Anda di halaman 1dari 49

\

KELOMPOK 3:
Andre Mandala Putra
(18102004)
Aryanti (17102097)
Mahesty (18102001)
M. Ilham (17102031)
M. Rizky Firnanda
(17102033)
Noprizal (17102035)

Piti Kumalasari
(17102040)

Rahmadi (18102032)

Rahmawaty (17102041)

Rizky A.P (17102046)

Prodi Ilmu Pemerintahan Reguler Stispol Raja Haji


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas rahmat yang allah SWT berikan karena
berkat rahmat dan karunianya makalah ini dapat kami selesaikan dengan tepat
waktu. Permasalahan dalam makalah ini adalah tentang transportasi umum
massal baik itu transportasi darat, laut dan udara.

Pentingnya peran transportasi dalam pembangunan negara, tampak nya masih


diwarnai dengan karakterristik transportasi indonesia yang dihadapkan pada
kualitas pelayanan yang rendah serta cangkupan pelayanan yang terbatas.

Dalam makalah ini juga terdapat solusi-solusi atas permasalahan-permasalahan


yang ada walaupun kami sadari masih banyak kekurangan-kekurangan dalam
pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat menjadi pembelajaran bukan
hanya bagi kelompok kami tetapi juga para pembaca sekalian.

Tanjungpinang, 16 november 2019

Penyusun

kelompok 3

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................i
DAFTAR ISI ..............................................................................................................................ii
BAB I ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................................ 1
B. TUJUAN PENULISAN ....................................................................................... 5
BAB II ....................................................................................................................................... 6
KAJIAN PUSTAKA................................................................................................................... 6
1. Kebijakan ................................................................................................................. 6
2. Pengertian Transportasi.................................................................................... 7
3. Transportasi Umum ........................................................................................... 11
BAB III ................................................................................................................................... 16
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 16
a. Transportasi Darat ............................................................................................. 20
b. Transportasi Laut ............................................................................................... 28
C. Transportasi Udara ............................................................................................ 37
BAB IV .................................................................................................................................... 41
KESIMPULAN ........................................................................................................................ 41
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL .......................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 44

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia meurpakan negara kepulauan yang memiliki lebih dari 19.504


pulau dengan total wilayah daratan 1.913.578,68 km2 dan menempati peringkat
keempat dari 10 negara berpopulasi terbesar di dunia. Dengan kodisi georafis
tersebut, maka akan sulit untuk menghubungkan seluruh daerah tanpa
transportasi yang memadai.

Transportasi merupakan komponen utama dalam sistem kehidupan,


sistem pemerintahan, dan sistem kemasyarakatan. Teknologi transportasi sendiri,
merupakan sebuah Revolusi Teknologi yang mampu mendukung pemindahan
manusia atau barang dari satu tempat ketempat lainnya dengan menggunakan
sebuah kendaraan yang di gerakkan oleh manusia secara manual maupun
otomotis dengan tenaga mesin. Bicara tentang perkembangan teknologi
transportasi di era globalisasi ini dimulai dari awal masa Revolusi Industri yang
terjadi pada Revolusi Industri di abad ke-19 yang mengubah sebuah transportasi
dalam berbagai aspek seperti penemuan mesin uap dan jalur kereta api yang
memungkinkan transportasi darat untuk bergerak secara mandiri tanpa tenaga
manusia atau binatang.

Pengembangan transportasi merupakan bagian penting dalam kebijakan


dan program pemerintah. Di era Revolusi Industri 4.0 transportasi yang ada
semakin canggih dan modern. Hal ini juga dipengaruhi oleh kebutuhan manusia
yang juga semakin banyak karena perkembangan teknologi, dimana manusia
lebih menginginkan alat transportasi yang instan dan bisa memenuhi kehendak
mereka. Sistem trasnportasi yang efisien merupakan salah satu kebutuhan
utama bagi masyarakat perkotaan. Hal ini dikarenakan kebutuhan masyarakat itu
sendiri akan transportasi massal yang bisa memotong jarak tempuh yang

1
dibutuhkan untuk berpergian guna mempermudah menyelesaikan segala urusan.
Kegiatan ekonomi masyarakat juga akan berkembang apabila terdapat prasarana
dan sarana transportasi yang baik untuk aksebailitas. Aksebilitas ini dapat
memacu proses interaksi antar wilayah sampai ke daerah yang paling terpencil
sehingga tercipta pemerataan pembangunan. Sarana tranportasi yang ada di
darat, laut, maupun udara memegang peranan vital dalam aspek sosial ekonomi
melalui fungsi distribusi antar daerah satu dengan daerah yang lain.

Berkembangnya aktivitas masyarakat dan tingginya mobilitas penduduk


terkadang tidak di imbangi dengan sarana dan prasarana pendudukungnya.
Sering di temukan masalah-masalah terkait tarsanportasi baik itu moda udara,
darat, bahkan laut. Padahal dalam hakikatnya transportasi memiliki peranan yang
sangat penting pada pembangunan negara. Indonesia saat ini masi di warnai
dengan karakteristik transportasi yang rendah kuantitas nya yang rendah serta
layanan nya yang terbatas. Berdasarkan laporan World Economic Forum terkini
dalam buku (Effendi, 2012) , perkembangan infrastruktur dalam membangun
tranportasi indonesia walaupun sudah menunjukkan kemajuan berada pada
peringkat ke-76, namun masih tetap tertinggal di bandingkan dengan singapore
yang menepati peringkat ke-2, malaysia di peringkat ke-26, dan thailand di
peringkat 42.

Kendala kurang optimalnya infrastruktur dalam meningkatkan daya saing


perekonomian nasional dan memberikan pelayanan kepada masyarkat secara
merata terutama disebabkan oleh permasalahan ketersediaan dan pemeliharaan.
Hal ini disebabkan oleh kelembagaan, SDM, dan terbatasnya Kemampuan
pembiyaan pemerintah. Pada saat ini banyak lembaga yang terkait dengan
pengelolaan infrastruktur sehingga menyulitkan koordinasi, sedangkan kualitas
SDM masih rendah. Sementara itu, terkait dengan pembiyaan investasi
infrastruktur saat ini masih jauh dengan kebutuhan investasi. Beberapa
permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan bidang
transportasi yang meliputi pembangunan jaringan prasarana dan sarana jalan,
kereta api, trasportasi laut dan udara. Keberhasilan sektor tranportasi dapat
dilihat kemampuannya dalam menunjang serta mendorong peningkatan ekonomi

2
nasional, regional, dan lokal. Stabilitas politik termasuk mewujudkkan nilai-nilai
sosial dan budaya yang diindikasikan melalui berbagi indikator transportasi
antara lain : kapasitas, kulitas pelayanan, aksebilitas keterjangkauan, beban
publik, dan utilitasi.

Persoalan transportasi ini dikategorikan dalam transportasi darat,


transportasi kereta api, transportasi laut dan transportasi udara.

Peran transportasi darat cukup besar apabila di bandingkan denan jenis


pengangkuta lain, karen ajenis ini sangat fleksibel. untuk transportasi darat
masalah yang dihadapi antara lain persoalan kemacetan, apalagi di waktu libur
panjang di hari-hari besar yang kenyataannya sangat sulit dihidari. Penggunaan
kendaraan pribadi terus meningkat menyebabkan tingginya volume lalu lintas di
beberapa ruas jalan. Kondisi ini dialami oleh hampir semua kota-kota kabupaten/
kota di indonesia Pada tahun 2017 akhir angka pertumbuhan penduduk menurut
BPS (Badan Pusat Statistik) sekitar 7,40%. Pertumbuhan jumlah kendaraan
bermotor yang semakin meningkat dengan merk-merk yang semakin banyak
akan meningkatkan konsumsi bahan bakar minyak serta memberikan kontribusi
terhadap pencemaran udara di Indonesia. Belum lagi efek lainnya seperti tingkat
kecelakaan lalu lintas yang tinggi Dan sebagainya.

Selain angkutan darat yang sangat penting, peran angkutan dengan


kereta api juga penting, mengingat biaya angkutan kereta api yang murah dan
relative cepat. Namun persoalan selalu ada untuk jenis ini, dalam Transportasi
Kereta Api bisa dilihat dari pembangunan infrastruktur perkeretaapian yang
masif, dengan alokasi anggaran pembangunan sektor perekeretaapian yang
semakin besar. Mulai dari Kerta Api Bandar Udara, MRT,LRT Dan lainnya.

Selain transportasi umum massal seperti Kereta Api sebagimana tersebut


diatas, perlu juga dipikirkan transportasi melalui laut mengingat Indonesia
merupakan negara maritim karena dua pertiga wilayah indonesia adalah lautan.
Indonesia juga merupakan negara kepulauan, lebih dari 17.500 pulau dengan
luas lautan 5,8 juta kilometer persegi. Indonesia memiliki potensi Poros Maritim
Dunia dikarenakan letak Indonesia yang berada di antara dua samudera yaitu

3
Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Salah satu target pembangunan
nasional Indonesia saat ini ingin menjadi pusat dunia bidang maritim dengan
mengedepankan pengembangan pelabuhan hubinternational dan pelabuhan
logistik nasional dan internasional serta pelabuhan kolektor dan distribusi yang
efektif dan efisien.

Langkah pemerintah sekarang untuk menjadi poros maritim


memprioritaskan pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim, melalui
pembangunan tol laut, deep seaport, logistik, dan industri perkapalan, dan
pariwisata maritim. Pembangunan maritim pada akhirnya akan membantu
peningkatan efisiensi dan efektivitas pada aktivitas perekonomian yang
berkembang di wilayah darat. Untuk merealisasikan proyek-proyek tersebut,
perlu pengaturan anggaran dari Kementerian Perhubungan dan Kementrian
Keuangan. Pendanaan proyek tersebut tidak bisa hanya mengandalkan
anggaran fiskal, diperlukkan kerja sama dengan pihak swasta.

Transportasi yang telah diidentifikasi dalam Nawa Cita, RPJMN, dan


dokumen perencanaan makro pemerintah lainnya, tidak hanya sebagai tulang
punggung perekonomian Indonesia, namun juga sebagai efisiensi yang harus
segera diselesaikan. Penyelesaian masalah transportasi oleh pemerintah
merupakan bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan yang
paling penting dalam membangun perekonomian setelah inefisiensi birokrasi
pemerintahan karena, layanan transportasi yang baik akan menjamin mobilitas
warga dan warang semakin lancar, sehingga barang-barang kebutuhan pokok
dapat terdistribusi secara merata dan mobilitas warga dalam mencari nafkah pun
tidak terganggu. Selain pembangunan transportasi pemerintah juga mempunyai
tugas bagaimana mengembangkan sumber daya manusia dalam mengunakan
transportasi massal modern. Butuh waktu yang sangat lama mengubah
kebiasaan pola perilaku masyarkat untuk membawa ke perubahan yang lebih
modern.

4
B. TUJUAN PENULISAN

Dari di atas tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengkaji tentang
masalah-masalah yang ada dan bagaimana solusi atas masalah-masalah
tentang Transportasi Umum Massal Modern tersebut, baik itu Moda Darat
Maupun Laut, maupun udara.

5
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. Kebijakan

Kebijakan (policy) adalah sebuah instrument pemerintahan, bukan saja


dalam arti hanya menyangkutaparatur negara, melainkan pula government
yang menyentuh berbagai bentuk kelembagaan, baik swasta, dunia usaha
maupu masyarakat madani (civil society) . menurut Anderson (Wahab, 2014)
kebijakan adalah langkah tindakan yang secara sengaja dilakukan oleh
seorang aktor atau sejumlah aktor berkenaan dengan adanya masalah atau
persoalan tertentu yang dihadapi. Kebijakan pada intinya merupakan
keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan tindakan yang secara langsung
mengatur pengelolaan dan pendistribusian sumber daya alam, finansial, dan
manusia demi kepentingan publik, yakni rakyat banyak, penduduk,
masyarakat atau warga negara (Lutfi & Kurniawan, 2012).

Menurut thoha yang dikutip dalam jurnal (Ramdhani & Ramdhani, 2017)
kebijakan memiliki dua aspek, yakni:

a. Kebijakan merupakan praktika sosial, kebijakan bukan event yang tunggal


atau terisolir. Dengan demikian, kebijakan merupakan sesuatu yang
dihasilkan pemerintah yang dirumuskan berdasarkan dari segala kejadian
yang terjadi di masyarakat. Kejadian tersebut tumbuh dalam praktika
kehidupan kemasyarakatan, dan bukan merupakan peristiwa yang berdiri
sendiri, terisolasi, dan asing bagi masyarakat.
b. Kebijakan adalah suatu respon atas peristiwa yang terjadi, baik untuk
menciptakan harmoni dari pihak-pihak yang berkonflik, maupun
menciptakan insentif atas tindakan bersama bagi para pihak yang
mendapatkan perlakuan yang tidak rasional atas usaha bersama tersebut.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpiulkan kebijakan dapat dinyatakan
sebagai usaha untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, sekaligus sebagai

6
upaya pemecah masalah dengan menggunakan sarana-sarana tertentu,
dan dalam tahapan waktu tertentu. Kebijakan umumnya bersifat
mendasar, karena kebijakan hanya menggariskan pedoman umum
sebagai landasan bertindak dalam usaha untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.

2. Pengertian Transportasi

Manusia diketahui telah merancang dan menggunakan jalur transportasi


sejak sebelum masehi. Pada awalnya, para pedagang, para imigranlah yang
membuka kebanyakan jalur perhubungan, namun selanjutnya pihak militer yang
secara umum banyak menimgkatkan kondisi jalur-jalur yang dibangun oleh pihak
sipil tersebut. Kendaraan militer beroda pertama kali dibuat sekitar tahun 2500
SM, dan sejak saat itu upaya-upaya signifikan telah dilakukan oleh para
penguasa dan jajaran-jajaran dibawahnya untuk membangun dan memelihara
jalur-jalur perhubungan tersebut dalam bentuk jalan. Sejak saat itu terus terjadi
peningkatan dalam pembangunan jalan raya dan jaringan jalan, dalam penyedia
kendaraan untuk membawa manusia dan barang yang akan melalui jaringan ini ,
dan dalam peningkatan kemampuan pengemudi yang mengendarai kendaraan
tersebut. Kata Transportasi berasal dari bahasa latin yaitu Transportare yang
mana Trans berarti mengangkat atau membawa. Jadi transportasi adalah
membawa sesuatu dari satu tempat ke tempat lain. Dalam jurnal (pratama &
aminah, 2016) menurut Fidel miro S.E., MStr., transportasi di artikan sebagai
usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu
objek dari suatu tempat ke tempat lain, dimana tempat lain ini objek tersebut
lebih bermanfaat atau berguna untuk tujuan-tujuan tertentu. Jika dilihat dari
pengertian tersebut yang dikatakan objek yang dimaksud dapat berupa barang
ataupun orang. Untuk itu dengan adanya perpindahan barang dan manusia
tersebut, maka transportasi merupakan salah satu sektor yang dapat menunjang
kegiatan ekonomi dan pemberi jasa bagi perkembangan ekonomi.

Transportasi seperti yang di usulkan oleh Nasution(2004: 121) dalam


jurnal (Asmawi, Sjorida, & Anwar) ialah transfer barang dan orang dari titik asal

7
ke titik tujuan. kegiatan tersebut berisi 3 hal : kargo untuk di kirim,ketersediaan
kendaraan sebagai alat angkut ,dan adanya jalan yang bisa di lalui.ada proses
bergerak dari tempat asal gerakan,dan kemudian ada transportasi dari awal dari
awal dan tujuan dimana aktivitas tersebut terhenti .oleh karena itu dengan
pergerakan barang dan orang,transportasi merupakan salah satu sektor yang
dapat mendukung kegiatan ekonomi (sektor mempromosikan) dan penyedia
layanan ( sektor servis) untuk pembangunan ekonomi sehingga transportasi ialah
prilaku mengemudi orang dalam membawa dirinya sendiri dan membawa
barang-barang.

Dalam buku (andrinsyah, 2015) Transportasi adalah pemindahan manusia


atau barang dengan menggunakan wahana yang di gerakaan oleh manusia atau
mesin. Transportasi di gunakan untuk memudahkan manusia untuk melakukan
aktivitas sehari-hari. Dari pengertian-pengertian di atas dapat kita simpulkan
bahwa transportasi merupakan sebuah alat yang mempermudahkan pekerjaan
manusia seperi perjalanan manusia , atau pemindahan barang dengan
menggunakan kendaraan yang di gerakkan oleh manusia atau mesin dari suatu
tempat ke tempat lainnya.

Dalam jurnal (setiani, 2015) Menurut utomo (2010:25-35), menjelaskan


transportasi adalah: (1) pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke
tempat tujuan, (2) salah satu jenis kegiatan yang menyangkut peningkatan
kebutuhan manusia dengan mengubah letak geografis barang dan orang
sehingga akan menimbulkan adanya transaksi. Sedangkan menurut sukarto
(2006;94), dalam jurnal (setiani, 2015) transportasi adalah suatu pemindahan
dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat pengangkutan baik di
gerakkan oleh tenaga manusia, hewan ( kuda,sapi,kerbau), atau mesin.

Menurut Whynne-Hammond (1995) dalam jurnal (; Muthalib & Ernawati,


2016) kebayanyakan jalur transportasi tidak di bangun secara keseluruhan,
maksudnya jaringan transportasi ini selalu berkembang secara bertahap dari
waktu-ke waktu.

8
Dalam perkembangan transportasi ada beberapa teori yang menjelaskan
tentang perkembangan transportasi, antara lain:

1) Teori Poros (babcock)


Peranan jalur transportasi dalam perkembangan daerah kekoataan
dijelaskan oleh teori utama berkaitan dengan struktur keruangan kota
yaitu teori poros (Babcock, 1993) dalam (Muthalib & Ernawati, 2016) .
pada teori poros yang memandang peran jalur transportasi dalam
perspektif ekolohis-babcock mengungkapkan bahwa keberadaan poros
transportasi dengan mobilitas tinggi. Asumsi tersebut berimplikasi
perkembangan zona-zona yang ada pada daerah sepanjang poros
transportasi akan lebih besar dari zona yang lainnya.
Pada dasarnya teori ini merupakan transportasi dalam
mempengaruhi struktur bangunan kota. Keberadaan poros transportasi
menurut Babcock akan mengakibatkan distoris pada konsentris, karena
sepanjang rute transportasi berasosiasi dengan mobilitas penduduk yang
tinggi. Daerah yang akan dilalui transportasi akan mempunyai
perkembangan fisik yang berbeda dengan daerah-daerah diantara jalur-
jalur yang disebut star-shaped patten/octopus-like pattren)
2) Teori kekuatan Dinamis (charles colby)
Oleh karena dalam kota terdapat kekuatan-kekuatan dinamis yang
mempengaruhi pola penggunaan lahan kota, maka pola penggunaan
lahan kota sendiri tidak statis sifatnya. Secara garis besar, kekuatan
dinamis ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu; (1) kekuatan-
kekuatan sentrifugal (centrifugal forces) adalah kekuatan-kekuatan yang
menyebabkan terjadinya pergerakkan penduduk dan fungsi-fungsi
kekotaan dari bagian dalam suatu kota menuju bagian luarnya ; (2)
kekuatan-kekuatan sentripetal (centripetal forces) adalah kekuatan-
kekuatan yang terjadi pergerakkan baik penduduk maupun fungsi-fungsi
kekotaan yang berasal dari bagian luar menuju bagian dalam daerah
perkotaan. Kekuatan-kekuatan tersebut timbul karena adanya faktor
pendorong dan penarik . masing-masing zona mempunyai karakteristik
keruanagan (spatial characterristic).

9
Transportasi memiliki 2 fungsi yaitu: (1) melancarkan arus barang dan
manusia dan (2) menunjang perkembangan pembangunan. Manfaat transportasi
di diklasifikasikan sebagai (1) manfaat ekonomi; bertujuan memenuhi kebutuhan
manusia dengan menciptakan manfaat. (2) manfaat sosial; transportasi
menyediakan berbagai kemudahan, diantaranya pelayanan untuk perorangan
atau kelompok, pertukaran atau penyampaian informasi, perjalanan untuk
bersantai, mendekatkan jarak dan memencarkan penduduk. (3) manfaat politik ;
transportasi menciptakan persatuan, pelayanan lebih luas, keamanan negara,
mengatasi bencana. (4) manfaat kewilayahan; memenuhi kebutuhan penduduk
di kota, desa, atau pedalaman.

Untuk setiap bentuk transportasi terdapat 4 unsur pokok transportasi ,


yaitu: jalan,kendaraan,dan alat angkutan,tenaga penggerak, dan
terminal.Ahmad Munawar dalam jurnal (Kadir, 2006) menjelaskan bahwa ada 5
unsur pokok dalam sistem transportasi yaitu: (1) orang yang membutuhkan (2)
barang yang di butuhkan (3) kendaraan sebagai alat angkut (4) jalan sebagai
prasarana angkutan (5) organisasi yaitu pengelola angkutan.pengangkutan atau
pemindahan penumpang atau barang dengan transportasi adalah untuk dapat
mencapai tempat tujuan dan menciptakan atau menaikkan manfaat atau
kegunaan dari barang yang di angkut manfaat yang dapat di hasilkan oleh
transportasi ,khususnya untuk barang yang di angkut ada 2 macam, yaitu: (1)
manfaat tempat atau pleace utility dan (2) manfaat waktu atau time utility.

Bentuk fisik transportasi tersusun atas empat elemen dasar:


1. Sarana perhubungan (link) : jalan raya atau jalur yang
menghubungkan dua titik atau lebih. Contohnya: Pipa, jalur ban
berjalan, jalur laut, dan jalur penerbangan juga dapat dikategorikan
sebagai sarana perhubungan.
2. Kendaraan : alat yang memindahkan manusia dan barang dari satu
titik ke titik lainnya di sepanjang sarana perhubungan. Contohnya:
Mobil, bis, kapal, pesawat terbang, ban berjalan, dan kabel.

10
3. Terminal: titik-titik dimana perjalanan orang dan barang dimulai atau
berakhir. Contoh: garasi mobil, lapangan parkir, gudang bongkar
muat, terminal bis, dan bandar udara.
4. Manajemen dan tenaga kerja: orang-orang yang membuat,
mengoperasikan, mengatur dan memelihara sarana perhubungan,
kendaraan, dan terminal. (Khisty & Lall, 2005)
Keempat elemen diatas berinteraksi dengan manusia, sebagai
pengguna maupun non-pengguna sistem dan berinteraksi pula
dengan lingkungan. Perilaku subsistem fisik, subsistem manusia, dan
subsistem lingkungan sangatlah rumit karena melibatkan interaksi
manusia sebagai pengendara dan non pengendara, yang
menggunakan berbagai jenis kendaraan dengan karakter dan kinerja
berbeda-beda dan dengan karakteristik fisik yang juga berbeda dalam
kondisi lingkungan yang juga sangat beragam.
Ciri-ciri kinerja transportasi di negara berkembang antara lain:
1. Tingginya tingkat urbanisasi yang kurang atau tidak
terencana dengan benar
2. Perubahan dan pertumbuhan sosial ekonomi yang sangat
cepat
3. Terbatasnya dana pembangunan dan tidak meratanya
tinggat pendapatan
4. Defisit neraca perdagangan dan ekonomi biaya tinggi
5. Tingkat pengangguran yang tinggi dan under employment
6. Safety record yang kurang baik dan kurang peka terhadap
lingkungan sekitarnya kurangnya sumber daya manusia
yang handal. (Siswoyo, 2008)

3. Transportasi Umum
Angkutan pada sarnya adalah sarana untuk memindahkan orang
atau barang adari suatu tempat ke tempat lainnta. Menurut Djaka
Suhirkam dalam jurnal (Latif, 2013) angkutan umum adalah kendaraan
yang disediakan untuk umum dengan di pungut bayaran. Angkutan

11
umum menurut Warpani dalam jurnal (Buamona & Karongkong)
angkutan umum masal adalah layanan jasa angkutan yang memiliki
trayek dan jadwal tetap, misalnya busdan kereta api . jenis angkutan ini
bukan melayani permintaan melainkan menyediakan layanan tetap, baik
jadwal, tarif maupun lintasannya. Dari penjelasan di atas dapat
disimpulkan bahwa angkutan umum adalah kendaraan baik bermotor
atau kendaraan tak bermotor yang berfungsi untuk memindahkan dan
mengangkut barang atau manusia dari satu tempat (asal) menuju tempat
lain (tujuan). Angkutan umum suatu sistem transportasi yang merupakan
kebutuhan masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari dan
menjadi salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
perkembangan suatu wilayah pada umumnya. Apalagi bila angkutan
umum disediakan dengan baik dan dengan pelayanan yang maksimal,
dimungkinkan masyarakat akan berpindah ke angkutan umum.
Menurut LPM ITB (1997) yang dikutip dalam jurnal (Tahir, 2005)
moda angkutan dapat dikelompokkan atas 2 macam menurut
penggunaan dan cara pengoprasiannya, yaitu:
1. Angkutan pribadi (private transport) adalah angkutan yang
dimiliki dan dioperasikan oleh dan untuk kepentingan pribadi
pemilik dengan menggunakan prasarana pribadi maupun
prasarana umum.
2. Angkutan umum (publik transport) yaitu angkutan yang
dimiliki oleh operator yang bisa digunakan untuk kepentingan
umum dengan prasyarat tertentu.

Menurut Andriansyah Pengembangan transportasi massal dapat


dikemas dalam sebuah konsep manajemen transportasi massal
dengan tahapan pengembangan sebagai berikut:

1. Memeprbaiki kinerja transportasi massal yang sudah ada


dikota tersebut dan secara bertahap menggantikannya dengan
sistem pelayanan BRT

12
2. Menyusun gren design pengembangan transportasi massal
daerah dan menjadikannya sebagai sebua aturan hukm berupa
peraturan daerah sehingga harus ditaati oleh smeua pihak.
3. Menggantikan secara bertahap angkot yang saat ini daerah
tersebut melayani dengan BRT
4. Mengalihkan rute angkot yang tumpang tindih dengan rute
BRT secata bertahap
5. Apabila angkot tidak bisa di hapuskan (digantikan oleh BRT)
secara keseluruhan sebagai alternatif angkot dapat dijadikan
sebagai angkutan pengumpan (Feeder service) BRT yang
melayani rute cabang dan ranting.
6. Menyiapkan badan pengelola transportasi massal antara lain
dengan alternatif perusahaanndaerah, badan layanan umum
(BLU) sistem lelang atau kontrak dengan pihak swasta dan
pemerintah hanya menyiapkan bdan yang mengawasi standar
pelayanan minimum.
7. Menyiapkan anggaran khusu bagi pengembangan angkutan
massal, anggaran ini tidak mesti berasal dari pemerintah, dana
dapat diperoleh dari kebijakan penekanan penggunaan
kendaraan pribadi dan sepeda motor seperti di uraikan di atas.
Yang penting bagaimana upaya transportasi massal dapat
memberikan pelayanan sebaik-baiknya tanpa harus
memikirkan biaya oprasional apabila perlu semua pendapatan
yang diperoleh dari kebijakan penekanan penggunaan
kendaraan pribadi dan sepeda motor tadi diserahkan
seluruhnya untuk mensubsudi transportasi massal sehingga
tarifnya bisa ditekan seminimal mungkin.
8. Membangun lapangan parir yang memadai di halte BRT
khususnya ditempat awal dan akhir perjalanan, agar
memberikan kesempatan pengguna kendaraan pribadi dan
sepeda motor untuk berganti ke moda ke BRT

13
9. Menyusun sistem penengakkan hukum yg jelas dan tegas.
(Adriansyah, 2015)

Menurut Fungsi sistem transportasi angkutan umum berfungsi


sebagai sarana penunjang kepentingan ekonomi dan sosial masyarakat.
Pengguna angkutan umum bervariasi, mulai dari buruh, ibu rumah
tangga, mahasiswa, pelajar, dan sebagainya.
Pelayanan angkutan umum dalam sistem angkutan umum ada tiga
dimensi yang akan menentukan, yaitu:
1. Dimensi evaluasi pelayanan yang akan ditentukan oleh
pengguna (user)
2. Dimensi kinerja pelayanan yang lebih banyak ditinjau dari sisi
operator angkutan umum
3. Dimensi kebijakan pemerintah (regulator) kinerja dari
angkutan umum khususnya armada angkutan kota (Affandy,
Lubis, & Bustomi, 2013).
Menurut Audi dalam jurnal (Sendow, 2016) jenis angkutan umum
dapat dikelompokkan menjadi 6 bagian, yaitu:
1. Angkutan kota
Angkutan kota yaitu angkutan dengan kendaraan bermotor
umum yang melayani trayek dalam kota yang terdiri dari : bus
besar, bus sedang, dan bus kecil.
2. Angkutan perkotaan
Angkutan perkotaan yaitu angkutan dengan kendaraan
bermotor umum yang pelayanannya melampaui batas kota
yang bersifat komuter.
3. Angkutan antar kota
Angkutan antar kota yaitu angkutan dengan kendaraan
bermotor umum yang melayani trayek antar kota dalam satu
provinsi (AKDP) atau antar provinsi dari satu terminal ke
terminallain antar kota antar provinsi/.
4. Angkutan prawisata

14
Angkuta pariwisata yaitu angkutan dengan kendaraan
bermotor umum yang dipergunakan khusus mengangkut
wisatawan ke dan dari suatu daerah tujuan wisata.
5. Angkutan sewaan
Angkutan sewaan yaitu angkutan dengan kendaraan bermotor
umum yang dipergunakan oleh masyarakat dengancara sewa.
6. Angkutan barang
Angkutan barang yaitu angkutan dengan kendaraan bermotor
umum yang melayani kegiatan pengangkutan barang.
Beberapa faktor penyebab beralihnya pengguna angkutan
umum kepada angkutan pribadi, antara lain:
a) Aktivitas ekonomi belum mampu dilayani oleh
angkutan umum yang memadai
b) Meningkatnya harga tanah di pusat kota akan
menyebabkan lokasi pemukiman jauh dari pusat
kota, atau bahkan sampai ke luar kota yang tidak
tercakup oleh sistem jaringan layanan angkutan
umum
c) Dibukanya jalan baru akan merangsang pengguna
angkutan pribadi, karena biasanya dijalan baru
tersebut pada saat itu belum terdapat jaringan
layangan angkutan umum.
d) Tidak tersedianya angkutan lingkungan atau
angkutan pengumpan yang dapat menjembatani
perjalanan dari dan sampai ke jalur utama layanan
angkutan umum
e) Kurang terjaminnya kondisi rasa aman dan
ketepatan waktu yang diinginkan penumpang
dalam pelayanan angkutan umum. (Sukarto, 2006)

15
BAB III

PEMBAHASAN

Sejak dahulu kala transportasi telah digunakan dalam kehidupan masyarakat.


Hanya saja alat angkut yang digunakan bukan seperti sekarang ini. Sebelum
tahun 1800 alat yang digunakan adalah secara manual atau tenaga manusia,
hewan dan sumber tenaga dari alam. Pengangkutan barang-barang dalam
jumlah kecil dan membutuhkan waktu yang lama. Anatara tahun 1800-1860
teasnportasi telah mulai berkembang dengan dimanfaatkannya sumber tenaga
mekanis seperti kapal uap dan kereta api yang banyak di gunakan dalam dunia
perdagangan.

Pada tahun 1860-1920 telah ditemukan kendaraan bermotor, pesawat


terbang dalam masa ini angkutan kereta api dan jalan raya memegang peranan
yang sangat penting. Dalam tahun 1920 transportasi mencapai tingkat
perkembangannya dengan sistem transportasi multi modal (multi modal system).
Transportasi sebagai dasar untuk pembangunan ekonomi dan perkembangan
masyarakat serta pertumbuhan industrialisasi.

Kemajuan pelaksanaan pembangunan suatu negara sangat dipengaruhi oleh


kondisi infrastruktur penunjangnnya, terutama infrastruktur trasnportasi, yang
mencakup jalan raya, sungai, laut, udara dan jalan KA. Pada awalnya, peran
transportasi lebih pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat untuk
mengakomodasi aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat. Lebih lanjut, sistem
transportasi berperan sebagai faasilitas bagi sistem produksi dan investasi yang
memberikan dampak positif bagi kondisi ekonomi. Lebih jauh dari sisi makro
ekonomi, trasnportasi memegang peranan strategis dalam meningkatkan PDB
nasional, karena sifatnya sebagai derived demand, yang artinya apabila
penyediaan transportasi menigkat akan memicu kenaikan PDB.

Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dengan menggunakan


wahana yang di gerakan oeh manusia atau mesin. Menurut Bintarto dalam buku

16
(Adriansyah, 2015) transprortasi merupakan hal yang paling penting dalam suatu
sistem, karena tanpa transportasi perhubungan antara suatu tempat ketempat
lainnya akan tidak terwujud secara baik. transportasi dapat meningkatkan
aksesibilitas atau hubungan satu daerah dan derah lainnya.

Para perencana dan insinyur transportasi menyadari kenyataan bahwa


sistem transportasi berpengaruh besar dalam menentukan jadinya
Pembangunan regional. Hal ini melibatkan :

17
Begitu banyak variabel kebijakan. Perencanaan dan pembangunan fasiitas
transportasi umumnya meningkatkan standar kehidupan dan mengangkat nilai-
nilai komunitas masyarakat. Kebanyakan masalah transportasi dapat dicirikan
dari besarnya ukuran, cakupan, kompleksitas, keragaman, biaya dan
ketidakpastian yang dimilikinya. Gambar.2 diatas terdiri dari masukan (input)
seperti lahan, tenaga kerja dan modal, yang dimasukkan ke dalam tiga subsistem
: (1) subsistem fisik. (2) subsistem aktivittas. Dan (3) subsistem manusia.
Subsistem fisik terderi dari kendaraan, jalan, rel, terminal dan objek-objek alami
atau buatan manusia lainnya. Subsistem aktivitas antara lain menaiki,
mengendarai, pengendalian lalu-lintas dan sebgainya. Aktivitas-aktivitas ini
berhubungan dengan subsiste manusia, yaitu individu yang terlibat dalam

18
subsistem aktifitas disik. Keluaran (output) dari sistem ini meliputi pergerakan
manusia dan barang, dan peningkatan atau penurunan lingkungan fisik.

Salah satu aspek transportasi yang menyangkut hajat hidup orang banyak
adalah angkutan umum. Pengembangan angkutan umum masal berbasis jalan di
wilayah perkotaan di Indonesia diarahkan untuk menciptakan pelayanan yang
handal dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat pengguna jasa angkutan
umum. Pada jangka panjang, diharapkan keberadaan pelayanan angkutan umum
yang handal akan mampu mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap
penggunaan kendaraan pribadi. Menurut (Adriansyah, 2015) Transportasi umum
(public transprortation) adalah moda transportasi yang di peruntukan buat
bersama (orang banyak), kepentingan bersama, menerima perlayanan bersama,
mempunyai arah dan titik tujuan yang sama, serta terikat dengan peraturan
Trayek yang sudah di tentukan dan jadwal yang sudah ditetapkan dan para
pelaku perjalanan harus wajib menyesuaikan diri dengan ketentuan-ketentuan
tersebut apabila angkutan umum tersebut sudah mereka pilih.

Mengacu pada Undang-undang Lalulintas dan Angkutan Jalan Nomor 14


tahun 1992, kondisi angkutan umum massal berbasis jalan di wilayah perkotaan
di Indonesia pada saat ini belum tertata dengan baik. Kinerja angkutan umum
belum memadai, kualitas pelayanan belum menjadi prioritas. Prioritas utama saat
ini adalah angkutan umum yang murah sehingga terjangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat. Namun seringkali alasan inilah yang digunakan untuk menurunkan
kualitas pelayanan. Padahal pelayanan umum wajib diutamakan karena
menyangkut hajat hidup orang banyak. Menurut sutomo dalam jurnal (Haryono,
2010) Kemurahan seringkali mengorbankan keselamatan (safety), keandalan
(reliability), dan kenyamanan (comfort) yang merupakan tiga hal
terpentingdalam transportasi. Tujuan utama angkutan umum adalah untuk
menyelenggarakan pelayanan angkutan yang baik dan layak bagi masyarakat
yaitu aman,cepat mruah dan nyaman Membuka lapangan kerja, mngurangi
volume lalu-lintas kendaraan pribadi.

19
Bagi pemerintah penyelenggaraan transportasi umum massal berati
adanya pemerintah membuat kebijakan untuk pengadaaan transpor itu muai dari
yang bersifat teknis, sosiologis hinggga politis. Pemerintah berperan penting
dalam membuat perencanaan dan implementasi kebijakan trasnportasi publik.
Untuk membangun sistem tranportasi sektor swasta tentulah harus di libatkan.
Kendaraan dan bahan bakar yang di produksi dalam jumah besar oleh pihak
swasta. Pihak swasta juga memproduksi dan menjual teknologi yang diperlukan.

Menurut (Khisty, 2003) dalam bukunya di Amerika seirkat selama ini


berlaku hipotesis yang menyatakan bahwa ada tiga moda transportasi yang
mendominasi keseluruhan tingkat transportasi yang tersedia bagi masyarakat:
berjalan kaki untuk jarak yang pendek, mobil jarak menengah , dan pesawat
terbang untuk jarak jauh. Tiap moda transportasi memiliki keunggulan dan
kelemhan ditinjau dari pertimbangan, contohnya : transportasi laut memiliki
keunggulan biaya yang lebih rendah namun lambat di bandingkan transportasi
udara yang lebih cepat namun biayanya tentu lebih tinggi.

Adapun Pengklasifikasian moda-moda transportasi umum (public


tranportation) diantaranya transportasi Darat, Laut dan Udara.

a. Transportasi Darat
Transportasi darat mempunyai kontribusi terbesar dalam
perekonomian nasional terutama dalam menghubungkan berbagai pusat
kegiatan ekonomi dan pemukiman, serta sumber-sumber produksi, pasar,
dan para konsumen, sehingga memberi manfaat terutama dalam
menigkatkan mobilitas penduduk dan distribusi berbagai produk barang
dan jasa. Jaringan jalan merupakan ruang publik yang secara dapat
digunakan untuk melakukan sosialisasi antar kelompok masyarakat guna
mengartikulasikan diri dan membangun ikatan sosial-budaya. Dalam
konteks yang lebih luas, jaringan jalan juga dapat berfungsi sebagai
pengikat dan pemersatu wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) sebagai suatu entitas politik yang berdaulat.
Transportasi Darat atau kendaraan bermotor adalah moda
transportasi yang menggunakan kendaraan bermotor sebagai fasilitas

20
operasinya yang bergerak di jalan raya ,karakteristik transportasi darat
kendaraan bermotor dapat melayani jasa transportasi dari pintu ke pintu
(door to door service), dengan majunya sistem perdugangan ,pengecer
(retailer) dapat mendatangkan gudang-gudang milik grosir (wholesaler)
kemudahan transportasi barang memungkinkan para pengacer membeli
jumlah terbatas,menyediakan persediaan/stok barang secara terbatas
pula,yang berarti di tekankannya investasi modal efesien mungkin. Sistem
transportasi darat bermotor jalan raya meliputi :
- Alat transportasi barang ialah truck,trailer,
- Alat transportasi penumpang ialah bus,taksi ,bemo
- Sarana jalan raya (ways) : rambu-rambu laau lintas .traffic light ,
jembatan timbang ,trortoar,dan terminal

transportasi darat dapat di klasifikasikan menjadi :

1. geografi fisik,terdiri dari moda transportasi jalan rel , moda transportasi


perairan daratan ,moda transportasi khusus dari pipa dan kabel serta
moda transportasi jalan raya
2. Geografi adminitrtif terbagi atas dalam kota , transportasi desa ,
transportasi antar kota dalam provinsi (AKDP) , transportasi antar kota
antara provinsi (AKAP) dan transportasi lintas batas sumatera
(Internasional).

21
Berdasarkan Kompenen dan prasarana transportasi terdiri dari 2
kelompok yaitu jalan yang berupa jalur gerak seperti jalan raya , jalan baja, jalan
air, jalan udara , dan jalan khusus. Terminal yang berupa suatu tempat
pemberhentian alat transportasi guna menurunkan atau menaikkan penumpang
dan barang seperti terminal jalan raya (Stasiun bus , halte , dan lain lain)
terminal jalan rel yaitu stasiun kereta api , terminal jalan khusus seperti gudang
dan lain lain.

Di beberapa kota indoenesia, kemacetan lalu lintas sudah menjadi beban.


Menurut Thomson (1997) dalam buku (Khisty, 2003) “jika memang ada satu
kesimpulan yang sama dari hasil studi-studi terhadap kota-kota besar di dunia,
hal itu adalah fakta bahwa manusia tidak puas, sering diungkapkan protes-protes
terhadap kondisi transportasi mereka mengenai perkembangan beserta dampak-
dampaknya terhadap kota yang mereka huni”.

Permasalahan yang dihadapi transportasi darat adalah minimnya


pemeliharaan jalan sehingga menurunnya kualitas dan keberlanjutan pelayanan
infrastruktur darat seperti kemacetan lalu lintas, tingginya tingkat kecelakaan,
lingkungan dan energi. Selain itu kerusakan infrastruktur dan lambatnya
pertumbuhan kapasitas jalan strategis khususnya arteri dan jalan tol dan tidak
adanya penambahan ruas atau jalan baru .

Kita sering terjebak dengan pola pikir dengan melihat permasalahan


transportasi dari mobilitas kendaraan, sehingga kita selalu membandingkan
pertumbuhan kendaraan dengan pertumbuhan jalan. Menurut (Adriansyah,
2015) dalam bukunya apaila Volume kendaraan (V) dan Kapasitas jalan (C)
rationya tinggi maka langsung di artikan bahwa kita keukurangan kapasitas jalan.
sehingga dilakukan pelebaran jalan, dibangun jalan baru termasuk pembangunan
jalan tol yang melingkar-lingkar dan melayang layang. Pengalaman internasional

22
membuktikan bahwa upaya memadamkan api dengan bensin, akibatnya api
bukan padam malah makin membesar.

Beberapa kegiatan pembangunan transportasi salah satunya


pembangunan jalan tol yang dilaksanakan dalam rangka untuk mewujudkan
jaringan jalan bebas hambatan dilaksanakan terutama pada daerah yang sudah
berkembang dan wilayah yang memerlukan percepatan pertumbuhan ekonomi
dan pengembangan wilayah. Pembangunan jalan tol dilakukan dengan
melibatkan peran serta sektor swasta melalui penerapan pola-pola kerjasama
pemerintah dan swasta (KPS).

Namun, Seperti yang kita lihat saat ini pembangunan jalan tol di setiap
sudut ibu kota jakarta malah merangsang pertumbuhan kendaraan pribadi secara
lebih cepat sehingga kemacetan juga smekain parah. Sebuah jalan baru akan
merangsang timbulnya pembangunan baru di sektarnya dan khusnya di ujung
jungnya yang akan membangkitkan lalu lintasnya sendiri. Ambil kasus dengan
pembangunan jalan baru berlajur 10, yang terbentang mulai dari pusat kota ke
lokasi mana saja di pinggiran kota. Segera setelah jalan itu selesai dibangun
atau bahkan pada saat pembangunan, proyek-proyek pemukiman baru, Mall
perbelanjaan dan pabrik sudah didirikan disekitar jalan tersebut dan di pinggiran
kota. Jalan baru akan merangsang ekspansi wilayah perkotaan, mengurangi
kepadatan dan perjalanan yang lebih jauh.

Selain untuk pertimbangan lalu lintas, melipatkan dua kali jumlah


kendaraan yang ada sama saja dengan memiliki jumlah kendaraan yang sama
namun dengan jarak perjalanan dua kali lipat. Karena semua alasan inilah
membangun infrastruktur jalan baru untuk memecahkan masalah lalu lintas tidak
hanya merupakan suatu langahkah kemunduran. Los Angeles, yang mungkin
merupakan eksperimen orisinil dari pembangunan kota yang berorientasi pada
kendaraan dan tampaknya menjadi panutan bagi sejumlah kota berkembang
seperti bangkok, telah merasakan bahwa pembangunan jalan tidak dapat
menyelesaikan masalah kemacetan lalu lintas.

23
Di lain pihak perhatian terhadap angkutan umum juga sangat kurang
sehingga pelayananya apa adanya, hal ini membuat masyarakat menjadi kurang
percaya sehingga mengambil keputusan untuk memakai kendaraan pribadi
sehingga penumpang angkutan menjadi berkurang sehingga pelayanannya pun
berkurang, angkutan umum makin ditinggalkan.

belum lagi menigkatnya jumlah kecelakaan. Kecelakaan fatal, orang-


orang yang luka dan berbagai kerusakan semakin meningkat, meskipun
kelihatannya hanya sedikit dari banyak kasus kecelakaan yang terjadi akibat
ketidaksengajaan. Penggunaan transportasi publik tengah mengalami penurunan,
meskipun pemerintah melakukan intervensi dan memberikan subsidi yang tinggi.
Layanan yang tidak konsisten, jadwal yang tidak pasti dan meningkatnya tarif
telah memperkecil penggunaan transportasi publik.

Kriminalitas di jalan raya mengurangi semangat pejalan kaki dan


pengguna sepeda untuk terus menggunakan transportasi ini. Kelompok-
kelompok di dalam masyarakat melakukan protes keras mengenai tingkat
kebisingan dan polusi udara akibat lalu lintas lalu lintas kendaraan bermotor.
Juga terdapat protes-protes sehubungan dengan pembatasan lahan parkir
dipusat kota dan daerah komersial. Harga bahan bakar naik terus menerus dan
masyarakat cenderung menyalahkan pemerintah karena tidak membatasi
kepemilikan kendaraan pribadi seharusnya pemerintah menerapkan metode
penerapan harga seperti yang diterapkan di singapura untuk mengurangi
kepadatan lalu lintas dan membatasi jumlah kendaraan.

Permasalahan yang ada bukan saja menyangkut pada kenyamanan


sistem transportasi darat yang terganggu (kepadatan, kemacetan,
keterlambatan, parkir dl), amun juga dapat meningkatkan pencemaran
lingkungan melalui meningkatnya gas buang dari kendaraan umum serta
merupakan suatu bentuk pemborosan energi yang sia-sia. Menurut (Adriansyah,
2015) dalam bukunya Manejemen Transportasi Dalam Kajian Teori, sektor
Tranportasi berkontribusi menyumbangkan 23% CO (Carbon Monoxide/ green
house gas). Masalah transportasi perkotaan yang lain adalah masalah parkir.

24
Masalah ini tidak hanya di kota kota besar saja. Tidak ada fasilitas parkir di dekat
sekolah, pasar dan temat lainnya.

Masalah lain yang tak kalah pentingnya ialah fasilitas angkutan umum.
Saat ini angkutan umum didominasi oleh angkutan bus, mikrolet masih terasa
kurang nyaman dan aman. Berdesak-desakan di dalam angkutan umum sudah
menjadi pemandangan umum itulah kenapa masyarakat menengah keatas
enggan menaiki angkutan umum.

Jadi dapat dilihat, bahwa permasalahan transportasi darat ini merupakan


suatu permasalahan kompleks yang melibatkan banyak aspek, pihak dan sistem
yang terkait sehingga dalam pemecahan permasalahan tersebut diperlukan suatu
pemecahan yang betul-betul menjadi solusi yang berdampak puluhan tahun
kedepannya bukan hanya solusi instan untuk menutupi permasalahan yang ada.

Terlepas dari semua permasalahan di atas dilihat dari dalam dunia


transportasi mempertegas betapa pentingnya mengkaji lebih dekat kebijakan
publik. Menurut Owen (1976) dalam buku (Khisty, 2003) menyatakan bahwa
langkah apapun oleh penentu kebijakan dimasa yang akan datang mereka harus
faktor-faktor berikut ini :

 Besarnya ketergantungan terhadap kendaraan bermotor dan bagaimana


pengaruhnya terhadap lokasi pemukiman penduduk dan lokasi kerja
mereka
 Sistem transportasi publik nantinya harus mampu melayani seluruh
wilayah secara efektif
 Kemampuan pemerintah dan kebijakan-kebijakannya dalam menyediakan
transportasi yang adil dan baik kepada penduduk yang memiliki mobil
ataupun tidak
 Kombinasi antar tekonologi baru dan usaha untuk menciptakan
lingkungan kota yang lebih baik dalam jangka panjang
 Masalah-masalah baru yang menjadi lebih rumit akibat ketidakpastian
dalam suplai energi

25
 Pemecah masalah transportasi kota melalui pendekatan sektor negara
dan sektor swasta dan implikasi biayanya terhadap alternatif kebijakan
pemerintah

Di perlukan suatu transportasi berkelanjutan untuk mengatasi isu-isu


tersebut. Keberlanjutan merupakan hal yang sangat penting dan perlu
diperhatikan. Konsep transportasi berkelanjutan dipilih karena dirasa mampu
untuk memcahkan permasalahan transportasi di negara indonesia. Keberlanjutan
merupakan upaya pemanfaat SDA dengan tidak mengesampingkan aspek
ekonomi,sosial dan lingkungan dimana tiga pilar tersebut harus seimbang guna
terciptanya pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) agar
bisa dinikmati untuk masa yang akan datang.

Menurut OECD (1994) dalam buku (Adriansyah, 2015) transportasi


berkelanjutan merupakan suatu trasnportasi yang tidak menimbulkan dampak
yang membahayakan kesehatan masyarakat atau ekosistem dan dapat
memenuhi kebutuhan mobilitas yang ada secara konsisten dengan
memperhatikan:

1. Penggunaan sumber daya terbaru pada tingkat yang lebih rendah dari
tingkat generasinya
2. Penggunaan sumber daya tidak terbarukan pada tingkat yang lebih
rendah dari tingkat pengembangan sumberdaya alternatif yang
terbarukan.

Pengotimalan transportasi publik dapat menjadi salah satu alternatif untuk


mewujudkan transportasi berkelanjutan. Namun yang menjadi permasalahan
adalah semakin tingginya keinginan masyarakat untuk beralih menggunakan
kendaraan pribadi daripada harus menggunakan trasnportasi umum seiring
dengan rendahnya kenyamanan dan keamanan yang terdapat dalam transportasi
umum. Manfaat terbesar dari adanya transportasi umum akan sangat membantu
mengurangi kemacetan jalan, polusi udara, serta konsumsi minyak dan energi.

26
Untuk membangun transportasi umum yang berkelanjutan harus melibatkan
sektor swasta. Kendaraan dan bahan bakar diproduksi dalam jumlah besar oleh
pihak swasta. Sedangkan beberapa perusahaan bahan bakar publik sangat
dikenal dengan kelambanannya dalam merespon permintaan pemberishan
lingkungan. Memberi kesempatan pada sektor swasta untuk berkembang.
Memproduksi dan menjual teknologi yang di perlukan untuk transportasi bersih
merupakan kunci dalma menuju transportasi berkelanjutan.

Sementara itu sistem angkutan umum massal (SAUM) yang modern sebagai
bagian integral dari ketahanan daya dukung kota (survival) pemerintah telah
mengembangkan transportasi massal . salah satu bentuk transportasi umum
massal di bangun dan dapat lebih dimaksimalkan untuk mengatasi kemacetan
kendaraan bermotor adalah dengan bus jakarta ataupun bus rapid transit yang
telah di kembangkan. Contohnya di wilayah jabodetabek ada 9 sistem
transportasi massal yaitu Light Rail Transit (LRT) di kembangkan oleh Pemprov
DKI Jakarta, LRT oleh kementerian perhubungan, LRT oleh jababeka, Mass Rapid
Transit (MRT), Kereta Api Bandara, Kererta Api Cepat, automatic People Mover
System (APMS), Commuter Line dan Bus Rapid Transit (BRT). Dengan
memaksimalkan penggunaan Tranportasi Massal ini, diharapkan nantinya
penggunaan kendaraan bermotor pribadi baik itu mobil dan motor dapat
berkurang. Dampaknya ialah penghematan penggunaan BBM (Bahan Bakar
Minyak) da juga menjadikan udara makin bersih, serta kesejahteraan akan
meningkat. Hal ni tentu saja butuh suatu kebijakan publik yang tepat, tegas dan
kosisten dari pemeirntah.

Selain itu satu-satunya solusi yang berkelanjutan lainya adalah dengan


membatasi penggunaan kendaraan pribadi. Sebagian mengusulkan biaya
penggunaan yang tinggi dalam usaha membatasi penggunaan kendaraan
pribadi: Bea, biaya registrasi kendaraan, pajak bahan bakar, atau berbagai bea
jalan yang sesuai dengan jenis jalan dan waktu penggunaanya. Namun demikian
skema seperti ini memiliki kelemahan: bea tidak akan pernah menutupi biaya
besar yang harus dibayar oleh masyarakat seperti kebisingan dan polusi udara,
kecelakaan di jalan, kontruksi dan pemeliharaan jalan sebagai hambatan sebagai

27
pejalan kaki. Bea penggunaan jalan akan menimbulkan situasi dimana
pengemudi kelas atas memiliki seluruh jaringan jalan hanya untuk diri mereka
sendiri.

Pembatasan usia kendaraan bermotor juga bisa menjadi solusi untuk


memecahkan masalah transportasi yang ada. Pemerintah berencana melakukan
pembatasan usia kendaraan bermotor termasuk mobil. Mengambil role model
dari singapura untuk menerapkan kebijakan ini. Sejauh ini indonesia belum
punya regulasi yang mengatur pembatasan usia kendaraan. Undang-undang
nomor 22 tahun 2009 belum mengenal pemmbatasan usia kendaraan beberapa
tahun sehingga pertumbuhan kendaraan cepat sekali. Dalam satu tahun
pertambahan mobil mencapai satu juta unit lebih belum yang roda dua dan
sebagainnya.

Seperti singapura tak hanya mengatur usia kendaraan, tetapi juga


manajemen pembatasan. Setiap warga yang punya dan menggunakan
kendaraan pribadi di bebani berbagai biaya baik pajak maupun retribusi yang
amat tinggi kepada pemerintah. Selain itu singapura juga memberikan beberapa
syarat ketat bagi pemilik mobil. Umpamanya, pemilik mobil harus punya garasi.

b. Transportasi Laut

Negara Indonesia merupakan negara kepulauan maka angkutan laut


sangat penting dalam pembangunan. Transportasi laut merupakan sarana yang
penting dalam perekonomian masyarakat karena lancar atau tidaknya proses
pengangkutan khususnya pengangkutan laut mempengaruhi tingkat aktivitas
maupun perkembangan masyarakat . Transportasi laut,adalah jenis transportasi
yang hampir sama tuanya dengan sejarah manusia, namun selama ribuan taun
lamanya transportasi laut di laukan dengan dengan kapal-kapal layar yang
masih terbatas daya angkut dan jangkauan pelayarannya.

Transportasi laut merupakan salah satu subsektor transportasi yang


penting dalam menunjang aktivitas masyarakat kepulauan seperti salah satunya
yaitu mempermudah perekonomian dalam menunjang perdagangan antar pulau

28
ke pulau. Transportasi laut banyak digunakan masyarakat untuk berpergian. Dan
kita juga mengetahui bahwa konstribusi transportasi laut menjadi semakin
penting karena faktor biaya yang lebih murah apabila dibandingkan dengan
transportasi darat dan udara. Transportasi laut adalah transportasi yang bergerak
di air yang mengangkut baik itu barang logistik,penumpang(manusia),atau juga
bahan hasil tambang,transportasi laut ini biasanya berbentuk kapal yang terdiri
dari banyak jenis dan kegunaan masing-masing.

Transportasi laut di Indonesia sendiri mempunyai usaha jasa angkutan


yang memiliki beberapa bidang usaha yang menunjang, yaitu suatu kegiatan
usaha yang menunjang kelancaran proses kegiatan angkutan tersebut, seperti
usaha bongkar muat barang yang dilakukan usaha pembongkaran dan barang
atau pun hewan dari kapal. Lalu ada usaha jasa pengurusan bidang transportasi
(freight forwarding) dimana kegiatan usaha untuk pengiriman dan penerimaan
suatau barang atau jasa baik itu dari angkutan laut sendiri, darat, maupun udara.
Selanjutnya ada usaha ekspedisi muatan kapal yang berupa kegiatan usaha
pengurus dokumen dan pekerjaan yang berkaitan dengan penerimaan dan
penyerahan muatan yang diangkut melaui transportasi laut. Usaha angkutan di
perairan pelabuhan juga menjadi suatu kegiatan usaha pemindahan penumpang
atau pun baran dan jasa dari dermaga ke kapal laut atau sebaliknya dari kapal ke
dermaga, maupun kapal ke kapal di perairan pelabuhan. Setelah itu usaha
penyewaan peralatan angkutan laut atau alat apungan yang menyediakan usaha
penyewaan peralatan penunjang angkutan laut dan alat apungan untuk kapal.
Usaha tally atau usaha perhitungan, penimbangan, pengukuran, serta
pencatatan muatan juga menjadi kegiatan kepentingan pemilik muatan atau
angkutan.

Triadmoodjo (2009) dalam jurnal (PUTRA, 2016) menyatakan bahwa


pekerja pelabuhan dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pelayanan
pelabuhan kepada pengguna pelabuhan (kapal dan barang) yang berada di
pelabuhan tersebut kinerja pelabuhan yang tinggi menunjukkan bahwa
pelabuhan itu dapat memberikan pelayanan yang baik, baik itu kepada para

29
penumpang maupun kru kapal tapi tidak semua kontribusi itu berjalan dengan
baik masih ada beberapa fasilitas dan informasi yang tidak kurangnya informasi.

Dalam pembahasan ini transportasi laut dapat menjadi sebuah solusi


untuk mengurangi disprastis suatu harga barang dan kebutuhan pokok dan
barang penting lainnya. Menurut (Nurhanisah, 2017) Infrasturktur adalah suatu
komponen penting untuk menunjang perekonomian suatu wilayah. Misalnya
pulau-pulau atau kawasan yang baru berkembang, kondisi infrastruktur serta
pelayanan aktifitas produksi barang dan jasa di suatu pulau atau kawasan kecil
yang masih tertinggal jauh dengan kondisi di suatu pulau atau kawasan yang
telah lebih dulu maju. Maka dari itu sangat diperlukan pembangunan akses
kepelabuhan yang melingkupi pelayanan distribusi barang dan logistik yang
masuk dan keluar bisa diakses dengan mudah oleh suatu wilayah tersebut.

Tetapi dengan minimnya pelayanan infrastuktur kepelabuhan dan kondisi


fasilitas utama untuk menunjang kepelabuhan yang belum ditingkatkan oleh
pemerintah setempat maupun pemerintah pusat karena belum bisa
memaksimalkan aktifitas distribusi barang dan logistik sehingga berdampak pada
pemenuhan kebutuhan barang dan logistik masyarakat yang berada di suatu
pulau atau kawasan kecil.

Hal ini menjadi sebuah bumerang bagi pemerintah sendiri untuk


meningkatkan distribsusi produk lokal yang ada di pulau-pulau kecil. Dikarenakan
tingginya interaksi dan komunikasi dengan negara lain ditambah lagi biasanya
pulau-pulau kecil ini yang berada di garis perbatasan yang mengakibatkan
banyaknya barang dari negara lain yang dekat dengan pulau perbatasan tadi bisa
masuk ke pulau-pulau tersebut dan menjadi barang yang distribusinya cukup
tinggi di pulau-pulau itu.

Dari hal di atas tadi memberikan bukti bahwa kurangnya perhatian dari
pemerintah daerah maupun pusat dalam mengelola transportasi laut yang
menjadi sumber akses yang sangat penting bagi masyarakat perbatasan serta
dalam hal mengelola pendistribusian kebutuhan barang/logistik pada pulau-pulau
kecil yang berada di perbatasan sehingga berdampak pada banyaknya barang

30
serta distribusi logistik yang diproduksi oleh negara luar dibandingkan negara
Indonesia sendiri.

Pemerintah yang berfungsi pembangun dan pengawasan pembangunan


berstruktur transportasi laut juga sering mendapat hambatan atau masalah yang
menjadi pengambat utama infrastruktur transportasi laut. Dalam pembangunan
transportasi laut pelabuhan menjadi hal utama yang mejadi tantangan bagi
pemerintah, kurangnya memadai kualitas pelabuhan mengakibatkan tidak
maksimalnya kualitas pelayanan trasnportasi laut yang menjadi kebutuhan utama
bagi masyarakat yang berada didaerah kepualauan. Pelabuhan dan transportasi
laut seperti kapal menjadi satu paket yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain,
hal ini karena tempat bersandarnya kapal merupakan pelabuhanseperti halnya
bus dengan terminal, ketersediaan pelabuhan bagi suatu daerah menjadi tolak
ukur utama kualitas dan ketersediaan alat transportasi laut didaerah tersebut.

Selain ketersediaan pelabuhan,efesiensi operasional pelabuhan serta


dwelling time yang kurang maksimal menjadikan transportasi laut tidak maksimal
juga, hal ini dikarenakan efiseinsi waktu sangat penting dlam konteks
pembicaraan impor dan ekspor barang logistik atau peti kemas, semakin lama
peti kemas semakin ditumpuk penyimpanan semakin tidak efisien waktu.

Masalah lain yang timbul dalam transportasi laut yaitu kurangnya


komunikasi antara stekholder yang mempunyai peran dalam bidang transportasi
laut ini, komunikasi yang dimaksud adalah interkonektivitas dan masalah
perizinan kapal, karena sebuah kapal akan bisa berlayar jika memliki izin
berangkat, jika saja pengurusan perizianan berbelit-belit tentu saja menjadi
masalah dimana dibutuhkan waktu yang lama lagi untuk mengurus nya. Dan
tentu saja ini akan menghambat proses ekspor dan impor barang yang menjadi
salah satu kebutuhan masyarakat seperti barang logistik yang terlambat masuk
menjadikan masalah ini sebagai sarana untuk mengambil keuntungan, serta hal
ini menjadi masalah nasional yang susah untuk ditanggulangi.

Transportasi laut bukan semata-mata urusan angkutan dan manusia,


angkutan juga menyangkut bagaimana ketersediaan bahan baku yang

31
dibutuhkan untuk sebuah kegiatan produksi, bahan baku yang tidak tersedia di
indonesia berarti harus diimpor diluar negeri dan itu juga berarti transportasi
laut sangat berpengaruh terhadap kegiatan produksi negara. Bukan hanya
produksi kegiatan ekonomi lainnya seperti distrbusi hasil bumi atau pun barang
indonesia yang dipasarkan keluar akan diangkut menggunakan alat transportasi
laut, tentu saja bericara tentang transportasi laut berarti membahas bagaimana
indinesia melakukan kegiatan impor ekspor yang dapat mempengaruhi
perekonomian indonesia.

Ada beberapa jenis alat transportasi laut yang diperuntukkan guna untuk
menganggkut manusia dan juga barang antara lain kapal ferry yang biasannya
terbuat dari bahan aluminuim, sedangkan alat transportasi yang mengangkut
barang berupa barang produksi atau hasil bumi terbuat dari besi dan dapat
memuat banyak barang sehingga dapat menghemat baiaya transportasi jenis
mode transportasi laut ini harus dijuga memperhatikan sektor keselamatan baik
itu pekerja serta apa yang di angkutnya, hal ini harius menjadi perhatian utama
agar terciptanya mode transportasi laut yang dapat menjamin keselamatan
pekerja dan penumpang.

Dalam pembangunan sarana dan prasarana pelabuhan maka


dibangunnya penyediaan terminal barang yang dilengkapi dengan dermaga,
gudang dan lapangan penumpukan.peralaatan bongkar muat, sehingga dengan
dibangunnya sarana ini akan sangat membantu para penumpang dalam
perjalanan. Peningkatan operasional barang yang direncanakan untuk terminal
barang adalah dengan menyediakan gudang dan lapangan penumpukan yang
memadai sehingga memberikan pilihan bagi pemilik barang untuk memanfaatkan
fasilitas penumpukan tersebut sehingga tidak selalu harus truck- lossing.

Salah satu yang dianggap mempengaruhi dalam kelancaran, efisiensi dan


berkualitsnya sarana transportasi barang yang ada di indonesia adalah
kurangnya peran swasta dalam pengembangan pelabuhan,peyediaan, dan
kepemilikan fasilitas yang saat ini masih didominasi oleh BUMN dan pemerintah.
Ketidakmampuan dan minimnya investasi baru untuk memfasiliasi pertambahan
arus pelayaran turut menjadi msalah. Sedangkan di sisi lain peran swsta sangat

32
rendah dikarenakan biaya untuk pengadaan fasilitas pelabuhan tidak murah.
Padahal sektor transportasi logistik harus mengalami progres yang berarti untuk
tetap menjaga keberlangsungan bahkan melakukan peningkatan akan
pemanfaatnya.

Dewasa ini, dunia baik ditingkat regional maupun universal didorong


untuk mewujudkan sistem logistik yang terintergritasi. Permasalahan yang timbul
selanjutnya adalah dampak negatif peran asing dalam meningkatkan
pengembngan sektor jasa ini apabila berlebihan.

Untuk lebih mengoptimalkan fasilitas, maka jam kerja bongkar-muat perlu


diperpanjang. Kalau pada saat ini haya berlangsung dari mulai pukul 08 pagi-17
sore dengan satu jam istiraat dan makan siang, maka jam kerja bongkar muat
rata-rata 9 jam perhari. Untuk meningkatkan jam kerja makaditerapkan 2 shift
perhari, agar lebih tertarh dan semua pekerjaan tidak lalai dan terartasi dengan
baik.

Dalam pengembangan pelabuhan yang memadai maka diperlukannya


beberapa fasilitas seperti tambatan,bangunan gedung terminal, dan gudang.
Startegi pengembangna pelabhan haus sesuai dengankarakteristik eksternal dan
internalnya maka perlu dibuat beberapa rencana arah pengembangan strategis
yang diharapkan seperti peningkatan investasi dibidang nfrastuktur, penigkatan
perluasan kapasitas, dan pemerataan akses pelayanan infrastruktur. Strategi
yang diharapkan itu seperti perluasan pembamgunan infrastruktur pelabuhan
sehingga askese-akses kerja jadi lebih mudah. Harus memiliki sistem yanglebih
baik dan serta megutamakan pelayanan kenyamanan dan kemananan yang lebih
baik dari sekarang ini, juga perlu dipikirkan adannya penelitian yang lebih lanjut
untuk pengembangan pelabuhan khususnya untuk ruang gerak kapal di sekitar
tambatan dermaga pelabuhan.

Setiap perusahaan sangatlah penting untuk mengembangkan,


menerapkan dan mempertahankan sistem manajemen keselamatan yang
meliputi kebijakan keselamatan dan perlindugan lingkungan,prosedur pelaporan
kecelakan kapal, prosedur dan petunjuk untuk memastikan keselamatan operasi

33
kapa dan perlindungan linglkungan, dan dan menentukan tingkat otoritas garis
komunikasi. Kecelakaan kapal susah diprediksi dan dapat terjadi dimana saja.
Oleh sebab itu untuk menghadapi musibah ditengah laut sebelum kapal
meninggalkan pelabuhan, kapal wajib melaksanakan persiapan dan mengecek
semua alat alat agar bisa memastikan tidak ada yang rusak.

Sebaiknya pemerintah turut aktif berpartisipasi dan bekerja sama dengan


berbagai asoisasi, akademisi serta pusat penelitian kecelakaan kapal kemudian
membentuk forum penyelidikan kecelakaan laut sendiri yang dapat menyusun
berbgai aturan kebijakan. Disamping itu perlu pelatihan ssumber daya pelaut
yang dilaksanakan secara bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab untuk
anak buah kapal. Pelatihan ini bertujuan untuk anak buah kapal agar terampil
dalam menghadapi bahaya apapun di atas kapal, para perwira maupun nakhoda
yang bertanggung jawab selaku pemimpin kapal,penanggung jawab barang,
serta stabilitas kapal. Dengan demikian keamanan dan keselamatan kapal dan
jiwa manusia dapat selamat.Penangulagan kecelakaan kapal bisa diatasi dengan
kerja cepat tanggap dan teliti dalam kecelakaa kapal tersebut, jangan lupa
mengumpulkan bukti otentik, nhakhoda perwira dan awak kapal pada awal
mempertahanan keberadaan kapal dan tifak memperburuk situasinya.

Sektor investasi harus tetap dijalankan. Sektor pelabuhan yang biasannya


didominasioleh BUMN dan pemerintah kirannya perlu di agendakan umtuk
diprivatisasi. Privatisasi membawa pengaruh positif bagi perusaaan, baik
peningkatan sumber daya manusia disiplin, dan keselamatan kerja, kepedulian
pada lingkungan maupun penigkatan keuntungan perusahaan. Disamping itu,
meskipn disisi lain ada peningkatan produktifitas berjalan seiring terciptanya iklim
persaigan usaha sehat, namun kebijakan yang ada harus juga disesuaikan agar
tidak sepenuhnya sektor jasa ini dikuasai oleh asing.

Tetapi dengan masalah yang dihadapi bukan berarti tidak ada jalan untuk
menyelesaikan masalah transportasi laut yang terkendala oleh pelabuhan. Ada
pun mekanisme yang dapat ditempuh dalam menghadapi masalah kepelabuhan
ini sebagai solusi atas beberapa persoalan inefisiensi yang terjadi di pelabuhan
yang menghambat kelancaran akses bidang transportasi laut, terdapat beberapa

34
langkah yang dapat dilakukan oleh para stakeholder. Solusi-solusi ini
dimaksudkan sebagai bentuk dari penyelesaian persoalan yang terkait dengan
regulasi yang sudah ada namun belum terlaksana dan bentuk persoalan lainya.
Oleh sebab itu, perlu kiranya melaksanakan regulasi (law enforcement) terhadap
peraturan yang dirasa sudah baik namun belum terlaksana, memperbaiki atau
menyesuaikan regulasi yang ada namun dinilai banyak menimbulkan ketidak
sesuaian dengan yang seharusnya. Selain itu, solusi yang ditawarkan dapat juga
dilihat melalui analisis ekonomi dalam hukum. Hal ini penting karena
dimaksudkan bagi keberlangsungan pelabuhan yang tidak hanya efisien. Menurut
(lutfi, 2012) Ada pun solusi yang bisa di terapkan dalam masalah transportasi
laut khusunya karena masalah pelabuhan bisa dilakukan sebagai berikut:

1. Perbaikan Tata Kelola Pelabuhan


Dalam hal perbaikan tata kelola setidaknya ada tiga bentuk
struktur tata kelola yang baru yang ditetapkan berdasarkan Undang-
Undang Pelayaran tahun 2008, utamanya dalam meningkatkan
persaingan dan partisipasi sektor swasta sebagai bentuk efisiensi di
pelabuhan-pelabuhan Indonesia adalah:

a. Pemisahan aset pelabuhan yang ada sehingga terpecah menjadi


perusahaan-perusahaan berbeda dan saling bersaing. Pendekatan
tersebut, yang secara umum dikenal dengan „pemisahan‟
(„unbundling‟) merupakan pilihan yang disukai dalam literatur
privatisasi untuk penerapan persaingan langsung ke sektor-sektor
infrastruktur yang hingga kini didominasi oleh monopoli negara.
Namun, dalam hal ini, pilihan tersebut mungkin
merupakan pilihan yang secara politik sangat sulit untuk diambil.
Sudah tentu barang akan terdapat penolakan yang besar terhadap
undang-undang tersebut oleh beberapa pihak. Penolakan pasti
juga akan ada di Pelindo. Namun sebagai tanggapannya,
pemerintah telah membuat suatu komitmen yang jelas bahwa
tidak ada aset Pelindo apapun yang akan dijual kepada sektor
swasta.

35
b. Investasi baru di terminal yang baru. Hal ini memberikan
mekanisme penting untuk peningkatan kapasitas dan persaingan
dalam jangka menengah-panjang. Menurut studi DAI ini, hal ini
akan memerlukan peningkatan (atau setidaknya pelunakan) batas
atas investasi asing pada operasi pelabuhan dan pengembangan
infrastruktur dasar oleh pemerintah, serta pemberi persetujuan
pengaturan, yang semuanya membutuhkan waktu. Namun seperti
yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa tidak ada yang buruk
dalam investasi asing, yang perlu dilakukan oleh pemerintah
adalah kecermatan dalam melakukan kontrak atau pemberian
konsesi. Di samping itu, upaya yang juga penting adalah
pembangunan dan pengembangan kapasitas berkelanjutan
sejumlah otoritas pelabuhan sebagai representasi pemerintah di
pelabuhan yang akan mengawasi perencanaan dan operasi
pelabuhan dan mengatur akses ke layanan dan fasilitas utama
pelabuhan.

c. Hal yang kemungkinan dapat dilaksanakan dengan mudah untuk


segera meningkatkan persaingan sebagai bentuk efisiensi di
pelabuhan Indonesia adalah dilakukannya perubahan yang cepat
terhadap terminal khusus atau Terminal Untuk Kepentingan
Sendiri (TUKS) untuk memudahkan mereka mengakomodasi kargo
umum. Saat ini Indonesia memiliki banyak kapasitas peti kemas
dan penanganan barang curah yang tidak dipakai pada
pelabuhan-pelabuhan swasta tersebut yang dapat digunakan
langsung untuk bersaing dengan Pelindo. Dengan
memperbolehkan setidaknya beberapa pelabuhan untuk
manampung kargo pihak ketiga akan memberikan beberapa solusi
jangka pendek sampai menengah untuk permasalahan logistik
pelabuhan Indonesia saat ini, sementara menunggu solusi jangka

36
panjang melalui investasi dalam kapasitas baru yang
dimungkinkan oleh Undang-Undang Pelayaran Tahun 2008.
2. Banchmarking dengan Pelabuhan Negara Lain
Dalam pembahasan ekonomi global, hal yang tidak dapat
dipisahkan dengan proses liberalisasi ekonomi adalah wacana pasar
bebas (free trade) yang terus diusung untuk dijadikan agenda
perekonomian internasional. Hal tersebut dinilai akan semakin
memperjelas peta persaingan ekonomi yang akan muncul di suatu
negara. Oleh karena itu, globalisasi dan liberalisasi ekonomi adalah
momentum penting tingkat dunia yang seakan selalu digaungkan keras-
keras oleh pelaku ekonomi internasional akhir-akhir ini. Di setiap
pertemuan, baik dalam skala regional maupun global, hal ini selalu
diarahkan pada upaya untuk mempercepat proses integrasi ke dalam
pasar bebas dunia. Dalam kaitanya dengan strategi pengembangan
pelabuhan, setiap negara memiliki strateginya masing-masing. Namun
beberapa hal yang tidak dapat dipisahkan adalah hasil nyata dan prestasi
dari strategi tersebut.

C. Transportasi Udara

Transportasi udara adalah setiap kegiatan dengan menggunakan pesawat


udara untuk mengangkut penumpang, kargo, dan/atau pos untuk satu
perjalanan Bandar udara atau lebih .

Pengertian pesawat udara di indonesia menurut undang-undang nomor


83 tahun 1958 adalah setiap alat yang dapat memperoleh daya angkat dari
udara. Kemudian ada undang-undang nomor 2 tahun 1962, pesawat udara
diartikan sebagai semua alat angkut yang dapat bergerak dari atas tanah atau air
ke udara atau ke angkasa atau sebaliknya. Menurut undang-undang nomor 15
tahun 1992 pesawat udara adalah setiap alat yang dapat terbang di atmosfer
karena daya angkat dari reaksi udara. (setiani, 2015). Moda transportasi udara
mempunyai karakteristik kecepatan yang tinggi dan dapat melakukan penetrasi

37
sampai keseluruh wilayah yang tidak bisa dijangkau oleh moda transportasi lain.
Perkembangan industri angkutan udara nasional, Indonesia sangat dipengaruhi
oleh kondisi geografis wilayah yang ada sebagai suatu negara kepulauan. Oleh
karena itu, Angkutan udara mempunyai peranan penting dalam memperkokoh
kehidupan berpolitik, pengembangan ekonomi, sosial budaya dan keamanan &
pertahanan. Merupakan bagian dari subsistem transportasi udara, kebijakan
umum angkutan udara diarahkan untuk mewujudkan terselenggaranya angkutan
udara secara selamat, aman, cepat, efisien, teratur, nyaman, dan mampu
berperan dalam rangka menunjang dan mendukung sektor-sektor pembangunan
lainnya.

Konektivitas antar wilayah menjadi prioritas penting bagi Pemerintah dalam


rangka memantapkan pembangunan secara menyeluruh sesuai amanah RPJMN
3. Dengan tercapainya konektivitas antar wilayah maka dapat mendukung
dinamika pembangunan, mendukung mobilitas manusia, barang serta jasa,
mendukung pola distribusi nasional serta pengembangan wilayah dan
peningkatan hubungan internasional yang lebih memantapkan perkembangan
kehidupan berbangsa dan bernegara dalam rangka mendukung proses
tranformasi ekonomi menuju keunggulan kompetitif sesuai amanah RPJPN 2005-
2025. Sistem transportasi yang terorganisir, dan saling berinteraksi membentuk
sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif, efisien dan terpadu diwujudkan
melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 49 Tahun 2005 tentang Sistem
Transportasi Nasional (Sistranas). Sistem Transportasi Nasional meliputi
transportasi darat (jalan, kereta api, sungai, danau, dan penyeberangan), laut,
dan udara.

Menurut Baiq setiani Banyak pihak yang terkait dengan moda transportasi
udara, secara garis besar antara lain: (1) perusahaan angkutan udara, (2)
penumpang,(3) ground handling, (4) penyelenggara bandar udara, (5)
pemerintah selaku regulator dan (6) pengguna jasa serta rnasyarakat di sekitar
usaha tersebut beroperasi. Sementara Moda transportasi terdiri dari moda
transportasi (1) jalan, (2) kereta api, (3) sungai, (4) danau dan (5)
penyeberangan, laut dan udara, yang dapat membentuk jaringan transportasi,

38
dengan karakteristik teknis yang berbeda, serta pemanfaatannya disesuaikan
dengan kondisi geografis daerah layanan (setiani, 2015) .

Sarana Transportasi Udara; Pesawat terbang atau pesawat udara atau kapal
terbang atau cukup pesawat saja adalah kendaraan yang mampu terbang di
atmosfir atau udara. Prasarana Transportasi Udara; Bandar udara atau bandara
merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan
mendarat. Bandara yang paling sederhana minimal memiliki sebuah landas pacu
namun bandara-bandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik
untuk operator layanan penerbangan maupun bagi penggunanya.

 Dalam peraturan menteri perhubungan no. 130 tahun 2015 ada


ketentuan denda yang tidak mendasar untuk regulasi itu sendiri izin
maskapai asing tidak bisa diselesaikan didalam negeri jadi harus diurus
disingapura baru bisa terbang ke indonesia bagaimana investor
penerbangan masuk ke indonesia masih sulit.
 Peraturan menteri tentunya bisa diganti setiap ada keperluan perubahan
kondisi pelayanan sedangkan perubahan undang-undang sulit maka perlu
didorong adanya perubahan diregulasi atau aturan pelaksana regulasi
seperti contoh di rektorat angkutan udara kementerian perhubungan ada
banyak peraturan menteri yang dikelurkan dan belum menyentuh
subtansi
 Dalam pembuatan peraturan menteri atau regulasi turunan undang-
undang, publik tidak pernah dilibatkan tau-tau sudah di sosialisasikan
berarti sudah di sahkan yang tidak mungkin bisa berubah
 Tahun 2015 telah diterbitkan banyak peraturan menteri dalam bidang
transportasi ada permasalahan di sektor pelayanan transportasi udara.
Dalam peraturan menteri tersebut berisi regulasi tentang: Fungsi dan
tugas angkutan udara, Perizinan, Pengoperasian, Keselamatan, Operasi
bandara navigasi, SDM penerbangan, dll
 Peraturan menteri perhubungan NO. 160 tahun 2015 tentang umur
pesawat kenyataan yang sangat menggangu dalam spektrum komersial,

39
seperti contoh: umur pesawat penumpang 10-20 tahun dan pesawat
cargo 15-30 tahun, kenyataannya bisa 25-40 tahun
 Sejak 2009 hingga kini telah terjadi 17 kecelakaan pesawat, bisa juga
banyaknya kecelakaan ini oleh lemahnya regulasi. Kemhub yang lemah
ada dibiro hukumnya karena pembuatan PM-PM banyak yang kurang.
Belum ada aturan bagaimana jika terjadi sabotase (pembajakan)

Selain permasalahan-permasalahann diatas ada akar pemasalahan yang


harus di benahi yaitu tentang rute penerbangan. Begitu banyak rute
penerbangan di indonesia yanng bersifat tidak langsung dengan jumlah
permintaan yang tinggi dant tidak bisa terelakkan, menjadi kunci terjadinya
penumpukkan jumlah penumpang di beberapa bandara umum.

Sasaran pembangunan transportasi udara adalah terjaminnnya


keselamatan, kelancaran dan kesinambungan pelayanan transportasi udara
baik untuk angkutan penerbangan domestik dan internasional, maupun
perintis. Di samping itu sasaran yang tak kalah pentingnya adalah terciptanya
persaingan usaha di dunia industri penerbangan yang wajar. Menurut
(Adriansyah, 2015) arah kebijakan transportasi udara, antara lain adalah
sebagai berikut :

a. Memenuhi standar keamanan dan keselamatan penerbangan ICAO


(International Civil Aviation Organisation) guna meningkatkan
keselamatan penerbangan baik selama penerbangan maupun di bandara
di wilayah indonesia.
b. Menciptakan persaingan usaha pada industri penerbangan nasional yang
lebih transparan dan akuntabel
c. Merestrukturisasi peraturan dan perundang-undangan (revisi UU No.15
tahun 1992 dan peraturan pelaksanannya) serta kelembagaan di
subsektor transportasi udara guna menciptakan kondisi yang mampu
menarik minat swasta dalam pembangunan prasarana transportasi udara.

Pemerintah sudah mulai menertibkan maskapai penerbangan melalui SK Menhub


NO.35 tahun 2005 tanggal 7 juni 2005 tentang pembatasan usia pesawar udara

40
maksimum 35 tahun atau 70.000 kali pendaratan. Kebijakan tersebut di
keluarkan dengan alasan mencagah masuknya pesawat rongsokan masuk ke
indonesia. Dan pemerajaan juga lebih mengefesiensikan biaya operasional
perusahaan. Indonesia saat ini juga tengah mengambil role model dari jerman
bagaimana memberlakukan how cost tarief (tarif murah) namun ada
pengorbanan yang diberikan oleh konsumen seperto makanan atau minuman
pelayanan video, penomoran kursi dsbg. Namun kebijakan tersebut masih
dianggap pelayanan palig buruk.

BAB IV

KESIMPULAN

Transportasi merupakan komponen utama dalam sistem kehidupan,


sistem pemerintahan, dan sistem kemasyarakatan. Pengembangan transportasi
merupakan bagian terpenting dalam kebijakan dan program pemerintah dan
diperlunya pihak swasta dalam mengembangakan moda transportasi massal.
Sistem trasnportasi yang efisien merupakan salah satu kebutuhan utama bagi
masyarakat baik perotaan maupun perdesaan. Sarana transportasi yang ada
didarat, laut, maupun udara memegang peranan penting dalam aspek sosial
ekonomi melalui fungsi distribusi antara daerah satu dengan daerah yang lain.
Kegiatan ekonomi masyarakat juga akan berkembang apabila terdapat prasarana
dan sarana transportasi yang baik untuk aksebailitas. Berkembangnya aktivitas
masyarakat dan tingginya mobilitas penduduk terkadang tidak di imbangi dengan
sarana dan prasarana pendudukungnya. Banyaknya permasalahan yang
ditimbulkn oleh moda transportasi baik darat, laut dan uadara menjadi tugas
rumah pemerintah yang harus segera diselesaikan.

Untuk memajukan transportasi berbagai moda, pemerintah harus


menaruh perhatian besar pada pembangunan infrastruktur seperti jalan,
pelabuhan dan bandar udara. Selain itu yang tak kalah penting adalah terus
berupaya meningkatkan pelayanan pemeliharaan infrastruktur-infrastruktur yang

41
telah di bangun agar digunakan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Selain
membangun berbagai infrastrutkur transportasi, pemerintah juga kiranya perlu
untuk selalu menyediakan transportasi yang murah dan terjangkau bagi
masyarakat di daerah terpencil yang sarana fasilitas transportasinya masih
belum memadai sehingga memudahkan masyarakat untuk melakukan aktivitas.
Dan diperlunya kerjasama antara masrakat dan pemerintah agar bisa
mengurangi bahkan mengatasi dampak yang di timbulkan oleh transportasi
perorangan seperti kemacetan, polusi yang ditimbulkan dan kerugian dalam
efesiennya waktu.

42
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

43
DAFTAR PUSTAKA

Adriansyah. (2015). manajemen transportasi dalam kajian dan teori. jakarta:


falkultas ilmu sosial dan ilmu politik.

Adriansyah. (2015). Manajemen Transportasi Dalam Kajian dan Teori. Jakarta:


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof.Dr. Moestopo
Beragama.

Affandy, N. A., Lubis, Z., & Bustomi, F. (2013, september). Evaluasi kinerja
angkutan umum trayek Lyn merah jurusan kodadi-paciran kabupaten
lamongan berdasarkan kepuasan pelayanan. Teknika, 5, 3.

Asmawi, A., Sjorida, D. F., & Anwar, R. K. (n.d.). Masalah dan dinamika
impelemntasi kebijakan publik tentang transportasi. Ilmu Pemerintahan, 3
, 207.

Buamona, M. S., & Karongkong, H. (n.d.). ANALISIS PELAYANAN TRANSPORTASI


ANGKUTAN KOTA DI TERNATE. 83.

Effendi, E. (2012). Kajian Evaluasi Pembangunan Bidang Transportasi di


indonesia. Jakarta: Bappenas Republik Indonesia.

Haryono, S. (2010, Juli). ANALISIS KUALITAS PELAYANAN ANGKUTAN UMUM


(BUS KOTA) DI KOTA YOGYAKARTA. Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis
FISIP UPN ”Veteran” Yogyakarta, 7, 1.

Kadir, A. (2006, april). transportasi : peran dan dampaknya dalam pertumbuhan


ekonomi nasional. perencanaan dan pengembangan wilayah wahana
hijau, 1, 121.

Khisty, C. J., & Lall, B. K. (2005). Dsar-dasar Rekayasa Transportasi. jakarta:


ERLANGGA.

Khisty, J. (2003). Dasar-Dasar Rekayasa Transportasi. Jakarta: Erlangga.

Latif, A. (2013, september). ANALSIIS KEBUTUHAN PELAYANAN KENDARAAN


UMUM AKPD DALAM TERMINAL ALANG-ALANG LEBAR PALEMBANG.
Teknik Sipil, 9, 25.

Lutfi , M., & Kurniawan, L. J. (2012). PERIHAL NEGARA, HUKUM DAN KEBIJAKAN
PUBLIK. Malang: Setara Press.

44
lutfi, k. r. (2012). Hambatan dan Upaya Menciptakan Efesiensi Pelabuhan Dalam
prespektif Hukum persaiangan usaha. Jurnal Ilmu Hukum Fakultas
Indonesia, 93.

Muthalib, A. A., & Ernawati. (2016). Keterkaitan Jalur Transportasi dan Interaksi
Ekonomi Kabupaten Konawe Utara dengan Kabupaten/Kota Seitarnya.
Progres Ekonomi Pembangunan, 1, 51.

Nurhanisah. (2017). Peranan Transportasi Laut Dalam Mendukung Pemenuhan


Kebutuhan Barang Logistik Pada Pulau Sebatik Provinsi Kalimantan Utara.
jurnal UIN Alauddin Makasar.

pratama, g. y., & aminah, s. (2016). perlindungan hukum terhadap data pribadi
pengguna jasa transportasi online dari tindakan penyalahan penggunaan
pihak penyedia jasa berdasarkan undang-undang nomor 8 tahun 1999
tentang perlindungan konsumen. diponegoro law journal, 5, 2.

PUTRA, A. A. (2016). PENGEMBANGAN INFRASTURKTUR PELABUHAN DALAM


MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN. JURNAL ILMIAH MEDIA,
ENGGINEEERING, 436.

Ramdhani, M. A., & Ramdhani, A. (2017). Kosep Umum Pelaksanaan Kebijakan


Publik. Publik, 11, 2.

Sendow, T. K. (2016, juni). ANALISIS KEBUTUHAN ANGKUTAN UMUM


PENUMPANG KOTA MANADO. Sipil Statik, 4, 368-69.

setiani, b. (2015, september). prinsip-prinsip pokok pengelolaan jasa transportasi


udara. ilmiah widya, 3, 105-106.

Siswoyo, M. P. (2008, juli). KEBIJAKAN DAN TANTANGAN PELAYANAN


ANGKUTAN UMUM. teknil sipil dan perencanaan , 10, 5.

Sukarto, H. (2006, januari). pemilihan model transportasi di DKI Jakarta dengan


analisis kebijakan "proses hirarki analitik" . teknik sipil, 3, 25.

Tahir, A. (2005, Agustus). ANGGKUTAN MASSAL SEBAGAI


ALTERNATIFMENGATASI PERSOALAN KEMACETAN LALU LINTAS KOTA
SURABAYA. Smartek, 3, 170.

Wahab, S. A. (2014). ANALISIS KEBIJAKAN. Jakarta: Bumi Aksara.

Zulaichah. (2014, desember). pengaryh fasilitas bandar udara terhadap kinerja


ketepatan waktu maskapai penerbangan . perhubungan udara, 40, 225.

45
BIODATA PENULIS

Aryanti Andre Mandala Mahesty M. Ilham Ramadhani


(1710297) (18102004) (18102001) (17102031)
Kijang, 05 agustus 1999 serasan,21 agustus 1999 Natuna. 11 Agustus 2000 Medan, 04 januari 1999
“Berusaha,berdoa dan “hidup adalah sebuah aksi “berlomba-lomba lah dalam “The power of soul”
bersyukur” bukan halusinasi” kebaikan”

Rizqy Anugrah Pratama M. Rizky firnanda Noprizal Rahmadi


(17102046) (17102033) (17102035) (17102035)
Kijang, 15 Oktober 1999 Dabok,, 15 sptmbr 1999 Tanjungpinang, 10 NOV 1998 Tanjungpinang, 1 okt 2000
“Jangan lupa Bersyukur” “Humanity Above Relgion” “No Noprizal No party “Tunaikan Kewajiban Agar
Selamat Dunia Akhirat”

Rahmawaty
Pity Kumalasari
(17102041)
(17102040)
Tanjungpinang, 14 Okt 2000
Mepar, 6 Juni 1999
“Life Is Too Short To Be
“Jadilah Diri Sendiri”
Unhappy”
46

Anda mungkin juga menyukai