Anda di halaman 1dari 13

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KAJIAN PERTIMBANGAN TEKNIS ALIH FUNGSI LAHAN KAWASAN MIGAS


KE KAWASAN PERUMAHAN DAN FASILITAS UMUM DI KABUPATEN KUTAI
KARTANEGARA KECAMATAN ANGGANA

DINAS PERTANAHAN DAN PENATAAN RUANG


KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
2020
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Kajian Pertimbangan Teknis Alih Fungsi Lahan Kawasan Migas ke Kawasan Perumahan dan Fasilitas Umum di
Kabupaten Kutai Kartanegara Kecamatan Anggana

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


Kajian Pertimbangan Teknis Alih Fungsi Lahan Kawasan Migas ke Kawasan
Perumahan dan Fasilitas Umum di Kabupaten Kutai Kartanegara
Kecamatan Anggana

Minyak bumi dan gas alam (migas) merupakan hasil tambang yang sangat besar
1. Latar
pengaruhnya dalam perekonomian Kabupaten Kutai Kartanegara karena hingga
Belakang
kini kedua hasil tambang tersebut merupakan komoditi ekspor utama. Hampir
seluruh wilayah pesisir Kabupaten Kutai Kartanegara berstatus Wilayah Kuasa
Pertambangan (WKP) migas yang memberikan peluang besar bagi pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Kutai Kartanegara.

WKP tersebut belum sepenuhnya termanfaatkan untuk eksplorasi maupun


eksploitasi migas. Di sisi lain, jumlah perumahan, fasilitas umum dan fasilitas
sosial semakin bertambah seiring dengan pertumbuhan kawasan perkotaan yang
menuntut penyediaan lahan. Pemanfaatan WKP migas bagi kawasan perumahan,
fasilitas sosial dan fasilitas umum ini kerap bersinggungan dengan persoalan
administrasi khususnya dalam hak pemanfaatan lahan. Pihak Pemerintah Kutai
Kartanegara sudah pernah menindaklajuti permasalahan ini, akan tetapi terhenti
karena menemui banyak hambatan.

Kajian Pertimbangan Teknis Alih Fungsi Lahan Kawasan Migas ke Kawasan


perumahan, fasilitas sosial dan fasilitas umum di Kabupaten Kutai Kartanegara
khususnya pada Kecamatan Anggana disusun pada tahun anggaran 2020.
Salahsatu tujuannya adalah untuk mencari alternatif solusi bagi alih fungsi
kawasan migas dengan kawasan perumahan, fasilitas sosial dan fasilitas umum.
Solusi ini diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan tumpang susun lahan
sehingga kepentingan nasional dalam hal pengelolaan kawasan migas dan juga
kesejahteraan masyarakat dapat terpenuhi.

1
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Kajian Pertimbangan Teknis Alih Fungsi Lahan Kawasan Migas ke Kawasan Perumahan dan Fasilitas Umum di
Kabupaten Kutai Kartanegara Kecamatan Anggana

2. Maksud dan A. Maksud


Tujuan Mengkaji alternatif kebijakan dan strategi penanganan masalah bagi alih
fungsi pemanfaatan lahan dari kawasan migas menjadi kawasan perumahan,
fasilitas sosial dan fasilitas umum.

B. Tujuan

Tersusunnya kajian teknis alih fungsi kawasan migas menjadi kawasan


perumahan, fasilitas sosial dan fasilitas umum di Kecamatan Anggana agar
dapat dijadikan acuan bagi penyusunan rencana tata ruang yang
berkelanjutan.

3. Sasaran Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah:

1. Identifikasi dan inventarisasi jumlah dan luas lahan perumahan dan


fasilitas umum yang tumpang susun dengan kawasan migas

2. Teridentifikasinya potensi dan permasalahan alih fungsi kawasan


migas menjadi kawasan perumahan, fasilitas sosial dan fasilitas umum

3. Tersusunnya kriteria teknis / tipologi alih fungsi kawasan migas


menjadi kawasan perumahan, fasilitas sosial dan fasilitas umum

4. Tersusunnya alternatif kebijakan dan strategi penanganan masalah


tumpang susun lahan perumahan fasilitas sosial dan fasilitas umum

Lokasi pekerjaan kegiatan Kajian Pertimbangan Teknis Alih Fungsi Lahan


4. Lokasi
Kawasan Migas ke Kawasan perumahan, fasilitas sosial dan fasilitas umum di
Pekerjaan
Kabupaten Kutai Kartanegara Kecamatan Anggana berada di Kecamatan
Anggana.

5. Sumber  Sumber dana yang diperlukan untuk kegiatan ini adalah APBD Kabupaten

2
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Kajian Pertimbangan Teknis Alih Fungsi Lahan Kawasan Migas ke Kawasan Perumahan dan Fasilitas Umum di
Kabupaten Kutai Kartanegara Kecamatan Anggana

Pendanaan Kutai Kartanegara Tahun anggaran 2020

 Total Pagu Anggaran yang digunakan adalah Rp 686.000.000 (Enam Ratus


Depalan Puluh Enam Juta Rupiah)

6. Nama dan Nama PPK : Edy Santoso, SE, MP


Organisasi Satuan Kerja : Dinas Pertanahan dan Penataan Ruang Kabupaten Kutai
Pejabat Kartanegara
Pembuat
Komitmen

7. Data Dasar  Data sekunder (instansional, Perguruan Tinggi, atau lembaga pemerintahan
maupun swasta yang terakreditasi Nasional).

 Data primer (field study).

 Standart data dari JDSN / Jaring Data Spasial Nasional

8. Standar Standar rujukan yang diacu dalam kegiatan ini adalah:


Teknis 1. Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok – Pokok Agraria

2. Undang – Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi


Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

3. Undang – undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

4. Undang – undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

5. SNI (Standar Nasional Indonesia)

6. Standar data GIS adalah standar dari JDSN (Jaring Data Spasial Nasional),

7. Pedoman atau petunjuk teknis dan standart dari badan – badan dan
organisasi lain dapat digunakan atas persetujuan dari direksi pekerjaan.

3
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Kajian Pertimbangan Teknis Alih Fungsi Lahan Kawasan Migas ke Kawasan Perumahan dan Fasilitas Umum di
Kabupaten Kutai Kartanegara Kecamatan Anggana

9. Studi – studi Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu serta kelengkapan data
Terdahulu peta (bila ada).

10. Referensi  Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2007 tentang


Hukum Penataan Ruang;

 Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok – Pokok Agraria

 Undang – Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi


Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

 Undang – undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup;

 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial;

 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 tahun 2010 tentang


Penyelenggaraan Penataan Ruang;

 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta


Rencana Tata Ruang;

 Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-


Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial

 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2017 tentang


perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

 Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2012 Tentang Penyediaan,


Penggunaan, Pengendalian Kualitas, Pengolahan dan Distribusi Data
Satelit Penginderaan Jauh Resolusi Tinggi;

 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 17 Tahun

4
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Kajian Pertimbangan Teknis Alih Fungsi Lahan Kawasan Migas ke Kawasan Perumahan dan Fasilitas Umum di
Kabupaten Kutai Kartanegara Kecamatan Anggana

2009 tentang Pedoman penentuan daya dukung lingkungan hidup dalam


penataan ruang wilayah;
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budidaya
 Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 300
K/38/MPE/1997 tentang Keselamatan Kerja Pipa Penyalur Minyak Dan
Gas Bumi
 Peraturan Menteri (Permen) ESDM No. 18 Tahun 2018 tentang
Pemeriksaan Keselamatan Instalasi dan Peralatan pada Kegiatan Usaha
Migas.
 Permen ESDM Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Wilayah
Kerja Migas yang Berakhir Kontrak Kerja Samanya

 Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 15 Tahun 2014


tentang Pedoman Teknis Ketelitian Peta Dasar;

 Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 1 Tahun 2016


Tentang RTRW Provinsi Kalimantan Timur;

 Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 9 Tahun 2013


tentang RTRW Kab. Kutai Kartanegara Tahun 2013 – 2033;

Kajian Pertimbangan Teknis Alih Fungsi Lahan Kawasan Migas ke Kawasan


11. Lingkup
perumahan, fasilitas sosial dan fasilitas umum di Kecamatan Anggana
Pekerjaan
Kabupaten Kutai Kartanegara dilaksanakan melalui beberapa tahapan, di
antaranya:

1. Identifikasi dan inventarisasi jumlah dan luas lahan perumahan, fasilitas


umum dan fasilitas sosial yang tumpang susun dengan kawasan migas

Pada tahapan ini dilakukan survei untuk pengumpulan data primer dan
sekunder. Data tersebut paling sedikit meliputi peta WKP migas,
penggunaan lahan eksisting, data penguasaan lahan, kondisi sosial, ekonomi
dan lingkungan pada lokasi perencanaan, peraturan terkait pengelolaan dan

5
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Kajian Pertimbangan Teknis Alih Fungsi Lahan Kawasan Migas ke Kawasan Perumahan dan Fasilitas Umum di
Kabupaten Kutai Kartanegara Kecamatan Anggana

pemanfaatan aset migas, dll

2. Identifikasinya potensi dan permasalahan alih fungsi kawasan migas


menjadi kawasan perumahan, fasilitas sosial dan fasilitas umum

Pada tahapan ini dilakukan analisa terhadap permasalahan sosial, ekonomi,


lingkungan, status kepemilikan lahan

3. Penyusunan kriteria teknis / tipologi alih fungsi kawasan migas menjadi


kawasan perumahan, fasilitas sosial dan fasilitas umum

Pada tahapan ini dilakukan kajian kesesuaian lahan migas bagi pemanfaatan
perumahan, fasilitas sosial dan fasilitas umum. Kajian ini salahsatunya
didasarkan pada pembagian status kawasan migas (zona merah, kuning dan
hijau) serta jenis penggunaan lahan.

4. Penyusunan alternatif kebijakan dan strategi penanganan masalah tumpang


susun kawasan migas dengan kawasan perumahan, fasilitas sosial dan
fasilitas umum

Tahapan ini dirumuskan alternatif kebijakan dan strategi dalam penanganan


masalah tumpang susun kawasan migas dengan kawasan perumahan,
fasilitas sosial dan fasilitas umum. Yang mana kebijakan dan strategi
tersebut dapat mengakomodir semua kepentingan, tidak hanya kepentingan
dalam pemanfaatan kawasan migas tapi juga kesejahteraan masyarakat.

12. Keluaran Produk yang akan dihasilkan dari pengadaan barang dan jasa berupa:

A. Dokumen dan Laporan


1. Laporan Pendahuluan

2. Laporan Antara

3. Laporan Akhir

4. Album peta ukuran A3

5. Laporan Bulanan

6
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Kajian Pertimbangan Teknis Alih Fungsi Lahan Kawasan Migas ke Kawasan Perumahan dan Fasilitas Umum di
Kabupaten Kutai Kartanegara Kecamatan Anggana

6. Ringkasan Eksekutif

B. Backup Data Hasil Keseluruhan Kegiatan

Hasil keseluruhan kegiatan ini diserahkan dalam bentuk softcopy dalam 1


(satu) buah hardisk dengan kapasitas 1 Terrabyte.

13. Peralatan, Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan dan
Material, harus dipelihara oleh penyedia jasa:
Personil dan a) Laporan dan Data
Fasilitas dari
Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu serta photografi
Pejabat
(bila ada).
Pembuat
Komitmen b) Staf Pengawas/Pendamping

c) Surat Tugas yang dikeluarkan oleh Dinas

Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan


peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

14. Peralatan dan Peralatan minimal yang harus dimiliki penyedia jasa :
Material dari A. Alat Survey
Penyedia Jasa
1. GPS Basic Map
Konsultansi
2. GPS Geodetic

3. Kamera Digital

4. Drone

B. Alat Editing Data

1. PC dengan Arc Gis Software

2. Printer A3

7
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Kajian Pertimbangan Teknis Alih Fungsi Lahan Kawasan Migas ke Kawasan Perumahan dan Fasilitas Umum di
Kabupaten Kutai Kartanegara Kecamatan Anggana

15. Lingkup Perencana bertanggung jawab secara professional atas Jasa Perencanaan
Kewenangan dilakukan sesuai ketentuan kode etik profesi yang berlaku Konsultan Perencana
Penyedia Jasa bertanggung jawab secara professional atas Jasa Perencanaan dilakukan sesuai
ketentuan kode etik profesi yang berlaku.

Secara Umum tanggung jawab Perencana, adalah:

1. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar


hasil perencanaan yang berlaku.

2. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomondasi


batasan-batasan yang telah diberikan oleh proyek, termasuk melalui
TOR/KAK ini, termasuk dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan
dan mutu fisik konstruksi yang berlaku.

Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan,


standar pedoman teknis yang berlaku.

16. Jangka Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan penyusunan kajian ini adalah
Waktu 4 (empat) bulan atau 120 (seratus dua puluh) hari kalender.
Peyelesaian
Pekerjaan

Kegiatan Kajian Pertimbangan Teknis Alih Fungsi Lahan Kawasan Migas ke


17. Personel
Kawasan perumahan, fasilitas sosial dan fasilitas umum di Kecamatan Anggana
Kabupaten Kutai Kartanegara membutuhkan tenaga yang ahli di bidangnya dan
memiliki sertifikat keahlian sesuai bidangnya. Tenaga ahli yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah :

No Penugasan Orang

Tenaga Ahli

1 Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota (TL) 1

8
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Kajian Pertimbangan Teknis Alih Fungsi Lahan Kawasan Migas ke Kawasan Perumahan dan Fasilitas Umum di
Kabupaten Kutai Kartanegara Kecamatan Anggana

2 Ahli Sistem Informasi Geografis (SIG) 1

3 Ahli Geodesi 1

4 Ahli Tata Lingkungan 1

5 Ahli Hukum 1

Tenaga Pendukung

6 Administrasi 1

7 Surveyor 3

Terdapat 9 (sembilan) orang personil, yang terdiri dari 1 (satu) orang


ketua tim/team leader, 4 (empat) orang tenaga ahli, dan 4 (empat) orang
tenaga pendukung yang meliputi:

1. Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota

Pendidikan minimal S2 Planologi/Perencanaan Wilayah dan Kota


dengan pengalaman minimal 2 tahun dan memiliki SKA Ahli Madya
Perencanaan Wilayah. Berperan sebagai team leader dengan tugas
yaitu:

i. Memberikan arahan dan mengkoordinasikan seluruh


sumberdaya tim untuk dapat memenuhi kewajiban pekerjaan
sesuai kontrak

ii. Melakukan identifikasi sinergisitas materi kajian dengan rencana


tata ruang di Kabupaten Kutai Kartanegara

iii. Mengkoordinasikan penyusun kebijakan dan strategi dalam


penyelesaian masalah alih fungsi kawasan migas menjadi
perumahan dan fasilitas umum

iv. Team Leader bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan


mulai dari awal pekerjan sampai dengan selesai

9
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Kajian Pertimbangan Teknis Alih Fungsi Lahan Kawasan Migas ke Kawasan Perumahan dan Fasilitas Umum di
Kabupaten Kutai Kartanegara Kecamatan Anggana

v. Mengkoordinir hasil pekerjaan setiap tenaga ahli dan


menuangkannya dalam setiap buku laporan (laporan
pendahuluan, laporan antara dan laporan akhir)

2. Ahli Sistem Informasi Geografis (GIS)

Pengalaman minimal 3 tahun dengan pendidikan S1 Geografi/Teknik


Geodesi. Ahli GIS bertugas membantu menyelesaikan kebutuhan
perpetaan (peta dasar dan peta tematik).

3. Ahli Geodesi

Pengalaman minimal 3 tahun dengan pendidikan S1 Teknik Geodesi.


Ahli geodesi bertugas mengkoordinir pelaksanaan survei dan
pengukuran persil tanah dan status kepemilikan lahan pada kawasan
migas.

4. Ahli Lingkungan

Pengalaman minimal 3 tahun dengan pendidikan S1 Teknik


Lingkungan. Memiliki SKA Ahli Madya Teknik Lingkungan dan
sertifikat SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, Mutu dan Lingkungan) khususnya pada sektor migas. Ahli
Lingkungan bertugas untuk mengkoordinir dan melakukan analisis
potensi dan permasalahan lingkungan serta keselamatan pada
kawasan migas.

5. Ahli Hukum

Pendidikan terakhir minimal S1 Ilmu Hukum Tata Negara dengan


pengalaman minimal 3 tahun. Tugas ahli hukum adalah melakukan
pengkajian peraturan perundang-undangan terkait pemanfaatan dan
pengelolaan kawasan migas dan permasalahan hukum pertanahan.

6. Administrasi

Pendidikan terakhir minimal SMA/SMK dengan tugas melakukan


administrasi dan keuangan kegiatan.

10
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Kajian Pertimbangan Teknis Alih Fungsi Lahan Kawasan Migas ke Kawasan Perumahan dan Fasilitas Umum di
Kabupaten Kutai Kartanegara Kecamatan Anggana

7. Surveyor

Pendidikan terakhir minimal SMA/SMK dan berpengalaman minimal


3 tahun dalam bidang survei lapangan.

Jadwal pelaksanaan pekerjaan Kajian Pertimbangan Teknis Alih Fungsi Lahan


18. Jadwal
Kawasan Migas ke Kawasan perumahan, fasilitas sosial dan fasilitas umum di
Tahapan
Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu:
Pelaksanaan
Pekerjaan Bulan
No Kegiatan Keterangan
1 2 3 4

Persiapan (penetapan delineasi


1 wilayah, persiapan peta dasar dan Estimasi
peta eksisting

2 Survey pendahuluan Estimasi

3 Presentasi Laporan Pendahuluan Estimasi

Pengumpulan data Primer dan


4 Estimasi
Sekunder

5 Pengolahan data dan analisis data Estimasi

6 Presentasi Laporan Antara Estimasi

Penyusunan kriteria teknis/ tipologi


7 Estimasi
alih fungsi lahan migas

Perumusan alternatif kebijakan dan


8 Estimasi
strategi penyelesaian masalah

9 Pembahasan Draft Laporan Akhir Estimasi

11
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Kajian Pertimbangan Telois Alih Fungsi Lahan Kawasan Migas ke Kawasan Perumahan dan Fasilitas Unum di
Kabupaten Kutai Kartanegara Kecamatan Angana

l0 Finalisasi Laporan Akhir


I Estimasi

19. Produksi Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam
dalam Negeri wilayah Negara Republik Indonesia

20. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Pengumpulan . memiliki aspek legalitas jika data tersebut berasal dari sumber resmi
Data
Lapangan
o memiliki akurasi data yang dapat di pertanggung jawabkan dan Update
terharu

Kegiatan Survey Lapangan Harus Sepengetahuan dan di setujui oleh pemberi


pekerjaan.

21. Alih Penyedia Jasa harus melaksanakan alih pengetahuan dalam bentuk pelatihan,
Pengetahuan kursus singkat diskusi dan seminar terkait dengan substansi pelaksanaan
pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil proyek

Tenggarong, 8 Mei 2020


Menetapkan dan Mengesahkan,

ruP.19680615 199303

T2

Anda mungkin juga menyukai