Dosen Pengampu: Faizan Dalilla ST, M.Si. dan Yogaffri Zaini, ST, M.URP
Disusun Oleh:
Tim Sektor Air Bersih, Sanitasi dan Sampah
Kelas IV C Planologi PWK UIR
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Rencana Studio Permukiman Kota, Kelurahan Tangkerang
Labuai, Kecamatan Bukit Raya ini diajukan sebagai tugas Mata Kuliah Studio
Permukiman Kota Tahun Ajaran 2018-2020, Teknik Perencanaan Wilayah dan
Kota Fakultas Teknik Universitas Islam Riau dinyatakan telah mendapat
persetujuan.
Disusun oleh :
Eldwin Alvin Chandra XPDC (173410065)
Erza Guspita Sari (173410117)
Karina Putri Zelin (173410305)
Killamula Ramadhani (173410138)
Muhammad Zikri (173410166)
Zarima Dwi Haryanti (173410140)
Chandra Andika (173410081)
M Ridho Fadillah (173410869)
Mengesahkan:
Asisten Pengasuh
ii
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan Tugas Besar Studio Permukiman Kota ini dengan baik. Ucapan
terima kasih tidak lupa kami ucapkan kepada Bapak Faizan Dalilla ST, M.Si
dan Bapak Yogaffri Zaini ST, M.URP selaku dosen penanggung jawab Tugas
Besar Studio Permukiman Kota dan selaku dosen pembimbing kami yang telah
memberikan saran dan membimbing kami dalam menyelesaikan Tugas Besar
Studio Permukiman Kota Sektor Air Bersih, Sanitasi dan Persampahan ini.
Kami sangat berharap Tugas Besar Studio Permukiman Kota ini dapat
berguna untuk menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai sistem air
bersih, sanitasi dan persampahan, inovasi-inovasi, serta potensi dan masalah
yang terdapat didalamnya. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
Tugas Besar Studio Permukiman Kota ini terdapat kekurangan serta kesalahan
yang jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan untuk perbaikan tugas yang telah kami buat di masa yang
akan datang.
Semoga Tugas Besar Permukiman Kota ini dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat
berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik serta saran yang dapat membantu kami di masa depan.
Penyusun
iii
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN COVER ........................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... ii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iv
DAFTAR TABEL .................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xvi
iv
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
v
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
vi
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
vii
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
viii
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
ix
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
x
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Besaran Timbulan Sampah Berdasarkan Komponen - Komponen
Sumber Sampah ...................................................................... 34
Tabel 2.2 Besaran Timbulan Sampah Berdasarkan Klasifikasi Kota ....... 34
Tabel 2.3 Komposisi Sampah di Setiap Kota atau Negara ....................... 35
Tabel 2.4 Pola Dan Karakteristik Pewadahan Sampah ............................ 36
Tabel 2.5 Kebutuhan Prasarana Persampahan ......................................... 37
Tabel 3.1 Variabel Data berdasarkan Sektor Air Bersih, Sanitasi dan
Persampahan........................................................................... 45
Tabel 3.2 Desain Survei Sektor Persampahan ......................................... 49
Tabel 3.3 Desain Survei Sektor Sanitasi ................................................. 54
Tabel 3.4 Desain Survei Sektor Air Bersih ............................................. 57
Tabel 3.5 Time Schedule ........................................................................ 60
Tabel 4.1 Luas Wilayah Kota Pekanbaru Menurut Kecamatan
Tahun 2017............................................................................. 64
Tabel 4.2 Luas Wilayah Kecamatan Bukitraya Menurut Kelurahan
Tahun 2018............................................................................. 69
Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Kelurahann Tangkerang Labuai
berdasarkan RW Tahun 2018 .................................................. 74
Tabel 4.4 Data Kelahiran dan Kematian di Kelurahan Tangkerang Labuai
Tahun 2014-2018.................................................................... 76
Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Menurut Datang dan Pindah
Tahun 2014-2018.................................................................... 76
Tabel 4.6 Tingkat Hunian di Kelurahan Tangkerang Labuai
Tahun 2018............................................................................. 77
Tabel 4.7 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
di Kelurahan Tangkerang Labuai Tahun 2014-2018 ................ 78
Tabel 4.8 Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur
Tahun 2018............................................................................. 79
Tabel 4.9 Jumlah Penduduk menurut Umur tahun 2014-2018
di Kelurahan Tangkerang Labuai Tahun 2014-2018 ................ 80
Tabel 4.10 Daftar Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan
di Kelurahan Tangkerang Labuai Tahun 2018 ......................... 81
Tabel 4.11 Kondisi Eksisting Kecamatan Bukitraya Wilayah
Pengembangan (WP) IV ......................................................... 85
Tabel 4.12 Sumber Air dan Kedalamannya
di Kelurahan Tangkerang Labuai Tahun 2019 ......................... 91
Tabel 4.13 Kualitas Air Bersih di Kelurahan Tangkerang Labuai ............. 92
Tabel 4.14 Jumlah Pengguna Sumber Air Bersih
di RW 01 Tahun 2019 ............................................................. 92
xi
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
xii
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
xiii
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
xiv
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
xv
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Tempat Sampah Berbahan Plastik ...................................... 36
Gambar 2.2 Sampah Kantong Plastik .................................................... 37
Gambar 3.1 Kerangka Berfikir .............................................................. 59
Gambar 3.2 Bagan Pembagian Tugas Kelompok ................................... 62
Gambar 3.3 Bagan Struktur Kelompok .................................................. 63
Gambar 4.1 Peta Orientasi Wilayah Kecamatan Bukit Raya
Terhadap Kota Pekanbaru Tahun 2019 ............................... 68
Gambar 4.2 Peta Orientasi Wilayah Kelurahan Tangkerang Labuai
Terhadap Kecamatan Bukit Raya Tahun 2019 .................... 70
Gambar 4.3 Peta Administrasi Kelurahan Tangkerang Labuai
Tahun 2019 ........................................................................ 73
Gambar 4.4 Diagram Presentase Persebaran Penduduk
di Kelurahan Tangkerang Labuai Tahun 2018 .................... 75
Gambar 4.5 Diagram Persentase Jenis Kelamin
di Kelurahan Tangkerang Labuai Tahun 2018 .................... 78
Gambar 4.6 Kondisi Sumur Bor di Tangkerang Labuai ......................... 90
Gambar 4.7 Kondisi Sumur Cincin di Tangkerang Labuai ..................... 91
Gambar 4.8 Diagram Persentase Pengguna Sumber Air Bersih
di RW 01 Tahun 2019 ....................................................... 93
Gambar 4.9 Diagram Persentase Pengguna Sumber Air Bersih
di RW 02 Tahun 2019 ........................................................ 94
Gambar 4.10 Diagram Persentase Pengguna Sumber Air Bersih
di RW 03 Tahun 2019 ........................................................ 95
Gambar 4.11 Diagram Persentase Pengguna Sumber Air Bersih
di RW 04 Tahun 2019 ........................................................ 96
Gambar 4.12 Diagram Persentase Pengguna Sumber Air Bersih
di RW 05 Tahun 2019 ........................................................ 97
Gambar 4.13 Diagram Persentase Pengguna Sumber Air Bersih
di RW 06 Tahun 2019 ........................................................ 99
Gambar 4.14 Diagram Persentase Pengguna Sumber Air Bersih
di RW 07 Tahun 2019 ...................................................... 100
Gambar 4.15 Diagram Persentase Pengguna Sumber Air Bersih
di RW 08 Tahun 2019 ...................................................... 101
Gambar 4.16 Diagram Persentase Pengguna Sumber Air Bersih
di RW 09 Tahun 2019 ...................................................... 102
Gambar 4.17 Diagram Persentase Pengguna Sumber Air Bersih
di RW 10 Tahun 2019 ...................................................... 103
Gambar 4.18 Diagram Persentase Pengguna Sumber Air Bersih
di RW 11 Tahun 2019 ...................................................... 104
Gambar 4.19 Diagram Persentase Pengguna Sumber Air Bersih
di RW 12 Tahun 2019 ...................................................... 105
Gambar 4.20 Tempat Sampah Keranjang Anyaman .............................. 107
Gambar 4.21 Tempat Sampah Semen .................................................... 108
xvi
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
xvii
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
xviii
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
xix
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat mengakibatkan kebutuhan akan
sarana dan prasarana semakin meningkat, sehingga berimplikasi pula pada
kebutuhan akan ruang yang semakin tinggi. Pertumbuhan penduduk yang pesat
harus dibarengi dengan penyediaan sarana dan prasarana yang memadai juga.
Apabila penyediaan sarana dan prasarana rendah sementara jumlah penduduk di
suatu wilayah terus bertambah maka kegiatan yang dilakukan masyarakat tidak
optimal dan akan mengakibatkan kurangnya kebutuhan utama yang menunjang
kegiatan masyarakat. Seperti halnya kebutuhan akan prasarana air bersih, sanitasi
dan tempat pembuangan sampah. Air bersih merupakan sumber utama kegiatan
sehari hari seperti untuk memasak, mandi, mencuci dan aktivitas harian lainnya.
Sanitasi juga merupakan aspek penunjang utama dalam kegiatan masyarakat,
contohnya kegiatan Buang Air Kecil dan Buang Air Besar harus ditempat yang
bersih agar terhindar dari penyakit. Permasalahan sampah juga harus diperhatikan
karena pembuangan sampah tidak boleh dekat dengan permukiman warga agar
terhindar dari sumber penyakit dan bau yang tidak sedap.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1405/Menkes/Sk/XI/2002,
bahwa air bersih merupakan air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari
dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak.
Kebutuhan akan air merupakan hal mutlak yang harus dipenuhi dilihat dari segi
kebutuhan fisik manusia. Salah satu permasalahan air bersih di Indonesia adalah
kurangnya ketersediaan air bersih atau dapat dikatakan krisis air bersih. Krisis air
bersih ini disebabkan oleh pencemaran air serta kekeringan, sehingga terjadinya
kekurangan pasokan air bersih yang ada di Indonesia.
Untuk mengatasi dan meminimalisir krisis air bersih yang disebabkan oleh
pencemaran air serta kekeringan, perlu pula mempertimbangkan pengolahan
sarana sanitasi. Menurut World Health Organization, sanitasi dapat didefinisikan
sebagai upaya dalam penyediaan sarana dan pelayanan untuk pembuangan
limbah yang berasal dari manusia, semisal urine dan feses. Selain itu, sanitasi
1
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
juga bisa merujuk pada pemeliharaan kondisi yang bersih, pengelolaan sampah,
dan pengolahan limbah cair. Hingga kini, masalah sanitasi di Indonesia masih
menjadi perkara pelik yang berdampak besar terhadap kesehatan masyarakat serta
keseimbangan lingkungan. Permasalahan yang terjadi yakni kurangnya
pembangunan sarana sanitasi yang layak masih relatif rendah dan tak sebanding
dengan jumlah penduduk.
Permasalahan prasarana lainnya yang juga perlu untuk dikaji adalah
sampah. Menurut UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah,
disebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang
berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat
terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan
dibuang kelingkungan. Permasalahan sampah yang sampai saat ini terjadi di
Indonesia yaitu semakin banyaknya limbah sampah yang dihasilkan masyarakat,
2
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
3
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
4
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
5
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
tersebut berisi tentang sub Air Bersih (Defenisi air bersih, Sumber air
bersih, Sarana air bersih, Ketentuan penyediaan air bersih menurut SNI),
sub Sanitasi (Defenisi sanitasi, Jenis-jenis sanitasi, Fasilitas Dasar sanitasi,
Ketentuan penyediaan sanitasi menurut SNI) dan sub Sampah (Defenisi
sampah, Sumber dan Jenis sampah, Komposisi sampah, Ketentuan
penyediaan fasilitas sampah menurut SNI, Faktor yang mempengaruhi
Kualitas dan Kuantitas sampah, Hubungan sampah terhadap Masyarakat
dan Lingkungan, Pengolahan sampah) yang ada di lingkungan
Tangkerang Labuai.
Bab 3 Metodologi Penelitian
Pada bab ini berisi bagaimana teknis pengumpulan data survey sekunder
maupun primer dan metode analisis data yang akan digunakan pada
penelitian ini di Kelurahan Tangkerang Labuai. Adapun teknik
pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan beberapa metode
meliputi observasi dan wawancara. Sedangkan Pengumpulan data
sekunder ini dilakukan dengan cara mencari studi literature dan data yang
dibutuhkan kepada instansi-instansi terkait. Adapun Metode Analisis Data
yang tediri dari: Analisis Deskripsi, Analisis Kuantitatif, Analisis
Kuantitatif, Analisis Evaluatif.
Bab 4 Gambaran Umum
Pada bab ini berisi tentang gambaran umum wilayah Kelurahan
Tangkerang Labuai, kondisi eksisiting Kelurahan Tangkerang Labuai pada
sektor air bersih, sanitasi dan sampah dan juga berisi tentang informasi-
informasi umum yang ada di wilayah survei di Kelurahan Tangkerang
Labuai.
Bab 5 Fakta dan Analisis
Pada bab ini berisi tentang hasil analisis dalam pembahasan terhadap hasil
dari survey sektor air bersih, sanitasi dan sampah dapat mendekriptifkan
bagaimana fakta analisis-analisis dari kondisi eksiting air bersih, drainase
dan sampah yang berada di Lingkungan Tangkerang Labuai. Dalam bab
ini juga memberikan penjelasan dan interpretasi atas hasil penelitian yang
telah di analisis guna menjawab pertanyaan penelitiannya. Pada dasarnya
6
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
7
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air Bersih
Pada Sub-bab ini, akan membahas tentang Definisi Air Bersih, Sumber Air
Bersih, Sarana Air Bersih, Syarat dan Ketentuan Penyediaan Air Bersih
Lingkungan Perumahan di Perkotaan.
8
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
9
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
3. Air permukaan
Air permukaan adalah air yang berada di permukaan bumi yang berasal
dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi tetapi berada di
permukaan tanah. Kualitas air ini biasanya tergantung daerah
sekitarnya dimana air itu berada. Air permukaan kurang baik untuk
langsung dikonsumsi oleh manusia, oleh karena itu perlu adanya
pengolahan terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan, air ini terdiri dari:
air sungai, telaga, danau, rawa dan sebagainya.
4. Air bawah tanah
Adalah air yang berasal dari hujan yang jatuh ke permukaan bumi yang
kemudia mengalami penyerapan ke dalam tanah dan mengalami proses
filtrasi alamiah. Yang termasuk sumber air jenis ini terdiri dari air
sumur dangkal, sumur dalam dan mata air.
2.1.3.1 Sumur
Sumur terbagi lagi menjadi dua yaitu Sumur Gali dan Sumur Bor yang
mempunyai ketentuan sebagai berikut:
1. Sumur Gali
Sumur gali adalah satu konstruksi sumur yang paling umum dan meluas
dipergunakan untuk mengambil air tanah bagi masyarakat kecil dan
rumah-rumah perorangan sebagai air minum dengan kedalaman 7-10
meter dari permukaan tanah. Sumur gali menyediakan air yang berasal dari
lapisan tanah yang relatif dekat dari permukaan tanah, oleh karena itu
dengan mudah terkena kontaminasi melalui rembesan. Umumnya
rembesan berasal dari tempat buangan kotoran manusia kakus/jamban dan
hewan, juga dari limbah sumur itu sendiri, baik karena lantainya maupun
saluran air limbahnya yang tidak kedap air. Keadaan konstruksi dan cara
pengambilan air sumur pun dapat merupakan sumber kontaminasi,
10
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
11
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
12
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
13
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
14
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
15
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
a. Continuous system
Dalam sistem ini air minum yang disuplai ke konsumen mengalir terus
menerus selama 24 jam. Keuntungan sistem ini adalah konsumen
setiap saat dapat memperoleh air bersih dari jaringan pipa distribusi di
posisi pipa manapun. Sedang kerugiannya pemakaian air akan
cenderung akan lebih boros dan bila terjadi sedikit kebocoran saja,
maka jumlah air yang hilang akan sangat besar jumlahnya.
b. Intermitten system
Dalam sistem ini air bersih disuplai 2-4 jam pada pagi hari dan 2-4 jam
pada sore hari. Kerugiannya adalah pelanggan air tidak bisa setiap saat
mendapatkan air dan perlu menyediakan tempat penyimpanan air dan
bila terjadi kebocoran maka air untuk fire fighter (pemadam
kebakaran) akan sulit didapat. Dimensi pipa yang digunakan akan lebih
besar karena kebutuhan air untuk 24 jam hanya disuplai dalam
beberapa jam saja. Sedang keuntungannya adalah pemborosan air
dapat dihindari dan juga sistem ini cocok untuk daerah dengan sumber
air yang terbatas.
16
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
b. Cara Pemompaan
Pada cara ini pompa digunakan untuk meningkatkan tekanan yang
diperlukan untuk mendistribusikan air dari reservoir distribution ke
konsumen. Sistem ini digunakan jika elevasi antara sumber air atau
instalasi pengolahan dan daerah pelayanan tidak dapat memberikan
tekanan yang cukup.
c. Cara Gabungan
Pada cara gabungan, reservoir digunakan untuk mempertahankan
tekanan yang diperlukan selama periode pemakaian tinggi dan pada
kondisi darurat,misalnya saat terjadi kebakaran, atau tidak adanya
energi. Selama periode pemakaian rendah, sisa air dipompakan dan
disimpan dalam reservoir distribution. Karena reservoir distribution
digunakan sebagai cadangan air selama periode pemakaian tinggi atau
pemakaian puncak, maka pompa dapat dioperasikan pada kapasitas
debit rata-rata.
17
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
18
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
19
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Pn = Po ( 1 + r )n
Dimana :
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke-n (jiwa)
Po = jumlah penduduk pada awal tahun (jiwa)
R = prosentase pertumbuhan geometrical penduduk tiap tahun (%)
N = periode waktu yang di tinjau (tahun)
Berikut adalah beberapa rumus menghitung kebutuhan air:
1. Rumus perhitungan kebutuhan air rata-rata harian
Banyaknya air yang dibutuhkan selama satu tahun dibagi dengan
banyaknya hari dalam satu bulan (365 hari). Rumus yang digunakan
sebagai berikut:
∑
Dimana:
Qrh = Kebutuhan air rata-rata harian (L/hari)
Qn = Kebutuhan air selama satu tahun (L/tahun)
Besarnya kebutuhan air rata-rata harian ini digunakan untuk
perencanaan pada pembangunan instalasi pengolahan air minum.
Kebutuhan air rata-rata mencakup kebutuhan air domestik dan
kebocoran. Total kebutuhan air non domestik direncanakan sebesar 20
% dari kebutuhan domestik. Kebocoran diperkirakan sebesar 20% dari
total kebutuhan domestik dan non domestik.
Sehingga:
Dimana:
fhm > 1 atau 115% < fhm < 120%
fhm = Faktor harian maksimum
Qhm = Kebutuhan air harian maksimum (L/hari)
Qrh = Kebutuhan air rata-rata harian (L/hari)
20
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
4. Debit air
Debit air adalah volume air persatuan waktu. Perhitungan debit air
diperlukan untuk mengetahui kemampuan sumber air dalam
menghasilkan air bersih untuk suatu wilayah. Informasi mengenai
kemampuan sumber air dapat dikembangkan untuk mengetahui
kebutuhan air pada wilayah tersebut. Sesuai pengertiannya, debit air
dapat dihitung dengan rumus:
Q=v
t
Dimana:
Q = debit air (m3/s)
V = volume air (m3)
T = selang waktu (s)
2.2 Sanitasi
Pada Sub-bab ini, akan membahas tentang Definisi Sanitasi, Jenis-Jenis
Sanitasi Berdasarkan Wujudnya, Fasilitas Dasar Sanitasi, Pengolahan Air Limbah,
dan Prinsip Kerja Sistem Air Limbah Skala Permukiman.
21
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
22
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
23
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
24
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
25
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
b. Air bersih
Menurut Deparetemen Kesehatan RI yang dikutip oleh Irdianty, dalam
pemenuhan air bersih terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam penyediaan tersebut, yaitu :
1. Mengambil air dari sumber air bersih
2. Mengambil dan menyimpan air dalam tempat yang bersih dan
tertutup, serta menggunakan gayung untuk mengambil air dari
container.
3. Memelihara dan menjaga sumber air dari pencemaran oleh
binatang, anak-anak, an sumber pencemar. Jarak sumber air bersih
dari sumber pengotoran sebaiknya lebih dari 10 meter.
c. Saluran pembuangan air limbah
Menurut Departemen Kesehatan yang dikutip oleh Irdianty,
persyaratan kesehatan sarana pembuangan air limbah (SPAL) adalah
sebagai berikut :
1. Tidak mencemari air tanah dan air
2. Tidak menimbulkan sarang nyamuk dan jalan tikus
3. Tidak menimbulkan kecelakaan
4. Tidak menimbulkan bau dan gangguan pemandangan
Berikut rumus debit air limbah rata-rata
Qr = (60-85%) x Qair
bersih
dengan :
Qr = Debit air limbah rata-rata (liter/detik)
Qair bersih = Debit pemakaian air bersih (liter/detik)
Sedangkan menurut SNI 03-1733-2004 mengenai Tata Cara
Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan bahwa lingkungan
perumahan harus dilengkapi dengan sistem pembuangan air limbah
yang memenuhi ketentuan perencanaan plambing yang berlaku.
Apabila kemungkinan membuat tangki septik tidak ada, maka
lingkungan perumahan harus dilengkapi dengan sistem pembuangan
air limbah lingkungan atau harus dapat disambung pada sistem
26
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
27
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
28
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
pipa ke dalam instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Bak kontrol sangat penting
dalam sistem sanitasi perpipaan.
Bak kontrol berfungsi sebagai tempat memantau kondisi aliran air limbah
dalam perpipaan. Sampah yang terbawa dari dalam rumah tertahan di dalamnya
dan dapat diangkat supaya tidak masuk ke dalam sistem perpipaan yang dapat
menyumbat aliran.
Air limbah yang ditampung dalam IPAL selama beberapa hari, akan
mengalami penguraian secara biologis, sehingga kualitas air buangannya (effluent)
sudah memenuhi standar yang aman dibuang ke saluran drainase atau badan air
terdekat.
2.3 Persampahan
Pada Sub-bab ini, akan membahas tentang Definisi Sampah, Jenis Sampah,
Timbulan Sampah, Komposisi Sampah, Pewadahan Sampah, Syarat dan
Ketentuan Persampahan, Faktor yang Mempengaruhi Kuantitas dan Kualitas
Sampah, Hubungan Sampah Terhadap Masyarakat dan Lingkungan, serta
Pengelolaan Sampah.
29
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
30
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
namun kebanyakan sampah adalah heterogen yang biasanya terdiri dari berbagai
macam campuran.
31
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
32
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
33
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
34
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
atau % volume dari kertas, kayu, kulit, karet, plastik, logam, kaca, kain, makanan,
dan sampah lain-lain (Damanhuri dan Padmi, 2004). Semakin sederhana pola
hidup masyarakat semakin banyak komponen sampah organik (sisa makanan dan
lain-lain). Dan semakin besar serta beragam aktivitas suatu kota, semakin kecil
proporsi sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga.
35
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
36
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
b. Kantong plastik.
37
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
dengan :
A = Jumlah Rumah Mewah
B = Jumlah Rumah Sedang
C = Jumlah Rumah Sederhana
D = Jumlah Jiwa di Rumah susu
Jj = jumlah jiwa per rumah
Ts = Timbulan sampah (L/orang atau unit/hari) = (Kota Besar
= 3 L/org/hari ; Kota Kecil = 2,5 L/org/hari)
Pa = Persentase sampah anorganik
Kk = Kapasitas Alat Pengumpul
Fp = Faktor pemadatan alat = 1,2
Rk = Ritasi alat pengumpul
38
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
JP = Jumlah Penduduk
Kp = Kapasitas pelayanan
39
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
40
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
41
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
42
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
43
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
44
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Tabel 3.1 Variabel Data berdasarkan Sektor Air Bersih, Sanitasi dan
Persampahan
Sektor Variabel Data
45
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
kualitatif seperti opini dari seseroang maupun dari suatu kelompok, hasil dari
pandangan terhadap suatu benda secara fisik, hasil perhitungan dan hasil
pengujian. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer dalam
penelitian ini adalah survei, wawancara dan observasi. Data primer yang
dimaksud berupa data kependudukan yang diperoleh dari hasil wawancara, sertab
data persampahan, prasarana sanitasi dan air bersih yang diperoleh dari survei ke
lapangan, observasi dan wawancara dengan warga setempat.
46
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
deskripsi atau gambaran secara faktual, sistematis, dan akurat mengenai fakta-
fakta, sifat-sifat serta hubungan antar kegiatan yang diteliti dan dianalisis. Analisis
terbagi menjadi dua yaitu analisis deskriptif kuantitatif dan analisis kualitatif.
Analisis deskriptif kuantitatif merupakan penelitian yang bertujuan menjelaskan
fenomena yang ada dengan menggunakan angka-angka untuk mencadarkan
karakteristik suatu subjek (menilai sifat kondisi yang tampak). Sedangkan analisis
deskriptif kualitatif bertujuan untuk menafsirkan dan menguraikan data yang
bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi, hubungan antar variabel yang
timbul, perbedaan antar fakta yang ada serta pengaruhnya terhadap suatu kondisi
dari hasil wawancara dengan warga setempat.
47
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
48
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
1. Untuk Sumber Domestik Data sumber Observasi 1. Survei Primer 1. Analisis Deskriptif Peta Teridentifikasinya
mengindentifikasi sampah Komersil persampahan lapangan Observasi lapangan Kondisi tempat Kamera sumber
kondisi dan Industri di Kelurahan Data dari untuk melihat penampungan Alat tulis persamapahan,
karakteristik Alami Tangkerng kelurahan sumber sampah jenis sampah,
persampahan di Labuai atau RW persampahan, jenis Sumber perwadahan
Kelurahan Data jenis Arsip dinas persampahan, persampahan sampah, serta
Tangkerang persampahan kebersihan perwadahan sampah Jenis dari karakteristik
Labuai Jumlah Observasi dan karakteristik persampahan persampahan di
penduduk wawancara sampah yang dihasilkan Kelurahan
per RW Observasi lapangan Tangkerang Labuai
Jenis sampah Jenis Data jenis melalui wawancara 2. Analisis Evaluatif
menurut sifat Persampahan: persampahan dengan warga
fisik dan Jumlah setempat Perbandingan
kimia Organik penduduk 2. Survei sekunder jumlah penduduk
(sampah per RW Pengambilan data dengan tempat
halaman & kependudukan dari penampungan
dapur, kayu) kantor lurah dan RW sampah yang ada
Anorganik Pengambilan data Perbandingan
(plastk, karet, dari dinas kebersihan penduduk dengan
karton, gelas) sampah yang
B3 (limbah, dihasilkan
logam, dsb)
Perwadahan Jenis Jumlah 3.Analisis Kuantitatif
sampah Perwadahan: tempat
sampah Menghitung
Permanen Data kebutuhan
Semi persebaran perwadahan
permanen tempat sampah
Non sampah
permanen berdasarkan
jenis
Data
49
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
2. Untuk Sistem Jumlah Data jumlah Data dari 1. Survei Sekunder 1. Analisis Kamera Teridentifikasinya
menganalisis atau pengangkutan anggkutan angkutan dinas Pengambilan data Deskriptif Alat tulis potensi dan
mengidentifikasi sampah sampah sampah per kebersihan lokasi TPS dan Kondisi media masalah serta
potensi dan Jumlah team RW Data TPA resmi pengumpulan kebutuhan terkait
masalah serta kebersihan Data jumlah observasi Jumlah angkutan sampah dari persampahan yang
kebutuhan Pengangkutan team lapangan sampah dan jumlah individu hingga ke ada di Kelurahan
persampahan di dari kebersihan Data team kebersihan TPS Tangkerang Labuai
Kelurahan pemerintahan perbRW observasi Komposisi Kondisi
Tangkerang Pengangkutan Sumber wawancara persampahan pengangkatan
Labuai kontrak sistem Data dari 2. Survei Primer sampah ke TPS
pengangkuta kelurahan Observasi lapangan
n sampah atau RW untuk melihat 2. Analisis Evaluatif
Baku mutu sistem
standar pengangkutan dan Menganalisis hasil
sistem pengumpulan perhitungan
pengangkuta sampah mengenai potensi
n dan masalah
50
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Menghitung
besaran sampah
yang dihasilkan
Menghitung
kebutuhan
Timbulan Volume Standar perwadahan
sampah sampah komposisi sampah
Besaran persampahan
timbulan Sistem
sampah pengelolaan
Komposisi sampah
sampah Data jumlah
Manajemen penduduk
pengolaan per RW
sampah
Proyeksi Sumber TPS Keberadaan
persebaran liar lokasi TPS
TPS liar Lokasi TPS liar
liar Data jumlah
Jumlah dan TPS resmi di
Kondisi TPS area studi
liar Data
Manajemen pengelolaan
51
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
3. Merumuskan Pengelolaan Reduce Data jenis Observasi 1. Survei Primer 1. Analisis Perspektif Alat tulis Penentuan arahan
arahan sampah Reuse sampah Lapangan Observasi lapangan Kamera pengembangan
pengembangan Recycle Data Observasi untuk melihat fakta Merencanakan Peta sektor persampahan
persampahan di komposisi wawancara yang ada sistem Hasil di Kelurahan
kelurahan sampah Data dari Observasi melalui pengelolaan perhitungan Tangkerang Labuai
Tangkerang Data jumlah dinas wawancara terkait sampah yang
Labuai penduduk kebersihan pengelolaan baik, yang
per RW Data dari sampah nantinya akan
lurah atau menghasilkan
RW sesuatu yang
memiliki nilai
2. Survei Sekunder produksi sebagai
Pangambilan data suatu alat
TPS resmi dari pengembangan
dinas kebersihan perekonomian
Hasil identifikasi Merencanakan
dan analisis data persebaran
persampahan perwadahan dan
52
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
53
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
1. Untuk Jenis sanitasi Sanitasi Jumlah jenis Observasi 1. Survei Primer 1. Analisis Kuantitatif Kamera Teridentifikasinya
mengidentifikasi restoran sanitasi lapangan Observasi Menghitung jenis Alat tulis karakteristik sektor
karakteristik Sanitasi Jenis limbah yang Observasi wawancara terkait sanitasi dan sanitasi di Kelurahan
sektor sanitasi di hotel dihasilkan wawancar pembuangan limbah saluran Tangkerang Labuai
Kelurahan Sanitasi Saluran a Observasi lapangan pembuangan
Tangkerang pasar pembuangan air Data dari melalui wawancara limbah grey
Labuai Jenis limbah Grey water limbah dinas terkait pengelolaan water
sanitasi Black water Manajemen kebersihan limbah 2. Analisis Deskriptif
pengelolaan air Data dari Observasi lapangan Kondisi saluran
limbah kelurahan untuk melihat pembuangan air
Pembuangan grey atau RW kondisi saluran limbah
Fasilitas Jamban water pembuangan air Kondisi
dasar sanitasi Air bersih (selokan,sungai,IPA limbah pengelolaan
Pengelolaan Saluran L) limbah
air limbah pembuanga Saluran proses 2. Survei Sekunder
n air limbah sanitasi limbah Pengambilan data
Tempat Jumlah penduduk dari lurah dan
pembuanga dinas terkait
n sampah
Pengeceran
Kolam
oksidasi
Irigasi
Pengelolaan Pengeceran
air limbah Kolam
oksidasi
Irigasi
54
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
2. Mengidentifikasi Sistem Volume Data pengelolaan Observasi 1. Survei Primer 1. Analisis Kuantitatif Peta Teridentifikasinya
potensi dan pengelolaan limbahyang limbah cair lapangan Kamera potensi dan masalah
masalah serta limbah black dihasilkan Baku mutu standar Observasi Observasi lapangan untuk Menghitung Alat tulis serta kebutuhan
kebutuhan sektor water dan per RW sektor sanitasi wawancar mengetahui berapa banyak kepemilikan Rumusan sektor sanitasi di
sanitasi di grey water Saluran Data jumlah a jumlah kepemilikan prasarana hasil Kelurahan
Keluarah Kepemilikan pembuanga kepemilikan Data dari prasarana sanitasi per RW sanitasi perhitung Tangkerang Labuai
Tangkerang prasarana n air limbah prasarana sanitasi lurah atau Observasi lapangan dan an
Labuai sanitasi Manajemen Jumlah penduduk RW wawancara terkait sistem 1. Analisis Evaluatif
pengelolaan per RW pengelolaan limbah black
water dan grey water Menganalisis
limbah Jumlah MCK per
Bangunan RW Observasi melalui hasil
wawancara terkait perhitungan
yang Jumlah MCK mengenai
memiliki dengan septictank timbunan limbah
potensi dan
MCK dan yang tidak
2. Survei Sekunder masalah sanitasi
dengan dengan septictank
septictank Jumlah kepemilikan
dan yang Pengambilan data dari
tangki septictank
tidak lurah atau RW
(komunal, pribadi)
Pengambilan data dari
dengan Pembuangan grey
septictank dinas terkait
water
Bangunan (selokan,sungai,IPA
yang L)
memiliki Saluran proses
septictank sanitasi limbah cair
dan tiap-tiap sarana
pembuanga
n grey
water
55
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Bangunan
yang
memiliki
MCK
dengan
septictank
dan yang
tidak
dengan
septictank
Bangunan
yang
memiliki
septictank
dan
pembuanga
n grey
water
3. Merumuskan Proyeksi Sumber Data pengelolaan Observasi 1. Survei Primer 1. Analisis Perspektif Peta Penentuan arahan
arahan persebaran limbah cair limbah lapangan Kamera pengembangan
pengembangan saluran Manajemen Data sarana dan Data dari Observasi lapngan untuk Merencanakan Alat tulis sektor sanitasi di
melihat fakta yang ada persebaran saluran
sektor sanitasi di pembuangan pengelolaan prasarana sanitasi lurah atau Rumusan Kelurahan
Kelurahan limbah black limbah cair Data persebaran RW Observasi melalui pembuangan sektor
hasil Tangkerang Labuai
Tangkerang water dan Saluran pipa saluran limbah wawancara sanitasi sesuai dengan
perhitung
Labuai grey water limbah karakteristik yang ada an dan
dalam 20 tahun
Sarana dan 2. Survei Sekunder analisis
mendatang dengan
prasarana
yang Hasil identifikasi dan membuat re ncana
dibangun analisis data air bersih arahan pengembangan
sanitasi di kelurahan
sebagai
penunjang Tangkerang Labuai
ketersediaan
sanitasi
56
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
57
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
3. Merumuskan High solution Pembuata Data Observasi 1. Survei Primer 1. Analisis Perspektif Kamera Penentuan arahan
arahan n pipa kepemilikan lapangan Peta pengembangan air
pengembangan PDAM sumur Observasi Observasi lapangan untuk Merencanakan Alat bersih di Kelurahan
air bersih di secara Data sarana wawancar melihat fakta yang ada persebaran air bersih tulis Tangkerang Labuai
Kelurahan menyelur penunjang air a mengunakan pipa Hasil
Tangkerang uh yang bersih Data arsip 2. Survei Sekunder PDAM yang akan perhitun
Labuai nantinya Data persebaran PDAM disalurkan ke tiap-tiap gan
Pengambilan data arsip rumah dalam 20 tahun
akan pipa air bersih Data dari berdasar
PDAM mendatang dengan
disalurka Data lurah atau kan
n ke pengelolaan air RW Hasil identifikasi dan membuat rencana fakta
setiap bersih analisis data air bersih arahan pengembangan analisis
rumah Data jumlah Pengambilan data dari air bersih di kelurahan
lurah atau RW Tangkerang Labuai
penduduk
58
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Dengan meningkatnya kegiatan pembangunan menyebabkan 1. Bagaimana kondisi dan karakteristik Air bersih, Sanitasi dan Sampah di Kelurahan
meningkatnya pula kegiatan penduduk disegala bidang yang pada Tangkerang Labuai?
akhirnya meningkatkan tuntutan dan kebutuhan masyarakat terhadap
prasarana air bersih, pengelolaan persampahan dan sanitasi. 2. Bagaimana hasil analisis yang dilakukan terhadap kondisi, potensi beserta permasalahan
Drainase di Kelurahan Tangkerang Labuai?
3. Bagaimana arahan pengembangan yang disusun berdasarkan analisa yang dilakukan
terhadap kondisi air bersih, sanitasi dan sampah di Kelurahan Tangkerang Labuai?
Metode Bagaiman kondisi prasarana air bersih, persampahan dan sanitasi di Kelurahan Tangkerang Labuai?
Dilakukan dengan melakukan survei primer dan Maka dari itu, teridentifikasinya kondisi dan karakteristik dari prasarana air bersih, persampahan dan sanitasi
sekunder, serta analisis deskriptif, kuantitatif, sebagai berikut:
evaluative dan kualitatif.
1. Jumlah Kebutuhan Air Bersih 8. Jumlah Dan Jenis Perwadahan
2. Sumber Air Bersih 9. Sistem Pengumpulan Sampah
3. Kualitas Air Bersih 10. Sistem Pengangkutan Sampah
4. Sistem Jaringan Air Bersih 11. Sistem Persampahan Rumah Tangga
5. Upaya dalam Mendapatkan Air Bersih 12. Jumlah Prasarana Sanitasi
6. Beban Timbulan Sampah 13. Kepemilikan Prasarana Sanitasi
Arahan pengembangan di tiap sektor ( sektor 7. Kondisi Dan Bentuk Perwadahan Sampah 14. Sistem Pembuangan Sampah
persampahan, sanitasi dan aiar bersih)
59
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
b. Laporan Pendahuluan
BAB I
BAB II
BAB III
2. Survei Lapangan
a. Survei
b. Pelaporan
c. Perbaikan
60
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
b. Penyususnan dan
Penggabungan Laporan
Antara
61
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
PJ Metodologi Penelitian
Karina Putri Zelin
PJ PPT I
Killamula Ramadani
PJ PPT Akhir
Killamula Ramadani
62
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Sekretaris
Karina Putri Zelin
Bendahara
Zarima Dwi Hariyanti
63
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
BAB IV
GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
Tabel 4.1 Luas Wilayah Kota Pekanbaru Menurut Kecamatan Tahun 2017
No Kecamatan Luas Wilayah (Km2) Presentase (%)
01 Tampan 59,81 9,46
02 Payung Sekaki 43,24 6,84
03 Bukitraya 22,05 3,49
04 Marpoyan Damai 29,74 4,70
05 Tenayan Raya 171,27 27,09
06 Lima Puluh 4,04 0.64
07 Sail 3,26 0.52
08 Pekanbaru Kota 2,26 0,36
09 Sukajadi 3,76 0,59
10 Senapelan 6,65 1,05
11 Rumbai 128,85 20,38
12 Rumbai Pesisir 157,33 24,88
Jumlah 632,26 100,00
Sumber : Kota Pekanbaru Dalam Angka 2018
Dari Tabel diatas dapat diketahui dari 12 Kecamatan di Kota Pekanbaru
Kecamatan Tenayan Raya yang memiliki luas sebesar 171,27 Km2 sedangkan
64
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Kecamatan Pekanbaru Kota memiliki luas 2,26 Km2 yaitu Kecamatan yang
memiliki luas yang paling kecil dibandingkan dengan Kecamatan lainnya yang
terdapat di Kota Pekanbaru.
Kota Pekanbaru memiliki luas wilayah lebih kurang 632,26 Km2 yang
terdiri dari 12 Kecamatan yaitu Tampan, Payung Sekaki, Bukit Raya, Marpoyan
Damai, Tenayan Raya, Lima Puluh, Sail, Pekanbaru Kota, Sukajadi, Senapelan,
Rumbai dan Rumbai Pesisir yang memiliki total 58 kelurahan dengan batas
wilayah :
- Sebelah Utara : Kabupaten Siak dan Kabupaten Kampar.
- Sebelah Selatan : Kabupaten Kampar dan Kabupaten Pelalawan.
- Sebelah Barat : Kabupaten Kampar.
- Sebelah Timur : Kabupaten Siak dan Pelalawan.
Kota Pekanbaru terletak pada koordinat 101° 14' - 101° 34' Bujur Timur
dan 0° 25' - 0° 45' Lintang Utara, dengan ketinggian dari permukaan laut yang
berkisar antara 5 - 50 meter. Kota Pekanbaru memiliki topografi yang relatif datar
dengan kemiringan antara 0 – 2% yang berarti sangat layak dalam pengembangan
perkotaan karena dapat dimanfaatkan bagi semua jenis kegiatan perkotaan. Jenis
tanah berupa alluvial dengan pasir dapat mendukung bangunan ringan hingga
sedang. Kota Pekanbaru pada umumnya beriklim tropis dengan suhu udara
maksimum berkisar antara 34,1°C – 35,6° C dan suhu minimum antara 20,2° C –
23,0° C, sedangkan curah hujan antara 38,6 – 435,0 mm/tahun. Rata-rata
kelembaban udara maksimum antara 96% - 100% dan kelembapan minimum
antara 46% - 62%.
Serta Kota Pekanbaru diapit oleh beberapa sungai yang ada di Provinsi
Riau, Seperti Sungai Siak, Kampar dan Pelalawan. Kota Pekanbaru yang dibelah
oleh Sungai Siak yang mengalir dari barat ke timur yang memiliki beberapa anak
sungai antara lain Sungai Umban Sari, Air Hitam, Sibam, Setukul, Pengambang,
Ukai, Sago, Senapelan, Mintan dan Tampan. Kondisi fisik dasar digunakan untuk
mengetahui keadaan dan potensi secara fisik yang terdapat di suatu wilayah,
sehingga dapat digunakan untuk mengetahui aktivitas yang sesuai untuk wilayah
tersebut.
65
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Perkembangan kota ini pada awalnya tidak terlepas dari fungsi Sungai
Siak sebagai sarana transportasi dalam mendistribusikan hasil bumi dari
pedalaman dan dataran tinggi Minangkabau ke wilayah pesisir Selat Malaka. Pada
abad ke-18, wilayah Senapelan di tepi Sungai Siak, menjadi pasar (pekan) bagi
para pedagang Minangkabau. Seiring dengan berjalannya waktu, daerah ini
berkembang menjadi tempat pemukiman yang ramai.
Pusat Perdagangan dan Jasa, menggambarkan keadaan masyarakat Kota
Pekanbaru yang diinginkan dalam dekade 20 tahun kedepan Pemerintah Kota
Pekanbaru dengan dukungan masyarakatnya yang dinamis akan selalu berusaha
semaksimal mungkin untuk dapat mewujudkan Kota Pekanbaru menjadi pusat
perdagangan dan jasa di kawasan Sumatera.
Pertumbuhan penduduk tersebut tentu akan menyebabkan kebutuhan akan
sandang, pangan dan papan masyarakat yaitu tempat tinggal terus mengalami
peningkatan. Kebutuhan tempat tinggal bagi masyarakat di perkotaan harus
didukung oleh pemenuhan sarana permukiman yang mana seharusnya dapat
memenuhi kriteria perencanaan.
Di era globalisasi seperti sekarang ini sarana merupakan salah satu aspek
penting dalam kehidupan manusia. Sarana suatu daerah merupakan hal yang
sangat vital dalam pembangunan perkembangan kehidupan masyarakat, namun
juga dijaga keberadaannya agar tetap dalam kondisi yang mampu memenuhi
keperluan masyarakatnya. Selain itu perkembangan suatu daerah juga dilihat dari
sejauh mana kualitas dari sarananya serta kuantitasnya apakah sesuai dengan
jumlah penduduk daerah tersebut. Dan juga yang perlu diperhatikan adalah
sebaran sarananya. Dengan adanya sarana suatu wilayah, manusia dapat
menjalankan aktifitas sehari-harinya dengan lancar. Yang mana sarana
perumahan merupakan kelengkapan dasar fisik lingkungan yang dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.
Sarana permukiman adalah fasilitas dalam kawasan permukiman yang
berfungsi untuk mendukung penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan
sosial, budaya, dan ekonomi.
66
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
67
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Gambar 4.1 Peta Orientasi Wilayah Kecamatan Bukit Raya Terhadap Kota
Pekanbaru Tahun 2019
68
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
69
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
70
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
72
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
73
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
4.3.2 Kependudukan
4.3.2.1 Persebaran Penduduk
Persebaran penduduk di Kelurahan Tangkerang Labuai beragam macam
karena jumlah penduduk masing-masing RW berbeda. Persebaran penduduk ini
disebabkan karena meningkatnya jumlah kelahiran, jumlah kematian, migrasi
masuk, migrasi keluar dan disesuaikan juga dengan luas wilayah RW. Selain itu,
faktor kawasan strategis seperti dekat dengan sarana perdagangan dan jasa dan
sarana pendidikan dapat membuat peningkatan jumlah penduduk di daerah yang
dekat dengan kawasan strategis tersebut. Berikut merupakan tabel mengenai
persebaran penduduk di Kelurahan Tangkerang Labuai :
74
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW 05 RW 06
RW 07 RW 08 RW 9 RW 10 RW 11 RW 12
6% 2% 6%
8%
22% 9%
8%
11% 9%
5% 4% 10%
75
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
76
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Jumlah Penduduk menurut Datang dan Pindah tahun 2014 – 2018, sumber
Arsip Kelurahan Tangkerang Labuai, Pada tahun 2017 penduduk laki – laki dan
perempuan yang datang ke kelurahan ini lebih sedikit di bandingkan penduduk
yang pindah dari kelurahan, dan pada tahun 2018 penduduk laki – laki dan
perempuan yang pindah lebih besar dari pada yang datang, pada tahun 2016
penduduk laki laki dan perempuan yang datang lebih sedikit dari pada penduduk
yang pindah dan sedangkan pada tahun 2014 dan 2018 penduduk yang datang
lebih banyak dari pada penduduk yang pindah.
77
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Laki- Laki
50% 50%
Perempuan
78
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
79
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Tabel 4.9 Jumlah Penduduk menurut Umur tahun 2014-2018 di Kelurahan Tangkerang Labuai Tahun 2014-2018
Jumlah Penduduk Tahun
Golongan Umur
2014 2015 2016 2017 2018
0-4 1.253 1.268 1.279 1.280 1.307
5. - 9 1.303 1.308 1.311 1.318 1.327
10. - 14 1.101 1.110 1.120 1.120 1.140
15 - 19 1.356 1.361 1.363 1.377 1.374
20 - 24 1.507 1.505 1.514 1.506 1.512
25 - 29 1.646 1.651 1.658 1.657 1.659
30 - 34 1.475 1.480 1.492 1.486 1.495
35 - 39 1.471 1.474 1.478 1.486 1.486
40 - 44 1.319 1.318 1.323 1.323 1.331
45 - 49 1.245 1.248 1.252 1.253 1.253
50 - 54 1.204 1.204 1.205 1.204 1.207
55 - 59 989 993 990 986 983
60 - 64 773 772 768 769 769
65 - 69 579 579 578 577 577
70 - 74 233 231 229 231 229
75 > 93 82 72 55 46
Total 17.547 17.584 17.632 17.628 17.695
Sumber : Arsip Kelurahan Tangkerang Labuai,2014-2018
80
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
81
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Jumlah Penduduk
No. Pekerjaan
Laki-laki Perempuan
30 Tukang Jahit 66 52
31 Tukang Bangunan 105 0
32 Tukang Gigi 3 0
33 Penata Rias 0 31
34 Penata Busana 0 7
35 Penata Rambut 0 15
36 Mekanik 8 0
37 Seniman 0 0
38 Tabib 0 0
39 Pengrajin 62 84
40 Perancang Busana 0 0
41 Penterjemah 0 0
42 Imam Mesjid 12 0
43 Pendeta 1 0
44 Pator 0 0
45 Wartawan 3 1
46 Ustadzah/Mubaligh 11 3
47 Juru Masak 0 0
48 Promotor Acara 0 0
49 Anggota DPR_RI 0 0
50 Anggota DPD 1 0
51 Anggota BPK 0 0
52 Presiden 0 0
53 Wakil Presiden 0 0
54 Anggota Mahkamah Institusi 0 0
55 Anggota Kabinet Kementrian 0 0
56 Duta Besar 0 0
57 Gubernur 0 0
58 Wakil Gubernur 0 0
59 Bupati 3 0
60 Wakil Bupati 1 0
61 Walikota 1 0
62 Wakil Walikota 0 0
63 Anggota DPRD Propinsi 2 0
Anggota DPRD
64 2 0
Kabupaten/Kota
65 Dosen 6 2
66 Guru 554 621
67 Pilot 0 0
82
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Jumlah Penduduk
No. Pekerjaan
Laki-laki Perempuan
68 Pengacara 3 0
69 Notaris 4 3
70 Arsitek 0 0
71 Akuntan 2 5
72 Konsultan 6 7
73 Dokter 10 10
74 Bidan 0 8
75 Perawat 9 2
76 Apoteker 0 2
77 Psikiater/psikolog 0 0
78 Penyiar Televisi/Radio 0 0
79 Pelaut 0 0
80 Peneliti 0 0
81 Sopir 57 0
82 Pialang 0 0
83 Paranormal 0 0
84 Pedagang 168 54
85 Perangkat Desa 0 0
86 Kepala Desa 0 0
87 Biarawati 0 0
88 Wiraswasta 783 137
Total 8.868 8.841
Sumber : Arsip Kelurahan Tangkerang Labuai 2018
83
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
a. Kawasan Permukiman
Kawasan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar
kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan,
yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan
hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan
penghidupan (Pasal 1 ayat 3 UU 1/2011 tentang Perumahan Dan
Kawasan Permukiman).
b. Kawasan Pemerintahan
Kawasan Pemerintahan adalah kawasan tempat berlangsungnya
kegiatan politik dan administratif, serta kegiatan yang berkaitan
dengan segala hal mengenai politik dan pemerintahan suatu daerah
(Friedman dalam Herman, 2015).
c. Pusat Kegiatan Industri
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 35 Tahun 1989 yang
dimaksud dengan kawasan industri adalah kawasan tempat
pemusatan kegiatan pengolahan yang dilengkapi dengan prasarana,
sarana, dan fasilitas penunjang lainnya yang disediakan serta dikelola
oleh Perusahaan Kawasan Industri.
d. Pusat Kegiatan Pergudangan
Pergudangan adalah segala upaya pengelolaan gudang yang meliputi
penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan, pendistribusian,
pengendalian dan pemusnahan serta pelaporan logistik dan peralatan
penanggulangan bencana agar kualitas dan kuantitas tetap terjamin
(Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana No 06
Tahun 2009 Tentang Pedoman Pergudangan).
e. Kawasan Perdagangan
Menurut Abdurrahmat dan Maryani (1997:55 dalam indah, 2013)
secara sederhana pusat perdagangan dapat diartikan sebagai
“P v w
” S A
dalam Lahurensha (2007:11 dalam indah, 2013) adalah tempat
84
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
85
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
86
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
87
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
88
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
89
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
90
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
91
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
92
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
18%
63%
Terdapat di RW 01 masyarakatnya
menggunakan sumur cincin dan
01 sumur bor dengan air dapat diminum,
tidak keruh, tidak berbau dan tidak
berwarna.
93
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
79%
Terdapat di RW 02 yang
masyarakatnya menggunakan sumur
02 bor karna jika menggunakan air dari
sumur cincin airnya berwarna dan
keruh
94
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
cincin, sumur Artesis dan PDAM tidak terdapat .di wilayah RW 03. Hal ini di
karenakan masyarakat yang berdomisili di RW 03 lebih memilih membuat sumur
bor sendiri guna untuk keperluan mandi,mencuci dan konsumsi.
Sumur Bor
Pribadi
100%
Terdapat di RW 03 masyarakatnya
menggunakan sumur cincin dan
03 sumur bor dengan air dapat
diminum, tidak keruh, tidak berbau
dan tidak berwarna.
95
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Sumur Artesis
Sumur Cincin Sumur Bor PDAM0%
5% Bersama 0%
7%
Sumur Bor
Pribadi
88%
96
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Terdapat di RW 04 masyarakatnya
menggunakan sumur cincin dan
04 sumur bor dengan air dapat
diminum, tidak keruh, tidak berbau
dan tidak berwarna.
10%
71%
97
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Terdapat di RW 05 masyarakatnya
menggunakan sumur cincin dan
05 sumur bor dengan air dapat
diminum, tidak keruh, tidak berbau
dan tidak berwarna.
98
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
18% 0% 0%
6%
76%
Terdapat di RW 06 masyarakatnya
menggunakan sumur cincin dan
06 sumur bor dengan airtidak keruh,
tidak berbau dan tidak berwarna
tetapi tidak dapat diminum.
99
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
0% 0% 12%
16%
72%
Terdapat di RW 07 masyarakatnya
menggunakan sumur bor dan
07 menggunakan PDAM yang terdapat
di Villa Bunga Raya tetapi tidak
menyeluruh
71%
Terdapat di RW 08 masyarakatnya
menggunakan sumur bor. Sedangkan
sumur cincin, sumur artetis dan
08 PDAM tidak terdapat di RW 08.
Sebagian jernih, sebagian berwarna
apabila tidak menggunakan endapan
di tangki dan akan berbau
101
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
0% 0%
0% 4%
96%
102
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
60%
103
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
88%
104
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
94%
Terdapat di RW 12 masyarakatnya
menggunakan sumur bor, Air dapat
12
diminum, tidak keruh, tidak berbau
dan tidak berwarna
106
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
107
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
108
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
109
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
110
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
98%
111
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
96%
112
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
97%
113
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
93%
98%
114
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
98%
115
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
pukul 06.00 WIB dan sore hari pukul 16.00 WIB dengan jumlah pekerja sebanyak
4 orang. Kemudian sampah-sampah tersebut dibuang ke TPA Muara Fajar.
95%
116
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
96%
117
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
97%
118
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
93%
78%
119
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
95%
120
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
121
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
RW 06 436 -
RW 07 330 -
RW 08 278 -
RW 09 446 -
RW 10 798 -
RW 11 387 -
RW 12 157 -
Sumber : Hasil Survey Primer,2019
122
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
123
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
RW 09 446
RW 10 798
RW 11 387
RW 12 157
Sumber : Hasil Survey Primer,2019
124
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
125
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
126
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
127
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
128
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
129
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
BAB V
FAKTA DAN ANALISIS PERENCANAAN SEKTOR AIR BESIH,
SANITASI DAN SAMPAH KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Berdasarkan data primer yang telah dipaparkan pada BAB IV, maka pada
BAB V ini akan menjelaskan mengenai fakta lapangan yang merupakan
penjelasan dari data primer yang sudah ada. Setelah memaparkan fakta lapangan
mengenai air bersih, sanitasi dan sampah yang ada di Kelurahan , maka peneliti
melakukan analisis mengenai kebutuhan air bersih, sanitasi dan sampah pada
Tahun 2019, kondisi dan karakteristik air bersih, sanitasi dan sampah dan
mengidentifikasi potensi dan masalah air bersih, sanitasi dan sampah di Kelurahan
Tangkerang Labuai . Untuk melakukan analisis terkait air bersih, sanitasi dan
sampah, peneliti terlebih dahulu melakukan analisis terhadap kependudukan di
Kelurahan Tangkerang Labuai . Hal-hal tersebut akan dijelaskan pada sub-bab
dibawah ini.
130
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
18100
18000
17900
17800
17700
17600 Eksponensial
17500
17400
17300
17200
2019202120232025202720292031203320352037
131
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
132
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
133
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Tabel 5.3 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut RW di Kelurahan Tangkerang Labuai Tahun 2019 – 2038
RW TOTAL
Tahun
RW 1 RW 2 RW 3 RW 4 RW 5 RW 6 RW 7 RW 8 RW 9 RW 10 RW 11 RW 12 (Jiwa)
2019 1.097 1.457 1.597 1.464 1.603 1.703 651 835 1.940 4.007 1.002 390 17.745
2020 1.099 1.459 1.600 1.466 1.606 1.706 652 836 1.943 4.015 1.004 390 17.778
2021 1.101 1.462 1.603 1.469 1.609 1.710 654 838 1.947 4.023 1.006 391 17.812
2022 1.103 1.465 1.606 1.472 1.612 1.713 655 839 1.951 4.030 1.008 392 17.845
2023 1.105 1.468 1.609 1.475 1.615 1.716 656 841 1.954 4.038 1.009 393 17.879
2024 1.107 1.470 1.612 1.477 1.618 1.719 657 842 1.958 4.045 1.011 393 17.912
2025 1.109 1.473 1.615 1.480 1.621 1.722 659 844 1.962 4.053 1.013 394 17.946
2026 1.112 1.476 1.618 1.483 1.624 1.726 660 846 1.965 4.060 1.015 395 17.979
2027 1.114 1.479 1.621 1.486 1.627 1.729 661 847 1.969 4.068 1.017 396 18.013
2028 1.116 1.481 1.624 1.489 1.630 1.732 662 849 1.973 4.076 1.019 396 18.047
2029 1.118 1.484 1.627 1.491 1.633 1.735 664 850 1.976 4.083 1.021 397 18.080
2030 1.120 1.487 1.630 1.494 1.636 1.739 665 852 1.980 4.091 1.023 398 18.114
2031 1.122 1.490 1.633 1.497 1.639 1.742 666 854 1.984 4.099 1.025 399 18.148
2032 1.124 1.493 1.636 1.500 1.642 1.745 667 855 1.987 4.106 1.027 399 18.182
2033 1.126 1.495 1.639 1.503 1.646 1.748 669 857 1.991 4.114 1.028 400 18.216
2034 1.128 1.498 1.642 1.505 1.649 1.752 670 858 1.995 4.122 1.030 401 18.250
2035 1.130 1.501 1.646 1.508 1.652 1.755 671 860 1.999 4.129 1.032 402 18.285
2036 1.133 1.504 1.649 1.511 1.655 1.758 672 862 2.002 4.137 1.034 402 18.319
2037 1.135 1.507 1.652 1.514 1.658 1.762 674 863 2.006 4.145 1.036 403 18.353
2038 1.137 1.509 1.655 1.517 1.661 1.765 675 865 2.010 4.153 1.038 404 18.388
Sumber: Hasil Analisis, 2019
134
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
135
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
136
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Tabel 5.5 Hasil Proyeksi Jumlah KK Tingkat RW di Kelurahan Tangkerang Labuai Tahun 2019 – 2038
RW
Tahun TOTAL
RW 1 RW 2 RW 3 RW 4 RW 5 RW 6 RW 7 RW 8 RW 9 RW 10 RW 11 RW 12
2019 301 279 329 334 446 332 302 232 539 892 279 172 4.436
2020 302 279 329 335 447 333 303 232 540 893 279 172 4.445
2021 302 280 330 336 448 333 303 233 542 895 280 172 4.453
2022 303 280 331 336 448 334 304 233 543 897 280 173 4.461
2023 303 281 331 337 449 335 304 234 544 898 281 173 4.470
2024 304 281 332 338 450 335 305 234 545 900 281 173 4.478
2025 304 282 333 338 451 336 305 234 546 902 282 174 4.487
2026 305 282 333 339 452 337 306 235 547 903 282 174 4.495
2027 305 283 334 339 453 337 307 235 548 905 283 174 4.503
2028 306 283 334 340 453 338 307 236 549 907 283 175 4.512
2029 307 284 335 341 454 338 308 236 550 909 284 175 4.520
2030 307 284 336 341 455 339 308 237 551 910 284 175 4.529
2031 308 285 336 342 456 340 309 237 552 912 285 176 4.537
2032 308 286 337 343 457 340 310 238 553 914 286 176 4.546
2033 309 286 338 343 458 341 310 238 554 915 286 176 4.554
2034 310 287 338 344 459 342 311 238 555 917 287 177 4.563
2035 310 287 339 345 459 342 311 239 556 919 287 177 4.571
2036 311 288 339 345 460 343 312 239 557 921 288 177 4.580
2037 311 288 340 346 461 344 312 240 558 922 288 178 4.588
2038 312 289 341 347 462 344 313 240 559 924 289 178 4.597
Sumber: Hasil Analisis, 2019
137
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
138
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa kondisi sumur cincin yang
kurang terawat, dan berdasarkan fakta di lapangan bahwa air yang diperoleh dari
sumur tersebut tidak keruh, tidak berbau dan tidak berasa. Kualitas air disana
layak untuk diminu, akan tetapi rata-rata penduduk di RW 03 melakukan
pengolahan terlebih dahulu dengan cara dimasak.
139
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
140
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
terdapat pada tabel diatas. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa setiap RW
memiliki sumber air bersih yang berbeda-beda, tetapi disetiap RW yang ada di
Kelurahan Tangkerang Labuai ditemukan sebanyak 40 rumah yang sumber
airnya berasal dari PDAM, namun sekarang sudah tidak digunakan karna air yang
dihasilkan sudah tidak ada ataupun kering dan masyarakat sudah banyak beralih
pada penggunaan sumur bor.
RW yang memiliki jenis sumur yang beragam adalah RW 01 memiliki
jumlah rumah yang terlayani air bersih sebanyak 272 rumah, 170 rumah
menggunakan sumur bor pribadi dan 50 rumah menggunakan sumur bersama,
serta pengguna sumur cincin sebanyak 52 rumah. RW 02 yang memiliki jumlah
rumah sebanyak 254, 200 rumah menggunakan sumur bor pribadi dan 54 rumah
menggunakan sumur bersama. RW 03 memiliki jumlah rumah sebanyak 295
rumah, dan sebanyak itu pula yang menggunakan sumur bor pribadi, tidak
terdapat sumur bor bersama maupun sumur cincin. RW 04 memiliki jumlah 300
rumah, 265 rumah menggunakan sumur bor pribadi dan 15 rumah menggunakan
sumur cincin,sedangkan 20 rumah pengguna sumur bor bersama. RW 05 memiliki
jumlah rumah sebanyak 439 rumah, 313 rumah pengguna sumur bor pribadi,
pengguna sumur bor bersama 45 rumah dan pengguna sumur cincin sebanyak 81
rumah. Untuk RW 06 memiliki jumlah rumah sebanyak 436 rumah , sebanyak
330 rumah menggunakan sumur bor pribadi, 26 rumah menggunakan sumur bor
bersama dan 80 rumah menggunakan sumur cincin. Kemudian RW 07 berjumlah
330 rumah,236 rumah menggunakan sumur bor pribadi, 54 rumah menggunakan
sumur bor bersama. pengguna PDAM 40 rumah. RW 08 memiliki jumlah rumah
sebanyak 278 rumah,196 rumah menggunakan sumur bor pribadi, 82 rumah
menggunakan sumur bor bersama dan tidak terdapat rumah yang menggunakan
sumur cincin. RW 09 memiliki 446 rumah,246 rumah menggunakan sumur bor
pribadi, 200 rumah menggunakan sumur bor bersama dan tidak terdapat juga
rumah yang menggunakan sumur cincin. Selanjutnya RW 10 yang memiliki 798
rumah,478 rumah menggunakan sumur bor pribadi, 223 rumah menggunakan
sumur bor bersama, 93 rumah menggunakan sumur cincin. RW 11 memiliki
jumlah rumah sebanyak 387 rumah, 340 rumah menggunakan sumur bor pribadi,
47 rumah menggunakan sumur bor bersama dan tidak ada rumah yang
141
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Tabel 5.8 Kualitas Air Bersih di Kelurahan Tangkerang Labuai Tahun 2019
Kualitas air
RW Sumber Air Bersih Keterangan
Warna Bau Rasa Kekeruhan
Tidak Tidak
Sumur Bor Bening Tidak keruh Baik
RW Berbau Berasa
01 Tidak Tidak
Sumur Cincin Bening Tidak keruh Baik
Berbau Berasa
RW Tidak Tidak
Sumur Bor Kuning Keruh Baik
02 Berbau Berasa
RW Tidak Tidak
Sumur Bor Bening Tidak keruh Baik
03 Berbau Berasa
Tidak Tidak
Sumur Bor Bening Tidak keruh Baik
RW Berbau Berasa
04 Tidak Tidak
Sumur Cincin Bening Tidak keruh Baik
Berbau Berasa
Tidak Tidak
Sumur Bor Bening Tidak keruh Baik
RW Berbau Berasa
05 Tidak Tidak
Sumur cincin Bening Tidak keruh Baik
Berbau Berasa
RW Tidak
Sumur Bor Bening Berasa Tidak keruh Tidak Baik
06 Berbau
142
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Kualitas air
RW Sumber Air Bersih Keterangan
Warna Bau Rasa Kekeruhan
RW Tidak Tidak
Sumur Bor Kuning Keruh Tidak Baik
07 Berbau Berasa
Sumur Bor
Tidak Tidak
(menggunakan Jernih Tidak Keruh Baik
RW Berbau Berasa
endapan tangki)
08
Sumur Bor (tanpa Tidak
Kuning Berbau Keruh Tidak Baik
endapan) Berasa
RW Tidak
Sumur Bor Kuning Berasa Keruh Tidak Baik
09 Berbau
Sumur Bor Tidak
Kuning Berbau Keruh Tidak Baik
RW (kedalaman 20 m) Berasa
10 Sumur Cincin Tidak Tidak
Jernih Tidak Keruh Baik
(kedalaman 10 m) Berbau Berasa
Jernih,
namun
akan
Keruh
berubah
apabila di
RW menjadi Tidak
Sumur Bor Berasa diamkan Tidak Baik
11 kuning Berbau
selama
apabila di
beberapa jam
diamkan
beberapa
jam
RW Tidak Tidak
Sumur Bor Jernih Tidak Keruh Baik
12 Berbau Berasa
Sumber : Hasil Survey, 2019
Berdasarkan Tabel diatas dapat dilihat bahwa Kelurahan Tangkerang
Labuai secara garis besar memiliki kualitas air yang baik terlihat dari kualitas fisik
air yaitu warna, bau yang diperoleh selama survey pada setiap sumber air di setiap
RW di Kelurahan Tangkerang Labuai. Walaupun ada juga yang memiliki kualitas
air yang tidak baik di beberapa sumber yang terdapat di beberapa RW yaitu RW
06, RW 07, RW 08, RW 09, RW 10 dan RW 11 dengan jenis sumber air yaitu
sumur bor dengan air berwarna kuning, berbau, dan agak keruh.
143
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
tidak berwarna dengan sumber air yang berasal dari air bawah tanah. Hal ini dapat
dikategorikan bahwa kondisi kualitas air bersih di Zona 1 ini dalam keadaan baik.
144
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
dihasilkan akan keruh, seperti bekarat, bewarna dan juga berbau, terkecuali
menggunakan saringan air.
145
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Jumlah ( Unit )
7% 1%
0% Sumur Bor Pribadi
Sumur Bor Bersama
19%
Sumur Artesis
73% Sumur Cincin
PDAM
146
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
147
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
148
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
149
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
150
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
151
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
152
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
153
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
154
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
155
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
156
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
157
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
158
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
159
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
160
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
161
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
162
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
163
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
164
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
165
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
166
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
167
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
168
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
169
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
170
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
171
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
172
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
173
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
174
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Dapat dilihat dari table diatas bahwa kebutuhan air bersih Domestik tahun
2019 tertinggi yaitu di RW 10 sebesar 601.124 liter/hari dan kebutuhan domestik
terendah tahun 2019 yaitu di RW 12 yaitu sebesar 58.459 liter/hari. Jumlah
kebutuhan air bersih domestik secara keseluruhan di Kelurahan Tangkerang
Labuai tahun 2019 di proyeksikan adalah sebesar 2.661.777 liter/hari.
Adapun kebutuhan air bersih domestik di Kelurahan Tangkerang Labuai
pada tahun 2023 dapat dilihat pada tabel 5.11 berikut ini :
175
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
176
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa kebutuhan air bersih Domestik tahun
2033 tertinggi yaitu di RW 10 sebesar 617.100 liter/hari dan kebutuhan domestik
terendah tahun 2033 yaitu di RW 12 yaitu sebesar 60.000 liter/hari. Jumlah
kebutuhan air bersih domestik secara keseluruhan di Kelurahan Tangkerang
Labuai tahun 2033 di proyeksikan adalah sebesar 2.732.400 liter/hari.
Adapun kebutuhan air bersih domestik di Kelurahan Tangkerang Labuai
pada tahun 2038 dapat dilihat pada tabel 5.14 berikut ini :
177
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
2.780.000
2.760.000
2.740.000
2.720.000
2.700.000
Kebutuhan
2.680.000
Domestik
2.660.000
2.640.000
2.620.000
2.600.000
2019 2023 2028 2033 2038
178
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
air untuk kebutuhan non domestik diperhitungkan 20% dari kebutuhan domestik.
Berdasarkan kebutuhan air bersih untuk domestik maka kita dapat mengetahui
kebutuhan air bersih untuk non domestik yang merupakan 20% dari kebutuhan air
bersih untuk domestik.
Perhitungan jumlah kebutuhan air bersih sektor Non Domestik di
Kelurahan Tangkerang Labuai pada tahun 2018 dihitung dengan menggunakan
rumus :
179
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
180
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa kebutuhan air bersih Non Domestik
tahun 2028 tertinggi yaitu di RW 10 sebesar 122.280 liter/hari dan kebutuhan non
domestik terendah tahun 2028 yaitu di RW 12 yaitu sebesar 11.880 liter/hari.
Jumlah kebutuhan air bersih non domestik secara keseluruhan di Kelurahan
Tangkerang Labuai tahun 2023 di proyeksikan adalah sebesar 541.410 liter/hari.
Adapun kebutuhan air bersih domestik di Kelurahan Tangkerang Labuai
pada tahun 2033 dapat dilihat pada tabel 5.19 berikut ini :
181
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
182
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
555.000
550.000
545.000
540.000
535.000
Kebutuhan Non
530.000 Domestik
525.000
520.000
2019 2023 2028 2033 2038
183
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
1.220.000.000
1.210.000.000
1.200.000.000
1.190.000.000 Kebutuhan Air
1.180.000.000 Selama Satu
1.170.000.000 Tahun
1.160.000.000
1.150.000.000
1.140.000.000
2019 2023 2028 2033 2038
184
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
185
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Dapat dilihat dari tabel diatas, bahwa total jumlah kebutuhan air bersih
dalam proyeksi tahun 2023 adalah sebesar 1.174.619.697 Liter/Tahun. Hal ini
masih dalam kategori cukup. Dengan jumlah total hasil proyeksi tersebut, dapat
dikatakan bahwa kebutuhan air bersih dalam 12 RW di Kelurahan Tangkerang
Labuai dapat terpenuhi.Adapun proyeksi untuk tahun 2028 adalah sebagai berikut:
186
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
187
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
188
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
5.4.4.3 Analisis Kebutuhan Air berdasarkan Periode di Kelurahan Tangkerang Labuai Tahun 2019-2038
Setelah dilakukan perhitungan pertahun diatas, maka dilakukan perhitungan per periode, yaitu per 5 tahun untuk mengetahui berapa
Tangkerang Labuai untuk 20 Tahun kedepan, berikut perhitungannya :
Tabel 5.29 Perhitungan Jumlah Kebutuhan Air Bersih dalam Periode di Kelurahan Tangkeran
2019-2023 (Periode I) 2024-2028 (Periode II) 2029-2033 (Periode III)
Proyeksi Kebutuhan Air Proyeksi Kebutuhan Air Proyeksi Kebutuhan Air
Jumlah
Jumlah Jumlah
Kebutuhan Kebutuhan
Jumlah Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan/Lit Jumlah Kebutuhan Jumlah Kebutuhan Kebutuhan K
RW Domestik /Liter/Jiwa/
Penduduk Domestik dan Non perTahun er/Jiwa/Tahun Penduduk perTahun Penduduk Domestik dan perTahun
dan Non Tahun
Domestik Non Domestik
Domestik
01 1.105 198.953 72.617.918 65.700 1.116 200.824 73.300.696 65.700 1.126 202.712 73.989.894
02 1.468 264.181 96.425.985 65.700 1.481 266.665 97.332.614 65.700 1.495 269.172 98.247.768
03 1.609 289.618 105.710.467 65.700 1.624 292.341 106.704.393 65.700 1.639 295.089 107.707.663
04 1.475 265.453 96.890.209 65.700 1.489 267.949 97.801.203 65.700 1.503 270.468 98.720.763
05 1.615 290.708 106.108.374 65.700 1.630 293.441 107.106.040 65.700 1.646 296.200 108.113.088
06 1.716 308.877 112.740.147 65.700 1.732 311.781 113.800.168 65.700 1.748 314.713 114.870.155
07 656 118.100 43.106.527 65.700 662 119.210 43.511.829 65.700 669 120.331 43.920.942
08 841 151.350 55.242.672 65.700 849 152.773 55.762.082 65.700 857 154.209 56.286.376
09 1.954 351.757 128.391.132 65.700 1.973 355.064 129.598.309 65.700 1.991 358.402 130.816.836
10 4.038 726.770 265.270.934 65.700 4.076 733.603 267.765.101 65.700 4.114 740.501 270.282.719
11 1.009 181.692 66.317.734 65.700 1.019 183.401 66.941.275 65.700 1.028 185.125 67.570.680
12 393 70.678 25.797.598 65.700 396 71.343 26.040.156 65.700 400 72.014 26.284.994
Total 17.879 3.218.136 1.174.619.697 788.400 18.047 3.248.394 1.185.663.867 788.400 18.216 3.278.937 1.196.811.879
Kebutuhan Kebutuhan
Kebutuhan Air 65.700 Liter 65.700 Liter 65.700 Liter
Air Air
Sumber: Hasil Analisis, 2019
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
190
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
191
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
2. Tengki Septic
Tengki septik merupakan tempat yang menampung buangan limbah
rumah tangga berupa black water atau tinja yang berasal dari MCK.
Pada umumnya, penduduk yang tidak memiliki tengki septik
merupakan penduduk yang tidak mempunyai rumah tetap disana,
hanya menumpang tanah sehingga pembuangan limbah black water
tidak diketahui alirannya kemana, itulah yang terjadi di RW 11
sebanyak 1 rumah membuang limbah black water ke sungai, karena
tidak memiliki tengki septik. Untuk di RW lainnya umunya memiliki
± 1 tengki Septic/rumah.
3. Drainase (Selokan)
Berdasarkan fakta di lapangan sebagian besar rumah warga yang ada
di Kelurahan Tangkerang Labuai membuang limbah grey water bekas
192
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
mandi dan cuci ke saluran drainase atau selokan. Aliran gray water
yang telah dialirkan ke drainase nanti akan berakhir di Sungai Sail.
Kondisi dari drainase di kelurahan Tangkerang Labuai dapat
dikatakan cukup layak karena masih dapat menampung air limpasan
gray water, tetapi tidak tahu kalau hujan terjadi, apakah drainase
masih dapat menampung limpasan air baik itu dari air hujan maupun
dari limbah gray water.
193
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
194
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
195
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
196
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
197
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
198
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
timbulan sampah yang dihasilkan yaitu 1.930.697,0 liter untuk ditahun 2038.
Timbulan limbah sanitasi tebanyak dihasilkan di RW 10 yaitu sebesar 436.020,1
liter dan timbulan limbah sanitasi terkecil dihasilkan di RW 12 yaitu sebesar
42.403,0 liter. Banyak sedikitnya timbulan limbah sanitasi yang dihasilkan
tergantung dari jumlah penduduk di Tangkerang Labuai, karena perhitungan
timbulan santasi data awalnya berasal dari jumlah penduduk di Tangkerang
Labuai.
199
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
5.5.4.6 Analisis Timbulan Sanitasi di Kelurahan Tangkerang Labuai berdasarkan Periode 2019 – 2038
Analisis timbulan sampah membutuhkan data jumlah penduduk dan kebutuhan air bersih seperti yang telah ditetapkan yaitu 150
liter/hari/orang. Perhitungan timbunan sanitasi 2019 – 2038 seperti berikut ini :
200
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
201
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
202
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
203
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
204
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
205
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
2%
44% Permanen
Semi Permanen
54% Non Permanen
Dari diagram di atas dapat kita lihat bahwa jenis tempat sampah yang
paling banyak di gunakan yaitu tempat sampah semi permanen. Terdapat 54 %
(2.560 unit) tempat sampah semi permanen tersebar di Kelurahan Tangkerang
Labuai, terdapat 44 % (1.873 unit) tempat sampah permanen, dan sebanyak 2 %
(98 unit) tempat sampah permanen di gunakan di Kelurahan Tangkerang Labuai.
206
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Labuai . Pemilahan yang dilakukan yaitu antara sampah organik dan anorganik.
Berikut adalah foto keadaan pewadahan pemilahan sampah :
(a) (b)
TPS Sementara di RW 07 TPS Sementara di RW 11
207
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
208
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
209
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Gambar 5.42 Peta Foto Mapping Jenis Perwadahan Sampah Non Permanen
Kelurahan Tangkerang Labuai Tahun 2019
210
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
211
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Asumsi :
1. Timbulan sampah/orang/hari (Tahun 2019) :
Untuk Kota Besar 3,25 L/hari
Volume kontainer 8 m3
Analisis beban timbulan sampah Kelurahan Tangkerang pada tahun 2019
berdasarkan klasifikasi kota dapat di lihat dari tabel diatas bahwa timbulan
sampah terbanyak tahun 2018 terdapat di RW 10 dengan 13.024,35 liter/hari dan
paling sedikit terdapat di RW 12 dengan 1266,62 liter/hari. Pada tahun 2019
Kelurahan Tangkerang menghasilkan sampah sebanyak 57.671,84 liter/hari. Dan
container yang dibutuhkan sebnayak 7 kontainer agar sesuai dengan standar
perhitungan SNI. Perhitungan diatas dihitung dengan menggunakan rumus (SNI
19-3983-1995 mengenai Spesifikasi Timbulan Sampah Untuk Kota Kecil dan
Kota Sedang berdasarkan Klasifikasi Kota).
213
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Asumsi :
1. Timbulan sampah/orang/hari (Tahun 2023) :
Untuk Kota Besar 3,25 L/hari
Volume kontainer 8 m3
Analisis beban timbulan sampah Kelurahan Tangkerang Labuai pada tahun
2023 berdasarkan klasifikasi kota dapat di lihat dari tabel diatas bahwa timbulan
sampah terbanyak tahun 2023 terdapat di RW 10 dengan 13.122,23 liter/hari dan
paling sedikit terdapat di RW 12 dengan 1.276,137 liter/hari. Pada tahun 2023
Kelurahan Tangkerang Labuai menghasilkan sampah sebanyak 58.105,24
liter/hari. Dan penambahan kontainer yang dibutuhkan sebnayak 7 kontainer agar
sesuai dengan standar perhitungan SNI. Perhitungan diatas dihitung dengan
menggunakan rumus (SNI 19-3983-1995 mengenai Spesifikasi Timbulan
Sampah Untuk Kota Kecil dan Kota Sedang berdasarkan Klasifikasi Kota).
214
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Asumsi :
1. Timbulan sampah/orang/hari (Tahun 2028) :
Untuk Kota Besar 3,25 L/hari
Volume kontainer 8 m3
Analisis beban timbulan sampah di Kelurahan Tangkerang Labuai pada
tahun 2028 berdasarkan klasifikasi kota dapat di lihat dari tabel diatas bahwa
timbulan sampah terbanyak tahun 2028 terdapat di RW 10 dengan 13.245,61
liter/hari dan paling sedikit terdapat di RW 12 dengan 1.288,14 liter/hari. Pada
tahun 2028 Kelurahan Tangkerang menghasilkan sampah sebanyak 58.651,56
liter/hari. Dan penambahan kontainer yang dibutuhkan sebnayak 7 kontainer agar
sesuai dengan standar perhitungan SNI. Perhitungan diatas dihitung dengan
menggunakan rumus (SNI 19-3983-1995 mengenai Spesifikasi Timbulan
Sampah Untuk Kota Kecil dan Kota Sedang berdasarkan Klasifikasi Kota).
215
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Asumsi :
1. Timbulan sampah/orang/hari (Tahun 2033) :
Untuk Kota Besar 3,25 L/hari
Volume kontainer 8 m3
Analisis beban timbulan sampah Kelurahan Tangkerang Labuai pada tahun
2033 berdasarkan klasifikasi kota dapat di lihat dari tabel diatas bahwa timbulan
sampah terbanyak tahun 2033 terdapat di RW 10 dengan 13.370,15 liter/hari dan
paling sedikit terdapat di RW 12 dengan 1.300,35 liter/hari. Pada tahun 2033
Kelurahan Tangkerang Labuai menghasilkan sampah sebanyak 59.203,02
liter/hari. Dan penambahan kontainer yang dibutuhkan sebnayak 7 kontainer agar
sesuai dengan standar perhitungan SNI. Perhitungan diatas dihitung dengan
menggunakan rumus (SNI 19-3983-1995 mengenai Spesifikasi Timbulan
Sampah Untuk Kota Kecil dan Kota Sedang berdasarkan Klasifikasi Kota).
216
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Untuk Kota Kecil dan Kota Sedang berdasarkan Klasifikasi Kota). Hasil
perhitungan proyeksi timbulan sampah terdapat pada tabel berikut :
Asumsi :
1. Timbulan sampah/orang/hari (Tahun 2038) :
Untuk Kota Besar 3,25 L/hari
Volume kontainer 8 m3
Analisis beban timbulan sampah Kelurahan Tangkerang Labuai pada tahun
2038 berdasarkan klasifikasi kota dapat di lihat dari tabel diatas bahwa timbulan
sampah terbanyak tahun 2038 terdapat di RW 10 dengan 13.495,86 liter/hari dan
paling sedikit terdapat di RW 12 dengan 1.312,47 liter/hari. Pada tahun 2038
Kelurahan Tangkerang Labuai menghasilkan sampah sebanyak 59.759,67
liter/hari. Dan penambahan kontainer yang dibutuhkan sebnayak 7 kontainer agar
sesuai dengan standar perhitungan SNI. Perhitungan diatas dihitung dengan
menggunakan rumus (SNI 19-3983-1995 mengenai Spesifikasi Timbulan
Sampah Untuk Kota Kecil dan Kota Sedang berdasarkan Klasifikasi Kota).
217
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
5.6.3.6 Analisis Timbulan Sampah berdasarkan Klasifikasi Kota di Tangkerang Labuai Tahun 2019-2038 (Periode I-IV)
Perhitungan beban timbulan sampah tahun 2019 – 2038 (Periode I-IV) dihitung dengan menggunakan rumus (SNI 19-3983-1995
mengenai Spesifikasi Timbulan Sampah Untuk Kota Kecil dan Kota Sedang berdasarkan Klasifikasi Kota).
Tabel 5.43 Perhitungan Beban Timbulan Sampah menurut Periode I – IV berdasarkan Klasifikasi Kota di Tangkerang Labuai
2019 – 2023 (Periode I) 2024 – 2028 (Periode II) 2029 – 2032 (Perode III) 2033 – 2038 (Periode IV)
Proyeksi Timbulan Sampah Proyeksi Timbulan Sampah Proyeksi Timbulan Sampah Proyeksi Timbulan Sampah
RW
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
L/hari M³/hari L/hari M³/hari L/hari M³/hari L/hari M³/hari
Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
01 1105 3592,21 3,59 1116 3625,99 3,63 1124 3653,23 3,65 1137 3694,49 3,69
02 1468 4769,93 4,77 1481 4814,78 4,81 1493 4850,96 4,85 1509 4905,75 4,91
03 1609 5229,21 5,23 1624 5278,38 5,28 1636 5318,04 5,32 1655 5378,10 5,38
04 1475 4792,89 4,79 1489 4837,96 4,84 1500 4874,32 4,87 1517 4929,36 4,93
05 1615 5248,89 5,25 1630 5298,24 5,30 1642 5338,06 5,34 1661 5398,34 5,40
06 1716 5576,95 5,58 1732 5629,38 5,63 1745 5671,69 5,67 1765 5735,74 5,74
07 656 2132,36 2,13 662 2152,41 2,15 667 2168,59 2,17 675 2193,08 2,19
08 841 2732,70 2,73 849 2758,40 2,76 855 2779,13 2,78 865 2810,51 2,81
09 1954 6351,16 6,35 1973 6410,88 6,41 1987 6459,05 6,46 2010 6532,00 6,53
10 4038 13122,23 13,12 4076 13245,61 13,25 4106 13345,15 13,35 4153 13495,86 13,50
11 1009 3280,56 3,28 1019 3311,40 3,31 1027 3336,29 3,34 1038 3373,97 3,37
12 393 1276,14 1,28 396 1288,14 1,29 399 1297,82 1,30 404 1312,47 1,31
Total 58105,24 58,11 Total 58651,56 58,65 Total 59092,32 59,09 Total 59759,67 59,76
Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan
7 7 7 7
Kontainer Kontainer Kontainer Kontainer
Sumber : Hasil Analisis, 2019
218
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Asumsi :
1. Timbulan sampah/orang/hari (Tahun 2023 – 2028) :
Untuk Kota Besar 3,25 L/hari
Volume kontainer 8 m3
Analisis beban timbulan sampah Kelurahan Tangkerang Labuai pada tahun
2023 – 2038 berdasarkan klasifikasi kota dapat di lihat dari tabel diatas bahwa
timbulan sampah terbanyak terdapat di RW 10 dan paling sedikit terdapat di RW
12. Pada tahun 2023 Kelurahan Tangkerang Labuai menghasilkan sampah
sebanyak 58105,24 liter/hari. Pada tahun 2028 Kelurahan Tangkerang Labuai
menghasilkan sampah sebanyak 58651,56 liter/hari. Pada tahun 2033 Kelurahan
Tangkerang Labuai menghasilkan sampah sebanyak 59203,02 liter/hari. Pada
tahun 2038 Kelurahan Tangkerang Labuai menghasilkan sampah sebanyak
59.759,67 liter/hari. Dan penambahan kontainer yang dibutuhkan sebanyak 7
kontainer setiap periodenya. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa untuk
masalah timbunan sampah hinggan 20 tahun kedepan tidak ada masalah, artinya
dengan keberadaan kontainer yang sudah mampu untuk menanggulangi
permasalahan timbulan sampah hingga 20 tahun kedepan, jadi tidak perlunya
penambahan jumlah container karena container yang ada telah cukup untuk
menanggulangi masalah timbulan sampah di Tangkerang Labuai.
219
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
\ 220
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
\ 221
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Kepemilikan Tempat
Jenis Tempat Sampah (unit) Volume (L)
Sampah (unit)
Total
RW Semi
Tidak Semi Non Permanen (L)
Ada Permanen Permanen
Ada Permanen Permanen (150 L)
(50 L)
11 207 180 4 203 180 600 10150 10750
12 92 65 2 90 65 300 4500 4800
Sumber : Survey Primer, 2019
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2019 jumlah tempat
sampah permanen dan non permanen sudah tercukupi di seluruh RW di
Tangkerang Labuai. Berikut adalah tabel analisa perhitungan jumlah kebutuhan
fasilitas tempat sampah pada tahun 2023 :
\ 222
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Volume Kebutuhan
Volume Bak Timbulan
RW Selisih
Sampah Sampah Per- Permanen Semi Permanen
hari
08 8750 2732,7 -6017 Sudah tercukupi Sudah tercukupi
09 13100 6351,2 -6749 Sudah tercukupi Sudah tercukupi
10 24000 13122,2 -10878 Sudah tercukupi Sudah tercukupi
11 10750 3280,6 -7469 Sudah tercukupi Sudah tercukupi
12 4800 1276,1 -3524 Sudah tercukupi Sudah tercukupi
Sumber : Hasil Analisis, 2019
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2023 jumlah tempat
sampah permanen dan non permanen sudah tercukupi di seluruh RW di
Tangkerang Labuai, sehingga tidak diperlukan penambahan tempat sampah
permanen maupun non permanen. Berikut adalah tabel analisa perhitungan jumlah
kebutuhan fasilitas tempat sampah pada tahun 2028 :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2028 jumlah tempat
sampah permanen dan non permanen sudah tercukupi di seluruh RW di
Tangkerang Labuai, sehingga tidak diperlukan penambahan tempat sampah
permanen maupun non permanen. Berikut adalah tabel analisa perhitungan jumlah
kebutuhan fasilitas tempat sampah pada tahun 2033 :
\ 223
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2033 jumlah tempat
sampah permanen dan non permanen sudah tercukupi di seluruh RW di
Tangkerang Labuai, sehingga tidak diperlukan penambahan tempat sampah
permanen maupun non permanen. Berikut adalah tabel analisa perhitungan jumlah
kebutuhan fasilitas tempat sampah pada tahun 2038 :
\ 224
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2038 jumlah tempat
sampah permanen dan non permanen sudah tercukupi di seluruh RW di
Tangkerang Labuai, sehingga tidak diperlukan penambahan tempat sampah
permanen maupun non permanen.
\ 225
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
\ 226
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
\ 227
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
\ 228
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
\ 229
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
\ 230
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
\ 231
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
\ 232
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
\ 233
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
\ 234
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
\ 235
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
\ 236
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
\ 242
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Tabel 5.53 Potensi dan Masalah Air Bersih di Kelurahan Tangkerang Labuai
RW Potensi Masalah
01 1. Sumber Air di RW 01 ini berasal dari air 1. Sistem distribusi air bersih disana tidak
bawah tanah, dengan sarana penunjang berjalan dengan baik. RW 01 tidak
menggunakan sumur bor dan sumur mendapatkan aliran pipa PDAM guna
cincin. membantu dalam pemenuhan
2. Kualitas air yang dihasilkan di RW 01 ini kebutuhan air bersih di RWnya.
jernih, tidak berwarna dan tidak berbau, Kurangnya prasarana penunjang dalam
sehingga layak untuk minum atau layak membantu masyarakat untuk memenuhi
dikonsumsi masyarakat. kebutuhan air bersih.
3. Kebutuhan air bersih di RW 01
mendapatkan sebanyak 65.700Liter/Jiwa
dalam setahunnya. Maka, kebutuhan air
bersih di RW ini sudah dapat terpenuhi,
karena standar yang seharusnya
didapatkan setiap individu nya adalah
sebesar 54.700Liter/Jiwa dalam
setahunnya.
02 1. Sumber Air di RW 02 ini berasal dari air 1. Sistem pengaliran distribusi air bersih
bawah tanah, dengan sarana penunjang disana tidak berjalan dengan baik. RW
menggunakan sumur bor dan sumur 02 mendapatkan aliran pipa PDAM
cincin. untuk membantu kebutuhan air bersih,
2. Kebutuhan air bersih di RW 02 namun pipa tersebut sudah berkarat dan
mendapatkan sebanyak 65.700Liter/Jiwa airnya kering. Jadi pipa PDAM tersebut
dalam setahunnya. Maka, kebutuhan air tidak dapat digunakan dalam membantu
bersih di RW ini sudah dapat terpenuhi, pemenuhan kebutuhan air bersih di RW
karena standar yang seharusnya tersebut.
didapatkan setiap individu nya adalah 2. Kondisi air nya di sebagian wilayah
sebesar 54.700Liter/Jiwa dalam jernih, tidak berbau dan tidak berasa.
setahunnya. Namun, di sebagian wilayah nya lagi
kondisi air keruh dan berwarna apabila
sumur cincin di matikan atau tidak
diaktfikan. untuk itu perlu adanya
penambahan sumber air, yakni berupa
sumur cincin.
\ 243
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
RW Potensi Masalah
03 1. Sumber Air di RW 03 ini berasal dari air 1. Sistem distribusi air bersih disana tidak
bawah tanah, dengan sarana penunjang berjalan dengan baik. RW 03 tidak
menggunakan sumur bor. mendapatkan aliran pipa PDAM guna
2. Kualitas air yang dihasilkan di RW 03 ini membantu dalam pemenuhan kebutuhan
jernih, tidak berwarna dan tidak berbau, air bersih di Rwnya. Kurangnya
sehingga layak untuk minum atau layak prasarana penunjang dalam membantu
dikonsumsi masyarakat. masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
3. Kebutuhan air bersih di RW 03 air bersih.
mendapatkan sebanyak 65.700Liter/Jiwa
dalam setahunnya. Maka, kebutuhan air
bersih di RW ini sudah dapat terpenuhi,
karena standar yang seharusnya
didapatkan setiap individu nya adalah
sebesar 54.700Liter/Jiwa dalam
setahunnya.
1. Sumber Air di RW 04 ini berasal dari air 1. Sistem distribusi air bersih disana tidak
bawah tanah, dengan sarana penunjang berjalan dengan baik. RW 04 tidak
yang sangat dominan yaitu menggunakan mendapatkan aliran pipa PDAM guna
sumur bor dan beberapa menggunakan membantu dalam pemenuhan kebutuhan
sumur cincin. air bersih di Rwnya. Kurangnya
2. Kualitas air yang dihasilkan di RW 04 ini prasarana penunjang dalam membantu
jernih, tidak berwarna dan tidak berbau, masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
sehingga layak untuk minum atau layak air bersih.
04 dikonsumsi masyarakat.
3. Kebutuhan air bersih di RW 04
mendapatkan sebanyak 65.700Liter/Jiwa
dalam setahunnya. Maka, kebutuhan air
bersih di RW ini sudah dapat terpenuhi,
karena standar yang seharusnya
didapatkan setiap individu nya adalah
sebesar 54.700Liter/Jiwa dalam
setahunnya.
05 1. Sumber Air di RW 05 ini berasal dari air 1. Sistem distribusi air bersih disana tidak
bawah tanah, dengan sarana penunjang berjalan dengan baik. RW 05 tidak
yang sangat dominan yaitu menggunakan mendapatkan aliran pipa PDAM guna
sumur bor dan beberapa menggunakan membantu dalam pemenuhan kebutuhan
sumur cincin. air bersih di Rwnya. Kurangnya
2. Kualitas air yang dihasilkan di RW 05 ini prasarana penunjang dalam membantu
jernih, tidak berwarna dan tidak berbau, masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
sehingga layak untuk minum atau layak air bersih.
dikonsumsi masyarakat.
3. Kebutuhan air bersih di RW 05
mendapatkan sebanyak 65.700Liter/Jiwa
dalam setahunnya. Maka, kebutuhan air
bersih di RW ini sudah dapat terpenuhi,
karena standar yang seharusnya
didapatkan setiap individu nya adalah
sebesar 54.700Liter/Jiwa dalam
\ 244
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
RW Potensi Masalah
setahunnya.
06 1. Sumber Air di RW 06 ini berasal dari air 1. Sistem distribusi air bersih disana tidak
bawah tanah, dengan sarana penunjang berjalan dengan baik. RW 06 tidak
yang sangat dominan yaitu menggunakan mendapatkan aliran pipa PDAM guna
sumur bor dan beberapa menggunakan membantu dalam pemenuhan kebutuhan
sumur cincin. air bersih di Rwnya. Kurangnya
2. Kebutuhan air bersih di RW 06 prasarana penunjang dalam membantu
mendapatkan sebanyak 65.700Liter/Jiwa masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
dalam setahunnya. Maka, kebutuhan air air bersih.
bersih di RW ini sudah dapat terpenuhi, 2. Untuk kualitas air yang dihasilkan yaitu
karena standar yang seharusnya cenderung jernih, tidak berwarna dan
didapatkan setiap individu nya adalah tidak berbau, akan tetapi air tidak layak
sebesar 54.700Liter/Jiwa dalam dikonsumsi karna air yang dihasilkan
setahunnya. memiliki rasa.
07 1. Sumber Air di RW 07 ini berasal dari air 1. Sistem pengaliran distribusi air bersih
bawah tanah, dengan sarana penunjang disana tidak berjalan dengan baik. RW
menggunakan sumur bor. 07 mendapatkan aliran pipa PDAM
2. Kebutuhan air bersih di RW 07 disekitaran perumahan villa bunga raya
mendapatkan sebanyak 65.700Liter/Jiwa untuk membantu kebutuhan air bersih,
dalam setahunnya. Maka, kebutuhan air namun pipa tersebut sudah berkarat dan
bersih di RW ini sudah dapat terpenuhi, airnya kering. Jadi pipa PDAM tersebut
karena standar yang seharusnya tidak dapat digunakan dalam membantu
didapatkan setiap individu nya adalah pemenuhan kebutuhan air bersih di RW
sebesar 54.700Liter/Jiwa dalam tersebut.
setahunnya. 2. Kualitas air bersih yang dihasilkan
yaitu, rata-rata berwarna, keruh, berbau
dan berasa. Sehingga air tersebut tidak
layak di konsumsi.
08 1. Sumber Air di RW 08 ini berasal dari air 1. Sistem distribusi air bersih disana tidak
bawah tanah, dengan sarana penunjang berjalan dengan baik. RW 08 tidak
menggunakan sumur bor. mendapatkan aliran pipa PDAM guna
2. Kebutuhan air bersih di RW 08 membantu dalam pemenuhan kebutuhan
mendapatkan sebanyak 65.700Liter/Jiwa air bersih di Rwnya. Kurangnya
dalam setahunnya. Maka, kebutuhan air prasarana penunjang dalam membantu
bersih di RW ini sudah dapat terpenuhi, masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
karena standar yang seharusnya air bersih.
didapatkan setiap individu nya adalah 2. Kualitas air yang dihasilkan pada
sebesar 54.700Liter/Jiwa dalam umumnya jernih, tidak berwarna, tidak
setahunnya. berbau dan tidak berasa. Namun ada
sedikit masalah, apabila tidak
menggunakan endapan tangki, maka air
yang dihasilkan berkualitas tidak baik.
09 1. Sumber Air di RW 09 ini berasal dari air 1. Sistem distribusi air bersih disana tidak
bawah tanah, dengan sarana penunjang berjalan dengan baik. RW 09 tidak
menggunakan sumur bor. mendapatkan aliran pipa PDAM guna
2. Kebutuhan air bersih di RW 09 membantu dalam pemenuhan kebutuhan
mendapatkan sebanyak 65.700Liter/Jiwa air bersih di Rwnya. Kurangnya
dalam setahunnya. Maka, kebutuhan air prasarana penunjang dalam membantu
\ 245
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
RW Potensi Masalah
bersih di RW ini sudah dapat terpenuhi, masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
karena standar yang seharusnya air bersih.
didapatkan setiap individu nya adalah 2. Kualitas air yang dihasilkan di RW 09
sebesar 54.700Liter/Jiwa dalam yaitu, air yang dihasilkan cenderung
setahunnya. jernih, tidak berwarna dan tidak berbau,
akan tetapi sebagian keruh dan
berwarna.
10 1. Sumber Air di RW 10 ini berasal dari air 1. Sistem pengaliran distribusi air bersih
bawah tanah, dengan sarana penunjang disana tidak berjalan dengan baik. RW
menggunakan sumur bor dan sumur 10 ini mendapatkan aliran pipa PDAM
cincin. sekitar 5% dari total jumlah rumah
2. Kebutuhan air bersih di RW 10 untuk membantu kebutuhan air bersih,
mendapatkan sebanyak 65.700Liter/Jiwa namun pipa tersebut sudah berkarat dan
dalam setahunnya. Maka, kebutuhan air airnya kering. Jadi pipa PDAM tersebut
bersih di RW ini sudah dapat terpenuhi, tidak dapat digunakan dalam membantu
karena standar yang seharusnya pemenuhan kebutuhan air bersih di RW
didapatkan setiap individu nya adalah tersebut.
sebesar 54.700Liter/Jiwa dalam 2. Kualitas air yang dihasilkan RW 10
setahunnya. yaitu, cenderung Jernih, tidak berbau,
dan tidak berwarna apabila
menggunakan sumur galian sedalam 10
m. namun kualitas akan berubah
menjadi keruh seperti bekarat, bewarna
dan berbau apabila menggunakan sumur
galian sedalam 20 m.
11 1. Sumber Air di RW 11 ini berasal dari air 1. Sistem distribusi air bersih disana tidak
bawah tanah, dengan sarana penunjang berjalan dengan baik. RW 11 tidak
menggunakan sumur bor. mendapatkan aliran pipa PDAM guna
2. Kebutuhan air bersih di RW 11 membantu dalam pemenuhan kebutuhan
mendapatkan sebanyak 65.700Liter/Jiwa air bersih di Rwnya. Kurangnya
dalam setahunnya. Maka, kebutuhan air prasarana penunjang dalam membantu
bersih di RW ini sudah dapat terpenuhi, masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
karena standar yang seharusnya air bersih.
didapatkan setiap individu nya adalah 2. Kualitas air yang dihasilkan di RW 11
sebesar 54.700Liter/Jiwa dalam ini cenderung jernih namun tidak layak
setahunnya. untuk diminum. Dikarenakan air dalam
beberapa jam akan berubah warna
menjadi kecoklatan dan berminyak.
\ 246
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
RW Potensi Masalah
12 1. Sumber Air di RW 12 ini berasal dari air 1. Sistem distribusi air bersih disana tidak
bawah tanah, dengan sarana penunjang berjalan dengan baik. RW 12 tidak
menggunakan sumur bor. mendapatkan aliran pipa PDAM guna
2. Kualitas air bersih di RW 12 ini tidak ada membantu dalam pemenuhan kebutuhan
masalah, air yang dihasilkan jernih, tidak air bersih di Rwnya. Kurangnya
berwarna dan tidak berbau, sehingga prasarana penunjang dalam membantu
layak untuk diminum atau dikonsumsi. masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
Sehingga layak di konsumsi masyarakat. air bersih.
3. Kebutuhan air bersih di RW 12
mendapatkan sebanyak 65.700Liter/Jiwa
dalam setahunnya. Maka, kebutuhan air
bersih di RW ini sudah dapat terpenuhi,
karena standar yang seharusnya
didapatkan setiap individu nya adalah
sebesar 54.700Liter/Jiwa dalam
setahunnya.
\ 247
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
\ 248
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
\ 249
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
juga membuat sumur resapan yang dapat sebanyak 41929,4 L dan periode IV
menampung hujan. sebaanyak 42403 L sehingga dibutuhkan
penanganan limbah sanitasi karena dari
tahun ketahun mengalami peningkatan.
Sumber : Hasil Analisis, 2019
\ 250
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
\ 251
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
RW Potensi Masalah
selama 4 periode Tangkerang Labuai
hanya perlu menambah 7 kontainer
sehingga bisa memenuhi kebutuhan 20
tahun kedepan.
04 1. Pengolahan sampah yang telah ada dapat 1. Di RW 04 tidak memiliki tempat
dikembangkan lagi sehingga dapat pembuangan sampah sementara, karena
dilakukan penjualan di luar kawasan RW sampah langsung diangkut
04, hal ini dapat dijadikan usaha untuk menggunakan dump truck, dan beberapa
menambah pendapatan di RW ini. sampah sudah diolah secara individu
menjadi kompos.
2. Timbulan sampah yang dihasilkan di
RW 04 periode I adalah sebesar 4792,89
L/hari, periode II sebesar 4837,96
L/hari, periode III sebesar 4874,32
L/hari dan periode IV sebesar 4929,36
L/hari. Setelah dilakukan perhitungan
selama 4 periode Tangkerang Labuai
hanya perlu menambah 7 kontainer
sehingga bisa memenuhi kebutuhan 20
tahun kedepan.
05 1. Jenis sampah yang terdapat di RW 05 1. Di RW 05 tidak memiliki tempat
adalah sampah organic dan an organik, pembuangan sampah sementara, karena
masyarakat bisa melakukan pengolahan sampah langsung diangkut
terhadap sampah organic sehingga menggunakan dump truck.
menjadi pupuk, sementara untuk sampah 2. Timbulan sampah yang dihasilkan di
anorganik dapat diolah menjadi RW 05 periode I adalah sebesar 5248,89
kerajinan,sehingga dapat menambah L/hari, periode II sebesar 5298,24
pendapatan masyarakat disana. L/hari, periode III sebesar 5338,06
L/hari dan periode IV sebesar 5398,34
L/hari. Setelah dilakukan perhitungan
selama 4 periode Tangkerang Labuai
hanya perlu menambah 7 kontainer
sehingga bisa memenuhi kebutuhan 20
tahun kedepan.
06 1. Jenis sampah yang terdapat di RW 06 1. Di RW 06 tidak memiliki tempat
adalah sampah organic dan an organik, pembuangan sampah sementara, karena
masyarakat bisa melakukan pengolahan sampah langsung diangkut
terhadap sampah organic sehingga menggunakan dump truck.
menjadi pupuk, sementara untuk sampah 2. Timbulan sampah yang dihasilkan di
anorganik dapat diolah menjadi RW 01 periode I adalah sebesar 5576,95
kerajinan,sehingga dapat menambah L/hari, periode II sebesar 5629,38
pendapatan masyarakat disana. L/hari, periode III sebesar 5671,69
L/hari dan periode IV sebesar 5735,74
L/hari. Setelah dilakukan perhitungan
selama 4 periode Tangkerang Labuai
hanya perlu menambah 7 kontainer
sehingga bisa memenuhi kebutuhan 20
tahun kedepan.
07 1. Jenis sampah yang terdapat di RW 07 1. Di RW 07 tidak memilikitempat
\ 252
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
RW Potensi Masalah
adalah sampah organic dan an organik, pembuangan sampah sementara, karena
masyarakat bisa melakukan pengolahan sampah langsung diangkut
terhadap sampah organic sehingga menggunakan dump truck.
menjadi pupuk, sementara untuk sampah 2. Timbulan sampah yang dihasilkan di
anorganik dapat diolah menjadi RW 07 periode I adalah sebesar 2132,36
kerajinan,sehingga dapat menambah L/hari, periode II sebesar 2152,41
pendapatan masyarakat disana. L/hari, periode III sebesar 2168,59
L/hari dan periode IV sebesar 2193,08
L/hari. Setelah dilakukan perhitungan
selama 4 periode Tangkerang Labuai
hanya perlu menambah 7 kontainer
sehingga bisa memenuhi kebutuhan 20
tahun kedepan.
08 1. Jenis sampah yang terdapat di RW 08 1. Di RW 08 tidak memilikitempat
adalah sampah organic dan an organik, pembuangan sampah sementara, karena
masyarakat bisa melakukan pengolahan sampah langsung diangkut
terhadap sampah organic sehingga menggunakan dump truck.
menjadi pupuk, sementara untuk sampah 2. Timbulan sampah yang dihasilkan di
anorganik dapat diolah menjadi RW 08 periode I adalah sebesar 2732,70
kerajinan,sehingga dapat menambah L/hari, periode II sebesar 2758,40
pendapatan masyarakat disana. L/hari, periode III sebesar 2779,13
L/hari dan periode IV sebesar 2810,51
L/hari. Setelah dilakukan perhitungan
selama 4 periode Tangkerang Labuai
hanya perlu menambah 7 kontainer
sehingga bisa memenuhi kebutuhan 20
tahun kedepan.
09 1. Jenis sampah yang terdapat di RW 09 1. Di RW 09 tidak memiliki tempat
adalah sampah organic dan an organik, pembuangan sampah sementara, karena
masyarakat bisa melakukan pengolahan sampah langsung diangkut
terhadap sampah organic sehingga menggunakan dump truck.
menjadi pupuk, sementara untuk sampah 2. Timbulan sampah yang dihasilkan di
anorganik dapat diolah menjadi RW 09 periode I adalah sebesar 6351,16
kerajinan,sehingga dapat menambah L/hari, periode II sebesar 6410,88
pendapatan masyarakat disana. L/hari, periode III sebesar 6459,05
L/hari dan periode IV sebesar 6532
L/hari. Setelah dilakukan perhitungan
selama 4 periode Tangkerang Labuai
hanya perlu menambah 7 kontainer
sehingga bisa memenuhi kebutuhan 20
tahun kedepan.
10 1. Jenis sampah yang terdapat di RW 10 1. Tidak ada pengangkutan yang dilakukan
adalah sampah organic dan an organik, di RW 10 karena mereka melakukan
masyarakat bisa melakukan pengolahan pembuangan sampah secara individu.
terhadap sampah organic sehingga 2. Tidak memiliki perwadahan sampah
menjadi pupuk, sementara untuk sampah karena langsung dibuang di hutan atau
anorganik dapat diolah menjadi tanah lapang.
kerajinan,sehingga dapat menambah 3. Di RW 09 tidak memiliki tempat
pendapatan masyarakat disana. pembuangan sampah sementara, karena
\ 253
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
RW Potensi Masalah
sampah langsung diangkut
menggunakan dump truck.
4. Timbulan sampah yang dihasilkan di
RW 10 periode I adalah sebesar
13.122,23 L/hari, periode II sebesar
13.245,61 L/hari, periode III sebesar
13.345,15 L/hari dan periode IV sebesar
13.495,86 L/hari. Setelah dilakukan
perhitungan selama 4 periode
Tangkerang Labuai hanya perlu
menambah 7 kontainer sehingga bisa
memenuhi kebutuhan 20 tahun kedepan.
11 1. Jenis sampah yang terdapat di RW 11 1. Di RW 11 memiliki tempat
adalah sampah organic dan an organik, pembuangan sampah sementara, setelah
masyarakat bisa melakukan pengolahan dibuang ke TPS barulah sampah
terhadap sampah organic sehingga diangkut menggunakan dump truck.
menjadi pupuk, sementara untuk sampah 2. Timbulan sampah yang dihasilkan di
anorganik dapat diolah menjadi RW 11 periode I adalah sebesar 3280,56
kerajinan,sehingga dapat menambah L/hari, periode II sebesar 3311,40
pendapatan masyarakat disana. L/hari, periode III sebesar 3336,29
2. Tempat pengolahan kompos yang L/hari dan periode IV sebesar 3373,97
sekarang terhenti dapat dijalankan L/hari. Setelah dilakukan perhitungan
kembali agar menjadi lumbung kompos selama 4 periode Tangkerang Labuai
di Tangkerang Labuai. hanya perlu menambah 7 kontainer
sehingga bisa memenuhi kebutuhan 20
tahun kedepan.
12 1. Jenis sampah yang terdapat di RW 12 1. Di RW 12 memiliki tempat
adalah sampah organic dan an organik, pembuangan sampah sementara, setelah
masyarakat bisa melakukan pengolahan dibuang ke TPS barulah sampah
terhadap sampah organic sehingga diangkut menggunakan dump truck.
menjadi pupuk, sementara untuk sampah 2. Timbulan sampah yang dihasilkan di
anorganik dapat diolah menjadi RW 12 periode I adalah sebesar 1276,14
kerajinan,sehingga dapat menambah L/hari, periode II sebesar 1288,14
pendapatan masyarakat disana. L/hari, periode III sebesar 1297,82
L/hari dan periode IV sebesar 1312,47
L/hari. Setelah dilakukan perhitungan
selama 4 periode Tangkerang Labuai
hanya perlu menambah 7 kontainer
sehingga bisa memenuhi kebutuhan 20
tahun kedepan.
Sumber : Hasil Analisis, 2019
\ 254
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
BAB VI
ARAHAN RENCANA DAN PENGEMBANGAN AIR BERSIH, SANITASI
DAN PERSAMPAHAN
255
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
tanahnya bagus atau tidak. Bila tidak maka segera ambil pilihan dengan
air PDAM.
2. Pada musim kemarau para pengguna air PDAM tidak akan merasa
kebingungan sebab sumber air PDAM sudah ditanggung oleh
perusahaan daerah tersebut.
3. Kualitas air PDAM akan selalu terjaga, bila menggunakan air sumur
maka kualitasnya akan berubah-ubah sesuai musim. Bila musim
penghujan maka air akan keruh menyesuaikan air di lingkungan sekitar,
sedangkan bila musim kemarau masalah terbesarnya adalah kekeringan.
Dan untuk arahan PDAM di kelurahan Tankerang Labuai lebih di
fokuskan di semua RW karena guna untuk mengurangi kelebihan penggunaan air
tanah sehingga dapat menimbulkan penurunan muka air tanah. Walaupun hanya
setengah dari jumlah RW di Kelurahan tersebut yang mempunyai kesulitan air
bersih (kualitas yang tidak baik) yaitu RW 02, RW 06, RW 07, RW 08, RW 09,
RW 10 dan RW 11 dengan jenis sumber air yaitu dominan sumur bor dengan air
berwarna kuning, berbau, dan agak keruh.
256
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Gambar 6.1 Ilustrasi Sistem PAH (a) Menggunakan Atap dan (b)
Menggunakan Tanah
Sumber: Sturm, et al., 2009
257
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
oleh sumur resapan dan tidak langsung mengalir ke sungai. Dengan adanya
tampungan, maka air hujan mempunyai cukup waktu untuk meresap kedalam
tanah sehingga pengisian tanah menjadi optimal.
Pengguna sumur resapan memberikan banyak keuntungan terutama
sebagai usaha kenservasi air tanah yang dapat menekan intrusi air laut terutama
daerah yang berdekatan dengan pantai. Semakin banyak air yang diresapkan,
limpasan permukaan menjadi semakin berkurang sehingga menurunkan potensi
terjadinya genangan/banjir. Manfaat lain yang diharapkan dari sumur resapan
adalah mencegah terjadinya penurunan muka tanah (land subsidence), dimana
tanah menjadi turun (ambles) akibat pori-pori tanah yang semula diisi oleh air
menjadi hampa dengan udara akibat penurunan muka air tanah. Hal ini terjadi
apabila dilakukan pengambilan air tanah secara besar-besaran tanpa melakukan
konservasi terhadap air tanah.
Perancangan dimensi sumur resapan dilakukan berdasarkan prinsip
keseimbangan air/kontinuitas antara air yang masuk ke dalam sumur dengan air
yang meresap ke dalam tanah. Salah satu pemanfaatan sumur resapan ini dapat
dilakukan untuk pekarangan rumah.
Sebelum membuat sumur resapan air, ada beberapa syarat umum yang
harus dipenuhi. Syarat ini sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)
tentang Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan
Pekarangan. Persyaratan umum yang harus dipenuhi antara lain:
1. Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah
berlereng, curam atau labil.
2. Sumur resapan berjarak minimal 5 meter dari tempat
penimbunan sampah dan septic tank dan berjarak minimal satu meter
dari fondasi bangunan.
3. Jarak minimal dari fondasi rumah/bangunan adalah 1 meter.
4. Kedalaman sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal
dua meter di bawah permukaan air tanah. Kedalaman muka air (water
table) tanah minimum 1,50 meter pada musim hujan.
258
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
259
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Cara pembuatan sumur resapan air pada rumah dengan talang air adalah sebagai
berikut:
1. Buat sumur dengan diameter 80-100 cm sedalam 1,5 m namun tidak
melebihi muka air tanah. Untuk memperkuat dinding tanah, gunakan
buis beton, pasangan bata kosong (tanpa plesteran) atau pasangan batu
kosong.
2. Buatlah saluran pemasukan yang mengalirkan air hujan dari talang ke
dalam sumur resapan dengan menggunakan pipa paralon.
3. Buatlah saluran pembuangan dari sumur resapan menuju parit yang
berfungsi membuang limpahan air saat sumur resapan kelebihan air.
Ketinggian pipa pembuangan harus lebih tinggi dari muka air tanah
tertinggi pada selokan drainase jalan tersebut.
4. Isi lubang sumur resapan air dengan koral setebal 15 cm.
5. Tutup bagian atas sumur resapan dengan plat beton. Di atas plat beton
ini dapat diurug dengan tanah.
6. Berbeda dengan pembuatan lubang resapan biopori, membuat sumur
resapan air memang membutuhkan biaya yang lebih besar. Selain itu
tidak semua lahan dapat dibuat sumur resapan, harus memperhatikan
syarat-syarat umum sebagai tersebut di atas.
260
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
dapat diisi pasir, tanah dan tanaman penyaring air, seperti Enceng gondok,
Kiambang dan Kangkung. Air hasil penyaringan greywater langsung dibuang ke
drainase karena telah dilakukan pemrosesan air limbah di bak filter atau dapat
dikumpulkan di sebuah bak yang bisa digunakan untuk menyiram tanaman atau
mencuci kendaraan.
261
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
262
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
263
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
264
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
265
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
266
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
267
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Daerah yang cocok untuk penerapan sistem ini mendekati kriteria wilayah
RW 10, yaitu :
1. Daerah yang sudah mempunyai sistem jaringan saluran konventional
atau dekat dengan daerah yang punya sistem ini.
268
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
269
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
270
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
271
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal
Afriyani Badu. (2012). “Gambaran Sanitasi Dasar Pada Masyarakat Nelayan Di
Kelurahan Pohe Kecamatan Hulonthalangi Kota Gorontalo Tahun 2012”.
Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.
Agus Yunanto. 2007. “Analisis Kebutuhan Air Bersih Dan Ketersediaan Air
Bersih Ipa Sumur Dalam Banjarsari PDAM Kota Surakarta Terhadap
Jumlah Pelanggan”. Surakarta. Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Effendi, Hefni. 2003. “Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan”. Yogyakarta: Kanisius.
272
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Mentawali. 2012. “Uji Kualitas Air Sumur Gali Pada Topografi Tanah Miring
dan Tanah Datar di Lihat dari Bakteri Coliform dan Escherichia Coli di
Desa Pilohayanga Barat Kecamatan Telaga Kabupater Gorontalo”.
Jurnal. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.
Rakhmawati, N., & Hadi, W. 2015. “Peranan Higiene Dan Sanitasi Dalam
Proses Pengolahan Makanan Di Hotel Brongto Yogyakarta”. Jurnal
Khasanah Ilmu Vol. VI No. 1.
Rossman, Lewis A. Epanet 2 Users Manual. “Water Supply and Water Resources
Division National Risk Management Research Laboratory”. Cincinnati:
U.S. Environmental Protection Agency.
273
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Sumber Daya Air Di Perkotaan”. Teknologi Dan Kejuruan, Vol. 34, No.
1, Pebruari 2011:105114.
Yusuf, N. A., & Sulistyorini, L. (2005). “Hubungan Sanitasi Rumah Secara Fisik
Dengan Kejadian ISPA Pada Balita”. Surabaya: Universitas Airlangga.
Dokumen
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah: Badan Penelitian dan
Pengembangan. 2002. NSPM Kimpraswil: Pedoman/Petunjuk Teknik dan
Manual Bagian 6 (Volume II & III) Air Minum Perkotaaan (Sistem
Penyediaan Air Minum Perkotaan).
Depkes RI, 1992. Tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air, Jakarta.
Peraturan
Badan Standaisasi Nasional SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan
Lingkungan Perumahan di Perkotaan.
SNI 03-2916-1992 tentang Spesifikasi sumur gali untuk sumber air bersih.
SNI 19-3983-1995 mengenai “Spesifikasi timbulan sampah untuk kota kecil dan
kota sedang di Indonesia”.
274
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
Website
Allafa, 2008. Air Bersih, http ://www.indoskripsi.com. Diakses 22 Maret 2019
Pukul 21:15.
275
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
LAMPIRAN
276
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
LAMPIRAN 1
SURAT IZIN PENELITIAN
277
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
LAMPIRAN 2
FOTO KEGIATAN SURVEI
280
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
281
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
282
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
LAMPIRAN 3
LOGBOOK ASISTENSI LAPORAN
283
LAPORAN STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2019
KECAMATAN BUKIT RAYA
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI
LAMPIRAN 4
LOGBOOK ASISTENSI PETA
295