Konsep-Konsep
Pengembangan Wilayah
PL3261 Perencanaan Wilayah
Kerangka Modul 3
Mgu Topik Subtopik
6 Konsep dan 1. Pembangunan dari atas (Devt from above)
Pendekatan • Prinsip dasar dan asumsi growth pole dan growth center
Pengembangan • Mekanisme backward dan forward linkage
Wilayah (1) • Evaluasi konsep pembangunan dari atas
2. Pembangunan dari bawah (Devt from below)
• Kritik atas pembangunan dari atas
• Alternatif (selective spatial closure dan agropolitan devt)
• Evaluasi konsep pembangunan dari bawah
7 Konsep dan 1. Localism
Pendekatan • Pembangunan ekonomi lokal (Local Economic Devt)
Pengembangan • Pembangunan Komunitas (Community Devt)
Wilayah (2) • Persamaan dan perbedaan dengan konsep devt from above
dan below
2. Perencanaan Partisipatori
• Pendekatan perencanaan partisipatori dalam perencanaan
wilayah
• Relevansinya
Francois Perroux
• Pembangunan atau pertumbuhan tidak terjadi di semua
sektor (wilayah), melainkan hanya pada sektor (wilayah)
yang dapat mendorong pembangunan.
• Propulsive industry: industri yang mendorong sektor lain.
Di negara berkembang hirarki ini belum ada, jadi ini merupakan salah satu
alasan konsep growth di negara berkembang mengalami kegagalan.
Rondinelli : kembangkan kota-kota menengah
Pusat rural
Bagaimana menentukan
pusat layanan yang
efisien? 2 hal penting:
• Jarak
KK Perencanaan Wilayah dan Perdesaan
• Jenis pelayanan 10
Rank-Size Rule (Zipf)
Size
• Kesamaan: space,
Jakarta
distribusi
• Bagaimana
Surabaya perkembangan suatu
Bandung
kota diplotkan?
Medan
Rank
1 2 3
Dukungan teori Telah didukung teori yang Belum ada teori yang terstruktur
kuat, terutama neo-klasik dengan baik : Tingkat internasional
(Tibnergen Nerfin), Tingkat
subnasional (Friedmann &
Douglass; Sachs; Hague)
Bentuk wilayah :
Komponen penting :
1. Tidak mungkin dikelola dengan sistem pemerintahan daerah seperti saat ini.
Dengan otonomi mungkin bisa
2. Investasi sangat mobile, tak akan mungkin dipaksakan
Distrik agropolitan
Agropolitan
± 5 – 10 km
Wilayah pertanian
Agropolitan Development
Pertanian bukan hanya pada tanaman pangan, tetapi juga pertanian yang dapat
diekspor
Di distrik agropolitan terdapat hierarki kota
Lebih banyak kebijaksanaan dan bantuan pemerintah pusat, daripada
agropolitannya, Friedman & Douglass.
LED :
• Tujuan LED
• Meningkatkan jumlah dan jenis kesempatan kerja yang tersedia
bagi masy dengan menyesuaikan kemampuan pendidikan dan
ketrampilan SDM dgn jenis pekerjaannya.
• 5 langkah LED
1. mengorganisasikan effort melalui pembentukan tim dan partnership
2. mealkukan assesment terhadap ekonomi loal
3. merumskan strategi pengembangan ekonomi lokal
4. mengimplementasikan stategi
5. mereview kembali strategi yang sudah dijalankan
Analisis kapasitas
Analisis Sos-Ek
kelembagaan
Perencanaan
pembangunan
Membuat
rencana aksi
Membuat
program aksi
Implementasi
program
KK Perencanaan Wilayah dan Perdesaan 33
LOCAL ECONOMIC DEVELOPMENT
• Peran pemerintah daerah dalam LED
• Inisiator : melakukan kerjasama dengan swasta atau menjadi pemili
saham perusahaan
• Fasilitator : memfasilitasi kerjasama swasta dan masy
• Koordinator : mengeluarkan kebijakan yang mendorong tumbuh dan
berkembangnya kegiatan ekonomi di daerahnya
• Tugas pemerintah daerah
• Menciptakan iklim atau lingkungan yang kondusif bagi pengembangan
usaha berupa:
• ligkungan fisik : ketersediaan infrastruktur
• lingkungan peraturan : kebijakan intensif finansial
• lingkungan psikologis : sikap pemerintah atau masyarakat yang
mendukung
ECONOMIC GROWTH
RESTRICTED INVESTMENT IN
NON- NON- BASIC/LEADING
INVESTMENT IN
METROPOLITAN METROPOLITAN
LIMITED ECONOMIC
PRODUCTION SECTORS
REGION REGION
limited, low- No local down- limited local GROWTH Primary and Processing/ Demand for
skill employ- stream linkages input demand Non-primary Manufacturing Local Inputs
ment creation Employment
URBAN GROWTH
Infrequent Growth of Growing Local
LOW URBAN
Limited Local
Shopping in Centers for Consumer Sales of Inputs/
GROWTH
Sales of
Local Towns Shopping Producer Services
Inputs/Services
CITIES/TOWNS
agro-processing center industrial estate
VILLAGES
rice/grain craft/industry
tree crops animal husbandry
horticulture agro-processing
Perbandingan antara pengembangan wilayah yang
dikuasai kepentingan global (exogen) dan
kepentingan lokal (endogen)
EXOGENOUS ENDOGEN
Pertanian
Ekspor hasil pertanian mentah dan produksi bahan pahan bukan Produksi pangan untuk pasar lokal dan ekspor, dengan keterkaitan
untuk permintaan lokal, dan/atau terjadi ketidakcocokan ke depan melalui kegiatan pemrosesan dan pengolahan di
dengan sumberdaya lokal, kegiatan produksi dan ekologi wilayah
Perindustrian
Desentralisasi kegiatan industri footloose menggunakan bahan Pertumbuhan agro-industri dan kegiatan industri lainnya
input produksi dari luar dan terutama melayani pasar eksternal menggunakan sumberdaya wilayah, terutama untuk
memenuhi kebutuhan lokal
Jasa
Pertumbuhan kegiatan tersier (termasuk keuangan dan pariwisata) Kegiatan tersier lokal berukuran kecil yang tumbuh dari permintaan
berbasis kepemilikan aset dan kontrol kegiatan dari luar – konsumsi lokal, dan keterkaitan produksi antar wilayah – kota-
kegiatan perkotaan berkembang dari keterkaitan dengan luar kota sebagai pusat kegiatan wilayah melayani kebutuhan
penduduk dan produksi wilayah belakang
Transportasi dan komunikasi
Perluasan jalur angkutan perdagangan dan sistem komunikasi Pengembangan jalur pengumpan lokal dan pelayanan transportasi
mengikuti pola dendritic, berbentuk hirarki dan linier antar kota dan komunikasi desa-kota yang mendukung inovasi lokal dan
dan sepanjang koridor pembangunan jaringan produksi lokal
Organisasi pemerintahan dan perencanaan
Perluasan fungsi administrasi, pelayanan publik dan pengamanan Pengembangan kapasitas pemerintah daerah dalam administrasi,
di daerah yang terkontrol dari pusat termasuk dalam pengumpulan pendapatan dan perencanaan
Pembangunan Komunitas (Community
Development) dan Perencanaan Partisipatori
• Endogenous process: pengolahan dari resource endowments and
market condition menjadi region that is competitive enterpreneurial
sustainable.
• Institution
• Leadership
• Enterpreneurship
• Resiliensi: kemampuan daerah untuk kembali ke normal
(ketahanan).
• Faktor diversifikasi produk dari suatu daerah cepat adjusted
dengan situasi yang baru.
• Semakin ↑ keragaman, maka ↑ resiliensi
• Pembuatan suatu perda/aturan lain juga dapat membuat
kapasitas suatu daerah menjadi turun.
Characteristic of
Level of Social Agency Function
Community Capacity
Outcome