Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN

TINJAUAN UMUM KEWILAYAHAN

PENYUSUNAN DOKUMEN
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)-KAB. LUWU TIMUR

2.3. TINJAUAN KEBIJAKAN PENATAAN RUANG


Secara umum kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten Luwu Timur
diimplementasikan melalui Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Luwu Timur Tahun 2011-2031, serta
Peraturan Daerah Nomor 15 tahun 2014 tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten Luwu Timur Tahun 2014 - 2034
2.3.1. RENCANA

TATA

RUANG

WILAYAH

KABUPATEN

LUWU TIMUR

A. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Rencana Tata Ruang Wilayah


Kabupaten Luwu Timur
1. TUJUAN PENATAAN RUANG
Tujuan penyusunan RTRW Kabupaten Luwu Timur adalah terwujudnya
Sistem Penataan Ruang Wilayah yang berkualitas, serasi dan optimal
dengan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
menuju kabupaten Agro-Industri.
2. KEBIJAKAN PENATAAN RUANG
Kebijakan penataan ruang Kabupaten Luwu Timur terdiri atas:
a. Pengembangan

infrastruktur

yang

mempercepat

perkembangan

sektor-sektor unggulan;
b. Pengembangan

kependudukan

dan

ketenagakerjaan

dengan

mendayagunakan potensi sumberdaya yang ada di daerah yang


bersangkutan

melalui

arahan

pengembangan

penduduk

secara

kualitatif;
c. Pelestarian lingkungan dengan menetapkan adanya kawasan lindung
sebagai pengendali terhadap kelestarian ekosistem kawasan budidaya
di sekitarnya dalam lingkup regional;
CV. WAHANA HALID MANDIRI

56

LAPORAN PENDAHULUAN

TINJAUAN UMUM KEWILAYAHAN

PENYUSUNAN DOKUMEN
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)-KAB. LUWU TIMUR

d. Pengembangan kawasan lindung yang berfungsi lindung;


e. Pengembangan Kawasan Budidaya diarahkan pada kegiatan budidaya
secara optimal sesuai dengan kemampuan daya dukung lahannya;
f. Pengembangan Kawasan Perkotaan dan Perdesaan;
g. Pengembangan sistem perhubungan dengan menciptakan sistem
jaringan, sistem pergerakan, sistem kegiatan dan sistem kelembagaan
dalam suatu kerangka sistem dinamis transportasi makro dan mikro
secara optimal;
h. Pengembangan kawasan pesisir dan laut diarahkan untuk meningkatkan
kegiatan budidaya perikanan, pariwisata, industri kapal rakyat dan
jasa pelabuhan, melalui pendekatan ekologis, ekonomis dan sosial; dan
i.

Pengembangan kawasan strategis diarahkan sebagai entry point yang


berdampak terhadap peningkatan peran ekonomi, sosial dan politik
terhadap wilayah/kawasan sekitarnya.

3. STRATEGI PENATAAN RUANG


1) Strategi

untuk

kebijakan

pengembangan

infrastruktur

untuk

mempercepat perkembangan sektor-sektor unggulan meliputi:


a) Mengembangkan sarana dan prasarana yang mendukung sektorsektor

produksi

untuk

meningkatkan

produktivitas

sektor

unggulan;
b) Mengembangkan jaringan irigasi, embung dan bendung;
c) Mengembangkan sarana dan prasarana kepariwisataan, jasa
pemasaran dan perdagangan;
d) Mengembangkan kawasan permukiman pada kawasan perkotaan
dan perdesaan;
e) Mengembangkan jaringan air bersih untuk memenuhi kebutuhan
dasar penduduk dan peningkatan fasilitas pelayanan wilayah;
f) Mengembangkan dan peningkatan manajemen persampahan dan
armada penunjang persampahan;
CV. WAHANA HALID MANDIRI

57

LAPORAN PENDAHULUAN

TINJAUAN UMUM KEWILAYAHAN

PENYUSUNAN DOKUMEN
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)-KAB. LUWU TIMUR

g) Mengendalikan dan menormalisasikan sungai besar dan anak


sungai, kawasan pesisir pantai untuk mencegah erosi dan abrasi
air laut;
h) Mengembangkan dan mengoptimalkan prasarana sistem jaringan
irigasi yang ditujukan untuk mendukung pengembangan potensi
kawasan pertanian tanaman pangan dan pertambakan;
i) Mengadakan

dan

meningkatkan

kualitas

dan

kuantitas

telekomunikasi (daya sambung) untuk mempermudah aksesibilitas


internal dan eksternal antar wilayah Kabupaten Luwu Timur,
terutama pada di sentra-sentra produktif baru;
j) Membangun dan mengembangkan jasa pos dan telekomunikasi
untuk mendukung proses pembangunan;
k) Mengembangkan sistem jaringan listrik melalui penambahan daya
dan sambungan listrik ke rumah-rumah penduduk di perdesaan
yang belum terjangkau dengan sistem interkoneksi kelistrikan
PLTD baru serta PLTHM pada kawasan yang memungkinkan sistem
aliran sungai deras yang banyak terdapat di Kabupaten Luwu
Timur; dan
l) Mengembangkan sistem persampahan dan limbah, kesehatan dan
sanitasi kawasan perumahan, sarana pendidikan dan peribadatan,
serta pelayanan umum dan pemerintahan lainnya.
2) Strategi

untuk

kebijakan

pengembangan

kependudukan

dan

ketenagakerjaan dengan mendayagunakan potensi sumberdaya yang


ada di daerah yang bersangkutan melalui arahan pengembangan
penduduk secara kualitatif meliputi:
a) Meningkatkan pendidikan dan keterampilan penduduk, sehingga
mempunyai wawasan lebih luas dan keterampilan tertentu yang
dapat dimanfaatkan untuk membuka atau mengisi kesempatan
kerja;

CV. WAHANA HALID MANDIRI

58

LAPORAN PENDAHULUAN

TINJAUAN UMUM KEWILAYAHAN

PENYUSUNAN DOKUMEN
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)-KAB. LUWU TIMUR

b) Meningkatkan keterampilan penduduk dilakukan dalam segala


sektor pembangunan terutama pada sektor unggulan, terdiri atas
sektor

perikanan

dan

usaha-usaha

pengelolaan

perikanan,

pertambangan, kepariwisataan, pertanian tanaman pangan dan


perkebunan, jasa-jasa sistem transportasi, lembaga pemerintahan
dan NGO;
c) Meningkatkan mutu sumberdaya manusia melalui peningkatan
pendidikan, baik formal maupun informal;
d) Meningkatkan kesehatan masyarakat melalui penyuluhan dan
penambahan sarana dan prasarana kesehatan dan sanitasi
lingkungan; dan
e) Menyelenggarakan penyuluhan kepada masyarakat terutama
daerah-daerah pedalaman dengan misi pemberian wawasan baru
untuk menghilangkan tradisi yang kurang mendukung programprogram pembangunan.
3) Strategi untuk kebijakan pelestarian lingkungan dengan menetapkan
adanya kawasan lindung sebagai pengendali terhadap kelestarian
ekosistem kawasan budidaya di sekitarnya dalam lingkup regional
meliputi:
a) Mencegah dan mengatasi polusi suara, udara, air dan tanah yang
ditimbulkan

oleh

kegiatan

pertambangan,

industri

dan

permukiman;
b) Mengawasi secara ketat pengrusakan terhadap lingkungan yang
disebabkan oleh usaha penambangan

bahan galian serta

mereklamasi bekas galian penambangan; dan


c) Menjaga kelestarian hutan bakau dan merelokasi kembali bekas
hutan bakau dengan langkah-langkah konservasi yang tepat.

CV. WAHANA HALID MANDIRI

59

LAPORAN PENDAHULUAN

TINJAUAN UMUM KEWILAYAHAN

PENYUSUNAN DOKUMEN
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)-KAB. LUWU TIMUR

4) Strategi untuk kebijakan pengembangan kawasan lindung yang


berfungsi lindung meliputi:
a) Melestarikan dan mengembangkan kawasan lindung dengan
berbagai penanganan;
b) Membuat program penanggulangan lahan kritis;
c) Mengelola dan mendelineasi kawasan suaka alam dan pengendalian
kegiatan budidaya yang dapat mengganggu kelestarian kawasan
tersebut;
d) Menetapkan kawasan lindung secara konsisten agar terjaga
fungsinya untuk melindungi kawasan bawahannya, melindungi
kawasan

setempat,

memberi

perlindungan

terhadap

keanekaragaman flora dan fauna beserta ekosistemnya, serta


melindungi kawasan rawan bencana; dan
e) melakukan pembinaan daerah penyangga/budidaya dan plasma
nutfah.
5) Strategi untuk kebijakan Pengembangan Kawasan Budidaya diarahkan
pada kegiatan budidaya secara optimal sesuai dengan kemampuan daya
dukung lahannya meliputi:
a) Mengembangkan

budidaya

pertanian

lahan

basah

melalui

intensifikasi, rehabilitasi dan ekstensifikasi percetakan sawah


yang ditunjang oleh pengembangan irigasi sebagai faktor utama
keberhasilan guna menunjang komoditas ekspor;
b) Menyelenggarakan kursus atau penyuluhan peningkatan komoditas
pertanian dengan pendekatan agrobisnis;
c) Meningkatkan kualitas kelompok-kelompok tani;
d) Mengembangkan budidaya

pertanian

sub

sektor

pertanian

tanaman pangan yang ditunjang oleh pemberdayaan masyarakat


lokal;

CV. WAHANA HALID MANDIRI

60

LAPORAN PENDAHULUAN

TINJAUAN UMUM KEWILAYAHAN

PENYUSUNAN DOKUMEN
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)-KAB. LUWU TIMUR

e) Mengembangkan budidaya perikanan melalui pola perikanan inti


rakyat dengan memperkuat koperasi dan penerapan teknologi
tepat guna dalam berbagai usaha budidaya perikanan;
f) Menyelenggarakan kursus/penyuluhan peningkatan teknik-teknik
konservasi untuk pengelolaan tanah dan air pada lahan-lahan usaha
tani;
g) Meningkatkan dan pengembangan sarana dan prasarana perikanan
dan pertanian, sehingga dapat memperlancar hasil produksi dan
distribusi;
h) Mengembangkan budidaya peternakan melalui perbaikan mutu
ternak, inseminasi buatan (perkawinan suntik), perluasan padang
pengembalaan dengan memberikan rumput yang berkualitas tinggi,
perbaikan teknis beternak serta melakukan vaksinasi secara
berkala;
i) Mengendalikan dan pengaturan pemanfaatan ruang pada kawasan
budidaya kuntuk menghindari konflik kepentingan antar sektor;
dan
j) Membangun sektor kehutanan.
6) Strategi untuk kebijakan pengembangan kawasan perkotaan dan
perdesaan meliputi:
a) Melakukan pengukuran dan sertifikasi tanah untuk lokasi
pembangunan dan pengelolaan di seluruh wilayah kecamatan;
b) Meningkatkan sarana dan prasarana dasar ekonomi dan sosial
perkotaan dan perdesaan;
c) Mengembangkan

dan

peningkatan

infrastruktur

dan

suprastruktur kawasan perkotaan dan perdesaan;


d) Melakukan

pembinaan

lembaga-lembaga

sosial-ekonomi

masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pengelolaan dan


pembangunan perkotaan dan perdesaan; dan

CV. WAHANA HALID MANDIRI

61

LAPORAN PENDAHULUAN

TINJAUAN UMUM KEWILAYAHAN

PENYUSUNAN DOKUMEN
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)-KAB. LUWU TIMUR

e) Merencanakan dan mengembangkan Desa Pusat Pertumbuhan


(DPP), sebagai pusat pertumbuhan baru yang ada disekitarnya.
7) Strategi untuk kebijakan pengembangan sistem perhubungan dengan
menciptakan sistem jaringan, sistem pergerakan, sistem kegiatan dan
sistem kelembagaan dalam suatu kerangka sistem dinamis transportasi
makro dan mikro secara optimal meliputi:
a) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sistem jaringan jalan
transportasi

darat,

sehingga

dapat

mengakomodasikan

pergerakan barang dan manusia dapat lebih efisien dengan tingkat


pelayanan yang lebih baik;
b) Membangun dan pengembangan jaringan jalan darat yang
menghubungkan antara Pusat Pelayanan utama, sekunder dan lokal,
serta dan/atau kawasan andalan dan kawasan strategis di
Kabupaten Luwu Timur;
c) Menata trayek angkutan darat terutama transportasi dalam kota,
antra kota dan desa sehingga tercipta sistem pergerakan yang
optimal;
d) Membangun

sarana

dan

prasarana

perhubungan

untuk

memecahkan masalah keterisolan antar wilayah perdesaan.


e) Meningkatkan asesibilitas internal dan eksternal dalam kaitan
dengan kemudahan ekspor hasil produksi dan impor kebutuhan
primer dan sekunder;
f) Mengembangkan jaringan jalan pada kota-kota yang sudah
berkembang secara periodik dengan tetap konsisten pada standar
teknik;
g) Mengembangkan dan peningkatan fungsi-fungsi Bandar Udara
Sorowako dan pembangunan Bandara Malili, pelabuhan laut Malili
dan Lampia sebagai pelabuhan nusantara; dan
h) Mengevaluasi kelayakan dan kesinambungan terminal regional
darat

saat

ini,

hubungannya

dengan

tingkat

kemudahan

CV. WAHANA HALID MANDIRI

62

LAPORAN PENDAHULUAN

TINJAUAN UMUM KEWILAYAHAN

PENYUSUNAN DOKUMEN
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)-KAB. LUWU TIMUR

pergerakan barang dan manusia dalam sistem kegiatan masyarakat


kota dan antarwilayah belakangnya.
8) Strategi untuk kebijakan pengembangan kawasan pesisir dan laut
diarahkan

untuk meningkatkan kegiatan budidaya perikanan,

pariwisata, industri kapal rakyat dan jasa pelabuhan, melalui


pendekatan ekologis, ekonomis dan sosial meliputi:
a) Meningkatkan produksi perikanan dari hasil budidaya perikanan
darat dan laut;
b) Meningkatkan konstribusi kegiatan perikanan darat dan laut
terhadap produk domestik regional bruto;
c) Meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat pesisir dan laut
dari kegiatan budidaya pesisir dan laut;
d) Mengurangi konflik dalam pemanfaatan sumberdaya pesisir dan
laut;
e) Menggali dan meningkatkan potensi wisata bahari dengan
penyelenggaraan even-even wisata baru yang sesuai dengan pasar
dan karakteristik wisatawan;
f) Meningkatkan pengelolaan asset-aset pariwisata bahari yang lebih
profesional dengan tetap menjaga fungsi kelestarian, utamanya
pada kawasan wisata danau kompleks;
g) Menetapkan wilayah budidaya melalui kegiatan zonasi ruang
khusus budidaya;
h) Menyusun rencana tata ruang kawasan budidaya pesisir skala
makro kebupaten dan rinci zonasi yang berwawasan lingkungan dan
sumberdaya alam;
i) Menyusun dan mendesiminasikan petunjuk teknis penyusunan
rencana tata ruang kawasan budidaya pesisir;
j) Memfasilitasi masyarakat setempat untuk membangun keramba
apung dan pembukaan lahan pertambakan yang berwawasan
lingkungan; dan
CV. WAHANA HALID MANDIRI

63

LAPORAN PENDAHULUAN

TINJAUAN UMUM KEWILAYAHAN

PENYUSUNAN DOKUMEN
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)-KAB. LUWU TIMUR

k) Mengembangkan usaha koperasi dan bekerjasama dengan swata


dan atau BUMN/BUMD melalui sistim kepemilikan saham.
9) Strategi untuk kebijakan pengembangan kawasan strategis diarahkan
sebagai entry point yang berdampak terhadap peningkatan peran
ekonomi, sosial dan politik terhadap wilayah/kawasan sekitarnya
meliputi:
a) Mendelineasi kawasan cagar

alam dan pelestarian alam serta

mencegah kegiatan budidaya pada daerah sekitarnya yang dapat


mengancam kelestarian kawasan cagar alam;
b) Mengembangkan kawasan yang mempunyai kegiatan sektor
strategis yang potensial terutama dalam aspek ekonomi;
c) Menanggulangi
lingkungan,

kawasan

rawan

pengembangan

jalur

bencana
hijau,

melalui

konservasi

mengurangi

bahkan

meniadakan kegiatan budidaya pada rawan bencana;


d) Merangsang kawasan-kawasan yang sulit berkembang melalui
pengembangan desa-desa pusat pertumbuhan atau pembukaan
kegiatan usaha pertanian agroindustri;
e) Mengembangkan wilayah secara terpadu;
f) Memberdayakan ekonomi rakyat dan pengembangan usaha
produksi masyarakat;
g) Meningkatkan sarana dan prasarana dasar ekonomi;
h) Mengembangkan kawasan kehutanan; dan
i) Mempertahankan kawasan Lindung Mangrove.

B. Struktur Ruang Kab. Luwu Timur


Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Luwu Timur meliputi:
1. Pusat-pusat kegiatan;
2. Sistem jaringan prasarana utama; dan
3. Sistem jaringan prasarana lainnya.

CV. WAHANA HALID MANDIRI

64

LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN DOKUMEN
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)-KAB. LUWU TIMUR

TINJAUAN UMUM KEWILAYAHAN

1. Pusat-pusat kegiatan yang ada di Kabupaten Luwu Timur, terdiri


atas:
1) PKL meliputi kawasan perkotaan Malili dan Kota Terpadu Mandiri
Mahalona;
2) PKLp yaitu di Wotu;
3) PPK yaitu di Tomoni dan Nuha; dan
4) PPL meliputi kawasan perkotaan Burau, Wonorejo, Kertoraharjo,
Wasuponda dan Wawondula.
2. Sistem jaringan prasarana utama yang ada di Kabupaten Luwu
Timur terdiri atas:
1) Sistem jaringan transportasi darat adalah jaringan jalan,
jaringan danau dan penyeberangan, dan terminal.
2) Sistem jaringan perkeretaapian meliputi perbatasan Kabupaten
Luwu

Utara-Wotu-Tarengge-Perbatasan

Provinsi

Sulawesi

Tengah, Wotu-Malili-Perbatasan Sulawesi Tenggara.


3) Sistem jaringan transportasi Laut yaitu, tatanan kepelabuhanan
meliputi Pelabuhan Waru-Waru, Malili dan Ujung Susu; dan jalur
pelayaran meliputi Malili-Tanjung Ringgit Palopa, Malili-Lasusua
Kolaka Utara, Malili-Kolaka, dan Malili-Makassar. Peningkatan
sarana dan prasarana transportasi laut Pelabuhan Ujung Susu
sebagai pelabuhan khusus bongkar Muat untuk ekspor impor.
3. Sistem jaringan prasarana lainnya terdiri atas:
1) sistem jaringan energy;
2) sistem jaringan telekomuniasi;
3) sistem jaringan sumber daya air;
4) sistem jaringan prasarana wilayah lainnya.

CV. WAHANA HALID MANDIRI

65

LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN DOKUMEN
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)-KAB. LUWU TIMUR

TINJAUAN UMUM KEWILAYAHAN

Gambar 24. Peta Rencana Struktur Ruang Kabupaten Luwu Timur (Sumber : Bappeda Luwu Timur, 2010)

CV. WAHANA HALID MANDIRI

66

LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN DOKUMEN
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)-KAB. LUWU TIMUR

TINJAUAN UMUM KEWILAYAHAN

C. Pola Ruang Kab. Luwu Timur


Rencana pola ruang terdiri atas rencana pengembangan kawasan lindung
dan rencana kawasan budidaya.
1. Kawasan Lindung
Kawasan lindung di Kabupaten Luwu Timur terdiri atas beberapa jenis
berikut ini:
1) Hutan lindung
Kawasan hutan lindung di Kabupaten Luwu Timur secara keseluruhan
memiliki luas sekitar 240.775,89 Ha, yang antara lain terdapat pada
Kecamatan Burau, Wotu, Tomoni, Mangkutana, Kalaena, Angkona,
Malili, Towuti Nuha, dan Wasuponda
2) Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya
Kawasan ini merupakan kawasan yang ditujukan untuk mencegah erosi,
bencana banjir, sedimentasi dan menjaga fungsi hidrologis tanah untuk
menjamin tersedianya unsur hara tanah dan air permukaan. Kriteria dari
kawasan ini adalah:

Kawasan hutan dengan faktor-faktor lereng lapangan, jenis tanah,


dan curah hujan yang melebihi nilai skor 175 menurut Keputusan
Menteri Pertanian No.837/KPTS/UM/11/1980 dan atau

Kawasan hutan mempunyai lereng lapangan 40% atau lebih


(Inmendagri 8/1985) dan atau

Kawasan hutan yang mempunyai ketinggian diatas permukaan laut


2.000 meter atau lebih.

Kawasan perlindungan setempat meliputi :


a) Kawasan sempadan sungai dialokasikan di sepanjang aliran sungai
yang ada di Kabupaten Luwu Timur. diantaranya WAS Kalaena,
Tomoni, Larona, WAS Malili, Sub WAS Pongkeru.

CV. WAHANA HALID MANDIRI

67

LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN DOKUMEN
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)-KAB. LUWU TIMUR

TINJAUAN UMUM KEWILAYAHAN

b) Sempadan pantai terdapat pada beberapa kecamatan, diantaranya


Kecamatan Malili, Wotu, Angkona dan Burau.
c) Kawasan resapan air di Kabupaten Luwu Timur terdapat pada
lahan-lahan pertanian basah, sekitar pantai, sekitar danau Towuti,
Matano dan Mahalona
2. Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam, dan Cagar Budaya
Luas rencana kawasan cagar alam di Kabupaten Luwu Timur adalah 101.
453, 89 hektar. Kawasan cagar alam tersebar di Kecamatan Angkona,
Kalaena, Mangkutana, Nuha, Towuti, dan Kecamatan Wasuponda.
3. Kawasan Rawan Bencana Alam
Potensi rawan bencana Kabupaten Luwu Timur berupa tanah longsor, luapan
air sungai, rawan gempa dan rawan banjir yang hampir terjadi setiap tahun.
Untuk tanah longsor dan luapan air sungai terjadi pada Kecamatan Kalaena,
Mangkutana, Towuti, Malili, dan Kecamatan Nuha. Untuk daerah rawan
banjir terdapat di sekitar Kecamatan Malili (Kota Lama Malili), Kecamatan
Wotu, Kalaena, Mangkutana, Burau dan Kecamatan Tomoni. Untuk rawan
gempa bumi terdapat di Kecamatan Kalaena, Mangkutana, Malili, hingga ke
Kecamatan Wasuponda dan Nuha
4. Kawasan Budidaya
Kawasan budidaya yang akan ditetapkan di Kabupaten Luwu Timur terdiri
dari kawasan hutan produksi, meliputi hutan produksi tetap dan hutan
produksi terbatas. Kawasan budidaya pertanian, meliputi kawasan tanaman
pangan lahan basah, tanaman pangan lahan kering, peternakan, perkebunan,
dan perikanan. Kawasan budidaya non pertanian, meliputi kawasan
permukiman, pertambangan, industri, pariwisata dan sebagainya.

CV. WAHANA HALID MANDIRI

68

LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN DOKUMEN
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)-KAB. LUWU TIMUR

TINJAUAN UMUM KEWILAYAHAN

5. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi


Kawasan hutan produksi di Kabupaten Luwu Timur mencapai 126.572,34
Hayang meliputi hutan produksi tetap dan hutan produksi terbatas.
6. Kawasan Peruntukan Pertanian
1) Kawasan potensil budidaya padi sawah yang tersebar di seluruh
kecamatan, kecuali kecamatan Nuha dan Towuti.
2) Kawasan potensiil budidaya pertanian lahan kering terbesar di seluruh
kecamatan;
3) Kawasan potensiil tanaman tahunan/perkebunan tersebar di seluruh
kecamatan;
4) Kawasan potensiil peternakan tersebar di seluruh kecamatan
terutama di Kecamatan Malili;
5) Kawasan potensiil perikanan tersebar di Kecamatan Burau, Wotu,
Malili, dan Angkona;
7. Kawasan Peruntukan Pertambangan
Kawasan pertambangan merupakan kawasan yang berpotensi mineral dan
atau batubara dimanfaatkan untuk kegiatan pertambangan meliputi:
1) Kawasan potensiil usaha pertambangan mineral logam dan mineral
bukan logam meliputi Kecamatan Burau, Angkona, Malili, Wasuponda,
Nuha dan Towuti.
2) Kawasan potensiil usaha pertambangan batuan meliputi seluruh wilayah
Kabupaten Luwu Timur.
3) Kawasan potensiil wilayah pertambangan rakyat meliputi Kecamatan
Burau dan Kecamatan Wotu.

CV. WAHANA HALID MANDIRI

69

LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN DOKUMEN
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)-KAB. LUWU TIMUR

TINJAUAN UMUM KEWILAYAHAN

8. Kawasan Peruntukan Industri


Kawasan industri merupakan kawasan yang potensil dimanfaatkan untuk
kegiatan industri yang meliputi:
1) Kawasan industri kerajinan yang tersebar di seluruh kecamatan di
Kabupaten Luwu Timur;
2) Kawasan aglomerasi industri skala kecil dan menengah di Kawasan
Malili, Nuha dan Towuti.
9. Kawasan Perdagangan
Kawasan merupakan kawasan yang potensil dimanfaatkan untuk kegiatan
perdagangan yang meliputi:
1) Kawasan perdagangan skala kabupaten meliputi: kawasan perdagangan
PKL Malili, kawasan perdagangan PKL Surowako, dan seluruh PKLp.
2) Kawasan perdagangan skala kecamatan yang terdstribusi seluruh
kecamatan di Kabupaten Luwu Timur.
10. Kawasan Peruntukan Pariwisata
Rencana pengembangan kawasan pariwisata merupakan kawasan yang
potensil dikembangkan sebagai tujuan maupun obyek wisata meliputi :
1) Kawasan taman wisata alam Danau Matano dan Danau Mahalona seluas
30.000 Ha dan Kawasan Wisata Alam Danau Towuti seluas 65.000
Ha,.
2) 0byek wisata untuk Pendidikan yaitu Kawasan Hutan dengan Tujuan
Khusus (KDHTK) seluas 731,48 Ha di Desa Puncak Indah.
11. Kawasan Peruntukan Permukiman
Rencana permukiman merupakan kawasan yang potensil dikembangkan
sebagai kawasan permukiman yang meliputi:
1) Kawasan permukiman perkotaan meliputi: kawasan permukiman
perkotaan didominasi oleh kegiatan non agraris dengan tatanan
kawasan permukiman yang terdiri dari sumberdaya buatan seperti
CV. WAHANA HALID MANDIRI

70

LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN DOKUMEN
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)-KAB. LUWU TIMUR

TINJAUAN UMUM KEWILAYAHAN

perumahan, fasilitas sosial, fasilitas umum, prasarana dan sarana


perkotaan. bangunan permukiman di tengah kota terutama di PKL dan
PPK yang padat penduduknya diarahkan pembangunan perumahannya
vertikal.
2) Kawasan permukiman perdesaan : didominasi oleh kegiatan agraris
dengan kondisi kepadatan bangunan, penduduk serta prasarana dan
sarana perkotaan yang rendah, dan kurang intensif dalam pemanfaatan
lahan untuk keperluan non agraris. Bangunan-bangunan perumahan
diarahkan menggunakan nilai kearifan budaya lokal seperti pola rumah
kebun dengan bangunan berlantai panggung.

CV. WAHANA HALID MANDIRI

71

LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN DOKUMEN
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)-KAB. LUWU TIMUR

TINJAUAN UMUM KEWILAYAHAN

Gambar 25. Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Luwu Timur


(Sumber : Bappeda Luwu Timur, 2010)

CV. WAHANA HALID MANDIRI

72

LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN DOKUMEN
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)-KAB. LUWU TIMUR

TINJAUAN UMUM KEWILAYAHAN

D. Kawasan Strategis
1. Kawasan Strategis Nasional
Salah satu Kawasan Strategis Nasional (KSN) yang diarahkan di Provinsi
Sulawesi Selatan dan berada di Kabupaten Luwu Timur adalah KSN
Sorowako dan sekitarnya. Fokus pengembangan Kawasan Strategis
Nasional Sorowako dan sekitarnya yang akan dilakukan pada tahapan
pengembangan I (2010-2014) adalah rehabilitasi dan pengembangan KSN
dengan sudut kepentingan pendayagunaan sumberdaya alam dan/atau
teknologi tinggi, khususnya dalam pengembangan dan peningkatan kualitas
kawasan.
2. Kawasan Strategis Provinsi
Penetapan kawasan stretegis Provinsi Sulsel yang berada dalam wilayah
Kabupaten Luwu Timur (RTRW Provinsi Sulsel Tahun 2008), kategori
pertumbuhan ekonomi, kepentingan fungsi dan daya dukunglingkungan,
antara lain:
1) Untuk kepentingan ketahanan pangan dan berdasarkan potensi dan
kesesuaian lahan serta teknokultur masyarakat, maka diarahkan
pengembangan kawasan pertanian tanaman pangan sawah yang sesuai
untuk persawahan irigasi, sawah tadah hujan, ubi kayu dan jagung yang
berada di Kecamatan Wotu, Burau, Tomoni, Mangkutana, Malili,
Tomoni Timur dan Kalaena.
2) Untuk pertumbuhan ekonomi, dalam sektor perkebunan, berdasarkan
potensi dan kesesuaian lahan dan teknokultur masyarakat lokal maka
direncanakan pengembangan beberapa alternatif kawasan budidaya
komoditi seperti: kawasan perkebunan yang sangat sesuai, potensial
dan mempunyai luas besar untuk alternatif komoditas kelapa sawit,
kakao, kopi, mete dan jarak di Kecamatan Tomoni, Angkona,
Mangkutana, Wasuponda, Burau, Towuti.

CV. WAHANA HALID MANDIRI

73

LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN DOKUMEN
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)-KAB. LUWU TIMUR

TINJAUAN UMUM KEWILAYAHAN

3) Untuk kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan terdiri atas


Kawasan Lindung Nasional dan beberapa kawasan fungsi dan daya
dukung lainnya, adalah Taman Wisata Alam Danau Matano, Taman
Wisata Alam Danau Mahalona, Taman Wisata Alam Danau Towuti.
3. Kawasan Strategis Kabupaten
Kawasan Strategis Kabupaten terdiri atas:
1) Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi
terdiri dari : Kawasan Pengembangan Komoditi kelapa sawit, kakao,
mente, kopi, dan jarak di Kecamatan Tomoni, Angkona, Mangkutana,
Wasuponda, Burau dan Towuti.
2) Kawasan Strategis dari sudut Kepentingan Lingkungan terdiri dari :
Taman wisata alam Danau Matano, Taman wisata alam Danau Mahalona
dan Taman wisata alam Danau Towuti.
3) Kawasan Strategis dari sudut kepentingan ketahanan pangan terdiri
dari : Kecamatan Wotu, Burau, Tomoni, Mangkutana, Malili, Tomoni
Timur dan Kalaena.

CV. WAHANA HALID MANDIRI

74

LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN DOKUMEN
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)-KAB. LUWU TIMUR

TINJAUAN UMUM KEWILAYAHAN

Gambar 26. Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Luwu Timur (Sumber : Bappeda Luwu Timur, 2010)

CV. WAHANA HALID MANDIRI

75

Anda mungkin juga menyukai