Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

AQUASCAPE

Oleh :
Andi Anhar
Nim. 201310260311007

JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN/PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
BAB I
PENDAHULIAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan usaha pada saat ini telah diwarnai dengan berbagai macam
persaingan di segala bidang. Salah satunya adalah persaingan bisnis yang semakin
ketat yang mengakibatkan perubahan perilaku konsumen dalam mengambil
keputusan untuk membeli suatu produk. Mengingat perkembangan teknologi yang
makin dinamis, manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar
tidak kalah bersaing. Melihat kondisi tersebut menyebabkan bisnis semakin
dituntut untuk mempunyai strategi yang tepat dalam memenuhi target volume
penjualan (Wahyuni, 2008). Dengan demikian, setiap perusahaan harus
memahami perilaku konsumen pada pasar sasarannya karena kelangsungan hidup
perusahaan tersebut sebagai organisasi yang berusaha memenuhi kebutuhan dan
keinginan para konsumen sangat tergantung pada perilaku konsumennya
(Tjiptono, 2001). Assael dalam (Sodik, 2004), mengembangkan model perilaku
konsumen dengan menetapkan tiga faktor yang berpengaruh terhadap perilaku
konsumen. Faktor pertama yang berpengaruh pada konsumen adalah stimuli.
Stimuli menunjukkan penerimaan informasi oleh konsumen dan proses informasi
yang terjadi saat konsumen mengevaluasi informasi dari periklanan. Pengaruh
kedua berasal dari karakteristik pribadi konsumen meliputi persepsi, sikap,
manfaat, serta karakteristik konsumen
Fenomena akan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan dan
keindahan merupakan peluang yang besar dalam bidang usaha. Hal ini dapat
dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis untuk memenuhi permintaan yang tinggi
pada produk-produk yang menunjang pola hidup sehat. Salah satu produk tersebut
adalah akuarium aquascape.
Aquascape merupakan aquarium yang berisikan ikan hias dan tanaman
hias yang penampilan, desain, tata letak dan sirkulasi airnya dibuat semirip
mungkin dengan habitat aslinya sehingga terbentuk sebuah ekosistem yang baik
(Widjaja, 2013), akuarium aquascape memiliki manfaat yang sangat menunjang
kesehatan. Aquascape merupakan produk eksklusif yang banyak digunakan oleh
kantor-kantor besar, hotel mewah, rumah sakit, rumah makan sebagai penghias
ruangan dengan tujuan meningkatkan kenyamanan dan keindahan ruangan.
Dengan bentuknya yang indah, aquascape sangat cocok dengan tren masa kini
yaitu pola hidup sehat karena mampu meningkatkan perasaan senang dan
memberikan ketenangan

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa yang dimaksud dengan aquascape ?
2) Apa saja jenis-jenis dari aquascape ?

1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan aquascape
2) Untuk mengetahui jenis-jenis aquascape
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Aquascape


Aquascape adalah kerajinan mengatur tanaman air, serta batu,cavework,
atau kayu apung, secara estetis dalam akuarium-berlaku, berkebun di bawah air.
Aquascape desain mencakup sejumlah gaya yang berbeda, termasuk gaya Belanda
taman-seperti dan gaya alam Jepang yang terinspirasi. Tujuan utama dari
aquascape adalah untuk menciptakan sebuah lanskap bawah laut licik, aspek
teknis pemeliharaan tanaman air juga harus dipertimbangkan. Banyak faktor yang
harus seimbang dalam sistem tertutup dari tangki akuarium untuk memastikan
keberhasilan suatu aquascape. Faktor-faktor ini termasuk filtrasi,
mempertahankan karbon dioksida pada tingkat yang cukup untuk mendukung
fotosintesis bawah air, substrat dan pemupukan, pencahayaan, dan kontrol alga (

2.2 Jenis-jenis Aquascape


Menurut jhoe (2000), Aquascape dapat dikelompokan dalam beberapa
macam antara lain :
a) Dutch Style
Dutch Style merupakan style yang dipakai sejak tahun 1930an,
diperkenalkan oleh bangsa Belanda. Ciri tanaman yang digunakan
antara 10-12 spesies. Susunan tanamannya cenderung bergerombol.
Warna antara tanaman disusun sehingga serasi dengan tanaman
sekitarnya. Perinsip utama di balik Dutch Style aquascape adalam
mengunakan banyak jenis tanaman, terutama tanaman stem tidak lebih
dari 10-12 jenis untuk membentuk susunan yang subur. Pengunaan
tanaman stem di Dutch style adalah paling dominan dengan
mengelompokan dan menanam dari belakang ke depan. Pemilihan
jenis tanaman dengan ukuran berebeda, warna daun , texture sangat
penting ketika menciptakan Dutch sytle aquascape
Sumber : www.aquscape.desain.com

b) Natura Style
Natura Style mengutamakan kealamian dalam formasi, bisa
menyerupai bentuk suatu taman, hutan. Natura Style dipopulerkan oleh
Takashi Amano di tahun 1980an. Perinsip utama dalam menciptakan
nature style adalah di dasarkan dari konsep kebun jepang Wabi Sabi,
dan usaha untuk mereplikasi gambar dari alam Ide dan inspiraso
boasanya datang dari pemandangan gunung, rerumputan, laut,
etc. Tidak seperti Dutch Style, pengunaan driftwood dan rocks
memaikan peran penting dalam menciptakan struktur dan point focus
dari nature style. Pengunaan berbagai ukuran dan jenis dari satu tipe
driftwood dan batu, aquascaper menyusun apa yang umum di sebut
“hardscape”. Pengunaan Schooling fish di rekomendasi untuk
menciptakaan keseimbangan hidup di dalam Nature. Umum nya nature
style aquarium hanya berisi 3-5 jenis tanaman.
Dalam minggu pertama setup nature aquascape, sering kali mengadapi
masalah algea, terkecuali penanaman awal sangat padat. Cara paling
mudah untuk membasmi algea pada tahap awal adalah dengan algea
eater seperti amano shrimp atau ottocinclus

Sumber : www.aquscape.desain.com
c) Iwagumi Style
Iwagumi Style paling utama dalam gaya aquascape ini, adalah
susunan batu-batuan di dalamnya. Dipopulerkan oleh Takashi Amano
juga. Ada empat buah jenis batuan dalam Iwagumi Style, yaitu
Oyaishi, fukuishi, soeishi dan suteishi.

Sumber : www.aquscape.desain.com

d) El Natural Style
Style ini lebih mengacu ke ekosistem asli untuk habitat
penghuninya. .Aliran el natural kemungkinan besar adalah aliran yang
paling simple, murah dah mudah dalam seni berkebun di bawah air,
ide dibelakang tekhnik Diana, adalah kita dapat memciptakan
aquarium tumbuhan dengan murah tampa mengorbankan banyak uang
dan waktu di dalamnya. Umumnya tekhnik el natural mengunakan
tanah (potting soil) dan gravel sebagai penganti substrate, tanaman dan
ikan. Di setup yang umum, Ganti air di lakukan beberapa bulan sekali
dan tanaman digunakan sebagai filter biologis untuk membersihkan
air, Karena tidak ada filter yang di gunakan, powerhead di butuhkan
untuk menciptakan arus di aquarium. Kotoran ikan memproduksi
nutrisi untuk tanaman tumbuh, jadi tidak perlu lagi adanya fertilasi dan
co2 tambahan . Pencahayaan untuk el natural umumnya cukup
renadah, lampu PL dengan 1-2 watt per gallon (0.4-0.6 watt / liter)
atau pengunan cahaya matahari langsung juga cukup umum.
Salah satu kekurangan utama, adalah keterbatasan jenis tanaman dan
ikan yang bisa kita pelihara. umumnya tanaman jenis stem di aquarium
membutuhkan cahaya medium to high lightning dan membutuhkan
level co2 dan nutrisi yang cukup tinggi. di luar itu beberapa jenis ikan
juga membutuhkan air yang lebih bersih.

Sumber : www.aquscape.desain.com

e) Collectoritis Style
Jenis ini adalah yang paling umum untuk para pemula aquascape.
Tipe collector memakai berbagai macam jenis tanaman yang disusun
sesuka hati. Aliran collectoritis sudah menjadi praktek umum di hobby
aquarium saat ini, Aliran ini sangat simple dan tidak membutuhkan
pengalaman atau usaha yang spesifik. Focus di belakangan collectoritis
setup adalah menumbuhkan berbagai jenis tanaman dalam jumlah
banyak. Di setup yang umum satu aquarium bisa mempunya jenis
tanaman berkisar 15 atau lebih jenis species. Walaupun banyak variasi
style ini berbeda dengan aliran dutch style. Dutch style mengunakan
jenis stem yang di atur rapi dalam gerombolan. dimana aliran
collctoritis bisa mempunyai aneka jenis tanaman dari stem, ferns,
crypt, anubias moss, dan tidak di atur dengan cara tertentu. Memiliki
aquarium aliran collectoritis adalah latihan yang baik untuk pemula
aquascape, selain itu juga berguna untuk orang yang mempunyai
tanaman langka yang sedang di kembangbiakan untuk project
aquascape berikut nya
Sumber : www.aquscape.desain.com

2.3 Cara Merawat Aquascape


Perawatan aquascape menurut Affel (2001), perawatan aquascape ikan hias
membutuhkan kesesuaian dalam kualitas air, suhu, cahaya, dan nutrisi agar
kondisinya tetap sehat. Kelebihan maupun kekurangan dari faktor-faktor di atas
dapat mempengaruhi keseimbangan dan kesehatan aquarium air tawar aquascape.
Berikut perawatan Aquascape pada umumnya adalah sebagai berikut.
a) Pergantian air
Pada minggu pertama selesainya setting aquascape, pergantian air 1 minggu
sekali sebanyak 30%. Setelah umur aquascape sudah lebih dari 1 bulan, maka
dapat melakukan pergantian air lebih jarang Mempertahankan kualitas air yang
baik dan mengelola pasokan air secara teratur adalah cara praktis paling umum
mempertahankan ekosistem dalam kolam dan akuarium tetap terjaga.
Selain itu, selama musim panas uji kualitas air yakni pH air antara 6,5 hingga
7, juga ketinggian air kolam yang mudah menguap. Perhatikan pula ketika
ganggang mulai muncul karena dapat mengganggu ekosistem kolam. Sedangkan
pada musim penghujan, lakukan pembersihan kolam secara berkala dengan
menggosok sisi-sisi kolam tanpa sabun.
b) Pemupukan
Setelah beberapa periode waktu tertentu setelah selesai setting, maka nutrisi
dari pupuk dasar aquascape akan terus berkurang. Oleh karena itu dibutuhkan
pemupukan tambahan. Untuk tanaman air yang menyerap nutrisinya melalui daun
dan batang, gunakanlah pupuk cair. Sementara untuk tanaman air yang dominan
menggunakan akarnya untuk menyerap nutrisi. Pemberian pupuk harus sesuai
dengan dosis yang dianjurkan, kelebihan ataupun kekurangan dosis akan
menyebabkan dampak yang negatif bagi ekosistem akuarium air tawar aquascape
maupun kolam anda
c) Pemangkasan
Pemangkasan berkala akan mencegah kematian tanaman-tanaman
foreground akibat terhalangnya cahaya yang disebabkan oleh tanaman-tanaman
aquascape yang lebih tinggi.
d) Sifon
Terkadang sisa-sisa material mati seperti tanaman, ikan, udang, atau sisa
pakan ikan yang berlebih mengendap di dasar aquarium. Bila menunggu proses
alami penguraiannya, ini akan memakan waktu cukup lama dan membahayakan
kehidupan di dalam aquascape. Oleh karena itu, material-material tersebut apabila
menggangu, segera dibersihkan dengan cara disifon, yakni dikeluarkan dengan
menggunakan selang penyedot.
Berikut adalah hal-hal yang harus dilakukan:
 Memeriksa tabung gas CO2 anda masih terisi/hampir habis.
 Memeriksa dosis CO2 yang dimasukkan ke dalam aquarium
 Memeriksa keadaan lampu atau jarak cahaya
 Membersihkan chiller secara berkala.
 Memerisa apakah timer yang digunakan masih berfungsi dengan baik.
 Membersihkan filter dan pompa serta memeriksa selang
BAB III
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
a) Aquascape adalah seni menata atau mengatur perpaduan antara ikan hias
dan tanaman air yang mempunyai nilai estetika yang tinggi yang di
desain atau dirancang senatural mungkin, sesuai dengan keadaan alam.
b) Adapun macam atau jenis aquascape yaitu, Dutch Style, Nature Style,
Iwagumi Style, El Natural Style dan Collectoritis Style, yang merupakan
desain yang berbeda dari tingkat mudah hingga tingkat tersulit

5.2 Saran
Diharpkan praktikum ini dapat meningkatkan skill dan kreatif
praktikan dalam merancang atau mendesain aquascape dari tingkat
termudah hingga tingkat yang sangat sulit
Daftar Pustaka

Assael. 2004. Teknik Merancang Aquascape. Erlangga. Jakarta


Affel. S. dkk . Akuakultur weblog. http://akuakulture.wordpress.com/2001/12/12/
Diakses pada tanggal 18 oktober 2016
Jhoe Arson. 2000. Design Aquascape. Aquatik Plants and Fish Ornamental Vol. 1
Tjiptono. W.M. 2001. Aquascape Inovasi Teknologi Masa Kini. http://edukasi-
kompiasna.com/2001/03/13/Aquascape-inovasi-teknologi. Diakses pada
tanggal 18 Oktober 2016
Wahyuni. 2008. Penuntun Praktikum Aquascape. Universitas Hasanuddin.
Makasar
Widjaja. 2013. Dasar-dasar Membuat Aquascape. Penebar Swadaya. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai