1, 2019
ISSN 2442-3262
E-mail : 14021105046@student.unsrat.ac.id
Abstrak
Perkembangan kota yang pesat perlu diimbangi dengan penyediaan fasilitas pejalan kaki dalam
mendukung terwujudnya kota yang nyaman (Livable City) dan ramah bagi pejalan kaki (Walkable).
Berdasarkan pengamatan di beberapa kecamatan yang ada di Kota Manado nampak bahwa fasilitas
pedestrian yang ada sudah banyak yang rusak dan tidak berfungsi dengan baik. Kondisi ini jelas akan
berpengaruh pada kenyamanan pejalan kaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
kenyamanan pejalan kaki di Kota Manado, khususnya Kecamatan Mapanget berdasarkan teori urban
walkability. Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner dan wawancara tersturktur, selanjutnya
data diolah menggunakan Metode Likert. Parameter walkability yang digunakan terdiri dari enam
paramenter, yakni: ketersediaan jalur pejalan kaki, konflik jalur pejalan kaki dengan moda transportasi
lainnya, keamanan dari kejahatan, perilaku pengendara kendaraan bermotor, amenities (kelengkapan
pendukung), dan kendala/hambatan. Untuk menguji adanya korelasi dan konsistensi daripada parameter
tersebut digunakan uji statistik validitas dan realibilitas dengan menggunakan aplikasi SPSS. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tingkat kenyamanan pejalan kaki di Kecamatan Mapanget berdasarkan
teori urban walkability dapat dikatakan masih tergolong nyaman. Hal ini berdasarkan hasil uji validitas
dan realibilitas terhadap parameter yang digunakan, ternyata memiliki korelasi signifikan, serta
dinyatakan konsisten atau reliabel untuk pengukuran walkability.
178
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurnal Spasial Vol. 6 No.1, 2019
ISSN 2442-3262
179
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurnal Spasial Vol. 6 No.1, 2019
ISSN 2442-3262
para pejalan kaki. Agar dapat mendukung menggunakan energi (kendaraan bermotor)
terciptanya lingkungan yang walkable, seperti jalan karena dapat meningkatkan
menurut Hafnizar (2017) terdapat empat hal mobilitas kota juga ekonomi perkotaan
yang harus diperhatikan, yaitu: 1) Akses; 2) karena perpindahan manusia dan barang
Estetika; 3) Keselamatan dan keamanan, semakin efisien. Penelitian mengenai
dan; 4) Kenyamanan. Hafnizar juga walkability di perkotaan indonesia sangat
menambahkan adapun konsep untuk penting selain untuk mengembangkan kota
mendukung Walkable City antara lain: itu sendiri, negara juga akan dinilai lebih
Mixed use planning, Transportasi Umum berkembang dalam hal mewujudkan kota
dan Transite Oriented Development (TOD). yang layak huni.
Sedangkan menurut Ujang (2014) Leather et al. (2011) mengembangkan
terdapat lima belas elemen walkability pada GWI untuk kota-kota di Asia. Hasil dari
pedestrian/tempat berjalan kaki. Lima belas kerja mereka adalah daftar walkability index
elemen tersebut ialah: untuk beberapa kota di Asia. Penelitian oleh
1) Dekat dengan jalur kendaraan Leather et al. (dalam Tanan, 2017) yang
umum/halte bus (close to an mengkaji walkability di beberapa negara di
LRT/Bus/Taxi station) Asia, menggunakan parameter-parameter
2) Mudah untuk terhubung dengan yang dimodifikasi dari GWI. Parameter-
tujuan (Easy to connect with my parameter tersebut merupakan metode
destination) perolehan walkability index dari penelitian
3) Jalur trotoar yang jelas dan terarah Asian Development Bank (ADB) yang
(Directness of walkways/routes) memiliki perbedaan dengan GWI. GWI
4) Dekatnya jarak ke titik transit memasukkan jumlah pejalan kaki (dari hasil
(proximity to transit points) Pedestian count selama 15 menit) dan
5) Tersedianya rute alternatif panjang segmen jalan yang disurvei dalam
(Availability of alternative routes) perhitungan indeks, yang mengindikasi
6) Kelancaran jalur (Continuity of adanya pengaruh kedua faktor tersebut
walkways/routes) terhadap indeks. Berbeda dengan hal
7) Fasilitas pejalan kaki (Pedestrian tersebut, penelitian yang dilakukan oleh
facilities) ADB tidak memasukkan dua faktor tersebut
8) Kondisi trotoar (Condition of dalam menghitung nilai indeks walau
pavement) sebenarnya dilakukan dalam survei. Suatu
9) Rambu jalur pejalan kaki (Walking segmen jalan dengan infrastruktur yang
routes signage) cukup dan lalu lintas pejalan kaki yang
10) Berjalan bebas hambatan (Walking sangat tinggi seharusnya tidak menerima
freely with less obstruction) peringkat lebih tinggi daripada segmen jalan
11) Rasa menyenangkan untuk berjalan dengan infrastruktur berkualitas tinggi
(Pleasantness of walking) dengan lalu lintas pejalan kaki yang rendah.
12) Daya tarik visual (Visual Tingkat penggunaan infrastruktur
attractiveness) pejalan kaki dengan sendirinya tidak boleh
13) Kenyamanan berjalan (Comfort of digunakan sebagai parameter untuk menilai
walking) walkability pada daerah tertentu, karena
14) Aman dari kejahatan (Safety of dirasa tidak adil pada daerah yang
crime) infrastruktur pejalan kaki-nya baik dengan
15) Aman dari gangguan arus lalu lintas tingkat penggunaan yang lebih rendah.
(Safety of traffic) Penghitungan jumlah pejalan kaki
digunakan dalam mengidentifikasi daerah-
Walkability di Perkotaan daerah prioritas yang membutuhkan
Untuk kota-kota di Indonesia, moda perbaikan (misalnya daerah dengan lalu
berjalan kaki belum diutamakan karena lintas pejalan kaki tinggi tetapi dengan
kurangnya fasilitas pejalan kaki (Wibowo, penilaian walkability rendah). Alasan yang
2015). Pemerintah cenderung fokus pada sama juga berlaku untuk jarak (Tanan,
pengembangan fasilitas transportasi yang 2017).
180
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurnal Spasial Vol. 6 No.1, 2019
ISSN 2442-3262
METODOLOGI PENELITIAN
Untuk mendapatkan sebuah data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu secara
ilmiah, maka data itu perlu di proses dengan
langkah-langkah atau metode penelitian
tertentu yang sesuai dengan hasil atau tujuan
yang akan dicapai. Metode analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif kuantitatif. Metode
deskriptif kuantitatif menurut Sugiyono,
(2003:14) ialah metode dimana memiliki
Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan Mapanget
data yang diperoleh dari sampel populasi Sumber: Penulis, 2019
181
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurnal Spasial Vol. 6 No.1, 2019
ISSN 2442-3262
182
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurnal Spasial Vol. 6 No.1, 2019
ISSN 2442-3262
183
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurnal Spasial Vol. 6 No.1, 2019
ISSN 2442-3262
184
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurnal Spasial Vol. 6 No.1, 2019
ISSN 2442-3262
185
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurnal Spasial Vol. 6 No.1, 2019
ISSN 2442-3262
186
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota