BAGIAN
IR. SYACHRADJAD FRAN, M.P
Dalam Biologi Perikanan pengetahuan mengenai Komposisi umur
dalam populasi atau komunitas ikan suatu perairan memegang
peranan penting, terutama kalau dihubungkan dgn produksi akan dpt
terlihat erat kaitannya dgn pengelolaan ikan sebagai sumber daya dr
suatu perairan. Ikan dlm suatu perairan sebagai suatu populasi atau
anggota komunitas bukan terdiri dr satu kelompok umur. Untuk
memudahkan pengertian selanjutnya , yg dipakai sebagai dasar ialah
satu populasi saja, kecuali ada pernyataan lain yg menunjukkan
komunitas atau multiple spesies. Satu populasi yg telah berhasil
mengadakan pemijahan menghasilkan sejumlah anak-anak ikan yg
bergantung pada fekunditas, keberhasilan pemijahan , dan mortalitas
dr anak-anak ikan tsb. Sisa anak-anak ikan yg tumbuh dan berhasil
hidup mencapai ukuran yg dpt dieksploitasi dinamakan rekruitmen.
Keadaan jumlah ikan dr tiap kelas dlm koposisi populasi yg ada dlm
perairan pd suatu saat tertentu bergantung kepada rekuitmen yg terjdi
tiap tahun dan jumlah ikan yg hilang dr perairan itu disebabkan krn
diambil oleh manusia atau dieksploitasi atau ikan itu mati secara
alami. Fluktuasi besarnya jumlah ikan dr tiap kelompok umur yg
membentuk populasi itu dpt memberikan sejarah daur hidup ikan dr
masing-masing kelompoknya atau cohort. Dengan mengetahui
umur ikan tsb dan komposisi jumlahnya yg ada dan berhasil hidup,
kita dpt mengetahui keberhasilan atau kegagalan reproduksi ikan dlm
thn tertentu, misalnya akibat musim panas yg berkepanjangan,
termasuk eksploitasi yg berlebihan atau tdk pd thn-thn tertentu.
Keadaan demikian dpt dilacak melalui penelusuran komposisi atau
struktur umur dgn anggotanya pd saat tertentu, dan dpt pula dipakai
memprediksi produksi perikanan pd saat mendatang.
Berbeda dgn kebanyakan golongan vertebrata lain seperti burung dan
mamalia, sebagian besar ikan mempunyai kapasitas meneruskan
pertumbuhan selama hidup bilamana kondisi dan makanan cukup
tersedia dgn baik walaupun pd umur tua pertumbuhan ikan hanya sedikit
saja. Dengan kata lain ikan tdk mempunyai limit tertentu utk membatasi
pertumbuhan (undeterminate growth), tdk seperti burung dan mamalia
akan berhenti tumbuh pd waktu mencapai ukuran dewasa yaitu
kematangan sexual (determinate growth).
Ikan berumur panjang ada kecendrungan mempunyai tanda-tanda umum
sbb:
1. Secara phylogenetis termasuk kedalam golongan ikan primitif.
2. Pergerakannya lamban.
3. Sebagai penghuni dasar atau perairan dangkal.
4. Mempunyai alat pernapasan tambahan
5. Luwes terhadap perubahan ekstrim zat asam, suhu, dan salinitas.
Sebagai contoh misalnya ikan sturgeon dan cucut. Namun ikan Mas ada
yg berumur panjang pula. Beberapa ikan yg berumur pendek tdk
mempunyai sifat seperti tsb di atas misalnya ikan salmon.
Dari kematian ikan secara alamiah sukar ditentukan umurnya. Tetapi dr
catatan penelitian, misalnya ikan sturgeon, ada yg berumur 152 thn. Ikan
yg dipelihara dlm akuarium di Amsterdam ada yg mencapai umur 69 thn
dan di Frankfurt mencapai umur 38 thn. Juga banyak ikan akuarium telah
dipelihara melebihi umur 20 thn.
3. Sisik Ganoid
Jenis sisik ini dimiliki oleh ikan-ikan Lepidosteus (Holostei) dan
Scaphyrynchus (Chondrostei). Sisik ini terdiri dari beberapa
lapisan, yakni lapisan terluar disebut ganoine yang neterialnya
berupa garam-garam an-organik, kemudian lapisan berikutnya
adalah cosmine, dan lapisan yang paling dalam adalah
isopedine. Pertumbuhan sisik ini dari bagian bawah dan bagian
atas. Ikan bertipe sisik ini antara lain, Polypterus, Lepisostidae,
3 Metode Penentuan Umur Ikan
Metode untuk menentukan umur suatu individu ikan dapat
dilakukan melalui 2 cara yaitu :
Cara langsung, yang hanya dapat dilakukan pada individu
spesies ikan budidaya.
Cara tidak langsung yaitu pada individu spesies ikan yang masih
hidup diperairan alami. Penentuan umur ikan secara tidak
langsung dapat dilakukan melalui 2 cara yaitu :
a. Dengan mempelajari tanda-tanda tahunan (Annulus) atau
harian (Sirkulus) pada bagian-bagian tubuh yang keras.
b. Metoda prekuensi panjang (metoda petersen) yaitu melalui
pengukuran panjang tubuh ikan, metoda ini biasanya diterapkan
pada individu-individu spesies ikan yang hidup didaerah tropis
(Pulungan, 2006).
Pada ikan di daerah tropis walaupun mengalami hidup
di dua musim, kenyataannya suhu lingkungan sekitar
tidak begitu mempengaruhi pertumbuhan sirkulasi
pada bagian tubuh yang keras. Jadi tanda tahunan dari
hasil susunan sirkuli yang rapat tidak begitu nyata
bentuknya (Effendie, 1997).
Selain berdasarkan metode tersebut, untuk
menentukan umur ikan juga dapat menggunakan
metode, yaitu:
Tanda tahunan
Tanda tahunan terjadi karena adanya kelambatan pertumbuhan yang
disebabkan oleh musim dingin atau kekurangan makanan atau faktor
lain. Tanda tahunan yang biasanya digunakan untuk menentukan
umur ikan adalah sisik (squama), operculum, otolith, vertebrae dan jari
keras sirip dorsal (Effendie, 1997).
Metoda penentuan umur berdasarkan tanda tahunan pada bagian
tubuh yang keras biasanya dilakukan pada daerah subtropis (4 musim).
Karena ikan-ikan yang hidup di daerah subtropis sangat dipengaruhi
oleh suhu lingkungannya, dimana pada musim dingin pertumbuhan
tubuh ikan hampir terhenti atau lambat sama sekali. Sehingga
mempengaruhi pertumbuhan pada sisik (squama), vertebrae, tulang,
operculum, duri sirip dan tulang otolith yang menyebabkan
terbentuknya susunan sirkulasi yang sangat rapat dan akhirnya
membentuk annulus (Effendie, 1997).
Tanda tahunan terjadi karena adanya kelambatan pertumbuhan
yang disebabkan oleh musim dingin atau kekurangan makanan
atau faktor lain. Tanda tahunan yang biasanya digunakan untuk
menentukan umur ikan adalah sisik (squama), operculum,
otolith, vertebrae dan jari keras sirip dorsal (Effendie, 1997).
Metoda penentuan umur berdasarkan tanda tahunan pada
bagian tubuh yang keras biasanya dilakukan pada daerah
subtropis (4 musim). Karena ikan-ikan yang hidup di daerah
subtropis sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungannya, dimana
pada musim dingin pertumbuhan tubuh ikan hampir terhenti
atau lambat sama sekali. Sehingga mempengaruhi pertumbuhan
pada sisik (squama), vertebrae, tulang, operculum, duri sirip dan
tulang otolith yang menyebabkan terbentuknya susunan
sirkulasi yang sangat rapat dan akhirnya membentuk annulus
(Effendie, 1997).
Penentuan umur ikan dengan menggunakan tanda
tahunan berupa sisik berdasarkan kepada tiga hal,
yaitu:
Jumlah sisik ikan tidak berubah dan tetap identitasnya
selama hidup.
Pertumbuhan tahunan pada sisik ikan sebanding
dengan pertambahan panjang ikan selama hidupnya.
Hanya satu annulus yang dibentuk pada tiap tahunnya
(Effendie, 1997).
Metode frekuensi panjang, yaitu dengan metode Petersen
Metode Petersen digunakan untuk ikan dengan masa pemijahan
pendek, dimana terjadi satu kali satu tahun dan umur ikan tidak
panjang. Metode ini tidak cocok untuk ikan dengan masa pemijahan
panjang karena menyebabkan terjadi pertumpuan ukuran dari umur
yan berbeda. Ikan yang pertumbuhannya lambat dari satu kelas umur
lebih tinggi, akan bertumpuk atau mempunyai ukuran sama dengan
ikan yang tumbuhnya lebih cepat pada umur yang lebih rendah
(Effendie, 1997).
Tagging dan Marking
Tagging adalah pemberian tanda berupa benda asing pada tubuh ikan,
dimana pada tanda tadi dapat diberi tanda-tanda lain berupa tanggal
nomor atau kode-kode lain (Effendie, 1997).
Marking adalah pemberian tanda pada ikan bukan dengan benda asing
melainkan dengan jalan menghilangkan bagian tubuh ikan, misalnya
pemotongan sirip (Effendie, 1997).
2.4 Otolith
Otolith terbentuk dari kalsium karbonat yang mengeras didalam
saluran kanal dari sirkulasi pada tulang ikan yang menonjol, berperan
membantu dalam keseimbangan dan menanggapi bunyi (Victor, 1982).
Sebagian diatom berbeda nyata pada diatom morfologi otolith yang
terjadi diantara ikan-ikan bertulang sejati yang memberi kesan bahwa
otolith ini mempunyai peranan penting untuk pendengaran. Otolith
terutama tambahan dari kristalisasi kalsium karbonat, dalm bentuk
magnetik dan berserabut. Kolagen yang mempunyai protein otoline
(Morals.nin, 1992)
Pertumbuhan otolith mempunyai permukaan dan endapan material,
suatu proses yang berhubungan dengan masa peredarannya
bergantung pada laju dalam metabolisme kalsium dan pada asam
amino sintesis. Hasil tersebut merupakan formasi tambahan dari
pertumbuhan harian
Tagging pemberian tanda pada tubuh ikan
Tagging
Bagian tubuh :
– bagian depan sirip punggung
– bagian belakang sirip punggung
– bagian dalam tubuh
– bagian sirip lemak (adipose fin)
– batang ekor
Tujuan pemberian tanda pada ikan ialah untuk mengenal
kembali ikan yang telah diberi tanda. Kegunaannya antara
lain untuk mempelajari:
A. Parameter populasi
1. Kepadatan
2. Kecepatan mortalitas
3. Kecepatan eksploitasi
4. Kecepatan recruitmen