TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Trotoar ialah Tepi jalan besar
yang sedikit lebih tinggi dari pada jalan tersebut, tempat orang berjalan kaki.
20 Desember 1999 yang di maksud dengan trotoar adalah bagian dari jalan yang
raya yang khusus di sediakan untuk pejalan kaki yang terletak di daerah manfaat
jalan, yang diberi lapisan permukaan dengan elevasi yang lebih tinggi dari
permukaan perkerasan jalan, dan pada umumnya sejajar dengan jalur Lalu Lintas
kendaraan. Fungsi utama adalah untuk memberikan pelayanan kepada pejalan kaki
tersebut.
Trotoar juga berfungsi memperlancar lalu lintas jalan raya karena tidak
sejajar dengan jalur lalu lintas, dan harus terpisah dari jalur lalu lintas oleh struktur
fisik. Pengertian tersebut Mengatakan bahwa trotoar merupakan tempat berjalan kaki
yang berada bersebelahan dengan jalan raya, keadaaan trotoar dan jalan raya harus
5
6
digunakan untuk keamanan pejalan kaki agar pemakai jalan tidak memasuki area
Menurut Iswanto (2006). Trotoar merupakan wadah atau ruang untuk kegiatan
pejalan kaki melakukan aktifitas dan untuk memberikan pelayanan kepada pejalan
pejalan kaki. Trotoar juga memicu interaksi social antar masyarakat apabila
Dari dua pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa trotoar merupakan jalan
yang di sediakan dan digunakan untuk berjalan kaki.Jalan ini berada di pinggir jalan
dan memiliki ketinggian tertentu serta terpisah dari jalur lalu lintas oleh struktur fisik.
Dapat dikatakan bahwa segala sesuatu bangunan yang berada di trotoar tidak di
kepada pejalan kaki baik dari segi keamanan maupun kenyamanan. Trotoar juga
terganggu atau terpengaruh oleh lalu lintas pejalan kaki. Terutama daerah
Pejalan dalam melakukan kegiatan dari satu tempat ke tempat lain antara lain
dengan berjalan kaki dengan kedua kakinya sebagai sarana transportasi dimana
dibutuhkan suatu tempat yang dinamakan jalur pejalan kaki sebagai sarana tersebut.
7
Jalur pejalan kaki dikenal juga sebagai jalan pedestrian (pedestrian Ways),
termasuk jalan penyebrangan (berupa zebra cross, jembatan pejalan kaki diatas
Jalur pejalan kaki akan mampu berfungsi baik terhadap pejalan kaki dalam
sebagai berikut:
menyukai untuk berjalan memutar dimana pejalan kaki dapat diketahui saat
datang dan pergi. Hal terpenting adalah rute menjadi lancar, dapat dilakukan
setiap waktu
sehinga pejalan kaki dapat melalui beberapa pejalan kaki lain. Pejalan kaki
harus dapat membuat kontak mata dengan pejalan kaki lainnya agar tidak
terjadi konflik.
bersama, jadi sangatlah ideal jika jalur pejalan kaki memiliki jalur yang cukup
lebar untuk dua orang berpapasan satu sama lainnya tanpa canggung
menyelah percakapan. Jalur pejalan kaki yang baik dan humanis bila terdapat
jalan. Pada konsep ini, faktor – faktor kenyamanan, seperti kemampuan memilih
8
kecepatan berjalan, mendahului dan mencegah konflik dengan pejalan kaki lain,
Pola arus pejalan kaki hampir sama dengan pola arus kendaraan bermotor.
Apabila arus meningkat, kecepatan akan menurun. Apabila aurs telah mencapai
maksimum, kecepatan berjalan akan mendekati nilai nol. Ukuran kualitatif pejalan
kaki serupa dengan yang di gunakan untuk arus kendaraan, yaitu kebebasan untuk
Sumber : SE Menteri PUPR, Nomor : 02/SE/M/2018 tentang Perencanaan teknis fasilitas pejalan kaki
Gambar 2.1 Perspektif Dan Dimensi Jalur Yang Digunakan Bersama
tercapainya sarana berjalan kaki yang nyaman. Trotoar memiliki ketentuan jalan Tipe
II kelas 1, kelas 2, kelas 3 di lengkapi dengan trotoar kecuali jalan Tipe I seperti jalan
pintas karena jalan tersebut terlalu sempit untuk didampingi trotoar, sedangkan jalan
Tipe II merupakan jalan raya yang sering di lewati kendaraan, seperti pada daerah
pinggir kota untuk daerah Tipe II kelas 3 karena pejalan kaki lebih dari 300 orang /12
jam serta volume kendaraan melebihi 1000 buah /12 jam maka perlu di sediakan
trotoar
1. Suatu ruas jalan di anggap perlu di lengkapi trotoar apabila di sepanjang jalan
pejalan kaki. Pengunaan lahan tersebut antara lain Perumahan, Sekolah, Pusat
2. Secara umum trotoar dapat di rencanakan pada ruas jalan yang terdapat
volume pejalan kaki lebih besar dari 300 orang/12 jam (06:00 – 18:00) dan
volume lalu lintas lebih besar dari 1000 kendaraan/12 jam (06:00 – 18:00).
3. Penempatan trotoar telah di tentukan seperti di tempatkan pada sisi kiri bahu
jalan atau sisi kanan bahu jalan jalur lalu lintas (bila tersedia jalur parkir).
Namun bila jalur tanaman tersedia dan terletak di sebelah bahu kiri jalan atau
sarana penghijauan kota (pohon, pot) haruslah di tanam di sisi dalam dari
trotoar, namun bila terdapat ruang cukup antara trotoar dengan tanah milik
perorangan tersebut maka saran penghijauan kota dapat di tanam di sisi luar
trotoar.
6. Selokan terbuka untuk drainase, jalan harus terletak pada bagian luar dari
trotoar. Selokan tertutup dapat dianggap sebagai bagian dari trotoar bila
4. Tempat sampah
5. Halte Bus
6. Telephone umum
11
2.6 Prinsip Umum Perencanaan Fasilitas dan Prinsip Perencanaan Teknis Pejalan
Kaki
khusus.
pedoman lain)
a. Penyeberangan sebidang
underpass (terowongan)
didalamnya orang yang berjalan dengan alat bantu seperti kursi roda,
tongkat, kruk dan lain-lain membutuhkan desain fasilitas pejalan kaki yang
sangatlah tergantung dari lebar alat bantu yang digunakan oleh prjalan kaki
lokasi pekerjaan
pada jalur fasilitas, pada titik interaksi sosial, pada jalur arus orang
digunakan terbuat dari bahan yang memiliki daya tahan yang tingi, dan
yang wajib dilakukan oleh pengguna jalan dalam hal ini pejalan
kaki, seperti:
fasilitas, dan lain – lain bagi pengguna jalan dalam hal ini pejalan
kaki, seperti:
untuk berhati – hati dan bila diperlukan berhenti pada lokasi yang tepat
penyeberangan pejalan kaki, yang berupa zebra cross dan marka dua
jalur lalu lintas (zebra cross) tanpa alat pemberi isyarat lalu
ditujukan gambar 6:
lebar sama atau tidak lebih dari 2 kali lebar garis membujur
15
- Marka ini berupa dua garis utuh yang melintang jalur lalu lintas
Karena itu harus dilengkapi dengan rambu serta marka yang memadai.
kendaraan yang lebih dari 300 kendaraan/hari tapi kurang dari 3.000
kendaraan /hari
c. Material yang digunakan dapat berupa aspal, karet (contoh dapat dilihat
(a)
(b)
a. Lapak tunggu dipasang pada jalur dengan volume lalu lintas yang
cukup besar.
b. Lapak tunggu harus dipasang pada jalur lalu lintas yang lebar, dimana
pencahayaan pada malam hari agar area fasilitas pejalan kaki dapat lebih
4 meter, dan bahan yang digunakan adalah bahan dengan daya tahan yang
apabila:
a. Apabila volume pejalan kaki di satu sisi jalan sudah > 450
penyeberangan;
2.8.6 Pelindung/peneduh
Jalur hijau diletakan pada jalur fasilitas. Lebar jalur hijau 150
digunakan adalah bahan dengan daya tahan yang tinggi seperti metal dan
beton cetak.
Halte diletakan pada setiap radius 300 meter atau pada titik potensial
2.8.11 Drainase
2.8.12 Bolar
Lebar trotoar harus dapat melayani volume pejalan kaki yang ada.
Trotoar yang sudah ada perlu ditinjau kapasitas (lebar), keadaan dan
pelayanan E.
rencana (V). Volume pejalan kaki rencan (V) adalah volume rata – rata per
pejalan kaki yang dilakukan setiap interval waktu 15 menit selama delepan
jam paling sibuk dalam satu hari untuk dua arah. Lebar trotoar dapat dihitung
V
W= +N (2.1)
35
Dimana :
terpisah.
N (meter) Keadaan
Keterangan:
*** arus pejalan kaki <16 orang/menit/meter, atau dapat berupa daerah
perumahan lainnya.
A ≥ 3,25 ≤ 23
B 2,30 ≥ 3,25 23 - 33
C 1,40 ≥ 2,30 33 - 50
D 0,90 ≥ 1,40 50 - 66
E 0,45 ≥ 0,90 66 - 82
F ≥ 0,45 ≤ 82
Sumber : Standar perangcangan Geometrik Jalan Perkotaaan Direktorat Jendral Bina
Marga – Departemen Pekerjaan Umum ( 1990 )
23
Lebar minimum
Pengunaan lahan sekirtanya
(m)
Perumahan 1,5
Perkantoran 2,0
Industri 2,0
Sekolah 2,0
Terminal / Stop Bus 2,0
Pertokoan dan perbelanjaan 2,0
Sumber : Standar perangcangan Geometrik Jalan Perkotaaan Direktorat Jendral Bina
Marga – Departemen Pekerjaan Umum ( 1990 )
pejalan kaki mempunyai kaitan antara asal dan tujuan pergerakan orang.
bagian dari jalan berupa jalur terpisah yang khusus untuk pejalan kaki dan
(Tisnaningtyas):
2. Karakteristik perjalanan
dekat.
(Tisnaningtyas, 2002):
a. Kenyamanan
oleh kapasitor trotoar yang meliputi jumlah pejalan kaki per satuan
kaki dipengaruhi oleh faktor cuaca dan jenis aktifitas. Jarak tempu
300 meter.
b. Visibilitas
terlihat jelas.
c. Waktu
kaki (Indraswara,2007)
memperhatikan dirinya.
Dapat terlihat bahwa pejalan kaki memiliki hak dan kewajiban nya di jalan
raya. Namun jika dilihat dari faktanya pejalan kaki tidak sepenuhnya
mendapatkan hak nya untuk menggunakan trotoar. Tak sampai 50% pejalan
kaki bisa menggunakan trotoar untuk berjalan kaki, hal ini dapat terlihat dari
berjualan, selain dari pada itu terlalu sempitnya kawasan trotoar sehingga
trotoar yang telah rusak atau dan sebagian besar telah di gunakan oleh