Anda di halaman 1dari 25

KE RA NGKA ACUAN KE RJA (KA K)

PERSETUJUAN SUBSTAN SI DAN LEGISLASI RA PERD A RD


TR KE CAMATAN MUARA KA MAN

DINAS PERTANAHAN DAN PENATAA N RUANG


KA BUPATEN KUTAI KA RTANEGARA
2020
Kerangka Acuan Kerja (KA

K) Persetujuan Substansi da n Legislasi Raperda RD TR Kecamatan Muara

Kaman

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)
Persetujuan Substansi dan Legislasi Raperda RDTR Kecamatan Muara
Kaman

1. Latar Perubahan undang-undang tentang penataan ruang dari Undang -


Belakang Undang Nomor 24 tahun 1992 menjadi Undang - Undang Nomor 26 tahun
2007 telah mengubah kebijakan penataan ruang untuk pemerintah pusat
maupun daerah. Menurut Undang- Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang
penataan ruang setiap daerah kabupaten/kota/perlu menyusun rencana tata
ruang sebagai arahan pelaksanaan pembangunan. Sejalan dengan
penerapan desentralisasi dan otonomi daerah sebagai mana dituangkan
dalam Undang Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah bahwa kewenangan pelaksanaan
pembangunan termasuk pelaksaan perencanaan tata ruang wilayah
kabupaten/kota berada pada pemerintah kabupaten/kota.

Salah satu produk dari perencanaan tata ruang wilayah kabupaten/kota adalah
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). RDTR merupakan rencana pemanfaatan
ruang bagian wilayah perkotaan (BWP) yang disusun untuk penyiapan
perwujudan ruang dalam rangka pengaturan zonasi, perijinan dan
pembangunan kawasan. RDTR merupakan penjabaran dari Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) ke dalam rencana distribusi pemanfaatan ruang
dan bangunan serta bukan bangunan pada kawasan perkotaan. RDTR disusun
detail apabila RTRW kabupaten/kota perlu dilengkapi dengan acuan yang
lebih detil untuk pengendalian pemanfaatan ruang kabupaten/kota. Dalam hal
RTRW kabupaten/kota memerlukan RDTR, maka disusun RDTR yang
muatan materinya lengkap, termasuk peraturan zonasi, sebagai salah satu
dasar dalam pengendalian pemanfaatan ruang dan sekaligus menjadi dasar
penyusunan RTBL bagi zona-zona yang pada RDTR ditentukan sebagai zona
yang penanganannya diprioritaskan.

Kabupaten Kutai Kartanegara telah memiliki RTRW yang disahkan


melalui Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Tahun 2013 -2033. Rencana umum tata ruang tersebut
masih mencakup ruang wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dengan luas
27.263,10
1
Kerangka Acuan Kerja (KA

K) Persetujuan Substansi da n Legislasi Raperda RD TR Kecamatan Muara

Kaman

km2 dengan tingkat ketelitian 1 : 50.000, sehingga masih


memerlukan perincian sebelum dioperasionalkan. Sebab dengan ketelitian
tersebut RTRW belum dapat dijadikan dasar bagi pemanfaatan ruang dan
pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah kabupaten, terutama di kawasan
perkotaan yang perkembangannya lebih pesat dibanding kawasan perdesaan.

Dalam Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kabupaten Kutai Kartanegara, Tahun 2013 - 2033 pasal
62 ayat 6 disebutkan beberapa jenis rencana rinci tata ruang yang harus
disusun oleh pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara salah satunya
adalah rencana detail tata ruang (RDTR) Muara Kaman.

Penyusunan RDTR Muara Kaman sudah dilakukan sejak tahun 2019, dimana
output yang dihasilkan berupa materi teknis RDTR, dokumen KLHS dan
kelengkapan lainnya. Pekerjaan tersebut kembali dilanjutkan pada tahun
2020 berupa kegiatan persetujuan substansi dan legislasi raperda RDTR
Kecamatan Muara Kaman dengan output berupa penetapan persetujuan
substansi dari Kementrian Agraria dan Tata Ruang serta penetapan perda
RDTR dan PZ
Wilayah Perkotaan Muara
Kaman.

2. Maksud dan A. Maksud


Tujuan
Mewujudkan rencana detail tata ruang yang mendukung
terciptanya kawasan strategis maupun kawasan fungsional secara aman,
produktif dan berkelanjutan.

B. Tujuan

Tersusunnya rencana rinci sebagai turunan dari RTRW Kabupaten


Kutai Kartanegara yang berfungsi sebagai perangkat operasional rencana
umum tata ruang agar dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan
pembangunan daerah yang berkelanjutan.

2
Kerangka Acuan Kerja (KA

K) Persetujuan Substansi da n Legislasi Raperda RD TR Kecamatan Muara

Kaman

3. Sasaran Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah:

1. T ere apainya penetapan persetujuan substansi bagi Rencana


Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi (PZ) Wilayah
Perkotaan MuaraKaman

2. Ditetepkannya peraturan daerah (Perda) mengenai Rencana Detail


Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi (PZ) Wilayah Perkotaan
MuaraKaman

4. Lokasi Lokasi pekerjaan kegiatan persetujuan substansi dan legislasi raperda RDTR
Pekerjaan Kecamatan Muara Kaman adalah wilayah perkotaan Muara Kaman.

5. Sumber • Sumber dana yang diperlukan untuk kegiatan persetujuan substansi dan
Pendanaan legislasi raperda RDTR Kecamatan Muara Kaman adalah APBD
Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun anggaran 2020

• Total Pagu Anggaran yang digunakan adalah Rp 600.000.000 (Enam Ratus


Juta Rupiah)

6. Nama dan NamaPPK : Maman Setiawan, ST, MT


Organisasi
Satuan Kerja : Dinas Pertanahan dan Penataan Ruang Kabupaten Kutai
Pejabat
Kartanegara
Pembuat
Komitmen

7. Data Dasar • Data sekunder (instansional, Perguruan Tinggi, atau lembaga pemerintahan
maupun swasta yang terakreditasi Nasional).

• Data primer (field study).

3
Kerangka Acuan Kerja (KA

K) Persetujuan Substansi da n Legislasi Raperda RD TR Kecamatan Muara

Kaman

• Kamus Data GIS (standart data dari JDSN I Jaring Data Spasial Nasional

• Materi teknis RDTR dan PZ Wilayah Perkotaan Muara Kaman


dan kelengkapannya

8. Standar Standar rujukan yang diacu dalam kegiatan ini adalah:


Teknis
1. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang Nomor 16 Tahun 2018
tentang Pedoman penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan
Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota;

2. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang Nomor 8 Tahun 2017


Tentang Pedoman Pemberian Persetujuan Substansi Dalam Rangka
Penetapan Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Provinsi dan
Rencana Tata Ruang Kabupaten/Kota

3. SNI (Standar Nasional Indonesia)

4. Standar data GIS adalah standar dari JDSN (Jaring Data Spasial
Nasional),

5. Pedoman atau petunjuk teknis dan standart dari badan -badan


dan organisasi lain dapat digunakan atas persetujuan dari direksi
pekerjaan.

9. Studi - studi Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu serta
Terdahulu kelengkapan data peta (bila ada).

10. Referensi • Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2007 tentang


Hukum Penataan Ruang;

• Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan


dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;

• Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial;

• Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan


Peraturan
Perundang- undangan;
4
Kerangka Acuan Kerja (KA

K) Persetujuan Substansi da n Legislasi Raperda RD TR Kecamatan Muara

Kaman

• Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pernerintah Daerah

• Peraturan Pernerintah Republik Indonesia Nornor 15 tahun 2010 tentang


Penyelenggaraan Penataan Ruang;

• Peraturan Pernerintah Nornor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian


Peta
Rencana Tata Ruang;

• Peraturan Pernerintah Nornor 9 tahun 2014 tentang Pelaksanaan


Undang• Undang Nornor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial
• Peraturan Pernerintah Nornor 46 Tahun 2016 Tentang Tata
Cara
Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hldup Strategis;

• Peraturan Pernerintah Republik Indonesia Nornor 13 Tahun 2017


tentang perubahan atas Peraturan Pernerintah Nornor 26 tahun 2008
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

• Peraturan Presiden Nornor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan


Pelaksanaan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pernbentukan Peraturan Perundangan-undangan

• Instruksi Presiden Nornor 6 Tahun 2012 Tentang Penyediaan,


Penggunaan, Pengendalian Kualitas, Pengolahan dan Distribusi Data
Satelit Penginderaan Jauh Resolusi Tinggi;

• Peraturan Menteri Pekerjaan Urnurn Nornor 07/PRT/M/2019 Tahun


2019 tentang Standard Dan Pedornan Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui
Penyedia;

• Peraturan Menteri Hukurn dan Hak Asasi Manusia Nomor


M.HH•
01.PP.01.01 Tahun 2008 tentang Pedornan Penyusunan Naskah
Akadernik
Rancangan Peraturan Perundang-Undangan;

• Peraturan Menteri Dalarn Negeri Nornor 80 Tahun 2015


tentang
Pernbentukan Produk Hukurn Daerah

• Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nornor 17


Tahun
2009 tentang Pedornan penentuan daya dukung lingkungan hidup
dalarn penataan ruang wilayah;

5
Kerangka Acuan Kerja (KA

K) Persetujuan Substansi da n Legislasi Raperda RD TR Kecamatan Muara

Kaman

• Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 9 Tahun 2011 tentang


Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis;

• Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang Nomor 8 Tahun 2017


Tentang Pedoman Pemberian Persetujuan Substansi dalam Rangka
Penetapan Perda Tentang Rencana Tata Ruang Kabupaten/Kota;

• Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 69 Tahun


2017 tentang pelaksanaan PP Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Penyelenggaraan KLHS;

• Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pedoman penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi
Kabupaten/Kota;

• Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 15 tentang Pedoman Tah


Teknis Ketelitian Peta Dasar;

• Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 16 tentang Tata Cara Tah
Pengelolaan Peta Rencana Tata Ruang;

• Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 1 Tah


Tentang RTRW Provinsi Kalimantan Timur;

• Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 9 tentang RTRW Tah


Kab. Kutai Kartanegara Tahun 2013 -2033;

• Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 4 Tah


tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah

11. Lingkup Kegiatan persetujuan substansi dan legislasi raperda RDTR Kecamatan
Pekerjaan Muara Kaman terdiri dari 2 bagian yaitu proses persetujuan subtansi
dan proses legislasi raperda RDTR dan PZ wilayah perkotaan Muara
Kaman. Secara garis besar lingkup pekerjaan persetujuan substansi dan
legislasi raperda RDTR Kecamatan Muara Kaman sebagai berikut:

6
Kerangka Acuan Kerja (KA

K) Persetujuan Substansi da n Legislasi Raperda RD TR Kecamatan Muara

Kaman

A. Proses Persetujuan Subtansi

Proses pemberian persetujuan substansi meliputi 4


tahapan:

1. Pengajuan rancangan perda tentang


RDTR
Pengajuan rancangan Perda tentang RDTR
merupakan rancangan Perda yang telah:
a. dibahas dalam Tim Koordinasi Penataan Ruang
Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota
b. dibahas antara Pemerintah Daerah Provinsi/
Kabupaten/Kota dengan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah/Kabupaten/Kota guna disepakati untuk diajukan
kepada Menteri dalam rangka mendapatkan persetujuan
substansi
c. diperiksa secara mandiri oleh Pemerintah Daerah sesuai
dengan hasil pembahasan yang ditungkan dalam
bentuk tabel pemeriksaan mandiri dan disertai dengan
ringkasan penilaian mandiri yang dibuat oleh pemerintah
daerah. Pemeriksaan mandiri dibuktikan dengan surat
pemyataan kepala daerah yang menyatakan
bertanggung jawab terhadap kualitas rancangan perda
RDTR
Pengajuan rancangan perda melampirkan beberapa
dokumen kelengkapan administrasi, yaitu:
a. Surat Permohonan Persetujuan substansi dari Bupati;
b. Berita acara pembahasan Tim Koordinasi
Penataan
Ruang Daerah Kabupaten;
e. Berita acara kesepakatan pengajuan
persetujuan substansi antara Pemerintah Daerah
Kabupaten dengan DPRD Kabupaten;
d. Surat Rekomendasi Gubemur beserta lampirannya,
meliputi:
1. Tabel evaluasi dengan provinsi;

7
Kerangka Acuan Kerja (KA

K) Persetujuan Substansi da n Legislasi Raperda RD TR Kecamatan Muara

Kaman

11.Berita Acara Pembahasan Forum Tim


Koordinasi
Penataan Ruang Daerah
Provinsi;

e. Surat Penetapan delineasi Kawasan Strategis


Kabupaten/RDTR oleh bupati atau Pejabat Eselon
II yang diberi kewenangan mengatasnamakan Bupati;
f. Dokumen Peraturan Daerah tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten dan lampiran (dalam
format softcopy (untuk peta dalam format *SHP) dan
hardcopy)
g. Rancangan Peraturan Daerah (dalam format softcopy
dan hardcopy;
h. Naskah Akademik (dalam format softcopy dan
hardcopy);
1. Materi Teknis yang terdiri atas buku rencana dan
fakta analisis dalam format softcopy dan hardcopy);
j. Album Peta (dalam format softcopy (format *SHP));

1. peta dasar;
11. peta tematik; dan
111. peta rencana

k. Surat pemyataan dari Kepala Daerah


bertanggungjawab terhadap kualitas rancangan Perda
tentang RDTR;
1. Berita Acara Konsultasi Publik (minimal 2 (dua) kali);
m. Berita Acara dengan kabupaten yang
berbatasan
(*apabila berbatasan dengan kabupaten lain);
n. Berita Acara yang dikeluarkan Oleh BIG perihal
Pemyataan Peta Dasar yang Telah Siap
Dilanjutkan untuk Proses Persetujuan Substansi; dan
o. Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis
yang sudah divalidasi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Rancangan perda tersebut dajukan melalui petugas loket
persetujuan substansi yang berada pada Direktorat Penataan
Ruang, Kementerian Agraria dan Tata Ruang. Petugas loket
persetujuan

8
Kerangka Acuan Kerja (KA

K) Persetujuan Substansi da n Legislasi Raperda RD TR Kecamatan Muara

Kaman

substansi rnelakukan perneriksaan terhadap kelengkapan dokurnen


adrninistrasi. Apabila perneriksaan dokurnen telah rnernenuhi
persyaratan rnaka dokurnen tersebut disarnpaikan kepada
Subdirektorat Bina Wilayah III yang rnenangam wilayah
Kalirnantan dan Sulawesi. Kernudian, jika dokurnen
kelengkapan adrninistrasi tidak rnernenuhi persyaratan rnaka
dokurnen tersebut dikernbalikan kepada pernerintah daerah untuk
dilengkapi.
2. Evaluasi Materi Rancangan Perda
Evaluasi dan Klarifikasi Materi Rancangan Perda tentang
RDTR Kepala Subdirektorat Bina Wilayah III rnelakukan
evaluasi terhadap rnateri rancangan perda RDTR yang
dituangkan dalarn tabel evaluasi rancangan perda RDTR. Evaluasi
tersebut dilakukan dengan rnernperhatikan substansi yang rnernuat
paling sedikit:
1) Kebijakan strategis nasional
2) Ruang terbuka hij au publik (RTH) untuk kawasan perkotaan
di kabupaten dan kota
3) Peruntukan kawasan hutan
4) Lahan pertanian pangan berkelanjutan
5) Mitigasi bencana
Jika hasil evaluasi dan klarifikasi rnateri belurn sesuai
dengan substansi yang dipersyaratkan, rnaka rnateri tersebut
diserahkan kepada pernerintah daerah untuk diperbaiki.
3. Pembahasan Lintas Sektor dan Daerah
Pernbahasan lintas sektor dan daerah terkait rancangan perda
RDTR dilakukan untuk rnerneriksa kesesuaian rnateri dan
informasi spasial rancangan perda tentang RDTR terhadap
peraturan perundang-undangan bidang penataan ruang dan
kebijakan nasional. Adapun rnateri yang akan dibahas dalan rapat
lintas sektor dan daerah adalah:
a. Rancangan perda
RDTR
b. Album peta
c. Tabel perneriksaan
rnandiri
d. Materi teknis berupa buku rencana dan fakta
analisa

9
Kerangka Acuan Kerja (KA

K) Persetujuan Substansi da n Legislasi Raperda RD TR Kecamatan Muara

Kaman

e. Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)


Hasil pembahasan rapat lintas sektor dan daerah dituangkan
dalam berita acara pelaksanaan pembahasan lintas sektor dan
daerah. Apabila hasil pembahasan masih tedapat
ketidaksesuaian dengan substansi yang dipersyaratkan maka
materi diserahkan kepada pemerintah daerah untuk diperbaiki.
4. Penetapan persetujuan substansi
Penetapan persetujuan substansi diberikan berdasarkan hasil
pembahasan lintas sektor dan daerah yang terlah diperbaiki
oleh pemerintah daerah. Untuk mendapatkan penetapan
persetujuan subtstansi, rancangan perda RDTR dilengkapi dengan
dokumen:
a. Tabel pemeriksaan
mandiri
b. Tabel hasil evaluasi rancangan perda tentang RDTR
c. Album peta
d. Berita acara pembahasan lintas sektor dan daerah
Penetapan persetujuan substansi diberikan oleh Menteri
berdasarkan hasil pelaksanaan evaluasi materi rancangan perda
tentang RDTR dan hasil pembahasan lintas sektor dan daerah
yang telah diperbaiki.

B. Proses Legislasi

Rancangan peraturan daerah diajukan kepada DPRD Kabupaten Kutai


Kartanegara melalui Program Pembentukan Peraturan Daerah
(Propemperda) untuk menjadi peraturan daerah tentang RDTR.
Pembahasan rancangan perda dilakukan oleh DPRD dan Bagian Hukum
Sekretariat Daerah dengan mengundang pihak - pihak yang
berkepentingan terhadap rancangan perda tersebut.

12. Keluaran Produk yang akan dihasilkan dari pengadaan barang dan jasa
konsultasi persetujuan substansi dan legislasi raperda RDTR Kecamatan
Muara Kaman berupa:
10
Kerangka Acuan Kerja (KA

K) Persetujuan Substansi da n Legislasi Raperda RD TR Kecamatan Muara

Kaman

A. Backup Data Hasil Keseluruhan Kegiatan


1. Peraturan Daerah tentang RDTR dan PZ Wilayah Perkotaan
Muara
Kaman dan lampirannya

2. Album peta

3. Laporan Akhir Kegiatan yang berisikan proses persetujuan


substansi dan legislasi rancangan perda RDTR yang melampirkan,
antara lain:

a. Tabel Pemeriksaan Mandiri dan ringkasan penilaian mandiri


yang disertai dengan surat pemyataan kepala daerah yang
menyatakan bertanggung jawab terhadap kualitas rancangan perda
RDTR

b. Hasil evaluasi dan klarifikasi rancangan perda RDTR beserta


perbaikannya

c. Berita Acara Pelaksanaan Pembahasan Lintas Sektor dan Daerah

d. Hasil perbaikan rancangan perda RDTR dan album peta


berdasarkan hasil pembahasan lintas sektor dan daerah

e. Surat penetapan persetujuan substansi terhadap rancangan


perda
RDTR

f. Dan dokumen lainnya dipersyaratkan

4. Laporan Bulanan

B. Backup Data Hasil Keseluruhan Kegiatan

Hasil keseluruhan kegiatan Persetujuan substansi dan legislasi


raperda
RDTR yang diserahkan dalam bentuk softcopy

13. Peralatan, Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan
Material, dan harus dipelihara oleh penyedia jasa:
Personil dan
a). Laporan dan Data
Fasilitas dari
Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu serta
Pejabat
photografi
(bila ada).

11
Kerangka Acuan Kerja (KA K)

Persetujuan Substansi da n Legislasi Raperda RD TR Kecamatan Muara Kaman

Pembuat b). Staf Pengawas/Pendamping


Komitmen
c). Surat Tugas yang dikeluarkan oleh Dinas

Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan


peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

14. Peralatan dan Peralatan minimal yang harus dimiliki penyedia jasa
Material dari :

Penyedia Jasa A. Alat Editing Data


Konsultansi
1. PC dengan Arc Gis Software

2. Printer A3

15. Lingkup
Kewenangan Perencana bertanggung jawab secara professional atas Jasa Perencanaan

Penyedia Jasa dilakukan sesuai ketentuan kode etik profesi yang berlaku Konsultan
Perencana bertanggung jawab secara professional atas Jasa Perencanaan
dilakukan sesuai ketentuan kode etik profesi yang berlaku.

Secara Umum tanggung jawab Perencana,


adalah:

1. Hasil pekerjaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar


hasil perencanaan yang berlaku.

2. Hasil pekerjaan yang dihasilkan harus telah mengakomondasi


batasan• batasan yang telah diberikan oleh proyek, termasuk melalui
TOR/KAK ini, termasuk dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian
pekerjaan dan mutu fisik konstruksi yang berlaku.

Hasil pekerjaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan,


standar pedoman teknis yang berlaku.

16.Jangka
Waktu
Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan penyusunan RDTR
Muara
Kaman adalah 6 (enam) bulan atau 180 (seratus delapan puluh) hari
kalender.

12
Kerangka Acuan Kerja (KA K)

Persetujuan Substansi da n Legislasi Raperda RD TR Kecamatan Muara Kaman

Peyelesaian
Pekerjaan

17. Personel Kegiatan penyusunan Persetujuan substansi dan legislasi raperda RDTR
Kecamatan Muara Kaman membutuhkan tenaga yang ahli di bidangnya dan
memiliki sertifikat keahlian sesuai bidangnya. Tenaga ahli yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah :

No Penugasan Orang

Tenaga Ahli

1 Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota (TL) 1

2 Ahli Sistem Informasi Geografis (SIG) 1

3 Ahli Lingkungan 1

4 Ahli Hukum 1

Tenaga Pendukung

5 Administrasi 1

Terdapat 5 (lima) orang personil, yang terdiri dari 1 (satu) orang ketua
tim/team leader, 3 (tiga) orang tenaga ahli, dan 1 (satu) orang tenaga
pendukung yang meliputi:

1. Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota

Pendidikan minimal S2 Planologi/Perencanaan Wilayah dan Kota


dengan pengalaman minimal 2 tahun dan SKA Ahli Madya
Perencanaan Wilayah. Berperan sebagai team leader dengan tugas
yaitu:

1. Memberikan arahan dan mengkoordinasikan seluruh


sumberdaya tim untuk dapat memenuhi kewajiban pekerjaan
sesuai kontrak

13
Kerangka Acuan Kerja (KA

K) Persetujuan Substansi da n Legislasi Raperda RD TR Kecamatan Muara

Kaman

ii. Melakukan identifikasi sinergisitas RDTRK terkait dengan


RTRW Kabupaten Kutai Kartanegara

iii. Mengkoordinasikan penyusun kebijakan dan strategi


penyusunan RDTRK dengan Tim,

iv. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang


Muara Kaman,

v. Team Leader bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan


mulai dari awal pekerjan sampai dengan selesai

vi. Mengkoordinir hasil pekerjaan setiap tenaga ahli dan


menuangkannya dalam setiap buku laporan (laporan
pendahuluan, laporan antara dan laporan akhir)

2. Ahli Sistem Informasi Geografis (GIS)

Pengalaman minimal 3 tahun dengan pendidikan S1 Geografi/Teknik


Geodesi. Ahli GIS bertugas membantu menyelesaikan kebutuhan
perpetaan (peta dasar dan peta tematik) dalam penyusunan RDTR.

3. Ahli Lingkungan

Pendidikan terakhir minimal S1 Teknik Lingkungan dengan


pengalaman minimal 3 tahun serta memiliki SKA Ahli Madya
Teknik Lingkungan. Ahli Lingkungan bertugas untuk mengkoordinir
dan melakukan analisis pekerjaan yang berkaitan dengan penyusunan
kajian lingkungan hidup strategis.

4. Ahli Hukum

Pendidikan terakhir minimal S1 Ilmu Hukum Tata Negara dengan


pengalaman minimal 3 tahun dalam penyusunan Rancangan
Peraturan Daerah RDTR. Tugas ahli hukum tata ruang adalah
melakukan pendampingan dalam proses legislasi raperda RDTR.

5. Administrasi

Pendidikan terakhir minimal SMA/SMK dengan tugas melakukan


administrasi dan keuangan kegiatan.

14
Kerangka Acuan Kerja (KA K)

Persetujuan Substansi da n Legislasi Raperda RD TR Kecamatan Muara Kaman

18. Jadwal Jadwal pelaksanaan pekerjaan Persetujuan substansi dan legislasi raperda RDTR
Tahapan Kecamatan Muara Kaman yaitu:
Pelaksanaan
Bulan
Pekerjaan No Kegiatan Keterangan

Pengajuan rancangan Estimasi


1
perda

Evaluasi dan klarifiaksi Estimasi


2
materi rancangan perda

Pembahasan lintas sektor Estimasi


3
dan daerah

Penetapan persetujuan Estimasi


4
subtansi

5 Proses Legislasi
Estimasi

19. Produksi Semua kegiatanjasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di
dalam Negeri dalam wilayah Negara Republik Indonesia

20. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Pengumpula
• memiliki aspek legalitas jika data tersebut berasal dari sumber resmi
n Data
Lapangan • memiliki akurasi data yang dapat di pertanggungjawabkan dan Update
terbaru

Kegiatan Survey Lapangan Harus Sepengetahuan dan di setujui oleh pemberi


pekerjaan.

15
Kerangka Acuan Kerja
(KAK) Persetujuan Substansi dan Legislasi Raperda RDTR Kecamatan
Muara Kaman

21. Alih Penyedia Jasa barns melaksanakan alih pengetahuan dalam bentuk
pelatihan,
Pengetahuan kursus singkat, diskusi dan seminar terkait dengan substansi
pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil proyek

Tenggarong, 30 Maret 2020


Menetapkan dan Mengesahkan,
Pejabat Pembuat Komitmen

MAMAN SETIAWAN,ST,MT
NIP 19701005 199903 1 011

16

Anda mungkin juga menyukai