Anda di halaman 1dari 3

MASALAH YANG ADA DI TAMAN LANSIA

Keberadaan tempat sampah pada setiap tempatnya, tidak direspon dengan baik oleh
pengunjung taman, terlihat masih banyak sampah yang berserakan di setiap pojok taman,
sampai-sampai di beberapa titik, sampah masih menggunung dengan rapi. Yunita salah
seorang penjaga toilet taman yang sudah tinggal disana hampir satu tahun setengah,
menyampaikan rasa kecewanya dengan kondisi taman yang masih berserakan sampah
dimana-mana, padahal dirinya sebagai penjaga toilet taman, sering membersihkan sampah-
sampah yang berserakan tersebut. Perlunya kesadaran dari setiap pengunjung taman
untuk tetap menjaga keindahan taman, dengan tidak membuang sampah sembarangan
tutur Yunita.

Pihak pengelola dari Dinas Pemakaman dan Pertamanan kota Bandung, sudah melakukan
upaya dengan membuat papan informasi yang disebar di sekitar taman, papan informasi
yang berdiri tegak berlambangkan logo kota bandung, berisi imbauan Bandung Tanggung
Jawab Kita menegaskan pentingnya pengunjung untuk senantiasa menjaga dan memelihara
Taman Lansia, karena taman ini milik warga Bandung juga. Sebagian pengunjung merasa
tidak nyaman dengan keadaan taman yang berserakan sampah serta tumpukannya.

https://muhamadzaelani99.wordpress.com/tag/taman-lansia/

Pasalnya, sejumlah warga mengeluhkan kurangnya penerangan ketika malam hari


pada beberapa taman di Kota Bandung. Kurangnya penerangan tersebut dapat
memancing hal negatif terjadi di area sekitar taman, selain iitu menghambat
kegiatan positif yang bisa dilakukan di area taman pada malam hari. Gelapnya
kondisi taman pada malam hari juga memicu terjadinya hal-hal negatif di taman
tersebut. Beberapa warga sempat melihat kondisi taman yang gelap seperti di
Taman Maluku dan Taman Superhero dijadikan tempat mesum pasangan muda-
mudi. Saya pernah liat beberapa kali ada orang pacaran di sana, ujar Risma (37)
ujar warga Jl Gandapura, Kota Bandung.

kenyamanan di dalam taman sangat kontras dengan kondisi di luar taman. Kendaraan
pengunjung diparkir di bahu jalan sehingga mengganggu pengguna jalan. Kemacetan pun tak
terhindarkan. Tak hanya kemacetan, menjamurnya pedagang kaki lima (PKL) di trotoar juga
membuat kondisi di luar taman semakin semrawut. Padahal, terdapat sejumlah spanduk
peringatan mengenai larangan bagi PKL berjualan di sekitar taman.

http://regional.kompas.com/read/2016/01/15/10214381/Di.Balik.Indahnya.Taman.Kota
Tampak tak satupun nyala lampu di tengah-tengah taman. Hanya
sekelumit cahaya dari lampu gedung-gedung terdekat yang
menerangi. Menurut penuturan Aci, salah seorang pedagang yang
biasa mangkal di sekitar taman lansia, para pasangan muda sering
pacaran di taman. Akhir Juli lalu, Sekretaris Distam (Dinas
Pertamanan) Kota Bandung Arif Prasetya mengungkapkan, dari 604
taman di Kota Bandung, pihaknya hanya mampu merawat 240
taman. Sementara sisanya masih terbengkalai dan tidak terawat.
Dalam pernyataannya, Arif mengatakan kekurangan dana menjadi
permasalahan.
http://www.republika.co.id/berita/shortlink/69362

Yang pertama masalah air, mungkin ini disebabkan faktor manusia karena limbah pabrik dan rumah
tangga. Seharusnya sebelum limbah masuk ke kali diadakan saluran sirkulasi. Ini area masyarakat luas,
jadi apa salahnya jika Dinas terkait membantu. Karena ini juga menyangkut keindahan dan
kenyamanan, ujar salah satu pengunjung, Agus (42). Rabu (4/3).

http://www.jurnalposonline.com/?p=2298

Taman Lansia dengan wajahnya saat ini memang sedikit kurang ramah bagi
lansia maupun pengunjung dengan handicap, terutama untuk mereka yang
berkursi roda. Seperti yang terlihat di sebelah kiri foto, pintu masuk taman
diberi palang besi. Maksud dari pemasangan palang ini sebetulnya baik, yaitu
untuk mencegah pedagang dengan gerobak, pengguna sepeda motor, dan
sepeda tidak masuk ke dalam taman. Namun di sisi lain, pemasangan palang
ini menyulitkan pengguna kursi roda untuk masuk ke dalam taman. Taman
Lansia seharusnya menjadi kawasan yang bebas dari pedagang kaki lima.
Namun pada kenyataannya dengan mudah kita temukan beberapa pedagang
di dalam taman. Kebanyakan dari mereka menjual cuanki dan kopi seduh,
namun terlihat ada juga yang menjual jasa pijat. Sayangnya, kondisi WC
umum di Taman Lansia masih jauh dari kata layak. WC terlihat kotor dan
tercium bau kurang sedap. Sepertinya WC umum di taman ini tak tersentuh
saat renovasi taman dilakukan. Menurut salah satu penjaga WC yang kami
wawancarai, terkadang WC terendam saat debit air yang masuk ke Kanal Ci
Laki tinggi. Tak heran, karena WC berada tak jauh dari pinggir Kanal Ci Laki.
Kesadaran pengunjung akan kebersihan dan ketertiban di Taman Lansia
masih juga kurang. Di beberapa titik dengan mudah kami melihat adanya
sampah yang dibuang oleh pengunjung, malah ada yang masuk ke dalam
kanal. Belum lagi ada beberapa fasilitas umum seperti tempat duduk dan
tempat sampah yang dicoret dan bahkan dirusak oleh tangan-tangan tak
bertanggung jawab. Tak adanya pegangan di jembatan pun menjadi masalah,
terutama untuk anak kecil. Jarak antara jembatan dan danau retensi terhitung
cukup jauh, bahkan untuk orang dewasa sekalipun. Dikhawatirkan tak adanya
pegangan ini akan menimbulkan masalah jika ada anak-anak yang lepas dari
pengawasan orang tua berlari ke arah jembatan.
https://komunitasaleut.com/2015/03/04/tjilakiplein-kini-telah-berubah/

Anda mungkin juga menyukai