NIM : 03011382227127
Kelas : A Palembang
Matkul : Rekayasa Lalu Lintas
Jalur pedestrian atau disebut juga sebagai trotoar merupakan bagian dari jalan raya yang
khusus disediakan untuk pejalan kaki, dimana terletak didaerah manfaat jalan kemudian diberi
lapisan permukaan dengan elevasi melebihi tinggi permukaan dan umumnya berdampingan
dengan jalur lalu lintas kendaraan. Keberadaan jalur pedestrian tidak hanya sekedar sebagai
pemberi kesan pada sebuah kota, namun juga harus mengingat fungsi utamanya yaitu dapat
memberikan pelayanan yang optimal untuk pejalan kaki baik dari segi keamanan maupun
kenyamanan. Keberadaan dan perlunya jalur pedestrian telah tercantum dalam peraturan
pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang jalan, dimana salah satu ruang manfaat jalan
diperuntukkan sebagai trotoar yang hanya digunakan untuk lalu lintas pejalan kaki.
Permasalahan umum jalur pejalan kaki yang sering terjadi pada negara berkembang
terutama Indonesia yaitu kurangnya wadah beraktifitas untuk pejalan kaki sebagai pengguna
utamanya. Konsep penataan yang kurang baik pada jalur pedestrian menyebabkan rendahnya
keamanan dan kenyamanan pejalan kaki. Selain itu, penyediaan fasilitas pejalan kaki yang
minim menyebabkan mereka lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi untuk mencapai
tujuan daripada berjalan kaki. Salah satu kota di Indonesia yang memiliki permasalahan jalur
pedestrian terdapat di Kota Pekanbaru.
Adapun kondisi pedestrian pada Jalan Riau saat ini ialah memiliki ukuran pedestrian
yang berbeda akibat dari penyesuaian lahan serta bentuk kesadaran masyarakat dan kesadaran
pemerintah dalam pemanfaatan suatu fasilitas kota. Dengan permukaan jalur pedestrian yang
sebagian besar dapat dikatakan cukup rata, jalur pedestrian di Jalan Riau menambahkan catatan
penting bagi Pemerintah akibat ketidaktersediaannya zebracross bagi para pejalan kaki. Selain
kurangnya fasilitas penyebrangan, ternyata jalur pejalan kaki di jalan ini memiliki sistem
drainase yang dapat membahayakan penggunanya sebab terdapat beberapa penutup drainase
yang tidak tertutup akibat terjadi kerusakan pada penutup drainasenya.
Tingkat kenyamanan fasilitas pedestrian di Jalan Riau dengan kondisi minim hambatan
memiliki cukup pohon untuk melindungi pejalan kaki dari terik sinar matahari. Selain itu
keindahan jalur pedestrian juga terbilang cukup buruk bagi pejalan kaki sehingga masih
terdapat beberapa titik jalur pedestrian yang tidak menarik minat masyarakat untuk dilalui. Hal
tersebut disebabkan oleh keselamatan yang buruk bagi pejalan kaki untuk mengakses dan
mencapai tujuan yang disebabkan oleh minimnya keberadaan pagar pengaman bagi pengguna
trotoar.
Sesuai dengan visi Kota Pekanbaru saat ini yaitu menjadikan Kota Pekanbaru sebagai
kota metropolitan yang madani, maka dalam rangka mewujudkan kota metropolitan
pemerintah Kota Pekanbaru perlu mengambil tindakan yang lebih tanggap dengan menerapkan
upaya preventif dan refresif untuk mencegah dan mengatasi permasalahan yang biasa terjadi
di Kota metropolitan salah satunya ialah kasus penyalahgunaan fungsi pedestrian.
Guna meningkatkan kenyamanan dan keamanan pejalan kaki di jalur pedestrian Jalan
Riau memerlukan perhatian khusus dari pemerintah setempat terhadap penertiban dan teguran
untuk pedagang kaki lima, tukang parkir, dan oknum lainnya yang menyalahgunakan jalur
pedestrian sehingga tidak mengganggu aktivitas pejalan kaki saat melewati lintasannya, selain
itu dengan terciptanya lingkungan yang tertib akan sangat membuat pejalan kaki merasakan
pengalaman berjalan kaki yang aman dan nyaman.
Adanya kondisi mengenai penambahan pelengkap elemen pendukung jalur pedestrian
yang ada di Jalan Riau harus mendapatkan perhatian khusus pula dari pemerintah terhadap
kondisi jalur pedestrian berupa penambahan ataupun perbaikan, seperti perbaikan jalur
pedestrian berupa semenisasi agar tidak mengalami kerusakan dalam waktu dekat, pelebaran
jalur pedestrian, perbaikan drainase agar pejalan kaki aman melaluinya, perbaikan halte agar
pejalan kaki dan masyarakat nyaman menggunakannya, penambahan lampu penerangan bagi
pejalan kaki, penambahan jalur hijau dan tempat duduk agar menjadi kenyamanan bagi pejalan
kaki, penambahan pagar pengaman agar menjadi keamanan bagi pejalan kaki, penambahan
tempat sampah di setiap jalur pedestrian, serta penambahan rambu dan marka bagi pejalan kaki.