Anda di halaman 1dari 24

Strategi Dinas Kota Serang dalam Meningkatkan Pelayanan

Angkutan Kota di Kota Serang


SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana


Administrasi Publik
Pada Program Studi Ilmu Administrasi Publik

Oleh

Muhammad Rafi Nur Ramadhan

6661180080

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

NOVEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan atas Kehadirat Allah Subhanahu wa Ta‟ala


yang telah menitipkan setitik ilmu serta melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta
Shalawat berangkaikan salam keharibaan Nabi Besar Muhammad Shallallahu „alaihi wa
sallam, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul “Strategi Dinas
Perhubungan Kota Serang dalam Meningkatkan Pelayanan Angkutan Kota di Kota Serang”
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas akhir mata kuliah Metode Penelitian
Administrasi.

Dalam penyusunan penelitian ini banyak hambatan dan rintangan yang penulis hadapi,
namun pada akhirnya penulis bisa melewatinya berkat adanya bimbingan, bantuan, motivasi,
serta doa dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah secara langsung maupun tidak
langsung dalam penyelesaian penelitian ini.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin, namun
penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan dari segi isi dan penulisan.
Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca.
Semoga penelitian ini bermanfaat dan berguna bagi pembaca dan ilmu pendidikan.

Penulis,

Muhammad Rafi Nur Ramadhan

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah..........................................................................................................9
1.3 Batasan Masalah................................................................................................................10
1.4 Rumusan Masalah.............................................................................................................10
1.5 Tujuan Penelitian...............................................................................................................10
1.6 Manfaat Penelitian.............................................................................................................10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS.........


2.1 Landasan Teori..................................................................................................................12
2.2 Penelitian Terdahulu..........................................................................................................20
2.3 Kerangka Pemikiran..........................................................................................................21
2.4 Asumsi Dasar.....................................................................................................................22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................................


3.1 Desain Penelitian.............................................................................................................23
3.2 Fokus Penelitian..............................................................................................................23
3.3 Lokasi Penelitian.............................................................................................................23
3.4 Instrumen Penelitian........................................................................................................24
3.5 Informan Penelitian.........................................................................................................25
3.6 Teknik Pengumpula Data ……………………………………………………………...27
3.7 Teknik Analisis Data.......................................................................................................27
3.8 Uji Keabsahan Data.........................................................................................................29
3.9 Jadwal Penelitian.............................................................................................................30

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupaka salah satu negara dengan jumlah penduduk

terbanyak di dunia, dalam media online detik.com di sebutkan bahwa

Indonesia masuk ke dalam 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di

dunia dan Indonesia menempati urutan ke-4 dengan jumlah penduduk

sebanyak 273.523.615 jiwa. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik

Nasional disebutkan bahwa hasil sensus penduduk tahun 2020 jumlah

pendudukan di Indonesia dalam 10 tahun terakhir mengalami penguatan

sebanyak 32,56 juta jiwa atau rata sebanyak 3,26 juta jiwa per tahun.

Ditinjau dari segi pergerakan penduduk, semakin bertambahnya

penduduk di perkotaan dan urbanisasi akan mengakibatkan semakin banyak

juga pergerakan manusia baik di dalam kota maupun ke luar kota. Tujuan dari

pergerakan manusia tersebut sangat beragam dan memiliki kebutuhan yang

beragam pula. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut di butuhkan sarana

transportasi dalam membantu mobilitas manusia.

Transportasi merupakan kebutuhan pokok bagi setiap kalangan

manusia, yang berfungsi untuk memindahkan penumpang dan barang dari

suatu tempat ketempat lain dan mempermudah mobilitas manusia dengan

daerah lain. Transportasi juga merupakan sarana yang sangat penting yang

mempengaruhi semua aspek kehidupan bangsa dan negara. Hal tersebut


dikarenakan manusia membutuhkan transportasi untuk menunjang

aktivitasnya seperti pergi bekerja, sekolah, dan belanja kebutuhan primer.

Transportasi itu sangat dituntut peranannya dalam pembangunan suatu

negara. Keberhasilan pembangunan yang telah dicapai di segala bidang,

sektor transportasi sangat menentukan peranan transportasi bukan hanya

untuk melancarkan arus barang dan mobilitas sumber-sumber ekonomi secara

baik. Melalui pembangunan jangka panjang peranan transportasi dapat

memberi pelayanan yang baik untuk kegiatan manusia. Sektor transportasi

harus dilaksanakan secara multidimensional, dimana harus memperhatikan

tidak hanya situasi dan kondisi transportasi itu sendiri tetapi juga harus dapat

memperhatikan lingkungan yang dipengaruhinya dan mempengaruhinya

termasuk sarana dan prasarana.

Berdasarkan mediumnya (tempat berjalan nya) terdapat berbagai

moda transportasi di Indonesia yang di ketahui yaitu moda trasnportasi darat,

moda transportasi air dan moda transportasi udara. Moda transportasi darat

merupakan transportasi yang berjalan di daratan, baik di atas tanah maupun di

bawah tanah. Moda transportasi darat di kelompokan lagi menjadi

transportasi jalan raya (angkutan melalui jalan), transportasi rel (angkutan

melalui rel), transportasi pipa (angkutan melalui pipa) dan transportasi

gantung (angkutan melalui kabel). Kemudian moda udara biasanya digunakan

pada karakteristik wilayah yang cukup bergunung, curam dan diliputi hutan

sehingga akses jalan darat menjadi sulit (http://eprints.untirta.ac.id/, diakses

17 November 2021).

2
Sarana transportasi darat dengan menggunakan jalan merupakan moda

transportasi yang paling dominan digunakan dibandingkan dengan moda

transportasi lainnya karena transportasi melalui jalan darat dianggap paling

efektif oleh masyarakat seperti angkutan umum yang sampai saat ini masih di

gunakan oleh Sebagian masyarakat terumata masyarakat yang tidak memiliki

kendaraan pribadi. Oleh karena itu angkutan umum memiliki peranan yang

sangat penting dalam roda pembangunan perekonomian dalam mendukung

kegiatan manusia khususnya kegiatan dalam bidang perekonomian. Angkutan

umum merupakan elemen penting dalam mendukung perekonomian karena

berkaitan dengan distribusi barang, jasa, dan tenaga kerja, serta merupakan

peran utama dari pergerakan ekonomi

Angkutan umum merupakan transportasi yang dapat digunakan oleh

seluruh masyarakat, terutama angkutan umum dalam kota atau yang sering

disebut angkot, karena angkutan kota merupakan salah satu transportasi yang

dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat karena biaya yang terbilang

murah untuk bepergian dalam kota dengan jarak yang jauh. Maka dari itu,

angkutan kota harus mampu melayani masyarakat dengan baik sebagai upaya

peningkatan pelayanan masyarakat. Sarana transportasi umum sebagai

layanan publik yang melibatkan negara (pemerintah), pengusaha dan

masyarakat. Pemerintah memiliki tanggung jawab dalam pembuatan

kebijakan dan peraturan-undangan sekaligus melakukan pengawasan dalam

penerapannya di lapangan. Pengusaha memiliki peran penting dalam

menyediakan dan mengusahakan jasa transportasi kota yang layak dan

3
memadai untuk masyarakat. Sementara masyarakat memiliki kapasitas untuk

pengguna layanan dan berhak memilih moda transportasi yang akan

digunakannya.

Seiring berjalan nya waktu, kualitas pelayanan angkutan kota saat ini

semakin menurun. Ketika kualitas pelayanan angkutan umum semakin

menurun, penumpang mulai berfikir akan berpindah untuk menggunakan

kendaraan pribadi yang dirasa akan lebih menguntungkan dibandingkan

menggunakan jasa angkutan kota. Dengan semakin bertambahnya kendaraan

pribadi akan menambah beban lalu lintas yang mengakibatkan kemacetan, ini

justru akan menurunkan pelayanaan angkutan perkotaan di suatu kota.

Disamping itu juga tidak semua masyarakat dapat memiliki atau membeli

kendaraan pribadi untuk kebutuhan aktivitasnya, untuk itulah mengapa

pelayanan angkutan kota masih dibutuhkan oleh Sebagian besar masyarakat.

Untuk itulah dibutuhkan nya sebuah cara agar penumpang transportasi

angkutan kota semakin merasa dimudahkan dalam memaksimalkan

aktivitasnya dan kebutuhan nya serta pelayanan angkutan umum juga secara

perlahan akan semakin membaik kualitasnya.

Dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, tentang Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan, dijelaskan bahwa untuk keselamatan, keamanan,

ketertiban, dan kelancaran lalu lintas serta memudahkan bagi pemakai jalan,

maka jalan wajib dilengkapi dengan rambu-rambu lalu lintas. Di samping itu

dalam tata laksana lalu lintas upaya-upaya dalam menuntun, mengarahkan,

memperingatkan, melarang dan sebagainya atau mengatur lalu lintas yang ada

4
dengan sedemikian rupa agar lalu lintas dapat bergerak dengan aman, lancar

dan nyaman di sepanjang jalur lalu lintas maka dibutuhkan penggunaan

rambu-rambu lalu lintas. Untuk itu perlu adanya keseimbangan antara sarana

dan prasarana khususnya di bidang angkutan umum. Hal ini dimaksudkan

untuk menunjang mobilitas penduduk dalam melaksanakan aktivitasnya.

Mobilitas yang tinggi dengan didukung nya kemudahan dan kecepatan

pergerakan, diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memaksimalkan

aktivitas nya. tidak hanya kemudahan dan kecepatan saja, melainkan

keamanan dan kenyamanan juga perlu di perhatikan untuk keselamatan

penumpang

Salah satu cara untuk memaksimalkan kebutuhan masyarakat yaitu

dengan meningkatkan pelayanan di bidang angkuan umum khususnya pada

peningkatan penyediaan pelayanan angkutan kota (Angkot). Angkutan Kota

atau biasa disingkat Angkot adalah transportasi angkutan umum dari satu

tempat ke tempat lain dalam satu wilayah kota atau wilayah Kabupaten

dengan menggunakan mobil bus umum atau mobil penumpang umum yang

sudah terikat dalam trayek. Angkot juga merupakan kendaraan angkutan

umum yang sangat familiar dikalangan masyarakat Indonesia, karena angkot

merupakan satu-satunya jenis angkutan umum beroda empat yang sangat

terjangkau tarifnya dan juga rute dari angkutan umum ini dapat menjangkau

pemukiman masyarakat, tidak seperti bus yang harus menaikkan dan

menurunkan penumpang hanya pada halte-halte yang telah ditentukan.

Mengingat bahwa pelayanan angkutan kota merupakan kebutuhan yang harus

5
dipenuhi terutama untuk kota-kota besar dengan kepadatan penduduk yang

tinggi.

Kota Serang merupakan salah satu kota besar yang ada di Provinsi

Banten. Kota Serang sendiri disebut sebagai Ibu Kota nya Provinsi Banten.

Di Kota Serang sebagian masyarakatnya masih menggunakan angkutan kota

sebagai transportasi angkutan umum untuk menunjang aktivitasnya. Sebutan

nya sebagai Ibu Kota Provinsi Banten sendiri masih dinilai belum pantas bila

dilihat dari bidang transportasi angkutan umum nya, karena di Kota Serang

sendiri salah satu transportasi angkutan seperti angkutan kota saja masih

banyak terdapat permasalahan-permasalahan yang hingga saat ini masih

belum terselesaikan dimulai dari sarana dan prasarana angkot seperti

angkutan kota yang tidak memiliki izin trayek (bodong), mengetem

sembarangan di bahu jalan hingga membuat kemacetan sampai menurunkan

dan menaikan penumpang sembarangan yang tidak sesuai trayek. Jadi bisa

dinilai bahwa sampai saat ini kualitas pelayanan angkutan kota di Kota

Serang masih belum optimal.

Sarana dan prasarana transportasi yang memadai akan sangat

berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas pergerakan masyarakat dalam

melakukan aktivitas sehari-hari. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan

penduduk di Kota Serang membuat kebutuhan akan angkutan umum

meningkat dan menjadikan populasi kendaraan di Kota Serang juga semakin

meningkat.

6
Bagi warga kota Serang angkot merupakan sarana transportasi vital

yang dibutuhkan oleh masyarakat. Pemerintah sebagai aktor dari pemberi

layanan seharusnya mampu memenuhi apa saja yang menjadi kebutuhan-

kebutuhan warga masyarakatnya. Namun hinggat saat ini Pemerintah Kota

Serang masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat pada pelayanan

angkutan kota nya. Kota Serang banyak sekali angkutan kota yang beroperasi

namun banyak juga angkutan kota yang beroperasi masih belum

memperhatikan standar kelayakan operasional angkutan kota.

Angkutan kota di Kota Serang masih banyak yang belum memenuhi

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Angkutan Perkotaan dalam Peraturan

Menteri Perhubungan (Permenhub) Republik Indonesia Nomor PM 98 Tahun

2013 dan Nomor PM 29 Tahun 2015. Dalam Peraturan Menteri Perhubungan

(Permenhub) Republik Indonesia Nomor PM 98 Tahun 2013 di sebutkan

bahwa setiap angkutan umum wajib untuk memenuhi standar pelayanan

minimal meliputi keamanan, keselamatan, kenyamanan, keterjangkauan,

kesetaraan dan keteraturan untuk meningkatkan pelayanan masyarakat di

bidang angkutan umum.

Berkaitan dengan hal itu, pemerintah daerah bertanggung jawab atas

bantuan angkutan umum di daerah perkotaan. Hal ini diterbitkan dalam

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan, pasal 138 dan 139 dikatakan bahwa angkutan umum diselenggarakan

dalam upaya memenuhi kebutuhan angkutan yang selamat, aman, nyaman

dan terjangkau. Kemudian pemerintahan Kabupaten/Kota wajib menjamin

7
tersedianya angkutan umum untuk jasa angkutan orang atau barang dalam

wilayah Kabupaten/Kota. Dari penjelasan tersebut bahwa pemerintah

Kabupaten/Kota diharuskan untuk membangun sarana dan prasana

transportasi yang memadai serta memenuhi aspek keselamatan, keamanan,

kenyamanan dan terjangkau sehingga mampu mengakomodir kebutuhan

mobilitas warga kota. Namun melihat pada kenyataan nya di Kota Serang

masih banyak permasalahan terkait angkutan kota ini.

Permasalahan pertama yang sering terjadi yaitu tentang trayek

angkutan kota yang masih belum tertata dengan baik. Dalam Peraturan

Daerah Kota Serang Nomor 7 tahun 2008 Tentang penyelenggaraan bidang

perhubungan, pariwisata, komunikasi dan Informasi telah mengamanatkan

Pemerintah Kota Serang untuk mengatur trayek angkutan kota (Angkot).

Dalam peraturan Daerah tersebut dijelaskan pada Bab tiga bagian kesatu

tentang tatanan tranportasi lokal pada pasal 3 disebutkan untuk memberikan

arah yang jelas tentang transportasi yang ingin dicapai maka Pemerintah

Daerah wajib menyusun tatanan transportasi lokal yang ditetapkan Peraturan

Daerah. Namun pada kenyataan angkutan kota di Kota Serang masih banyak

yang tidak mematuhi peraturan terkait trayek ini. Pada artikel bantenkini.com

menyebutkan bahwa hingga saat ini permasalahan trayek angkutan kota di

Kota Serang masih saja belum terselesaikan. Banyak supir angkutan kota di

Kota Serang menarik penumpang yang tidak sesuai dengan trayek yang sudah

ditetapkan. Salah satu pengguna jasa angkutan kota yang bernama Susan

menuturkan bahwa dari trayek angkutan kota yang tidak sesuai ini

8
mengakibatkan banyak penumpang yang menjadi korban, Dia mencontohkan

saat hendak pergi ke Ciceri dari Kebon Jahe namun tiba-tiba di tengah

perjalanan ada tiga penumpang yang hendak pergi ke Pasar Rau, maka

otomatis penumpang yang menuju ke Ciceri akan diturunkan di tengah jalan

oleh supir angkutan kota tersebut.

Kondisi Angkot yang dari luar Kota Serang yang berkeliaran bebas di dalam

kota dan menimbulkan kemacetan

Sumber : Peneliti, diambil pada tanggal 20 Oktober 2020

Sumber : peneliti

Permasalahan yang kedua yaitu banyak angkutan kota yang dari

dalam Kota Serang mengeluh karena merasa dirugikan dengan adanya

angkutan kota yang dari luar wilayah Kota Serang berkeliaran dengan bebas.

Hal ini dikarenakan para supir angkutan kota merasa tidak adil karena sering

kali tidak mendapatkan penumpang atau tidak kebagian penumpang. Salah

satu Sopir angkutan kota Kota Serang bernama Tarmidi menuturkan “kalau

sopir angkot sendiri pengennya ada yang mengatur soal trayek tersebut biar

angkot mobil Cilegon masuk ke terminal Kepandean, mobil dari Pandeglang

9
masuk ke terminal Cipocok, kalau sekarang kan mobil Pandeglang masuk ke

Rau Ciomas masuk ke Rau, angkot kotanya gak kebagian penumpang. Kalau

sopir luar kota masuk ke terminal kan jadi sopir angkot kota kebagian rezeki,

kasian mobil angkot kotanya bukan apa-apa jadi harus muter-muter mobil

kota nya. Kalau ada angkutan jelas kan semua kebagian rezeki,” katanya.

Peneliti sendiri sering kali melihat banyak angkutan kota yang berwarna

hitam dan kuning yang berasal dari Pandeglang dan Ciomas berhenti untuk

mengambil penumpang di tepi jalan lampu merah Kebon Jahe yang sering

kali membuat kemacetan karena berhenti di tempat yang tidak diperuntukan

untuk berhenti seperti berhenti di tengah jalan sehingga memakan setengah

ruas jalan raya. Hal ini juga menjadi alasan mengapa trayek angkutan kota di

Kota Serang menjadi tidak tertata dengan baik karena Sebagian supir

angkutan kota kesulitan untuk mendapatkan penumpang di trayek mereka

masing-masing dan terpaksa banyak angkutan kota yang menarik penumpang

tidak sesuai trayek yang sudah ditentukan serta lebih memilih trayek yang

penumpangnya lebih banyak. Karena permasalahan ini juga banyak

penumpang yang tiba-tiba diturunkan di tengah jalan karena kalah jumlah

dengan penumpang yang diambil supir angkutan kota ke arah lain.

Masih terdapat angkot yang berhenti sembarangan

10
Sumber : Peneliti, diambil pada tanggal 20 Oktober 2020

Permasalahan selanjutnya dimana kurangnya pemanfaatan fasilitas

sarana dan prasarana angkutan umum seperti halte dan terminal untuk

menaikan dan menurunkan penumpang. Sering kita melihat bahwa penyebab

kemacetan jalan raya dan kesemrawutan trayek angkutan kota karena ulah

supir angkutan kota itu sendiri. Di Kota Serang masih banyak supir angkutan

kota yang menaikan dan menurunkan penumpang dimana saja secara

mendadak seperti di tepi jalan hingga memakan Sebagian ruas jalan sehingga

menimbulkan kemacetan seperti yang sering terjadi di Jalan Raya Pandeglang

tepatnya di dekat lampu lalu lintas kebon jahe, bahkan tak jarang mendapati

angkutan kota yang berhenti di rambu dilarang berhenti, kondisi seperti ini

sering kali terjadi seperti pada foto berikut yang diambil di depan Mall

Ramayana dan Alun-alun Kota Serang. Hal ini membuat para pengguna jalan

yang lain merasa resah terhadap perilaku supir angkutan kota yang seperti ini.

Seharusnya untuk permasalahan menaikan dan menurunkan penumpang

sudah disediakan nya halte serta terminal. Halte di Kota Serang sendiri sudah

tersedia di berbagai titik di Kota Serang, namun seringkali kurang

11
dimanfaatkan oleh supir angkutan kota untuk menurunkan penumpang.

Disatu sisi juga, permasalahan ini timbul karena banyak juga penumpang

yang kurang memanfaatkan fasilitas halte sebagai tempat menunggu angkotan

kota, banyak penumpang yang biasanya menunggu angkutan kota di

sembarang tempat seperti di pinggir jalan dekat lampu lalu lintas yang

membuat angkutan kota harus berhenti secara mendadak ke tepi jalan untuk

menaikan penumpang.

Kondisi Terminal Cipocok Jaya

Sumber : Peneliti, diambil pada tanggal 20 Oktober 2020

Kondisi Terminal Kepandean

12
Sumber : Peneliti, diambil pada tanggal 20 Oktober 2020

Kota Serang memiliki terminal angkutan kota yang tergolong tipe C

yaitu Terminal Cipocok Jaya dan Terminal Kepandean, namun kedua

terminal tersebut saat ini tidak lagi di singgahi oleh para angkutan kota yang

berasal dari luar wilayah Kota Serang. Seharusnya angkutan kota yang dari

wilayah Petir, Pandeglang dan Ciomas untuk transit di Terminal Cipocok

Jaya untuk menaikan dan menurunkan penumpang, lalu angkutan kota yang

dari Cilegon untuk transit di Terminal Kepandean. Terminal Cipocok Jaya

dan Terminal Kepandean saat ini dinilai sudah tidak beroperasi aktif lagi

dikarenakan sepi pengunjung dan kondisi kedua terminal ini pun saat ini

sudah sangat tidak layak lagi serta para supir angkutan kota dari luar wilayah

Kota Serang enggan untuk transit di kedua terminal ini karena supir angkutan

kota yang sangat sulit untuk di atur dan di ajak bekerja sama agar masuk ke

dalam terminal. Dalam artikel bantennews.co.id menyebutkan bahwa pihak

Dinas Perhubungan Kota Serang dari tahun 2019 lalu sudah berencana untuk

melakukan penertiban trayek angkutan yang berasal dari luar Kota Serang

13
untuk mematuhi aturan agar masuk ke dalam terminal. Kepala Dinas

Perhubungan Kota Serang Ahmad Mujimi mengatakan “Kita rencananya

seperti itu, yang dari Cikesal-Petir harus masuk ke Terminal Cipocok Jaya.

Kalau melanggar kita akan tindak,” ucapnya. Sebetulnya pihak Dinas

Perhubungan Kota Serang sudah berupaya untuk mentertibkan angkutan

umum yang dari luar Kota Serang untuk masuk ke dalam terminal, namun

tetap saja para supir angkutan kota yang dari luar Kota Serang enggan

mematuhi peraturan untuk masuk ke dalam terminal. Permasalahan ini juga

yang menjadi penyebab mengapa banyak angkutan kota yang dari luar

wilayah Kota Serang berkeliaran menarik penumpang di dalam Kota Serang.

Penertiban angkutan kota di Kota Serang

Sumber : kabarbanten.pikiran-rakyat.com

14
Permasalahan yang terakhir yaitu masih banyak nya supir angkot di

Kota Serang yang tidak memiliki kelengkapan surat kendaraan serta

dokumen, seperti izin trayek angkutan, pengujian kendaraan bermotor atau

KIR, kartu pengawasan trayek, surat izin mengemudi (SIM), dan surat tanda

nomor kendaraan (STNK). Dalam artikel kabarbanten.pikiran-rakyat.com,

pihak Dinas Perhubungan Kota Serang melakukan penertiban kelayakan

angkutan kota di Kota Serang. Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Darat Dinas

Perhubungan Kota Serang Bambang Gartika mengatakan, dari keseluruhan

angkot yang terjaring, tedapat 48 angkot yang tidak memiliki kelengkapan

surat seperti SIM, STNK dan izin trayek serta KIR yang sudah kedaluwarsa.

Masih banyak nya angkutan kota yang tidak memiliki kelengkapan surat ini

dapat membahayakan penumpang karena tidak adanya jaminan keamanan,

keselamatan dan kenyamanan angkutan kota dalam beroperasi.

Dari permasalahan-permasalahan ini, masyarakat juga harus sadar

dalam berlalulintas, selain itu kesalahan bukan hanya pada supir angkot dan

masyarakat saja. Pemerintah juga turut dipermasalahkan, pasalnya pemerintah

belum dapat sepenuhnya mengatur mekanisme dan prosedur pelayanan

transportasi di Kota Serang dengan baik. Masih banyak masalah terkait

angkutan kota yang perlu segera di perbaiki. Dengan banyak nya masalah

angkutan kota di Kota Serang, akan selalu memberikan kesan yang buruk

terhadap kualitas transportasi angkutan umum di Kota Serang. Dinas

Perhubungan Kota Serang mempunyai peranan penting sebagai unsur

pelaksana yang menangani bidang transportasi secara umum termasuk

15
mengatur dan menetapkan jaringan trayek angkutan kota di Kota Serang.

Sehubungan dengan usaha usaha untuk meningkatkan pelayanan terbaik

kepada masyarakat, salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah

Kota Serang adalah dengan menikatkan pelayanan kepada masyarakat di

bidang jasa angkutan kota. Meski banyak dari masyarakat yang mengeluhkan

tentang buruknya pelayanan angkutan kota dan efeknya terhadap lalu lintas.

Berdasarkan penjelasan permasalahan-permasalahan yang sudah

dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti secara langsung

terkait angkutan kota di Kota Serang dengan judul “Strategi Dinas

Perhubungan Kota Serang dalam Meningkatkan Pelayanan Angkutan Kota di

Kota Serang”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dari hasil observasi sementara

oleh peneliti, maka dapat di identifikasi permasalahan sebagai berikut :

1. Masih banyak nya supir angkutan kota di Kota Serang menarik

penumpang yang tidak sesuai dengan trayek yang sudah ditetapkan.

2. Banyak angkutan kota yang dari dalam Kota Serang mengeluh karena

merasa dirugikan dengan adanya angkutan kota yang dari luar wilayah

Kota Serang berkeliaran dengan bebas dan sering menilbulkan kemacetan

jalan.

16
3. Kurangnya pemanfaatan fasilitas sarana dan prasarana angkutan umum

seperti halte dan terminal untuk menaikan dan menurunkan penumpang.

4. Masih banyak nya supir angkot di Kota Serang yang tidak memiliki

kelengkapan surat kendaraan serta dokumen, seperti izin trayek angkutan,

pengujian kendaraan bermotor atau KIR, kartu pengawasan trayek, surat

izin mengemudi (SIM), dan surat tanda nomor kendaraan (STNK)

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, peneliti

memfokuskan permasalahan untuk menjaga agar permasalahan dalam

penelitian ini tidak terlalu luas dan pembahasan lebih mengarah pada

pemahaman yang lebih baik maka, dalam penelitian ini peneliti membatasi

masalah pada ruang lingkup permasalahan mengenai “Strategi Dinas

Perhubungan Kota Serang dalam Meningkatkan Pelayanan Angkutan Kota di

Kota Serang”

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan identifikasi masalah yang telah disebutkan,

dan dengan memperlihatkan pada focus penelitian yang telah disebutkan

dalam Batasan masalah, maka dalam penelitian ini peneliti merumuskan

masalah menjadi Bagaimana Strategi Dinas Perhubungan Kota Serang dalam

Meningkatkan Pelayanan Angkutan Kota di Kota Serang?

1.5 Tujuan Penelitian

17
Adapun tujuan penelitian ini dilakukan berdasarkan rumusan masalah

yang telah dipaparkan, yakni untuk mengetahui Bagaimanakah Strategi Dinas

Perhubungan Kota Serang dalam Meningkatkan Pelayanan Angkutan Kota di

Kota Serang

1.6 Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini tentunya sangat diharapkan adanya manfaat yang

dapat digunakan setelah dilakukannya penelitian ini. Adapun manfaat

penelitian ini yaitu :

1. Manfaat Teoritis

a. Dalam rangka pengembangan ilmu administrasi yang telah diperoleh

selama perkuliahan sehingga memberikan kontribusi pemikiran bagi

pengembangan Ilmu Administrasri Negara khususnya.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi serta bahan

pemahaman untuk penelitian sejenisnya dalam melakukan penelitian-

penelitian secara lebih mendalam mengenai rencana strategis suatu

lembaga / organisasi dalam meningkatkan pelayanan angkutan kota di

Kota Serang.

2. Manfaat Praktis

Adapun manfaat penelitian ini secara praktis, yaitu:

a. Bagi penliti, seluruh rangkaian kegiatan dan hasil penelitian diharapkan

dapat lebih memantapkan penguasaan fungsi keilmuan yang dipelajari

selama mengikuti program perkuliahan Ilmu Administrasi Negara,

18
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran atau masukan

guna mengambil langkah yang tepat strategi agar pelaksanaannya dapat

berjalan lebih optimal, sehingga hasil yang diperoleh lebih maksimal

dan tepat sasaran dalam rangka meningkatkan pelayanan masyarakat di

bidang transportasi angkutan umum.

c. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan mampu memberikan

informasi mengenai pentingnya pelayanan transportasi yang baik guna

meningkatkan kemudahan bagi masyarakat dalam melaksanakan

aktivita

19

Anda mungkin juga menyukai