Anda di halaman 1dari 47

FASILITASI PENERTIBAN

INDIKASI PELANGGARAN PEMANFAATAN


RUANG DI
PROVINSI PROVINSI
DAN
ACEH S U M AT E R A
U TA R A

Focus Group Group (FGD)


Selasa, 24 November 2020
Agenda Pembahasan

01 Pendahuluan

Kajian Kesesuaian Pemanfaatan


02 Ruang Kab. Aceh Besar

Kajian Kesesuaian Pemanfaatan


03 Ruang Kota Banda Aceh

04 -

2
Pendahuluan

01 Latar Belakang

02 Dasar Hukum

03 Maksud, Tujuan, & Sasaran

04 Ruang Lingkup

3
Latar Belakang
Fasilitasi
Penertiban

Pelaksanaan pemanfaatan dan pengendalian Pengawasan penataan ruang


pemanfaatan ruang wilayah KSN dan kabupaten / kota → Audit Tata Ruang untuk
sesuai Perpres KSN dan RTRW daerah mencapai tujuan penataan
ruang
Terbit Perda RTRW kabupaten / kota
Audit Tata Ruang

2007 2003 2018 2019


UU Penataan Ruang
Perwujudan pengendalian
pemanfaatan ruang: Fasilitasi Penertiban Indikasi
1. Peraturan zonasi;
2. Pemberian indis;
Pelanggaran Pemanfaatan Ruang
Rekomendasi tindak lanjut Audit Tata Ruang
2020
3. Pengenaan sanksi,
administrasi / pidana → pengenaan sanksi bagi indikasi
pelanggaran pemanfaatan ruang
4
Dasar Hukum
Fasilitasi
Penertiban

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;


2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang;
3. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 2017
tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil;
4. Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 4 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Aceh Besar Tahun 2012-2032;
5. Qanun Kota Banda Aceh Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Qanun Kota Banda Aceh Nomor 4
Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2009-2029.

5
Maksud, Tujuan, Sasaran
Fasilitasi
Penertiban

Maksud Mewujudkan tertib tata ruang melalui


pengenaan sanksi administratif

Pendampingan pelaksanaan pengenaan sanksi


administratif kepada pemerintah daerah
terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang di
Prov. Aceh dan Prov. Sumatera Utara
Tujuan
1. Tersusunnya kajian spasial dan kajian hukum mengenai pelanggaran

Sasaran
pemanfaatan ruang hingga rekomendasi pengenaan sanksi administratif.
2. Terlaksananya lokakarya peningkatan kapasitas pelaksana pengenaan
sanksi administratif yang menghasilkan rencana kerja.
3. Tercapainya kesepakatan tindakan pengenaan sanksi administratif yang
terkoordinasi dan berjangka waktu.
4. Terlaksananya sosialisasi pengenaan sanksi administratif kepada para
pelanggar.
5. Terlaksananya pengenaan sanksi administratif oleh pemerintah daerah
kepada pelanggar.
6. Terlaksananya pengawasan pemerintah pusat terhadap pelaksanaan
pengenaan sanksi administratif oleh pemerintah daerah.
6
Ruang Lingkup Wilayah
Fasilitasi
Penertiban
1 Ruang Lingkup
2 Kab. Aceh Besar Kegiatan

1
Penyusunan
Kajian Spasial dan
Kab. Karo Kajian Hukum
Pelanggaran
Kota Banda Aceh Pemanfaatan Lokakarya

2
Kab. Simalungun Ruang dan Usulan Penyusunan Rencana
Kab. Dairi Rencana Kerja Kerja Penertiban
Pelanggaran
Kab. Toba Penyepakatan Pemanfaatan Ruang
2 Rencana Kerja

3
1 3
4 Penertiban
Kab. Samosir
Pelanggaran
7 8
Pemanfaatan Ruang
5 Terkoodinasi dan 4. Sosialisasi

Kab. Humbang
6
Berjangka Waktu
4& Penertiban
Pelanggaran
Hasundutan
5 Pemanfaatan
Ruang
5. Pelaksanaan
Evaluasi Pelaksanaan

6
Kab. Tapanuli Penertiban
Utara Fasilitas Penertiban Pelanggaran
Pelanggaran Pemanfaatan
Kab. Labuhan Batu
Pemanfaatan ruang Ruang
7
Milestone Fasilitasi Penertiban Pelanggaran Pemanfaatan Ruang
Fasilitasi
Penertiban

MILESTONE 1 MILESTONE 2 MILESTONE 3 MILESTONE 4 MILESTONE 5 MILESTONE 6


Kajian spasial dan Lokakarya Penyepakatan Sosialisasi Pelaksanaan Evaluasi
hukum pelanggaran penyusunan rencana kerja penertiban penertiban pelaksanaan
pemanfaatan ruang rencana kerja penertiban pelanggaran pelanggaran penertiban
dan usulan rencana penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang pemanfaatan ruang pelanggaran
kerja pelanggaran pemanfaatan ruang pemanfaatan ruang
pemanfaatan ruang

8
Kemajuan Pelaksanaan
Fasilitasi Penertiban Pemanfaatan Ruang Fasilitasi
Penertiban

M1 M2 M3 M4 M5 M6
PROVINSI KABUPATEN/KOTA KETERANGAN
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10

Provinsi Aceh Kabupaten Aceh Besar √ √ √ √ √ - √ - - -

Provinsi Aceh Kota Banda Aceh √ √ √ √ √ - √ - - -

Keterangan: M: Milestone
M1: Penyusunan kajian spasial dan kajian hukum pelanggaran pemanfaatan ruang beserta usulan rencana kerjanya
P1: Pemenuhan unsur pelanggaran P: Proses
P2: Rekomendasi pengenaan sanksi
P3: Usulan rencana kerja
M2: Lokakarya penyusunan rencana kerja penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang
P4: Rencana kerja definitif
P5: Gap analysis usulan rencana kerja terhadap rencana kerja definitif
P6: Piagam komitmen pengenaan sanksi
M3: Penyepakatan rencana kerja penertiban pelangaaran pemanfaaan ruang yang terkoordinasi dan berjangka waktu
P7: Rencana kerja defintif yang terkoordinasi dan berjangka waktu (di kalangan Pemda/eksekutor pengenaan sanksi, misalnya Satpol PP, Polres, DPMPTSP, PUPR, dst)
M4: Sosialisasi penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang
P8: Berita acara sosialisasi pengenaan sanksi adminitratif
M5: Pelaksanaan penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang
P9: Berita acara pelaksanaan pengenaan sanksi administratif (harus menyebutkan kondisi sebelum dan sesudah pengenaan sanksi)
M6: Evaluasi Pelaksanaan Fasilitasi Penertiban Pelanggaran Pemanfaatan Ruang
P10: Dokumen Gap analysis pelaksanaan pengenaan sanksi administratif dengan rencana kerja definitif yang terkoordinasi dan berjangka waktu

9
Kajian Indikasi Pelanggaran
Pemanfaatan Ruang
Kab Aceh Besar
Indikasi Ketidaksesuaian
01 Pemanfaatan Ruang

02 Kemajuan Pelaksanaan

Permukiman di Pertanian Lahan


03 Basah

04 Permukiman di Sempadan Sungai

10
Indikasi Ketidaksesuaian Pemanfaatan Ruang
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019 Fasilitasi
Penertiban

RTH digunakan sebagai sarana


2 pendidikan dan gudang Bulog
Sempadan sungai digunakan sebagai
46 bangunan (rumah dan perdagangan)

Sempadan pantai digunakan sebagai


15 perumahan dan perdagangan
Peta Penutupan Lahan 2017 Hutan lindung digunakan sebagai Analisis tambahan untuk:
9 perumahan TNI dan masyarakat Gedung ANRI
Pertanian lahan basah digunakan
40 sebagai perumahan

1 Hortikultura digunakan sebagai gudang

1 Tambak digunakan sebagai perumahan


Peta Pola Ruang

11
Indikasi Ketidaksesuaian Pemanfaatan Ruang
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2020 Kriteria penilaian: Fasilitasi
Penertiban
1. Pengecekan jenis penutupan lahan menggunakan Goggle Earth;
2. Kesesuaian dengan indikasi program RTRW Kab;
3. Kesesuaian dengan KUPZ RTRW Kab;
Ketidaksesuaian Pemantaan Ruang 4. Sejarah pemanfaatan ruang dengan melakukan pengecekan terhadap
seluruh lokasi menggunakan Goggle Earth;
5. Kesesuaian dengan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA)
6. Kesesuaian dengan Kawasan Hutan Provinsi Aceh;
7. Kesesuaian dengan Kepmen ATR No. 686 Tahun 2019 tentang
Penetapan Lahan Baku Sawah Nasional Tahun 2019.
Peta Penutupan Lahan 2017 RENC POLA RUANG SEJARAH (sebelum/ PELAKU (perorangan/
RTRW sesudah) kooperasi))

2 rencana belum terwujud -


48 sesuai bersyarat 46 sebelum perda
2 sesudah perda
64 tidak sesuai 30 Sesudah Perda
35 Sebelum Perda

RENC POLA RUANG SEJARAH (sebelum/


PENGGUNAAN LAHAN LUAS (HA)
Peta Pola Ruang RTRW sesudah)
Sempadan Sungai Bangunan rumah dan perda- Sebelum dan sesuaih Perda 93,5 Penertiban oleh BWS
gangan Sumatera 1
Pertanian lahan basah Perumahan Sesudah Perda 17,54 Pemkab
(sebagai LP2B)
12
Perumahan di Kawasan Pertanian Lahan Basah
Kajian Kesesuaian KP2B/LP2B menurut 2 Qanun Fasilitasi
Penertiban
Qanun No. 4 Tahun 2013: RTRW Kab. Aceh Besar Tahun 2012-2032 Qanun No. 5 Tahun 2013: Perlindungan Lahan Pertanian Pangan
(terbit 21 Oktober 2013) Berkelanjutan (terbit 2 Desembar2013)
Pasal 35 ayat (3) RTRW Kab. Aceh Besar: Pasal 12 ayat (4) PLP2B:
Pertanian lahan basah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a seluas Lahan pertanian pangan berkelanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
kurang lebih 23.054,48 Ha meliputi Kecamatan ... dengan luas paling kurang 33.658 Ha.

Pasal 35 ayat (4) RTRW Kab. Aceh Besar:


Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
Luas KP2B atau LP2B di 2 Qanun berbeda, tapi mempunyai
huruf b dengan luas kurang lebih 14.202,55 Ha meliputi Kecamatan ...
sebaran wilayah di kecamatan yang sama.
Pasal 35 ayat (5) RTRW Kab. Aceh Besar:
Pertanian lahan kering sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c seluas
kurang lebih 13.024,39 Ha meliputi Kecamatan ...
Kec. Kota Jantho, Kec. Lembah Seulawah, Kec. Suelimeum, Kec. Kuta Cotglie,
Kec. Indrapuri, Kec. Montasik, Kec. Kuta Malaka, Kec. Sukamakmur, Kec. Blang
Pertanian lahan basah 23.054,48 Ha +
Bintang, Kec. Leupung, Kec. Lhoknga, Kec. Peukan Bada, Kec. Simpang Tiga, Kec.
Pertanian lahan kering 13.024,39 Ha = 26.078,87 Ha +
Darul Kamal, Kec. Darul Imarah, Kec. Ingin Jaya, Kec. Kuto Baro, Kec.
Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan 14.202,55 Ha
Darussalam, Kec. Krueng Barona Jaya, Kec. Lhoong, Kec. Mesjid Raya, Kec.
=
Baitussalam, dan Kec. Pulo Aceh.
40.202,55 Ha

Pasal 20 ayat (1) UU 41 Tahun 2009: Perlindungan Lahan Pangan Berkelanjutan: Pasal 23 ayat (3) UU 41 Tahun 2009: Perlindungan Lahan Pangan
Penetapan LP2B dan LCP2B merupakan bagian dari penetapan dalam bentuk Berkelanjutan:
rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan Penetapan KP2B kabupaten/kota diatur dalam Perda mengenai RTRW
perpu. kabupaten kota. 13
Perumahan di Kawasan Pertanian Lahan Basah
Sejarah Lahan Sawah Nasional Fasilitasi
Penertiban

TAHUN 2009 TAHUN 2013 TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020
UU 41 Tahun 2009: Kepmen Ka. BPN Rapat Koordinasi oleh Kepmen ATR/ Ka Kepmen ATR/ Ka SE Mendagri No.
Perlindungan Lahan No. 3296/Kep- Kantor Sekretariat Wakil BPN No. 399/KEP- BPN No. 686/SK- 520/2465/SJ, 18
Pangan 100.18/IV/2013: Presiden ttg Perbaikan 23.3/X/2018: SK.03/XII/2019: Maret 2019:
Berkelanjutan Lahan Sawah. Produksi Padi pada 20 Penetapan Luas Penetapan Luas Pengendalian Alih
(7.750.999 ha) Februari 2017 di Lahan Baku Sawah Lahan Baku Sawah Fungsi Lahan dan
Kementerian Pertanian. Nasional Tahun Nasional Tahun Penetapan
Surat Deputi Bidang 2018 (7.105.145 ha) 2019 (7.463.948 ha) Kawasan/ Lahan
Dukungan Kebijakan Perpres 59/2019: Pertanian Pangan
Pembangunan Manusia dan Pengendalian Alih Berkelanjutan,
Pemerataan Pembangunan Fungsi Lahan melalui:
Nomor B-36/Setwapres/D- Sawah 1. Penetapan perda
2/KH.00.00/03/2017 Tanggal RTRW/RRTR;
13 Maret 2017. 2. Revisi melalui PK
(kegiatan verifikasi luas perda
lahan sawah oleh BIG, RTRW/RRTR;
LAPAN, Kemenr ATR/BPN, 3. Penyesuaian
Kement Pertanian, BPS. Perda Provinsi ttg
K/LP2B.
Mengacu LBS tahun
2019
Dalam rentang tahun 2014 sampai 2019 terjadi pelaksanaan
pembangunan perumahan di kawasan pertanian lahan basah, yang
sebagiannya ditetapkan sebagai KP2B di RTRW Kab. Aceh Besar
14
Perumahan di Kawasan Pertanian Lahan Basah
Indikasi Ketidaksesuaian Pemanfaatan Ruang Fasilitasi
Penertiban

40 17 4

Pertanian lahan Pertanian lahan KP2B berubah


basah berubah basah sebagai menjadi
menjadi KP2B berubah permukiman
permukiman menjadi
permukiman

Jum’at, 26 Juli 2019, disepakati lokasi indikasi pelanggaran


pemanfaatan ruang di Kab. Aceh Besar oleh Kement
ATR/BPN, Pemerintah Provinsi Aceh, dan Pemerintah
Kabupaten Aceh Besar
(AB PLH-4, AB PLH-28, AB PLH-29, dan AB PLH-39)
15
Perumahan di Kawasan Pertanian Lahan Basah
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang AB PLH-4
Fasilitasi
Penertiban
RENCANA POLA PENUTUPAN SEJARAH
NO KODE DESA KECAMATAN LINTANG BUJUR Luas
RUANG LAHAN PENGGUNAAN LAHAN
1 AB PLH-4 Desa Kajhu Baitusasslam 95°22'39.34"E 5°35'35.15"N Pertanian lahan 4,32 Ha Perumahan Sesudah Qanun
basah (LP2B)

PERUMAHAN HADRAH
LAMBATEUNG
Perumahan berada di kawasan
pertanian lahan basah sebagai KP2B

Pasal 35 ayat (4) RTRW Kab. Aceh Besar:


Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf b dengan luas kurang lebih 14.202,55 Ha meliputi Kecamatan Kota Jantho,
Kecamatan Lembah Seulawah, Kecamatan Suelimeum, Kecamatan Kuta Cotglie,
Kecamatan Indrapuri, Kecamatan Montasik, Kecamatan Kuta Malaka,
Kecamatan Sukamakmur, Kecamatan Blang Bintang, Kecamatan Leupung,
Kecamatan Lhoknga, Kecamatan Peukan Bada, Kecamatan Simpang Tiga,
Kecamatan Darul Kamal, Kecamatan Darul Imarah, Kecamatan Ingin Jaya,
Kecamatan Kuto Baro, Kecamatan Darussalam, Kecamatan Krueng Barona Jaya,
Kecamatan Lhoong, Kecamatan Mesjid Raya, Kecamatan Baitussalam,
dan Kecamatan Pulo Aceh.
16
Perumahan di Kawasan Pertanian Lahan Basah
Izin Pemanfaatan Ruang AB PLH-4 Fasilitasi
Penertiban

1. Rekomendasi dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan


Hortikultura, 15 Feb 2016: “lahan untuk mendirikan perumahan
sudah tidak produktif lagi untuk lahan pertanian (lahan tanam
padi sawah” & “tidak keberatan tentang permohonan IMB”;
2. Surat Permohonan Rekomendasi IMB dari PT. Hadrah Aceh
Pertama kepada Camat, 26 September 2016;
3. Bukti Permohonan IMB kepada PINTO (DPM PTSP) Kab. Aceh
Besar dari Said Muhammad Iqbal, 27 September 2016;
4. Rekomendasi IMB dari Keuchik Gampong Kajhu. 27 September
2016;
5. Rekomendasi IMB dari Camat Baitussalam. 27 September 2016;
6. IMB Nomor: 648/243/IMB/2016 an Said Muhammad Iqbal,
tanggal 7 Oktober 2016, untuk rumah 36 m², 178 unit.
Dikeluarkan oleh a.n. Bupati Aceh Besar, Kepala Kantor
Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
7. Kepemilikan lahan: 187 unit rumah SHM, 16 unit belum
bersertifikat.
Belum ditemukan izin usaha, izin lokasi, IPPT.

17
Perumahan di Kawasan Pertanian Lahan Basah
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang AB PLH-28 Fasilitasi
Penertiban
RENCANA POLA PENUTUPAN SEJARAH
NO KODE DESA KECAMATAN LINTANG BUJUR LUAS
RUANG LAHAN PENGGUNAAN LAHAN
2 AB PLH- Desa Miruk Kr Barona Jaya 95°21'23.00"E 5°32'24.16"N Pertanian lahan 5,69 Ha Perumahan Sesudah Qanun
28 basah (LP2B)

KOMPLEK BEUREUKAH
AL FATIH
ADA 2 PERMOHONAN Perumahan berada di kawasan
IMB pertanian lahan basah sebagai KP2B

Pasal 35 ayat (4) RTRW Kab. Aceh Besar:


Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf b dengan luas kurang lebih 14.202,55 Ha meliputi Kecamatan Kota Jantho,
Kecamatan Lembah Seulawah, Kecamatan Suelimeum, Kecamatan Kuta Cotglie,
Kecamatan Indrapuri, Kecamatan Montasik, Kecamatan Kuta Malaka,
Kecamatan Sukamakmur, Kecamatan Blang Bintang, Kecamatan Leupung,
Kecamatan Lhoknga, Kecamatan Peukan Bada, Kecamatan Simpang Tiga,
Kecamatan Darul Kamal, Kecamatan Darul Imarah, Kecamatan Ingin Jaya,
Kecamatan Kuto Baro, Kecamatan Darussalam, Kecamatan Krueng
Barona Jaya, Kecamatan Lhoong, Kecamatan Mesjid Raya, Kecamatan
Baitussalam, dan Kecamatan Pulo Aceh.
18
Perumahan di Kawasan Pertanian Lahan Basah
Izin Pemanfaatan Ruang AB PLH-28: IMB ke-1 Fasilitasi
Penertiban

1. Surat Rekomendasi permohonan IMB dari Kepala Kantor


Pertanahan Kab. Aceh Besar, 17 Juli 2017: “..”;
2. Rekomendasi IMB dari Keuchik Gampong Murik. 19 Juli 2017;
3. Rekomendasi IMB dari Camat Krueng Barona Jaya. 14 Agustus
2017;
4. Bukti permohonan IMB kepada PINTO (DPM PTSP) Kab. Aceh
Besar dari Afrizal, 21 Agustus 2017;
5. Laporan hasil peninjauan lapangan IMB dari DPUPR Aceh Besar,
28 Agustus 2017: “HASIL SURVEI: LAPANGAN DAPAT DIBERIKAN
imb KARENA GSB-NYA CUKUP DAN TIDAK MELANGGAR
KETENTUAN ACEH BESAR”;
6. IMB Nomor: 648/239/IMB/2017 an Afrizal, tanggal 11
September 2017, untuk rumah 36 m²=16 unit dan 60 m²=2 unit.
Dikeluarkan oleh a.n. Bupati Aceh Besar, Kepala Kantor
Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
7. Kepemilikan lahan: 131 unit rumah SHM, 12 unit belum
bersertifikat.
Belum ditemukan izin usaha, izin lokasi, IPPT.

19
Perumahan di Kawasan Pertanian Lahan Basah
Izin Pemanfaatan Ruang AB PLH-28: IMB ke-2 Fasilitasi
Penertiban

1. Surat Rekomendasi permohonan IMB dari Kepala Kantor


Pertanahan Kab. Aceh Besar, 27 Juli 2019: “..”;
2. Rekomendasi IMB dari Keuchik Gampong Murik. 25 Juli 2019;
3. Rekomendasi IMB dari Camat Krueng Barona Jaya. 31 Juli 2019;
4. Bukti permohonan kepada PINTO (DPM PTSP) Kab. Aceh Besar
dari Cut Rizna Farida untuk IMB, 12 Desember 2019;
5. Laporan hasil peninjauan lapangan IMB dari DPUPR Aceh Besar,
Desember tahun 2019: “HASIL SURVEI LAPANGAN: RUMAH
TERSEBUT BERADA DI DAERAH PERMUKIMAN DAN TIDK ADA
DAMPAK TERHADAP BANGUNAN LAINNYA SERTA DAPAT
DIREMONDASIKAN IMB, DAN HARUS MENGIKUTI ATURAN-
ATURAN YANG ADA DI ACEH BESAR”;
6. IMB Nomor: 648/311/IMB/2019 an Cut Rizna Farida, tanggal 18
September 2019, untuk rumah 50 m²=15 unit. Dikeluarkan oleh
a.n. Bupati Aceh Besar, Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu
Pintu.

20
Perumahan di Kawasan Pertanian Lahan Basah
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang AB PLH-29 Fasilitasi
Penertiban
RENCANA POLA PENUTUPAN SEJARAH
NO KODE DESA KECAMATAN LINTANG BUJUR LUAS
RUANG LAHAN PENGGUNAAN LAHAN
3 AB PLH- Desa Miruk Kr Barona 95°21'33.33"E 5°32'23.48"N Pertanian lahan 2,64 Ha Perumahan Sesudah Qanun
29 Jaya basah (LP2B)

PERUMAHAN MIRUK

Perumahan berada di kawasan


pertanian lahan basah sebagai KP2B

Pasal 35 ayat (4) RTRW Kab. Aceh Besar:


Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf b dengan luas kurang lebih 14.202,55 Ha meliputi Kecamatan Kota Jantho,
Kecamatan Lembah Seulawah, Kecamatan Suelimeum, Kecamatan Kuta Cotglie,
Kecamatan Indrapuri, Kecamatan Montasik, Kecamatan Kuta Malaka,
Kecamatan Sukamakmur, Kecamatan Blang Bintang, Kecamatan Leupung,
Kecamatan Lhoknga, Kecamatan Peukan Bada, Kecamatan Simpang Tiga,
Kecamatan Darul Kamal, Kecamatan Darul Imarah, Kecamatan Ingin Jaya,
Kecamatan Kuto Baro, Kecamatan Darussalam, Kecamatan Krueng
Barona Jaya, Kecamatan Lhoong, Kecamatan Mesjid Raya, Kecamatan
Baitussalam, dan Kecamatan Pulo Aceh.
21
Perumahan di Kawasan Pertanian Lahan Basah
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang AB PLH-39
Fasilitasi
Penertiban
RENCANA POLA Penutupan SEJARAH
NO KODE DESA KECAMATAN LINTANG BUJUR Luas
RUANG Lahan PENGGUNAAN LAHAN
4 AB PLH- Desa Darul Imarah 95°19'58.58"E 5°31'11.32"N Pertanian lahan 4,69 Ha Perumahan Sesudah Qanun
39 Lampeuneur basah (LP2B)
ut

KOMPLEKS BEUTARI
PERMAI Perumahan berada di kawasan
pertanian lahan basah sebagai KP2B

Pasal 35 ayat (4) RTRW Kab. Aceh Besar:


Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf b dengan luas kurang lebih 14.202,55 Ha meliputi Kecamatan Kota Jantho,
Kecamatan Lembah Seulawah, Kecamatan Suelimeum, Kecamatan Kuta Cotglie,
Kecamatan Indrapuri, Kecamatan Montasik, Kecamatan Kuta Malaka,
Kecamatan Sukamakmur, Kecamatan Blang Bintang, Kecamatan Leupung,
Kecamatan Lhoknga, Kecamatan Peukan Bada, Kecamatan Simpang Tiga,
Kecamatan Darul Kamal, Kecamatan Darul Imarah, Kecamatan Ingin Jaya,
Kecamatan Kuto Baro, Kecamatan Darussalam, Kecamatan Krueng Barona Jaya,
Kecamatan Lhoong, Kecamatan Mesjid Raya, Kecamatan Baitussalam, dan
Kecamatan Pulo Aceh.
22
Perumahan di Kawasan Pertanian Lahan Basah
Izin Pemanfaatan Ruang AB PLH-28 dan AB PLH-39 Fasilitasi
Penertiban
AB PLH-29 PERUMAHAN MIRUK AB PLH-39 KOMPLEKS BEUTARI PERMAI

1. IMB Nomor: 648/128/IMB/2017, IMB Nomor: 648/006/IMB/2019, 1. IMB untuk masing-masing pemilik rumah.
dan IMB Nomor: 648/007/IMB/2019, an Faisal. Dikeluarkan oleh 2. Kepemilikan lahan: 185 unit rumah SHM, 18 unit belum
a.n. Bupati Aceh Besar, Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu bersertifikat.
Pintu. 3. Belum ditemukan izin usaha, izin lokasi, IPPT.
2. Kepemilikan lahan: 65 unit rumah SHM, 11 unit belum
bersertifikat.
3. Belum ditemukan izin usaha, izin lokasi, IPPT.

23
Perumahan di Kawasan Pertanian Lahan Basah
Ketentuan Umum Peraturan Zonasi RTRW Kabupaten dan Perpu Sektor Fasilitasi
Penertiban

KUPZ RTRW Kabupaten Analisis UU 41/2009

Pasal 49 Ayat (4) huruf a RTRW Aceh Besar Pasal 7 Ayat (1):
Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan pertanian lahan basah disusun Wilayah kegiatan selain kegiatan pertanian pangan berkelanjutan di dalam
dengan ketentuan: kawasan pertanian pangan ditetapkan dengan memperhitungkan luas
1. tidak diperbolehkan alih fungsi lahan pertanian pangan berkelanjutan kawasan dan jumlah penduduk.
(LP2B); Penjelasan Pasal 7 Ayat (1):
2. pengendalian secara ketat konversi lahan sawah beririgasi non teknis; Yang dimaksud dengan “selain kegiatan pertanian pangan berkelanjutan”
3. pengendalian secara ketat tumbuhnya kegiatan perkotaan di sepanjang
adalah sarana dan prasarana, tempat permukiman perdesaan,
jalur transportasi yang menggunakan lahan sawah yang dikonversi;
4. pelaksanaan konservasi berkaitan dengan vegetatif dan mekanis; pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan
5. diperbolehkan permukiman perdesaan di kawasan pertanian lahan basah ekonomi.
non irigasi teknis khususnya bagi penduduk yang bekerja disektor
pertanian;
6. tidak diperbolehkan menggunakan lahan yang dikelola dengan
mengabaikan kelestarian lingkungan;
7. tidak diperbolehkan pemborosan penggunaan sumber air;
8. boleh dialih fungsikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
9. boleh adanya bangunan prasarana wilayah dan bangunan yang bersifat
mendukung kegiatan pertanian; dan
10.boleh melakukan kegiatan wisata alam secara terbatas, penelitian, dan
pendidikan.
24
Perumahan di Kawasan Pertanian Lahan Basah
Dampak Perubahan Fungsi Ruang Fasilitasi
Penertiban
DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KETERANGAN
RUANG
Limpasan air permukaan belum Interval hujan tertinggi selama 3 jam = 1.51 m3/detik dengan tinggi
memberi pengaruh terhadap genangan 0,33 meter.
genangan Interval hujan terendah selama 30 menit debit air tertinggi 0,01 m3/detik
dengan tinggi genangan 0,01 meter.
Tinggi air tersebut dapat dikatakan kecil sehingga genangan yang terjadi
tidak berpotensi menjadi banjir

Poligon berada di Kawasan


29 Resiko Banjir Rendah

Poligon berada di Kawasan


44 Resiko Banjir Sedang

Poligon berada di Kawasan


6 Resiko Banjir Tinggi

25
Perumahan di Kawasan Pertanian Lahan Basah
Dampak Perubahan Fungsi Ruang dan Kerugian Fasilitasi
Penertiban

26
Perumahan di Kawasan Pertanian Lahan Basah
Dampak Perubahan Fungsi Ruang dan Kerugian Fasilitasi
Penertiban

27
Perumahan di Kawasan Pertanian Lahan Basah
Kesesuaian dengan Lahan Baku Sawah Tahun 2019 Fasilitasi
Penertiban
Kepmen Ka. BPN No. Lahan Baku Sawah Kwsn
2013 3296/Kep-100.18/IV/2013 Perkotaan Banda Aceh di Kab. Aceh
Kepmen ATR/ Ka BPN No. Besar
2018 399/KEP-23.3/X/2018: Penetapan
Luas Lahan Baku Sawah Nasional
Tahun 2018
Kepmen ATR/ Ka BPN No. 686/SK-
2019 SK.03/XII/2019: Penetapan Luas
Lahan Baku Sawah Nasional Tahun
2019
Perpres 59/2019: Pengendalian Alih
Fungsi Lahan Sawah
SE Mendagri No. 520/2465/SJ, 18
2020 Maret 2019: Pengendalian Alih
Fungsi Lahan dan Penetapan Bukan sawah
Kawasan/ Lahan Pertanian Pangan
Perumahan yang Perumahan yang
Berkelanjutan, melalui: Sawah masih berada di sudah tidak berada di
1. Penetapan perda RTRW/RRTR;
sawah sawah
2. Revisi melalui PK perda Sawah
RTRW/RRTR;
3. Penyesuaian Perda Provinsi ttg
K/LP2B.
Mengacu LBS tahun 2019

AB PLH-22 AB PLH-28

28
Perumahan di Kawasan Pertanian Lahan Basah
Opini Hukum Fasilitasi
Penertiban
Kesimpulan

1. ,,,,,

Rekomendasi

........

29
Perumahan di Kawasan Pertanian Lahan Basah
Kesimpulan & Rekomendasi Fasilitasi
Penertiban
Kesimpulan

1. ,,,,,

Rekomendasi

........

30
Bangunan di Sempadan Sungai
Kegiatan Penertiban Bangunan oleh Tim Terpadu Prov. Aceh Fasilitasi
Penertiban
Penertiban Sempadan Sungai

Sudah Terbit Kepgub Aceh No


362/1337/2020: Pembentukan Tim
Terpadu Penataan Kawasan Kanal
Banjir Krueng Aceh

31
Bangunan di Sempadan Sungai
Limpasan Air Permukaan Akibat Adanya Bangunan
Fasilitasi
Penertiban

Luasan Peningkatan Peningkatan Urutan


46 Kode Luasan Peningkatan Peningkatan Urutan
Kabupaten Aceh Besar (ha) Limpasan Erosi Prioritas Kode
(ha) Limpasan Erosi Prioritas
AB SS-6 0.21 50% 1147% 1 AB SS-11 0.09 50% 1147% 24
AB SS-44 0.32 272% 12371% 2 AB SS-4 0.29 50% 1147% 25
AB SS-21 0.33 50% 1147% 3 AB SS-41 0.07 50% 1147% 26
AB SS-16 0.21 50% 1147% 4 AB SS-5 0.07 50% 1147% 27
AB SS-19 0.2 50% 1147% 5
AB SS-22 0.13 50% 1147% 28
AB SS-27 0.25 50% 1147% 6
AB SS-9 0.03 50% 1147% 29
AB SS-7 0.04 50% 1147% 7
AB SS-20 0.31 50% 1147% 8 AB SS-26 0.09 88% 1147% 30
AB SS-17 0.08 50% 1147% 9 AB SS-1 0.92 49% 1027% 31
AB SS-15 0.15 50% 1147% 10 AB SS-25 0.04 88% 1147% 32
AB SS-33 0.07 50% 1147% 11 AB SS-8 0.03 50% 1147% 33
AB SS-40 0.29 50% 1147% 12 AB SS-42 0.03 50% 1147% 34
AB SS-43 0.24 50% 1147% 13 AB SS-35 0.05 50% 1147% 35
AB SS-24 0.19 88% 1147% 14 AB SS-46 0.04 50% 1147% 36
AB SS-14 0.16 50% 1147% 15 AB SS-28 0.07 50% 1147% 37
AB SS-29 0.07 50% 1147% 16 AB SS-34 0.07 50% 1147% 38
AB SS-18 0.16 50% 1147% 17 AB SS-10 0.03 50% 1147% 39
AB SS-3 0.63 50% 1147% 18 AB SS-2 0.15 50% 1147% 40
AB SS-31 0.23 50% 1147% 19 AB SS-30 0.04 50% 1147% 41
AB SS-38 0.04 50% 1147% 20
AB SS-13 0.03 50% 1147% 42
AB SS-12 0.04 50% 1147% 21
AB SS-37 0.03 50% 1147% 43
AB SS-32 0.1 50% 1147% 22
AB SS-45 0.05 50% 1147% 23 AB SS-36 0.02 50% 1147% 44
AB SS-39 0.02 138% 1094% 45
AB SS-23 0.02 50% 1147% 46

32
Gedung Depo ANRI
Kesesuaian Gedung dengan Sempadan Sungai Fasilitasi
Penertiban

Lokasi : Desa Bakoi Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar


Koordinat : 95°22'8.89"E 5°31'33.34"N

Gedung Depo ANRI direkomendasikan BKRPD dapat dibangun:


1. Bangunan gedung tidak berada di sempadan sungai;
2. Sisa lahan di sempadan sungai sebagai RTH.

33
Kajian Indikasi Pelanggaran
Pemanfaatan Ruang
Kota Banda Aceh
Indikasi Ketidaksesuaian
01 Pemanfaatan Ruang

02 Kemajuan Pelaksanaan

03 Sempadan Sungai Krueng Aceh

04

34
Kemajuan Pelaksanaan
Fasilitasi Penertiban Pemanfaatan Ruang Fasilitasi
Penertiban

Diskusi Dengan Dinas PUPR Kota Banda Aceh Diskusi Dengan Satpol PP Kota Banda Aceh

Diskusi Dengan Dinas BWS I Sumatera Absensi saat melakukan lokakrya Prov Aceh

35
Indikasi Ketidaksesuaian Pemanfaatan Ruang
Kota Banda Aceh Tahun 2019 Fasilitasi
Penertiban

6 Ketidaksesuaian di Rencana Ruang


Terbuka Hijau menjadi pemukiman

Ketidaksesuaian di Rencana Taman Kota :


1 poligon menjadi perdagangan
Peta Penutupan Lahan 2017
4 2 poligon menjadi pemukiman
1 poligon menjadi lahan terbangun

Ketidaksesuaian di Sempadan Sungai


5 menjadi pemukiman

Ketidaksesuaian di Kawasan Hutan


1 Bakau menjadi perdagangan (informal)

Peta Pola Ruang

36
Indikasi Ketidaksesuaian Pemanfaatan Ruang
Kota Banda Aceh Tahun 2020 Fasilitasi
Penertiban

Kriteria penilaian:
1. Pengecekan jenis penutupan lahan menggunakan Goggle Earth;
2. Kesesuaian dengan indikasi program RTRW Kota;
Ketidaksesuaian Pemantaan Ruang 3. Kesesuaian dengan KUPZ RTRW Kota;
4. Sejarah pemanfaatan ruang dengan melakukan pengecekan terhadap
seluruh lokasi menggunakan Goggle Earth;
5. Kesesuaian dengan Kepmen ATR No. 686 Tahun 2019 tentang
Penetapan Lahan Baku Sawah Nasional Tahun 2019.

RENC POLA RUANG SEJARAH (sebelum/


PELAKU
Peta Penutupan Lahan 2017 RTRW sesudah)
1 Diizinkan 1 setelah perda Masyarakat
10 Sesuai bersyarat 6 sebelum perda Masyarakat
4 setelah perda
5 Tidak sesuai 5 Sebelum Perda Masyarakat

RENC POLA PENGGUNAAN LA- SEJARAH (sebelum/


LUAS (Ha)
RUANG RTRW HAN sesudah)
Peta Pola Ruang Sempadan Sungai Bangunan Rumah dan Sebelum dan Sesudah 16,43 Penertiban oleh BWS
Perdagangan Jasa Perda Sumatera 1

37
Bangunan di Sempadan Sungai
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan KUPZ Fasilitasi
Penertiban
RENCANA POLA PENUTUPAN SEJARAH
NO KODE LINTANG BUJUR KELURAHAN/DESA KECAMATAN LUAS
RUANG LAHAN 2017 PENGGUNAAN LAHAN
1 BA SS- 95°21'45.6"E 5°34'10.7" Desa Rukoh dan Desa Syiah Kuala Sempadan Perdaganga 15,76 Sebelum Qanun
1 N Kopelma Darussalam Sungai n Ha
Syiah Kuala

BA SS-1 Perdagangan di Sempadan Sungai

1. Berdasarkan KUPZ RTRW Kota Banda Aceh:


• Dilarang mendirikan bangunan pada kawasan sempadan sungai
• Dilarang melakukan kegiatan yang mengancam kerusakan dan
menurunkan kualitas sungai
• Pelarangan bagi pemanfaatan ruang dan pelaksanaan kegiatan
yang berdampak menimbulkan kerusakan lingkungan pada
kawasan sempadan sungai
• Dilarang seluruh kegiatan dan bangunan yang mengancam
kerusakan dan menurunkan kualitas sungai
2. Memiliki Sertifikat Hak Milik

38
Bangunan di Sempadan Sungai
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan KUPZ
Fasilitasi
Penertiban
SEJARAH
NO KODE LINTANG BUJUR KELURAHAN/DESA KECAMATAN RENCANA POLA PENUTUPAN LUAS PENGGUNAAN
RUANG LAHAN 2017
LAHAN
2 BA SS- 95°20'38.36 5°32'9.49" Desa Pango Raya Ulee Sempadan Permukima 1.345 Sebelum Qanun
2 "E N Kareng Sungai n m2

BA SS-2 Pemukiman di Sempadan Sungai

1. Berdasarkan KUPZ RTRW Kota Banda Aceh:


• Dilarang mendirikan bangunan pada kawasan sempadan sungai
• Dilarang melakukan kegiatan yang mengancam kerusakan dan
menurunkan kualitas sungai
• Pelarangan bagi pemanfaatan ruang dan pelaksanaan kegiatan
yang berdampak menimbulkan kerusakan lingkungan pada
kawasan sempadan sungai
• Dilarang seluruh kegiatan dan bangunan yang mengancam
kerusakan dan menurunkan kualitas sungai
2. Memiliki Sertifikat Hak Milik

39
Bangunan di Sempadan Sungai
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan KUPZ
Fasilitasi
Penertiban
RENCANA POLA PENUTUPAN SEJARAH
NO KODE LINTANG BUJUR KELURAHAN/DESA KECAMATAN LUAS
RUANG LAHAN 2017 PENGGUNAAN LAHAN
3 BA SS- 95°17'58.3"E 5°31'34.2" Desa Geuceu Jaya Baru Sempadan Permukima 505 m2 Sebelum Qanun
3 N Sungai n

BA SS-3 Pemukiman di Sempadan Sungai

1. Berdasarkan KUPZ RTRW Kota Banda Aceh:


• Dilarang mendirikan bangunan pada kawasan sempadan sungai
• Dilarang melakukan kegiatan yang mengancam kerusakan dan
menurunkan kualitas sungai
• Pelarangan bagi pemanfaatan ruang dan pelaksanaan kegiatan
yang berdampak menimbulkan kerusakan lingkungan pada
kawasan sempadan sungai
• Dilarang seluruh kegiatan dan bangunan yang mengancam
kerusakan dan menurunkan kualitas sungai
2. Memiliki Sertifikat Hak Milik

40
Bangunan di Sempadan Sungai
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan KUPZ Fasilitasi
Penertiban
RENCANA POLA PENUTUPAN SEJARAH
NO KODE LINTANG BUJUR KELURAHAN/DESA KECAMATAN LUAS
RUANG LAHAN 2017 PENGGUNAAN LAHAN
4 BA SS- 95°21'23.04 5°33'53.04 Desa Lam Gugob Syiah Kuala Sempadan Permukima 214 m Sebelum Qanun
4 “E “N Sungai n

BA SS-4 Pemukiman di Sempadan Sungai

1. Berdasarkan KUPZ RTRW Kota Banda Aceh:


• Dilarang mendirikan bangunan pada kawasan sempadan sungai
• Dilarang melakukan kegiatan yang mengancam kerusakan dan
menurunkan kualitas sungai
• Pelarangan bagi pemanfaatan ruang dan pelaksanaan kegiatan
yang berdampak menimbulkan kerusakan lingkungan pada
kawasan sempadan sungai
• Dilarang seluruh kegiatan dan bangunan yang mengancam
kerusakan dan menurunkan kualitas sungai
2. Memiliki Sertifikat Hak Milik

41
Bangunan di Sempadan Sungai
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan KUPZ Fasilitasi
Penertiban
RENCANA POLA PENUTUPAN SEJARAH
NO KODE LINTANG BUJUR KELURAHAN/DESA KECAMATAN LUAS
RUANG LAHAN 2017 PENGGUNAAN LAHAN
5 BA SS- 95°21'28.70 5°34'5.22“ Desa Lam Gugob Syiah Kuala Sempadan Permukima 350 m Sebelum Qanun
5 “E N Sungai n

BA SS-5 Pemukiman di Sempadan Sungai

1. Berdasarkan KUPZ RTRW Kota Banda Aceh:


• Dilarang mendirikan bangunan pada kawasan sempadan sungai
• Dilarang melakukan kegiatan yang mengancam kerusakan dan
menurunkan kualitas sungai
• Pelarangan bagi pemanfaatan ruang dan pelaksanaan kegiatan
yang berdampak menimbulkan kerusakan lingkungan pada
kawasan sempadan sungai
• Dilarang seluruh kegiatan dan bangunan yang mengancam
kerusakan dan menurunkan kualitas sungai
2. Memiliki Sertifikat Hak Milik

42
Analisis Dampak
. Fasilitasi
Penertiban

Resiko Banji di Sempadan Sungai


Banjir (Ha)
Kode
No
Lokasi Rendah Sedang Tinggi
Kota Banda Aceh
1 BA SS - 1 13.31 1.58 -
2 BA SS - 2 0.06 0.03 -
3 BA SS - 3 - 0.04 -
4 BA SS - 4 0.02 - -
5 BA SS - 5 0.04 - -
Jumlah 13,43 1,65

Limpasan Air di Sempadan Sungai


Luasan Peningkatan Peningkatan Urutan tingkat
Kode
(ha) Limpasan Erosi erosi
BA SS - 1 14.89 11% 524% 1
BA SS - 4 0.02 157% 652% 2
BA SS - 3 0.04 126% 25% 3
BA SS - 2 0.09 11% 25% 4
BA SS - 5 0.04 11% 25% 5

43
Bangunan di Sempadan Sungai Krueng Aceh
Ketentuan Umum Peraturan Zonasi RTRW Kota, Izin, Analisis Sektor SDA Fasilitasi
Penertiban

RTRW Kota Banda Aceh Analisis Permen PUPR 28/2015

Pasal 50 ayat (2) Pasal 23 Permen PUPR 28 Tahun 2015 tentang Penetapan Garis
Sempadan sungai ditetapkan dengan kriteria sebagai berikut : Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Danau:
a. sungai dengan tanggul ditetapkan jalur kiri dan kanan tepian sungai1. Apabila menunjukkan terdapat bangunan dalam sempadan
sungai maka bangunan tersebut dinyatakan dalam status quo dan
dengan lebar minimum 8 m; secara bertahap harus ditertibkan untuk mengembalikan fungsi
b. sungai tidak bertanggul ditetapkan jalur kiri dan kanan tepian sempadan sungai.
sungai dengan lebar 30 m. 2. Sempadan sungai hanya dapat dimanfaatkan secara terbatas
Lampiran VIII : untuk bangunan sumber daya air, fasilitas dermaga dan jembatan,
• Ruang yang tidak diperkenankan didirikan bangunan diatasnya yang jalur pipa gas dan air minum, rentang kabel listrik dan
telekomunikasi dan kegiatan yang tidak mengganggu fungsi
dibatasi oleh garis batas luar daerah sempadan. sungai
• Menyediakan ruang untuk melindungi badan air, sehingga tidak 3. Sempadan sungai yang terpadat tanggul untuk pengendali banjir
mengganggu fungsi pengaliran air sungai. dilarang menanam tanaman selain rumput, mendirikan bangunan
dan mengurangi dimensi tanggul
Izin Pemanfaatan Ruang

Pengguna merupakan masyarakat.


BA SS 1 – BA SS 3 hanya memiliki sertifikat Hak Milik
BA SS 4 dan BA SS 5 tidak memikiki dokumen kepemilikan dan izin
bangunan

44
Bangunan di Sempadan Sungai
Kegiatan Penertiban Bangunan oleh Tim Terpadu Prov. Aceh Fasilitasi
Penertiban

Sudah Terbit Kepgub Aceh No


362/1337/2020: Pembentukan Tim
Terpadu Penataan Kawasan Kanal
Banjir Krueng Aceh

Bangunan di lokasi ketidaksesuaian


merupakan bangunan tanpa izin

Kota Banda Aceh sudah melakukan pembongkaran pada bangunan di sempadan sungai
Krueng Aceh
• 6 Juli 2020 Bupati Aceh Besar mengeluarkan surat untuk pembongkaran mandiri bangunan
dan tanaman yang ada di bantaran sungai krueng aceh
• 25 Juni 2020 surat perintah kepada Satpol PP perihal pembongkaran PKL
• 19 Agustus 2020 dilakukan sosialisasi penataan dan penertiban kanal banjir Krueng Aceh
45
Terima
Kasih

Masukan &
Saran untuk Penyempurnaan
GAP PELAKSANAAN
Fasilitasi Penertiban Pemanfaatan Ruang Fasilitasi
Penertiban

KOTA INDIKASI LOKASI TARGET TINDAKAN UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN KENDALA KETERANGAN
BA SS-1 sampai dengan BA SS-5 Pembongkaran 1. Terbit Kepgub Aceh No 1. Anggaran yang terbatas; 1. Akan tetap dilakukannya pem-
Perumahan di Sempadan Sungai bangunan 362/1337/2020: Pembentukan Tim 2. Sudah dilakukan peringatan bongkaran bangunan liar di
Terpadu Penataan Kawasan Kanal Tim Terpadu Penataan Kawasan Kawasan Kanal Banjir Krueng
Banda Aceh
Banjir Krueng Aceh; Kanal Banjir Krueng Aceh Aceh
2. Pemasangan papan peringatan. tetapi masyarakat mengharap- 2. Sudah dilakukan pembongkaran
kan penundaan dikarnakan bangunan di Kawasan Kanal
masa pandemi Banjir Krueng Aceh

47

Anda mungkin juga menyukai