Anda di halaman 1dari 14

BENTUK DAN

PERANGKAT
PENGENDALIAN
PEMBANGUNAN
Oleh:
Agnesa Hilda Pratiwi 22116071
Dwi Ameliya Pratiwi 22116120
Irfan Sulistyawan 22116085
Yohana Natalia 22116066
FUNGSI DAN TUJUAN PENGENDALIAN

Fungsi: Tujuan:
 Fungsi untuk memperbaiki
untuk mengarahkan dan
suatu kegiatan yang telah
berlangsung lama namun mendorong pembangunan
keberadaanya tidak sesuai sesuai dengan peraturan
dengan rencana tata ruang perundangan yang ada
yang ada
 Fungsi untuk mencegah Menyesuaikan dengan visi
terjadinya pembangunan misi dari pada
yang tidak sesuai dengan pembangunan itu sendiri
acuan yang telah disusun.

2
Bentuk Pengendalian
•Ketentuan yang mengatur tentang persyaratan
pemanfaatan ruang dan ketentuan pengendaliannya
Peraturan zonasi dan disusun untuk setiap blok/zona peruntukan
yang penetapan zonanya dalam rencana rinci tata
Berdasarkan UU No. 26 ruang
Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang,
•Memperbolehkan atau tidak memperbolehkan suatu
bentuk pengendalian kegiatan berlangsung pada suatu wilayah sesuai
penyelenggaraan Perizinan dengan tata ruang, dengan mengeluarkan
penerbitan surat izin.
penataan ruang pada
dasarnya meliputi
empat jenis, yaitu •Mengarahkan pembangunan dengan memberikan
peraturan zonasi, Pemberian insentif dorongan terhadap kegiatan yang sejalan dengan
perizinan, pemberian rencana tata ruang dan memberikan upaya
insentif dan disinsentif,
dan disinsentif menghambat terhadap kegiatan yang bertentangan
dengan rencana tata ruang.
serta pengenaan
sanksi. •Tindakan penertiban atas pemanfaatan ruang yang
tidak sesuai dengan rencana tata ruang dan
Pengenaan sanksi peraturan zonas
Peraturan Zonasi
merupakan Perangkat
Pengendalian pembangunan yang
berada di dalam regulatory
system (yang merupakan kebalikan
dari discretionary sistem)

adalah aturan berbasis ZONA,


ketentuan pemanfaatn ruang dan
ketentuan teknis di buat
berdasarkan zona
Peraturan Zonasi
Fungsi ketentuan umum Ketentuan umum peraturan
peraturan zonasi kota zonasi disusun berdasarkan

 Landasan bagi penyusunan peraturan


zonasi pada tingkatan operasional  Struktur ruang dan pola ruang
pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah kota;  
setiap kawasan/zona kota;    Karakteristik wilayah
 Dasar pemberian izin pemanfaatan  Arahan umum desain kota; dan 
ruang;  Peraturan perundang-undangan
 Salah satu pertimbangan dalam sektor terkait lainnya. 
pengawasan pemanfaatan ruang. 
Substansi Peraturan Zonasi

ZONING REGULATION TERDIRI DARI :

• Zoning Map -> Dihasilkan dari RDTR dan TPZ


- Berisi pembagian blok peruntukan (zona), dengan ketentuan
aturan untuk tiap blok peruntukan tersebut.
- Menggambarkan peta tata guna lahan dan lokasi tiap fungsi
lahan dan kawasan.

• Zoning Text/zoning statement/legal text:

- Berisi aturan-aturan (=regulation)


- Menjelaskan tentang tata guna lahan dan kawasan,
permitted and conditional uses, minimum lot requirements,
standar pengembangan, administrasi pengembangan zoning.
Perizinan
Fungsi ketentuan umum Jenis-jenis perizinan terkait
peraturan zonasi kota dengan pemanfaatan ruang

• Izin prinsip; 
Alat pengendali dalam penggunaan lahan untuk • Izin lokasi;
mencapai kesesuaian pemanfaatan ruang; dan  • Izin penggunaan pemanfaatan  tanah;  
Rujukan dalam membangun. • Izin mendirikan bangunan; dan 
• Izin lain berdasarkan peraturan perundang-
undangan. 

Ketentuan umum peraturan


zonasi disusun berdasarkan

• Ketentuan umum peraturan zonasi yang


sudah ditetapkan; dan
• Ketentuan teknis berdasarkan peraturan
perundang-undangan sektor terkait lainnya. 
Insentif Disinsentif
Peraturan yang bertujuan
Peraturan yang
memberikan bertujuan
rangsangan Peraturan yang bertujuan
memberikan
terhadaprangsangan terhadap
kegiatan yang membatasi pertumbuhan atau
kegiatan yang sejalan/seiring
sejalan/seiring dengan tujuan mengurangi kegiatan yang tidak
dengan tujuan
rencana rencana
tata ruang tata sejalan dengan rencana tata
ruang ruang
PENTINGNYA INSENTIF
DISINSENTIF

Kewajiban Pemerintah dalam Penataan Ruang


1. Mewujudkan keadilan, mengurangi konflik dan dampak negatif pemanfaatan
ruang
2. Menjamin berlangsugnya pembangunan kota yang efisien, efektif serta sesuai
dengan fungsi kota dan konsisten dengan rencana tata ruang
3. Menjalankan fungsi pengendalian pemanfaatan ruang, disamping melaksanakan
pembangunan
4. Menyelenggarakan peran masyarakat dalam perencanaan, pemanfaatan dan
pengendalian pemanfaatan ruang.
Isentif
Disisentif

Pemberian
Pemberian Pengurangan Pengenaan persyaratan
Imbalan;
kompensasi; retribusi; pajak/retribusi khusus dalam
yang tinggi;  proses perizinan;
Sewa ruang Penyediaan dan/atau 
Penghargaan;
dan urun prasarana
dan/atau
saham; dan sarana;  
Pembatasan
penyediaan sarana
Kemudahan dan prasarana. 
perizinan.
S A N K S I

Pemanfaatan ruang yang tidak


Pengenaan sanksi sesuai dengan RTR
merupakan salah satu
upaya pengendalian Pemanfaatan ruang yg tidak sesuai
pemanfaatan ruang, KRITERIA
dengan izin pemanfaatan ruang dan
persyaratan yg diberikan
dimaksudkan sebagai PENGENAAN
perangkat tindakan SANKSI (ps 63
UU 26/2007) Pemanfaatan ruang yg tidak
penertiban atas sesuai persyaratan izin
pemanfaatan
pemanfaatan ruang
yang tidak sesuai Pemanfaatan ruang yg
dengan rencana tata menghalangi akses
ruang dan peraturan kawasan milik umum
zonasi.
TATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATRIF
(pasal 187-197 PP 15/2010) 

1. Peringatan tertulis
2. Penghentian kegiatan
sementara
3. Penghentian sementara
pelayanan umum
4. Penutupan lokasi
5. Pencabutan izin
6. Pembabatan izin
7. Pembongkaran
bangunan
8. Pemulihan fungsi ruang
9. Denda Administratif
 SANKSI PIDANA 
 Penjara 
 Denda 
 Pemberhentian secara tidak hormat dari jabatannya 
 Pencabutan Izin Usaha 
 Pencabutan status badan hukum 

 SANKSI PERDATA (ps. 75 UU 26/2007)
 Setiap orang yang menderita kerugian akibat tindak pidana terkait penataan
ruang, dapat menuntut ganti kerugian secara perdata kepada pelaku tindak
pidana.
 Tuntutan ganti kerugian ini dilakukan sesuai dengan hukum acara perdata. 
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai