Anda di halaman 1dari 5

https://kennedisembiring.wordpress.

com/2011/03/23/duckweeds/
kennedi sembiring, 2011
DUCKWEED
Duckweed adalah tumbuhan hijau kecil yang tumbuh mengapung di permukaan air.
Duckweed masuk ke dalam family Lemnaceae. Pada kondisi yang ideal, duckweed
dapat tumbuh dengan baik dan dapat menutupi seluruh permukaan perairan.
Berdasarkan Taksononominya, duckweeds masuk ke dalam kategori monokotil
sehingga dapat diklasifikasikan sebagai tumbuhan (macrophytes) dan bukan
termasuk kedalam kelompok alga. Lemnaceae sendiri terdiri dari 4 genus : Lemna,
Spirodella, Wolffia dan Wolffiella. Di dunia dikenal sekitar 40 spesies dari
lemnaceae. Namun duckweed ditemukan melimpah di daerah yang beriklim hangat
khususnya di daerah tropis.
Morfologi Duckweed
Duckweed memiliki ukuran yang kecil dan mengapung
bebas di permukaan air. Bentuknya pipih dan
menyerupai daun pada tumbuhan dan ukurannya
hanya beberapa centimeter. Duckweed memiliki
morfologi dan karakteristik pertumbuhan yang unik.
Duckweed atau lemnaceae terbagi atas 2 jenis. Jenis
yang pertama memiliki satu atau lebih akar dan 2
kantung reproduksi lateral. Sementara jenis yang
satunya tidak memiliki akar dan hanya memiliki satu
kantung reproduksi (Daubs, 1965).
Tumbuhan perairan ini termasuk ke dalam tumbuhan berbunga terkecil. Berdasarkan
penelitian ukuran spesies duckweed hanya berkisar antara 6-8 milimeter dan
berbentuk oval. Duckweed tersusun atas pembuluh daun berwarna hijau yang
disebut frond yang bergabung membentuk daun dan batang. Daun Duckweed
berbentuk pipih dan bulat. Untuk pertumbuhan yang optimal secara vegetatif asupan
nutrient yang mencukupi sangat dibutuhkan selain lingkungan yang mendukung.
Duckweed tidak dapat bertahan hidup di perairan yang berarus deras. Aspek yang
paling penting dari pertumbuhan duckweed adalah kemampuan organisme ini untuk
tumbuh 2 kali lipat jumlahnya hanya dalam 2 hari. Duckweed dapat bertahan hidup
selama 1 samapi 2 bulan.

Duckweed, Water Treatment Alami


http://netsains.net/2011/09/duckweed-water-treatment-alami/
safina, 2011

Ducweed? Duckweed ( Lemna sp.) atau disebut sawuran


merupakan salah satu tumbuhan air yang menduduki tempat
penting dalam jaring-jaring kehidupan. Tumbuhan ini banyak sekali
ditemui di perairan dangkal, sawah, rawa-rawa dan danau.
Penyebarannya sangat luas hingga ke seluruh dunia terutama di
daerah tropis dan daerah bertemperatur hangat. Sifat fisiknya
berukuran kecil, tumbuh menggerombol, tidak mempunyai daun
sejati dan batang tetapi hanya mempunyai akar (ada beberapa
spesies yang tidak berakar) dan lapisan yang menyerupai daun yang
berisi jaringan-jaringan pengangkut nutrien.
Keluargaduckweed terbagi dalam 4 genus dan 37 spesies. Keempat
genus tersebut adalah (Armstrong, 1996 dalam Raharjo, T., 1998) :
Genus Lemna

: Berakar tunggal, tubuh berbentuk oval.

Genus Spirodella

: Berakar jamak (2-12), tubuh berbentuk oval.

Genus Wollfiella

: Tidak berakar, tubuh rata atau datar.

Genus Wollfia

: Tidak berakar, tubuh berbentuk oval.

Taksonomi

Lemna sp. mempunyai klasifikasi sebagai berikut (Kartez, 1996


dalam Raharjo, T., 1998):

Division

: Anthophyta.

Class

: Liliopsida.

subClass

: Arecidae.

Order

: Arales.

Family

: Lemna aceae.

Genus

: Lemna.

Fisiologis Lemna

Genus Lemna yang ditemukan oleh Prof. Wayne Amstrong berasal


dari kata Limno yang berarti derah berawa. Tumbuhan ini
mempunyai bentuk yang rata dan umumnya oval. Warna daun hijau
atau hijau pucat, biasanya mengandung antosianin merah. Daun
mengapung bergabung membentuk kelompok 2-8 buah (atau lebih)
dihubungkan dengan stipe (jaringan penghubung antar daun)
pendek. Berakar tunggal dengan pangkal akar menyatu dengan
badan daun. Daun yang lebih tebal biasanya mempunyai akar yang
lebih panjang (Raharjo T., 1998).

Ekologi Duckweed
Air sebagai media duckweed, harus memiliki persyaratan sbb :
1.

Mempunyai suhu yang optimum untuk mendorong proses


hidup.

Suhu air mempunyai pengaruh yang besar terhadap proses


metabolisme tumbuhanduckweed, karena suhu akan berpengaruh
pada kelarutan oksigen dalam air. Makin tinggi suhu air, makin
rendah jumlah oksigen yang terlarut.
1.

Mengandung unsur hara yang cukup.

Unsur hara yang ada dalam air dapat berasal dari limbah domestik
yang masuk, sisa-sisa tumbuhan atau hewan yang sudah mati,
masukan air sawah yang mengandung pupuk. Bahan-bahan yang
masuk ke dalam sistem akuatik tersebut sebelum menjadi unsur
hara yang siap diserap oleh duckweed terlebih dahulu mengalami
proses penguraian oleh proses mikrobiologis.
1.

Mendapatkan sinar matahari yang cukup.

Intensitas cahaya matahari akan mempengaruhi proses


fotosintesis duckweed. Sebagai tumbuhan
hijau duckweed mempunyai klorofil sebagai absorben penangkap
energi sinar matahari.
Duckweed dapat membentuk suatu ekosistem baru yang dinamakan
ekosistem tanah basah (Wetland Ecosystem). Salah satu
mekanisme interaksi yang terjadi di dalam ekosistem tersebut
adalah absorpsi. Ekosistem ini menyediakan tumbuhan dan
mikroorganisme untuk proses absorpsi dan mengubah menjadi
suspended partikel. Proses ini berguna untuk menurunkan
kandungan logam berat, fosfor dan bahan organik lainnya (Raharjo,
T., 1998).

Pemanfaatan Duckweed Untuk Pengolah Limbah


Duckweed dapat dimanfaatkan untuk mengolah limbah.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Environmental
Resources Enginering Department. at. Humbolt State University
yang diujicobakan di City of Acarta, California dapat diketahui bahwa
pengolahan limbah dengan memanfaatkan duckweed dengan
efektif, biaya murah, hemat energi, dan fleksibel terhadap
kebijaksanaan lingkungan (Raharjo, T., 1998).

Anda mungkin juga menyukai