dalam Nomor 23 Tahun 2015 implementasinya,
yaitu pelibatan publik. Hal tersebut tercantum dalam pasal 2 butir (c) bahwa PBP
bertujuan untuk “menjadikan pendidikan sebagai gerakan yang melibatkan
pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, dan keluarga.”
46
2. Asas Pelayanan
1. Asas Kerahasiaan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakannya
segenap data dan keterangan tentang peserta didik (konseli) yang menjadi
sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak
diketahui oleh orang lain dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban penuh
memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga
kerahasiaannya benar-benar terjamin.
2. Asas Kesukarelaan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki adanya kesukaan
dan kerelaan peserta didik (konseli) mengikuti/menjalani layanan atau kegiatan
yang diperlukan baginya. dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban
membina dan mengembangkan kesukarelaan tersebut.
3. Asas Keterbukaan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta didik
(konseli) yang menjadi sasaran layanan atau kegiatan bersifat terbuka dan tidak
berpura, baik didalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun
menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi
pengembangan dirinya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban
mengembangkan keterbukaan peserta didik (konseli).
4. Asas Kegiatan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta didik
(konseli) yang menjadi sasaran layanan berpartisipasi secara aktif didalam
penyelenggaraan layanan atau kegiatan bimbingan dalam hal ini guru
pembimbing perlu mendorong peserta didik untuk aktif dalam setiap layanan
atau kegiatan bimbingn dan konseling yang diperuntukkkan baginya.
5. Asas Kemandirian
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan umum
bimbingan dan konseling, yakni : peserta didik (konseli) sebagai sasaran layanan
bimbingan dan konseling diharapkan menjadi siswa-siswa yang mandiri dengan
ciri-ciri mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya,mampu mengambil
48
keputusan,mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri.dalam halam ini guru
pembimbing sehendaknya mampu mengarahkan segenap layanan bimbingan dan
konseling yang diselengarakannya bagi berkembannnya kemandirian peserta didik.
6. Asas Kekinian
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menhendaki agar objek sasaran
layanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan peserta didik (konseli)
dalam kondisinya sekarang.
7. Asas Kedinamisan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi layanan
terhadapa sasaran layangan (konseli) yang sama kehendaknya selalu bergerak
maju,tidak monoton dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan
kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
8. Asas Keterpaduan
Yaitu asas bimbingan dan koseling yang menghendaki agar berbagai
layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru
pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis,dan terpadu.untuk
ini kerjasama antara guru pembimbing dan pihak-pihak berperan dalam
penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling perlu terus dikembangkan.
9. Asas Keharmonisan / kenormatifan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar segenap
layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada aturan dan tidak
boleh bertentangan dengan nilai dan norma yang ada, yaitu nilai dan norma
agama,hukum dan peraturan,adat istadat,ilmu pengetahuan,dan kebiasaan yang
berlaku.
10. Asas keahlian
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar layanan dan
kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah
professional. Dalam hal ini,para pelaksana bimbingan dan konseling hendaklah
tenaga yang benar-benar ahli dalam bidang bimbingan dan konseling.
11. Asas Alih Tangan Khasus
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pihak-pihak
yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara
tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik (konseli) mengalih
tangankan permalahan itu kepada pihak yang lebih ahli.
12. Asas Tut Wuri Handayani 49
2. Struktur Program
Dari segi unit waktu sepanjang tahun ajaran pada satuan pendidikan, ada
lima jenis program layanan yang disusun dan diselenggarakan dalam pelayanan
bimbingan dan konseling, yaitu sebagai berikut :
a. Program Tahunan yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling
meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun ajaran untuk masing-masing
kelas rombongan belajar pada satuan pendidikan.
b. Program Semesteran yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling
meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran
program tahunan.
c. Program Bulanan yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling
meliputi seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran
program semesteran. 51
program bulanan.
e. Program Harian yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling yang
dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian
merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk Satuan Layanan
atau Rencana Program Layanan dan/atau Satuan Kegiatan Pendukung atau
Rencana Kegiatan Pendukung pelayanan bimbingan dan konseling.
3. Bentuk Layanan BK
Semua kegiatan mingguan (kegitan layanan dan/ atau pendukung
bimbingan dan konseling) diselenggarakan di dalam kelas (sewaktu jam
pembelajaran berlangsung) dan/atau di luar kelas (di luar jam pembelajaran)
1) Di dalam jam pembelajaran:
a) Kegiatan tatap muka dilaksanakan secara klasikal dengan rombongan
belajar siswa dalam tiap kelas untuk menyelenggarakan layanan
informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, kegiatan
instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam
kelas.
b) Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam per kelas
rombongan belajar per minggu dan dilaksanakan secara terjadwal.
c) Kegiatan tatap muka nonklasikal diselenggarakan dalam bentuk layanan
konsultasi, kegiatan konferensi kasus, himpunan data, kunjungan rumah,
tampilan kepustakaan, dan alih tangan kasus.
2) Di luar jam pembelajaran:
a) Kegiatan tatap muka nonklasikal dengan siswa dilaksanakan untuk
layanan orientasi, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling
kelompok, mediasi, dan advokasi serta kegiatan lainnya yang dapat
dilaksana-kan di luar kelas.
b) Satu kali kegiatan layanan/pendukung bimbingan dan konseling di luar
kelas/di luar jam pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua) jam
pembelajaran tatap muka dalam kelas.
c) Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling di luar jam pembe-lajaran
52 pelayanan
satuan pendidikan maksimum 50% dari seluruh kegiatan
bimbingan dan konseling, diketahui dan dilaporkan kepada pimpinan
satuan pendidikan.
54
BAB VII
KALENDER PENDIDIKAN
Juli, atau apabila hari tersebut merupakan hari libur, maka permulaan tahun pelajaran
dimulai pada hari berikutnya yang bukan hari libur.
Hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung selama 1 (Satu) minggu dengan pengaturan
sebagai berikut :
- kelas X melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)
- kelas XI melaksanakan KBM
- kelas XII melakukan KBM
D. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi
semester 1 (satu) dan semester 2 (dua).
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 6 (enam) hari, yaitu:
Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar
ditetapkan sebanyak 34 minggu untuk setiap tahun pelajaran.
E. Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat, provinsi,
dan kabupaten/kota untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah.
F. Jadwal Kegiatan
Rencana kegiatan sekolah tahun pelajaran 2019/2020 adalah sebagaimana tertera pada
tabel berikut ini.
59
BAB VIII
PEN U T U P
60
LAMPIRAN
1.3 Meyakini bahwa Allah 2.3 Memiliki sikap keluhuran budi; kokoh
Maha Mulia, Maha pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan
Memberi Rasa Aman, Maha adil sebagai implementasi pemahaman al-
Memelihara, Maha Asmau al-Husna: Al- Karim, Al-Mu’min,
Sempurna Kekuatan-Nya, Al-Wakil, Al- Matin, Al-Jami’, Al-‘Adl,
Maha Penghimpun, Maha danAl-Akhir
Adil, dan MahaAkhir
1.4 Meyakini keberadaan 2.4 Menunjukkan sikap disiplin, jujur dan
malaikat-malaikat Allah bertanggung jawab, sebagai implementasi
swt beriman kepada malaikat- malaikat
Allahswt
1.5 Terbiasa berpakaian 2.5 Menunjukkan perilaku berpakaian
sesuai dengan syariat sesuai dengan syariat Islam
Islam
1.6 Meyakini bahwa jujur 2.6 Menunjukkan perilaku jujur dalam
adalah ajaran pokok kehidupan sehari- hari
agama
1.7 Meyakinibahwa 2.7 Memiliki sikap semangat keilmuan
menuntut ilmu adalah sebagai implementasi pemahaman QS
perintah Allah dan Rasul- at-Taubah (9): 122 dan Hadis terkait
Nya
1.8 Meyakini al-Qur’an, Hadis 2.8 Menunjukkan perilaku ikhlas dan taat
dan ijtihad sebagai sumber beribadah sebagai implementasi
hukumIslam pemahaman terhadap kedudukan al-
Qur’an, Hadis, dan ijtihad sebagai
sumber hukumIslam
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.9 Meyakini bahwa haji, zakat 2.9 Menunjukkan kepedulian sosial
dan wakaf adalah perintah sebagai hikmah dari perintah haji,
Allah dapat memberi zakat, dan wakaf
kemaslahatan bagi individu
dan masyarakat
1.10 Meyakini kebenaran dakwah 2.10 Bersikap tangguh dan rela berkorban
Nabi Muhammad saw menegakkan kebenaran sebagai ’ibrah
diMakkah dari sejarah strategi dakwah Nabi
diMakkah
1.11 Meyakini kebenaran dakwah 2.11 Menunjukkan sikap semangat
Nabi Muhammad saw ukhuwah dan kerukunan sebagai ibrah
diMadinah dari sejarah strategi dakwah Nabi
diMadinah
1.12 Terbiasa membacaal- 2.12 Bersikap taat aturan, tanggung jawab,
Qur’an dengan meyakini kompetitif dalam kebaikan dan kerja
bahwa taat pada aturan, keras sebagai implementasi dari
kompetisi dalam kebaikan, pemahaman QS al Maidah (5): 48;
dan etos kerja sebagai QS an-Nisa (4): 59; dan QS at-
perintah agama Taubah (9): 105 serta Hadis yang
terkait
1.13 Meyakini bahwa agama 2.13 Bersikap toleran, rukun, dan
mengajarkan toleransi, menghindarkan diri dari tindak
kerukunan, dan kekerasan sebagai implementasi
menghindarkan diri dari pemahaman QS Yunus (10): 40-41 dan
tindakkekerasan QS al-Maidah (5): 32, serta Hadis
terkait
1.14 Meyakini adanya kitab- 2.14 Peduli kepada orang lain dengan saling
kitab suci Allahswt menasihati sebagai cerminan beriman
kepada kitab-kitab Allahswt
1.15 Meyakini adanya rasul- 2.15 Menunjukkan perilaku saling
rasul Allahswt menolong sebagai cerminan
beriman kepada rasul-rasul
Allahswt
1.16 Meyakini bahwa Islam 2.16 Menunjukkan sikap syaja’ah (berani
mengharus-kan umatnya untuk membela kebenaran) dalam
memiliki sifat syaja’ah (berani mewujudkan kejujuran
membela kebenaran) dalam
mewujudkankejujuran
1.17 Meyakini bahwa hormat dan 2.17 Menunjukkan perilaku hormat dan
patuhkepada patuhkepada
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
orangtua dan guru sebagai orangtua dan guru sebagai
kewajiban agama implementasi pemahaman QS al-
Isra’ (17): 23 dan Hadis terkait
1.18 Menerapkan penyelenggaraan 2.18 Menunjukkan sikap tanggung
jenazah sesuai dengan ketentuan syariat jawab dan kerja sama dalam
Islam penyelenggaraan perawatan
jenazah dimasyarakat
1.19 Menerapkan ketentuan 2.19 Menjaga kebersamaan dengan
khutbah, tablig, dan dakwah orang lain dengan saling
di masyarakat sesuai dengan menasihati melalui khutbah, tablig,
syariat Islam dandakwah
1.20 Menerapkan prinsip ekonomi 2.20 Bekerjasama dalam menegakkan
dan muamalah sesuai dengan prinsip-prinsip dan praktik
ketentuan syariat Islam ekonomi sesuai syariat Islam
1.21 Mengakui bahwa nilai- 2.21 Bersikap rukun dan kompetitif
nilai Islam dapat dalam kebaikan sebagai
mendorong kemajuan implementasi nilai- nilai
perkembangan Islam pada perkembangan peradaban Islam
masakejayaan pada masa kejayaan
1.22 Mempertahankan keyakinan 2.22 Bersikap rukun dan kompetitif
yang benar sesuai ajaran Islam dalam kebaikan sebagai
dalam sejarah peradaban Islam implementasi nilai- nilai sejarah
pada masamodern peradaban Islam pada
masamodern
1.23 Terbiasa membaca al- 2.23 Bersikap kritis dan demokratis
Qur’an sebagai pengamalan sesuai dengan pesan QS Ali Imran
dengan meyakini bahwa (3): 190- 191 dan 159, serta Hadis
agama mengajarkan kepada terkait
umatnya untukberpikir kritis
dan bersikap demokratis
1.24 Meyakini bahwa agama 2.24 Berbuat baik kepada sesama
mewajibkan umatnya untuk manusia sesuai dengan perintah QS
beribadah dan bersyukur Luqman (31): 13-14 dan QS al-
kepada Allah serta berbuat Baqarah (2): 83, serta Hadis terkait
baikkepada sesama manusia
1.25 Meyakini terjadinya hari 2.25 Berperilaku jujur, bertanggung
akhir jawab, dan adil sesuai dengan
keimanan kepada hariakhir
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.26 Meyakini adanya qadha dan 2.26 Bersikap optimis, ikhtiar, dan
qadar Allahswt tawakal sebagai implementasi
beriman kepada qadha dan
qadar Allahswt
1.27 Meyakini bahwa agama 2.27 Berperilaku kerja keras, dan
mewajibkan umatnya untuk bertanggung jawab dalam
bekerja keras dan bertanggung kehidupansehari-hari
jawab dalam kehidupansehari-
hari
1.28 Meyakini kebenaran 2.28 Menunjukkan sikap bersatu dan
ketentuan pelaksanaan kebersamaan dalam lingkungan
pernikahan berdasarkan masyarakat sebagai implementasi
syariat Islam ketentuan pernikahan dalamIslam
1.29 Meyakini kebenaran ketentuan 2.29 Peduli kepada orang lain
waris berdasarkan syariatIslam sebagai cerminan pelaksanaan
ketentuan waris dalamIslam
1.30 Meyakini kebenaran ketentuan 2.30 Bersikap moderat dan santun
dakwah berdasarkan syariat dalam berdakwah dan
Islam dalam memajukan mengembangkan ajaran Islam
perkembangan Islam di
Indonesia
1.31 Meyakini kebenaran bahwa 2.31 Menjunjung tinggi kerukunan
dakwah dengan cara damai, dan kedamaian dalam kehidupan
Islam diterima oleh sehari- hari
masyarakat diIndonesia
1.32 Meyakini bahwa islam 2.32 Menjunjung tinggi nilai-nilai
adalah rahmatan lil- ‘alamin Islam rahmatanlil-alamin sebagai
yang dapat memajukan pemicu kemajuan peradaban Islam
peradaban dunia di masa mendatang
1.33 Meyakinibahwa 2.33 Mewaspadai secara bijaksana
kemunduran umat Islam di terhadap penyimpangan ajaran
dunia, sebagai bukti Islam yang berkembang di
penyimpangan dari ajaran Islam masyarakat
yang benar
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis 4. Melaksanakan tugas spesifik, dengan
dan mengevaluasi tentang pengetahuan menggunakan alat informasi dan
faktual, konseptual, prosedural, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan
metakognitif sesuai dengan bidang dan serta menyelesaikan masalah
lingkup kajian Pendidikan Agama Islam sederhana sesuai dengan lingkup
dan Budi Pekerti pada tingkat teknis, kajian Pendidikan Agama Islam dan
spesifik, detail dan kompleks berkenaan Budi Pekerti.
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, Menunjukkan keterampilan menalar,
seni, budaya, dan humaniora dalam mengolah, dan menyaji secara
konteks pengembangan potensi diri efektif, kreatif, produktif, kritis,
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, mandiri, kolaboratif, komunikatif
dunia kerja, warga masyarakat nasional, dan solutif dalam ranah abstrak,
regional daninternasional. terkait denganpengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, dalam
ranah kongkrit terkait
denganpengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis QS al-Anfal 4.1.1 Membaca QS al-Anfal (8):72, QS al-
(8):72, QS al-Hujurat Hujurat (49): 10 dan 12, sesuai
(49): 10 dan 12 serta dengan kaidah tajwid dan
Hadis tentang kontrol diri makharijulhuruf
(mujahadah an-nafs), 4.1.2 Mendemonstrasikan
prasangka baik
hafalan QS al-Anfal (8:72), QS al-
(husnuzzan), dan
Hujurat (49): 10 dan 12 dengan fasih
persaudaraan(ukhuwah)
dan lancar
4.1.3 Menyajikan keterkaitan antara
kualitas keimanan dengan kontrol diri
(mujahadah an-nafs), prasangka baik
(husnuzzan), dan persaudaraan
(ukhuwah) sesuai dengan pesan QS
al- Anfal (8:72), QS al-Hujurat (49):
10 dan 12, serta Hadis terkait
3.2 Menganalisis QS al-Isra’ 4.2.1 Membaca QS al-Isra’ (17): 32, dan
(17): 32, dan QS an-Nur QS an-Nur (24): 2 sesuai dengan
(24): 2, serta Hadis kaidah tajwid dan makharijulhuruf
tentang larangan 4.2.2 Mendemonstrasikan
pergaulan bebas dan
hafalan QS al-Isra’ (17): 32,
perbuatanzina
dan QS an-Nur (24): 2 dengan fasih
dan lancar
4.2.3 Menyajikanlarangan
pergaulan bebas dan perbuatan zina
dengan berbagai kekejian (fahisyah)
yang ditimbulkannya sesuai pesan QS
al-Isra’ (17): 32,
dan QS an-Nur (24): 2
3.3 Menganalisis makna al- 4.3 Menyajikan hubungan makna al-
Asma’u al-Husna: al- Asma’u al-Husna: al-Karim, al-
Karim, al-Mu’min, al- Mu’min, al- Wakil, al-Matin, al-
Wakil, al-Matin, al-Jami’, Jami’, al- ‘Adl, dan al-Akhir dengan
al-‘Adl, danal-Akhir perilaku keluhuran budi, kokoh
pendirian, rasa aman, tawakal dan
perilakuadil
3.4 Menganalisis makna 4.4 Mempresentasikan
beriman kepada hubungan makna beriman kepada
malaikat-malaikat Allah malaikat-malaikat Allah swt dengan
swt. perilaku teliti, disiplin, dan waspada
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.5 Menerapkan ketentuan 4.5 Mempraktikkan tata cara berpakaian
berpakaian sesuai syariat Islam sesuai syariat Islam
3.9 Menganalisis tata cara ibadah 4.9 Menyimulasikan tata cara ibadah
haji, zakat, dan wakaf haji, zakat, dan wakaf
3.3 Menganalisis nilai-nilai Pancasila 4.3 Menyaji hasil analisis nilai- nilai
dalam kerangka praktik Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan penyelenggaraan pemerintahan
Negara Negara
3.4 Menganalisis ketentuan Undang- 4.4 Menyaji hasil analisis tentang
Undang Dasar Negara Republik ketentuan Undang-Undang Dasar
Indonesia Tahun 1945 yang mengatur Negara Republik Indonesia Tahun
tentang wilayah negara, warga negara 1945 yang mengatur tentang wilayah
dan penduduk, agama dan negara, warga negara dan penduduk,
kepercayaan, serta pertahanan dan agama dan kepercayaan, serta
keamanan pertahanan dan keamanan
3.5 Menganalisis sistem politik di 4.5 Menyaji hasil analisis tentang sistem
Indonesia politik di Indonesia
3.6 Menganalisis fungsi dan kewenangan 4.6 Menyaji hasil analisis tentang fungsi
lembaga-lembaga Negara menurut dan kewenangan lembaga-lembaga
Undang- Undang Dasar Negara Negara menurut Undang-Undang
Republik Indonesia Tahun 1945 Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
3.7 Menganalisis budaya politik 4.7 Menyaji hasil analisis tentang budaya
di Indonesia politik di Indonesia
3.8 Menganalisis hubungan pemerintah 4.8 Menyaji hasil analisis tentang
pusat dan daerah menurut Undang- hubungan pemerintah pusat dan
Undang Dasar Negara Republik pemerintah daerah setempat menurut
Indonesia Tahun 1945 Undang- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
3.9 Menganalisis faktor-faktor 4.9 Menyaji hasil analisis tentang faktor-
pembentuk integrasi nasional dalam faktor pembentuk integrasi nasional
bingkai Bhinneka Tunggal Ika dalam bingkai Bhinneka Tunggal
Ika
3.21 Menganalisis nilai-nilai Pancasila 4.21 Menyaji hasil analisis tentang nilai-
terkait dengan kasus-kasus nilai Pancasila terkait dengan kasus-
pelanggaran hak dan pengingkaran kasus pelanggaran hak dan
kewajiban warga negara dalam pengingkaran kewajiban warga
kehidupan berbangsa dan bernegara negara dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara
3.7 Mendeskripsikan nilai-nilai dan isi yang 4.7 Menceritakan kembali isi cerita rakyat
terkandung dalam cerita rakyat (hikayat) yang didengar dan dibaca
(hikayat) baik lisan maupun tulis
3.9 Menguraikan butir-butir penting dari 4.9 Menyusun ikhtisar dari dua buku
dua buku nonfiksi (buku pengayaan) nonfiksi (buku pengayaan) dan
dan satu novel ringkasan dari satu novel yang dibaca
3.29 Menganalisis isi, sistematika, dan 4.29 Merancang sebuah proposal karya
kebahasaan suatu proposal berkaitan ilmiah berkaitan bidang pekerjaan
dengan bidang pekerjaan dengan memerhatikan informasi,
tujuan, dan esensi karya ilmiah yang
diperlukan
3.30 Menganalisis informasi, tujuan dan 4.30 Merancang informasi, tujuan, dan
esensi sebuah karya ilmiah berkaitan esensi yang harus disajikan dalam
dengan bidang pekerjaan yang dibaca karya ilmiah berkaitan dengan bidang
pekerjaan
3.31 Menganalisis sistematika dan 4.31 Mengonstruksi sebuah karya ilmiah
kebahasaan karya ilmiah berkaitan berkaitan bidang pekerjaan dengan
dengan bidang pekerjaan memerhatikan isi, sistematika, dan
kebahasaan
3.32 Membandingkan isi berbagai 4.32 Menyajikan isi sebuah resensi
resensi berkaitan dengan bidang berkaitan bidang pekerjaan dengan
pekerjaan untuk menemukan memerhatikan hasil perbandingan
sistematika sebuah resensi beberapa teks resensi
3.33 Menganalisis kebahasaan resensi 4.33 Mengkonstruksi sebuah resensi dari
dalam kumpulan cerpen atau novel buku kumpulan cerita pendek atau
setidaknya dua karya yang berbeda novel yang sudah dibaca
3.34 Menganalisis alur cerita, babak demi 4.34 Mempertunjukkan salah satu tokoh
babak, dan konflik dalam drama yang dalam drama yang dibaca atau
dibaca atau ditonton ditonton secara lisan
3.36 Menganalisis pesan dari dua buku fiksi 4.36 Menyusun ulasan terhadap pesan dari
(novel dan buku dua bukukumpulan puisi yang
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
kumpulan puisi) yang dibaca dikaitkan dengan situasi
kekinian
3.37 Mendeskripsikan isi dan sistematika 4.37 Menyajikan simpulan sistematika
surat lamaran pekerjaan yang dibaca dan unsur-unsur isi surat lamaran
baik secara lisan maupun tulis
3.38 Menganalisis unsur kebahasaan surat 4.38 Menyusun surat lamaran pekerjaan
lamaran pekerjaan dengan memerhatikan isi,
sistematika dan kebahasaan
3.39 Menganalisis informasi, yang 4.39 Mengonstruksi nilai-nilai dari
mencakup orientasi, rangkaian informasi cerita sejarah dalam
kejadian yang saling berkaitan, sebuah teks eksplanasi
komplikasi dan resolusi, dalam cerita
sejarah lisan atau tulis
3.40 Menganalisis kebahasaan cerita atau 4.40 Menulis cerita sejarah pribadi dengan
novel sejarah memerhatikan kebahasaan
3.9 Menganalisis fungsi social, struktur 4.9 Menyusun teks khusus dalam bentuk
teks dan unsur kebahasaan beberapa memo, menu, jadwal dan tanda-tanda
teks khusus dalam bentuk memo, (signs) lisan dan tulis, pendek dan
menu, schedule dan signsdengan sederhana, denganmemperhatikan fungsi
memberi dan sosial,
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
meminta informasi terkait kegiatan struktur teks dan unsur kebahasaan
sekolah atau tempat kerja, sesuai secara benar dan sesuai konteks
dengan konteks penggunaannya di
dunia kerja
3.10 Menerapkan fungsi social, struktur 4.10 Menyusun teks interaksi
teks dan unsur kebahasaan teks transaksional lisan dan tulis yang
interaksi transaksional lisan dan melibatkan tindakan member dan
tulis yang melibatkan tindakan meminta informasi terkait
memberi dan meminta informasi perbandingan kata sifat dengan
terkait perbandingan kata sifat memperhatikan fungsi social,
sesuai dengan bidang keahlian dan struktur teks dan unsur kebahasaan
konteks penggunaannya yang benar dan sesuaikonteks
3.11 Menganalisis fungsi social, 4.11 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur kebahasaan transaksional lisan dan tulis, pendek
teks interaksi transaksional lisan dan sederhana, yang melibatkan
dan tulis yang melibatkan tindakan tindakan memberi dan meminta
memberi dan meminta informasi informasi tentang petunjuk arah
tentang petunjuk arah (direction) (direction) dengan memperhatikan
sesuai dengan konteks fungsi social, struktur teks dan unsur
penggunaannya di dunia kerja kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks di dunia kerja
3.12 Menganalisis fungsi social, 4.12 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur transaksional lisan dan tulis, pendek
kebahasaan teks interaksi dan sederhana yang melibatkan
transaksional yang melibatkan tindakan memberi dan meminta
tindakan memberi dan meminta informasi terkait kegiatan/tugas-
informasi terkait kegiatan/tugas- tugas rutin sederhana (simple routine
tugas rutin sederhana (simple tasks) dengan memperhatikan fungsi
routine tasks) sesuai dengan social, struktur teks dan unsur
konteks penggunaan di dunia kebahasaan yang benar dan sesuai
kerja konteks dunia kerja
3.2 Menerapkan teknik dasar salah 4.2 Mempraktikan teknik dasar salah
satu aktifitas olahraga permainan satu aktifitas olahraga permainan
bola kecil untuk bola kecil untukmenghasilkan
menghasilkan koordinasi gerak koordinasi gerak
3.3 Menerapkan salah satu keterampilan 4.3 Mempraktikan salah satu
aktifitas atletik untuk menghasilkan keterampilan aktifitas atletik untuk
gerak menghasilkan gerakyang efektif
yang efektif
3.4 Menerapkan salah satu keterampilan 4.4 Mempraktikan salah satu
aktifitas olahraga beladiri untuk keterampilan aktifitas olahraga
menghasilkangerak yang efektif beladiri untuk menghasilkangerak
yang efektif
3.5 Menerapkan latihan pengukuran 4.5 Mempraktikan latihan
komponen kebugaran jasmani pengukuran komponen kebugaran
untuk kesehatan (daya tahan, jasmani untuk kesehatan (daya
kekuatan, komposisi tubuh, dan tahan, kekuatan, komposisi tubuh,
kelenturan) dan kelenturan)
menggunakaninstrumen terstandar menggunakaninstrumen terstandar
3.6 Menerapkan keterampilan rangkaian 4.6 Memraktikan keterampilan
gerak dasar aktifitas olahraga senam rangkaian gerak dasar aktifitas
untuk menghasilkan koordinasi olahraga senam lantai untuk
yangbaik menghasilkan koordinasi yangbaik
3.7 Menerapkan keterampilan gerak 4.7 Mempraktikan hasil analisis gerakan
rangkaian aktifitas olahraga rangkaian aktifitas olahraga senam
senam ritmik untuk menghasilkan ritmik untuk menghasilkan
koordinasi yangbaik koordinasi yang baik
3.12 Merancang dokumen tahap pra- 4.12 Membuat dokumen tahap pra-
produksi produksi
3.13 Menganalisis produksi video, 4.13 Memroduksi video dan/atau
animasi dan/atau musik animasi dan/atau musik digital
Digital
3.14 Mengevaluasi pasca-produksi 4.14 Membuat laporan hasil pasca-
video, animasi dan/atau produksi
musik digital
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN
BidangKeahlian : TeknologiInformasidanKomunikasi
Program Keahlian : Semua Program Keahlian
KompetensiKeahlian : SemuaKompetensi Keahlian
3. Memahami, 4. Melaksanakantugasspesifikdenganmeng
menerapkan, gunakanalat, informasi,
menganalisis,danmenge danprosedurkerja yang
valuasitentangpengetah lazimdilakukanserta
uan faktual, memecahkanmasalahsesuaidenganbida
konseptual, operasional ngkajian/kerjaFisika.Menampilkankiner
dasar, dan metakognitif ja di bawah bimbingan dengan mutu
sesuai dengan bidang dan kuantitas yang terukur sesuai
dan lingkup kajian/kerja dengan standar kompetensi kerja.
Fisikapada tingkat Menunjukkan keterampilan menalar,
teknis, spesifik, detil, dan mengolah, dan menyaji secara efektif,
kompleks, berkenaan kreatif, produktif, kritis, mandiri,
dengan ilmu kolaboratif, komunikatif, dan solutif
pengetahuan, teknologi, dalam ranah abstrak terkait dengan
seni, budaya, dan
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
3.1 Menerapkankonsepbesaran 4.1 Menyajihasilpengukur 9
pokok, besaranturunan, anbesaranfisismenggu
dan nakanalatukurdantek
satuandalampengukuran nik yang tepat
12
3.5 Menganalisis optik fisis dan 4.5 Menyajikan hasil
geometri percobaan tentang
optik fisis / geometri
3.6 Mengevaluasi 4.6 Menyajihasilpenyelidi 9
prosespemuaian, perubahan kanmengenaiperpinda
wujud zat dan perpindahan hankalormenggunaka
kalor nazas black
131
133
137
140