Anda di halaman 1dari 90

04/06/2023

DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PENYUSUNAN MATEK DAN


RANPERKADA RDTR KAWASAN
PERKOTAAN JANTHO DI
KECAMATAN JANTHO,
KABUPATEN ACEH BESAR

PROGRESS FAKTA DAN ANALISA RDTR


KAWASAN PERKOTAAN JANTHO

DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

OUTLINE
1. PENDAHULUAN
2. TINJAUAN KEBIJAKAN
3. GAMBARAN UMUM KAWASAN PERKOTAAN JANTHO
4. FAKTA DAN ANALISA
5. KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN
6. PROGRESS KEGIATAN

1
04/06/2023

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Kawasan perkotaan Jantho ditetapkan sebagai Pusat


Kegiatan Lokal (PKL) sebagai pusat pelayanan
pemerintahan, pariwisata, perkebunan, pertanian dan
industri pengolahan RDTR Kawasan Perkotaan Jantho
sangat prioritas untuk segera
ditetapkan

Kawasan Perkotaan
Jantho merupakan ibu kota
dan pusat pemerintahan
Kawasan perkotaan Jantho sangat berpotensi
Kabupaten Aceh
untuk dikembangkan sebagai poros tengah
Besar
Aceh dengan adanya beberapa kebijakan:
• Jalan bebas hambatan Sigli – Banda Aceh Kegiatan ini sangat tepat dilakukan
(ruas Seulimeum Indrapuri) untuk dapat memberikan pengaruh
• Pembangunan jalan Jantho – Lamno terhadap percepatan peningkatan
(perbatasan Aceh Jaya) dan pembangunan ekonomi wilayah dan peningkatan
jalan Jantho – Keumala (Kabupaten Pidie) fungsi pelayanan perkotaan Jantho
terhadap Provinsi Aceh

2
04/06/2023

MAKSUD, TUJUAN, SASARAN, & KELUARAN BANTEK RDTR

MAKSUD TUJUAN
Menyiapkan bahan untuk menjadi landasan spasial Membantu Pemerintah Daerah dalam
pembangunan melalui penyusunan RDTR sebagai dasar penyusunan materi teknis RDTR
pemberian izin dan instrumen pengendalian Kecamatan Jantho Kabupaten Aceh Besar
pemanfaatan ruang. Provinsi Aceh

SASARAN KELUARAN
1. Tersedianya materi teknis (fakta analisa dan buku 1. Dokumen materi teknis terdiri atas Buku Fakta dan
rencana) RDTR Kecamatan Jantho Kabupaten Aceh Analisis, Buku Rencana yang siap menuju proses
Besar yang siap menuju proses persetujuan substansi; persetujuan substansi
2. Tersedianya Ranperda RDTR Kawasan Perkotaan; 2. Kajian kebijakan (Background paper)
3. Tersedianya album peta dengan skala atau tingkat 3. Album peta digital skala 1:5000
kedetailan informasi minimal 1:5.000; dan
4. Ranperkada RDTR
4. Album Peta Digital skala 1: 5.000 Rencana Detail Tata
Ruang; 5. Dokumen kajian lingkungan hidup strategis
5. Tersedianya Dokumen Kajian Lingkungan Hidup
Strategis.

DASAR HUKUM

a. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;


b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
c. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja (UUCK);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (Pengganti Peraturan Presiden Nomor 24
Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik)
f. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024;
g. PP No. 46/2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan KLHS Pasal 2 Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah wajib membuat KLHS untuk memastikan
bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan integrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan KEBIJAKAN, RENCANA, DAN
PROGRAM (KRP)
h. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010
tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang);
i. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 11 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penyusunan, Peninjauan
Kembali, Revisi, dan Penerbitan Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten, Kota, dan Rencana Detail Tata Ruang (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 329);
j. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 14 Tahun 2021 Tentang Pedoman Penyusunan Basis Data dan
Penyajian Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten dan Kota, serta Peta Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 326);
k. Peraturan Menteri ATR/KBPN Nomor 15 Tahun 2021 tentang Koordinasi Penyelenggaraan Penataan Ruang;
l. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 15 Tahun 2021 Tentang Koordinasi Penyelenggaraan Penataan Ruang (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 530); Ditambahkan dengan Permen ATR/BPN No. 9/2022 terkait perubahannya
m. Pemen ATR/BPN Nomor 5 tahun 2022 tentang Tata Cara Pengintengrasian Kajian Lingkungan Hidup Strategis dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang
n. Penerbitan Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kabupaten Kota dan Rencana Detail;
o. Peraturan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten dan Kota, serta Peta Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota;
p. Peraturan perundang-undangan lain yang terkait.

3
04/06/2023

HUBUNGAN ANTARA RTRW, RDTR, DAN RTBL SERTA WILAYAH PERENCANAAN

▪ Perencanaan tata ruang dilakukan untuk


menghasilkan rencana umum tata ruang
dan rencana rinci tata ruang dengan
muatan rencana tata ruang mencakup
rencana struktur ruang dan pola ruang
▪ Rencana rinci tata ruang merupakan
penjabaran rencana umum tata ruang yang
dapat berupa rencana tata ruang kawasan
strategis yang penetapan kawasannya
tercakup di dalam rencana tata ruang
wilayah
▪ Rencana rinci tata ruang disusun sebagai
perangkat operasional rencana umum tata
ruang

PENGERTIAN RDTR

“RDTR merupakan rencana yang menetapkan blok pada


kawasan fungsional sebagai penjabaran kegiatan ke dalam
wujud ruang yang memperhatikan keterkaitan antar kegiatan
dalam kawasan fungsional agar tercipta lingkungan yang
harmonis antara kegiatan utama dan kegiatan penunjang dalam
kawasan fungsional tersebut.

Rencana Detail Tata Ruang yang selanjutnya disingkat RDTR


adalah rencana secara terperinci tentang tata ruang wilayah
kabupaten/kota yang dilengkapi dengan peraturan zonasi
kabupaten/kota. ”

Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang Nomor 11 Tahun


2021 Tentang Tata Cara Penyusunan, Peninjauan Kembali,
Revisi, Dan Penerbitan Persetujuan Substansi Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten, Kota, dan Rencana Detail
Tata Ruang

4
04/06/2023

RUANG LINGKUP WILAYAH

Utara : Gampong Lampisang Teungoh, Gampong Keunaloi, dan 3 KAWASAN PERKOTAAN JANTHO
sebagian Gampong Alue Gintong 1
Timur : Sebagian Gampong Alue Gintong, sebagian Gampong Barueh,
Sebagian Gampong Weu dan sebagian Gampong Jantho 2
Barat : Kecamatan Kuta Cot Glie, Gampong Cucum dan
sebagian Gampong Teureubeh
Selatan : Sebagian Gampong Jantho Baru, sebagian Gampong
Jantho, dan Gampong Aweek
5
4

Luas : 4.502,91 Ha
8

11 Gampong
6

9.577 jiwa

9
1 Sebagian Data Gaseu 6 Sebagian Teureubeh 11 Sebagian 10

2 Sebagian Lieb 7 Bukit Meusara Aweek


3 Sebagian Alue Gintong 8 Sebagian Weu
11
4 Jantho Makmur 9 Sebagian Jantho Baru
5 Sebagian Barueh 10 Sebagian Jantho

ISU STRATEGIS KAWASAN PERKOTAAN JANTHO

• Keberadaan Kawasan Perkotaan Jantho saat ini adalah hanya sebagai KAWASAN PERKOTAAN JANTHO
kota pusat administrasi pemerintah daerah Kabupaten Aceh Besar,
dan memiliki arahan kebijakan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
berdasarkan RTRW Kabupaten Aceh Besar
• Prasarana jalan di Kawasan Perkotaan Jantho terdiri dari jalan tol Sigli –
Banda Aceh, Jalan Nasional (Ruas Jalan Seulimeum – Kota Jantho, Ruas
Jalan A. Majid Ibrahim, dan Ruas Jalan Jantho – Batas Pidie), Jalan
Provinsi (Ruas Jalan Kota Jantho Alue Gintong dan Ruas Jalan Jantho –
Batas Aceh Jaya), Jalan Kabupaten, dan Jalan Desa
• Memiliki ruang terbuka hijau seluas 2.431,85 Ha atau 54,01% dari
luas wilayah
• Berdasarkan SK 6616/MENLHK-PTKL/KUH/PLA.2/10/2021 tentang Peta
Perkembangan Pengukuhan Kawasan Hutan Provinsi Aceh delineasi
wilayah perencanaan berada pada Kawasan APL (Area Penggunaan
Lain)
• Kondisi kebencanaan di Kawasan Perkotaan Jantho terdiri dari Bencana
Banjir, Gempa Bumi, dan Tanah Longsor
• Memiliki sawah seluas 73,6 Ha dan memiliki potensi pertanian
LP2B sebesar 154 Ha
• Posisi Perkotaan Jantho Jantho yang menjorok sejauh 12 Km ke
dalam dari Jalan Lintas Sumatera menyebabkan kedudukannya tidak
memusat diantara
pusat pertumbuhan lain sehingga arus barang dan orang yang terjadi h
anya yang tujuan akhirnya (destination ) Perkotaan Jantho.
• Tidak ada sentra produksi dan tujuan kunjungan yang khas /
ekowisata di Perkotaan Jantho juga menyebabkan pertumbuhan
ekonomi menjadi lamban.
• Potensi wilayah belakang tidak tumbuh dan berkembang dengan
baik,khususnya sektor pertanian karena tidak ada aksesibilitas yang
memadai.

5
04/06/2023

Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Tata Cara
Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi, dan Penerbitan Persetujuan Substansi

LINGKUP KEGIATAN
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kabupaten Kota dan Rencana Detail;

TAHAP ANALISIS
DAN PENYUSUNAN
TAHAP
Analisis struktur
TAHAP TAHAP ●
PENYUSUNAN
internal WP ● Analisis
PERSIAPAN PENGUMPULAN ● Analisis sistem transportasi
MUATAN RDTR
DATA penggunaan lahan (pergerakan) ● Tujuan penataan
● Penyusunan
Data kebijakan ● Analisis kedudukan ● Analisis sumber WP
rencana kerja ●
dan arahan tata dan peran WP daya buatan ● Rencana struktur
dan
ruang dalam wilayah yang ● Analisis kondisi ruang
metodologi
Data fisik dasar lebih luas lingkungan ● Rencana KLHS
● Kajian awal ●
Data kondisi ● Analisis sumber binaan ● Penetapan sub
data sekunder ●
sosial, ekonomi, daya alam dan fisik ● Analisis WP yang
● Kajian literatur
dan budaya lingkungan WP kelembagaan diprioritaskan
konsep
masyarakat ● Analisis sosial ● Analisis penanganannya
perencanaan
● Data aspirasi budaya pembiayaan ● Ketentuan
masyarakat ● Analisis pembangunan pemanfaatan
● Data sekunder kependudukan ● Analisis ruang
dan peta dasar ● Analisis ekonomi penyusunan PZ ● Muatan
dan sektor unggulan peraturan

TINJAUAN KEBIJAKAN

12

6
04/06/2023

ARAHAN KEBIJAKAN PENATAAN RUANG NASIONAL DAN KEPULAUAN

Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas PP Nomor 26 Tahun 2008
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
RENCANA STRUKTUR RUANG
❑ Jalan bebas hambatan antar kota : Binjai - Langsa, Langsa -
Lhokseumawe, Lhokseumawe – Sigli, Sigli – Banda Aceh
❑ Pelabuhan Pengumpul Malahayati di Kecamatan Mesjid
Raya
RENCANA POLA RUANG
❑ Hutan Lindung
❑ Hutan Konservasi (Cagar Alam Hutan Pinus Jhanto, Taman
Wisata Alam Jantho)
❑ Kawasan Budidaya, masih dimungkinkan kawasan berfungsi
lindung dalam rencana yang lebih detail
❑ Pertanian Tanaman Pangan Lahan Basah/Lahan Kering

Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2012 Tentang


Rencana Tata Ruang Pulau Sumatera
❑ Jalan Bebas Hambatan Antarkota (Jaringan jalan Sigli-Banda
Aceh
❑ Jalan Kolektor Primer
• Jaringan jalan lintas Selimeum-Jantho-Geumpang,
Takengon-Blang Kejeren-Kutacane dan Kotabuluh-
Sidikalang-Tele-Dolok Sanggul-Siborongborong (2011-
2024)
❑ Kawasan Andalan Banda Aceh dan Sekitarnya (Sektor Industri)

ARAHAN KEBIJAKAN PENATAAN RUANG PROVINSI

QANUN RTRW Aceh Nomor 19 Tahun 2013 Tentang RTRW Aceh Tahun 2013-2033

RENCANA STRUKTUR RUANG


❑ Pusat Kegiatan Tersier (PKL): Jantho, Sigli, Meureudu,
Lhoksukon, Kuala Simpang, Idi Rayeuk, Calang, Suka
Makmur, Tapaktuan, Redelong, Kutacane, Blangkejeren,
Singkil, dan Sinabang
❑ Jalan Arteri Primer (Jalan Lintas Tengah Pulau Sumatera)
ruas jalan : Jl. Seulimuem – Jantho - Jl. A. Majid Ibrahim
(Jantho) - Keumala - Geumpang - Pameue - Genting
Gerbang - Sp. Uning – Owaq - Blangkejeren - Kutacane -
Jl. Ahmad Yani (Kutacane)
❑ Jalan Kolektor Primer: Jl. Kota Jantho - Alue Glong; Jl.
Jantho – Lamno
❑ SUTT 150 KV: Jalur Pantai timur meliputi Krueng Raya –
Ulee Kareng- Banda Aceh – Jantho - Seulawah- Sigli –
Samalanga - Bireuen – Cot Trueng - Lhokseumawe –
Panton Labu – Idi – Langsa – Tualang Cut – Sumatera
Utara

7
04/06/2023

ARAHAN KEBIJAKAN PENATAAN RUANG PROVINSI

QANUN RTRW Aceh Nomor 19 Tahun 2013 Tentang


RTRW Aceh Tahun 2013-2033
RENCANA POLA RUANG
❑ Kawasan Lindung
• Badan Air
• Kawasan Perlindungan Setempat
• Kawasan yang Memberikan Perlindungan terhadap
kawasan bawahannya
• Kawasan Cagar Budaya
• Kawasan Ekosistem Mangrove
• Kawasan Hutan Adat
• Kawasan Konservasi
• Kawasan Pencadangan Konservasi di Laut
❑ Kawasan Budidaya
• Kawasan Hutan Produksi
• Kawasan Pertanian
• Kawasan Perikanan
• Kawasan Perkebunan Rakyat
• Kawasan Pariwisata
• Kawasan Pergaraman
• Kawasan Peruntukan Industri
• Kawasan Permukiman
• Kawasan Pertambangan dan Energi
• Kawasan Pertahanan dan Keamanan
• Kawasan Transportasi

ARAHAN KEBIJAKAN PENATAAN RUANG KABUPATEN

QANUN Aceh Besar Nomor 4 Tahun 2013 Tentang RTRW Aceh Besar Tahun 2013-2033
RENCANA STRUKTUR RUANG
• Pusat Kegiatan Tersier (PKL) di Jantho dengan fungsi sebagai
pusat kegiatan industri pengolahan dan jasa; penelitian
perkebunan; pertanian; pariwisata cagar budaya; serta
pengendalian rawan bencana
• Ruas jalan arteri primer: Jl. Seulimum – Kota Jantho; Jl. A. Majid
Ibrahim; Jl. Kota Jantho – Batas Pidie
• Ruas jalan kolektor primer (K2): Jl. Kota Jantho – Batas Aceh
Jaya
• Ruas jalan kolektor primer (K4): Jl. Kota Jantho – Indrapuri
• Pengembangan terminal tipe C Jantho
• Pembangunan stasiun koridor lintas timur stasiun kereta api
Seulimeum di Kota Jantho
• PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) di Gampong
Jantho
• Gardu Induk (GI) meliputi GI Jantho di Gampong Seuneubok
• TPA Buket Meusara yang berada di Gampong Buket Meusara
• Instalasi pengolahan air di Gampong Teureubeh
• Blok Drainase Permukiman Perkotaan Jantho meliputi
Gampong Barueh, Gampong Jantho Makmur dan Gampong
Buket Meusara
• Jalur evakuasi bencana gunung api di Gampong Jantho
Makmur Kecamatan Kota Jantho

8
04/06/2023

ARAHAN KEBIJAKAN PENATAAN RUANG KABUPATEN

QANUN Aceh Besar Nomor 4 Tahun 2013 Tentang RTRW Aceh Besar Tahun 2013-2033

RENCANA POLA RUANG


Kawasan Lindung
❑ Hutan Produksi berupa kawasan hutan pendidikan STIK di
Gampong Bueng
❑ Hutan Lindung meliputi Gampong Jantho Baru
❑ Kawasan suaka alam yaitu Suaka Marga Satwa Pinus Jantho
❑ Kawasan rawan bencana tanah longsor
Kawasan Budidaya
❑ Kawasan Peruntukan Hutan ❑ Kawasan Pariwisata
Produksi meliputi Hutan ❑ Kawasan Permukiman
Produksi Tetap dan Hutan ❑ Kawasan Pertahanan dan
Produksi Konversi Keamanan
❑ Kawasan Peruntukan Hutan ❑ Kawasan Peruntukan
Rakyat Lainnya berupa kawasan
❑ Kawasan Pertanian transmigrasi dan kawasan
❑ Kawasan Perkebunan hutan pendidikan STIK
meliputi Perkebunan Besar ❑ Sarana Pelayanan Umum
dan Perkebunan Rakyat berupa pendidikan,
❑ Kawasan Perikanan kesehatan, perdagangan
❑ Kawasan Peruntukan Industri dan peribadatan
❑ Kawasan Peruntukan ❑ Ruang Terbuka Hijau
Pertambangan

KEBIJAKAN STRUKTUR RUANG RTRW KABUPATEN ACEH BESAR DALAM PERKOTAAN JANTHO

❑ Sistem Perkotaan
1. Pusat Kegiatan Lingkungan Kawasan Perkotaan Jantho terletak
di Desa Jantho Makmur
❑ Jaringan Transportasi
1. Jaringan jalan tol yang ada di wilayah Kawasan Perkotaan Jantho
yaitu Ruas Jalan Tol Sigli – Banda Aceh
2. Jaringan Jalan Arteri Primer berupa Ruas Jalan Selimeum –
Jantho, Jalan A. Majid Ibrahim (Jantho), Jalan Jantho – Batas Pidie
3. Pengembangan Jalan Kolektor Primer melewati Desa Jantho
Makmur dan Desa Teureubeh
4. Jalan Kolektor Primer berupa Jalan Kota Jantho – Alue Gintong
dan Jalan Jantho – Batas Aceh Jaya
5. Jalan lokal primer terdiri atas sistem jaringan jalan yang
menghubungkan PKL dengan PPK yang terletak di Barueh –
Bukit Meusara – Jantho Baru – Jantho Makmur - Teureubeh
6. Pembangunan terminal penumpang tipe C dan di Desa Jantho
Makmur
Rencana Jaringan Jalan Arteri
❑ Sistem Jaringan Energi
Primer
1. Jaringan infrastruktur ketenagalistrikan berupa infrastruktur
penyaluran tenaga listrik dan sarana pendukungnya meliputi
jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), Saluran Udara
Tegangan Menengah (SUTM), dan Saluran Transmisi Lainnya
yang melintasi Kawasan Perkotaan Jantho dan Jaringan yang
Menyalurkan Minyak dan Gas Bumi dari Fasilitas Produksi-Kilang
Pengolahan di utara Kawasan Perkotaan Jantho
❑ Jaringan Telekomunikasi
1. Pengembangan jaringan tetap (fixed line) dan jaringan bergerak
seluler untuk operator telepon seluler di Kawasan Perkotaan
Jantho
❑ Sumber Daya Air
1. Pengembangan jaringan irigasi untuk sawah irigasi di Desa
Jantho Baru dan Desa Teureubeh
Sumber: Revisi RTRW Kabupaten Aceh Besar Tahun 2022

9
04/06/2023

KEBIJAKAN STRUKTUR RUANG RTRW KABUPATEN ACEH BESAR DALAM PERKOTAAN JANTHO

❑ Infrastruktur Sistem Pengelolaan Air Limbah Non Domestik


1. Meliputi pengembangan IPLT di Desa Bukit Meusara
❑ Jaringan Drainase
1. Pengembangan jaringan drainase primer dan sekunder di
Kawasan Perkotaan Jantho
❑ Jalur Evakuasi Bencana
1. Meliputi jalur evakuasi bencana yang tersebar di Kawasan
Perkotaan Jantho
2. Tempat evakuasi bencana terletak di Lapangan Bungong Jeumpa
❑ Unit Produksi
1. Pengembangan unit produksi berupa intake 120 l/dt distribusi
100 l/dt Sumber Mata Air di Desa Teureubeh
2. Jaringan Produksi tersebar di Desa Bukit Meusara, Jantho, Jantho
Makmur, Weu, Data Gaseu, Lhieb

Sumber: Revisi RTRW Kabupaten Aceh Besar Tahun 2022

KEBIJAKAN POLA RUANG RTRW KABUPATEN ACEH BESAR DALAM PERKOTAAN JANTHO

Kawasan Badan Air (15,30 ha)


Kawasan Badan Air berada di Desa Bukit Meusara, Jantho, Jantho Baru, Jantho Makmur, Lhieb,
Teureubeh, Weu

Kawasan perlindungan setempat (388,13 ha)


Kawasan perlindungan setempat sempadan sungai: Desa Alue Gintong, Barueh, Bukit Meusara,
Jantho, Jantho Baru, Jantho Makmur, Lhieb, Teureubeh, Weu

Kawasan Hutan Produksi Tetap (211,43 ha)


Kawasan Hutan Produksi Tetap berada di Desa Aweek, Jantho, Jantho, Baru, Teureubeh

Kawasan Hortikultura (168,10 ha)


Kawasan Hortikultura berada di Desa Barueh, Bukit Meusara, Jantho, Teureubeh, Weu

Kawasan Perkebunan (1.408,08 ha)


Kawasan perkebunan berada di Desa Alue Gintong, Aweek, Barueh, Bukit Meusara, Data Gaseu,
Jantho, Jantho Baru, Jantho Makmur, Lhieb, Teureubeh, Weu

Kawasan Permukiman Perdesaan (949,06 ha)


Kawasan permukiman perdesaan berada di Desa Aweek, Bukit Meusara, Data Gaseu, Jantho,
Jantho Baru, Lhieb, Teureubeh, Weu

Kawasan Permukiman Perkotaan (789,38 ha)


Kawasan permukiman perkotaan berada di Desa Barueh, Bukit Meusara, Jantho Makmur, Lhieb,
Teureubeh, Weu

Kawasan Pertahanan dan Keamanan (26,70 ha)


Kawasan Pertahanan dan Keamanan berada di Desa Jantho Makmur dan Teureubeh

Kawasan Tanaman Pangan (546,72 ha)


Kawasan tanaman pangan berada di : Desa Alue Gintong, Barueh, Data Gaseu, Jantho, Jantho
Baru, Jantho Makmur, Lhieb, Teureubeh, Weu

10
04/06/2023

ARAHAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI ACEH DAN KABUPATEN ACEH BESAR

RTRW PROVINSI ACEH RTRW KABUPATEN ACEH BESAR


Qanun Aceh No. 19 Tahun 2013 Tentang RTRW Qanun Aceh Besar Nomor 4 Tahun 2013 Tentang
Aceh 2013-2033 RTRW Aceh Besar Tahun 2013-2033
« Memberikan Perlindungan Dan Menjamin Pembangunan « Mewujudkan Pembangunan Kabupaten Aceh Besar
Dengan Mengutamakan Pemanfaatan Sumber Daya Alam Yang Merata Dan Terpadu Yang Berbasis Agropolitan,
Yang Berkelanjutan Dan Mensejahterakan Rakyat Aceh Secara
Minapolitan, Industri, Pariwisata Serta Mitigasi
Adil, Merata, Produktif Dan Inovatif, Berasaskan Falsafah
Hidup Dan Kearifan Budaya Masyarakat Aceh » Bencana Yang Berkelanjutan Serta Sesuai Dengan
Syariat Islam »
RPJPD PROVINSI ACEH RPJPD KABUPATEN ACEH BESAR

Qanun Aceh No. 9 tahun 2012 tentang RPJPD Aceh Qanun Kabupaten Aceh Besar No. 2 tahun 2017 tentang
tahun 2012-2032 RPJPD Aceh Besar tahun 2005-2025

« Aceh yang Islami, Maju, Damai dan « Terwujudnya Masyarakat Aceh Besar yang
Sejahtera » Makmur dan Sejahtera »
RPJMD PROVINSI ACEH RPJMD KABUPATEN ACEH BESAR

Qanun Aceh No. 1 tahun 2019 tentang RPJMD Aceh Qanun Aceh No. 1 tahun 2019 tentang RPJMD Aceh
tahun 2017-2022 tahun 2017-2022

« Terwujudnya Aceh yang Damai dan « Terwujudnya Aceh Besar yang Maju,
Sejahtera melalui pemeritahan yang Sejahtera dan Bermartabat dalam Syariat
bersih, adil dan melayani » Islam »

GAMBARAN UMUM KAWASAN


PERKOTAAN JANTHO

22

11
04/06/2023

RUANG LINGKUP WILAYAH

Utara : Gampong Lampisang Teungoh, Gampong Keunaloi, dan 3 KAWASAN PERKOTAAN JANTHO
sebagian Gampong Alue Gintong 1
Timur : Sebagian Gampong Alue Gintong, sebagian Gampong Barueh,
Sebagian Gampong Weu dan sebagian Gampong Jantho 2
Barat : Kecamatan Kuta Cot Glie, Gampong Cucum dan
sebagian Gampong Teureubeh
Selatan : Sebagian Gampong Jantho Baru, sebagian Gampong
Jantho, dan Gampong Aweek
5
4

Luas : 4.502,91 Ha
8

11 Gampong
6

9.577 jiwa

9
1 Sebagian Data Gaseu 6 Sebagian Teureubeh 11 Sebagian 10

2 Sebagian Lieb 7 Bukit Meusara Aweek


3 Sebagian Alue Gintong 8 Sebagian Weu
11
4 Jantho Makmur 9 Sebagian Jantho Baru
5 Sebagian Barueh 10 Sebagian Jantho

DASAR PENETAPAN WILAYAH PERENCANAAN

1. Pengembangan Kawasan Perkotaan Jantho lebih mendekati ke 3 KAWASAN PERKOTAAN JANTHO


arah Gerbang Tol Jantho sehingga nantinya dapat berpotensi
1

untuk pengembangan kegiatan-kegiatan di sekitar kawasan


Gerbang Tol Jantho serta dapat menarik minat investasi dalam 2

pengembangan wilayah Kawasan Perkotaan Jantho


2. Kawasan Perkotaan Jantho terdiri dari 11 gampong dan 2
kecamatan didasarkan pada potensi wilayah, kegiatan eksisting, 5
4
dan kondisi infrastruktur yang berada di perkotaan Jantho yang
cenderung berada di 11 gampong tersebut (Data Gaseu, Lhieb,
Alue Gintong, Bukit Meusara, Jantho Baru, Jantho Makmur, Jantho, 8

Teureubeh, Weu, Aweek, dan Barueh) seluas 4.502,91 ha serta


mengikuti ketentuan luasan RDTR dari Kementerian ATR/BPN 6

yaitu 2.000-5.000 hektar pada suatu wilayah perencanaan 7


3. Dalam penentuan batas delineasi wilayah perencanaan Kawasan
Perkotaan Jantho menggunakan batas fisik sungai di sebelah
timur dikarenakan kawasan seberang sungai hanya berupa hutan
9
dan tidak ada aktivitas apapun kemudian batas fisik jalan tol di 10
bagian utara dikarenakan potensi pengembangan kawasan
perkotaan Jantho menuju arah gerbang tol Jantho, batas
administrasi, dan batas kawasan hutan (APL saja) berdasarkan
SK 6616/MENLHK-PTKL/KUH/PLA.2/10/2021 tentang Peta 11

Perkembangan Pengukuhan Kawasan Hutan Provinsi Aceh.

12
04/06/2023

KONDISI FISIK DASAR


Topografi Kelerengan

Sumber : Peta Tematik RTRW Kab. Aceh Besar


Sumber : Peta Tematik RTRW Kab. Aceh Besar

• Kawasan Perkotaan Jantho memiliki ketinggian mayoritas 50-100 mdpl • Kawasan Perkotaan Jantho memiliki kelerengan mayoritas >9-
• Pada kawasan inti perkotaan berada pada dataran rendah yang 15% dengan luas 2.841,36 Ha
memiliki ketinggian 0-200 mdl • Pada kawasan inti perkotaan berada pada dataran rendah yang
• Pada sisi selatan mulai berbukit dengan ketinggan berkisar 100-400 memiliki kelerengan 9-15%
mpdl • Pada sisi selatan didominasi kelerengan 41-60% hingga >60%

KONDISI FISIK DASAR

Geologi Jenis Tanah

Sumber : Peta Tematik RTRW Kab. Aceh Besar Sumber : Peta Tematik RTRW Kab. Aceh Besar

• Kawasan Perkotaan Jantho didominasi oleh geologi jenis indrapuri • Jenis Tanah didominasi berupa Kambisol Eutrik
formations dengan luas 2.966,09 Ha yang berada di Gampong Alue sebesar 2.856,78 ha yang tersebar hampir di seluruh
Gintong, Aweek, Barueh, Bukit Meusara, Jantho, Jantho Baru, Jantho wilayah Kawasan Perkotaan Jantho
Makmur, Lhieb, Teureubeh, dan Weu

13
04/06/2023

KONDISI FISIK DASAR

Curah Hujan Cekungan Air Tanah Hidrogeologi

• Kawasan Perkotaan Jantho didominasi • Mayoritas Kawasan Perkotaan Jantho • Berdasarkan tingkat produktifitas dan
oleh curah hujan dengan intensitas berada dalam CAT Banda Aceh dengan penyebaran air tanah, di Kawasan
1.500 mm – 2.000 mm per tahun luas 3.719,98 ha Perkotaan Jantho didominasi oleh
kawasan produktif sedang dan
penyebaran luas sebesar 3.129,77
Ha.
Sumber : Peta Tematik RTRW Kab. Aceh Besar

KONDISI FISIK DASAR

Banjir Gempa Bumi Tanah Longsor

Kawasan Perkotaan Jantho Kawasan Perkotaan Jantho Bencana tanah longsor di Kawasan
didominasi rawan bencana banjir didominasi rawan bencana gempa Perkotaan Jantho hanya sebagian kecil
kategori rendah bumi kategori sedang terjadi di sisi selatan dengan kategori
tinggi dan di sisi barat dengan
Sumber : Peta Tematik RTRW Kab. Aceh Besar kategori sedang

14
04/06/2023

PENGGUNAAN LAHAN
Penggunaan Lahan Luas (Ha) Presentase (%)
Bangunan Kesehatan 2,74 0,06
Bangunan Pendidikan 20,32 0,45
Hutan Lahan Kering Sekunder 19,29 0,43
Industri 11,81 0,26
Jalan 33,23 0,74
Kawasan Olahraga 8,09 0,18
Lapangan 39,82 0,88
Pemakaman 3,20 0,07
Perdagangan dan Jasa 5,70 0,13
Peribadatan 4,50 0,10
Perikanan 7,03 0,16
Perkantoran 32,21 0,72
Permukaan/Lapangan Diperkeras 0,92 0,02
Permukiman 619,44 13,76
Pertahanan dan Keamanan 3,74 0,08
Pertanian Lahan Kering 1740,05 38,64
Savana 599,73 13,32
Sawah 585,64 13,01
Semak Belukar 729,17 16,19
Sungai 32,85 0,73
Taman 1,99 0,04
TPA 1,31 0,03
Total 4.502,91 100

•Penggunaan lahan di Kawasan Perkotaan Jantho di


dominasi oleh pertanian lahan kering sebesar 1.740,05 ha
(38,84%)
•Kawasan permukiman terkonsentrasi pada kawasan inti
perkotaan

Gerbang 7
POTENSI KAWASAN PERKOTAAN JANTHO Tol
1 Pintu Jantho
Masuk 1
Kecamatan
Kota 8
Jantho
Arah
2
menuju
jalan Jantho
– Lamno Waduk Jantho berpotensi
(perbatasan 7 sebagai wisata
Aceh Jaya) 9
3 3
Jantho 4
2
Sport City 8 10 6
(JSC)
12
6 Jantho Panorama Park
13
Ruang 4 5 11
Terbuka 7 10
9
Hijau yang 13
11
cukup
banyak
5 Pusat Pemerintahan Jantho
Perikanan Perguruan Tinggi ISBI dan STIES 7
Darat
12 11
6
Pertanian
Arah menuju
Tanaman 30
Jalan Jantho – Peternakan tersebar di
Pangan Telah dilalui Bus Trans Kawasan Transmigrasi Batas Pidie seluruh wilayah

15
04/06/2023

PERMASALAHAN KAWASAN PERKOTAAN JANTHO


4 Masih terdapat
1 Minimnya moda wilayah yang belum
transportasi teraliri jaringan air
yang ada di bersih
Jantho:
• bus trans 5
hanya
beroperasi di
hari kerja 3
• labi-labi yang 4
tidak tentu
waktu TPA Bukit Meusara hanya
beroperasinya 3 sebagai tempat
pembuangan, tidak ada
2 pengelolaan
1
2 6
3 5 2 7
7
4 2

Kondisi jalan yang rusak dan


berlubang Kondisi drainase yang
dipenuhi tanaman dan
3 sampah mengakibatkan
terjadi genangan saat
banjir
• Jantho kota yang ditinggalkan karena hampir
75% tenaga kerja di Jantho bertempat tinggal
Adanya Galian C yang Banyak hewan ternak berada di di luar Jantho
6
mencemari lingkungan jalan dan membahayakan • Konflik kepemilikan tanah, terutama tanah 31
pengguna jalan untuk sarana dan fasilitas umum

FAKTA DAN ANALISA

32

16
04/06/2023

a. ANALISIS STRUKTUR INTERNAL WILAYAH PERENCANAAN: INDIKASI FUNGSI DAN LOKASI


PUSAT PELAYANAN

Sistem Pariwisata Sub Pusat


Pusat Kawasan 1
Pelyanan Sarana
Transportasi Pelayanan
Umum

Sub Pusat Sub Pusat


PUSAT
Kawasan 2 Kawasan 4
STRUKTUR PEMERINTAHAN KAWASAN
INTERNAL Perdaga-
KAWASAN Perumahan ngan dan
Jasa
Intenitas
Sistem
Pengem-
Jaringan
bangan
Jalan Sub Pusat
Ruang Industri
Kecil dan Pertanian
Kawasan 3
Menengah

KONDISI, POTENSI DAN KECENDERUNGAN PUSAT-PUSAT KEGIATAN :


1. Pemerintahan : Jantho Makmur, Bukit Meusara, dan Barueh Sebagai dasar
2. Sarana Pelayanan Umum : Jantho Makmur, Bukit Meusara, Jantho Baru, Barueh, Lhieb pertimbangan
3. Pariwisata : Bukit Meusara
Jar. Jalan dan menetapkan
4. Perdagangan & Jasa : Koridor Jalan A. Majid Ibrahim dan Jalan Jenderal Sudirman +
5. Pertanian : Teureubeh, Barueh, Jantho, Weu, Data Gaseu, dan Aweek Konektivitas Sistem Pusat
6. Industri Kecil dan Menengah : Jantho Baru Pelayanan
7. Perumahan Padat: Jantho Makmur dan Bukit Meusara
8. Transportasi: Jantho Makmur dan Lhieb

a. ANALISIS STRUKTUR INTERNAL WILAYAH PERENCANAAN: ANALISIS SKALOGRAM DAN


SENTRALLITAS INDIKASI PUSAT PELAYANAN
Jenis Fasilitas sebagai Dasar PUSAT KEGIATAN PUSAT KEGIATAN ARAHAN RENCANA
No. Kelurahan/Desa SKALOGRA PUSAT PUSAT PENGEMBANGAN PUSAT
Perhitungan HIERARKI SENTRALITAS HIERARKI PELAYANAN
M PELAYANAN PELAYANAN
No Jenis Fasilitas Fasilitas No Jenis Fasilitas Fasilitas
Rumah Sakit 1 DATA GASEU 4,10 IV PL IV PL Terlayani Wilayah Sekitar
1 PAUD 18 Umum
16,71
Rumah Sakit
2 TK 19 Khusus 2 LHIEB 0,71 IV PL IV PL Terlayani Wilayah Sekitar
3 SD 20 Poliklinik
8,33
4 MI 21
Kesehatan
Puskesmas
3 ALUE GINTONG 0,50 IV PL IV PL Terlayani Wilayah Sekitar
SMP
Puskesmas 4,17
5 22 Pembantu
Sub Pusat Pelayanan Kota/
6 Pendidikan MTS 23 Posyandu 4 BUKIT MEUSARA 90,42 III SPPK III SPPK
Pondok Bersalin 288,05 Kawasan Perkotaan
7 SMA 24 Desa (Polindes)
Sub Pusat Pelayanan Kota/
8 SMK 25 Apotek 5 JANTHO BARU 123,78 II SPPK III SPPK
223,74 Kawasan Perkotaan
9 MA 26 Pasar
Pusat Pelayanan Kota/
Perguruan Tinggi
Mini Market/
6 JANTHO MAKMUR 180,75 I PPK I PPK
10 27 Swalayan 851,12 Kawasan Perkotaan
Rumah Makan/
11 Pondok Pesantren 29
Perekonomian
Warung Kopi
7 JANTHO 16,15 IV PL IV PL Terlayani Wilayah Sekitar
12 Masjid 30 Toko Kelontong 70,87
13 Mushola 31 Koperasi
8 TEUREUBEH 12,03 IV PL IV PL Terlayani Wilayah Sekitar
14
Peribadatan
Gereja Protestan 32 Kantor Pos
122,27
15 Gereja Katholik 33 Bank
16 Pura 34 Penginapan 9 WEU 11,35 IV PL IV PL Terlayani Wilayah Sekitar
17 Vihara 35
Pariwisata
Destinasi Wisata
43,10
Pusat Pelayanan
10 BARUEH 68,28 III SPPK IV PL
87,35 Desa/Beberapa Desa

Sumber: Hasil Analisis, 2023 11 AWEEK 0 IV PL 0 IV PL Terlayani Wilayah Sekitar

Berdasarkan Analisis Skalogram dan Indeks Sentralitas didapatkan Gampong


Berdasarkan kompilasi multi aspek yang telah dilakukan, termasuk
dengan kelengkapan Fasilitas yang ada memiliki Fingsi pelayanan secara
analisis Skalogram dan Indeks Marshall terdapat kecenderungan
berhirarki sebagai Berikut : perkembangan sebagai berikut :
• Jantho Makmur memiliki Hirarki tertinggi ▪ Pemadatan dan perluasan fasilitas pendukung pemerintahan
pada koridor Jalan Seulimeum – Jantho; Jln. A. Majid Ibrahim; dan
• Bukit Meusara, Jantho Baru, dan Barueh memiliki Hierarki II dan III Jl. Jantho – Batas Pidie
▪ Pengembangan pembangunan ke arah utara kawasan meliputi
• Data Gaseu, Lhieb, Alue Gintong, Jantho, Teureubeh, dan Weu memiliki
Desa Data Gaseu, Desa Alue Gintong dan Desa Lhieb
fungsi pelayanan wilayah sekitar dengan Hierarki IV

17
04/06/2023

a. ANALISIS STRUKTUR INTERNAL WILAYAH PERENCANAAN: INDIKASI PUSAT PELAYANAN

Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) Jantho Makmur


PL
▪ Pusat Kawasan Perkotaan Jantho sebagai pusat pelayanan pemerintahan dengan PL
keberadaan pusat pemerintahan Kabupaten Aceh Besar;
▪ Pusat Kota Jantho berfungsi sebagai pusat pelayanan kota dan publik dengan
keberadaan pasar skala kota, serta pusat pelayanan pendidikan skala kota;
▪ Pusat Kelurahan Jantho Makmur sebagai pusat pelayanan skala wilayah dengan
keberadaan Masjid Agung Al Munawwarah. SPPK
▪ Pusat pelayanan taman wisata dengan keberadaan taman kota seperti Taman
Wisata Kota Jantho dan Lapangan Bungong Jeumpa Kota Jantho. PL

Sub Pusat Pelayanan Kawasan (SPPK) Lhieb dan Jantho Baru


PPK
▪ Pusat Desa Lhieb yang posisinya berada pada simpul pergerakan menerus antar
Kabupaten dengan keberadaan Gerbang tol Jantho, serta terdapat sarana PL PL
pelayanan umum berupa SPBU Jantho.
PL
▪ Pusat Desa Jantho Baru sebagai pusat pengembangan baru dengan adanya
Kawasan transmigrasi yang telah berkembang cukup pesat, adanya wisata kuliner PL
Riung Gunung dan Balai Benih Ikan (BBI) Jantho Baru.

Pusat Lingkungan (PL): Data Gaseu, Alue Gintong, Teureubeh, Barueh,


Bukit Meusara, Weu, Jantho, dan Aweek SPPK

Pemusatan perumahan atau kawasan terbangun lainnya yang terlayani oleh:


▪ Sarana pelayanan umum setempat
▪ Sebagai tempat beraktivitas masyarakat setempat dan sekitarnya
▪ Sebagai pemusatan kegiatan penghasil, pengumpul dan pengolah bahan baku
komoditas unggulan agribisnis atau kepariwisataan sesuai potensinya termasuk PL
agrowisata, minawisata, dan wanawisata.

a. ANALISIS STRUKTUR INTERNAL WILAYAH PERENCANAAN: ANALISIS SISTEM JARINGAN JALAN

Ruas Jalan
Seulimeum - Jantho Ruas Jalan Tol Sigli –
Banda Aceh

Gerbang Tol Jantho

Penampang Jalan Arteri Primer (Jln. A. Majid Ibrahim)


Ruas Jalan A. Majid
Ibrahim

Ruas Jalan Jantho –


Batas Aceh Jaya Analisis Sistem Jaringan Jalan:
• Kondisi jaringan jalan eksisting relatif cukup baik, namun ada
kerusakan di beberapa koridor khususnya jalan lingkungan
• Jaringan jalan Teureubeh – Jantho Makmur sering mengalami
kerusakan akibat dilalui oleh Galian C
• Masih banyak kondisi jalan terputus tidak terkoneksi ke wilayah lain
Ruas Jalan Jantho – sehingga banyak wilayah terkesan terpencil
Ruas Jalan Menuju
Jantho – Lamno
Batas Pidie • Aksesibilitas menuju objek wisata masih belum didukung oleh
Kondisi jalan rusak
dan berlubang kondisi jalan yang baik. Beberapa jalan masih terdapat kerusakan
sehingga kurang memadai untuk mendukung pengembangan
wisata

18
04/06/2023

a. ANALISIS STRUKTUR INTERNAL WILAYAH Status dan Ruas Jalan Eksisting Kawasan Perkotaan Jantho
PERENCANAAN: ANALISIS SISTEM JARINGAN JALAN Kecamatan Desa/Kelurahan Fungsi Jalan Nama Jalan
Jalan Tol Sigli-banda Aceh
Lhieb Jalan Arteri Primer Seulimuem-Jantho
Jalan Kolektor Primer Jl. Kota Jantho - Alue Glong
Seulimeum Jalan Tol Sigli-banda Aceh
Data Gaseu
Jalan Arteri Primer Seulimuem-Jantho
Jalan Tol Sigli-banda Aceh
Alue Gintong
Jalan Kolektor Primer Jl. Kota Jantho - Alue Glong
Jalan Arteri Primer Seulimuem-Jantho
Jalan Arteri Primer Jln. A. Majid Ibrahim (Jantho)
Jalan Arteri Primer Jl. Jantho - Batas Pidie
Barueh Jalan Kolektor Primer Jl. Kota Jantho - Alue Glong
Jalan Lokal Primer Jl. T. Panglima Polem
Jalan Lingkungan Primer Jl. Kartini
Jalan Lingkungan Primer Jalan Buket Meusara
Jalan Kolektor Primer Jl. Jantho - Batas Aceh Jaya
Teureubeh
Jalan Lokal Primer Tereubeh-Iom
Jalan Kolektor Primer Jl. Jantho - Batas Aceh Jaya
Jalan Lokal Primer Jl. T. Panglima Polem
Jalan Lokal Primer Kota Jantho-Transmigrasi
Jalan Lokal Primer Jl. Laks. Malahayati
Jalan Lokal Primer Jl. Jend. Sudirman
Jantho Makmur
Jalan Lokal Primer Jl. Jend. Sudirman
Jalan Lokal Primer Jl. Meuseuraya
Jalan Lingkungan Primer Jalan Buket Meusara
Kota Jantho
Jalan Lingkungan Primer Jl. Tgk Indrapuri
Jalan Lingkungan Primer Jl. Kartini
Jalan Lokal Primer Kota Jantho-Transmigrasi
Jalan Lokal Primer Jalan Seulawah Inong
Jalan Lokal Primer Jalan Buket Meusara
Jalan Lokal Primer Kota Jantho-Transmigrasi
Jalan Lingkungan Primer Jl. Tgk Indrapuri
Jalan Lingkungan Primer Jalan Buket Meusara
Bukit Meusara
Jalan Lingkungan Primer Jalan Meusara V
Jalan Lingkungan Primer Jalan Meusara III
Jalan Lingkungan Primer Jalan Seulawah Agam
Jalan Lingkungan Primer Jalan Buket Meusara 1
Jalan Lingkungan Primer Jalan Meusara IV
Jalan Lingkungan Primer Jalan Meusara II
Jantho Baru Jalan Lokal Primer Kota Jantho-Transmigrasi
Weu Jalan Arteri Primer Jl. Jantho - Batas Pidie
Jantho Jalan Arteri Primer Jl. Jantho - Batas Pidie

Peta Jaringan Jalan Eksisting Kawasan Perkotaan Jantho Keputusan Bupati No. 135 tahun 2017 tentang Penetapan Status Ruas-Ruas Jalan sebagai Jalan
Kabupaten

a. ANALISIS STRUKTUR INTERNAL WILAYAH PERENCANAAN: ANALISIS SISTEM JARINGAN JALAN

JALAN
PROVINSI
• Akses Jalan Tol → pintu tol Jantho; Sigli – Banda Aceh
• Poros Utara-Selatan, terhubung dengan jalan nasional /
arteri primer → Seulimeum – Jantho; Jln. A. Majid Ibrahim; Jl.
Jantho – Batas Pidie
• Koridor Barat – Timur, jalan kolektor primer yang
JALAN menghubungkan rencana jalan Jantho – Lamno → Jl. Jantho –
PROVINSI Batas Aceh Jaya; Jl. Kota Jantho – Alue Gintong
• Koridor Barat -Selatan, jalan lokal primer menghubungkan
kawasan pemerintahan dan transmigrasi → Jl. Jend. Sudirman;
RENCANA
JALAN BARU
Jl. T. Bakhtiar Oanglima Polem; Kota Jantho - Transmigrasi
• Koridor tengah, jalan lingkungan primer menghubungkan →
Jl. Kartini; Jl. Tgk Indrapuri; Jalan Buket Meusara

JALAN
KABUPATEN

JALAN
NASIONAL

JALAN Rekomendasi:
KABUPATEN
• Pemeliharaan jalan secara berkala terutama pada koridor jalan utama
• Peningkatan kualitas jalan pada beberapa koridor jalan yang
mengalami kerusakan dan akses menuju wisata
• Pembangunan akses jalan baru khususnya pada wilayah yang belum
terakses jaringan jalan untuk membuka keterisolasian wilayah
• Peningkatan dan pembangunan jalan lingkungan
Peta Rencana Jaringan Jalan Kawasan Perkotaan Jantho

19
04/06/2023

b. ANALISIS SISTEM PENGGUNAAN LAHAN: ANALISIS SIMPANGAN ANTARA POLA RUANG RTRW
DAN KONDISI EKSISTING
Rekomendasi
Simpangan Pola
Peta Guna Lahan Melihat Penentuan Pola
Peta RTRW Ruang dan Guna
Eksisting ketidaksesuaian Ruang RDTR dan
Lahan
PZ
Tidak Sesuai
Simpangan Pola Ruang 3%

Pola Ruang Zona Kondisi Eksisting Luas (ha)


Peta Simpangan Pola Ruang RTRW dan
Penggunaan Lahan Eksisting
Badan Air Pertanian Lahan Kering 0,31
Industri 4,02
Kawasan Sesuai
Kawasan Lindung Perdagangan dan Jasa 0,05
Perlindungan
Peribadatan 0,03
97%
Setempat Permukiman 8,75
Kawasan Analisis simpangan antara pola ruang RTRW dan
kondisi eksisting digunakan untuk melihat
Hortikultura Permukiman 76,87
besarnya ketidaksesuaian pola ruang RTRW dan
Kawasan Hutan kondisi saat ini
Produksi Tetap Lapangan 10,92
Industri 7,64 Analisis Simpangan Antara Pola Ruang RTRW
Kawasan dan Kondisi Eksisting
Perdagangan dan Jasa 0,00001
Perkebunan Peribadatan 0,13 ❑ Simpangan paling besar terjadi pada zona
Kawasan peruntukan hortikultura dengan penggunaan
Kawasan Budidaya Permukiman lahan pada kondisi eksisting adalah permukiman
dengan luas sebesar 76,87 ha
Perdesaan Industri 0,15
Rekomendasi Rencana RDTR:
Kawasan Pertahanan
dan Keamanan Pertanian Lahan Kering 0,29 ❑ Pengembalian fungsi ruang kawasan lindung
Bangunan Pendidikan 0,0004 ❑ Dilakukan pembatasan pada kegiatan budidaya
Industri 0,00 pada kawasan lindung
Kawasan Tanaman
Peribadatan 0,19 ❑ Pendetailan Pola Ruang RDTR dan Peraturan
Pangan Perkantoran 0,03 Zonasi khususnya pada kawasan yang
Permukiman 3,21 bersimpangan

b. ANALISIS SISTEM PENGGUNAAN LAHAN: ANALISIS TUTUPAN LAHAN DAN RUN OFF YANG
DITIMBULKAN

Persentase Tutupan Lahan


Terbangun dan Non Terbangun
Grafik Debit Limpasan (Run Off) Berdasarkan Penggunaan Lahan

Analisis:
▪ Dominasi oleh luas non terbangun sebesar 3.761 Ha (83,5%) dengan jenis penggunaan lahan paling besar
berupa pertanian lahan kering sebesar 1.740,05 Ha (38,64%)
▪ Berdasarkan kondisi tutupan lahan maka dapat diketahui besarnya debit air limpasan yang
berpengaruh terhadap kondisi lingkungan hidup
Sumber: Hasil Analisis, 2023 ▪ Total nilai debit limpasan di Kawasan Perkotaan Jantho sebesar 6.686.971 m3/detik berdasarkan kondisi
tutupan lahan eksisting
Rekomendasi:
Kesimpulan:
Pengembangan wilayah berupa kegiatan
▪ di Kawasan Perkotaan Jantho untuk dapat dikembangkan ke depSebagian besar ruang non terbangun
peruntukan lahan ke depan tetap memperhatikan
masih tersedia annya
penyediaan ruang-ruang terbuka hijau sebagai
daerah resapan air untuk menampung run off yang ▪ Rata-rata debit limpasan air permukaan sebesar 303.953 m3/s, tingginya limpasan air (run off)
ditimbulkan dipengaruhi oleh jumlah berbagai jenis penggunaan lahan terbangun

20
04/06/2023

b. ANALISIS SISTEM PENGGUNAAN LAHAN: ANALISIS KEPEMILIKAN TANAH


Analisis kepemilikan tanah memiliki tujuan untuk mengetahui jenis kepemilikan Analisis Kepemilikan Tanah
tanah per kavling. Lalu, hasil dari analisis ini diharapkan dapat mempermudah ❑ Berdasarkan hasil analisis kepemilikan tanah di zona lindung didominasi status tanah hak
arahan rencana peruntukan zona dalam pola ruang milik sebesar 57,70 Ha atau 93,84%
❑ Berdasarkan hasil analisis kepemilikan tanah di zona budidaya didominasi status tanah hak
Luas Tanah (ha) miilik sebesar 863,87 ha atau 78,37%
Hak Guna
Desa Jumlah Rekomendasi Rencana RDTR
Hak Milik Bangunan Hak Pakai Kosong
❑ Dilakukan pembatasan pada penerbitan surat tanah berupa hak milik khususnya pada
Alue Gintong 5,87 - 6,44 3,19 15,49 kawasan lindung
Aweek 63,50 - - - 63,50 ❑ Pengembangan infrastruktur penunjang kawasan perkotaan Jantho pada tanah hak pakai
Data Gaseu 10,20 - - 0,01 10,22 3%
3% 0%
Zona Lindung
Lhieb 62,17 0,10 - 1,81 64,08
Barueh 23,85 19,84 5,85 3,92 53,46
Bukit Meusara 43,62 4,23 54,02 16,17 118,05 Badan Air Kawasan
Jantho 196,22 - - 4,65 200,86 Perlindungan
Jantho Baru 360,57 - - 3,00 363,58 Setempat
Jantho Makmur 14,50 6,23 63,46 1,35 85,54 94%
Teureubeh 79,81 - 1,82 0,43 82,07 100%

Weu 61,26 - 11,54 34,12 106,92


Hak Guna Bangunan Hak Milik
Hak Milik
Zona Budidaya Hak Pakai Kosong
Kawasan Hortikultura Kawasan Hutan Produksi Tetap Kawasan Perkebunan Kawasan Permukiman Perdesaan Kawasan Permukiman Perkotaan Kawasan Tanaman
0% 8%
Pangan
1%
18% 6% 14% 13% 3% 13%

25% 57% 28%


80% 51%
100% 99%
84%

Hak Milik Hak Pakai Hak Guna Bangunan Hak Milik


Hak Milik Hak Guna Bangunan Hak Milik
Kosong Hak Milik Kosong
Hak Pakai Kosong Hak Pakai Kosong
Hak Milik Hak Pakai Kosong

c. ANALISIS KEDUDUKAN DAN PERAN WP DALAM WILAYAH YANG LEBIH LUAS

SEKTOR PERAN WP DALAM WILAYAH LEBIH LUAS PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN WP

1 Sosial Budaya • Agama dan kebudayaan Islam begitu besar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat kawasan Peluang :
dan perkotaan Jantho • Kawasan Perkotaan Jantho sebagai poros tengah
Demografi • Kota Jantho terdiri dari 1 mukim, sedangkan Kecamatan Seulimeum terdiri dari 5 mukim sebagai aksesibilitas Aceh
lembaga adat yang melindungi adat dan alam kawasan perkotaan Jantho • Memiliki View Perbukitan dan Waduk menjadi
• Penduduk Aceh sendiri merupakan keturunan berbagai suku, kaum dan bangsa yang berasal dari
lokasi Premium kegiatan pariwisata
Semenanjung Malaysia, Cina, Kamboja, Arab dan India
• Meningkatnya Peluang Investasi dan Lapangan
• Kelurahan Jantho Makmur dan Bukit Meusara diprediksi akan memiliki kepadatan penduduk yang
sangat tinggi Kerja
• Pemanfaatan perikanan darat dan hortikultura
2 Ekonomi • Memiliki komunitas Unggulan : perikanan darat; hortikultura buah pisang, rambutan, salak; berdaya saing
perkebunan kelapa sawit dan peternakan • Peluang pengembangan ekowisata dan agropolitan
• Memiliki Pasar Wilayah : Pasar Jantho
• Wisata Jantho Panorama Park Tantangan :
• Sektor potensial untuk dikembangkan yaitu transportasi, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,
• Keanekaragaman Hayati (Biodiversity) dan
Perdagangan Besar dan Eceran dan Real Estate
Keragaman Budaya (Cultural Diversity)
3 Keterkaitan • Kota Jantho sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) • Memberi Kesejahtarean pada Masyarakat Setempat
Integrasi • Terkoneksi dengan jalan arteri primer Jalan Jantho – Batas Pidie dan Daerah
Spasial dan • Terkoneksi dengan jalan kolektor primer Jantho – Lamno yang mempermudah akses menuju • Peningkatan Konektivitas dan aksesibilitas
sistem Kabupaten Aceh Jaya Pergerakan eksetran, internal dan digital
prasarana • Terkoneksi dengan jalan tol Sigli – Banda Aceh (keluar pintu tol Jantho) • Peningkatan kualitas layanan jaringan infrastruktur
• Transportasi Bus Trans Jantho yeng telah beroperasi sejak akhir tahun 2020 dengan rute Lambaro – energi (EB dan EBT, telekomunikasi, sanitasi dan
Blang Bintang – Jantho
mitigasi bencana)
4 Lingkungan • Dilintasi oleh Wilayah Sungai Aceh - Meureudu • Pelarangan atau Pengendalian pemanfaatan ruang
• Terdapat Cekungan Air Tanah Banda Aceh yg berdampak lingkungan dan sosial secara luas
• Terdapat Waduk Jantho • Perluasan areal permukiman perdesaan dan
perkotaan
5 Fungsi • Kawasan strategis Aceh Greater City Banda Aceh – Aceh Besar
Kawasan • Pengembangan kawasan BASAJAN (Banda Aceh – Sabang – Jantho) di bidang pariwisata,
infrastruktur dan sumber daya manusia
• Kawasan pusat perdagangan dan distribusi Aceh atau ATDC (Aceh Trade and Distribution Center)
• KSK Agropolitan Indrapuri
• KSK Perikanan Darat
• KSPK Ekowisata petualangan Jantho dan sekitarnya

21
04/06/2023

d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP


Sumber Daya Air Sumber Daya Tanah
Analisis:
▪ Kondisi sumber daya air memiliki potensi dari
air permukaan (WS Aceh-Meuredu) dan air
tanah (CAT Banda Aceh)
▪ Hasil overlay CAT dengan penggunaan lahan:
mayoritas Kawasan Perkotaan Jantho
berada pada daerah Cekungan Air Tanah
(CAT) Banda Aceh
▪ Dominasi jenis tanah yaitu kambisol eutrik
yang tersebar di seluruh wilayah dengan
berbagai jenis penggunaan lahan
Kesimpulan:
▪ Daerah non CAT terdapat di gampong Jantho
Baru, Aweek, Jantho, dan Teureubeh
▪ Jenis tanah yang ada di Kawasan Perkotaan
Jantho merupakan tanah yang sangat cocok
dialokasikan sebagai budidaya pertanian
tanaman pangan maupun perkebunan

Rekomendasi:
▪ Melakukan upaya konservasi air tanah
pada daerah non CAT untuk
menanggulangi potensi kekeringan pada
saat musim kemarau melalui pemanenan
dan penyimpanan air, penyediaan sumur
resapan untuk menambah infiltrasi air tanah
Sumber: Hasil Analisis, 2023 Sumber: Hasil Analisis, 2023
▪ Seluruh jenis tanah di Kawasan Perkotaan
Jantho dapat dimanfaatkan kegiatan
penggunaan lahannya sesuai dengan
kebutuhan pengembangan

d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP


Topografi Kelerengan
Analisis:
▪ Topografi didominasi oleh daerah perbukitan
rendah dengan ketinggian 50 - 100 mdpl yang
memiliki permukaan berombak sampai
bergelombang
▪ Hasil analisis overlay topografi: lahan terbangun
berupa bangunan sarana dan kawasan permukiman
mayoritas berada pada ketinggian 50 - 100 mdpl
(landai/ dataran rendah) dan 100 - 200 mdpl
(daerah perbukitan)
▪ Kawasan permukiman di Kawasan Perkotaan Jantho
mayoritas berada pada kelerengan 9-15% yang
berarti lereng landai seluas 533,19 Ha (86% dari
total luas kawasan permukiman)
Kesimpulan:
Kondisi topografi yang cenderung rendah dan berbukit
serta kelerengan yang relatif landai dapat menjadi
potensi bagi Kawasan Perkotaan Jantho untuk
dikembangkan baik menjadi kawasan budidaya
berupa pertanian dan permukiman

Rekomendasi:
Dapat dikembangkan sebagai kawasan budidaya
sesuai dengan kebutuhan dengan tetap
memperhatikan kondisi topografi dan kelerengan
Sumber: Hasil Analisis, 2023 Sumber: Hasil Analisis, 2023 terutama pembatasan pada penggunaan lahan
permukiman di kelerengan yang curam

22
04/06/2023

d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP


Geologi Lingkungan Klimatologi
Analisis:
▪ Kondisi geologi lingkungan terdiri dari 4 (empat) jenis
batuan yaitu formasi indrapuri, formasi kotabakti,
formasi seulimeum, dan alluvium muda
▪ Mayoritas geologi lingkungan di Kawasan
Perkotaan Jantho terdiri dari formasi indrapuri
dengan luas 2.977,08 Ha (66% dari total luas wilayah)
yang tersebar merata di seluruh wilayah kecuali di
gampong Data Gaseu
▪ Curah hujan rata-rata sebesar 240,4 mm yang
diklasifikasikan sebagai intensitas curah hujan
sedang
Kesimpulan:
▪ Jenis geologi di Kawasan Perkotaan Jantho tersebar
merata pada berbagai jenis penggunaan lahan
sehingga kedepannya berpotensi dikembangkan
sebagai kawasan budidaya
▪ Seluruh penggunaan lahan di WP Kawasan Perkotaan
Jantho berada pada curah hujan 1.500 – 2.000
mm/tahun

Rekomendasi:
Pengembangan wilayah sesuai dengan kebutuhan
dengan tetap memperhatikan kondisi geologi
lingkungan dan klimatologi terutama dalam
Sumber: Hasil Analisis, 2023 Sumber: Hasil Analisis, 2023
menanggulangi risiko banjir melalui upaya
peningkatan daerah resapan air dan pengendalian
debit air limpasan melalui upaya-upaya seperti
penyediaan ruang terbuka hijau, penampungan air
hujan, serta penyediaan dan pemeliharaan drainase

d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP: ANALISIS SDA ZONA LINDUNG
Kapasitas Daya Dukung dan Daya Tampung LH untuk Pembangunan
Gampong DDLB Keterangan
Daya Dukung Alue Gintong 5,84 Daya Dukung Lahan Terbangun Baik
1
Lahan Terbangun Barueh 6,03 Daya Dukung Lahan Terbangun Baik
Bukit Meusara 1,00 Daya Dukung Lahan Terbangun Bersyarat
atau Sedang
Data Gaseu 8,88 Daya Dukung Lahan Terbangun Baik
Jantho 14,31 Daya Dukung Lahan Terbangun Baik
Jantho Baru 4,09 Daya Dukung Lahan Terbangun Baik
Jantho Makmur 1,28 Daya Dukung Lahan Terbangun Baik
Lhieb 12,71 Daya Dukung Lahan Terbangun Baik
Teureubeh 6,07 Daya Dukung Lahan Terbangun Baik
Weu 3,38 Daya Dukung Lahan Terbangun Baik
Aweek 1,68 Daya Dukung Lahan Terbangun Baik
Perkotaan Jantho 3,82 Daya Dukung Lahan Terbangun Baik
Analisis:
▪ Secara keseluruhan, Kawasan Perkotaan Jantho Rekomendasi:
memiliki daya dukung lahan terbangun baik karena ▪ Pengembangan lahan untuk
nilai DDLB > 3 mengakomodir kegiatan di wilayah
▪ Berdasarkan kondisi penggunaan lahan eksisting, perencanaan diperbolehkan dengan
gampong Bukit Meusara memiliki daya dukung tetap memperhatikan pengaturan
lahan terbangun bersyarat atau sedang terhadap perubahan alih fungsi lahan

Kesimpulan: ▪ Pengembangan lahan pada gampong


Bukit Meusara masih dapat
Kawasan Perkotaan Jantho memiliki ruang untuk diperbolehkan dengan limitasi
pengembangan kegiatan terbangun yang relatif masih pengembangan/ ketentuan terbatas
banyak tersedia yang mempertimbangkan karakteristik Sumber: Hasil Analisis, 2023
wilayah dan faktor-faktor kondisi
lingkungan lainnya

23
04/06/2023

d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP: ANALISIS SDA ZONA LINDUNG
Kapasitas Daya Dukung dan Daya Tampung LH untuk Pembangunan

2 Jasa Ekosistem

Analisis daya dukung dan daya tampung dapat dilakukan dengan pendekatan
jasa ekosistem, dengan pengembangan asumsi dasar sebagai berikut:
KONDISI LINGKUNGAN HIDUP
1. Semakin tinggi jasa ekosistem suatu wilayah, maka semakin tinggi
kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia,
makhluk hidup lain, dan keseimbangan antar keduanya (jasa penyediaan, Jasa
budaya/kultural, dan pendukung) Kapasitas Daya Dampak dan Resiko
Dukung dan Daya Kinerja Layanan atau
2. Semakin tinggi jasa ekosistem suatu wilayah, maka semakin tinggi Tampung Terhadap
Jasa Ekosistem
kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/ atau Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya (jasa pengaturan)

No Muatan Sumber Peta

1 Dampak Dan Resiko terhadap Jasa Pengaturan Pengolahan dan Pengurai


Lingkungan Hidup Limbah (JR5) Tingkat Ketahanan Tingkat Ketahanan
Efisiensi dan Kapasitas dan Potensi
Jasa Pengaturan Pemelihara Kualitas Udara (JR6) Pemanfaatan Adaptasi Terhadap Keanekaragaman
2 Kinerja Layanan atau Jasa Ekosistem Jasa Penyedia Pangan (JP1) Sumber Daya Alam Perubahan Iklim Hayati
Jasa Penyedia Air (JP2)
3 Efisiensi Pemanfaatan Sumber Daya Jasa Penyedia Sumber Daya Alam Bahan Bakar
Alam (JP4)
Jasa Penyedia Sumber Daya Alam Genetik (JP5)
4 Tingkat Ketahanan dan Kapasitas Jasa Pengaturan Iklim (JR1)
Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim Jasa Perlindungan dan Pengaturan Pencegahan
Bencana (JR3)
5 Tingkat Ketahanan dan Potensi Jasa Pendukung Biodiversitas (JD4)
Keanekaragaman Hayati

d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP: ANALISIS SDA ZONA LINDUNG
Kapasitas Daya Dukung dan Daya Tampung LH untuk Pembangunan Sebaran Kelas Jasa Ekosistem Pengaturan Pemelihara Kualitas Udara

Sebaran Kelas Jasa Ekosistem Pengaturan Pengolahan dan Pengurai Limbah

Kelas Luas (Ha) Prosentase (%)


Kelas Luas (Ha) Prosentase (%) Rendah 228,19 5,07
Rendah 3.222,60 71,57 Sangat Tinggi 363,57 8,07
Sangat Rendah 219,56 4,88 Sedang 1.516,57 33,68
Sedang 1.045,32 23,21 Tinggi 2.394,59 53,18
Tinggi 15,43 0,34

Sumber: Hasil Analisis, 2023

Sumber: Hasil Analisis, 2023

24
04/06/2023

d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP: ANALISIS SDA ZONA LINDUNG
Kapasitas Daya Dukung dan Daya Tampung LH untuk Pembangunan Sebaran Kelas Jasa Ekosistem Penyedia Air

Sebaran Kelas Jasa Ekosistem Penyedia Bahan Pangan

Kelas Luas (Ha) Prosentase (%)


Rendah 1.258,83 27,96
Sangat Rendah 206,88 4,59
Sangat Tinggi 641,82 14,25
Tinggi 2.395,38 53,20

Kelas Luas (Ha) Prosentase (%)


Rendah 674,43 14,98
Sangat Rendah 2,28 0,05
Sangat Tinggi 15,43 0,34 Sumber: Hasil Analisis, 2023
Sedang 720,94 16,01
Tinggi 3.089,82 68,62
Sumber: Hasil Analisis, 2023

d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP: ANALISIS SDA ZONA LINDUNG
Kapasitas Daya Dukung dan Daya Tampung LH untuk Pembangunan Sebaran Kelas Jasa Ekosistem Penyedia Sumber Daya Alam Genetik

Sebaran Kelas Jasa Ekosistem Penyedia Sumber Daya Alam Bahan Bakar
Kelas Luas (Ha) Prosentase (%)
Rendah 1.185,67 26,33
Sangat Rendah 132,85 2,95
Sedang 2.805,38 62,30
Kelas Luas (Ha) Prosentase (%)
Tinggi 379,00 8,42
Sangat Rendah 1.240,69 27,55
Sangat Tinggi 102,73 2,28
Sedang 504,07 11,19
Tinggi 2.655,42 58,97

Sumber: Hasil Analisis, 2023

Sumber: Hasil Analisis, 2023

25
04/06/2023

d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP: ANALISIS SDA ZONA LINDUNG
Kapasitas Daya Dukung dan Daya Tampung LH untuk Pembangunan

Sebaran Kelas Jasa Ekosistem Sebaran Kelas Jasa Ekosistem Perlindungan Sebaran Kelas Jasa Ekosistem Pendukung
Pengaturan Iklim dan Pengaturan Pencegahan Bencana Biodiversitas

Sumber: Hasil Analisis, 2023 Sumber: Hasil Analisis, 2023 Sumber: Hasil Analisis, 2023

Kelas Luas (Ha) Prosentase (%) Kelas Luas (Ha) Prosentase (%) Kelas Luas (Ha) Prosentase (%)
Rendah 190,11 4,22 Rendah 2,28 0,05 Sangat Rendah 1.318,53 29,28
Sangat Tinggi 2.560,55 56,86 Sangat Rendah 22,02 0,49 Sedang 2.806,18 62,32
Sedang 1.554,78 34,53 Sangat Tinggi 362,77 8,06 Tinggi 378,20 8,40
Tinggi 197,47 4,39 Sedang 976,92 21,70
Tinggi 3.138,92 69,71

d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP: ANALISIS KEMAMPUAN LAHAN

1 SKL Morfologi 2 SKL Kemudahan Dikerjakan 3 SKL Kestabilan Lereng

Sumber: Hasil Analisis, 2023


Sumber: Hasil Analisis, 2023 Sumber: Hasil Analisis, 2023

69,9% memiliki kemampuan lahan dan 63,8% memiliki kemampuan lahan dari 76,5% memiliki kemampuan lahan dari
morfologi cukup kemudahan lahan dikerjakan sedang kestabilan lereng sedang

Sumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 20 Tahun 2007 dan Analisis, 2023

26
04/06/2023

d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP: ANALISIS KEMAMPUAN LAHAN

4 SKL Kestabilan Pondasi 5 SKL Ketersediaan Air 6 SKL Drainase

Sumber: Hasil Analisis, 2023 Sumber: Hasil Analisis, 2023 Sumber: Hasil Analisis, 2023

75,7% memiliki kemampuan lahan dari daya 84,6% memiliki kemampuan lahan dari 81,2% memiliki kemampuan drainase tinggi
dukung dan kestabilan pondasi sedang ketersediaan air sedang

Sumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 20 Tahun 2007 dan Analisis, 2023

d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP: ANALISIS KEMAMPUAN LAHAN

7 SKL Potensi Erosi 8 SKL Pembuangan Limbah 9 SKL Rawan Bencana

Sumber: Hasil Analisis, 2023 Sumber: Hasil Analisis, 2023 Sumber: Hasil Analisis, 2023

75,7% memiliki kemampuan lahan dari potensi 79,6% memiliki kemampuan lahan untuk 68,4% memiliki kemampuan lahan dari rawan
erosi tinggi pembuangan limbah sedang bencana rendah

Sumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 20 Tahun 2007 dan Analisis, 2023

27
04/06/2023

d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP: ANALISIS KEMAMPUAN LAHAN
Hasil Overlay Analisis Satuan Kemampuan Lahan

Satuan Kemampuan Lahan Luas (Ha) Persentase (%)


Kemampuan Pengembangan Agak Tinggi 3.658,81 81,3
Kemampuan Pengembangan Sedang 844,10 18,7
Jumlah 4.502,91 100,0

Kelas Agak Tinggi Kelas Sedang


3.658,81 Ha 844,10 Ha

Analisis:
Berdasarkan hasil pembobotan faktor-faktor satuan kemampuan lahan, Kawasan Perkotaan
Jantho sebagian besar memiliki kemampuan pengembangan agak tinggi (81,3%)
Kesimpulan:
Pengembangan memiliki klasifikasi kelas kemampuan lahan yang baik untuk 20 tahun ke
depan

Rekomendasi:
Seluruh Kawasan Perkotaan Jantho dapat dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai dengan tetap memperhatikan dan mempertimbangkan pengaturan terhadap
perubahan alih fungsi lahan, karakteristik wilayah, dan faktor-faktor kondisi lingkungan
lainnya

Sumber: Hasil Analisis, 2023

d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP: ANALISIS KESESUAIAN LAHAN (Analisis Arahan
Tata Ruang Pertanian)
Analisis arahan tata ruang memiliki tujuan untuk mengetahui kemampuan Presentase Arahan Tata
pengembangan pertanian pada suatu kawasan yang dibagi menjadi kawasan Ruang Pertanian Kawasan
Perkotaan Jantho
penyangga, kawasan lindung, tanaman setahun, tanaman tahunan

Klasifikasi arahan tata ruang pertanian


berdasarkan kelas kemampuan lahan Sumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tanaman
Perumahan Rakyat Nomor 20 Tahun 2007 Tahunan
Kelas 28%
Kemampuan Kemampuan Pengembangan Klasifikasi Nilai
Lahan
Kelas a Kemampuan pengembangan sangat rendah Lindung 1 Tanaman
Kelas b Kemampuan pengembangan rendah Kawasan Penyangga 2 Setahun
Kelas c Kemampuan pengembangan sedang Tanaman Tahunan 3 72%
Kelas d Kemampuan pengembangan agak tinggi Tanaman Setahun 4
Kelas e Kemampuan pengembangan sangat tinggi Tanaman Setahun 5

Desa Arahan Tata Ruang Pertanian Luas (Ha) Presentase (%)


Alue Gintong Tanaman Setahun 56,81 1,55
Tanaman Setahun 17,78 0,49
Aweek
Tanaman Tahunan 49,40 3,52
Tanaman Setahun 401,87 10,98
Barueh
Tanaman Tahunan 31,70 2,26
Tanaman Setahun 293,04 8,01
Bukit Meusara
Tanaman Tahunan 5,72 0,41
Data Gaseu Tanaman Setahun 161,66 4,42 Analisis Arahan Tata Ruang Pertanian
Tanaman Setahun 327,92 8,96 ❑ Berdasarkan hasil analisis arahan tata ruang pertanian di Kawasan Perkotaan Jantho terdiri
Jantho
Tanaman Tahunan 337,26 24,07 dari Tanaman setahun seluas 3.658,81 ha dan tanaman tahunan seluas 1.401,40 ha dan
Tanaman Setahun 475,37 12,99 didominasi kawasan budidaya tanaman setahun sebesar 72% dari luas wilayah
Jantho Baru
Tanaman Tahunan 253,83 18,11
Tanaman Setahun 313,49 8,57 Kesimpulan
Jantho Makmur
Tanaman Tahunan 3,77 0,27 ❑ Diperbolehkan adanya kegiatan pengembangan pertanian untuk budidaya tanaman
Tanaman Setahun 557,30 15,23 tahunan dan tanaman setahun di Kawasan Perkotaan Jantho
Lhieb
Tanaman Tahunan 557,30 39,77
Tanaman Setahun 720,70 19,70 Rekomendasi Rencana RDTR
Teureubeh
Tanaman Tahunan 54,36 3,88
❑ Pengembangan pertanian untuk budidaya tanaman tahunan dan setahun merupakan
Tanaman Setahun 332,88 9,10
Weu potensi yang ada di Kawasan Perkotaan Jantho untuk mencukupi ketersediaan pangan
Tanaman Tahunan 108,06 7,71

28
04/06/2023

d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP: ANALISIS KESESUAIAN LAHAN (Analisis Arahan
Rasio Tutupan Lahan)
Presentase Arahan Tata Ruang
Analisis rasio tutupan lahan dilakukan untuk mengetahui gambaran perbandingan Rasio Tutupan Lahan Kawasan
daerah yang bisa tertutup oleh bangunan bersifat kedap air dengan luas lahan Perkotaan Jantho
keseluruhan beserta kendala fisik pada tiap tingkatan, dengan mengetahui
perbandingan yang boleh dibangun dengan luasan lahan keseluruhan Rasio Tutupan
28% Lahan
Klasifikasi arahan rasio tutupan lahan Sumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Maksimal 20%
berdasarkan kelas kemampuan lahan Perumahan Rakyat Nomor 20 Tahun 2007 Rasio Tutupan
Kelas Kemampuan 72% Lahan
Klasifikasi Nilai Maksimal 30%
Lahan
Kelas a Non bangunan 1
Kelas b Rasio tutupan lahan maksimal 10% 2
Kelas c Rasio tutupan lahan maksimal 20% 3
Kelas d Rasio tutupan lahan maksimal 30% 4
Kelas e Rasio tutupan lahan maksimal 50% 5

Desa Rasio Tutupan Lahan Luas (Ha) Presentase (%)


Alue Gintong Rasio Tutupan Lahan Maksimal 30% 56,81 1,55
Rasio Tutupan Lahan Maksimal 20% 49,40 3,52
Aweek Rasio Tutupan Lahan Maksimal 30% 17,78 0,49
Rasio Tutupan Lahan Maksimal 20% 31,70 2,26
Barueh Rasio Tutupan Lahan Maksimal 30% 401,87 10,98
Bukit Rasio Tutupan Lahan Maksimal 20% 5,72 0,41
Analisis Arahan Rasio Tutupan Lahan
Meusara Rasio Tutupan Lahan Maksimal 30% 293,04 8,01
Data Gaseu Rasio Tutupan Lahan Maksimal 30% 161,66 4,42 ❑ Berdasarkan hasil analisis rasio tutupan lahan di Kawasan Perkotaan Jantho terdiri dari rasio
Rasio Tutupan Lahan Maksimal 20% 337,26 24,07 tutupan lahan 20% seluas 1.401,40 ha dan rasio tutupan lahan 30% seluas 3.658,81 ha dan dan
Jantho Rasio Tutupan Lahan Maksimal 30% 327,92 8,96 didominasi rasio tutupan lahan 30% sebesar 72% dari luas wilayah
Rasio Tutupan Lahan Maksimal 20% 253,83 18,11
Jantho Baru Rasio Tutupan Lahan Maksimal 30% 475,37 12,99
Kesimpulan
Jantho Rasio Tutupan Lahan Maksimal 20% 3,77 0,27
Makmur Rasio Tutupan Lahan Maksimal 30% 313,49 8,57 ❑ Diperbolehkan adanya kegiatan pengembangan lindung atau budidaya dengan rasio tutupan
Rasio Tutupan Lahan Maksimal 20% 557,30 39,77 lahan maksimal 20% hingga maksimal 30% dari luas wilayah
Lhieb Rasio Tutupan Lahan Maksimal 30% 557,30 15,23
Rasio Tutupan Lahan Maksimal 20% 54,36 3,88
Rekomendasi Rencana RDTR
Teureubeh Rasio Tutupan Lahan Maksimal 30% 720,70 19,70
Rasio Tutupan Lahan Maksimal 20% 108,06 7,71 ❑ Penataan dan Pengendalian Zona atau tutupan lahan di Kawasan Perkotaan Jantho
Weu Rasio Tutupan Lahan Maksimal 30% 332,88 9,10

d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP: ANALISIS KESESUAIAN LAHAN (Analisis Arahan
Ketinggian Bangunan)
Aweek
Data Gaseu 1% Bukit
Analisis arahan ketinggian bangunan merupakan analisis yang dilakukan
4% Meusara
mengetahui gambaran daerah-daerah yang sesuai untuk dikembangkan dengan Lhieb Barueh 7%
Alue
bangunan berat/tinggi pada pengembangan kawasan Gintong
12% 10%
1%
Klasifikasi arahan ketinggian bangunan Sumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Weu
berdasarkan kelas kemampuan lahan Perumahan Rakyat Nomor 20 Tahun 2007 10% Jantho
15%
Kelas Kemampuan Lahan Klasifikasi Nilai Teureubeh
Kelas a Non bangunan 1 17% Jantho Baru
Kelas b Non bangunan 2 16%
Kelas c 3 Jantho
Bangunan < 4 lantai
Kelas d 4 Makmur
7%
Kelas e Bangunan > 4 lantai 5
Presentase Arahan Ketinggian
Bangunan Kawasan Perkotaan
Jantho
Desa Ketinggian Bangunan Luas (Ha) Presentase (%)
Aweek Bangunan < 4 Lantai 67,18 1,49
Barueh Bangunan < 4 Lantai 433,57 9,63
Bukit Meusara Bangunan < 4 Lantai 298,75 6,63 Analisis Arahan Ketinggian Bangunan
Jantho Bangunan < 4 Lantai 665,18 14,77 ❑ Berdasarkan hasil analisis arahan ketinggian bangunan di Kawasan Perkotaan Jantho seluruh
Jantho Baru Bangunan < 4 Lantai 729,21 16,19 wilayah diarahkan untuk ketinggian bangunan kurang dari 4 lantai dengan luas 4.502,91 Ha
❑ Desa Teureubeh merupakan desa yang lahannya mayoritas diarahkan ketinggian bangunan
Jantho Makmur Bangunan < 4 Lantai 317,26 7,05 kurang dari 4 lantai sebesar 17%
Teureubeh Bangunan < 4 Lantai 775,06 17,21
Kesimpulan
Weu Bangunan < 4 Lantai 440,94 9,79
❑ Diperbolehkan adanya pengembangan kawasan terbangun dengan ketinggian bangunan kurang
Alue Gintong Bangunan < 4 Lantai 56,81 1,26 dari 4 lantai
Data Gaseu Bangunan < 4 Lantai 161,66 3,59
Rekomendasi Rencana RDTR
Lhieb Bangunan < 4 Lantai 557,30 12,38 ❑ Pengendalian ketinggian bangunan di Kawasan Perkotaan Jantho kurang dari 4 lantai
❑ Jika hendak mendirikan bangunan lebih dari 4 lantai, maka harus ada penguatan pondasi dan
struktur bangunan dikarenakan juga Kawasan perkotaan Jantho memiliki kerawanan gempa
bumi sedang dan tinggi

29
04/06/2023

d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP: ANALISIS KESESUAIAN LAHAN (Analisis Arahan
Pemanfaatan Air Baku)
Analisis arahan pemanfaatan air baku untuk mengetahui sumber-sumber air yang
dapat dimanfaatkan sebagai sumber air baku dalam perencanaan tata ruang

Gampong Arahan Pemanfaatan Air Baku Luas (Ha) Persentase (%)


Alue Gintong Pemanfaatan Air Baku Baik 56,81 1,12
Aweek Pemanfaatan Air Baku Baik 17,78 0,35
Pemanfaatan Air Baku Cukup 49,40 0,98
Barueh Pemanfaatan Air Baku Baik 401,87 7,94
Pemanfaatan Air Baku Cukup 31,70 0,63 Pemanfaatan Air
Bukit Meusara Pemanfaatan Air Baku Baik 293,04 5,79 Baku Cukup
Pemanfaatan Air Baku Cukup 5,72 0,11 28%
Data Gaseu Pemanfaatan Air Baku Baik 161,66 3,19
Jantho Pemanfaatan Air Baku Baik 327,92 6,48 Pemanfaatan
Pemanfaatan Air Baku Cukup 337,26 6,66 Air Baku Baik
Jantho Baru Pemanfaatan Air Baku Baik 475,37 9,39 72%
Pemanfaatan Air Baku Cukup 253,83 5,02
Jantho Makmur Pemanfaatan Air Baku Baik 313,49 6,20
Pemanfaatan Air Baku Cukup 3,77 0,07
Lhieb Pemanfaatan Air Baku Baik 557,30 11,01
Pemanfaatan Air Baku Cukup 557,30 11,01
Teureubeh Pemanfaatan Air Baku Baik 720,70 14,24
Analisis:
Pemanfaatan Air Baku Cukup 54,36 1,07
Weu Pemanfaatan Air Baku Baik 332,88 6,58 Kawasan Perkotaan Jantho mayoritas memiliki pemanfaatan air baku baik
Pemanfaatan Air Baku Cukup 108,06 2,14 dengan luas wilayah 3.658,8 Ha (72%)
Klasifikasi arahan pemanfaatan air baku Sumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Kesimpulan:
berdasarkan kelas kemampuan lahan Perumahan Rakyat Nomor 20/PRT/M/2007 Tahun 2007
Sumber daya air terutama air baku yang mencukupi untuk kebutuhan
Kelas Kemampuan Lahan Klasifikasi Nilai pengembangan wilayah ke depan
Kelas a Sangat rendah 1
Kelas b Rendah 2 Rekomendasi:
Kelas c Cukup 3 Pemanfaatan air harus disertai dengan upaya
Kelas d Baik 4 pengendalian dan konservasi air untuk tetap
Kelas e Sangat baik 5 mempertahankan daya dukung air pada kawasan Sumber: Hasil Analisis, 2023

d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP: ANALISIS SDA DAN FISIK WILAYAH LAINNYA
(KAWASAN BUDIDAYA)
Peta Overlay Kawasan Budidaya dengan Kelerengan Peta Overlay Kawasan Budidaya dengan Topografi

Perlu adanya pengaturan


dan pengendalian
pemanfaatan lahan pada
kawasan perbukitan agar
tidak membawa dampak
• Kawasan budidaya mayoritas berada pada kelerengan 9-15% yaitu unit • Kawasan budidaya sebagian besar berada pada wilayah perbukitan
pada degradasi lingkungan
relief kawasan yang bergelombang dan agak miring dengan topografi (50-100) bergelombang, berbukit dengan lereng
sedang

30
04/06/2023

d. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK WP: ANALISIS SDA DAN FISIK WILAYAH LAINNYA
(KAWASAN BUDIDAYA)
Peta Overlay Kawasan Budidaya dengan Rawan Peta Overlay Kawasan Budidaya dengan Rawan Peta Overlay Kawasan Budidaya dengan Rawan
Bencana Tanah Longsor Bencana Banjir Bencana Gempa Bumi

• Rawan bencana tanah longsor tingkat sedang : 30,78 Ha • Rawan bencana banjir tingkat rendah : 3.339 Ha • Rawan bencana gempa tingkat rendah : 0,68 Ha
• Rawan bencana tanah longsor tingkat tinggi : 13,22 Ha • Rawan bencana banjir tingkat sedang : 1.073 Ha • Rawan bencana banjir tingkat sedang : 3.391 Ha
• Rawan bencana banjir tingkat tinggi : 11.37 Ha • Rawan bencana banjir tingkat tinggi : 1.032 Ha

Perlu adanya manajemen risiko bencana dalam pengembangan kawasan khususnya di daerah rawan bencana

e. ANALISIS SOSIAL BUDAYA

Analisis Sosial Budaya Masyarakat Kawasan Perkotaan Jantho Lembaga Adat: sebagai lembaga adat yang melindungi adat dan alam
• Agama dan kebudayaan Islam begitu besar dalam kehidupan sehari-hari
kawasan perkotaan Jantho
masyarakat kawasan perkotaan Jantho
• Pelestarian dan perlindungan keberagaman budaya sebagai kearifan Lembaga pemerintahan mukim yang dipimpin oleh Imuem Mukim: Kota Jantho
lokal: terdiri dari 1 mukim, sedangkan Kecamatan Seulimeum terdiri dari 5 mukim
✓ Penduduk sendiri merupakan keturunan berbagai suku, kaum dan
bangsa yang berasal dari Semenanjung Malaysia, Cina, Kamboja, Arab Lembaga keagamaan yang dipimpin oleh Imam Meseujid/Imeum Chik
dan India
✓ Suku bangsa cukup beragam mayoritas merupakan suku Aceh, selain Lembaga musyawarah mukim yang dipimpin oleh Tuha Lapan
itu terdapat suku Gayo, suku Alas dan suku Jawa
✓ Bahasa yang digunakan mayoritas bahasa Aceh
Lembaga pemerintahan gampong yang dipimpin oleh Geusyik/Keuchik
✓ Tari Likok Pulo (Tradisi) dan Peumulia Jame (Tari Kreasi)
• Keberadaan ISBI memiliki dampak positif dalam mempromosikan dan
melestarikan seni dan budaya di Aceh Lembaga keagamaan di gampong yang dipimpin oleh Imuem Meunasah
• Kawasan perkotaan Jantho sangat kental dengan sikap solidaritas
sesama, mereka sering melakukan kegiatan-kegiatan yang berbaur Lembaga musyawarah gampong yang dipimpin oleh Tuha Peut
dengan nilai sosial kemasyarakatan

Lembaga adat persawahan yang dipimpin oleh Keujreun Blang

Lembaga adat perkebunan yang dipimpin oleh Peutua Sineboek

Lembaga adat hutan yang dipimpin oleh Panglima Uteun atau Pawang Glee

Perguruan Tinggi ISBI Jantho Spot City (JSC) Lembaga adat lalu lintas laut yang dipimpin oleh Syahbanda
Tari Tradisi Likok Pulo
sebagai sarana promosi sebagai lokasi digelarnya
dan pelestarian seni Festival Seni Budaya Aceh Lembaga adat perdagangan yang dipimpin oleh Haria Peukan
budaya Aceh Besar

31
04/06/2023

f. ANALISIS KEPENDUDUKAN

• Proyeksi jumlah penduduk WP didasarkan atas data


Proyeksi Penduduk yang Bertempat Tinggal di WP Tahun 2024-2044 penduduk 5 tahun sebelumnya (2017-2021) sebagai
tahun sasar dengan Laju Pertumbuhan Penduduk
Kelurahan/ Tahun
No.
Desa
(LPP) yg dikendalikan pertumbuhannya
2024 2029 2034 2039 2044
• LPP desa yang diatas 2%/tahun, diasumsikan
1 Data Gaseu 680,55 846,57 1.053,10 1.310,02 1.629,61
maksimal 2%/thn, dan LPP desa lainnya sesuai LPP
2 Lhieb 795,45 970,42 1.183,87 1.444,28 1.761,97
alami kecuali yg LPP Negatif diasumsikan 0,5%/thn
Alue
3 546,68 846,57 1.053,10 1.310,02 1.629,61
Gintong 30.000,00
Bukit
4 1.513,51 1.797,78 2.135,45 2.536,55 3.012,98
Meusara
25.000,00
5 Jantho Baru 1.500,67 1.930,99 2.484,70 3.197,19 4.113,98
Jantho
6 3.404,98 5.520,42 8.950,13 14.510,66 23.525,82 20.000,00
Makmur
7 Jantho 211,80 236,96 265,11 296,61 331,85
15.000,00
8 Teureubeh 2.220,99 4.187,98 7.897,00 14.890,86 28.078,73
9 Weu 333,89 412,76 510,26 630,79 306,74 10.000,00
10 Barueh 690,92 992,40 1.425,42 2.047,38 2.940,73
11. Aweek 0 0 0 0 0 5.000,00

Sumber: Hasil Analisis, 2023


-

Penentuan proyeksi penduduk dengan Metode Bunga Berganda

2024 2029 2034 2039 2044

f. ANALISIS KEPENDUDUKAN

Tenaga Kerja Pemerintahan di Jantho


6.800
Proyeksi Penduduk dilakukan dengan beberapa cara:
6.669
6.635
• Proyeksi jumlah penduduk didasarkan atas data proyeksi penduduk
6.600
6.374 yang bertempat tinggal di Jantho;
6.400
6.241 • Asumsi tenaga kerja pemerintahan:
6.200
➢ 10% pekerja bertempat tinggal di Jantho
6.000 ➢ 90% pekerja bertempat tinggal di luar Jantho
2018 2019 2020 2021
• Proyeksi penduduk ini digunakan dalam perhitungan kebutuhan sarana
Jumlah tenaga kerja pemerintahan perdagangan jasa dan prasarana
Sumber: Dinas Tenaga Kerja Aceh Besar, 2022

Proyeksi Penduduk WP dan Tenaga Kerja Pemerintahan di Jantho


80.000 74.993
69.228
70.000 63.560
58.494
60.000 53.935
49.830
46.131
50.000 42.796
39.786
37.067
40.000 32.386
34.609
30.372
28.547
26.892
30.000 22.780 24.023 25.389
20.466 21.481
18.695 19.540
17.922
20.000

10.000

-
2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040 2041 2042 2043 2044

Sumber: Hasil Analisis, 2023 Proyeksi Penduduk

32
04/06/2023

f. ANALISIS KEPENDUDUKAN

Proyeksi Kepadatan Penduduk Tahun 2044


8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0

Proyeksi Kepadatan Penduduk

Sumber: Hasil Analisis, 2023

Klasifikasi Kepadatan Penduduk


Rendah Sedang Tinggi
< 500 jiwa/km2 500 - 1000 jiwa/km2 > 1000 jiwa/km2
Sumber: Peraturan Kepala BNPB Nomor 2 tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko
Bencana

• Kelurahan Jantho Makmur dan Bukit Meusara diprediksi tahun 2044


memiliki kepadatan penduduk yang tinggi (> 1.000 jiwa/km2)
• Perlu adanya antisipasi ledakan jumlah penduduk di kedua wilayah
tersebut untuk menghindari munculnya permukiman padat dan kumuh

g. ANALISIS EKONOMI DAN SEKTOR UNGGULAN (1) : Analisis Sektor Unggulan Wilayah
Simpulan Analisis LQ dan Shift Share (Pergeseran Bersih) Kuadran Kartesius Sektor Ekonomi Kabupaten
Prioritas Pengembangan Sektor Ekonomi Kabupaten Aceh Besar
LQ TAHUN 2022 PB 2022
NO SEKTOR TIPOLOGI
LQ KET PB KET
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0,76 SEKTOR NON BASIS -9% MUNDUR SEKTOR TERBELAKANG
2 Pertambangan dan Penggalian 0,53 SEKTOR NON BASIS -9% MUNDUR SEKTOR TERBELAKANG
3 Industri Pengolahan 0,48 SEKTOR NON BASIS -2% MUNDUR SEKTOR TERBELAKANG
4 Pengadaan Listrik dan Gas 0,62 SEKTOR NON BASIS -12% MUNDUR SEKTOR TERBELAKANG
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
5 1,19 SEKTOR BASIS 0% MAJU SEKTOR UNGGULAN
Limbah dan Daur Ulang
6 Konstruksi 2,21 SEKTOR BASIS -6% MUNDUR SEKTOR POTENSIAL
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
7 1,19 SEKTOR BASIS -8% MUNDUR SEKTOR POTENSIAL
Mobil dan Sepeda Motor
8 Transportasi dan Pergudangan 1,43 SEKTOR BASIS 38% MAJU SEKTOR UNGGULAN
Penyediaan Akomodasi dan Makan
9 1,29 SEKTOR BASIS 23% MAJU SEKTOR UNGGULAN
Minum
10 Informasi dan Komunikasi 1,61 SEKTOR BASIS -3% MUNDUR SEKTOR POTENSIAL
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 0,67 SEKTOR NON BASIS -11% MUNDUR SEKTOR TERBELAKANG
12 Real Estate 1,54 SEKTOR BASIS -9% MUNDUR SEKTOR POTENSIAL
13 Jasa Perusahaan 0,52 SEKTOR NON BASIS 4% MAJU SEKTOR BERKEMBANG
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
14 0,66 SEKTOR NON BASIS -16% MUNDUR SEKTOR TERBELAKANG
dan Jaminan Sosial Wajib
15 Jasa Pendidikan 0,62 SEKTOR NON BASIS -10% MUNDUR SEKTOR TERBELAKANG
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,72 SEKTOR NON BASIS 1% MAJU SEKTOR BERKEMBANG
17 Jasa lainnya 0,95 SEKTOR NON BASIS -3% MUNDUR SEKTOR TERBELAKANG Sumber: Hasil Analisis, 2023

Keterangan:

Sektor Unggulan: sektor yang menjadi prioritas pengembangan Sektor ekonomi yang potensial untuk dikembangkan
Sektor Potensial: sektor ekonomi basis namun bersifat mundur/lamban sehingga perlu adanya dorongan
di Wilayah Perencanaan yaitu :
yang lebih dalam pengembangan ✓ Transportasi
✓ Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Sektor Berkembang: bukan merupakan sektor basis namun dalam beberapa tahun terakhir bersifat
progresif atau maju ✓ Perdagangan Besar dan Eceran
✓ Real Estate
Sektor Terbelakang: sektor ekonomi yang tidak perlu menjadi prioritas pengembangan

33
04/06/2023

g. ANALISIS EKONOMI DAN SEKTOR UNGGULAN (2) : Analisis Sektor Unggulan Kawasan
Analisis Komoditas Unggulan Ekonomi Lokal WP Jantho dlm Lingkup Kabupaten Aceh Besar Kuadran Kartesius Sektor Ekonomi Kabupaten
Wilayah % thd
No Komoditas Aceh Besar Urutan
Perencanaan Kabupaten
A. Pertanian (Ha) Pertimbangan Analisis:
1 Padi 1.218 25.697 5% 6
B. Hortikultura (kg) Sektor Perikanan : Potensi ekonomi utama sebagai KSK Perikanan Darat (RTRW
1 Cabai 8 95 8% 3 Kabupaten Aceh Besar)
2 Bayam 827 11.509 7% 5
3 Jahe 3.250 14.703 22% 2 Sektor Hortikultura dan Perkebunan: Potensi tanaman buah-buahan yaitu
4 Kunyit 3.000 595.976 1% 5 Pisang, Salak, Rambutan dan Kelapa Sawit
5 Mangga 1.150 50.342 2% 7
6 Jeruk Siam 693 5.001 14% 3 Sektor Peternakan: Potensi jumlah rumah tangga peternakan
7 Pisang 51.800 86.020 60% 1
8 Salak 99 258 38% 1 Sektor Industri dan Perdagangan: Potensi nilai tambah dari kegiatan sektor
9 Rambutan 5.550 23.413 24% 2 ekonomi primer
10 Kelapa Sawit 1.108 1.677 66% 1
11 Kakao 191 3.467 6% 5 Sektor Pertanian: misi RPJP Kabupaten yaitu mengembangkan dan
12 Alpukat 1.900 8.914 21% 2 merevitalisasi sektor pertanian
13 Sirsak 240 2.296 10% 2
14 Melinjo 1.500 8.411 18% 2
C. Peternakan (ekor)
1 Sapi 1.386 81.276 2% 17 Komoditas Unggulan di WP Jantho
2 Kerbau 321 12.536 3% 13
3 Kuda 7 24 29% 2
4 Kambing 540 60.281 1% 17
5
6
7
8
Domba
Ayam Ras
Ayam Buras
Itik
67
58.500
4.725
905
4.166
1.005.519
573.874
132.604
2%
6%
1%
1%
21
8
18
23
1 2 3
D. Perikanan
1 Kolam Ikan (Ha) 16 97 16% 1
2 Produksi Perikanan (kg) 20 313 6% 4
3 Benih Ikan Nila 245 247 99% 1
4 Benih Ikan Mas 256 298 86% 1 Hortikultura Tanaman Buah
Perikanan Darat Peternakan Sapi, Kerbau,
Jumlah Pembudidaya
5
Perikanan Kolam
46 347 13% 1 (Pisang, Salak, Rambutan) Kuda dan Ayam
6 Perikanan Air Tawar (Ha) 32 197 16% 1 Perkebunan Kelapa Sawit
Sumber: Hasil Analisis, 2023

h. ANALISIS TRANSPORTASI

Analisis transportasi dilakukan untuk menciptakan kemudahan dalam pergerakan, mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan, dan mendukung fungsi masing-masing
zona

Sistem Kegiatan

Penggunaan Lahan Analisis Sistem Kegiatan

Savana ❑ Timbul bangkitan dan tarikan menuju pusat aktivitas sehingga diperlukan adanya ruang parkir,
Area Terbuka
pengaturan akses keluar dan masuk, serta penyediaan jaringan jalan yang memadai agar tidak
Semak Belukar
mengganggu sirkulasi lalu lintas di sekitarnya
Lapangan
Pemakaman Rekomendasi Rencana RDTR:
Taman
❑ Perlu disediakan ruang parkir, perawatan perkerasan jalan agar nyaman digunakan oleh
Bangunan Fasilitas Kawasan Olahraga
pengguna jalan, dan penataan di sekitar aktivitas agar tidak mengganggu sirkulasi jalan
Umum Bangunan permukiman
Pertahanan dan Keamanan Sistem Jaringan Angkutan Umum
Bangunan Kesehatan
Bangunan Pendidikan
Perdagangan Jasa
Peribadatan
Perkantoran
TPA (Tempat Pembuangan Akhir)
Industri Bangunan Industri

Perairan Sungai
Pertanian dan Pertanian Lahan Kering
Peternakan Sawah

Perikanan
Kehutanan Hutan Lahan Kering Sekunder Trans Jantho Labi-Labi
Rute Trayek Rute Trayek
Lambaro - Blang Bintang – Jantho PP via jalan tol Banda Aceh – Lambaro – Seulimeum - Jantho PP

34
04/06/2023

h. ANALISIS TRANSPORTASI
Penyediaan Terminal Tipe C
Persyararatan
Terminal Tipe C
Analisis Penyediaan Terminal
No. Persyaratan Terminal Penumpang Tipe C Kesesuaian
Terletak di dalam wilayah kabupaten dalam jaringan trayek ❑ Harus adanya penyediaan lahan untuk terminal penumpang tipe C sehingga
1 √ mampu menampung angkutan seperti bus trans Jantho atau labi-labi.
angkutan pedesaan.
2 Terletak di jalan kolektor/lokal paling tinggi kelas III A. √ ❑ Kondisi eksisting, lahan yang semula untuk terminal saat ini telah beralihfungsi
3 Tersedia lahan yang sesuai dengan permintaan angkutan. × menjadi Pasar Jantho
Mempunyai jalan akses masuk/keluar kendaraan dari terminal ❑ Ketentuan akses jalan masuk juga perlu untuk dipenuhi guna menjaga kestabilan
4 sesuai dengan kebutuhan untuk kelancaran lalu lintas disekitar × lalu lintas pada sekitar kawasan terminal sehingga aktivitas terminal tidak
terminal menyebabkan kemacetan
Sumber: Keputusan Menteri Perhubungan No. 31 Tahun 1995 tentang Terminal Transportasi jalan
Rekomendasi Lokasi A
Rekomendasi Lokasi Terminal Tipe C ❑ Rencana lokasi terminal tipe c Kota Jantho masih dekat dengan ex lokasi
terminal tipe c Kota Jantho
❑ Berada dekat pusat perdagangan dan jasa dalam hal ini Pasar Jantho
❑ Terletak di Jalan Lokal Primer dan memiliki lebar jalan yang cukup untuk
dilewati kendaraan roda 4
❑ Dapat berpotensi menjangkau masyarakat Perkotaan Jantho
❑ Status lahan pada lokasi mayoritas berupa lahan hak pakai milik pemerintah
❑ Ketersediaan ruang yang cukup untuk pembangunan terminal Tipe C

Rekomendasi Lokasi B
❑ Berada di tengah pusat kota Perkotaan Jantho sehingga mudah untuk diakses
❑ Terletak di Jalan Arteri Primer dan memiliki lebar jalan yang cukup untuk
dilewati kendaraan roda 4 atau lebih
❑ Merupakan jalur trayek-trayek angkutan umum yang sering melewati
Perkotaan Jantho seperti Trans Jantho atau Labi-Labi
❑ Status lahan pada lokasi belum terdaftar
❑ Ketersediaan ruang yang cukup untuk pembangunan terminal Tipe C

h. ANALISIS TRANSPORTASI
Analisis Titik Henti Analisis Gravitasi
Sistem Pergerakan
Analisis gravitasi memiliki tujuan untuk mengidentifikasi batas-batas wilayah pengaruh
suatu pusat pelayanan sehingga dapat diketahui wilayah-wilayah dengan gravitasi
Analisis titik henti dilakukan untuk mengetahui sejauh mana jarak terbesar sehingga dapat diperoleh interaksi wilayah yang paling kuat
maksimal daerah hinterland dengan pusat aktivitas.
Alue Data Bukit Jantho Jantho Teureu Awe
Interaksi Wilayah Lhieb Barueh Jantho Weu
Gintong Gaseu Meusara Baru Makmur beh ek
Kelurahan/Desa Jarak Terhadap Ibukota Kec. (dAB) (km) Titik Henti (DAB) dAB
PA
Alue Gintong 4,2 1,293809 Alue Gintong
PB
Data Gaseu 7 2,283168 IAB
dAB 9
Lhieb 3,4 1,172513 PA 505
Data Gaseu
Barueh 1,3 0,413916 PB 597
IAB 3.722
Bukit Meusara 4,2 1,774953 dAB 5,5 5,6
Jantho 6 1,30796 Lhieb
PA 505 597
Jantho Baru 5,4 2,244934 PB
IAB
706
11.786
706
13.440
Jantho Makmur 1 0,5 dAB 5,9 7,2 3,7
Teureubeh 1,9 0,827678 Barueh
PA 505 597 706
PB 556 556 556
Weu 5,4 1,369196 IAB 8.066 6.403 28.673
Aweek 11 2,344768 dAB 8,5 9,9 6,3 4,3
PA 505 597 706 556
Bukit Meusara
PB 1365 1365 1365 1365
Analisis Sistem Pergerakan IAB 9.541 8.315 24.280 41.046
dAB 10 11,4 7,8 4,1 4,8
• Berdasarkan analisis titik henti didapatkan hasil bahwa tarikan palimg Jantho
PA 505 597 706 556 1365
PB 198 198 198 198 198
kuat dari pusat perkotaan adalah Desa Barueh (1,3 km) dan Desa IAB 1.000 910 2.298 6.549 11.730
Teureubeh (1,9 km). dAB 8,4 11,3 7,7 5,6 3 7,2
PA 505 597 706 556 1365 198
Jantho Baru
• Berdasarkan analisis gravitasi didapatkan hasil bahwa interaksi antar PB
IAB
1.290
9.233
1.290
6.031
1.290
15.361
1.290
22.871
1.290
195.650
1.290
4.927
desa/kelurahan di Kawasan Perkotaan Jantho paling kuat terletak dAB 4,2 7 3,4 1,3 4,2 6 5,4
PA 505 597 706 556 1365 198 1.290
antara Desa Jantho Makmur – Barueh, kemudian Desa Jantho Makmur Jantho Makmur
PB 2.548 2.548 2.548 2.548 2.548 2.548 2.548
– Teureubeh IAB 72.944 31.044 155.613 838.277 197.167 14.014 112.720
dAB 7,5 8,9 5,3 3,6 6 7,9 7,2 1,9
PA 505 597 706 556 1365 198 1.290 2.548
Rekomendasi Rencana RDTR: Teureubeh
PB 1.518 1.518 1.518 1.518 1.518 1.518 1.518 1.518
IAB 13.628 11.441 38.153 65.124 57.558 4.816 37.774 1.071.430
• Pemeliharaan jalan dan peningkatan kualitas jalan pada jalan yang dAB 8 11 7 4 4 1 7 5 7
PA 505 597 706 556 1365 198 1.290 2.548 1.518
memiliki tarikan paling kuat dari pusat kota Weu
PB 294 294 294 294 294 294 294 294 294
IAB 2.320 1.505 4.004 12.613 21.704 161.700 8.449 25.690 8.609
• Peningkatan kualitas dari segi operasional dan pelayanan pada sistem dAB 15 16 13 11 10 5 17 11 19 9
PA 505 597 706 556 1365 198 1.290 2.548 1.518 294
transportasi umum terhadap desa yang memiliki interaksi antar Aweek
PB 187 187 187 187 187 187 187 187 187 187
desa/kelurahan yang paling kuat IAB 420 436 781 859 2.553 1.481 835 3.938 786 679

35
04/06/2023

i. ANALISIS SUMBER DAYA BUATAN – ANALISIS KEBUTUHAN JARINGAN PRASARANA

Jaringan Energi Jaringan Telekomunikasi


Rekomendasi: Rekomendasi:
1) Pengembangan jaringan 1) Pemeliharaan jaringan tetap
yang menyalurkan minyak kabel komunikasi
dan gas bumi dari fasilitas
2) Peningkatan dan
produksi ke kilang
pengembangan jaringan
pengolahan
serat optik terutama pada
2) Pengembangan saluran wilayah yang belum
transmisi lainnya terlayani dan daerah pusat
pertumbuhan
3) Peningkatan Saluran Udara
Tegangan Menengah 3) Peningkatan kualitas
(SUTM) jaringan bergerak seluler
berupa menara
4) Pengembangan Saluran
telekomunikasi (Base
Udara Tegangan Rendah
Transceiver Station/ BTS)
(SUTR)
4) Pemanfaatan dan
5) Peningkatan jaringan
pengembangan menara
distribusi listrik pembagi
telekomunikasi bersama
lainnya
untuk beberapa operator
6) Peningkatan penerangan telepon seluler dalam
jalan umum pada Kawasan rangka efisiensi ruang
Perkotaan Jantho

Analisis : Analisis :
Jumlah kebutuhan listrik pada tahun 2044 sebesar 21,009.284 kVA. Sumber energi listrik Jangkauan menara telekomunikasi sudah menjangkau seluruh Kawasan Perkotaan Jantho
dipenuhi dari PLN dan sudah tersedia GI Jantho yang berdekatan dengan WP dengan kondisi sinyal telepon seluler pada sebagian besar wilayah yaitu cukup kuat
menggunakan jaringan 4G/LTE
Kesimpulan: Untuk memenuhi kebutuhan energi diperlukan jaringan infrastruktur minyak
dan gas bumi serta jaringan ketenagalistrikan Kesimpulan: Untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi diperlukan pengembangan
kualitas dan kuantitas jaringan telekomunikasi

i. ANALISIS SUMBER DAYA BUATAN – ANALISIS KEBUTUHAN JARINGAN PRASARANA

Jaringan Sumber Daya Air Jaringan Air Minum


Rekomendasi: Rekomendasi:
1) Peningkatan dan 1) Optimalisasi sumber-sumber
pemeliharaan sistem jaringan air minum yang telah ada
irigasi primer, sekunder, dan untuk pemenuhan
tersier kebutuhan air minum bagi
kegiatan domestik dan non-
2) Pengembangan sistem
domestik
jaringan irigasi terutama pada
lahan pertanian yang belum 2) Peningkatan dan
terlayani irigasi pemeliharaan Sistem
Penyediaan Air Minum
3) Pemeliharaan bangunan
(SPAM) jaringan perpipaan
sumber daya air
3) Pengembangan jaringan
transmisi air minum
4) Peningkatan unit produksi
5) Peningkatan dan
pemeliharaan jaringan
distribusi pembagi terutama
pada wilayah yang belum
terlayani, daerah perkotaan
dan wilayah pengembangan
baru

Analisis: Analisis:
Tersedia jaringan sumber daya air eksisting berupa jaringan irigasi primer Jumlah kebutuhan air pada tahun 2044 sebesar 126,3 L/s dengan total kebutuhan
kapasitas produksi sebesar 157,78 L/s. Sumber air minum dipenuhi dari PDAM dan sudah
Kesimpulan: Untuk memenuhi kebutuhan sumber daya air diperlukan peningkatan dan
tersedia sumber air baku dan instalasi produksi pada WP
pemeliharaan pada sistem jaringan irigasi terutama disesuaikan dengan lahan pertanian
berkelanjutan yang memiliki sawah irigasi Kesimpulan: Untuk memenuhi kebutuhan air minum diperlukan peningkatan dan
pemeliharaan jaringan perpipaan air minum dan pengembangan jangkauan distribusi
pelayanan dan jumlah terpasang jaringan perpipaan

36
04/06/2023

i. ANALISIS SUMBER DAYA BUATAN – ANALISIS KEBUTUHAN JARINGAN PRASARANA

Jaringan Pengelolaan Air Limbah dan Limbah B3 Jaringan Persampahan


Rekomendasi: Rekomendasi:
1) Pengembangan SPALD 1) Peningkatan dan
(Sistem Pengolahan Air Pemeliharaan prasarana
Limbah Domestik) terpusat pengelolaan persampahan
melalui Instalasi Pengolahan yang telah tersedia
Air Limbah (IPAL) skala 2) Pengembangan Tempat
permukiman/ kawasan Penampungan Sementara
tertentu yang diarahkan (TPS) dan/atau TPS 3R
pada kawasan dengan
kepadatan penduduk tinggi 3) Pelaksanaan program 3R
(Reduce, Reuse, Recycle) dan
2) Optimalisasi dan pengomposan dalam
pemeliharaan SPALD (Sistem pengelolaan sampah melalui
Pengolahan Air Limbah kegiatan bank sampah
Domestik) setempat yang
meliputi pengelolaan air 4) Pemberdayaan masyarakat
limbah rumah tangga melalui usaha pemanfaatan
melalui septic tank dan/atau kembali (daur ulang)
penyediaan MCK komunal sampah untuk keberlanjutan
pada pusat-pusat kegiatan ekonomi dan pengelolaan
sampah terpadu berbasis
masyarakat

Analisis: Analisis:
Jumlah timbulan air limbah pada tahun 2044 sebesar 87,81 L/s dengan produksi tinja Jumlah timbulan sampah pada tahun 2044 sebesar 306,39 m3/hari dengan sampah
sebesar 36,47 m3/hari terangkut ke TPA sebesar 214,47 m3/hari dengan reduksi sampah 30%
Kesimpulan: Untuk mengelola air limbah yang mayoritas ditimbulkan oleh kegiatan Kesimpulan: Untuk mengantisipasi timbulan sampah yang terus meningkat maka dilakukan
domestik diperlukan pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) perencanaan jaringan persampahan

i. ANALISIS SUMBER DAYA BUATAN – ANALISIS KEBUTUHAN JARINGAN PRASARANA

Jaringan Drainase Jaringan Prasarana Lainnya


Rekomendasi: Rekomendasi:
1) Pemeliharaan jaringan 1) Pengembangan sistem jalur
drainase primer, drainase pejalan kaki melalui
sekunder, dan drainase tersier pedestrian
2) Pengembangan jaringan 2) Pengembangan jalur sepeda
drainase tersier dan drainase
3) Pengembangan jalur
lingkungan di kawasan
evakuasi bencana berupa
pengembangan permukiman
jalur yang menghubungkan
3) Arahan pembangunan sumur permukiman menuju ke
resapan dan biopori pada tempat evakuasi sementara
setiap bangunan terutama dan tempat evakuasi
pada daerah non CAT, sementara dengan tempat
wilayah pengembangan evakuasi akhir
permukiman baru,
4) Pengembangan Tempat
permukiman dengan
Evakuasi Bencana berupa
kepadatan tinggi, dan wilayah
Tempat Evakuasi Sementara
dengan potensi genangan
dan Tempat Evakuasi Akhir
dan banjir

Analisis: Analisis:
Tersedia jaringan drainase eksisting berupa jaringan drainase primer, sekunder, dan tersier Jalur pejalan kaki eksisting hanya terdapat di Jalan T. Bachtiar Panglima Pulem sehingga
dengan sistem terbuka dan/atau tertutup diperlukan pengembangan kedepan untuk mendukung kenyamanan dan kelengkapan
bagi pengguna jalan. Upaya mitigasi bencana juga perlu dilakukan melalui penyediaan
Kesimpulan: Untuk memenuhi kebutuhan drainase diperlukan integrasi pengembangan
jalur dan ruang evakuasi bencana
sistem drainase dengan rencana jaringan jalan dan penanganan drainase mengacu pada
konsep drainase lingkungan Kesimpulan: Untuk memenuhi kebutuhan jaringan prasarana lainnya diperlukan
penyediaan jalur evakuasi bencana, tempat evakuasi, jalur sepeda, dan jalur pejalan kaki

37
04/06/2023

i. ANALISIS SUMBER DAYA BUATAN – SARANA


Proyeksi Sarana Pendidikan Standar Perhitungan
Sarana 2024 2029 Tingkat Tipe Rombongan Peserta Didik Luas Ruang Minimum Luas Lahan
Pendidikan Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Keterangan Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Keterangan Pendidikan Sekolah Belajar (siswa) (m2) Minimum (m2)
SD 9 1 0 0 Terpenuhi 9 1 0 0 Terpenuhi Tipe A 12 480 1.000 3.000
SMP 5 0 0 0 Terpenuhi 5 0 0 0 Terpenuhi
SD/MI Tipe B 9 360 633 2.000
SMA/SMK 2 0 0 0 Terpenuhi 2 0 0 0 Terpenuhi
Tipe C 6 240 251 1.000
Total 16 1 0 0 - 16 1 0 0 -
Tipe A 27 1.080 3.077 9.000
2034 2039 SLTP/MTS Tipe B 18 720 2.282 9.000
Sarana Tipe C 9 360 1.502 6.000
Luas
Pendidikan Eksisting Kebutuhan Rencana Keterangan Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Keterangan 1 lantai: 15.000
(m2)
SD 9 1 0 0 Terpenuhi 9 1 0 0 Terpenuhi Tipe A 27 1.080 5.233 2 lantai: 9.500
SMP 5 0 0 0 Terpenuhi 5 1 0 0 Terpenuhi 3 lantai: 7.000
SMA/SMK 2 0 0 0 Terpenuhi 2 1 0 0 Terpenuhi SMU 1 lantai: 12.500
Total 16 1 0 0 - 16 2 0 0 - Tipe B 18 720 3.835 2 lantai: 8.000
3 lantai: 5.000
2044 Tipe C 9 360 2.692 10.000
Sarana Pendidikan
Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Keterangan
SD 9 1 0 0 Terpenuhi Sumber: SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan
SMP 5 1 0 0 Terpenuhi
SMA/SMK 2 1 0 0 Terpenuhi
Total 16 3 0 0 -

Peta Jangkauan SD/Setingkat Peta Jangkauan SMP/Setingkat

❑ Desa Jantho Makmur, Desa Teurebeh,


dan Desa Bukit Meusara sudah
terlayani oleh sarana Pendidikan
SMP/Setingkat.
❑ Namun beberapa desa belum dapat
menjangkau sarana Pendidikan SMP,
seperti Desa Data Gaseu, Desa Lhieb,
Desa Alue Gintong, Desa Aweek, Desa
Barueh, Desa Weu, Desa Jantho, dan
Desa Jantho Baru

❑ Seluruh desa sudah terlayani oleh sarana


pendidikan SD/Setingkat dan dapat dijangkau
dengan mudah

i. ANALISIS SUMBER DAYA BUATAN – SARANA


Sarana Pendidikan

Peta Jangkauan SMA/Setingkat Peta Jangkauan Pendidikan Perguruan Tinggi

❑ Seluruh desa sudah terlayani oleh sarana pendidikan SMA/Setingkat dan dapat
dijangkau dengan mudah ❑ Semua desa sudah terlayani sarana Pendidikan Perguruan Tinggi
dan dapat dijangkau dengan mudah

38
04/06/2023

i. ANALISIS SUMBER DAYA BUATAN – SARANA


Proyeksi Sarana Peribadatan
Standar Perhitungan
No. Kebutuhan Sarana Peribadatan Musholla Tahun 2024 Kebutuhan Sarana Peribadatan Musholla Tahun 2029
Kelurahan/Desa Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Keterangan Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Keterangan
1 Data Gaseu 1 3 2 200 Belum Terpenuhi 1 3 2 200 Belum Terpenuhi Kebutuhan per Satuan Sarana Standar Kriteria
Jumlah Penduduk
2 Lhieb 2 3 1 100 Belum Terpenuhi 2 4 2 200 Belum Terpenuhi Jenis Sarana Luas Lantai Luas Lahan (m2/ Radius
Pendukung (jiwa) Lokasi dan Penyelesaian
3 Alue Gintong 1 2 1 100 Belum Terpenuhi 1 3 2 200 Belum Terpenuhi Min. (m2) Min. (m2) jiwa) Pencapaian
4 Bukit Meusara 2 6 4 400 Belum Terpenuhi 2 7 5 500 Belum Terpenuhi Musholla/ 250 45 100 bila 0,36 100 m’ Di tengah kelompok tetangga. Dapat
5 Jantho Baru 5 6 1 100 Belum Terpenuhi 5 8 3 300 Belum Terpenuhi
Langgar bangunan merupakan bagian dari bangunan sarana
6 Jantho Makmur 5 14 9 900 Belum Terpenuhi 5 22 17 1.700 Belum Terpenuhi
7 Jantho 2 1 0 0 Terpenuhi 2 1 0 0 Terpenuhi tersendiri lain
8 Teureubeh 2 9 7 700 Belum Terpenuhi 2 17 15 1.500 Belum Terpenuhi Masjid Warga 2.500 300 600 0,24 1.000 m’ Di tengah kelompok tetangga tidak
9 Weu 1 1 0 0 Terpenuhi 1 2 1 100 Belum Terpenuhi menyeberang jalan raya. Dapat bergabung
10 Barueh 3 3 0 0 Terpenuhi 3 4 1 100 Belum Terpenuhi dalam lokasi balai warga.
11. Aweek 0 0 0 0 Belum Terpenuh 0 0 0 0 Belum Terpenuh Masjid 30.000 1.800 3.600 0,12 Dapat dijangkau dengan kendaraan umum
Perkotaan Jantho 24 48 24 2.500 24 71 47 4800 Lingkungan
No. Kebutuhan Sarana Peribadatan Musholla Tahun 2034 Kebutuhan Sarana Peribadatan Musholla Tahun 2039 (Kelurahan)
Kelurahan/Desa Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Keterangan Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Keterangan Masjid 120.000 3.600 5.400 0,03 Berdekatan dengan pusat
1 Data Gaseu 1 4 3 300 Belum Terpenuhi 1 5 4 400 Belum Terpenuhi Kecamatan lingkungan/kelurahan. Sebagian sarana
2 Lhieb 2 5 3 300 Belum Terpenuhi 2 6 4 400 Belum Terpenuhi berlantai 2, KDB 40%.
3 Alue Gintong 1 4 3 300 Belum Terpenuhi 1 5 4 400 Belum Terpenuhi Sarana Ibadah Tergantung sistem Tergantung Tergantung
4 Bukit Meusara 2 9 7 700 Belum Terpenuhi 2 10 8 800 Belum Terpenuhi Agama Lain kekerabatan/ hierarki kebiasaan kebiasaan - - -
Jantho Baru 5 10 5 500 5 13 8 800 lembaga setempat setempat
5 Belum Terpenuhi Belum Terpenuhi
6 Jantho Makmur 5 36 31 3.100 Belum Terpenuhi 5 58 53 5.300 Belum Terpenuhi Sumber: SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan
7 Jantho 2 1 0 0 Terpenuhi 2 1 0 0 Terpenuhi
8 Teureubeh 2 32 30 3.000 Belum Terpenuhi 2 60 58 5.800 Belum Terpenuhi
9 Weu 1 2 1 100 Belum Terpenuhi 1 3 2 200 Belum Terpenuhi Peta Jangkauan Mushola Peta Jangkauan Masjid
10 Barueh 3 6 3 300 Belum Terpenuhi 3 8 5 500 Belum Terpenuhi
11 Aweek 0 0 0 0 Belum Terpenuh 0 0 0 0 Belum Terpenuh
Perkotaan Jantho 24 108 85 8.600 24 169 145 14600
No. Kebutuhan Sarana Peribadatan Musholla Tahun 2034
Kelurahan/Desa Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Keterangan
Data Gaseu 1 7 6 600
1 Belum Terpenuhi
Lhieb 2 7 5 500
2 Belum Terpenuhi
Alue Gintong 1 7 6 600
3 Belum Terpenuhi
Bukit Meusara 2 12 10 1.000
4 Belum Terpenuhi
Jantho Baru 5 16 11 1.100
5 Belum Terpenuhi
Jantho Makmur 5 94 89 8.900
6 Belum Terpenuhi
7 Jantho 2 1 0 0 Terpenuhi
Teureubeh 2 112 110 11.000
8 Belum Terpenuhi
Weu 1 1 0 0
9 Belum Terpenuhi
Barueh 3 12 9 900
10 Belum Terpenuhi
Aweek 0 0 0 0
11 Belum Terpenuh
Perkotaan Jantho 24 269 245 24.600

Kebutuhan Sarana Peribadatan Masjid Kawasan Perkotaan Jantho ❑ Seluruh desa


Masjid sudah terlayani
Tahun Kecamatan
Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) oleh sarana ❑ Desa yang belum terlayani
2024 8 5 0 0 peribadatan sarana peribadatan berupa
2029 8 7 0 0 masjid adalah Data Gaseu,
2034 Perkotaan Jantho 8 11 3 1.800
musholla dan
dapat dijangkau Desa, Lhieb, Desa Alue Gintong,
2039 8 17 9 5.400
2044 8 27 19 11.400 dengan mudah Desa Aweek, ,dan Desa Jantho

i. ANALISIS SUMBER DAYA BUATAN – SARANA


Proyeksi Sarana Kesehatan Peta Jangkauan Puskesmas
2024 2029
Sarana Kesehatan
Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Keterangan Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Keterangan
Posyandu 3 10 7 420 Belum Terpenuhi 3 14 11 660 Belum Terpenuhi
Puskesmas 2 0 0 0 Terpenuhi 2 0 0 0 Terpenuhi
Poliklinik/Balai
4 5 1 300 4 7 3 900
Pengobatan Belum Terpenuhi Belum Terpenuhi
Apotik 2 0 0 0 Terpenuhi 2 1 0 0 Terpenuhi
Pondok Bersalin Desa
3 0 0 0 3 1 0 0
(Polindes) Terpenuhi Terpenuhi

2034 2039
Sarana Kesehatan
Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Keterangan Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Keterangan
Belum
Posyandu 3 22 19 1140 3 34 31 1860
Terpenuhi Belum Terpenuhi
Puskesmas 2 0 0 0 Terpenuhi 2 0 0 0 Terpenuhi
Poliklinik/Balai Belum
4 11 7 2100 4 17 13 3900
Pengobatan Terpenuhi Belum Terpenuhi
Apotik 2 1 0 0 Terpenuhi 2 1 0 0 Terpenuhi
Pondok Bersalin Desa
3 1 0 0 3 1 0 0
(Polindes) Terpenuhi Terpenuhi

2044
Sarana Kesehatan
Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Keterangan ❑ Semua desa sudah terlayani sarana kesehatan
Posyandu
Puskesmas
3
2
54
1
51
0
3060
0
Belum Terpenuhi
Terpenuhi
berupa puskesmas
Poliklinik/Balai Pengobatan 4 27 23 6900 Belum Terpenuhi
Apotik 2 2 0 0 Terpenuhi
Pondok Bersalin Desa
3 2 0 0
(Polindes) Terpenuhi
Peta Jangkauan Posyandu
Standar Perhitungan
Kebutuhan per Satuan
Jumlah Kriteria
Sarana
Penduduk Standar
Jenis Sarana
Pendukung Luas Lantai Luas Lahan (m²/jiwa) Radius
(jiwa) Lokasi dan Penyelesaian
Min. (m²) Min. (m²) Pencapaian
Rumah Sakit 240.000 - - - - -
Di tengah kelompok tetangga tidak
Puskesmas 120.000 420 1.000 0,008 3.000 m’
menyebrang jalan raya

Puskesmas Di tengah kelompok tetangga tidak


30.000 150 300 0,006 1.500 m’ menyebrang jalan raya
Pembantu
Di tengah kelompok tetangga tidak ❑ Desa yang berlum terlayani sarana Kesehatan
Posyandu 1.250 36 60 0,048 500 m’ menyebrang jalan raya berupa Posyandu adalah Desa Data Gaseu, Desa
Di tengah kelompok tetangga tidak Lhieb, Desa Alue Gintong, Desa Barueh, Desa
Praktik Dokter 5.000 18 - - 1.500 m’ menyebrang jalan raya Jantho Baru, Desa Aweek, Desa Jantho, dan
Desa Weu
Sumber: SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan

39
04/06/2023

i. ANALISIS SUMBER DAYA BUATAN – SARANA


Proyeksi Sarana Perdagangan (Penduduk Asli Jantho + Jumlah Tenaga Kerja)
Penduduk Asli Jantho + Tenaga Kerja Pemerintahan (Jantho Makmur dan Barueh) Penduduk Asli Jantho + Tenaga Kerja Pemerintahan (Jantho Makmur dan Barueh)
Kebutuhan Sarana Perdagangan dan Jasa Perkotaan Jantho Kebutuhan Sarana Perdagangan dan Jasa Perkotaan Jantho
2024 2043
Toko/Warung Pertokoan Minimarket/Swalayan Pasar Bank
Toko/Warung Pertokoan Minimarket/Swalayan Pasar Bank No Kelurahan/Desa
No Kelurahan/Desa Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2)
Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2)
1 Data Gaseu 0 7 7 700 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 Data Gaseu 0 3 3 300 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Lhieb 0 7 7 700 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2
2 Lhieb 0 3 3 300 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 Alue Gintong 0 7 7 700 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Alue Gintong 0 2 2 200 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 Bukit Meusara 6 12 6 600 0 1 1 3000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Bukit Meusara 6 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 Jantho Baru 2 16 14 1400 0 1 1 3000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Jantho Baru 2 6 4 400 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Jantho Makmur 52 111 59 5900 2 5 3 6000 1 0 0 0 2 1 0 0 2 0 0 0
6
6 Jantho Makmur 52 31 0 0 2 1 0 0 1 0 0 0 2 0 0 0 2 0 0 0
7 Jantho 0 1 1 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Jantho 0 1 1 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 Teureubeh 8 112 104 10400 0 5 5 6000 0 0 0 0 0 1 1 10000 0 0 0 0
8 Teureubeh 8 9 1 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 Weu 0 1 1 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Weu 0 1 1 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 Barueh 8 12 4 400 0 1 1 3000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Barueh 8 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 Aweek 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Perkotaan Jantho 76 286 210 21000 2 13 11 21000 1 1 0 0 2 2 1 10000 2 1 0 0
11 Aweek 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Perkotaan Jantho 76 70 15 1500 2 1 0 0 1 0 0 0
Penduduk Asli Jantho + Tenaga Kerja Pemerintahan (Jantho Makmur dan Barueh)
2 0 0 0 2 0 0 0
Standar Perhitungan
Kebutuhan Sarana Perdagangan dan Jasa Perkotaan Jantho
2029 Kebutuhan per Satuan
Toko/Warung Pertokoan Minimarket/Swalayan Pasar Bank Jumlah Kriteria
No Kelurahan/Desa
Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Sarana Standa
Penduduk
1 Data Gaseu 0 3 3 300 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jenis Sarana Luas r (m²/
2 Lhieb 0 4 4 400 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pendukung Luas Lahan Radius
3 Alue Gintong 0 3 3 300 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Lantai jiwa) Lokasi dan Penyelesaian
4 Bukit Meusara 6 7 1 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (jiwa) Min. (m²) Pencapaian
5 Jantho Baru 2 8 6 600 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Min. (m²)
Toko/ Warung 250 50 100 (bila 0,4 300 m’ Di tengah kelompok
6 Jantho Makmur 52 39 0 0 2 2 0 0 1 0 0 0 2 0 0 0 2 0 0 0
7 Jantho 0 1 1 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Teureubeh
9 Weu
8
0
17
2
9
2
900
200
0
0
1
0
1
0
3000
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(termasuk berdiri tetangga. Dapat
10 Barueh 8 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Penduduk Asli Jantho + Tenaga Kerja Pemerintahan (Jantho Makmur dan Barueh)
0 0 0 0 0 0 0 0 gudang) sendiri) merupakan bagian dari
11 Aweek 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Perkotaan Jantho 76 93 29 2900 2 1 1 3000
Kebutuhan Sarana Perdagangan dan Jasa Perkotaan Jantho
1 0
2034
0 0 2 1 0 0 2 0 0 0 sarana lain
No Kelurahan/Desa
Toko/Warung Pertokoan Minimarket/Swalayan Pasar Bank Pertokoan 6.000 1.200 3.000 0,5 2.000 m’ Di pusat kegiatan sub
Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2)
1 Data Gaseu 0 4 4 400 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 lingkungan. KDB 40%
2 Lhieb
3 Alue Gintong
0
0
5
4
5
4
500
400
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 dapat berbentuk P & D.
4 Bukit Meusara 6 9 3 200 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Pusat 30.000 13.500 10.000 0,33
5 Jantho Baru 2 10 8 700 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Jantho Makmur 52 53 0 0 2 2 0 0 1 0 0 0 2 0 0 0 2 0 0 0 Pertokoan + Dapat dijangkau dengan
7 Jantho 0 1 1 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Teureubeh 8 32 24 2000 0 1 1 3000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Pasar kendaraan umum
9 Weu
10 Barueh
0
8
2
11
2
0
200
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 Lingkungan
11 Aweek
Perkotaan Jantho
0
76
0
130
0
50
0
4500 2
0 0
3
0
1
0
3000
0
1
0
0
0
0 0
0 0
2
0
1
0
0
0
0 2
0 0
0
0
0
0
0
Pusat 120.000 36.000 36.000 0,3
Penduduk Asli Jantho + Tenaga Kerja Pemerintahan (Jantho Makmur dan Barueh) Perbelanjaan
Kebutuhan Sarana Perdagangan dan Jasa Perkotaan Jantho Terletak di jalan utama.
2039 dan Niaga
Termasuk sarana parkir
No Kelurahan/Desa
Toko/Warung Pertokoan Minimarket/Swalayan Pasar Bank
(Toko + Pasar
Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2)
sesuai ketentuan setempat.
1 Data Gaseu
2 Lhieb
0
0
5
6
5
6
500
600
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
+ Bank +
3 Alue Gintong 0 5 5 500 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Kantor)
4 Bukit Meusara 6 10 4 400 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Jantho Baru 2 13 11 1100 0 1 1 3000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Sumber: SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan
6 Jantho Makmur 52 75 23 2300 2 3 1 3000 1 0 0 0 2 1 0 0 2 0 0 0
7 Jantho 0 1 1 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Teureubeh 8 60 52 5200 0 2 2 6000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Weu 0 3 3 300 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

❑ Pada tahun akhir perencanaan atau tahun 2044, jumlah sarana


10 Barueh 8 14 6 600 0 1 1 3000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Aweek 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Perkotaan Jantho 76 191 115 11600 2 7 4 15000 1 0 0 0 2 2 0 0 2 0 0 0

perdagangan dan jasa yang harus ditambah adalah warung/toko


❑ Kondisi eksisting Kawasan Perkotaan Jantho pada tahun 2024 mayoritas sarana perdagangan sebanyak 210 unit, pertokoan sebanyak 11 unit, dan pasar sebanyak 1
sudah terpenuhi. Namun perlu adanya penambahan jumlah sarana warung/toko sebanyak 15 unit penambahan dengan jumlah pegawai pemerintah (jumlah
unit berdasarkan jumlah penduduk dengan tenaga kerja pemerintah penduduk siang) sedangkan perlu penambahan warung/toko
sebanyak 193 unit

i. ANALISIS SUMBER DAYA BUATAN – SARANA


Proyeksi Sarana Perdagangan (Penduduk Asli Jantho + Jumlah Tenaga Kerja)
Peta Jangkauan Pertokoan Peta Jangkauan Warung
Peta Jangkauan Pasar

❑Desa yang belum terlayani sarana perdagangan ❑Semua desa belum terlayani sarana ❑Desa yang belum terlayani sarana
jasa berupa Pasar adalah Desa Data Gaseu, Desa perdagangan berupa pertokoan perdagangan jasa berupa warung
Aweek, Desa Alue Gintong dan Desa Jantho kecuali di Desa Data Gaseu dan Desa adalah Desa Data Gaseu, Desa
Alue Gintong Aweek, Desa Alue Gintong dan Desa
Jantho

40
04/06/2023

i. ANALISIS SUMBER DAYA BUATAN – SARANA


Proyeksi Sarana Ruang Terbuka Hijau dan Olahraga
Kebutuhan Sarana Ruang Terbuka Hijau Perkotaan Jantho 2024 Kebutuhan Sarana Ruang Terbuka Hijau Perkotaan Jantho 2039
Taman Lapangan Olahraga Pemakaman Taman Lapangan Olahraga Pemakaman
No Kelurahan/Desa N Keluraha
Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Eksisti Kebut Renca Luas Eksisti Kebut Renca Luas Eksisti Kebut Renca Luas
o n/Desa
1 Data Gaseu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 ng uhan na (m2) ng uhan na (m2) ng uhan na (m2)
2 Lhieb 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Data 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1.250
3 Alue Gintong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Gaseu 0
1 0 0 0 0 0 0 0 2 Lhieb 0 1 1 1.250 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Bukit Meusara 0 1 1 1.250
Alue 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Jantho Baru 0 1 1 1.250 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1.250
3 Gintong 0
6 Jantho Makmur 2 1 0 0 3 0 0 0 1 0 0 0 Bukit 1 0 0 0 0 0 0 0
7 Jantho 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1 1 1.250
Meusara 0
8 Teureubeh 1 1 0 0 2 0 0 0 1 0 0 0 Jantho 1 0 0 0 1 0 0 0
9 Weu 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1.250
5 Baru 0
10 Barueh 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 1 0 0 0
Jantho
11 Aweek 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 4 5.000
6 Makmur 2
Perkotaan Jantho 3 5 2 2.500 9 0 0 0 3 0 0 0
Kebutuhan Sarana Ruang Terbuka Hijau Perkotaan Jantho 2029 7 Jantho 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Taman Lapangan Olahraga Pemakaman Teureube 2 0 0 0 1 0 0 0
No Kelurahan 6 5 6.250
Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) 8 h 1
1 Data Gaseu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 Weu 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
2 Lhieb 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
10 Barueh 0 1 1 1.250
3 Alue Gintong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Bukit Meusara 0 1 1 1.250 1 0 0 0 0 0 0 0 11 Aweek 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Jantho Baru 0 1 1 1.250 1 0 0 0 1 0 0 0 Perkotaan 18.75 9 0 0 0 3 0 0 0
3 17 14
6 Jantho Makmur 2 2 0 0 3 0 0 0 1 0 0 0 Jantho 0
7 Jantho 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Kebutuhan Sarana Ruang Terbuka Hijau Perkotaan Jantho 2044
8 Teureubeh 1 2 1 1.250 2 0 0 0 1 0 0 0 Taman Lapangan Olahraga Pemakaman
9 Kelurahan/Desa 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 N Keluraha
Eksisti Kebut Renca Luas Eksisti Kebut Renca Luas Eksisti Kebut Renca Luas
10 Barueh 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 o n/Desa
ng uhan na (m2) ng uhan na (m2) ng uhan na (m2)
11 Aweek 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Data 0 0 0 0 0 0 0 0
Perkotaan Jantho 3 7 4 3.750 9 0 0 0 3 0 0 0 1 1 1.250
1 Gaseu 0
Kebutuhan Sarana Ruang Terbuka Hijau Perkotaan Jantho 2034
Taman Lapangan Olahraga Pemakaman 2 Lhieb 0 1 1 1.250 0 0 0 0 0 0 0 0
No Kelurahan/Desa Alue 0 0 0 0 0 0 0 0
Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) Eksisting Kebutuhan Rencana Luas (m2) 1 1 1.250
1 Data Gaseu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 Gintong 0
2 Lhieb 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Bukit 1 0 0 0 0 0 0 0
4 1 1 1.250
3 Alue Gintong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Meusara 0
4 Bukit Meusara 0 1 1 1.250 1 0 0 0 0 0 0 0 Jantho 1 0 0 0 1 0 0 0
2 2 2.500
5 Jantho Baru 0 1 1 1.250 1 0 0 0 1 0 0 0 5 Baru 0
6 Jantho Makmur 2 4 2 2.500 3 0 0 0 1 0 0 0 Jantho 3 1 0 0 1 0 0 0
9 7 8.750
7 Jantho 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 Makmur 2
8 Teureubeh 1 3 2 2.500 2 0 0 0 1 0 0 0 7 Jantho 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Weu 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 Teureube 12.50 2 1 0 0 1 0 0 0
11 10
10 Barueh 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 8 h 1 0
0 0 0 0 0 0 0 0 9 Weu 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
11 Aweek 0 0 0 0
1 1 0 0 0 0 0 0 0
Perkotaan Jantho 3 11 8 7.500 9 0 0 0 3 0 0 0 Barueh 1 1 1.250
0 0
Jumlah Penduduk Kebutuhan Luas Standar Kriteria 1 0 0 0 0 0 0 0 0
Jenis Sarana Aweek 0 0 0
Pendukung (jiwa) Lahan Min. (m²) (m²/ jiwa) Radius Pencapaian Lokasi dan Penyelesaian 1 0
Taman/Tempat Main 250 250 1 100 Di tengah kelompok tetangga. Perkotaan 30.00 9 2 0 0 3 0 0 0
3 27 24
Taman/Tempat Main 2.500 1.250 0,5 1.000 Di pusat kegiatan lingkungan. Jantho 0
Taman dan Lapangan Olahraga 30.000 24.000 0,3 Sedapat mungkun berkelompok dengan sarana
pendidikan
Taman dan Lapangan Olahraga 120.000 0,2 Terletak di jalan utama. Sedapat mungkun Standar Perhitungan
berkelompok dengan sarana pendidikan
Jalur Hijau - 15 m Terletak menyebar
Kuburan/ 120.000
Mempertimbangkan radius pencapaian dan area yang
dilayani
Pemakaman Umum
Sumber: SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan

i. ANALISIS SUMBER DAYA BUATAN – SARANA


Proyeksi Sarana Ruang Terbuka Hijau dan Olahraga
Peta Jangkauan Lapangan Peta Jangkauan Taman Peta Jangkauan Pemakaman (TPU)

❑ Desa yang belum terlayani sarana RTH ❑ Desa yang belum terlayani sarana RTH
berupa lapangan adalah Desa Data Gaseu, ❑ Desa yang belum terlayani sarana RTH berupa
berupa taman adalah Desa Data Gaseu, pemakaman adalah Desa Data Gaseu, Desa Alue
Desa Alue Gintong, dan Desa Lhieb Desa Alue Gintong, Desa Lhieb, Desa Gintong, Desa Weu, Desa Bukit Meusara, dan Desa
Jantho Baru, Desa Weu, dan Desa Jantho
Jantho

Analisis Sumber Daya Buatan – Sarana Rekomendasi Rencana RDTR:


❑ Penambahan kebutuhan sarana kesehatan berupa posyandu sebanyak 51 unit dan 23 unit balai pengobatan/poliklinik ❑ Penambahan jumlah kebutuhan pada sarana
❑ Penambahan kebutuhan sarana perdagangan berupa warung 210 unit, pertokoan sebanyak 11 unit, dan pasar sebanyak 1 kesehatan, sarana perdagangan, sarana
unit peribadatan dan sarana ruang terbuka hijau
❑ Penambahan kebutuhan sarana peribadatan berupa 245 unit mushola dan masjid sebanyak 19 unit
❑ Penambahan kebutuhan sarana ruang terbuka hijau dan olahraga berupa taman RW sebanyak 24 unit

41
04/06/2023

j. ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN BINAAN: ANALISIS FIGURE AND GROUND

Analisis :
• Area yang berwarna hitam merupakan persebaran bangunan
yang ada di Kawasan Perkotaan Jantho
• Dalam persebaran pola bangunan menyebar tidak beraturan
mengikuti pola jalan, masih banyak area ruang terbuka
• Komposisi bangunan besar-kecil yang berbeda-beda, tata letak
bangunan menyebar secara alami & belum ada penataan

Kesimpulan :
• Perlu perencanaan dan pengendalian rancangan bangunan terkait
area yang diperuntukan untuk bangunan dan ruang terbuka,
supaya wilayah di Kawasan Perkotaan Jantho dapat terstruktur
dan tertata dengan baik, dan lebih maskimal dalam pemanfaatan
ruang

Rekomendasi Rencana RDTR :


• Penataan/ perencanaan jalan baru
• Peraturan intensitas bangunan
(KDB,KLB,KDH)

j. ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN BINAAN: ANALISIS AKSESIBILITAS

Analisis Aksesibilitas :
• Kondisi jalan utama pada
Kawasan Perkotaan Jantho,
memiliki lebar jalan yang
berbeda-beda.
• Jalan A. Majid Ibrahim, dengan
Ruang Milik Jalan (RUMIJA) 30
meter.
• Jalan Kolektor dengan RUMIJA 12
– 23 meter
• Jalan lokal dengan lebar RUMIJA
16 - 19 meter
• Sedangkan untuk jalan
lingkungan lebar RUMIJA 7 meter

Kesimpulan :
• Perlu peningkatan jalan terkait
lebar (RUMIJA) untuk akses jalan
kolektor, terkait peningkatan
lebar jalan maupun penambahan
jalur pedestrian, untuk
memberikan kenyamanan bagi
pengguna jalan.

Rekomendasi Rencana RDTR :


• Peningtkatan jalan pada koridor
jalan kolektor pada Ruas Jalan
Jantho – Batas Aceh Jaya dan
Ruas Jalan Kota Jantho – Alue
Gintong.

42
04/06/2023

j. ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN BINAAN: ANALISIS AKSESIBILITAS

Analisis Aksesibilitas :
• Kondisi jalan utama pada
Kawasan Perkotaan Jantho,
memiliki lebar jalan yang
berbeda-beda.
• Jalan A. Majid Ibrahim, dengan
Ruang Milik Jalan (RUMIJA) 30
meter.
• Jalan Kolektor dengan RUMIJA 12
– 23 meter
• Jalan lokal dengan lebar RUMIJA
16 - 19 meter
• Sedangkan untuk jalan Jl. A. Majid Ibrahim
lingkungan lebar RUMIJA 7 meter RUMIJA 30 Meter
Belum tersedia akses pejalan kaki,
masih memanfaatkan bahu jalan
tanpa perkerasan, begitu juga akses
Kesimpulan : pesepeda belum tersedia
• Perlu peningkatan jalan terkait
lebar (RUMIJA) untuk akses jalan
kolektor, terkait peningkatan
lebar jalan maupun penambahan
jalur pedestrian, untuk
memberikan kenyamanan bagi Ruas Jalan Jantho – Batas Aceh Jaya
pengguna jalan. RUMIJA 23 Meter
Akses pejalan kaki belum tersedia,
Rekomendasi Rencana RDTR : masih memanfaatkan bahu jalan
tanpa perkerasan, sedangkan akses
• Peningtkatan jalan pada koridor
pesepeda belum tersedia.
jalan kolektor pada Ruas Jalan
Jantho – Batas Aceh Jaya dan
Ruas Jalan Kota Jantho – Alue
Gintong.
Jl. T. Bachtiar Panglima Polem
RUMIJA 19 Meter
Telah tersedia akses pejalan kaki
di sisi kanan dan kiri jalan

j. ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN BINAAN: ANALISIS KETERSEDIAAN JALUR KHUSUS SEPEDA


DAN PEDESTRIAN

Analisis Jalur Pedestrian :


• Minimnya jalur pedestrian di Kawasan
Perkotaan Jantho yang saat ini berada di
koridor Jalan T. Bakhtiar Panglima Polem
dan belum adanya jalur sepeda

Kesimpulan :
• Minimnya adanya jalur pedestrian di
Kawasan perencanaan, maka perlu
perencanaan jalur pedestrian di jalan lokal,
terutama di koridor perdagangan dan jasa
yaitu jalan Jend. Sudirman hingga Jalan T.
Bakhtiar Polem, untuk memberi
kenyamanan bagi pejalan kaki

Rekomendasi Rencana RDTR :


• Penambahan jalur khusus pejalan kaki dari Jalan
Jend. Sudirman hingga Jalan T. Bakhtiar Polem
dan jalur sepeda pada jalan Jantho – Batas Aceh
khususnya di dekat Bundaran Jantho dan
memutar jalan lokal primer ke Jalan Jendral
Sudirman, Jalan Terminal hingga Jalan T. Bakhtiar
Panglima Polem

43
04/06/2023

j. ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN BINAAN: ANALISIS KETERSEDIAAN DAN DIMENSI JALUR


KHUSUS PEDESTRIAN

Jl. T. Bakhtiar Panglima Polem


Pedestrian tersedia pada sisi kanan-kiri
jalan berukuran lebar masing-masing
1,50 m finishing beton pori (beton
porous)

Ruas Jl. T. Bakhtiar Panglima Polem

Penampang Jalan Eksisting

Ketersediaan Jalur Pedestrian saat ini sangat minim dan hanya


terdapat pada ruas Jl. T. Bakhtiar Panglima Polem yang merupakan
Kawasan pemerintahan,dimensi pedestrian rata-rata belum
memenuhi standar minimal yaitu 2 meter untuk area publik

j. ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN BINAAN: ANALISIS KARAKTERISTIK KAWASAN (LANGGAM


BANGUNAN)
Analisis :
• Karakteristik bangunan di Kawasan
Perkotaan Jantho bervariasi mayoritas
memiliki langgam arsitektur tropis/
modern/ tradisional Aceh dengan
ukiran ornamen
Jl. T. Bakhtiar Panglima Polem Jln. Prof A. Majid Ibrahim
• Untuk area koridor utama Jln. Prof A.
Kawasan pemerintahan dengan Kawasan pemerintahan dengan Majid Ibrahim dan Jl. T. Bakhtiar
bangunan 1-2 lantai, arsitektur bangunan 1-3 lantai, arsitektur Panglima Polem merupakan kawasan
campuran tropis/ modern/ klasik, campuran tropis/ modern/ klasik
bentuk atap dominan limasan dengan ukiran ornamen, bentuk
pemerintahan bangunan dominan
atap dominan limasan tropis/ modern/ klasik dengan
tambahan ukiran ornament khas Aceh
• Sedangkan untuk area perdesaan
khususnya Weu dan Jantho bangunan
dominan tradisional Aceh dengan
bentuk rumah panggung

Kesimpulan :
Permukiman Jantho Makmur • Kawasan Perkotaan Jantho terdapat
Bangunan 1 lantai, arsitektur Desa Weu arsitektur bangunan yang berbeda-
campuran tropis/ modern/ klasik, Bangunan 1 lantai, arsitektur
bentuk atap dominan limasan beda, tetapi secara keselurahan masih
rumah tradisional/ rumah
panggung dengan jenis dinding didominasi area perkampungan
kayu dan bentuk atap dominan dengan bangunan dominan arsitektur
limasan tradisional Aceh

Rekomendasi Rencana RDTR :


• Penambahan penjelasan terkait
karakteristik bangunan pada Kawasan,
dalam penulisan Teknik Pengaturan
Desa Jantho Zonasi
Bangunan 1 lantai, arsitektur
rumah tradisional/ rumah
panggung dengan jenis dinding
kayu dan bentuk atap dominan
limasan

44
04/06/2023

j. ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN BINAAN: ANALISIS LAND USE


Luas Penggunaan Lahan
No Penggunaan Lahan Luasan (Ha) %
1 Sungai 32,85 0,73%
2 Kawasan Olahraga 8,09 0,18% Pemakam Permukaan/
Hutan Lahan
3 Lapangan 39,82 0,88% an Lapangan Kering…
4 Pemakaman 3,20 0,07% Bangunan 0% Diperkeras…
5 Taman 1,99 0,04% Pendidi…
6 Permukaan/Lapangan Diperkeras 0,92 0,02% Kawasa
Perdagan
n…
7 Bangunan Kesehatan 2,74 0,06% Taman gan dan…
Badan
8 Bangunan Pendidikan 20,32 0,45% 0%
Jalan
Perkant
9 Hutan Lahan Kering Sekunder 19,29 0,43% Bangunan 1%
Kesehatan oran…
10 Industri 11,81 0,26% Sungai
0% 1%
11 Jalan 33,23 0,74% TPA Industri
Perikanan…
12 Perdagangan dan Jasa 5,70 0,13% 0% 0%
13 Peribadatan 4,50 0,10% Semak
14 Perikanan 7,03 0,16% Belukar Permukim
16% an…
15 Perkantoran 32,21 0,72%
16 Permukiman 619,44 13,76% Lapangan
17 Pertahanan dan Keamanan 3,74 0,08% Sawah 1%
13%
18 Pertanian Lahan Kering 1.740,05 38,64%
19 Peribadatan
Savana 599,73 13,32%
0%
20 Sawah 585,64 13,01% Savana
21 Pertanian Pertahanan
Semak Belukar 729,17 16,19% 13%
Lahan… dan…
22 TPA 1,31 0,03%
Total Luasan 4.502,78 100,00%

Analisis:
• Dominasi penggunaan lahan pertanian lahan kering (38,64%) sesuai dengan potensi
komoditas unggulan kedua yaitu Hortikultura Tanaman Buah (Pisang, Salak, Rambutan) serta
Perkebunan Kelapa Sawit menjadi potensi unggulan yang perlu dikembangkan
• Penggunaan lahan semak belukar (16%) masih cukup besar menunjukan Kawasan perkotaan
Jantho masih banyak lahan kosong yang potensial untuk dikembangkan sebagai lahan
terbangun

j. ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN BINAAN: ANALISIS LAND USE


73,6 Ha Peta Overlay Lahan Pertanian Kawasan Perkotaan Jantho

154 Ha 139,34 Ha
Sawah Eksisting

219,5 Ha
LP2B Analisis:
KP2B
• Masih terdapat perbedaan
antara luas lahan sawah
eksisting, luas lahan Kawasan
Pertanian Pangan Berkelanjutan
(KP2B) dan Lahan Pertanian
21.604,9 Ha 6,96 Ha Pangan Berkelanjutan (LP2B)

0,32 Ha

Rekomendasi:
• Penetapan lahan pertanian pangan
berkelanjutan
• Pengembangan sarana prasarana pertanian
• Intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian
• Pengembangan pertanian organik
• Intensifikasi dan ekstensifikasi hortikultura
• Pengembangan sarana prasarana hortikultura
• Intensifikasi dan ekstensifikasi perkebunan
• Pengembangan sarana prasarana perkebunan
• Peningkatan pemasaran hasil produksi
• Intensifikasi budidaya peternakan
• Penyediaan sarana prasarana
Lahan Pertanian di Desa Jantho • Pengembangan manajemen pengelolaan

45
04/06/2023

j. ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN BINAAN: ANALISIS KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU


DAN NON HIJAU
Luas RTH Berdasarkan Tipologi Peta Sebaran Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan Jantho
No Jenis RTH Luas (Ha) %
A. Kawasan RTH dan RTNH
1 Kawasan Olahraga 8,09
2 Lapangan 39,82
3 Pemakaman 3,20 Kesimpulan Ketersediaan
4 Taman 1,99 RTH Kawasan Perkotaan
5 Permukaan/Lapangan Diperkeras 0,92 Jantho:
Luasan 54,03 1,20% • Ketersediaan ruang terbuka
Jantho Sport City
B. Kawasan Lainnya yang berfungsi RTH hijau apabila didasarkan pada
1 Hutan Lahan Kering Sekunder 19,29 tipologi sudah mencukupi
2 Pertanian Lahan Kering 1.740,05 yaitu 54%, namun luasan RTH
3 Sawah 585,64
publik masih cukup minim
Luasan 2.344,98 52,08%
yaitu 1,2%
C. Objek ruang berfungsi RTH
1 Sungai 32,85
Luasan 32,85 0,73% Taman Sari Kota Jantho
Total Persentase RTH 2.431,85 54,01% Lapangan Bungong
Jeumpa
Proporsi Penggunaan RTH Berdasarkan Peraturan Perundangan
Proporsi
Zona Dasar Hukum Penggunaan Keterangan
(%)
Perpres Nomor 60 Tahun 2020 tentang • Developer harus menyediakan minimal 30 persen ruang terbuka
Perumahan Minimal 30%
Tata Ruang Kawasan Perkotaan hijau
Kawasan Peraturan Menteri Perindustrian RI
• RTH dapat berupa jalur hijau (green belt), lapangan olahraga, taman
Peruntukan Nomor 40/M-IND/PER/6/2016 tentang Minimal 10%
dan perimeter
Industri Pedoman Teknis Kawasan Industri
• Kawasan RTH: 1) Rimba Kota, 2) Taman Kota, 3) Taman Kecamatan,
4) Taman Kelurahan, 5) Taman RW, 6) Taman RT, 7) Pemakaman, 8)
Jalur Hijau
• Kawasan lainnya yang berfungsi RTH:
o zona yang memberikan perlindungan terhadap kawasan Lapangan Olahraga
bawahannya; Jantho Baru
o zona perlindungan setempat; Bundaran Kota Jantho
Minimal 30%
Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 14 o zona konservasi;
Ruang (RTH Publik
tahun 2022 tentang Penyediaan dan o zona hutan adat;
Terbuka Hijau 20% dan RTH
Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau o zona lindung geologi;
Privat 10%) o zona cagar budaya;
o zona ekosistem mangrove;
o zona hutan produksi;
o zona perkebunan rakyat; dan/atau
o zona pertanian.
• Objek ruang berfungsi RTH: 1) Objek Ruang pada bangunan, 2) Taman Wisata Kota
Objek ruang pada kaveling, 3) Ruang Terbuka Biru (RTB) Jantho

j. ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN BINAAN: ANALISIS VISTA KAWASAN (PELATARAN PANDANG)


Analisis : Kesimpulan :
• Kawasan perencanaan memiliki keindahan alam • Keindahan alam yang cukup bagus di kawasan
yang asri sebagian besar landscape merupakan perencanaan, berpotensi menjadi Kawasan pariwisata
area perbukitan, pesawahan dan waduk kota setempat, yang dapat menjadi daya tarik Kawasan.
jantho yang memiliki visual yang cukup bagus

Rekomendasi Rencana RDTR :


• Penambahan pola ruang kawasan pariwisata atau
kedalam peraturan ITBX

46
04/06/2023

j. ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN BINAAN: ANALISIS TATA MASSA BANGUNAN

Analisis :
• Tata massa bangunan Kawasan
Perkotaan Jantho cukup bervariasi
Jl. Jend Sudirman
• Kerapatan tertinggi di Jl. Jend Jl. T. Bakhtiar Panglima Polem Bangunan 1-2 lantai, jarak bangunan Jln. Prof A. Majid Ibrahim
Sudirman, dengan ketinggian Bangunan 1-2 lantai, jarak dari tepi jalan 5-15 m, jarak antar Bangunan 1-3 lantai, jarak
bangunan dari tepi jalan 5-15 m, bangunan 0-15 m bangunan dari tepi jalan 3-8m,
bangunan sampai 2 lantai dan jarak jarak antar bangunan 2-25m jarak antar bangunan 0-10 m
antar bangunan 0-15 meter
• Sedangkan untuk area perkampungan
bangunan masih rendah dan jarak
antar bangunan masih cukup jauh

Kesimpulan :
• Perlu pengendalian bangunan terkait
peraturan (GSB,GSS,Tinggi Bangunan)
Jl. Lingkungan, Jantho Makmur
• Untuk mengatur penataan massa yang Bangunan 1-2 lantai, jarak
Jl. Lingkungan, Desa Weu
seimbang, terdapat ruang terbuka Bangunan 1-2 lantai, jarak
bangunan dari tepi jalan 5-15m,
bangunan dari tepi jalan 5-20m,
yang cukup, serta tidak menghambat jarak antar bangunan 2-25m
jarak antar bangunan 2-30 m
area sirkulasi.

Rekomendasi Rencana RDTR :


• Pembuatan peraturan (GSB,GSS,Tinggi
Bangunan) pada tiap zonasi

Jl. Lingkungan, Desa Jantho


Bangunan 1-2 lantai, jarak
bangunan dari tepi jalan 5-15m,
jarak antar bangunan 2-25m

j. ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN BINAAN: ANALISIS INTENSITAS BANGUNAN

Analisis :
• Intensitas bangunan di Kawasan
Perkotaan Jantho bervariasi
• Intensitas tertinggi yaitu di koridor Jl.
Jend Sudirman, Jl. T. Bakhtiar Panglima Jl. Jend Sudirman
Jl. T. Bakhtiar Panglima Polem Luas bangunan terhadap tapak 60- Jln. Prof A. Majid Ibrahim
Polem, permukiman Desa Jantho Luas bangunan terhadap tapak 80%, tinggi bangunan 1-2 lantai, KDH Luas bangunan terhadap tapak
Makmur dan Bukit Meusara dengan KDB 60-80%, tinggi bangunan 1-2 20-40% 60-80%, tinggi bangunan 1-3
60-80%, KLB 6-8, KDH 10-20% lantai, KDH 20-40% lantai, KDH 20-40%
• Sedangkan untuk area perkampungan
seperti Desa Weu dan Jantho intensitas
tergolong rendah, dengan KDB 40-60%,
KLB 0,8-1,2, KDH 40-60%

Kesimpulan :
• Perlu pengendalian intensitas bangunan
terkait (KDB,KLB,KDH). Jl. Lingkungan, Jantho Makmur
Jl. Lingkungan, Desa Weu
• Area mana yang memiliki intensitas Luas bangunan terhadap tapak
Luas bangunan terhadap tapak
60-80%, tinggi bangunan 1-2
tinggi dan rendah sehingga bangunan lantai, KDH 20-40%
40-60%, tinggi bangunan 1-2
lantai, KDH 40-60%
lebih tertata secara terstruktur dan dapat
memaksimalkan pemanfaatan ruang
yang lebih baik.

Rekomendasi Rencana RDTR :


• Pembuatan peraturan intensitas
(KDB,KLB,KDH) pada tiap zonasi
Jl. Lingkungan, Desa Jantho
Luas bangunan terhadap tapak
40-60%, tinggi bangunan 1-2
lantai, KDH 40-60%

47
04/06/2023

j. ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN BINAAN: ANALISIS LAND VALUE CAPTURE (PERTAMBAHAN


NILAI LAHAN)
Analisis land value capture digunakan untuk mengetahui pertambahan nilai suatu lahan. Identifikasi terkait nilai lahan memiliki peran penting dalam
penyusunan kebijakan terkait penataan ruang dan perumusan pengendalian perkembangan fisik perkotaan dapat efektif dan efisien

Analisis Land Value Capture (Pertambahan Nilai Lahan)


❑ Perkotaan Jantho merupakan daerah yang diarahkan untuk menjadi
kawasan perkotaan di Kabupaten Aceh Besar sehingga akan
berpengaruh terhadap harga lahan
❑ Harga lahan pada jalan utama akan semakin mahal jika dibandingkan
dengan harga lahan pada jalan lainnya sehingga akan
mempengaruhi fungsi pemanfaatan ruang.
❑ Nilai tertinggi terletak pada pusat kota dan pada kawasan
perkantoran yang memiliki nilai lahan berkisar Rp 200.000 – Rp 500.000
❑ Nilai lahan terendah terletak pada sekitar lahan persawahan dan
permukiman kurang padat.
Jalan Lingkungan

Jalan Arteri (Jl. A.Majid Ibrahim)

PETA ZONA NILAI TANAH KAWASAN


PERKOTAAN JANTHO
Sumber:
bhumi.atrbpn.go.id

j. ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN BINAAN: ANALISIS KEBUTUHAN SARANA PRASARANA MINIMAL


Kebutuhan Sarana (SNI 03.1733.2004)
Sarana Minimal
Zona Sub Zona Kode F. PERIBA- F. PELAYA- NAN
F. KESE-HATAN F. PENDI-DIKAN F. SOSIAL BUDAYA F. TRANS-PORTASI F. RTH
DATAN UMUM
ZONA LINDUNG
BADAN AIR Badan Air BA
PERLINDUNGAN
Sempadan Sungai PS √
SETEMPAT
Taman Kota RTH-2 √
Taman Kecamatan RTH-3 √
RUANG TERBUKA
Taman Kelurahan RTH-4 √
HIJAU
Pemakaman RTH-7 √
Jalur Hijau RTH-8 √
ZONA BUDIDAYA
BADAN JALAN Badan Jalan BJ
HUTAN PRODUKSI Hutan Produksi Tetap/Perkebunan HP
Tanaman Pangan P-1
PERTANIAN Hortikultura P-2
Perkebunan P-3
PERIKANAN Perikanan Budi Daya IK-2
Rumah Kepadatan Sedang R-3 √ √ √ √ √ √ √
PERUMAHAN
Rumah Kepadatan Rendah R-4 √ √ √ √ √ √ √
SPU Skala Kota SPU-1 √ √ √ √ √ √ √
SARANA SPU Skala Kecamatan SPU-2 √ √ √ √ √ √ √
PELAYANAN UMUM SPU Skala Kelurahan SPU-3 √ √ √ √ √ √ √
SPU Skala RW SPU-4 √ √ √ √ √ √ √
ZONA RUANG
TERBUKA NONRuang Terbuka Non Hijau RTNH √ √ √ √
HIJAU
Perdagangan dan Jasa Skala Kota K-1 √ √ √ √ √
PERDAGANGAN DAN
Perdagangan dan Jasa Skala WP K-2 √ √ √ √ √
JASA
Perdagangan dan Jasa Skala SWP K-3 √ √ √ √ √
PERKANTORAN Perkantoran KT √ √ √ √ √ √
PERTAHANAN DAN
Pertahanan dan Keamanan HK √ √ √ √
KEAMANAN
TRANSPORTASI TRANSPORTASI TR √ √ √ √ √

48
04/06/2023

j. ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN BINAAN: ANALISIS KEBUTUHAN SARANA PRASARANA MINIMAL


Kebutuhan Prasarana (SNI 03.1733.2004)
Prasarana Minimal
SUMUR SISTEM SISTEM
Zona Sub Zona Kode SISTEM BONGKAR TELEKOM- PENGOLAHAN TEMPAT
PEDES- TRIAN LISTRIK RESAPAN/ S. AIR BERSIH DRAINASE PEMADAM MITIGASI
PARKIR MUAT UNIKASI LIMBAH SAMPAH
BIOPORI KEBAKARAN BENCANA
ZONA LINDUNG
BADAN AIR Badan Air BA
PERLINDUNGAN
Sempadan Sungai PS
SETEMPAT
Taman Kota RTH-2 √ √ √ √ √
Taman Kecamatan RTH-3 √ √ √ √ √
RUANG TERBUKA HIJAU Taman Kelurahan RTH-4 √ √ √ √ √
Pemakaman RTH-7 √ √ √ √ √
Jalur Hijau RTH-8
ZONA BUDIDAYA
BADAN JALAN Badan Jalan BJ
HUTAN PRODUKSI Hutan Produksi Tetap HP √ √ √
Tanaman Pangan P-1 √ √
PERTANIAN Hortikultura P-2 √ √
Perkebunan P-3 √ √ √
PERIKANAN Perikanan Budi Daya IK-2 √ √ √ √ √
Rumah Kepadatan
R-3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Sedang
PERUMAHAN
Rumah Kepadatan
R-4 √ √ √ √ √ √ √ √ √
Rendah
SPU Skala Kota SPU-1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
SARANA PELAYANANSPU Skala Kecamatan SPU-2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
UMUM SPU Skala Kelurahan SPU-3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
SPU Skala RW SPU-4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
ZONA RUANG TERBUKA RUANG TERBUKA
RTNH √ √ √ √ √
NON HIJAU NON HIJAU
Perdagangan dan Jasa
K-1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Skala Kota
PERDAGANGAN DANPerdagangan dan Jasa
K-2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
JASA Skala WP
Perdagangan dan Jasa
K-3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Skala SWP
PERKANTORAN Perkantoran KT √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PERTAHANAN DANPertahanan dan
HK √ √ √ √ √ √ √ √ √
KEAMANAN Keamanan
TRANSPORTASI TRANSPORTASI TR √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

k dan l. ANALISIS KELEMBAGAAN dan PEMBIYAAN PEMBANGUNAN

HIGH INFLUENCE MEDIUM INFULENCE LOW INFLUENCE


HIGH • Kementerian ATR/BPN • Dinas Pangan • Kelompok Masyarakat
IMPACT • Bappeda • Dinas Pertanian • PDAM
• Dinas PUPR • Forum Penataan Ruang • PLN
• Dinas Lingkungan Hidup • Dinas Kependudukan dan • Telkom
Pencatatan Sipil
MEDIUM • Kantor Pertanahan Kab. Aceh Besar • Dinas Kelautan dan Perikanan • Dinas Pariwisata Pemuda dan
IMPACT • Dinas Perhubungan • Dinas Pendidikan dan Olahraga
• Pihak Kecamatan Kota Jantho dan Kebudayaan
Seulimeum • Kantor Desa Setempat
• Badan Penanggulangan Bencana
Daerah
LOW IMPACT • BIG • Dinas Pemberdayaan • Kementerian Dalam Negeri
• Kementerian Pertanian Masyarakat dan Gampong • Badan Pengelolaan Keuangan
• Kementerian LH • Dinas Kominfo • Satpol PP dan Wilayah Hisbah
• DPMPTSP
• Dinas Sosial
• IMPACT/DAMPAK : seberapa besar kegiatan penyelenggaraan penataan ruang berdampak terhadap stakeholder
• INFULENCE/PENGARUH : seberapa besar kegiatan stakeholder terhadap kegiatan penyelenggaraan penataan ruang

Pada tahun 2022 target APBD Kabupaten Aceh Besar adalah Rp 1.910.175.642.339 dengan realisasi anggaran
mencapai Rp 1.811.175.642.339. Sedangkan target untuk belanja daerah adalah Rp 1.910.175.642.339 dengan
realisasi sebesar Rp 1.910.175.642.339. Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa persentase ketercapaian target
dengan realisasi APBD Kabupaten Aceh Besar cukup tinggi yaitu mencapai 94,8% untuk pendapatan daerah dan
100% untuk belanja daerah

49
04/06/2023

m. ANALISIS KARAKTERISTIK PERUNTUKAN ZONA


Analisis karakteristik peruntukan zona/sub zona berdasarkan kondisi yang diharapkan dilakukan untuk mengidentifikasi definisi dan kualitas lokal minimum pada
masing-masing zona/sub zona.
Nama Unsur Zona Sub Zona Kode Kondisi Yang Diharapkan
Zona badan air untuk kepentingan zona pelayanan wilayah hilir, serta mengatur zona perlindungan Daerah Tampungan
Zona Badan Air Badan Air BA
Air (DTA) serta zona sempadan dan buffer agar erosi dan sedimentasi dapat diminimalisir
Zona Zona perlindugan setempat diharapkan dapat menjaga kelestarian fungsi waduk, dan sungai sehingga dapat menjaga
Perlindungan Perlindungan Setempat PS kawasan dari aktivitas manusia
Setempat
Zona Lindung
Taman Kota RTH-2 Zona ruang terbuka hijau diharapkan dapat menjaga ketersediaan lahan sebagai kawasan resapan air serta menciptakan
Zona Ruang Taman Kecamatan RTH-3 aspek planologis perkotaan melalui keseimbangan antara lingkungan alam dan lingkungan binaan yang berguna untuk
Terbuka Hijau Taman Kelurahan RTH-4 kepentingan masyarakat sehingga dapat meningkatkan keserasian lingkungan perkotaan sebagai sarana pengaman
(RTH) Pemakaman RTH-7 lingkungan perkotaan yang aman, nyaman, segar, indah, dan bersih
Jalur Hijau RTH-8
Zona Badan Jalan Badan Jalan BJ Zona badan jalan memiliki fungsi sebagai lajur utama yang meliputi jalur lalu lintas dan bahu jalan
Zona hutan produksi memiliki potensi untuk beralih ke zona pertanian berupa Kawasan perkebunan dikarenakan pada
HUTAN PRODUKSI Hutan Produksi Tetap HP
kondisi eksisting berupa Kawasan perkebunan.
Zona Pertanian Tanaman Pangan P-1 Zona pertanian diharapkan dapat menyediakan ruang untuk:
Hortikultura P-2 1. menghasilkan bahan pangan, palawija, tanaman keras, hasil peternakan, dan hasil perikanan
P-3 2. sebagai daerah resapan air hujan untuk kawasan sekitarnya
Perkebunan
3. membantu penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat setempat
Zona Perikanan Perikanan Budidaya IK-2 Zona perikanan diharapkan dapat mewujudkan pengembangan perikanan di wilayah perencanaan.
Zona Perumahan Perumahan Kepadatan R-3 Zona perumahan diharpakn dapat menyediakan lahan untuk:
Sedang 1. pengembangan hunian dengan kepadatan yang bervariasi;
Perumahan Kepadatan R-4 2. mengakomodasi bermacam tipe hunian dalam rangka mendorong penyediaan hunian bagi semua lapisan
Rendah masyarakat; dan
Zona Budidaya
3. merefleksikan pola-pola pengembangan yang diinginkan masyarakat pada lingkungan-lingkungan hunian yang ada
dan untuk masa yang akan datang, sesuai kebutuhannya
Zona Sarana SPU Skala Kota SPU-1 Zona sarana pelayanan umum diharapkan dapat menyediakan ruang untuk menyediakan sarana pelayanan pendidikan,
Pelayanan Umum SPU Skala Kecamatan SPU-2 kesehatan, olahraga, peribadatan, transportasi, dan sosial budaya untuk kebutuhan penduduk skala kota
SPU Skala Kelurahan SPU-3
SPU Skala RW SPU-4
Zona ruang terbuka non hijau diharapkan dapat menyediakan ruangan untuk:
1. wadah aktivitas sosial budaya masyarakat dalam wilayah kota/kawasan perkotaan terbagi dan terencana dengan baik
Zona Ruang Ruang Terbuka Non 2. pengungkapan ekspresi budaya atau kultur lokal
RTNH
Terbuka Non Hijau Hijau 3. media komunikasi warga kota
4. tempat olahraga dan rekreasi
5. wadah dan objek pendidikan, penelitian, dan pelatihan dalam mempelajari alam

m. ANALISIS KARAKTERISTIK PERUNTUKAN ZONA

Analisis karakteristik peruntukan zona/sub zona berdasarkan kondisi yang diharapkan dilakukan untuk mengidentifikasi definisi dan kualitas lokal minimum pada
masing-masing zona/sub zona.
Nama Unsur Zona Sub Zona Kode Kondisi Yang Diharapkan
Zona Zona Perdagangan dan Jasa Skala K-1 Zona perdagangan dan jasa diharapkan dapat menyediakan lahan untuk:
Budidaya Perdagangan dan Kota 1. menampung tenaga kerja, pertokoan, jasa, rekreasi, dan pelayanan masyarakat
Jasa Perdagangan dan Jasa Skala K-2 2. menyediakan fasilitas pelayanan perdagangan dan jasa yang dibutuhkan masyarakat dalam
WP skala pelayanan kota dan lokal
Perdagangan dan Jasa Skala K-3
SWP
Zona perkantoran diharapkan dapat menyediakan lahan untuk:
1. menampung tenaga kerja dalam wadah berupa perkantoran, pemerintah dan/atau swasta;
2. menyediakan ruang yang cukup bagi penempatan kelengkapan dasar fisik berupa sarana-
Zona Perkantoran Perkantoran KT sarana penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan danpengembangan kegiatan
perkantoran yang produktif sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya; dan
3. menyediakan ruang yang cukup bagi sarana-sarana umum, terutama untuk melayani kegiatan-
kegiatan perkantoran, yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
TR Zona transportasi diharapkan dapat menjamin pergerakan manusia atau barang secara lancar,
Zona Transportasi Transportasi
aman, cepat, murah, mudah dan nyaman.
HK Zona pertahanan dan keamanan diharapkan dapat menyediakan ruangan untuk:
1. tempat kegiatan dan pengembangan bidang pertahanan dan keamanan negara agar dapat
Zona Pertahanan menjamin kondisi negara yang kondusif
Pertahanan dan Keamanan
dan Keamanan 2. tempat pelatihan para prajurit dan pasukan pertahanan dan keamanan sebagai garda depan
negara yang khusus dibina untuk menjamin keberlangsungan keamanan dan pertahanan
Negara

50
04/06/2023

n. ANALISIS JENIS DAN KARAKTERISTIK KEGIATAN YANG SAAT INI BERKEMBANG DAN MUNGKIN
AKAN BERKEMBANG DI MASA MENDATANG
Digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan yang ada saat ini, kegiatan yang direncanakan, dan/atau kegiatan yang mungkin timbul akibat rencana yang disusun.

Sub Zona Jenis


No Karakteristik Kegiatan Analisis
Eksisting Kegiatan
- Terdapat potensi pengembangan permukiman baru • Penataan dan pengendalian
sebagai efek berkembangnya kawasan pemerintahan dan pembangunan area permukiman
Kawasan pendidikan. Permukiman baru bertujuan untuk • Penyediaan jaringan sarana dan
menunjang kebutuhan hunian akibat bertambahnya prasarana untuk menunjang zona
jumlah penduduk serta dampak adanya Kawasan permukiman
1 Permukiman Permukiman pemerintahan dan pendidikan (jumlah tenaga kerja)
- Terdapat permukiman swadaya dan perumahan formal
(melalui pengembang/developer)
- Didominasi rumah kepadatan rendah (R-4), kedepannya
dapat berkembang menjadi rumah kepadatan sedang (R-
3)
• Penataan dan pengendalian
- Terdapat industri skala menengah-besar diantaranya yaitu
Industri skala pembangunan kawasan industri
Kawasan industri produksi aspal di Desa Alue Gintong, Desa Data
2 menengah- • Meminimalisir dampak yang
Industri Gaseu dan Desa Lhieb.
besar diakibatkan dari aktivitas industri
- Potensi industri kecil menengah (UMKM) di Jantho Baru
(dampak lingkungan dsb)
• Penataan dan pengendalian
Wisata Alam Terdapat wisata kuliner kota Jantho
pembangunan kawasan obyek wisata
agar sesuai dengan peruntukan zona
3 Pariwisata pariwisata yang sudah ditetapkan.
Wisata Alam Terdapat wisata alam yaitu Jantho Panorama Park (JPP) • Penataan akses kawasan wisata terkait
infrastruktur jalan, kemudahan rute,
dan ketersediaan ruang parkir.
Perdaganga Perdagangan Terdapat potensi berkembangnya kawasan perdagangan dan • Penambahan fasilitas sarana
4
n dan Jasa dan Jasa jasa di koridor jalan utama yaitu Jl. Jend. Sudirman perdagangan dan jasa
Kawasan perkotaan Jantho merupakan salah satu wilayah • Mempertahankan lahan pertanian
yang diarahkan sebagai tujuan pengembangan kawasan pangan berkelanjutan
agropolitan di Kabupaten Aceh Besar. Hal tersebut • Pengendalian terhadap kawasan
berdasarkan potensi lahan pertanian yang mendominasi luas
Lahan pertanian untuk mencegah perubahan
wilayah yaitu sebesar 51,64% atau 2.325,69 Ha.
Pertanian Kegiatan pertanian tersebar di semua desa di wilayah alih fungsi lahan pertanian ke non
5 Pertanian pertanian dan mencapai target
Pangan perencanaan yang terdiri dari tanaman pangan dan
Berkelanjutan perkebunan. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa ke ketahanan pangan
depannya pengembangan wilayah di Kawasan perkotaan
Jantho akan mengedepankan upaya pengembangan kegiatan
pertanian untuk mendukung kemandirian, ketahanan, dan
kedaulatan pangan nasional.

o. ANALISIS KESESUAIAN KEGIATAN TERHADAP PERUNTUKAN/ZONA/SUB ZONA

Analisis kesesuaian kegatan terhadap peruntukan zona/sub zona dilakukan dengan mengidentifikasi kompatibiltas kegiatan dengan kualitas lokal minimum zona/subzona.

Kawasan Zona Sub Zona Kegiatan Eksisting Kesesuaian


Kawasan Lindung Zona Badan Air Badan Air • Sungai Krueng Aceh Kegiatan eksisting sebagian besar sudah sesuai
• Sungai Krueng Keumireu dengan peruntukan zona
Zona PerlindunganPerlindungan • Perlindungan Setempat Kegiatan perlindungan setempat berupa
Setempat Setempat sempadan sungai dan sempadan waduk
Zona Ruang TerbukaTaman Kota • Taman Wisata Kota Jantho Kegiatan eksisting sudah sesuai dengan
Hijau Taman Kecamatan • Taman Sari Kota Jantho peruntukan zona
Taman Kelurahan • Kegiatan olahraga berupa lapangan olahraga
Pemakaman • Makam
Jalur Hijau • Median jalan
Kawasan Budidaya Zona Hutan Produksi Hutan Produksi Tetap • Perkebunan Sawit Kegiatan eksisting merupakan perkebunan sawit
sehingga perlu adanya pendetailan pola ruang
pada RDTR
Zona PeruntukanTanaman Pangan • Kegiatan pertanian tanaman pangan berupa sawahKegiatan eksisting sebagian besar sudah sesuai
Pertanian tadah hujan dengan peruntukan zona namun terdapat
• Pada beberapa titik terdapat bangunan perumahan yangketidaksesuaian kegiatan yaitu adanya bangunan
perumahan di zona peruntukan pertanian
berlokasi di lahan pertanian
Perkebunan • Kegiatan pertanian berupa perkebunan Kegiatan eksisting sudah sesuai dengan
peruntukan zona
Hortikultura • Kegiatan pertanian berupa hortikultura Kegiatan eksisting sudah sesuai dengan
peruntukan zona
Zona Perikanan Perikanan Budidaya • Kegiatan perikanan berupa perikanan budidaya BalaiKegiatan eksisting sudah sesuai dengan
Benih Ikan peruntukan zona
Zona Perumahan Rumah Kepadatan • Kegiatan bermukim (hunian) Kegiatan eksisting sebagian besar sudah sesuai
Sedang • Kegiatan UMKM skala rumah tangga sepertidengan peruntukan zona, namun terdapat pula
warung/toko kelontong, peternakan serta industriketidak sesuaian kegiatan diantaranya keberadaan
rumahan industri rumahan di zona permukiman
• Kegiatan pertanian
Rumah Kepadatan • Kegiatan bermukim (hunian) Kegiatan eksisting sebagian besar sudah sesuai
Rendah dengan peruntukan zona

51
04/06/2023

o. ANALISIS KESESUAIAN KEGIATAN TERHADAP PERUNTUKAN/ZONA/SUB ZONA

Analisis kesesuaian kegatan terhadap peruntukan zona/sub zona dilakukan dengan mengidentifikasi kompatibiltas kegiatan
dengan kualitas lokal minimum zona/subzona.

Kawasan Zona Sub Zona Kegiatan Eksisting Kesesuaian


Kawasan Budidaya Zona Sarana PelayananSPU Skala Kota • Kegiatan pelayanan umum skala kota berupa masjid AlKegiatan eksisting sudah sesuai dengan
Umum Munnawarah, perguruan tinggi dan Kawasan Olahragaperuntukan zona
Jantho Sport City
SPU Skala Kecamatan • Kegiatan pelayanan umum skala kota berupa SekolahKegiatan eksisting sudah sesuai dengan
Menengah Atas (SMA) dan puskesmas peruntukan zona
SPU Skala Kelurahan • Kegiatan pelayanan umum skala kelurahan berupa SD,Kegiatan eksisting sudah sesuai dengan
TK, dan poliklinik peruntukan zona
SPU Skala RW • Kegiatan pelayanan umum skala RW berupa mushollaKegiatan eksisting sudah sesuai dengan
atau meunasah peruntukan zona
Zona Ruang NonRuang Non Terbuka • Kegiatan berupa bangunan olahraga Kegiatan eksisting sudah sesuai dengan
Terbuka Hijau Hijau peruntukan zona
Zona Perdagangan danPerdagangan dan • Kegiatan perdagangan berupa pertokoan dan,Kegiatan eksisting sudah sesuai dengan
Jasa Jasa Skala Kota minimarket dan pasar peruntukan zona
Perdagangan dan • Kegiatan perdagangan berupa pertokoan dan,Kegiatan eksisting sudah sesuai dengan
Jasa Skala WP minimarket peruntukan zona
Perdagangan dan • Kegiatan perdagangan berupa pertokoan, minimarket,Kegiatan eksisting sudah sesuai dengan
Jasa Skala SWP dan pasar peruntukan zona
Zona Perkantoran Perkantoran • Kegiatan perkantoran berupa perkantoran OPD AcehKegiatan eksisting sudah sesuai dengan
Besar, kantor kecamatan dan kantor kelurahan/desa peruntukan zona
Zona Pertahanan danPertahanan dan • Kegiatan Pertahanan dan keamanan berupa polres,Kegiatan eksisting sudah sesuai dengan
Keamanan Keamanan polsek dan koramil peruntukan zona
Zona Transportasi Transportasi • Kegiatan transportasi berupa terminal tipe c Kegiatan eksisting beralih fungsi menjadi Pasar
Kota Jantho

p. ANALISIS DAMPAK KEGIATAN TERHADAP JENIS PERUNTUKAN/ZONA/SUB ZONA


Analisis dampak kegiatan terhadap jenis peruntukan/zona/sub zona dilakukan sebagai dasar dalam:
a. perumusan ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan (matriks ITBX).
b. penentuan kebutuhan TPZ.
Zona Sub Zona Kode Dampak Lingkungan Dampak Sosial Dampak Ekonomi
Zona Lindung
Zona Badan Air Badan Air BA Konservasi lingkungan - Potensi wisata alam
Zona Perlindungan Sempadan Sungai PS Konservasi lingkungan - Potensi wisata alam
Setempat Sempadan Danau PS Konservasi lingkungan - Potensi wisata alam
Konservasi lingkungan, memberikan ruang Potensi perdagangan
Taman Kota RTH-2 Memberikan ruang interaksi bagi masyarakat
sirkulasi informal (kaki lima)
Konservasi lingkungan, memberikan ruang Potensi perdagangan
Taman Kecamatan RTH-3 Memberikan ruang interaksi bagi masyarakat
sirkulasi informal (kaki lima)
Zona Ruang Terbuka Hijau Konservasi lingkungan, memberikan ruang Potensi perdagangan
Taman Kelurahan RTH-4 Memberikan ruang interaksi bagi masyarakat
sirkulasi informal (kaki lima)
Memenuhi kebutuhan masyarakat akan lahan
Pemakaman RTH-7 Konservasi lingkungan
pemakaman
Jalur Hijau RTH-8 Konservasi lingkungan
Zona Budidaya
Memberikan ruang
Memberikan ruang bagi pergerakan/transportasi; Semakin baik kondisi badan jalan, maka pergerakan untuk
Zona Badan Jalan Badan Jalan BJ
Menimbulkan polusi dari kendaraan bermotor semakin baik kesejahteraan sosial masyarakat menunjang aktivitas
ekonomi
Memberi manfaat
Ruang sirkulasi melalui tanaman pada kawasan
Zona Hutan Produksi Hutan Produksi Tetap HP ekonomi dari penjualan
hutan
hasil hutan
Menurunnya kualitas lingkungan akibat Peningkatan ekonomi,
Tanaman Pangan P-1
penggunaan pupuk da pestisida ketahanan pangan
Memberi manfaat
Ruang sirkulasi melalui tanaman pada kawasan
Hortikultura P-2 ekonomi dari penjualan
Zona Pertanian hortikultura
hasil hortikultura
Memberi manfaat
Ruang sirkulasi melalui tanaman pada kawasan
Perkebunan P-2 ekonomi dari penjualan
perkebunan
hasil perkebunan

52
04/06/2023

p. ANALISIS DAMPAK KEGIATAN TERHADAP JENIS PERUNTUKAN/ZONA/SUB ZONA


Analisis dampak kegiatan terhadap jenis peruntukan/zona/sub zona dilakukan sebagai dasar dalam:
a. perumusan ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan (matriks ITBX).
b. penentuan kebutuhan TPZ.
Zona Sub Zona Kode Dampak Lingkungan Dampak Sosial Dampak Ekonomi
Zona Budidaya
Peluang pengembangan
Ruang sirkulasi melalui Kawasan perikanan
Zona Perikanan Perikanan Budidaya IK-3 Peningkatan kualitas hidup masyarakat perikanan budidaya
budidaya
bagi masyrakat sekitar
Perumahan Kepadatan
R-3 Peluang pengembangan
Sedang
Zona Perumahan Alih fungsi lahan, polusi, limbah, dan sampah Peningkatan kualitas hidup masyarakat perumahan formal bagi
Perumahan Kepadatan
R-4 pelaku usaha properti
Rendah
SPU Skala Kota SPU-1
Peluang income bagi
Zona Sarana Pelayanan SPU Skala Kecamatan SPU-2 Alih fungsi lahan, polusi, limbah dan sampah, Peningkatan kualitas pelayanan bagi
sarana pelayanan umum
Umum SPU Skala Kelurahan SPU-3 peningkatan pergerakan masyarakat masyarakat
SPU Skala RW SPU-4 komersial
Zona Ruang Terbuka Non Memberikan ruang interaksi bagi Potensi perdagangan
Ruang Terbuka Non Hijau RTNH Memberikan ruang sirkulasi
Hijau masyarakat informal (kaki lima)
Perdagangan dan Jasa Skala
K-1
Zona Perdagangan dan Kota
Jasa Perdagangan dan Jasa Skala Alih fungsi lahan, polusi, limbah dan sampah,
K-2 Pemenuhan kebutuhan masyarakat Peningkatan ekonomi
WP peningkatan pergerakan masyarakat
Perdagangan dan Jasa Skala
K-3
SWP
Potensi tumbuhnya
Alih fungsi lahan, polusi, limbah dan sampah, Peningkatan kualitas pelayanan bagi perdagangan dan jasa
Zona Perkantoran Perkantoran KT
peningkatan pergerakan masyarakat masyarakat di sekitar zona
perkantoran
Alih fungsi lahan, polusi, limbah dan sampah, Peningkatan kualitas pelayanan bagi
Zona Transportasi Transportasi TR Peningkatan Ekonomi
peningkatan pergerakan masyarakat masyarakat
Zona Pertahanan dan Alih fungsi lahan, polusi, limbah dan sampah, Peningkatan kualitas pelayanan bagi
Pertahanan dan Keamanan HK
Keamanan peningkatan pergerakan masyarakat masyarakat

q. ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PERTAMBAHAN PENDUDUK PADA SUATU ZONA


Sebaran Proyeksi Penduduk Kawasan Perkotaan Jantho
30.000,00
25.000,00
20.000,00
15.000,00
10.000,00
5.000,00
-

2024 2029 2034 2039 2044

Analisis :
• Proyeksi penduduk di Kawasan perkotaan Jantho mengalami peningkatan →
rata-rata nilai pertumbuhan penduduk tahun 2024-2044 diprediksi bernilai
positif
• Fenomena Brain Drain Desa
✓ Masyarakat enggan Kembali atau berkontribusi ke tanah kelahiran.
✓ Masyarakat dengan keahlian tertentu lebih senang tinggal dan menetap di
kota besar
• Kawasan perkotaan Jantho merupakan Kawasan pemerintahan dan Pendidikan
✓ Keberadaan Kawasan ini memicu perkembangan wilayah yang cukup pesat
baik dari sekto permukiman maupun perdagangan jasa
✓ Pertumbuhan penyerapan tenaga kerja yang berasal dari dalam maupun luar
daerah

Perlu antisipasi pertumbuhan penduduk yang cukup pesat dengan memperhatikan Dominasi rumah kepadatan rendah (R-4)
penyediaan fasilitas yang memadai

53
04/06/2023

r. ANALISIS GAP ANTARA KUALITAS PERUNTUKAN/ ZONA/ SUB ZONA YANG DIHARAPKAN DENGAN
KONDISI YANG TERJADI DI LAPANGAN
Analisis gap antara kualitas peruntukan/zona/sub zona yang diharapkan dengan kondisi eksisting dilakukan untuk mengidentifikasi lokasi-lokasi dengan
karakteristik spesifik yang membutuhkan pengaturan yang berbeda dan merupakan dasar dalam perumusan ketentuan khusus

Analisis GAP KP2B dengan Penggunaan Lahan Eksisting


Penggunaan Lahan KP2B Desa/Kelurahan Luas (Ha)
Pertanian Lahan Kering
Analisis GAP KP2B
Savana
Ada Alue Gintong 12,86
Sawah ❑ Terdapat beberapa gap pada kawasan
Semak Belukar KP2B yaitu masih adanya GAP Kawasan
Permukiman Tanaman Pangan dengan penggunaan
Pertanian Lahan Kering
Ada Barueh 100,22 lahan sebesar 0,50 ha
Sawah
Semak Belukar
Peribadatan
Rekomendasi Rencana RDTR:
Permukiman
Pertanian Lahan Kering Ada Data Gaseu 28,22 ❑ Dilakukan pembatasan pada KP2B yang
Savana belum sesuai dan perlu penyesuaian
Sawah pada peruntukan penggunaan lahan
Pertanian Lahan Kering
eksisting yang tidak sesuai
Sawah Ada Jantho 56,60
Semak Belukar
Pertanian Lahan Kering
Sawah Ada Jantho Makmur 2,38
Semak Belukar
Jalan
Permukiman
Pertanian Lahan Kering Ada Lhieb 28,84
Savana
Sawah
Perikanan
Permukiman
Pertanian Lahan Kering Ada Teureubeh 99,90
Savana
Sawah
Pertanian Lahan Kering
Sawah Ada Weu 36,63
Semak Belukar
Total 365,66

r. ANALISIS GAP ANTARA KUALITAS PERUNTUKAN/ ZONA/ SUB ZONA YANG DIHARAPKAN DENGAN
KONDISI YANG TERJADI DI LAPANGAN
Analisis gap antara kualitas peruntukan/zona/sub zona yang diharapkan dengan kondisi eksisting dilakukan untuk mengidentifikasi lokasi-lokasi dengan
karakteristik spesifik yang membutuhkan pengaturan yang berbeda dan merupakan dasar dalam perumusan ketentuan khusus

Analisis GAP Kawasan Rawan Bencana dengan Penggunaan Lahan Eksisting


1% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 1% 0% 1% 0% 0%
0% 0%
Analisis GAP KRB
1% ❑ Gap terbesar KRB dengan Penggunaan
16% 0% Lahan terletak pada penggunanaan
14%
lahan pertanian lahan kering dengan
0%
luas 1465,44 ha untuk KRB Rawan
Bencana Banjir Tingkat Sedang, Gempa
13% Tingkat Sedang, Longsor Tingkat
Sedang, Gunung Api Tingkat Sedang,
Tsunami Tingkat Sedang

13% 39%
Rekomendasi Rencana RDTR:
❑ Dilakukan pembatasan pada Kawasan
KRB yang belum sesuai dan perlu
penyesuaian pada peruntukan
Bangunan Kesehatan Bangunan Pendidikan penggunaan lahan eksisting yang tidak
Hutan Lahan Kering Sekunder Industri sesuai
Jalan Kawasan Olahraga
Lapangan Pemakaman
Perdagangan dan Jasa Peribadatan
Perikanan Perkantoran
Permukaan/Lapangan Diperkeras Permukiman
Pertahanan dan Keamanan Pertanian Lahan Kering
Savana Sawah
Semak Belukar Sungai
Taman TPA

54
04/06/2023

r. ANALISIS GAP ANTARA KUALITAS PERUNTUKAN/ ZONA/ SUB ZONA YANG DIHARAPKAN DENGAN
KONDISI YANG TERJADI DI LAPANGAN
Analisis gap antara kualitas peruntukan/zona/sub zona yang diharapkan dengan kondisi eksisting dilakukan untuk mengidentifikasi lokasi-lokasi dengan karakteristik spesifik
yang membutuhkan pengaturan yang berbeda dan merupakan dasar dalam perumusan ketentuan khusus

Analisis GAP Kawasan Sempadan Sungai dengan Penggunaan Lahan Eksisting

Penggunaan Luas
Rencana Pola Ruang RTRW
Lahan (Ha)
Industri 4,02
Lapangan 0,53
Perdagangan dan
Jasa 0,05
Kawasan Perlindungan Peribadatan 0,03
Setempat Permukiman 8,75
Pertanian Lahan
Kering 64,47
Savana 6,45
Sawah 16,93
Total 101,22

Analisis GAP Sempadan Sungai


❑ Terdapat beberapa gap pada kawasan Sempadan Sungai dengan
penggunaan lahan sebesar sebesar 101,22 ha

Rekomendasi Rencana RDTR:


❑ Dilakukan pembatasan pada Kawasan Sempadan Sungai (Perlindungan
Setempat) yang belum sesuai dan perlu penyesuaian pada peruntukan
penggunaan lahan eksisting yang tidak sesuai

r. ANALISIS GAP ANTARA KUALITAS PERUNTUKAN/ ZONA/ SUB ZONA YANG DIHARAPKAN DENGAN
KONDISI YANG TERJADI DI LAPANGAN
Analisis gap antara kualitas peruntukan/zona/sub zona yang diharapkan dengan kondisi eksisting dilakukan untuk mengidentifikasi lokasi-lokasi dengan karakteristik spesifik
yang membutuhkan pengaturan yang berbeda dan merupakan dasar dalam perumusan ketentuan khusus

Analisis GAP Kawasan Pertahanan dan Keamanan dengan Penggunaan Lahan Eksisting
Rencana Pola Penggunaan Lahan
Desa/Kelurahan Luas (Ha)
Ruang Eksisting
Jalan 0,05
Permukaan/Lapangan
0,02
Diperkeras
Permukiman 2,65
Jantho Makmur
Kawasan Pertahanan dan
2,4
Pertahanan dan Keamanan
Keamanan Pertanian Lahan
0,29
Kering
Permukiman 21,29
Teureubeh Pertanian Lahan
0,0003
Kering
Total 26,7

Analisis GAP Kawasan Hankam


❑ Terdapat beberapa gap pada kawasan Pertahanan dan Keamanan dengan
penggunaan lahan sebesar sebesar 24,25 ha

Rekomendasi Rencana RDTR:


❑ Dilakukan pembatasan pada Kawasan Pertahanan dan Keamanan yang
belum sesuai dan perlu penyesuaian pada peruntukan penggunaan lahan
eksisting yang tidak sesuai

55
04/06/2023

s. ANALISIS KARAKTERISTIK SPESIFIK LOKASI


▪ Analisis karakteristik spesifik lokasi digunakan untuk mengidentifikasi lokasi-lokasi dengan karakteristik spesifik yang membutuhkan pengaturan yang berbeda.
▪ Dilakukan sebagai dasar perumusan dalam ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan (matriks ITBX), ketentuan khusus, serta kebutuhan TPZ.

Karakteristik spesifik lokasi Kawasan perkotaan Jantho :


• Kawasan Rawan Bencana Longsor, KETENTUAN KHUSUS KAWASAN RAWAN BENCANA
• Kawasan Rawan Bencana Banjir,
• Kawasan Resapan Gempa, Kegiatan yang diperbolehkan:
• Kawasan Sempadan Berupa Sempadan Sungai • kegiatan yang menunjang fungsi lindung kawasan rawan bencana dan sempadan;
• kegiatan pemeliharaan, pelestarian, dan perlindungan kawasan resapan air;
• kegiatan pemantauan dan peringatan dini kawasan rawan longsor; dan
• pengembangan sistem jaringan evakuasi bencana.

Kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat:


• kegiatan permukiman eksisting, dengan luasan tetap, perumahan dengan
kepadatan sangat rendah, tidak mengurangi fungsi lindung, dan mematuhi
peringatan dini kawasan rawan bencana longsor;
• kegiatan budi daya hutan dan budi daya pertanian dengan tidak mengubah
bentang alam, tidak mengganggu ekosistem alami, dan/atau tidak mengganggu
fungsi resapan air, dengan memperhatikan peringatan dini kawasan rawan
bencana longsor; dan
• kegiatan budi daya berupa penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan,
kegiatan pendidikan, serta wisata alam dan budaya dengan mematuhi peringatan
dini kawasan rawan bencana longsor.

Kegiatan yang tidak diperbolehkan:


• kegiatan yang mengurangi daya serap tanah terhadap air dan/atau kegiatan yang
mengganggu fungsi resapan air;
• kegiatan yang mengganggu jalur evakuasi bencana;
• kegiatan yang mengganggu prasarana dan sarana pemantauan dan peringatan
dini kawasan rawan bencana longsor; dan
• kegiatan membuang sampah, limbah, dan/atau kegiatan lain yang menimbulkan
polusi tanah dan sungai.

t. ANALISIS KETENTUAN DAN STANDAR SETIAP SEKTOR TERKAIT

Analisis ketentuan dan standar setiap sector terkait digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan prasarana maksimum atau minimum dan standar-standar pemanfaatan ruang
Kawasan Zona Sub Zona Kode Prasarana Minimal Sarana Minimal
Kawasan Zona Badan Air Badan Air - -
Lindung Zona Perlindungan Setempat Perlindungan PS •Jaringan Jalan •Fasilitas evakuasi bencana
Setempat •Jalur Pedestrian;
•Jalur Sepeda;
•Jaringan Telekomunikasi
Zona Ruang Terbuka Hijau Taman Kota RTH-2 •Jaringan Jalan •Fasilitas evakuasi bencana
•Jaringan Air Bersih
•Jaringan Listrik
•Jalur Sepeda;
•Jaringan Telekomunikasi
Taman Kecamatan RTH-3 •Jaringan Jalan •Fasilitas evakuasi bencana
•Jaringan Air Bersih
•Jaringan Listrik
•Jaringan Telekomunikasi
Taman Kelurahan RTH-4 •Jaringan Jalan •Fasilitas evakuasi bencana
•Jaringan Air Bersih
•Jaringan Listrik
•Jaringan Telekomunikasi
Pemakaman RTH-7 •Jaringan Jalan •Fasilitas bagian dari TPU :
•Jaringan Air Bersih a. Kantor pengelola pemakaman
•Jaringan Listrik b. Toilet
c. Gudang penyimpanan.
•Fasilitas evakuasi bencana
Jalur Hijau RTH-8 •Jaringan Jalan •Fasilitas evakuasi bencana
•Jaringan Listrik

56
04/06/2023

t. ANALISIS KETENTUAN DAN STANDAR SETIAP SEKTOR TERKAIT

Analisis ketentuan dan standar setiap sector terkait digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan prasarana maksimum atau minimum dan standar-standar pemanfaatan ruang

Kawasan Zona Sub Zona Kode Prasarana Minimal Sarana Minimal


Zona Badan Jalan Badan Jalan BJ •- •-
Kawasan Budidaya Zona Hutan Produksi Hutan Produksi HP • Jaringan Jalan • RTH
Tetap • Jaringan Air Bersih
Zona Pertanian Tanaman Pangan P-1 • Jaringan Jalan • Fasilitas evakuasi bencana
Hortikultura P-2 • Jaringan Air Bersih
Perkebunan P-3 • Jaringan Listrik
Zona Perikanan Perikanan Budidaya IK-2 • Jaringan Jalan • Fasilitas evakuasi bencana
• Jaringan Air Bersih
• Jaringan Listrik
• Jaringan Persampahan dan air limbah
• Jaringan Drainase
Zona Perumahan Perumahan R-3 • Jaringan Jalan • Fasilitas peribadatan
Kepadatan Sedang • Jaringan Air Bersih • Fasilitas Perdagangan
Perumahan R-4 • Jaringan Listrik • Fasilitas Pendidikan
Kepadatan Rendah • Jaringan Persampahan • Fasilitas Kesehatan
• Jaringan Drainase • Fasilitas olahraga
• Jaringan Telekomunikasi • RTH
• Fasilitas evakuasi bencana
Zona Sarana Pelayanan SPU Skala Kota SPU-1 • Jaringan Jalan • Fasilitas Peribadatan
Umum SPU Skala SPU-2 • Jaringan Air Bersih • Fasilitas Perdagangan
Kecamatan • Jaringan Listrik • Fasilitas Kesehatan
SPU Skala SPU-3 • Jaringan Persampahan dan air limbah • Fasilitas Olahraga
Kelurahan • Jaringan Drainase • RTH
SPU Skala RW SPU-4
• Jaringan Gas • Fasilitas evakuasi bencana
• Jaringan Telekomunikasi
Zona Ruang Terbuka Ruang Terbuka RTNH • Jaringan Jalan • Fasilitas Peribadatan
Non Hijau Non Hijau • Jaringan Telekomunikasi • Fasilitas Perdagangan
• Fasilitas Kesehatan
• Fasilitas Olahraga
• RTH
• Fasilitas evakuasi bencana

t. ANALISIS KETENTUAN DAN STANDAR SETIAP SEKTOR TERKAIT

Analisis ketentuan dan standar setiap sector terkait digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan prasarana maksimum atau minimum dan standar-standar
pemanfaatan ruang

Kawasan Zona Sub Zona Kode Prasarana Minimal Sarana Minimal


Kawasan Budidaya Zona Perdagangan dan Perdagangan dan K-1 • Jaringan Jalan • Fasilitas Peribadatan
Jasa Jasa Skala Kota • Jaringan Air Bersih • Fasilitas Perdagangan
Perdagangan dan K-2 • Jaringan Listrik • Fasilitas Kesehatan
Jasa Skala WP • Jaringan Persampahan dan air limbah • Fasilitas Olahraga
Perdagangan dan K-3 • Jaringan Drainase • RTH
Jasa Skala SWP • Jaringan Gas • Fasilitas evakuasi bencana
• Jaringan Telekomunikasi
Zona Perkantoran Perkantoran KT • Jaringan Jalan • Fasilitas Peribadatan
• Jaringan Air Bersih • Fasilitas Perdagangan
• Jaringan Listrik • Fasilitas Kesehatan
• Jaringan Persampahan dan air limbah • Fasilitas Olahraga
• Jaringan Drainase • RTH
• Jaringan Gas • Fasilitas evakuasi bencana
• Jaringan Telekomunikasi
Zona Transportasi Transportasi TR • Jaringan Jalan • Fasilitas Peribadatan
• Jaringan Air Bersih • Fasilitas Perdagangan
• Jaringan Listrik • Fasilitas Kesehatan
• Jaringan Persampahan dan air limbah • RTH
• Jaringan Drainase • Fasilitas evakuasi bencana
• Jaringan Telekomunikasi

57
04/06/2023

u. ANALISIS KEWENANGAN DALAM PERENCANAAN, PEMANFAATAN RUANG DAN PENGENDALIAN


PEMANFAATAN RUANG
❑ Kewenangan mengenai perencanaan, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang telah diatur dalam Undang-Undang No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
dan Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
❑ Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, dijelaskan mengenai kewenangan pemerintah dalam perencanaan tata ruang,
pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang
❑ Pengendalian pemanfaatan ruang berdasarkan PP No 21 Tahun 2021 Pasal 147 bertujuan untuk mendorong terwujudnya tata ruang sesuai dengan Rencana Tata Ruang
❑ Pengendalian pemanfaatan ruang dilaksanakan untuk mendorong seriap orang agar menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan, memanfaatkan ruang sesuai
dengan rencana tata ruang, dan mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR)

Kewenangan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) Muatan dan Kewenangan Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Muatan Pengendalian


Kewenangan Kewenangan
(KKPR) Pemanfaatan Ruang
Penertiban persetujuan KKPR untuk kegiatan berusaha Penilaian pelaksanaan KKPR Penilaian pelaksanaan KKPR dilakukan oleh
Pelaksanaan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan dapat didelegasikan kewenangannya kepada gubernur, dan pernyataan mandiri Pemerintah Pusat dan dapat didelegasikan
Ruang (KKPR) kegiatan berusaha bupati, atau wali kota tanpa mengurangi kewenangan pelaku UMK kepada Pemerintah Daerah sesuai dengan
Menteri kewenangannya
Penertiban persetujuan KKPR untuk kegiatan berusaha Penilaian Perwujudan Penilaian perwujudan RTR dilakukan oleh
Rencana Tata Ruang Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuai
dapat didelegasikan kewenangannya kepada gubernur
Pelaksanaan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan dengan kewenangannya
tanpa mengurangi kewenangan Menteri yang Pemberian Insentif dan Pemberian insentif nonfiskal dan disinsentif
Ruang Laut untuk kegiatan berusaha
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Disinsentif nonfiskal dilakukan oleh menteri/kepala
kelautan lembaga yang menyelenggarakan urusan
Penertiban persetujuan KKPR untuk kegiatan nonberusaha pemerintahan di bidang terkait dengan insentif
Pelaksanaan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan dapat didelegasikan kewenangannya kepada gubernur, dan disinsentif yang diberikan.
Ruang (KKPR) kegiatan non berusaha bupati, atau wali kota tanpa mengurangi kewenangan Sanksi Administratif Pengenaan sanksi administratif dapat dilakukan
Menteri melalui koordinasi dengan
Penertiban persetujuan KKPR untuk kegiatan nonberusaha kementerian/lembaga dan/atau perangkat
dapat didelegasikan kewenangannya kepada gubernur daerah sesuai dengan kewenangannya
Pelaksanaan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Sengketa Penataan Ruang Sengketa penataan ruang yang terjadi akibat
tanpa mengurangi kewenangan Menteri yang
Ruang Laut untuk kegiatan non berusaha adanya perbedaan kebijakan pengaturan antar
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang tingkatan pemerintah, para Pemangku
kelautan Kepentingan dapat mengajukan fasilitasi
Sumber: Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Ruang penyelesaian kepada Forum Penataan Ruang.

KONSEP PENGEMBANGAN RDTR


KAWASAN PERKOTAAN JANTHO

116

58
04/06/2023

MUATANPermen
Muatan RDTR berdasarkan RDTRATR/KBPN
BERDASARKAN
11/2021PERMEN ATR/KBPN 11/2021

1 3 4
KETENTUAN
TUJUAN PENATAAN WP RENCANA POLARUANG
PEMANFAATAN RUANG
• Zona lindung: zona hutan lindung, • Program pemanfaatan ruang
lindung gambut, perlindungan prioritas (perwujudan SR,
2 setempat, RTH, konservasi, hutan perwujudan PR, kelompok program
RENCANA STRUKTUR adat, lindung geologi, cagar budaya, lainnya)
RUANG ekosistem mangrove, badan air (jika
• Lokasi
• Sumber pendanaan
• rencana pengembangan pusat diperlukan pengaturannya)
• Instansi pelaksana
pelayanan • Zona budi daya: zona hutan produksi, • Waktu dan tahapan pelaksanaan
• rencana jaringan transportasi perkebunan rakyat, pertanian,
• rencana jaringan energi perikanan, pergaraman, pertambangan,
• rencana jaringan telekomunikasi pembangkitan tenaga listrik, kawasan 5
• rencana jaringan sumber daya air peruntukan industri, pariwisata,
PERATURAN ZONASI
• rencana jaringan air minum perumahan, SPU, RTNH, campuran, Aturan Dasar (materi wajib)
• rencana jaringan air limbah dan perdagangan dan jasa, perkantoran,
• Ketentuan kegiatan dan penggunaan
pengelolaan limbah B3 pengelolaan persampahan, transportasi,
lahan
• rencana jaringan drainase pertahanan dan keamanan, peruntukan
• Ketetuan1 intensitas pemanfaatan ruang
• rencana jaringan persampahan lainnya, badan jalan (jika diperlukan
• Ketentuan
1 tata bangunan
• rencana jaringan prasarana lainnya pengaturannya) 7
• Ketentuan prasarana dan sarana
minimal
• Ketentuan khusus
• Ketentuan pelaksanaan
Teknik Pengaturan Zonasi (materi
pilihan)

TUJUAN PENATAAN RUANG RDTR KAWASAN PERKOTAAN JANTHO

KONSEP TUJUAN RDTR


Sebagai Kawasan Pemerintahan Mandiri, Tangguh, Dan Produktif
(MANTAP) Didukung Oleh Kawasan Permukiman, Perdagangan Jasa,
Pariwisata Dan Pertanian Yang Berkualitas Dan Berkelanjutan.

Kawasan Perkotaan Jantho merupakan


Ibukota Kabupaten Aceh Besar, sehingga Pemecahan masalah pemerintah harus
diharapkan penataan ruang kawasan mengutamakan konsensus lalu
PUSAT
dapat menunjang perannya sebagai Pusat TANGGUH berkomitmen melaksanakan konsensus
PEMERINTAHAN Pemerintahan dan meningkatkan tersebut secara konsisten dan
perkembangan Jantho kawasan di mengandalkan musyawarah untuk mufakat
sekitarnya.

Diperlukan kerjasama antara pemerintah, Kawasan Perkataan Jantho sebagai


swasta, dan masyarakat, mengintegrasikan kawasan yang produktif, terampil dan
peran pemerintah, sektor pemerintah, dan inovatif dengan tetap mempertahankan
MANDIRI masyarakat agar pelaksanaannya bisa
PRODUKTIF budaya dan tradisi masyarakat serta kearifan
menjadi lebih efektif, efisien, dan bisa lokal dan berkemampuan secara ketahanan
dipertanggungjawabkan pangan, ekonomi dan sosial

KAWASAN Mengacu pada potensi kawasan Pembangunan Kawasan perkotaan Jantho


PERMUKIMAN, perkotaan jantho sebagai kawasan yang nantinya mengutamakan keberlanjutan
diarahkan untuk pengembangan kawasan BERKUALITAS DAN lingkungan, melalui konservasi dan
PERDAGANGAN pemerintahan degan pusat pelayanan lokal preservasi, dapat mengurangi dampak
BERKELANJUTAN
JASA, PARIWISATA /PKL dimana permukiman, dan negatif terhadap lingkungan akibat adanya
DAN PERTANIAN perdagangan jasa sebagai potensi wilayah pembangunan

59
04/06/2023

TUJUAN PENATAAN RUANG RDTR KAWASAN PERKOTAAN JANTHO

Guna mencapai tujuan pembangunan Kawasan Perkotaan Jantho, maka perlu adanya penetapan prinsip
penataan ruang. Prinsip penataan ruang ini merupakan garis besar penataan ruang kawasan yang perlu dicapai

PRINSIP PENATAAN RUANG RDTR KAWASAN PERKOTAAN JANTHO


Tersedianya jaringan prasarana dan Tersedianya aksesibilitas Tersedianya peraturan zonasi
sarana yang memadai untuk internal dan eksternal yang operasional dan sesuai
mewujudkan fungsi Jantho sebagai yang baik guna mengurai dengan karakteristik Kawasan
pusat pemerintahan dan sebagai pusat permasalahan pergerakan Perkotaan Jantho untuk
pertumbuhan bagi daerah sekitarnya. di WP. mengendalikan alih fungsi
lahan.
Terbentuknya struktur ruang Tersedianya fungsi-fungsi
kawasan yang terintegrasi dengan ekologis yang cukup
baik antara pusat kegiatan dengan untuk pengendalian serta
hinterlandnya, melalui perencanaan tersedianya ruang terbuka
struktur ruang kawasan dengan model hijau sesuai dengan
"konstelasi berhirarki" untuk ketentuan peraturan
pemerataan pelayanan dan perundang-undangan.
pembangunan.

SUB WILAYAH PERENCANAAN DAN BLOK RDTR KAWASAN PERKOTAAN JANTHO

SUB WILAYAH PERENCANAAN (SWP) PEMBAGIAN BLOK SUB WP


KAWASAN PERKOTAAN JANTHO KAWASAN PERKOTAAN JANTHO

60
04/06/2023

SUB WILAYAH PERENCANAAN DAN BLOK RDTR KAWASAN PERKOTAAN JANTHO


Sub Batas Sub WP Batas Blok Batas Wilayah Pola Ruang RTRW Kab. Penggunaan Lahan
Blok Desa Luas (ha)
WP (SWP dan Blok) Aceh Eksisting
A • Jalan Tol Sigli Banda Aceh A.1 Sebagian Data Gaseu • Jalan Tol Sigli Banda Aceh Barat • Kawasan Perkebunan • Bangunan pendidikan
(Utara) Sebagian Lhieb (Utara) • Kecamatan Kuta• Kawasan Permukiman• Industri
• Sungai Krueng Aceh • Rencana Jalan Tol Baru Cot Glie Perdesaan • Peribadatan
195,96
(Timur) (Timur) Timur • Kawasan Tanaman • Permukiman
• Jalan Lingkungan (Barat) • Jalan Lingkungan (Barat) • Desa Alue Gintong Pangan • Pertanian Lahan Basah
• Administratif (Selatan) • Jalan Kolektor Primer dan Kecamatan • Pertanian Lahan Kering
(Selatan) Lembah Seulawah • Savana
A.2 Sebagian Data Gaseu • Jalan Kolektor Primer (Utara) Utara • Badan Air • Industri
• Rencana Jalan Tol Baru • Desa Keunaloi,• Kawasan Perlindungan• Permukiman
(Timur) Kecamatan Setempat • Pertanian Lahan Basah
• Jalan Lingkungan (Barat) Seulimeum • Kawasan Perkebunan • Pertanian Lahan Kering
• Administratif (Selatan) Selatan • Kawasan Permukiman• Savana
286,52
• Desa Jantho Perdesaan • Semak Belukar
Makmur, • Kawasan Permukiman• Sungai
Sebagian Lhieb
Kecamatan Kota Perkotaan
Jantho • Kawasan Tanaman
Pangan
A.3 Sebagian Lhieb • Jalan Kolektor Primer (Utara • Kawasan Perlindungan• Industri
dan Timur) Setempat • Peribadatan
• Rencana Jalan Tol Baru • Kawasan Perkebunan • Permukiman
(Barat) • Kawasan Permukiman• Pertanian Lahan Basah
• Administratif (Selatan) 103,16 Perdesaan • Pertanian Lahan Kering
• Kawasan Permukiman• Savana
Perkotaan
• Kawasan Tanaman
Pangan
A.4 Sebagian Lhieb • Jalan Tol Sigli Banda Aceh • Kawasan Perlindungan• Industri
(Utara) Setempat • Perdagangan dan Jasa
Sebagian Alue • Sungai Krueng Aceh (Timur) • Kawasan Perkebunan • Permukiman
Gintong • Rencana Jalan Tol Baru dan • Kawasan Permukiman• Pertanian Lahan Basah
Jalan Kolektor Primer (Barat) 190,12 Perdesaan • Pertanian Lahan Kering
• Administratif (Selatan) • Kawasan Permukiman• Savana
Perkotaan • Semak Belukar
• Kawasan Tanaman • Sungai
Pangan

SUB WILAYAH PERENCANAAN DAN BLOK RDTR KAWASAN PERKOTAAN JANTHO


Batas Sub WP Batas Blok Batas Wilayah Pola Ruang Penggunaan
Sub WP Blok Desa Luas (ha)
(SWP dan Blok) RTRW Kab. Aceh Lahan Eksisting
B • Administratif B.1 Sebagian Barueh • Administratif 423,36 Barat • Kawasan • Bangunan
(Utara dan (Utara dan • Desa Jantho Perlindungan Pendidikan
Selatan) Selatan) Makmur dan Setempat • Kawasan
• Sungai Krueng • Sungai Krueng Desa Bukit • Kawasan Olahraga
Aceh (Barat) Aceh (Timur) Meusara Perkebunan • Perdagangan
• Jalan Arteri • Jalan Arteri Timur • Kawasan dan Jasa
Primer (Timur) Primer (Barat) • Sebagian Desa Permukiman • Peribadatan
Teurebeh dan Perkotaan • Perkantoran
Sebagian Desa • Kawasan • Permukiman
Weu, Sebagian Tanaman • Pertahanan dan
Desa Jantho Pangan Keamanan
Utara • • Pertanian Lahan
• Kecamatan Basah
Seulimeum dan • Pertanian Lahan
Desa Lhieb Kering
Selatan • Semak Belukar
• Desa Aweek • Sungai
• Taman
B.2 Sebagian Jantho • Administratif 349,99 • Kawasan • Bangunan
(Utara dan Hortikultura Kesehatan
Selatan) • Kawasan • Bangunan
• Sungai Krueng Perlindungan Pendidikan
Aceh (Timur) Setempat • Peribadatan
• Jalan Arteri • Kawasan • Perkantoran
Primer (Barat) Perkebunan • Permukiman
• Kawasan • Pertanian Lahan
Permukiman Basah
Perdesaan • Pertanian Lahan
• Kawasan Kering
Permukiman • Semak Belukar
Perkotaan • Sungai
• Kawasan
Tanaman
Pangan

61
04/06/2023

SUB WILAYAH PERENCANAAN DAN BLOK RDTR KAWASAN PERKOTAAN JANTHO

Batas Wilayah Pola Ruang RTRW Kab. Penggunaan Lahan


Sub WP Batas Sub WP Blok Desa Batas Blok Luas (ha)
(SWP dan Blok) Aceh Eksisting
C • Administratif (Utara dan C.1 Sebagian Barueh • Administratif (Utara dan 355,34 Barat • Badan Air • Bangunan Kesehatan
Selatan) Jantho Makmur Selatan) • Desa Teureubeh• Kawasan Perlindungan• Bangunan Pendidikan
• Sungai Krueng Keimire Sebagian Teureubeh • Jalan Arteri Primer (Timur) dan Desa Setempat • Kawasan Olahraga
(Timur) • Sungai Krueng Keimire Jantho Baru • Kawasan Perkebunan • Lapangan
• Jalan Arteri Primer (Barat) (Barat) Timur • Kawasan Permukiman• Pemakaman
• Desa Barueh Perkotaan • Perdagangan dan Jasa
Utara • Kawasan Pertahanan dan • Peribadatan
• Desa Lhieb, Keamanan • Perkantoran
Kecamatan • Kawasan Tanaman • Permukaan/Lapangan
Seulimeum Pangan Diperkeras
Selatan • Permukiman
• Desa Aweek • Pertahanan dan
Keamanan
• Pertanian Lahan Basah
• Pertanian Lahan Kering
• Semak Belukar
• Sungai
• Taman
C.2 Sebagian Barueh • Administratif (Utara dan 301,70 • Badan Air • Bangunan Kesehatan
Bukit Meusara Selatan) • Kawasan Perlindungan• Bangunan Pendidikan
• Sungai Krueng Keimire Setempat • Lapangan
(Timur) • Kawasan Hortikultura • Peribadatan
• Jalan Arteri Primer (Barat) • Kawasan Perkebunan • Perkantoran
• Kawasan Permukiman• Permukiman
Perdesaan • Pertanian Lahan Basah
• Kawasan Permukiman• Pertanian Lahan Kering
Perkotaan • Semak Belukar
• Sungai
• TPA
C.3 Sebagian Jantho • Administratif (Utara dan 380,62 • Badan Air • Permukiman
Sebagian Weu Selatan) • Kawasan Perlindungan• Pertanian Lahan Basah
• Sungai Krueng Keimire Setempat • Pertanian Lahan Kering
(Timur) • Kawasan Hortikultura • Semak Belukar
• Jalan Arteri Primer (Barat) • Kawasan Perkebunan • Sungai
• Kawasan Tanaman
Pangan

SUB WILAYAH PERENCANAAN DAN BLOK RDTR KAWASAN PERKOTAAN JANTHO


Batas Sub WP Batas Blok Batas Wilayah (SWP dan Pola Ruang RTRW Penggunaan Lahan
Sub WP Blok Desa Luas (ha)
Blok) Kab. Aceh Eksisting
D • Administratif D.1 Sebagian Teureubeh • Administratif 744,24 Barat • Badan Air • Bangunan Kesehatan
(Utara) (Utara dan • Sebagian Desa Teureubeh• Kawasan Perlindungan• Bangunan Pendidikan
• Sungai Krueng Selatan) dan Sebagian Desa Jantho Setempat • Lapangan
Keimire (Timur) • Sungai Krueng Baru • Kawasan Hutan• Pemakaman
• Kawasan Hutan Keimire (Timur) Timur Produksi Tetap • Peribadatan
(Barat) • Kawasan Hutan • Desa Jantho Makmur dan• Kawasan Hortikultura • Perikanan
• Kepemilikan (Barat) Desa Bukit Meusara • Kawasan Perkebunan • Perkantoran
Tanah (Selatan) Utara • Kawasan Permukiman• Permukiman
• Desa Cucum Perdesaan • Pertanian Lahan Basah
Selatan • Kawasan Pertahanan• Pertanian Lahan Kering
• Desa Aweek dan Keamanan • Savana
• Kawasan Tanaman• Semak Belukar
Pangan • Sungai
D.2 Sebagian Jantho 759,50 • Badan Air • Bangunan Kesehatan
Baru • Kawasan Perlindungan• Bangunan Pendidikan
Sebagian Weu Setempat • Hutan Lahan Kering
• Kawasan Hutan Sekunder
Produksi Tetap • Lapangan
• Kawasan Perkebunan • Pemakaman
• Kawasan Permukiman• Perdagangan dan Jasa
Perdesaan • Peribadatan
• Kawasan Tanaman• Perikanan
Pangan • Permukiman
• Pertanian Lahan Basah
• Pertanian Lahan Kering
• Savana
• Semak Belukar
• Sungai
D.3 Sebagian Aweek • Administratif 412,39 • Badan Air • Pertanian Lahan Kering
Sebagian Jantho (Utara) • Kawasan Perlindungan• Semak Belukar
• Sungai Krueng Setempat • Sungai
Keimire (Timur) • Kawasan Hutan
• Kawasan Hutan Produksi Tetap
(Barat) • Kawasan Perkebunan
• Kepemilikan • Kawasan Permukiman
Tanah (Selatan) Perdesaan

62
04/06/2023

RENCANA STRUKTUR RUANG RDTR


KAWASAN PERKOTAAN JANTHO

125

KONSEP PENGEMBANGAN RENCANA STRUKTUR RUANG

KONSEP PUSAT PELAYANAN

Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) Jantho Makmur

▪ Pusat Kawasan Perkotaan Jantho sebagai pusat pelayanan pemerintahan dengan


keberadaan pusat pemerintahan Kabupaten Aceh Besar;
▪ Pusat Kota Jantho berfungsi sebagai pusat pelayanan kota dan publik dengan
keberadaan pasar skala kota, serta pusat pelayanan pendidikan skala kota;
▪ Pusat Kelurahan Jantho Makmur sebagai pusat pelayanan skala wilayah dengan
keberadaan Masjid Agung Al Munawwarah.
▪ Pusat pelayanan taman wisata dengan keberadaan taman kota seperti Taman
Wisata Kota Jantho dan Lapangan Bungong Jeumpa Kota Jantho.

Sub Pusat Pelayanan Kawasan (SPPK) Lhieb dan Jantho Baru

▪ Pusat Desa Lhieb yang posisinya berada pada simpul pergerakan menerus antar
Kabupaten dengan keberadaan Gerbang tol Jantho, serta terdapat sarana
pelayanan umum berupa SPBU Jantho.
▪ Pusat Desa Jantho Baru sebagai pusat pengembangan baru dengan adanya
Kawasan transmigrasi yang telah berkembang cukup pesat, adanya wisata kuliner
Riung Gunung dan Balai Benih Ikan (BBI) Jantho Baru.

Pusat Lingkungan (PL): Data Gaseu, Alue Gintong, Teureubeh, Barueh,


Bukit Meusara, Weu, Jantho, dan Aweek
Pemusatan perumahan atau kawasan terbangun lainnya yang terlayani oleh:
▪ Sarana pelayanan umum setempat
▪ Sebagai tempat beraktivitas masyarakat setempat dan sekitarnya
▪ Sebagai pemusatan kegiatan penghasil, pengumpul dan pengolah bahan baku
komoditas unggulan agribisnis atau kepariwisataan sesuai potensinya termasuk
agrowisata, minawisata, dan wanawisata.

63
04/06/2023

INDIKASI PROGRAM KONSEP PUSAT PELAYANAN

WAKTU PELAKSANAAN
INSTANSI
NO PROGRAM PRIORITAS LOKASI PJM 1 (2024-2028) PJM 2 S./D SUMBER DANA
PELAKSANA
2024 2025 2026 2027 2028 PJM 4
A PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG
A.1 PERWUJUDAN SISTEM PUSAT PELAYANAN
Pengembangan dan penataan pusat pelayanan kota/ kawasan
A.1.1
perkotaan
Penataan Fisik dan Bangunan Zona Pemerintahan
Penataan koridor dan lingkungan jalan perkotaan
Revitalisasi Pasar Skala Kota
Kelurahan Jantho
Penataan Sempadan Sungai Krueng Keimire
Makmur
Revitalisasi RTH taman kota
Pembatasan pengembangan sesuai daya dukung dan daya tampung
lahan - Kementerian PUPR
A.1.2 Perwujudan SPPK Lhieb - BBWS
Penataan koridor dan lingkungan jalan perkotaan - Dinas PUPR Aceh
Penataan Akses Jalan Tol Jantho - APBD - Dinas PUPR Aceh
Penataan Sempadan Sungai Krueng Keimire Desa Lhieb Kabupaten Besar
Pembatasan pengembangan sesuai daya dukung dan daya tampung - APBD Provinsi - Bappeda
lahan - APBN - Dinas Lingkungan
A.1.3 Perwujudan SPPK Jantho Baru - CSR Hidup
Penataan koridor dan lingkungan jalan perkotaan - Masyarakat - Dinas Perhubungan
Penataan Sempadan Sungai Krueng Keimire - Dinas Koperasi UKM
Desa Jantho Baru dan Perdagangan
Pembatasan pengembangan sesuai daya dukung dan daya tampung
lahan - Sat Pol PP
A.1.4 Perwujudan Pusat Lingkungan
Penataan dan “renewal” permukiman padat Kelurahan Bukit Meusara
Penyediaan PSU pendukung pelayanan lingkungan Desa Barueh
Penataan sempadan sungai Krueng Keimire dan Krueng Aceh Desa Teureubeh
Desa Data Gaseu
Revitalisasi RTH taman skala lingkungan
Desa Alue Gintong
Pembatasan pengembangan sesuai daya dukung dan daya tampung Desa Weu
lahan Desa Jantho

KONSEP PENGEMBANGAN RENCANA STRUKTUR RUANG


JARINGAN TRANSPORTASI
RTRW EKSISTING RDTR

64
04/06/2023

KONSEP PENGEMBANGAN RENCANA STRUKTUR RUANG

JARINGAN TRANSPORTASI RTRW JARINGAN TRANSPORTASI EKSISTING JARINGAN TRANSPORTASI RDTR


1) Jaringan jalan tol yang ada di wilayah 1) Jaringan jalan tol yang ada di wilayah 1) Jaringan jalan tol yang ada di wilayah Kawasan
Kawasan Perkotaan Jantho yaitu Ruas Kawasan Perkotaan Jantho yaitu Ruas Perkotaan Jantho yaitu Ruas Jalan Tol Sigli –
Jalan Tol Sigli – Banda Aceh Jalan Tol Sigli – Banda Aceh Banda Aceh
2) Jaringan Jalan Arteri Primer berupa Ruas 2) Jaringan Jalan Arteri Primer berupa Ruas 2) Jaringan Jalan Arteri Primer berupa Ruas Jalan
Jalan Selimeum – Jantho, Jalan A. Majid Jalan Selimeum – Jantho, Jalan A. Majid Selimeum – Jantho, Jalan A. Majid Ibrahim
(Jantho), Jalan Jantho – Batas Pidie
Ibrahim (Jantho), Jalan Jantho – Batas Ibrahim (Jantho), Jalan Jantho – Batas
3) Pengembangan Jalan Arteri Primer Sp. Borr –
Pidie Pidie
Lamtanot Highway Complementer
3) Pengembangan Jalan Arteri Primer Sp. 3) Pengembangan Jalan Arteri Primer Sp. 4) Pengembangan Jalan Kolektor Primer melewati
Borr – Lamtanot Highway Complementer Borr – Lamtanot Highway Complementer Desa Jantho Makmur dan Desa Teureubeh
4) Pengembangan Jalan Kolektor Primer 4) Pengembangan Jalan Kolektor Primer 5) Peningkatan Jalan Jendral Sudirman (Lokal
melewati Desa Jantho Makmur dan Desa melewati Desa Jantho Makmur dan Desa Primer) menjadi Kolektor Primer
Teureubeh Teureubeh 6) Jalan Kolektor Primer berupa Jalan Kota Jantho –
5) Jalan Kolektor Primer berupa Jalan Kota 5) Jalan Kolektor Primer berupa Jalan Kota Alue Gintong dan Jalan Jantho – Batas Aceh Jaya
Jantho – Alue Gintong dan Jalan Jantho – Jantho – Alue Gintong dan Jalan Jantho – 7) Jalan lokal primer terdiri atas sistem jaringan
Batas Aceh Jaya Batas Aceh Jaya jalan yang menghubungkan PKL dengan PPK
6) Jalan lokal primer terdiri atas sistem 6) Jalan lokal primer terdiri atas sistem yang terletak di Barueh – Bukit Meusara – Jantho
jaringan jalan yang menghubungkan PKL jaringan jalan yang menghubungkan PKL Baru – Jantho Makmur – Teureubeh
dengan PPK yang terletak di Barueh – dengan PPK yang terletak di Barueh – 8) Pengembangan jalan baru Lokal Primer di Jalan
Kota Jantho - Transmigrasi
Bukit Meusara – Jantho Baru – Jantho Bukit Meusara – Jantho Baru – Jantho
9) Pembangunan terminal penumpang tipe C dan di
Makmur - Teureubeh Makmur - Teureubeh
Desa Jantho Makmur
7) Pembangunan terminal penumpang tipe 7) Pembangunan terminal penumpang tipe 10) Pengembangan Halte Baru di Jalan Jendral
C dan di Desa Jantho Makmur C dan di Desa Jantho Makmur Sudirman
8) Jembatan di Desa Alue Gintong, Desa 11) Jembatan di Desa Alue Gintong, Desa Teureubeh,
Teureubeh, dan Desa Jantho Baru dan Desa Jantho Baru

INDIKASI PROGRAM RENCANA JARINGAN TRANSPORTASI


WAKTU PELAKSANAAN
INSTANSI
NO PROGRAM PRIORITAS LOKASI PJM 1 (2024-2028) PJM 2 S./D SUMBER DANA
PELAKSANA
2024 2025 2026 2027 2028 PJM 4
A PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG
A.2 PERWUJUDAN JARINGAN TRANSPORTASI
a.Perwujudan Jalan Bebas Hambatan/ Jalan Tol
Pelaksanaan pemeliharaan jalan arteri primer (pemeliharaan rutin, Kementerian PUPR
Jalan Tol Sigli - Banda Aceh (ruas Jantho - Indrapuri) APBN
pemeliharaan berkala, rehabilitasi jalan, dan rekonstruksi jalan) KemenHub
b.Perwujudan Jalan Arteri
Peningkatan kualitas jalan arteri primer
Survei pemeliharaan jalan arteri primer
Perencanaan teknis pemeliharaan jalan arteri primer Jl. Jantho - Batas Pidie
Pelaksanaan pemeliharaan jalan arteri primer (pemeliharaan rutin, Jln. A. Majid Ibrahim (Jantho) APBN Kementerian PUPR
pemeliharaan berkala, rehabilitasi jalan, dan rekonstruksi jalan) Seulimuem-Jantho
Pengembangan rambu, marka dan bangunan pelengkap jalan
Pengembangan PJU menggunalan solar cell
b.Perwujudan Jalan Kolektor
Peningkatan kelas jalan lokal primer menjadi kolektor primer Jl. Jend. Sudirman
Survei pemeliharaan jalan kolektor primer
Perencanaan teknis pemeliharaan jalan kolektor primer Dinas PUPR Aceh
Pelaksanaan pemeliharaan jalan kolektor primer (pemeliharaan rutin, Jl. Kota Jantho - Alue Gintong APBD Provinsi Dinas Perhubungan
pemeliharaan berkala, rehabilitasi jalan, dan rekonstruksi jalan) Jl. Jantho - Batas Aceh Jaya Aceh
Pengembangan rambu, marka dan bangunan pelengkap jalan
Pengembangan PJU menggunalan solar cell
c.Perwujudan Jalan Lokal
Survei pemeliharaan jalan lokal primer Tereubeh - Iom
Jl. Laks. Malahayati
Perencanaan teknis pemeliharaan jalan lokal primer IOM - Kavaleri
Kota Jantho - Transmigrasi Dinas PUPR Aceh Besar
Pelaksanaan pemeliharaan jalan lokal primer (pemeliharaan rutin, Jl. T. Bachtiar Panglima Polem
Jalan Seulawah Inong APBD Kabupaten Dinas Perhubungan
pemeliharaan berkala, rehabilitasi jalan, dan rekonstruksi jalan) Jl. Jend. Sudirman
Jl. Ibrahim Saidi Aceh Besar
Pengembangan rambu, marka dan bangunan pelengkap jalan Jalan Buket Meusara
Penambahan jalan Kota Jantho - Transmigrasi
Pengembangan PJU menggunalan solar cell Jl. T. Panglima Polem
d.Perwujudan Jalan Lingkungan
Pengembangan jalan lingkungan yang belum terbangun
Kajian dan rencana trase jalan lingkungan baru Kawasan Permukiman Baru, Kawasan Perkotaan Jantho
Pembebasan lahan dan konstruksi jalan lingkungan baru
Jl. Merak Jl. Cut Meutia Jalan Tgk. Krueng Kalee
Jl. Nurdin Arraniri Jl. Camar Jl. Kakak Tua
Survei pemeliharaan jalan lingkungan primer Jl. T. Umar Jl. Cempaka Jl. Mawar
Jalan Meusara II Sp. Bundaran - Gp. Baroh Jalan Transmigrasi
Gp. Jantho - Sp. SD Awek Jalan Meusara V Jl. Bangau
Jalan Meusara IV Jalan Meusara 1 Jalan Nasional - Bukit Permai
Jl. Kutilang Entee Gajah - Lhieb Jl. T. Nyak Arief APBD Kabupaten Dinas PUPR Aceh Besar
Perencanaan teknis pemeliharaan jalan lingkungan primer Jl. Garuda Jl. PK Satu Gampong Jantho - Transmigrasi Baru Swasta Swasta
Jl. Taman Bahagia Jalan Meusara VI JL. Meuligo Masyarakat Masyarakat
Jl. Tgk. Tanoh Abee Jl. Jeumpa Tereubeh - Transmigrasi
Jl. Perkutut Jl. Balam SD Awek - Transmigrasi
Jl. Cendrawasi Jl. Kartini Jl. Melati
Jl. Elang Jl. Mojopahit Jl. Muhammad Jam
Pelaksanaan pemeliharaan jalan lokal primer (pemeliharaan rutin, Jalan Seulawah Agam Jl. Flamboyan Sp. Baroh - Sp. Telkom
pemeliharaan berkala, rehabilitasi jalan, dan rekonstruksi jalan) Jl. Cucak Rawa Jalan Meusara III Jl. Belibis
Jl. Angsa Jl. Tgk Indrapuri Jl. Merpati
Sp. Gp. Jantho - Gp. Jantho Data Gaseu - Cucum UPT 1 - Jantho Baru
Jl. Meuseuraya Jl. PK Dua

65
04/06/2023

INDIKASI PROGRAM RENCANA JARINGAN TRANSPORTASI


WAKTU PELAKSANAAN
PJM 1 (2024-2028) PJM 2 SUMBER INSTANSI
NO PROGRAM PRIORITAS LOKASI
S./D PJM DANA PELAKSANA
2024 2025 2026 2027 2028
4
A PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG
A.2 PERWUJUDAN JARINGAN TRANSPORTASI
A.2.5 Pengembangan Terminal Penumpang
- Dinas
Perhubungan
- APBD Prov. Aceh
Pengembangan Terminal Penumpang Tipe C Kota
1. - APBD - Dinas
Jantho
Kabupaten Perhubungan
SWP C pada Blok C.1 Kabupaten Aceh
Besar
2. Penyusunan RTBL Kawasan Terminal Dinas
3. Penyusunan masterplan Terminal APBD Perhubungan
Kabupaten Kabupaten Aceh
4. Penyusunan DED Besar
A.2.6 Operasional dan Pemeliharaan Jembatan
1. Pemeliharaan fisik jembatan SWP A pada Blok A.4 Dinas PUPR
APBD
SWP C pada Blok C.1 dan C.3 Kabupaten Aceh
2. Peningkatan kualitas fisik jembatan Kabupaten
SWP D pada Blok D.2 Besar
A.2.7 Pengembangan dan Pemeliharaan Halte
SWP B pada Blok B.1
1. Revitalisasi halte eksisting Dinas
SWP C pada Blok C.2
APBD Perhubungan
2. Pembangunan halte baru SWP C pada Blok C.1
Kabupaten Kabupaten Aceh
3. Penyusunan kajian kebutuhan halte SWP C pada Blok C.1
Besar
4. Penyusunan DED SWP C pada Blok C.1

KONSEP PENGEMBANGAN RENCANA STRUKTUR RUANG


JARINGAN ENERGI
RTRW EKSISTING

Muatan dalam RTRW:


1) Jaringan yang
Menyalurkan Minyak
dan Gas Bumi dari
Fasilitas Produksi-Kilang
Pengolahan (rencana)
2) Jaringan Saluran Udara
Tegangan Tinggi (SUTT)
(rencana)
3) Jaringan Saluran
Transmisi Lainnya
(rencana)
4) Jaringan Saluran Udara
Tegangan Menengah
(SUTM)
5) Jaringan Saluran Udara
Tegangan Rendah
(SUTR)

Kondisi Eksisting:
1) Jaringan Saluran Udara
Tegangan Menengah
(SUTM)
2) Jaringan Saluran Udara
Tegangan Rendah
(SUTR)

66
04/06/2023

KONSEP PENGEMBANGAN RENCANA STRUKTUR RUANG


JARINGAN ENERGI
RDTR

Muatan dalam RDTR:


1) Jaringan Yang Menyalurkan Minyak Dan Gas Bumi Dari Fasilitas
Produksi Ke Kilang Pengolahan
2) Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)
3) Saluran Transmisi Lainnya
4) Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)
5) Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR)

Catatan :
Pengembangan kabel listrik bawah tanah (ducting) sepanjang Jalan
Arteri Primer dan pemanfaatan energi alternatif terbarukan berupa
tenaga surya (solar panel) sebagai peningkatan penerangan jalan
umum di Kawasan Perkotaan Jantho dimasukkan ke dalam indikasi
program

INDIKASI PROGRAM RENCANA JARINGAN ENERGI


WAKTU PELAKSANAAN

NO PROGRAM PRIORITAS LOKASI PJM 1 (2024-2028) PJM 2 S./D SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA
2024 2025 2026 2027 2028 PJM 4

A PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG

A.3 PERWUJUDAN JARINGAN ENERGI

Pengembangan jaringan yang Menyalurkan Minyak


1. dan Gas Bumi dari Fasilitas Produksi - Kilang SWP A pada Blok A.1 dan A.4 APBN Kementerian ESDM
Pengolahan

SWP A pada Blok A.1 dan A.2


Pengembangan dan Pemeliharaan Saluran Udara
2. SWP B pada Blok B.1 BUMN PLN
Tegangan Tinggi (SUTT)
SWP C pada Blok C.1

Pengembangan dan Pemeliharaan Saluran Transmisi SWP A pada Blok A.1, A.2, dan A.3
3. BUMN PLN
Lainnya SWP C pada Blok C.1, C.2, dan C.3

SWP A pada Blok A.1, A.2, A.3, dan


A.4
Peningkatan dan Pemeliharaan Saluran Udara
4. SWP B pada Blok B.1 dan B.2 BUMN PLN
Tegangan Menengah (SUTM)
SWP C pada Blok C.1, C.2, dan C.3
SWP D pada Blok D.1 dan D.2

SWP A pada Blok A.1, dan A.2


Peningkatan dan Pemeliharaan Saluran Udara SWP B pada Blok B.1 dan B.2
5. BUMN PLN
Tegangan Rendah (SUTR) SWP C pada Blok C.1 dan C.2
SWP D pada Blok D.1, D.2, dan D.3

SWP A pada Blok A,1, A,2, A.3, dan


Pengembangan Kabel Listrik Bawah Tanah sepanjang A.4
6. BUMN PLN
Jalan Arteri Primer SWP B pada Blok B.1 dan B.2
SWP C pada Blok C.1, C.2, dan C.3

- BUMN - PLN
Pemanfaatan energi alternatif terbarukan berupa
7. Seluruh Blok - Swasta - Swasta
Tenaga Surya (Solar Panel) sebagai penerangan jalan
- Masyarakat - Masyarakat

67
04/06/2023

KONSEP PENGEMBANGAN RENCANA STRUKTUR RUANG


JARINGAN TELEKOMUNIKASI
RTRW EKSISTING

Muatan dalam RTRW:


1) Jaringan tetap berupa
jaringan serat optik
2) Jaringan bergerak
seluler berupa menara
telekomunikasi

Kondisi Eksisting:
1) Jaringan kabel telepon
(fixed line)
2) Jaringan serat optik
3) Jaringan bergerak
seluler berupa menara
telekomunikasi

KONSEP PENGEMBANGAN RENCANA STRUKTUR RUANG


JARINGAN TELEKOMUNIKASI
RDTR

Muatan dalam RDTR:


1) Jaringan Tetap:
• Jaringan Tetap Kabel Telepon (Fixed Line)
• Jaringan Serat Optik
2) Jaringan Bergerak Seluler:
• Jaringan Bergerak Seluler Berupa Menara Telekomunikasi
(Base Transceiver Station/ BTS) Untuk Meningkatkan Kualitas
Dan Jangkauan Pelayanan Komunikasi

Catatan :
1) Pemanfaatan dan pengembangan menara telekomunikasi
bersama untuk beberapa operator telepon seluler dalam rangka
efisiensi ruang

68
04/06/2023

INDIKASI PROGRAM RENCANA JARINGAN TELEKOMUNIKASI


WAKTU PELAKSANAAN

NO PROGRAM PRIORITAS LOKASI PJM 1 (2024-2028) PJM 2 SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA
S./D PJM
2024 2025 2026 2027 2028 4

A PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG

A.4 PERWUJUDAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI

A.4.1 Pengembangan Jaringan Tetap

Pemeliharaan dan perluasan jaringan tetap kabel


1 SWP C pada Blok C.1 dan C.2 BUMN PT. Telkom
komunikasi (fixed line)

SWP A pada Blok A.1, dan A.4


Perluasan jaringan Kabel Serat Optik pada Pusat- SWP B pada Blok B.1 dan B.2
2 BUMN PT. Telkom
Pusat Layanan (PPK, SPPK, PL) SWP C pada Blok C.1
SWP D pada Blok D.1

A.4.2 Pengembangan Jaringan Bergerak

Peningkatan kualitas jaringan bergerak seluler


- BUMN - PT. Telkom
1. berupa menara telekomunikasi (Base Transceiver
- Swasta - Swasta
Station/ BTS)
SWP A pada Blok A.1, dan A.4
SWP C pada Blok C.1 dan C.2
Pemanfaatan dan pengembangan menara SWP D pada Blok D.2
- BUMN - PT. Telkom
2. telekomunikasi bersama untuk beberapa operator
- Swasta - Swasta
telepon seluler dalam rangka efisiensi ruang

KONSEP PENGEMBANGAN RENCANA STRUKTUR RUANG


JARINGAN SUMBER DAYA AIR
RTRW EKSISTING

Muatan dalam RTRW:


1) Jaringan irigasi primer
untuk sawah irigasi di
Desa Jantho Baru dan
Desa Teureubeh

Kondisi Eksisting:
1) Jaringan irigasi primer
untuk sawah irigasi di
Desa Jantho Baru dan
Desa Teureubeh
2) Jaringan irigasi
sekunder
3) Keberadaan Waduk
Kota Jantho yang dapat
dimanfaatkan sebagai
bangunan pengendali
banjir

69
04/06/2023

KONSEP PENGEMBANGAN RENCANA STRUKTUR RUANG


JARINGAN SUMBER DAYA AIR
RDTR

Muatan dalam RDTR:


1) Sistem Jaringan Irigasi:
• Jaringan Irigasi Primer
• Jaringan Irigasi Sekunder
• Jaringan Irigasi Tersier
2) Sistem Pengendalian Banjir:
• Bangunan Pengendalian Banjir : Waduk Kota Jantho

Catatan :
Pembangunan tanggul Krueng Keimire dan Krueng Aceh sebagai
upaya pengendalian banjir serta pelestarian fungsi wilayah sungai
dan DAS melalui perlindungan dan pemeliharaan terhadap DAS
Krueng Aceh dan Sub DAS Krueng Keimire serta Wilayah Sungai
(WS) Aceh - Meureudu yang melewati Kawasan Perkotaan Jantho
dimasukkan ke dalam indikasi program

INDIKASI PROGRAM RENCANA JARINGAN SUMBER DAYA AIR


WAKTU PELAKSANAAN
NO PROGRAM PRIORITAS LOKASI PJM 1 (2024-2028) PJM 2 S./D SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA
2024 2025 2026 2027 2028 PJM 4
A PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG
A.5 PERWUJUDAN JARINGAN SUMBER DAYA AIR
A.5.1 Sistem Jaringan Irigasi
- APBD Provinsi - Dinas Pengairan Aceh
1. Pemeliharaan Jaringan Irigasi Primer SWP D pada Blok D.1 dan D.2
- APBD Kabupaten - Dinas PUPR Kab. Aceh Besar
A.5.2 Sistem Pengendalian Banjir
Penyusunan Masterplan dan DED Waduk Jantho - APBD Provinsi - Dinas Pengairan Aceh
1. SWP C pada Blok C.1
sebagai bangunan pengendali banjir - APBD Kabupaten - Dinas PUPR Kab. Aceh Besar
Penyusunan Kajian atau Studi Kelayakan Waduk - APBD Provinsi - Dinas Pengairan Aceh
2. SWP C pada Blok C.1
Jantho sebagai bangunan pengendali banjir - APBD Kabupaten - Dinas PUPR Kab. Aceh Besar
Pengembangan Waduk Kota Jantho sebagai - APBD Provinsi - Dinas Pengairan Aceh
3. SWP C pada Blok C.1
bangunan pengendali banjir - APBD Kabupaten - Dinas PUPR Kab. Aceh Besar
SWP A pada Blok A.2 - APBN - BBWS
4. Pembangunan Tanggul Sungai Krueng Keimire SWP C pada Blok C.1, C.2, dan C.3 - APBD Provinsi - Dinas Pengairan Aceh
SWP D pada Blok D.1, D.2, dan D.3 - APBD Kabupaten - Dinas PUPR Kab. Aceh Besar
- APBN - BBWS
SWP A pada Blok A.4
5. Pembangunan Tanggul Sungai Krueng Aceh - APBD Provinsi - Dinas Pengairan Aceh
SWP B pada Blok B.1 dan B.2
- APBD Kabupaten - Dinas PUPR Kab. Aceh Besar
A.5.3 Pelestarian fungsi wilayah Sungai dan DAS
- BBWS
- Kementerian LHK
Perlindungan dan pemeliharaan terhadap Daerah - APBN
- Dinas LHK Aceh
1. Aliran Sungai (DAS) Krueng Aceh dan Sub DAS - APBD Provinsi
- Dinas Pengairan Aceh
Krueng Keimire - APBD Kabupaten
SWP A pada Blok A.2 dan A.4 - Dinas LH Kabupaten Aceh Besar
SWP B pada Blok B.1 dan B.2 - Dinas PUPR Kab. Aceh Besar
SWP C pada Blok C.1, C.2, dan C.3 - BBWS
SWP D pada Blok D.1, D.2, dan D.3 - Kementerian LHK
Perlindungan dan pemeliharaan terhadap Wilayah - APBN
- Dinas LHK Aceh
2. Sungai (WS) Aceh - Meureudu yang melewati - APBD Provinsi
- Dinas Pengairan Aceh
Kawasan Perkotaan Jantho - APBD Kabupaten
- Dinas LH Kabupaten Aceh Besar
- Dinas PUPR Kab. Aceh Besar

70
04/06/2023

KONSEP PENGEMBANGAN RENCANA STRUKTUR RUANG


JARINGAN AIR MINUM
RTRW EKSISTING

Muatan dalam RTRW:


1) Unit produksi meliputi:
a. Intake dengan
kapasitas 120 L/s dari
sumber Mata Air Le
di Desa Teureubeh
b. Jaringan produksi
yang melewati Desa
Bukit Meusara,
Jantho, Jantho
Makmur, Weu, Data
Gaseu, Lhieb

Kondisi Eksisting:
1) Jaringan Perpipaan
a. Unit produksi: intake
dari sumber Mata Air
Le di Desa Teureubeh
b. Unit distribusi:
jaringan distribusi
pembagi
2) Bukan Jaringan
Perpipaan
a. Sumur Dangkal
b. Sumur Pompa

KONSEP PENGEMBANGAN RENCANA STRUKTUR RUANG


JARINGAN AIR MINUM
RDTR

Muatan dalam RDTR:


1) Jaringan Perpipaan:
• Unit Produksi Intake dari Sumber Mata Air Le di Desa
Teureubeh (Instalasi Produksi dan Jaringan Transmisi Air
Minum)
• Unit Distribusi : Jaringan Distribusi Pembagi
2) Bukan Jaringan Perpipaan:
• Sumur Dangkal
• Sumur Pompa

Catatan :
Optimalisasi sumber air minum yang telah ada untuk pemenuhan
kebutuhan air minum di perkotaan dan pedesaan bagi kegiatan
domestik dan non-domestik akan dimasukkan ke dalam indikasi
program

71
04/06/2023

INDIKASI PROGRAM RENCANA JARINGAN AIR MINUM


WAKTU PELAKSANAAN
NO PROGRAM PRIORITAS LOKASI PJM 1 (2024-2028) PJM 2 S./D SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA
2024 2025 2026 2027 2028 PJM 4

A PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG

A.6 PERWUJUDAN JARINGAN AIR MINUM

Optimalisasi sumber-sumber air minum yang telah


- BUMD - PDAM Tirta Mountala
1. ada untuk pemenuhan kebutuhan air minum bagi Seluruh Blok
- APBD Kabupaten - Dinas PUPR Kab. Aceh Besar
kegiatan domestik dan non-domestik

Peningkatan dan pemeliharaan Unit Produksi - BUMD - PDAM Tirta Mountala


2. SWP D pada Blok D.1
melalui Instalasi Produksi dari Sumber Mata Air Le - APBD Kabupaten - Dinas PUPR Kab. Aceh Besar

Pengembangan Jaringan Transmisi Air Minum SWP A pada Blok A.1, A.2, dan A.3 - BUMD - PDAM Tirta Mountala
3.
menuju wilayah Perkotaan Jantho SWP C pada Blok C.1, C.2, dan C.3 - APBD Kabupaten - Dinas PUPR Kab. Aceh Besar

Peningkatan dan pemeliharaan jaringan distribusi


SWP B pada Blok B.1
pembagi terutama pada wilayah yang belum - BUMD - PDAM Tirta Mountala
4. SWP C pada Blok C.1 dan C.2
terlayani, daerah perkotaan dan wilayah - APBD Kabupaten - Dinas PUPR Kab. Aceh Besar
SWP D pada Blok D.1
pengembangan baru

KONSEP PENGEMBANGAN RENCANA STRUKTUR RUANG


JARINGAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH DAN LIMBAH B3
RTRW EKSISTING
Area SPALD dengan sistem setempat (onsite)

Muatan dalam RTRW:


1) Infrastruktur Sistem
Pengelolaan Air Limbah
Non Domestik (rencana)

Kondisi Eksisting:
1) Belum tersedia Sistem
Pengelolaan Air Limbah
Domestik (SPALD)
terpusat
2) Seluruh wilayah
Kawasan Perkotaan
Jantho masih
menggunakan Sistem
Pengelolaan Air Limbah
Domestik (SPALD)
melalui septic tank
rumah tangga dan/atau
MCK komunal

72
04/06/2023

KONSEP PENGEMBANGAN RENCANA STRUKTUR RUANG


JARINGAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH DAN LIMBAH B3
RDTR

Muatan dalam RDTR:


1) Sistem Pengelolaan Air Limbah Non Domestik:
• Infrastruktur Sistem Pengelolaan Air Limbah Non Domestik
2) Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat:
• IPAL Skala Kawasan Tertentu/Permukiman
3) Sistem Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3)

Catatan :
Optimalisasi dan pemeliharaan SPALD setempat yang meliputi
pengelolaan air limbah rumah tangga melalui septic tank dan/atau
penyediaan MCK komunal pada pusat-pusat kegiatan serta
kebijakan penyediaan sistem pengelolaan limbah B3 berupa
kegiatan pengumpulan dan pengangkutan yang dilakukan di
seluruh kawasan yang menghasilkan limbah B3 akan dimasukkan
ke dalam indikasi program

INDIKASI PROGRAM RENCANA JARINGAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH DAN LIMBAH B3


WAKTU PELAKSANAAN
NO PROGRAM PRIORITAS LOKASI PJM 1 (2024-2028) PJM 2 S./D SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA
2024 2025 2026 2027 2028 PJM 4
A PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG
PERWUJUDAN JARINGAN PENGELOLAAN AIR
A.6
LIMBAH DAN LIMBAH B3
Optimalisasi dan pemeliharaan SPALD (Sistem
- Dinas PUPR Kab. Aceh Besar
1. Pengolahan Air Limbah Domestik) setempat meliputi Seluruh Blok APBD Kabupaten
- Dinas LH Kabupaten Aceh Besar
septic tank dan/atau MCK komunal
Penyusunan Masterplan dan DED SPALD (Sistem - Dinas PUPR Kab. Aceh Besar
2. Seluruh Blok APBD Kabupaten
Pengolahan Air Limbah Domestik) - Dinas LH Kabupaten Aceh Besar
Penyusunan Kajian atau Studi Kelayakan SPALD (Sistem - Dinas PUPR Kab. Aceh Besar
3. Seluruh Blok APBD Kabupaten
Pengolahan Air Limbah Domestik) - Dinas LH Kabupaten Aceh Besar
- Dinas Perkim Aceh
- APBD Provinsi - Dinas LHK Aceh
4. Penyusunan Masterplan dan DED IPAL Non Domestik SWP C pada Blok C.2 - APBD Kabupaten - Dinas PUPR Kab. Aceh Besar
- Swasta - Dinas LH Kabupaten Aceh Besar
- Swasta
- Dinas Perkim Aceh
- APBD Provinsi - Dinas LHK Aceh
Penyusunan Kajian atau Studi Kelayakan IPAL Non
5. SWP C pada Blok C.2 - APBD Kabupaten - Dinas PUPR Kab. Aceh Besar
Domestik
- Swasta - Dinas LH Kabupaten Aceh Besar
- Swasta
- Dinas Perkim Aceh
- APBD Provinsi - Dinas LHK Aceh
Pengembangan IPAL Non Domestik yang wajib
6. SWP C pada Blok C.2 - APBD Kabupaten - Dinas PUPR Kab. Aceh Besar
diimplementasikan dan dapat dipantau secara teratur
- Swasta - Dinas LH Kabupaten Aceh Besar
- Swasta
- Dinas Perkim Aceh
Penyediaan bak kontrol dan/atau sumur kontrol - APBD Provinsi - Dinas LHK Aceh
7. dan/atau sumur pantau untuk menjaga kualitas air pada SWP C pada Blok C.2 - APBD Kabupaten - Dinas PUPR Kab. Aceh Besar
pengembangan IPAL Non Domestik - Swasta - Dinas LH Kabupaten Aceh Besar
- Swasta

Pengembangan SPALD (Sistem Pengolahan Air Limbah


SWP C pada Blok C.1 dan C.2 - Dinas PUPR Kab. Aceh Besar
8. Domestik) terpusat melalui Instalasi Pengolahan Air APBD Kabupaten
SWP D pada Blok D.1 dan D.2 - Dinas LH Kabupaten Aceh Besar
Limbah (IPAL) skala permukiman/ kawasan tertentu

Penyusunan kajian air limbah domestik dan metode


SWP C pada Blok C.1 dan C.2 - Dinas PUPR Kab. Aceh Besar
9. yang digunakan pada Instalasi Pengolahan Air Limbah APBD Kabupaten
SWP D pada Blok D.1 dan D.2 - Dinas LH Kabupaten Aceh Besar
(IPAL)

73
04/06/2023

KONSEP PENGEMBANGAN RENCANA STRUKTUR RUANG


JARINGAN PERSAMPAHAN
RTRW EKSISTING

Muatan dalam RTRW:


1) Tidak ada perencanaan
di Kawasan Perkotaan
Jantho terkait
persampahan

Kondisi Eksisting:
1) Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) Bukit
Meusara (kondisi telah
tidak berfungsi dan
pada RTRW Kab. Aceh
Besar berubah menjadi
Sistem Pengelolaan Air
Limbah Non Domestik)
2) Persebaran letak TPS
pada Kawasan
Perkotaan Jantho masih
belum terlihat pada saat
survei lapangan
sehingga belum dapat
dipetakan

KONSEP PENGEMBANGAN RENCANA STRUKTUR RUANG


JARINGAN PERSAMPAHAN
RDTR

Muatan dalam RDTR:


1) Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, Recycle
(TPS3R)
2) Tempat Penampungan Sementara (TPS)

Catatan :
Optimalisasi dan pemeliharaan prasarana pengelolaan
persampahan yang telah tersedia, pelaksanaan program 3R melalui
bank sampah dan kegiatan pengomposan, serta pemberdayaan
masyarakat melalui sosialisasi pengolahan sampah berbasis sumber
dan pelatihan pemanfaatan kembali sampah menjadi produk yang
bermanfaat (daur ulang) akan dimasukkan ke dalam indikasi
program

74
04/06/2023

INDIKASI PROGRAM RENCANA JARINGAN PERSAMPAHAN


WAKTU PELAKSANAAN
NO PROGRAM PRIORITAS LOKASI PJM 1 (2024-2028) PJM 2 S./D SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA
2024 2025 2026 2027 2028 PJM 4

A PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG

A.6 PERWUJUDAN JARINGAN PERSAMPAHAN

Peningkatan dan Pengembangan Tempat


Penampungan Sementara (TPS) dan/atau Tempat
1. SWP C pada Blok C.1 APBD Kabupaten Dinas LH Kabupaten Aceh Besar
Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS
3R)

2. Penyusunan Kajian atau Studi Kelayakan TPS 3R SWP C pada Blok C.1 APBD Kabupaten Dinas LH Kabupaten Aceh Besar

SWP B pada Blok B.2


Pengembangan Tempat Penampungan Sementara
3. SWP C pada Blok C.2 APBD Kabupaten Dinas LH Kabupaten Aceh Besar
(TPS)
SWP D pada Blok D.1
SWP B pada Blok B.2
Penyusunan Kajian atau Studi Kelayakan Tempat
4. SWP C pada Blok C.2 APBD Kabupaten Dinas LH Kabupaten Aceh Besar
Penampungan Sementara (TPS)
SWP D pada Blok D.1
Pelaksanaan program 3R (Reduce, Reuse, Recycle) - APBD Kabupaten - Dinas LH Kabupaten Aceh Besar
5. melalui kegiatan bank sampah dan kegiatan Seluruh Blok - Swasta CSR - Swasta
pengomposan - Masyarakat - Masyarakat
- APBD Kabupaten - Dinas LH Kabupaten Aceh Besar
Pelatihan Pemanfaatan Sampah Menjadi Produk
6. Seluruh Blok - Swasta CSR - Swasta
yang Bermanfaat (Daur Ulang)
- Masyarakat - Masyarakat

Pengelolaan sampah dengan prinsip kebijakan


- APBD Kabupaten - Dinas LH Kabupaten Aceh Besar
zero waste mulai sejak sumber sampah berupa
7. Seluruh Blok - Swasta CSR - Swasta
pelaksanaan program 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
- Masyarakat - Masyarakat
dari kegiatan bank sampah dan pengomposan

KONSEP PENGEMBANGAN RENCANA STRUKTUR RUANG


JARINGAN DRAINASE
RTRW EKSISTING

Muatan dalam RTRW:


1) Jaringan drainase
primer
2) Jaringan drainase
sekunder

Kondisi Eksisting:
1) Jaringan drainase
primer
2) Jaringan drainase
sekunder
3) Jaringan drainase tersier

75
04/06/2023

KONSEP PENGEMBANGAN RENCANA STRUKTUR RUANG


JARINGAN DRAINASE
RDTR

Muatan dalam RDTR:


1) Jaringan Drainase Primer
2) Jaringan Drainase Sekunder
3) Jaringan Drainase Tersier

Catatan :
Optimalisasi dan pemeliharaan saluran drainase secara berkala
serta arahan pembangunan sumur resapan dan biopori pada tiap
bangunan terutama pada daerah non CAT, wilayah pengembangan
permukiman baru, permukiman dengan kepadatan tinggi, dan
wilayah dengan potensi genangan dan banjir akan dimasukkan ke
dalam indikasi program

INDIKASI PROGRAM RENCANA JARINGAN DRAINASE


WAKTU PELAKSANAAN
NO PROGRAM PRIORITAS LOKASI PJM 1 (2024-2028) PJM 2 S./D SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA
2024 2025 2026 2027 2028 PJM 4

A PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG

A.6 PERWUJUDAN JARINGAN DRAINASE

SWP A pada Blok A.2 dan A.4


- APBN - Kementerian PUPR
SWP B pada Blok B.1 dan B.2
1. Pemeliharaan Jaringan Drainase Primer - APBD Provinsi - Dinas Perkim Aceh
SWP C pada Blok C.1, C.2, dan C.3
- APBD Kabupaten - Dinas PUPR Kab. Aceh Besar
SWP D pada Blok D.1, D.2, dan D.3

Peningkatan dan Pemeliharaan Jaringan Drainase


2. Seluruh Blok APBD Kabupaten Dinas PUPR Kabupaten Aceh Besar
Sekunder

SWP A pada Blok A.1


Peningkatan dan Pemeliharaan Jaringan Drainase SWP B pada Blok B.1 dan B.2 - APBD Kabupaten - Dinas PUPR Kab. Aceh Besar
3.
Tersier SWP C pada Blok C.1 dan C.2 - APBDes - Pemerintah Desa
SWP D pada Blok D.1, D.2, dan D.3

Pengembangan saluran drainase pada kawasan


pengembangan permukiman diarahkan untuk
4. Seluruh Blok APBD Kabupaten Dinas PUPR Kabupaten Aceh Besar
memperhitungkan beban debit limpasan sehingga
dapat mengurangi beban limpasan air sungai

Penerapan Water Sensitive Urban Design pada


zona kawasan perumahan baik sub zona
5. Seluruh Blok APBD Kabupaten Dinas PUPR Kabupaten Aceh Besar
perumahan sedang maupun rendah yang berada
di kawasan rawan banjir

Pengembangan Sumur Resapan dan Biopori pada


6. Seluruh Blok APBD Kabupaten Dinas PUPR Kabupaten Aceh Besar
tiap bangunan

76
04/06/2023

KONSEP PENGEMBANGAN RENCANA STRUKTUR RUANG


JARINGAN PRASARANA LAINNYA
RTRW EKSISTING

Muatan dalam RTRW:


1) Jalur evakuasi bencana
2) Tempat evakuasi
bencana terletak di
Lapangan Bungong
Jeumpa

Kondisi Eksisting:
1) Jalur evakuasi bencana
2) Jaringan pejalan kaki di
ruas Jalan T. Bachtiar
Panglima Polem

KONSEP PENGEMBANGAN RENCANA STRUKTUR RUANG


JARINGAN PRASARANA LAINNYA
RDTR
Muatan dalam RDTR:
1) Jalur Evakuasi Bencana
2) Tempat Evakuasi
• Tempat Evakuasi Sementara
• Tempat Evakuasi Akhir
3) Jalur Sepeda
4) Jaringan Pejalan Kaki
5) Tanggul Penahan Longsor

Catatan:
1) Peningkatan dan pemeliharaan jalur evakuasi bencana (Jalan Jantho – Batas Pidie,
Jalan A. Majid Ibrahim, Jalan Seulimeum – Jantho)
2) Pengembangan Tempat Evakuasi Sementara (Stadion Sepak Bola Elang) dan Tempat
Evakuasi Akhir (Lapangan Jeumpa)
3) Pembangunan jalur sepeda pada ruas Jalan Jend. Sudirman, Jalan T. Bachtiar
Panglima Polem, Jalan Jantho – Batas Aceh Jaya, Jalan A. Majid Ibrahim
4) Pengembangan dan penataan jaringan pejalan kaki dengan lebar 3 meter yang
dilengkapi dengan jalur difabel serta street furniture pada ruas Jalan Jend.
Sudirman, Jalan T. Bachtiar Panglima Polem
5) Pembangunan bangunan tanggul penahan longsor di sekitar kawasan Krueng Aceh

77
04/06/2023

INDIKASI PROGRAM RENCANA JARINGAN PRASARANA LAINNYA


WAKTU PELAKSANAAN
NO PROGRAM PRIORITAS LOKASI PJM 1 (2024-2028) PJM 2 S./D SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA
2024 2025 2026 2027 2028 PJM 4
A PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG
PERWUJUDAN JARINGAN PRASARANA
A.6
LAINNYA
A.10.1 Jalur dan Tempat Evakuasi Bencana
SWP A pada Blok A.1, A.2, A.3, dan
Peningkatan dan Pemeliharaan Jalur Evakuasi A.4
1. APBD Kabupaten BPBD Kabupaten Aceh Besar
Bencana SWP B pada Blok B.1 dan B.2
SWP C pada Blok C.1, C.2, dan C.3
Pengembangan Tempat Evakuasi Sementara dan
2. SWP C pada Blok C.1 APBD Kabupaten BPBD Kabupaten Aceh Besar
Tempat Evakuasi Akhir
- APBN - BNPB
Pengembangan Sistem Peringatan Dini
3. Seluruh Blok - APBD Provinsi - BPBD Aceh
Kebencanaan
- APBD Kabupaten - BPBD Aceh Besar
- APBN - BNPB
4. Sosialisasi Tanggap Bencana Berkelanjutan Seluruh Blok - APBD Provinsi - BPBD Aceh
- APBD Kabupaten - BPBD Aceh Besar
A.10.2 Jalur Sepeda
1. Penyusunan Masterplan Jalur Sepeda
SWP C pada Blok C.1 dan C.2 APBD Kabupaten Dinas PUPR Kabupaten Aceh Besar
2. Pembangunan jalur sepeda
A.10.3 Jaringan Pejalan Kaki
1. Penyusunan Masterplan Pejalan Kaki
Pengembangan Jaringan Pejalan Kaki yang
2. dilengkapi dengan jalur difabel serta street
furniture SWP C pada Blok C.1 APBD Kabupaten Dinas PUPR Kabupaten Aceh Besar
Pengembangan Jaringan Pejalan Kaki lebar 3
3.
meter
4. Penataan Jaringan Pejalan Kaki
A.10.4 Tanggul Penahan Longsor
1. Penyusunan Masterplan Tanggul Penahan Longsor
SWP C pada Blok C.1 dan C.2 - APBN - BBWS
Pengembangan bangunan tanggul penahan
2. SWP D pada Blok D.1 dan D.2 - APBD Provinsi - Dinas Pengairan Aceh
longsor di sekitar kawasan Sungai Krueng Aceh
- APBD Kabupaten - Dinas PUPR Kab. Aceh Besar

KONSEP PENGEMBANGAN
PETA KONSEP RENCANA STRUKTUR RUANG

78
04/06/2023

KONSEP PENGEMBANGAN
KONSEP RENCANA POLA RUANG KONSEP RENCANA POLA RUANG DAN ZONASI

No. Pola Ruang Desa/Kelurahan No. Zona Sub Zona Kode


Pengembangan Kawasan Perlindungan Setempat Alue Gintong Jantho Makmur, Teureubeh, Bukit Zona Lindung
(Sempadan Sungai dan Sempadan Waduk) Meusara, Jantho Baru, Weu, Jantho, dan Waduk Kota 1. Zona Badan Air Badan Air BA
1.
Jantho 2. Zona Perlindungan Perlindungan Setempat PS
Setempat
Pengembangan ruang terbuka hijau Jantho Makmur, Teureubeh, Jantho Baru, Barueh
3. Zona Ruang Terbuka Taman Kota RTH-2
2. Pengembangan Jalur Hijau (Jalan A. Majid Ibrahim, Jalan Taman Kecamatan
Hijau RTH-3
Jantho – Bts. Aceh Jaya, dan Jalan T. Bachtiar P. Polem) Taman Kelurahan RTH-4
Pengembangan badan jalan Seluruh desa (Jalan Arteri Primer, Jalan Kolektor Primer, Pemakaman
3. RTH-7
Jalan Lokal Primer, dan Jalan Lingkungan) Jalur Hijau RTH-8
Pengembangan Kawasan pertanian tanaman Data Gaseu, Lhieb, Alue Gintong, Barueh, Weu, Jantho,
4. Zona Budidaya
pangan Jantho Makmur, Jantho Baru, Teureubeh
4. Zona Badan Jalan Badan Jalan BJ
Pengembangan Kawasan hortikultura Jantho, Weu, Bukit Meusara, Teureubeh
5. 5. Zona Hutan Produksi Hutan Produksi Tetap HPT
Pengembangan Kawasan perkebunan Lhieb, Data Gaseu, Alue Gintong, Barueh, Bukit
6. Zona Pertanian Tanaman Pangan P-1
6. Meusara, Jantho Makmur, Jantho, Jantho Baru,
Hortikultura P-2
Teureubeh, Weu
Perkebunan P-3
Pengembangan Kawasan Perikanan Budidaya Teureubeh dan Jantho Baru 7. Zona Perikanan Perikanan Budidaya IK-2
7.
8. Zona Perumahan Perumahan Kepadatan Sedang R-3
Pengembangan Perumahan Kepadatan Sedang Jantho Makmur, Bukit Meusara, Barueh, Weu Perumahan Kepadatan Rendah R-4
8.
9. Zona Sarana SPU Skala Kota SPU-1
Pengembangan Perumahan Kepadatan Rendah Data Gaseu, Lhieb, Weu, Jantho, Bukit Meusara, Jantho Pelayanan Umum
9. Baru, Teureubeh, Aweek SPU Skala Kecamatan SPU-2
Pengembangan sarana umum skala Kota, Seluruh desa SPU Skala Kelurahan
10. SPU-3
Kecamatan, Kelurahan, dan RW
Pengembangan ruang terbuka non hijau Jantho Makmur dan Jantho Baru SPU Skala RW SPU-4
11.
10. Zona Ruang Terbuka Ruang Terbuka Non Hijau RTNH
Pengembangan Kawasan perdagangan dan jasa Jantho Makmur, Bukit Meusara, Teureubeh, Jantho Baru,
12. Non Hijau
skala Kota, WP, dan SWP Data Gaseu
11. Zona Perdagangan Perdagangan dan Jasa Skala Kota K-1
Pengembangan Kawasan perkantoran Barueh, Jantho, Weu, Jantho Makmur, Bukit Meusara, dan Jasa Perdagangan dan Jasa Skala WP K-2
13. Teureubeh, Jantho Baru Perdagangan dan Jasa Skala SWP K-3
12. Zona Perkantoran Perkantoran KT
Pengembangan Kawasan transportasi Jantho Makmur 13. Zona Transportasi Transportasi TR
14.
14. Zona Pertahanan dan Pertahanan dan Keamanan HK
Pengembangan Kawasan pertahanan dan Teureubeh, Barueh, Jantho Makmur (Asrama TNI, Keamanan
15. keamanan Koramil, Polres Kota Jantho, Polsek Kota Jantho)

KONSEP PENGEMBANGAN ZONA LINDUNG

KONSEP RENCANA POLA RUANG

NO NAMA ZONA KONSEP POLA RUANG LUAS (Ha)


1. Zona Badan Air • Badan Air Krueng Keimire (Desa Teureubeh, Jantho Makmur, Bukit Meusara, Jantho Baru, 28,17
(BA) Weu, Jantho, Lhieb)
• Badan Air Krueng Theuneung (Desa Teureubeh dan Jantho Baru)
• Badan Air Krueng Pincung (Desa Jantho Baru, Weu, dan Jantho)
2. Zona • Sempadan sungai Krueng Keimire dan Krueng Aceh (Buffer 100m) dan sempadan sungai 461,02
Perlindungan kecil (buffer 50m) : Sesuai Permen PU Nomor 28/PRT/M/2015 tentang Penetapan Garis
Setempat (PS) Sempadan Sungai Dan Garis Sempadan Danau
• Sempadan Sungai Krueng Theuneung (buffer 50m) (Desa Teureubeh dan Jantho Baru)
• Sempadan Sungai Krueng Pincung (buffer 50m) (Desa Jantho Baru, Weu, dan Jantho)
• Sempadan Waduk Kota Jantho (Buffer 50m) : Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor : 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai,
Daerah Penguasaan Sungai Dan Bekas Sungai
3. Zona Ruang • Taman Kota (RTH-2) : Taman Wisata Kota Jantho 1,33
Terbuka Hijau
• Taman Kecamatan (RTH-3) : Taman Sari Kota Jantho dan Stadion Kota Jantho 4,13
(RTH)
• Taman Kelurahan (RTH-4) : Lapangan Sepakbola Elang, Lapangan Sepakbola Teureubeh, 7,00
Lapangan Komplek TNI, Lapangan Sepakbola Bukit Meusara, Lapangan Sepakbola Jantho
Baru
• Pemakaman (RTH-7) : - Pemakaman TPU Jantho Makmur, Pemakaman TPU Jantho Baru, 3,58
Pemakaman TPU Teureubeh
• Jalur Hijau (RTH-8) : Jalur hijau Jalan Prof A. Majid Ibrahim dan Jalan Seuliemeum – Kota 1,21
Jantho, Jalur hijau Jalan Jantho-Batas Aceh Jaya, Jalur hijau Jalan T. Bachtiar Polem

79
04/06/2023

KONSEP PENGEMBANGAN

PETA KONSEP RENCANA POLA RUANG ZONA


LINDUNG

No. Zona Sub Zona Kode Luas (Ha)


Zona Lindung
1. Zona Badan Badan Air BA 28,17
Air
2. Zona Perlindungan PS 461,02
Perlindungan Setempat
Setempat
3. Zona Ruang Taman Kota RTH-2
Terbuka Hijau Taman Kecamatan RTH-3 1,33
Taman Kelurahan RTH-4 4,13
Pemakaman RTH-7 7,00
Jalur Hijau RTH-8 3,58
Sumber : Hasil Analisis, 2023

INDIKASI PROGRAM RENCANA POLA RUANG KAWASAN LINDUNG


WAKTU PELAKSANAAN
NO PROGRAM PRIORITAS LOKASI PJM 1 (2024-2028) PJM 2 S./D SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA
2024 2025 2026 2027 2028 PJM 4
B PERWUJUDAN POLA RUANG
B.1 PELESTARAN ZONA LINDUNG
B.1.1 Perlindungan Zona Badan Air
Pengembangan, perlindungan dan pemeliharaan badan air
Normalisasi Sungai Krueng Aceh dan Krueng Keimire SWP A pada Blok A.2 - BBWS
APBD Provinsi
Sosialisasi peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan dan pengelolaan ruang badan air SWP C pada Blok C.1, C.2, C.3 - Dinas PUPR
APBD Kabupaten
SWP D pada Blok D.1, D.2, D.3 - Dinas Lingkungan Hidup
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan badan air
B.1.2 Pengamanan Zona Perlindungan Setempat
a. Perwujudan zona perlindungan setempat (sempadan sungai)
Sosialisasi pemanfaatan ruang sempadan sungai dan saluran irigasi
Perlindungan kawasan sempadan sungai
Rehabilitasi daerah tangkapan air sungai
Konservasi lahan di kawasan sempadan sungai dan daerah irigasi Krueng Keimire
SWP A pada Blok A.2
Penghijauan kawasan sempadan sungai
SWP C pada Blok C.1, C.2, C.3
Pembebasan lahan publik di sempadan sungai - BBWS
SWP D pada Blok D.1, D.2, D.3 APBD Provinsi
Pengendalian pembangunan kawasan perumahan di tepi sungai - Dinas PUPR
APBD Kabupaten
Penertiban bangunan di atas sempadan sungai - Dinas Lingkungan Hidup
Krueng Aceh
Rehabilitasi dan konservasi lahan di kawasan sempadan sungai
SWP A pada Blok A.4
Rehabilitasi dan konservasi lahan di kawasan sempadan irigasi SWP B pada Blok B.1, B.2
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sungai
Peningkatan konservasi air tanah
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
b. Perwujudan zona perlindungan setempat (sempadan waduk)
Perlindungan sempadan waduk - Dinas PUPR
Perlindungan dan penguatan sempadan waduk SWP C pada Blok C1 APBD Kabupaten - Dinas Lingkungan Hidup
Penataan dan pengembangan daerah sekitar waduk sebagai wisata - Dinas Pariwisata
- Dinas PUPR Kabupaten Aceh
Besar
Penataan dan pengendalian daerah sekitar sempadan sungai sebagai wisata alam SWP C pada Blok C.2 APBD Kabupaten
- Dinas Pariwisata Kabupaten
Aceh Besar
B.1.3 Perwujudan Zona Ruang Terbuka Hijau
Pengembangan RTH 20% dari total luas wilayah Kawasan Perkotaan Jantho
Penetapan, pengembangan, peningkatan dan pemeliharaan RTH publik berupa Taman Kota SWP C pada Blok C.1
Penetapan, pengembangan, peningkatan dan pemeliharaan RTH publik berupa Taman Kecamatan SWP C pada Blok C.1
SWP C pada Blok C.1 dan C.2
Penetapan, pemeliharaan dan pengembangan RTH publik berupa Taman Kelurahan
SWP D pada Blok D.1 dan D.2
SWP C pada Blok C.1
Pengembangan dan pemeliharaan RTH pemakaman
SWP D pada Blok D.1 dan D.2
SWP B pada Blok B.1 - Dinas PUPR
Pengembangan dan pemeliharaan Jalur Hijau APBD Kabupaten
SWP C pada Blok C.1 - Dinas Lingkungan Hidup
Penanaman vegetasi/ jalur hijau pada sepanjang koridor jalan arteri, jalan kolektor dan rencana jalan
baru
Pengembangan RTH pada lingkungan kawasan perumahan minimal sebesar 5% dari luas kawasan
perumahan Kawasan Perkotaan Jantho
Pengembangan pemakaman baru minimal 2% dari luas kawasan perumahan
Pemeliharaan RTH publik yang sudah ada
Pengembangan dan pemanfaatan RTH di bawah tower jaringan listrik maupun telekomunikasi

80
04/06/2023

KONSEP PENGEMBANGAN ZONA BUDIDAYA

KONSEP RENCANA POLA RUANG

NO NAMA ZONA KONSEP POLA RUANG LUAS (Ha)

1. Badan Jalan • Berupa Polygon Jl. Nasional, Jalan Provinsi, Jalan Kabupaten dan Jalan desa 54,47
2. Zona Hutan Produksi • Hutan Produksi Tetap : Berdasarkan SK. 6616/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/10/2021 termasuk 121,43
Areal Penggunaan Lain (APL)
3. Zona Pertanian • Tanaman Pangan berupa Kawasan pertanian KP2B dan LP2B 540,26
• Hortikultura dengan komoditas pisang, salak, rambutan, dan alpukat tersebar di Pertanian Desa 166,41
Weu, Jantho, Bukit Meusara, Teureubeh
• Perkebunan mayoritas perkebunan kelapa sawit tersebar di Desa Jantho Baru, Lhieb, Data Gaseu, 1.348,55
Alue Gintong, Barueh, Bukit Meusara, Jantho Makmur, Jantho, Teureubeh, Weu
4. Zona Perikanan • Perikanan Budidaya Di Balai Benih Ikan Jantho Baru dan Balai Benih Ikan Kolam Paya Sukon 7,19
Teureubeh
5. Zona Perumahan • Meliputi Subzona Perumahan Kepadatan Sedang berada di Desa Lhieb, Barueh, Weu, Jantho 588,10
Makmur, Teureubeh, dan Bukit Meusara yang sudah ada dan potensi perluasannya
• Meliputi Subzona Perumahan Kepadatan Rendah pada blok perumahan berada di Desa Data 950,40
Gaseu, Lhieb, Jantho, Weu, Teureubeh, Bukit Meusara, Jantho Baru, dan Aweek yang sudah ada
dan potensi perluasannya
6. Zona Sarana Pelayanan Umum • SPU Skala Kota : Kawasan Olahraga Jantho Sport City, Masjid Al Munawarrah, Rencana Kampus 79,26
ISBI, Kampus STIES, SMAN 1 Kota Jantho, SMKN 1 Kota Jantho, Balai NAPZA, Pesantren MSBS,
Wisma Atlet, SPBU, Puskeswan, Taman Teknologi Pertanian Kota Jantho
• SPU Skala Kecamatan : SMPN 1 Kota Jantho, SMPN 2 Kota Jantho, Puskesmas Kota Jantho, 5,36
Puskesmas Pembantu, Apotek, Masjid
• SPU Skala Kelurahan : Sekolah Dasar, Poskesdes, Polindes 8,46
• SPU Skala RW : Musholla / Meunasah 1,06
Sumber : Hasil Analisis, 2023

KONSEP PENGEMBANGAN ZONA BUDIDAYA

KONSEP RENCANA POLA RUANG

NO NAMA ZONA KONSEP POLA RUANG LUAS (Ha)


7. Zona Ruang Terbuka • Lapangan Bungong Jeumpa dan Komplek Lapangan Tenis Kota Jantho 3,68
Non Hijau
8. Zona Perdagangan dan • Skala Kota : Pasar Kota Jantho dan Pertokoan Kota Jantho 4,72
Jasa
• Skala WP : Pertokoan Jantho Makmur, Rencana pengembangan koridor Jalan 26,12
Seulimeum - Kota Jantho hingga Jalan A. Majid Ibrahim dan di Jalan Jantho - Batas
Aceh Jaya
• Skala SWP : warung dan kelompok Pertokoan Jalan kabupaten Jantho - Transmigrasi 26,45

9. Zona Perkantoran • Komplek Perkantoran Pemerintah Pusat Kota Jantho (Sesuai Masterplan Pemindahan 36,42
Ibu Kota Kabupaten Aceh Besar), Kantor Camat, Kantor Kepala Desa, dan Kantor
Swasta
10. Zona Transportasi • Rencana Pengembangan Kawasan Terminal Tipe C di Jantho Makmur 0,63
11. Zona Pertahanan dan • Berupa Kawasan Asrama TNI Kota Jantho, Koramil Kota Jantho, Polres Aceh Besar,
Keamanan dan Polsek Kota Jantho 27,50
Sumber : Hasil Analisis, 2023

81
04/06/2023

KONSEP PENGEMBANGAN

PETA KONSEP RENCANA POLA RUANG ZONA


BUDIDAYA
No. Zona Sub Zona Kode Luas (Ha)
Zona Budidaya
4. Zona Badan Jalan Badan Jalan BJ 54,47
5. Zona Hutan Produksi Hutan Produksi Tetap HPT 121,43
6. Zona Pertanian Tanaman Pangan P-1 540,26
Hortikultura P-2 166,41
Perkebunan P-3 1.348,55
7. Zona Perikanan Perikanan Budidaya IK-2 7,19
8. Zona Perumahan Perumahan Kepadatan Sedang R-3 588,10
Perumahan Kepadatan Rendah R-4 950,40
9. Zona Sarana Pelayanan SPU Skala Kota SPU-1 79,26
Umum
SPU Skala Kecamatan SPU-2 5,36
SPU Skala Kelurahan SPU-3 8,46
SPU Skala RW SPU-4 1,06
10. Zona Ruang Terbuka Ruang Terbuka Non Hijau RTNH 3,68
Non Hijau
11. Zona Perdagangan dan Perdagangan dan Jasa Skala Kota K-1 4,72
Jasa
Perdagangan dan Jasa Skala WP K-2 26,12
Perdagangan dan Jasa Skala SWP K-3 26,45
12. Zona Perkantoran Perkantoran KT 36,42
13. Zona Transportasi Transportasi TR 0,63
14. Zona Pertahanan dan Pertahanan dan Keamanan HK
Keamanan 27,50
Sumber : Hasil Analisis, 2023

INDIKASI PROGRAM RENCANA POLA RUANG KAWASAN BUDIDAYA


WAKTU PELAKSANAAN
NO PROGRAM PRIORITAS LOKASI PJM 1 (2024-2028) PJM 2 S./D SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA
2024 2025 2026 2027 2028 PJM 4
B PERWUJUDAN POLA RUANG
B.2 Zona Budidaya
B.2.1 Zona Badan Jalan
1. Pembangunan Badan Jalan - Kementerian PU PR
- APBN
2. Peningkatan Kualitas Badan Jalan - Dinas PUPR Aceh
Seluruh Blok - APBD Provinsi
- Dinas PUPR Kabupaten Aceh
3. Pemeliharaan dan Operasional Badan Jalan Eksisting - APBD Kabupaten
Besar
B.2.2 Zona Hutan Produksi
1. Penegasan Batas Hutan Produksi Tetap di lapangan - Kementerian LHK
- APBN
2. Rehabilitasi dan konservasi kawasan hutan - Dinas LHK Aceh
SWP D pada Blok D.1 dan D.3 - APBD Prov
- Dinas LH Kabupaten Aceh
3. Pengendalian pemanfaatan ruang Hutan Produksi Tetap - APBD Kota
Besar
B.2.3 Zona Pertanian
B.2.3.1 Sub-Zona Tanaman Pangan
Dinas Pertanian Kabupaten
1. Penetapan lahan pertanian pangan berkelanjutan APBD Kabupaten
Aceh Besar
- APBN - Kementerian Pertanian
2. Perlindungan dan pengembangan lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) - APBD Prov - Dinas Pertanian dan
- APBD Kota Perkebunan Aceh
- Dinas Pertanian Kabupaten
- APBN
SWP A pada Blok A.1, A.2, A.3, Aceh Besar
3. Pembangunan infrastruktur pendukung pertanian (jalan tani, irigasi dsb) - APBD Prov
dan A.4 - Dinas PUPR Kabupaten Aceh
- APBD Kabupaten
SWP B pada Blok B.1 dan B.2 Besar
SWP C pada Blok C.1 dan C2 Dinas Pertanian Kabupaten
4. Penyediaan sarana produksi dan penanganan pasca panen hasil pertanian APBD Kabupaten
SWP D pada Blok D.1 dan D.2 Aceh Besar
Dinas Pertanian Kabupaten
5. Peningkatan produksi pangan APBD Kabupaten
Aceh Besar
- Dinas Pertanian dan
Pembuatan aturan mengenai insentif dan disinsentif tentang pengelolaan dan perlindungan lahan - APBD Prov Perkebunan Aceh
6.
sawah - APBD Kabupaten - Dinas Pertanian Kabupaten
Aceh Besar
B.2.3.2 Sub-Zona Hortikultura
- Dinas Pertanian dan
- APBD Provinsi Perkebunan Aceh
1. Inventarisasi lokasi, Jenis Komoditas dan luasan Sub-Zona Hortikultura
- APBD Kabupaten - Dinas Pertanian Kabupaten
Aceh Besar
2. Pengembangan komoditas hortikultura pisang, salak, dan rambutan SWP B pada Blok B.2 - Dinas Pertanian dan
4. Pengendalian Kegiatan Pengeboran Air Tanah SWP C pada Blok C.2 dan C.3 - APBD Provinsi Perkebunan Aceh
5. Intensifikasi lahan pertanian SWP D pada Blok D.1 - APBD Kabupaten - Dinas Pertanian Kabupaten
6. Pengembangan secara bertahap pertanian organik - Masyarakat Aceh Besar
-Masyarakat
7. Pengembangan sarana prasarana hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten
APBD Kabupaten
Aceh Besar

82
04/06/2023

INDIKASI PROGRAM RENCANA POLA RUANG KAWASAN BUDIDAYA


WAKTU PELAKSANAAN
NO PROGRAM PRIORITAS LOKASI PJM 1 (2024-2028) PJM 2 S./D SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA
2024 2025 2026 2027 2028 PJM 4
B PERWUJUDAN POLA RUANG
B.2 Zona Budidaya
B.2.3.3 Sub-Zona Perkebunan
- Dinas Pertanian dan
- APBD Provinsi Perkebunan Aceh
1. Pemetaan lokasi, Jenis Komoditas dan luasan Sub-Zona Perkebunan
- APBD Kabupaten - Dinas Pertanian Kabupaten
Aceh Besar
SWP A pada Blok A.1, A.2, A.3, dan A.4
2. Pengembangan komoditas unggulan Sawit
SWP B pada Blok B.1 dan B.2
3. Intensifikasi lahan pertanian - Dinas Pertanian dan
4. Pengembangan kawasan-kawasan agribisnis SWP C pada Blok C.1, C2, dan C.3
- APBD Provinsi Perkebunan Aceh
SWP D pada Blok D.1, D.2, dan D.3
- APBD Kabupaten - Dinas Pertanian Kabupaten
5. Pengembangan kemitraan dengan industri
- Masyarakat Aceh Besar
-Masyarakat
6. Pengembangan secara bertahap perkebunan organik
B.2.4 Zona Perikanan
Inventarisasi Luasan, Jenis Komoditas, Kelompok Petani Ikan Kegiatan Budidaya Perikanan - Dinas Kelautan dan
1.
di Balai Benih Ikan Perikanan Aceh
- APBD Provinsi
2. Pengendalian Sub-Zona Perikanan Budidaya SWP D pada Blok D.1 dan D.2 - Dinas Kelautan dan
- APBD Kabupaten
3. Pengembangan Teknologi Budidaya Perikanan di Balai Benih Ikan Perikanan Kabupaten Aceh
4. Peningkatan Kapasitas Kelompok Petani Ikan Besar
B.2.5 Zona Perumahan
SWP A pada Blok A.1, A.2, A.3, dan A.4 - Kementerian PUPR
- APBN
Pengembangan dan pemerataan pelayanan jaringan prasarana permukiman (transportasi, SWP B pada Blok B.1 dan B.2 - Dinas Perkim Aceh
1. - APBD Provinsi
energi, telekomunikasi, air minum, air limbah, pengelolaan persampahan, drainase) SWP C pada Blok C.1 dan C.2 - Dinas PUPR Kabupaten Aceh
-APBD Kabupaten
SWP D pada Blok D.1, D.2, dan D.3 Besar
SWP A pada Blok A.1, A.2, A.3, dan A.4 - Kementerian PUPR
Pengembangan dan pemerataan pelayanan sarana permukiman (fasilitas perdagangan - APBN
SWP B pada Blok B.1 dan B.2 - Dinas Perkim Aceh
2. dan jasa, pendidikan, kesehatan, pemerintahan, peribadatan rekreasi dan olahraga, dan - APBD Provinsi
SWP C pada Blok C.1 dan C.2 - Dinas PUPR Kabupaten Aceh
kebudayaan) -APBD Kabupaten
SWP D pada Blok D.1, D.2, dan D.3 Besar
SWP A pada Blok A.1, A.2, A.3, dan A.4 - Kementerian PUPR
- APBN
SWP B pada Blok B.1 dan B.2 - Dinas Perkim Aceh
3. Perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) - APBD Provinsi
SWP C pada Blok C.1 dan C.2 - Dinas PUPR Kabupaten Aceh
-APBD Kabupaten
SWP D pada Blok D.1, D.2, dan D.3 Besar
- Kementerian PUPR
- BNPB
SWP A pada Blok A.1, A.2, A.3, dan A.4
- APBN - Dinas Perkim Aceh
SWP B pada Blok B.1 dan B.2
4. Pengembangan prasarana perlindungan dari bencana - APBD Provinsi - BPBD Aceh
SWP C pada Blok C.1 dan C.2
-APBD Kabupaten - Dinas PUPR Kabupaten Aceh
SWP D pada Blok D.1, D.2, dan D.3
Besar
-BPBD Kabupaten Aceh Besar
SWP A pada Blok A.1, A.2, A.3, dan A.4 - Dinas PUPR Kabupaten Aceh
SWP B pada Blok B.1 dan B.2 Besar
5. Perwujudan ruang terbuka hijau publik minimum 20% wilayah kota APBD Kabupaten
SWP C pada Blok C.1 dan C.2 - Dinas LH Kabupaten Aceh
SWP D pada Blok D.1, D.2, dan D.3 Besar

INDIKASI PROGRAM RENCANA POLA RUANG KAWASAN BUDIDAYA


WAKTU PELAKSANAAN
NO PROGRAM PRIORITAS LOKASI PJM 1 (2024-2028) PJM 2 S./D SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA
2024 2025 2026 2027 2028 PJM 4
B PERWUJUDAN POLA RUANG
B.2 Zona Budidaya
B.2.5 Zona Perumahan
- Kementerian PUPR
- BNPB
SWP A pada Blok A.1, A.2, A.3, dan A.4
- APBN - Dinas Perkim Aceh
SWP B pada Blok B.1 dan B.2
6. Perwujudan ruang terbuka non hijau dan jalur atau ruang evakuasi bencana - APBD Provinsi - BPBD Aceh
SWP C pada Blok C.1 dan C.2
-APBD Kabupaten - Dinas PUPR Kabupaten Aceh
SWP D pada Blok D.1, D.2, dan D.3
Besar
-BPBD Kabupaten Aceh Besar
- Dinas PUPR Kabupaten Aceh
SWP A pada Blok A.1, A.2, A.3, dan A.4
Besar
SWP B pada Blok B.1 dan B.2
7. Pengendalian pemanfaatan ruang perumahan APBD Kabupaten - Dinas LH Kabupaten Aceh
SWP C pada Blok C.1 dan C.2
Besar
SWP D pada Blok D.1, D.2, dan D.3
- Satpol PP
- Kementerian PUPR
SWP A pada Blok A.2, A.3, dan A.4 - APBN
- Dinas Perkim Aceh
8. Penataan kawasan perumahan Kepadatan Sedang SWP B pada Blok B.1 dan B.2 - APBD Provinsi
- Dinas PUPR Kabupaten Aceh
SWP C pada Blok C.1 dan C.2 -APBD Kabupaten
Besar
SWP A pada Blok A.1, A.2, A.3, dan A.4 - Dinas PUPR Kabupaten Aceh
SWP B pada Blok B.2 Besar
9. Penyediaan Sarana Penunjang perumahan kepadatan rendah APBD Kabupaten
SWP C pada Blok C.2 - Dinas LH Kabupaten Aceh
SWP D pada Blok D.1, D.2, dan D.3 Besar
SWP A pada Blok A.1, A.2, A.3, dan A.4 - Dinas PUPR Kabupaten Aceh
SWP B pada Blok B.2 Besar
10. Penyusunan DED sarana prasarana permukiman prioritas APBD Kabupaten
SWP C pada Blok C.2 - Dinas LH Kabupaten Aceh
SWP D pada Blok D.1, D.2, dan D.3 Besar
SWP A pada Blok A.1, A.2, A.3, dan A.4 - Dinas PUPR Kabupaten Aceh
SWP B pada Blok B.2 Besar
11. Pembangunan sarana dan prasarana permukiman APBD Kabupaten
SWP C pada Blok C.2 - Dinas LH Kabupaten Aceh
SWP D pada Blok D.1, D.2, dan D.3 Besar
- Dinas PUPR Kabupaten Aceh
12. Pengembangan Kawasan permukiman baru pada peruntukkan status lahan Hak Milik Seluruh Blok APBD Kabupaten Besar
- BPN Kabupaten Aceh Besar
- Kementerian PUPR
- APBN
- Dinas Perkim Aceh
13. Revitalisasi rumah tradisional SWP B pada Blok B.2 - APBD Provinsi
- Dinas PUPR Kabupaten Aceh
-APBD Kabupaten
Besar

83
04/06/2023

INDIKASI PROGRAM RENCANA POLA RUANG KAWASAN BUDIDAYA


WAKTU PELAKSANAAN
NO PROGRAM PRIORITAS LOKASI PJM 1 (2024-2028) PJM 2 S./D SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA
2024 2025 2026 2027 2028 PJM 4
B PERWUJUDAN POLA RUANG
B.2 Zona Budidaya
B.2.6 Zona Sarana Pelayanan Umum
B.2.6.1 Perwujudan Sub-Zona SPU Skala Kota
Peningkatan pelayanan sarana pendidikan (Universitas, SMA, dan Pondok Pesantren) - APBN - Kemendikbud
1. SWP C pada Blok C.1 dan C.2
yang telah ada - APBD Provinsi - Dinas Pendidikan Aceh
2. Penyusunan kajian atau studi kelayakan Kampus ISBI SWP C pada Blok C.2 - Kemendikbud
- APBN
- Kementerian PUPR
- APBD Provinsi
3. Pengembangan sarana pendidikan kawasan Kampus ISBI SWP C pada Blok C.2 - Dinas Pendidikan Aceh
- Swasta
- Swasta
4. Pemeliharaan kualitas sarana olahraga kawasan Jantho Sport City SWP B pada Blok B.1 - APBD Provinsi - Dispora Aceh
5. Pemeliharaan fasilitas di kawasan Wisma Atlet SWP C pada Blok C.1 - APBD Kabupaten - Disparpora Kabupaten Aceh Besar
6. Pemeliharaan kualitas sarana kesehatan Balai Rehabilitasi NAPZA SWP C pada Blok C.2 - Dinas Kesehatan Aceh
- APBD Provinsi
7. Pengembangan Puskesmas Hewan (Puskeswan) SWP C pada Blok C.2 - Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh
- APBD Kabupaten
8. Penyusunan kajian atau studi kelayakan Puskeswan SWP C pada Blok C.2 Besar
- APBD Provinsi - Dinas PUPR Aceh
9. Pemeliharaan kualitas sarana peribadatan Masjid Agung Al Munawwarah SWP C pada Blok C.1 - APBD Kabupaten - Dinas PUPR Kabupaten Aceh Besar
- Masyarakat - Masyarakat
10. Pemeliharaan kualitas sarana SPBU Kota Jantho SWP A pada Blok A.4 Swasta Swasta
- Kementerian Pertanian
- APBN - Dinas Pertanian dan Perkebunan
11. Pemeliharaan kualitas sarana Taman Teknologi Pertanian Kota Jantho SWP C pada Blok C.1 - APBD Provinsi Aceh
- APBD Kabupaten - Dinas Pertanian Kabupaten Aceh
Besar
B.2.6.2 Perwujudan Sub-Zona SPU Skala Kecamatan
- APBD Kabupaten - Disdikbud Kabupaten Aceh Besar
1 Pemantapan Pelayanan SMP yang telah ada SWP C pada Blok C.1
- Swasta - Swasta
SWP C pada Blok C.1 Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh
2 Pemantapan Layanan Puskesmas Rawat Inap dan Puskesmas Pembantu APBD Kabupaten
SWP D pada Blok D.2 Besar
3 Pengembangan Klinik Kesehatan WP Perkotaan Jantho Swasta Swasta
- APBD Provinsi - Dinas PUPR Aceh
4 Pemeliharaan kualitas sarana peribadatan yang telah ada SWP C pada Blok C.2 - APBD Kabupaten - Dinas PUPR Kabupaten Aceh Besar
- Masyarakat - Masyarakat
B.2.6.3 Perwujudan Sub-Zona SPU Skala Kelurahan
- Disdikbud Kabupaten Aceh Besar
SWP A pada Blok A.1
- APBD Kabupaten - Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh
SWP B pada Blok B.1 dan B.2
1. Pemeliharaan sarana Sekolah Dasar, Poskesdes, dan Polindes - Masyarakat Besar
SWP C pada Blok C.1 dan C.2
- Swasta - Masyarakat
SWP D pada Blok D.1 dan D.2
- Swasta
- Disdikbud Kabupaten Aceh Besar
SWP A pada Blok A.1
- APBD Kabupaten - Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh
SWP B pada Blok B.1 dan B.2
2. Peningkatan pelayanan fasilitas Sekolah Dasar, Poskesdes, dan Polindes - Masyarakat Besar
SWP C pada Blok C.1 dan C.2
- Swasta - Masyarakat
SWP D pada Blok D.1 dan D.2
- Swasta

INDIKASI PROGRAM RENCANA POLA RUANG KAWASAN BUDIDAYA


WAKTU PELAKSANAAN
NO PROGRAM PRIORITAS LOKASI PJM 1 (2024-2028) PJM 2 S./D SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA
2024 2025 2026 2027 2028 PJM 4
B PERWUJUDAN POLA RUANG
B.2 Zona Budidaya
B.2.6 Zona Sarana Pelayanan Umum
B.2.6.4 Perwujudan Sub-Zona SPU Skala RW
SWP A pada Blok A.1 dan A.3
- APBDes - Pemerintah Desa
SWP B pada Blok B.1 dan B.2
1. Pengembangan, peningkatan dan pemeliharaan sarana peribadatan musholla - Masyarakat - Masyarakat
SWP C pada Blok C.1 dan C.2
- Swasta - Swasta
SWP D pada Blok D.1
B.2.7 Zona Ruang Terbuka Non Hijau
- Dinas PUPR Kabupaten Aceh Besar
1. Pengembangan dan Pemeliharaan sarana ruang terbuka non hijau SWP C pada Blok C.1 APBD Kabupaten - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Aceh Besar
- Dinas PUPR Kabupaten Aceh Besar
Penyediaan fasilitas dasar dan elemen pelengkap untuk mendukung keamanan dan
2. SWP C pada Blok C.1 APBD Kabupaten - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
kenyamanan pengguna RTNH
Aceh Besar
B.2.8 Perwujudan Zona Perdagangan dan Jasa
B.2.8.1 Perwujudan Sub-Zona Perdagangan dan Jasa Skala Kota
- APBN - APBN
1. Penyusunan RTBL kawasan perdagangan dan jasa Skala Kota SWP C pada Blok C.1 - APBD Provinsi - APBD Provinsi
-APBD Kabupaten -APBD Kabupaten
- APBN - Kementerian PUPR
Pengembangan dan Pemeliharaan kawasan Pasar Kota Jantho dan Kawasan Pertokoan
2. SWP C pada Blok C.1 - APBD Provinsi - Dinas PUPR Aceh
Kota Jantho
-APBD Kabupaten - Dinas PUPR Kabupaten Aceh Besar
- APBN - Kementerian PUPR
3. Pembangunan infrastruktur penunjang perdagangan dan jasa SWP C pada Blok C.1 - APBD Provinsi - Dinas PUPR Aceh
-APBD Kabupaten - Dinas PUPR Kabupaten Aceh Besar
- Kementerian PUPR
- APBN - Dinas PUPR Aceh
4. Penataan Parkir Kawasan Pasar Kota Jantho SWP C pada Blok C.1 - APBD Provinsi - Dinas PUPR Kabupaten Aceh Besar
-APBD Kabupaten - Dinas Perhubungan Kabupaten
Aceh Besar
B.2.8.2 Perwujudan Sub-Zona Perdagangan dan Jasa Skala WP
SWP A pada Blok A.3 dan A.4
- APBD Kabupaten - Dinas PUPR Kabupaten Aceh Besar
1. Penyusunan RTBL kawasan perdagangan dan jasa Skala WP SWP B pada Blok B.1
- Swasta - Swasta
SWP C pada Blok C.1 dan C.2
SWP A pada Blok A.3 dan A.4 - APBD Kabupaten - Dinas PUPR Kabupaten Aceh Besar
Pemeliharaan, pengelolaan, penataan dan pengembangan kawasan perdagangan jasa di
2. SWP B pada Blok B.1 - Masyarakat - Masyarakat
koridor Jalan Seulimeum - Kota Jantho hingga Jalan A. Majid Ibrahim
SWP C pada Blok C.1 dan C.2 - Swasta - Swasta
- APBD Kabupaten - Dinas PUPR Kabupaten Aceh Besar
3. Pengembangan kawasan perdagangan jasa di koridor Jalan Jantho - Batas Aceh Jaya SWP C pada Blok C.1 - Masyarakat - Masyarakat
- Swasta - Swasta
- APBD Kabupaten - Dinas PUPR Kabupaten Aceh Besar
Pemeliharaan, pengelolaan, dan penataan pertokoan di koridor Jalan Jendral Sudirman
4. SWP C pada Blok C.1 - Masyarakat - Masyarakat
dan Jalan Terminal
- Swasta - Swasta
SWP A pada Blok A.3 dan A.4 - APBD Kabupaten - Dinas PUPR Kabupaten Aceh Besar
5. Pembangunan infrastruktur penunjang perdagangan dan jasa skala wp SWP B pada Blok B.1 - Masyarakat - Masyarakat
SWP C pada Blok C.1 dan C.2 - Swasta - Swasta

84
04/06/2023

INDIKASI PROGRAM RENCANA POLA RUANG KAWASAN BUDIDAYA


WAKTU PELAKSANAAN
NO PROGRAM PRIORITAS LOKASI PJM 1 (2024-2028) PJM 2 S./D SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA
2024 2025 2026 2027 2028 PJM 4
B PERWUJUDAN POLA RUANG
B.2 Zona Budidaya
B.2.8 Perwujudan Zona Perdagangan dan Jasa
B.2.8.3 Perwujudan Sub-Zona Perdagangan dan Jasa Skala SWP
SWP C pada Blok C.2
1. Penyusunan RTBL kawasan perdagangan dan jasa Skala SWP
SWP D pada Blok D.1 dan D.2
- APBD Kabupaten - Dinas PUPR Kabupaten Aceh Besar
SWP C pada Blok C.2
2. Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa skala SWP di koridor Jalan Jantho Baru - Transmigrasi - Masyarakat - Masyarakat
SWP D pada Blok D.1 dan D.2
- Swasta - Swasta
SWP C pada Blok C.2
3. Pembangunan infrastruktur penunjang perdagangan dan jasa skala swp
SWP D pada Blok D.1 dan D.2
B.2.9 Zona Perkantoran
SWP B pada Blok B.1 dan B.2
1. Penataan komplek perkantoran pada kawasan pusat pemerintahan Kabupaten Aceh Besar - APBD Kabupaten - Dinas PUPR Kabupaten Aceh Besar
SWP C pada Blok C.1 dan C.2
SWP A pada Blok A.1
Penataan dan pengembangan perkantoran pemerintah maupun swasta meliputi tata massa bangunan SWP B pada Blok B.1 dan B.2 - APBD Kabupaten - Dinas PUPR Kabupaten Aceh Besar
2.
dan fasilitas parkir pendukungnya SWP C pada Blok C.1 dan C.2 - Swasta - Swasta
SWP D pada Blok D.1 dan D.2
- Bappeda Kabupaten Aceh Besar
SWP A pada Blok A.1
- Dinas PUPR Kabupaten Aceh Besar
SWP B pada Blok B.1 dan B.2 - APBD Kabupaten
3. Pengendalian pemanfaatan ruang perkantoran pemerintah dan swasta - DLH Kabupaten Aceh Besar
SWP C pada Blok C.1 dan C.2 - Swasta
- Satpol PP
SWP D pada Blok D.1 dan D.2
- Swasta
- Dinas PUPR Kabupaten Aceh Besar
Penambahan dan Penataan lahan parkir pada komplek perkantoran pusat pemerintahan Kabupaten SWP B pada Blok B.1 dan B.2
4. - APBD Kabupaten - Dinas Perhubungan Kabupaten
Aceh Besar SWP C pada Blok C.1 dan C.2
Aceh Besar
B.2.11 Zona Transportasi
Dinas Perhubungan Kabupaten Aceh
1. Penyusunan masterplan Terminal Tipe C SWP C pada Blok C.1 - APBD Kabupaten
Besar
Dinas Perhubungan Kabupaten Aceh
2. Penyusunan kajian atau studi kelayakan Terminal Tipe C SWP C pada Blok C.1 - APBD Kabupaten
Besar
Dinas Perhubungan Kabupaten Aceh
3. Penyusunan DED Terminal Tipe C SWP C pada Blok C.1 - APBD Kabupaten
Besar
- Dinas Perhubungan Aceh
Pembangunan fisik Kawasan Terminal tipe C Kota Jantho pada lahan berstatus Hak Pakai atau lahan - APBD Prov. - Dinas Perhubungan Kabupaten
4. SWP C pada Blok C.1
milik pemerintah daerah - APBD Kabupaten Aceh Besar
- BPN Kabupaten Aceh Besar
- Dinas Perhubungan Kabupaten
5. Penyediaan PSU (prasarana, sarana, dan utilitas umum) untuk zona transportasi SWP C pada Blok C.1 - APBD Kabupaten Aceh Besar
- Dinas PUPR Kabupaten Aceh Besar
- Dinas Perhubungan Kabupaten
6. Penyediaan RTH di zona transportasi SWP C pada Blok C.1 - APBD Kabupaten Aceh Besar
- Dinas LH Kabupaten Aceh Besar
B.2.12 Zona Pertahanan dan Keamanan
Pengembangan, peningkatan dan pemeliharaan zona pertahanan dan keamanan (Asrama TNI,
1.
Koramil, Polres, dan Polsek)
SWP B pada Blok B.1
2. Pemeliharaan sarana dan prasarana penunjang pada zona pertahanan dan keamanan - APBN - TNI
SWP C pada Blok C.1
3. Pemeliharaan gedung dan bangunan pada zona pertahanan dan keamanan - APBD Kabupaten - POLRI
SWP D pada Blok D.1
4. Pengoptimalan fungsi pertahanan dan keamanan di Kawasan Perkotaan Jantho
5. Pengaturan kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan

KONSEP PENGEMBANGAN

PETA KONSEP RENCANA POLA RUANG

Kriteria Perumusan Rencana Pola Ruang :


1. Mengacu pada rencana pola ruang
RTRW Kabupaten Aceh Besar
2. Mempertimbangkan DDDTLH dan
Infrastruktur dalam WP;
3. Memperkirakan kebutuhan ruang untuk
pengembangan kegiatan sosial ekonomi
dan Pelestarian LINGKUNGAN,
khususnya untuk Kawasan Perkotaan yg
berpotensi menimbulkan bangkitan yg
cukup besar;
4. Mempertimbangkan ketersediaan ruang
yang ada;
5. Memperhatikan mitigasi dan adaptasi
bencana pada WP, termasuk dampak
perubahan iklim; dan
6. Menyediakan RTH dan RTNH untuk
menampung kegiatan sosial, budaya, dan
ekonomi masyarakat.

85
04/06/2023

KONSEP PENGEMBANGAN
NERACA PENGGUNAAN LAHAN
Rencana Pola Penggunaan Lahan Luas (Ha) Konsep RDTR Luas (Ha)
Rencana Pola Penggunaan Lahan Luas Konsep RDTR Luas (Ha) Ruang RTRW Eksisting
Ruang RTRW Eksisting (Ha) Kawasan Hutan Lahan Kering 4,10
Badan Air Jalan 0,01 Badan Air 15,29 Perkebunan 5,17
Sekunder Badan Air
Pertanian Lahan 0,31 Badan Jalan 0,02 Industri 7,64 Badan Jalan 16,81
Kering Jalan 11,91 Pemakaman 1,14
Semak Belukar 8,79 Lapangan 17,04 Perikanan Budi
Sungai 6,19 4,48
Daya
Badan Air Total 15,30 Perkantoran 0,01
Pemakaman 0,27
Kawasan Jalan 0,02 Badan Jalan 1,66
Perdagangan dan Jasa 0,00001 Perkebunan 1348,55
Hortikultura Permukiman 76,87 Hortikultura 166,41
Perlindungan
Pertanian Lahan 37,60 Perlindungan 0,04 31,08
Setempat
Kering Setempat SPU Skala RW 0,09
Sawah 23,39
Taman
Semak Belukar 30,22 0,76
Kelurahan
Kawasan Hortikultura Total 168,10
Kawasan Perkebunan Total 1.408,08
Kawasan Hutan Lahan Kering 15,19 Badan Air 0,14
Kawasan Industri 4,02 Badan Air 0,50
Hutan Sekunder
Perlindungan Jalan 0,54 Badan Jalan 1,11
Produksi Lapangan 10,92
Hutan Produksi 121,43
Setempat Lapangan 0,53 Perkantoran 0,60
Tetap Tetap
Pertanian Lahan 141,60 Perumahan 88,88 Perlindungan 383,51
0,05
Kering Kepadatan Rendah Perdagangan dan Jasa Setempat
Savana 43,72 Perumahan 1,23
Semak Belukar 0,0001 0,03 Kepadatan
Kawasan Hutan Produksi Tetap Peribadatan Sedang
211,43 Permukiman 8,75 SPU Skala Kota 0,64
Total
Pertanian Lahan Taman 0,54
64,47 Kelurahan
Kering
Savana 6,45
Sawah 16,93
Semak Belukar 260,36
Sungai 26,01
Sumber : Hasil Analisis, 2023 Kawasan Perlindungan Setempat Total 388,13

KONSEP PENGEMBANGAN
NERACA PENGGUNAAN LAHAN
Rencana Pola Penggunaan Lahan Luas (Ha) Konsep RDTR Luas (Ha) Rencana Pola Penggunaan Lahan Luas (Ha) Konsep RDTR Luas (Ha)
Ruang RTRW Eksisting Ruang RTRW Eksisting
Kawasan Bangunan Kesehatan 0,07 Badan Air 6,63 Kawasan Bangunan Kesehatan 2,67 Badan Air 0,44
Permukiman Bangunan Pendidikan 1,19 Badan Jalan 7,46 Permukiman Bangunan Pendidikan 19,13 Badan Jalan 20,51
Perdesaan Industri 0,15 Pemakaman 0,29 Perkotaan Jalan 17,61 Jalur Hijau 1,21
Perdagangan dan 20,25 Kawasan Olahraga 8,09 Pemakaman 2,14
2,37
Jalan Jasa Skala SWP Lapangan 8,00 Perdagangan dan Jasa Skala Kota 5,35
Perikanan Budi 1,61 Pemakaman 0,96 Perdagangan dan Jasa Skala SWP 6,20
3,34
Lapangan Daya Perdagangan dan Jasa 5,16 Perdagangan dan Jasa Skala WP 26,12
Pemakaman 1,86 Perkantoran 0,59 Peribadatan 3,77 Perkantoran 35,22
0,49
Perlindungan 43,39 Perkantoran 32,05 Perlindungan Setempat 2,03
Perdagangan dan Jasa Setempat Permukaan/Lapangan Pertahanan dan Keamanan 2,35
Perumahan 861,52 0,91
0,38 Diperkeras
Peribadatan Kepadatan Rendah Permukiman 290,32 Perumahan Kepadatan Sedang 586,88
SPU Skala 0,15 Pertahanan dan Keamanan 1,34
1,78 Ruang Terbuka Non Hijau 3,68
Perikanan Kecamatan Pertanian Lahan Kering 276,07 SPU Skala Kecamatan 5,21
SPU Skala 2,78 Sawah 8,67
0,13 SPU Skala Kelurahan 5,68
Perkantoran Kelurahan
Semak Belukar 110,71 SPU Skala Kota 78,25
Permukiman 148,28 SPU Skala Kota 0,36
Sungai 0,65 SPU Skala RW 0,72
Pertanian Lahan Kering 620,65 SPU Skala RW 0,24
Taman 1,99 Taman Kecamatan 4,13
Savana 108,14 Taman Kelurahan 3,79
Taman Kelurahan 1,91
Kawasan Permukiman Perdesaan Total 949,06 1,31
TPA Taman Kota 1,33
Kawasan Jalan 0,05 Badan Jalan 1,54 Kawasan Permukiman Perkotaan Total 789,38
Pertahanan dan Permukaan/Lapangan Pertahanan dan 25,16
0,02 Kawasan Tanaman Bangunan Pendidikan 0,00 Badan Jalan 5,36
Keamanan Diperkeras Keamanan Pangan Industri 0,00 Perikanan Budi Daya 1,09
Permukiman 23,94 Jalan 0,74 Tanaman Pangan 540,26
Pertahanan dan Keamanan 2,40 Pemakaman 0,12
Pertanian Lahan Kering 0,29 Peribadatan 0,19
Kawasan Pertahanan dan Keamanan Total 26,70 Perikanan 1,03
Perkantoran 0,03
Permukiman 3,21
Pertanian Lahan Kering 73,52
Savana 1,56
Sawah 466,22
Semak Belukar 0,10
Sumber : Hasil Analisis, 2023 Kawasan Tanaman Pangan Total 546,72

86
04/06/2023

PROGRESS KEGIATAN PENYUSUNAN RDTR


KAWASAN PERKOTAAN JANTHO
173

BAGAN KEGIATAN RDTR KAWASAN PERKOTAAN JANTHO

87
04/06/2023

KEGIATAN DAN AGENDA RDTR KAWASAN PERKOTAAN JANTHO

No Kegiatan Agenda Tempat Jadwal Keterangan


Koordinasi persiapan pelaksanaan
Jakarta 14 Februari V
kegiatan
1 Persiapan Kegiatan Koordinasi tim supervisi zoom 22 Februari V
Koordinasi dengan BIG BIG 23 Februari V
Koordinasi dengan daerah zoom 24 Februari V
2 Lapdul Jakarta 27 Februari V
Jantho, Aceh
3 Survei primer dan sekunder, toponimi 2-8 Maret V
Besar
Penyepakatan delineasi, penyajian data Jantho, Aceh
4 FGD 1
dan analisis Besar 8-11 Maret
V
Jantho, Aceh (9 Maret)
5 Konsultasi Publik 1 Penjaringan isu PB (RDTR dan KLHS)
Besar
6 Koordinasi dengan daerah Penyajian data dan analisis zoom 14-Apr V
7 Lap Antara Jakarta 6 Juni V
8 FGD 2 PZ, indikasi program Jantho, Aceh 7-9 Juni
V
9 Konsultasi Publik 2 penyepakatan KRP, sinkronisasi Besar (8 Juni)
10 Klinik Peta Dasar 1 Jakarta 12 Juni V
11 FGD 3 – 1 Sinkronisasi K/L Jakarta 15 Juni
12 Laporan Draft Akhir Jakarta 4/11 Juli
13 FGD 3 - 2 Sinkronisasi K/L Jakarta 17 Juli
14 Klinik Peta Dasar 2 Jakarta
15 Konsinyiasi Penajaman Raperkada Jakarta 28-29 Juli
16 Klinik Peta Dasar 3 Jakarta
16 Laporan Akhir Jakarta 10 Agustus
Jantho, Aceh
17 Ekspose RDTR dan KLHS 5-7 September
Besar

CAPAIAN KEGIATAN

Kick Off Meeting Koordinasi Internal

14 Februari 2023 24 Februari 2023


Pembahasan : Perkenalan Tim dan Pembahasan Rencana Kerja Pembahasan : Koordinasi Internal terkait Penetapan Delineasi Wilayah
Kawasan Perkotaan Jantho

88
04/06/2023

CAPAIAN KEGIATAN

Koordinasi dengan Pemerintah Daerah Laporan Pendahuluan


24 Februari 2023 27 Februari 2023
Pembahasan : Koordinasi dengan Pemda terkait Rencana Kerja dan Pembahasan : Latar Belakang, Kedudukan & Peran Jantho dalam Wilayah
Penetapan Delineasi Wilayah Kawasan Perkotaan Jantho Yang Lebih Luas, Gambaran Umum, Pendekatan & Metodologi, Jadwal
Pelaksanaan Pekerjaan

CAPAIAN KEGIATAN

Focus Group Disscusion (FGD) 1 Konsultasi Publik 1


9 Maret 2023 9 Maret 2023
Pembahasan : Penyepakatan Delineasi Wilayah Kawasan Perkotaan Pembahasan : Penyepakatan Isu Pembangunan Berkelanjutan KLHS RDTR
Jantho Perkotaan Jantho

89
04/06/2023

CAPAIAN KEGIATAN (SURVEY SEKUNDER DAN PRIMER)

PERANGKAT KECAMATAN DAN DESA

Dinas PUPR Aceh Besar Bappeda Dinas Perhubungan Dinas Lingkungan Hidup

PDAM Tirta Mountala BPN Aceh Besar Dinas Pendidikan Survey Lapangan
179

TERIMA KASIH

14

90

Anda mungkin juga menyukai