Anda di halaman 1dari 9

DINAS PERTANAHAN DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KOORDINASI DAN SINKRONISASI


PEMANFAATAN RUANG DAERAH KABUPATEN/KOTA
Sub Kegiatan Kajian Pengadaan Tanah Jalan Hauling

TAHUN ANGGARAN 2023

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KOORDINASI DAN SINKRONISASI


PEMANFAATAN RUANG DAERAH KABUPATEN/KOTA
Sub Kegiatan Kajian Pengadaan Tanah Jalan Hauling

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan PP Nomor 19 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum pengadaan tanah untuk kepentingan umum dapat
digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan fasilitas penunjang. Dalam hal ini perencanaan
pengadaan tanah dilaksanakan pada jalan hauling eks-HPH yang terletak pada Kawasan Taman
Hutan Raya Bukit Soeharto Desa Batuah, Desa Loa Duri Ulu, Desa Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa
Janan. Jalan ini memiliki rentang sepanjang ± 6 Km dengan titik koordinat 0° 41' 59.8776" S,
117° 0' 32.0904" E.
Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang,
Penyelenggaraan Penataan Ruang meliputi:
a. Perencanaan Tata Ruang;
b. Pemanfaatan Ruang;
c. Pengendalian Pemanfaatan Ruang;
d. Pengawasan Penataan Ruang;
e. Pembinaan Penataan Ruang; dan
f. Kelembagaan Penataan Ruang
Berdasarkan UU Nomor 26/2007 Tentang Penataan Ruang salah satu upaya
penyelenggaran penataan ruang dalam lingkup ini adalah dengan melaksanakan perencanaan
dan pemanfaatan tata ruang salah satunya yaitu penyusunan rencana pengadaan tanah jalan
hauling. Kabupaten Kutai Kartanegara hingga saat ini belum memiliki kebijakan atau peraturan
khusus mengenai pengadaan tanah jalan hauling eks-HPH. Kawasan dan Jaringan jalan
hauling seharusnya diatur pada Rencana Tata Ruang Wilayah yang telah disusun dan masih
dalam proses legislasi.
Menindaklanjuti keberadaan jalan hauling eks-HPH sepanjang ± 6 Km pada Kawasan
Taman Hutan Raya Bukit Soeharto diperlukan identifikasi penggunaan pola ruang kawasan
sekitar serta pendataan status kepemilikan lahan untuk pengembangan yang ditujukan pada
kepentingan umum, selain itu dapat berpotensi menjadi penghubung antara Kabupaten Kutai
Kartanegara dan Kawasan IKN. Dalam rangka menyusun pengaturan yang bertujuan
memberikan stimulan atau dorongan terhadap kegiatan yang sejalan dengan bidang Tata
Ruang, melalui kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang Daerah
Kabupaten/Kota, maka Dinas Pertanahan dan Penataan Ruang Kabupaten Kutai Kartanegara
memandang perlu dilaksanakannya sub kegiatan kajian rencana pengadaan tanah untuk jalan

2
hauling eks HPH sebagai dasar pertimbangan pengambilan keputusan terkait pengadaan tanah
yang juga bermanfaat untuk menghindari terjadinya konflik antar pengguna jalan hauling eks
HPH dan memperkuat posisi pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara

B. Tujuan dan Sasaran


a. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah tersusunnya kajian rencana pengadaan
tanah jalan hauling eks-HPH di Desa Batuah, Desa Loa Duri Ulu, Desa Loa Duri Ilir,
Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara.
b. Sasaran
Sasaran yang hendak dicapai dari kegiatan ini yaitu :
1) Identifikasi lokasi, dimensi, kesesuaian jaringan jalan, status penguasaan dan perizinan
penggunaan lahan
2) Identifikasi perkiraan kebutuhan luas tanah untuk pembebasan lahan jalan dan
perhitungan estimasi nilai pembebasan lahan jalan
3) Analisa konektivitas potensi jalan dan design besar rencana pengembangan koridor
jalan
C. Fungsi dan Manfaat
1) Kajian Pengadaan Tanah Jalan Hauling eks-HPH berfungsi sebagai:
a) Upaya proses pengambilan keputusan yang menyangkut kewenangan pemerintah
daerah
b) Upaya proses perecanaan pengadaan tanah
c) Bentuk penyelenggaraan kegiatan Bidang Penataan Ruang

2) Kajian Pengadaan Tanah Jalan Hauling eks-HPH bermanfaat sebagai:


a) Upaya dalam mencegah terjadinya konflik antar perusahaan terkait kepemilikan
jalan
b) Sebagai dasar pertimbangan dalam pengadaan tanah dan potensi jalan
c) Terlaksananya penyelenggaraan penataan ruang
D. Dasar Hukum
Dalam pelaksanaan kegiatan Koordinisasi Pelaksanaan Penataan Ruang didasarkan pada
aturan-aturan dan pokok hukum yang meliputi:
1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja
3. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah
4. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2023 Tentang Penyelenggaraan Pengadaan
Tanah Untuk Kepentingan Umum

3
5. Peraturan Menteri ATR Nomor 19 Tahun 2021 Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
6. Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 270/Kpts-II/1991 tanggal 20 Mei 1991
tentang penetapan Taman Wisata Alam Bukit Soeharto di Kabupaten Daerah Tingkat II
Kutai, Provinsi Kalimantan Timur
7. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 419/Menhut-II/2004 tanggal 19 Oktober 2004,
tentang Perubahan Fungsi Taman Wisata Alam Bukit Soeharto yang terletak di
Kabupaten Daerah Tingkat II Kutai, Provinsi Kalimantan Timur
8. SK.577/Menhut-II/2009 tahun 2009 tentang Penetapan Taman Hutan Raya Bukit
Soeharto yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser
Utara, Provinsi Kalimantan Timur
9. Perda No. 9 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Kutai Kartanegara tahun 2013-2032;
10. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.718/Menhut-II/2014 tanggal 29 Agustus 2014
tentang Kawasan Hutan Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Utara;
11. SK Menhut Nomor: SK.6628/MENLHK-PKTL/KUH/PLA:/10/2021, tentang Peta
Perkembangan Pengukuhan Kawasan Hutan Provinsi Kalimantan Timur

E. Lingkup Pekerjaan
Dalam pelaksanaan kegiatan Koordinisasi Pelaksanaan Penataan Ruang memiliki
lingkup pekerjaan sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi lokasi, dimensi, kesesuaian jaringan jalan, status penguasaan dan
perizinan penggunaan lahan
2) Mengidentifikasi perkiraan kebutuhan luas tanah untuk pembebasan lahan jalan dan
perhitungan estimasi nilai pembebasan lahan jalan
3) Menganalisa konektivitas potensi jalan dan design besar rencana pengembangan
koridor jalan

4
BAB II

RENCANA KERJA

A. Persiapan
Persiapan kegiatan Koordinisasi Pelaksanaan Penataan Ruang terdiri dari :
1. Upaya pemahaman terhadap TOR/KAK
2. Penyepakatan lingkup dan materi substansi
3. Penetapan rencana dan motede pelaksanaan pekerjaan

B. Identifikasi lokasi, dimensi, kesesuaian jaringan jalan, status penguasaan dan


perizinan penggunaan lahan
Identifikasi lokasi, dimensi, dan kesesuaian jaringan jalan dilakukan dengan identifikasi citra
satelit serta overlay jalan hauling dengan rencana tata ruang yang ada di Kabupaten Kutai
Kartanegara. Status penguasaan dan perizinan penggunaan jalan diidentifikasi berdasarkan
dokumen penguasaan dan perizinan pada setiap segmen ruas jalan. Output dari identifikasi ini
adalah peta lokasi, dimensi, dan overlay kesesuaian jaringan jalan, serta matriks yang berisi
data penguasaan dan perizinan penggunaan lahan.
C. Identifikasi perkiraan kebutuhan luas tanah untuk pembebasan lahan jalan dan
perhitungan estimasi nilai pembebasan lahan jalan
Pada tahan ini dilakukan identifikasi terkait kebutuhan luas pembebasan lahan dihitung dari
jarak titik tengah koridor jalan (buffer). Dari hasil identifikasi luasan ini dilakukan perhitungan
estimasi nilai pembebasan lahan berdasarkan kegiatan dan pola ruang yang ada pada setiap
segmen sepanjang ruas jalan. Output dari hasil identifikasi ini adalah matriks yang berisi luas
tanah dan estimasi nilai pembebasan lahan jalan dengan metode appraisal.
D. Analisa konektivitas potensi jalan dan desain besar rencana pengembangan koridor
jalan
Analisa konektivitas potensi jalan dilakukan berdasarkan hasil identifikasi yang telah
dilakukan sebelumnya. Pada tahap ini dilakukan analisis regional/kewilayahan untuk melihat
konektivitas potensi jalan secara makro hingga mikro. Pengembangan desain besar rencana
pengembangan koridor jalan dijabarkan dengan metode deskriptif menggunakan hasil analisis
data yang telah didapatkan pada sasaran sebelumnya dengan output berupa matriks berjangka
waktu.

5
BAB III

SISTEM PELAKSANAAN KERJA

A. Kewajiban Tenaga Ahli


1) Tenaga Ahli berkewajiban dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap hasil
pelaksanaan kegiatan yang telah disusun berdasarkan ketentuan yang telah
ditetapkan.
2) Tenaga Ahli berkewajiban melaksanakan Kerangka Acuan Kerja (KAK) terhadap
kegiatan dimaksud.
3) Tenaga Ahli dalam melaksanakan pekerjaan dinyatakan berakhir sampai dengan
teridentifikasinya pihak-pihak yang terlibat dalam Koordinasi Pelaksanaan Penataan
Ruang, baik antara Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dengan Pemerintah
Daerah lainnya, Pihak Swasta, dan Masyarakat.
4) Tenaga Ahli dalam melaksanakan pekerjaan dapat meminta bantuan Tim Teknis
untuk memperoleh petunjuk dan pengarahan agar mencapai hasil yang optimal. Tim
Teknis dapat diminta pula bantuannya untuk memberikan data dan fasilitas lainnya
guna mendukung kelancaran kerja.
5) Dalam pelaksanaan diskusi terbatas tenaga ahlii wajib menyediakan waktu untuk
hadir dalam forum diskusi tersebut guna menyajikan hasil pekerjaannya kepada
peserta diskusi.

B. Kebutuhan Tenaga Ahli


Tabel 3.1 Daftar Kebutuhan Tenaga Ahli
PENDIDIKAN & PENGALAMAN

No SPESIFIKASI TENAGA AHLI PEKERJAAN (TH)

S2 S1

I. Tenaga Ahli :

1. Ahli Madya (Perencanaan Kota Team 


Leader)
2. Ahli Muda (Perencanaan Kota) 

3. Ahli Muda (Pemetaan GIS) 

4. Ahli Muda (Transportasi) 

6
5. Ahli Muda (Geodesi) 

6. Ahli Muda (Teknik Sipil 

Kebutuhan Tenaga Ahli dalam pekerjaan Kegiatan Kajian Pengadaan Tanah Jalan Hauling
meliputi:

1) 1 (satu) orang Tenaga Ahli dengan minimal kriteria berpendidikan S2 Teknik Planologi/
Perencana Wilayah yang berpengalaman minimal 2 tahun, disertai dengan Sertifikasi
(Ahli Madya) Perencana Wilayah/Planologi.
2) 1 (satu) orang Tenaga Ahli dengan minimal kriteria berpendidikan S1 Teknik Planologi/
Perencana Wilayah yang berpengalaman minimal 1 tahun, disertai dengan Sertifikasi
(Ahli Muda) Perencana Wilayah/Planologi.
3) 2 (dua) orang Tenaga Ahli dengan minimal kriteria berpendidikan S1
Pemetaan/GIS/Teknik Planogi/ Perencana Wilayah yang berpengalaman minimal 1
tahun, disertai dengan Sertifikasi (Ahli Muda) Perencana Wilayah/Planologi/GIS.
4) 1 (satu) orang Tenaga Ahli dengan minimal kriteria berpendidikan S1
Transportasi/Teknik Planologi/ Perencana Wilayah yang berpengalaman minimal 1
tahun, disertai dengan Sertifikasi (Ahli Muda) Transportasi.
5) 2 (dua) orang Tenaga Ahli dengan minimal kriteria berpendidikan S1 Teknik
Geodesi/GIS/Teknik Planologi/ Perencana Wilayah atau yang berpengalaman minimal
1 tahun, disertai dengan Sertifikasi (Ahli Muda) Perencana Wilayah/Planologi/Geodesi
6) 1 (satu) orang Tenaga Ahli dengan minimal kriteria berpendidikan S1 Teknik Sipil yang
berpengalaman minimal 1 tahun, disertai dengan Sertifikasi (Ahli Muda) Teknik Sipil.

C. Pelaksanaan Pekerjaan

Dalam rangka pelaksanaan penyusunan pekerjaan, tenaga ahli dapat menghubungi :

1) Tim Teknis Organisasi Perangkat daerah lainnya pada tingkat kabupaten

2) Instansi Teknis Sektoral terkait kegiatan penelitian di Daerah

D. Waktu Penyelesaian Pekerjaan

Pekerjaan seperti yang diuraikan diatas, harus diselesaikan selama masing-masing


tenaga ahli adalah 85 (delapan puluh lima) hari terhitung sejak Surat Keputusan diterbitkan.

E. Sebelum Pekerjaan tenaga ahli menyerahkan Kepada Pemberi Tugas.

1) Daftar nama anggota team serta fungsinya masing-masing yang disertai dengan
riwayat hidup (Curriculum Vitae).

7
2) Penjadwalan waktu pekerjaan penyusunan desain secara detail untuk setiap bagian
pekerjaan perencanaan.
3) Tanggapan atas acuan tugas / KAK

F. Data

Semua data yang dilampirkan harus menyebutkan sumber dan tahun data tersebut dibuat/
dikumpulkan.
G. Konsultasi.
Konsultan wajib melakukan konsultasi/asistensi secara berkala dengan pemberi Tugas/
Instansi OPD terkait/Pengarah teknis.

8
BAB IV

METODE PENYAJIAN

A. Bentuk Penyajian
Pelaksanaan kegiatan Kajian Rencana Pengadaan Tanah Jalan Hauling Eks-HPH
Kabupaten Kutai Kartanegara disajikan dalam bentuk 1 (Satu) Dokumen yang memuat:
1. Dokumen Kajian/Materi Teknis yang berisi :
a) Identifikasi lokasi, dimensi, kesesuaian jaringan jalan, status penguasaan dan
perizinan penggunaan lahan
b) Identifikasi perkiraan kebutuhan luas tanah untuk pembebasan lahan jalan dan
perhitungan estimasi nilai pembebasan lahan jalan
c) Analisa konektivitas potensi jalan dan design besar rencana pengembangan koridor
jalan
d) Laporan Kegiatan Kajian Rencana Pengadaan Tanah Jalan Hauling Eks-HPH
Kabupaten Kutai Kartanegara

B. Lain – Lain :
Tenaga Ahli diwajibkan melakukan Presentasi hasil kerja kepada Tim Pembahas/Tim
Teknis dan Pemberi Pekerjaan, guna mendapatkan masukan dan pertimbangan untuk
penyempurnaan Laporan.

PPK,

EDY SANTOSO,SE.,MP
NIP. 19680615 199303 1 011

Anda mungkin juga menyukai