Anda di halaman 1dari 29

Praktikum 1:

Keamanan Pejalan Kaki


di Depok
Kelompok 3
Alviananda Zahra A. 1906292263
Herma Krisdiana 1906428852
Hermawati 1906428865
Zuhairah Syarah 1906349961
Outline
01 DESKRIPSI DAN ISU ADVOKASI
02 KEBIJAKAN DAN ANGGARAN
03 ANALISIS KEBIJAKAN
04 SASARAN & TUJUAN ADVOKASI
05 PENDEKATAN DAN STRATEGI
DESKRIPSI
Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan
tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan
lain yang mengakibatkan korban manusia dan atau kerugian harta benda
(UU RI No. 22 Tahun 2009).

Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu masalah kesehatan yang


tergolong dalam penyakit tidak menular. Dampak negatif dari kecelakaan
lalu lintas seperti kerugian materi, kesakitan, dan kematian dapat
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.

Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya penanggulangan untuk


meminimalisir kecelakaan lalu lintas.
SETIAP JAM RATA-RATA 3 ORANG MENINGGAL AKIBAT KECELAKAAN JALAN DI
INDONESIA
Kota Depok merupakan kota yang memiliki perkembangan sangat pesat, di
samping daerah industri dan permukiman, Depok memiliki beberapa universitas
negeri dan swasta di dalamnya, namun di kota Depok, sangat minim jumlah
jembatan penyeberangan dan untuk menunjang aktivitas pejalan kaki dalam
melakukan penyeberangan. Jantung Kota Depok, yakni Jalan Margonda Raya,
memiliki lalu lintas yang padat serta banyak terjadi kecelakaan lalu lintas.

Hal tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor:


03/prt/m/2014/2011 tentang pedoman perencanaan, penyediaan, dan
pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan pejalan kaki di kawasan
perkotaan yang bertujuan untuk mewujudkan jaringan pejalan kaki di kawasan
perkotaan yang aman, nyaman, dan manusiawi sehingga mendorong masyarakat
untuk berjalan kaki.
.
Kondisi jalur pedestrian Jl. Raya Margonda Depok
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 03/prt/m/2014
tentang pedoman perencanaan, penyediaan, dan pemanfaatan prasarana dan
sarana jaringan pejalan kaki di kawasan perkotaan, terdapat beberapa sarana
prasarana yang harus dimiliki oleh jalur pedestrian, antara lain:

1. Permukaan jalur pedestrian tidak licin/tidak ada genangan air. Material


paving meliputi : beton, batu bata, dan aspal.

Realita
Permukaan jalur pedestrian di
jalan Margonda Depok terdapat
beberapa titik yang sudah pecah,
retak dan berlubang. Sehingga
mengganggu aktivitas pejalan
kaki yang berjalan di jalur
pedestrian tersebut.
2. Jalur hijau (ditempatkan pada jalur amenitas dengan lebar 1,5 m
dan bahan yang digunakan adalah tanaman peneduh)

Realita :Jalur pedestrian di Jalan Margonda Depok tidak tersedia


jalur hijau. Pejalan kaki merasa kurang nyaman berjalan karena
tidak terlindungi dari teriknya panas matahari pada saat siang hari.
3. Lampu penerang (terletak di luar ruang bebas jalur pejalan kaki dengan jarak
antar lampu penerangan yaitu 10 meter, lampu penerangan dibuat dengan tinggi
maksimal 4 meter).
Realita
Jalur Pedestrian di Jalan Margonda
tidak dilengkapi dengan lampu
penerangan, penerangan yang
digunakan hanya lampu yang
disediakan untuk jalan raya dan
penghuni ruko. Penerangan yang
ada pada saat ini kurang efektif
jika jalur pedestrian digunakan
pada saat malam hari.
4. Pagar pengamanan (terletak diluar ruang jalur pejalan kaki pada
titik tertentu yang memerlukan perlindungan).

Realita
Jalur pedestrian di Jalan Margonda
tidak memiliki pagar penghalang
untuk melindungi pejalan kaki dan
mencegah kendaraan bermotor
melaju di jalur pedestrian,
sehingga ditemukannya
kendaraan yang melaju dan
berparkir di jalur pedestrian
5. Jarak minimum jalur pejalan kaki dengan bangunan (setidaknya berjarak
0,75 meter dari jarak sisi gedung)

Realita
Kondisi jarak bangunan dengan
jalur pedestrian bervariasi mulai
dari 0,40 M sampai dengan 8 M,
melihat kondisi di lapangan lebih
banyak bangunan yang sangat
berdekatan dengan jalur
pedestrian sehingga tidak
mempunyai halaman dan lahan
parkir kendaraan.
6. Jalur pejalan kaki untuk orang dengan keterbatasan fisik (difabel)
(jalur pejalan kaki memiliki lebar minimum 1,5 m dan luas minimum
2,25 m², permukaan jalan tidak licin, alinemen jalan dan kelandaian
jalan mudah dikenali oleh pejalan kaki antara lain menggunakan
material khusus)
Realita
Ruang jalur pejalan kaki berkebutuhan
khusus sudah mulai rusak dan terdapat
beberapa titik yang berlubang sehingga
membahayakan pejalan kaki yang
mengalami keterbatasan fisik,
kemiringan jalur pedestrian bervariasi
terdapat beberapa titik yang sangat terjal
sehingga membuat difabel sangat
berbahaya berjalan di jalur ini.
7. Fasilitas penyeberangan haruslah memperhatikan tujuh sasaran utama, yaitu:
keselamatan (safety), keamanan (security), kemudahan (convenience), kelancaran
(continuity), kenyamanan (comfort), keterpaduan sistem (system coherence), dan daya
tarik (attractiveness).
Realita
JPO di Depok Tak Ramah Disabilitas, Lansia, dan Ibu Hamil

Seorang pengguna JPO mengatakan bahwa jembatan di Jalan Margonda Raya memiliki
ketinggian anak tangga yang menyulitkan lansia, terlebih tidak adanya jalur kursi roda
yang berfungsi bagi penyandang disabilitas, banyak juga anak tangganya, lumayan
tinggi. JPO di Depok juga tidak ada jalan naik dan turun bagi penyandang disabilitas
ISU ADVOKASI

Pembuatan peraturan Walikota Depok terkait perbaikan


fasilitas publik yang rusak dan pembangunan jembatan
ramah disabilitas, lansia, dan ibu hamil
KEBIJAKAN DAN ANGGARAN
Kebijakan Pemerintah Kota Depok tentang Penyelenggaraan Bidang Perhubungan
Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 02 Tahun 2012
Pada Bab 2 Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, terdapat 6 bagian yang
terdiri dari:
1. Rencana Induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
2. Ruang Lalu Lintas
3. Fasilitas Pendukung
4. Penerangan Jalan Umum
5. Pengawasan Penggunaan Jalan
6. Penggunaan Jalan di Luar Kepentingan Lalu Lintas

Ketentuan lebih lanjut mengenai pembangunan, pengelolaan, pemeliharaan, serta


spesifikasi teknis fasilitas pendukung Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ditetapkan
dengan Peraturan Walikota
Kebijakan Pemerintah Kota Depok tentang Penyelenggaraan Bidang Perhubungan
Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 02 Tahun 2012

Pada BAB V Pasal 51 Manajemen Dan Rekayasa Lalu Lintas :


1. Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas dilaksanakan untuk
mengoptimalkan penggunaan jaringan Jalan dan gerakan Lalu Lintas
dalam rangka menjamin Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan
Kelancaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
2. Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan dengan:
a. pemberian prioritas keselamatan dan kenyamanan pejalan
kaki;
b. pemberian kemudahan bagi penyandang cacat;
c. pemisahan atau pemilahan pergerakan arus Lalu Lintas berdasarkan
peruntukan lahan, mobilitas, dan aksesibilitas;
d. pemaduan berbagai moda angkutan;
e. pengendalian Lalu Lintas pada persimpangan;
f. pengendalian Lalu Lintas pada ruas Jalan; dan/atau
g. perlindungan terhadap lingkungan.
Peraturan Walikota Depok Nomor 40 Tahun 2018
Bab 4 Sasaran Prioritas dan Pembangunan Daerah

Salah satu prioritas dan sasaran pembangunan daerah Kota Depok Tahun 2019 adalah:
Pengembangan infrastruktur pelayanan dasar yang nyaman dengan memperhatikan daya
dukung dan daya tampung lingkungan, dengan sasaran :
1. Meningkatnya cakupan pengelolaan persampahan
2. Bertambahnya luas Ruang Terbuka Hijau (RTH)
3. Menurunnya pencemaran lingkungan
4. Meningkatnya konservasi sumber daya air
5. Meningkatnya akses sanitasi
6. Berkurangnya kawasan kumuh
7. Meningkatnya cakupan layanan air bersih
8. Terpeliharanya PSU perumahan dan permukiman
9. Bertambahnya ruas jalan
10.Tertatanya angkutan umum
PERKIRAAN ANGGARAN

Dari Tabel Matriks di atas dapat diketahui bahwa realisasi anggaran dari APBD Kota terhadap
Pembangunan Infrastruktur Permukiman semakin meningkat dari tahun 2010 hingga 2014. Hal ini
berarti komitmen Pemerintah Kota Depok terhadap pengembangan permukiman yang layak huni
dan berkelanjutan semakin besar. Adapun untuk sektor cipta karya yang lebih diutamakan
penanganannya lebih dulu adalah sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman, selanjutnya sektor
Pengembangan Kawasan Permukiman, dan sektor Pengembangan SPAM dan terakhir sektor
Penataan Bangunan dan Lingkungan.
Tabel disamping adalah
penjabaran pagu indikatif
tahun 2019 DPUPR. Terdapat
pembagian anggaran terbesar
yaitu untuk program
pembangunan dan
peningkatan jalan Kota
Depok sebesar kurang lebih
125 miliar rupiah. Dengan
anggaran tersebut
diharapkan program
revitalisasi trotoar dan jalan
Kota Depok dapat dilakukan
dengan maksimal.
BEBERAPA KEGIATAN YANG TELAH DILAKUKAN PEMERINTAH KOTA DEPOK YANG MENGGUNAKAN ANGGARAN
PEMELIHARAAN UNTUK PERBAIKAN JALAN, TROTOAR, JEMBATAN, DAN DRAINASE

● Pada tahun 2018, DPUPR Kota Depok memberikan anggaran sebesar 22 miliar rupiah
untuk pembangunan dan pemeliharaan trotoar, jalan, jembatan, serta drainase yang
tersebar di 11 kecamatan Kota Depok. Koordinasi dengan Satpol PP untuk razia PKL
juga terus ditingkatkan.
● Menurut Anggota Komisi C DPRD Kota Depok, Mazhab, revitalisasi trotoar khususnya
pada Jalan Margonda Kota Depok rencananya akan dilakukan pada tahun 2020 yang
dimulai dengan menyusun rencana kerja dan anggarannya. Namun, rencana ini
ditunda karena terjadi pandemi virus corona sehingga terdapat pemotongan anggaran
salah satunya di dana aspirasi DPRD Kota Depok sebesar 30%.
● Tahun 2019, menurut Ketua Dinas PUPR Kota Depok, Dadan Rustandi, telah dilakukan
perbaikan trotoar Jalan Margonda yang menggunakan anggaran pemeliharaan jalan
lingkungan dan saluran air dari DPUPR sebesar 1 miliar rupiah (dana pagu). Namun,
hal tersebut masih bersifat sementara. Rencana perbaikan permanen akan dilakukan
pada revitalisasi tahun 2020-2021.
ANALISIS KEBIJAKAN
1. Kebijakan untuk fasilitas pejalan kaki kaum difabel
Kebijakan yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Kota Depok untuk fasilitas
pejalan kaki kaum difabel, utamanya dilakukan terlebih dahulu sosialisasi
mengenai fasilitas khusus untuk kaum difabel, seperti guiding block dan
informasi audio/visual.
Kemudian, Pemerintah Kota Depok perlu mengamankan dan
mengimplementasikan berbagai peraturan yang dapat menjamin pemberian
pelayanan khusus kepada kaum difabel secara adil.
Indikator untuk menilai kualitas pelayanan adalah kemudahan, keamanan,
keandalan, dan peranan masyarakat.
2. Kebijakan untuk kondisi trotoar Kota Depok
Penggalian yang tidak kunjung selesai, parkir liar, dan pedagang kaki lima membuat
trotoar di Kota Depok menjadi sempit, kumuh, dan rusak sehingga membuat pejalan
kaki menjadi tidak nyaman. Kebijakan mengenai trotoar sudah dijelaskan dalam
Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
bahwa trotoar bukanlah milik pribadi melainkan milik pejalan kaki. Pemerintah Kota
Depok perlu melakukan:
● Penegakkan peraturan lalu lintas lebih ketat supaya tidak ada lagi pelanggaran
parkir liar.
● Pemberian rambu-rambu lalu lintas dan memberikan sosialisasi terkait hal
tersebut.
● Pemberian lahan untuk pedagang kaki lima berjualan.
● Merencanakan perbaikan trotoar, seperti memberikan pohon setiap beberapa
meter, memberikan pembatas antara trotoar dengan jalan utama, pemasangan
lampu jalan, memaksimalkan pembuatan trotoar supaya tidak cepat rusak, serta
mempercepat pekerjaan galian.
SASARAN DAN TUJUAN ADVOKASI
Pemerintah Kota Depok
TUJUAN ADVOKASI

S:Pemerintah Kota Depok dan Dinas Perhubungan

M:Peraturan Walikota Depok mengenai pembangunan jembatan


ramah disabilitas, ibu hamil, dan lansia, serta perbaikan trotoar
yang tidak layak

A:Pada tahun 2021 Peraturan Walikota Depok sudah disahkan

R:Pengajuan Pembuatan Peraturan Walikota Depok terkait


pembangunan jembatan ramah disabilitas, ibu hamil, dan lansia,
serta perbaikan trotoar yang tidak layak

T:Pertengahan 2021
PENDEKATAN DAN STRATEGI

❏ Melakukan pendekatan terhadap para pejabat Pemerintah Kota


Depok, khususnya Departemen Perhubungan terkait masalah lalu
lintas di Jalan Margonda untuk mendapatkan perhatian.

❏ Bekerjasama dengan media massa, seperti koran dan baliho untuk


membentuk opini publik mengenai isu di Jalan Margonda

❏ Melakukan Public Hearing dengan Pemerintah Kota depok untuk


advokasi secara dialog, guna mendapatkan masukan atau
penyelesaian terkait isu lalu lintas di Jalan Margonda
Referensi
Alfons, M., 2019. Trotoar Jalan Margonda Depok Akan Direvitaliasasi Tahun 2020. [online] detiknews. Available at:
<https://news.detik.com/berita/d-4664482/trotoar-jalan-margonda-depok-akan-direvitaliasasi-tahun-2020>
[Accessed 25 October 2020].
Avianto, B. dan Fauziah, S., 2020. Pelayanan Aksesibilitas Jalur Ramah Disabilitas di Trotoar Jalan Margonda Kota Depok.
[online] Jurnal.syntaxliterate.co.id. Tersedia di:
<http://jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/syntax-literate/article/view/1582/1535> [Diakses 18 Oktober 2020].
Dahlia, Komang. 2012. Model Hubungan Penyebab Kecelakaan Dan Angka Kecelakaan Lalu Lintas Sepeda Motor Di Kota
Depok. Depok ; FKM UI http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20306979-T30413-Model%20hubungan.pdf
Demokratis. 2019. Dinas PUPR Kota Depok Lakukan Pemeliharaan Trotoar. [online] Available at:
<https://demokratis.co.id/dinas-pupr-kota-depok-lakukan-pemeliharaan-trotoar/> [Accessed 25 October 2020].
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Depok. 2018. Perencanaan Penataan Infrastruktur Tahun Anggaran 2019.
[online] Available at: <http://bappeda.depok.go.id/files_downloads/65Paparan%20Kepala%20Dinas%20PUPR.pdf>
[Accessed 25 October 2020].
Hariani, B., 2018. Depok Kucurkan Rp 22 Miliar Untuk Pelihara Trotoar. [online] beritasatu.com. Available at:
<https://www.beritasatu.com/bernadus-wijayaka/archive/481199/depok-kucurkan-rp-22-miliar-untuk-pelihara-trot
oar> [Accessed 25 October 2020].
Kerangka Strategi Pembiayaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya. diakses pada 25 Oktober 2020 pada situs
http://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_eb45c4cd0f_BAB%20VBab%20V%
20RPIJM%20Kota%20Depok%2020152019.pdf
Referensi
Muntinanto, W., 2018. JPO Di Depok Tak Ramah Disabilitas Dan Lansia : Okezone Megapolitan. [online]
https://megapolitan.okezone.com/. Available at:
<https://megapolitan.okezone.com/read/2018/12/17/338/1992529/jpo-di-depok-tak-ramah-disabilitas-dan-lansia>
[Accessed 25 October 2020].
Permata, Intan. 2014. Kajian Lokasi Dan Perancangan Skywalk Parking And Shopping Trip.
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/8466/05.2%20bab%202.pdf?sequence=6&isAllowed=y Diakses pada
tanggal 18 Oktober 2020.
Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 02 Tahun 2012. Tersedia di:
http://dishub.depok.go.id/wp-content/uploads/2017/04/PERDA-GABUNGAN.pdf
Peraturan Walikota Depok Nomor 40 Tahun 2018. Tersedia di:
https://bappeda.depok.go.id/files_downloads/35RKPD%202019(2).pdf
Rajaguguk, K., 2020. Perbaikan Infrastruktur Di Depok Ditunda. [online] Mediaindonesia.com. Available at:
<https://mediaindonesia.com/read/detail/319582-perbaikan-infrastruktur-di-depok-ditunda> [Accessed 25 October
2020].
Siswono, E. (2009). Ruang Publik dan Penggunaannya di Depok. 3. Available at:
Sopiansyah, Achmad. 2018. Evaluasi Sarana Prasarana Serta Pemanfaatan Jalur Pedestrian. Jakarta : Universitas Negeri Jakarta.
http://repository.unj.ac.id/14/1/skripsi%20evaluasi%20sarana%20prasarana%20serta%20pemanfaatan%20jalur%20pe.pdf
Diakses pada tanggal 18 Oktober 2020 pukul 07.00
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Lalu Lintas dan Angkutan Umum. 22 Juni 2009. Jakarta: Sekretariat
Negara Republik Indonesia. Tersedia di: https://pih.kemlu.go.id/files/uu_no_22_tahun_2009.pdf. Diakses pada tanggal 18
Oktober 2020.
Vially, Jiant. Analisis Pemilihan Fasilitas Penyeberangan Pejalan Kaki Di Jalan Margonda Raya – Depok
https://fdokumen.com/document/analisis-pemilihan-fasilitas-penyeberangan-pejalan-kaki-di-jalan-margonda-raya.html
Diakses pada tanggal 17 Oktober 2020.

Anda mungkin juga menyukai