Disusun Oleh:
NIM: (451423025)
2024
i
KATA PENGANTAR
Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
makalah ini, dan kami buat dengan waktu yang telah di tentukan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya
penyusunan makalah seperti ini, pembaca dapat belajar dengan baik dan benar
mengenai Karbohidrat.
dan kekurangan pada makalah ini. Hal ini Karena keterbatasan kemampuan dari
penulis. Oleh karena itu, penulis senantiasa menanti kritik dan saran yang bersifat
Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat belajar bersama demi
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
2.2 Metodologi.......................................................................................................................................................4
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan...................................................................................................................................................16
4.2 Saran.....................................................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
lingkungan. Oleh karena itu, analisis pola transportasi membuka pintu untuk
yang mendalam terhadap pola ini, dapat dirumuskan kebijakan yang lebih tepat
pergerakan fisik, tetapi juga melibatkan dinamika sosial dan ekonomi yang
dan interaksi antarwilayah. Dengan demikian, perencanaan kota dapat lebih baik
1
Penelitian tentang analisis pola transportasi dan mobilitas di wilayah
metropolitan?
wilayah metropolitan?
2
BAB II
perjalanan.
3
2.2 Metodologi
time, sistem pengelolaan lalu lintas berbasis data, dan solusi pintar lainnya.
4
Penekanan pada bagaimana teknologi ini dapat membantu
dan integrasi ruang terbuka publik. Evaluasi dampak kebijakan yang telah
penting.
5
BAB III
PEMBAHASAN
kali menjadi korban dari pertumbuhan ekonomi yang pesat. Peningkatan daya
kendaraan pribadi. Hal ini menciptakan tekanan ekstra pada sistem transportasi
kendaraan yang terus bertambah. Jalan-jalan utama menjadi jalur berhenti yang
perjalanan penduduk. Dampak kemacetan ini tidak hanya terasa pada mobilitas
fisik, tetapi juga menciptakan tekanan psikologis dan dampak kesehatan akibat
tingginya tingkat stres yang dialami oleh para penduduk di dalam kendaraan.
6
kenyamanan transportasi publik yang rendah seringkali mendorong masyarakat
dapat mengurangi tekanan pada jaringan jalan raya. Perencanaan kota yang lebih
kebijakan bea masuk kota, peningkatan parkir umum, dan promosi gaya hidup
Dampaknya tidak hanya terasa pada efisiensi waktu dan produktivitas, tetapi juga
pada aspek kesehatan mental dan fisik masyarakat. Untuk mengatasi masalah ini,
kota yang progresif menjadi kunci untuk menciptakan wilayah metropolitan yang
7
3.2 Faktor-Faktor Pilihan Moda Transportasi
publik yang luas, stasiun atau halte yang mudah dijangkau, dan infrastruktur
pilihan penduduk.
keputusan penduduk. Moda yang lebih terjangkau dan efisien secara finansial
Moda transportasi yang lebih cepat dan efisien sering menjadi pilihan utama
8
5. Kebutuhan Mobilitas Pribadi
Individu dengan kebutuhan mobilitas pribadi yang tinggi atau yang tinggal di
fleksibilitas.
pribadi karena memberikan kontrol lebih besar atas waktu perjalanan dan
kegiatan lainnya.
transportasi tertentu.
wilayah metropolitan.
9
3.3 Distribusi Infrastruktur Transportasi Berkelanjutan
transportasi publik yang efisien menjadi elemen kunci. Sistem kereta api, bus cepat,
dan moda transportasi massal lainnya yang dapat diakses dengan mudah oleh
sepeda dan trotoar yang terpisah, menciptakan lingkungan yang lebih ramah bagi
pejalan kaki dan pengendara sepeda. Dengan memberikan aksesibilitas yang baik
lalu lintas cerdas, aplikasi perjalanan berbasis teknologi, dan platform pengelolaan
lebih baik dalam perencanaan mobilitas. Dengan menerapkan konsep kota pintar,
10
Selain itu, perencanaan kota yang berfokus pada pengembangan transportasi
utama, masyarakat dapat lebih mudah mengakses moda transportasi publik dan
Integrasi yang baik antara berbagai moda transportasi, seperti pengintegrasian bus
dengan kereta api atau sepeda dengan stasiun transportasi, dapat meningkatkan
pengalaman perjalanan yang lebih mulus dan memotivasi lebih banyak orang
teknologi pintar. Investasi yang tepat dalam infrastruktur yang ramah lingkungan
11
metropolitan dapat memainkan peran penting dalam upaya global untuk
penduduknya.
tama, aplikasi dan platform teknologi informasi telah membawa revolusi dalam
pemantauan dan manajemen lalu lintas. Sistem manajemen lalu lintas cerdas
menggunakan sensor dan kamera untuk mengumpulkan data lalu lintas secara
lintas, kemacetan, dan titik-titik rawan kecelakaan. Dengan analisis data yang
canggih, rencana pengaturan lalu lintas dapat disesuaikan secara dinamis untuk
seperti Google Maps, Waze, atau aplikasi resmi transportasi publik memberikan
pembaruan langsung tentang rute tercepat, estimasi waktu kedatangan, dan opsi
transportasi yang tersedia. Dengan akses mudah ke informasi ini, penduduk dapat
berbasis aplikasi dan platform, seperti layanan ride-sharing dan penyewaan sepeda
atau skuter listrik. Layanan seperti Uber, Lyft, dan sejumlah penyedia lainnya
12
memberikan alternatif transportasi yang fleksibel dan dapat diakses melalui
tradisional.
tanpa harus menukarkan tiket atau membayar secara tunai. Sebagai contoh, kartu
pintar atau aplikasi pembayaran digital memungkinkan akses yang mudah dan
cepat ke berbagai moda transportasi, termasuk bus, kereta, dan layanan sepeda atau
pemantauan lalu lintas real-time hingga aplikasi perjalanan dan platform berbasis
inovasi dalam TIK, potensi untuk menciptakan sistem transportasi yang lebih
13
3.5 Rekomendasi Kebijakan Perencanaan Kota
mengurangi tekanan pada jaringan jalan raya, dan mengurangi tingkat polusi
udara.
infrastruktur jalan yang mendukung mobilitas berbasis sepeda dan pejalan kaki.
Penyediaan jalur sepeda yang terpisah dan trotoar yang luas menciptakan
lingkungan yang aman dan nyaman bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda.
Dengan merancang kawasan kota yang ramah pejalan kaki, menciptakan ruang
dalam kebijakan perencanaan kota yang sukses. Investasi dalam jaringan kereta
transportasi yang menarik bagi penduduk. Selain itu, perencanaan rute yang
14
meningkatkan penerimaan dan penggunaan transportasi publik, menciptakan
dapat diakses dengan mudah melalui transportasi publik. Penduduk yang tinggal
di sekitar TOD cenderung lebih bergantung pada transportasi publik dan lebih
yang berkontribusi pada polusi dan kemacetan, kota dapat mendorong penduduk
penduduk.
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Inovasi seperti aplikasi perjalanan dan sensor pintar dapat membantu mengelola
4.2 Saran
infrastruktur transportasi massal, seperti kereta cepat dan bus rapid transit.
penting. Selain itu, pentingnya merencanakan kota dengan bijak dan memastikan
pusat kota dan pengembangan infrastruktur sepeda serta pejalan kaki dapat
16
DAFTAR PUSTAKA
15(2), 123-138.
Prabowo, B., & Sutomo, H. (2020). " Distribusi Infrastruktur Transportasi dan
Hidayat, T., & Rahardjo, A. P. (2017). "Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi
Susanto, B., & Siregar, H. (2018). " Kebijakan Perencanaan Kota dan Tantangan
Wibowo, A., & Utomo, S. (2019). " Transformasi Teknologi Transportasi dan
17