Anda di halaman 1dari 10

116 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO.

3, DESEMBER 2016

PENDEKATAN SAINTIFIK & MODEL PEMBELAJARAN K-13

Oleh:
Sufairoh
SMP Negeri 1 Malang
Jl. Lawu No.12, Oro-oro Dowo, Klojen, Kota Malang

Abstrak. Standar Nasional Pendidikan yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari Undang-
Undang Sistem Pendidikan Nasional ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005
telah menggariskan ketentuan minimum bagi satuan pendidikan formal agar dapat memenuhi mutu
pendidikan. Mengingat pentingnya kurikulum dalam pendidikan dan kehidupan manusia, maka
penyusunan kurikulum tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Penyusunan kurikulum
membutuhkan landasan yang kuat, yang didasarkan pada hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang
mendalam. Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan
memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaiannya dengan lingkungan,
kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian,
sesuai dengan jenis dan jenjang masing-masing satuan pendidikan. Kurikulum 2013 bertujuan
untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan
warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi
pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara,dan peradaban dunia. Tujuan dari penulisan
ini adalah: (1) Untuk menjelaskan isu-isu penting yang menjadi dasar pertimbangan dilaksanakan
kurikulum 2013. (2) Untuk memaparkan implementasi pembelajaran dengan pendekatan saintifik
pada kurikulum 2013. (3) Untuk menguraikan model-model pembelajaran yang digunakan guru
dalam implementasi kurikulum 2013.
Kata Kunci: pendekatan saintifik, model pembelajaran K-13

Mutu pendidikan merupakan masalah yang pengaturan mengenaitujuan, isi, dan bahan
dijadikan agenda utama untuk diatasi dalam pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
kebijakan pembangunan pendidikan, karena pedoman penyelenggaraan kegiatan pem-
hanya dengan pendidikan yang bermutu belajaran untuk mencapai tujuan pendidi-
akan diperoleh lulusan bermutu yang kan. Untuk menempatkan suatu kurikulum
mampu membangun diri, keluarga, masya- pada kedudukan sentral dalam keseluruhan
rakat, bangsa dan negara. Standar Nasional proses pendidikan, institusi pendidikan dan
Pendidikan yang merupakan penjabaran para pengajar harus mampu menterjemah-
lebih lanjut dari Undang-Undang Sistem kan sebagai dinamisator.
Pendidikan Nasional ditetapkan dengan Pada hakikatnya pengembangan kuri-
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 kulum itu merupakan usaha untuk mencari
telah menggariskan ketentuan minimum bagaimana rencana dan pengaturan menge-
bagi satuan pendidikan formal agar dapat nai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
memenuhi mutu pendidikan. cara yang digunakan sebagai pedoman pen-
Kurikulum merupakan acuan pembe- yelenggaraan kegiatan pembelajaran yang
lajaran dan pelatihan dalam persekolahan. sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan
Kurikulum menurut Reksoadmojo (2010:4) untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu
adalah merupakan seperangkat rencana dan lembaga. Pengembangan kurikulum di arah-
Sufairoh, Pendekatan Saintifik & Model Pembelajaran K-13... 117

kan pada pencapaian nilai-nilai umum, an dan teknologi serta kesenian, sesuai de-
konsep-konsep, masalah dan keterampilan ngan jenis dan jenjang masing-masing
yang akan menjadi isi kurikulum yang disu- satuan pendidikan.
sun dengan fokus pada nilai-nilai tadi. Ada- Kurikulum pendidikan selalu meng-
pun selain berpedoman pada landasan- alami proses penyempurnaan dengan tujuan
landasan yang ada, pengembangan kuriku- dapat meningkatkan mutu pendidikan secara
lum juga berpijak pada prinsip-prinsip nasional, sehingga dapat membentuk sumber
pengembangan kurikulum. daya manusia yang bermutu tinggi (Sukma-
Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 dinata, 1988). Perubahan zaman adalah hal
Bab X tentang kurikulum, pasal 36 ayat 1 yang tidak bisa terlepas dari kehidupan
bahwa pengembangan kurikulum dilakukan masyarakat, perubahan zaman telah mem-
dengan mengacu pada standar nasional berikan dampak yang besar terhadap seluruh
pendidikan untuk mewujudkan tujuan pen- segi kehidupan masyarakat tidak terkecuali
didikan nasional. Suatu kurikulum diharap- dalam segi pendidikan. Dewasa ini, masya-
kan memberkan landasan, isi dan menjadi rakat sebagai agen perubahan itu sendiri
pedoman bagi pengembangan kemampuan mulai berinovasi dan mulai menangkap akan
siswa secara optimal sesuai dengan tuntunan adanya tantangan zaman. Kenyataan terse-
dan tantangan perkembangan masyarakat. but tentunya adalah hal yang positif, namun
Kuri-kulum adalah seperangkat rencana dan tidak boleh ditampikkan bahwa dalam setiap
pengaturan mengenai isi dan bahan pelajar- perubahan zaman tentunya ada pula dampak
an serta cara yang digunakan sebagai negatif yang ditimbulkan. Tidak semua
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembe- pengaruh perubahan zaman positif bagi
lajaran untuk mencapai tujuan pendidikan masyarakat Indonesia, ada hal-hal yang per-
tertentu. lu untuk disikapi dengan bijak dan ditolak
Mengingat pentingnya kurikulum da- mentah-mentah karena tidak sesuai dengan
lam pendidikan dan kehidupan manusia, kepribadian bangsa. Pendidikan mencoba
maka penyusunan kurikulum tidak dapat untuk menyikapi dilema tersebut, kemudian
dilakukan secara sembarangan. Penyusunan mengemasnya dalam sebuah konsep peru-
kurikulum membutuhkan landasan yang ku- bahan kurikulum.
at, yang didasarkan pada hasil-hasil pemikir- Kurikulum 2013 bertujuan untuk
an dan penelitian yang mendalam. Penyu- mempersiapkan manusia Indonesia agar me-
sunan kurikulum yang tidak didasarkan pada miliki kemampuan hidup sebagai pribadi
landasan yang kuat dapat berakibat fatal dan warga negara yang beriman, produktif,
terhadap kegagalan pendidikan itu sendiri. kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
Dengan sendirinya, akan berakibat pula berkontribusi pada kehidupan bermasyara-
terhadap kegagalan proses pengembangan kat, berbangsa, bernegara, dan peradaban
sumber daya manusia. Kurikulum disusun dunia.
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasi-
Isu-Isu Penting Yang Menjadi Dasar Per-
onal dengan memperhatikan tahap perkem-
timbangan Dilaksanakan Kurikulum
bangan peserta didik dan kesesuaiannya
2013
dengan lingkungan, kebutuhan pembangun- Isu-isu perubahan, fakta, dan realita
an nasional, perkembangan ilmu pengetahu- kehidupan masyarakat serta isu-isu tan-
118 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 3, DESEMBER 2016

tangan zaman dikemas sedemikian rupa se- (g) Pergeseran kekuatan ekonomi dunia;
bagai dasar untuk mengembangkan sebuah (h) Pengaruh dan imbas teknosains; (i)
kurikulum baru yang mencoba untuk men- Mutu, investasi dan transformasi pada
jawab tantangan zaman tersebut. Hal inilah sektor pendidikan; (j) Hasil survei
yang coba dilakukan pemerintah melalui “Trends in International Math and
pengembangan kurikulum 2013. Adapun Science (TIMSS)" oleh Global Institute
isu-isu penting yang menjadi dasar pertim- pada tahun 2007 yaitu hanya 5 persen
bangan pemerintah untuk perubahan dan siswa Indonesia yang mampu
pengembangan Kurikulum 2013 adalah mengerjakan soal berkategori tinggi yang
sebagai berikut. memerlukan penalaran; dan (k)
1. Tantangan internal, menurut Kemen- Programme for International Student
dikbud (2012) antara lain yaitu: (a) Assessment (PISA) yang di tahun 2009
Tuntutan pendidikan yang mengacu ke- yang menempatkan Indonesia di
pada 8 (delapan) Standar Nasional peringkat 10 besar negara paling buncit
Pendidikan yang meliputi standar isi, dari 65 negara peserta PISA. Hal ini
standar proses, standar kompetensi lulus- menunjukkan bahwa prestasi siswa
an, standar pendidik dan tenaga kependi- Indonesia terbelakang (Kemendikbud,
dikan, standar sarana dan prasarana, stan- 2013).
dar pengelolaan, standar pembiayaan, dan 3. Kompetensi masa depan, menurut Ke-
standar penilaian pendidikan; (b) Per- mendikbud (2012) antara lain yaitu: (a)
kembangan penduduk Indonesia dilihat Kemampuan berkomunikasi; (b) Kemam-
dari pertumbuhan penduduk usia pro- puan berpikir jernih dan kritis; (c)
duktif. Jumlah penduduk usia produktif Kemampuan mempertimbangkan segi
ini akan mencapai puncaknya pada tahun moral suatu permasalahan; (d) Kemam-
2020-2035 pada saat angkanya mencapai puan menjadi warga negara yang efektif;
70%. Oleh sebab itu, tantangan besar (e) Kemampuan mencoba untuk mengerti
yang dihadapi adalah bagaimana meng- dan toleran terhadap pandangan yang
upayakan agar sumber daya manusia usia berbeda; (f) Kemampuan hidup dalam
produktif yang melimpah ini dapat masyarakat yang mengglobal; (g) Me-
ditransformasikan menjadi sumber daya miliki minat luas mengenai hidup;
manusia yang memiliki kompetensi dan (h) Memiliki kesiapan untuk bekerja;
keterampilan melalui pendidikan agar (i) Memiliki kecerdasan sesuai dengan
tidak menjadi beban (Kemendikbud, bakat/minatnya.
2013). 4. Fenomena negatif yang mengemuka,
2. Tantangan eksternal, menurut Kemen- menurut Kemendikbud (2012) antara
dikbud (2012) antara lain yaitu: (a) lain, yaitu: (a) Perkelahian pelajar; (b)
Globalisasi: WTO, ASEAN Community, Narkoba; (c) Korupsi; (d) Plagiarisme;
APEC, CAFTA; (b) Masalah lingkungan (e) Kecurangan dalam ujian seperti
hidup; (c) Kemajuan teknologi informasi; mencontek, mengerpek, dan sebagainya;
(d) Konvergensi ilmu dan teknologi; (e) dan (f) Gejolak masyarakat.
Ekonomi berbasis pengetahuan; (f) 5. Persepsi masyarakat, menurut Kemen-
Kebangkitan industri kreatif dan budaya; dikbud (2012) antara lain yaitu: (a) Pen-
Sufairoh, Pendekatan Saintifik & Model Pembelajaran K-13... 119

didikan terlalu menitikberatkan pada as- 8. Dengan KTSP memerlukan dokumen


pek kognitif; (b) Pendidikan memberi be- kurikulum yang lebih rinci agar tidak
ban yang terlalu berat bagi siswa; dan (c) menimbulkan multi tafsir.
Hal-hal yang dijelaskan diatas meru-
Pendidikan kurang bermuatan karakter
pakan latar belakang yang diangkat oleh
(Kemendikbud, 2012).
pemerintah dalam pengembangan kurikulum
Selain alasan diatas, kemudian peme-
2013. Pro dan kontra yang muncul akibat
rintah juga mengkaji ulang kurikulum 2006
wacana kurikulum 2013 bukan menjadi ha-
atau sering kita kenal dengan kurikulum
langan pemerintah untuk tetap melanjutkan
KTSP. Berdasarkan hasil kajian tersebut di-
kurikulum 2013 yang dianggap akan dapat
temukanlah beberapa permasalahan didalam
memperbaiki pendidikan Indonesia menjadi
kurikulum KTSP yang harus diperbaiki
jauh lebih baik serta dapat memberikan
melalui pengembangan kurikulum 2013.
solusi terhadap permasalahan yang muncul.
Permasalahan-permasalahan tersebut (dalam
Dalam berbagai kesempatan yang telah
kemendikbud, 2012) diantaranya, yaitu:
disampaikan oleh pengambil kebijakan, juga
1. Konten kurikulum masih terlalu padat
yang ditunjukkan dengan banyaknya ma- terangkum bahwa kurikulum 2013 mencoba
tapelajaran dan banyak materi yang untuk mengurangi beban guru secara ad-
keluasan dan tingkat kesukarannya me- ministratif yang kemudian guru hanya akan
lampaui tingkat perkembangan usia anak. terfokus pada proses pembelajaran.
2. Kurikulum belum sepenuhnya berbasis Beberapa alasan perlunya pengemba-
kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi
ngan Kurikulum 2013 adalah sebagai be-
dan tujuan pendidikan nasional.
3. Kompetensi belum menggambarkan se- rikut. (1) Perubahan proses pembelajaran
cara holistik domain sikap, keterampilan, (dari siswa diberi tahu menjadi siswa men-
dan pengetahuan. cari tahu) dan proses penilaian (dari berbasis
4. Beberapa kompetensi yang dibutuhkan output menjadi berbasis proses dan output)
sesuai dengan perkembangan kebutuhan memerlukan penambahan jam pelajaran. (2)
(misalnya pendidikan karakter, metodo- Kecenderungan banyak negara menambah
logi pembelajaran aktif, keseimbangan
jam pelajaran. (3) Perbandingan dengan ne-
soft skills dan hard skills, kewirausahaan)
belum terakomodasi di dalam kurikulum. gara-negara lain menunjukkanjam pelajaran
5. Kurikulum belum peka dan tanggap ter- di Indonesia dengan Negara lain relatif lebih
hadap perubahan sosial yang terjadi pada singkat.
tingkat lokal, nasional, maupun global.
6. Standar proses pembelajaran belum me- Implementasi Pembelajaran Dengan Pen-
nggambarkan urutan pembelajaran yang dekatan Saintifik pada Kurikulum 2013
rinci sehingga membuka peluang penaf-
siran yang beraneka ragam dan berujung Pembelajaran adalah proses interaksi
pada pembelajaran yang berpusat pada antarpeserta didik, antara peserta didik dan
guru. pendidik, dan antara peserta dan sumber
7. Standar penilaian belum mengarahkan belajar lainnya pada suatu lingkungan
pada penilaian berbasis kompetensi (pro- belajar yang berlangsung secara edukatif,
ses dan hasil) dan belum secara tegas
agar peserta didik dapat membangun sikap,
menuntut adanya remediasi secara ber-
kala. pengetahuan dan keterampilannya untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
120 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 3, DESEMBER 2016

Proses pembelajaran merupakan suatu pro- saintifik adalah proses pembelajaran yang
ses yang mengandung serangkaian kegiatan dirancang sedemikian rupa agar peserta
mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga didik secara aktif mengonstruk konsep,
penilaian. Strategi merupakan istilah yang hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan
banyak dipakai dalam berbagai konteks mengamati (untuk mengidentifikasi atau
dengan makna yang tidak selalu sama. menemukan masalah), merumuskan masa-
Dalam kontek pembelajaran strategi berarti lah, mengajukan atau merumuskan hipote-
pola umum perbuatan guru-peserta didik sis, mengumpulkan data dengan berbagai
didalam perwujudan kegiatan pembelajaran; teknik, menganalisis data, menarik kesim-
konsep strategi dalam hal ini menunjuk pulan dan mengomunikasikan konsep, hu-
kepada karakteristik rentetan perbuatan kum atau prinsip yang “ditemukan”. Pende-
guru-peserta didik dalam peristiwa pembela- katan saintifik dimaksudkan untuk memberi-
jaran (Sudirman; Rusyan; Arifin, dan kan pemahaman kepada peserta didik dalam
Fatoni, 1989:90). mengenal, memahami berbagai materi me-
Strategi Pembelajaran adalah suatu nggunakan pendekatan ilmiah, bahwa
pola umum pembelajaran siswa yang tersu- informasi bisa berasal dari mana saja, kapan
sun secara sistematis berdasarkan prinsip- saja, tidak bergantung pada informasi searah
prinsip pendidikan, psikologi, didaktik, dan dari guru. Oleh karena itu kondisi pembe-
komunikasi dengan mengintegrasikan struk- lajaran yang diharapkan tercipta diarahkan
tur (urutan langkah) pembelajaran, metode untuk mendorong peserta didik dalam
pembelajaran, media pembelajaran/alat pe- mencari tahu dari berbagai sumber melalui
raga, pengelolaan kelas, evaluasi, dan waktu observasi, dan bukan hanya diberi tahu.
yang diperlukan agar siswa dapat mencapai Di dalam Kurikulum 2013 yang
tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif sekarang mulai diterapkan di sebagian se-
dan efisien. Strategi terkait dengan kebijak- kolah-sekolah piloting ada dikenal namanya
sanaan guru dalam memilih pendekatan, istilah Pendekatan Saintifik. Secara Istilah
model pembelajaran, dan metode pembela- pengertian dari pendekatan saintifik adalah
jaran (http://www.matematrick.com/2015/ proses pembelajaran yang dirancang sede-
08/perbedaan-strategi-pende-katan-metode. mikian rupa agar peserta didik secara aktif
html. Diakses 5-11-2016). Istilah lain yang mengonstruk konsep, hukum atau prinsip
juga dipergunakan dan sama maksudnya melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk
dengan strategi pembelajaran adalah model mengidentifikasi atau menemukan masalah),
pembelajaran (Joyce; Weil; dan Calhoun, merumuskan masalah, mengajukan atau
2009). merumuskan hipotesis, mengumpulkan data
Pendekatan pembelajaran adalah dengan berbagai teknik, meng-analisis data,
suatu rangkaian tindakan pembelajaran yang menarik kesimpulan dan mengomunikasikan
dilandasi oleh prinsip dasar tertentu (filo- konsep, hukum atauprinsip yang “ditemu-
sofis, psikologis, didaktis dan ekologis) kan” (http://www.matematrick. com/2015/-
yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan 08/perbedaan-strategi-pendekatan-meto-
dan melatari metode pembelajaran tertentu de.html. Diakses 5-11-2016).
(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Proses pembelajaran yang mengacu
2016). Pembelajaran dengan pendekatan pada pendekatan saintifik menurut Kemen-
Sufairoh, Pendekatan Saintifik & Model Pembelajaran K-13... 121

terian Pendidikan dan Kebudayaan (2016) an mengumpulkan data dapat dilakukan


meliputi lima langkah, yaitu: mengamati, dengan cara membaca buku, mengumpul-
menanya, mengumpulkan data, meng- kan data sekunder, observasi lapangan,
asosiasi, dan mengkomu-nikasikan. Selan- uji coba (eksperimen), wawancara, me-
jutnya dijelaskan sebagai berikut. nyebarkan kuesioner, dan lain-lain. Hasil
1. Mengamati, yaitu kegiatan siswa meng- belajar dari kegiatan mengumpulkan data
identifikasi melalui indera penglihat adalah siswa dapat menguji hipotesis.
(membaca, menyimak), pembau, pende- 4. Mengasosiasi, yaitu kegiatan siswa
ngar, pengecap dan peraba pada waktu mengolah data dalam bentuk serangkaian
mengamati suatu objek dengan ataupun aktivitas fisik dan pikiran dengan bantuan
tanpa alat bantu. Alternatif kegiatan peralatan tertentu. Bentuk kegiatan me-
mengamati antara lain observasi ling- ngolah data antara lain melakukan klasi-
kungan, mengamati gambar, video, tabel fikasi, pengurutan (sorting), menghitung,
dan grafik data, menganalisis peta, membagi, dan menyusun data dalam
membaca berbagai informasi yang ter- bentuk yang lebih informatif, serta
sedia di media masa dan internet maupun menentukan sumber data sehingga lebih
sumber lain. Bentuk hasil belajar dari bermakna. Kegiatan siswa dalam meng-
kegiatan mengamati adalah siswa dapat olah data misalnya membuat tabel, gra-
mengidentifikasi masalah. fik, bagan, peta konsep, menghitung, dan
2. Menanya, yaitu kegiatan siswa meng- pemodelan. Selanjutnya siswa meng-
ungkapkan apa yang ingin diketahuinya analisis data untuk membandingkan atau-
baik yang berkenaan dengan suatu objek, pun menentukan hubungan antara data
peristiwa, suatu proses tertentu. Dalam yang telah diolahnya dengan teori yang
kegiatan menanya, siswa membuat perta- ada sehingga dapat ditarik simpulan dan
nyaan secara individu atau kelompok atau ditemukannya prinsip dan konsep
tentang apa yang belum diketahuinya. penting yang bermakna dalam menambah
Siswa dapat mengajukan pertanyaan skema kognitif, meluaskan pengalaman,
kepada guru, narasumber, siswa lainnya dan wawasan pengetahuannya. Hasil
dan atau kepada diri sendiri dengan belajar dari kegiatan menalar/mengaso-
bimbingan guru hingga siswa dapat siasi adalah siswa dapat menyim-pul-
mandiri dan menjadi kebiasaan. Perta- kan hasil kajian dari hipotesis.
nyaan dapat diajukan secara lisan dan 5. Mengomunikasikan, yaitu kegiatan sis-
tulisan serta harus dapat membangkitkan wa mendeskripsikan dan menyampaikan
motivasi siswa untuk tetap aktif dan hasil temuannya dari kegiatan meng-
gembira. Bentuknya dapat berupa kalimat amati, menanya, mengumpulkan dan me-
pertanyaan dan kalimat hipotesis. Hasil ngolah data, serta mengasosiasi yang
belajar dari kegiatanmenanya adalah ditujukan kepada orang lain baik secara
siswa dapat merumuskan masalah dan lisan maupun tulisan dalam bentuk di-
merumuskan hipotesis. agram, bagan, gambar, dan sejenisnya
3. Mengumpulkan data, yaitu kegiatan dengan bantuan perangkat teknologi se-
siswa mencari informasi sebagai bahan derhana dan atau teknologi informasi dan
untuk dianalisis dan disimpulkan. Kegiat- komunikasi. Hasil belajar dari kegiatan
122 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 3, DESEMBER 2016

mengomunikasikan adalah siswa dapat 1. Kesesuaian model pembelajaran dengan


memformulasikan dan mempertang- kompetensi sikap pada KI-1 dan KI-2
gungjawabkan pembuktian hipotesis. serta kompetensi pengetahuan dan kete-
rampilan sesuai dengan KD-3 dan/ atau
Model-Model Pembelajaran Dalam Im- KD-4.
plementasi Kurikulum 2013 2. Kesesuaian model pembelajaran dengan
Model Pembelajaran adalah contoh karakteristik KD-1 (jika ada) dan KD-2
pola atau struktur pembelajaran siswa yang yang dapat mengembangkan kompetensi
didesain, diterapkan, dan dievaluasi secara sikap, dan kesesuaian materi pembela-
sistematis oleh guru dalam rangka mencapai jaran dengan tuntutan KD-3 dan KD-4
tujuan pembelajaran. Dalam pengertian lain untuk memgembangkan kompetensi pe-
model pembelajaran adalah suatu contoh ngetahuan dan keterampilan.
bentuk pembelajaran yang tergambar dari 3. Penggunaan pendekatan saintifik yang
awal sampai akhir pembelajaran yang mengembangkan pengalaman belajar pe-
disajikan secara khas oleh guru dikelas. serta didik melalui kegiatan mengamati
Memilih atau menentukan model pembe- (observing), menanya (questioning),
lajaran sangat dipengaruhi oleh kondisi mencoba/mengumpulkan informasi (ex-
Kompetensi Dasar (KD), tujuan yang akan perimenting/ collecting information),
dicapai dalam pengajaran, sifat dari materi mengasosiasi/menalar (assosiating), dan
yang akan diajarkan, dantingkat kemampuan mengomunikasikan (communicating).
peserta didik. Di samping itu, setiap model Contoh kegiatan dalam model-model
pembelajaran mempunyai tahap-tahap (sin- pembelajaran: (1) pembelajaran Inkuiri (In-
taks) yang dapat dilakukan siswa dengan quiry Based Learning), (2) pembelajaran
bimbingan guru. (https://ibnufajar75.word- Discovery (Discovery Learning), (3) pembe-
press.com/2014/05/31/model-model-pembe- lajaran berbasis projek (Project Based
lajaran-yang-sesuai-dengan-kurikulum- Learning), dan (4) pembelajaran berbasis
2013). Diakses: 5-11-2016). permasalahan (Problem Based Learning)
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendi- yang dikaitkan dengan pendekatan saintifik
dikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun (5M), dijelaskan sebagai berikut.
2013 tentang standar proses, model pem-
belajaran yang diutamakan dalam imple- Model Inquiry Learning
mentasi Kurikulum 2013 adalah model pem- Model pembelajaran Inkuiri biasanya
belajaran inkuiri (Inquiry Based Learning), lebih cocok digunakan pada pembelajaran
model pembelajaran discovery (Discovery matematika, tetapi mata pelajaran lainpun
Learning), model pembelajaran berbasis dapat menggunakan model tersebut asal
projek (Project Based Learning), dan model sesuai dengan karakteristik KD atau materi
pembelajaran berbasis permasalahan (Pr- pembelajarannya. Langkah-langkah dalam
oblem Based Learning). model inkuiri terdiri atas:
Untuk menentukan model pembelajar- 1. Observasi/Mengamati berbagi fenomena
an yang akan dilaksanakan dapat memper- alam. Kegiatan ini memberikan pengala-
timbangkan hal-hal sebagai berikut: man belajar kepada peserta didik bagai-
Sufairoh, Pendekatan Saintifik & Model Pembelajaran K-13... 123

mana mengamati berbagai fakta atau 3. Data Collecting (mengumpulkan data).


fenomena dalam mata pelajaran tertentu. Pada tahapan ini peserta didik diberikan
2. Mengajukan pertanyaan tentang fenome- pengalaman mencari dan mengumpulkan
na yang dihadapi. Tahapan ini melatih data/informasi yang dapat digunakan
peserta didik untuk mengeksplorasi feno- untuk menemukan solusi pemecahan ma-
mena melalui kegiatan menanya baik ter- salah yang dihadapi. Kegiatan ini juga
hadap guru, teman, atau melalui sumber akan melatih ketelitian, akurasi, dan
yang lain. kejujuran, serta membiasakan peserta di-
3. Mengajukan dugaan atau kemungkinan dik untuk mencari atau merumuskan ber-
jawaban. Pada tahapan ini peserta didik bagai alternatif pemecahan masalah, jika
dapat mengasosiasi atau melakukan satu alternatif mengalami kegagalan.
penalaran terhadap kemungkinan jawab- 4. Data Processing (mengolah data). Ke-
an dari pertanyaan yang diajukan. giatan mengolah data akan melatih pe-
4. Mengumpulkan data yang terakait de- serta didik untuk mencoba dan meng-
ngan dugaan atau pertanyaan yang diaju- eksplorasi kemampuan pengetahuan kon-
kan, sehingga pada kegiatan tersebut pe- septualnya untuk diaplikasikan pada ke-
serta didik dapat memprediksi dugaan hidupan nyata, sehingga kegiatan ini juga
atau yang paling tepat sebagai dasar un- akan melatih keterampilan berfikir logis
tuk merumuskan suatu kesimpulan. dan aplikatif.
5. Merumuskan kesimpulan-kesimpulan 5. Verification (memferifikasi). Tahapan ini
berdasarkan data yang telah diolah atau mengarahkan peserta didik untuk me-
dianalisis, sehingga peserta didik dapat ngecek kebenaran atau keabsahan hasil
mempresentasikan atau menyajikan hasil pengolahan data, melalui berbagai ke-
temuannya. giatan, antara lain bertanya kepada te-
man, berdiskkusi, atau mencari sumber
Model Discovery Learning. yang relevan baik dari buku atau media,
1. Stimulation (memberi stimulus). Pada serta mengasosiasikannya sehingga
kegiatan ini guru memberikan stimulan, menjadi suatu kesimpulan.
dapat berupa bacaan, atau gambar, atau 6. Generalization (menyimpulkan). Pada
situasi, sesuai dengan materi pembelajar- kegiatan ini peserta didik digiring untuk
an/topik/tema yang akan dibahas, sehing- menggeneralisasikan hasil simpulannya
ga peserta didik mendapat pengalaman pada suatu kejadian atau permasalahan
belajar mengamati pengetahuan konsep- yang serupa, sehingga kegiatan ini juga
tual melalui kegiatan membaca, meng- dapat melatih pengetahuan metakognisi
amati situasi atau melihat gambar. peserta didik.
2. Problem Statement (mengidentifikasi ma-
salah). Dari tahapan tersebut, peserta Project Based Learning
didik diharuskan menemukan permasa- Model pembelajaran ini bertujuan
lahan apa saja yang dihadapi, sehingga untuk pembelajaran yang memfokuskan
pada kegiatan ini peserta didik diberikan pada permasalahan komplek yang
pengalaman untuk menanya, mencari diperlukan peserta didik dalam melakukan
informasi, dan merumuskan masalah. insvestigasi dan memahami pembelajaran
124 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 3, DESEMBER 2016

melalui investigasi, membimbing peserta melalui berbagai permasalahan nyata dalam


didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan pe-
mengintegrasikan berbagai subjek (materi) ngetahuan yang telah atau akan dipelajari-
dalam kurikulum, memberikan kesempatan nya. Adapun langkah-langkah pembelajaran
kepada para peserta didik untuk menggali model Problem Based Learning adalah
konten (materi) dengan menggunakan sebagai berikut:
berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, 1. Mengorientasi peserta didik pada masa-
dan melakukan eksperimen secara lah. Tahap ini untuk memfokuskan peser-
kolaboratif. ta didik mengamati masalah yang men-
Langkah pembelajaran dalam project jadi objek pembelajaran.
based learning adalah sebagai berikut: 2. Mengorganisasikan kegiatan pembelajar-
1. Menyiapkan pertanyaan atau penugasan an. Pengorganisasian pembelajaran salah
proyek. Tahap ini sebagai langkah awal satu kegiatan agar peserta didik menyam-
agar peserta didik mengamati lebih dalam paikan berbagai pertanyaan (atau me-
terhadap pertanyaan yang muncul dari nanya) terhadap masalah kajian.
fenomena yang ada. 3. Membimbing penyelidikan mandiri dan
2. Mendesain perencanaan proyek. Sebagai kelompok. Pada tahap ini peserta didik
langkah nyata menjawab pertanyaan yang melakukan percobaan (mencoba) untuk
ada disusunlah suatu perencanaan proyek memperoleh data dalam rangka men-
bisa melalui percobaan. jawab atau menyelesaikan masalah yang
3. Menyusun jadwal sebgai langkah nyata dikaji.
dari sebuah proyek. Penjadwalan sangat 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil
penting agar proyek yang dikerjakan karya. Peserta didik mengasosiasi data
sesuai dengan waktu yang tersedia dan yang ditemukan dari percobaan dengan
sesuai dengan target. berbagai data lain dari berbagai sumber.
4. Memonitor kegiatan dan perkembangan 5. Analisis dan evaluasi proses pemecahan
proyek. Guru melakukan monitoring ter- masalah. Setelah peserta didik mendapat
hadap pelaksanaan dan perkembangan jawaban terhadap masalah yang ada,
proyek. Peserta didik mengevaluasi pro- selanjutnya dianalisis dan dievaluasi.
yek yang sedang dikerjakan.
5. Menguji hasil. Fakta dan data percobaan PENUTUP
atau penelitian dihubungkan dengan ber-
Kesimpulan
bagai data lain dari berbagai sumber.
6. Mengevaluasi kegiatan/pengalaman. Ta- Kurikulum 2013 bertujuan untuk
hap ini dilakukan untuk mengevaluasi mempersiapkan manusia Indonesia agar me-
kegiatan sebagai acuan perbaikan untuk miliki kemampuan hidup sebagai pribadi
tugas proyek pada mata pelajaran yang dan warga negara yang beriman, produktif,
sama atau mata pelajaran lain. kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyara-
Problem Based Learning kat, berbangsa, bernegara,dan peradaban du-
Model pembelajaran ini bertujuan nia. Isu-isu penting yang menjadi dasar per-
merangsang peserta didik untuk belajar timbangan pemerintah untuk perubahan dan
Sufairoh, Pendekatan Saintifik & Model Pembelajaran K-13... 125

pengembangan Kurikulum 2013 adalah Learning), model pembelajaran discovery


meliputi: tantangan internal, tantangan eks- (Discovery Learning), model pembelajaran
ternal, kompetensi masa depan yang harus berbasis projek (Project Based Learning),
dimiliki lulusan, fenomena negatif yang dan model pembelajaran berbasis permasa-
mengemuka dalam sistem pendidikan, dan lahan (Problem Based Learning).
persepsi masyarakat yang masih melihat
mutu pendidikan masih kurang baik. Saran
Pembelajaran dengan pendekatan sain- Kepada Guru, diharapkan dapat
tifik adalah proses pembelajaran yang diran- menerapkan pendekatan saintifik pada pe-
cang sedemikian rupa agar peserta didik laksanaan kurikulum 2013 dan menerapkan
secara aktif mengkonstruk konsep, hukum model pembelajaran yang sesuai dengan
atau prinsip melalui tahapan-tahapan meng- kompetensi yang akan diajarkan.
amati (untuk mengidentifikasi atau mene- Kepada Pihak Sekolah, diharapkan
mukan masalah), merumuskan masalah, dapat menyiapkan sarana prasarana yang di-
mengajukan atau merumuskan hipotesis, butuhkan guru dan peserta didik dalam pro-
mengumpulkan data dengan berbagai tek- ses pembelajaran sesuai dengan tuntutan
nik, menganalisis data, menarik kesimpulan kurikulum 2013.
dan mengomunikasikan konsep, hukum atau Kepada Orang Tua, diharapkan
prinsip yang “ditemukan” dapat memahami dan mampu menyiapkan
Model pembelajaran yang diutamakan serta memberi dukungan terhadap terlaksa-
dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah nanya kurikulum 2013 bagi proses pem-
model pembelajaran inkuiri (Inquiry Based belajaran putra-putrinya di sekolah.
DAFTAR RUJUKAN
Kemdikbud. 2016. Materi Pelatihan Imple- Sudirman; Rusyan, A.T; dan Fathoni, T.
mentasi Kurikulum 2013. Jakarta: 1989. Ilmu Pendidikaan. Bandung:
Kemdikbud. Remaja Karya.
Kemendikbud. 2012. Dokumen Kurikulum Sukmadinata, Nana S. 1988. Prinsip dan
2013 (Draf). Jakarta: Kementerian Landasan Pengembangan Kurikulum.
Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Depdikbud Dikti Projek
Pengembangan LPTK.
Joyce, Bruce; Weil, Marsha; dan Calhoun,
Emily. 2009. Models of Teaching Pribadi, Benny A. 2011. Model Desain
(model-model Pengajaran) Yogya- Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian
karta: Pustaka Pelajar. Rakyat.
Sadiman, A.S; Rahardjo, R; Haryono, Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005.
Anung; dan Rahardjito. 2010. Media tentang: Standar Nasional Pendidikan
Pendidikan: Pengertian, Pengemba- Undang-Undang No. 20 tahun 2003. Ten-
ngan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: tang Sistem Pendidikan Nasional
Raja Grafindo Persada.
http://www.matematrick.com/2015/08/perbe
Reksoadmodjo, T.N. 2010. Pengembangan daan-strategi-pendekatan-metode.
Kurikulum Pendidikan Teknologi dan
html. Diakses 5-11-2016
Kejuruan. Bandung: Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai