Anda di halaman 1dari 13

SISTEM PERENCANAAN DAN SISTEM PENGENDALIAN

PEMBANGUNAN DI INDONESIA

Egi Lystia Br Ginting 22114005


Putri Maherli 22114011

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
• Sistem perencanaan pembangunan dan
penataan ruang dan pengendalian
pembangunan di Indonesia
OUTLINE
• Bentuk dasar perangkat pengendalian
pembangunan serta kelembagaan

Pengendalian Pembangunan PL4282


SISTEM PERENCANAAN

Regulatory System Discretionary System

Pemanfaatan ruang yang proses


pengembilan keputusannya
Pemanfaatan ruang didasarkan pada
didasarkan pada pertimbangan
kapasitas hukum yang berupa
pejabat/ lembaga perencanaan yang
peraturan perundangan
berwenang untuk menilai proposal
pembangunan yang diajukan

Pengendalian Pembangunan PL4282


Proses pengambilan keputusannya didasarkan
Pemanfaatan ruang didasarkan pada pertimbangan pejabat/lembaga
pada kapasitas hukum yang berupa Peran lembaga lebih Kelembagaan perencanaan yang berwenang untuk menilai
peraturan perundangan sederhana yang kokoh proposal pembangunan yang diajukan

RTR hanya official


plan tidak diperdakan, Memungkinkan tetap
yang diperdakan PZ dilaksanakan
pembangunan
Regulatory Discretionary
System VS System
sebelum terdapat RTR

Zoning Regulation Permit System

Persoalan perizinan hanyalah sekedar proses administrasi. Persoalan perizinan merupakan bagian penting dalam proses implementasi
Dikeluarkan atau ditolak dengan mengacu pada peta rencana rencana. Persetujuan/penolakan suatu proposal pembangunan harus
(zoning) yang sudah sangat detail. Keputusan perizinan yang didasarkan pada proses analisis rinci dengan merujuk pada peraturan, serta
dikeluarkan pada sistem ini hanyalah berupa persetujuan atau keputusan harus melibatkan beberapa institusi terkait maupun
penolakan kelengkapan data yang dirinci.

Pengendalian Pembangunan PL4282


SISTEM PENGENDALIAN PEMBANGUNAN

• Mengatur kegiatan pembangunan yang meliputi pelaksanaan


kegiatan pendirian bangunan, perekayasaan, pertambangan
Permit System maupun kegiatan serupa lainnya dan atau mengadakan perubahan
perubahan penggunaan pada bangunan atau lahan tertentu
(Khulball & Yuen, 1991)
• Memungkinkan tetap dilaksanakan pembangunan sebelum terdapat
dokumen rencana

Zoning Regulation/ Pembagian lingkungan kota dalam zona-zona &


Peraturan Zonasi menetapkan pengendalian pemanfaatan ruang yang
berbeda

Pengendalian Pembangunan PL4282


Permit System Concept

Pengendalian Pembangunan PL4282


Development Control

Zoning System Permit System


 Pasti  Flexible
 Dapat diprediksi  Detail
 Sah  Responsive
 Dapat dipertanggung jawabkan  Personal

Pengendalian Pembangunan PL4282


Example Terms of Development Control
 Development Control  Inggris
 Zoning Regulation  Perancis
 Zoning Code  San Diego
 Zoning Resolution  New York
 Zoning Ordinance (Beberapa Kota di USA)
 Zoning By-Law (Kota-kota di Kanada)
 Land Development Code (Palm Beach)
Sistem Pemanfaatan Ruang
dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Sistem
Pemanfaatan Discretionary System Regulatory System
Ruang

Sistem
Pengendalian Zoning Regulation/
Permit System
Pemanfaatan Peraturan Zonasi
Ruang

Bentuk Rencana Structure Plan  Pembagian zona/ Pola


Tata Ruang Development Brief Ruang
Planning System in Indonesia
Development planning Spatial Planning
(UU No.25 Tahun 2004) (UU No.26 Tahun 2006)

National, Provincial, Local General Plan


• Spatial Plan
Long Term Planning / RPJP (20 years)
Medium Term Planning / RPJM (5 years)
Government working plan/ RKP (1 year) Detail Plan (RTBL)
Strategic Planning of Agencies (5 years) • Strategic Area Spatial Plan
Working Plan of Agencies (1 year) • Detail Plan

Pengendalian Pembangunan PL4282


BENTUK DASAR PERANGKAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN

‘’dokumen yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah berdasarkan peraturan daerah atau

Perizinan Insentif dan


peraturan lainnya yang merupakan bukti legalitas, menyatakan sah atau diperbolehannya
seseorang atau badan untuk melakukan usaha atau kegiatan tertentu’’

(Permit) Disinsentif
(Permendagri No 20/2008 Ps 1 angka 8)

“Insentif merupakan perangkat atau upaya untuk memberikan imbalan terhadap


pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang.”
“Disinsentif merupakan perangkat untuk mencegah, membatasi pertumbuhan atau
mengurangi kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang” (UU 26/2007 Ps. 35 )

Sanksi
“Pengenaan sanksi merupakan tindakan penertiban yang dilakukan terhadap
pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang dan peraturan zonasi”
(UU 26/2007 Ps. 35 )

Pengendalian Pembangunan PL4282


Perizinan Disinsentif

a) Izin prinsip a. Pengenaan pajak yang tinggi disesuaikan


b) Izin lokasi dengan besarnya biaya yang dibutuhkan
c) Izin penggunaan pemanfaatan tanah untuk mengatasi dampak yang
d) Izin Mendirikan Bangunan ditimbulakan akibat pemanfataan ruang
e) Izin lain berdasarkan peraturan perundang- b. Pembatasan penyediaan infrastruktur,
undangan pengenaan kompensasi, dan penalti

Insentif Sanksi

a. Keringan pajak, pemberikan kompensasi,


subsidi silang, imbalan, sewa ruang. a) Sanksi administrasi
b. Pembangunan seta pengadaan infrastruktur b) Sanksi perdata
c. Kemudahan prosedur perizinan c) Sanksi pidana
d. Pemberian penghargaan kepada masyarakat,
swasta, pemerintah daerah.
Pengendalian Pembangunan PL4282
Kelembagaan
Instansi/lembaga yang mengontrol penataan ruang :
• Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)
• Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD)
• Instansi penerbit izin
•Instansi/lembaga lain yang bertugas dalam penertiban.

Instansi/lembaga yang memberikan sanksi:


• Lembaga peradilan

Bupati/Walikota membentuk Tim Khusus yang bertugas menangani pembongkaran bangunan-


bangunan yang melanggar tata ruang. Tim ini terdiri dari unsur Bappeda, Bawasda, Penyidik PNS,
kejaksaan, dinas teknis terkait, camat, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai