Puji dan sykur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena saya
percaya berkat kuasa dan anuhgerah-Nya saya dapat menyusun dan
menyelesaikan tugas perkuliahan dari mata kuliah sistem transportasi dalam
bentuk karya tulis seperti ini. Dan terimakasih berlimpah kepada semua aspek
yang teluh mendukung dengan caranya masing-masing untuk kesuksesan dari
penyusunan karya tulis ini.
Pada dasarnya karya tulis ini dibuat sebagai konsep awal dalam perbekalan
ilmu untuk mahasiswa/I terhadap mata kuliah Sistem Transportasi di semester III.
selain itu karya tulis ini dibuat untuk menambah wawasan dan setidaknya
memberi sedikit bayangan mengenai materi kuliah yang diangkat dalam karya
tulis ini. Dan secara konseptual karya tulis ini berisi mengenai penjelasanpenjelasan singkat mengenai materi yang diangkat.
Pada kesempatan ini saya menulis hasil laporan karya wisata berdasarkan
referensi yang saya peroleh. Dengan pribahasa Tiada gading yang tak
retak. Saya sadari bahwa karya tulis ini jauh dari kesempurnaan dan harapan
pembaca Nan budiman, untuk itu saran dan dan kritik demi kesempurnaan buku
ini sangat diharapkan.
Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa dan
pembaca pada umumya.
Penulis,
Malang, November 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Indonesia merupakan `negara Kepulauan Yang memiki lebih bahasa Dari
17.000 Pulau Artikel Baru Sebanyak wilyah 735,355 mil Persegi. Indonesia
menempati peringkat keempat Dan Bahasa Dari 10 `negara berpopulasi
terbesarnya di Dunia (sekitar 220 Juta jiwanya). Tanpa Sarana Transportasi Yang
memadai Maka Akan Sulit untuk menghubungkan seluruh daerah adalah di
Kepulauan inisial.
Kebutuhan Transportasi merupakan kebutuhan turunan ( berasal demand )
akibat AKTIVITAS Ekonomi, sisial, Dan sebagainya. Dalam, kerangka makroEkonomi, Transportasi merupakan Tulang Punggung perekonomian pendidikan
nasional, regional, Dan Lokal, BAIK di Perkotaan maupun di pedesaan. Harus
diingat bahwa SISTEM Transportasi memiliki sifat SISTEM jaringan di mana
kinerja pelayanan Transportasi Ulasan Sangat dipengaruhi Oleh Integrasi Dan
keterpaduan Bandung.
Pada kesempatn ini yang mau dibahas adalah Sarana Transportasi Yang ada
di laut, memegang peranan vitaldalam ASPEK sisial Ekonomi melalui fungsi
Distribusi ANTARA daerah adalah Satu Artikel Baru Yang Lain daerah
adalah. Distribusi Barang, manusia, dll. Akan menjadi lebih mudah Dan CEPAT
Bila Sarana Transportasi Yang ADA berfungsi sebagaimana mestinya sehingga
dapat menjadi Transportasi salat Satu Sarana untuk mengintegrasikan berbagai
wilyah di Indonesia. Melalui Transportasi Penduduk ANTARA wilyah Satu
Artikel Baru wilyah lainya dapat Ikut merasakan HASIL Produksi Yang rata
maupun REVENUES Pembangunan Yang ADA.
Skala Ekonomi ( skala ekonomi ), lingkup Ekonomi ( ekonomi lingkup ),
Dan keterkaitan ( keterkaitan ) harus menjadi pertimbangan Tetap Dalam,
pengembangan otonomi daerah adalah Transportasi Dalam, kerangka waktu
desentralisasi Dan Yang kerap didengungkan Akhir-Akhir INI. Ada Satu kata
kunci inisial Disini, yaitu Integrasi, di mana berbagai pelayanan Transportasi
harus ditata sedemikian rupa sehingga saling terintegrasi, misalnya truk
pengangkut Kontainer, Kereta Api pengangkut Barang, Pelabuhan peti Kemas,
Dan Angkutan laut peti Kemas, semuanya harus terintegrasi Dan memungkinkan
SISTEM Transfer Yang Terus menerus ( mulus ).
Kebutuhan Angkutan Bahan-Bahan Pokok Dan Komoditas Satu SISTEM
Logistik Dan Manajemen Yang mampu menunjang Pembangunan pendidikan
nasional.
Sektor Transportasi laut dikenal sebagai salat Satu mata Rantai jaringan
Distribusi Barang Dan penumpang telah Berkembang Ulasan Sangat Dinamis
Serta berperan Didalam menunjang Pembangunan Politik, Ekonomi, sisial sector
maupun pertahanan keamanan.Pertumbuhan sector Transportasi lautmempunyai
peranan Yang Penting Dan Strategis.Keberhasilan sektor Transportasi laut dapat
dilihat Bahasa Dari kemampuannya menunjang Serta Dalam, Ekonomi nasional
ini mendorong peningkatan, regional Dan Lokal, Stabilitas Politik sisial dan
Budaya termasuk mewujudkan par value per share-Yang diindikasikan melalui
berbagai Indikator Transportasi ANTARA Lain: KAPASITAS, kualitas pelayanan,
aksesibilitas keterjangkauan, angkutan umum yang PENDAPATAN Dan utilisasi.
Tujuan penulisan
2.
3.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Transportasi
Menurut Utomo, transportasi adalah pemindahan barang dan manusia dari
tempat asal ke tempat tujuan. Sedangkan menurut Sukarto, transportasi adalah
perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat
pengangkutan, baik yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan (kuda, sapi,
kerbau), atau mesin. Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan
(trip) antara asal (origin) dan tujuan (destination).
Di dalam transportasi, terdapat unsur-unsur yang terkait erat dalam
berjalannya konsep transportasi itu sendiri. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai
berikut:
-
Manfaat Ekonomi
2.
Manfaat Sosial
3.
Manfaat Politis
Manfaat Kewilayahan
BAB III
PEMBAHASAN
1.SISTEM TRANSPORTASI LAUT
PRAKATA
Kapal laut merupakan Sarana Yang Penting di Dalam, aktivitas hubungan
antara 'masyarakat Bahasa Dari Pulau Satu Artikel Baru Pulau Yang Before. Hal
inisial juga menyebabkan bahwa Bangsa Indonesia mendapat julukan Bangsa
pelaut, karena mereka telah terbiasa mengarungi Lautan di wilyah Nusantara,
bahkan telah berlayar sampai Ke Luar wilyah Nusantara.
Teknologi Pembuatan kapal di Indonesia mengalami perkembangan Yang
Ulasan Sangat pesat Penghasilan kena pajak mendapat pengaruh mata
uang. Bahasa Dari para pelaut Asing itulah Bangsa Indonesia memperoleh
tambahan pengetahual teknologi navigasi Dan Pelayaran, hingga akhirnya
Indonesia memiliki industri kapal Yang modern. Industri Perkapalan di Indonesia
berawal Bahasa Dari sebuah bengkel tempat mereparasi kapal. Kemudian bengkel
itu Berkembang menjadi industri Yang merancang Dan merakit kapal sebagai
Sarana transportai laut, Dan dioperasikan Oleh PT. Pelayaran Laut Nasional
Indonesia (PT.PELNI). Industri kapal Indonesia dimotori Oleh PT. PAL
Indonesia.
Sesuai Keputusan Direktur Jenderal Artikel Baru Perhubungan Laut
Nomor: UK.11/15/15 / DJPL-06 tentang Cetak biru ( Blue Print ) Pembangunan
Transportasi Laut 2005-2024, penyelenggaraan Transportasi Laut berpedoman
kebijakan-kebijakan berikut:
a. Meningkatnya Pelayanan Transportasi Laut Nasional;
b. Meningkatnya Keselamatan Dan Keamanan Dalam, Penyelenggaraan
Transportasi Laut Nasional;
c. Meningkatnya Pembinaan Pengusahaan Transportasi Laut;
d. Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Manusia Serta Ilmu Pengetahuan Dan
Teknologi di Kepemilikan Modal Transportasi Laut;
e. Meningkatnya Pemeliharaan Dan Kualitas Lingkungan
Penghematan Energi di Kepemilikan Modal Transportasi Laut;
f. Meningkatnya Penyediaan Dana Pembangunan Transportasi Laut;
Hidup
Serta
positif bagi kehidupan manusia. Adapun mengenai beberapa dampak positif yang
ditimbulkan oleh adanya transportasi darat secara umum adalah:
a) Mengatasi kesenjangan jarak dan komunikasi
Transportasi dalam hal ini perlu untuk mengatasi kesenjangan jarak dan
komunikasi antara tempat asal dan tempat tujuan.
b) Mempercepat lalulintas orang dan barang
Dengan adanya alat transportasi, maka pergerakan lalu lintas barang dan
orang akan menjadi lebih cepat, aman, nyaman dan terintegrasi.
Mengelolah Masalah Transportasi Darat
Sistem transportasi darat yang berkembang dengan pesat memerlukan
pengelolaan dan penataan yang baik dan benar. Untuk mencapai sistem rtanportasi
yang ideal, oleh karena itu dalam pembangunan dan pengembangannya perlu
memperhatikan efeknya terhadap manusia dan lingkungan. Efek sektor
transportasi terhadap lingkungan perlu dikendalikan dengan melihat semua aspek
yang ada di dalam sistem transportasi, mulai dari perencanaan sistem transportasi,
meliputi model transportasi, sarana, pola aliran lalu lintas, jenis mesin kendaraan,
dan bahan bakar yang digunakan.
Dalam konteks ini, untuk mencapai sistem transportasi darat tersebut, ada
beberapa hal yang perlu dijalankan, di antaranya;
1. Rekayasa lalu lintas.
2. Pengendalian pada sumber (mesin kendaraan).
3. Energi transportasi.
Dalam upaya mengatasi persoalan kemacetan , Ada beberapa cara yang bisa
dilakukan untuk memecahkan permasalahan kemacetan lalu lintas antara lain :
1. meningkatkan kapasitas jalan / prasarana seperti: memperlebar jalan,
menambahlajur lalu lintas sepanjang hal itu memungkinkan, membuat
jalan tol, merubah sirkulasi lalu lintas menjadi jalan satu arah,
mengurangi konflik dipersimpangan melalui pembatasan arus tertentu,
biasanya yang paling dominan membatasi arus belok kanan.,
meningkatkan kapasitas persimpangan melalui lampu lalu lintas,
persimpangan tidak sebidang / flyover, mengembangkan inteligent
transport sistem.
2. Pembatasan kendaraan pribadi seperti : Pembatasan penggunaan
kendaraan pribadi menuju suatu kawasan tertentu seperti yang
direncanakan akan diterapkan di Jakarta melalui Electronic Road
Pricing (ERP), Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi melalui
peningkatan biaya pemilikan kendaraan, Pembatasan lalu lintas
tertentu memasuki kawasan atau jalan tertentu.
.
Pada periode tahun 1950-1970, fungsi bandara hanya sebagai fasilisator
penerbangan yang melayani jasa air traffic operations dengan menyediakan
infrastruktur dan fasilitas untuk penerbangan. Pada perkembangan periode 19701990 bandara telah mengembangkan operasinya menjadi penyedia layanan penuh
bagi masyarakat pengguna jasa penerbangan dengan menyediakan berbagai
layanan publik termasuk restoran dan tempat belanja. Mulai tahun 1990-an model
bisnis bandara telah bertransformasi dengan menekankan pada pendapatan yang
optimal. Sesuai dengan UU No 1 th 2009, mulai tahun ini kewenangan
pengelolaan bandar udara seharusnya sudah diambil alih oleh apa yang disebut
sebagai Otoritas Bandara.Dalam UU ini diatur otoritas bandara paling lama
diimplementasikan pada tahun 2012.
Kategori Dan Klasifikasi
Kendaraan bermotor Dari Udara
Pesawat Buruk Bagus dari pesawat terbang Yang lebih Kendaraan adalah
yang
biasa
disebut dengan
aerodin.
kategori
Autogiro , Helikopter , girokopter Dan Pesawat bersayap Tetap . Pesawat bersayap
umumnya Tetap menggunakan Mesin pembakaran Dalam, Yang berupa Mesin
PISTON (baling-baling) atau Mesin turbin (jet atau turboprop) menggerakkan
Pesawat untuk menghasilkan dorongan yang, Lalu pergerakan Udara DI Sayap
menghasilkan Gaya Dorong Ke Atas, ini Yang Bisa membuat Pesawat
terbang ; Sebagai pengecualian, Pesawat bersayap Tetap juga ada Yang tidak
menggunakan Mesin, misalnya glider, Yang hanya menggunakan hd gravitasi Dan
Arus Udara pana. Helikopter Dan Autogiro menggunakan Mesin Dan Sayap
berputar untuk menghasilkan energi Dorong Ke Atas, Dan Helikopter juga
menggunakan Mesin untuk menghasilkan dorongan ke depan.
Lebih Ringan Bahasa Dari Udara
Pesawat terbang Yang membuat lebih Ringan disebut aerostat.
Kategori balon Dan pesawat Udara . Aerostat terbang dengan menggunakan Gaya
apung di Udara, seperti Yang digunakan kapal Laut untuk mengapung di
Atas air . Pesawat
terbang
umumnya
menggunakan
GAS
seperti HELIUM , hidrogen , atau Udara Panas untuk menghasilkan Gaya
apung. Perbedaaan balon balon Udara adalah lebih Udara mengikuti Arus Angin ,
sedangkan pesawat Udara memiliki Ke depan Dan sistem propulsi untuk
dorongan.
Pengertian
Terdapat 2 definisi dari Sistem transportasi, yang pertama adalah definisi
dari sistem, sistem merupakan suatu bentuk keterikatan dan keterkaitan antara 1
variabel dengan variabel lain dalam tatanan yang terstruktur, sedangkan yang
kedua adalah definisi dari transportasi adalah suatu usaha untuk memindahkan,
menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan orang atau barang dari suatu
tempat ke tempat lain.
Sehingga dari kedua definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa,
sistem transportasi adalah suatu bentuk keterikatan dan keterkaitan antara
berbagai variabel dalam suatu kegiatan atau usaha untuk memindahkan,
menggerakkan, mengangkut atau mengalihkan orang atau barang dari satu tempat
ke tempat lainnya secara terstruktur untuk tujuan tertentu.
Salah satu moda transportasi kebanggaan Indonesia yang telah ada sejak
zaman
pemerintahan
india
belanda
adalah
Kereta
api,
tenaga
kereta
gerak,
api
baik
sebagai
angkutan
massal
efektif,
beberapa
negara
berusaha
Jalan Rel adalah suatu lintasan yang terbuat dari baja yang dipergunaan oleh
kereta api yang terdiri dari lokomotif dan gerbong untuk mengangkut manusia
dan/atau barang.
Jalan Rel disebut juga dengan = Jalan Kereta Api = Jalan Baja.
Prasarana : Rel Kereta Api
Sarana: Kereta Api (Gerbong+Lokomotif)
Dalam pelayanannya, Kereta Api dibedakan atas berbagai kelas, yaitu:
1. Kelas Super Eksekutif (Argo Anggrek: Surabaya-Jakarta)
2. Kelas Eksekutif (Argo Anggrek: Jakarta-Surabaya, Argo Bromo: JakartaSurabaya, Gajayana: Malang-Jakarta, Argowilis: Surabaya-Bandung).
3. Kelas Bisnis (Bangun Karta: Jombang-Jakarta Pasarsenin,Parahiyanga:JakartaBandung, Mutiara Selatan: Surbaya Bandung, dll)
4. Kelas Ekonomi (Mataremaja Malang-Jakarta Pasar Senin, Logawa:CilacapKertosono, Brantas: Kediri-Tanahabang, Penataran: Surabaya-Malang-Blitar,
Pasundan: Surabaya-Bandung-Jakarta).
Kebijakan Pemerintah Tentang Perkereta-Apian
Dalam usaha memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat itu, dalam
Repelita IV, PJKA telah menyusun program-program pembangunan, antara lain
adalah :
Peningkatan pembebanan gandar dari maksimum 13,4 ton menjadi 18 ton agar
mampu dilewati oleh lokomotip yang lebih besar, yang dapat berjalan lebih cepat
dan mampu menarik rangkaian kereta yang lebih berat.
Meningkatkan kemampuan jalan rel dengan menggunakan rel yang lebih berat
dan bantalan beton.
Memperluas jaringan lintas listrik.
Perlintasan sebidang antara jalan rel dan jalan raya sebanyak mungkin
dihindarkan dan diganti oleh perlintasan tidak sebidang.
Hemat energi
Aman (security)
Selamat (safety)
Nyaman (confortable)
Tepat Waktu
Murah
Rendah polusi
Jenis Jalan Rel
Berdasarkan bentuknya:
A. Jalan Adhesive: Jalan rel konvensional dengan 2 rel, gradient 40-45 permil
B. Rack Railway: Jalan rel bergerigi di bagian tengah rel, cocok untuk daerah
dengan gradien tinggi dan beban ringan.
C. Rapeway: Kereta yang ditarik dengan tali, untuk gradien sekita 750 permil dan
beban ringan.
D. Cableway: Kereta yang digantung pada kabel, cocok untuk lereng yang curam,
beban ringan (orang).
E. Monorail: Kereta api degan model rel tunggal pada
E. bagian tengah.
F. Inverted-T-Shape Guideway atau U-Shape Track Line: Kereta api dengan
model rel berbentuk T atau U,sesuai untuk kereta api kecepatan tinggi. (di Jepang)
Tingkat
1
Kode
I/1
Kelas I
Kelas II
Kelas II
Kelas II
Kelas III
2
1
2
3
I/2
II/1
II/2
II/3
III
100
59
45
30
20
Traksi hewan
Traksi diesel (mekanis, elektrik, hydraulic)
Traksi Listrik
Traksi Uap
Geometrik Jalan Rel
Geometrik jalan rel dirancang berdasarkan : kecepatan rencana serta
ukuran-ukuran kereta yang melewatinya, dengan memperhatikan faktor
keamanan, kenyamanan dan keserasian dengan lingkungan sekitarnya.
Untuk seluruhnya kelas jalan rel, lebar sepur adalah 1067 mm yang
merupakan jarak bersih terkecil antara kedua kepala rel, dengan kepala rel
dalam kondisi sempurna.
Pelebaran sepur dilakukan agar landasan gerbong atau gandar dapat
melewati tikungan tanpa mengalami hambatan.
Pelebaran Sepur
Pelebaran Sepur ( mm )
0
5
10
15
20
Jari jari R ( m )
R 850
850 R 550
550 R 400
400 R 350
350 R 100
Ruang Bebas
Ruang bebas adalah ruang di atas sepur yang senantiasa harus
dihindarkan/bebas dari rintangan-rintangan atau benda-benda penghalang lainnya
yang dapat menggangu perjalanan kereta api. Sehingga pada jalan rel harus selalu
tersedia ruang bebas baik untuk jalur tunggal maupun jalur ganda sedimikian rupa
agar setiap saat dapat dilalui kereta api dengan aman.Di atas rel tidak boleh
terdapat benda yang dapat tersentuh dan mengganggu jalannya kereta api.
Ruang Bangun
Batas-batas bangunan di luar ruang bebas seperti : Tiang signal, rambu, tiang
listrik, pagar dsb, ditentukan jaraknya diukur dari sumbu sepur terhadap bagian
bangunan tersebut terdekat.
Batasan tersebut ada 3 alternatif :
Alternatif I = 4,80 m, untuk lintas lurus dan lintas lengkung dengan jari-jari lebih
besar dari jari 3.000 m ( R 3.000 m ).
Alternatif II = 5,10 m, untuk lintas lengkung dengan jari-jari antara 300 m sampai
dengan 3.000 m ( 300 m R 3.000 m ).
Alternatif III = 5,35 m, untuk lintas lengkung dengan jari-jari kurang dan sama
dengan 300 m (R 300 m ).
Lengkung Horizontal
Dua bagian lurus yang perpanjangannya saling membentuk sudut harus
dihubungkan dengan lengkung berbentuk lingkaran, lengkung tersebut harus
dapat dilalui kereta api dengan kecepatan rencana.Untuk suatu kecepatan rencana
tertentu harus diberikan jari-jari minimum
Persyaratan perencanaan tikungan
Kecepatan Rencana
( km/jam )
150
140
125
115
100
90
80
Lengkung Peralihan
Moda Transportasi
Volume Angkut
Konsumsi Energi / Km
Konsumsi Energi
BBM / Orang
1.
Kereta Api
1500 Orang
3 Liter
0,002 Liter
2.
Bus
40 Orang
0,5 Liter
0,0125 Liter
3.
Pesawat Terbang
500 Orang
40 Liter
0,08 Liter
4.
Kapal Laut
1500 Orang
10 Liter
0,006 Liter
2. Tingkat keselamatan tinggi, hal ini dikarenakan kereta api mempunyai jalan
khusus tersendiri yang tidak boleh dilewati oleh kendaraan lainnya dengan alasan
apapun.
3. Lebih hemat energi karena menggunakan energi sekunder.
4. Gangguan cuaca tidak begitu berpengaruh terhadap pengoperasian kereta api.
Akan tetapi angkutan kereta api juga mempunyai beberapa kelemahan
seperti halnya moda transportasi yang lain. Kelemahan moda kereta api antara lain
:
1. Biaya operasional yag besar, karena perusahaan kereta api harus memelihara
sendiri jalan rel yang digunakannya serta melengkapi sendiri berbagai fasilitas
untuk menunjang keselamatan penumpang.
2. Moda kereta api tidak dapat melayani penumpang untuk mencapai tempat dimana
saja, karena keterbatasan sarana jalan yang dimiliki.
3. Karena moda kereta api memiliki kecepatan yang tinggi dan mengangkut
kapasitas barang atau manusia dalam jumlah yang besar, maka pelaksanaannya
terikat oleh syarat syarat konsesi dan peraturan. Peraturan itu baik secara teknis
maupun umum, untuk menjamin keamanan.
INVESTOR
MALAYSIA
INTERCITY /
COUNTRY DAN
KOMUTER
PEMERINTAH DAN
ATAU SWASTA
KL CENTER SEPANG
KLIA (57 km) = 35
Ringgit= Rp87.500
SWASTA +
PEMERINTAH
SINGAPORE
KOMUTER
INDONESIA
ANTAR KOTA
DAN KOMUTER
PEMERINTAH
PEMERINTAH
TERMURAH SGD
1,20 (Rp6.000) =
s/d1 km,
TERMAHAL SGD
2,80 (Rp14.000) 20
km
PEMERINTAH
JAKARTA
BOGOR (60 km)
Rp8.000 (Eks)
danRp2.000
(Ekonomi)
PEMERINTAH ?
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Industri pelayaran, baik transportasi Laut, darat, udara dan kereta api
merupakan bagian yang terkait dengan penunjang kehidupan manusia terutama
dalam hal transportasi haruslah benar-benar memadai dan menjaga kenyamanan
dan kepuasan dari penumpang. Karena itu, upaya peningkatan daya saing pada
aspek yang relevan perlu dilakukan secara simultan. Aspek relevan tersebut
meliputi : Pembenahan administrasi dan manajemen pemerintahan di laut, darat,
dan udara, termasuk keselamatan dan keamanan Laut maupun udara serta
perlindungan laut dan kawasan Bandar udara.
4.2 Saran
Saran penulis, keharmonisan semua pengelola moda transportasi ini dalam
satu wadah harus tetap terjaga, supaya tercipta kelancaran operasional pada sistem
transportasi masing-masing, selain itu saya selaku penulis juga mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca sekalian guna terciptanya makalah yang sempurna,
penulis sangat menyadari apabila dalam penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kesalahan baik itu informasi yang disajikan maupun penggunaan tata
bahasa penulisan.
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Ridwan dan Elly Malihah. (2007) . Pendidikan Lingkungan Sosial
Budaya dan Teknologi. Bandung : Yasindo Multi Aspek
Hermawan, Ruswandi dkk. (2006) . perkembangan masyarakat dan Budaya.
Bandung : UPI PRESS
Sumaatmadja, Nursid. (1998) . Manusia Dalam Konteks Sosial Budaya dan
Lingkungan Hidup. Bandung : AlfaBeta
Sumaatmadja, Nursid dan Kuswaya Wihardit. (1999). Perspektif Global. Jakarta :
Universitas Terbuka
http://www.dephub.go.id/in/data/darat/map_dirjen.pdf
http://www.kpbb.org/download.html
http://mogajayatrans.com/pengertian-transportasi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Transportasi
http://umum.kompasiana.com/2008/11/17/transportasi-udara/
http://www.scribd.com/doc/28894606/PENGATURAN-KESELAMATANPENERBANGAN-DI-INDONESIA-DALAM-ERA-BARU-UURI-NO-1-TAHUN2009
http://putracenter.net/2010/04/13/pengelolaan-infrastruktur-dantransportasi-bandar-udara/
http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptsbmitbgdl-zainzainnu-422
http://satriagosatria.blogspot.com/2010/06/pengelolaan-infrastrukturdan.html
http://hafidznurrohman.blogspot.com/2008/09/transportasi-udara.html
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=67901
http://mogajayatrans.com/pengertian-transportasi.html
www.uum.edu.my/pend/webpeke/ppend/lalu_lintas.pdf
www.walhijogja.or.id
www.depanri.lapan.go.id/TATA%20RUANG%20ISU%205.pdf
www.bappenas.go.id/get-file-server/node/6435/
NAMA :
Muhammad Ageng Ulumuddin (12410014)