Anda di halaman 1dari 2

URAIAN SINGKAT

PENYUSUNAN PEDOMAN KESESUAIAN KEGIATAN PEMANFAATAN RUANG


(KKPR) UNTUK KEGIATAN PEMANFAATAN RUANG DI BAWAH TANAH

Terbitnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UUCK) yang
mengubah Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang telah
berimplikasi pada beberapa perubahan substansi pengaturan terkait
penyelenggaranan penataan ruang. Salah satunya adalah pengaturan izin
pemanfaatan ruang yang diubah menjadi Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang
(KKPR). KKPR terdari dari 3 (tiga) jenis yakni Konfirmasi Kesesuaian Kegiatan
Pemanfaatan Ruang (KKKPR), Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan
Ruang (PKKPR), dan Rekomendasi Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang
(RKKPR). Pelaksanaan KKPR diatur dalam Peraturan Menteri Nomor 13 Tahun 2021
tentang Pelaksanaan KKPR dan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang.

Menurut Permen ATR/KBPN 13/2021 KKPR dilakukan berdasarkan penilaian


terhadap dokumen usulan kegiatan pemanfaatan ruang dari pemohon. Penilaian
dokumen pemohon dilakukan melalui kajian dengan menggunakan asas
komplementer berdasarkan RTRW kabupaten/kota, RTRW provinsi, RTR KSN, RZ
KSNT, RZ KAW, RTR Pulau/Kepulauan dan/atau RTRWN. Penilaian juga dapat
melibatkan forum penataan ruang dan penilaian lapangan jika dibutuhkan. KKPR
dapat diajukan untuk kegiatan berusaha, nonberusaha, dan kegiatan yang bersifat
strategis nasional. Permohonan KKPR dapat diajukan untuk kegiatan yang
memerlukan pemanfaatan ruang di permukaan tanah, perairan, maupun bawah
tanah.

Pemanfaatan ruang bawah tanah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan
penataan ruang secara keseluruhan, baik nasional maupun daerah. Pemanfaatan
ruang bawah tanah menjadi solusi beberapa isu dan kebutuhan pemanfaatan ruang
di permukaan tanah sehingga ketidakserasian pemanfaatan ruang dapat dihindari.
Selain itu kegiatan tertentu dilakukan di bawah tanah untuk mengisolasi kegiatan
yang membutuhkan keamanan tinggi dan/atau bahan berbahaya. Dalam hal
pelaksanaan KKPR untuk kegiatan pemanfaatan ruang di bawah tanah masih belum
terdapat panduan yang dapat diacu oleh Pemerintah.

Dalam rangka menjawab kebutuhan dan permasalahan di atas, maka diperlukan


penyediaan pedoman yang mengatur pelaksanaan KKPR khusus untuk kegiatan
pemanfaatan ruang di bawah tanah di antaranya untuk memberikan KKPR terhadap
sektor pertambangan mineral dan batu bara, kebutuhan ulititas, sarana transportasi,
dan lain sebagainya. Oleh karena itu Direktorat Jenderal Tata Ruang c.q. Direktorat
Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang pada Tahun Anggaran 2023 ini memandang
penting untuk melaksanakan pekerjaan Penyusunan Pedoman Kesesuaian Kegiatan
Pemanfaatan Ruang (KKPR) untuk Kegiatan Pemanfaatan Ruang di Bawah Tanah
untuk mewujudkan pelaksanaan KKPR yang efektif dan efisien.

MAKSUD DAN TUJUAN


A. Maksud
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk menyiapkan acuan teknis bagi pemerintah dan pihak
terkait dalam pelaksanaan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) untuk
kegiatan pemanfaatan ruang di bawah tanah yang memperhatikan lingkungan yang
berkelanjutan dan keserasian dengan pemanfaatan ruang di atasnya.

B. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah tersedianya acuan teknis dalam pelaksanaan Kesesuaian
Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) untuk kegiatan pemanfaatan ruang di bawah tanah.

Anda mungkin juga menyukai