OUTLINE
1. PENDAHULUAN
2. TINJAUAN KEBIJAKAN
3. GAMBARAN UMUM KAWASAN PERKOTAAN JANTHO
4. FAKTA DAN ANALISA
5. KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN
6. PROGRESS KEGIATAN
1
04/06/2023
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kawasan Perkotaan
Jantho merupakan ibu kota
dan pusat pemerintahan
Kawasan perkotaan Jantho sangat berpotensi
Kabupaten Aceh
untuk dikembangkan sebagai poros tengah
Besar
Aceh dengan adanya beberapa kebijakan:
• Jalan bebas hambatan Sigli – Banda Aceh Kegiatan ini sangat tepat dilakukan
(ruas Seulimeum Indrapuri) untuk dapat memberikan pengaruh
• Pembangunan jalan Jantho – Lamno terhadap percepatan peningkatan
(perbatasan Aceh Jaya) dan pembangunan ekonomi wilayah dan peningkatan
jalan Jantho – Keumala (Kabupaten Pidie) fungsi pelayanan perkotaan Jantho
terhadap Provinsi Aceh
2
04/06/2023
MAKSUD TUJUAN
Menyiapkan bahan untuk menjadi landasan spasial Membantu Pemerintah Daerah dalam
pembangunan melalui penyusunan RDTR sebagai dasar penyusunan materi teknis RDTR
pemberian izin dan instrumen pengendalian Kecamatan Jantho Kabupaten Aceh Besar
pemanfaatan ruang. Provinsi Aceh
SASARAN KELUARAN
1. Tersedianya materi teknis (fakta analisa dan buku 1. Dokumen materi teknis terdiri atas Buku Fakta dan
rencana) RDTR Kecamatan Jantho Kabupaten Aceh Analisis, Buku Rencana yang siap menuju proses
Besar yang siap menuju proses persetujuan substansi; persetujuan substansi
2. Tersedianya Ranperda RDTR Kawasan Perkotaan; 2. Kajian kebijakan (Background paper)
3. Tersedianya album peta dengan skala atau tingkat 3. Album peta digital skala 1:5000
kedetailan informasi minimal 1:5.000; dan
4. Ranperkada RDTR
4. Album Peta Digital skala 1: 5.000 Rencana Detail Tata
Ruang; 5. Dokumen kajian lingkungan hidup strategis
5. Tersedianya Dokumen Kajian Lingkungan Hidup
Strategis.
DASAR HUKUM
3
04/06/2023
PENGERTIAN RDTR
4
04/06/2023
Utara : Gampong Lampisang Teungoh, Gampong Keunaloi, dan 3 KAWASAN PERKOTAAN JANTHO
sebagian Gampong Alue Gintong 1
Timur : Sebagian Gampong Alue Gintong, sebagian Gampong Barueh,
Sebagian Gampong Weu dan sebagian Gampong Jantho 2
Barat : Kecamatan Kuta Cot Glie, Gampong Cucum dan
sebagian Gampong Teureubeh
Selatan : Sebagian Gampong Jantho Baru, sebagian Gampong
Jantho, dan Gampong Aweek
5
4
Luas : 4.502,91 Ha
8
11 Gampong
6
9.577 jiwa
9
1 Sebagian Data Gaseu 6 Sebagian Teureubeh 11 Sebagian 10
• Keberadaan Kawasan Perkotaan Jantho saat ini adalah hanya sebagai KAWASAN PERKOTAAN JANTHO
kota pusat administrasi pemerintah daerah Kabupaten Aceh Besar,
dan memiliki arahan kebijakan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
berdasarkan RTRW Kabupaten Aceh Besar
• Prasarana jalan di Kawasan Perkotaan Jantho terdiri dari jalan tol Sigli –
Banda Aceh, Jalan Nasional (Ruas Jalan Seulimeum – Kota Jantho, Ruas
Jalan A. Majid Ibrahim, dan Ruas Jalan Jantho – Batas Pidie), Jalan
Provinsi (Ruas Jalan Kota Jantho Alue Gintong dan Ruas Jalan Jantho –
Batas Aceh Jaya), Jalan Kabupaten, dan Jalan Desa
• Memiliki ruang terbuka hijau seluas 2.431,85 Ha atau 54,01% dari
luas wilayah
• Berdasarkan SK 6616/MENLHK-PTKL/KUH/PLA.2/10/2021 tentang Peta
Perkembangan Pengukuhan Kawasan Hutan Provinsi Aceh delineasi
wilayah perencanaan berada pada Kawasan APL (Area Penggunaan
Lain)
• Kondisi kebencanaan di Kawasan Perkotaan Jantho terdiri dari Bencana
Banjir, Gempa Bumi, dan Tanah Longsor
• Memiliki sawah seluas 73,6 Ha dan memiliki potensi pertanian
LP2B sebesar 154 Ha
• Posisi Perkotaan Jantho Jantho yang menjorok sejauh 12 Km ke
dalam dari Jalan Lintas Sumatera menyebabkan kedudukannya tidak
memusat diantara
pusat pertumbuhan lain sehingga arus barang dan orang yang terjadi h
anya yang tujuan akhirnya (destination ) Perkotaan Jantho.
• Tidak ada sentra produksi dan tujuan kunjungan yang khas /
ekowisata di Perkotaan Jantho juga menyebabkan pertumbuhan
ekonomi menjadi lamban.
• Potensi wilayah belakang tidak tumbuh dan berkembang dengan
baik,khususnya sektor pertanian karena tidak ada aksesibilitas yang
memadai.
5
04/06/2023
Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Tata Cara
Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi, dan Penerbitan Persetujuan Substansi
LINGKUP KEGIATAN
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kabupaten Kota dan Rencana Detail;
TAHAP ANALISIS
DAN PENYUSUNAN
TAHAP
Analisis struktur
TAHAP TAHAP ●
PENYUSUNAN
internal WP ● Analisis
PERSIAPAN PENGUMPULAN ● Analisis sistem transportasi
MUATAN RDTR
DATA penggunaan lahan (pergerakan) ● Tujuan penataan
● Penyusunan
Data kebijakan ● Analisis kedudukan ● Analisis sumber WP
rencana kerja ●
dan arahan tata dan peran WP daya buatan ● Rencana struktur
dan
ruang dalam wilayah yang ● Analisis kondisi ruang
metodologi
Data fisik dasar lebih luas lingkungan ● Rencana KLHS
● Kajian awal ●
Data kondisi ● Analisis sumber binaan ● Penetapan sub
data sekunder ●
sosial, ekonomi, daya alam dan fisik ● Analisis WP yang
● Kajian literatur
dan budaya lingkungan WP kelembagaan diprioritaskan
konsep
masyarakat ● Analisis sosial ● Analisis penanganannya
perencanaan
● Data aspirasi budaya pembiayaan ● Ketentuan
masyarakat ● Analisis pembangunan pemanfaatan
● Data sekunder kependudukan ● Analisis ruang
dan peta dasar ● Analisis ekonomi penyusunan PZ ● Muatan
dan sektor unggulan peraturan
TINJAUAN KEBIJAKAN
12
6
04/06/2023
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas PP Nomor 26 Tahun 2008
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
RENCANA STRUKTUR RUANG
❑ Jalan bebas hambatan antar kota : Binjai - Langsa, Langsa -
Lhokseumawe, Lhokseumawe – Sigli, Sigli – Banda Aceh
❑ Pelabuhan Pengumpul Malahayati di Kecamatan Mesjid
Raya
RENCANA POLA RUANG
❑ Hutan Lindung
❑ Hutan Konservasi (Cagar Alam Hutan Pinus Jhanto, Taman
Wisata Alam Jantho)
❑ Kawasan Budidaya, masih dimungkinkan kawasan berfungsi
lindung dalam rencana yang lebih detail
❑ Pertanian Tanaman Pangan Lahan Basah/Lahan Kering
QANUN RTRW Aceh Nomor 19 Tahun 2013 Tentang RTRW Aceh Tahun 2013-2033
7
04/06/2023
QANUN Aceh Besar Nomor 4 Tahun 2013 Tentang RTRW Aceh Besar Tahun 2013-2033
RENCANA STRUKTUR RUANG
• Pusat Kegiatan Tersier (PKL) di Jantho dengan fungsi sebagai
pusat kegiatan industri pengolahan dan jasa; penelitian
perkebunan; pertanian; pariwisata cagar budaya; serta
pengendalian rawan bencana
• Ruas jalan arteri primer: Jl. Seulimum – Kota Jantho; Jl. A. Majid
Ibrahim; Jl. Kota Jantho – Batas Pidie
• Ruas jalan kolektor primer (K2): Jl. Kota Jantho – Batas Aceh
Jaya
• Ruas jalan kolektor primer (K4): Jl. Kota Jantho – Indrapuri
• Pengembangan terminal tipe C Jantho
• Pembangunan stasiun koridor lintas timur stasiun kereta api
Seulimeum di Kota Jantho
• PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) di Gampong
Jantho
• Gardu Induk (GI) meliputi GI Jantho di Gampong Seuneubok
• TPA Buket Meusara yang berada di Gampong Buket Meusara
• Instalasi pengolahan air di Gampong Teureubeh
• Blok Drainase Permukiman Perkotaan Jantho meliputi
Gampong Barueh, Gampong Jantho Makmur dan Gampong
Buket Meusara
• Jalur evakuasi bencana gunung api di Gampong Jantho
Makmur Kecamatan Kota Jantho
8
04/06/2023
QANUN Aceh Besar Nomor 4 Tahun 2013 Tentang RTRW Aceh Besar Tahun 2013-2033
KEBIJAKAN STRUKTUR RUANG RTRW KABUPATEN ACEH BESAR DALAM PERKOTAAN JANTHO
❑ Sistem Perkotaan
1. Pusat Kegiatan Lingkungan Kawasan Perkotaan Jantho terletak
di Desa Jantho Makmur
❑ Jaringan Transportasi
1. Jaringan jalan tol yang ada di wilayah Kawasan Perkotaan Jantho
yaitu Ruas Jalan Tol Sigli – Banda Aceh
2. Jaringan Jalan Arteri Primer berupa Ruas Jalan Selimeum –
Jantho, Jalan A. Majid Ibrahim (Jantho), Jalan Jantho – Batas Pidie
3. Pengembangan Jalan Kolektor Primer melewati Desa Jantho
Makmur dan Desa Teureubeh
4. Jalan Kolektor Primer berupa Jalan Kota Jantho – Alue Gintong
dan Jalan Jantho – Batas Aceh Jaya
5. Jalan lokal primer terdiri atas sistem jaringan jalan yang
menghubungkan PKL dengan PPK yang terletak di Barueh –
Bukit Meusara – Jantho Baru – Jantho Makmur - Teureubeh
6. Pembangunan terminal penumpang tipe C dan di Desa Jantho
Makmur
Rencana Jaringan Jalan Arteri
❑ Sistem Jaringan Energi
Primer
1. Jaringan infrastruktur ketenagalistrikan berupa infrastruktur
penyaluran tenaga listrik dan sarana pendukungnya meliputi
jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), Saluran Udara
Tegangan Menengah (SUTM), dan Saluran Transmisi Lainnya
yang melintasi Kawasan Perkotaan Jantho dan Jaringan yang
Menyalurkan Minyak dan Gas Bumi dari Fasilitas Produksi-Kilang
Pengolahan di utara Kawasan Perkotaan Jantho
❑ Jaringan Telekomunikasi
1. Pengembangan jaringan tetap (fixed line) dan jaringan bergerak
seluler untuk operator telepon seluler di Kawasan Perkotaan
Jantho
❑ Sumber Daya Air
1. Pengembangan jaringan irigasi untuk sawah irigasi di Desa
Jantho Baru dan Desa Teureubeh
Sumber: Revisi RTRW Kabupaten Aceh Besar Tahun 2022
9
04/06/2023
KEBIJAKAN STRUKTUR RUANG RTRW KABUPATEN ACEH BESAR DALAM PERKOTAAN JANTHO
KEBIJAKAN POLA RUANG RTRW KABUPATEN ACEH BESAR DALAM PERKOTAAN JANTHO
10
04/06/2023
ARAHAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI ACEH DAN KABUPATEN ACEH BESAR
Qanun Aceh No. 9 tahun 2012 tentang RPJPD Aceh Qanun Kabupaten Aceh Besar No. 2 tahun 2017 tentang
tahun 2012-2032 RPJPD Aceh Besar tahun 2005-2025
« Aceh yang Islami, Maju, Damai dan « Terwujudnya Masyarakat Aceh Besar yang
Sejahtera » Makmur dan Sejahtera »
RPJMD PROVINSI ACEH RPJMD KABUPATEN ACEH BESAR
Qanun Aceh No. 1 tahun 2019 tentang RPJMD Aceh Qanun Aceh No. 1 tahun 2019 tentang RPJMD Aceh
tahun 2017-2022 tahun 2017-2022
« Terwujudnya Aceh yang Damai dan « Terwujudnya Aceh Besar yang Maju,
Sejahtera melalui pemeritahan yang Sejahtera dan Bermartabat dalam Syariat
bersih, adil dan melayani » Islam »
22
11
04/06/2023
Utara : Gampong Lampisang Teungoh, Gampong Keunaloi, dan 3 KAWASAN PERKOTAAN JANTHO
sebagian Gampong Alue Gintong 1
Timur : Sebagian Gampong Alue Gintong, sebagian Gampong Barueh,
Sebagian Gampong Weu dan sebagian Gampong Jantho 2
Barat : Kecamatan Kuta Cot Glie, Gampong Cucum dan
sebagian Gampong Teureubeh
Selatan : Sebagian Gampong Jantho Baru, sebagian Gampong
Jantho, dan Gampong Aweek
5
4
Luas : 4.502,91 Ha
8
11 Gampong
6
9.577 jiwa
9
1 Sebagian Data Gaseu 6 Sebagian Teureubeh 11 Sebagian 10
12
04/06/2023
• Kawasan Perkotaan Jantho memiliki ketinggian mayoritas 50-100 mdpl • Kawasan Perkotaan Jantho memiliki kelerengan mayoritas >9-
• Pada kawasan inti perkotaan berada pada dataran rendah yang 15% dengan luas 2.841,36 Ha
memiliki ketinggian 0-200 mdl • Pada kawasan inti perkotaan berada pada dataran rendah yang
• Pada sisi selatan mulai berbukit dengan ketinggan berkisar 100-400 memiliki kelerengan 9-15%
mpdl • Pada sisi selatan didominasi kelerengan 41-60% hingga >60%
Sumber : Peta Tematik RTRW Kab. Aceh Besar Sumber : Peta Tematik RTRW Kab. Aceh Besar
• Kawasan Perkotaan Jantho didominasi oleh geologi jenis indrapuri • Jenis Tanah didominasi berupa Kambisol Eutrik
formations dengan luas 2.966,09 Ha yang berada di Gampong Alue sebesar 2.856,78 ha yang tersebar hampir di seluruh
Gintong, Aweek, Barueh, Bukit Meusara, Jantho, Jantho Baru, Jantho wilayah Kawasan Perkotaan Jantho
Makmur, Lhieb, Teureubeh, dan Weu
13
04/06/2023
• Kawasan Perkotaan Jantho didominasi • Mayoritas Kawasan Perkotaan Jantho • Berdasarkan tingkat produktifitas dan
oleh curah hujan dengan intensitas berada dalam CAT Banda Aceh dengan penyebaran air tanah, di Kawasan
1.500 mm – 2.000 mm per tahun luas 3.719,98 ha Perkotaan Jantho didominasi oleh
kawasan produktif sedang dan
penyebaran luas sebesar 3.129,77
Ha.
Sumber : Peta Tematik RTRW Kab. Aceh Besar
Kawasan Perkotaan Jantho Kawasan Perkotaan Jantho Bencana tanah longsor di Kawasan
didominasi rawan bencana banjir didominasi rawan bencana gempa Perkotaan Jantho hanya sebagian kecil
kategori rendah bumi kategori sedang terjadi di sisi selatan dengan kategori
tinggi dan di sisi barat dengan
Sumber : Peta Tematik RTRW Kab. Aceh Besar kategori sedang
14
04/06/2023
PENGGUNAAN LAHAN
Penggunaan Lahan Luas (Ha) Presentase (%)
Bangunan Kesehatan 2,74 0,06
Bangunan Pendidikan 20,32 0,45
Hutan Lahan Kering Sekunder 19,29 0,43
Industri 11,81 0,26
Jalan 33,23 0,74
Kawasan Olahraga 8,09 0,18
Lapangan 39,82 0,88
Pemakaman 3,20 0,07
Perdagangan dan Jasa 5,70 0,13
Peribadatan 4,50 0,10
Perikanan 7,03 0,16
Perkantoran 32,21 0,72
Permukaan/Lapangan Diperkeras 0,92 0,02
Permukiman 619,44 13,76
Pertahanan dan Keamanan 3,74 0,08
Pertanian Lahan Kering 1740,05 38,64
Savana 599,73 13,32
Sawah 585,64 13,01
Semak Belukar 729,17 16,19
Sungai 32,85 0,73
Taman 1,99 0,04
TPA 1,31 0,03
Total 4.502,91 100
Gerbang 7
POTENSI KAWASAN PERKOTAAN JANTHO Tol
1 Pintu Jantho
Masuk 1
Kecamatan
Kota 8
Jantho
Arah
2
menuju
jalan Jantho
– Lamno Waduk Jantho berpotensi
(perbatasan 7 sebagai wisata
Aceh Jaya) 9
3 3
Jantho 4
2
Sport City 8 10 6
(JSC)
12
6 Jantho Panorama Park
13
Ruang 4 5 11
Terbuka 7 10
9
Hijau yang 13
11
cukup
banyak
5 Pusat Pemerintahan Jantho
Perikanan Perguruan Tinggi ISBI dan STIES 7
Darat
12 11
6
Pertanian
Arah menuju
Tanaman 30
Jalan Jantho – Peternakan tersebar di
Pangan Telah dilalui Bus Trans Kawasan Transmigrasi Batas Pidie seluruh wilayah
15
04/06/2023
32
16
04/06/2023
17
04/06/2023
Ruas Jalan
Seulimeum - Jantho Ruas Jalan Tol Sigli –
Banda Aceh
18
04/06/2023
a. ANALISIS STRUKTUR INTERNAL WILAYAH Status dan Ruas Jalan Eksisting Kawasan Perkotaan Jantho
PERENCANAAN: ANALISIS SISTEM JARINGAN JALAN Kecamatan Desa/Kelurahan Fungsi Jalan Nama Jalan
Jalan Tol Sigli-banda Aceh
Lhieb Jalan Arteri Primer Seulimuem-Jantho
Jalan Kolektor Primer Jl. Kota Jantho - Alue Glong
Seulimeum Jalan Tol Sigli-banda Aceh
Data Gaseu
Jalan Arteri Primer Seulimuem-Jantho
Jalan Tol Sigli-banda Aceh
Alue Gintong
Jalan Kolektor Primer Jl. Kota Jantho - Alue Glong
Jalan Arteri Primer Seulimuem-Jantho
Jalan Arteri Primer Jln. A. Majid Ibrahim (Jantho)
Jalan Arteri Primer Jl. Jantho - Batas Pidie
Barueh Jalan Kolektor Primer Jl. Kota Jantho - Alue Glong
Jalan Lokal Primer Jl. T. Panglima Polem
Jalan Lingkungan Primer Jl. Kartini
Jalan Lingkungan Primer Jalan Buket Meusara
Jalan Kolektor Primer Jl. Jantho - Batas Aceh Jaya
Teureubeh
Jalan Lokal Primer Tereubeh-Iom
Jalan Kolektor Primer Jl. Jantho - Batas Aceh Jaya
Jalan Lokal Primer Jl. T. Panglima Polem
Jalan Lokal Primer Kota Jantho-Transmigrasi
Jalan Lokal Primer Jl. Laks. Malahayati
Jalan Lokal Primer Jl. Jend. Sudirman
Jantho Makmur
Jalan Lokal Primer Jl. Jend. Sudirman
Jalan Lokal Primer Jl. Meuseuraya
Jalan Lingkungan Primer Jalan Buket Meusara
Kota Jantho
Jalan Lingkungan Primer Jl. Tgk Indrapuri
Jalan Lingkungan Primer Jl. Kartini
Jalan Lokal Primer Kota Jantho-Transmigrasi
Jalan Lokal Primer Jalan Seulawah Inong
Jalan Lokal Primer Jalan Buket Meusara
Jalan Lokal Primer Kota Jantho-Transmigrasi
Jalan Lingkungan Primer Jl. Tgk Indrapuri
Jalan Lingkungan Primer Jalan Buket Meusara
Bukit Meusara
Jalan Lingkungan Primer Jalan Meusara V
Jalan Lingkungan Primer Jalan Meusara III
Jalan Lingkungan Primer Jalan Seulawah Agam
Jalan Lingkungan Primer Jalan Buket Meusara 1
Jalan Lingkungan Primer Jalan Meusara IV
Jalan Lingkungan Primer Jalan Meusara II
Jantho Baru Jalan Lokal Primer Kota Jantho-Transmigrasi
Weu Jalan Arteri Primer Jl. Jantho - Batas Pidie
Jantho Jalan Arteri Primer Jl. Jantho - Batas Pidie
Peta Jaringan Jalan Eksisting Kawasan Perkotaan Jantho Keputusan Bupati No. 135 tahun 2017 tentang Penetapan Status Ruas-Ruas Jalan sebagai Jalan
Kabupaten
JALAN
PROVINSI
• Akses Jalan Tol → pintu tol Jantho; Sigli – Banda Aceh
• Poros Utara-Selatan, terhubung dengan jalan nasional /
arteri primer → Seulimeum – Jantho; Jln. A. Majid Ibrahim; Jl.
Jantho – Batas Pidie
• Koridor Barat – Timur, jalan kolektor primer yang
JALAN menghubungkan rencana jalan Jantho – Lamno → Jl. Jantho –
PROVINSI Batas Aceh Jaya; Jl. Kota Jantho – Alue Gintong
• Koridor Barat -Selatan, jalan lokal primer menghubungkan
kawasan pemerintahan dan transmigrasi → Jl. Jend. Sudirman;
RENCANA
JALAN BARU
Jl. T. Bakhtiar Oanglima Polem; Kota Jantho - Transmigrasi
• Koridor tengah, jalan lingkungan primer menghubungkan →
Jl. Kartini; Jl. Tgk Indrapuri; Jalan Buket Meusara
JALAN
KABUPATEN
JALAN
NASIONAL
JALAN Rekomendasi:
KABUPATEN
• Pemeliharaan jalan secara berkala terutama pada koridor jalan utama
• Peningkatan kualitas jalan pada beberapa koridor jalan yang
mengalami kerusakan dan akses menuju wisata
• Pembangunan akses jalan baru khususnya pada wilayah yang belum
terakses jaringan jalan untuk membuka keterisolasian wilayah
• Peningkatan dan pembangunan jalan lingkungan
Peta Rencana Jaringan Jalan Kawasan Perkotaan Jantho
19
04/06/2023
b. ANALISIS SISTEM PENGGUNAAN LAHAN: ANALISIS SIMPANGAN ANTARA POLA RUANG RTRW
DAN KONDISI EKSISTING
Rekomendasi
Simpangan Pola
Peta Guna Lahan Melihat Penentuan Pola
Peta RTRW Ruang dan Guna
Eksisting ketidaksesuaian Ruang RDTR dan
Lahan
PZ
Tidak Sesuai
Simpangan Pola Ruang 3%
b. ANALISIS SISTEM PENGGUNAAN LAHAN: ANALISIS TUTUPAN LAHAN DAN RUN OFF YANG
DITIMBULKAN
Analisis:
▪ Dominasi oleh luas non terbangun sebesar 3.761 Ha (83,5%) dengan jenis penggunaan lahan paling besar
berupa pertanian lahan kering sebesar 1.740,05 Ha (38,64%)
▪ Berdasarkan kondisi tutupan lahan maka dapat diketahui besarnya debit air limpasan yang
berpengaruh terhadap kondisi lingkungan hidup
Sumber: Hasil Analisis, 2023 ▪ Total nilai debit limpasan di Kawasan Perkotaan Jantho sebesar 6.686.971 m3/detik berdasarkan kondisi
tutupan lahan eksisting
Rekomendasi:
Kesimpulan:
Pengembangan wilayah berupa kegiatan
▪ di Kawasan Perkotaan Jantho untuk dapat dikembangkan ke depSebagian besar ruang non terbangun
peruntukan lahan ke depan tetap memperhatikan
masih tersedia annya
penyediaan ruang-ruang terbuka hijau sebagai
daerah resapan air untuk menampung run off yang ▪ Rata-rata debit limpasan air permukaan sebesar 303.953 m3/s, tingginya limpasan air (run off)
ditimbulkan dipengaruhi oleh jumlah berbagai jenis penggunaan lahan terbangun
20
04/06/2023
SEKTOR PERAN WP DALAM WILAYAH LEBIH LUAS PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN WP
1 Sosial Budaya • Agama dan kebudayaan Islam begitu besar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat kawasan Peluang :
dan perkotaan Jantho • Kawasan Perkotaan Jantho sebagai poros tengah
Demografi • Kota Jantho terdiri dari 1 mukim, sedangkan Kecamatan Seulimeum terdiri dari 5 mukim sebagai aksesibilitas Aceh
lembaga adat yang melindungi adat dan alam kawasan perkotaan Jantho • Memiliki View Perbukitan dan Waduk menjadi
• Penduduk Aceh sendiri merupakan keturunan berbagai suku, kaum dan bangsa yang berasal dari
lokasi Premium kegiatan pariwisata
Semenanjung Malaysia, Cina, Kamboja, Arab dan India
• Meningkatnya Peluang Investasi dan Lapangan
• Kelurahan Jantho Makmur dan Bukit Meusara diprediksi akan memiliki kepadatan penduduk yang
sangat tinggi Kerja
• Pemanfaatan perikanan darat dan hortikultura
2 Ekonomi • Memiliki komunitas Unggulan : perikanan darat; hortikultura buah pisang, rambutan, salak; berdaya saing
perkebunan kelapa sawit dan peternakan • Peluang pengembangan ekowisata dan agropolitan
• Memiliki Pasar Wilayah : Pasar Jantho
• Wisata Jantho Panorama Park Tantangan :
• Sektor potensial untuk dikembangkan yaitu transportasi, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,
• Keanekaragaman Hayati (Biodiversity) dan
Perdagangan Besar dan Eceran dan Real Estate
Keragaman Budaya (Cultural Diversity)
3 Keterkaitan • Kota Jantho sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) • Memberi Kesejahtarean pada Masyarakat Setempat
Integrasi • Terkoneksi dengan jalan arteri primer Jalan Jantho – Batas Pidie dan Daerah
Spasial dan • Terkoneksi dengan jalan kolektor primer Jantho – Lamno yang mempermudah akses menuju • Peningkatan Konektivitas dan aksesibilitas
sistem Kabupaten Aceh Jaya Pergerakan eksetran, internal dan digital
prasarana • Terkoneksi dengan jalan tol Sigli – Banda Aceh (keluar pintu tol Jantho) • Peningkatan kualitas layanan jaringan infrastruktur
• Transportasi Bus Trans Jantho yeng telah beroperasi sejak akhir tahun 2020 dengan rute Lambaro – energi (EB dan EBT, telekomunikasi, sanitasi dan
Blang Bintang – Jantho
mitigasi bencana)
4 Lingkungan • Dilintasi oleh Wilayah Sungai Aceh - Meureudu • Pelarangan atau Pengendalian pemanfaatan ruang
• Terdapat Cekungan Air Tanah Banda Aceh yg berdampak lingkungan dan sosial secara luas
• Terdapat Waduk Jantho • Perluasan areal permukiman perdesaan dan
perkotaan
5 Fungsi • Kawasan strategis Aceh Greater City Banda Aceh – Aceh Besar
Kawasan • Pengembangan kawasan BASAJAN (Banda Aceh – Sabang – Jantho) di bidang pariwisata,
infrastruktur dan sumber daya manusia
• Kawasan pusat perdagangan dan distribusi Aceh atau ATDC (Aceh Trade and Distribution Center)
• KSK Agropolitan Indrapuri
• KSK Perikanan Darat
• KSPK Ekowisata petualangan Jantho dan sekitarnya
21
04/06/2023
Rekomendasi:
▪ Melakukan upaya konservasi air tanah
pada daerah non CAT untuk
menanggulangi potensi kekeringan pada
saat musim kemarau melalui pemanenan
dan penyimpanan air, penyediaan sumur
resapan untuk menambah infiltrasi air tanah
Sumber: Hasil Analisis, 2023 Sumber: Hasil Analisis, 2023
▪ Seluruh jenis tanah di Kawasan Perkotaan
Jantho dapat dimanfaatkan kegiatan
penggunaan lahannya sesuai dengan
kebutuhan pengembangan
Rekomendasi:
Dapat dikembangkan sebagai kawasan budidaya
sesuai dengan kebutuhan dengan tetap
memperhatikan kondisi topografi dan kelerengan
Sumber: Hasil Analisis, 2023 Sumber: Hasil Analisis, 2023 terutama pembatasan pada penggunaan lahan
permukiman di kelerengan yang curam
22
04/06/2023
Rekomendasi:
Pengembangan wilayah sesuai dengan kebutuhan
dengan tetap memperhatikan kondisi geologi
lingkungan dan klimatologi terutama dalam
Sumber: Hasil Analisis, 2023 Sumber: Hasil Analisis, 2023
menanggulangi risiko banjir melalui upaya
peningkatan daerah resapan air dan pengendalian
debit air limpasan melalui upaya-upaya seperti
penyediaan ruang terbuka hijau, penampungan air
hujan, serta penyediaan dan pemeliharaan drainase
d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP: ANALISIS SDA ZONA LINDUNG
Kapasitas Daya Dukung dan Daya Tampung LH untuk Pembangunan
Gampong DDLB Keterangan
Daya Dukung Alue Gintong 5,84 Daya Dukung Lahan Terbangun Baik
1
Lahan Terbangun Barueh 6,03 Daya Dukung Lahan Terbangun Baik
Bukit Meusara 1,00 Daya Dukung Lahan Terbangun Bersyarat
atau Sedang
Data Gaseu 8,88 Daya Dukung Lahan Terbangun Baik
Jantho 14,31 Daya Dukung Lahan Terbangun Baik
Jantho Baru 4,09 Daya Dukung Lahan Terbangun Baik
Jantho Makmur 1,28 Daya Dukung Lahan Terbangun Baik
Lhieb 12,71 Daya Dukung Lahan Terbangun Baik
Teureubeh 6,07 Daya Dukung Lahan Terbangun Baik
Weu 3,38 Daya Dukung Lahan Terbangun Baik
Aweek 1,68 Daya Dukung Lahan Terbangun Baik
Perkotaan Jantho 3,82 Daya Dukung Lahan Terbangun Baik
Analisis:
▪ Secara keseluruhan, Kawasan Perkotaan Jantho Rekomendasi:
memiliki daya dukung lahan terbangun baik karena ▪ Pengembangan lahan untuk
nilai DDLB > 3 mengakomodir kegiatan di wilayah
▪ Berdasarkan kondisi penggunaan lahan eksisting, perencanaan diperbolehkan dengan
gampong Bukit Meusara memiliki daya dukung tetap memperhatikan pengaturan
lahan terbangun bersyarat atau sedang terhadap perubahan alih fungsi lahan
23
04/06/2023
d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP: ANALISIS SDA ZONA LINDUNG
Kapasitas Daya Dukung dan Daya Tampung LH untuk Pembangunan
2 Jasa Ekosistem
Analisis daya dukung dan daya tampung dapat dilakukan dengan pendekatan
jasa ekosistem, dengan pengembangan asumsi dasar sebagai berikut:
KONDISI LINGKUNGAN HIDUP
1. Semakin tinggi jasa ekosistem suatu wilayah, maka semakin tinggi
kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia,
makhluk hidup lain, dan keseimbangan antar keduanya (jasa penyediaan, Jasa
budaya/kultural, dan pendukung) Kapasitas Daya Dampak dan Resiko
Dukung dan Daya Kinerja Layanan atau
2. Semakin tinggi jasa ekosistem suatu wilayah, maka semakin tinggi Tampung Terhadap
Jasa Ekosistem
kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/ atau Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya (jasa pengaturan)
d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP: ANALISIS SDA ZONA LINDUNG
Kapasitas Daya Dukung dan Daya Tampung LH untuk Pembangunan Sebaran Kelas Jasa Ekosistem Pengaturan Pemelihara Kualitas Udara
24
04/06/2023
d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP: ANALISIS SDA ZONA LINDUNG
Kapasitas Daya Dukung dan Daya Tampung LH untuk Pembangunan Sebaran Kelas Jasa Ekosistem Penyedia Air
d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP: ANALISIS SDA ZONA LINDUNG
Kapasitas Daya Dukung dan Daya Tampung LH untuk Pembangunan Sebaran Kelas Jasa Ekosistem Penyedia Sumber Daya Alam Genetik
Sebaran Kelas Jasa Ekosistem Penyedia Sumber Daya Alam Bahan Bakar
Kelas Luas (Ha) Prosentase (%)
Rendah 1.185,67 26,33
Sangat Rendah 132,85 2,95
Sedang 2.805,38 62,30
Kelas Luas (Ha) Prosentase (%)
Tinggi 379,00 8,42
Sangat Rendah 1.240,69 27,55
Sangat Tinggi 102,73 2,28
Sedang 504,07 11,19
Tinggi 2.655,42 58,97
25
04/06/2023
d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP: ANALISIS SDA ZONA LINDUNG
Kapasitas Daya Dukung dan Daya Tampung LH untuk Pembangunan
Sebaran Kelas Jasa Ekosistem Sebaran Kelas Jasa Ekosistem Perlindungan Sebaran Kelas Jasa Ekosistem Pendukung
Pengaturan Iklim dan Pengaturan Pencegahan Bencana Biodiversitas
Sumber: Hasil Analisis, 2023 Sumber: Hasil Analisis, 2023 Sumber: Hasil Analisis, 2023
Kelas Luas (Ha) Prosentase (%) Kelas Luas (Ha) Prosentase (%) Kelas Luas (Ha) Prosentase (%)
Rendah 190,11 4,22 Rendah 2,28 0,05 Sangat Rendah 1.318,53 29,28
Sangat Tinggi 2.560,55 56,86 Sangat Rendah 22,02 0,49 Sedang 2.806,18 62,32
Sedang 1.554,78 34,53 Sangat Tinggi 362,77 8,06 Tinggi 378,20 8,40
Tinggi 197,47 4,39 Sedang 976,92 21,70
Tinggi 3.138,92 69,71
d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP: ANALISIS KEMAMPUAN LAHAN
69,9% memiliki kemampuan lahan dan 63,8% memiliki kemampuan lahan dari 76,5% memiliki kemampuan lahan dari
morfologi cukup kemudahan lahan dikerjakan sedang kestabilan lereng sedang
Sumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 20 Tahun 2007 dan Analisis, 2023
26
04/06/2023
d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP: ANALISIS KEMAMPUAN LAHAN
Sumber: Hasil Analisis, 2023 Sumber: Hasil Analisis, 2023 Sumber: Hasil Analisis, 2023
75,7% memiliki kemampuan lahan dari daya 84,6% memiliki kemampuan lahan dari 81,2% memiliki kemampuan drainase tinggi
dukung dan kestabilan pondasi sedang ketersediaan air sedang
Sumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 20 Tahun 2007 dan Analisis, 2023
d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP: ANALISIS KEMAMPUAN LAHAN
Sumber: Hasil Analisis, 2023 Sumber: Hasil Analisis, 2023 Sumber: Hasil Analisis, 2023
75,7% memiliki kemampuan lahan dari potensi 79,6% memiliki kemampuan lahan untuk 68,4% memiliki kemampuan lahan dari rawan
erosi tinggi pembuangan limbah sedang bencana rendah
Sumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 20 Tahun 2007 dan Analisis, 2023
27
04/06/2023
d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP: ANALISIS KEMAMPUAN LAHAN
Hasil Overlay Analisis Satuan Kemampuan Lahan
Analisis:
Berdasarkan hasil pembobotan faktor-faktor satuan kemampuan lahan, Kawasan Perkotaan
Jantho sebagian besar memiliki kemampuan pengembangan agak tinggi (81,3%)
Kesimpulan:
Pengembangan memiliki klasifikasi kelas kemampuan lahan yang baik untuk 20 tahun ke
depan
Rekomendasi:
Seluruh Kawasan Perkotaan Jantho dapat dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai dengan tetap memperhatikan dan mempertimbangkan pengaturan terhadap
perubahan alih fungsi lahan, karakteristik wilayah, dan faktor-faktor kondisi lingkungan
lainnya
d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP: ANALISIS KESESUAIAN LAHAN (Analisis Arahan
Tata Ruang Pertanian)
Analisis arahan tata ruang memiliki tujuan untuk mengetahui kemampuan Presentase Arahan Tata
pengembangan pertanian pada suatu kawasan yang dibagi menjadi kawasan Ruang Pertanian Kawasan
Perkotaan Jantho
penyangga, kawasan lindung, tanaman setahun, tanaman tahunan
28
04/06/2023
d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP: ANALISIS KESESUAIAN LAHAN (Analisis Arahan
Rasio Tutupan Lahan)
Presentase Arahan Tata Ruang
Analisis rasio tutupan lahan dilakukan untuk mengetahui gambaran perbandingan Rasio Tutupan Lahan Kawasan
daerah yang bisa tertutup oleh bangunan bersifat kedap air dengan luas lahan Perkotaan Jantho
keseluruhan beserta kendala fisik pada tiap tingkatan, dengan mengetahui
perbandingan yang boleh dibangun dengan luasan lahan keseluruhan Rasio Tutupan
28% Lahan
Klasifikasi arahan rasio tutupan lahan Sumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Maksimal 20%
berdasarkan kelas kemampuan lahan Perumahan Rakyat Nomor 20 Tahun 2007 Rasio Tutupan
Kelas Kemampuan 72% Lahan
Klasifikasi Nilai Maksimal 30%
Lahan
Kelas a Non bangunan 1
Kelas b Rasio tutupan lahan maksimal 10% 2
Kelas c Rasio tutupan lahan maksimal 20% 3
Kelas d Rasio tutupan lahan maksimal 30% 4
Kelas e Rasio tutupan lahan maksimal 50% 5
d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP: ANALISIS KESESUAIAN LAHAN (Analisis Arahan
Ketinggian Bangunan)
Aweek
Data Gaseu 1% Bukit
Analisis arahan ketinggian bangunan merupakan analisis yang dilakukan
4% Meusara
mengetahui gambaran daerah-daerah yang sesuai untuk dikembangkan dengan Lhieb Barueh 7%
Alue
bangunan berat/tinggi pada pengembangan kawasan Gintong
12% 10%
1%
Klasifikasi arahan ketinggian bangunan Sumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Weu
berdasarkan kelas kemampuan lahan Perumahan Rakyat Nomor 20 Tahun 2007 10% Jantho
15%
Kelas Kemampuan Lahan Klasifikasi Nilai Teureubeh
Kelas a Non bangunan 1 17% Jantho Baru
Kelas b Non bangunan 2 16%
Kelas c 3 Jantho
Bangunan < 4 lantai
Kelas d 4 Makmur
7%
Kelas e Bangunan > 4 lantai 5
Presentase Arahan Ketinggian
Bangunan Kawasan Perkotaan
Jantho
Desa Ketinggian Bangunan Luas (Ha) Presentase (%)
Aweek Bangunan < 4 Lantai 67,18 1,49
Barueh Bangunan < 4 Lantai 433,57 9,63
Bukit Meusara Bangunan < 4 Lantai 298,75 6,63 Analisis Arahan Ketinggian Bangunan
Jantho Bangunan < 4 Lantai 665,18 14,77 ❑ Berdasarkan hasil analisis arahan ketinggian bangunan di Kawasan Perkotaan Jantho seluruh
Jantho Baru Bangunan < 4 Lantai 729,21 16,19 wilayah diarahkan untuk ketinggian bangunan kurang dari 4 lantai dengan luas 4.502,91 Ha
❑ Desa Teureubeh merupakan desa yang lahannya mayoritas diarahkan ketinggian bangunan
Jantho Makmur Bangunan < 4 Lantai 317,26 7,05 kurang dari 4 lantai sebesar 17%
Teureubeh Bangunan < 4 Lantai 775,06 17,21
Kesimpulan
Weu Bangunan < 4 Lantai 440,94 9,79
❑ Diperbolehkan adanya pengembangan kawasan terbangun dengan ketinggian bangunan kurang
Alue Gintong Bangunan < 4 Lantai 56,81 1,26 dari 4 lantai
Data Gaseu Bangunan < 4 Lantai 161,66 3,59
Rekomendasi Rencana RDTR
Lhieb Bangunan < 4 Lantai 557,30 12,38 ❑ Pengendalian ketinggian bangunan di Kawasan Perkotaan Jantho kurang dari 4 lantai
❑ Jika hendak mendirikan bangunan lebih dari 4 lantai, maka harus ada penguatan pondasi dan
struktur bangunan dikarenakan juga Kawasan perkotaan Jantho memiliki kerawanan gempa
bumi sedang dan tinggi
29
04/06/2023
d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP: ANALISIS KESESUAIAN LAHAN (Analisis Arahan
Pemanfaatan Air Baku)
Analisis arahan pemanfaatan air baku untuk mengetahui sumber-sumber air yang
dapat dimanfaatkan sebagai sumber air baku dalam perencanaan tata ruang
d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP: ANALISIS SDA DAN FISIK WILAYAH LAINNYA
(KAWASAN BUDIDAYA)
Peta Overlay Kawasan Budidaya dengan Kelerengan Peta Overlay Kawasan Budidaya dengan Topografi
30
04/06/2023
d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP: ANALISIS SDA DAN FISIK WILAYAH LAINNYA
(KAWASAN BUDIDAYA)
Peta Overlay Kawasan Budidaya dengan Rawan Peta Overlay Kawasan Budidaya dengan Rawan Peta Overlay Kawasan Budidaya dengan Rawan
Bencana Tanah Longsor Bencana Banjir Bencana Gempa Bumi
• Rawan bencana tanah longsor tingkat sedang : 30,78 Ha • Rawan bencana banjir tingkat rendah : 3.339 Ha • Rawan bencana gempa tingkat rendah : 0,68 Ha
• Rawan bencana tanah longsor tingkat tinggi : 13,22 Ha • Rawan bencana banjir tingkat sedang : 1.073 Ha • Rawan bencana banjir tingkat sedang : 3.391 Ha
• Rawan bencana banjir tingkat tinggi : 11.37 Ha • Rawan bencana banjir tingkat tinggi : 1.032 Ha
Perlu adanya manajemen risiko bencana dalam pengembangan kawasan khususnya di daerah rawan bencana
Analisis Sosial Budaya Masyarakat Kawasan Perkotaan Jantho Lembaga Adat: sebagai lembaga adat yang melindungi adat dan alam
• Agama dan kebudayaan Islam begitu besar dalam kehidupan sehari-hari
kawasan perkotaan Jantho
masyarakat kawasan perkotaan Jantho
• Pelestarian dan perlindungan keberagaman budaya sebagai kearifan Lembaga pemerintahan mukim yang dipimpin oleh Imuem Mukim: Kota Jantho
lokal: terdiri dari 1 mukim, sedangkan Kecamatan Seulimeum terdiri dari 5 mukim
✓ Penduduk sendiri merupakan keturunan berbagai suku, kaum dan
bangsa yang berasal dari Semenanjung Malaysia, Cina, Kamboja, Arab Lembaga keagamaan yang dipimpin oleh Imam Meseujid/Imeum Chik
dan India
✓ Suku bangsa cukup beragam mayoritas merupakan suku Aceh, selain Lembaga musyawarah mukim yang dipimpin oleh Tuha Lapan
itu terdapat suku Gayo, suku Alas dan suku Jawa
✓ Bahasa yang digunakan mayoritas bahasa Aceh
Lembaga pemerintahan gampong yang dipimpin oleh Geusyik/Keuchik
✓ Tari Likok Pulo (Tradisi) dan Peumulia Jame (Tari Kreasi)
• Keberadaan ISBI memiliki dampak positif dalam mempromosikan dan
melestarikan seni dan budaya di Aceh Lembaga keagamaan di gampong yang dipimpin oleh Imuem Meunasah
• Kawasan perkotaan Jantho sangat kental dengan sikap solidaritas
sesama, mereka sering melakukan kegiatan-kegiatan yang berbaur Lembaga musyawarah gampong yang dipimpin oleh Tuha Peut
dengan nilai sosial kemasyarakatan
Lembaga adat hutan yang dipimpin oleh Panglima Uteun atau Pawang Glee
Perguruan Tinggi ISBI Jantho Spot City (JSC) Lembaga adat lalu lintas laut yang dipimpin oleh Syahbanda
Tari Tradisi Likok Pulo
sebagai sarana promosi sebagai lokasi digelarnya
dan pelestarian seni Festival Seni Budaya Aceh Lembaga adat perdagangan yang dipimpin oleh Haria Peukan
budaya Aceh Besar
31
04/06/2023
f. ANALISIS KEPENDUDUKAN
f. ANALISIS KEPENDUDUKAN
10.000
-
2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040 2041 2042 2043 2044
32
04/06/2023
f. ANALISIS KEPENDUDUKAN
g. ANALISIS EKONOMI DAN SEKTOR UNGGULAN (1) : Analisis Sektor Unggulan Wilayah
Simpulan Analisis LQ dan Shift Share (Pergeseran Bersih) Kuadran Kartesius Sektor Ekonomi Kabupaten
Prioritas Pengembangan Sektor Ekonomi Kabupaten Aceh Besar
LQ TAHUN 2022 PB 2022
NO SEKTOR TIPOLOGI
LQ KET PB KET
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0,76 SEKTOR NON BASIS -9% MUNDUR SEKTOR TERBELAKANG
2 Pertambangan dan Penggalian 0,53 SEKTOR NON BASIS -9% MUNDUR SEKTOR TERBELAKANG
3 Industri Pengolahan 0,48 SEKTOR NON BASIS -2% MUNDUR SEKTOR TERBELAKANG
4 Pengadaan Listrik dan Gas 0,62 SEKTOR NON BASIS -12% MUNDUR SEKTOR TERBELAKANG
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
5 1,19 SEKTOR BASIS 0% MAJU SEKTOR UNGGULAN
Limbah dan Daur Ulang
6 Konstruksi 2,21 SEKTOR BASIS -6% MUNDUR SEKTOR POTENSIAL
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
7 1,19 SEKTOR BASIS -8% MUNDUR SEKTOR POTENSIAL
Mobil dan Sepeda Motor
8 Transportasi dan Pergudangan 1,43 SEKTOR BASIS 38% MAJU SEKTOR UNGGULAN
Penyediaan Akomodasi dan Makan
9 1,29 SEKTOR BASIS 23% MAJU SEKTOR UNGGULAN
Minum
10 Informasi dan Komunikasi 1,61 SEKTOR BASIS -3% MUNDUR SEKTOR POTENSIAL
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 0,67 SEKTOR NON BASIS -11% MUNDUR SEKTOR TERBELAKANG
12 Real Estate 1,54 SEKTOR BASIS -9% MUNDUR SEKTOR POTENSIAL
13 Jasa Perusahaan 0,52 SEKTOR NON BASIS 4% MAJU SEKTOR BERKEMBANG
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
14 0,66 SEKTOR NON BASIS -16% MUNDUR SEKTOR TERBELAKANG
dan Jaminan Sosial Wajib
15 Jasa Pendidikan 0,62 SEKTOR NON BASIS -10% MUNDUR SEKTOR TERBELAKANG
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,72 SEKTOR NON BASIS 1% MAJU SEKTOR BERKEMBANG
17 Jasa lainnya 0,95 SEKTOR NON BASIS -3% MUNDUR SEKTOR TERBELAKANG Sumber: Hasil Analisis, 2023
Keterangan:
Sektor Unggulan: sektor yang menjadi prioritas pengembangan Sektor ekonomi yang potensial untuk dikembangkan
Sektor Potensial: sektor ekonomi basis namun bersifat mundur/lamban sehingga perlu adanya dorongan
di Wilayah Perencanaan yaitu :
yang lebih dalam pengembangan ✓ Transportasi
✓ Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Sektor Berkembang: bukan merupakan sektor basis namun dalam beberapa tahun terakhir bersifat
progresif atau maju ✓ Perdagangan Besar dan Eceran
✓ Real Estate
Sektor Terbelakang: sektor ekonomi yang tidak perlu menjadi prioritas pengembangan
33
04/06/2023
g. ANALISIS EKONOMI DAN SEKTOR UNGGULAN (2) : Analisis Sektor Unggulan Kawasan
Analisis Komoditas Unggulan Ekonomi Lokal WP Jantho dlm Lingkup Kabupaten Aceh Besar Kuadran Kartesius Sektor Ekonomi Kabupaten
Wilayah % thd
No Komoditas Aceh Besar Urutan
Perencanaan Kabupaten
A. Pertanian (Ha) Pertimbangan Analisis:
1 Padi 1.218 25.697 5% 6
B. Hortikultura (kg) Sektor Perikanan : Potensi ekonomi utama sebagai KSK Perikanan Darat (RTRW
1 Cabai 8 95 8% 3 Kabupaten Aceh Besar)
2 Bayam 827 11.509 7% 5
3 Jahe 3.250 14.703 22% 2 Sektor Hortikultura dan Perkebunan: Potensi tanaman buah-buahan yaitu
4 Kunyit 3.000 595.976 1% 5 Pisang, Salak, Rambutan dan Kelapa Sawit
5 Mangga 1.150 50.342 2% 7
6 Jeruk Siam 693 5.001 14% 3 Sektor Peternakan: Potensi jumlah rumah tangga peternakan
7 Pisang 51.800 86.020 60% 1
8 Salak 99 258 38% 1 Sektor Industri dan Perdagangan: Potensi nilai tambah dari kegiatan sektor
9 Rambutan 5.550 23.413 24% 2 ekonomi primer
10 Kelapa Sawit 1.108 1.677 66% 1
11 Kakao 191 3.467 6% 5 Sektor Pertanian: misi RPJP Kabupaten yaitu mengembangkan dan
12 Alpukat 1.900 8.914 21% 2 merevitalisasi sektor pertanian
13 Sirsak 240 2.296 10% 2
14 Melinjo 1.500 8.411 18% 2
C. Peternakan (ekor)
1 Sapi 1.386 81.276 2% 17 Komoditas Unggulan di WP Jantho
2 Kerbau 321 12.536 3% 13
3 Kuda 7 24 29% 2
4 Kambing 540 60.281 1% 17
5
6
7
8
Domba
Ayam Ras
Ayam Buras
Itik
67
58.500
4.725
905
4.166
1.005.519
573.874
132.604
2%
6%
1%
1%
21
8
18
23
1 2 3
D. Perikanan
1 Kolam Ikan (Ha) 16 97 16% 1
2 Produksi Perikanan (kg) 20 313 6% 4
3 Benih Ikan Nila 245 247 99% 1
4 Benih Ikan Mas 256 298 86% 1 Hortikultura Tanaman Buah
Perikanan Darat Peternakan Sapi, Kerbau,
Jumlah Pembudidaya
5
Perikanan Kolam
46 347 13% 1 (Pisang, Salak, Rambutan) Kuda dan Ayam
6 Perikanan Air Tawar (Ha) 32 197 16% 1 Perkebunan Kelapa Sawit
Sumber: Hasil Analisis, 2023
h. ANALISIS TRANSPORTASI
Analisis transportasi dilakukan untuk menciptakan kemudahan dalam pergerakan, mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan, dan mendukung fungsi masing-masing
zona
Sistem Kegiatan
Savana ❑ Timbul bangkitan dan tarikan menuju pusat aktivitas sehingga diperlukan adanya ruang parkir,
Area Terbuka
pengaturan akses keluar dan masuk, serta penyediaan jaringan jalan yang memadai agar tidak
Semak Belukar
mengganggu sirkulasi lalu lintas di sekitarnya
Lapangan
Pemakaman Rekomendasi Rencana RDTR:
Taman
❑ Perlu disediakan ruang parkir, perawatan perkerasan jalan agar nyaman digunakan oleh
Bangunan Fasilitas Kawasan Olahraga
pengguna jalan, dan penataan di sekitar aktivitas agar tidak mengganggu sirkulasi jalan
Umum Bangunan permukiman
Pertahanan dan Keamanan Sistem Jaringan Angkutan Umum
Bangunan Kesehatan
Bangunan Pendidikan
Perdagangan Jasa
Peribadatan
Perkantoran
TPA (Tempat Pembuangan Akhir)
Industri Bangunan Industri
Perairan Sungai
Pertanian dan Pertanian Lahan Kering
Peternakan Sawah
Perikanan
Kehutanan Hutan Lahan Kering Sekunder Trans Jantho Labi-Labi
Rute Trayek Rute Trayek
Lambaro - Blang Bintang – Jantho PP via jalan tol Banda Aceh – Lambaro – Seulimeum - Jantho PP
34
04/06/2023
h. ANALISIS TRANSPORTASI
Penyediaan Terminal Tipe C
Persyararatan
Terminal Tipe C
Analisis Penyediaan Terminal
No. Persyaratan Terminal Penumpang Tipe C Kesesuaian
Terletak di dalam wilayah kabupaten dalam jaringan trayek ❑ Harus adanya penyediaan lahan untuk terminal penumpang tipe C sehingga
1 √ mampu menampung angkutan seperti bus trans Jantho atau labi-labi.
angkutan pedesaan.
2 Terletak di jalan kolektor/lokal paling tinggi kelas III A. √ ❑ Kondisi eksisting, lahan yang semula untuk terminal saat ini telah beralihfungsi
3 Tersedia lahan yang sesuai dengan permintaan angkutan. × menjadi Pasar Jantho
Mempunyai jalan akses masuk/keluar kendaraan dari terminal ❑ Ketentuan akses jalan masuk juga perlu untuk dipenuhi guna menjaga kestabilan
4 sesuai dengan kebutuhan untuk kelancaran lalu lintas disekitar × lalu lintas pada sekitar kawasan terminal sehingga aktivitas terminal tidak
terminal menyebabkan kemacetan
Sumber: Keputusan Menteri Perhubungan No. 31 Tahun 1995 tentang Terminal Transportasi jalan
Rekomendasi Lokasi A
Rekomendasi Lokasi Terminal Tipe C ❑ Rencana lokasi terminal tipe c Kota Jantho masih dekat dengan ex lokasi
terminal tipe c Kota Jantho
❑ Berada dekat pusat perdagangan dan jasa dalam hal ini Pasar Jantho
❑ Terletak di Jalan Lokal Primer dan memiliki lebar jalan yang cukup untuk
dilewati kendaraan roda 4
❑ Dapat berpotensi menjangkau masyarakat Perkotaan Jantho
❑ Status lahan pada lokasi mayoritas berupa lahan hak pakai milik pemerintah
❑ Ketersediaan ruang yang cukup untuk pembangunan terminal Tipe C
Rekomendasi Lokasi B
❑ Berada di tengah pusat kota Perkotaan Jantho sehingga mudah untuk diakses
❑ Terletak di Jalan Arteri Primer dan memiliki lebar jalan yang cukup untuk
dilewati kendaraan roda 4 atau lebih
❑ Merupakan jalur trayek-trayek angkutan umum yang sering melewati
Perkotaan Jantho seperti Trans Jantho atau Labi-Labi
❑ Status lahan pada lokasi belum terdaftar
❑ Ketersediaan ruang yang cukup untuk pembangunan terminal Tipe C
h. ANALISIS TRANSPORTASI
Analisis Titik Henti Analisis Gravitasi
Sistem Pergerakan
Analisis gravitasi memiliki tujuan untuk mengidentifikasi batas-batas wilayah pengaruh
suatu pusat pelayanan sehingga dapat diketahui wilayah-wilayah dengan gravitasi
Analisis titik henti dilakukan untuk mengetahui sejauh mana jarak terbesar sehingga dapat diperoleh interaksi wilayah yang paling kuat
maksimal daerah hinterland dengan pusat aktivitas.
Alue Data Bukit Jantho Jantho Teureu Awe
Interaksi Wilayah Lhieb Barueh Jantho Weu
Gintong Gaseu Meusara Baru Makmur beh ek
Kelurahan/Desa Jarak Terhadap Ibukota Kec. (dAB) (km) Titik Henti (DAB) dAB
PA
Alue Gintong 4,2 1,293809 Alue Gintong
PB
Data Gaseu 7 2,283168 IAB
dAB 9
Lhieb 3,4 1,172513 PA 505
Data Gaseu
Barueh 1,3 0,413916 PB 597
IAB 3.722
Bukit Meusara 4,2 1,774953 dAB 5,5 5,6
Jantho 6 1,30796 Lhieb
PA 505 597
Jantho Baru 5,4 2,244934 PB
IAB
706
11.786
706
13.440
Jantho Makmur 1 0,5 dAB 5,9 7,2 3,7
Teureubeh 1,9 0,827678 Barueh
PA 505 597 706
PB 556 556 556
Weu 5,4 1,369196 IAB 8.066 6.403 28.673
Aweek 11 2,344768 dAB 8,5 9,9 6,3 4,3
PA 505 597 706 556
Bukit Meusara
PB 1365 1365 1365 1365
Analisis Sistem Pergerakan IAB 9.541 8.315 24.280 41.046
dAB 10 11,4 7,8 4,1 4,8
• Berdasarkan analisis titik henti didapatkan hasil bahwa tarikan palimg Jantho
PA 505 597 706 556 1365
PB 198 198 198 198 198
kuat dari pusat perkotaan adalah Desa Barueh (1,3 km) dan Desa IAB 1.000 910 2.298 6.549 11.730
Teureubeh (1,9 km). dAB 8,4 11,3 7,7 5,6 3 7,2
PA 505 597 706 556 1365 198
Jantho Baru
• Berdasarkan analisis gravitasi didapatkan hasil bahwa interaksi antar PB
IAB
1.290
9.233
1.290
6.031
1.290
15.361
1.290
22.871
1.290
195.650
1.290
4.927
desa/kelurahan di Kawasan Perkotaan Jantho paling kuat terletak dAB 4,2 7 3,4 1,3 4,2 6 5,4
PA 505 597 706 556 1365 198 1.290
antara Desa Jantho Makmur – Barueh, kemudian Desa Jantho Makmur Jantho Makmur
PB 2.548 2.548 2.548 2.548 2.548 2.548 2.548
– Teureubeh IAB 72.944 31.044 155.613 838.277 197.167 14.014 112.720
dAB 7,5 8,9 5,3 3,6 6 7,9 7,2 1,9
PA 505 597 706 556 1365 198 1.290 2.548
Rekomendasi Rencana RDTR: Teureubeh
PB 1.518 1.518 1.518 1.518 1.518 1.518 1.518 1.518
IAB 13.628 11.441 38.153 65.124 57.558 4.816 37.774 1.071.430
• Pemeliharaan jalan dan peningkatan kualitas jalan pada jalan yang dAB 8 11 7 4 4 1 7 5 7
PA 505 597 706 556 1365 198 1.290 2.548 1.518
memiliki tarikan paling kuat dari pusat kota Weu
PB 294 294 294 294 294 294 294 294 294
IAB 2.320 1.505 4.004 12.613 21.704 161.700 8.449 25.690 8.609
• Peningkatan kualitas dari segi operasional dan pelayanan pada sistem dAB 15 16 13 11 10 5 17 11 19 9
PA 505 597 706 556 1365 198 1.290 2.548 1.518 294
transportasi umum terhadap desa yang memiliki interaksi antar Aweek
PB 187 187 187 187 187 187 187 187 187 187
desa/kelurahan yang paling kuat IAB 420 436 781 859 2.553 1.481 835 3.938 786 679
35
04/06/2023
Analisis : Analisis :
Jumlah kebutuhan listrik pada tahun 2044 sebesar 21,009.284 kVA. Sumber energi listrik Jangkauan menara telekomunikasi sudah menjangkau seluruh Kawasan Perkotaan Jantho
dipenuhi dari PLN dan sudah tersedia GI Jantho yang berdekatan dengan WP dengan kondisi sinyal telepon seluler pada sebagian besar wilayah yaitu cukup kuat
menggunakan jaringan 4G/LTE
Kesimpulan: Untuk memenuhi kebutuhan energi diperlukan jaringan infrastruktur minyak
dan gas bumi serta jaringan ketenagalistrikan Kesimpulan: Untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi diperlukan pengembangan
kualitas dan kuantitas jaringan telekomunikasi
Analisis: Analisis:
Tersedia jaringan sumber daya air eksisting berupa jaringan irigasi primer Jumlah kebutuhan air pada tahun 2044 sebesar 126,3 L/s dengan total kebutuhan
kapasitas produksi sebesar 157,78 L/s. Sumber air minum dipenuhi dari PDAM dan sudah
Kesimpulan: Untuk memenuhi kebutuhan sumber daya air diperlukan peningkatan dan
tersedia sumber air baku dan instalasi produksi pada WP
pemeliharaan pada sistem jaringan irigasi terutama disesuaikan dengan lahan pertanian
berkelanjutan yang memiliki sawah irigasi Kesimpulan: Untuk memenuhi kebutuhan air minum diperlukan peningkatan dan
pemeliharaan jaringan perpipaan air minum dan pengembangan jangkauan distribusi
pelayanan dan jumlah terpasang jaringan perpipaan
36
04/06/2023
Analisis: Analisis:
Jumlah timbulan air limbah pada tahun 2044 sebesar 87,81 L/s dengan produksi tinja Jumlah timbulan sampah pada tahun 2044 sebesar 306,39 m3/hari dengan sampah
sebesar 36,47 m3/hari terangkut ke TPA sebesar 214,47 m3/hari dengan reduksi sampah 30%
Kesimpulan: Untuk mengelola air limbah yang mayoritas ditimbulkan oleh kegiatan Kesimpulan: Untuk mengantisipasi timbulan sampah yang terus meningkat maka dilakukan
domestik diperlukan pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) perencanaan jaringan persampahan
Analisis: Analisis:
Tersedia jaringan drainase eksisting berupa jaringan drainase primer, sekunder, dan tersier Jalur pejalan kaki eksisting hanya terdapat di Jalan T. Bachtiar Panglima Pulem sehingga
dengan sistem terbuka dan/atau tertutup diperlukan pengembangan kedepan untuk mendukung kenyamanan dan kelengkapan
bagi pengguna jalan. Upaya mitigasi bencana juga perlu dilakukan melalui penyediaan
Kesimpulan: Untuk memenuhi kebutuhan drainase diperlukan integrasi pengembangan
jalur dan ruang evakuasi bencana
sistem drainase dengan rencana jaringan jalan dan penanganan drainase mengacu pada
konsep drainase lingkungan Kesimpulan: Untuk memenuhi kebutuhan jaringan prasarana lainnya diperlukan
penyediaan jalur evakuasi bencana, tempat evakuasi, jalur sepeda, dan jalur pejalan kaki
37
04/06/2023
❑ Seluruh desa sudah terlayani oleh sarana pendidikan SMA/Setingkat dan dapat
dijangkau dengan mudah ❑ Semua desa sudah terlayani sarana Pendidikan Perguruan Tinggi
dan dapat dijangkau dengan mudah
38
04/06/2023
2034 2039
Sarana Kesehatan
Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Keterangan Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Keterangan
Belum
Posyandu 3 22 19 1140 3 34 31 1860
Terpenuhi Belum Terpenuhi
Puskesmas 2 0 0 0 Terpenuhi 2 0 0 0 Terpenuhi
Poliklinik/Balai Belum
4 11 7 2100 4 17 13 3900
Pengobatan Terpenuhi Belum Terpenuhi
Apotik 2 1 0 0 Terpenuhi 2 1 0 0 Terpenuhi
Pondok Bersalin Desa
3 1 0 0 3 1 0 0
(Polindes) Terpenuhi Terpenuhi
2044
Sarana Kesehatan
Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Keterangan ❑ Semua desa sudah terlayani sarana kesehatan
Posyandu
Puskesmas
3
2
54
1
51
0
3060
0
Belum Terpenuhi
Terpenuhi
berupa puskesmas
Poliklinik/Balai Pengobatan 4 27 23 6900 Belum Terpenuhi
Apotik 2 2 0 0 Terpenuhi
Pondok Bersalin Desa
3 2 0 0
(Polindes) Terpenuhi
Peta Jangkauan Posyandu
Standar Perhitungan
Kebutuhan per Satuan
Jumlah Kriteria
Sarana
Penduduk Standar
Jenis Sarana
Pendukung Luas Lantai Luas Lahan (m²/jiwa) Radius
(jiwa) Lokasi dan Penyelesaian
Min. (m²) Min. (m²) Pencapaian
Rumah Sakit 240.000 - - - - -
Di tengah kelompok tetangga tidak
Puskesmas 120.000 420 1.000 0,008 3.000 m’
menyebrang jalan raya
39
04/06/2023
❑Desa yang belum terlayani sarana perdagangan ❑Semua desa belum terlayani sarana ❑Desa yang belum terlayani sarana
jasa berupa Pasar adalah Desa Data Gaseu, Desa perdagangan berupa pertokoan perdagangan jasa berupa warung
Aweek, Desa Alue Gintong dan Desa Jantho kecuali di Desa Data Gaseu dan Desa adalah Desa Data Gaseu, Desa
Alue Gintong Aweek, Desa Alue Gintong dan Desa
Jantho
40
04/06/2023
❑ Desa yang belum terlayani sarana RTH ❑ Desa yang belum terlayani sarana RTH
berupa lapangan adalah Desa Data Gaseu, ❑ Desa yang belum terlayani sarana RTH berupa
berupa taman adalah Desa Data Gaseu, pemakaman adalah Desa Data Gaseu, Desa Alue
Desa Alue Gintong, dan Desa Lhieb Desa Alue Gintong, Desa Lhieb, Desa Gintong, Desa Weu, Desa Bukit Meusara, dan Desa
Jantho Baru, Desa Weu, dan Desa Jantho
Jantho
41
04/06/2023
Analisis :
• Area yang berwarna hitam merupakan persebaran bangunan
yang ada di Kawasan Perkotaan Jantho
• Dalam persebaran pola bangunan menyebar tidak beraturan
mengikuti pola jalan, masih banyak area ruang terbuka
• Komposisi bangunan besar-kecil yang berbeda-beda, tata letak
bangunan menyebar secara alami & belum ada penataan
Kesimpulan :
• Perlu perencanaan dan pengendalian rancangan bangunan terkait
area yang diperuntukan untuk bangunan dan ruang terbuka,
supaya wilayah di Kawasan Perkotaan Jantho dapat terstruktur
dan tertata dengan baik, dan lebih maskimal dalam pemanfaatan
ruang
Analisis Aksesibilitas :
• Kondisi jalan utama pada
Kawasan Perkotaan Jantho,
memiliki lebar jalan yang
berbeda-beda.
• Jalan A. Majid Ibrahim, dengan
Ruang Milik Jalan (RUMIJA) 30
meter.
• Jalan Kolektor dengan RUMIJA 12
– 23 meter
• Jalan lokal dengan lebar RUMIJA
16 - 19 meter
• Sedangkan untuk jalan
lingkungan lebar RUMIJA 7 meter
Kesimpulan :
• Perlu peningkatan jalan terkait
lebar (RUMIJA) untuk akses jalan
kolektor, terkait peningkatan
lebar jalan maupun penambahan
jalur pedestrian, untuk
memberikan kenyamanan bagi
pengguna jalan.
42
04/06/2023
Analisis Aksesibilitas :
• Kondisi jalan utama pada
Kawasan Perkotaan Jantho,
memiliki lebar jalan yang
berbeda-beda.
• Jalan A. Majid Ibrahim, dengan
Ruang Milik Jalan (RUMIJA) 30
meter.
• Jalan Kolektor dengan RUMIJA 12
– 23 meter
• Jalan lokal dengan lebar RUMIJA
16 - 19 meter
• Sedangkan untuk jalan Jl. A. Majid Ibrahim
lingkungan lebar RUMIJA 7 meter RUMIJA 30 Meter
Belum tersedia akses pejalan kaki,
masih memanfaatkan bahu jalan
tanpa perkerasan, begitu juga akses
Kesimpulan : pesepeda belum tersedia
• Perlu peningkatan jalan terkait
lebar (RUMIJA) untuk akses jalan
kolektor, terkait peningkatan
lebar jalan maupun penambahan
jalur pedestrian, untuk
memberikan kenyamanan bagi Ruas Jalan Jantho – Batas Aceh Jaya
pengguna jalan. RUMIJA 23 Meter
Akses pejalan kaki belum tersedia,
Rekomendasi Rencana RDTR : masih memanfaatkan bahu jalan
tanpa perkerasan, sedangkan akses
• Peningtkatan jalan pada koridor
pesepeda belum tersedia.
jalan kolektor pada Ruas Jalan
Jantho – Batas Aceh Jaya dan
Ruas Jalan Kota Jantho – Alue
Gintong.
Jl. T. Bachtiar Panglima Polem
RUMIJA 19 Meter
Telah tersedia akses pejalan kaki
di sisi kanan dan kiri jalan
Kesimpulan :
• Minimnya adanya jalur pedestrian di
Kawasan perencanaan, maka perlu
perencanaan jalur pedestrian di jalan lokal,
terutama di koridor perdagangan dan jasa
yaitu jalan Jend. Sudirman hingga Jalan T.
Bakhtiar Polem, untuk memberi
kenyamanan bagi pejalan kaki
43
04/06/2023
Kesimpulan :
Permukiman Jantho Makmur • Kawasan Perkotaan Jantho terdapat
Bangunan 1 lantai, arsitektur Desa Weu arsitektur bangunan yang berbeda-
campuran tropis/ modern/ klasik, Bangunan 1 lantai, arsitektur
bentuk atap dominan limasan beda, tetapi secara keselurahan masih
rumah tradisional/ rumah
panggung dengan jenis dinding didominasi area perkampungan
kayu dan bentuk atap dominan dengan bangunan dominan arsitektur
limasan tradisional Aceh
44
04/06/2023
Analisis:
• Dominasi penggunaan lahan pertanian lahan kering (38,64%) sesuai dengan potensi
komoditas unggulan kedua yaitu Hortikultura Tanaman Buah (Pisang, Salak, Rambutan) serta
Perkebunan Kelapa Sawit menjadi potensi unggulan yang perlu dikembangkan
• Penggunaan lahan semak belukar (16%) masih cukup besar menunjukan Kawasan perkotaan
Jantho masih banyak lahan kosong yang potensial untuk dikembangkan sebagai lahan
terbangun
154 Ha 139,34 Ha
Sawah Eksisting
219,5 Ha
LP2B Analisis:
KP2B
• Masih terdapat perbedaan
antara luas lahan sawah
eksisting, luas lahan Kawasan
Pertanian Pangan Berkelanjutan
(KP2B) dan Lahan Pertanian
21.604,9 Ha 6,96 Ha Pangan Berkelanjutan (LP2B)
0,32 Ha
Rekomendasi:
• Penetapan lahan pertanian pangan
berkelanjutan
• Pengembangan sarana prasarana pertanian
• Intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian
• Pengembangan pertanian organik
• Intensifikasi dan ekstensifikasi hortikultura
• Pengembangan sarana prasarana hortikultura
• Intensifikasi dan ekstensifikasi perkebunan
• Pengembangan sarana prasarana perkebunan
• Peningkatan pemasaran hasil produksi
• Intensifikasi budidaya peternakan
• Penyediaan sarana prasarana
Lahan Pertanian di Desa Jantho • Pengembangan manajemen pengelolaan
45
04/06/2023
46
04/06/2023
Analisis :
• Tata massa bangunan Kawasan
Perkotaan Jantho cukup bervariasi
Jl. Jend Sudirman
• Kerapatan tertinggi di Jl. Jend Jl. T. Bakhtiar Panglima Polem Bangunan 1-2 lantai, jarak bangunan Jln. Prof A. Majid Ibrahim
Sudirman, dengan ketinggian Bangunan 1-2 lantai, jarak dari tepi jalan 5-15 m, jarak antar Bangunan 1-3 lantai, jarak
bangunan dari tepi jalan 5-15 m, bangunan 0-15 m bangunan dari tepi jalan 3-8m,
bangunan sampai 2 lantai dan jarak jarak antar bangunan 2-25m jarak antar bangunan 0-10 m
antar bangunan 0-15 meter
• Sedangkan untuk area perkampungan
bangunan masih rendah dan jarak
antar bangunan masih cukup jauh
Kesimpulan :
• Perlu pengendalian bangunan terkait
peraturan (GSB,GSS,Tinggi Bangunan)
Jl. Lingkungan, Jantho Makmur
• Untuk mengatur penataan massa yang Bangunan 1-2 lantai, jarak
Jl. Lingkungan, Desa Weu
seimbang, terdapat ruang terbuka Bangunan 1-2 lantai, jarak
bangunan dari tepi jalan 5-15m,
bangunan dari tepi jalan 5-20m,
yang cukup, serta tidak menghambat jarak antar bangunan 2-25m
jarak antar bangunan 2-30 m
area sirkulasi.
Analisis :
• Intensitas bangunan di Kawasan
Perkotaan Jantho bervariasi
• Intensitas tertinggi yaitu di koridor Jl.
Jend Sudirman, Jl. T. Bakhtiar Panglima Jl. Jend Sudirman
Jl. T. Bakhtiar Panglima Polem Luas bangunan terhadap tapak 60- Jln. Prof A. Majid Ibrahim
Polem, permukiman Desa Jantho Luas bangunan terhadap tapak 80%, tinggi bangunan 1-2 lantai, KDH Luas bangunan terhadap tapak
Makmur dan Bukit Meusara dengan KDB 60-80%, tinggi bangunan 1-2 20-40% 60-80%, tinggi bangunan 1-3
60-80%, KLB 6-8, KDH 10-20% lantai, KDH 20-40% lantai, KDH 20-40%
• Sedangkan untuk area perkampungan
seperti Desa Weu dan Jantho intensitas
tergolong rendah, dengan KDB 40-60%,
KLB 0,8-1,2, KDH 40-60%
Kesimpulan :
• Perlu pengendalian intensitas bangunan
terkait (KDB,KLB,KDH). Jl. Lingkungan, Jantho Makmur
Jl. Lingkungan, Desa Weu
• Area mana yang memiliki intensitas Luas bangunan terhadap tapak
Luas bangunan terhadap tapak
60-80%, tinggi bangunan 1-2
tinggi dan rendah sehingga bangunan lantai, KDH 20-40%
40-60%, tinggi bangunan 1-2
lantai, KDH 40-60%
lebih tertata secara terstruktur dan dapat
memaksimalkan pemanfaatan ruang
yang lebih baik.
47
04/06/2023
48
04/06/2023
Pada tahun 2022 target APBD Kabupaten Aceh Besar adalah Rp 1.910.175.642.339 dengan realisasi anggaran
mencapai Rp 1.811.175.642.339. Sedangkan target untuk belanja daerah adalah Rp 1.910.175.642.339 dengan
realisasi sebesar Rp 1.910.175.642.339. Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa persentase ketercapaian target
dengan realisasi APBD Kabupaten Aceh Besar cukup tinggi yaitu mencapai 94,8% untuk pendapatan daerah dan
100% untuk belanja daerah
49
04/06/2023
Analisis karakteristik peruntukan zona/sub zona berdasarkan kondisi yang diharapkan dilakukan untuk mengidentifikasi definisi dan kualitas lokal minimum pada
masing-masing zona/sub zona.
Nama Unsur Zona Sub Zona Kode Kondisi Yang Diharapkan
Zona Zona Perdagangan dan Jasa Skala K-1 Zona perdagangan dan jasa diharapkan dapat menyediakan lahan untuk:
Budidaya Perdagangan dan Kota 1. menampung tenaga kerja, pertokoan, jasa, rekreasi, dan pelayanan masyarakat
Jasa Perdagangan dan Jasa Skala K-2 2. menyediakan fasilitas pelayanan perdagangan dan jasa yang dibutuhkan masyarakat dalam
WP skala pelayanan kota dan lokal
Perdagangan dan Jasa Skala K-3
SWP
Zona perkantoran diharapkan dapat menyediakan lahan untuk:
1. menampung tenaga kerja dalam wadah berupa perkantoran, pemerintah dan/atau swasta;
2. menyediakan ruang yang cukup bagi penempatan kelengkapan dasar fisik berupa sarana-
Zona Perkantoran Perkantoran KT sarana penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan danpengembangan kegiatan
perkantoran yang produktif sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya; dan
3. menyediakan ruang yang cukup bagi sarana-sarana umum, terutama untuk melayani kegiatan-
kegiatan perkantoran, yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
TR Zona transportasi diharapkan dapat menjamin pergerakan manusia atau barang secara lancar,
Zona Transportasi Transportasi
aman, cepat, murah, mudah dan nyaman.
HK Zona pertahanan dan keamanan diharapkan dapat menyediakan ruangan untuk:
1. tempat kegiatan dan pengembangan bidang pertahanan dan keamanan negara agar dapat
Zona Pertahanan menjamin kondisi negara yang kondusif
Pertahanan dan Keamanan
dan Keamanan 2. tempat pelatihan para prajurit dan pasukan pertahanan dan keamanan sebagai garda depan
negara yang khusus dibina untuk menjamin keberlangsungan keamanan dan pertahanan
Negara
50
04/06/2023
n. ANALISIS JENIS DAN KARAKTERISTIK KEGIATAN YANG SAAT INI BERKEMBANG DAN MUNGKIN
AKAN BERKEMBANG DI MASA MENDATANG
Digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan yang ada saat ini, kegiatan yang direncanakan, dan/atau kegiatan yang mungkin timbul akibat rencana yang disusun.
Analisis kesesuaian kegatan terhadap peruntukan zona/sub zona dilakukan dengan mengidentifikasi kompatibiltas kegiatan dengan kualitas lokal minimum zona/subzona.
51
04/06/2023
Analisis kesesuaian kegatan terhadap peruntukan zona/sub zona dilakukan dengan mengidentifikasi kompatibiltas kegiatan
dengan kualitas lokal minimum zona/subzona.
52
04/06/2023
Analisis :
• Proyeksi penduduk di Kawasan perkotaan Jantho mengalami peningkatan →
rata-rata nilai pertumbuhan penduduk tahun 2024-2044 diprediksi bernilai
positif
• Fenomena Brain Drain Desa
✓ Masyarakat enggan Kembali atau berkontribusi ke tanah kelahiran.
✓ Masyarakat dengan keahlian tertentu lebih senang tinggal dan menetap di
kota besar
• Kawasan perkotaan Jantho merupakan Kawasan pemerintahan dan Pendidikan
✓ Keberadaan Kawasan ini memicu perkembangan wilayah yang cukup pesat
baik dari sekto permukiman maupun perdagangan jasa
✓ Pertumbuhan penyerapan tenaga kerja yang berasal dari dalam maupun luar
daerah
Perlu antisipasi pertumbuhan penduduk yang cukup pesat dengan memperhatikan Dominasi rumah kepadatan rendah (R-4)
penyediaan fasilitas yang memadai
53
04/06/2023
r. ANALISIS GAP ANTARA KUALITAS PERUNTUKAN/ ZONA/ SUB ZONA YANG DIHARAPKAN DENGAN
KONDISI YANG TERJADI DI LAPANGAN
Analisis gap antara kualitas peruntukan/zona/sub zona yang diharapkan dengan kondisi eksisting dilakukan untuk mengidentifikasi lokasi-lokasi dengan
karakteristik spesifik yang membutuhkan pengaturan yang berbeda dan merupakan dasar dalam perumusan ketentuan khusus
r. ANALISIS GAP ANTARA KUALITAS PERUNTUKAN/ ZONA/ SUB ZONA YANG DIHARAPKAN DENGAN
KONDISI YANG TERJADI DI LAPANGAN
Analisis gap antara kualitas peruntukan/zona/sub zona yang diharapkan dengan kondisi eksisting dilakukan untuk mengidentifikasi lokasi-lokasi dengan
karakteristik spesifik yang membutuhkan pengaturan yang berbeda dan merupakan dasar dalam perumusan ketentuan khusus
13% 39%
Rekomendasi Rencana RDTR:
❑ Dilakukan pembatasan pada Kawasan
KRB yang belum sesuai dan perlu
penyesuaian pada peruntukan
Bangunan Kesehatan Bangunan Pendidikan penggunaan lahan eksisting yang tidak
Hutan Lahan Kering Sekunder Industri sesuai
Jalan Kawasan Olahraga
Lapangan Pemakaman
Perdagangan dan Jasa Peribadatan
Perikanan Perkantoran
Permukaan/Lapangan Diperkeras Permukiman
Pertahanan dan Keamanan Pertanian Lahan Kering
Savana Sawah
Semak Belukar Sungai
Taman TPA
54
04/06/2023
r. ANALISIS GAP ANTARA KUALITAS PERUNTUKAN/ ZONA/ SUB ZONA YANG DIHARAPKAN DENGAN
KONDISI YANG TERJADI DI LAPANGAN
Analisis gap antara kualitas peruntukan/zona/sub zona yang diharapkan dengan kondisi eksisting dilakukan untuk mengidentifikasi lokasi-lokasi dengan karakteristik spesifik
yang membutuhkan pengaturan yang berbeda dan merupakan dasar dalam perumusan ketentuan khusus
Penggunaan Luas
Rencana Pola Ruang RTRW
Lahan (Ha)
Industri 4,02
Lapangan 0,53
Perdagangan dan
Jasa 0,05
Kawasan Perlindungan Peribadatan 0,03
Setempat Permukiman 8,75
Pertanian Lahan
Kering 64,47
Savana 6,45
Sawah 16,93
Total 101,22
r. ANALISIS GAP ANTARA KUALITAS PERUNTUKAN/ ZONA/ SUB ZONA YANG DIHARAPKAN DENGAN
KONDISI YANG TERJADI DI LAPANGAN
Analisis gap antara kualitas peruntukan/zona/sub zona yang diharapkan dengan kondisi eksisting dilakukan untuk mengidentifikasi lokasi-lokasi dengan karakteristik spesifik
yang membutuhkan pengaturan yang berbeda dan merupakan dasar dalam perumusan ketentuan khusus
Analisis GAP Kawasan Pertahanan dan Keamanan dengan Penggunaan Lahan Eksisting
Rencana Pola Penggunaan Lahan
Desa/Kelurahan Luas (Ha)
Ruang Eksisting
Jalan 0,05
Permukaan/Lapangan
0,02
Diperkeras
Permukiman 2,65
Jantho Makmur
Kawasan Pertahanan dan
2,4
Pertahanan dan Keamanan
Keamanan Pertanian Lahan
0,29
Kering
Permukiman 21,29
Teureubeh Pertanian Lahan
0,0003
Kering
Total 26,7
55
04/06/2023
Analisis ketentuan dan standar setiap sector terkait digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan prasarana maksimum atau minimum dan standar-standar pemanfaatan ruang
Kawasan Zona Sub Zona Kode Prasarana Minimal Sarana Minimal
Kawasan Zona Badan Air Badan Air - -
Lindung Zona Perlindungan Setempat Perlindungan PS •Jaringan Jalan •Fasilitas evakuasi bencana
Setempat •Jalur Pedestrian;
•Jalur Sepeda;
•Jaringan Telekomunikasi
Zona Ruang Terbuka Hijau Taman Kota RTH-2 •Jaringan Jalan •Fasilitas evakuasi bencana
•Jaringan Air Bersih
•Jaringan Listrik
•Jalur Sepeda;
•Jaringan Telekomunikasi
Taman Kecamatan RTH-3 •Jaringan Jalan •Fasilitas evakuasi bencana
•Jaringan Air Bersih
•Jaringan Listrik
•Jaringan Telekomunikasi
Taman Kelurahan RTH-4 •Jaringan Jalan •Fasilitas evakuasi bencana
•Jaringan Air Bersih
•Jaringan Listrik
•Jaringan Telekomunikasi
Pemakaman RTH-7 •Jaringan Jalan •Fasilitas bagian dari TPU :
•Jaringan Air Bersih a. Kantor pengelola pemakaman
•Jaringan Listrik b. Toilet
c. Gudang penyimpanan.
•Fasilitas evakuasi bencana
Jalur Hijau RTH-8 •Jaringan Jalan •Fasilitas evakuasi bencana
•Jaringan Listrik
56
04/06/2023
Analisis ketentuan dan standar setiap sector terkait digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan prasarana maksimum atau minimum dan standar-standar pemanfaatan ruang
Analisis ketentuan dan standar setiap sector terkait digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan prasarana maksimum atau minimum dan standar-standar
pemanfaatan ruang
57
04/06/2023
Kewenangan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) Muatan dan Kewenangan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
116
58
04/06/2023
MUATANPermen
Muatan RDTR berdasarkan RDTRATR/KBPN
BERDASARKAN
11/2021PERMEN ATR/KBPN 11/2021
1 3 4
KETENTUAN
TUJUAN PENATAAN WP RENCANA POLARUANG
PEMANFAATAN RUANG
• Zona lindung: zona hutan lindung, • Program pemanfaatan ruang
lindung gambut, perlindungan prioritas (perwujudan SR,
2 setempat, RTH, konservasi, hutan perwujudan PR, kelompok program
RENCANA STRUKTUR adat, lindung geologi, cagar budaya, lainnya)
RUANG ekosistem mangrove, badan air (jika
• Lokasi
• Sumber pendanaan
• rencana pengembangan pusat diperlukan pengaturannya)
• Instansi pelaksana
pelayanan • Zona budi daya: zona hutan produksi, • Waktu dan tahapan pelaksanaan
• rencana jaringan transportasi perkebunan rakyat, pertanian,
• rencana jaringan energi perikanan, pergaraman, pertambangan,
• rencana jaringan telekomunikasi pembangkitan tenaga listrik, kawasan 5
• rencana jaringan sumber daya air peruntukan industri, pariwisata,
PERATURAN ZONASI
• rencana jaringan air minum perumahan, SPU, RTNH, campuran, Aturan Dasar (materi wajib)
• rencana jaringan air limbah dan perdagangan dan jasa, perkantoran,
• Ketentuan kegiatan dan penggunaan
pengelolaan limbah B3 pengelolaan persampahan, transportasi,
lahan
• rencana jaringan drainase pertahanan dan keamanan, peruntukan
• Ketetuan1 intensitas pemanfaatan ruang
• rencana jaringan persampahan lainnya, badan jalan (jika diperlukan
• Ketentuan
1 tata bangunan
• rencana jaringan prasarana lainnya pengaturannya) 7
• Ketentuan prasarana dan sarana
minimal
• Ketentuan khusus
• Ketentuan pelaksanaan
Teknik Pengaturan Zonasi (materi
pilihan)
59
04/06/2023
Guna mencapai tujuan pembangunan Kawasan Perkotaan Jantho, maka perlu adanya penetapan prinsip
penataan ruang. Prinsip penataan ruang ini merupakan garis besar penataan ruang kawasan yang perlu dicapai
60
04/06/2023
61
04/06/2023
62
04/06/2023
125
▪ Pusat Desa Lhieb yang posisinya berada pada simpul pergerakan menerus antar
Kabupaten dengan keberadaan Gerbang tol Jantho, serta terdapat sarana
pelayanan umum berupa SPBU Jantho.
▪ Pusat Desa Jantho Baru sebagai pusat pengembangan baru dengan adanya
Kawasan transmigrasi yang telah berkembang cukup pesat, adanya wisata kuliner
Riung Gunung dan Balai Benih Ikan (BBI) Jantho Baru.
63
04/06/2023
WAKTU PELAKSANAAN
INSTANSI
NO PROGRAM PRIORITAS LOKASI PJM 1 (2024-2028) PJM 2 S./D SUMBER DANA
PELAKSANA
2024 2025 2026 2027 2028 PJM 4
A PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG
A.1 PERWUJUDAN SISTEM PUSAT PELAYANAN
Pengembangan dan penataan pusat pelayanan kota/ kawasan
A.1.1
perkotaan
Penataan Fisik dan Bangunan Zona Pemerintahan
Penataan koridor dan lingkungan jalan perkotaan
Revitalisasi Pasar Skala Kota
Kelurahan Jantho
Penataan Sempadan Sungai Krueng Keimire
Makmur
Revitalisasi RTH taman kota
Pembatasan pengembangan sesuai daya dukung dan daya tampung
lahan - Kementerian PUPR
A.1.2 Perwujudan SPPK Lhieb - BBWS
Penataan koridor dan lingkungan jalan perkotaan - Dinas PUPR Aceh
Penataan Akses Jalan Tol Jantho - APBD - Dinas PUPR Aceh
Penataan Sempadan Sungai Krueng Keimire Desa Lhieb Kabupaten Besar
Pembatasan pengembangan sesuai daya dukung dan daya tampung - APBD Provinsi - Bappeda
lahan - APBN - Dinas Lingkungan
A.1.3 Perwujudan SPPK Jantho Baru - CSR Hidup
Penataan koridor dan lingkungan jalan perkotaan - Masyarakat - Dinas Perhubungan
Penataan Sempadan Sungai Krueng Keimire - Dinas Koperasi UKM
Desa Jantho Baru dan Perdagangan
Pembatasan pengembangan sesuai daya dukung dan daya tampung
lahan - Sat Pol PP
A.1.4 Perwujudan Pusat Lingkungan
Penataan dan “renewal” permukiman padat Kelurahan Bukit Meusara
Penyediaan PSU pendukung pelayanan lingkungan Desa Barueh
Penataan sempadan sungai Krueng Keimire dan Krueng Aceh Desa Teureubeh
Desa Data Gaseu
Revitalisasi RTH taman skala lingkungan
Desa Alue Gintong
Pembatasan pengembangan sesuai daya dukung dan daya tampung Desa Weu
lahan Desa Jantho
64
04/06/2023
65
04/06/2023
Kondisi Eksisting:
1) Jaringan Saluran Udara
Tegangan Menengah
(SUTM)
2) Jaringan Saluran Udara
Tegangan Rendah
(SUTR)
66
04/06/2023
Catatan :
Pengembangan kabel listrik bawah tanah (ducting) sepanjang Jalan
Arteri Primer dan pemanfaatan energi alternatif terbarukan berupa
tenaga surya (solar panel) sebagai peningkatan penerangan jalan
umum di Kawasan Perkotaan Jantho dimasukkan ke dalam indikasi
program
NO PROGRAM PRIORITAS LOKASI PJM 1 (2024-2028) PJM 2 S./D SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA
2024 2025 2026 2027 2028 PJM 4
Pengembangan dan Pemeliharaan Saluran Transmisi SWP A pada Blok A.1, A.2, dan A.3
3. BUMN PLN
Lainnya SWP C pada Blok C.1, C.2, dan C.3
- BUMN - PLN
Pemanfaatan energi alternatif terbarukan berupa
7. Seluruh Blok - Swasta - Swasta
Tenaga Surya (Solar Panel) sebagai penerangan jalan
- Masyarakat - Masyarakat
67
04/06/2023
Kondisi Eksisting:
1) Jaringan kabel telepon
(fixed line)
2) Jaringan serat optik
3) Jaringan bergerak
seluler berupa menara
telekomunikasi
Catatan :
1) Pemanfaatan dan pengembangan menara telekomunikasi
bersama untuk beberapa operator telepon seluler dalam rangka
efisiensi ruang
68
04/06/2023
NO PROGRAM PRIORITAS LOKASI PJM 1 (2024-2028) PJM 2 SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA
S./D PJM
2024 2025 2026 2027 2028 4
Kondisi Eksisting:
1) Jaringan irigasi primer
untuk sawah irigasi di
Desa Jantho Baru dan
Desa Teureubeh
2) Jaringan irigasi
sekunder
3) Keberadaan Waduk
Kota Jantho yang dapat
dimanfaatkan sebagai
bangunan pengendali
banjir
69
04/06/2023
Catatan :
Pembangunan tanggul Krueng Keimire dan Krueng Aceh sebagai
upaya pengendalian banjir serta pelestarian fungsi wilayah sungai
dan DAS melalui perlindungan dan pemeliharaan terhadap DAS
Krueng Aceh dan Sub DAS Krueng Keimire serta Wilayah Sungai
(WS) Aceh - Meureudu yang melewati Kawasan Perkotaan Jantho
dimasukkan ke dalam indikasi program
70
04/06/2023
Kondisi Eksisting:
1) Jaringan Perpipaan
a. Unit produksi: intake
dari sumber Mata Air
Le di Desa Teureubeh
b. Unit distribusi:
jaringan distribusi
pembagi
2) Bukan Jaringan
Perpipaan
a. Sumur Dangkal
b. Sumur Pompa
Catatan :
Optimalisasi sumber air minum yang telah ada untuk pemenuhan
kebutuhan air minum di perkotaan dan pedesaan bagi kegiatan
domestik dan non-domestik akan dimasukkan ke dalam indikasi
program
71
04/06/2023
Pengembangan Jaringan Transmisi Air Minum SWP A pada Blok A.1, A.2, dan A.3 - BUMD - PDAM Tirta Mountala
3.
menuju wilayah Perkotaan Jantho SWP C pada Blok C.1, C.2, dan C.3 - APBD Kabupaten - Dinas PUPR Kab. Aceh Besar
Kondisi Eksisting:
1) Belum tersedia Sistem
Pengelolaan Air Limbah
Domestik (SPALD)
terpusat
2) Seluruh wilayah
Kawasan Perkotaan
Jantho masih
menggunakan Sistem
Pengelolaan Air Limbah
Domestik (SPALD)
melalui septic tank
rumah tangga dan/atau
MCK komunal
72
04/06/2023
Catatan :
Optimalisasi dan pemeliharaan SPALD setempat yang meliputi
pengelolaan air limbah rumah tangga melalui septic tank dan/atau
penyediaan MCK komunal pada pusat-pusat kegiatan serta
kebijakan penyediaan sistem pengelolaan limbah B3 berupa
kegiatan pengumpulan dan pengangkutan yang dilakukan di
seluruh kawasan yang menghasilkan limbah B3 akan dimasukkan
ke dalam indikasi program
73
04/06/2023
Kondisi Eksisting:
1) Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) Bukit
Meusara (kondisi telah
tidak berfungsi dan
pada RTRW Kab. Aceh
Besar berubah menjadi
Sistem Pengelolaan Air
Limbah Non Domestik)
2) Persebaran letak TPS
pada Kawasan
Perkotaan Jantho masih
belum terlihat pada saat
survei lapangan
sehingga belum dapat
dipetakan
Catatan :
Optimalisasi dan pemeliharaan prasarana pengelolaan
persampahan yang telah tersedia, pelaksanaan program 3R melalui
bank sampah dan kegiatan pengomposan, serta pemberdayaan
masyarakat melalui sosialisasi pengolahan sampah berbasis sumber
dan pelatihan pemanfaatan kembali sampah menjadi produk yang
bermanfaat (daur ulang) akan dimasukkan ke dalam indikasi
program
74
04/06/2023
2. Penyusunan Kajian atau Studi Kelayakan TPS 3R SWP C pada Blok C.1 APBD Kabupaten Dinas LH Kabupaten Aceh Besar
Kondisi Eksisting:
1) Jaringan drainase
primer
2) Jaringan drainase
sekunder
3) Jaringan drainase tersier
75
04/06/2023
Catatan :
Optimalisasi dan pemeliharaan saluran drainase secara berkala
serta arahan pembangunan sumur resapan dan biopori pada tiap
bangunan terutama pada daerah non CAT, wilayah pengembangan
permukiman baru, permukiman dengan kepadatan tinggi, dan
wilayah dengan potensi genangan dan banjir akan dimasukkan ke
dalam indikasi program
76
04/06/2023
Kondisi Eksisting:
1) Jalur evakuasi bencana
2) Jaringan pejalan kaki di
ruas Jalan T. Bachtiar
Panglima Polem
Catatan:
1) Peningkatan dan pemeliharaan jalur evakuasi bencana (Jalan Jantho – Batas Pidie,
Jalan A. Majid Ibrahim, Jalan Seulimeum – Jantho)
2) Pengembangan Tempat Evakuasi Sementara (Stadion Sepak Bola Elang) dan Tempat
Evakuasi Akhir (Lapangan Jeumpa)
3) Pembangunan jalur sepeda pada ruas Jalan Jend. Sudirman, Jalan T. Bachtiar
Panglima Polem, Jalan Jantho – Batas Aceh Jaya, Jalan A. Majid Ibrahim
4) Pengembangan dan penataan jaringan pejalan kaki dengan lebar 3 meter yang
dilengkapi dengan jalur difabel serta street furniture pada ruas Jalan Jend.
Sudirman, Jalan T. Bachtiar Panglima Polem
5) Pembangunan bangunan tanggul penahan longsor di sekitar kawasan Krueng Aceh
77
04/06/2023
KONSEP PENGEMBANGAN
PETA KONSEP RENCANA STRUKTUR RUANG
78
04/06/2023
KONSEP PENGEMBANGAN
KONSEP RENCANA POLA RUANG KONSEP RENCANA POLA RUANG DAN ZONASI
79
04/06/2023
KONSEP PENGEMBANGAN
80
04/06/2023
1. Badan Jalan • Berupa Polygon Jl. Nasional, Jalan Provinsi, Jalan Kabupaten dan Jalan desa 54,47
2. Zona Hutan Produksi • Hutan Produksi Tetap : Berdasarkan SK. 6616/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/10/2021 termasuk 121,43
Areal Penggunaan Lain (APL)
3. Zona Pertanian • Tanaman Pangan berupa Kawasan pertanian KP2B dan LP2B 540,26
• Hortikultura dengan komoditas pisang, salak, rambutan, dan alpukat tersebar di Pertanian Desa 166,41
Weu, Jantho, Bukit Meusara, Teureubeh
• Perkebunan mayoritas perkebunan kelapa sawit tersebar di Desa Jantho Baru, Lhieb, Data Gaseu, 1.348,55
Alue Gintong, Barueh, Bukit Meusara, Jantho Makmur, Jantho, Teureubeh, Weu
4. Zona Perikanan • Perikanan Budidaya Di Balai Benih Ikan Jantho Baru dan Balai Benih Ikan Kolam Paya Sukon 7,19
Teureubeh
5. Zona Perumahan • Meliputi Subzona Perumahan Kepadatan Sedang berada di Desa Lhieb, Barueh, Weu, Jantho 588,10
Makmur, Teureubeh, dan Bukit Meusara yang sudah ada dan potensi perluasannya
• Meliputi Subzona Perumahan Kepadatan Rendah pada blok perumahan berada di Desa Data 950,40
Gaseu, Lhieb, Jantho, Weu, Teureubeh, Bukit Meusara, Jantho Baru, dan Aweek yang sudah ada
dan potensi perluasannya
6. Zona Sarana Pelayanan Umum • SPU Skala Kota : Kawasan Olahraga Jantho Sport City, Masjid Al Munawarrah, Rencana Kampus 79,26
ISBI, Kampus STIES, SMAN 1 Kota Jantho, SMKN 1 Kota Jantho, Balai NAPZA, Pesantren MSBS,
Wisma Atlet, SPBU, Puskeswan, Taman Teknologi Pertanian Kota Jantho
• SPU Skala Kecamatan : SMPN 1 Kota Jantho, SMPN 2 Kota Jantho, Puskesmas Kota Jantho, 5,36
Puskesmas Pembantu, Apotek, Masjid
• SPU Skala Kelurahan : Sekolah Dasar, Poskesdes, Polindes 8,46
• SPU Skala RW : Musholla / Meunasah 1,06
Sumber : Hasil Analisis, 2023
9. Zona Perkantoran • Komplek Perkantoran Pemerintah Pusat Kota Jantho (Sesuai Masterplan Pemindahan 36,42
Ibu Kota Kabupaten Aceh Besar), Kantor Camat, Kantor Kepala Desa, dan Kantor
Swasta
10. Zona Transportasi • Rencana Pengembangan Kawasan Terminal Tipe C di Jantho Makmur 0,63
11. Zona Pertahanan dan • Berupa Kawasan Asrama TNI Kota Jantho, Koramil Kota Jantho, Polres Aceh Besar,
Keamanan dan Polsek Kota Jantho 27,50
Sumber : Hasil Analisis, 2023
81
04/06/2023
KONSEP PENGEMBANGAN
82
04/06/2023
83
04/06/2023
84
04/06/2023
KONSEP PENGEMBANGAN
85
04/06/2023
KONSEP PENGEMBANGAN
NERACA PENGGUNAAN LAHAN
Rencana Pola Penggunaan Lahan Luas (Ha) Konsep RDTR Luas (Ha)
Rencana Pola Penggunaan Lahan Luas Konsep RDTR Luas (Ha) Ruang RTRW Eksisting
Ruang RTRW Eksisting (Ha) Kawasan Hutan Lahan Kering 4,10
Badan Air Jalan 0,01 Badan Air 15,29 Perkebunan 5,17
Sekunder Badan Air
Pertanian Lahan 0,31 Badan Jalan 0,02 Industri 7,64 Badan Jalan 16,81
Kering Jalan 11,91 Pemakaman 1,14
Semak Belukar 8,79 Lapangan 17,04 Perikanan Budi
Sungai 6,19 4,48
Daya
Badan Air Total 15,30 Perkantoran 0,01
Pemakaman 0,27
Kawasan Jalan 0,02 Badan Jalan 1,66
Perdagangan dan Jasa 0,00001 Perkebunan 1348,55
Hortikultura Permukiman 76,87 Hortikultura 166,41
Perlindungan
Pertanian Lahan 37,60 Perlindungan 0,04 31,08
Setempat
Kering Setempat SPU Skala RW 0,09
Sawah 23,39
Taman
Semak Belukar 30,22 0,76
Kelurahan
Kawasan Hortikultura Total 168,10
Kawasan Perkebunan Total 1.408,08
Kawasan Hutan Lahan Kering 15,19 Badan Air 0,14
Kawasan Industri 4,02 Badan Air 0,50
Hutan Sekunder
Perlindungan Jalan 0,54 Badan Jalan 1,11
Produksi Lapangan 10,92
Hutan Produksi 121,43
Setempat Lapangan 0,53 Perkantoran 0,60
Tetap Tetap
Pertanian Lahan 141,60 Perumahan 88,88 Perlindungan 383,51
0,05
Kering Kepadatan Rendah Perdagangan dan Jasa Setempat
Savana 43,72 Perumahan 1,23
Semak Belukar 0,0001 0,03 Kepadatan
Kawasan Hutan Produksi Tetap Peribadatan Sedang
211,43 Permukiman 8,75 SPU Skala Kota 0,64
Total
Pertanian Lahan Taman 0,54
64,47 Kelurahan
Kering
Savana 6,45
Sawah 16,93
Semak Belukar 260,36
Sungai 26,01
Sumber : Hasil Analisis, 2023 Kawasan Perlindungan Setempat Total 388,13
KONSEP PENGEMBANGAN
NERACA PENGGUNAAN LAHAN
Rencana Pola Penggunaan Lahan Luas (Ha) Konsep RDTR Luas (Ha) Rencana Pola Penggunaan Lahan Luas (Ha) Konsep RDTR Luas (Ha)
Ruang RTRW Eksisting Ruang RTRW Eksisting
Kawasan Bangunan Kesehatan 0,07 Badan Air 6,63 Kawasan Bangunan Kesehatan 2,67 Badan Air 0,44
Permukiman Bangunan Pendidikan 1,19 Badan Jalan 7,46 Permukiman Bangunan Pendidikan 19,13 Badan Jalan 20,51
Perdesaan Industri 0,15 Pemakaman 0,29 Perkotaan Jalan 17,61 Jalur Hijau 1,21
Perdagangan dan 20,25 Kawasan Olahraga 8,09 Pemakaman 2,14
2,37
Jalan Jasa Skala SWP Lapangan 8,00 Perdagangan dan Jasa Skala Kota 5,35
Perikanan Budi 1,61 Pemakaman 0,96 Perdagangan dan Jasa Skala SWP 6,20
3,34
Lapangan Daya Perdagangan dan Jasa 5,16 Perdagangan dan Jasa Skala WP 26,12
Pemakaman 1,86 Perkantoran 0,59 Peribadatan 3,77 Perkantoran 35,22
0,49
Perlindungan 43,39 Perkantoran 32,05 Perlindungan Setempat 2,03
Perdagangan dan Jasa Setempat Permukaan/Lapangan Pertahanan dan Keamanan 2,35
Perumahan 861,52 0,91
0,38 Diperkeras
Peribadatan Kepadatan Rendah Permukiman 290,32 Perumahan Kepadatan Sedang 586,88
SPU Skala 0,15 Pertahanan dan Keamanan 1,34
1,78 Ruang Terbuka Non Hijau 3,68
Perikanan Kecamatan Pertanian Lahan Kering 276,07 SPU Skala Kecamatan 5,21
SPU Skala 2,78 Sawah 8,67
0,13 SPU Skala Kelurahan 5,68
Perkantoran Kelurahan
Semak Belukar 110,71 SPU Skala Kota 78,25
Permukiman 148,28 SPU Skala Kota 0,36
Sungai 0,65 SPU Skala RW 0,72
Pertanian Lahan Kering 620,65 SPU Skala RW 0,24
Taman 1,99 Taman Kecamatan 4,13
Savana 108,14 Taman Kelurahan 3,79
Taman Kelurahan 1,91
Kawasan Permukiman Perdesaan Total 949,06 1,31
TPA Taman Kota 1,33
Kawasan Jalan 0,05 Badan Jalan 1,54 Kawasan Permukiman Perkotaan Total 789,38
Pertahanan dan Permukaan/Lapangan Pertahanan dan 25,16
0,02 Kawasan Tanaman Bangunan Pendidikan 0,00 Badan Jalan 5,36
Keamanan Diperkeras Keamanan Pangan Industri 0,00 Perikanan Budi Daya 1,09
Permukiman 23,94 Jalan 0,74 Tanaman Pangan 540,26
Pertahanan dan Keamanan 2,40 Pemakaman 0,12
Pertanian Lahan Kering 0,29 Peribadatan 0,19
Kawasan Pertahanan dan Keamanan Total 26,70 Perikanan 1,03
Perkantoran 0,03
Permukiman 3,21
Pertanian Lahan Kering 73,52
Savana 1,56
Sawah 466,22
Semak Belukar 0,10
Sumber : Hasil Analisis, 2023 Kawasan Tanaman Pangan Total 546,72
86
04/06/2023
87
04/06/2023
CAPAIAN KEGIATAN
88
04/06/2023
CAPAIAN KEGIATAN
CAPAIAN KEGIATAN
89
04/06/2023
Dinas PUPR Aceh Besar Bappeda Dinas Perhubungan Dinas Lingkungan Hidup
PDAM Tirta Mountala BPN Aceh Besar Dinas Pendidikan Survey Lapangan
179
TERIMA KASIH
14
90