Anda di halaman 1dari 20

BACALAH MAKALAH DAN JAWABLAH PERTANYAAN.

BACALAH MAKALAH INI

“PENILAIAN HASIL BELAJAR DALAM KURIKULUM 2013”


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem pendidikan di indonesia selalu mengalami perkembangan
dan perubahan terutama pada Kurikulum yang merupakan pedoman dalam
proses pelaksanaan pembelajaran. Upaya pemerintah untuk menyempurnakan
sistem pendidikan, salah satunya adalah dengan mengeluarkan peraturan
pemerintah republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan
atas peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan perlu diselaraskan dengan dinamika perkembangan masyarakat,
lokal, nasional, dan global guna mewujudkan fungsi dan tujuan
pendidikan nasional. Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar
Proses, dan Standar Penilaian; yang bersama-sama membangun Kurikulum
pendidikan penting dan mendesak untuk disempurnakan. Selain itu, ide,
prinsip dan norma yang terkait dengan Kurikulum dirasakan penting untuk
dikembangkan secara komprehensif dan diatur secara utuh pada satu bagian
tersendiri.
Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dari Kurikulum
Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 pada dasarnya adalah


perubahan

3
4

pola pikir dan budaya mengajar dari kemampuan mengajar tenaga pendidik

dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Dalam pelaksanaan Kurikulum

2013 ini peranan guru sangat penting selaku aktor dalam proses
pembelajaran,

baik buruknya keterlaksanaan Kurikulum dapat di pengaruhi dari guru


dalam

mengimplementasikannya.

Jadi seorang guru harus bisa memahami Kurikulum dengan baik sehingga
dapat diharapkan agar guru bisa menerima kebijakan dari

pemerintah atas Kurikulum 2013 dan dapat menguasai program,


prinsip 2 mekanisme serta strategi Kurikulum 2013 untuk dapat memperbaiki
kegiatan belajar mengajar di kelas.Kurikulum 2013 tidaklah mudah diterapkan
secara instan dan universal. pergantian KTSP menjadi Kurikulum 2013 ini
di sebabkan oleh perkembangan jaman. Kurikulum 2013 seharusnya tidak
menjadi masalah yang berlarut-larut di tengah masyarakat. Sebab Kurikulum
2013 bisa menjadi jembatan dunia pendidikan dengan berkembangnya
jaman dan sifat keberagaman bangsa Indonesia. Bahwa dari Kurikulum 2013
ini proses pembelajaranya tidak terfokus di aspek kognitif tetapi aspek afektif
dan psikomotor juga menyentuh dalam pembelajaran.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat


dirumuskan masalahnya sebagai berikut:

1) Apa yang dimaksud urgensi pengembangan kurikulum 2013?


2) Bagaimana konsep dasar kurikulum 2013?
3) Apa yang dimaksud kerangka dasar kurikulum 2013?

C. Tujuan Penulisan
5

Untuk mengetahui penilaian hasil belajar dalam kurikulm 2013

BAB II
PEMBAHASAN
“PENILAIAN HASIL BELAJAR DALAM KURIKULUM 2013”

A. Urgensi Pengembangan Kurikulum 2013


Indonesia sebagai bangsa dan negara akan terus menjalani sejarahnya.
Ibarat sebuah organisme negara Indonesia lahir, tumbuh, berkembang dan
mempertahankan kehidupannya untuk mencapai apa yang dicita-citakan di awal
kelahirannya. Cita-cita luhur tersebut tercantum secara jelas dalam pembukaan
UUD 1945 alenia empat, yakni melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Sungguh sangat luhur dan humanis cita-cita
luhur bangsa dan negara Indonesia tersebut.
Sebagai bangsa dan negara Indonesia kita harus bangga terhadap para
pendahulu kita yang telah mewariskan fondasi yang kuat dan mulia tentang arah
dan tujuan kita berbangsa dan bernegara. Sepatutnya kita harus berkontribusi
sesuai dengan peran kita untuk mewujudkan cita-cita luhur bangsa dan negara
Indonesia. Salah satu cara dan strategi untuk mempercepat terwujudnya cita-cita
negara kita adalah dengan mempersiapkan generasi masa depan yang tangguh,
cerdas, mandiri, dan berpegang pada nilai-nilai spiritual. Mereka harus
dipersiapkan sedemikian rupa dalam suatu lingkungan yang kondusif. Salah satu
6

lingkungan yang sangat ideal adalah institusi pendidikan dari prasekolah, tingkat
dasar, tingkat menengah, dan jenjang perguruan tinggi sebagai kawah candra di
muka penggemblengan generasi muda.
Dalam rangka mewujudkan kondisi di atas, pemerintah melalui
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan terus melakukan pembaharuan dan
inovasi dalam bidang pendidikan, salah satunya adalah pembaharuan dan inovasi
kurikulum, yakni lahirnya Kurikulum 2013. Lahirnya kurikulum ini untuk
menjawab tantangan dan pergeseran paradigma pembangunan dari abad ke 20
menuju abad ke 21. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara
yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi
pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia.
Berikut ini tabel pergeseran paradigma pembangunan dari abad ke-20
menuju abad ke-21.
Tabel 2.1 pergeseran paradigma pembangunan Abad ke-20dengan abad
ke-21
No Abad ke-20 Abad ke-21
.
1. Pembangunan ekonomi berbasis Pembangunan kesejahteraan berbasis
sumber daya peradaban
2. Sumber daya alam sebagai Peradaban sebagai modal
modal pembangunan pembangunan
3. Sumber daya manusia sebagai SDM beradab sebagai modal
beban pembangunan pembangunan
4. Penduduk sebagai pasar/ Penduduk sebagai pelaku/produsen
pengguna
5. Kekayaan alam Kekayaan peradaban
Sumber: kemdikmud, 2013
Pemerintah berasumsi bahwa pengembangan kurikulum mutlak
diperlukan untuk menjawab tantangan masa depan yang dihadapi bangsa
Indonesia. Tantangn tersebut kalau tidak segera direspon, maka akan kehilangan
momentum untuk mempersiapkan generasi emas 100 tahun Indonesia merdeka
7

pada tahun 2045. Berikut ini alasan pengembangan kurikulum menurut


departemen pendidikan dan kebudayaan.
Tabel 2.2 Alasan pengembangan kurikulum
No Tantangan Masa Depan Kompetensi Masa Depan
.
1. Globalisasi : WTO, ASEAN Kemampuan berkomunikasi
community, APEC, CAFTA
2. Masalah ingkungan hidup Kemampuan berpikir jernih dan kritis
3. Kemajuan teknologi informasi Kemampuan mempertimbangkan segi
moral suatu permasalahan
4. Kovergensi ilmu dan teknologi Kemampuan menjadi warga negara
Ekonomi berbasis pengetahuan yang bertanggung jawab
5. Ekonomi berbasis pengetahuaan Kemampuan mencoba untuk mengerti
dan toleran terhadap pandangan yang
berbeda
6. Kebangkitan industri kreatif dan Kemampuan hidup dalam masyarakat
budaya yang mengglobal
7. Pergeseran kekuatan ekonomi Memiliki minat luas dalam kehidupan
dunia
8. Pengaruh dan imbas teknosains Memiliki kesiapan untuk bekerja
9. Mutu, investasi dan tranformasi Memiliki kecerdasan sesuai dengan
pada sektor pendidikan bakat/minatnya
10. Hasil TIMSS dan PISA Memiliki rasa tanggung jawab
terhadap lingkungan
Sumber: kemikmud : 2013
Sementara itu, dalam kehidupan dimasyarakat ada kecenderungan
terjadinya dekadensi moral, seperti perkelahian pelajar, narkoba, korupsi,
plagiarisme, kecurangan dalam ujian, anarkis dan berbagai tindakan tidak baik
lainnya. Hal ini kalau dibiarkan maka keberadaan kita sebagai bangsa dan negara
terancam eksistensinya. Para pakar pendidikan mengkhawatirkan kita sebagai
bangsa sedang menuju kehancuran dengan ditandai sikap dan perilaku sebagian
masyarakat yang cenderung amoral dan kurang menghargai nilai-nilai
kemanusiaan. Minimal ada 10 kecenderungan perilaku masyarakat kita yang kalau
tidak segera diatasi menyebabkan kita sebagai bangsa akan menuju jurang
8

kehancuran. Pertama, meningkatnya kekerasan di kalangan remaja. Kedua,


membudaya ketidakjujuran. Ketiga, sikap fanatik terhadap kelompok. Keempat,
rendahnya rasa hormat kepada orangtua dan guru. Kelima, semakin kaburnya
moral baik dan buruk. Keenam, penggunaan bahasa yang memburuk. Ketujuh,
meningkatnya perilaku merusak diri, seperti penggunaan narkoba, alkohol, dan
seks bebas. Kedelapan, rendahnya rasa tanggung jawab sebagai individu dan
sebagai warga negara. Kesembilan, menurunnya etos kerja dan adanya rasa saling
curiga. Kesepuluh, kurangnya kepedulian diantara sesama.
Di sisi lain di sekolah anak didik kita belum mendapatkan internalisasi
nilai-nilai secara matang dan bermakna. Hal ini disebabkan dalam proses belajar
mengajar masih terlalu menitik beratkan pada aspek kognitif, sehingga aspek
afektif dan psikomotorik yang bermuatan karakter kurang diperhatikan. Hal ini
diperparah lagi pembelajaran di sekolah masih berorientasi pada penguasaan
materi untuk persiapan menghadapi ujian nasional. Sudah saatnya dalam
pembelajaran menyeimbangkan antara penguasaan akademis yang tinggi dan
penekanan karakter yang berbasis spiritual. Kombinasi dua hal tersebut bisa
menjadikan bekal bagi anak didik untuk memenangkan kompetensi alam dunia
global. Kemampuan anak didik kita dalam logika dan analisis harus terus
didorong. Hal ini dikarenakan kemampuan anak didik kita dalam menjawab soal-
soal yang menuntut kemampuan berpikir tinggi masih rendah sebagaimana
terlihat dari diagram batang di bawah ini.

Dari tiga gambar tentang hasil PISA (program for international student
assesment), yaitu studi yang memfokuskan pada literasi bacaan, matematika, dan
IPA) dapat dijelaskan bahwa hampir semua siswa indonesia hanya menguasai
pelajaran sampai level 3 saja, sementara negara lain banyak yang sampai level 4,
5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, maka
dapat interpretasikan bahwa pembelajaran yang kita lakukan kurang mendorong
peserta didik untuk secara aktif dan mandiri dalam mencari dan menemukan
konsep secara mandiri. Oleh karena itu, pengembangan dan pembaruan mutlak
9

diperlukan, yakni malalui kurikulum 2013. Hal ini disebabkan telah terjadi
pergeseran dalam pembelajaran sebagaimana dijelaskan pada tabel berikut ini.
Tabel2.3 pergeseran paradigma belajar abad ke-21
No Ciri abad ke-21 Model Pembelajaran
.
1. Informasi (tersedia di Pembelajaran diarahkan untuk mendorong
mana saja dan kapan peserta didik mencari tahudari berbagai
saja) sumber observasi, bukan diberi tahu
2. Komputasi (lebih cepat Pembelajaran diarahkan untuk mampu
memakai mesin) merumuskan masalah (menanya), bukan
hanya menyelesaikan masalah (menjawab)
3. Otomasi (menjangkau Pembelajaran diarahkan untuk melatih
segala pekerjaan rutin) berpikir analitis (pengambilan keputusan)
bukan berpikir mekanistis (rutin)
4. Komunikasi (dari mana [embelajaran menekankan pentingnya kerja
saja dan ke mana saja) sama dan kolaborasi dalam menyelesaikan
masalah.

B. Konsep Dasar Kurikulum 2013


Pemerintah melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan pada tahun
2013 mengimplementasikan kurikulum baru sebagai penyempurnaan kurikulum
sebelumnya (KTSP) yang diberi nama kurikulum 2013. Latar belakang lahirnya
kurikulum 2013 adalah :
1) Dalam Rencana Pembangunan jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun
2010-2014 dinamakan penerapan metodologi pendidikan yang tidak lagi
berupa pengajaran demi kelulusan ujian (teaching to the test), namun
pendidikan menyeluruh yang memerhatikan kemampuan sosial, watak, budi
pekerti, kecintaan terhadap budaya bahasa Indonesia melalui penyesuaian
sistem Ujian Akhir Nasional (UAN) pada 2011 dan penyempurnaan
kurikulum sekolah dasar dan menengah sebelum tahun 2011 yang diterapkan
di 25% sekolah pada 2012 dan 100% pada 2014. Penataan ulang kurikulum
sekolah yang dibagi menjadi kurikulum tingkat nasional, daerah, dan sekolah
10

sehingga dapat menn tujuan pendidikan nasional, (3) kompetensi belum


menggambarkan secara dorong penciptaan hasil didik yang mampu
menjawab kebutuhan SDM untuk mendukung pertumbuhan nasional dan
daerah dengan memasukan pendidikan kewirausahaan (diantaranya dengan
mengembangkan model link and match).
2) Ada beberapa hal yang perlu dilakukan penyempurnaan dalam kurikulum
sebelumnya (KTSP 2006), yakni: (1) konten kurikulum masih terlalu padat
yang ditunjukkan dengan banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang
keluasan dan tingkat kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia
anak, (2) kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan
tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, (3) kompetensi belum
menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan
pengetahuan, (4) beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan
perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, kkewirausahaan,
(5) kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi
pada tingkat lokal, nasional, maupun global, (6) standar proses pembelajaran
belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka
peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran
yang berpusat pada guru, dan (7) standar penilaian belum mengarahkan pada
penilaian berbasis kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas
menuntut adanya remediasi secara berkala.
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
1. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan yang
mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar
isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Tantangan internal lainnya terkait
dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan pendudukan
usia produktif. Saat ini jumlah pendudukan Indonesia usia produktif (15-
64btahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun
11

dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan
mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 padasaat angkanya mencapai 70%.
Oleh sebas itu, tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan
agar sumber daya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat
ditransformasikan menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan
keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.

2. Tantangan Eksternal
tantangan eksternal terkait dengan arus globalisasi: world trade
organizaton(WTO), Association of southeast asian nations (ASEAN)
community, Asia-pacific economic cooperation (APEC), dan ASEAN free
trade area(AFTA). Tantangan ini terkait dengan pergeseran kekuatan
ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan
transformasi bidang pendidikan.

3. Penyempurnaan Pola Pikir


Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebgai
berikut:
1) Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat
pada peserta didik.
2) Pola pembelajaran satu arah
3) Pola pemelajaran terisolasi
4) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif
5) Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok
6) Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan
7) Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat
multimedia
8) Pola pembelajaran monodiscipline menjadi pembelajaran multidiscipline

4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum


12

1) Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang
bersifat kolaboratif
2) Penguatan manajemen sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen
kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan
3) Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses
pembelajaran

5. Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan
materi yang relevan bagi peserta didik.
No. Entitas Pendidikan Perubahan yang Diharapkan
1. Peserta Didik 1. Lebih produktif, kreatif, inovatif, afektif
2. Lebih bergairah dan senang di sekolah dan
belajar
2. Pendidik dan Tenaga 1. Lebih bergairah dalam mengajar
2. Lebih mudah dalam memenuhi ketentuan 24
jam per minggu
3. Manajemen Satuan 1. Lebih mengedepankan layanan pembelajaran
Pendidikan termasuk bimbingan dan penyuluhan
2. Antisipasi atas semaraknya variasi kegiatan
pembelajaran
4. Masyarakat Umum 1. Memperoleh lulusan sekolah yang kompoten
2. Kebutuhan pendidikan dapat dipenuhi oleh
sekolah
3. Dapat meningkatkan kesejahteraannya
5. Negara dan Bangsa 1. Meningkatkan reputasi internasional dalam
bidang pendidikan
2. Meningkatkan daya saing
3. Berkembangnya peradaban bangsa
.
Dari pemaparan di atas tentang konsep dasar kurikulum 2013 dapat
dijelaskan bahwa sesungguhnya kurikulum 2013 adalah pengembangan dari
kurikulum sebelumnya. Berikut ini tabel yang menjelaskan hal tersebut di atas.
13

Tabel 2.5 penyempurnaan pola pikir perumusan kurikulum


No KBK 2004/ KTSP 2006 Kurikulum 2013
.
1. Standar kompetensi lulusan Standar kompetensi lulusan
diturunkan dari standar isi diturunkan dari kebutuhan
2. Standar isi dirumuskan Standar isi diturunkan dari standar
berdasarkan tujuan mata pelajaran kompetensi lulusan melalui
(standar kompetensi lulusan mata kompetensi inti yang bebas mata
pelajaran) yang dirinci menjadi pelajaran
standar kompetensi dan
kompetensi dasar mata pelajaran
3. Pemisahan antara mata pelajaran Semua mata pelajaran harus,
pembentuk sikap, pembentuk berkontribusi terhadap pembentukan
keterampilan, dan pembentuk sikap, keterampilan, dan
pengetahuan pengetahuan
4. Kompetensi diturunkan dari mata Mata pelajaran diturunkan dari
pelajaran kompetensi yang ingin dicapai
5. Matatu dengan yang lain, seperti Semua mata pelajaran diikat oleh
sekumpulan mata pelejaran lepas, kompetensi inti (tiap kelas)
seperti sekumpulan mata
pembelajaran terpisah

Dalam kurikulum 2013 juga ada penguatan dalam proses baik dalam
proses baik dalam pembelajaran maupun dalam penilaian. Berikut tabel yang
menjelaskan hal tersebut.
No Proses Karakteristik penguatan
.
1. pembelajaran Menggunakan pendekatan saintik melalui mengamati,
menanya, menalar, mencoba, jejarinh (kaloboratif)
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak
pembelajaran untuk semua mata pembelajaran
Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu
Menekan bahasa sebagai alat berkomunikasi
2. Penilaian Mengukur tingkat berpikir siswa
Menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan
14

pemikiran mendalam
Mengukur proses kerja siswa
Menggunakan portofolio pembelajaran siswa

C. Kerangka Dasar Kurikulum 2013


Kerangka dasar kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan tiga landasan,
yaitu:
1. Landasan Filosofis
Kurikulum 2013 menggunakan filisofi sebagimana mengembangkan
kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas,
berkomunikasi, nilai, dan berbagai dimensi intelegensi yang sesuai dengan diri
seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat manusia.

2. Landasan Teoritis
Berdasarkan standar nasional, kurikulum 2013 menganut :
a Pembelajaran yang dilakukan guru (taught curricilim) dalam bentuk proses
yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran
b Pengalaman belajar langsunng peserta didik.

3. Landasan Yuridis
Landasan yuridis kurikulum 2013 adalah :
a UUD 1945
b UU. No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan naional
c UU. N0 17 TAHUN 2005 tentang rencana pembangunan jangka panjang
nasioal, beserta segala ketentuan yang dituangkan rencana pembangunan
jangka menengah nasional,
d UU. NO.19 tahun 2005 tentang standar nasional.

D. Penilaian Auntentik dalam Kurikulum 2013


15

Penilaian dalam kurikulum 2013 mengacu pada permendikbud


Standar nasional bertujuan untuk menjamin:
a Perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan
dicapai
b Pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional
c Pelaporan hasil penilaian peserta didik secara profesional, objektif,
akuntabel, dan informatif.
Ciri -ciri penilaian autentik adalah:
1) Harus mengukur semua aspek pembelajaran, yakni kinerja dan hasil atau
produk.
2) Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung.
3) Menggunakan berbagai cara dan sumber.
4) Tes hanya salah satu alat pengumpulan data penilaian.
5) Harus bisa menceritakan pengalaman hidupnya.
6) Penguasaan kompotensi tertentu secara objektif.
Sedangkan karakteristik autentik assesment adalah sebgai berikut :
a Bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif.
b Mengukur keterampilan dan performasi
c Berkesinambungan dan terintegrasi
d Dapat digunakan sebagai feed back
Hal-hal yang bisa digunakan sebagai dasar menilai prestasi peserta didik
dalam penilaian autentik:
 Proyek atau penugasan dan laporannya.
 Hasil tes tulis
 Portofolio
 Pekerja rumah
 Kuis
 Karya peserta didik
 Presentasi atau penampilan peserta didik
 Demontrasi
 Laporan
16

 Jurnal
 Karya tulis
 Kelompok diskusi
 Wawancara.
Dalam penilaian autentik,selain memerhatikan sifat afektif, kognitif dan
psikomotorik kita juga harus memerhatikan penilaian proses dan penilaian
outputnya juga.

BAB III

PENUTUP
17

A. Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan,pada bab II, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
a. Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar
yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek
yang dinilainya adalah hasil belajar siswa
b. Dilihat dari fungsinya penilaian dibedakan menjadi lima jenis yaitu penilaian
formatif, penilaian sumatif, penilaian diagnostik, penilaian selektif, dan
penilaian penempatan. Standar penilaian hasil belajar pada umumnya dibedakan
kedalam dua standar, yakni standar penilaian acuan norma(PAN) dan penilaian
acuan patokan (PAP).Terkait dengan sistem penilaian perlu juga diketahui
tentang cara memberikan skor/nilai atau sistem pembijian yakni cara pemberian
angka dalam menilai hasil belajar siswa. Dalam sistem pembijian atau cara
memberikan nilai dapat digunakan beberapa cara. Cara pertama menggunakan
sistem huruf,cara kedua ialah dengan sistem angka yang menggunakan beberapa
skala. Selain itu ada juga yang menggunakan rentangan 1-100.
c. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan
tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional,
menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis
besar membaginya tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotoris.
B. Saran
Sebaiknya dalam penilaian hasil belajar, pendidik lebih dapat
mengembangkan dari segi mutu dan kualitas penilaian itu sendiri, agar tujuan
instruksional yang ingin dicapai betul-betul dalam pengelolaannya bersifat lebih
efektif dan akurat.

JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI .


18

Soal pilihan ganda !

1. Apa singkatan dari PISA ....


a. Program for international student assessment
b. Progran international sains
c. Program international southeast
d. Program international science
2. Ada berapa faktor yang mengembangkan kurikulum 2013...
a. 5
b. 7
c. 4
d. 8
3. Penilaian dalam kurikulum 2013 mengacu pada permendikbud nomor 66
tahun 2013 tentang....
a. Standar penilaian pendidikan
b. Kepedulian sosial
c. KTSP
d. Standar nasional
4. Kerangka dasar kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan tiga landasan
yaitu...
a. Landasan filosofis,landasan teoretis, landasan yuridis
b. Landasan materi, landasan teoritis, landasan filsafat
c. Landasan teoritis, landasan kurikulum, landasan materi
d. Landasan sosial, landasan materi, landasan yuridis
5. Karakteristik aunthentic assessment adalah...
a. Bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif
b. Terintegresi
c. Performasi
d. Keterampilan
6. Ada berapa hal yang perlu dilakukan penyempurnaan dalan sebelumnya
(KTSP 2006) yaitu....
19

a. 7
b. 8
c. 9
d. 5
7. Ada berapa dalam dikembangkan kurikulum dengan penyempurnaan pola
pikir...
a. 9
b. 3
c. 7
d. 5
8. Dalam kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola adalah..
a. Tata kerja guru dirubah dari individual menjadi kolaboratif
b. Mengembangkan sikap
c. Melatih diri
d. Penguatan mateti
9. Apa singkatan dari WTO..
a. World Trade Organization
b. World tradisional organization
c. World trade operation
d. World trade operation
10. Apa singkatan APEC..
a. Asia pacific economic cooperation
b. Asia pree economic cooperation
c. Asia pasific economic
d. Asia pasific cooperation
JAWABAN..
1. 6.
2. 7.
3. 8.
4. 9.
5. 10.
20

Soal Esay..!!
1. Sebutkan tiga landasan dalam kerangka dasar kurikulum 2013.....
2. Apa saja penguatan tata kelola kurikulum 2013...
3. Faktor apa saja yang mengembangkan kurikulum 2013...
4. Apa singkatan dari RPJMN..
5. Singkatan dari Trends in Internasional Mathematics and Science
Study...
JAWABAN..
1.
2.
3.
4.
5.

Soal Mencocokan..!!

No.. Pertanyaan Jawaban


1. Arus globalisai dan berbagai isu
yang terkait dengan masalah
a.pola pikir 2013
lingkungan hidup, dan teknologi bStandar Nasioanal.
informasi termasuk c.perubahan atas peraturan
pemerintah
tantangan(.g..) d.rencana pembangunan
e.yuridis
2. Penguatan sarana dan prasarana
f. Tata kelola kurikulum
untuk kepentingan manajemen g. Eksternal
h.filosofis
dan proses pembelajaran
i.lima
adalah(..f) j.AFTA
3. Pola pembelajaran alat tunggal
21

menjadi pembelajaran berbasis


alat multimedia(a..)
4. Menentukan kurikulum kualitas
peserta didik yang akan dicapai
kurikulum, sumber dan isi dari
kurikulum merupakan
landasan(.h.)
5. Asean free trade area(..j..)
6. Ada berapa pola pikir dalan
penyempurnaan kurikulum
2013(i..)
7. Undang-undang dasar negara
republik indonesia tahun
1945merupakan landasan(.e.)
8. Peraturan pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang(.b.)
9. Undang-undang Nomor 17
tahun 2005 tentang(.d.)
10. Nomor 32 tahun 2013
tentang(.c.)

Soal True- False !1!

No. pernyataan True False

1.7. Kurikulum 2013 dikembangkan


berdasarkan faktor internal,
eksternal, penyempurnaan pola
22

pikir, dan penguatan materi


2. Kompotensi dasar dikembangkan
didasarkan pada prinsip akumulatif.
3. Pola pembelajara berbasis individual 

4. Kkm(kurikulum kegiatan materi) 

5. Kerangka dasar kurikulum 2013 ada


3 landasan
6. UUD RI tahun 1945 landasan
yuridis kurikulum 2013
7. Peraturan pemerintah tentang 
pendidikan no 45
8. Sistem pendidikan nasional dalam
UUD Nomor 20 tahun 2003
9. Undang- undang no 19 tahun 2015
rentang standar pendidikan nasional
10. Asas yuridis berdasarkan standar 
pendidikan

Anda mungkin juga menyukai