LAMPUNG
STUDI KASUS JALAN RADEN INTAN
Oleh :
Arif Fadhil Ramadhan , Aditya Dwiki Rahmadani2, Kgs. Moch Reza Pahlawan3
1*
ABSTRAK
Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana jalur pedestrian yang sesuai
dengan standarisasi sebagai khususnya di kawasan pusat kota Bandar Lampung . Adapun yang
menjadi latar belakang penulisan ini karena di pusat kota Bandar Lampung jalur pedestrian masih
belum bisa dikatakan sesuai dengan standarisasi. Masih banyak kesalahan dalam jalur pedestrian
yang tidak sesuai dengan standarisasi seperti material yang tidak sesuai standar, peletakan rambu-
rambu yang tidak pada tempatnya, sarana yang kurang, dan lain-lain. Meskipun jalur pedestrian ini
berada di pusat kota seharusnya lebih diperhatikan mengingat kawasan pusat kota juga digunakan
sebagai kawasan car freeday. Selain tidak sesuai dengan standarisasi, jalur pedestrian juga tidak
ramah untuk pengguna terutama pengguna yang berkebutuhan khusus. Sehingga jalur pedestrian
dibuat seakan-akan jalur pedestrian hanya dibuat untuk menjadi sebuah pelengkap faslitas di kota.
Dengan adanya jalur pedestrian yang sesuai dengan standarisasi, diharapkan satndarisasi dari dapat
dijadikan sebagai acuaan untuk membangun jalur pedestrian sehingga jalur pedestrian ramah untuk
semua kalangan pengguna baik pengguna normal maupun pengguna berkebutuhan khusus.
Lokasi yang diambil dalam penelitian ini a. Data primer, adalah data yang diperoleh
ditentukan dengan sengaja, yang dilakukan di langsung dari lapangan baik melalui observasi
Jalan Raden Intan Kota Bandar Lampung. maupun melalui wawancara dengan pihak
Dengan berbagai pertimbangan dan alasan dosen pembimbing melalui asistensi. Metode
antara lain: pengambilan data primer dilakukan dengan
1) Pertimbangan tenaga, biaya dan waktu cara menanyakan langsung terhadap dosen
keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti dalam pembimbing.
hal tenaga, biaya dan waktu menjadi salah satu
pertimbangan pemilihan lokasi. b. Data sekunder, yaitu berupa dokumen-
dokumen atau literatur-literatur dari internet,
jurnal dan lain sebagainya. Pengumpulan data
sekunder dilakukan dengan mengambil atau
menggunakannya sebagian/seluruhnya dari HASIL DAN PEMBAHASAN
sekumpulan data yang telah ada.
Kondisi Eksisting Pada Jalur Pedestrian
Teknik Pengumpulan Data
Lokasi jalur pedestrian terletak di Jalan
Teknik pengumpulan data merupakan salah Raden Intan Bandar Lampung. Peneliti
satu langkah yang paling utama dalam mendokumentasikan kondisi jalur
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian pedestrian dengan mengambil beberapa
adalah mendapatkan data. menurut Sugiyono foto disepanjang Jl. Raden Intan yang
(2007:209) bila dilihat dari segi cara atau
diambil dari jalur pedestrian yang terletak
teknik pengumpulan data, maka teknik
di depan Gramedia hingga jalur pedestrian
pengumpulan data dapat dilakukan dengan
observasi, wawancara, angket dan
di dekat Tugu Adipura. Berikut adalah
dokumentasi. Namun dalam penelitian ini kondisi jalur pedestrian belum memenuhi
teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh standarisasi pada beberapa titik eksisting.
peneliti adalah dengan melalui tiga metode,
yaitu:
1. Observasi
Observasi bertujuan untuk mengamati subjek
dan objek penelitian, sehingga peneliti dapat
memahami kondisi yang sebenarnya.
Pengamatan bersifat non-partisipatif, yaitu
peneliti berada diluar sistem yang diamati.
2. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang
sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk
tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
seseorang (Sugiyono, 2007:213).
Fasilitas sekunder
Sumber : data penelitian
KESIMPULAN