Anda di halaman 1dari 68

MAKALAH

PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERIKANAN

(Metode penyuluhan perikanan)

OLEH

KELOMPOK 17

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

1. MARIA WARLINCE NAHAK (1713020070)

2. WELLY M. Y. TAKUMAU (1713020045)

PROGRAM STUDI MANEJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah yang
berjudul “METODE PENYULUHAN PERIKANAN” dapat disusun hingga selesai.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kupang, oktober 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan penulisan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 penyuluhan perikanan?

2.2 Apa itu metode penyuluhan perikanan


2.3 Tujuan metode penyuluhan

2.4 Prinsip-prinsip apa saja yang di gunakan sebelum menerapkan metode-metode


penyuluhan

2.5 Metode penyuluhan beserta Tujuan,cara pelaksanaan, dan kelebihan dan kekurangan

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Penyuluhan adalah turunan dari kata exstension yang dipakai secara luas dan umum dalam
bahasa Indonesia penyuluhan berasal dari kata dasar suluh yang berarti pemberi terang ditengah
kegelapan. Dalam bahasa Belanda penyuluhan disebut Voorlichting yang berarti memberi
penerangan untuk menolong seseorang menemukan jalannya, dalam bahasa Inggris dan jerman
mengistilahkan penyuluhan sebagai pemberian saran atau Beratung yang berarti seseorang dapat
memberikan petunjuk bagi seseorang tetapi seseorang tersebut yang berhak untuk menentukan
pilihannya.

Definisi Penyuluhan Berdasarkan Undang-undang No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem


Penyuluhan Pertanian , Perikanan dan Kehutanan ( SP3K), penyuluhan adalah proses
pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mau dan mampu menolong dan
mengorganisasikan dalam mengakses informasi informasi pasar, teknologi, permodalan dan
sumber daya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha,
pendapatan dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi
lingkungan hidup.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa itu penyuluhan perikanan?


2. Apa itu metode penyuluhan perikanan?
3. Tujuan metode penyuluhan?
4. Prinsip-prinsip apa saja yang di gunakan sebelum menerapkan metode-metode
penyuluhan ?

5. Bagaimana Metode penyuluhan beserta Tujuan,cara pelaksanaan, dan kelebihan dan


kekurangan

1.3 Tujuan penulisan

Agar mahasiswa dapa mnegetahui bagaiamaca cara menyukseskan suatu kegiatan penyuluhan
dengan menggunakan metode penyuluhan yang ada.
BAB III

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penyuluhan

Penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi para pengusaha serta usaha agar mau dan mampu
menolong dan mengorganisasikan informasi akses pasar, teknologi, permodalan dan sumber
daya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, pengupayaan, investasi, serta
peningkatan kesejahteraan dalam pelestarian lingkungan.

2.2 Pengertian Metode Penyuluhan Perikanan

Metode Penyuluhan Perikanan adalah cara penyampaian materi (isi pesan) penyuluhan Perikanan
oleh penyuluh Perikanan kepada Pelaku utama perikanan beserta anggota keluarganya baik
secara langsung maupun tidak langsung agar mereka tahu, mau dan mampu menggunakan
inovasi baru. Umumnya pesan terdiri dari sejumlah simbol dan isi pesan inilah yang memperoleh
perlakuan. Bentuk perlakuan tersebut memilih, menata, menyederhanakan, menyajikan dll.
Dilain pihak simbol dapat diartikan kode-kode yang digunakan pada pesan. Simbol yang mudah
diamati dan paling banyak digunakan yaitu bahasa.

Keputusan-keputusan yang dibuat oleh penyuluh perikanan atau sumber untuk memilih serta
menata isi pesan dan simbol yang digunakan pada pesan dapat dikatakan teknik penyuluhan
Perikanan. Dilain pihak kegiatan penyuluhan Perikanan terlibat dalam proses belajar mengajar
karena penyuluhan termasuk dalam sistem pendidikan non formal. Sesuai dengan tujuan , proses
belajar mengajar dalam penyuluhan Perikanan menghendaki retensi yang tinggi atau efek yang
maksimal. Untuk memperoleh retensi yang tinggi setiap audiens memerlukan belajar yang
berulang. Dengan demikian teknik penyuluhan Perikanan dapat didefinisikan sebagai keputusan
? keputusan yang dibuat oleh sumber atau penyuluh dalam memilih serta menata simbul dan isi
pesan menentukan pilihan cara dan frekuensi penyampaian pesan serta menentukan bentuk
penyajian pesan.
2.3 Tujuan metode penyuluhan

1. Meningkatkan efektifitas penyuluhan Perikanan dengan pemilihan metode yang tepat, sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi sasarannya

2. Agar penyuluh Perikanan dapat menetapkan suatu metode atau kombinasi beberapa metode
yang tepat dan berhasil guna.

3. Agar kegiatan penyuluhan Perikanan yang dilaksanakan untuk menimbulkan perubahan yang
dikehendaki.

2.5 Prinsip-prinsip yang di gunakan sebelum menerapkan metode penyuluhan

Sebelum menerapkan metode penyuluhan Perikanan yang harus diperhatikan bagi penyuluh
adalah memahami prinsip prinsip yang dapat dijadikan landasan untuk memilih metode yang
tepat:

1. Pengembangan untuk berpikir kreatif

Melalui penyuluhan, bukanlah dimaksud agar masyarakat penerima manfaat selalu


menguntungkan diri kepada petunjuk, nasehat, atau bimbingan penyuluhannya.Tetapi
sebaliknya, melalui penyuluhan harus mampu dihasilkannya Pelaku utama perikanan yang
mampu dengan upayanya sendiri mengatasi masalah-masalah yang dihadapi, serta mampu
mengembangkan kreatifitasnya untuk memanfaatkan setiap potensi dan peluang yang
diketahuinya untuk terus menerus dapat memperbaiki mutu hidupnya.Karena itu, pada setiap
kegiatan penyuluhan, seorang penyuluh harus mampu memilih metoda yang sejauh mungkin
dapat mengembangkan daya nalar dan kreatifitas masyaraket penerima manfaatnya.

2. Tempat yang paling baik adalah di tempat kegiatan penerima manfaat

dapat dipastikan bahwa, setiap individu sangat mencintai profesinya, karena itu tidak suka
diganggu (untuk meninggalkan pekerjaan rutinnya), serta selalu berperilaku sesuai dengan
pengalamannya sendiri dan kenyataan-kenyataan yang dihadapinya sehari-hari. Oleh sebab itu,
dalam banyak kasus, kegiatan penyuluhan sebaiknya dilaksanakan dengan menerapkan metoda
yang dilaksnakan di lingkungan pekerjaan (kegiatan) penerima manfaatnya. Hal ini dimaksudkan
agar tidak banyak mengganggu (menyita waktu) kegiatan rutinnya. Penyuluh dapat memahami
betul keadaan penerima manfaat, termasuk masalah-masalah yang dihadapi dan petensi serta
peluang yang dapat dimanfaatkan utnuk perbaikan mutu hidup mereka.Kepada penerima manfaat
dapat ditunjukkan contoh-contoh nyata tentang masalah dan petensi serta peluang yang dapat
ditemukan dilingkungan pekerjaannya sendiri, sehingga mudah dipahami dan diresapi serta
diingat oleh penerima manfaatan
3. Setiap individu terikat dengan lingkungan sosialnya

sebagai makhluk sosial, setiap individu akan selalu berperilaku sesuai dengan kondisi lingkungan
sosialnya, atau setidak-tidaknya akan selalu berusaha menyesuaikan diri diri dengan perilaku
orang-orang disekitarnya. Karena itu, kegaiatan penyuluhan akan lebih efisien jika diterapkan
hanya kepada beberapa warga masyarakat, terutama yang diakui oleh lingkungannya sebagai
?panutan? yang baik.

4. Ciptakan hubungan yang akrab dengan penerima manfaat

Kegiatan penyuluhan adalah upaya mengubah perilaku orang lain secara persuasif dengan
menerapkan sietem pendidikan.Adanya hubungan pribadi yang akrab antara penyuluh dengan
penerima manfaatnya, akan merupakan syarat yang harus dipenuhi, setidak-tidaknya akan
memperlancar kegiatan penyuluhan itu sendiri.Keakraban hubugna antara penyuluh dan
penerima manfaat ini menjadi sangat penting. Karena dengan keakraban itu akan tercipta suatu
keterbukaan megemukakan masalah dan menyampaikan pendapat. Disamping itu, saran-saran
yang disampaikan penyuluh dapat diterima dengan senang hati seperti layaknya saran seorang
sahabat tanpa ada prasangka atau merasa dipaksa.

5. Memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan.

Kegiatan penyuluhan adalah upaya untuk mengubah perilaku penetima manfaat, baik
pengetahuannya, sikapnya atau keterampilannya. Dengan demikian, metoda yang diterapkan
harus mampu merangsang penerima manfaat untuk selalu siap (dalam arti sikap dan pikiran) dan
dengan suka hati atas kesadaran atau pertimbangan nalarnya sendiri melakukan perubahan-
perubahan demi perbaikan mutu hidupnya sendiri. Keluarganya dan masyarakatnya.
2. 6 Metode Penyuluhan beserta Tujuan,Cara pelaksanaan, dan Kelebihan dan
kekurangan

1. Ceramah

Ceramah adalah suatu pertemuan untuk menyampaikan informasi sebanyak-banyaknya dalam


waktu relatif cepat dan biasanya dilakukan oleh kontak tani-nelayan, pemimpin pemuda tani dan
demonstrator.

Tujuan

Menyampiakan informasi yang lengkap dan tepat, dengan penjelasan yang lebih
mendalam.

Teknik pelaksanaan

a. Siapakan topik yang akan disampaiakan dengan sebaik-baiknya.


b. Beritahukan kepada para peserta tentang topik yang kan dibahas.
c. Gunakan alat peraga atau alat bantu.
d. Untuk menambah pengertian dan mendalami masalah, berikan selebaran (brosur, leaflet,
folder dan sebagainya).
e. Isi ceramah hendaknya dikaitkan dengan program/kegiatan penyuluhan pertanian.
f. Sebanyak mungkin ikut sertakan para peserta dalam pembahasan masalah

Keunggulan

a. Efektifitasnya tinggi.
b. Informasi yang disampikan dapat lebih mendalam

Kelemahan

Menjemukan apabila materi ceramah disampaikan dengan cara yang kurang baik dan
tanpa alat peraga.
2. Demonstrasi

Demonstrasi merupakan suatu metode penyuluhan dilapangan untuk memperllihatkan


secara nyata tentang ‘Cara’ dan/atau ‘Hasil’ penerapan teknologi pertanian yang telah terbukti
menguntungkan bagi petani-nelayan.

Berdasarkan sasaran yang akan dicapai maka demonstrasi dibedakan atas:

a. Demonstrasi usaha tani perorangan (Demplot), yaitu demonstrasi yang dilakukan secara
perorangan (petani-nelayan/kontak tani-nelayan) denngan menggusahakan komoditi
tertentu (tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan) , dengan areal 0,1 –0,5
hektar untuk komoditi yang memerlukannya.
b. Demonstrasi usaha tani-nelayan berkelompok (Demfarm) meruapkan demonstarasi yang
dilakukan secara kerjasama oleh petani-nelayan dalam suatau kelompok tani-nelayan,
denngan areal 1-5 hektar untuk komoditi yang memerluknnya.
c. Demonstrasi usaha tani gabungan kelompok (Dem Area) merupakan demonstrasi yang
dilakukan secara kerja sama antar kelompok tani-nelayan dalam satu wilayah
(hamparan/domisili) yang tergabung dalam satu gabungan kelompok tani-nelayan,
dengan areal 5-25 hektar untuk komoditi yang memerlukannya.

Tujuan

a. Tujuan pelaksanaan Demplot adalah untuk memberikan contoh bagi petani nelayan
disekitarnya untuk menerapkan teknologi baru dibidang pertanian.
b. Tujuan pelaksanaan Demfarm untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
anggota kelompok tani-nelayan serta memberi contoh petani-nelayan disekitarnya
menerapkan teknologi baru melalui kerjasama kelompok.
c. Tujuan Dem Area adalah untuk meningktakan pengetahuan dan ketrampilan anggota
kelompok tani-nelayan melalui kerjasama antar kelompok tani-nelayan untuk
menerapkan inovasi baru di bidang pertanian serta memberikan contoh bagi petani
nelayan di sekitarnya.
Sasaran

Sasaran kegiatan pada dasaranya adalah petani nelayan/kontak tani-nelayan, kelompok


tani-nelayan dan gabungan kelompok tani nelayan yang berhasil dan mampu membina kerjasama
ditempatnya masing-masing. Dengan terlaksananya demonstarasi ini diharapkan akan terjadi
peningkatan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan perilaku, sehingga mereka tahu, mau dan
mampu menggunakan inovasi baru

Keunggulan

a. Tekologi spesifik lokal .


b. Petani melihat proses inovasi teknologi.

Kelemahan

a. Makan waktu lama.


b. Sumberdaya yang dipakai besar
3. Kaji Terap

Kaji-terap adalah metode penyuluhan pertanian untuk meningkatkan kemampuan petani


nelayan dalam memilih paket teknologi usaha tani yang telah direkomendasikan sebelum
didemonstrasikan dan atau dianjurkan, yang pelaksaannya dilakukan oleh kontak tani-nelayan di
lahan usaha tani-nelayannya dengan bimbingan penyuluh pertanian.

Tujuan

a. Meyakinkan paket teknologi usaha tani yang paling sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan serta kondisi usaha tani-nelayan dan sosial ekonomi petani nelayan di
wialayah tertentu.
b. Mempercepat penyebaran informasi teknologi pertannian yang telah direkomendasikan
secara umum.

Kegunaan

a. Mengurangi resiko kegagalan uasaha tani-nelayan melalui pemilihan teknologi yang


pailing sesuai dengan usaha tani terpadu.
b. Meniingkatlkkan keyakinan kontak tani-nelayan mengenai teknologi pertanian yang kana
diterappkan oleh petani –nelayan.
c. Meningkatkan efisiensi usaha tani-nelayan dan informasi pertanian.
d. Menghimpun dan memberikan umpan balik kepada lembaga penelitian, dan direktorat
teknis lingkup pertanian.
e. Menyiapkan kontak tani-nelayan untuk menjadi demonstrator yang bersifat motivator dan
atau pelatih bagi tani-nelayan.
f. Mengembangkan kemampuan penyuluh.
Penyelenggaraan

a. Persyaratan

1) Materi kaji terap;

2) Metode pengkajian dan penerapan;

3) Lokasi kaji terap;

4) Pelaksanaan kaji terap.

b. Tatalaksana

1) Persiapan

- Perencanaan

2) Pelaksanaan

- Musyawarah

- Penetapan jadwal kegiatan

- Penyediaan sarana

- Teknik budidaya

- Pencatatan/Pelaporan

- Pengolahan hasil
c. Pembinaan:

1) Tingkat Pusat meliputi :

- Pengendalian dan Pembinaan Kaji Terap.

- Penyusunan dan Pembinaan Kaji Terap.

- Penyusunan Pedoman, Juklak dan Juknis.

- Pembinaan petugas tingkat propinsi.

- Supervisi lapangan

2) Tingkat Propinsi meliputi :

- Penjabaran pedoman, Juklak dan Juknis.

- Pembinaan operasional penyelenggaraan dan pelaksanaan kaji terap.

- Supervisi lapangan.

3) Tingkat kabupaten meliputi :

- Bimbingan musyawarah dalam menyusun rencana untuk keperluan


penyelenggaraan kaji terap.
- Bimbingan teknis di lapangan terutama dalam alih teknologi dari masing-
masing sub sektor lingkup pertanian.

- Bimbingan organisasi dan administrasi dalam mengembangkan kerjasama


antar petani-nelayan dalam satu kelompok.

d. Pemantauan dan Evaluasi :

1) Pemantauan :

Untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan lapangan, permasalahan dan hasil


kaji terap dilakukan pemantauan oleh Penyuluh Pertanian secara teratur dan
berkesinambungan. Pemantauan perkembangan penyelenggaraan dan pelaksanaan
dilakukan mulai dari tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan lapangan.

Pemantauan oleh penyuluh pertanian dapat dilakukan melalui pengamatan


lapangan secara langsung selama pelaksanaan kaji terap atau menganalisa data
dan laporan yang diterima dari penyuluh pertanian di lapangan.

2) Evaluasi :

Evaluasi dapat dilakukkan selama kegiatan berlangsung dan pada waktu kegiatan
telah selesai. Hal-hal yanng dievaluasi adalah materi pelaksanaan, lokasi dan
biaya penyelanggaraan.

Keunggulan

a. Dapat merangsang kontak tani-nelayan atau petani-nelayan lainnya untuk menerapkan


paket teknologi tersebut.
b. Keberhasilan anjuran cukup besar.

Kelemahan

a. Kurang dapat menyerap peserta.


b. Membutuhkan biaya yang besar.
4. Karya Wisata

Karya wisata adalah kegiatan perjalanan secara bersama yang dilakukan oleh sejumlah
petani-nelayan untuk mempraktekan hasil suatu pengajaran atau melakukan suatu karya yang
bermanfaat ditempat yang dituju.

Tujuan

Meyakinkan para petani-nelayan dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk


melihat sendiri hasil penerapan teknologi baru, demonstrasi suatu keterampilan, alat baru dan
sebagainya, serta mempraktekannya, dan juga untuk memperoleh pandangan dari hasil
pembangunan daerah lain.

Teknik pelaksanaan

a. Buatlah perencanaan partisipatif karya wisata yang meliputi penentuan tempat yang kan
dikunjungi serta apa yang kan dilihat dan dipelajari (antara lain petani demonstrator
budidaya dan pengolahan hasil, daerah-daerah agrowisata, gambaran tentang
tempat/obyek yang akan dikunjungi), perjalanan, biaya pelaksanaan, susunan peserta dan
pimpinannnya serta menghubungi pejabat yang akan dikunjungi. Dalam menentukan
peserta dan pimpinannya pilihlah kelompok yang homogen untuk karya wisata yang
bersifat khusus, dan kelompok yang mewakili semua komoditas untuk kunjungan-
kunjungan yang bersifat umum dengan jumlah yang tidak terlalu besar.
b. Selalu mengupayakan kepentingan kelompok
c. Ditiap tempat yang dikunjungi, beri kesempatan seluas-luasnya kepada peserta untuk
melihat, mendengar, bertukar pikiran, dan mempraktekannya.
d. Bantu mereka dalam membuat catatan-catatan yang diperlukan.
e. Atur agar acara kunjungan tidak terlalu padat atau membosankan.
f. Perhatikan dan uasahakan agar ada rekreasi, kesenangan perjalanan dan kegembiraan
kelompok.
g. Pada setiap tempat kunjungan usahakan agar para peserta diberikan kesempatan juga
untuk menguraikan hasil usaha mereka sendiri.
h. Segala biaya pelaksanaannya ditanggung oleh semua peserta, atau bantuan dari instansi.

Keunggulan

a. Memberikan motivasi kepada petani-nelayan untuk melakukan sesuatu kegiatan.


b. Membina keakraban diantara sesama petani.
c. Memperluas wawasan.
d. Menumbuhkan sikap kepemimpinan.

Kelemahan

a. Biayanya relatif mahal.


b. Seringkali sulit untuk memenuhi keinginan semua peserta.
c. Bila acara terlalu padat atau salah memilih obyek akan menimbulkan kekecewaan.
d. Seringkali menghadapi hambatan sarana dan prasarana.

5. Kunjungan Rumah dan Tempat Usaha

Kunjungan rumah dan tempat usaha adalah suatu kunjungan terencana yang dilakukan oleh
penyuluh kerumah/tempat usaha petani dengan suatu tujuan tertentu.

Tujuan

Menumbuhkan kepercayaan diri petani dan keluarganya.


Teknis Pelaksanaan

a. Kegiatann kunjungan sebaiknya dilakukan secara terancana. Untuk itu seorang penyuluh
pertanian harus membuat jadwal kunjungan. Di dalam jadwal kunjungan dicantumkan
siapa yang akan dikunjungi secara teratur dalam selang waktu tertentu serta topik-topik
yang akan dibicarakan sejak tahap persiapan, pelaksanaan sampai tahap evaluasi.
Kunjungan yang jarang tetapi teratur akan lebih efektif daripada sering tapi tidak teratur.
Petani yang perlu diberi prioritas kunjungan adalah para kontak tani, tokoh-tokoh desa
serta pemuka-pemuka masyarakat.
b. Usahakanlah agar waktu kunjungan tidak menganggu kesibukan petani. Kunjungan
rumah sebaiknya dilakukan pada saat dimana petani beserta keluarganya dalam keadaan
santai. Kunjungan usaha tani dapat dilakukan pada waktu petani-nelayan sedang bekerja.
Usahakanlah agar kedatangan penyuluh pertanian tidak menyebabkan terbengkalainya
pekerjaan petani yang dikunjungi.
c. Bila mungkin siapkanlah brosur, folder, leaflet dan/atau majalah sebagai bahan informasi.
d. Bersikaplah ramah, bersahabat dan penuh rasa kekeluargaan, jangan bersikap terlalu
resmi atau menggurui.
e. Topik-topik yang dapat dibicarakan selama kunjungan.

Tahap persiapan

1) Kebijaksanaan pemerintah di bidang pembangunan pertanian dan peraturan-


peraturan pelaksanaanya.

2) Pengalaman petani yang bersangkutan dalam melakukan usaha-usaha budidaya,


pengolahan hasil dengan teknologi baru.

3) Kegiatan kelompok dan cara-cara menggerakan petani untuk kegiatan penerapan


teknologi baru.

4) Masalah-masalah yang dihadapi petani.


5) Pandangan-pandangan petani pada umumnya mengenai penerapan teknologi
baru didaerah yang bersangkutan.

Tahap pelaksanaan

1) Teknik penerapan teknologi baru.

2) Pemilihan dan kegiatan usaha yang cocok untuk daerah yanng bersangkutan.

Tahap evaluasi

1) Hambatan-hambatan/sebab-sebab kegagalan

2) Pemasaran hasil.

3) Pengelolaan usaha

4) Keuntungan-keuntungan yang sudah dirasakan masyarakat.

f. Catat hasil kunjungan, masalah-masalah yang sudah dibicarakan dan yang belum
terpecahkan, dan pesan-pesan petani dalam bentuk risalah.

Keunggulan

a. Masalah-masalah yang tumbuh dapat dipecahkan secara langsung.


b. Hubungan persahabatan, kekeluargaan dan kepercayaan dapat dibina dengan baik.
c. Mempercepat proses adopsi.

Kelemahan

a. Metode ini relatif mahal dan memakan banyak waktu dan tenaga.
b. Jumlah petani yang dapat dikunjungi terbatas.
6. Kursus Tani

Kursus tani adalah kursus atau proses belajar mengajar yang khusus diperuntukkan bagi
petani dan keluagnya yanng diselenggarakan secara sistematis, teratur, dan dalam jangka waktu
tertentu.

Tujuan

a. Meningkatkan pengetahuan dan kecakapan petani dalam memecahkan masalah-masalah


yang dijumpai dalam usaha taninya.
b. Meningkatkan pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan petani dalam menerapkan
teknologi yang lebih menguntungkan.
c. Meningkatkan pengetahuan dan kecakapan wanita tani dalam membantu memecahkan
masalah-masalah usaha tani yanng dihadapi keluarganya.
d. Menyiapkan pemuda-pemudi tani sebagai petani-petani yang dinamis dan terampil
dimasa yang akan datang.
e. Menumbuhkan calon-calon kontak tani-nelayan yang bersedia dan mampu
menyebarluasklan teknologi pertanian yang lebih menguntungkan.
f. Menggugah dan mengembangkan kesadaran swadaya keluarga tani.
g. Menumbuh-kembangkan kepentingan keluarga tani.
Teknis pelaksanaan

a. Perencanaan

1) Menetapkan kebutuhan belajar, yang dapat ditempuh melaui berbagai cara


antara lain:

- Wawancara dengan petani calon peserta kursus

- Pengamatan laporan

- Pengumpulan informasi dari pejabat daerah, dan tokoh masyarakat


setempat.

- Pertemuan/musyawarah khusus dengan petani calon peserta kursus.

3) Merumuskan tujuan pengajaran.

Meliputi empat aspek terdiri dari: sasaran didik, perilaku yang diubah, materi
yang diajarkan dan lingkungan.

4) Menyusun rencana kerja, meliputi :

- Penetapan materi pelajaran

- Penyussunan rencana pengajaran

- Pemilihan metode pengajaran

- Penetapan pengajaran

- Penetapan peserta

- Pemilihan tempat kursus


- Penetapan jadwal/waktu

- Penetapan kelengkapan yang diperlukan

- Perumusan rencana evaluasi

5) Konsultasi dengan pejabat pemerintah/instansi setempat.

Konsultasi ini dimaksudkan untuk :

- Mendapatkan saran-saran perbaikan rencana kerja

- Mendapatkan partisipasi aktif dari pejabat-pejabat yang dihubungi.

- Mendapatkan ijin penyelenggaraan kursus dari pejabat yang berwenang.

b. Pelaksanaan

1) Persiapan :

Langkah-langkah persiapan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

- Mengundang calon peserta dengan undangan tertulis.

- Mengundang/memberitahu pengajar yang telah ditetapkan

- Mengatur tempat penyelenggaraan kursus.

- Mempersiapkan sarana pengajaran yang diperlukan.


2) Pemberian pelajaran :

Proses belajar dalam kursus tani berpedoman pada lima prinsip belajar, yakni :

- Belajar dengan mengerjakan

- Belajar dengan memecahkan masalah

- Partisipasi aktif dari peserta

- Belajar dari pengalaman

- Pengguanaan pendekatan multi media

3) Melaksanakan evaluasi belajar

Evaluasi dilaksanakan sesuai dengan rencana.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya, antara lain:

- Isi evaluasi harus sesuai dengan rumusan tujuan belajar dan isi bahan
pelajaran yang telah diberikan.

- Evaluasi dikenakan sama dan merata terhadap semua peserta.

- Hasil evaluasi diberitahukan kepada semua peserta secepat mungkin.

4) Memberikan Surat Tanda Tamat Kursus Tani (STTKT) :


Setiap peserta yang telah mengikuti kursus dengan baik, berhak mendapatkan
Surat tanda Tamat Kursus Tani (STTKT), karena :

- STTKT merupakan perangsang bagi setiap peserta untuk mengikuti


kursus secara bersungguh-sungguh.
- STTKT merupakan kebanggaan bagi para peserta yang telah
mendapatkannya.

- STTKT merupakan bukti bagi peserta untuk mendapatkan bimbingan


lanjutan.

c. Evaluasi Lapangan dan Bimbingan Lanjutan :

1) Evaluasi Lapangan

Evaluasi lapangan dilakukan untuk menilai efektivitas penerapan praktis darim


kursus yang telah dilaksanakan. Cara evaluasi dapat melalui wawancara,
pengamatan lapangan, dan mengisi daftar pertanyaan (kuesioner).

2) Bimbingan lanjutan

Bimbingan lanjutan dilakukan setelah para lulusan kursus kembali ke daerah masing-masinng,
dan telah menerapkannya.

(a) Manfaat bimbingan lanjutan :

- Membantu para lulusan menerapkan secara tepat hasi belajar yang telah
dicapai didalam praktek sesungguhnya.

- Mengembangkan kepemimpinan para lulusan, agar dapat


menyebarluaskan pengetahuan, kecakapan serta ketrampilan yang
diperolehnya kepada petani-petani tetangganya.

- Mendapatkan data tentang manfaat yang berkesinambungan antara


penyuluh pertanian dengan para lulusan.

- Menjalin hubungan akrab yang berkesinambungan antara penyuluh


pertanian dengan para lulusan.
(b) Cara bimbingan lanjutan :

Bimbingan lanjutan dapat ditempuh melalui cara-cara :

- Menyediakan bahan bacaan berupa buku, majalah, brosur, leaflet


pertanian, kepada para lulusan secara teratur.

- Mengujungi lulusan secarta teratur baik ke runah maupun ke tempat


usaha taninya (anjang sana-anjang karya).

- Mengadakan pertemuan sesama lulusan.

- Menyelenggrakan perlombaan usaha tani serta memberikan hadiah dan


penghargaan.

Keunggulan

a. Sangat efektif untuk mengajarkan pengetahuan dan keterampilan secara mendalam dan
sistematis.
b. Mendorong tumbuhnya kepemimpinan petani, kontak tani.
c. Mempercepat proses adopsi teknologi baru.
d. Lulusan dapat dipakai sebagai kader untuk mendorong tumbuhnya kelompok tani.

Kelemahan

a. Metode ini relatif mahal serta memerlukan persiapan dan pelaksanaan yang cermat.
b. Kurangnya sarana dan alat bantu pengajaran sering mengganggu tercapainya tujuan.
c. Menjangkau relatif sedikit petani.
7. Magang

Magang di bidang pertanian adalah suatu proses belajar mengajar antar petani, dimana
seorang petani-nelayan belajar dari pengalaman kerjanya, pada suatu usaha tani-nelayan dalam
keadaan sesungguhnya di lapangan denngan bimbingan petani nelayan yang berhasil
menjalankan uasahanya. Sering dikenal dengan istilah “petani nelayan belajar dari petani
nelayan”.

Tujuan

a. Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap petani-nelayan

b. Menumbuhkan kreativitas, sikap kritis, rasa percaya diri, dan kewiraswastaan petani-
nelayan

c. Menumbuhkan minat dan keyakinan petani-nelayan pemagang terhadap usaha tani-


nelayan sebagai sumber mata pencaharian.

d. Menumbuhkan dan mengembangkan hubungan sosial dan interaksi soasial dan


interaksi positif antara sesama petani-nelayan.

e. Meningkatkan ketrampilan, kecakapan dan rasa percaya diri petani-nelayan pengajar


dalam mengajar petani nelayan lain.

Persyaratan Pemagang

a. Bersedia untuk mengajar


b. Bersedia bekerja di lingkungan usaha petani pengajar, dan tinggal bersama keluarga
petani pengajar, bila berasal dari daerah lain.
c. Bersedia menanggung biaya selama magang.
Prinsip-prinsip penyelenggraan

Dalam penyelenggaraan magang bagi petani-nelayan para pembimbing dan pengajar


perlu memperhatikan prinsip-prinsip belajar mengajar sebagai berikut :

a. Pemagang mempunyai minat terhadap bidang yang akan dipelajari


b. Pemagang menghayati tujuan belajar dan merasakan kegunaannya.
c. Pemagang menmdapat kesempatan yang cukup untuk berlatih selama magang, terutama
dalam memecahkan masalah yanng dihadapi
d. Pemagang merasa senang dan puas terhadap lingkukngan belajar, pengajar, dan hasil
belajarnya.
e. Materi yang dipelajari harus merupakan peningkatan dan tambahan penngetahuan dan
pengalaman bagi pemagang.

Langkah-langkah pelaksanaan

a. Persiapan

1) Penyampaian iinformasi

Para pembimbinng harus aktif menyebarluaskan informasi pada setiap


kesempatan tentang adanya peluang bagi petani-nelayan untuk mengikuti
magang.

Informasi ini dapat disampaikan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

- Pertemuan-pertemuan kelompok tani-nelayan

- Temukarya dan temuwicara


- Pekan daerah dan pekan nasional kontak tani-nelayan

- Siaran pedesaan dan televisi

- Hasil lapangan

- Surat menyurat

- Tulisan pada surat kabar dan majalah.

2) Inventarisasi pemagang dan petani pengajar

Pembimbang perlu memiliki daftar calon pemagang dan calon petani pengajar.

Untuk ini pembimbing perlu melakukan kegiatan seabagai berikut:

- Menghubungkan petugas penyuluh pertanian lain untuk mengetahui


adanya petani-nelayan yang ingin belajar secara magang dan
memasukannya ke dalam daftar calon pemagang.

- Menghubungi secara langsung petani yang bersedia menjadi petani


pengajar dan menyusun daftar calon petani pengajar untuk kemudian
diseleksi sesuai dengan keperluan.

b. Tata cara pelaksanaan :

1) Waktu pelaksanaan

- Magang diselenggarakan sewaktu kegiatan usaha tani yang akan


dipelajari sedang berlangsung.

- Lama belajar disesuaikan dengan keperluan para pemagang dan materi


yang diajarkan.

2) Jumlah pemagang yang belajar pada setiap petani pengajar disesuaikan dengan
kemampuan petani pengajar dan mengakomodasikan pemagang.
c. Materi yang diajarkan:

Materi yang diajarkan selama magang mencakup semua pelaksanaan pengelolaan adan
operasional usaha tani nelayan, yang berkaitan dengan fungsi seorang petani nelayan
sebagai;

1) Pemimpin perusahaan yang mengelola usaha tani nelayan dengan komoditi


tanaman, ternak atau ikan.

2) Tenaga pelaksana (pekerja), yang melaksanakan tugas operasional usaha tani


nelayan, meliputi kegiatan pengadaan sarana/prasarana, kegiatan produksi, serta
pengolahan, penyimpanan, pengepakan dan pemasaran hasil usaha tani
nelayannya.

3) Tenaga paembukuan, yang melaksanakan paencatatan, perhitungan dan analisa


usaha tani nelayannya.

4) Tenaga mekanik, yang menggunakan, merawat, mereparasi alat mesin yang


digunakan dalam usaha tani nelayannya.

5) Kepala rumah tangga dan anggota masyarakat, yang mempunyai interaksi sosial
dengan anggota keluarga dan masyarakat dilingkungan keluarga dan usaha tani-
nelayannya, yang dipengaruhi oleh berbagai peraturan/perundangan dan adat
istiadat yang berlaku.
d. Bimbingan lanjutan

Bimbingan lanjutan dilaksanakan oleh para pembimbing, bila mungkin oleh petani
pengajar dalan bentuk kegiatan, antara lain sebagai berikut:

1) Memonitor perkembangan mantan pemagang setelah kembali ke tempat asal.

2) Membina keakraban lebih lanjut antara mantan pemagang dan petani pengajar.

3) Membina keakraban antar mantan pemagang dan pembimbing.

4) Membimbing usaha tani mantan pemagang

5) Memotivasi mantan pemagang untuk menjadi petani nelayan pengajar di daerah.


8. Mimbar Sarasehan

Mimbar sasehan merupakan forum konsultasi antara kelompok andalan (KTNA) dengan
pihak pemerintah yang diselenggarakan secara periodik dan berkesinambungan untuk
membicarakan, memusyawarahkan dan mencapai kesepakatan mengenai hal-hal yang
menyangkut masalah-masalah pelaksanaan program pemerintah dan kegiatan petani nelayan
dalam rangka pembangunan pertanian.

Tujuan

a. Memahami keadaan dan masalah-masalah yang dihadapi dalam pembangunan pertanian


di lapangan, baik oleh petani nelayan maupun oleh pejabat pemerintah.
b. Mencapai kesepakatan bersama tentang pemecahan masalah-masalah beserta penyusunan
rencana kegiatannya yang mencakup usaha tani nelayan dan kehidupan petani nelayan
beserta keluarganya.
c. Melaksanakan penerapan kegiatan dilapangan sesuai dengan kesepakatan bersama.
d. Meningkatkan peranan dan peran serta petani nelayan sebagai subyek pembangunan
e. Mewujudkan hubungan timbal balik yang serasi antara kontak tani- nelayan dan
pemerintah dalam pelaksanaan dan pengawsan pembangunan pertanian untuk
memperbaiki perencanaan masa yang akan datang.

Pelaksanaan

a. Tempat untuk sarasehan dapat disusun sesederhana mungkin agar dapat menimbulkan
suasana akrab antara kedua belah pihak.
b. Dalam setiap pelaksanaan sarasehan harus terdapat :
1) Pimpinan sidang, yaitu salah seorang diantara kontak tani nelayan peserta
mimbar sarsehan

2) Pembicara yang menyammpaikan masalah yang akan dibahas (dapat satu atau
lebih)

3) Sekretaris sidang, yaitu panitera tetap yang bertugas merumuskan kesepakatan


bersama dengan pimpinan sidang dan beberpa peserta lain yang dianggap perlu,
serta menyusun laporan mimbar sarsehan

c. Penentuan pokok bahasan

Pokok bahasan dalam suatu mimbar sarasehan menyangkut perencanaan, pelaksanaan


dan pengawasan pembangunan pertanian, antara lain :

1) Peningkatan produktivitas usahatani-nelayan

2) Perluasan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan keluarga tani-nelayan

3) Peningakatan kesejahteraan keluarga tani-nelayan

4) Pelstarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup

5) Peningkatan serta pemerataan rasa ketenangan dan kegairahan berusaha tani dan
kemakmuran masyarakat pedesaan

6) Peningkatan peranan dan peran serta isteri dan anak petani-nelayan

Topik/pokok bahasan ditetapkan melalui kesepakatan para peserta mimbar sarasehan.

d. Penyebarluasan hasil kesepakatan

Kesepakatan mimbar sarasehan yang telah disahkan oleh peserta mimbar sarasehan yaitu
ketua kelompok andalan tingkat yang bersangkutan (berlaku sebagai wakil kontaktani-
nelayan) dan panitera tetap sebagai wakil pihak pemerintah, disebarluaskan kepada :
1) Seluruh kontaktani-nelayan peserta mimbar sarasehan,

2) Seluruh instansi/dinas/organisasi profesi peserta mimbar sarasehan.

Hasil kesepakatan tersebut perlu dilampiri dengan daftar peserta mimbar sasehan.

e. Tindak lanjut kesepakatan

Kesepakatan yang telah diputuskan suatau mimbar sarasehan perlu diikuti dengan tindak
lanjut sebagai berikut:

1) Oleh kontak tani-nelayan andalan, dalam bentuk kegiatan:

- Mengkomunikasikan hasil kesepakatan tersebut kepada kontak tani-


nelayan dan petani-nelayan umumnya di wilayah masing-masing

- Membimbing dan menunjang pelaksanaan di lapangan

- Menyampaikan informasi tentang pelaksanaan tersebut kepada panitera


tetap.

2) Oleh ahli andalan, dalam bentuk kegiatan :

- Memberikan contoh pelaksanaan dilapangan sesuai dengan keahliannya

- Membimbing dan menunjang pelaksanaan di lapangan sesuai dengan


keahliannya

3) Oleh pihak pemerintah peserta mimbar sarasehan, dalam bentuk :

Mengkomunkasikan kesempatan kepada para pejabat/pelaksana –pelaksana di


daerah yang bersangkutan;

- Melayani dan menciptakan kemudahan-kemudahan agar kesepakatan


tersebut dapat dilaksanakan
- Meningktakan kegiatan penyuluhan pertanian.

f. Evaluasi pelaksanaan kesepakatan

Evaluasi pelaksanaan kesepakatan mimbar sarasehan dilakukan secara terbuka pada acara
mimbar sarasehan berikutnya.

9. Obrolan Sore

Obrolan sore adalah suatu proses percakapan antar petani nelayan ataupun antar wanita
tani nelayan, yang dilakukan deangan santai dan akrab dengan acara pembicaraan diarahkan
kepada masalah yang bermanfaat untuk pembangunan pertanian. Waktu yang dianggap paling
santai adalah sore hari, ketika petani sudah tidak kerja.

Tujuan

Meningkatkan dan memperluas pengertian dan pengetahuan tentang pertanian ataupun


sesuatu introduksi teknologi pertanian baru diantara para petani secara swadaya.

Teknik pelaksanaan

a. Para kontak tani dilatih untuk dapat melakukan obrolan sore dengan teknis yang baik
dalam arti cara, pemilihan topik pembicaraan, pemilihan tempat, dan waktu yang tepat.

b. Pembicaraan sifatnya santai, dan akrab dengan menjaga kewajarannya dan terarah.

c. Pembicaraan melalui metode ini tidak perlu ada kesimpulan umum yang diambil oleh
masing-masing peserta obrolan.

Keunggulan

a. Membuat perluasan anjuran teknologi pertanian oleh penyuluh pertanian terhadap


petani.
b. Memberikan kesempatan praktek kepada kontak tani dalam meluaskan informasi yang
berguna bagi petani disekitarnya.

10. Pameran

Pameran adalah usaha memperlihatlkan atau mempertunjukkan model, contoh, barang,


peta, grafik, gambar, poster, benda hidup dan sebagainya secara sistematis pada suatu tempat
tertentu. Suatu pameran melingkupi tiga tahap usaha komunikasi, yaitu menarik perhatian,
menggugah hati dan membangkitkan keinginan, serta bila mungkin tahap meyakinkan
diharapkan dapat juga tercapai.

Tujuan

a. Membiasakan orang-orang dengan norma-norma yang lebih baik.

b. Mempengaruhi orang-orang untuk menerima cara-cara baru

c. Menarik perhatian banyak orang

d. Meningkatkan pengertian dan minat

e. Menyadarkan para petani akan bahayanya kerusakan sumberdaya pertanian serta


pencegahannya,

f. Memperlihatkan cara-cara teknologi baru, sekaligus ditunjukkannya hasil-hasil yang


telah dicapai

g. Menumbuhkan pengertian dan apresiasi terhadap pembangunan pertanian


Teknik Pelaksanaan

a. Sebaiknya diselenggrakan bersamaan dengan peristiwa-peristiwa khusus, misalnya 17


Agustus, Hari Krida Pertanian, dan lain-lain.

b. Mempunyai tema dan pusat perhatian (fokus).

c. Dalam skala kecil, harus menyajikan saecara lengkap hal-hal yang tercakup dalam
suatu kegiatan

d. Materi/barang yang disajikan harus jelas, sederhana, dan mudah dipahami

e. Harus ada susunan yang sistematis dan berkelanjutan.

f. Pergunakan jumlah obyek secukupnya, tidak berlebihan

g. Tata ruang diatur sedemikian rupa sehingga menarik perhatian pengunjung.

h. Gunakan dekorasi dari bahan-bahan yang erat hubungan dengan bahan yang
dipamerkan. Disusun dalam urutan dan kombinasi warna yang serasi.

i. Obyek-obyek yang menarik perhatian atau akan ditonjolkan diitaruh ditempat yang
strategis serta diberi ruang cukup untuk pengunjung yang berhenti dan memperhatikan

j. Para penjaga pameran harus dibekali dengan informasi yang cukup mengenai obyek
yang dipamerkan dan harus bersunguh-sungguh serta tepat dalam memberi jawaban

k. Dianjurkan untuk menyelenggarakan juga sayembara/perlombaan.


l. Buat penilaian efektifitas pameran dengan jalan menganalisa jumlah pengunjung,
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan serta saran-saran yang terdapat dalam buku saran.

Keunggulan

a. Dapat menjangkau sasaran yang buta huruf

b. Mempunyai efek publisitas

c. Menarik perhatian macam-macam golongan masyarakat

Kelemahan

a. Memerlukan banyak persiapan dan biaya

b. Tidak dapat dilaksanakan pada tempat-tempat yang sama terus menerus tanpa
perubahan.

c. Tidak dapat digunakan untuk segala macam topik atau segala macam tahap kegiatan

d. Memerlukan tenaga-tenaga penerang (penjaga) yang benar-benar menguasai masalah

11. Pemberian penghargaan

Pemberian penghargaan adalah kegiatan sebagai tanda ucapan terima kasih/penghargaan


kepada petani-nelayan atas jasa-jasa /prestasinya khususnya dalam bidang pertanian dalam kurun
waktu tertentu.

Tujuan

Meningkatkan gairah kerja dan prestasi dalam pembangunan di bidang pertanian.


Teknik Pelaksanaan

a. Menyiapkan puncak acara kegiatan

b. Menghubungi pejabat/aparat pemberi penghargaan

c. Pemberian penghargaan pada peserta yang berprestasi

Keunggulan

a. Merangsang peserta untuk meningkatkan prestasi dalam kegiatan tertentu

b. Menngefektifkan kegiatan

c. Memberikan pengaruh yang luas dan melibatkan lembaga/badan lain.

Kelemahan

a. Membutuhkan biaya tambahan pelaksanaan

b. Hanya melibatkan beberapa orang peserta


12. Pemutaran Film

Pemutaran film adalah metode penyuluhan dengan menggunakan alat film yang bersifat
visual dan massal, serta menggabbarkan proses sesuatu kegiatan.

Tujuan

a. Menumbuhkan dan mengembangkan perhatian dan minat petani-nelayan

b. Memperlihatkan atau menggambarkan sesuatu kejadian di tempat lain secara wajar.

Teknik Pelaksanaan

a. Tentukan atau pilih film yang cocok dengan kebutuhan

b. Hubungi pemerintah setempat untuk mempersiapkan tempat dan undangan

c. Usahalkan agar pemutaran film dilaksanakan pada waktu dan tempat yang strategis,
mudah dijangkau serta dapat menampung massa yang banyak.

d. Persiapkan perlengkapan film, antara lain sound system, proyektor, layar, generator,
dan sebagainya, dan pastikan dalam kondisi dapat digunakan.

e. Sebelum pemutaran film dilaksanakan terlebih dahulu berikan penjelasan tentang


maksud dan tujuan film yang akan diputar.

f. Selingi dengan film hiburan yang bermanfaat untuk menggugah minat, misalnya film
tentang transmigrasi, perbaikan lingkungan hidup dan sebagainya.
Keungulan

a. Metode pemutaran film akan lebih menarik dan berkesan bagi petani dan nelayan

b. Dengan metode ini petani nelayan menerima pengetahuan sekaligus hiburan

c. Jumlah petani-nelayan yang disuluh akan lebih banyak

d. Dalam kurun waktu yang relatif singkat dapat memberikan gambaran kepada petani-
nelayan tentang suatu rangkaian kegiatan yang lebih luas.

Kelemahan

a. Tidak terdapat komunikasi dua arah.

b. Metode ini tidak dapat memberikan efek yang lebih lama (cepat hilang dari ingatan).

c. Sangat tergantung pada keadaan cuaca apabila dilakukan dilapangan terbuka.

13. Penempelan Poster

Penempelan poster adalah metode penyuluhan yang menggunakan gambar dan sedikit
kata-kata yang dicetak pada sehelai kertas/bahan lain yang berukuran tidak kurang dari 45 cm x
60 cm, dan ditempelkan pada tempat-tempat yang sering dilalui orang atau yang sering
digunakan sebagai tempat orang berkumpul di luar suatu ruangan.

Tujuan

a. Melengkapi dan memperkuat metode penyuluhan yang lain

b. Sebagai pemberitahuan dilancarkannya suatu kampanye penyuluhan pertanian.


Teknis Pelaksanaan

a. Dalam pembuatan poster pertimbangkan hal-hal berikut antara lain: gambar sederhana
namun jelas, menarik dan hidup (harus dapat berbicara atau memberi keterangan sendiri),
mudah dimengerti, mempunyai komposisi warna yang menarik.

b. Hubungi pihak yang berwenang memberikan ijin penempelan poster pada wilayah
yanng bersangkutan

c. Tempelkan poster pada tempat-tempat yang mudah dilihat orang, dengan


memperlihatkan jarak pandang dan ukuran poster.

Keunggulan

Mendorong orang untuk menyokong, mengingat dan menyadari, sehinga akan berbuat mengikuti
ide dalam poster tersebut

Kelemahan

a. Kurang lengkap memberikan keterangan

b. Bila dibuat dari kertas akan mudah rusak, sedangkan bila dibuat dari bahan tahan lama
biayanya mahal.
14. Penyebaran Brosur, Folder, Leaflet dan Majalah

Penyebaran brosur, folder, leaflet dan majalah adalah metode penyuluhan yang
menggunakan brosur, folder, leaflet dan majalah yang dibagikan kepada kepada masyarakat pada
saat-saat tertentu, antara lain pada saat pameran, kursus tani, temu wicaera, temu karya, temu
tugas, temu usaha, temu lapang dan lain-lain, atau berlangganan (khusus untuk majalah).

Tujuan

a. Mempublikasikan atau menyebar luaskan informasi pertanian

b. Memperjelas informasi pertanian kepada petani-nelayan

Teknik Pelaksanaan

a. Brosur, folder, leaflet dan majalah henmdaknya ditulis secara populer; artinya kalimat
mudah dimengerti dan disusun secara ringkas tapi jelas, menarik dan tidak menggunakan
istilah-istilah ilmiah atau teknis yang sulit, disertai gambar dan foto serta berisikan fakta-
fakta yang mutakhir dengan kekhususan-kekhususan sebagai berikut:

1) Brosur: mempunyai 8 sampai 10 halaman yang dijilid, sampul dengan gambar


atau foto, isinya ada kata pengantar, pendahuluan, bab, anak bab, dan penutup.

2) Folder: selembar kertas yang dilipat menjadi dua atau lebih, akan lebih baik
apabila pada kulit mukanya berwarna, isinya langsung pada pokok materinya dan
sistenatis.

3) Leaflet: berupa lembaran kertas, berwarna (lebih manarik), isinya langsung


mengemukakan pokok persoalan berupa anjuran, seruan, peringatan, dan
pengumuman.

4) Majalah: diterbitkan secara berkala untuk langganan, mempunyai banyak


halaman, isinya banyak, judul tentang teknologi pertanian, ada ruang tanya
jaewab, serta menampung tulisan dari pihak lain (bukan penerbit).
b. Penyebarannnya dilaksanakan secara terpadu dengan metode-metode penyuluhan
lainnya yang menyangkut jumlah, jenis materi, kegunaan, dan waktunya.

c. Disampaikan dengan dibagikan pada tiap-tiap orang, dengan penjelasan satu persatu
atau secara bersama-sama, dapat juga dilengkapi dengan contohnya.

Keunggulan

a. materi penyuluhan dapat diberikan secara lebih lengkap dan jelas serta lebih khusus
pada materi tertentu

b. melengkapi dan memperjelaas materi penyuluhan yang diberikan melalui metode


penyuluhan yang lain

c. memberikan kesempatan pihak lain untuk berpartisipasi (khusus untuk majalah).

Kelemahan

a. Kesulitan dalam menyusun kalimat yang sesuai dengan bahasa komunikasi petani

b. Kontinuitasnya tidak dapat terjamin terutama faktor judul, materi, biaya dan
keterpaduan dengan metode lainnya.
15. Perlombaan/Unjuk Ketangkasan

Perlombaan adalah suatau kegiatan dengan aturan tertentu untuk menumbuhkan


persaingan yang sehat antar petani-nelayan untuk mencapai prestasi yang diinginkan secara
maksimal.

Tujuan

a. Menarik perhatian petani-nelayan terhadap suatu hal dalam usaha tani

b. Meningkatkan prestasi petani-nelayan dalam beruasaha tani yang lebih baik dan lebih
menguntungkan

c. Untuk menumbuhkan dan meningkatkan peran serta petani-nelayan dan kerjasama


diantara mereka

Jenis Perlombaan

a. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai :

1) Perlomabaan cara

2) Perlombaan hasil

3) Perlombaan cara dan hasil

b. Berdasarkan keluarga tani-nelayan

1) Perlombaan untuk Tani-Nelayan Dewasa

2) Perlombaan untuk Taruna Tani-Nelayan

3) Perlombaan untuk Wanita Tani-Nelayan


c. Berdasarkan jumlah peserta dan pendekatan penyuluhan

1) Perlombaan perorangan

2) Perlombaan kelompok

3) Perlombaan massal

Prinsip-prinsip perlombaan

Agar suatu perlombaan dapat dilaksanakan dengan baik, maka perlu diperhatikan prinsip-
prinsip sebagai berikut:

a. Ada peraturanperlombaan dan kriteria penilaian

b. Ada tim penilai yang sesuai dengan keahliannya

c. Ada pemberitahuan dan penjelasan mengenai peraturan perlombaan kepada semua


peserta

d. Harus diketahui orang banyak

e. Usahakan agar semua peserta merasakan manfaat perlombaan

f. Harus ada pengakuan dan penghargaan kepada mereka yang berprestasi.


Langkah-langkah Penyelenggaraan Perlombaan

a. Persiapan

1) Menentukan jenis perlombaan yang sesuai dengan tujuan kegiatannya

2) Menentukan calon-calon peserta, sesuai dengan persyaratan perlombaan

3) Menetukan peraturan perlombaan yang disepakati oleh semua pihak

4) Menetukan kriteria penilaian

5) Menentukan petugas penilai yang memenuhi persyaratan

6) Menentukan waktu, tempat dan biaya perlombaan

7) Menentukan bentuk penghargaan

b. Pelaksanaan

1) Memberitahukan dan menjelaskan kepada semua peserta mengenai ketentuan-


ketentuan perlombaan

2) Pendaftaran peserta sesauai dengan persyaratan

3) Membimbing dan mengawasi peserta perlombaan pada saat perlombaan sedang


berjalan

4) Melakukan penilaian

5) Menetapkan pemenang

6) Memberikan penghargaan kepada pemenang.


Keunggulan

Secara swadaya meningkatkan mental, perhatian ataupun ketrampilan tentang sesuatu


yang dianggap penting oleh pemerintah

Kelemahan

Apabila perencanaannya kurang baik akan sangat mempengaruhi tercapainya tujuan


perlombaan

16. Pertemuan Diskusi

Peretemuan diskusi adalah suatau pertemuan yang jumlah pesertanya tidak lebih dari 20
orang dan biasanya diadakan untuk bertukar pikiran mengenai suatu kegiatan yang akan
diselenggarakan, atau guna mengumpulkan saran-saran untuk memecahkan persoalan

Tujuan

Mengajak petani nelayan untuk membicarakan dan memecahkan masalah yang berkaitan
dengan penerapan teknologi baru, penyaluran sarana produksi, pemasaran hasil,
pengorganisasian kegiatan kelompok tani-nelayan dan kelestarian sumberdaya alam.

Teknik pelaksanaan

a. Di dalam pertemuan perlu ditetapkan seorang pemimpin diskusi, seorang penulis dan
seorang atau beberapa orang penasehat/konsultan

b. Pertemuan dapat dipimpin oleh penyuluh atau oleh kontak tani, tergantung materi yang
dibicarakan

c. Semua peserta diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya

d. Kesimpulan dan saran-saran sebaiknya segera dibuat pada akhir pertemuan


Keunggulan

a. Menumbuhkan kreativitas

b. Menumbuhkan rasa ikut bertanggungjawab terhadap sesuatu kegiatan

Kelemahan

a. Kemungkinan sulit untuk mendapat orang-orang yang dapat berpartisipasi dengan baik
dalam diskusi

b. Keputusan yang diambil kemungkinan tidak memuaskan semua pihak yang ikut dalam
pertemuan ini.
17. Pertemuan umum

Pertemuan umum adalah suatu rapat atau pertemuan yang melibatkan instansi pemerintah
terkait, tokoh masyarakat dan organisasi-organisasi yang ada di masyarakat. Pada pertemuan ini
disampaikan beberapa informasi tertentu untuk dibahas bersama dan menjadikan kesepakatan
yang dicapai sebagai pedoman pelaksanaannya.

Tujuan

a. Melayani kepentinngan orang bnayak secara efektif dan efisien

b. Menyiapkan peserta untuk kegiatan tertentu

c. Mengetahui tanggapan/reaksi orang mengenai kegiatan

d. Membicarakan topik-topik untuk kegiatan penyuluhan pertanian diantaranya rencana


pelaksanaan programa penyuluhan pertanian dan lain-lain.

Teknik Pelaksanaan

a. Persiapan

1) Konsultasi dengan atasan menngenai maksud pertemuan umum

2) Buat rencana pertemuan umum

3) Konsultasi dengan pimpinan pemerintah setempat

4) Hubungi para pembicara dan narasumber

5) Umumkan dan sampaikan undangan

b. Pelaksanaan

1) Tempat pertemuan yang strategis dengan akomodasi yang sesuai dengan


keperluan
2) Waktu penyelenggaraan disesuaikan dengan jadwal kegiatan petani nelayan

3) Gunakan metode tanya jawab atau diskusi

c. Pembuatan dan penyampaian laporan

Keunggulan

a. Mengetahui reaksi dan pendapat masyarakat terhadap sesuatu gagasan

b. Mempercepat proses adopsi inovasi baru

c. Pelaksanaan kegiatan menjadi lancar

Kelemahan

a. Pembahasan masalah tidak dapat mendalam

b. Waktu untuk berdiskusi terbatas

c. Bila peserta yang hadir sedikit, tidak tercapai sasaran.


18. Rembug Paripurna

Rembug paripurna merupakan pertemuan/musyawarah kontak tani-nelayan andalan se-


Indonesia yang dihadiri oleh utusan/wakil KTNA propinsi guna meninjau kembali dan atau
memantapkan kepengurusan KTNA Nasional untuk periode kepengurusan berikutnya serta
membahas masalah-masalah umum kegiatan KTNA Nasional.

Tujuan

Melakukan konsolidasi kepengurusan dan kegiatan KTNA Nasional dalam rangka


penijauan kembali pemilihan dan atau pemantapan kepengurusan KTNA nasional untuk
kepengurusan berikutnya.

Teknik Pelaksanaan

a. Musyawarah dipimpin oleh ketua periode lama dan atau dipilih berdasarkan
kesepakatan peserta

b. Menetapkan agenda musyawarah dan tata tertib berdasarkan atas kesepakatan peserta

c. Merumuskan kesepakatan-kesepakatan hasil musyawarah

d. Menyusun laporan tertulis hasil musyawarah

Keunggulan

a. Merupakan wadah pertukaran informasi sesama kontak tani-nelayan andalan se-


Indonesia

b. Memantapklan kepengurusan KTNA nasional untuk periode berikutnya

Kelemahan

a. Tidak dapat menyerap peserta lebih banyak

b. Kurang efisien dalam pelaksanaan


19. Rembug Utama

Rembug utama merupakan pertemuan kelompok kontak tani-nelayan andalan nasional


dalam rangka menilai, memperbaiki, mengembangkan kontak tani-nelayan dalam kegiatan
pembangunan pertanian

Tujuan

a. Mengevaluasi perkembangan pelaksanaan hasil pertemuan

b. Memantapkan keterpaduan kelompok tani-nelayan dengan instansi lain serta


dimantapkannya kelembagaan petani, peranan dan peran serta petani dalam
pembangunan pertanian

c. Menyusun program kerja KTNA Nasional;

Teknik Pelaksanaan

a. Rembug utama dipimpin oleh ketua terpilih

b. Ketua terpilih diwakili oleh anggiota kelompok kontak tani-nelayan masing-masing


propinsi, yang menyampaikan evaluasi pelaksanaan kegiatan periode tahun lalu

c. Rembug utama menetapkan rencana kerja yang akan datang

d. Rembug utama menetapkan kesepakatan nasional dan regional dengan utusan petani
nelayan ASEAN

e. Sekretaris rembug utama membuat laporan secara tertulis


Keungulan

Keterpaduan KTNA se-Indonesia dengan instansi terkait lainnya dapat terjalin

Kelemahan

a. Tidak dapat dipakai untuk topik yang lain

b. Tidak dapat menyerap peserta yang lebih banyak

20. Siaran pedesaan melalui radio dan televisi.

Siaran pedesaan melalui radio adalah siaran khusus yang ditujukan bagi para petani dan
keluarganya dengan maksud menyebarkan secara cepat informasi-informasi dan pengetahuan
baru dibidang pertanian seluas-luasnya. Dengan mengorganisasikan kelompok pendengar maka
efektivitas penangkapan informasi ditingkatkan sehingga memungkinkan terjadinya adopsi.
Metode siaran pedesaan tidak bisa berdiri sendiri. Ia hanya efektif sebagai penunjang metode-
metode lain. Siaran pedesaan selain melalui radio juga dapat dilakukan melalui televisi.

Tujuan

a. Membangkitkan kesadaran dan perhatian

b. Menumbuhkan minat dan keingintahuan

c. Menyebarluaskan informasi secara tepat dan meluas.

d. Menyabarluaskan pengertian teknologi baru dibidang pertanian

e. Membangkitkan kesadaran dan perhatian akan pentingnya pemeliharaan kelestarian


sumberdaya alam, teknologi baru, pemasaran hasil.

f. Mendorong minat untuk meningkatkan produksi pertanian dalam hal kuantitas dan
kualitas

g. Membangkitkan apresiasi dan sikap positif terhadap kegiatan pembangunan pertanian.


Teknik pelaksanaan

a. Lakukanlah kerjasama dengan stasiun radio, atau televisi setempat

b. Mintakan jam siaran yang sesuai dengan kebiasaan dan waktu senggang dari pendengar

c. Waktu siaran tidak perlu panjang: 5 sampai 10 menit sudah cukup (seluruh acara siaran
biasanya 30 menit)

d. Tumbuhkan kelompok pendengar atau bina kelompok pendengar yang sudah ada,
dalam bentuk:

1) Mengaktifkan kegiatan pendengar secara teratur.

2) Membimbing kegiatan diskusi

3) Mendorong kegiatan berkorespondensi (berkirim surat) kepada penyelenggara

4) Mendorong tumbuhnya kegiatan kelompok

e. Kunjungi kelompok pendengar secara teratur dan berikan kepada mereka, bila ada,
bahan-bahan bacaan yang menunjang isi acara siaran pedesaan

f. Ajak penyelanggara siaran ke desa atau tempat kelompok pendengar untuk melakukan
wawancara dengan mereka. Hasilnya disiarkan.

g. Bahan-bahan yang akan disiarkan hendaknya memenuhi persyaratan:

1) Mudah dimengerti

2) Melingkupi satu masalah saja.

3) Bahasanya sederhana

4) Singkat tetapi lengkap


5) Tidak menyiarkan terlalu banyak masalah ketrampilan melainkan lebih banyak
pengetahuan umum

6) Gunakan bahasa yang dapat atau mudah dimengerti

7) Hangat (actual)

8) Bersifat memecahkan masalah

9) Terjamin kebenarannya

Keunggulan

a. Metode ini relatif murah

b. Sangat cepat dan meluas dalam menyebarkan informasi

c. Efektif untuk mendorong adopsi dalam tahap sadar dan minat

Kelemahan

a. Tidak langsung, tidak spesifik dan tidak dapat mengajarkan keterampilan

b. Tidak semua petani memiliki radio atau televisi.

c. Gangguan cuaca dan pesawat pemancar serta penerima sangat berpengaruh.


Surat menyurat

Surat menyurat kepada perorangan merupakan metode yang bermanfaat untuk :

a. Menyampaikan dan memperoleh informasi

b. Memperoleh dukungan kerjasama

c. Memberikan penghargaan atas prestasi kerja dan ucapan terima kasih atas kerja sama
yang diberikan

d. Memberikan saran, misalnya tentang pelaksanaan demonstrasi hasil, dan

e. Menghindarkan salah pengertian, karena daya ingat yang terbatas, dan bahasa lisan
kadang-kadang sulit dipahami

Surat menyuurat kepada perorangan ini sebaiknya pendek, menggunakan bahasa yang
jelas, dan meningkatakan hubungan yang bersahabat dengan petani, walaupun petani penerima
surat itu harus meminta bantuan orang lain untuk membacakan surat tersebut.
22. Temu Akrab

Pengertian

Temu akrab adalah ramah tamah antara peserta suatu pertemuan dari seluruh
Indonesia/satu proppinsi/satu kabupaten/satu kecamatan/satu desa dengan masyarakat setempat

Tujuan

Untuk saling mengenal secara pribadi antara peserta pertemuan dengan pemuka
masyaratakat, pamong/aparat desa/kecamatan setempat.

Teknik pelaksanaan

a. Temu akrab dilakasanakan di lokasi pertemuan peserta pada tempat dan waktu yang
ditetapkan (Lapangan Bali Desa dan balai pertemuan lainnya).

b. Pertemuan diatur oleh Pemda/ Panitia lokal setempat bekerja sama dengan ketua
kontingen masing-masing daerah.

c. Untuk menyemarakan acara Temu Akrab dapat diadakan acara kesenian secara
spontanitas.

Keunggulan

a. Dapat lebih mempererat hubungan sesama peserta pertemuan

b. Pelaksanaan lebih santai

c. Dapat menampung peserta lebih banyak


23. Temu Karya

Temu karya adalah pertemuan antar petani-nelayan, untuk bertukar pikiran dan
pengalaman serta belajar atau saling mengajarkan sesuatu keterampilan dan pengetahuan untuk
diterapkan.

Tujuan

a. Membuka kesempatan tukar menukar pengalaman dan keterampilan

b. Mempercepat penerapan teknologi baru

c. Memperluas cakrawala berpikir

d. Meningkatkan keakraban antar petani-nelayan

Teknik pelaksanaan

a. Persiapan

1) Konsultasi dengan berbagai pihak yang terkait

2) Undangan disampaikan kepada peserta

3) Mempersipakan tempat dan peralatan temu karya

b. Pelaksanaan

1) Pimpinan sidang, sebaiknya kontak tani-nelayan

2) Pembicara/demonstrator, yaitu petani-nelayan

3) Penulis ditetapkan oleh penyelenggra

4) Materi dipersiapkan dan disampaikan sendiri oleh pembicara/ demonstrator

5) Acara dilakukan di ruangan atau di lapangan


Keunggulan

Untuk menumbuhkan keyakinan, kepercayaan diri dan swadaya petani-nelayan dalam


penerapan teknologi pertanian.

24. Temu Lapang

Temu lapang adalah pertemuan antara para petani-nelayan dengan peneliti untuk saling
tukar menukar informasi tentang teknologi yang dihasilkan oleh peneliti dan umpan balik dari
petani-nelayan

Tujuan

a. Membuka kesempatan bagi petani nelayan untuk mendapatkan informasi teknologi


hasil pertanian

b. Membuka kesempatan bagi para peneliti untuk mendapatkan umpan balik dari hasil-
hasil penelitiannya

c. Menyalurkan teknologi dikalangan petani nelayan secara lebih cepat

d. Menjalin hubungan akrab antara peneliti, penyuluh dan petani-nelayan.


Teknik pelaksanaan

a. Penyelenggara mengadakan kontak pendahuluan

b. Penyuluh menyiapkan lahan dan petani-nelayan

c. Undangan dipersiapkan oleh penyelenggara

d. Moderator, sebaiknya oleh kontak tani yang ditetapkan oleh penyelenggara

e. Pembicara, yaitu para peneliti yang ditunjuk dan ditetapkan sebelumnya.

f. Narasumber, yaitu para peneliti lainnya yang sesuai/berhubungan erat dengan materi
yang dibicarakan.

g. Penulis ditetapkan oleh penyelenggara

h. Materi dipersiapkan dan disampaikan sendiri oleh pembicara

i. Acaranya dapat dilakukan di ruangan atau di lapangan

Keunggulan

a. Jumlah sasaran dapat lebih besar

b. Mempercepat proses adopsi (sadar dan minat) secara murah dan cepat

c. Menjajagi reaksi dan pendapat masyarakat terhadap sesuatu gagasan

Kelemahan

a. Tidak dapat digunakan untuk membahas masalah secara mendalam

b. Waktu bertukar pikiran terbatas

c. Bila peserta/pengunjung kurang, dapat merusak tujuan acara


25. Temu Tugas

Temu tugas adalah pertemuan berkala antara pengemban fungsi penyuluhan, penelitian,
pengaturan dan pelayanan dalam lingkup Departemen Pertanian.

Tujuan

Mencapai suatau kesatuan pandangan, sikap dan perilaku dalam melaksanakan suatu
kegiatan pembangunan pertanian.

Teknik Pelaksanaan

a. Mempersiapkan topik acara dan isi kegiatan

b. Konsultasi dengan kontak tani dan aparat setempat.

c. Menyampaikan undnagan kepada para peserta sebelumnya topik yang akan dibahas

d. Memberikan kesempatan kepada semua peserta untuk mengemukakan pendapatnya dan


hindarkan dominasi beberapa orang saja

e. Hindarkan perdebatan yang mengarah pertengkaran

f. Membuat kesimpulan pembicaraan dan saran-saran yang disampaikan kepada para


peserta pada saat penutupan

Keunggulan

a. Merupakan tempat tukar menukar informasi bagi pengemban tugas dan fungsi
penyuluhan, serta peneliti dan sebagainya

b. Dapat menampung gagasan baru untuk ditindak lanjuti

c. Menumbuhkan rasa ikut bertangung jawab terhadap suatu gagasan


Kelemahan

a. Tidak dapat dipakai untuk membahas masalah secara mendalam

b. Waktu tukar pikiran terbatas

26. Temu Usaha

Temu usaha adalah pertemuan antara petani-nelayan dengan pengusaha di bidang


pertanian

Tujuan

a. Menumbuhkan rangsangan ke arah usaha tani komersial, kerjasama usaha dan


kewiraswastaan

b. Membuka kesempatan bagi petani-nelayan untuk mempromosikan hasil usahanya

c. Membuka kesempatan untuk menambah pengetahuan dibidang pemasaran serta di


bidang teknologi produksi dan pengolahan hasil

d. Mengadakan transaksi usaha yang menguntungkan kedua belah pihak


Teknik pelksanaan

a. Persiapan:

1) Penyuluh pertanian yang diberi wewenang mengadakan kontak pendahuluan


untuk membicarakan materi temu usaha

2) Kirimkan undangan kepada calon peserta

3) Lokasi dan peralatan dipersiapkan oleh penyelenggara sesuai dengan


keperluannya

b. Pelaksanaan :

1) Pemimpin sidang, sebaiknya kontak tani nelayan

2) Narasumber dan notullis ditetapkan oleh penyelenggara

3) Buatlah kontrak kerja/kesempatan antara petani-nelayan dengan pengusaha secara


tertulis.

Keunggulan

Menumbuhkan kegiatan usaha tani nelayan yanng berorientasi kepada pasar sehingga
keuntungan yang diperoleh petani-nelayan meningkat.
27. Temu Wicara

Temu wicara adalah adalah pertemuan antara petani-nelayan dengan pemerintah, untuk
bertukar informasi mengenai kebijaksanaan pemerintah dalam pembangunan, khususnya
pembangunan pertanian, serta mengenai keinginan gagasan, dan pelaksanaan pembangunan oleh
petani-nelayan di lapangan

Tujuan

a. Meningkatkan pengetahuan dan pengertian petani nelayan tentang pembangunan


pertanian pada khususnya serta pembangunan nasional

b. Meningkatkan motoivasi petani nelayan untuk melaksanakan kegiatan pembangunan


pertanian

c. Meningktakan keakraban antara petani nelayan dengan pemerintah dan peserta lainnya

d. Membuka saluran umpan balik dari masyarakat tani kepada pemerintah

Teknik Pelaksanaan

a. Pelaksanaan

1) Konsultasi dengan pemerintah setempat dan berbagai pihak yang terkait untuk
mempersiapkan segala sesuatunya

2) Undangan dibuat oleh penyelenggara dan disampaikan langsung kepada peserta dan
pejabat pemerintah yang terkait

3) Tempat penyelenggaraan temuwicara hendaknya cukup luas dan nyaman. Peralatan


(pengeras suara, alat peraga, kursi dll) yang diperlukan, disediakan sesuai dengan
keperluan.

b. Pelaksanaan
1) Pimpinan sidang, dan notulis sebaiknya kontak tani-nelayan

2) Susunan acara dibuat sesuai dengan keperluan

3) Materi temu wicara, berupa uraian tentang kebijaksanaan pemerintah dan


pelaksanaannya di daerah, serta gagasan dan masalah-masalah petani.

4) Penyelenggara menyediakan panduan bagi peserta

5) Pimpinan sidang bertindak sebagai pengatur waktu, acara tanya jawab, dan
menyimpulkan hasil temuwicara

Keunggulan

Untuk menumbuhkan komunikasi tatap muka dan saluran umpan balik yang sehat, antara
penentu kebijakan pembangunan pertanian dengan petani nelayan
28. Widya Wisata

Widyawisata adalah suatu perjalanan bersama yang dilakukan oleh kelompok tani
nelayan, untuk belajar dengan melihat suatu penerapan teknologi dalam keadaan yang
sesungguhnya, atau melihat suatu akibat tidak diterapkannya teknologi di suatu tempat

Metode widya wisata sering dikelirukan dengan metode karya wisata. Prinsip utama
widyawisata adalah belajar dengan minat, sedangkan prinsip utama karya wisata adalah belajar
dengan berbuat.

Tujuan

a. Meyakinkan peserta dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk melihat


sendiri hasil penerapan suatu teknologi, demonstrasi suatu keterampilan, alat baru dan
sebagainya

b. Membantu peserta mengenal masalah, menumbuhkan minat dan perhatian, serta


memotivasi untuk melakukan sesuatu hal

Teknis Pelaksanaan

a. Penentuan tempat yang akan dikunjungi seta apa yang akan dilihat dan dipelajari
(antara lain demonstrator budidaya dan pengolahan hasil, daerah-daerah agrowisata,
gambaran tentang tempat/obyek yang akan dikunjungi), perjalanan, biaya
pelaksanaannya, susunan peserta dan pimpinannya serta menghubungi pejabat yang akan
dikunjungi.

b. Selalu mengupayakan kepentingan kelompok

c. Di tiap tempat yang dikunjungi, beri kesempatan seluas-luasnya kepada peserta untuk
melihat, mendengar dan bertukar pikiran

d. Bantu mereka dalam membuat catatan-catatan yang diperlukan

e. Atur agar acara kunjungan tidak terlalu padat dan membosankan


f. Perhatikan dan usahakan agar ada rekreasi, kesenangan perjalanan dan kegembiraan
kelompok

g. Pilih kelompok yang serba sama (homogen untuk kunjungan yang bersifat khusus dan
kelompok yang mewakili segala golongan untuk kunjungan yang bersifat umum

h. Pada setiap kunjungan usahakan agar para peserta diberikan kesempatan juga untuk
menguraikan hasil usaha mereka sendiri

i. Segala biaya pelaksanaannya ditanggung oleh semua peserta, atau bantuan dari
instansi

Keunggulan

a. Membina keakraban daiantara peserta dan antara peserta dengan petani


nelayan/kelompok yang dikunjungi

b. Menimbulkan pengertian yang lebih jelas

c. Memperluas wawasan

d. Memotivasi peserta untuk melakukan suatu kegiatan

e. Menumbuhkan sikap kepemimpinan diantara peserta


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Metode Penyuluhan Perikanan adalah cara penyampaian materi (isi pesan) penyuluhan Perikanan
oleh penyuluh Perikanan kepada Pelaku utama perikanan beserta anggota keluarganya baik
secara langsung maupun tidak langsung agar mereka tahu, mau dan mampu menggunakan
inovasi baru. Umumnya pesan terdiri dari sejumlah simbol dan isi pesan inilah yang memperoleh
perlakuan. Bentuk perlakuan tersebut memilih, menata, menyederhanakan, menyajikan dll.
Dilain pihak simbol dapat diartikan kode-kode yang digunakan pada pesan. Simbol yang mudah
diamati dan paling banyak digunakan yaitu bahasa.

3.2 Saran

Perlu adanya praktikum langsung agar setiap mahasiswa memiliki pengalaman sehingga
kedepanya bias melalukan peyuluhan dengan berbagai lembaga yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

reff : http://adia-luhkan.blogspot.com/2010/02/metode-penyuluhan.html

Suprapto, Tommy dan Fahrianoor.2004.Komunikasi Penyuluhan Dalam Teori dan Praktek.--:Arti Bumi
Intaran.

http://efriyana58.blogspot.co.id/2013/03/metode-dan-teknik-penyuluhan.html

http://forester-untad.blogspot.co.id/2013/02/teknik-dan-metode-dalam-sistem.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Penyuluhan

https://netisulistiani.wordpress.com/penyuluhan

[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Penyuluhan. Diakses pada tanggal 19/04/2016 pukul 21.00 WIB

[2] https://netisulistiani.wordpress.com/penyuluhan. Diakses pada tanggal 19/04/2016 pukul 21.03 WIB

Anda mungkin juga menyukai