Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERIKANAN

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERIKANAN BUDIDAYA


MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERIKANAN
Yang diampu oleh Bapak Ir. Sukandar, MP

Oleh:
Muhammad Hamid Husain

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERIKANAN
2016

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT karena telah
melimpahkan rahmat, taufik serta hidayahNya, sehingga pada saat ini kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul Kebijakan Pembangunan Perikanan
Budidaya dengan tepat waktu. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW dan tak lupa, kami berterima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu selama penyusunan makalah ini.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai
Kebijakan kebijakan tentang perikanan Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Kami mohon kritik dan saran yang membangun agar makalah ini bisa
menjadi lebih baik lagi. Terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Malang, Januari 2016

Penyusun

ii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang........................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................... 2
1.3. Tujuan........................................................................................ 2
BAB II. PEMBAHASAN
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.

VISI KKP DAN DINAS TENTANG BUDIDAYA PERIKANAN........


MISI KKP DAN DINAS.................................................................
RENSTRA KKP DAN DINAS.......................................................
PROGRAM KERJA KKP DAN DINAS.........................................
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN......................................................

3
3
3
5
5

BAB III. PENUTUP


3.1. Kesimpulan................................................................................. 7
Daftar Pustaka............................................................................................... 8

iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu Negara Maritim terbesar di dunia dengan

jumlah pulau sekitar 17.500 pulau dan memiliki garis panjang pantai terpanjang kedua
di dunia setelah Kanada (18.000km2) sehingga luas wilayah Indonesia 2/3 merupakan
wilayah lautan. Dengan potensi wilayah tersebut Indonesia memiliki potensi ekonomi di
sektor kelautan dan perikanan baik berupa perikanan tangkap maupun perikanan
budidaya yang merupakan suatu potensi yang dapat dimanfaatkan untuk menuju
Indonesia yang maju dan makmur (Solikhin,dkk : 2005).
Pembangunan perikanan pada dasarnya dititik beratkan pada perikanan tangkap
dan perikanan budidaya . Pada dekade 80-an perikanan budidaya mulai mendapat
perhatian (budidaya udang di tambak) Menjelang thn 90-an mulai dirintis usaha
budidaya ikan di laut Potensi pengembangan lahan perikanan budidaya = 27.671.178
ha, terdiri dari : 2.230.600 ha (air tawar), 913.000 ha (air payau), 24.528.000 ha (air
laut). Tahun 2004 lahan yang dimanfaatkan mencapai 262.000 ha (air tawar), 500.000
ha (air payau), dan 370.000 unit budidaya di laut. Sehingga bisa dikatakan bahwa
peluang pengembangan lahan pembudidayaan ikan di Indonesia masih sangat
menjanjikan.
Sektor perikanan sendiri dibagi menjadi dua, yaitu perikanan budidaya dan
perikanan tangkap. Perikanan tangkap umumnya merupakan kegiatan ekonomi
masyarakat yang dilakukan dengan menangkap ikan di perairan dengan menggunakan
berbagai macam alat dan metode. Sebagian besar ikan yang ditangkap berasal dari
perairan laut, apabila hal ini dilakukan secara terus menerus maka akan mengakibatkan
kerusakan ekosistem pada perairan itu sendiri. Maka dari itulah diperlukan adanya
perikanan budidaya yang bisa terus berproduksi tanpa harus merusak ekosistem
perairan.
Subsektor perikanan budidaya sekarang tengah ditingkatkan pengembangannya
setelah perikanan tangkap tak bisa lagi diandalkan untuk menjaga ketersediaan stok ikan
nasional. Sumberdaya perikanan terdiri dari sumber daya perikanan laut dan
sumberdaya perikanan air tawar. Disamping sumberdaya perikanan laut yang

mempunyai keunggulan dan potensi untuk dikembangkan, sumberdaya perikanan air


tawar juga sangat potensial untuk dikembangkan. Sumberdaya perikanan air tawar ini
meliputi sungai, danau, waduk, rawa dan genangan air lainnya yang dapat mendukung
kegiatan perikanan. Salah satu komoditi perikanan air tawar yang dapat menjadi
alternatif usaha di bidang perikanan dalam rangka menjalankan perekonomian di
Indonesia adalah ikan konsumsi.
Salah satu kebijakan dalam perkembangan budidaya perikanan adalah
pengembangan kawasan untuk komoditas unggulan. Pengembangan komoditas
unggulan ditetapkan untuk lebih memacu kegiatan budidaya dimana komoditas
unggulan ini memiliki kriteria antara lain, bernilai ekonomis tinggi, teknologi budidaya
yang dapat diterapkan telah tersedia, permintaan luar negeri dan lokal tinggi, dan dapat
dibudidayakan dan dikembangkan secara massal. Beberapa komoditas unggul yang
akan dikembangkan adalah rumput laut, catfish, nila, bandeng, udang, ikan mas,
gurame, kakap, dan kerapu.
1.3

RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dari makalah ini adalah

a)

Bagaimana kebijakan pembangunan perikanan budidaya ?

b)

Bagaimana Misi dan Renstra KKP dan Dinas?

c)

Bagaimana program kerja KKP dan Dinas perikanan budidaya?

d)

Bagaimana Implementasi kebijakan KKP dan Dinas perikanan budidaya?

1.2

TUJUAN
Tujuan makalah ini adalah

a)

Mengetahui kebijakan pembangunan perikanan budidaya.

b)

Mengetahui Misi dan Renstra KKP dan Dinas.

c)

Mengetahui program kerja KKP dan Dinas perikanan budidaya.

d)

Mengetahui Implementasi kebijakan KKP dan Dinas perikanan budidaya.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

VISI KKP DAN DINAS TENTANG BUDIDAYA PERIKANAN


Perikanan budidaya merupakan sumber pertumbuhan ekonomi andalan, yang

dilaksanakan melalui sistem usaha perikanan budidaya yang berdaya saing dan
berkeadilan. (sumber KKP 2012-2014).
2.2

MISI KKP DAN DINAS


(Sumber KKP 2012-2014).

a) Memproduksi ikan secara efisien dan berkualitas untuk memenuhi kebutuhan


bahan pangan, bahan baku industri, dan ekspor
b) Melaksanakan pembangunan perikanan budidaya berbasis IPTEK yang
bertanggungjawab dan ramah lingkungan
c) Meningkatkan kesejahteraan pembudidaya ikan, menciptakan lapangan kerja dan
kesempatan berusaha serta menciptakan iklim usaha yang kondusif.
2.3

RENSTRA KKP DAN DINAS


Pembangunan perikanan dan kelautan meliputi pengelolaan perikanan

tangkap, perikanan budidaya , pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, industri


kelautan (seperti industri maritim, perikanan, wisata bahari) yang dikembangkan
secara sinergi, optimal, dan berkelanjutan, maka guna mendukung hal tersebut
ditetapkan strategi dan arah kebijakan sebagai berikut
A. Strategi
a. Pro poor (Keberpihakan kepada upaya pengentasan kemiskinan)Pendekatan
Pro-poor dilakukan melalui pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat pelaku usaha
kelautan dan perikanan.
b. Pro job (Keberpihakan kepada peningkatan tenaga kerja). Pendekatan Projob dilakukan melalui optimalisasi potensi perikanan budidaya yang belum tergarap

untuk menurunkan tingkat pengangguran nasional. Usaha membuka lapangan kerja


diiringi dengan dukungan pengembangan modal dan kepastian berusaha.Renstra
Dinas Perikanan dan Kelautan Prov. Jatim 2
c. Pro growth (Keberpihakan kepada pertumbuhan). Pendekatan pro-growth
dilakukan untuk mewujudkan pertumbuhan sektor kelutan dan perikanan sebagai pilar
ketahanan ekonomi nasional melalui transformasi pelaku ekonomi kelautan dan
perikanan, dari pelaku ekonomi subsisten menjadi pelaku usaha modern, melalui
berbagai dukungan pengembangan infrastruktur, industrialisasi dan modernisasi.
d. Pro sustainability (Keberpihakan kepada lingkungan hidup). Pendekatan prosustainability dilakukan melalui upaya pemulihan dan pelestarian lingkungan perairan,
pesisir, dan pulau-pulau kecil
B. Arah Kebijakan
Sesuai arah kebijakan pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam RPJMD Tahun
2010 2014 dari 9 (sembilan) agenda yang terkait adalah agenda Perluasan lapangan
kerja, efektivitas Taskin, dan memberdayakan ekonomi Renstra Dinas Perikanan dan
Kelautan Prov. Jatim 3 rakyat terutama wong cilik ; Percepatan pertumbuhan ekonomi
(berkualitas dan berkelanjutan) melalui pengembangan agroindustri / agrobisnin serta
pembangunan / penyediaan infrstruktur pertanian dan pedesaan ; Pelihara kualitas dan
fungsi lingkungan hidup, perbaikan pengelolaan SDA dan penataan ruang dan
Reformasi birokrasi dan pelayan publik (prima). Sedangkan dari 18 program prioritas
yang ditindaklanjuti adalah
a) Revitalisasi Pertanian dan Pengembangan
b) Agroindustri/Agrobisnis ; Peningkatan Investasi, Ekspor
c) Non-Migas, dan Pariwisata ; Pemeliharaan Kualitas dan
d) Fungsi Lingkungan Hidup, serta Perbaikan Pengelolaan
e) Sumber Daya Alam, dan Penataan Ruang ; .Percepatan
f)

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi, dan Peningkatan

g) Pelayanan Publik, maka dari itu arah kebijakan Dinas Perikanan dan Kelautan
Provinsi Jawa Timur diimplementasikan sebagai berikut :

Pengembangan Perikanan Budidaya


Pengembangan Perikanan Tangkap
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan
Pengelolaan Kelautan, Pesisir dan Pengawasan
Reformasi birokrasi dan pelayanan publik
Dengan arah kebijakan seperti tersebut diatas, maka dampak yang menjadi
harapan adalah Percepatan pertumbuhan ekonomi (berkualitas dan berkelanjutan)
melalui Renstra Dinas Perikanan dan Kelautan Prov. Jatim 4pengembangan
agroindustri / agrobisnis serta pembangunan / penyediaan infrastruktur. Dampak yang
lain adalahperluasan lapangan kerja dan peningkatan efektivitas penanggulangan
kemiskinan.

2.4

PROGRAM KERJA KKP DAN DINAS


Adapun Program Kerja KKP yang dijalankan di Jawa antara lain adalah:

a)

KKP Targetkan 7 Ribu Sertifikasi Budidaya Ikan

b)

KKP Dukung Program Sertifikasi Tanah Pembudidaya Ikan

c)

KKP Tingkatkan Produk Benih Ikan Bermutu

d)

KKP Ajak Perbankan Bermitra dengan Pembudidaya Udang

e)

KKP Targetkan Perluasan Tambak Udang 20.000 Hektare

f)

KKP Terus Genjot Produktivitas Budidaya Udang

g)

KKP Gelar Pelatihan Budidaya Perikanan 15 Negara

h)

KKP targetkan produksi ikan patin 1,1 juta ton

2.5

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
Pelaksanaan Kebijakan Bidang Perikanan Budidaya yang membawahi :
Seksi Pengelolaan Budidaya Air Tawar
Bertugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan

dan pelaksanaan di bidang pengelolaan budidaya air tawar, meliputi:Pelaksanaan


kebijakan produk perikanan di air tawar;
a)

Pelaksanaan kebijakan, pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan air


tawar;

b)

Pelaksanaan kebijakan mutu benih/induk ikan air tawar;

c)

Pelaksanaan kebijakan pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana


pembudidayaan ikan air tawar;

d)

Pelaksanaan teknis pelepasan dan penarikan varietas induk /benih ikan air tawar;

e)

Pelaksanaan teknis perbanyakan dan pengelolaan induk per jenis, induk dasar
dan benih alam air tawar;

f)

Pengawasan pemanfaatan dan perlindungan plasma nutfah perikanan air tawar;

g)

Pengawasan perbenihan, pembudidayaan ikan dan sistem pengendalian hama


dan penyakit ikan air tawar;

h)

Pembinaan pemantauan dan pengawasan lembaga sertifikasi perbenihan ikan air


tawar;

i)

Pengawasan mutu benih dan induk, pakan ikan, obat ikan dan bahan bakunya air
tawar.
Seksi Pengelolaan Budidaya Air Payau dan Laut
Bertugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan

dan pelaksanaan di bidang pengelolaan budidaya air tawar, meliputi:

a)

Pelaksanaan kebijakan produk perikanan di air payau dan laut;

b)

Pelaksanaan kebijakan, pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan air


payau dan laut;

c)

Pelaksanaan kebijakan mutu benih/induk ikan air payau dan laut;

d)

Pelaksanaan kebijakan pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana


pembudidayaan ikan air payau dan laut;

e)

Pelaksanaan teknis pelepasan dan penarikan varietas induk /benih ikan air payau
dan laut;

f)

Pelaksanaan teknis perbanyakan dan pengelolaan induk perjenis, induk dasar


dan benih alam air payau dan laut;

g)

Pengawasan pemanfaatan dan perlindungan plasma nutfah perikanan air payau


dan laut;

h)

Pengawasan perbenihan, pembudidayaan ikan dan sistem pengendalian hama


dan penyakit ikan air payau dan laut;

i)

Pembinaan pemantauan dan pengawasan lembaga sertifikasi perbenihan ikan air


payau dan laut;

j)

Pengawasan mutu benih dan induk, pakan ikan, obat ikan dan bahan bakunya air
payau dan laut.
Seksi Pengelolaan Sumber daya Perikanan Budidaya
Bertugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan

dan pelaksanaan di bidang pengelolaan budidaya air tawar, meliputi:


a)

Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan;

b)

Pengadaan, penggunaan dan peredaran serta pengawasan obat ikan, bahan


biologis dan pakan ikan;

c)

Pelaksanaan kebijakan akreditasi lembaga sertifikasi perbenihan ikan;

d)

Pelaksanaan kebijakan pembinaan tata pemanfaatan air dan tata lahan


pembudidayaan ikan;

e)

Pelaksanaan kebijakan rekomendasi ekspor-impor induk dan benih ikan;

f)

Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan air tawar;

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah
Pembangunan perikanan pada dasarnya dititikberatkan pada perikanan

tangkap dan perikanan budidaya. Perikanan budidaya sangat diperlukan karena yang
bisa terus berproduksi tanpa harus merusak ekosistem perairan Salah satu kebijakan
dalam perkembangan budidaya perikanan adalah pengembangan kawasan untuk
komoditas unggulan. Kegiatan usaha budidaya ikan harus memperhatikan keamanan,
visi, misi dan tujuan, UU, PERDA serta kondisi lingkungan yang lebih baik dan
berkembang. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan antara
lain: Pembangunan Prasarana Budidaya, prioritas pembangunan prasarana budidaya,

DAFTAR PUSTAKA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR PER. 18/MEN/2009
Singarimbun, M. dan Sofian Efendi. 1995. Metode Penelitian Survey. PT. Pustaka
LP3ES Indonesia, Jakarta. 33 hlm.
Sugiyono. 2005. Statistika untuk Penelitian. CV. Alfabeta, Bandung. 306 hlm.
Tri Mardiana. 2003. Studi empiris pengembangan sub sektor perikanan budidaya air
tawar di kawasan minapolitan kabupaten kampar, Provinsi Riau.

Anda mungkin juga menyukai