Anda di halaman 1dari 16

METODE PENANGKAPAN IKAN

GILL NET

Disusun Oleh :
KELOMPOK 7
PERIKANAN C

No Nama NPM Nilai


1 Satya Krismatama 230110150168
2 Rima Rahmattunisa 230110150176
3 Diaz Dwi Lintang 230110150184
4 Adhitya Dwi Putra 230110150191
5 Yaris Hikmawansyah 230110150210
6 Gilang Riyadi Kuntiarso 230110150231

LABORATORIUM TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANAN TANGKAP


PROGRAM STUDI PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR 2018
ALAT BANTU PENANGKAPAN GILL NET
Satya Krismatama

Program Studi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran
Korespondensi : ktama3863@gmail.com

Abstrak
Gill Net merupakan alat tangkap perikanan ramah lingkungan yang secara harafiah dapat diartiakan
sebagai jarring insang. Alat ini berbentuk menyerupai persegi panjang yang dalam pengoperasiannya
bersifat pasif dimana menghalang jalur ruaya ikan. Alat tangkap ini sangat mudah dioperasikan serta
ramah lingkungan sehingga digunakan oleh nelayan hampir di setiap daerah. Pengoperasian alat tangkap
dengan bantuan alat bantu penangkapan dapat bermanfaat untuk mempermudah pengoperasian serta
meningkatkan hasil tangkapan. Metodologi yang digunakan dalam penulisan paper ini adalah studi
pustaka yang mengacu pada jurnal Analisa Spasial Daerah Penangkapan Ikan Dengan Alat Tangkap Jaring
Insang (Gill Net) Di Perairan Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah.
Kata kunci : alat bantu, gill net, hasil tangkapan

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara maritim yang mengembangkan alat bantu yang dapat
wilayahnyanya sebesar 70% di dominasi oleh menunjang kemudahan pengoperasian dan
perairan, oleh karenanya memiliki sumber daya meningkatkan hasil tangkapan.
perikanan yang melimpah. Demi memenuhi
sektor pangan maka permintaan pasar akan METODOLOGI
sumber daya perikanan semakin meningkat Metodologi yang digunakan dalam
karena kandungan proteinnya yang tinggi. Di penulisan paper ini adalah studi pustaka yang
dalam usaha memenuhi kebutuhan pasar yang mengacu pada jurnal Analisa Spasial Daerah
semakin tinggi perlu di perhatikan kelestarian Penangkapan Ikan Dengan Alat Tangkap Jaring
lingkungan serta ketersediaan stok sehingga Insang (Gill Net) Di Perairan Kota Semarang
tidak terjadi overfishing, salah satu upaya yang Provinsi Jawa Tengah.
dapat dilakukan adalah dengan menggunakan
alat tangkap yang ramah lingkungan. HASIL DAN PEMBAHASAN
Gill Net merupakan salah satu alat tangkap Didalam pengoperasian alat tangkap gill
perikanan ramah lingkungan yang secara harafiah net dapat digunakan alat bantu penangkapan
dapat diartiakan sebagai jarring insang. Alat ini yang bertujuan untuk menunjang kemudahan
berbentuk menyerupai persegi panjang yang pengoperasian serta meningkatkan hasil
dalam pengoperasiannya bersifat pasif dimana tangkapan. Dengan kata lain dengan
menghalang jalur ruaya ikan. Alat tangkap ini digunakannya alat bantu penangkapan dapat
sangat mudah dioperasikan serta ramah meningkatkan efisiensi serta efektifitas suatu alat
lingkungan sehingga digunakan oleh nelayan tangkap. Berikut ini merupakan beberapa alat
hampir di setiap daerah. bantu yang dapat digunakan dalam
Gill Net dapat di operasikan oleh kapal pengoperasian alat tangkap gill net:
nelayan sederhana maupun kapal nelayan skala 1. Winch
besar. Dalam pengoperasiannya terdapat alat Merupakan mesin besar berbentuk
bantu penangkapan yang di dalam silinder yang diletakkan pada bagian
penggunaannya dapat bermanfaat untuk belakang kapal dengan cara kerjanya yaitu
mempermudah pengoperasian serta menggulung seluruh jaring insang dari dalam
meningkatkan hasil tangkapan. Dengan air ke atas kapal.
mempelajari alat bantu penangkapan diharapkan
mahasiswa dapat mengetahui alat bantu
penangkapan yang dapat digunakan serta
Gambar 1. Winch Gambar 3. Lampu Dalam Air

Penggunaan alat bantu ini dapat Penggunaan alat ini dapat meningkatkan
mempermudah penarikan jaring, penurunan hasil tangkapan dan dapat digunakan oleh
jaring dan penyusunan jaring sehingga waktu nelayan sederhana maupun nelayan skala
dan tenaga dapat di hemat. Alat ini di besar.
gunakan pada kapal nelayan skala besar
karena membutuhkan tenaga listrik atau 4. Rumpon
diesel besar serta tempat yang luas. Rumpon merupakan alat bantu
penangkapan yang dapat digunakan untuk
2. Net Hauler mengumpulkan ikan, terbuat dari bambu
Merupakan alat bantu penangkapan yang maupun alumunium.
di letakkan di belakang kapal dengan cara Tujuan penggunaan rumpon adalah
kerjanya yaitu hanya menarik jaring dari meningkatkan hasil tangkapan dan
dalam air ke atas dek kapal. mengurangi waktu mencari gerombolan ikan
sehingga mengurangi biaya operasi kapal
serta meningkatkan efisiensi penangkapan.

5. Jangkar dan Pelampung Tanda


Alat bantu penangkapan yang digunakan
pada semua jenis gill net, jangkar berfungsi
sebagai pemberat tambahan pada alat
tangkap yang bertujuan meskipun dalam
perairan berarus kencang alat tangkap tetap
Gambar 2. Net Hauler dapat membentang ke bawah dan tidak
terbawa arus. Sedangkan pelampung tanda
Penggunaan alat ini dapat berfungsi untuk memberi tanda pada alat
mempermudah penarikan jaring ke atas tangkap yang di operasikan di dasar perairan
kapal, namun tetap harus menyusun jaring serta mempertahankan alat tangkap
secara manual. Alat ini digunakan oleh kapal membentang ke atas.
nelayan skala besar karena diperlukan tenaga
hidrolik yang besar untuk menarik jaring. 6. Fishfinder
Merupakan alat bantu penangkapan yang
3. Lampu digunakan untuk menemukan gerombolan
Alat bantu penangkapan yang diletakkan ikan dengan prinsip kerjanya memantulkan
di atas kapal maupun di dalam air, digunakan gelombang ke dalam air. Dengan
untuk menarik perhatian ikan untuk menggunakan alat ini dapat mempermudah
berkumpul. Namun dalam pengunaannya untuk menemukan posisi ikan serta
perlu diperhatikan kondisi arus, angina serta mengetahui jalur ruaya ikan.
bulan agar cahaya lampu dapat menarik
perhatian ikan dan tidak terbiaskan. 7. Bridle Line
Merupakan alat bantu penangkapan yang
digunakan pada jaring insang dasar dan biasa
disebut dengan tali kekang. Berada di antara
tali ris bawah dan tali ris pelampung.
Penggunaannya bertujuan agar alat tangkap
tidak bersentuhan langsung dengan dasar
perairan.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah
dilakukan maka didapatkan bahwa alat bantu
penangkapan dapat meningkatkan efektivitas
dan efisiensi suatu alat tangkap dimana dapat
mempermudah pengoperasian alat tangkap
maupun meningkatkan hasil tangkapan, serta
dapat dioperasikan oleh nelayan sederhana
maupun nelayan skala besar.

DAFTAR PUSTAKA
Sadhori, S Naryo, 1985. Teknik Penangkapan
Ikan. Angkasa. Bandung.
Martasuganda, S. (2009). Jaring Insang-Gillnet.
Bogor: IPB.
Simbolon D, Jeujanan B, Wiyono ES. 2013.
Efektivitas Pemanfaatan Rumpon Dalam
Operasi Penangkapan Ikan Di Perairan
Maluku Tenggara. Jurnal “Amanisal” PSP
FPIK Unpatti-Ambon. Vol. 2. No.2,
November 2013. Hal 19 – 31. ISSN.2085-
5109
Cristianawati O, Pramonowibowo, Hartoko A.
2013. Analisa Spasial Daerah Penangkapan
Ikan Dengan Alat Tangkap Jaring Insang
(Gill Net) Di Perairan Kota Semarang
Provinsi Jawa Tengah. Journal of Fisheries
Resources Utilization Management and
Technology Volume 2, Nomor 2, Tahun
2013,Hlm1-10.
Andriani H, Brown A, Rengi P. Studi Teknologi
Alat Tangkap Jaring Sembilang Yang
Menggunakan Tuasan Di Desa Pematang
Sei Baru Kecamatan Tanjung Balai Asahan
Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera
Utara. 2013. Jurnal Perikananan Dan
Kelautan Issn 0853-7607.
Benny S, Johanes I. 2016. The Use of Bridle Line
on Operation of Bottom Gill Nets in
Manado Bay Waters, North Sulawesi,
Indonesia. Air Procedia 7 (2016) 132 – 135.

Winarti L, Syofyan I, Zain J. 2016. ANALYSIS OF


BOTTOM GILLNET FISHING AND
DEVELOPMENT IN DUMAI CITY. Fakultas
Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas
Riau.
DEFINISI DAN KONSTRUKSI ALAT TANGKAP GILL NET

Rima Rahmattunisa

Program Studi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran
Korespondensi : rimarahmattunisa@gmail.com

Abstrak
Penangkapan merupakan salah satu aktivitas perikanan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia. Eksplotiasi sumberdaya perikanan, salah satunya penangkapan, di Indonesia sudah melebihi
ambang batas. Peralatan penangkapanpun dimodifikasi dan memiliki banyak jenis sehingga lebih efisien
untuk digunakan dan lebih selektif. Gill net atau jaring insang merupakan salah satu jenis alat penangkap
ikan dari bahan jaring yang berbentuk empat persegi panjang, dimana di bagian atas dilengkapi beberapa
pelampung (floats) dan di bagian bawah dilengkapi pemberat (sinkers). Gillnet termasuk alat tangkap yang
memiliki selektifitas yang tinggi, karena ukuran mesh size dapat ditentukan sesuai dengan target ikan yang
akan di tangkap. Penentuan desain dan konstruksi gillnet harus sesuai dengan aturan yang telah
ditentukan agar menghasilkan alat tangkap selektivitas tinggi. Konstruksi gillnet umumnya terdiri dari
badan jaring, tali ris atas dan tali ris bawah, pemberat dan pelampung.

Kata Kunci : Gill Net, Alat Tangkap, Selektifitas, Konstruksi

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan ditangkap. Penggunaan dan pengoperasian alat
yang memiliki potensi perikanan sangat tinggi tangkap harus disesuaikan dengan tingkah laku
karena perairan Indonesia memiliki luas wilayah komoditas target dan juga alat tangkap harus
lautan dua per tiga dari seluruh wilayah negara bersifat ramah lingkungan.
Indonesia. Negara Indonesia memiliki luas laut Gill net merupakan alat tangkap yang
teritorial sebesar 3.166.163 km2 dan keseluruhan ramah lingkungan dan selektif terhadap hasil
wilayah tersebut terdiri kurang lebih 17.508 pulau tangkapan. Ukuran mesh size gill net dapat
besar dan kecil dengan garis pantai sepanjang disesuaikan dengan komoditas yang menjadi
81.290 km dengan ditetapkannya Zona Ekonomi sasaran target penangkapan. Kontruksi dan
Eklusif (ZEE), maka luas lautan Indonesia yang desain alat tangkap gill net harus sesuai dengan
dapat dimanfaatkan adalah kurang lebih aturan yang telah ditentukan agar menghasilkan
5.800.000 km2 (Soenarno 2007). alat tangkap selektivitas tinggi. Tujuan dan
Sumberdaya ikan dibagi menjadi empat manfaat dari penyusunan paper ini adalah untuk
kelompok besar yaitu sumberdaya pelagis besar, mengetahui definisi dan konstruksi alat tangkap
pelagis kecil, domersal dan biota laut non ikan. gill net atau jaring ingsang.
Potensi sumberdaya ikan Indonesia apabila
dikelompokkan berdasarkan jenis ikan terdiri dari
pelagis besar 1.05 juta ton (16,77%), pelagis kecil METODOLOGI
3,24 juta ton (51,75%) demersal 1,79 juta ton Metode yang digunakan dalam penyusunan
(28,59%) dan sisanya terdiri dari udang, cumi – paper ini merupakan metode studi pustaka. Studi
cumi, dan ikan karang sebanyak 0,12 juta ton pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan
(2,11%) (Direktoral Jenderal Perikanan 1999). melakukan penelaahan terhadap berbagai buku,
Memanfaatkan hasil laut perikanan literatur, catata, serta berbagai laporan yang
Indonesia dengan cara kegiatan menangkap ikan berkaitan dengan tema dan masalah yang di
memerlukan teknik khusus dan sarana dan pecahkan.
prasarana yang akan digunakan dalam
penangkapan. Berbagai alat tangkap telah
digunakan dalam kegiatan penangkapan yang HASIL DAN PEMBAHASAN
disesuaikan dengan komoditas yang akan
Gill net atau jaring insang merupakan tidak boleh ditangkap ; (b) mengetahui usia ikan
salah satu jenis alat penangkap ikan dari bahan yang layak tangkap; (c) menganalisa sebaran,
jaring yang berbentuk empat persegi panjang, tingkah laku dan potensi ikan di perairan yang
dimana di bagian atas dilengkapi beberapa menjadi daerah operasi penangkapan; dan (d)
pelampung (floats) dan di bagian bawah menentukan desain dan kontruksi yang
dilengkapi pemberat (sinkers) (Martasuganda disesuaikan dengan ukuran ikan yang boleh
2008). Gill net menggunakan dua gaya yang ditangkap, sehingga dapat memperkecil by-catch.
berlawanan arah, yaitu bouyancy dari floats yang Adapun kontruksi gill net (gambar 1) terdiri dari
bergerak ke atas dan sinking force dari sinker di beberapa bagian sebagai berikut:
tambah berat jaring dalam air yang bergerak ke
bawah, maka jaring akan terentang. Rentangan
vertikal suatu gill net dapat ditentukan dengan
perimbangan gaya bouyancy dan sinker, sehubung
pula dengan gaya dari arus, gerak gelombang,
angin, dan sebagainya. Tawari (2013) menyatakan
bahwa, gill net merupakan alat tangkap yang
dapat dijangkau oleh para nelayan disebabkan Gambar 1. Kontruksi Gill Net
karena bahannya mudah diperoleh, mudah
1. Badan Jaring (Webbing)
dioperasikan, dapat dijangkau oleh nelayan
Webbing adalah badan jaring yang
secara ekonomis, dan lebih selektif terhadap ikan
berfungsi sebagai penjerat ikan atau sebagai
yang tertangkap.
gerombolan ikan. Data badan jaring yang
Karlsen dan Bjarnason (1986) dalam
diperlukaan adalah mesh size, jenis simpul,
Sparre dan Venema (1991) menyatakan bahwa
diameter benang, bahan, lebar, jumlah mata dan
cara tertangkapnya ikan pada jaring insang dibagi
panjang (Taufiqurrahman et al. 2017).
menjadi 4 kategori, yaitu: (a) Snagged, dimana
Martasuganda (2002) menyatakan bahwa
ikan tertangkap oleh mata jaring tepat di
diameter dan ukuran jaring disesuaikan dengan
belakang mata; (b) Gilled, dimana ikan tertangkap
ikan atau habitat lainnya yang dijadikan target
oleh mata jaring tepat mengelilingi di belakang
penangkapan. Umumnya bahan benang yang
tutup insang; (c) Wedged, dimana ikan tertangkap
dipergunakan cotton, hennep, linean, amylan,
oleh mata jaring tepat mengelilingi badan ikan
nilon, kremona, dan lain- lain, dimana benang ini
sejauh sirip punggung; dan (d) Entangled, dimana
mempunyai fibers yang lembut (Sudirman dan
ikan tertangkap karena terjerat melalui gigi,
Mallawa 2004).
tulang rahang, sirip atau bagian tubuh yang
Gill net termasuk kedalam alat tangkap
menonjol lainnya tanpa masuk ke dalam mata
yang selektif dalam menangkap ikan karena
jaring.
ukuran mesh size dapat ditentukan sesuai dengan
Ayodhyoa (1981) dan Nomura (1978)
target ikan yang akan di tangkap. Mesh size
dalam Sudirman dan Mallawa (2004) menyatakan
disesuaikan dengan besarnya dengan besar
bahwa cara operasi ataupun kedudukan jaring gill
badan ikan yang jumlah terbanyaknya pada
net dalam perairan dibagi menjadi 4 kategori,
fishing ground tersebut agar mendapatkan catch
yaitu: (a) surface gill net, dimana jaring ini berada
yang besar jumlahnya pada suatu fishing ground.
di permukaan perairan; (b) Bottom gill net,
Peristiwa water obsorpsion, daya mulur
dimana jaring ini direntangkan dekat dengan
(elongation), elasticity dan knot slippage
dasar laut; (c) Drift gill net, dimana jaring ini
berhubungan dengan penentuan besar mesh size.
mengikuti arah gerakan arus yang menyebabkan
Mesh size dibentuk oleh empat simpul, mesh size
jaring ini bergerak hanyut bebas; (d) Encircling gill
akan terbuka secara maksimum, jika keempat
net, dimana jaring ini berbentuk lingkaran,
pada arah horizontal berlawanan arah, dan dua
setengah lingkaran, bentuk huruf v atau u, dan
gaya pada arah vertikal yang berlawanan arah,
banyak jenis lainnya dengan sifatnya melingkari
maka besar arah dari gaya-gaya ini haruslah selalu
gerombolan ikan.
berada dalam keadaan seimbang (Sudirman dan
Kontruksi Gill Net Mallawa 2004).
Martasuganda (2008) menyatakan bahwa Gaya – gaya yang berkerja pada suatu
penentuan desain dan kontruksi didasarkan pada: simpul yang tidak sama besar dan arahnya, antara
(a) mengetahui jenis ikan yang dilindungi dan lain akan menyebabkan terjadinya knot slippage
ataupun putusnya benang pada bagian deket memasang badan jaring. Kedua tali ris tersebut
simpul. Dengan demikian penentuan jenis simpul biasanya memiliki ukuran yang sama,
penting ditinjau dari segi kestabilan luas mata perbedaannya terletak pada arah pintalannya
jaring. Pada gill net simpul trawl knot banyak (gambar 2).
dipakai, hal ini antara lain disebabkan karena: (1)
simpul tidak mudah slip/terlepas/bergeser, yang
berarti luas mesh size akan lebih stabil dan (2)
mata jaring mudah/ bebas untuk
terbuka/membuka baik luas arah vertikal maupun
arah horizontal.
Berdasarkan pengamatan
Taufiqurrahman et al. (2017) nelayan di Kelurahan
Nipah Panjang 2 Kecamatan Nipah Panjang Gambar 2. Tali Ris dan Pelampung
Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi,
menggunakan dua macam alat tangkap gillnet Pelampung dipasang pada jarak yang
yang berukuran 3 inchi dan 7 inchi. Kedua alat sama sepanjang tali ris utama, begitu juga dengan
tangkap tersebut terbuat dari bahan polymidae konstruksi pemasangan pemberat pada tali ris
(PA) monofilament. Untuk lebih jelasnya hasil bawah. Hal ini bertujuan agar daya apung dan
pengukuran webbing dapat dilihat pada tabel 1. daya tenggelam jaring merata di seluruh badan
Tabel 1. Karakteristik Webbing Gill net. Sehingga bukaan mata jaring di seluruh
badan jaring akan sama. Martasuganda (2002)
mengatakan bahwa panjang tali ris bawah lebih
panjang dari tali ris atas dengan tujuan supaya
kedudukan jaring insang di perairan dapat
terentang dengan baik.
Tali ris bawah berfungsi sebagai tempat
melekatnya pemberat. Tali ris bawah juga
memiliki dari dua utas tali yang diikat menjadi
satu. Satu utas tali digunakan untuk memasang
pemberat dan utas tali yang lainnya digunakan
sebagai tumpuan webbing, dengan arah pintalan
Sumber : Taufiqurrahman et al. (2017)
yang berbeda (gambar 3).
Keterangan :
Ø : Diameter Benang
PA : Polymidae
Lo : Panjang Jaring Saat Direntan Gambar 3. Tali Ris Bawah dan Pemberat
MD : Mesh Depth
Ho : Dalam Webbing Saat Direntan Berdasarkan pengamatan
ML : Mesh Length Taufiqurrahman et al. (2017) nelayan di Kelurahan
Nipah Panjang 2 Kecamatan Nipah Panjang
2. Tali Ris Atas dan Tali Ris Bawah Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi,
Tali ris befungsi untuk menggantungkan bahan tali ris atas menggunakan Polypropilene
jaring (webbing) utama dan tali pelampung serta (PP) dengan struktur 31 x 3Z (pintalan kiri).
tali pemberat. Tali ris yang biasa digunakan Diameter tali ris atas untuk gillnet 3 inci dan 7 inci
terbuat dari bahan polyethylene (PE) (Winarti et adalah 4 mm. Panjang tali ris atas dan tali
al. 2016).Tali ris atas adalah tempat untuk pelampung masing-masing Panjang tali ris atas
menggantungkan jaring utama dan tali adalah 700 meter untuk gillnet 3 inci dan 400
pelampung. Untuk menghindari agar jaring meter untuk gillnet 7 inci. Berat tali ris atas adalah
insang terbelit sewaktu dioperasikan (terutama 14000 gf atau 14 kgf pada gillnet yang berukuran
pada bagian tali ris atasnya) biasanya tali ris atas 3 inci dan untuk gillnet yang berukuran 7 inci
dibuat rangkap dua dengan arah pintalan yang adalah 8000 gf atau 8 kgf. Tali ris bawah gillnet
berlawanan (S – Z). Tali ris atas memiliki 2 utas menggunakan bahan Polyetylene (PE) dengan
tali. Satu utas berfungsi sebagai tempat untuk struktur 16 x 3Z (pintalan kiri). Diameter tali
memasang pelampung, disebut dengan tali ris adalah 2,5 mm pada gillnet yang berukuran 3 inci
utama. Utas tali yang kedua berfungsi untuk
sedangkan untuk gillnet yang berukuran 7 inci timah hitam/ploombom (Pb) dengan panjang 36
tidak mempunyai tali ris bawah. Panjang tali ris mm dan diameter rongga 3 mm dan diameter luar
bawah adalah 700 meter untuk gillnet 3 inci dan 5 mm dan tebal 1 mm. Pemberat berjumlah 1556
berat tali ris bawah adalah 14000 gf atau 14 kgf. buah untuk gillnet yang berukuran 3 inci dan
3. Pelampung untuk gillnet yang berukuran 7 inci pemberatnya
Pelampung berfungsi untuk mengangkat berbentuk lingkaran berjumlah 160 buah dengan
tali ris atas agar gill net dapat berdiri tegak diameter dalam/rongga adalah 160 mm dan
(vertikal) di dalam air. Pelampung pada drift gill diameter luar 170 mm dan tebal 5 mm. Pemberat
net ada 2 yaitu pemberat dari gabus dan di pasang dengan jarak pemasangan antara
plastik.Pelampung Jaring Insang hanyut (drift gill pemberat satu dengan pemberat yang lainnya
net) yang dari gabus digunakan pelampung adalah 45 cm (gillnet 3 inci) dan 2,5 m (gillnet 7
tambahan yaitu berfungsi sebagai tanda di inchi). Berat satu pemberat ditimbang di udara
permukaan air. Fungsi pelampung tanda adalah adalah 52 gf (gillnet 3 inci) dan 69 gf (gillnet 7
sebagai penanda ujung jaring yang bebas (yang inchi).
tidak terikat oleh kapal), sehingga nelayan
dengan mudah mencari ujung jaring Insang (gill
net) (Setiawati et al. 2015). Jumlah, berat, jenis KESIMPULAN
dan volume pelampung yang dipasang dalam satu Gill net merupakan salah satu jenis alat
piece menentukan besar kecilnya daya apung tangkap yang selektif dari bahan jaring yang
(buoyancy). berbentuk empat persegi panjang, dimana di
Berdasarkan pengamatan bagian atas dilengkapi beberapa pelampung
Taufiqurrahman et al. (2017) nelayan di Kelurahan (floats) dan di bagian bawah dilengkapi pemberat
Nipah Panjang 2 Kecamatan Nipah Panjang (sinkers). Konstruksi gill net pada umumnya terdiri
Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi, dari badan jaring (webbing), tali ris atas dan tali ris
pada kedua alat tangkap jaring insang tersebut bawah, pelampung dan pemberat.
yang dijadikan sampel memiliki pelampung yang
terbuat dari bahan PES yang berjumlah 701 buah
(gillnet 3 inci) dan 401 buah (gillnet 7 inchi) dan DAFTAR PUSTAKA
jarak pemasangan antar pelampung kedua alat Dirjen Perikanan. 1991. Petunjuk Teknis Gill Net
tangkap tersebut masing-masing adalah 1 meter Dan Trammel Net. Departemen
dengan ukuran panjang 52 mm, diameter rongga Pertanian, Jakarta.
10 mm, tebal 12 mm dan diameter luar 34 mm. Martasuganda, S. 2002. Gill net (Gillnet). Jurusan
Pelampung ini memiliki berat satu pelampung Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
ditimbang di udara (berat kering) adalah 7,8 gf. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan
4. Pemberat IPB, Bogor.
Pemberat (sinker) pada tali pemberat Martasuganda, S. 2008. Gill net (Jaring insang).
berfungsi untuk menarik jaring ke bawah. Kondisi Edisi Revisi. Institut Pertanian Bogor.
yang diperlukan untuk sebuah pemberat yaitu: Bogor.
memiliki daya tenggelam (sinking power) per unit Setiawati B, Wijayanto D, Pramonowibowo. 2015.
berat yang besar atau berat jenisnya besar, cukup Analisis Faktor Produksi Hasil Tangkapan
kuat dan sudah di buat. Pemberat pada gill net Ikan Kembung (Rastrelliger Sp) Pada Alat
ada 2 yaitu pemberat dari batu dan pemberat dari Tangkap Drift Gill Net Di Kab. Ketapang,
timah (Setiawati et al. 2015). Pemasangan Kalimantan Barat. Journal of Fisheries
pemberat pada tali pemberat harus tersebar Resources Utilization Management and
merata dengan jarak yang sama. Hal ini sangat Technology Volume 4, Nomor 2, Tahun
penting, karena dengan demikian seluruh tubuh 2015, Hlm 40-48.
jaring memperoleh gaya berat yang sama, Sudirman, dan Mallawa. A. 2004. Teknik
sehingga diharapkan pembukaan tubuh jaring Penangkapan Ikan. Rineka Cipta. Jakarta.
dapat sempurna pula. Sparre, P. dan S.C. Venema. 1999. Introduksi
Berdasarkan pengamatan Pengkajian Stok Ikan Tropis. FAO dan
Taufiqurrahman et al. (2017) nelayan di Kelurahan Pusat Penelitian dan Pengembangan
Nipah Panjang 2 Kecamatan Nipah Panjang Pertanian. Jakarta.
Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi, Taufiqurrahman, Syofyan I, Sari TEY. 2017. Design
Pemberat yang digunakan terbuat dari bahan And Construction Of Gillnet In The Village
Nipah Panjang 2 Subdistrict Of Nipah
Panjang Tanjung Jabung Timur Regency
Province Of Jambi. Riau.
Winarti L, Syofyan I, Zain J. 2016. Analysis Of
Bottom Gillnet Fishing And Development
In Dumai City. Riau.

.
METODE PENGOPERASIAN ALAT TANGKAP GILL NET
Diaz Dwi Lintang dan Gilang Riyadi Kuntiarso

Program Studi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran
Korespondensi : gilang.grk17@gmail.com

Abstrak
Alat tangkap gillnet atau jaring insang merupakan alat tangkap yang berbentuk persegi panjang dan terdiri
dari bagian-bagian alat seperti jaring, tali ris bawah, tali ris atas, pelampung dan tali selambar (Rasdani,
1988). Trip penangkapan gillnet pada umumnya dilakukan selama 1 hari namun apabila dalam sehari hasil
tangkapan kurang memuaskan maka akan dilanjutkan operasi penangkapan hingga maksimal 3 hari.
Pengoperasian alat tangkap dimulai dengan setting (penurunan jangkar, dan penurunan alat tangkap) dan
diakhiri dengan hauling (penarikan jangkar, penarikan alat tangkap dan penyortiran hasil tangkapan). Pada
dasarnya metode pengoperasian alat tangkap gillnet di tiap daerah itu tidak jauh berbeda, yang berbeda
hanya pada durasi perendaman jaring dan waktu penangkapannya saja. Metode pengoperasian alat
tangkap gillnet diawali dengan menurunkan jangkar dan pelampung tanda guna menandai tiap ujung
jaring, kemudian jaring diturunkan secara perlahan sembari kapal berjalan biasanya dibutuhkan 1-2 ABK
untuk proses ini. Apabila jaring sudah dipasang dan didiamkan dalam beberapa waktu maka selanjutnya
dilakukan proses hauling dengan mula-mula mengangkat jangkar dan pelampung tanda kemudian
dilanjutkan dengan menarik jaring, biasanya ketika jaring ditarik oleh 1 ABK maka ABK lainnya akan
melakukan penyortiran hasil tangkapan yang didapatkan, dan ABK lainnya merapihkan jaring yang sudah
ditarik.

Kata kunci : gillnet, hauling, metode pengoperasian, setting.

PENDAHULUAN
Alat tangkap gillnet atau jaring insang Metode Penangkapan Ikan. Penulis berharap
merupakan alat tangkap yang berbentuk persegi tulisan ini memiliki manfaat dalam memberikan
panjang dan terdiri dari bagian-bagian alat seperti ilmu dan wawasan kepada pembaca.
jaring, tali ris bawah, tali ris atas, pelampung dan
tali selambar (Rasdani, 1988). Menurut Everhart
dan Youngs (1981), gillnet biasanya digunakan METODOLOGI
untuk menangkap komoditas ikan-ikan besar Metode yang dilakukan dalam penyusunan
seperti ikan salmon, tenggiri, hiu, tuna, sarden, paper adalah studi pustaka yang mengacu pada
kepiting, udang dan sebagainya. Metode Pengoperasian Alat Tangkap Jaring
Pasang surut dan pasang naik air laut akan Insang, di beberapa wilayah perairan Indonesia.
mempengaruhi aktivitas penangkapan ikan oleh
nelayan. Rahmat Enjah (2014) mengatakan
bahwa nelayan melaut pada saat ‘air besar’ dan HASIL DAN PEMBAHASAN
pada saat ‘air normal’, sedangkan pada saat ‘air Trip penangkapan dengan gillnet pada
kecil’ atau air surut nelayan tidak beroperasi. umumnya dilakukan selama 1 hari (one day
Penggunaan alat tangkap gillnet ini penting untuk fishing). Jika dalam sehari hasil tangkapan yang
diketahui dengan cara dan langkah operasional diharapkan nelayan belum cukup maka akan
yang baik dan benar karena alat tangkap gillnet dilanjutkan operasi penangkapan hingga
telah banyak dipergunakan oleh nelayan. maksimal 3 hari. Pengoperasian alat tangkap
Tujuan dari penulisan paper ini yaitu jaring insang hanyut di perairan Selat Malaka
memberikan informasi tentang metode operasi dilakukan pada siang hari dan atau malam hari.
alat tangkap gillnet. Selain itu, tulisan ini Jaring insang di Waduk Cirata di-setting pada sore
ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah hari kemudian didiamkan selama satu malam
atau kurang lebih 12 jam. Pengoperasian jaring kayu yang berada dipinggir tebing sungai. Alat
insang di Sungai Kampar Riau adalah pada tangkap dioperasikan dipinggir tebing sungai
sorehari setelah matahari terbenam, sedangkan dengan kedalaman 1,5-5 m.
hasil diambil pada pagi hari. Adapun cara dan langkah pemasangan
Sebelum mengoperasikan jaring insang, jaring insang menurut Rahmat E. & I. Harkomoyo
menurut Rahmat E. dan I. Harkomoyo (2008) ada (2008) di Pelabuhan Ratu adalah sebagai berikut:
beberapa hal yang perlu dipersiapkan yaitu: 1. Sebelum jaring insang hanyut dipasang
1. Alat tangkap dan perlengkapannya sudah siap (setting), periksa terlebih dulu arah dan
untuk dioperasikan. Jaring insang tersusun rapi kecepatan arus air laut dengan cara
di atas kapal agar memudahkan saat menggunakan tali yang dilengkapi dengan
penebaran. pemberat 0,5 kg dan kemudian
2. Waktu pemberangkatan kapal telah ditenggelamkan sampai kedalaman 40-50 m
disesuaikan dengan waktu tempuh untuk untuk arus pada kondisi normal dan 25 m
sampai ke daerah fishing ground dengan untuk arus kuat. Arah dan kecepatan arus
sasaran sore hari untuk mengoperasikan jaring dapat diketahui dengan cara memegang tali
insang hanyut. tersebut. Arus kuat dapat mengangkat batu
pemberat sampai dengan ke permukaan. Arah
PROSES PEMASANGAN (SETTING) dan kecepatan arus ini diperlukan untuk
Menurut Sumindar & H. Kuslani (2014) di menentukan arah haluan kapal pada waktu
Waduk Cirata Jawa Barat, Jaring insang dibawa setting.
menggunakan perahu atau kapal sebagai media 2. Jaring insang hanyut dipasang pada sore hari
transportasi dan dipasang sejajar dengan garis sekitar pukul 16.00. Ting-ting demi ting-ting
pantai. Adapun cara dan langkah pemasangan jaring diturunkan perlahan. Sebagai tanda
jaring insang adalah sebagai berikut: pengoperasian alat tangkap, ujung ting-ting
1. Sebelum memasang jaring insang, lihat dan diberi pelampung dan bendera. Ujung ting-
perhatikan arah mata angin agar jaring insang ting terakhir diikatkan pada kapal.
dapat terpasang sempurna dan perahu dalam 3. Kapal dan jaring dibiarkan menghanyut
posisi stabil. sepanjang malam, tergantung pada arah dan
2. Jangkar diturunkan dengan tali tambang kecepatan arus.
sebelum jaring dipasang.
3. Jaring diturunkan dan disusun dari ukuran PROSES PENGANGKATAN (HAULING)
mata jaring terkecil sampai yang terbesar. Menurut Sumindar & H. Kuslani (2014) di
4. Jaring insang diberi pelampung setiap dua Waduk Cirata Jawa Barat, jaring insang diangkat
lembar atau dua mata jaring yang telah di pada pagi hari dan selanjutnya melakukan
pasang. Hal ini bertujuan untuk digunakan pencatatan jenis-jenis ikan yang tertangkap.
sebagai tanda dan menjaga keseimbangan Adapun langkah-langkah yang diperhatikan
jaring agar tetap stabil. dalam proses pengangkatan jaring adalah sebagai
5. Jaring dipasang pada kedalaman 70 – 80 cm berikut:
dari permukaan air, agar jaring yang dipasang 1. Sebelum mengangkat jaring, jangkar dilepas
tidak terkena baling-baling perahu. lebih dulu kemudian jaring diangkat secara
6. Setelah semua jaring dipasang kemudian tali berurutan dari urutan mata jaring yang kecil
tambang diikatkan pada jangkar agar tidak sampai besar.
lepas dan terbawa arus atau ombak. 2. Pengangkatan jaring insang lebih baik
Menurut Bahri Syamsul (2007) di Sungai dilakukan dengan melawan arah angin supaya
Kampar Riau, jaring insang dioperasikan searah mempermudah pengambilan hasil tangkapan.
dengan aliran sungai pada permukaan air. 3. Ikan hasil tangkapan disortir berdasarkan
Sebelum alat tangkap tersebut dioperasikan kelompok jenis ikan dan ukuran mata jaring,
nelayan, terlebih dulu diadakan pengintaian kemudian dicatat pada data lapangan yang
tempat keberadaan ikan. Setelah lokasi disediakan.
dipastikan, baru alat tangkap gillnet dioperasikan Proses pengangkatan jaring insang
dengan cara membentangkan alat tangkap dari menurut Rahmat E. & I. Harkomoyo (2008) di
bagian hulu ke hilir. Supaya jaring tidak hanyut Pelabuhan Ratu yaitu:
terbawa arus sungai, tali pengikat alat tangkap 1. Proses pengangkatan atau haulling jaring
bagian hulu diikatkan pada patok atau pohon dilakukan pada pagi hari diantara pukul 03.00-
06.00 WIB, dimulai dari ting-ting terakhir yang biasanya ketika jaring ditarik oleh 1 ABK maka
diikatkan ke kapal sampai ke ting- ting ABK lainnya akan melakukan penyortiran hasil
pertama yang berpelampung tanda. tangkapan yang didapatkan, dan ABK lainnya
2. Proses hauling jaring dilakukan oleh 3 orang merapihkan jaring yang sudah ditarik.
ABK, 1 orang di bagian depan (haluan) kapal, 2
orang di bawah kapal (geladak), dan ABK yang
lain bertugas untuk melepaskan ikan hasil DAFTAR PUSTAKA
tangkapan dan merapikan alat tangkap. Bahri, S. 2007. Teknik Penangkapan Ikan Belida
3. Saat hauling jaring ke atas kapal, ikan-ikan (Notopterus chitala) Memakai Jaring Insang
yang terjerat jaring dilepaskan secara hati-hati Permukaan di Sungai Kampar Bagian Hilir,
dan satu per satu, kemudian ditempatkan Propinsi Riau. Jurnal Perikanan dan
sementara di atas dek kapal. Bila cuaca kurang Kelautan Balai Riset Perikanan Perairan
baik, angin atau arus sangat kencang, Umum: Mariana-Palembang.
pelepasan ikan dari mata jaring dilakukan
setelah seluruh ting-ting diangkat ke kapal dan Syofyan, I., Syaifuddin, dan Cendana, F. 2010.
dilakukan selama pelayaran menuju pangkalan Studi Komparatif Alat Tangkap Jaring
pendaratan atau basis terdekat. Insang Hanyut (Drift Gillnet) Bawal Tahun
4. Jaring disusun kembali secara teratur, ting-ting 1999 Dengan Tahun 2007 di Desa Meskom
pertama yang berpelampung ditempatkan Kecamatan Bengkalis Kabupaten
paling atas pada tumpukan jaring. Bengkalis Propinsi Riau. Jurnal Perikanan
Menurut Bahri Syamsul (2007), hasil tangkapan Dan Kelautan 15,1 : 62-70: FPIK Universitas
akan ditampung pada tempat penampungan ikan Riau.
yang berupa sangkar sebelum ikan tersebut
dijual. Hasil tangkapan diukur panjang bobot lalu Enjah Rahmat. 2014. Aspek Operasional
ditabulasikan ke dalam sebuah tabel dan dihitung Penangkapan Jaring Insang Hanyut Dan
rata-rata panjang bobot 1 unit alat tangkap dalam Komposisi Jenis Ikan Hasil Tangkapan Di
1 bulan. Ikan yang mati disimpan dalam box dan Sekitar Pulau Bengkalis, Selat Malaka.
diberi es supaya mutu ikan tetap segar. Jurnal Perikanan dan Kelautan Balai
Penelitian Perikanan Laut Muara Baru:
Jakarta.
KESIMPULAN
Pada dasarnya metode pengoperasian alat Sumindar dan H. Kuslani. 2014. Cara
tangkap gillnet di tiap daerah itu tidak jauh Penangkapan, Kelimpahan dan Komposisi
berbeda, yang berbeda hanya pada durasi Hasil Tangkapan Jaring Insang di Waduk
perendaman jaring dan waktu penangkapannya Cirata Jawa Barat. Jurnal Perikanan dan
saja. Metode pengoperasian alat tangkap gillnet Kelautan Balai Penelitian Pemulihan dan
diawali dengan menurunkan jangkar dan Konservasi Sumber Daya Ikan Jatiluhur:
pelampung tanda guna menandai tiap ujung Jawa Barat.
jaring, kemudian jaring diturunkan secara
perlahan sembari kapal berjalan biasanya Rahmat E. & I. Harkomoyo. 2008. Pengoperasian
dibutuhkan 1-2 ABK untuk proses ini. Jaring Insang Hanyut dan Pancing Rawai di
Apabila jaring sudah dipasang dan didiamkan Pelabuhan Ratu. Jurnal Perikanan dan
dalam beberapa waktu maka selanjutnya Kelautan Balai Riset Perikanan Laut Muara
dilakukan proses hauling dengan mula-mula Baru: Jakarta.
mengangkat jangkar dan pelampung tanda
kemudian dilanjutkan dengan menarik jaring,
DAERAH PENGOPERASIAN ALAT TANGKAP GILL NET
Adhitya Dwi Putra

Program Studi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran
Korespondensi : adwiputra440@gmail.com

Abstrak
Sumberdaya ikan khususnya perikanan tangkap merupakan sumberdaya yang sangat melimpah,
pemanfaatan perikanan tangkap tentunya harus diimbangi dengan pemahaman mengenai alat tangkap
yang digunakan dan daerah pengoperasiannya. Gill net adalah salah satu alat tangkap yang terbuat dari
bahan jaring yang digunakan untuk menangkap ikan pelagis atau demersal. Penulisan paper ini bertujuan
untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap daerah pengoperasian alat tangkap gill net.
Metode yang digunakan dalam penulisan paper ini berupa studi pustaka yang merujuk pada beberapa
jurnal dan tesis. Daerah pengoperasian alat tangkap gill net akan disesuaikan dengan keadaan lingkungan
atau faktor oseanografi di perairan tersebut seperti arus, kecerahan, dan kedalaman. Hasil yang diperoleh
untuk kecepatan arus berkisar antara 0,15 – 0,25 m/s dan untuk kedalaman berkisar antara 5 – 15 m.

Kata kunci : daerah pengoperasian, gill net, arus, kecerahan, kedalaman

PENDAHULUAN
Sumberdaya perikanan merupakan salah METODOLOGI
satu sumber ketahanan pangan yang melimpah Metodologi yang digunakan dalam
serta dapat diperbaharui dengan sendirinya. penulisan paper ini yaitu studi pustaka yang
Perikanan tangkap merupakan salah satu upaya merujuk pada beberapa jurnal dan tesis. Studi
dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan, pustaka yang dirujuk pada jurnal pertama
dengan berbagai macam alat tangkap yang berjudul Analisa Daerah Pengoperasian Jaring
digunakan untuk mendukung berbagai jenis hasil Insang Permukaan (Surface gill net) Di Perairan
tangkapan yang diperoleh. Setiap alat tangkap Bogak Besar Kecamatan Teluk Mengkudu
yang digunakan memiliki karakteristik daerah Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera
dalam pengoperasiannya. Utara.
Daerah pengoperasian alat tangkap dan Studi pustaka yang dirujuk pada jurnal kedua
berbagai faktor yang mempengaruhinya sangat berjudul Analisa Spasial Daerah Penangkapan
dibutuhkan untuk mendapatkan hasil tangkapan Ikan dengan Alat Tangkap Jaring Insang (Gill Net)
yang optimal dan efisien. Parameter oseanografi Di Perairan Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah.
merupakan salah satu aspek yang harus Studi pustaka yang dirujuk pada tesis berjudul
diperhatikan dalam pengoperasian suatu alat Optimalisai Operasi Penangkapan Perikanan Gill
tangkap untuk mendukung hasil tangkapan yang Net Di PPN Sungailiat Kabupaten Bangka.
optimal.
Gill net atau jaring insang merupakan salah HASIL DAN PEMBAHASAN
satu alat tangkap yang umum digunakan dan Daerah pengoperasian gill net atau jaring
terbuat dari bahan jaring yang berbentuk persegi insang akan sangat dipengaruhi oleh peranan
panjang dengan ukuran mata jaring yang sama. arus, selain akan mempengaruhi olah gerak kapal
Pengoperasian alat tangkap gill net disesuaikan arus juga akan mempengaruhi penentuan lokasi
dengan karakteristik lokasi perairan tersebut dalam pengoperasian alat tangkap. Pada
salah satunya yaitu kecerahan, dimana hasil umumnya daerah pengoperasian alat tangkap
tangkapan alat tangkap gill net adalah ikan jaring insang berada pada kisaran arus dengan
pelagis (yang berada pada kolom perairan) kecepatan 0,26-0,28 m/s atau sekitar 1,7 knot - 1,8
sehingga kecerahan akan sangat berpengaruh knot.
pada daya lihat ikan terhadap jaring.
(Sumber: Manalu et al. 2014)
Hasil penelitian Manalu et al. (2014) yang
dilakukan di perairan Bogak Besar Sumatera
Utara menunjukan hasil yang tidak jauh berbeda
untuk kedalaman pengoperasian alat tangkap
gillnet. Kedalaman untuk daerah pengoperasian
Gambar 1. Kecepatan Arus di Daerah alat tangkap gillnet berkisar antara 10-16 m, hal
Pengoperasian Jaring Insang di Perairan Bogak ini didasarkan pada target tangkapan yang
Besar Sumatera Utara berupa ikan pelagis kecil.
(Sumber: Manalu et al. 2014)
Berdasarkan hasil penelitian Manalu et al. (2014) KESIMPULAN
yang dilakukan di perairan Bogak Besar Sumetara Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat
utara kecepatan arus untuk pengoperasian alat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
tangkap gill net atau jaring insang berkisar antara 1. Faktor yang mempengaruhi daerah
0,15 m/s - 0,25 m/s. Kecepatan arus akan lebih pengoperasian alat tangkap gillnet yaitu arus,
besar saat terjadi surut, hal ini disebabkan karena kecerahan dan kedalaman.
pada saat surut pengaruh gaya tarik bumi akan 2. Kecepatan arus berkisar antara 0,15 – 0,25 m/s
menarik aliran air ke daerah yang lebih dalam 3. Kecerahan berpengaruh pada daya lihat ikan
sehingga akan mempengaruhi ke dalam terhadap jaring sehingga semakin rendah
pengoperasian alat tangkap gill net. kecerahan akan semakin baik.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi 4. Kedalaman untuk pengoperasian alat tangkap
daerah pengoperasian alat tangkap gill net yaitu gillnet berkisar antar 5-15 m, hal ini disesuaikan
kecerahan. Hasil tangkapan dengan dengan hasil tangkapan berupa ikan pelagis kecil.
menggunakan alat tangkap gill net akan lebih
banyak jika kecerahan disuatu perairan rendah. DAFTAR PUSTAKA
Kecerahan suatu perairan akan dipengaruhi oleh Aspirandi, Y. 2015. Optimalisai Operasi
kedalaman dimana kedalaman ini akan sangat Penangkapan Perikanan Gillnet di PPN
berpengaruh terhadap pengoperasian alat Sungailiat Kabupaten Bangka. Tesis.
tangkap gill net. Menurut Dinas Kelautan dan Universitas Terbuka.
Perikanan (2009) terdapat kecenderungan bagi
ikan pelagis kecil sebagai target tangkapan alat Cristianawati A, Pramonowibowo, Hartoko A.
tangkap gill net untuk bergerombol dan berada 2013. Analisa Spasial Daerah
pada kedalaman >15 m. Berdasarkan penelitian Penangkapan Ikan Dengan Alat Tangkap
Cristianawati et al. (2013) daerah pengoperasian Jaring Insang (Gill Net) di Perairan Kota
alat tangkap gill net (drift gillnet) di perairan Semarang Provinsi Jawa Tengah. Journal
Semarang berdada pada kedalaman 5-10 m, 10-15 of Fisheries Resources Utilization
m, dan 25-30 m. perbedaan kedalaman ini Management and Technology Vol 2. No 2
dipengaruhi oleh ukuran alat tangkap yang 2013. Hlm 1-10.
digunakan, selain itu pada kedalaman 5-15 m
terdapat rumpon sebagai rumah ikan sehingga Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang.
pengoperasian alat tangkap gillnet pada 2009. Penyusunan Identifikasi Potensi
kedalaman tersebut lebih optimal. Perikanan Kota Semarang. Jawa Tengah.

Hartoko A, Helmi M. 2004. Development of


Multilayer Ecosystem Parameters Model. J.
Coast. Dev. 7(3): 129-136.
Manalu A, Usman, Yani AH. 2014. Analisis Daerah
Pengoperasian Jaring Insang Permukaan
(Surface gillnet) di Perairan Bogak Besar
Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten
Serdang Bedagai Provinsi Sumatera
Gambar 2. Kedalaman Daerah Penoperasian Alat Utara. Jurnal Perikanan dan Kelautan.
Tangkap Gillnet di Perairan Bogak Besar
Sumatera Utara
HASIL TANGKAPAN ALAT TANGKAP GILL NET

Yaris Hikmawansyah

Program Studi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran
Korespondensi : yarishikmawansyah12@gmail.com

Abstrak
Gill net adalah salah satu alat tangkap ikan dari bahan jaring yang diartikan secara harfiah adalah jaring
insang. Hasil tangkapan gill net merupakan jenis-jenis ikan pelagis maupun demersal. Penggunaan gill net
telah ditetapkan di PERMEN KP No. 8 Tahun 2008. Perlu adanya kajian mengenai hasil tangkapan alat
tangkap gill net. Metode yang digunakan dalam mengkaji hasil tangkapan alat tangkap gill net ini adalah
Studi pustaka dengan mengacu pada Analisis Faktor Produksi Hasil Tangkapan Ikan Kembung (Rastrelliger
sp) Pada Alat Tangkap Drift Gill Net.

Kata kunci : gill net, jaring insang, warna jaring, hasil tangkapan

PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara maritim yang
memiliki sumber daya alam melimpah di kawasan METODOLOGI
perairan yang sangat berpotensi apabila Metodelogi yang digunakan dalam penulisan
dimanfaatkan dengan baik. Salah satu cara untuk paper ini adalah studi pustaka yang mengacu
memanfaatkannya yaitu dengan teknik pada jurnal Analisis Faktor Produksi Hasil
penangkapan ikan. Umumnya alat penangkap Tangkapan Ikan Kembung (Rastrelliger sp) Pada
ikan terbagi dalam dua jenis yaitu alat penangkap Alat Tangkap Drift Gill Net.
ikan yang bagian utamanya terbuat dari webbing
(pukat cincin, pukat ikan, payang) dan lainnya HASIL DAN PEMBAHASAN
terbuat dari tali (semua alat penangkap ikan yang Terdapat faktor yang menentukan jumlah
termasuk dalam kelompok metode penangkapan hasil tangkapan yaitu waktu perendaman
ikan dengan tali dan pancing (hook and line) (immersing) jaring insang berpengaruh terhadap
(Ardidja, 2007) hasil tangkapan yang didapat.Widiyanto et al.,
Di Indonesia banyak alat tangkap yang (2016) menyatakan bahwa semakin lama
digunakan dalam operasi penangkapan ikan. perendaman jaring insang maka semakin banyak
Salah satu yang umum atau sering digunakan peluang untuk menangkap ikan. Warna jaring
yaitu alat tangkap Gill Net atau jaring insang. juga menjadi faktor yang menentukan jumlah
Jaring insang merupakan suatu alat tangkap hasil tangkapan, warna jaring seharusnya tidak
terbuat dari bahan jaring (webbing) yang kontras dengan warna perairan sehingga ikan
dioperasikan di perairan (di laut, di sungai, atau di akan sulit mengetahui keberadaan jaring yang
danau), dengan prinsip menghadang jalur nantinya ikan akan berenang menabrak lalu
lintasan renang ikan. terjerat pada jaring. Hal ini sesuai dengan
Menurut Sparre et.al. (1999) dalam pernyataan Sudirman dan Mallawa (2004) yang
(Tambunan, Fauziyah, & Agustriani, 2010) empat menyatakan bahwa bahan jaring gill net harus
cara ikan tertangkap oleh gill net yaitu secara mempunyai daya rangsang sekecil mungkin
terjerat tepat pada insang (gilled), terjerat pada terhadap indra penglihatan ikan. Ikan akan
sirip punggung (wedged), terjerat pada mulut berusaha untuk menghindari obyek penghalang
(snagged), atau terbelit jaring (entangled). (jaring) tersebut jikan ikan dapat melihat jelas
Diperlukan adanya kajian lebih lanjut jaring di dalam air.
mengenai alat tangkap gill net terutama hasil Jenis ikan yang tertangkap oleh gill net
tangkapan dari alat tangkap gill net, agar pada adalah ikan pelagis maupun demersal umumnya
saat dilapangan tidak terjadi kesalahan dalam layang, sardine, saury, jenis-jenis salmon,
penangkapan alat tangkap gill net. kembung, layang, udang dan lain sebagainya.
Ikan-ikan ini membentuk suatu shoal atau 2. Jenis ikan yang tertangkap oleh gill net
gerombolan dan dapat dikatakan setiap individu adalah ikan pelagis maupun demersal
dari shoal tersebut mempunyai ukuran yang 3. Pada persentase hasil tangkapan gill net,
hampir sama. Jenis-jenis ikan tuna, cucut, yang hasil tangkapan terbanyak adalah ikan
mempunyai tubuh sangat besar sehingga tidak kembung sebesar 76% dan terkecil adalah
mungkin terjerat pada mata jaring ataupun jenis- ikan tenggiri sebesar 4%
jenis ikan flat fish yang mempunyai tubuh gepeng Ketegangan rentang tubuh jaring, kekauan,
lebar yang bentuk tubuhnya sukar pada mata shortening, mesh size, besar ikan, dan warna jaring
jaring, ikan-ikan tersebut tertangkap dengan cara menjadi beberapa hal yang harus diperhatikan
terbelit jaring (entangled) (Martasuganda,2002). untuk keberhasilan penangkapan ikan dengan
alat tangkap gill net

DAFTAR PUSTAKA
Ardidja, S. 2007. Alat Penangkap Ikan. Jakarta:
Sekolah Tinggi Perikanan.

Martasuganda, S. 2002. Jaring Insang (gill net).


Bogor: Jurusan Pemnfaatan Sumberdaya
Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Gambar 1. Persentase Hasil Tangkapan Gill Net Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 67 hlm.

Dari gambar diatas dapat diketahui Sapolenggu, IPM. 2016. Pengaruh Waktu
bahwa hasil tangkapan terbanyak adalah ikan Perendaman Jaring Insang Dasar Terhadap
kembung sebesar 76% yang merupakan target Hasil Tangkapan Udang Mantis
utama penangkapan. Sementara ikan lainnya (Harpiosquilla raphidea) di Kuala Tungkal
yaitu ikan selanget sebesar 14%, ikan petek Kabupaten Tanjung Jabung Barat
sebesar 6%, dan ikan tenggiri sebesar 4%
merupakan tangkapan sampingan. Rata-rata Setiawati, B. Wijayanto, D. & Pramonowibowo.
nelayan hanya menjual ikan tangkapan utama, 2013. Analisis Faktor Produksi Hasil
sementara ikan tangkapan sampingan dibawa Tangkapan Ikan Kembung (Rastrelliger sp)
pulang kerumah. Pada Alat Tangkap Drift Gill Net di Kab.
Beberapa hal yang harus diperhatikan Ketapang, Kalimantan Barat.
untuk keberhasilan penangkapan ikan dengan
menggunakan alat tangkap gill net yaitu : Sudirman dan Mallawa, A. 2004. Teknik
ketegangan rentang tubuh jaring, kekauan, Penangkapan Ikan. PT. Rineka Cipta.
shortening, mesh size, besar ikan, dan warna Jakarta.
jaring.
Tambunan, S. S., Fauziyah, & Agustriani, F. 2010.
KESIMPULAN Selektivitas Drift Gillnet pada Ikan
Berdasarkan hasil dan pembahasan didapatkan Kembung lelaki (Ratreliger kanagurta) DI
kesimpulan sebagai berikut: PErairan Belawan Pantai Timur Sumatera
1. Faktor yang menentukan jumlah hasil Utara Provinsi Sumatera Utara. Maspari
tangkapan yaitu waktu perendaman dan Journal, 63-68.
warna jaring

Anda mungkin juga menyukai