BAB II
TINJAUAN KEBIJAKAN
1. Visi Pembangunan
Visi Pembangunan Kabupaten Luwu Timur dalam RPJMD 2011-2031
sebagai gambaran realitas masa depan yang ingin dituju dalam kurun
waktu 5 tahun ke depan adalah “Keberlanjutan Pemerintahan,
Pembangunan dan Pelayanan Publik di Kabupaten Luwu Timur Menuju
Kabupaten Agroindustri Tahun 2015”.
2. Misi Pembangunan
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Rumusan misi yang baik
membantu lebih jelas penggambaran visi yang dicapai dan menguraikan
upaya-upaya apa yang harus dilakukan. Dalam suatu dokumen
perencanaan, rumusan misi menjadi penting untuk memberikan
kerangka bagi tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dan menentukan
jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi melalui rumusan strategi
dan arah kebijakan. Memperhatikan visi serta perubahan paradigma
pembangunan daerah dan kondisi yang akan dicapai pada masa yang
akan dating, maka dalam upaya mewujudkan visi pembangunan
Kabupaten Luwu Timur Tahun 2011-2031, misi pembangunan daerah
Kabupaten Luwu Timur beserta penjelasannya adalah sebagai berikut:
a. mencegah dan mengatasi polusi suara, udara, air dan tanah yang
ditimbulkan oleh kegiatan pertambangan, industri dan permukiman;
b. mengawasi secara ketat pengrusakan terhadap lingkungan yang
disebabkan oleh usaha penambangan bahan galian serta mereklamasi
bekas galian penambangan; dan
c. menjaga kelestarian hutan bakau dan merelokasi kembali bekas
hutan bakau dengan langkah-langkah konservasi yang tepat.
h. menyusun rencana tata ruang kawasan budi daya pesisir skala makro
kebupaten dan rencana rinci zonasi yang berwawasan lingkungan dan
sumber daya alam;
i. menyusun dan mendesiminasikan petunjuk teknis penyusunan
rencana tata ruang kawasan budi daya pesisir;
j. memfasilitasi masyarakat setempat untuk membangun keramba
apung dan pembukaan lahan pertambakan yang berwawasan
lingkungan; dan
k. mengembangkan usaha koperasi dan bekerjasama dengan swasta dan
atau BUMN/BUMD melalui sistim kepemilikan saham.
3. Prasarana Drainase
Infrastruktur drainase merupakan komponen utama dalam
penanganan masalah genangan dan banjir. Untuk perencanaan
drainase, pendekatan perencanaan sistem drainase di Kabupaten
Luwu Timur adalah jumlah curah hujan dan topografi lahan.
Beberapa permasalahan mengenai sistem drainase yang terdapat
di kawasan perencaaan adalah secara kuantitas jaringan drainase
yang ada masih belum merata, beberapa kawasan potensial
terjadinya genangan khususnya kawasan perkotaan, dan di
beberapa tempat dengan topografi datar sehingga memudahkan
terjadinya genangan.
wilayah kabupaten meliputi ruang daratan serta ruang laut dalam batas
4 mil laut dari daratan terjauh di kabupaten.
a. Kawasan Lindung
Rencana pola ruang kawasan lindung di wilayah kabupaten, yang
dituangkan dalam RTRW Kabupaten, mencakup kawasan lindung
dengan kriteria sebagai berikut: