Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN KERJA

PENYELAMATAN SITU DANAU EMBUNG WADUK


KAWASAN DANAU SENTARUM PADA DAS KAPUAS
DAN DANAU KASKADE MAHAKAM
(KONTRAKTUAL)

TAHUN ANGGARAN 2023

DIREKTORAT PENERTIBAN PEMANFAATAN RUANG,


DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAN
PENERTIBAN TANAH DAN RUANG

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/


BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE

PENYELAMATAN SITU DANAU EMBUNG WADUK


KAWASAN DANAU SENTARUM PADA DAS KAPUAS DAN
DANAU KASKADE MAHAKAM

Kementerian : Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan


Negara/Lembaga Pertanahan Nasional

Unit Eselon I/II : Direktorat Jenderal Pengendalian dan Penertiban


Tanah dan Ruang/ Direktorat Penertiban
Pemanfaatan Ruang

Program : Program Penyelenggaraan Penataan Ruang

Sasaran Program : Terwujudnya Implementasi Pemanfaatan Ruang


yang Terkendali dan Tertib

Indikator Kinerja Program : Indeks Kepatuhan Pemanfaatan Ruang yang


Optimal

Kegiatan : Penertiban Pemanfaatan Ruang

Sasaran kegiatan : Terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuai


dengan RTR melalui penertiban pemanfaatan
ruang

Indikator Kinerja Kegiatan : Rasio penyelesaian pelanggaran di bidang


penataan ruang
Klasifikasi Rincian Output : Penanganan Perkara (Prioritas)
(KRO)
Indikator KRO : Indeks Penyelenggaraan Penataan Ruang

Rincian Output (RO) : Sanksi Administratif Pelanggaran Pemanfaatan


Ruang di Kawasan DAS

Komponen:
Melaksanakan Penyelamatan Situ Danau Embung
Waduk Kawasan Danau Sentarum pada DAS
Kapuas dan Danau Kaskade Mahakam

Sub Komponen:
Penyelamatan Situ Danau Embung Waduk
Kawasan Danau Sentarum pada DAS Kapuas dan
Danau Kaskade Mahakam
1
Volume RO : 20

Satuan RO : Kasus

Alokasi Dana : Rp. 1.020.000.000,-

A. LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum
Peraturan Perundangan yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan ini adalah:
- Undang-Undang Nomor 06 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 Tentang
Cipta Kerja Menjadi Undang -Undang (Lembaran Negara Tahun 2022
Nomor 238);
- Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4725);
- Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang;
- Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional;
- Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan
Nasional No. 16 Tahun 2020 tentang Struktur Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional;
- Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 23 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 3 Tahun 2017 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil Penataan
Ruang (Berita Negara Tahun 2020 Nomor 1411);
- Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 21 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Pengendalian
Pemanfaatan Ruang dan Pengawasan Penataan Ruang (Berita Negara
Tahun 2021 Nomor 1484).

2
2. Gambaran Umum
Sistem penyelenggaraan penataan ruang merupakan kegiatan yang meliputi
pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang
sebagaimana diatur dan diamanahkan dalam Undang-undang Nomor 26
Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Pengendalian pemanfaatan ruang
dilaksanakan melalui: Penilaian Pelaksanaan KKPR, Penilaian Perwujudan
RTR, Pemberian Insentif dan Disinsentif, Pengenaan Sanksi, serta
Penyelesaian Sengketa Penataan Ruang.

Pengenaan sanksi, baik sanksi administratif maupun sanksi pidana dilakukan


terhadap pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang
sebagai upaya penegakan hukum untuk memberikan efek jera kepada para
pelanggar pemanfaatan ruang. Dalam pasal 68 UU No. 26 Tahun 2007
dijelaskan bahwa sanksi administratif dapat diberikan melalui peringatan
tertulis, penghentian sementara kegiatan, penghentian sementara pelayanan
umum, penutupan lokasi, pencabutan izin, pembatalan izin, pembongkaran
bangunan, pemulihan fungsi ruang; dan/atau denda administratif.

Pengenaan sanksi administratif terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang


merupakan tugas yang harus dilaksanakan pemerintah daerah. Namun
demikian, dalam pelaksanaannya pemerintah daerah belum dapat
melaksanakan secara optimal, karena terbatasnya SDM yang kompeten,
kurangnya dukungan anggaran daerah, dan konflik kepentingan di daerah.

Pada tahun 2023 Kementerian ATR/BPN memberikan fasilitasi penertiban


pemanfaatan ruang di Kawasan Danau Sentarum pada DAS Kapuas dan
Danau Kaskade Mahakam sebagai upaya pembinaan kepada pemerintah
daerah untuk memperkuat peran dan kapasitasnya dalam melaksanakan
pengenaan sanksi administratif terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang.
Hasil kegiatan fasilitasi penertiban ini adalah pengenaan sanksi administratif
berupa peringatan tertulis kepada pelanggar pemanfaatan ruang dan Piagam
Komitmen, dimana pemerintah daerah bersama Pemerintah akan
menindaklanjuti kasus-kasus pelanggaran pemanfaatan ruang sesuai rencana
kerja yang telah disepakati.

3
Untuk menindaklanjuti upaya pengenaan sanksi administratif tersebut,
Kementerian ATR/BPN melaksanakan aksi penertiban yang merupakan
kelanjutan kegiatan fasilitasi penertiban pemanfaatan ruang kepada
pemerintah daerah dalam menuntaskan proses pengenaan sanksi
administratif guna memberikan kepastian hukum bagi masyarakat.

B. MAKSUD

Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mewujudkan tertib tata ruang melalui
penuntasan pengenaan sanksi administratif oleh pemerintah daerah terhadap
pelanggaran pemanfaatan ruang di Kawasan Danau Sentarum pada DAS
Kapuas dan Danau Kaskade Mahakam.

C. TUJUAN

Tujuan dari kegiatan ini adalah agar pemerintah daerah secara mandiri
mengenakan sanksi administratif terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang
di Kawasan Danau Sentarum pada DAS Kapuas dan Danau Kaskade
Mahakam, Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.

D. SASARAN

Sasaran yang hendak dicapai dari kegiatan ini yaitu terlaksananya


pengenaan sanksi administratif oleh pemerintah daerah kepada pelanggar
pemanfaatan ruang untuk seluruh kasus pelanggaran pemanfaatan ruang.

E. RUANG LINGKUP

1. Ruang Lingkup Kegiatan

Lingkup Pekerjaan ini adalah sebagai berikut:

a) Melaksanakan inventarisasi indikasi pelanggaran pemanfaatan ruang;

b) Melaksanakan pengumpulan dan pendalaman materi, data dan


informasi terkait indikasi pelanggaran pemanfaatan ruang;

c) Melaksanakan kajian teknis dan kajian hukum indikasi pelanggaran


pemanfaatan ruang;

d) Melaksanakan penetapan tindakan sanksi administratif terhadap


seluruh kasus pelanggaran pemanfaatan ruang;

4
e) Melaksanakan forum sosialisasi terkait sanksi administratif terhadap
pihak-pihak terkait;

f) Melaksanakan pengenaan sanksi administratif bidang penataan ruang


untuk seluruh kasus pelanggaran pemanfaatan ruang yang belum
dituntaskan;

g) Melaksanakan aksi penyelamatan kawasan yang telah dilakukan


pengenaan sanksi administratif;

h) Melaksanakan evaluasi terhadap seluruh pengenaan sanksi


administratif pelanggaran pemanfaatan ruang yang dilaksanakan dan
memberikan rekomendasi kasus yang perlu ditindaklanjuti ke
pengenaan sanksi pidana (apabila ada);

i) Melaksanakan rapat dalam rangka aksi penertiban di daerah sebanyak


1 (satu) kali dan di Jakarta sebanyak 2 (dua) kali;

j) Melaksanakan koordinasi dengan pemangku kepentingan sesuai dengan


kewenangan masing masing dalam setiap tahapan pelaksanaan kegiatan
baik secara daring maupun luring;

k) Memfasilitasi Tim Teknis Direktorat Penertiban Pemanfaatan Ruang


dalam melakukan pendampingan terhadap aksi penyelamatan SDEW
Danau Sentarum dan Danau Kaskade Mahakam;

l) Mendokumentasikan secara visual seluruh tahap pelaksanaan kegiatan


dalam bentuk video dan foto dalam pelaksanaan aksi penyelamatan;

m) Melaksanakan kegiatan secara paralel oleh 2 (dua) tim, yang meliputi


Tim Danau Sentarum dan Tim Danau Kaskade Mahakam, terhadap
lokasi sebagaimana dimaksud dalam lingkup lokasi;

n) Memfasilitasi pembuatan, pengantaran, dan pemasangan plang/papan


peringatan sebagai tanda adanya pelanggaran pemanfaatan ruang di
suatu lokasi, minimal sebanyak 4 (empat) buah;

o) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan dalam bentuk cetak (hardcopy)


dan bentuk digital (softcopy).

2. Lingkup Lokasi

Lokasi pekerjaan meliputi Danau Sentarum pada Wilayah Kawasan DAS


Kapuas di Provinsi Kalimantan Barat dan Danau Kaskade Mahakam pada
wilayah DAS Mahakam di Provinsi Kalimantan Timur.

5
F. METODOLOGI

Metode pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Koordinasi bersama pemerintah daerah dan stakeholder terkait dalam


aksi penyelamatan;
2. Persuasi bersama pemerintah daerah kepada masyarakat dalam
pelaksanaan aksi penyelamatan;
3. Mobilisasi aksi penyelamatan pada SDEW melalui pengenaan sanksi
administratif bagi pelanggar pemanfaatan ruang;
4. Pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) di Jakarta dan di daerah;
5. Pelaksanaan Rapat dalam rangka Aksi Penertiban di Danau Sentarum
pada Wilayah Kawasan DAS Kapuas Provinsi Kalimantan Barat dan
Danau Kaskade Mahakam pada Wilayah Kawasan DAS Mahakam di
Provinsi Kalimantan Timur.

G. KELUARAN

Keluaran dari kegiatan ini adalah kegiatan aksi penertiban pemanfaatan


ruang dalam rangka penyelamatan SDEW berupa pengenaan sanksi
administratif pada 20 (dua puluh) kasus.

H. PENERIMA MANFAAT

Kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pelaksana tugas dan
fungsi pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional, baik Direktorat Penertiban Pemanfaatan Ruang, Kanwil Badan
Pertanahan Nasional Provinsi dan Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota serta
pihak-pihak yang terkait.

I. PELAKSANA

Pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara konsultansi kontraktual dan


membutuhkan tenaga ahli sekurang-kurangnya sebagai berikut:

6
TABEL I.1
KEBUTUHAN TENAGA AHLI
NO. TENAGA AHLI KUALIFIKASI JUMLAH
ORANG BULAN
1. Ahli Perencanaan ● S1 Jurusan Perencanaan Wilayah dan 1 (satu) orang
Wilayah & Kota Kota, memiliki pengalaman profesional selama 3,5 (tiga
(Ketua Tim) di bidang pengendalian pemanfaatan setengah)
ruang minimal 5 (lima) tahun, bulan
khususnya terkait penyusunan
peraturan zonasi/ pemantauan dan
evaluasi pemanfaatan ruang/
penyusunan perangkat pengendalian
pemanfaatan ruang/ penyusunan
penilaian Kesesuaian Ketentuan
Pemanfaatan Ruang (KKPR)/ audit tata
ruang/ fasilitasi penertiban
pemanfaatan ruang/ penegakan
hukum bidang penataan ruang.
2. Ahli Perencanaan ● S-1 Jurusan Perencanaan Wilayah dan 1 (satu) orang
Wilayah dan Kota Kota, memiliki pengalaman profesional selama 3,5 (tiga
(Wakil Ketua Tim) di bidang pengendalian pemanfaatan setengah) bulan
ruang minimal 3 (tiga) tahun,
khususnya terkait audit tata ruang/
fasilitasi penertiban pemanfaatan
ruang/ penegakan hukum bidang
penataan ruang/ penyusunan
peraturan zonasi/ pemantauan dan
evaluasi pemanfaatan ruang/
penyusunan perangkat pengendalian
pemanfaatan ruang/ penyusunan
penilaian Kesesuaian Ketentuan
Pemanfaatan Ruang (KKPR).
3. Ahli Hukum ● S-1 Jurusan Ilmu Hukum dengan 2 (dua) orang
Program kekhususan Hukum Pidana/ selama 2 (dua)
Hukum Lingkungan dan Tata Ruang/ bulan
Hukum Administrasi Negara/ Hukum
Administrasi Pemerintahan/ Hukum
Perdata, memiliki pengalaman
profesional di bidang hukum minimal 3
(tiga) tahun, khususnya terkait audit
tata ruang/ fasilitasi penertiban
pemanfaatan ruang/ penegakan
hukum bidang penataan ruang/
penyusunan peraturan zonasi/
pemantauan dan evaluasi pemanfaatan
ruang/ penyusunan perangkat
pengendalian pemanfaatan ruang/
penyusunan penilaian Kesesuaian
Ketentuan Pemanfaatan Ruang (KKPR).

7
NO. TENAGA AHLI KUALIFIKASI JUMLAH
ORANG BULAN
4. Ahli GIS ● S-1 Jurusan Teknik 2 (dua) orang
Geodesi/Geografi/Geomatika/Geosain selama 3,5
s/Kartografi, dan memiliki pengalaman (tiga setengah)
profesional di bidang pemetaan bulan
minimal 3 (tiga) tahun, khususnya
terkait audit tata ruang/ fasilitasi
penertiban pemanfaatan ruang/
penegakan hukum bidang penataan
ruang/ penyusunan peraturan zonasi/
pemantauan dan evaluasi pemanfaatan
ruang/ penyusunan perangkat
pengendalian pemanfaatan ruang/
penyusunan penilaian Kesesuaian
Ketentuan Pemanfaatan Ruang (KKPR).
5. Ahli Lingkungan ● S-1 Jurusan Teknik Lingkungan/Ilmu 2 (dua) orang
Lingkungan, memiliki pengalaman selama 2 (dua)
professional di bidang lingkungan bulan
minimal 3 (tiga) tahun khususnya
terkait analisis lingkungan bidang
penataan ruang/perhitungan daya
dukung dan daya tamping lingkungan,
implikasi dan dampak lingkungan/
pemantauan dan evaluasi pemanfaatan
ruang/ audit tata ruang/ fasilitasi
penertiban pemanfaatan ruang/
penegakan hukum bidang penataan
ruang/ penyusunan peraturan zonasi/
pemantauan dan evaluasi pemanfaatan
ruang/ penyusunan perangkat
pengendalian pemanfaatan ruang/
penyusunan penilaian Kesesuaian
Ketentuan Pemanfaatan Ruang (KKPR).
6. Asisten Ahli GIS ● S-1 Jurusan Teknik 2 (dua) orang
Geodesi/Geografi/Geomatika/Geosain selama 3 (tiga)
s/Kartografi. bulan

J. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan ini dilakukan selama 110 (seratus sepuluh) hari kalender pada
tahun 2023 sejak penerbitan SPMK oleh Pejabat Pembuat Komitmen Satuan
Kerja Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang, Kementerian
ATR/BPN.

8
Tahap 21 Hari 31 Hari 30 Hari 28 Hari

Koordinasi bersama pemerintah


daerah dan stakeholder terkait dalam
aksi penyelamatan

Melaksanakan pengumpulan data


dan informasi

Melakukan kajian teknis dan kajian


hukum

Persuasi bersama pemerintah daerah


kepada masyarakat dalam
pelaksanaan aksi penyelamatan

Mobilisasi aksi penyelamatan pada


SDEW melalui pengenaan sanksi
administratif bagi pelanggar
pemanfaatan ruang

Menyusun laporan kegiatan dalam


rangka aksi Penertiban di Danau
Sentarum di Provinsi Kalimantan
Barat dan Danau Kaskade Mahakam
di Provinsi Kalimantan Timur

K. NAMA ORGANISASI PENGGUNA JASA

Nama dan organisasi pengguna jasa adalah Satuan Kerja Pengendalian dan
Penertiban Tanah dan Ruang, Direktorat Jenderal Pengendalian dan
Penertiban Tanah dan Ruang, Kementerian ATR/BPN.

L. SUMBER PEMBIAYAAN

Pekerjaan ini dilakukan oleh pihak ketiga (kontraktual) dan dibiayai melalui
DIPA APBN Tahun 2023 dengan biaya sebesar Rp. 1.020.000.000 (Satu Milyar
Dua Puluh Juta Rupiah).

9
M. PELAPORAN

Pekerjaan ini melalui beberapa tahapan kegiatan yang masing-masing


tahapannya menghasilkan produk laporan yang harus diserahkan
diantaranya sebagai berikut:

1. Rencana Mutu Kontrak (RMK)


Rencana Mutu Kontrak diserahkan selambat-lambatnya 21 (dua puluh
satu) hari kalender setelah SPMK, bersamaan dengan penyerahan
Laporan Pendahuluan. Rencana Mutu Kontrak (RMK) berisi
persyaratan mutu pekerjaan sebagai perincian Kerangka Acuan Kerja
(KAK) untuk menjaga kualitas pekerjaan. Rencana Mutu Kontrak
diserahkan sebanyak 5 (lima) eksemplar.

2. Laporan Pendahuluan

Laporan Pendahuluan diserahkan selambat-lambatnya 21 (dua puluh


satu) hari kalender setelah SPMK dengan isi minimal sebagai berikut:
rencana kerja; metodologi pelaksanaan pekerjaan; dan konsep awal
kajian. Laporan Pendahuluan dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar.

3. Laporan Antara

Laporan Antara diserahkan selambat-lambatnya 52 (lima puluh dua)


hari kalender setelah SPMK, dengan isi minimal sebagai berikut:
laporan progres kegiatan berupa hasil kajian dan hasil temuan di
lapangan. Laporan Antara dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar.

4. Laporan Akhir

Laporan Akhir berupa laporan seluruh hasil pelaksanaan kegiatan,


meliputi: hasil kajian, rumusan rekomendasi, salinan dokumen legal
pelaksanaan pengenaan sanksi administratif, dan seluruh
dokumentasi kegiatan. Laporan Akhir ini diserahkan pada 105 (seratus
lima) hari kalender dan dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar.

5. Laporan Eksekutif Summary

Laporan Buku Eksekutif Summary merupakan laporan yang dibuat


secara ringkas untuk kepentingan para pengambil kebijakan seperti:
Bupati/Walikota/Gubernur/ Menteri/pejabat lainnya dan/atau untuk
kepentingan publikasi kepada media massa terkait. Laporan ini
disajikan dalam bentuk buku eksekutif dengan menggunakan glossy

10
paper. Laporan ini diserahkan pada 105 (seratus lima) hari kalender
dan dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar.

6. Laporan Digital

Laporan Digital berupa dokumentasi secara visual seluruh tahap


pelaksanaan kegiatan dalam bentuk video eksklusif yang dapat
digunakan untuk bahan pameran/ekspo serta keseluruhan laporan
kegiatan sebagaimana disebut diatas dan seluruh data terkait
pelaksanaan kegiatan ini, dalam bentuk file yang disimpan dalam
external SSD 1 (satu) Terabytes TB sebanyak 2 (dua) buah dan
diserahkan pada 105 (seratus lima) hari kalender.

N. KEPEMILIKAN DATA DAN HASIL KELUARAN

Seluruh kepemilikan data dan hasil kegiatan sebagaimana dicantumkan


dalam KAK ini diserahkan kepada organisasi pengguna jasa yaitu Satker
Direktorat Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang
Kementerian ATR/BPN.

Jakarta, 5 Juli 2023


Mengetahui,
Pejabat Pembuat Komitmen
Kegiatan Penertiban Pemanfaatan Ruang

Ramadhan Firdaus, S.T., M.T.


NIP. 197808222008011012

11

Anda mungkin juga menyukai